bab 3 analisa sistem informasi 3.1 latar belakang …thesis.binus.ac.id/doc/bab3/2009-1-00363-mnsi...

47
48 BAB 3 ANALIS A S IS TEM INFORMAS I 3.1 Latar Belakang Perusahaan PT. Genta Mitra Perkasa adalah perusahaan yang berlokasi di Jalan Mampang Prapatan XVI No.17, Jakarta-Selatan, Indonesia, yang memberikan penawaran akan produk kerajinan tangan dan mebel yang berkualitas tinggi untuk kebutuhan rumah atau interior. Produk rotan PT. Genta M itra Perkasa terbuat dari serat anyaman dan tunas pohon palem yang akan memberikan kesan eksotik. Produk kerajinan tangan dan mebel PT. Genta Mitra Perkasa adalah hasil buatan tangan dari para pengrajin berbakat di Indonesia. Gema Production adalah nama brand yang dihasilkan oleh PT. Genta Mitra Perkasa yang didirikan pada tahun 2007 dengan nomor SIUP 0138/10-23/PK/XI/2007, dimana bisnis ini sendiri sebenarnya sudah dijalankan sejak pertengahan tahun 1996 dengan nama Kemala Permanik Pertiwi. PT. Genta M itra Perkasa selalu berusaha untuk memperluas bisnis dan meningkatkan kualitas produk-produknya. Secara konsisten, PT. Genta Mitra Perkasa menghasilkan berbagai macam produk dari rotan dan bahan-bahan natural lainnya, yang berkualitas tinggi untuk ekspor. PT. Genta Mitra Perkasa sudah memiliki reputasi yang baik dalam hal ini, dimana banyak vendor lokal dan importir luar negeri yang memberikan kepercayaannya kepada PT. Genta M ita Perkasa untuk memenuhi kebutuhan mereka. Saat ini, PT. Genta Mitra Perkasa memproduksi produk-produknya di pabrik yang berlokasi di Jalan Desa Pamijahan No. 27, Plumbon, Cirebon, Jawa Barat. PT. Genta Mitra Perkasa

Upload: vuonglien

Post on 30-Mar-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 3 ANALISA SISTEM INFORMASI 3.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-1-00363-MNSI bab 3.pdfproduk kerajinan tangan dan mebel yang berkualitas ... Genta Mitra Perkasa

48

BAB 3

ANALISA SISTEM INFORMASI

3.1 Latar Belakang Perusahaan

PT. Genta Mitra Perkasa adalah perusahaan yang berlokasi di Jalan Mampang

Prapatan XVI No.17, Jakarta-Selatan, Indonesia, yang memberikan penawaran akan

produk kerajinan tangan dan mebel yang berkualitas tinggi untuk kebutuhan rumah atau

interior. Produk rotan PT. Genta Mitra Perkasa terbuat dari serat anyaman dan tunas

pohon palem yang akan memberikan kesan eksotik. Produk kerajinan tangan dan mebel

PT. Genta Mitra Perkasa adalah hasil buatan tangan dari para pengrajin berbakat di

Indonesia.

Gema Production adalah nama brand yang dihasilkan oleh PT. Genta Mitra

Perkasa yang didirikan pada tahun 2007 dengan nomor SIUP 0138/10-23/PK/XI/2007,

dimana bisnis ini sendiri sebenarnya sudah dijalankan sejak pertengahan tahun 1996

dengan nama Kemala Permanik Pertiwi. PT. Genta Mitra Perkasa selalu berusaha untuk

memperluas bisnis dan meningkatkan kualitas produk-produknya. Secara konsisten, PT.

Genta Mitra Perkasa menghasilkan berbagai macam produk dari rotan dan bahan-bahan

natural lainnya, yang berkualitas tinggi untuk ekspor.

PT. Genta Mitra Perkasa sudah memiliki reputasi yang baik dalam hal ini,

dimana banyak vendor lokal dan importir luar negeri yang memberikan kepercayaannya

kepada PT. Genta Mita Perkasa untuk memenuhi kebutuhan mereka. Saat ini, PT. Genta

Mitra Perkasa memproduksi produk-produknya di pabrik yang berlokasi di Jalan Desa

Pamijahan No. 27, Plumbon, Cirebon, Jawa Barat. PT. Genta Mitra Perkasa

Page 2: BAB 3 ANALISA SISTEM INFORMASI 3.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-1-00363-MNSI bab 3.pdfproduk kerajinan tangan dan mebel yang berkualitas ... Genta Mitra Perkasa

49

memproduksi berbagai produk rotan, termasuk keranjang rotan, furnitur rotan, dan

produk-produk lainnya.

Kegiatan produksi dilakukan dengan harga yang sangat kompetitif, tanpa

mengurangi kualitas produk. PT. Genta Mitra Perkasa juga melayani pembuatan produk

dengan desain dari customer. Ini dilakukan untuk memberikan kepuasan kepada

customer. PT. Genta juga sangat peduli pada pengiriman yang tepat waktu dan layanan

terbaik kepada customer. Ketepatan dalam penyeleksian bahan dan lokasi produksi

membuat PT. Genta Mitra Perkasa dapat memberikan penawaran dengan kualitas terbaik

pada harga yang bersaing.

Page 3: BAB 3 ANALISA SISTEM INFORMASI 3.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-1-00363-MNSI bab 3.pdfproduk kerajinan tangan dan mebel yang berkualitas ... Genta Mitra Perkasa

50

3.2 Struktur Organisasi

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Genta Mitra Perkasa

Tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian dalam struktur organiasasi

adalah sebagai berikut :

1. Presiden Direktur

Tugas dan tanggung jawab presiden direktur adalah:

a. Bertanggung jawab penuh atas segala yang terjadi pada PT. Genta Mitra Perkasa

b. Mewakili perusahaan baik di dalam maupun di luar perusahaan

c. Menetapkan posisi yang ingin dicapai perusahaan di masa mendatang dan

merumuskan langkah-langkah pelaksanaannya

d. Membuat perencanaan kegiatan penjualan, produksi, dan promosi

e. Melakukan penerimaan dan pemberhentian pegawai untuk kantor administrasi

Direktur Keuangan

Presiden Direktur

Sekretaris & Administrasi

Direktur Operasional

Direktur Pengembangan Bisnis

Arsitek / Interior Desain

Manajer Proyek

Koordinator Inspeksi

Koordinator Produksi

Koordinator Penyelesaian

Page 4: BAB 3 ANALISA SISTEM INFORMASI 3.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-1-00363-MNSI bab 3.pdfproduk kerajinan tangan dan mebel yang berkualitas ... Genta Mitra Perkasa

51

f. Mencari customer baru

2. Sekretaris dan Administrasi

Tugas dan tanggung jawab sekretaris dan administrasi adalah:

a. Mengecek e-mail dan pos yang ditujukan kepada perusahaan

b. Mengurus pengiriman katalog kepada consignee

c. Menerima dan mengurus fax mengenai pemesanan ataupun bukti pembayaran

lalu meneruskannya kepada bagian yang sesuai

d. Menerima telepon dan melayani pertanyaan-pertanyaan customer

3. Direktur Operasional

Tugas dan tanggung jawab direktur operasional adalah:

a. Mengawasi secara keseluruhan mengenai kegiatan operasional perusahaan, yakni

proses produksi, penjualan, dan pengiriman

b. Memperkerjakan dan memberhentikan pengrajin rotan

c. Memilih jasa pengangkutan untuk pengiriman produk

4. Koordinator Produksi

Tugas dan tanggung jawab koordinator produksi adalah:

a. Mengawasi jalannya produksi

b. Mencari supplier untuk bahan baku proses produksi

5. Koordinator Inspeksi

Tugas dan tanggung jawab koordinator inspeksi adalah:

a. Mengawasi jalannya produksi

b. Mengecek kualitas bahan baku dan produk yang dihasilkan

c. Meminimalisasikan jumlah produk gagal produksi

Page 5: BAB 3 ANALISA SISTEM INFORMASI 3.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-1-00363-MNSI bab 3.pdfproduk kerajinan tangan dan mebel yang berkualitas ... Genta Mitra Perkasa

