bab 2 landasan teori sistem...

38
7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Sistem informasi merupakan sistem yang berperan dalam mendukung keperluan perusahaan akan informasi di dalam menjalankan proses bisnisnya. Menurut Gelinas (2008: p13), sistem informasi adalah sistem yang dibuat oleh manusia yang secara umum terdiri dari sekumpulan komponen-komponen berbasis komputer yang terintegrasi dan juga komponen-komponen manual yang dibentuk untuk mengumpulkan, menyimpan, dan mengatur data serta menyediakan output informasi untuk para penggunanya. Menurut Laudon (2009, p8), sistem informasi secara teknikal dapat didefinisikan sebagai serangkaian komponen yang saling berhubungan untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan danmenyebarkan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan mengendalikan organisasi. Dalam jurnalnya yang berjudul The Usefulness of an Accounting Information System for Effective Organizational Performance, Siamak Nejadhosseini Soudani (2012) mengemukakan bahwa system informasi akuntansi adalah alat-alat yang, ketika di hubungkan dengan informasi dan TI, di desain untuk membantu manajemen dan pengendalian atas hal-hal yang berhubungan dengan area ekonomis dan keuangan organisasi. Jadi, sistem informasi adalah komponen- komponen berbasis komputer perusahaan yang saling berinteraksi untuk mendukung rutinitas operasi perusahaan, menyediakan informasi yang dibutuhkan dan mendukung proses pengambilan keputusan perusahaan dalam usahanya untuk pencapaian suatu tujuan tertentu.

Upload: duongkhuong

Post on 06-Feb-2018

231 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00358-AKSI... · berbasis komputer yang terintegrasi dan juga komponen-komponen manual yang

7

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Sistem Informasi

Sistem informasi merupakan sistem yang berperan dalam mendukung

keperluan perusahaan akan informasi di dalam menjalankan proses bisnisnya.

Menurut Gelinas (2008: p13), sistem informasi adalah sistem yang dibuat

oleh manusia yang secara umum terdiri dari sekumpulan komponen-komponen

berbasis komputer yang terintegrasi dan juga komponen-komponen manual yang

dibentuk untuk mengumpulkan, menyimpan, dan mengatur data serta menyediakan

output informasi untuk para penggunanya.

Menurut Laudon (2009, p8), sistem informasi secara teknikal dapat

didefinisikan sebagai serangkaian komponen yang saling berhubungan untuk

mengumpulkan, memproses, menyimpan danmenyebarkan informasi untuk

mendukung pengambilan keputusan dan mengendalikan organisasi.

Dalam jurnalnya yang berjudul The Usefulness of an Accounting Information

System for Effective Organizational Performance, Siamak Nejadhosseini Soudani

(2012) mengemukakan bahwa system informasi akuntansi adalah alat-alat yang,

ketika di hubungkan dengan informasi dan TI, di desain untuk membantu

manajemen dan pengendalian atas hal-hal yang berhubungan dengan area ekonomis

dan keuangan organisasi.

Jadi, sistem informasi adalah komponen- komponen berbasis komputer

perusahaan yang saling berinteraksi untuk mendukung rutinitas operasi perusahaan,

menyediakan informasi yang dibutuhkan dan mendukung proses pengambilan

keputusan perusahaan dalam usahanya untuk pencapaian suatu tujuan tertentu.

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00358-AKSI... · berbasis komputer yang terintegrasi dan juga komponen-komponen manual yang

8

2.1.1 Sistem

Peranan sebuah sistem adalah sebagai cara dan proses yang dilakukan

untuk menyelesaikan suatu tujuan

Menurut Gelinas (2008: p11), sistem adalah kumpulan dari elemen

yang saling tergantung satu sama lain dimana mereka bersama-sama

menyelesaikan sasaran yang spesifik.

Menurut O’Brien (2006: p29), sistem adalah sekelompok komponen

yang saling berhubungan, bekerja bersama untuk mencapai tujuan bersama

dengan menerima input serta menghasilkan output dalam proses transformasi

yang teratur.

Jadi, sistem merupakan serangkaian komponen atau elemen yang

saling berkaitan dan terintegrasi serta bekerja sama untuk mencapai suatu

tujuan dengan menerima input dan menghasilkan output melalui sebuah proses

transformasi yang teratur.

2.1.2 Informasi

Informasi merupakan sebuah kebutuhan yang penting bagi perusahaan

dalam proses pembuatan keputusan.

Menurut Gelinas (2008: p17), informasi adalah data yang

dipresentasikan dalam bentuk yang berguna untuk aktivitas pengambilan

keputusan.

Menurut Romney dan Steinbart (2008: p5), informasi adalah data yang

telah diatur dan diproses untuk memberikan arti.

Jadi, informasi adalah data yang telah diolah sehingga memiliki arti

dan berguna bagi pemakai. Contohnya adalah informasi mengenai

keuntungan yang dihasilkan oleh sebuah perusahaan pada sebuah periode

tertentu.

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00358-AKSI... · berbasis komputer yang terintegrasi dan juga komponen-komponen manual yang

9

2.2 Sistem Informasi Akutansi

Sistem informasi akuntansi memberikan perusahaan informasi yang

relevan mengenai keuangan dan akuntansi yang terdapat di dalam perusahaan.

2.2.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Dasaratha V. Rama dan Frederick L. Jones yang

diterjemahkan oleh M. Slamet Wibowo (2008: p5), sistem informasi akuntansi

dipandang sebagai bagian dari Sistem Informasi Manajemen. Sistem Informasi

Manajemen adalah suatu sistem yang merangkap data tentang satu organisasi,

menyimpan dan memelihara data, serta menyediakan informasi yang berguna

bagi manajemen.

Menurut Gelinas (2008: p14), sistem informasi akuntansi adalah

sebuah spesifikasi subsistem dari sistem informasi yang bertujuan untuk

mengumpulkan, memproses, dan melaporkan informasi yang berkaitan

terhadap aspek keuangan dari kegiatan bisnis, yang terintegrasi dengan sistem

informasi dan tidak dapat dibedakan sebagai pemisah subsistem.

Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem informasi akuntansi adalah

suatu sistem berbasis komputer yang mengumpulkan, mencatat, menyimpan,

dan memproses data dengan tujuan untuk menghasilkan informasi keuangan

yang berguna bagi pemakai didalam dan diluar perusahaan.

