bab 2 landasan teori - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/ecolls/ethesisdoc/bab2/2011-2-00687-si...

38
8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut O’Brien (2005, p22) sistem adalah kelompok komponen yang saling berhubungan dan bekerjasama dalam mencapai tujuan bersama dengan menerima input dan output dalam proses perpindahan yang telah diatur. Dia juga mengatakan bahwa sistem adalah sekelompok elemen yang saling berhubungan yang melakukan fungsi dasar dari sebuah sistem yaitu input, process, output, storage, dan control sehingga memberikan alat pemroses informasi yang berguna bagu user (O’Brien, 2005, p75). Menurut McLeod (2008, p11) sistem adalah sekelompok unsur sistem yang saling terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. Lars Mathiasen et al (2000, p9) mengatakan bahwa sistem adalah sekumpulan komponen yang mengimplementasikan persyaratan modeling, functions, dan interfaces. Berdasarkan pemaparan di atas dapat kita simpulkan bahwa sistem adalah sejumlah komponen yang saling berinteraksi dan terintegrasi untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. 2.1.2 Pengertian Informasi Menurut McLeod (2008, p11) Informasi adalah data yang telah dip roses atau data yang telah memiliki arti. Laudon (2002, p8), menerangkan bahwa informasi adalah data yang telah disusun ke dalam bentuk yang memiliki arti dan berguna bagi manusia.

Upload: doanngoc

Post on 24-May-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00687-SI Bab2001.pdfBerdasarkan pemaparan di atas dapat kita simpulkan bahwa sistem adalah

8

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teori-Teori Umum

2.1.1 Pengertian Sistem

Menurut O’Brien (2005, p22) sistem adalah kelompok komponen yang saling

berhubungan dan bekerjasama dalam mencapai tujuan bersama dengan menerima input

dan output dalam proses perpindahan yang telah diatur. Dia juga mengatakan bahwa sistem

adalah sekelompok elemen yang saling berhubungan yang melakukan fungsi dasar dari

sebuah sistem yaitu input, process, output, storage, dan control sehingga memberikan alat

pemroses informasi yang berguna bagu user (O’Brien, 2005, p75).

Menurut McLeod (2008, p11) sistem adalah sekelompok unsur sistem yang saling

terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan.

Lars Mathiasen et al (2000, p9) mengatakan bahwa sistem adalah sekumpulan

komponen yang mengimplementasikan persyaratan modeling, functions, dan interfaces.

Berdasarkan pemaparan di atas dapat kita simpulkan bahwa sistem adalah sejumlah

komponen yang saling berinteraksi dan terintegrasi untuk melakukan suatu kegiatan atau

untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.

2.1.2 Pengertian Informasi

Menurut McLeod (2008, p11) Informasi adalah data yang telah dip roses atau data

yang telah memiliki arti. Laudon (2002, p8), menerangkan bahwa informasi adalah data

yang telah disusun ke dalam bentuk yang memiliki arti dan berguna bagi manusia.

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00687-SI Bab2001.pdfBerdasarkan pemaparan di atas dapat kita simpulkan bahwa sistem adalah

9

Sedangkan menurut O’Brien (2005, p27) Informasi adalah data yang telah diubah menjadi

berarti dan berguna khususnya bagi pengguna akhir. Pendapat dari Whitten, Bentley,

Dittman (2004, p27) Informasi adalah data yang telah di reorganisasi menjadi bentuk yang

lebih berarti untuk seseorang. Dari teori-teori di atas dapat disimpulkan bahwa Informasi

yaitu sekumpulan data yang telah diproses sehingga memiliki konteks dan mempunyai

manfaat bagi user.

2.1.3 Sistem Informasi

Laudon (2004, p8) berpendapat bahwa Sistem Informasi didefinisikan sebagai

kumpulan komponen yang saling berhubungan untuk mengumpulkan, memproses,

menyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk membantu manager dalam mengambil

keputusan, pengontrolan, pengkoordinasian, penganalisis masalah, dan memvisualisasikan

masalah yang kompleks dalam suatu organisasi Menurut O’Brien (2005, p6) Sistem

Informasi diartikan sebagai suatu gabungan dari orang, hardware, software, jaringan

komunikasi dan sumber daya data yang dikumpulkan, diubah, mendistribusikan informasi

ke dalam organisasi.

Sementara McLeod (2008, p12) berpendapat bahwa Sistem Informasi adalah sistem

berbasis computer yang membuat informasi tersedia bagi para pengguna yang memiliki

kebutuhan serupa. Jadi berdasarkan pengertian-pengertian yang telah kami tulis di atas

dapat kami simpulkan bahwa Sistem Informasi adalah suatu integrasi dari komponen-

komponen yang telah dianalisis dan diproses memiliki ketergantungan diantara bagian-

bagiannya sehingga menghasilkan informasi yang digunakan untuk mengambil keputusan.

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00687-SI Bab2001.pdfBerdasarkan pemaparan di atas dapat kita simpulkan bahwa sistem adalah

10

2.1.4 Strategi Informasi

Menurut Ward dan Peppard (2002, p44) Strategi Sistem Informasi yaitu kebutuhan

organisasi atau perusahaan terhadap informasi dan sistem yang mendukung keseluruhan

strategi bisnis yang dimiliki organisasi.

Sedangkan Chandlers (Rangkuti, 2004, p4) berpendapat bahwa strategi adalah tujuan

jangka panjang dari perusahaan, serta pendayagunaan dan alokasi sumber daya yang

penting untuk mencapai tujuan.

2.1.5 Pengertian Teknologi Informasi

Menurut Turban et al (2003, p3) Teknologi Informasi adalah kumpulan dari

komponen yang diorganisir ke dalam suatu sistem informasi berbasis computer.

Sedangkan menurut O’Brien (2005, p6) Teknologi Informasi adalah perangkat keras,

perangkat lunak, perangkat telekomunikasi, manajemen database dan teknologi pengolahan

informasi lainnya yang digunakan di dalam sebuah sistem informasi berbasis computer.

Sementara Ward dan Peppard (2002, p3) berpendapat Teknologi Informasi

mengacu pada spesifik mengenai teknologi baik berupa hardware, software, maupun

jaringan komunikasi yang mendukung proses pengumpulan, pengolahan, penyimpanan,

penyebaran, serta pertukaran informasi.

2.1.6 Pengertian Perencanaan

Menurut Robbins dan Coulter (2005, p160) Perencanaan adalah suatu proses yang

melibatkan penentuan sasaran atau tujuan organisasi, menyusun strategi menyeluruh untuk

mencapai sasaran yang ditetapkan, termasuk alokasi sumber daya yang diperlukan, jadwal

kerja serta tindakan-tindakan lain yang diperlukan untuk mencapai tujuan.

