bab iii tinjauan kasus -...

31
BAB III TINJAUAN KASUS Dalam bab ini penulis akan menguraikan asuhan keperwatan pada Ny.S dengan Combustio grade II dalam 15% diruang Khotijah Rumah sakit Roemani Semarang. Dalam uraian bab ini, penulis menggunakan pendekatan proses keperawatan mulai dari pengkajian sampai evaluasi. Adapun uraiannya sebagai berikut: A. Pengkajian Pengkajian dilakukan pada tanggal 29 maret 2005 1. Biodata a. Identitas klien Nama : Ny.S Umur : 19 tahun Jenis kelamin : Perempuan Pendidikan : SD Agama : Islam Alamat : Kini Balu III/ 48 RT/W : 2/2 Tandang Tembalang Semarang Diagnosa medis : Luka bakar grade II dalam 15 % Tanggal masuk : 28 maret 2005 No. Register : 184866 22

Upload: hoangtram

Post on 02-Mar-2019

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-zaenulmuar... · keperawatan yang dapat penulis simpulkan sesuai dengan prioritas

BAB III

TINJAUAN KASUS

Dalam bab ini penulis akan menguraikan asuhan keperwatan pada

Ny.S dengan Combustio grade II dalam 15% diruang Khotijah Rumah sakit

Roemani Semarang. Dalam uraian bab ini, penulis menggunakan

pendekatan proses keperawatan mulai dari pengkajian sampai evaluasi.

Adapun uraiannya sebagai berikut:

A. Pengkajian

Pengkajian dilakukan pada tanggal 29 maret 2005

1. Biodata

a. Identitas klien

Nama : Ny.S

Umur : 19 tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Pendidikan : SD

Agama : Islam

Alamat : Kini Balu III/ 48 RT/W : 2/2

Tandang Tembalang Semarang

Diagnosa medis : Luka bakar grade II dalam 15 %

Tanggal masuk : 28 maret 2005

No. Register : 184866

22

Page 2: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-zaenulmuar... · keperawatan yang dapat penulis simpulkan sesuai dengan prioritas

b. Identitas penanggung jawab

Nama : Tn. J

Umur : 40 tahun

Jenis kelamin : Laki- laki

Alamat : Kini Balu III/ 48 RT/W :2/2

Tandang Tembalang Semarang

Pekerjaan : Swasta

Hubungan dengan pasien : Majikan

2. Riwayat Kesehatan

a. Keluhan utama

Nyeri dengan skala 6, durasi tak tentu, frekuensi sedang, nyeri

timbul saat bergerak.

b. Riwayat penyakit sekarang

Saat bekerja, ketika pasien akan menyalakan api pakai sepirtus

untuk membakar ayam, tiba- tiba ada angin besar, lalu api

membesar dan menyambar tubuh pasien.

c. Riwayat penyakit dahulu

Klien mengatakan sebulumnya tidak pernah menderita penyakit

menular, atau penyakit berbahaya,seperti DM,hipertensi,dll.

d. Riwayat penyakit keluarga

Keluarga klien mengatakan dalam keluarga tidak ada yang menderita

penyakit keturunan seperti penyakit darah tinggi, penyakit kencing

manis (diabetes mellitus) atau penyakit berbahaya lainnya.

23

Page 3: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-zaenulmuar... · keperawatan yang dapat penulis simpulkan sesuai dengan prioritas

3. Pola kebutuhan fungsional

a. Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan

Klien mengatakan bahwa klien sedang sakit dan membutuhkan

perawatan dirumah sakit

b. Pola nutrisi

Klien mengatakan bahwa sebelum dirawat dirumah sakit, klien

biasa makan 3x sehari, jenis nasi, sayur, lauk, dan minum air

putih dan the +- 6- 8 geles sehari, setelah dirawat dirumah sakit

klien mengatakan tidak ada gangguan pola nutrisi, klien makan

3x sehari sesuai porsi yang diberikan oleh rumah sakit, minum

air putih dan the +- 6- 8 gelas perhari

c. Pola eliminasi

Klien mengatakan bahwa sebelum dirawat dirumah sakit, klien

mengatakan BAB 1- 2x sehari, BAK 4- 5x sehari, selama

dirawat dirumah sakit klien mengatakan belum pernah BAB,

klien BAK 2- 3x sehari

d. Pola aktivitas dan latihan

Klien mengatakan dirumah sebagai karyawan swasta , bisa

melakukan kegiatan sehari- hari tanpa harus dibantu orang lain,

selama dirawat dirumah sakit, klien hanya tiduran ditempat

tidur, kebutuhan sehari hari dibantu oleh keluarga dan perawat.