2.2.2 Tujuan dan Kegunaan Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Romney (2006: p7), tujuan sistem informasi akuntansi adalah

mengumpulkan, menyimpan dan mengubah data menjadi informasi yang

berguna bagi pengambilan keputusan, serta menyediakan pengendalian yang

memadai untuk menjaga asset organisasi.

Menurut Rama, Dasaratha V dan Frederick L.Jones yang

diterjemahkan oleh M. Slamet Wibowo (2008: p9), Lima kegunaan Sistem

informasi akuntansi yaitu :

a. Menyusun laporan eksternal perusahaan.

Bisnis menggunakan sistem informasi akuntansi untuk menghasilkan

laporan- laporan khusus untuk memenuhi kebutuhan informasi investor,

kreditor, petugas pajak, agen pengatur dan lain-lain.

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00358-AKSI... · berbasis komputer yang terintegrasi dan juga komponen-komponen manual yang

10

b. Menangani transaksi rutin.

Manajer membutuhkan sistem informasi akuntansi untuk menangani

aktivitas operasional yang rutin dalam siklus operasi perusahaan.

Contohnya meliputi : melayani pemesanan pelanggan, pengiriman barang

dan jasa, penagihan kepada pelanggan, dan penerimaan kas.

c. Membantu para manajer membuat keputusan baik rutin maupun tidak rutin.

Informasi juga dibutuhkan untuk pengambilan keputusan tidak rutin

pada semua level dari organisasi. Contohnya meliputi : mengetahui

barang yang penjualannya baik dan pelanggan yang paling banyak

melakukan pembelian.

d. Membantu perencanaan dan pengendalian.

Sebuah sistem informasi dibutuhkan untuk aktivitas perencanaan dan

pengendalian.

e. Memelihara pengendalian intern.

Pengendalian internal meliputi kebijakan, prosedur dan sistem informasi

yang digunakan untuk melindungi harta (asset) perusahaan dari kerugian

atau pencurian dan untuk memelihara keakuratan data keuangan.

2.2.3 Komponen Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Hall (2011: p13-p18), elemen-elemen dari sistem informasi

akutansi adalah sebagai berikut.

1. Pemakai akhir

Dibagi dalam dua kelompok umum : eksternal dan internal. Pemakai

eksternal meliputi para kreditur, para pemegang saham, para investor

potensial, agen-agen pemuat peraturan, otoritas pajak, para pemasok,

dan pelanggan. Para pemakai internal adalah pihak manajemen di setiap

tingkat organisasi, juga personel operasi. Berlawanan dengan pelaporan

eksternal, organisasi memiliki cukup kebebasan dalam memenuhi

kebutuhan pemakai internal.

2. Sumber data

Sumber data adalah transaksi keuangan yang memasuki sistem

informasi dari sumber internal dan eksternal. Transaksi keuangan eksternal

merupakan sumber data yang umum bagi kebanyakan organisasi.

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00358-AKSI... · berbasis komputer yang terintegrasi dan juga komponen-komponen manual yang

11

Termasuk dalam transaksi ini adalah pertukaran ekonomis dengan entitas

bisnis lainnya dan individu dari luar perusahaan. Misalnya, penjualan

barang-barang dan jasa, pembelian persediaan, penerimaan kas, dan

pengeluaran kas (termasuk gaji). Transaksi keuangan internal melibatkan

pertukaran dan pergerakan sumber daya dalam organisasi.

3. Pengumpulan data

Pengumpulan data merupakan tahap operasional pertama dalam sistem

informasi. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa data-data peristiwa

yang memasuki sistem itu sah (valid), lengkap dan bebas dari kesalahan

material. Jika transaksi yang salah memasuki pengumpulan data tanpa

terdeteksi, system mungkin akan memproses kesalahan dan menghasilkan

output yang keliru dan tidak dapat diandalkan.

4. Pemrosesan data

Tugas dari pemrosesan data bervariasi dari yang sederhana sampai

kompleks. Misalnya adalah prosedur-prosedur untuk memposkan dan

merangkumkan yang digunakan dalam aplikasi akuntansi.

5. Manajemen database

Database organisasi merupakan tempat penyimpanan fisik data keuangan

dan non- keuangan. Manajemen database memiliki tiga tugas mendasar,

yaitu penyimpanan, perbaikan (retrieval), dan penghapusan.

6. Penghasil informasi

Penghasil informasi merupakan proses mengumpulkan, mengatur,

menformat, dan menyajikan informasi untuk para pemakai. Tanpa

memperhatikan bentuk fisiknya, informsi yang berguna memiliki

karakteristik berikut ini :

a. Relevan

Isi sebuah laporan atau dokumen harus melayani suatu tujuan.

b. Tepat Waktu

Informasi harus tidak lebih tua dari periode

waktu tindakan yang didukungnya.

c. Akurat

Informasi harus bebas dari kesalahan yang sifatnya material.

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00358-AKSI... · berbasis komputer yang terintegrasi dan juga komponen-komponen manual yang

12

d. Lengkap

Tidak boleh ada bagian informasi yang esensial bagi

pengambilan keputusan atau pelaksanaan tugas yang hilang.

e. Rangkuman

Informasi harus diagregasi agar sesuai dengan kebutuhan pemakai.

7. Umpan balik

Umpan balik adalah suatu bentuk output yang dikirimkan kembali ke

sistem sebagai suatu sumber data. Umpan balik dapat bersifat internal atau

eksternal dan digunakan untuk memulai atau mengubah suatu proses.

2.2.4 Siklus Transaksi Pada Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Romney dan Steinbart (2006: p30), siklus pemrosesan

transaksi pada sistem adalah suatu rangkaian aktivitas yang dilakukan

perusahaan dalam melakukan bisnisnya, mulai dari proses pembelian,

produksi, hingga penjualan barang dan jasa. Siklus transaksi pada perusahaan

dapat dibagi kedalam lima subsistem, yaitu:

1. Revenue cycle, yang terjadi dari transaksi pembelian dan penerimaan kas.

2. Expenditure cycle, yang terdiri dari peristiwa pembelian dan pengeluaran

kas.

3. Human Resource/ Payroll cycle, yang terdiri dari peristiwa yang

berhubungan dengan perekrutan dan pembayaran atas tenaga kerja.