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00687-SI Bab2001.pdfBerdasarkan pemaparan di atas dapat kita simpulkan bahwa sistem adalah

11

Menurut Agus Sabardi (2001, p54) Perencaan adalah proses mendefinisikan tujuan

organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana

aktivitas kerja organisasi.

2.1.7 Pengertian Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi

Menurut Ward dan Peppard (2002,p69), perencanaan strategis menunjukan analisa

yang komprehensif, sistematis untuk mengembangkan rencana dari suatu aksi/kegiatan.

Menurut Turban (2003, p462) Perencanaan strategi sistem dan teknologi informasi

merupakan sekumpulan tujuan jangka panjang yang menggambarkan kebutuhan sistem

dan arsitektur teknologi informasi untuk mencapai tujuan perusahaan.

2.1.8 Pengertian Strategi Sistem Informasi

Menurut Ward dan Peppard (2002,p44), strategi sistem informasi adalah strategi

yang mendefisinikan kebutuhan organisasi atau perusahaan terhadap informas dan sistem

yang mendukung keseluruhan strategi bisnis yang dimiliki organisasi tersebut. Hal ini

dihubungkan dengan konteks bisnis dengan mempertimbangkan dampak persaingan

dalam bisnis dan kebutuhan perusahaan terhada teknologi informasi atau sistem

informasi. Pada dasarnya strategi sistem informasi mendefisinikan dan memprioritaskan

investasi yang harus dikatakn perusahaan untuk mencapai portfolio aplikasi yang seseuai,

mendefisinikan tujuan yang akan dicapai dan menentukan perubahan yang harus dilakukan

untuk mencapai tujuan tersebut.

Menurut Jogiyanto (2005,p7), sistem informasi strategi (SIS) atau strategic information

system adalah suatu sistem informasi atau sistem informasi apapun di level manapun yang

mendukun atau mengiemplementasi strategi kompetisi yang member keuntungan

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00687-SI Bab2001.pdfBerdasarkan pemaparan di atas dapat kita simpulkan bahwa sistem adalah

12

kompetitif bagi perusahaan melalui efesiensi internal dan efesiensi komperatif sehingga

membantu perusahaan memberikan keuntungan kinerja secara signifikan dan meningkatkan

kinerja jangka panjangnya.

2.1.9 Pengertian Strategi teknologi informasi

Menurut Ward dan Peppard (2002,p44), strategi teknologi informasi adalah strategi

yang berfokus pada penempatan visi tentang bagaimana teknologi dapat mendukung dalam

memenuhi kebutuhan informasi dan sistem dari sebuah informasi.

2.2.0 Pengertian Strategi Bisnis

Menurut Rangkuti (2006, p7) strategi bisnis adalah strategi fungsional yang

berorientasi pada fungsi-fungsi kegiatan manajemen, misalnya strategi pemasaran, strategi

produksi atau operasional, strategi distribusi, strategi organisasi dan strategi-strategi yang

berhubungan dengan keuangan dari suatu bisnis.

Menurut Ward dan Peppard (2002, p189) strategi bisnis adalah sekumpulan

tindakan terintegrasi yang bertujuan untuk mencapai tujuan jangka panjang dan kekuatan

perusahaan untuk menghadapi competitor. Suatu strategi bisnis biasanya meliputi beberapa

hal seperti berikut :

• Vission, pencapaian dari sebuaj misi atau dapat diartikan sebagai sebuah pandangan

masa depan dari sebuah bisnis yang menjadi tujuan umum sebuah perusahaan.

• Mission, adalah pernyataan yang memberikan arahan tentang apa yang akan dilakukan

oleh sebuah perusahaan dalam mencapai visinya.

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00687-SI Bab2001.pdfBerdasarkan pemaparan di atas dapat kita simpulkan bahwa sistem adalah

13

• Business Driver, adalah beberapa faktor kritis pendorong perubahan yang dapat

memberikan fokus pada bisnis sehingga dapat memenuhi sasarannya.

• Objectives, adalah sasaran-sasaran yang ditetapkan dan harus dipenuhi oleh perusahaan

dalam pencapaian visi perusahaan.

• Strategies, adalah kebijakan atau tindakan langsung yang dipilih perusahaan sebagai

alat untuk mencapai tujuan dan memenuhi misinya.

• Critical Success Factors (CSF), adalah beberapa area kunci dimana sesuatu harus

berjalan dengan baik sehingga keberhasilan bisnis dapat dicapai.

• Business Area Plans, adalah perencanaan dari berbagai area bisnis yang ada yang

berkaitan dengan strategi bisnis perusahaan.

Menurut Rahmat Dwi Jatmiko (2004, p135) Strategi Bisnis adalah serangkaian

komitmen dan tindakan yang terintegrasi dan terkoordinasi yang dirancang untuk

menyediakan nilai bagi pelanggan dan mendapatkan keunggulan kompetitif dengan

mengeksploitasi kompetensi inti dari pasar produk tunggal atau produk individual dan

spesifik.

Jadi dapat kita simpulkan bahwa Strategi Bisnis adalah kebijakan dan pedoman

yang menetapkan bagaimana sebuah perusahaan bersaing dalam sebuah industri yang

menjadi landasan dimana dia berusahan membangun satu keuntungan bersaing.

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00687-SI Bab2001.pdfBerdasarkan pemaparan di atas dapat kita simpulkan bahwa sistem adalah

14

2.2.1 Hubungan Antar strategi Bisnis, Strategi SI, Strategi TI

Gambar 2.1 Hubungan antara srategi bisnis, strategi SI, dan Strategi TI

Gambar ini mengilustrasikan hubungan antara strategi bisnis strategi SI, dan strategi

TI dalam suatu pendekatan perencanaan strategi sistem dan teknologi informasi yang

berdasarkan dan terintegrasi dengan strategi bisnis perusahaan. Hubungan diantara strategi

tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Strategi Bisnis

Untuk merencanakan suatu stategi SI/TI terebih dahulu perlu diketahui kondisi

lingkungan, arah dan tujuan bisnis perusahaan, informasi apa yang dibutuhkan,

peluang, dan hambatan bisnis yang dihadapi serta alternatif solusinya,

b. Strategi SI

Setelah mengetahui kondisi lingkungan, arah dan tujuan dari kegiatan bisnis

perusahaan, maka kita dapat mengevaluasi sistem infomasi apa yang sesuai dengan

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00687-SI Bab2001.pdfBerdasarkan pemaparan di atas dapat kita simpulkan bahwa sistem adalah

15

kebutuhan mendukug strategi bisnis perusahaan dalam pencapaian visi dan misi

perusahaan.

c. Strategi TI

untuk menghasilkan suatu sistem informasi yang strategis bagi perusahaan maka

kita perlu menyeleksi dan memilih secara tepat teknologi apa yang paling sesuai

untuk digunakan dalam menunjang sistem informasi.