Dan klien mengatakan nyeri saat bergerak.

24

Page 4: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-zaenulmuar... · keperawatan yang dapat penulis simpulkan sesuai dengan prioritas

e. Pola persepsi dan konsep diri

Klien menggtakan bahwa klien menerima keadaan sakitnya dan

bersabar untuk kesembuhannya, dan klien mengatakan tidak

malu dengan keadaannya sekarang ini, dan klien mengatakan

siap menerima apapun yang akan terjadi akibat lukanya.

f. Pola istirahat tidur

Klien mengatakan dirumah klien biasa tidur +- 6- 8 jam perhari,

selama dirumah sakit klien mengatakan susah tidur karena

merasa tidak nyaman dengan lukanya, selain itu klien tidak

terbiasa dengan lingkungan dirumah sakit.

g. Pola peran dan hubungan dengan orang lain

Klien mengatakan dirumah, klien sebagai pekerja atau

karyawan swasta dan hubungan dengan teman dan tetangganya

baik, terbukti banyak teman dan tetangganya yang menjenguk

klien dirumah sakit.

h. Pola reproduksi seksual

Klien mengatakan tidak ada gangguan sek dan reproduksi,

karena organ genetalia klien tidak terkena api atau terbakar.

i. Persepsi kognitif

Klien dan keluarga mengeluhkan lamanya kesembuhan dari

penyakitnya dan lamanya harus dirawat dirumah sakit.

25

Page 5: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-zaenulmuar... · keperawatan yang dapat penulis simpulkan sesuai dengan prioritas

j. Pola mekanisme koping

Klien mengatakan setiap ada masalah selalu membicarakan

dengan orang tuanya, terutama pada ibunya dan juga pada

saudaranya, selama dirawat dirumah sakit,klien membicarakan

masalahnya kepada ibunya serta kepada perawat dan dokter.

k. Nilai kepercayaan dan keyakinan

Klien mengatakan dirinya beragama islam, sebelum dirawat

dirumah sakitklien mengatakan rajin menjalankan ibadah sholat

lima waktu, setelah dirawat dirumah sakit, klien tidak pernah

menjalankan ibadah sholat lima waktu.

4. Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan fisik dilakukan pada tanggal 29 maret 2005

a. Keadaan umum : Baik

b. Kesadaran : Composmentis

c. Tanda- tanda vital : TD : 120/80 mmHg, S: 37°C,

RR : 24 X /menit, N: 84x /menit

d. Kepala

1) Bentuk : Mesocepal

2) Rambut : Warna hitam, kotor, luka bakar tidak

mengenai kulit kepala

3) Mata : Konjungtiva tidak anemis, sclera tidak

ikterik, oedema mata tidak ada.

26

Page 6: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-zaenulmuar... · keperawatan yang dapat penulis simpulkan sesuai dengan prioritas

4) Hidung : Tidak ada secret atau lendir, tidak ada

gangguan dalam pernafasan.

5) Mulut : Mukosa bibir lembab, tidak ada oedema,

tidak ada bekas luka bakar, proses menelan

normal.

6) Telinga : Tidak terdapat serumen, tidak ada bekas luka

bakar, dan tidak ada gangguan pendengaran.

e. Leher : Tidak ada oedema, tidak ada pembesaran kelenjar

tiroid, tidak ada bekas luka bakar.

f. Dada : Bentuk simetris, tidak ada retraksi dada.

g. Abdomen : Dari hasil inspeksi didapatkan data, terdapat luka

dibagian perut sebelah kanan, luka bakar berwarna

kemerahan, terdapat nekrosis dan bula.

h. Genetalia : Dari hasil inspeksi tidak terdapat luka bakar.

i. Ekstremitas

1) Ekstremitas atas : Dari hasil inspeksi terdapat luka

bakar pada daerah tangan kanan dan

kiri, luka berwarna kemerahan,

terdapat bula dan nekrosis.

2) Ekstremitas bawah : Dari hasil inspeksi terdapat luka

bakar pada daerah paha kanan dan

kiri, luka berwarna kemerahan,

terdapat bula dan nekrotis.