4. Production cycle, yang terdiri dari peristiwa yang berhubungan dengan

pengubahan bahan mentah menjadi produk/ jasa yang siap dipasarkan.

5. Financing cycle, yang terdiri dari peristiwa yang berhubungan dengan

penerimaan modal dari investor dan kreditor.

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00358-AKSI... · berbasis komputer yang terintegrasi dan juga komponen-komponen manual yang

13

2.3 Teori Siklus Pendapatan

Siklus pendapatan mencakup proses penjualan dan penyelesaian penjualan

tersebut, penerimaan kas, hingga pembukuan transaksi yang terjadi

2.3.1 Pendapatan

Pendapatan mempengaruhi kemungkinan perusahaan untuk

membiayai operasi dan administrasi nya serta untuk lebih lanjut melakukan

pengembangan bisnis.

Menurut Jones dan Rama yang diterjemahkan oleh Wibowo

(2008:p23), pendapatan adalah suatu proses kegiatan untuk menyediakan baik

barang maupun jasa untuk pelanggan.

Menurut Godfrey, Hodgson, Traca, Hamilton dan Holmes (2010:292)

pengertian pendapatan menururt IAS 18/AASB 118, paragraph 7 pendapatan

diartikan sebagai pemasukan kotor dari keuntungan ekonomis selama periode

munculnya aktifitas dari sebauh entitas ketika pemasukkan itu berdampak

pada peningkatan ekuitas, selain yang berkaitan dengan kontribusi dari

perserta ekuitas.

Kesimpulannya pendapatan adalah hasil atas kegiatan menyediakan

barang ataupun jasa dalam periode tertentu kepada pelanggan.

2.3.2 Penjualan

Penjualan merupakan proses yang dilakukan oleh perusahaan untuk

mendapatkan pendapatan.

Menurut Warren, Reeve, Duchac (2014:p271), penjualan adalah total

biaya yang dibebankan kepada pelanggan atas barang yang telah dijual oleh

perusahaan, baik penjualan tunai maupun kredit.

2.3.3 Piutang Usaha

Atas penjualan yang dilakukan perusahaan kepada pelanggan, maka

perusahaan memiliki hak untuk menagih piutang usaha.

Menurut Reeve, Warren, Duchac (2012:p256) piutang usaha adalah

tagihan terhadap kosumen yang muncul karena adanya penjualan barang atau

jasa secara kredit.

Menurut Wibowo dan Arif (2008:p133), piutang usaha adalah sebuah

nilai yang akan dilaporkan sebesar jumlah nilai kas yang diharapkan akan

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00358-AKSI... · berbasis komputer yang terintegrasi dan juga komponen-komponen manual yang

14

diperoleh dalam masa mendatang. Terdapat dua metode dalam menentukan

penghapusan piutang, yaitu:

1. Metode penghapusan langsung (Direct write off method)

Jumlah piutang merupakan bagian yang relatif kecil dari total aktiva

lancar. Dengan pertimbangan tersebut, maka lebih baik menangguhkan

pengakuan atas ketidaktertagihan sampai periode dimana jumlah tersebut

dapat dianggap tidak berharga dan kemudian dihapuskan sebagai beban.

2. Metode penyisihan (Allowance for doubtful Account)

Nilai yang dapat direalisasi merupakan nilai piutang dikurangi dengan

estimasi penyisihan piutang tak tertagih (allowance for doubtful

accounts). Allowance for doubtful accounts dapat ditentukan dengan dua

pendekatan, seperti berikut :

a. Pendekatan laba rugi (income statement approach)

Estimasi penyisihan piutang tak tertagih dihitung dengan cara

mengalikan persentase tertentu dengan penjualan kredit tahun

berjalan.

b. Pendekatan neraca (balance sheet approach)

Estimasi penyisihan piutang tak tertagih dihitung berdasarkan saldo

piutang berdasarkan analisis umur piutang (aging schedule analysis).

Kesimpulannya piutang usaha adalah tagihan yang diberikan oleh

perusahaan kepada pelanggan atas penjualan barang atau jasa

2.3.4 Penerimaan Kas

Menurut Hall (2008:p173), menyebutkan ada 5 prosedur yang terlibat

dalam sistem penerimaan kas, yang meliputi :

1. Remittance entry

Pada tahap ini, kasir akan mengumpulkan semua cek dan

mencocokan denganremittance advice yang diterima, kemudian

menjumlahkan semua cek yang diterima. Kemudian remittance list,

yang berisi daftar remittance advice secara keseluruhan dibuat.

2. Depositing receipts

Salah satu salinan dari remittance list dikirimkan ke kasir yang

akan membandingkan dan merekonsiliasi. Kemudian, kasir ini akan

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00358-AKSI... · berbasis komputer yang terintegrasi dan juga komponen-komponen manual yang

15

membuat deposit slip dan cash receipt transaction listing (jurnal).

Setelah itu, barulah semua cek disetorkan ke bank.

3. Update Accounts Receivable

Remittance advice digunakan untuk mengirim ke rekening

nasabah dalam buku besar pembantu piutang. Secara berkala,

perubahan saldo rekening dirangkum dan diteruskan kefungsi buku

besar.

4. Update General Ledger

Setelah menerima voucher jurnal dan ringkasa akun, fungsi

buku besar umum dituliskan ke rekening kas dan rekening kendali

piutang dan flie voucher jurnal.

5. Reconcile Cash Receipts and Deposits

Secara berkala (mingguan atau bulanan), seorang pegawai dari

kantor pengawas (atau karyawan tidak terlibat dengan prosedur

penerimaan kas) menyatukan penerimaan kas dengan

membandingkan dokumen-dokumen berikut:

- Salinan prelist yang terkait.

- Slip penyetoran yang diterima dari bank.

- Jurnal voucher yang terkait.

2.3.5 Jurnal

Menurut Kieso, Weygandt dan Kimmel (2010:55), jurnal disebut

sebagai buku entri asli. untuk setiap transaksi jurnal menunjukan efek debet

dan kredit pada akun tertentu. Dengan kata lain, jurnal merupakan catatan

yang timbul sebagai efek dari transaksi yang terjadi dimana terdapat debit dan

kredit untuk mencatatnya dengan akun spesifik.

