bab 2 landasan teori - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/ecolls/ethesisdoc/bab2/2013-1-01167-si...

25
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1Pengertian Pemasaran Menurut Strauss and Frost (2012,p28) Pemasaran adalah proses dari perencanaan dan pelaksanaan gambaran, Pendistribusian, Promosi dan penghargaan ide-ide, barang-barang dan pelayanan untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan individu dan organisasi. E-marketing mempengaruhi pemasaran tradisional dalam dua cara yaitu: Meningkatkan efisiensi fungsi pemasaran tradisional. Teknologi dan e-marketing mengubah banyak strategi-strategi Pemasaran. Menurut Kotler and Armstrong (2008,p4) Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok dengan mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk dan nilaidengan orang lain. Dari pengertian di atas dapat di simpulkan bahwa pemasaran adalah kegiatan untuk menciptakan, mendistribusikan , mempromosikan dan menentukan harga barang, jasa dan menentukan gagasan serta nilai yang dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan pembeli. 2.1.2 Pengertian Internet

Upload: phamxuyen

Post on 11-Aug-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teori-Teori Umum

2.1.1Pengertian Pemasaran

Menurut Strauss and Frost (2012,p28) Pemasaran adalah proses dari

perencanaan dan pelaksanaan gambaran, Pendistribusian, Promosi dan penghargaan ide-ide,

barang-barang dan pelayanan untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan

individu dan organisasi. E-marketing mempengaruhi pemasaran tradisional dalam dua cara

yaitu:

● Meningkatkan efisiensi fungsi pemasaran tradisional.

● Teknologi dan e-marketing mengubah banyak strategi-strategi Pemasaran.

Menurut Kotler and Armstrong (2008,p4) Pemasaran adalah suatu proses sosial dan

manajerial dimana individu dan kelompok dengan mendapatkan apa yang mereka butuhkan

dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk dan nilaidengan orang lain.

Dari pengertian di atas dapat di simpulkan bahwa pemasaran adalah kegiatan untuk

menciptakan, mendistribusikan , mempromosikan dan menentukan harga barang, jasa dan

menentukan gagasan serta nilai yang dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan pembeli.

2.1.2 Pengertian Internet

Menurut Strauss dan frost (2012,p27) internet adalah jaringan global dari

jaringan interkoneksi. yang termasuk jutaan, pemerintah, jaringan organisasi dan

perusahaan swasta.Terdapat tiga tipe dari askes internet yaitu :

1) Public internet

Jaringan global yang dapat di akses oleh siapapun , dimanapun dan kapanpun.

2) Intranet

jaringan yang berjalan secara internal dalam perusahaan tetapi menggunakan

standar internet sepertiHTML dan browser.

3) Extranet

dua atau lebih jaringan eksklusif yang bergabung untuk tujuan berbagi

informasi.

Menurut Dave Chaffey (2009, P. 186) Internet adalah jaringan komunikasi

global yang digunakan untuk mengirimkan informasi dipublikasikan di World Wide

Web (WWW) dalam format standar berdasarkan Hypertext Markup Language

(HTML) dengan menggunakan protokol standar yang berbeda seperti HTTP dan TCP

/ IP.

2.1.3. Pengertian tentang HTML

Menurut Strauss dan Frost (2012, p415), HTML adalah platform independen,

yang berarti dapat membuat, atau kode, fileHTML pada satu jenis komputer dan

kemudian menggunakan browser pada jenis lain dari komputer untuk melihat bahwa

file sebagai halaman Web.

Menurut Turban et al. (2006, p680), HTML adalah suatu bahasa program yang

digunakan pada web dimana format dokumen pengumpulan dynamic hypertext link

kepada dokumen lain tersimpan pada komputer.

2.1.4. Pengertian tentang PHP atau Hypertext Preprocessor

PHP atau Hypertext Preprocessor menurut Luke welling dan Laura Thomson

(2008, P. 2) adalah server-side scripting bahasa pemograman yang dirancang khusus

untuk Web. Dengan sebuah Halaman HTML yang dapat menanamkan kode PHP dan

selanjutnya akan dieksekusi setiap kali halaman dikunjungi. Kode PHP tersebut

disimpan pada server website dan menghasilkan berupa output HTML atau lainnya.

Menurut Comer E. Douglas (2009, p364), PHP adalah sebuah bahasa scripting

yang sering digunakan untuk menghasilkan halaman web dengan perhitungan di

server.

2.1.5Website

McLeod (2007,p61) Sebuah kumpulan halaman web terhubung dengan internet yang

menyimpan file bersifat hypermedia yang dapat di akses oleh komputer dari manapun

didalam jaringan dihubungkan lewat jaringan-jaringan halaman (hyperlink).

Haag (2006,p106) Website merupakan bagian tertentu dari sebuah situs web yang

berhubungan dengan topik tertentu.