27

Page 7: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-zaenulmuar... · keperawatan yang dapat penulis simpulkan sesuai dengan prioritas

5. Pemeriksaan laboratorium

Pemeriksaan laboratorium dilakukan pada tanggal 28 maret

2005 J.16.22 WIB.

Pemeriksaan Hasil Satuan Normal

WBC 9.2 103/mm3 4.0 / 11.0

RBC 4.44 106/ mm3 4.00 / 6.20

HGB 14.1 9/ dl 12.0 / 16.0

HCT 40.3 % 35.0/55.0

MCV 91 pm3 80/100

MCH 31.7 Pg 26.0/34.0

MCHC 34.9 g / dl 31.0/35.0

RDW 12.2 % 10.0/20.0

PLT 305 103 / mm3 150/450

MPV 5.9 l µ m3 6.0 / 10.0

PCT 0.010 l % 0.200/0.500

PDW 6.8 l % 8.0/18.0

Limfosit 52.1 h 4.81 25.0 / 50.0 1.00 / 5.50

Monosit 6.4 0.591 2.0 / 10.0 0.80 / 1.10

39.5 l 3.64 50.0 / 80.0 02.00 / 8.80

Eusinofil 0.7 0.06 0.0 / 5.0 0.00 / 0.22

Basofil 1.3 0.12 0.00 / 2.0 0.00 / 0.22

ALI 1.5 0.14 0.0 / 2.0 0.00 / 0.22

LIC 1.1 0.10 0.0 / 2.0 0.00 / 0.22

SEQ : # 22 LED 1 jam : 3

ID : 12

28

Page 8: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-zaenulmuar... · keperawatan yang dapat penulis simpulkan sesuai dengan prioritas

6. Therapi

Therapi yang diberikan oleh dokter adalah sebagi berikut:

a. Infus RL 40 tetes / menit.

b. Oral : Pronalgel E 100 2x1

Cotrixomazole 2x1

c. Injeksi

1) sanpicilin 2 x 1 gr

2) Ampicilin 1 gr

3) Profenit supp

Dulcolak supp

Cefriaxone 1 x 1

d. Oles : Burnazin Zalf

7. Analisa Data

Data yang berhasil penulis kumpulkan adalah sebagai berikut :

a. Data subyektif : Klien mengatakan masih takut bila ingin

bangun dari tempat tidur, bila dibuat

miring kanan atau kiri, luka terasa nyeri,

skala nyeri 6.

Data obyektif : Klien terlihat tiduran ditempat tidur, klien

meringis saat bergerak, tegang dan berhati –

hati.

Etiologi : Nyeri.

Problem : Gangguan mobilitas fisik

29

Page 9: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-zaenulmuar... · keperawatan yang dapat penulis simpulkan sesuai dengan prioritas

b. Data subyektif : Klien mengatakan tidak bisa turun

sendiri dari tempat tidur, mulai masuk ke

rumah sakit klien mengatakan belum

pernah keramas, nyeri saat bergerak,

tegang dan berhati – hati bila bergerak.

Data Obyektif : Perawatan diri dibantu oleh keluarga,

rambut kotor, ketombe, meringis saat

bergerak.

Etiologi : Intoleransi aktivitas nyeri.

Problem : Defisit perawatan diri.

c. Data subyektif :

Data obyektif : Terdapat luka bakar pada kedua tangan

bawah, perut sebelah kanan, dan kedua

paha.

Etiologi : Luka bakar yang luas pada perut sebelah

kanan.

Problem : Resiko infeksi.

B. Diagnosa keperawatan

Berdasarkan analisa data yang sudah penulis lakukan, diagnosa

keperawatan yang dapat penulis simpulkan sesuai dengan prioritas

masalah yang ada pada Ny. S adalah sebagai berikut :

30

Page 10: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-zaenulmuar... · keperawatan yang dapat penulis simpulkan sesuai dengan prioritas

1. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri sekunder

terhadap luka bakar didaerah kedua tangan, perut sebelah kanan dan

kedua paha (kanan dan kiri ) ditandai dengan :

DS : Klien mengatakan masih takut bila ingin bangun dari tempat

tidur, bila dibuat bergerak miring kanan atau kiri luka terasa

nyeri, skala nyeri 6.

DO : Klien terlihat tiduran ditempat tidur, klien meringis saat

bergerak, tegang dan berhati – hati.

2. Defisit perawatan diri berhubungan dengan intolransi aktivitas

sekunder terhadap nyeri ditandai dengan :

DS : Klien mengatakan tidak bisa turun sendiri dari tempat tidur,

mulai masuk kerumah sakit klien mengatakan belum pernah

keramas, nyeri saat bergerak, tegang dan berhait – hati bila

bergerak.

DO : Perawatan diri dibantu oleh keluarga, rambut kotor,

berketombe, meringis saat bergerak.