Jurnal-jurnal yang berhubungan dengna transaksi penjualan,piutang

usaha dan peneriman kas adalah sebagai berikut :

a. Jurnal penjualan tunai

Dr. Kas xxxxx

Cr. Penjualan xxxxx

b. Jurnal penjualan kredit

Dr. Piutang usaha xxxxx

Cr. Penjualan xxxxxx

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00358-AKSI... · berbasis komputer yang terintegrasi dan juga komponen-komponen manual yang

16

c. Jurnal penerimaan kas

Dr. Kas xxxxxx

Cr. Piutang usaha xxxxxx

2.4 Analisis dan Perancangan Berorientasi Obyek (OOAD)

Analisis dan perancangan sistem berorientasi obyek merupakan

metode perancangan sistem yang umum digunakan dalam mengembangkan

sistem informasi.

Satzinger, Jackson, dan Burd (2010: p60) object oriented analysis

mendefinisikan semua tipe obyek yang melakukan pekerjaan di dalam

sistem dan menunjukkan apa saja interaksi pengguna yang dibutuhkan untuk

menyelesaikan tugas-tugas tersebut. Object oriented design mendefinisikan

semua tipe obyek yang dibutuhkan untuk berkomunikasi dengan orang-orang

dan alat-alat didalam system serta menunjukkan bagaimana obyek-obyek

tersebut berinteraksi untuk menyelesaikan tugas dan menyempurnakan

definisi dari masing-masing obyek agar dapat diimplementasikan dengan

bahasa atau lingkungan tertentu.

2.4.1 Konsep Pengembangan Sistem

Dalam suatu pengembangan sistem diperlukan panduan dalam

mengembangkan sistem dengan memerlukan metode-metode tertentu,

dimana metode pengembangan sistem tersebut menurut Satzinger,

Jackson, dan Burd (2010: p49) merupakan suatu acuan yang dapat

digunakan untuk menyelesaikan setiap aktivitas dalam pengembangan

sistem, di antaranya termasuk models, tools, dan teknik-teknik tertentu

lainnya. Definisi Models dalam hal ini adalah perumpamaan dari

suatu aspek yang ada di dalam dunia nyata, sedangkan tools

merupakan perangkat lunak pendukung dalam pembuatan model atau

komponen lain yang dibutuhkan dalam suatu proyek.

2.4.1.1 Unified Modeling Language (UML)

Satzinger,Jackson, dan Burd (2005: p48)

mendefinisikan Unified Modeling Language sebagai

seperangkat model konstruksi dan notasi yang dibentuk khusus

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00358-AKSI... · berbasis komputer yang terintegrasi dan juga komponen-komponen manual yang

17

untuk pengembangan berorientasi obyek. Model yang dicakup

dalam metode pengembangan sistem adalah perumpamaan

input, output, proses, data, obyek, interaksi antar obyek, lokasi,

jaringan, dan peralatan Adapun model komponen sistem yang

menggunakan Unified Modeling Language terdiri dari tujuh

diagram, yaitu:

1. Use Case diagram

2. Class diagram

3. Activity diagram

4. Sequence diagram

5. Communication diagram

6. Package diagram

7. Deployment diagram

2.4.1.2 Activity Diagram

Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2010: p141),

activity diagram merupakan diagram alur kerja sederhana

yang menggambarkan aktivitas dari user (atau sistem) yang

berbeda-beda, pihak yang melakukan tiap aktivitas, dan

aliran yang berurutan dari aktivitas-aktivitas tersebut.

Adapun beberapa simbol yang digunakan dalam mendesain

activity diagram, yaitu:

1. Swimlane

Merupakan suatu bentuk persegi yang merepresentasikan

aktivitas-aktivitas yang diselesaikan setiap agen.

2. Synchronization bar

Merupakan notasi yang berfungsi memisahkan (split)

atau menyatukan (join) urutan jalur aktivitas .

3. Starting activity (Pseudo)

Merupakan notasi yang menunjukkan dimulainya suatu

aktivitas.

4. Transition arrow

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00358-AKSI... · berbasis komputer yang terintegrasi dan juga komponen-komponen manual yang

18

Merupakan notasi berupa anak panah yang

mendeskripsikan arah perpindahan dari suatu aktivitas.

5. Activity

Merupakan notasi yang mendeskripsikan aktivitas-

aktivitas.

6. Ending Activity (Pseudo)

Merupakan notasi yang menunjukkan diakhirinya suatu

aktivitas.

7. Decision Activity

Merupakan notasi yang mendeskripsikan kondisi dari

suatu aktivitas.

Gambar 2.1 : Activity Diagram Symbols

Sumber: Satzinger, Jackson, dan Burd (20010: p142)

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00358-AKSI... · berbasis komputer yang terintegrasi dan juga komponen-komponen manual yang

19

Gambar 2.2 : Activity Diagram

Sumber: Satzinger, Jackson, dan Burd (2010: p143)

2.4.1.3 Event Table

Event menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2010:

p162) adalah sesuatu yang terjadi pada waktu dan tempat

tertentu yang dapat digambarkan dan berharga untuk diingat.

Event terbagi dalam 3 tipe, yaitu:

1. External event

Event yang terjadi diluar sistem, biasanya dimulai oleh

external agent. External agent adalah orang atau unit

organisasi yang menyediakan atau menerima data dari

sistem, tetapi belum tentu mereka adalah pengguna

sistem. Contoh dari external event adalah “pelanggan

melakukan pemesanan”. Pelanggan menggambarkan

external agent, dan melakukan pemesanan adalah

kegiatan yang mempengaruhi sistem.

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00358-AKSI... · berbasis komputer yang terintegrasi dan juga komponen-komponen manual yang

20

2. Temporal event

Event yang terjadi akibat dari tercapainya suatu titik

waktu tertentu. Sistem akan menghasilkan output yang

dibutuhkan tanpa harus diperintah. Dengan kata lain,

external agent tidak membuat permintaan, tetapi sistem

harus menghasilkan informasi atau output yang

dibutuhkan ketika informasi tersebut dibutuhkan. Contoh

dari temporal event adalah sistem penjualan yang

menghasilkan laporan penjualan bulanan, dengan event

berupa “saat untuk menghasilkan laporan penjualan.”

3. State event

Event yang terjadi ketika sesuatu terjadi di dalam sistem

sehingga memicu adanya kebutuhan untuk pemrosesan.