Honni., Amelia, Fitri.(2011)website adalahsuaturuanginformasi di dalaminternet yang

dapatdiaksesataudilihatdariberbagaipenjurudunia, kapanpundandimanapun,

selamamempunyaikoneksiinternet. Pemakaianwebsitedapatmempromosikanperusahaan,

produk, jasa, dan lain sebagainya.Penggunaanwebsite dapatmembangunsebuahbrand image

yang positifdarisebuahperusahaandenganbiaya yang cukupmurah, denganruanglingkup yang

lebihbesar.

Jadi, website adalah sebuah kumpulan halaman website terhubung dengan internet yang

menyimpan file bersifat hypermedia yang berhubungan dengan topik tertentu.

2.1.6 Pengertian Data

Menurut O’Brien (2005, p26) Data adalah fakta atau observasi mentah, yang

biasanya mengenai fenomena fisik atau transaksi bisnis.

Menurut Haag (2005, p6) Data adalah fakta-fakta mentah yang menggambarkan

fenomena tertentu.

Pengertian data menurut kelompok kami adalah sesuatu yang belum mempunyai

arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan.

2.1.7 Pengertian Sistem

Menurut Satzinger et al (2005, p6) Sistem adalah sekumpulan komponen

yang saling bekerjasama dalam menjalankan fungsi secara bersamaan untuk

mencapai suatu hasil.

Menurut O’Brien (2005, p22) Sistem adalah sekelompok komponen yang

saling berhubungan, bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama dengan

menerima input serta menghasilkan output dalam proses transformasi yang

teratur.

Dari definisi – definisi di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem adalah

kumpulan komponen yang saling bekerjasama, berfungsi sebagai implementasi

kebutuhan permodelan, fungsi-fungsi dan tampilan-tampilan sehingga mencapai

suatu hasil secara bersamaan.

2.1.8 Pengertian Informasi

Menurut O’Brien (2005, p27) yang dapat diartikan informasi mengacu pada data

yang telah terorganisir sehingga mereka memiliki makna dan nilai yang dapat

diterima.

Menurut Williams et al (2007, p25) Informasi adalah data yang telah

diolah dimanipulasi untuk digunakan dalam pengambilan keputusan.

pengertian-pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa informasi adalah

sekumpulan atau semua data yang telah diproses dan memiliki arti untuk

dimengerti dan digunakan oleh pengguna informasi tertentu.

2.1.9 Pengertian Sistem Informasi

Menurut O’Brien (2005, p6) Sistem informasi merupakan kombinasi

teratur dari orang-orang, hardware, software, jaringan komputer, dan sumber

daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam

sebuah organisasi.

Menurut Satzinger (2005, p7), Sistem informasi adalah kumpulan dari

suatu yang saling berhubungan yang di kumpulkan, diproses, di simpan dan

memberikan sebuah hasil informasi yang di butuhkan untuk menyelesaikan

tugas bisnis.

Berdasarkan pengertian–pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem

informasi adalah kombinasi dari orang, perangkat keras, piranti lunak, jaringan,

dan sumber data terorganisasi yang mengumpulkan, memproses, menyimpan,

menganalisis, dan menyebarkan informasi di dalam sebuah organisasi yang

diolah menjadi informasi yang digunakan untuk pengambilan keputusan.

2.1.10 Database

Menurut Connolly et al. (2002, p14) database adalah kumpulan data, yang terhubung

secara logis yang dapat digunakan secara bersama, dan deskripsi dari data ini

dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi dari suatu organisasi.

Menurut O’Brien (2003, p145), database adalah sebuah kumpulan data yang

terintegrasi dari elemen data yang terhubung secara logikal.

2.1.11 Class Diagram

Menurut simon Simon Bennt, Steve McRobb dan Ray Farmer (2006, pp. 171), Class

diagram merupakan model utama untuk menggambarkan struktur nternal dan tingkah

laku dari sistem yang akan dibuat.

Class diagram ini digambarkan dengan sebuah kotak yang terdiri atas bagian. Bagian

bawah untuk metode dan operasi yang dapat dilakukan oleh class.

Gambar 2.1 Contoh Class Diagram

2.1.11.1 Class

Class merupakan deskripsi dari kumpulan objek-objek yang berbagi dalam struktur,

pola perilaku dan attributes.

Gambar 2.2 Contoh notasi Class

2.1.11.2 Attribute

Attribute adalah unit data terkecil yang memiliki makna bagi pengguna. Kolom dalam

basis data relasional yang ekuivalen dengan field di dalam file.

2.1.11.3 Behavior

Behavior terdapat pada aktifitas dalam suatu class, behavior secara sederhana adalah

sebagai seperangkat unordered events yang terkait dengan objek.

2.1.11.4 Tipe Hubungan Class Diagram

tipe tipe struktur dalam class diagram yaitu : Generalization Structure, adalah kelas

umum yang menggambarkan properties yang umum untuk sekumpulan kelas khusus

(subclass).