3. Resiko infeksi berhubungan dengan terdapatnyan luka bakar pada

kedua tangan bagian bawah, perut sebelah kanan dan kedua paha

yang ditandai dengan :

DS :

DO : Terdapat luka bakar pada kedua tangan bagian bawah perut

sebelah kanan dan kedua paha.

31

Page 11: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-zaenulmuar... · keperawatan yang dapat penulis simpulkan sesuai dengan prioritas

C. Rencana Keperawatan

Berdasarkan dioagnosa keperawatan yang muncul pada Ny. S,

maka penulis menyusun rencana keperawatan yang sudah disesuaikan

dengan prioritas masalah sebagai berikut :

1. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri.

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama

3 x 24 jam mobilitas fisik tidak terbatasi atau

tanpa gangguan.

Kriteri hasil : Respon nyeri tidak ada (meringis, tegang,

berhati–hati) mendapatkan mobilitas pada tingkat

optimal, minta bantuan bila dibutuhkan, secara

aktif ikut serta dalam rencana tindakan.

Intervensi : Dalam rencana tindakan

Mandiri :

a. kaji sejauh mana kemampuan gerak klien (keterbatasan gerak klien).

b. Kaji faktor – faktor yang membatasi gerak atau aktivitas klien.

c. Kaji kebutuhan sehari – hari klien, bantu klien dalam memenuhi

kebutuhan tersebut sesuai dengan kondisi klien.

d. Baringkan klien dalam posisi yang nyaman, bantu klien dalam

mengubah posisi.

e. Ajarkan pada pasien untuk melakukan gerakan abduksi dan adduksi

pada daerah ekstremitas atas dan bawah.

f. Ajarkan pada pasien untuk melakukan gerakan fleksi dan ekstensi

pada kepala dan tangan.

32

Page 12: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-zaenulmuar... · keperawatan yang dapat penulis simpulkan sesuai dengan prioritas

2. Defisit perawatan diri berhubungan dengan intoleransi aktivitas.

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan

selama 2 x 24 jam perawatan diri klien

terpenuhi.

Kriteria hasil : rambut bersih, gigi bersu\ih, perawatan diri

terpenuhi, cuci rambut, mandi dan lain – lain.

Intervensi :

Mandiri :

a. Kaji intoleransi aktivitas atau adanya nyeri.

b. Bantu kebutuhan sehari – hari ; makan, BAB, BAK.

c. Bantu berikan perawatan diri ; mandi / sibin, keramas, dan lain–lain.

d. Libatkan keluarga dalam perawatan dan pemenuhan kebutuhan

klien.

3. Resiko infeksi berhubungan dengan terdapatnya luka bakar pada

kedua tangan bagian bawah, perut sebelah kanan dan kedua paha.

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan

selama 3 x 24 jam tidak terjadi infeksi.

Kriteria hasil : Tanda – tanda infeksi tidak ada, tidak ada pus,

luka bersih, tidak ada eksudasi.

Intervensi :

Mandiri :

a. Cuci tangan setiap akan melakukan tindakan keperawatan pada

klien.

33

Page 13: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-zaenulmuar... · keperawatan yang dapat penulis simpulkan sesuai dengan prioritas

b. Kaji tanda – tanda vital tiap 4 jam.

c. Kaji keadaan luka terhadap tanda – tanda kemerahan, bengkak,

berbau adanya pus dan nyeri tekan.

d. Rawat luka dengan tekhnik aseptik.

e. Menagaganti sarung tangan setiap kali merawat luka dengan

jenis yang berbeda.

f. Jelaskan pada pasien untuk tidak membuka balutan luka,

menyentuh luka maupun menggaruk luka.

g. Bantu pasien mempertahankan personal hygiene, mandi (sibin)

keramas gosok gigi.

h. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat anti biotika

D. Implemntasi

Berdasarkan diagnosa dan rencana keperawatan yang sudah

penulis rumuskan, maka tindakan keperawatan yang penulis lakukan

pada Ny. S adalah sebagai berikut :

1. Hari Selasa tanggal 29 Maret 2005

a. Diagnosa no. 1

Jam 07.00, tindakan : menerima operan jaga

Respon : S :

O : Pasien Ny. S keadaan umum lemah,

kesadaran composmentis

Jam 08.00, tindakan : melakukan pengkajian

pada klien Ny. S

34

Page 14: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-zaenulmuar... · keperawatan yang dapat penulis simpulkan sesuai dengan prioritas

Respon : S : pasien mengatakan luka terasa nyeri

bila untuk bergerak.

O : klien kesakitan, nyeri skala 6.