Sebagai contoh, jika stok persediaan berada dibawah

reorder point, maka state event yang dihasilkan dapat

berupa “telah mencapai reorder point.”'

Dalam pengembangan sistem, event-event yang ada

di dalam sistem perlu diketahui dalam rangka merespon

permintaan pengguna. Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd

(2010: p168), event table merupakan katalog dari use case

yang mendaftar event-event ke dalam baris-baris dan

informasi mengenai setiap event ke dalam kolom-kolom.

Informasi yang ditampilkan dalam event table terdiri dari:

1. Event: peristiwa yang menyebabkan sistem melakukan

sesuatu.

2. Trigger: sinyal yang memberitahu sistem bahwa

peristiwa telah terjadi karena adanya data yang harus

diproses atau karena suatu titik waktu tertentu.

3. Source: pihak external agent memberikan data ke

dalam sistem.

4. Use Case: apa yang dilakukan sistem ketika peristiwa

terjadi.

5. Response: output yang dihasilkan sistem.

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00358-AKSI... · berbasis komputer yang terintegrasi dan juga komponen-komponen manual yang

21

6. Destination: external agent menerima data dari sistem.

Gambar 2.3: Event Table

Sumber: Satzinger, Jackson, dan Burd (2010: p169)

2.4.1.4 Use Case Diagram

Use case menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2010: p160)

adalah aktivitas yang dilakukan oleh sistem berupa respon terhadap

permintaan pengguna. Use case merepresentasikan pendekatan visual

yang dapat digunakan dalam proses pemodelan dalam pengembangan

sistem.

Gambar 2.4: Use Case Notation

Sumber: Satzinger, Jackson, dan Burd (2010: p243)

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00358-AKSI... · berbasis komputer yang terintegrasi dan juga komponen-komponen manual yang

22

Gambar 2.5: Use Case Diagram

Sumber: Satzinger, Jackson, dan Burd (2010: p244)

Penggambaran use case diagram menggunakan

beberapa simbol atau lambang untuk melambangkan setiap

pengguna dan hal-hal yang dilakukan sistem untuk merespon

permintaan pengguna atas sistem.

2.4.1.5 Use Case Description

Satzinger, Jackson, dan Burd (2010:p171)

menjelaskan Use Case Description sebagai penjelasan secara

terperinci mengenai proses dari suatu use case. Perbedaan

Use Case Description terbagi menjadi 3 bagian, yaitu:

1. Brief Description

Penggunaan brief description diperuntukkan bagi use

case yang sangat sederhana dan sistem yang

dikembangkan berskala kecil.

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00358-AKSI... · berbasis komputer yang terintegrasi dan juga komponen-komponen manual yang

23

Gambar 2.6: Brief Description Use Case

Sumber: Satzinger, Jackson, dan Burd (2010: p172)

2. Intermediate Description

Merupakan pengembangan dari brief description untuk

menggambarkan aliran aktivitas internal dari sebuah use

case. Penggunaan eksepsi atau exception dapat

didokumentansi bila dibutuhkan.

Gambar 2.7: Intermediate Description Use Case

Sumber: Satzinger, Jackson, dan Burd (2010: p172)

3. Fully Developed Description

Merupakan metode formal yang dapat digunakan dalam

mendokumentasikan suatu use case.

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00358-AKSI... · berbasis komputer yang terintegrasi dan juga komponen-komponen manual yang

24

Gambar 2.8: Fully Developed Description Use Case

Sumber: Satzinger, Jackson, dan Burd (2010: p174)

2.4.1.6 Domain Model Class Diagram

Domain model class diagram menurut Satzinger,

Jackson, dan Burd (2010: p187) adalah sebuah diagram

UML yang merepresentasikan semua pekerjaan user, kelas-

kelas problem domain, atribut, serta hubungan antar kelas.

Dalam suatu class diagram, sebuah class digambarkan

berbentuk kotak. Kotak tersebut terdiri dari dua bagian, yaitu

pada bagian atas diberi nama kelas, pada bagian tengah

diberi atribut-atribut dari kelas, dan pada bagian bawah

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00358-AKSI... · berbasis komputer yang terintegrasi dan juga komponen-komponen manual yang

25

diberi method. Hubungan atau asosiasi antar class

digambarkan dengan garis penghubung antar class.

Gambar 2.9: UML Domain Class Symbol with names and attributes

Sumber: Satzinger, Jackson, dan Burd (2010: p187)

Gambar 2.10: Domain Model Class Diagram

Sumber: Satzinger, Jackson, dan Burd (2010: p188)

Hubungan antar class yang digambarkan dengan garis

penghubung yang disebut multiplicity of association, yang dapat

dibedakan menjadi enam jenis dalam gambar sebagai berikut:

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00358-AKSI... · berbasis komputer yang terintegrasi dan juga komponen-komponen manual yang

26

Gambar 2.11: Multiplicity of Association

Sumber: Satzinger, Jackson, dan Burd (2010: p188)

Dalam class diagram, Satzinger, Jackson, dan Burd

(2010: p189) menjelaskan apabila terdapat karakteristik class

yang sama digunakan hierarki yang berguna untuk menyusun

class dimulai dari karakteristik umum sampai dengan khusus.

Class yang memiliki karakteristik umum dikenal sebagai

superclass, sedangkan class yang memiliki karakteristik

khusus dikenal sebagai subclass. Adapun penurunan

karakteristik atau inheritance dapat diterapkan apabila

karakteristik suatu superclass dimiliki oleh suatu subclass.

Ada dua hierarki dalam notasi class diagram, yaitu:

1. Generalization/specialization notation

Generalization adalah pengelompokan hal-hal dengan

jenis yang sama, contohnya ada banyak jenis kendaraan

seperti mobil, motor, sepeda, pesawat, dan sebagainya.

Sedangkan specialization adalah pengkategorian jenis-

jenis hal yang berbeda, sebagai contoh jenis khusus dari

mobil adalah mobil sport, sedan, jeep, dan sebagainya.

Generalization/specialization hierarchy digunakan untuk

mengurutkan hal-hal umum menjadi khusus.

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00358-AKSI... · berbasis komputer yang terintegrasi dan juga komponen-komponen manual yang

27

Gambar 2.12: Generalization/Specialization Hierarchy

Sumber: Satzinger, Jackson, dan Burd (2010: p190)

2. Whole-part hierarchy notation

Whole-part hierarchies menggambarkan hubungan

keterkaitan antara sebuah obyek dengan komponennya.