2.2 Teori-Teori Khusus

2.2.1 Pengertian Bank

Menurut undang-undang Republik Indonesia No.7 tahun 1992, bank adalah badan

usaha yang menghinpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

menyalurkannya ke masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

Bank adalah lembaga yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dari

masyarakat dan menyalurkannya kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan

jasa bank lainnya (Kasmir, 2000, p11)

2.2.2 Pengertian Jasa

Menurut Kotler (2003) yang dikutip oleh Arief (2007, p11) jasa adalah sesuatu yang

tidak berwujud yang tindakan atau untuk kerja yang ditawarkan oleh satu pihak ke pihak

lain dan tidak menyebabkan perpindahan kepemilikan apapun.

Menurut Kotler dan Armstrong (1996) yang dikutip oleh Arief jasa adalah setiap

tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain yang pada

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00687-SI Bab2001.pdfBerdasarkan pemaparan di atas dapat kita simpulkan bahwa sistem adalah

16

dasarnya tidak berwujud dan tidak menyebabkan kepemilikan terhadap sesuatu, yang dapat

berhubungan dengan suatu produk fisik maupun tidak.

Jasa dapat diartikan sebagai sesuatu yang tidak berwujud, yang melibatkan tindakan

untuk kerja melalui proses dan kinerja yang ditawarkan oleh salah satu pihak ke pihak lain.

Dalam produksinya, jasa bisa terikat pada suatu produk fisik, tetapi bisa juga tidak (Arief,

2007, p11).

2.2.3 Pengertian Produk Jasa Perbankan

Menurut Kasmir (2000, p187) produk yang diinginkan pelanggan, baik berwujud

maupun yang tidak berwujud adalah produk yang ditawarkan oleh bank ke nasabahnya

memiliki nilai yang lebih baik jika dibandingkan dengan produk bank pesaing. Produk yang

berkualitas disebut juga produk plus.

Menurut Kasmir (2000, p187) produk yang berkualitas tinggi yang berhasil

diciptakan oleh bank akan memberikan berbagai keuntungan baik dalam jangka pendek

maupun jangka panjang.

2.2.4 Pengertian Kredit

Pengertian kredit mempunyai dimensi yang beraneka ragam, dimulai kata kredit

yang berasal dari bahasa Yunani “credere” yang berarti kepercayaan. Dalam arti yang lebih

luas kredit dapat diartikan sebagai kemampuan untuk melaksanakan suatu pemberian atau

mengadakan suatu pinjaman dengan suatu gaji pembayarannya akan dilakukan pada suatu

jangka waktu yang disepakati.

UU RI NO.7 Tahun 1992 tentang perbankan menyatakan bahwa kredit adalah

penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00687-SI Bab2001.pdfBerdasarkan pemaparan di atas dapat kita simpulkan bahwa sistem adalah

17

atau kesepakatan pinjam-meminjam atara bank dengan pihak lain, yang mewajibkan pihak

pinjam meminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan

sejumlah bunga imbalan atau pembagian hasil keuntungan.

Kredit menurut Undang-Undang perbankan nomor 10 tahun 1998, kerdit adalah

penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan

persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dan pihak lain yang

mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu

dengan pemberian bunga.

Dari pengertian kredit diatas dapatlah dijelaskan bahwa kredit adalah pemberian

pinjaman (kredit) dalam jangka waktu tertentu yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

Nasabah menyelesaikan pinjamannya kepada perusahaan sebagai pemberi pinjaman

(kreditur), dengan cara mengembalikan uang pinjaman dan membawa sewa modalnya

berdasarkan ketentuan yang berlaku. Bila masalah ini terjadi maka dapat kita lihat

perpindahan materi dari yang member kredit kepada yang diberi kredit sehingga terjadi dua

pihak yang terlibat, yaitu:

a. Pihak yang berkelebihan uang yang disebut pemberi kredit (kreditur).

b. Pihak yang membutuhka uang yang disebut penerima kredit (debitur).

Selain itu ada juga beberapa istilah yang dipakai dalam kredit selain kreditur dan

debitur diantaranya plafond, Coll (collectibility) dan baki debet. Plafond merupakan total

jumlah pinjaman yang diajukan debitur, coll merupakan tingkat tunggakan berdasarkan

berapa lama para debitur menunggak. Dibawah ini merupakan beberapa tingakat coll

diantaranya:

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00687-SI Bab2001.pdfBerdasarkan pemaparan di atas dapat kita simpulkan bahwa sistem adalah

18

• Coll 1(lancar) : tidak ada tunggakan

• Coll 2 (DPK): tunggakan 1-3 bulan

• Coll 3 (kurang lancer): tunggakan 4-6 bulan

• Coll 4 (diragukan): tunggakan 7-9 bulan

• Coll 5(macet): tunggakan 10-12 bulan

Sedangkan baki debet merupakan total pinjaman yang telah dikurangi angsuran

yang telah dibayarkan oleh debitur.

Manusia memerlukan kredit karena manusia adalah homo economicus dan setiap

manusia selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhannya. Kebutuhan manusia beraneka

ragam sesuai dengan harkatnya yang selalu meningkat, sedangkan kemampuannya untuk

mencapai sesuatu yang diinginkan terbatas. Hal ini menyebabkan manusia memerlukan

bantuan untuk memenuhi hasrat dan cita-citanya, dalam hal ini ia berusaha. Maka untuk

meningkatkan usahanya atau untuk meningkatkan daya guna suatu barang, manusia sangat

memerlukan bantuan dalam bentuk permodalan. Bantuan pada lembaga keuangan bank

maupun non perbankan disebut kredit.

Seperti yang dijelaskan diatas bahwa pemberian kredit adalah pemberian

kepercayaan. Hal ini berarti bahwa pinjaman kredit yang diberikan betul-betul yakin bahwa

nasabah atau debitur akan mengembalikan pinjaman yang diterima sesuai dengan jangka

waktu dan syarat-syarat yang akan disetujui oleh kedua belah pihak, tanpa keyakinan

tersebut suatu lembaha kredit tidak akan dapat memberikan kredit.

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00687-SI Bab2001.pdfBerdasarkan pemaparan di atas dapat kita simpulkan bahwa sistem adalah

19

2.2.5 Unsur Kredit

Dari penjelasan diatas dapatlah diuraikan hal-hal apa saja yang terkandungdalam

pemberian kredit. Atau dengan kata lain pengertian kata kredit jika dilihatsecara utuh

mengandung makna apa saja, sehingga jika kita bicara kredit makatermasuk membicarakan

unsur-unsur yang terkandung didalamnya.Adapun unsur-unsur yang terkandung didalam

pemberian suatu kredit adalahsebagai berikut:

1. Kepercayaan

Yaitu suatu keyakinan pemberi kredit bahwa kredit yang diberikan (berupa uang,

barang atau jasa) akan benar-benar diterima kembali dimasa tertentu dimasa yangakan

datang. Kepercayaan ini diberikan oleh bank, dimana sebelumnya sudahdilakukan

penelitian penyelidikan tentang nasabah baik secara intern maupunekstern. Penelitian dan

penyelidikan tentang kondisi masa lalu dan sekarangterhadap nasabah pemohon kredit.