52

6. Koordinator Penyelesaian / Finishing

Tugas dan tanggung jawab koordinator penyelesaian / finishing adalah:

a. Mengawasi proses penyelesaian akhir

b. Mengatur pemuatan produk ke dalam kontainer

7. Direktur Keuangan

Tugas dan tanggung jawab direktur keuangan adalah:

a. Membuat tagihan / invoice atas penjualan yang terjadi

b. Menerima pembayaran dari customer

c. Meminta dan mengecek laporan penjualan konsinyasi dari consignee

d. Mengurus masalah L/C untuk pembayaran penjualan ekspor

e. Mengurus pembayaran gaji para pegawai

8. Direktur Pengembangan Bisnis

Tugas dan tanggung jawab dari direktur pengembangan bisnis adalah:

a. Melihat peluang perusahaan di masa mendatang

b. Memikirkan dan memaksimalkan nilai manfaat dari suatu produk

c. Memberikan persetujuan atau penolakan atas rancangan produk yang diajukan

oleh arsitek

9. Arsitek / Interior Desain

Tugas dan tanggung jawab arsitek / interior desain adalah:

a. Membuat rancangan-rancangan baru yang dapat menarik minat customer

b. Mendesain ulang rancangan desain produk yang kurang diminati

c. Menampung ide dan saran customer mengenai rancangan desain produk baru dan

merealisasikannya

Page 6: BAB 3 ANALISA SISTEM INFORMASI 3.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-1-00363-MNSI bab 3.pdfproduk kerajinan tangan dan mebel yang berkualitas ... Genta Mitra Perkasa

53

10. Manajer Proyek

Tugas dan tanggung jawab manajer proyek adalah:

a. Membuat penjadwalan mengenai proyek yang dilakukan

b. Melakukan koordinasi agar proyek dapat diselesaikan

3.3 Analisa Lima Kekuatan Persaingan Porter

Gambar 3.2 Analisa Lima Kekuatan Porter PT. Genta Mitra Perkasa

Kondisi persaingan yang dihadapi PT. Genta Mitra Perkasa akan dijelaskan

melalui analisis Lima Kekuatan Persaingan Porter. Berikut penjelasannya.

1. Potensi masuknya pesaing baru

Pada dasarnya industri kerajinan tangan dan mebel dengan bahan dasar rotan

dapat dimasuki oleh pesaing baru dengan cukup mudah. Modal yang dibutuhkan

Pendatang Baru: Perusahaan yang memahami prosedur ekspor dan mampu membaca perkembangan trend produk

Pesaing Sejenis: - PT. Jala Visiarta - CV. Buana Wijaya - PT. Bintara Ratanindo - CV. Gandasari Rattan - PT. Kahajaya

Megaprapta

Pemasok: - PT. Tiga Intan - Kenari Prima - CV. Teguh

Lancar - PT. Karya

Caraka Bahureksa

Customer: - PT. Dale Prodist - Koza Living - Decoy Co. Ltd - CV. Megasari - CV. Dwimitra Abadi

Produk Pengganti: Mebel yang terbuat dari kayu dan plastik

Page 7: BAB 3 ANALISA SISTEM INFORMASI 3.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-1-00363-MNSI bab 3.pdfproduk kerajinan tangan dan mebel yang berkualitas ... Genta Mitra Perkasa

54

tidak begitu besar dan tidak ada teknologi canggih yang dibutuhkan. Akan tetapi,

pesaing baru tersebut harus memiliki pengetahuan yang mendalam mengenai cara

untuk mengolah bahan baku rotan menjadi produk akhir yang memiliki estetika.

Pesaing baru juga harus mampu membaca trend desain produk yang sedang

diminati. Dan jika ingin merasakan keuntungan dengan menembus pasar ekspor,

pesaing harus mengerti benar mengenai tata cara perdagangan internasional Tidak

jarang, pesaing baru rata-rata mengalami kerugian ketika melakukan ekspor untuk

yang pertama kalinya karena ditipu oleh pembeli dan kemudian tidak lagi berniat

untuk melanjutkan usaha. Tambahan pula, krisis global yang sedang melanda saat ini

membuat permintaan ekspor atas produk kerajinan tangan dan mebel dari rotan

mengalami penurunan yang signifikan. Ekspor mebel dan kerajinan rotan hingga

akhir 2008 diperkirakan anjlok hingga 50% menyusul turunnya kapasitas produksi

hingga separuh.

Sumber: www.ghabo.com

Dari keterangan tersebut dapat disimpulkan bahwa, industri cukup mudah

untuk dimasuki akan tetapi risiko yang harus dihadapi cukup besar, terutama jika

ingin bertahan lama di industri ini.

2. Perseteruan antara perusahaan yang bersaing

Ada banyak pemain yang berada di industri ini, sehingga persaingan bisa

dikatakan ketat. Hampir semua pemain pada industri ini mengincar pasar luar negeri

sebagai target utama (ekspor), kemudian diikuti dengan mengincar pasar dalam

negeri. Tambahan pula, tidak ada perbedaan proses produksi atau penggunaan

teknologi yang signifikan dalam menghasilkan produk untuk pasar. Untuk bertahan

dalam industri ini haruslah memiliki kualitas produk dan pelayanan yang tinggi,

Page 8: BAB 3 ANALISA SISTEM INFORMASI 3.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-1-00363-MNSI bab 3.pdfproduk kerajinan tangan dan mebel yang berkualitas ... Genta Mitra Perkasa

55

jaringan yang kuat dalam melakukan pemasaran, dan kepercayaan customer terhadap

brand perusahaan. Berikut ini adalah contoh perusahaan yang dapat dikatakan

sebagai pesaing:

Tabel 3.1 Pesaing PT. Genta Mitra Perkasa

NO. Nama Perusahaan Keterangan 1 PT. Jala Visiarta Jl. Kemang Raya 25, Jakarta 12730 2 CV. Buana

Wijaya Jl. Winong Raya Palimanan, Cirebon, Jawa Barat

3 PT. Bintara Ratanindo

Jl. Pangeran Antasari No 99, Plumbon, Cirebon, Jawa Barat E-mail: [email protected]

4 CV. Gandasari Rattan

Ds. Bodesari Blok Karang Malang RT.08/02, Cirebon, Jawa Barat E-mail: [email protected]

5 PT. Kahajaya Megaprapta

Jl. Ujung Harapan No.70 Pangeran Drajat, Cirebon, Jawa Barat E-mail: [email protected] Website: www.rattanzone.com

Sumber: PT. Genta Mitra Perkasa dan Penelitian (2008)

3. Potensi produk pengganti / substitusi

Produk kerajinan tangan dan mebel yang dibuat dari rotan tidaklah populer di

pasar dalam negeri. Masyarakat Indonesia lebih menyukai produk kerajinan tangan

dan mebel dari kayu daripada yang terbuat dari rotan, karena produk yang terbuat

dari kayu dianggap lebih awet. Alasan yang kedua adalah masih rendahnya

kesadaran masyarakat Indonesia akan estetika produk yang terbuat dari rotan.

Ditambah lagi dengan maraknya berbagai mebel yang terbuat dari plastik yang

cukup menarik minat pasar. Walalupun demikian, produk kerajinan tangan dan

mebel dari rotan sangat diminati oleh masyarakat luar negeri karena mereka

menghargai estetika produk yang terbuat dari rotan dan menilai bahwa produk rotan

sebenarnya awet asalkan dirawat dengan benar. Dan karena PT. Genta Mitra Perkasa

Page 9: BAB 3 ANALISA SISTEM INFORMASI 3.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-1-00363-MNSI bab 3.pdfproduk kerajinan tangan dan mebel yang berkualitas ... Genta Mitra Perkasa

56

lebih menekankan pada penjualan ekspor, maka dapat disimpulkan bahwa produk

pengganti / substitusi memiliki kekuatan atau pengaruh yang tidak terlalu besar.

4. Kekuatan tawar-menawar pembeli

Pemasaran produk PT. Genta Mitra Perkasa mencakup penjualan domestik

dan ekspor. Dalam penjualan domestik, ada lebih dari 425 perusahaan mebel dan

kerajinan tangan dari rotan yang berlokasi di Cirebon saja. Selain itu, produk yang

dihasilkan antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya biasanya tidak berbeda

jauh dari segi desain, kualitas produk, ataupun jenis rotan yang digunakan. Jadi,

dapat dikatakan bahwa customer memiliki banyak pilihan untuk menentukan kepada

siapa mereka akan melakukan pembelian.