Ada dua jenis whole-part hierarchies, yaitu:

a. Aggregation

Aggregation digunakan untuk menggambarkan

sebuah hubungan antara agregat (keseluruhan) dan

komponennya (bagian-bagian) dimana bagian-bagian

tersebut dapat berdiri sendiri secara terpisah.

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00358-AKSI... · berbasis komputer yang terintegrasi dan juga komponen-komponen manual yang

28

Gambar 2.13: Whole-part Hierarchy (Aggregation)

Sumber: Satzinger, Jackson, dan Burd (2010: p191)

b. Composition

Composition digunakan untuk menggambarkan

hubungan keterikatan yang lebih kuat, dimana tiap-

tiap bagian tidak dapat berdiri sendiri secara terpisah.

2.4.1.7 System Sequence Diagram

System Sequence diagram menurut Satzinger,

Jackson, dan Burd (2010: p242) adalah suatu diagram yang

menggambarkan interaksi antara sistem dengan dunia luar

yang direpresentsikan oleh actor. Sistem itu sendiri

diperlakukan sebagai object tunggal yang dinamakan

dengan :System. System sequence diagram digunakan untuk

mendokumentasikan masukan dan keluaran sistem untuk use

case tunggal atau scenario.

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00358-AKSI... · berbasis komputer yang terintegrasi dan juga komponen-komponen manual yang

29

Penggunaan notasi dalam sequence diagram terdiri dari:

1. Lifeline

Merupakan garis vertical yang dibentuk untuk

menunjukkan waktu hidup dari sebuah obyek.

2. Object

Merupakan simbol yang merepresentasikan pengguna

sistem atau sistem yang telah terotomatisasi.

3. Input message

Merupakan garis horizontal yang menunjukkan pesan

masuk dari pengguna.

4. Output message

Merupakan garis putus-putus horizontal yang

menunjukkan hasil dari pesan yang dimasukkan oleh

pengguna.

Gambar 2.14: System Sequence Diagram

Sumber: Satzinger, Jackson, dan Burd (2010: p253)

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00358-AKSI... · berbasis komputer yang terintegrasi dan juga komponen-komponen manual yang

30

Gambar 2.15: System Sequence Diagram for Repeating message

Sumber: Satzinger, Jackson, dan Burd (2010:p 254)

2.4.1.8 State Machine Diagram

State Machine Diagram merupakan dokumentasi atas state

dan transition. State menurut Satzinger, Jackson, dan Burd

(2010, p260) merupakan sebuah kondisi dalam masa aktif

sebuah objek ketika objek tersebut memenuhi sebuah

kriteria, melakukan sebuah aksi atau menunggu sebuah

event. Transition menurut Satzinger, Jackson, dan Burd

(2010, p260) merupakan perubahan sebuah state objek ke

state lain.

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00358-AKSI... · berbasis komputer yang terintegrasi dan juga komponen-komponen manual yang

31

Notasi dalam State Machine Diagram:

1. Pseudostate

Merupakan awal dari State Machine Diagram berbentuk

titik hitam

2. Origin State

Merupakan state awal dari sebuah objek

3. Destination State

Merupakan state yang dituju dari sebuah objek

4. Message Event

Merupakan trigger dari sebuah transition

Gambar 2.16: Simple State Machine Diagram untuk printer

Sumber: Satzinger, Jackson, dan Burd (2010:p 261)

2.4.1.9 First-Cut Design Class Diagram

Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2010 : p413),

First-cut class diagram adalah perkembangan dari domain

class diagram melalui dua tahap, yaitu dengan

mendeskripsikan atribut dengan tipe dan nilai awal dan

menambahkan navigation visibility arrows, yang merupakan

arah untuk menunjukkan kemampuan suatu obyek yang

dapat berinteraksi dengan obyek lain.

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00358-AKSI... · berbasis komputer yang terintegrasi dan juga komponen-komponen manual yang

32

Gambar 2.17: First-cut class diagram

Sumber: Satzinger, Jackson, dan Burd (2010: p413)

Dalam proses mendesain, penggunaan navigation

visibility terbagi menjadi dua bagian, yaitu:

1. Attribute navigation visibility

Terbentuk ketika class mempunyai atribut yang

mereferensikan obyek lain.

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00358-AKSI... · berbasis komputer yang terintegrasi dan juga komponen-komponen manual yang

33

Gambar 2.18 : Attribute Navigation Visibility

Sumber: Satzinger, Jackson, dan Burd (2010: p414)

2. Parameter navigation visibility

Terbentuk ketika class sesuai dengan parameter yang

mereferensikan obyek lain. Parameter tersebut diteruskan

melalui method call.

Beberapa petunjuk mengenai penetapan navigation visibility

adalah:

1. Hubungan One-to-many yang menandakan adanya

superior/subordinate relationship. Nagivasi berarah dari

superior ke subordinate. Contohnya: dari Order ke

OrderItem.

2. Mandatory relationships, dimana obyek di suatu class

tidak dapat berdiri tanpa obyek dari class lain. Navigasi

berarah dari independen class ke dependen class.

Contohnya: dari Inventory ke Inventory Requisition

3. Saat suatu obyek membutuhkan informasi dari obyek

lain, maka panah navigasi mengarah kepada obyek yang

membutuhkan informasi.

4. Navigation arrows mungkin mengarah kepada dua arah.

2.4.1.10 Completed Three-Layer Design Sequence Diagram

Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2010: p451),

completed three-layer design sequence diagram merupakan

pengembangan dari first-cut sequence diagram dengan

menambahkan data access layer.

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00358-AKSI... · berbasis komputer yang terintegrasi dan juga komponen-komponen manual yang

34

Gambar 2.19: Completed Three-Layer Design Sequence Diagram

Sumber: Satzinger, Jackson, dan Burd (2010: p451)

2.4.1.11 Updated Design Class Diagram

Pengembangan design class diagram menurut

Satzinger, Jackson, dan Burd (2010: p457) dapat dilakukan

pada setiap layer, dimana dalam view dan data access layer

dilakukan penentuan beberapa class baru. Pada domain layer,

class baru yang ditambahkan berfungsi sebagai use case

controller.