2. Kesepakatan

Disamping unsur percaya didalam kredit juga mengandung unsur kesepakatanantara

si pemberi kredit dengan si penerima kredit. Kesepakatan ini dituangkandalam suatu

perjanjian dimana masing-masing pihak menandatangani hak dankewajibannya.

3. Jangka Waktu

Setiap kredit yang diberikan memiliki jangka waktu tertentu, jangka waktu

inimencakup masa pengembalian kredit yang telah disepakati. Jangka waktutersebut bisa

berbentuk jangka pendek, jangka menengah atau jangka panjang.

1. Resiko

Adanya suatu tenggang waktu pengembalian akan menyebabkan suatu resikotidak

tertagihnya / macet pemberian kredit. Semakin panjang suatu kredit semakin besar

resikonya demikian pula sebaliknya. Resiko ini menjadi tanggungan bank, baik resiko yang

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00687-SI Bab2001.pdfBerdasarkan pemaparan di atas dapat kita simpulkan bahwa sistem adalah

20

disengaja oleh nasabah yang lalai, maupun oleh resiko yangtidak disengaja. Misalnya

terjadi bencana alam atau bangkrutnya usaha nasabahtanpa ada unsur kesengajaan lainnya.

2. Balas Jasa

Merupakan keuntungan atas pemberian suatu kredit atau jasa tersebut yang

kitakenal dengana nama bunga.

2.2.6 Pengertian Kredit Multiguna

Kredit Multi Guna (KMG) adalah kredit yang diberikan kepada masyarakat untuk

memenuhi kebutuhahidup individu dengan jumlah pinjaman disesuaikan dengan

penghasilan, kebutuhan pembiayaan dan kemampuan membayar kembali oleh calon

debitor. Tujuan pemberian KMG adalah untuk membantu calon debitur dalam memenuhi

kebutuhan individu. Penggunaan KMG adalah unuk keperluan konsumtif dan produktif

sesuai dengan penggolongannya. Pemberian KMG ditujukan kepada pegawai aktif

diantaranya:

• Pegawai Pemerintah Pusat.

• Pegawai Pemerintah Propinsi DKI Jakarta.

• Pegawai BUMN/BUMD.

• Pegawai perusahaan Swasta Nasional.

• Pegawai lainnya seusai dengan persetujuan Direksi.

Penggunaan KMGadalah untuk keperluan konsumtif dan produktif sesuai dengan

penggolongannya. Dibawah ini adalah beberapa keterangan lain mengenai KMG.

a. Maksimum Kredit

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00687-SI Bab2001.pdfBerdasarkan pemaparan di atas dapat kita simpulkan bahwa sistem adalah

21

• Bagi pemohon yang penghasilannya telah dibayar melalui Bank DKI dapat diberikan

maksimum kredit 25 kali total penghasilan, setinggi-tingginya Rp 300 juta

• Bagi pemohon yang penghasilannya tidak dibayar melalui Bank DKI dapat diberikan

maksimum kredit 15 kali total penghasilan, setinggi-tingginya Rp 150 juta

• Bagi pensiunan yang uang pensiunnya telah dibayar melalui Bank DKI atau instansi

pembayar telah bekerjasama dengan Bank DKI dapat diberikan maksimum kredit 20kali

uang pensiun yang diterima setiap bulan, setinggi-tingginya Rp 100 juta.

• Penghasilan yang diperhitungkan untuk menetapkan besarnya kredit adalah penghasilan

utama (gaji dan penghasilan rutin lainnya) yang dibawa pulang (take home pay) dan lainnya

sesuai dengan ketentuan KMG.

• Maksimum besarnya angsuran kredit (pokok+bunga) yang menjadi kewajiban calon

debitur baik pegawai aktif maupun pensiunan setiap bulannya adalah sebesar 59% dari

penghasilan atau uang pensiun termasuk kewajiban kepada pihak ketiga lainnya dan tidak

boleh melebihi dari yang dibayarkan melalui Bank DKI

b. Jangka Waktu

• Pegawai Pemprov. DKI Jakarta

Untuk pegawai Pemprov. DKI Jakarta dapat diberikan kredit sampai dengan jangka waktu

120 bulan.

Untuk pensiunan pegawai Pemprov. DKI, pegawai Bank DKI dan instansi lain yang telah

bekerja sama dengan Bank DKI, dapat diberikan kredit dengan jangka waktu 96 bulan dan

sudah harus lunas pada usia 74 tahun.

• Untuk debitur selain poin ke 1 dan 2 jangka waktu kredit dapat diberikan paling lama 60

bulan.

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00687-SI Bab2001.pdfBerdasarkan pemaparan di atas dapat kita simpulkan bahwa sistem adalah

22

c. Bentuk Kredit

Menurun sesuai dengan jangka waktu angsurankredit (Aflopend).

d. Bunga

• Bunga kredit dibebankan sesuai ketentuan yang berlaku.

• Perhitungan bunga kredit dilakukan secara flat, khusus untuk KMG Pemprov. DKI

Jakarta dan KMG Pensiunan perhitungan bunga terdiri dari:

1. Untuk jangka waktu sampai dengan 84 bulan perhitungan bunga dilakukan secara flat

menurun.

2. Untuk jangka waktu lebih dari 84 bulan sampai dengan 120 bulan perhitungan bunga

dilakukan secara flat tetap.

• Suku bunga kredit dapat ditinjau sesuai dengan kondisi yang ada.

• Tarif suku bunga akan diatur dalam Surat Keputusan Direksi.

2.2.7 Pengertian JakCard

JakCard adalah kartu pra-bayar yang diterbitkan oleh Bank DKI, yang merupakan

alat pembayaran transaksi di merchant-merchant yang telah bekerjasama dengan Bank

DKI. JakCard menggunakan teknologi chip/smartcard yang saat digunakan sebagai alat

pembayaran cukup dengan mendekatkan JakCard pada mesin pembaca elektronik

(contactless card reader).