Aggregation Structure, adalah superior object terdiri dari sejumlah inferior object.

Assosiation Structure, adalah hubungan yang terjadi antara beberapa objek :

- One-to-one Relationship antar entitas tidak sering terjadi seperti

hubungan one-to-many, tetapi terjadi dalam SIA. Perhatikan hubungan one-to-one

antara kegiatan pengiriman dan penagihan.

- One-to-many Relationship umumnya terjadi dalam sistem akutansi.

Sebagai contoh, Hubungan antara agent dengan kejadian-kejadian biasanya adalah

one-to-many. Suatu kejadian biasanya dihubungkan hanya dengan satu agent,

tetapi seorang agent bisa terlibat banyak kejadian.

- Many-to-many Relationship menerangkan dimana sebuah order dapat

dilakukan untuk banyak produk, dan suatu produk yang sama bisa terdapat dalam

banyak order. Jadi hubungan many-to-many dapat diubah menjadi dua hubungan

one-to-many dengan menambahkan “junction table”.

2.1.12 Use Case Diagram

Menurut Simon Bennet, Steve McRobb dan Ray Farmer (2006, p. 145) Use Case

Diagram digunakan untuk menunjukan fungsionalitas yang dapat disediakan oleh

sistem dan untuk menunjukan bagaimana aktor dapat berkomunikasi dengan

sistem dalam menggunakan fungsionalitas tersebut. Use case diagram

menekankan “ apa ” yang dapat diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”. Sebuah

use case diagram terdiri dari aktor , use cases dan garis relasi yang

menghubungkan keduanya.

Gambar 2.3 Contoh Usecase diagram

(Satzinger(2005,p216))

2.2 Teori-Teori Khusus

2.2.1 Pengertian E-business

Menurut Strauss dan Frost (2012, p.28)E-bisnis adalah optimasi terus menerus

dari kegiatan bisnis perusahaan melalui teknologi digital. Teknologi digital adalah

hal-hal seperti komputer dan internet, yang memungkinkan penyimpanan dan

transmisi data dalam format digital.

2.2.2 Pengertian E- Marketing

E-Marketing menurut Dave Chaffey, Fiona Ellis – Chadwick, Kevin Johnston,

dan Richard Mayer (2006, P. 9) adalah adalah pemasaran elektronik yang memiliki

lingkup lebih luas karena mengacu pada media digital seperti web, e-mail dan media

nirkabel, tetapi juga meliputi pengelolaan data pelanggan digital, dan juga bagaimana

Internet dapat digunakan bersama dengan media tradisional untuk memperoleh dan

memberikan layanan kepada pelanggan. yang dapat dianggap memiliki lingkup yang

lebih luas karena mengacu pada media digital seperti web, e-mail,dan media nirkabel.

El-Gohary,Hatem.(2010)e-

marketingdianggapsebagaifilosofibarudansebuahpelaksanaanbisnis modern

melibatkanpemasaraandaribarang, services, informasidan ide melalui internet dan

media electronik lain.

Juniardi., Gautama, I. (2012,3) e-marketingadalah proses

pemasaransecaraonlinemelaluiteknologielektronikdalammemasarkandanmempromosi

kanprodukdanjasa yang bertujuanuntukmenjangkaupasar yang

lebihluassertamempertahankanhubungandenganpelanggandanmemberikankepuasanter

hadappelanggan.

2.2.3 Marketing Mix

Menurut Ebert dan Griffin (2009: 356), dalam merencanakan dan

melaksanakan strategi, para manajer bergantung pada empat komponen dasar. Elemen

itu sering kali disebut sebagai “4 P” dalam pemasaran, dan disebut sebagai alat untuk

menjalankan strategi, mereka membentuk bauran pemasaran (marketing mix), masing-

masing adalah:

1. Product (produk)

Pemasaran dimulai dengan produk yaitu, barang, jasa, atau

gagasan yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan seorang

pemakai. Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke

pasar untuk memuaskan keinginan atau kebutuhan. Dengan

demikian menyusun dan mengembangkan produk baru merupakan

tantangan bagi tenaga pemasaran. Memenuhi kebutuhan seorang

pemakai sering kali berarti mengubah produk-produk yang telah

ada. Salah satu strateginya adalah defrensiasi produk.

Defrensiasi produk berarti penciptaan suatu produk atau citra

produk yang cukup berbeda dengan produk-produk yang telah

beredar.

2. Pricing (penetapan harga)

Memilih harga jual yang sesuai kadang-kadang juga

merupakan tindak penyeimbangan. Disatu sisi, harga harus

mendukung beragam biaya : biaya operasi, biaya administrasi dan

riset organisasi itu juga selain juga biaya pemasaran, seperti biaya

iklan dan biaya penjual. Di sisi lain, harga tidak dapat terlalu tinggi

karena pelanggan dapat berpindah ke produk-produk pesaing.