Untuk penjualan ekspor, karena Indonesia banyak melakukan ekspor bahan

baku rotan ke negara China dan Vietnam, maka kedua negara ini telah menjadi

ancaman cukup besar untuk pasar ekspor Indonesia. Terutama karena bahan baku

yang digunakan adalah sama, namun biaya tenaga kerja di negara China yang relatif

rendah, sehingga harga produk yang dihasilkan pun dapat turut ditekan. Harga

produk China yang lebih rendah dibandingkan produk yang dihasilkan oleh PT.

Genta Mitra Perkasa bahkan sampai memaksa perusahaan untuk ikut menekan harga

agar tetap memperoleh penjualan dari customer luar negeri. Jadi dapat disimpulkan

bahwa customer memiliki kekuatan tawar-menawar yang besar terhadap PT. Genta

Mitra Perkasa.

5. Kekuatan tawar-menawar pemasok

PT. Genta Mitra Perkasa tidak memiliki kesulitan dalam memperoleh rotan

sebagai bahan baku utama untuk produksi, karena sebanyak 80% bahan baku rotan

dunia dihasilkan oleh Indonesia terutama dari Sulawesi Tengah dan Kalimantan

Page 10: BAB 3 ANALISA SISTEM INFORMASI 3.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-1-00363-MNSI bab 3.pdfproduk kerajinan tangan dan mebel yang berkualitas ... Genta Mitra Perkasa

57

Tengah. Dalam setahun Indonesia mampu menghasilkan bahan baku rotan sebanyak

250 ribu ton hingga 400 ribu ton per tahun.

Sumber: www.kapanlagi.com/h/0000241607.html

Rotan yang dihasilkan tersebut lebih banyak daripada jumlah yang diminta.

Akan tetapi, walalupun jumlah yang ditawarkan lebih banyak daripada jumlah yang

dibutuhkan oleh perusahaan berbahan baku rotan di Indonesia, kekuatan tawar-

menawar antara pemasok dengan PT. Genta Mitra Perkasa adalah seimbang karena

para pemasok juga mulai melakukan ekspor bahan baku rotan ke luar negeri.

Walaupun kemudian terjadi trend dimana pemasok lebih suka melakukan ekspor

bahan baku rotan ke luar negeri karena rotan dapat dijual dengan harga yang lebih

tinggi, hal ini tidak benar-benar mengancam industri yang membutuhkan bahan baku

rotan di tanah air karena pemerintah mengeluarkan Peraturan Menteri Perdagangan

(Permendag) Nomor 28/M-DAG/PER/7/2008 yang membatasi jumlah ekspor bahan

baku rotan yang boleh dilakukan pemasok agar industri di Indonesia yang

membutuhkan bahan baku rotan tidak mengalami kelangkaan bahan baku. Secara

keseluruhan pengaruh pemasok terhadap perusahaan adalah sama besar dengan

pengaruh perusahaan terhadap pemasok.

Dari keseluruhan analisis 5 kekuatan kompetitif Porter ini maka dapat

disimpulkan bahwa industri ini memiliki produk substitusi yang minim dan kekuatan

tawar-menawar pemasok yang seimbang dengan perusahaan. Hal di atas merupakan

faktor positif yang mendukung posisi perusahaan di dalam industri. Namun persaingan

industri yang ketat, kekuatan tawar-menawar customer yang kuat, dan mudahnya

pesaing baru untuk memasuki industri menyebabkan perusahaan harus selalu berusaha

Page 11: BAB 3 ANALISA SISTEM INFORMASI 3.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-1-00363-MNSI bab 3.pdfproduk kerajinan tangan dan mebel yang berkualitas ... Genta Mitra Perkasa

58

keras untuk mempertahankan posisi yang telah dicapainya, atau untuk meraih posisi

yang lebih baik. Secara keseluruhan industri ini kurang menarik untuk dimasuki.

Akan tetapi, karena industri ini kurang menarik untuk dimasuki, maka

kemungkinan masuknya pesaing baru adalah kecil. PT. Genta Mitra Perkasa dapat tetap

mempertahankan pangsa pasarnya. Sementara untuk menghadapi masalah produk

substitusi yang kian marak, perusahaan perlu menekankan pada nilai lebih dari produk

rotan dibandingkan dengan produk mebel yang terbuat dari dari kayu dan plastik.

Sementara untuk kerajinan tangan, produk substitusi sama sekali tidak mengancam bagi

perusahaan. Perusahaan dapat mengabaikan faktor ini. Dan untuk menekan kekuatan

tawar-menawar pembeli, perusahaan perlu menemukan produk baru yang unik dan

diminati oleh pembeli dan memberikan pelayanan yang memuaskan pelanggannya,

misalnya dengan mengirimkan informasi rutin mengenai produk-produk baru

perusahaan.

Page 12: BAB 3 ANALISA SISTEM INFORMASI 3.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-1-00363-MNSI bab 3.pdfproduk kerajinan tangan dan mebel yang berkualitas ... Genta Mitra Perkasa

59

3.4 Analisa Critical Success Factor (CSF)

Tabel 3.2 Analisa CSF PT. Genta Mitra Perkasa

Tujuan Strategi CSF Key Performance Indicator

Meningkatkan penjualan produk

1. Menekan biaya produksi dan operasional

2. Menghasilkan produk unik dengan nilai guna tinggi

1. Biaya produksi dan opersional perusahaan

Desain produk yang dihasilkan Kualitas bahan baku yang

digunakan Kegunaan dari produk yang

dihasilkan

1. Biaya produksi dan operasional yang efisien dan tidak lebih dari 35% dari harga jual

2.1 Lima desain baru / bulan 2.2 Bahan baku dengan kualitas ekspor 2.3 Minimal memiliki satu fungsi

primer

Menjangkau pasar yang lebih luas

1. Bekerja sama dengan toko-toko atau galeri-galeri untuk melakukan konsinyasi

2. Mengirimkan katalog penawaran produk kepada calon customer baru

3. Mengembangkan website yang sudah ada dengan lebih serius

1.1 Lokasi toko yang strategis untuk konsinyasi

1.2 Jumlah pengunjung toko 1.3 Persentase pembagian

keuntungan 2. Pengiriman katalog yang dapat

menghasilkan penjualan Website yang menarik dan

meyakinkan Informasi yang tersedia dalam

website Jumlah pengunjung website

1.1. Toko berada dalam radius minimal 50% dari pusat kota

1.2. Minimal 40 pengunjung toko / hari 1.3. Pembagian keuntungan maksimal

40% dari total penjualan 2. Memperoleh penjualan minimal

20% dari total katalog yang dikirim 3.1 Memenuhi 8 aturan emas

perancangan user interface website 3.2 Adanya menu company profile,

catalog, FAQ, dan Contact Us 3.3 Minimal 100 kunjungan / bulan

Mempertahankan customer lama

Memberikan diskon atau harga khusus

Besarnya diskon yang mampu diberikan perusahaan

Maksimal 15%

Page 13: BAB 3 ANALISA SISTEM INFORMASI 3.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-1-00363-MNSI bab 3.pdfproduk kerajinan tangan dan mebel yang berkualitas ... Genta Mitra Perkasa

60

Tujuan Strategi CSF Key Performance Indicator

Memberikan kepuasan kepada customer atas produk dan layanan yang diberikan

1. Kemudahan bagi customer dalam melakukan pemesanan dan pembayaran

2. Mengijinkan customer melakukan retur jika terdapat kerusakan pada produk

3. Kemudahan bagi customer untuk mendapatkan informasi

4. Menyelesaikan pesanan tepat waktu dengan desain yang diinginkan customer

5. Mengijinkan customer untuk memberikan kritik maupun keluhan

1. Penerimaan pesanan melalui fax, e-mail, atau telepon

2. Kontrol kualitas produk yang dihasilkan

3. Ketersediaan informasi dalam website ataupun penjelasan telepon

4. Jumlah tenaga kerja yang digunakan

5. Cara penanganan kritik dan keluhan

1. Informasi persetujuan atau penolakan atas pesanan harus diberikan pada hari itu juga

2. Jumlah retur maksimal 8% dari jumlah produk terjual

3. Adanya katalog produk dan FAQ di website, dan layanan telepon

4. Ketepatan dalam memenuhi pemesanan minimal 90%

5. Perubahan yang lebih baik untuk menjawab kritik dan keluhan customer dari pihak perusahaan

PT. Genta Mitra Perkasa memiliki empat buah tujuan berkaitan dengan kegiatan penjualan dan penerimaan kas, yakni meningkatkan

penjualan produk, menjangkau pasar yang lebih luas, mempertahankan customer lama, dan memberikan kepuasan kepada customer

atas produk dan layanan yang diberikan.