JakCard dapat dipergunakan sebagai alat pembayaran :

• BUSWAY (Koridor 1-8)

• KERETA API KOMUTER

• TAKSI EKSKLUSIF

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00687-SI Bab2001.pdfBerdasarkan pemaparan di atas dapat kita simpulkan bahwa sistem adalah

23

• BELANJA di Indomaret (450 Indomaret se Jabodetabek)

Cara Penggunaan Kartu JakCard :

• Pastikan saldo (uang) pada kartu anda cukup untuk bertransaksi

• Untuk bertransaksi, dekatkan kartu JakCard pada mesin pembaca (card reader)

• Jika menemukan kesulitan dalam penggunaan kartu JakCard, silahkan menghubungi

Call Center Bank DKI

Isi Ulang (top-up) JakCard :

• Adalah proses pengisian nilai uang ke dalam kartu JakCard dengan nilai nominal uang

yang sesuai dengan ketentuan Bank DKI

• Pengisian saldo (top-up) dapat dilakukan pada kantor layanan Bank DKI yang ditunjuk

dan/atau di merchant yang telah bekerjasama dengan BanK DKI dan memasng logo

“JakCard Sale & Top Up”

Petunjuk JakCard :

• Kartu Perdana JakCard

Kartu perdana JakCard dapat dibeli di kantor layanan Bank DKI tertentu serta merchant-

merchant yang telah bekerjasama dengan Bank DKI

• Lokasi penggunaan kartu JakCard

JakCard dapat digunakan sebagai alat pembayaran untuk transaksi di merchant-merchant

yang telah bekerjasama dengan Bank DKI.

• Isi Ulang (Top Up) kartu JakCard

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00687-SI Bab2001.pdfBerdasarkan pemaparan di atas dapat kita simpulkan bahwa sistem adalah

24

Pemilik kartu JakCard dapat melakukan isi ulang (top up) di kantor layanan Bank DKI

tertentu serta merchant-merchant yang telah bekerjasama dengan Bank DKI.

Denominasi Top Up JakCard di halte busway :

• Rp. 20.000,- (dua puluh ribu rupiah)

• Rp. 50.000,- (lima puluh ribu rupiah)

• Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah)

• Rp. 200.000,- (dua ratus ribu rupiah)

• Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah)

Khusus Indomaret denominasi isi ulang kelipatan Rp.50.000,-

• Cek Saldo kartu JakCard

Pemilik kartu JakCard dapat melakukan cek saldo di kantor layanan Bank DKI tertentu

serta merchant-merchant yang telah bekerjasama dengan Bank DKI

• Batasan kartu JakCard

1. Tidak ada batasan saldo minimum pada kartu JakCard

2. Batas maksimal saldo pada kartu JakCard adalah Rp. 1.000.000,- (sesuai dengan

ketentuan Bank Indonesia)

• Masa berlaku kartu JakCard

Kartu JakCard tidak memiliki batasan masa berlaku

• Penutupan kartu JakCard

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00687-SI Bab2001.pdfBerdasarkan pemaparan di atas dapat kita simpulkan bahwa sistem adalah

25

Pemilik JakCard dapat melakukan penutupan kartu JakCard dengan cara mendatangi kantor

layanan BanK DKI yang ditunjuk dan mengisi formulir penutupan kartu JakCard.

• Pengembalian saldo tersisa pada kartu JakCard

Pemilik kartu JakCard dapat melakukan isi ulang (top up) di kantor layanan Bank DKI

tertentu serta merchant-merchant yang telah bekerjasama dengan Bank DKI.

Cara menggunakan JakCard di halte busway Transjakarta :

• Cek Saldo :

1. Datangi loket kasir busway.

2. Tempelkan kartu JakCard pada reader JakCard yang terdapat pada kaca loket kasir

Busway.

3. Saldo Anda akan tampil pada LCD reader tersebut.

• Pembelian tiket busway

1. Datangi loket kasir busway.

2. Katakan dengan jelas pada kasir busway bahwa anda akan membeli tiket busway

dengan JakCard.

3. Tempelkan kartu JakCard pada reader JakCard yang terdapat pada kaca loket kasir

Busway, indikator lampu pada reader akan berubah dari biru menjadi hijau.

4. Setelah lampu pada reader menjadi hijau, segera tarik kembali JakCard anda.

5. Kasir Busway akan memberikan tiket/karcis (single trip) busway

Dalam penggunaan JakCard untuk pembelian tiket busway, pengguna JakCard “tidak

diberikan struk/resi” atas pembelian tiket busway dengan menggunakan JakCard. Hal ini

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00687-SI Bab2001.pdfBerdasarkan pemaparan di atas dapat kita simpulkan bahwa sistem adalah

26

dikarenakan untuk memberikan kenyamanan dan percepatan transaksi pengunaan JakCard

anda.

Cara isi ulang (top up) JakCard di Busway :

Top up dengan uang tunai :

• Datangi lokasi penjualan/top up JakCard di kantor cabang Bank DKI dan halte busway

diatas.

• Pada petugas JakCard bahwa anda ingin melakukan top up JakCard.

• Serahkan kartu JakCard dan sejumlah uang untuk top up sesuai dengan denominasi yang

ditetapkan oleh Bank DKI.

• Petugas JakCard Bank DKI akan memproses top up kartu JakCard pada mesin EDC

JakCard versi Top Up.

• Setelah proses top up & saldo pada kartu JakCard anda bertambah, Petugas JakCard

Bank DKI akan memberikan kartu JakCard & struk/resi top up kepada anda.

2.2.8 Analisis Remote Environtment (PEST Analyst)

Menurut David (2009, p120), kekuatan eksternal (external forces) dapat dibagi

menjadi 5 kategori besar, yaitu:

a. Kekuatan ekonomi

b. Kekuatan social, budaya, demografi, dan lingkungan

c. Kekuatan politik, pemerintah, dan hokum

d. Kekuatan kompetitif

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00687-SI Bab2001.pdfBerdasarkan pemaparan di atas dapat kita simpulkan bahwa sistem adalah

27

Dengan melakukan analisis lingkungan eksternal dapat diidentifikasi peluang

(Opportunities) dan ancaman (Threats). Jika peluang dan ancaman teridentifikasi maka

dapat dirumuskan strategi yang akan memanfaatkan peluang yang ada dan menghindari

atau tidak dapat dihindari, diminimalisir ancaman-ancaman yang akan dihadapi perusahaan.

Kekuatan Ekonomi

Berdasarkan David (2009, p124) factor ekonomi memiliki pengaruh langsung

terhadap potensi menarik tidaknya berbagai strategi. Berbagai kekuatan ekonomi dapat

mempengaruhi peluang dan ancaman perusahaan. Kekuatan ekonomi berdampak bagi

perusahaan pada: market share, harga, luasnya lini produk, perekonomian dunia,

kecanggihan teknologi, tingkat biaya modal, dan keunggulan kompetitif. Beberapa variabel

ekonomi kunci yang dapat dimonitor, diantaranya:

a. Tingkat ketersediaan dan kemudahan kredit

b. Tingkat suku bunga

c. Tingkat inflasi

d. Pola konsumsi

e. Perbedaan pendapat menurut kawasan dan kelompok konsumen

Kekuatan Sosial, Budaya, Demografi, dan Lingkungan Fisik

Menurut David (2009, p127) tren social, budaya, demografi, dan lingkungan

membentuk cara orang hidup, bekerja, berproduksi, dan mengkonsumsi. Tren baru itu

menciptakan jenis konsumen yang berbeda dan akibatnya kebutuhan akan produksi, jasa,