3. Promotion (promosi)

Komponen bauran pemasaran yang paling terlihat nyata tidak lain

adalah promosi, yang mengacu pada teknik-teknik untuk

mengkomunikasikan informasi mengenai produk.

4. Place (penempatan / distribusi)

Yaitu bagian dari bauran pemasaran yang

mempertimbangkan bagaimana menyampaikan produk dari

produsen ke pemakai.

2.2.4 Seven-Step E-marketing Plan

Menurut Strauss dan Frost (2012,p73) seven-step e-marketing plan terdiri dari:

2.2.4.1 Situation Analysis

-meninjau perusahaan lingkungan dan analisis SWOT

-meninjau rencana pemasaran exsiting dan informasi lainnya yang dapat

diperoleh tentang perusahaan dan merek

-meninjau perusahaan tujuan e-usahanya, strategi dan metrik kinerja

Opportunities Threats 1. Hispanic markets growing and

untapped in our industry. 2. Save postage costs through e-mail

marketing.

1. Pending security law means costly software upgrades.

2. Competitor X is aggressively using e-commerce.

Strengths Weaknesses 1. Strong customer service

department. 2. Excellent Web site and database

system.

1. Low tech corporate culture 2. Seasonal business: peak is summer

months.

E-business Goal: Initiate e-commerce in within one year. Metric: Generate $500,000 in revenues from e-commerce during the first year.

Exhibit 3 - 1 SWOT, Objective, and Metric Example from E-Business Plan

Gambar 2.4 SWOT Analysis leading to E-marketing Objective (Sumber

Strauss,dan , Frost 2012,p76)

2.2.4.1.1Competitoranalysis

Kompetitor analisis menurut Porter (1998,p47) untuk mengembangkan profil

dari sifat dan keberhasilan kemungkinan perubahan strategi respon

kemungkinan setiap pesaing dengan berbagai langkah strategis yang layak

perusahaan lain bisa memulai.

2.2.4.1.2Five Force analysis

Gambar 2.5 Five Force analysis

Kompetisi yang terjadi dalam pasar didapatkan dari dua arah,secara horizontal dan vertikal.

Dalam analisa Five Forces Porter terdapat tiga kekuatan yang berasal dari kompetisi secara

horizontal:

● Threat of new entrants

Pasar yang menguntungkan dapat menarik perhatian perusahaan untuk masuk ke dalamnya

dan hal tersebut dapat mempengaruhi keuntungan dari perusahaan yang telah lebih dahulu

berada di pasar. Jika perusahaan baru yang masuk tidak dapat diatasi dengan baik maka akan

terjadi penurunan keuntungan dan market share dari perusahaan yang telah ada sebelum nya

sesuai dengan ketatnya persaingan yang terjadi. Selain itu juga akan mempengaruhi ketatnya

persaingan harga yang ada. (dengan asumsi berada dalam pasar dengan persaingan

sempurna).

● Rivalry among existing competitors

Bagi banyak pelaku industri, ini merupakan faktor utam persaingan dalam industri.

Persaingan dapat terjadi dengan begitu keras dan terkadang persaingan terjadi di luar faktor

harga, seperti inovasi, marketing dan sebagainya. Kuatnya persaingan yang ada dapat

mendorong penurunan harga dan pihak yang akan diuntungkan dari situasi tersebut adalah

pelanggan

● Threat of subsititute products or services

Keberadaan produk pengganti akan memberikan pelanggan lebih banyak pilihan atau

pertimbangan dalam membuat keputusan untuk membeli sebuah produk dan tentunya dapat

mengurangi market share perusahaan.

Dan terdapat dua kekuatan yang berasal dari kompetisi secara vertikal:

● Bargaining power of suppliers

Dapat digambarkan sebagai input dari pasar. Penyedia bahan mentah,komponen-komponen,

Pekerja dan layanan (keahlian tertentu) bagi perusahaan dapat menjadi sumber kekuatan yang

mempengaruhi perusahaan tersebut.Supplier yang memiliki pengaruh yang kuat dapat

melakukan upaya untuk mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya dari rekan bisnisnya,

yang mana tidak memiliki pilihan lain dan terpaksa mengikuti harga yang diminta atau harus

meninggalkan usaha tersebut.

● Bargaining power of buyers

Digambarkan sebagai output pasar. Kemampuan dari pelanggan untuk mempengaruhi

perusahaan. Sama halnya seperti kekuatan supplier,pelanggan yang memiliki pengaruh yang

kuat dapat menekan perusahaan untuk memberikan potongan harga yang tinggi dan jika

perusahaan tidak memiliki alternatif pelanggan yang lain maka secara terpaksa perusahaan

harus menuruti permintaan tersebut.