Jam 08.30, tindakan : mengkaji faktor-faktor yang

membatasi gerak pasien

Respon : S : pasien mengatakan nyeri, masih

takut bila untuk bergerak miring

kanan atau kiri

O : pasien tampak meringis saat dibantu

untuk bergerak

Jam 09.30, tindakan : mengkaji faktor – faktor yang

membatasi gerak pasien.

Respon : S : pasien mengatakan luka bagian

perut sebelah kanan dan kedua paha

terasa yeri bila dibuat untuk

bergerak

O : pasien tampak meringis saat

dilakukan abduksi.

Jam 10.00, tindakan : mengkaji kebutuhan sehari-hari pasien

dan membantu klien mengambilkan

makanan, mambantu pasien untuk

merubah posisi ( miring ).

35

Page 15: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-zaenulmuar... · keperawatan yang dapat penulis simpulkan sesuai dengan prioritas

Respon : S : pasien mengatakan jika ia

menginginkan sesuatu biasanya

diambilkan oleh keluarganya, jika

mau merubah posisi tidur juga

dibantu oleh keluarganya.

O : pasien tiduran ditempat tidur, dan

makan makanan yang disajikan oleh

rumah sakit

Jam 11.00, tindakan : mengukur tanda-tanda vital Ny.S

Respon : S :

O : TD : 120/80 mmHg, S : 37ºC, RR :

24x /menit, N : 84x /menit,

Jam 14.00, Tindakan : Operan jaga petang.

Respon : S :

O : Keadaan umum lemah, kesadaran

composmentis.

b. Diagnosa no. 2

Jam 07.00, tindakan : menerima operan

Respon : S : -

O : pasien keadaan umum lemah,

composmentis

36

Page 16: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-zaenulmuar... · keperawatan yang dapat penulis simpulkan sesuai dengan prioritas

Jam 07.30, tindakan : mengganti alat tenun

Respon : S : -

O : alat tenun tertata rapi

Jam 08.00, tindakan : membantu mengambilkan obat

untuk Ny. S.

Respon : S : pasien mengucapkan terima kasih

O : pasien minum obat pronalges E100,

Contrimoxazole 500 mg

Jam 08.30, tindakan : membantu pasien untuk melakukan

gerak abduksi pada tangan, ekstensi

dan fleksi pada tangan dan kepala

Respon : S : pasien mengatakan terima kasih

O : pasien tiduran di tempat tidur dan

mau melakukan gerak abduksi pada

tangan, ekstensi dan fleksi pada

tangan dan kepala.

Jam 10.00, tindakan : membantu pasien untuk tidur dan

mengambil posisi yang nyaman.

Respon : S : pasien mengatakan terima kasih

O : pasien terlihat tenang

37

Page 17: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-zaenulmuar... · keperawatan yang dapat penulis simpulkan sesuai dengan prioritas

Jam 11.00, tindakan : mengukur tanda-tanda vital Ny. S.

Respon : S : -

O : TD : 120/80mmHg, RR : 24x/menit,

S : 37oC, N = 84x/menit

Jam 14.00, tindakan : operan jaga

Respon : S : -

O : Pasien keadaan umum baik,

composmentis.

c. Diagnosa no. 3

Jam 07.00, tindakan : menerima operan

Respon : S : -

O : keadaan umum lemah,

composmentis

Jam 07.30, tindakan : mengganti alat tenun

Respon : S : -

O : alat tenun terpasang rapi

Jam 08.00, tindakan : membantu mengambilkan obat dan

menganjurkan pasien untuk minum

obat.

Respon : S : pasien mengucapkan terima kasih

O : pasien minum obat pronalges E100,

Contrimoxazole 500 mg

38

Page 18: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-zaenulmuar... · keperawatan yang dapat penulis simpulkan sesuai dengan prioritas

Jam 09.00, tindakan : mengintruksikan pada pasien dan

keluarga untuk menjaga luka agar

tetap bersih dan steril.

Respon : S : pasien mengatakan bersedia

O : -

Jam 10.00, tindakan : menginstruksikan pada pasien untuk

membatasi gerakan pada daerah

yang luka

Respon : S : pasien mengatakan bersedia

O : -

Jam 11.00, tindakan : mengukur tanda-tanda vital Ny. S.

Respon : S : -

O : TD : 120/80mmHg, RR : 24x/menit,

S : 37oC, N = 84x/menit

Jam 14.00, tindakan : operan jaga petang

Respon : S : -

O : pasien tampak lemah, composmentis.