Page 14: BAB 3 ANALISA SISTEM INFORMASI 3.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-1-00363-MNSI bab 3.pdfproduk kerajinan tangan dan mebel yang berkualitas ... Genta Mitra Perkasa

61

3.5 Analisa Sistem Berjalan

Dalam menjalankan bisnisnya, PT. Genta Mitra Perkasa melakukan tiga jenis

penjualan, yakni penjualan lokal, konsinyasi, dan ekspor. Untuk penjualan lokal dan

ekspor, proses produksinya adalah build-to-order. Sementara untuk konsinyasi adalah

make-to-stock.

Penjualan lokal

Pesanan dari customer akan diterima oleh bagian penjualan. Setelah terjadi

kesepakatan transaksi, bagian penjualan akan mencatat Purchase Order (PO) dari

customer beserta jumlah Down Payment (DP) yang telah dibayarkan customer sebanyak

tiga rangkap. Rangkap satu untuk bagian keuangan beserta uang DP dari customer,

rangkap dua untuk sekretaris, dan rangkap tiga akan diarsip.

Bagian penjualan kemudian akan membuat Surat Perintah Kerja (SPK)

berdasarkan PO sebanyak dua rangkap. Rangkap satu untuk bagian produksi dan

rangkap dua untuk diarsip. Bagian produksi yang menerima SPK akan mulai melakukan

kegiatan produksi. Setelah kegiatan produksi selesai, bagian produksi akan mencari jasa

pengiriman untuk mengirimkan produk kepada customer dan membuat surat jalan

sebanyak tiga rangkap. Rangkap satu untuk customer, rangkap dua untuk sekretaris, dan

rangkap tiga untuk diarsip. Kemudian sekretaris akan mencari PO yang sesuai dengan

surat jalan yang diterima dari bagian produksi, lalu menyerahkannya ke bagian

keuangan.

Jika ada produk yang rusak, customer dapat melakukan retur produk. Retur akan

diterima langsung oleh bagian penjualan dan dicatat sebanyak dua rangkap. Rangkap

satu untuk bagian produksi dan rangkap dua untuk diarsip. Produk tersebut kemudian

akan diolah kembali menjadi produk baru untuk dikirimkan kembali ke customer.

Page 15: BAB 3 ANALISA SISTEM INFORMASI 3.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-1-00363-MNSI bab 3.pdfproduk kerajinan tangan dan mebel yang berkualitas ... Genta Mitra Perkasa

62

Pengiriman produk perbaikan atas retur akan dicatat sebagai returback oleh bagian

penjualan.

Bagian keuangan akan membuat invoice (faktur penagihan) sebanyak tiga

rangkap. Rangkap satu untuk customer, rangkap dua untuk sekretaris, dan rangkap tiga

untuk diarsip oleh bagian keuangan.

Ketika customer telah melakukan transfer pembayaran, customer wajib

mengirimkan bukti transfer pembayaran ke perusahaan melalui fax ke perusahaan yang

akan diterima oleh sekretaris. Sekretaris akan mencocokkan bukti transfer dengan

invoice lalu menyerahkan bukti transfer dan invoice tersebut ke bagian keuangan.

Bagian keuangan akan mencatat pembayaran tersebut.

Penjualan konsiyasi

Bagian penjualan akan mencari target toko-toko untuk dijadikan consignee.

Setelah mendapatkan beberapa toko sasaran, bagian penjualan akan meminta sekretaris

untuk mengirimkan katalog produk. Jika ada toko yang berminat untuk menjadi

consignee, maka akan dilakukan negosiasi dengan bagian penjualan sampai tercapai

kesepakatan mengenai jumlah komisi dan lamanya penitipan. Setelah itu, bagian

penjualan akan membuat Surat Titip Konsinyasi sebanyak tiga rangkap. Rangkap satu

diberikan kepada consignee, rangkap dua diberikan kepada bagian gudang, rangkap tiga

akan diarsip oleh bagian penjualan.

Bagian gudang akan mengambil produk yang sesuai dengan Surat Titip

Konsinyasi dan kemudian melakukan pengiriman melalui jasa pengangkutan. Bagian

gudang akan membuat surat jalan rangkap dua. Rangkap satu untuk consignee dan

rangkap dua untuk diarsip oleh bagian gudang.

Page 16: BAB 3 ANALISA SISTEM INFORMASI 3.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-1-00363-MNSI bab 3.pdfproduk kerajinan tangan dan mebel yang berkualitas ... Genta Mitra Perkasa

63

Jika waktu kesepakatan mengenai lamanya penitipan konsinyasi telah habis,

maka consignee wajib membuat laporan mengenai penjualan yang terjadi. Bagian

penjualan akan menerima laporan ini dan mencatatnya sebagai Sales Order (SO) untuk

konsinyasi sebanyak dua rangkap. Rangkap satu untuk bagian keuangan dan rangkap

dua untuk diarsip.

Bagian keuangan akan membuat invoice dari SO konsinyasi tersebut sebanyak

tiga rangkap. Rangkap satu untuk consignee, rangkap dua untuk sekretaris, dan rangkap

tiga untuk diarsip. Jika consignee telah melakukan pembayaran, consignee wajib

mengirimkan bukti transfer yang telah dilakukan melalui fax. Bukti transfer akan

diterima oleh sekretaris yang akan mencocokkannya dengan invoice yang ada, lalu

menyerahkannya ke bagian keuangan.

Apabila tidak semua produk yang dititipkan laku terjual, maka begitu waktu

penitipan telah selesai, consignee dapat mengembalikan produk-produk yang tidak

terjual (retur konsinyasi). Bagian penjualan akan menerima retur konsinyasi ini, yang

akan dicatat sebanyak dua rangkap. Rangkap satu untuk bagian gudang dan rangkap dua

untuk diarsip.

Setiap akhir minggu, bagian gudang akan mengecek ketersediaan produk di

gudang. Jika persedian produk telah menipis, bagian gudang membuat Surat Permintaan

Produksi (SPP) kepada bagian penjualan. Bagian penjualan akan meneliti SPP tersebut.

Jika SPP disetujui, bagian penjualan akan membuat SPK sebanyak dua rangkap.

Rangkap satu untuk bagian produksi dan rangkap dua untuk diarsip.

Bagian produksi akan mulai mengerjakan dan melakukan pengiriman barang

begitu proses produksi selesai. Produk akan diterima oleh bagian gudang lalu

dimasukkan ke dalam gudang. Bagian gudang akan membandingkan produk yang

Page 17: BAB 3 ANALISA SISTEM INFORMASI 3.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-1-00363-MNSI bab 3.pdfproduk kerajinan tangan dan mebel yang berkualitas ... Genta Mitra Perkasa

64

diterima dengan surat jalan. Jika sesuai, bagian gudang akan mencatat produk yang

masuk tersebut.

Penjualan ekspor

Untuk penjualan ekspor, bagian penjualan perusahaan sebagai pihak eksportir

akan mengirimkan quotation kepada customer luar negeri yang dianggap potensial.

Quotation akan dikirim melalui e-mail. Quotation itu sendiri berisi mengenai spesifikasi

produk yang dijual oleh perusahaan, mulai dari informasi produk, harga, sistem

pembayaran, jenis pengiriman, dan juga jumlah minimum pemesanan. Jika customer

merespon dengan baik semua syarat dan kondisi yang diajukan, maka customer dapat

mulai memesan produk-produk yang diinginkannya. Bagian penjualan akan mencatatnya

sebagai Sales Order (SO) sebanyak tiga rangkap. Rangkap satu ditujukan kepada

customer, rangkap dua untuk bagian keuangan, dan rangkap tiga untuk diarsip.