2.2.4.2 E-marketing strategic planning

menentukan kesesuaian antara organisasi dan perencanaan perubahan

permintaan pasar yang strategis peluang analisis dan analisis pasokan dan

analisis segmen yang meliputi Tier 1 and Tier 2

Gambar 2.6 step 2 dan 4 rencana E-marketing (Sumber:Strauss,and,Frost,2012,p77)

2.2.4.2.1 Segmentation

Menurut Strauss dan Frost (2012,p195) Marketing

segmentation adalah proses menggabungkan bisnis atau individu yang

hampir mempunyai karakter yang sama untuk berhubungan dengan

penggunaan,Pemakaian dan Kelebihan dari produk tersebut.

● Geographic segmentation : membagi pasar menjadi unit-unit

geografis yang berbeda seperti bangsa, negara, negara-negara kawasan,

kota atau lingkungan

● Demographic segmentation : membagi pasar ke dalam kelompok

berdasarkan variabel demografis seperti usia, jenis kelamin, ukuran

keluarga, siklus hidup keluarga, pendapatan, pekerjaan, pendidikan,

agama, ras, generasi, dan kebangsaan

Segmentation

Targeting

Value

Differentiation

CRM/PRM

Positioning

Communication

Distribution

Offer

E-MarketingStrategy

Tier 2tasks

Tier 1tasks

Exhibit 3 - 1 Formulating E-Marketing Strategy in Two Tiers

●Pyschographic segmentation : membagi pasar ke dalam kelompok

yang berbeda berdasarkan kelas sosial, gaya hidup, atau karakteristik

kepribadian.

●behavioral segmentation: membagi pasar menjadi beberapa kelompok

berdasarkan pengetahuan konsumen, sikap, penggunaan, atau respon terhadap

suatu produk

2.2.4.2.2 Targeting

Menurut Strauss dan Frost (2012: 213), perusahaan

harus memilih yang terbaik untuk target. Untuk

menyeleksi target pasar, perusahaan meninjau analisis

peluang pasar, mempertimbangkan temuan dari analisis

SWOT. Perusahaan mencari lingkungan pasar, keahlian

dan sumber daya yang mendukung proses penargetan.

E-Marketing memilih strategi penargetan

dengan menentukan target untuk melayanisecara online,

yang termasuk lokasi brick-and-mortar. Internet sangat

cocok untuk dua strategi penargetan:

• Pemasaran Niche, terjadi ketika suatu perusahaan

memilih satu segmen dan mengembangkan satu atau

lebih bauran pemasaran (marketing mix) untuk

memenuhi kebutuhan segmen itu. Strategi ini

memiliki manfaat nyata tetapi dapat beresiko karena

pesaing ikut masuk ke dalam pasar yang

menguntungkan. Ketika pasar tiba-tiba menurun,

maka semua perusahaan dan pesaing juga ikut

menurun.

• Micromarketing, juga dikenal sebagai penargetan

individual, terjadi ketika sebuah perusahaan atau

bagian dari bauran pemasaran untuk sejumlah

individu. Diambil secara ekstrem, hal itu dapat

menjadi target pasar dari satu orang.

2.2.4.2.3 Differentation

Menurut Strauss dan Frost (2012: 213),

diferensiasi adalah proses menambahkan serangkaian

perbedaan untuk membedakan penawaran perusahaan

sengan penawaran pesaing.

-Product Differentiation

Diferensiasi produk merupakan strategi e-marketing

yang sangat penting yang dapat menawarkan

beragam produk perusahaan yang tak terbatas dan

kemampuan untuk memanfaatkan berbagai platform

dalam menyesuaikan penawaran produk untuk

setiap pelanggan. Diferensiasi produk juga

mencakup customization dan bundling menawarkan

kombinasi produk atau layanan individu kebutuhan

pelanggan.

2.2.4.2.4 Positioning

Menurut Strauss dan Frost (2012:218), Strategi

positioning membantu menciptakan citra sebuah

perusahaan dan produknya di benak pengguna segmen

yang dipilih. Perusahaan dapat memposisikan pada

Product or Service Attribute, Technology Positioning,

Benefit Positioning, User Category, Competitor

Positioning, Integrator Positioning.

1. Product or Service Attribute

Atribut produk atau layanan fitur seperti ukuran,

warna, bahan, kecepatan, dan sebagainya. Sebuah

produk atau proses yang dipatenkan, seperti

Amazon’s Click merupakan sebuah dasar yang

ideal untuk penentuan posisi perusahaan.

2. Technology Positioning

Posisi berdasarkan teknologi menunjukkan bahwa

perusahaan berada pada posisi terdepan. Atribut ini

sangatlah penting bagi pemasaran online, dimana

perusahaan menyediakan web untuk pelanggan.

3. Benefit Positioning

Merupakan atribut pelanggan perpektif dimana fitur

dan manfaat apa saja yang disediakan untuk

pelanggan.