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00687-SI Bab2001.pdfBerdasarkan pemaparan di atas dapat kita simpulkan bahwa sistem adalah

28

dan strategi yang berbeda pula. Beberapa variable utama social, budaya, demografi, dan

lingkungan yang dapat dimonitor, diantaranya:

a. Pendapatan per kapita

b. Gaya hidup

c. Sikap terhadap investasi

d. Perilaku konsumsi

e. Perilaku terhadap waktu luang

Kekuatan Politik, Hukum, Pemerintah

Menurut Pearce dan Robinson (2008, p116) arah dan stabilitas factor politik,

hokum, dan pemerintah merupakan pertimbangan utama dari manager dalam merumuskan

strategi perusahaan. Factor politik menentukan parameter-parameter hokum dan aturan

dimana perusahaan harus beroperasi. Meningkatnya keterkaitan global antara ekonomi,

pasar, pemerintah, dan organisasi mengharuskan perusahaan untuk memikirkan pengaruh

variabel politik terhadap formulasi dan implementasi strategi yang kompetitif.

Beberapa variabel politik, hokum, dan pemerintah yang dapat dimonitor,

diantaranya:

a. Regulasi dan deregulasi pemerintah

b. Perubahan dalam peraturan pajak

c. Jumlah, tingkat keseriusa, dan lokasi protes pemerintah

d. Undang-undang perlindungan lingkungan

e. Perundang-undangan antitrust

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00687-SI Bab2001.pdfBerdasarkan pemaparan di atas dapat kita simpulkan bahwa sistem adalah

29

Kekuatan Teknologi

Menurut David (2009, p135) perubahan dan penemuan teknologi yang revolusioner

memiliki dampak yang dramatis terhadap organisasi. Internet berperan sebagai mesin

ekonomi nasional dan bahkan global yang memacu pertumbuhan, suatu factor yang sangan

penting dalam kemampuan suatu Negara untuk meningkatkan standar hidup. Internet dapat

mengubah skala ekonomi, mengubah hambatan masuk, serta menegaskan kembali

hubungan antara industry dengan berbagai pemasok, kreditor, konsumen, dan pesaing.

Kekuatan teknologi menggambarkan peluang dan ancaman utama yang harus

dipertimbangkan dalam formulasi strategi.

Dampak dari perkembangan teknologi, diantaranya:

a. Kemajuan teknologi dapat mempengaruhi produk, jasa, pasar, pemasok, distributor,

pesaing, pelanggan, praktik pemasaran, dan posisi kompetitif.

b. Dapat menciptakan pasar baru, menghasilkan perkembangan produk baru yang

lebih baik, mengubah posisi biaya bersaing relative dalam industry, serta membuat produk

dan jasa yang sudah ada menjadi ketinggalan jaman.

c. Mengurangi atau menghilangkan hambatan biaya antar-bisnis, menciptakan

rangkaian produksi yang lebih pendek, mengurangi keterampilan teknis, dan menghasilkan

perubahan nilai serta harapan karyawan, manajer, dan pelanggan.

d. Menciptakan keunggulan kompetitif yang lebih berdaya guna.

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00687-SI Bab2001.pdfBerdasarkan pemaparan di atas dapat kita simpulkan bahwa sistem adalah

30

Kekuatan Kompetitif (Persaingan)

Menurut David (2009, p137) bagian yang paling penting dalam persaingan adalah

mengindentifikasi perusahaan pesaing dan menentukan kekuatan, kelemahan, kemampuan,

peluang, ancaman, tujuan dan strategi. Perusahaan yang erhasil selalu berusaha mengenal

pesaingnya sebaik mungkin seperti yang dilakukannya terhadap para konsumen. Analisa

dan evaluasi terhadap pesaing akan membantu menejemen memutuskan dimana akan

bersaing dan bagaimana menentukan posisi menghadapi pesaingnya pada setiap pasar

sasaran. Karena itu, pasar terlebih dahulu perlu didefinisikan atau ditentukan sehingga

konsumen dan pesaing dapat dianalisa secara tepat.

2.2.8 Analisis Kompetitif (Model Lima Kekuatan Porter)

Menurut Michael E.Porter (David, 2009, p146) hakikat persaingan industry dapat

dilihat sebagai kombinasi atas lima kekuatan yang dapat dilihat pada gambar 2.1 dibawah

ini.

Gambar 2.1 Lima Kekuatan Persaingan Porter

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00687-SI Bab2001.pdfBerdasarkan pemaparan di atas dapat kita simpulkan bahwa sistem adalah

31

Lima kekuatan persaingan tersebut secara bersama-sama menentukan intensitas

persaingan dan kemampuan dalam industry, dan kekuatan yang paling besar akan sangat

menentukan serta menjadi sesuatu yang sangat penting dari sudut pandang perumusan

strategi.

a. Persaingan antar perusahaan sejenis (the jockeying among currently rivalry)

Menurut David (2009, p148) strategi yang dijalankan oleh sebuah perusahaan dapat

berhasil hanya sejauh ia menghasilkan keunggulan kompetitif atas strategi yang dijalankan

perusahaan pesaing. Intensitas persaingan antar perusahaan saingan cenderung meningkat

ketika jumlah pesaing bertambah, ketika pesaing lebih setara dalam hal ukuran dan

kapabilitas, dan ketika permintaan akan produk industry itu menurun. Persaingan juga

meningkat manakala konsumen dapat beralih merek dengan mudah, ketika hambatan untuk

meninggalkan pasar tinggi, dimana biaya tetap tinggi, serta ketika perusahaan pesaing

beragam dalam hal strategi, asal-usul, dan budaya.

b. Ancaman pendatang baru (threat entry of new comers)

Menurut Pearce dan Robinson (2008, p125) pendatang baru akan membawa

kapasitas baru, keinginan untuk merebut pangsa pasar, dan sering kali sumber daya yang

substansial. Jika hambatan terhadap masuknya pendatang baru cukup tinggi dan pendatang

baru mengharapkan adanya tindakan balasan yang tajam dari pesain yang ada, maka

pendatang baru tersebut mungkin tidak akan membawa ancaman serius ketika masuk.

Terdapat enam sumber utama terhadap masuknya pendatang baru:

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00687-SI Bab2001.pdfBerdasarkan pemaparan di atas dapat kita simpulkan bahwa sistem adalah

32

a) Skala ekonomi (economies of scale)

Yaitu penghematan yang dapat dicapai oleh perusahaan dari meningkatnya volume.

Skala ekonomi menghalangi masuknya pendatang baru dengan memaksa calon pendatang

baru untuk masuk dengan skala yang besar atau menerima kerugian dari segi biaya.

b) Diferensiasi produk/jasa (product differentiation)

Yaitu sejauh mana konsumen melihat perbedaan antara produk dan jasa.