2. Hari Rabu, tanggal 30 Maret 2005

a. Diagnosa no. 1

Jam 07.00, tindakan : menerima operan

Respon : S : -

O : pasien Ny. S keadaan umum lemah,

kesadaran composmentis

39

Page 19: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-zaenulmuar... · keperawatan yang dapat penulis simpulkan sesuai dengan prioritas

Jam 07.30, tindakan : mengganti alat tenun

Respon : S : -

O : alat tenun terpasang rapi

Jam 08.00, tindakan : menginstruksikan pada pasien

untuk minum obat.

Respon : S : pasien mengatakan sudah minum

obat

O : -

Jam 08.30, tindakan : membantu pasien untuk ambulans,

melakukan tindakan abduksi dan

adduksi pada ekstemitas atas dan

bawah.

Respon : S : pasien mengatakan masih terasa nyeri

bila tangan digerakkan abduksi.

O : pasien tampak meringis saat tangan

kanan digerakkan abduksi.

Jam 09.00, tindakan : melakukan gerakan fleksi, ekstensi

pada kepala dan tangan.

Respon : S : pasien mengatakan fleksi dan ekstensi

pada kepala tidak ada nyeri, tapi pada

ekstremitas masih terasa nyeri.

O : Pasien melakukan fleksi dan

ekstensi pada kepala

40

Page 20: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-zaenulmuar... · keperawatan yang dapat penulis simpulkan sesuai dengan prioritas

Jam 10.00, tindakan : membantu pasien untuk tidur

ditempat tidur dan mengambil

posisi yang nyaman

Respon : S : -

O : Pasien tampak tenang

Jam 11.00, tindakan : Mengukur tanda-tanda Vital Ny. S.

Respon : S : -

O : TD : 120/80 mmHg, RR :

24x/menit, S : 37oC, N : 84x/menit

Jam 13.00, tindakan : menganjurkan pada pasien untuk

melakukan gerak, Rom (ambulasi)

tiap hari.

Respon : S : pasien mengatakan bersedia.

O : -

Jam 14.00, tindakan : Operan jaga petang

Respon : S : -

O : Pasien keadaan umum lemah,

composmentis.

b. Diagnosa no. 2

Jam 07.00, tindakan : menerima operan

Respon : S : -

O : pasien keadaan umum lemah,

composmentis

41

Page 21: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-zaenulmuar... · keperawatan yang dapat penulis simpulkan sesuai dengan prioritas

Jam 07.30, tindakan : mengganti alat tenun

Respon : S : -

O : alat tenun tertata rapi

Jam 08.00, tindakan : membantu mengambilkan obat

untuk Ny. S.

Respon : S : pasien mengucapkan terima kasih

O : pasien minum obat pronalges E100,

Contrimoxazole 500 mg

Jam 08.30, tindakan : membantu pasien untuk melakukan

gerak abduksi pada tangan, ekstensi

dan fleksi pada tangan dan kepala

Respon : S : pasien mengatakan terima kasih

O : pasien tiduran di tempat tidur dan

mau melakukan gerak abduksi pada

tangan, ekstensi dan fleksi pada

tangan dan kepala.

Jam 10.00, tindakan : membantu pasien untuk tidur dan

mengambil posisi yang nyaman.

Respon : S : pasien mengatakan terima kasih

O : pasien terlihat tenang

42

Page 22: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-zaenulmuar... · keperawatan yang dapat penulis simpulkan sesuai dengan prioritas

Jam 11.00, tindakan : mengukur tanda-tanda vital Ny. S.

Respon : S : -

O : TD : 120/80mmHg, RR : 24x/menit,

S : 37oC, N = 84x/menit

Jam 14.00, tindakan : operan jaga

Respon : S : -

O : Pasien keadaan umum baik,

composmentis.

c. Diagnosa no. 3

Jam 07.00, tindakan : menerima operan

Respon : S : -

O : keadaan umum lemah, composmentis

Jam 07.30, tindakan : mengganti alat tenun

Respon : S : -

O : alat tenun terpasang rapi

Jam 08.00, tindakan : membantu mengambilkan obat dan

menganjurkan pasien untuk minum

obat.

Respon : S : pasien mengucapkan terima kasih

O : pasien minum obat pronalges E100,

Contrimoxazole 500 mg

43

Page 23: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-zaenulmuar... · keperawatan yang dapat penulis simpulkan sesuai dengan prioritas

Jam 09.00, tindakan : mengintruksikan pada pasien dan

keluarga untuk menjaga luka agar

tetap bersih dan steril.