4. User Category

Posisi ini sangatlah bergantung pada segmen

pelanggan, posisi ini berhasil apabila segmen

memiliki beberapa kualitas unik yang

mengubungkan manfaat produk lebih dekat ke grup

daripada segmen lainnya.

5. Competitor Positioning

Banyak posisi perusahaan besaing dengan

memberikan keuntungan dan penawaran yang

kompetitif bagi pelanggan. Perusahaan yang online

atau offline seringkali meletakkan posisinya

sebagai competitor terhadap perusahaan tertentu.

6. Integrator Positioning

Beberapa perusahaan ingin dikenal dengan

menyediakan segala kebutuhan konsumen dalam

kategori produk tertentu, industi, dll. Strategi ini

sangat penting karena pelanggan lebih menyukai

kenyamanandan one-stop-shopping.

2.2.4.3 Objectives

Menurut Menurut Strauss dan Frost (2012: 76) Secara umum ,objektif di

perencanaan e-marketing melingkupi dari berbagai aspek yaitu:

●Task :Sesuatu hal apa yang harus di kerjakan dan yang harus di selesaikan.

●Measurable quantity :Beberapa hal yang bisa di hitung dan memiliki

kuantitas.

●Time frame: sesuatu hal yang berhubungan dengan waktu pengerjaan dan

kapan waktu tersebut.

2.2.4.4 E-marketing Strategies

Strategis kerajinan mengenai 4Ps dan manajemen hubungan untuk

mencapai tujuan rencana mengenai tawaran(Product), nilai(Pricing), distribusi

(Place), dan komunikasi(Promotion).

2.2.4.4.1 The Offer: Product Strategies

organisasi dapatmenjual barang dagangan, konten, layanan,

atau iklan di situsWeb-nya

2.2.4.4.2 The Value: Pricing Strategies

Duatrenharga onlinesangat pentingadalah sebagai berikut:

● Dynamic Pricing: Strategi ini berlaku tingkat harga yang berbeda

untuk pelanggan yang berbeda atau situasi.

●Online bidding: Pendekatan ini menyajikan carauntuk

mengoptimalkan manajemen persediaan.

2.2.4.4.3 Distribution Strategies

Banyak perusahaan menggunakan internet untuk

mendistribusikan produk atau menciptakan efisiensi di antara anggota

rantai suplai dalam saluran terdistribusi.

2.2.4.4.4 Marketing communication strategies

Terdiri dari campuran:

● Advertising : bentuk dibayar presentasi nonpersonal dan promosi

ide, barang, atau jasa oleh sponsor yang teridentifikasi.

● Sales Promotion : Insentif jangka pendek untuk mendorong

pembelian atau penjualan suatu produk atau jasa.

● Public Relations: membangun hubungan baik dengan berbagai

publik perusahaan dengan mendapatkan publisitas yang

menguntungkan, membangun citra perusahaan yang baik, dan

menangani atau berangkat rumor yang tidak menguntungkan, cerita,

dan acara.

●Personal Selling: presentasi pribadi oleh tenaga penjualan

perusahaan untuk tujuan membuat penjualan dan membangun

hubungan pelanggan

● Direct Marketing: koneksi langsung dengan hati-hati ditargetkan

konsumen individu untuk kedua mendapatkan tanggapan langsung dan

menumbuhkan pelanggan yang langgeng hubungan penggunaan

telepon, surat, fax, e-mail, internet, dan alat-alat lain untuk

berkomunikasi secara langsung dengan pelanggan tertentu.

2.2.5 Implementation Plan

Pada bagian ini berisi mengenai perencanaan implementasi yang

terdapat dalam teori seven step e-marketing plan

2.2.5.1 Pengertian Implementasi Sistem

1. Instalasi dan training system

Menurut O’Brien (2008, p472-474), tahap implementasi adalah

tahapan penerapan sistem yang telah dikembangkan kedalam

perusahaan. Terdiri atas data conversion, yaitu tahap pemasukan data

pada sistem lama ke sistem baru, training yaitu kegiatan pelatihan

kepada pemakai, dan dokumentasi yaitu kegiatan mendokumentasi

sistem baru.

2. Mengkonversi sistem

Dalam pengoperasiannya, sistem baru harus dikonversi dulu

kedala proses bisnis perusahaan. Menurut O’Brien (2008, p474-476)

ada 4 cara yang dapat dipakai dalam mengkonversi sistem. Dapat

dilihat lebih jelas pada gambar dibawah.

Gambar 2.7 Metode Konversi Informasi Sumber : O’Brien dan Marakas (2008, p475)

a. Parallel conversion, sistem baru dijalankan bersamaan

dengan sistem yang lama

b. Pilot conversion, sistem dikonversikan pada satu bagian

yang dijalankan sebagai percontohan.

c. Phases conversion, sistem dikonversikan secara bertahap

dari sistem lama ke sistem yang baru.

d. Direct conversion, sistem baru langsung menggantikan

sistem yang lama.