Diferensiasi produk menciptakan hambatan dengan memaksa pendatang baru untuk

menghabiskan biaya yang besar guna memenangkan loyalitas konsumen. Misalnya iklan,

layanan konsumen, perbedaan produk, dan lain sebagainya.

c) Persyaratan modal

Kebutuhan untuk menginvestasikan sumber daya keuangan yang besar dalam

bersaing menciptakan hambatan bagi masuknya pendatang baru, terutama jika modal

tersebut dibutuhkan untuk pengeluaran yang tidak bisa diperoleh kembali, seperti

memasang iklan di awal usaha au melakukan penelitian dan pengembangan awal.

d) Kerugian biaya yang tidak dipengaruhi oleh ukuran perusahaan

Perusahaan yang sudah masuk mungkin memiliki keunggulan biaya yang tidak

dimiliki oleh calon pesaingnya, tanpa melihat ukuran dan skala ekonominya. Keunggulan

ini dapat berasal dari pengalaman, teknologi yang dimiliki, akses terhadap sumber bahan

baku yang terbaik, asset yang dibeli dengan harga sebelum inflasi, subsidi pemerintah, atau

lokasi yang menguntungkan.

e) Akses terhadap saluran distribusi

Pendatang baru harus memastikan distribusi produk.jasa yang ditawarkannya.

Semoakin terbatasnya saluran distribusi grosis atau ritel dan semakin terikatnya saluran-

saluran ini dengan pesaing yang ada, tentu saja akan semakin sulit untuk masuk ke industri

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00687-SI Bab2001.pdfBerdasarkan pemaparan di atas dapat kita simpulkan bahwa sistem adalah

33

ini. Sehingga untuk mengatasinya, seorang pendatang baru harus menciptakan saluran

distribusinya sendiri.

f) Kebijakan pemerintah

Pemerintah dapat membatasi atau bahkan menutup masuknya pendatang baru ke industry,

dengan pengendalian-pengendalian seperti persyaratan lisensi, pembatasan akses ke bahan

baku, dan insentif serta peraturan-peraturan lainnya.

c. Ancaman produk substitusi (threat of substitution product)

Menurut Pearce dan Orbinson (2008, p132) produk-produk substitusi yang perlu

diperhatikan secara strategis adalah produk-produk substitusi yang memiliki tren

membaiknya kinerja harga dibandingkan dengan produk industry tersebut, diproduksi oleh

industru yang memperoleh laba tinggi. Jika industry tidak dapat meningkatkan kualitas

produk atau melakukan diferensiasi, maka industru itu akan mengalami kemunduran dalam

laba dan mungkin juga dalam pertumbuhannya.

d. Kekuatan tawar-menawar pembeli (bargaining power of customers)

Menurut David (2009, p151) ketika pembeli berkonsentasi atau berbelanja, daya

tawar mereka dapat merepresentasikan kekuatan besar yang mempengaruhi intensitas

persaingan di suatu industri. Daya tawar pembeli lebih tinggi ketika produk yang dibeli

adalah standar atau tidak terdifferensiasi.

Pembeli memiliki daya tawar yang semakin besar dalam kondisi berikut:

a. Jika mereka dapat dengan mudah dan murah beralih ke merek atau pengganti pesaing

b. Jika mereka menduduki tempat yang sangat penting bagi penjual

c. Jika penjual menghadapi masalah menurunnya permintaan konsumen

d. Jika mereka memegang indormasi tentang produk, harga, dan biaya penjual

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00687-SI Bab2001.pdfBerdasarkan pemaparan di atas dapat kita simpulkan bahwa sistem adalah

34

e. Jika mereka memegang kendali mengenai apa dan kapan mereka bisa membeli produk

e. Kekuatan tawar-menawar pemasok (bargaining power of supplier)

Menurut David (2009, p150) daya tawar pemasok mempengaruhi intensitas

persaingan di suatu industry khususnya ketika terdapat sejumlah besar pemasok, atau ketika

hanya terdapat sedikit bahan mentah pengganti yang bagus, atau ketika biaya peralihan ke

bahan mentah lain sangat tinggi.

2.2.10 Matriks SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, Threat)

Menurut Rangkuti ( 2006, p18-19), analisis SWOT adalah identifikasi berbagai

faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini dilakukan pada

logika yang dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang dan secara bersamaan dapat

meminimalkan kelemahan dan ancaman. Jadi, analisis SWOT membandingkan antara

faktor eksternal peluang dan ancaman dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan.

Analisis ini terbagi atas 4 komponen dasar, yaitu :

• S : Strength, merupakan kekuatan dari organisasi.

• W: Weakness, merupakan kelemahan dari organisasi.

• O: Opportunity, merupakan peluang dari luar organisasi da memberikan peluang

kepada organisasi untuk berkembang dimasa mendatang.

• T: Threat, merupakan ancaman dari luar bagi organisasi dan dapat mengancam

eksistensi organisasi dimasa mendatang.

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00687-SI Bab2001.pdfBerdasarkan pemaparan di atas dapat kita simpulkan bahwa sistem adalah

35

IFAS

EFAS

Strength ( S )

Tentukan 5-10

faktor-faktor

kekuatan internal

Weakness ( W )

Tentukan 5-10 faktor-faktor

kelemahan internal.

Opportunity ( O )

Tentukan 5-10 faktor

peluang eksternal

Strategi SO

Ciptakan strategi

yang menggunakan

kekuatan untuk

memanfaatkan

peluang.

Strategi WO

Ciptakan strategi yang

meminimalkan kelemahan

untuk memanfaatkan

peluang.

Threats ( T )

Tentukan 5-10 faktor

ancaman eksternal

Strategi ST

Ciptakan strategi

yang menggunakan

kekuatan untuk

mengatasi ancaman.

Strategi WT

Ciptakan strategi yang

meminimalkan kelemahan

dan menghindari ancaman.

Tabel 2.1 Matriks Analisis SWOT

2.2.11 Analisa Strategi Eksternal (EFAS)

Menurut Rangkuti (2006, p22-23), sebelum membuat matrik faktor strategi

eksternal, terlebih dahulu kita perlu mengetahui faktor strategi eksternal (EFAS).

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00687-SI Bab2001.pdfBerdasarkan pemaparan di atas dapat kita simpulkan bahwa sistem adalah

36

FAKTOR

STRATEGI

EKSTERNAL

BOBOT RATING BOBOT X

RATING

KOMENTAR

PELUANG

Total Peluang

ANCAMAN

Total Ancaman

TOTAL EFAS

Tabel 2.2 Tabel EFAS

Berikut ini adalah cara-cara penentuan Faktor Strategi Eksternal (EFAS) :

a. Susunlah dalam kolom 1 (5 sampai dengan 10 peluang dan ancaman).

b. Beri bobot masing-masing faktor dalam kolom 2, mulai dari 1,0 (sangat penting) sampai

dengan 0,0 (tidak penting). Faktor-faktor tersebut kemungkinan dapat memberikan dampak

terhadap faktor strategis.

c. Hitung rating (dalam kolom tiga) untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala

mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor) berdasarkan pengaruh faktor tersebut

terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Pemberian nilai rating untuk faktor

peluang bersifat positif (peluang yang semakin besar diberi rating +4, tetapi jika

peluangnya kecil, diberi rating +1). Pemberian nilai rating ancaman adalah kebalikannya.