Respon : S : pasien mengatakan bersedia

O : -

Jam 10.00, tindakan : menginstruksikan pada pasien untuk

membatasi gerakan pada daerah

yang luka

Respon : S : pasien mengatakan bersedia

O : -

Jam 11.00, tindakan : mengukur tanda-tanda vital Ny. S.

Respon : S : -

O : TD : 120/80mmHg, RR : 24x/menit,

S : 37oC, N = 84x/menit

Jam 14.00, tindakan : operan jaga petang

Respon : S : -

O : keadaan umum baik, composmentis.

3. Hari Kamis, tanggal 31 Maret 2005

a. Diagnosa no. 1

Jam 07.00, tindakan : menerima operan

Respon : S : -

O : keadaan umum pasien masih lemah,

composmentis

44

Page 24: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-zaenulmuar... · keperawatan yang dapat penulis simpulkan sesuai dengan prioritas

Jam 07.30, tindakan : mengganti alat tenun

Respon : S : -

O : alat tenun terpasang rapi

Jam 08.00, tindakan : menginstruksikan pasien untuk

minum obat

Respon : S : pasien mengatakan sudah minum

obat

O : -

Jam 09.00, tindakan : membantu pasien untuk melakukan

latihan ROM

Respon : S : pasien mengatakan bersedia

melakukan

O : pasien tiduran di tempat tidur

Jam 09.30, tindakan : membantu melakukan abduksi dan

adduksi pada tangan

Respon : S : pasien mengatakan nyeri berkurang

tidak seperti kemarin

O : pasien tampak sedikit meringis

Jam 10.00, tindakan : membantu melakukan fleksi, ekstensi

pada kepala, tangan dan kaki

Respon : S : -

O : Pasien mampu melakukan fleksi,

ekstensi kepala dan kaki tanpa ada

hambatan.

45

Page 25: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-zaenulmuar... · keperawatan yang dapat penulis simpulkan sesuai dengan prioritas

Jam 11.00, tindakan : mengukur tanda-tanda vital Ny. S.

Respon : S : -

O : TD : 120/80mmHg, RR : 24x/menit,

S : 37oC, N : 84x / menit

Jam 13.00, tindakan : menganjurkan pasien untuk

melakukan ROM setiap ada waktu

senggang

Respon : S : pasien mengatakan bersedia

O : -

Jam 14.00, tindakan : operan jaga

Respon : S : -

O : keadaan umum pasien baik,

kesadaran composmen

Jam 14.30, tindakan : memberikan penjelasan pada

keluarga tentang cara perawatan

luka dengan baik dan benar

Respon : S : Keluarga mengerti dan akan

dilaksanakan dirumah

O : -

Jam 15.15, tindakan : mengantar pasien pulang (APS)

Respon : S : Pasien dan keluarga mengucapkan

terima kasih

O : Pasien pulang

46

Page 26: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-zaenulmuar... · keperawatan yang dapat penulis simpulkan sesuai dengan prioritas

b. Diagnosa no. 2

Jam 07.00, tindakan : menerima operan

Respon : S : -

O : alat tenun terpasang rapi

Jam 08.00, tindakan : membantu mengambilkan obat

untuk Ny. S.

Respon : S : Pasien mengucapkan terima kasih

O : Pasien minum obat pronalges E100,

Contimoxazole 500 mg

Jam 09.00, tindakan : membantu pasien untuk melakukan

gerakan ROM

Respon : S : pasien mengatakan terima kasih

O : pasien terlihat tenang

Jam 10.00, tindakan : membantu pasien untuk tidur dan

mengambil posisi yang nyaman

Respon : S : pasien mengatakan terima kasih

O : pasien terlihat tenang

Jam 11.00, tindakan : mengukur tanda-tanda vital pada

Ny. S.

Respon : S : -

O : TD : 120/80mmHg, RR : 24x/menit,

S : 37oC, N : 84x/menit

47

Page 27: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-zaenulmuar... · keperawatan yang dapat penulis simpulkan sesuai dengan prioritas

Jam 13.00, tindakan : menganjurkan pasien untuk

melakukan ROM setiap ada waktu

senggang.

Respon : S : pasien mengatakan bersedia

O : -

Jam 14.00, tindakan : operan jaga

Respon : S : -

O : Keadaan umum pasien baik,

composmentis.

Jam 14.30, tindakan : memberikan penjelasan tentang cara

perawatan luka yang baik dan

benar.

Respon : S : keluarga mengerti dan akan

dilakukan di rumah.