2.2.5.2 7 C’s Framework

Menurut Mohammed et al (2003, p161), sudah diketahui bahwa

internet telah mengubah cara pemasaran dari interaksi antar-muka

menjadi interaksi layar-muka.Cara merancang antar-muka atau

interface ini menggunakan 7C’s Framework , yangdimaksud dengan

7C’s Framework, adalah :

1. Context

Konteks dari suatu situs terdiri dari estetika dan

fungsional penglihatan dan perasaan. Beberapa situs memilih

untuk menitik beratkan pada grafik yang menarik, warna, dan

fitur desain, tetapi ada beberapa yang memfokuskan pada

tujuannya bukan pada hiasannya, seperti kenyamanan dalam

pemakaian. Di dalam suatu konteks terdapat 3 kriteria pokok,

yaitu :

a. Aesthetic Criteria

Kriteria ini ditekankan pada nilai artistik yang

terdapat pada halaman web seperti penggunaan warna

dan grafis yang menarik, pembuatan button, dan banner

sehingga menciptakan desain web yang menarik dan

nyaman dilihat.

b. Functional Criteria

Kriteria ini menekankan pada fungsi web

tersebut sehingga web dibuat sesederhana mungkin

namun ditekankan pada fungsi web itu sendiri. Fungsi-

fungsi ini mencakup :

i. Section Breakdown, merupakan cara untuk mengatur

situs kedalam subkomponen yang ada

ii. Linking Structure, menggambarkan cara alternative

section dari suatu situs yang di-link, contoh : dalam

suatu website terdapat link ke situs lain, maka link

tersebut dapat denganmudah kembali ke website

sebelumnya atau ke page-page lainnya dalam suatu

website, biasanya dengan adanya tombol back.

iii. Navigation Tools, mengfasilitasi pergerakan setiap

user dalam keseluruhan suatu situs. Contoh : adanya

search engine.

c. Hybird Criteria

Merupakan gabungan desain situs dari kriteria

Aesthetic dan fungsional dari sebuah website. Website

harus menarik dari sisi astetik dan memiliki fungsi yang

berguna juga.

2. Content

Content diartikan sebagai subjek digital yang penting

bagi suatu situs. Bentuk subjek digital ini seperti text, grafik,

audio, dan video. Sementara context berfokus kepada

bagaimana situs didesain sedangkan content berfokus pada apa

yang dipresentasikan. Dimensi content terdiri dari :

a. Offering Mix, content dari web meliputi produk yang

ditawarkan, informasi dan layanan.

b. Appeal Mix, content dari web meliputi promosi dan

pesan-pesan yang ingin disampaikan oleh perusahaan

dari sebuah web.

c. Multimedia Mix, mengarah pada variasi media yang

terdapat dalam sebuah web.

d. Content Type, informasi yang disajikan dalam suatu

situs web harus selalu diperbaharui karena mempunyai

tingkat sensitifitas terhadap waktu.

3. Community

Komunitas merupakan ikatan hubungan yang terjadi

antara sesama pengunjung atau pelanggan dari sebuah website

karena adanya kesamaan minat atau hobi. Komunitas dapat

menarik pelanggan untuk mengunjungi kembali sebuah website

karena beberapa hal, yaitu :

a. Komunitas dapat menciptakan content yang atraktif.

b. Komunitas dapat membuat aktifitas tertentu menjadi

mungkin atau lebih mudah, seperti kebutuhan kepuasan

yang tidak dapat dicapai secara individu. Dengan

adanya komunitas, memungkinkan terjadinya

pembagian informasi yang mungkin berguna untuk

pelanggan yang lainnya, hal ini dapat memberikan

kepuasan kepada pelanggan yang mendapatkan

informasi tersebut.

4. Customization

Diartikan sebagai kemampuan suatu situs untuk

mendesain dirinya sendiri atau didesain oleh pengguna atau

user. Dimensi dari customization, yaitu :

a. Personalization

Setiap pelanggan diberikan kesempatan untuk

memiliki pengaturan yang berbeda pada layout sebuat

website sesuai dengan pilihan masing-masing seperti

personalisasi dalam personalized emailaccount, content,

dan layout configuration

b. Tailoring by Site

penyajian informasi yang berbeda antar masing-

masing pelanggan disesuaikan dengan kebiasaan yang

dilakukan sebelumnya atau juga berdasarkan pada

pilihan dari pelanggan yang memiliki kemiripan.

5. Communication

Komunikasi mengarah pada dialog antara perusahaan

dengan konsumen. Dimensi komunikasi dibagi menjadi 3, yaitu

:

a. Broadcast, komunikasi satu arah dari perusahaan

kepada pelanggannya dan tidak memerlukan respon dari

pelanggan seperti FAQs, emailnewsletters.

b. Interactive, komunikasi dua arah antara perusahaan

dengan pelanggan. Contoh : user input, customer

service, dan e-commerce dialog.

c. Hybird, gabungan dari dimensi broadcast dan

interactive. Contoh: pemberian freewere yang dapat di-

download oleh user dan user dapat mengirimkan

kepada user lain, hal ini secara otomatis membantu

perusahaan dalam melakukan promosi.