Customer akan membuka L/C melalui opening bank yang ditujukan kepada

perusahaan. Opening bank tersebut akan meneruskan L/C kepada advising bank pilihan

perusahaan. Advising bank inilah yang akan meneruskan L/C kepada perusahaan.

Bagian penjualan lalu akan membuat SPK berdasarkan SO sebanyak dua

rangkap untuk membuat produk-produk yang akan diekspor. Rangkap satu diberikan

kepada bagian produksi dan rangkap dua diarsip oleh bagian penjualan. Setelah selesai

melakukan proses produksi, bagian produksi akan menghubungi agen pengangkutan

pelabuhan untuk mengirimkan produk-produk ekspor dan menerima dokumen Bill of

Lading dari petugas agen pengangkutan tersebut. Kemudian, bagian penjualan akan

mulai menyiapkan dokumen-dokumen yang telah dinyatakan atau dipersyaratkan dalam

L/C. Jika semua dokumen telah lengkap, bagian penjualan akan memberikan semua

dokumen tersebut kepada bagian keuangan.

Page 18: BAB 3 ANALISA SISTEM INFORMASI 3.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-1-00363-MNSI bab 3.pdfproduk kerajinan tangan dan mebel yang berkualitas ... Genta Mitra Perkasa

65

Bagian keuangan akan segera masukkan dokumen tersebut ke advising bank

untuk menerima pembayaran dari ekspor yang dilakukan. Untuk penjualan ekspor,

perusahaan sangat menghindari terjadinya retur dari customer.

3.6 Rich Picture Sistem yang Berjalan Penjualan Lokal

Gambar 3.3 Rich Picture Sistem Penjualan Lokal yang Berjalan

Page 19: BAB 3 ANALISA SISTEM INFORMASI 3.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-1-00363-MNSI bab 3.pdfproduk kerajinan tangan dan mebel yang berkualitas ... Genta Mitra Perkasa

66

Penjualan Konsinyasi

Gambar 3.4 Rich Picture Sistem Penjualan Konsinyasi yang Berjalan

Page 20: BAB 3 ANALISA SISTEM INFORMASI 3.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-1-00363-MNSI bab 3.pdfproduk kerajinan tangan dan mebel yang berkualitas ... Genta Mitra Perkasa

67

Penjualan Ekspor

Gambar 3.5 Rich Picture Sistem Penjualan Ekspor yang Berjalan

3.7 Permasalahan Yang Dihadapi

Adapun beberapa masalah yang dihadapi oleh PT. Genta Mitra Perkasa adalah :

1. Semua dokumen yang dikeluarkan oleh perusahaan diarsip dalam bentuk hardcopy

dan softcopy. Untuk softcopy disimpan dalam format dokumen Ms. Word dan sangat

tidak efektif. Sementara untuk penyimpanan hardcopy, terkadang ada beberapa

dokumen yang hilang.

2. Ketidakefektivan dalam mencari data yang dibutuhkan. Misalnya ketika customer

melakukan pembayaran, sekretaris harus mencari data mengenai invoice yang sesuai

dengan pembayaran tersebut

Page 21: BAB 3 ANALISA SISTEM INFORMASI 3.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-1-00363-MNSI bab 3.pdfproduk kerajinan tangan dan mebel yang berkualitas ... Genta Mitra Perkasa

68

3. Informasi terkadang harus melalui pihak yang tidak benar-benar terlibat. Misalnya

ketika pembayaran yang dilakukan oleh customer diterima oleh sekretaris, dan

sekretaris akan mencari invoice yang sesuai dengan pembayaran tersebut, baru

kemudian menyerahkan invoice dan pembayaran tersebut ke bagian keuangan.

Padahal sebenarnya sekretaris tidak perlu dilibatkan.

4. Tidak adanya pembuatan laporan setiap akhir bulan sehingga pihak manajemen tidak

memiliki informasi secara pasti mengenai angka penjualan dan penerimaan kas.

5. Keputusan-keputusan yang diambil terkadang tidak matang dan tidak profesional

karena tidak adanya laporan kegiatan operasional perusahaan, terutama penjualan

dan penerimaan kas.

3.8 Analisa Kebutuhan Manajemen

Dari permasalahan yang dihadapi, maka dapat dirumuskan mengenai kebutuhan

manajemen sebagai berikut:

1. Manajemen membutuhkan sistem informasi penjualan dan penerimaan kas yang

akan digunakan oleh bagian penjualan, bagian keuangan, dan bagian gudang.

2. Manajemen membutuhkan output berupa laporan penjualan dan laporan penerimaan

kas. Laporan penjualan mencakup laporan mengenai produk yang paling diminati,

laporan mengenai customer yang paling sering melakukan transaksi pembelian,

laporan mengenai consignee yang mampu melakukan penjualan terbanyak, dan

laporan transaksional penjualan. Laporan penerimaan kas mencakup laporan

mengenai status pembayaran invoice, laporan keterlambatan pembayaran, dan

laporan transaksional penerimaan kas.

Page 22: BAB 3 ANALISA SISTEM INFORMASI 3.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-1-00363-MNSI bab 3.pdfproduk kerajinan tangan dan mebel yang berkualitas ... Genta Mitra Perkasa

69

3. Manajemen membutuhkan ketersediaan informasi yang memadai untuk melakukan

peramalan penjualan sehingga dapat merencanakan tindakan-tindakan apa yang

perlu dilakukan untuk menghadapi masa yang akan datang.

3.9 Usulan Pemecahan Masalah

Masalah-masalah yang dihadapi oleh PT. Genta Mitra Perkasa yang telah

disebutkan diatas, maka penulis mengajukan beberapa usulan yang dapat menyelesaikan

masalah tersebut :

1. Membangun sebuah sistem informasi penjualan dan penerimaan kas yang

terintegrasi sehingga pada saat akan melakukan transaksi, satu bagian hanya perlu

mengakses ke sistem untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Sistem ini juga

nantinya akan menghasilkan laporan bagi pihak-pihak yang membutuhkan.

2. Menyediakan database untuk menampung data-data perusahaan, yakni data

mengenai customer, consignee, produk-produk perusahaan, dan transaksi-transaksi

yang dilakukan.

3. Menyediakan software yang mendukung kegiatan peramalan penjualan.

3.10 System Definition yang Diusulkan

Penjualan lokal

Customer yang ingin melakukan pemesanan produk dapat menghubungi

perusahaan melalui telepon, fax, e-mail, atau dengan datang langsung ke kantor

perusahaan. Customer akan dilayani secara langsung oleh bagian penjualan perusahaan.

Bagian penjualan akan menanyakan identitas customer. Jika customer tersebut belum

pernah mendaftar sebelumnya, bagian penjualan akan melayani pendaftaran customer

Page 23: BAB 3 ANALISA SISTEM INFORMASI 3.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-1-00363-MNSI bab 3.pdfproduk kerajinan tangan dan mebel yang berkualitas ... Genta Mitra Perkasa

70

tersebut. Setelah terdaftar, bagian penjualan akan membuat Sales Order (SO) sebanyak

dua rangkap atas pemesanan (PO) customer tersebut. Di dalam SO tersebut akan

dicantumkan juga besarnya Down Payment (DP) yang telah dibayar oleh customer. SO

rangkap satu diberikan kepada customer dan SO rangkap dua beserta jumlah DP akan

diserahkan ke bagian keuangan.

Kemudian, bagian penjualan akan membuat Surat Perintah Kerja (SPK) ke

bagian produksi. Di dalam SPK akan tercantum tanggal dimana kegiatan produksi telah

selesai dilakukan dan produk harus dikirimkan kepada customer.

Bagian produksi akan mulai membuat produk yang tercantum dalam SPK,

mengirimkan produk dan membuat surat jalan rangkap dua atas SO yang ada. Surat jalan

rangkap satu diberikan kepada customer dan rangkap dua untuk diarsip oleh bagian

produksi. Jika produk yang dikirim telah sampai di tangan customer, bagian produksi

akan mengabarkannya kepada bagian penjualan melalui telepon.