O : -

Jam 14.00, tindakan : mengantar pasien pulang (APS)

Respon : S : Keluarga & pasien mengucapkan

terima kasih

O : Pasien pulang

48

Page 28: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-zaenulmuar... · keperawatan yang dapat penulis simpulkan sesuai dengan prioritas

c. Diagnosa no. 3

Jam 07.00, tindakan : menerima operan

Respon : S : -

O : keadaan umum lemah,

composmentis.

Jam 07.30, tindakan : mengganti alat tenun

Respon : S : -

O : alat tenun terpasang rapi

Jam 08.00, tindakan : membantu mengambilkan obat dan

menganjurkan pasien, untuk minum

obat.

Respon : S : pasien mengucapkan terima kasih.

O : pasien, minum obat pronalges E100,

Contrimoxazole, 500 mg.

Jam 09.00, tindakan : membantu mengganti balutan dan

ikut merawat luka pada Ny. S

dengan teknik aseptik dan memberi

salep

Respon : S : pasien mengatakan nyeri saat

dibuka balutannya

O : pasien tampak meringis, kondisi

luka baik, kemerahan

49

Page 29: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-zaenulmuar... · keperawatan yang dapat penulis simpulkan sesuai dengan prioritas

Jam 10.00, tindakan : menginstruksikan pada pasien untuk

membatasi gerak pada luka yang

terdapat graf.

Respon : S : pasien mengatakan bersedia

O : -

Jam 11.00, tindakan : Mengukur tanda-tanda vital Ny. S.

Respon : S : -

O : TD : 120/80mmHg, RR : 24x/menit,

S : 37oC, N : 84x/menit

Jam 14.00, tindakan : Operan, jaga petang

Respon : S : -

O : Keadaan umum pasien baik,

composmentis

Jam 14.30, tindakan : memberikan penjelasan pada

keluarga tentang cari perawatan

luka yang baik dan benar.

Respon : S : keluarga mengatakan mengerti dan

akan dilakukan di rumah.

O : -

Jam 15.15, tindakan : mengantar pasien pulang (APS)

Respon : S : Keluarga dan pasien mengucapkan

terima kasih.

O : Pasien pulang

50

Page 30: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-zaenulmuar... · keperawatan yang dapat penulis simpulkan sesuai dengan prioritas

Jam 14.30, tindakan : memberikan penjelasan pada

keluarga tentang cara perawatan

luka dengan baik dan benar

Respon : S : Keluarga mengerti dan akan

dilaksanakan dirumah

O : -

Jam 15.15, tindakan : mengantar pasien pulang (APS)

Respon : S : Pasien dan keluarga mengucapkan

terima kasih

O : Pasien pulang

E. Evaluasi

Berdasarkan hasil tindakan keperawatan yang telah penulis

laksanakan selama 3 hari, penulis dapat mengetahui perkembangan

kesehatan yang terjadi pada pasien Ny. S yang bertolak ukur pada

kriteria hasil. Adapun hasil evaluasi yang penulis dapatkan berdasarkan

respon perkembangan pasien pada tanggal 31 Maret 2005 pukul 15.30

WIB adalah sebagai berikut :

1. Diagnosa No. 1

S : Dari hasil wawancara klien mengatakan untuk abduksi dan

adduksi nyerinya berkurang dari skala 6 menjadi skala 3, bila

ingin bangun dari tempat tidur masih harus dibantu oleh

keluarga, untuk bergerak miring kanan dan miring kiri masih

nyeri.

51

Page 31: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-zaenulmuar... · keperawatan yang dapat penulis simpulkan sesuai dengan prioritas

O : Tanda-tanda vital stabil TD : 120/80mmHg, RR : 24x/menit, S

37oC, N : 84x/menit, pasien untuk menggerakkan badan

miring kanan, dan kiri dibantu oleh keluarga.

A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan intervensi diagnosa no. 1

2. Diagnosa No. 2

S : Dari hasil wawancara pasien mengatakan untuk memenuhi

kebutuhan sehari-hari (makan, minum, BAB, BAK & sibin)

dibantu oleh keluarga.

O : Pasien dibantu oleh keluarga saat mau menggerakkan badan

untuk miring, makan diambilkan dan disuapi oleh keluarga.

A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan intervensi diagnosa no. 2

3. Diagnosa No. 3

S : Dari hasil wawancara pasien mengatakan lebih nyaman

setelah diganti balut.

O : Tidak ada tanda-tanda infeksi, ada granulasi, pertumbuhan

sel baru, graf menempel, tanda-tanda vital stabil TD :

120/80mmHg, RR : 24x/menit, S : 37oC, N : 84x/menit

A : Masalah belum teratasi

P : Intervensi stop, pasien APS karena biaya.

52