6. Connection

Kemampuan sebuah website untuk berpindah dari

sebuah webpage ke webpage lainnya ataupun website lainnya

dengan onclick baik pada text, gambar, maupun toolbars yang

lain. Dimensi yang terdapat dalam connection yaitu:

a. Link to Site

Hubungan antara sebuah website dengan website

lainnya yang membuat user secara total keluar dari web

sebelumnya dan masuk ke dalam web yang dituju.

b. Homesite Background

User dapat memasuki website lainnya namun

background dari website utama tetap dipertahankan.

Dalam hal ini, hubungan antara website utama dengan

website yang dituju harus memiliki batasan yang jelas.

c. Outsource content

content dari web yang diinginkan user

dimasukkan kedalam content website utama sehingga

user tidak perlu berpindah website untukmendapatkan

informasi yang dicari.

d. Percentage of homesite Content

Sebagian dari content sebuah website kadang

kala tidak sepenuhnya diatur oleh sebuah website

sehingga perlu diperhatikan bagaimana strategi content

dari sebuah website.

7. Commerce

Diartikan sebagai fitur dari customer interface yang

mengarah pada terjadinya transaksi.

2.2.6 Budget

Menurut Strauss (2012, p79), kunci dari perencanaan strategis adalah

untuk mengidentifikasikan hasil yang diharapkan dari suatu investasi. Selama

pelaksanaan rencana, pemasar akan terus memantau pendapatan aktual dan

biaya untuk melihat hasil yang telah dicapai. Internet merupakan salah satu

tools yang dapat digunakan untuk memantau hasil tersebut dikarenakan

catatan teknologi pengunjung yang dapat disimpan. Bagian berikut

menjelaskan sebagian dari pendapatan dan biaya yang terkait dengan inisiatif

e-marketing.

2.2.6.1 E-Marketing Cost (Biaya E-Marketing)

Menurut Strauss (2012, p80), e-marketing memerlukan banyak

biaya, termasuk biaya untuk karyawan, hardware, software,

pemograman dan banyak lagi. Selain itu, beberapa biaya pemasaran

tradisional dapat merangkak kedalam anggaran emarketing misalnya,

biaya iklan secara offline untuk menarik pelanggan ke situs web.

Berikut ini adalah beberapa biaya yang dikenakan kepada pengembang

situs :

1. Biaya teknologi. Biaya ini meliputi sofware, hardware, akses

internet layanan hosting, bahan-bahan pendidikan dan pelatihan, serta

biayapemeliharaan operasi.

2. Desain situs. Situs web membutuhkan desainer grafis untuk

menciptakan layout halaman yang menarik dari segi grafik dan foto.

3. Gaji. Semua karyawan yang bekerja pada pengembangan situs web

dan pemeliharaan item anggaran.

4. Biaya pengembangan situs lainnya. Biaya tidak termasuk dalam

kategori teknologi atau gaji tetapi biaya pendaftaran beberapa nama

domain dan menyewa konsultan untuk menulis konten atau

pembangunan lainnya dan melakukan kegiatan desain.

5. Komunikasi pemasaran. Semua iklan, public relations, dan kegiatan

promosi, baik offline maupun online, dimana secara langsung

berhubungan dengan situs untuk memikat pelaggan untuk kembali atau

membeli di sini. Biaya utama lainnya adalah search engine

optimization (SEO), biaya direktori online, daftar sewa e-mail, hadiah

untuk kontes, dan banyak lagi biaya pemasaran lainnya.

6. Biaya lain-lain. Biaya lain seperti biaya perjalanan, telpon, alat tulis,

percetakan,dll.

2.2.7 Evaluation Plan

Menurut Strauss (2012, p80), ketika perencanaan e-marketing

dilaksanakan, keberhasilannya tergantung pada evaluasi yang terus-

menerus. Jenis evaluasi ini tergantung pada tujuan rencana. Untuk

menentukan hasil pemasarannya perusahaandapat menggunakan

balanced scorecard untuk mengukur kesuksesan dari program internet

marketing dan apakah program internet marketing tersebut cocok

sesuai dengan objektif dari perusahaan.

2.2.7.1 Balance Scorecard

Menurut Strauss (2012, p62), pendekatan dengan menggunakan

Scorecard menghubungkan strategi untuk pengukuran dengan cara

meminta perusahaan untukmempertimbangkan visi mereka, faktor

penentu keberhasilan untuk pencapaian tersebut,dan metrik kinerja di

empat bidang yaitu: pelanggan, internal, pembelajaran

danpertumbuhan, dan keuangan.