Apabila terdapat kerusakan atas produk yang dikirimkan, customer dapat

melakukan retur produk (pengembalian produk). Produk yang diretur tersebut akan

diterima oleh bagian penjualan. Bagian ini akan mengecek produk yang dikembalikan

dengan SO yang telah dibuat. Jika sama, bagian ini akan mencatat retur produk. Produk

yang diretur akan diolah kembali oleh bagian produksi untuk diolah menjadi produk

baru. Bagian produksi akan mengirimkan kembali produk perbaikan atas retur yang

dilakukan customer dan bagian penjualan membuat surat returback.

Bagian keuangan akan membuat invoice (faktur penagihan) berdasarkan SO.

Invoice akan dikirimkan kepada customer melalui fax. Jika customer telah melakukan

pembayaran, customer wajib mengirimkan bukti tanda transfer kepada perusahaan

melalui fax. Bukti tanda transfer itu akan dicatat sebagai perusahaan sebagai

Page 24: BAB 3 ANALISA SISTEM INFORMASI 3.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-1-00363-MNSI bab 3.pdfproduk kerajinan tangan dan mebel yang berkualitas ... Genta Mitra Perkasa

71

pembayaran. Pembayaran transfer yang dilakukan customer akan diterima oleh bagian

keuangan.

Setiap bulannya, bagian penjualan dan bagian keuangan akan membuat laporan

yang berkaitan dengan tanggung jawab masing-masing kepada manajer penjualan dan

manajer keuangan.

Penjualan konsinyasi

Perusahaan akan mencari toko-toko yang bersedia untuk menjadi consignee.

Setelah menemukan toko yang dirasa cocok, bagian penjualan perusahaan akan meminta

sekretaris untuk mengirimkan katalog produk ke toko-toko tersebut. Jika toko tersebut

tertarik, maka akan dilakukan kegiatan tawar-menawar mengenai jumlah komisi yang

akan diperoleh toko tersebut atas penjualan produk yang terjadi. Setelah mencapai

kesepakatan mengenai jumlah komisi, jenis dan jumlah produk yang dititipkan, dan

lamanya waktu penitipan, maka bagian penjualan akan membuat Surat Titip Konsinyasi

sebanyak dua rangkap. Rangkap satu untuk consignee dan rangkap dua untuk bagian

gudang. (Sebelum membuat Surat Titip Konsinyasi, bagian penjualan terlebih dahulu

akan menanyakan ketersediaan produk kepada bagian gudang)

Bagian gudang akan mengirimkan produk tersebut kepada consignee dan

membuat surat jalan sebanyak dua rangkap. Rangkap satu diberikan kepada consignee

dan rangkap dua untuk diarsip oleh bagian gudang.

Jika waktu kesepakatan mengenai lamanya penitipan konsinyasi telah habis,

maka consignee wajib membuat laporan mengenai penjualan yang terjadi. Bagian

penjualan akan menerima laporan ini dan mencatatnya sebagai SO.

Bagian keuangan akan membuat invoice dari SO konsinyasi tersebut. Jika

consignee telah melakukan pembayaran, consignee wajib mengirim bukti transfer yang

Page 25: BAB 3 ANALISA SISTEM INFORMASI 3.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-1-00363-MNSI bab 3.pdfproduk kerajinan tangan dan mebel yang berkualitas ... Genta Mitra Perkasa

72

telah dilakukan melalui fax yang akan diterima oleh bagian keuangan. Bagian keuangan

akan mencocokkan bukti transfer tersebut dengan invoice, lalu mencatatnya sebagai

pembayaran.

Apabila tidak semua produk yang dititipkan laku terjual, maka begitu waktu

penitipan telah selesai, consignee dapat meretur produk-produk yang tidak terjual.

Bagian penjualan akan menerima dan mencatat retur konsinyasi ini. Setiap akhir

minggu, bagian gudang akan mengecek ketersediaan produk di gudang. Jika persedian

produk telah menipis, bagian gudang membuat Surat Permintaan Produksi (SPP) kepada

bagian penjualan. Bagian penjualan akan meneliti SPP tersebut. Jika SPP disetujui,

Bagian penjualan akan segera membuat SPK ke bagian produksi. Bagian produksi akan

mulai mengerjakan dan melakukan pengiriman produk begitu proses produksi selesai.

Produk akan diterima oleh bagian gudang lalu dimasukkan ke dalam gudang. Bagian

gudang akan membuat surat produk masuk.

Setiap bulannya, bagian penjualan dan bagian keuangan akan membuat laporan

yang berkaitan dengan tanggung jawab masing-masing kepada manajer penjualan dan

manajer keuangan.

Penjualan Ekspor

Bagian penjualan perusahaan, sebagai pihak eksportir, akan memberikan

penawaran atau quotation kepada customer luar negeri yang dianggap potensial.

Penawaran dapat melalui e-mail. Penawaran itu sendiri berisi mengenai spesifikasi

produk yang dijual oleh perusahaan, mulai dari spesifikasi produk, harga, sistem

pembayaran, jenis pengiriman, dan juga jumlah minimum pemesanan. Jika customer

merespon dengan baik semua syarat dan kondisi yang diajukan, maka customer dapat

mulai memesan produk-produk yang diinginkannya. Bagian penjualan akan mencatatnya

Page 26: BAB 3 ANALISA SISTEM INFORMASI 3.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-1-00363-MNSI bab 3.pdfproduk kerajinan tangan dan mebel yang berkualitas ... Genta Mitra Perkasa

73

sebagai SO sebanyak dua rangkap. Rangkap satu ditujukan kepada customer dan

rangkap dua untuk bagian keuangan.

Customer akan membuka L/C melalui opening bank yang ditujukan kepada

perusahaan. Opening bank tersebut akan meneruskan L/C kepada advising bank pilihan

perusahaan. Advising bank inilah yang akan meneruskan L/C kepada perusahaan. Bagian

penjualan lalu akan membuat SPK berdasarkan SO untuk membuat produk-produk yang

akan diekspor.

Bagian produksi akan mulai membuat produk yang tercantum dalam SPK. Jika

kegiatan produksi telah selesai, bagian produksi akan menghubungi agen pengangkutan

pelabuhan untuk mengirimkan produk-produk ekspor dan menerima dokumen Bill of

Lading dari petugas agen pengangkutan tersebut. Bill of Lading tersebut akan diberikan

ke bagian penjualan. Kemudian, bagian penjualan akan mulai menyiapkan dokumen-

dokumen yang telah dinyatakan atau dipersyaratkan dalam L/C. Jika semua dokumen

telah lengkap, bagian penjualan akan memberikan semua dokumen tersebut kepada

bagian keuangan.

Bagian keuangan akan segera memasukkan dokumen tersebut ke advising bank

untuk menerima pembayaran dari ekspor yang dilakukan. Pada penjualan ekspor,

perusahaan sangat menghindari terjadinya retur dari customer.

Setiap bulannya, bagian penjualan dan bagian keuangan akan membuat laporan

yang berkaitan dengan tanggung jawab masing-masing kepada manajer penjualan dan

manajer keuangan.

Page 27: BAB 3 ANALISA SISTEM INFORMASI 3.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-1-00363-MNSI bab 3.pdfproduk kerajinan tangan dan mebel yang berkualitas ... Genta Mitra Perkasa

74

3.11 Rich Picture Sistem Yang Diusulkan

Penjualan Lokal

Gambar 3.6 Rich Picture Sistem Penjualan Lokal yang Diusulkan

Page 28: BAB 3 ANALISA SISTEM INFORMASI 3.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-1-00363-MNSI bab 3.pdfproduk kerajinan tangan dan mebel yang berkualitas ... Genta Mitra Perkasa

75

Penjualan Konsinyasi

Gambar 3.7 Rich Picture Sistem Penjualan Konsinyasi yang Diusulkan

Page 29: BAB 3 ANALISA SISTEM INFORMASI 3.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-1-00363-MNSI bab 3.pdfproduk kerajinan tangan dan mebel yang berkualitas ... Genta Mitra Perkasa

76

Penjualan Ekspor

Gambar 3.8 Rich Picture Sistem Penjualan Ekspor yang Diusulkan

3.12 FACTOR Criteria

Suatu sistem terkomputerisasi yang dapat mendukung kegiatan operasional

penjualan dan penerimaan kas sehari-hari, khususnya penjualan lokal, penjualan

konsinyasi, penjualan ekspor, retur penjualan, pengelolaan data customer dan consignee,

penagihan, dan pembayaran. Sistem akan menangani masalah penjualan, customer,

consignee, importir, dan keuangan perusahaan. Sistem terutama harus dapat

menghasilkan informasi yang cepat dan tepat dari data-data yang di-input sehingga dapat

Page 30: BAB 3 ANALISA SISTEM INFORMASI 3.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-1-00363-MNSI bab 3.pdfproduk kerajinan tangan dan mebel yang berkualitas ... Genta Mitra Perkasa

77

membantu pihak yang membutuhkan. Sistem ini akan diimplementasikan pada 3 (tiga)

buah PC (Personal Computer) yang terhubung dalam jaringan LAN (Local Area

Network) dan digunakan oleh user sistem – 1 orang bagian penjualan, 1 orang bagian

keuangan, dan 1 orang bagian gudang. Sistem ini juga membutuhkan 3 buah printer

untuk mencetak berbagai surat dan laporan yang dibutuhkan.