Penambahan method untuk setiap class dalam

updated class diagram dapat dilakukan, dimana method

tersebut terdiri dari 3 jenis, yaitu:

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00358-AKSI... · berbasis komputer yang terintegrasi dan juga komponen-komponen manual yang

35

1. Constructor methods

Merupakan method yang membentuk instance dari suatu

obyek.

2. Data get and set methods

Merupakan method yang mengambil dan mengubah nilai

atribut.

3. Use case specific methods

Merupakan method yang mewakili use case yang ada.

Gambar 2.20: Updated Design Class Diagram

Sumber: Satzinger, Jackson, dan Burd (2010: p458)

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00358-AKSI... · berbasis komputer yang terintegrasi dan juga komponen-komponen manual yang

36

2.4.1.12 Package Diagram

Package diagram menurut Satzinger, Jackson, dan

Burd (2010: p459) merupakan diagram yang

mengasosiasikan class-class dari suatu kelompok yang

terkait. Di dalam diagram tersebut terbagi menjadi tiga layer,

yaitu view layer, domain layer, dan data access layer.

Package yang digunakan dalam diagram ini

digambarkan dengan persegi panjang, sedangkan hubungan

antar package digambarkan dengan anak panah bergaris

putus-putus (dashed arrow), yang mewakili dependency

relationship. Buntut panah terhubung dengan dependent

package, sedangkan kepala panah terhubung dengan

independent package. Dependency relationship sendiri

menggambarkan suatu hubungan antar elemen dalam

package diagram, dimana jika terjadi perubahan pada suatu

elemen (elemen yang independent), maka elemen lainnya

(elemen yang dependent) juga dapat berubah.

Page 31: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00358-AKSI... · berbasis komputer yang terintegrasi dan juga komponen-komponen manual yang

37

Gambar 2.21: Package Diagram

Sumber: Satzinger, Jackson, dan Burd (2010: p459)

2.4.1.13 User Interface

User interface Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd

(2010: p531) pada dasarnya memiliki input dan output serta

melibatkan pengguna sistem secara langsung. Aspek-aspek

yang terkait dengan user interface meliputi semua hal yang

digunakan pengguna saat menggunakan sistem tersebut, baik

dari segi fisik, persepsi, maupun konseptual. Berikut adalah

penjelasan aspek-aspek tersebut:

Page 32: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00358-AKSI... · berbasis komputer yang terintegrasi dan juga komponen-komponen manual yang

38

1. Aspek fisik

Meliputi perangkat-perangkat yang dapat disentuh oleh

pengguna seperti keyboard, mouse, touch screen, dan

lain sebagainya.

2. Aspek persepsi

Meliputi hal-hal yang dapat dicakup oleh indera manusia

seperti penglihatan (garis, angka, kata-kata, bentuk),

pendengaran (suara notifikasi dari sistem), atau

penyentuhan oleh pengguna (menggunakan mouse untuk

mengakses tombol-tombol di layar).

3. Aspek konseptual

Meliputi hal-hal yang diketahui pengguna mengenai

penggunaan sistem, operasi yang dapat dilaksanakan,

serta prosedur yang diikuti agar operasi yang dilakukan

berjalan dengan baik.

Beberapa organisasi pengembangan sistem

menggunakan interface design standards, yaitu aturan dan

prinsip-prinsip umum yang harus diikuti dalam

mengembangkan sistem. Standar perancangan membantu

untuk memastikan bahwa semua user interface berjalan

dengan baik dan semua sistem yang dikembangkan oleh

organisasi memiliki rasa dan tampilan yang sama.

Dalam jurnalnya yang berjudul The SCUFF

Principles for Developing User Interface for Ambient

Computer System Rich Picking mengemukakan Delapan

prinsip yang dapat diterapkan pada interactive system yang

disebut dengan “Eight Golden Rules” menurut Ben

Shneiderman yaitu:

1. Usahakan untuk konsisten (strive for consistency).

Sistem harus konsisten dalam menentukan nama dan

letak menu items, ukuran dan bentuk icon, urutan tugas,

serta bagaimana informasi diatur dalam suatu form.

Page 33: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00358-AKSI... · berbasis komputer yang terintegrasi dan juga komponen-komponen manual yang

39

2. Memungkinkan pengguna untuk menggunakan shortcut

(enable frequent users to use shortcuts).

Shortcut digunakan untuk mengurangi jumlah interaksi

untuk tugas yang dijalankan, sehingga pengguna dapat

menghemat waktu. Selain itu, perancang harus

menyediakan fasilitas macro bagi pengguna untuk

membuat shortcut mereka sendiri.

3. Memberikan umpan balik yang informatif (offer

informative feedback).

Umpan balik yang berupa konfirmasi dari sistem sangat

penting bagi pengguna sistem, terutama bagi mereka

yang bekerja dengan menggunakan sistem sepanjang hari.

Contohnya, ketika pengguna ingin menghapus suatu data

makan akan muncul dialog box untuk memastikan

apakah pengguna sudah yakin data tersebut benar-benar

ingin dihapus atau tidak. Akan tetapi, sebaiknya sistem

juga tidak memperlambat pekerjaan pengguna sistem

dengan menampilkan terlalu banyak dialog box, dimana

pengguna harus merespon tiap dialog box.

4. Merancang dialog untuk menghasilkan penutupan

(design dialogs to yield closure).

Untuk setiap dialog dengan sistem harus diorganisasikan

dengan urutan yang jelas, yaitu dari awal, tengah, dan

akhir agar pengguna dapat mempersiapkan dirinya untuk

fokus ke tindakan berikutnya.

5. Memberikan penanganan kesalahan yang sederhana

(offer simple error handling).

Saat sistem menemukan sebuah kesalahan, pesan

kesalahan harus menegaskan secara spesifik apa yang

salah dan menjelaskan bagaimana cara untuk

menanganinya. Pesan kesalahan juga tidak boleh

menghakimi pengguna. Selain itu sistem harus bisa

Page 34: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00358-AKSI... · berbasis komputer yang terintegrasi dan juga komponen-komponen manual yang

40

mengatasi kesalahan dengan mudah, contohnya jika

pengguna memasukkan ID pelanggan yang salah, maka

sistem akan memberitahukan kepada pengguna dan

meletakkan kursor pada textbox ID pelanggan yang

berisi angka yang telah dimasukkan sebelumnya dan siap

untuk diubah.