Tabel 3.3 FACTOR Criteria

Functionality Mendukung kegiatan operasional penjualan dan penerimaan kas, khususnya penjualan lokal, penjualan konsinyasi, penjualan ekspor, retur penjualan, pengelolaan data customer dan consignee, penagihan piutang, dan pembayaran tagihan piutang

Application Domain

Seorang direktur divisional yang bertanggung jawab dalam segala aktivitas yang berkaitan dengan sistem, yaitu penjualan, retur penjualan, pengelolaan data customer dan consignee, penagihan piutang, dan pembayaran tagihan piutang

Conditions Sistem yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan perusahaan untuk menangani aktivitas penjualan, retur penjualan, pengelolaan data customer dan consignee, penagihan piutang, dan pembayaran tagihan piutang

Technology 3 (tiga) buah PC yang terhubung dengan LAN dan dilengkapi dengan 3 (tiga) buah printer

Objects Customer, consignee, SO, invoice, bukti pembayaran Responsibility Menghasilkan suatu sistem informasi yang cepat dan tepat bagi pihak

yang membutuhkan serta dapat mengatasi permasalahan-permasalahan yang timbul pada aktivitas penjualan, retur penjualan, pengelolaan data customer dan consignee, penagihan piutang, dan pembayaran tagihan piutang

3.13 Problem Domain

Sistem mempunyai sasaran dan bertujuan untuk mengelola informasi tentang

aktivitas penjualan dan penerimaan kas, yaitu penjualan lokal, penjualan konsinyasi,

penjualan ekspor, retur penjualan, pengelolaan data customer dan consignee, penagihan

piutang, dan pembayaran tagihan piutang. Pengelolaan penjualan bertanggung jawab

untuk memenuhi pesanan dari customer, consignee, dan importir. Sementara

Page 31: BAB 3 ANALISA SISTEM INFORMASI 3.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-1-00363-MNSI bab 3.pdfproduk kerajinan tangan dan mebel yang berkualitas ... Genta Mitra Perkasa

78

pengelolaan penerimaan kas bertanggung jawab untuk mengurus penagihan piutang dan

menerima pembayaran atas tagihan tersebut.

3.14 Problem Domain Analysis

3.14.1 Classes

Class Candidate dan class dari system definition adalah sebagai berikut:

Tabel 3.4 Class Candidate dan Class

Class Candidate Class

- Customer

- Pemesanan

- Produk

- Perusahaan

- Telepon

- Fax

- E-mail

- Bagian Penjualan

- Pendaftaran

- Sales Order (SO)

- Down Payment (DP)

- Bagian Keuangan

- Surat Perintah Kerja (SPK)

- Bagian Produksi

- Bagian Gudang

- Customer

- Produk

- Sales Order (SO)

- Surat Perintah Kerja (SPK)

- Invoice

- Pembayaran

- Retur

- Returback

- Consignee

- Surat titip konsinyasi

- Surat Permintaan Produksi (SPP)

- Surat Produk Masuk (SPM)

- Quotation

Page 32: BAB 3 ANALISA SISTEM INFORMASI 3.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-1-00363-MNSI bab 3.pdfproduk kerajinan tangan dan mebel yang berkualitas ... Genta Mitra Perkasa

79

- Surat jalan

- Petugas jasa pengangkutan

- Invoice

- Pembayaran

- Bukti tanda transfer

- Sekretaris

- Retur

- Returback

- Laporan

- Direktur

- Toko

- Consignee

- Katalog

- Komisi

- Surat titip konsinyasi

- Surat Permintaan Produksi (SPP)

- Laporan penjualan konsinyasi

- Persediaan

- Surat Produk Masuk (SPM)

- Quotation

- Opening bank

- Closing bank

- Bill of Lading

Page 33: BAB 3 ANALISA SISTEM INFORMASI 3.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-1-00363-MNSI bab 3.pdfproduk kerajinan tangan dan mebel yang berkualitas ... Genta Mitra Perkasa

80

- Dokumen

Beberapa Class Candidate di atas yang akan menjadi class akan dijelaskan

berikut ini:

Customer: Berisi informasi tentang semua customer perusahaan

Produk: Berisi informasi mengenai produk-produk yang dijual oleh perusahaan

Sales Order (SO): Berisi informasi mengenai penjualan yang dilakukan oleh perusahaan

Surat Perintah Kerja (SPK): Berisi informasi mengenai produk-produk yang harus

dikerjakan oleh bagian produksi

Invoice: Berisi informasi tentang jumlah tagihan yang harus dibayar oleh customer

Pembayaran: Berisi informasi mengenai transaksi pembayaran yang dilakukan oleh

customer

Retur: Berisi informasi mengenai produk-produk yang dikembalikan oleh customer atau

consignee karena produk-produk tersebut mengalami kerusakan

Returback: Berisi informasi mengenai produk-produk baru untuk menggantikan produk

yang diretur

Consignee: Berisi informasi tentang semua consignee perusahaan

Surat titip konsinyasi: Berisi informasi tentang produk-produk yang dititipkan kepada

consignee

Surat Permintaan Produksi (SPP): Berisi informasi mengenai produk-produk yang

perlu diproduksi karena jumlah persediaannya sudah terbatas

Surat Produk Masuk (SPM): Berisi informasi mengenai produk-produk yang telah

diproduksi dan akan dimasukkan ke gudang.

Quotation: Berisi informasi penawaran produk kepada customer luar negeri

Page 34: BAB 3 ANALISA SISTEM INFORMASI 3.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-1-00363-MNSI bab 3.pdfproduk kerajinan tangan dan mebel yang berkualitas ... Genta Mitra Perkasa

81

3.14.2 Events

Event Candidate dan event dari system definition yang diusulkan adalah sebagai

berikut:

Tabel 3.5 Event Candidate dan Event

Event Candidate Event

- Memesan

- Menghubungi

- Datang ke perusahaan

- Dilayani

- Menanyakan

- Mendaftar customer

- Mendaftar produk

- Mendaftar consignee

- Membuat SO / memesan produk

- Dicantumkan

- Dibayar

- Membuat SPK / memproduksi produk

- Dibuat rangkap

- Mengirim

- Membuat Invoice / menagih SO

- Membayar invoice

- Diteruskan

- Diretur / mengembalikan produk

- Mendaftar customer

- Mendaftar produk

- Mendaftar consignee

- Membuat SO / memesan produk

- Membuat SPK / memproduksi produk

- Membuat Invoice / menagih SO

- Membayar invoice

- Diretur / mengembalikan produk

pesanan

- Mengirim kembali produk

- Menitipkan produk

- Meminta konsinyasi

- Membuat SO Konsinyasi / menjual

produk untuk konsinyasi

- Mengembalikan sisa produk

konsinyasi

- Membuat SPP / meminta produksi

produk

Page 35: BAB 3 ANALISA SISTEM INFORMASI 3.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-1-00363-MNSI bab 3.pdfproduk kerajinan tangan dan mebel yang berkualitas ... Genta Mitra Perkasa

82

pesanan

- Diolah

- Mengirim kembali produk

- Mencari toko

- Bersedia

- Menitipkan produk

- Meminta konsinyasi

- Membuat SO Konsinyasi / menjual

produk untuk konsinyasi

- Mengembalikan sisa produk

konsinyasi

- Mengecek produk

- Menipis

- Membuat SPP / meminta produksi

produk

- Menawarkan produk ekspor

- Membuat SPM / menambah produk

- Menawarkan produk ekspor

- Membuat SPM / menambah produk

Beberapa Event Candidate tersebut dapat menjadi event, akan dijelaskan berikut

ini:

Mendaftar customer, produk, consignee: Event ini terjadi pada saat sebuah object

yang ada dalam suatu class didaftarkan ke dalam sistem

Memesan produk: Event ini terjadi pada saat customer meminta barang kepada

perusahaan

Page 36: BAB 3 ANALISA SISTEM INFORMASI 3.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-1-00363-MNSI bab 3.pdfproduk kerajinan tangan dan mebel yang berkualitas ... Genta Mitra Perkasa

83

Memproduksi produk: Event ini terjadi pada saat perusahaan memerintahkan bagian

produksi untuk membuat produk melalui SPK

Menagih SO: Event ini terjadi pada saat bagian keuangan menagih jumlah yang harus

dibayar oleh customer atas SO yang ada

Membayar invoice: Event ini terjadi pada saat customer melunasi tagihan yang dikirim

oleh perusahaan

Mengembalikan produk pesanan: Event ini terjadi pada saat customer mengembalikan

produk perusahaan karena adanya kerusakan pada produk tersebut

Mengirim kembali produk: Event ini terjadi pada saat perusahaan mengirimkan

kembali produk baru untuk menggantikan produk yang diretur / dikembalikan oleh

customer

Menitipkan produk: Event ini terjadi pada saat perusahaan menitipkan produk kepada

consignee

Meminta konsinyasi: Event ini terjadi pada saat consignee melakukan permintaan

barang untuk penjualan konsinyasi

Menjual produk untuk konsinyasi: Event ini terjadi pada saat perusahaan membuat

SO Konsinyasi atas penjualan yang berhasil dilakukan oleh consignee

Mengembalikan sisa produk konsinyasi: Event ini terjadi pada saat consignee

mengembalikan produk-produk yang tidak terjual kepada perusahaan

Meminta produksi produk: Event ini terjadi pada saat bagian gudang ingin menambah

jumlah produk yang tersedia dalam gudang agar produk tersedia untuk penjualan

konsinyasi

Menawarkan produk ekspor: Event ini terjadi pada saat perusahaan mengirimkan

quotation kepada customer di luar negeri

Page 37: BAB 3 ANALISA SISTEM INFORMASI 3.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-1-00363-MNSI bab 3.pdfproduk kerajinan tangan dan mebel yang berkualitas ... Genta Mitra Perkasa

84

Menambah produk: Event ini terjadi pada saat bagian gudang membuat SPM untuk

mencatat produk-produk yang dimasukkan ke gudang

Tabel 3.6 Event Table

men

daft

ar_c

usto

mer

men

daft

ar_p

rodu

k

men

daft

ar_c

onsi

gnee

mem

esan

_pro

duk

mem

prod

uksi

_pro

duk

men

agih

_SO

mem

baya

r_in

voic

e

men

gem

balik

an_p

rodu

k_pe

sana

n

men

giri

m_k

emba

li_pr

oduk

men

itipk

an_p

rodu

k

mem

inta

_kon

siny

asi

men

jual

_pro

duk_

untu

k_ko

nsin

yasi

men

gem

balik

an_s

isa_

prod

uk_k

onsi

nyas

i

mem

inta

_pro

duks

i_pr

oduk

men

awar

kan_

prod

uk_e

kspo

r

men

amba

h_pr

oduk

Customer + * * * * Produk + * * * * * SO_Ekspor + + + SO_Lokal + + + SO_Konsinyasi + + SPK + SPK_Konsinyasi + Invoice + + Pembayaran + ReturLokal + + ReturKonsinyasi + Returback + Consignee + * * * * TitipKonsinyasi + + + SPP + + SPM + Quotation * +

Page 38: BAB 3 ANALISA SISTEM INFORMASI 3.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-1-00363-MNSI bab 3.pdfproduk kerajinan tangan dan mebel yang berkualitas ... Genta Mitra Perkasa

85

3.14.3 Structures

3.14.3.1 Generalization Structure

Gambar 3.9 Generaliasi SO

Gambar 3.10 Generalisasi Surat Perintah Kerja

Gambar 3.11 Generalisasi Retur

Page 39: BAB 3 ANALISA SISTEM INFORMASI 3.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-1-00363-MNSI bab 3.pdfproduk kerajinan tangan dan mebel yang berkualitas ... Genta Mitra Perkasa

86

3.14.3.2 Cluster Structure

Gambar 3.12 Clusture Structure

Page 40: BAB 3 ANALISA SISTEM INFORMASI 3.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-1-00363-MNSI bab 3.pdfproduk kerajinan tangan dan mebel yang berkualitas ... Genta Mitra Perkasa

87

3.14.3.3 Object Structure

Gambar 3.13 Class Diagram

Page 41: BAB 3 ANALISA SISTEM INFORMASI 3.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-1-00363-MNSI bab 3.pdfproduk kerajinan tangan dan mebel yang berkualitas ... Genta Mitra Perkasa

88

3.14.4 Behavior

Berikut ini merupakan Behavior Pattern dari masing-masing class:

1. Class Customer

Gambar 3.14 Class dan Statechart Customer

2. Class Produk

Gambar 3.15 Class dan Statechart Produk

Page 42: BAB 3 ANALISA SISTEM INFORMASI 3.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-1-00363-MNSI bab 3.pdfproduk kerajinan tangan dan mebel yang berkualitas ... Genta Mitra Perkasa

89

3. Class SO Ekspor

Gambar 3.16 Class dan Statechart SO Ekspor

4. Class SO Lokal

Gambar 3.17 Class dan Statechart SO Lokal

5. Class SO Konsinyasi

Gambar 3.18 Class dan Statechart SO Konsinyasi

Page 43: BAB 3 ANALISA SISTEM INFORMASI 3.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-1-00363-MNSI bab 3.pdfproduk kerajinan tangan dan mebel yang berkualitas ... Genta Mitra Perkasa

90

6. Class SPK

Gambar 3.19 Class dan Statechart SPK

7. Class SPK Konsinyasi

Gambar 3.20 Class dan Statechart SPK Konsinyasi

8. Class Invoice

Gambar 3.21 Class dan Statechart Invoice

Page 44: BAB 3 ANALISA SISTEM INFORMASI 3.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-1-00363-MNSI bab 3.pdfproduk kerajinan tangan dan mebel yang berkualitas ... Genta Mitra Perkasa

91

9. Class Pembayaran

Gambar 3.22 Class dan Statechart Pembayaran

10. Class Retur Lokal

Gambar 3.23 Class dan Statechart Retur Lokal

11. Class Retur Konsinyasi

Gambar 3.24 Class dan Statechart Retur Konsinyasi

Page 45: BAB 3 ANALISA SISTEM INFORMASI 3.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-1-00363-MNSI bab 3.pdfproduk kerajinan tangan dan mebel yang berkualitas ... Genta Mitra Perkasa

92

12. Class Returback

Gambar 3.25 Class dan Statechart Returback

13. Class Consignee

Gambar 3.26 Class dan Statechart Consignee

14. Class Titip Konsinyasi

Page 46: BAB 3 ANALISA SISTEM INFORMASI 3.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-1-00363-MNSI bab 3.pdfproduk kerajinan tangan dan mebel yang berkualitas ... Genta Mitra Perkasa

93

Gambar 3.27 Class dan Statechart Titip Konsinyasi

15. Class SPP

Gambar 3.28 Class dan Statechart SPP

16. Class SPM

Gambar 3.29 Class dan Statechart SPM

17. Class Quotation

Page 47: BAB 3 ANALISA SISTEM INFORMASI 3.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-1-00363-MNSI bab 3.pdfproduk kerajinan tangan dan mebel yang berkualitas ... Genta Mitra Perkasa

94

Gambar 3.30 Class dan Statechart Quotation