6. Memungkinkan untuk kembali ke tindakan sebelumnya

dengan mudah (permit easy reversal of actions).

Salah satu cara untuk menghindari kesalahan,

sebagaimana user menyadari telah melakukan kesalahan,

user dapat membatalkan tindakan yang sedang

dijalankan dan kembali ke tindakan sebelumya.

7. Mendukung tempat pengendalian internal (support

internal locus of control).

Sistem harus membuat user merasa bahwa mereka yang

memutuskan apa yang harus dilakukan dan bukan sistem

yang mengontrol mereka.

8. Mengurangi muatan memori jangka pendek (reducing

short-term memory load). Rancangan yang terlalu rumit

dan terlalu banyaknya form dapat menjadi beban bagi

ingatan pengguna.

2.4.1.14 Deployment Environment and Application Architecture

Deployment environment mempunyai komponen

hardware, software, dan networking yang membuat suatu

sistem dapat berjalan. Satzinger, Jackson, dan Burd (2010:

p291) membagi deployment environment tersebut terbagi

menjadi dua bagian, yaitu:

1. Single Computer Architecture

Merupakan sistem komputer yang menjalankan software

secara tunggal. Adapun sistem informai yang dijalankan

Page 35: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00358-AKSI... · berbasis komputer yang terintegrasi dan juga komponen-komponen manual yang

41

pada arsitektur ini mudah dirancang, dibangun,

dioperasikan dan dikelola.

Gambar 2.22: Single Computer Architecture

Sumber: Satzinger, Jackson, dan Burd (2010:p 341)

2. Multitier Computer Architecture

Merupakan tipe arsitektur yang mengeksekusi suatu

proses dalam beberapa komputer. Arsitektur ini terbagi

menjadi dua bagian, yaitu :

a. Clustered Architecture

Merupakan arsitektur yang menggunakan beberapa

computer dengan model dan produksi yang sama.

b. Multicomputer Architecture

Merupakan arsitektur yang menggunakan beberapa

computer dengan spesifikasi yang berbeda-beda.

Deployment architecture terbagi menjadi dua bagian

menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2010: p341), yaitu:

1. Centralized Architecture

Merupakan arsitektur yang mendeskripsikan penyebaran

sistem komputer pada suatu lokasi. Arsitektur ini

umumnya digunakan untuk proses aplikasi berskala

besar, seperti real-time application.

2. Distributed Architecture

Page 36: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00358-AKSI... · berbasis komputer yang terintegrasi dan juga komponen-komponen manual yang

42

Merupakan arsitektur yang mendeskripsikan penyebaran

sistem komputer pada beberapa lokasi dengan

menggunakan jaringan komputer.

Satzinger, Jackson, dan Burd (2010: p342) membagi

software architecture ke dalam dua bagian, yaitu:

1. Client/server architecture

Arsitektur ini membagi software ke dalam dua bagian,

yaitu client dan server. Server berfungsi sebagai alat

untuk mengolah sumber informasi, sedangkan client

berfungsi sebagai alat untuk berkomunikasi dengan

server untuk memenuhi permintaan sumber daya.

2. Three-layer client/server architecture

Arsitektur ini merupakan pengembangan dari arsitektur

client/server yang terbagi menjadi 3 lapisan, yaitu:

a. Data layer

Merupakan lapisan untuk mengatur penyimpanan

data pada suatu database.

b. Business logic layer

Merupakan lapisan yang mengimplementasikan

aturan dan prosedur dari suatu proses bisnis.

c. View layer

Merupakan lapisan yang menerima input dan

menampilkan output sebagai hasil dari proses yang

berjalan.

Gambar 2.23: Three-layer architecture

Sumber: Satzinger, Jackson, dan Burd (2010: p345)

Page 37: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00358-AKSI... · berbasis komputer yang terintegrasi dan juga komponen-komponen manual yang

43

2.5 Kerangka Berpikir

Setelah melakukan analisis yang sedang berjalan, namun ditemukan masalah.

Untuk mengatasi masalah tersebut maka diperlukan solusi penyelesaian dengan cara

membuat perancangan sistem baru dan kerangka konsep pemecahan masalah yang

telah diidentifikasi atau dirumuskan.

Dalam menentukan langkah-langkah tersebut, maka dibuat kerangka berpikir

dalam bentuk bagan sebagai berikut :

Page 38: BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasilibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00358-AKSI... · berbasis komputer yang terintegrasi dan juga komponen-komponen manual yang

44

Gambar 2.24 : Kerangka Berpikir

KERANGKA BERPIKIR

FASE PERANCANGAN

Metodologi Penelitian: 1. Studi Lapangan, terdiri dari:

- Wawancara - Observasi - Prosedur Analitis

2. Studi Kepustakaan 3. Metode Analisis dan Perancangan

Penentuan Awal: 1. Latar Belakang 2. Rumusan Masalah 3. Ruang Lingkup 4. Tujuan dan Manfaat Penelitian 5. Metodologi Penelitian 6. Sistematika Penulisan

FASE ANALISIS YANG BERJALAN

Data-data yang dibutuhkan dalam melakukan analisis: 1. Profil perushaan 2. Struktur organisasi beserta tugas

dan wewenang 3. Prosedur sistem yang sedang

berjalan

Identifikasi masalah pada sistem yang berjalan

Metode Analisa dengan menggunakan Activity Diagram

Teori yang digunakan: 1. Sistem Informasi Akuntansi Siklus

Pendapatan 2. Object-Oriented Analysis and

Design atau OOAD

Rekomendasi solusi terhadap permasalahan yang ditemukan

FASE DESAIN YANG DIUSULKAN

Peracangan dengan OOAD berdasarkan dengan pendekatan Modelling and Requirements Discipline dan Design discipline: 1. Inception :

- Tahap awal 2. Elaboration :

- Activity Diagram - Use Case Diagram - Use Case Description - Domain Class Diagram - First-Cut Class Diagram - Multilayer Sequence Diagram - Updated Class Diagram

- Package Diagram 3. Construction :

- Data Structure - User Interface

Pembuatan sistem dengan bahasa pemrograman dan Database SQL Server

SIMPULAN DAN SARAN

Analisis dan identifikasi kebutuhan untuk sistem yang baru