Misalnya, jika nilai ancamannya sangat besar, rating adalah 1. Sebaliknya, jika nilai

ancamannya sedikit ratingnya 4.

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00687-SI Bab2001.pdfBerdasarkan pemaparan di atas dapat kita simpulkan bahwa sistem adalah

37

d. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk memperoleh faktor

pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-masing

faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding) sampai dengan 1,0 (poor).

e. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa faktor-faktor

tertentu dipilih dan bagaimana skor pembobotannya dihitung.

Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total skor bagi perusahaan

yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi

terhadap faktor-faktor strategis eksternalnya. Total skor ini dapat digunakan untuk

membandingkan perusahaan ini dengan kelompok industri yang sama.

2.2.12 Analisa Strategi Internal (IFAS)

Menurut Rangkuti (2006, p24-25), setelah faktor-faktor strategi internal suatu

perusahaan diidentifikasi, suatu tabel IFAS (Internal Strategic Factor Analysis Summary)

disusun untuk merumuskan faktor-faktor strategis internal tersebut dalam kerangka

Strength and Weakness perusahaan.

FAKTOR

STRATEGI

INTERNAL

BOBOT RATING BOBOT X

RATING

KOMENTAR

KEKUATAN

Total Kekuatan

Page 31: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00687-SI Bab2001.pdfBerdasarkan pemaparan di atas dapat kita simpulkan bahwa sistem adalah

38

Kelemahan

Total Kelemahan

TOTAL IFAS

Tabel 2.3 Tabel IFAS

Tahapnya adalah:

a. Tentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan serta kelemahan perusahaan dalam

kolom 1.

b. Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 1,0 (paling

penting) sampai 0,0 (tidak penting), berdasarkan pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap

posisi strategis perusahaan. (semua bobot tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor

total 1,00).

c. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan memberikan

skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor), berdasarkan pengaruh faktor

tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Variabel yang bersifat positif

(semua variabel yang masuk kategori kekuatan) diberi nilai mulai dari +1 sampai dengan

+4 (sangat baik) dengan membandingkannya dengan rata-rata industri atau dengan pesaing

utama. Sedangkan variabel yang bersifat negatif, kebalikannya. Contohnya, jika kelemahan

perusahaan besar sekali dibandingkan dengan rata-rata industri, nilainya adalah 1,

sedangkan jika kelemahan perusahaan dibawah rata-rata industri, nilainya adalah 4.

Page 32: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00687-SI Bab2001.pdfBerdasarkan pemaparan di atas dapat kita simpulkan bahwa sistem adalah

39

2.2.13 Pengertian Enterprise

Menurut CIO Council (2001, p5), perusahaan (enterprise) adalah sebuah organisasi

mendukung ruang lingkup bisnis yang didefinisikan dan perusahaan mempunyai misi

mencakup sumber daya interdependen (orang, organisasi, dan teknologi) yang harus

mengkoordinasikan fungsi mereka dan berbagi informasi dalam mendukung misi umum.

2.2.14 Pengertian Architecture

Menurut Bernard (2005,p33), Enterprise Architecture adalah analisis dan

dokumentasi dari sebuah perusahaan yang didalamnya terdapat current dan future state dari

strategi integrasi, bisnis dan prespetktif teknologi.

Menurut CIO Council (2001, p5), arsitektur adalah struktur komponen, antar

hubungan, prinsip-prinsip dan pedoman yang mengatur desain dan evolusi dari waktu ke

waktu.

2.2.15 Pengertian Enterprise Architecture

Menurut Bernard (2002, p31), enterprise architecture adalah informasi strategis

yang mendefinisikan misi, informasi yang diperlukan untuk melakukan misi dan proses

transisi untuk menerapkan teknologi baru dalam menanggapi kebutuhan perubahan misi.

Highest

Level &

View

EA

Data &

Informa

Goals

&

Networ

ks &

C

O

M

P

O

N

E

N

T

System

s &

Product

s &

C

O

M

P

O

N

E

N

T

Integrated

Systems and

Enchanced

Data and

Updated

Strategic

Optimized

Networks and

Improved

Business

Archite

cture

Manage

Lowest

Level &

View

Page 33: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00687-SI Bab2001.pdfBerdasarkan pemaparan di atas dapat kita simpulkan bahwa sistem adalah

40

Gambar 2.2 Elements of EA Documentation

1) Kerangka

EA dokumentasi mengidentifikasi cakupan dari arsitektur yang akan didokumentasikan dan

membangun suatu hubungan antara area arsitektur.

2) Komponen

Komponen EA adalah tujuan, proses, standard sumberdaya yang dapat dikembangkan

dalam suatu perusahaan yang dapat berubah-ubah. Contohnya adalah semua komponen

yang meliputi inisiatif dan tujuan strategi, produk bisnis dan pelayanan, aliran informasi,

pengetahuan dan objek-objek data, sistem informasi dan aplikasi software, program sumber

daya perusahaan dan website.

3) Current Architecture

Current Architecture meliputi semua EA komponen yang saat ini ada dalam perusahaan

pada setiap tingkat kerangka. EA Current View terdiri dari dokumen-dokumen, diagram-

diagram, data, Spreadsheets, grafik dl.

4) Future Architecture

EA future architecture adalah semua EA dokumen baru atau diubah komponen yang

dibutuhkan oleh perusahaan untuk menutup kesenjangan kinerja yang ada atau mendukung

inisiatif strategi baru, persyaratan operasional atau solusi teknologi.

5) Perencanaan Manajemen

Perencanaan Manajemen bertujuan untuk mengartikulasikan program dan pendekatan

dokumentasi. Rencana pengelolaan EA juga memberikan gambaran dari pandagan saat ini

dan masa depan untuk perusahaan.

Current Architecture components ada 5, terdiri dari :

Page 34: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00687-SI Bab2001.pdfBerdasarkan pemaparan di atas dapat kita simpulkan bahwa sistem adalah

41

A. Goal & Intiatives

Ini adalah kekuatan pendorong di belakang arsitektur. Tingkat atas dari kerangka

arsitektur perusahaan mengidentifikasi arah srategis, tujuan, dan inisiatif dari perusahaan

dan memberikan gambaran yang jelas dari kontribusi bahwa TI akan membuat dalam

mencapai tujuan-tujuan ini. Terdiri dari 5 EA Artifacts ( Strategic Plan, SWOT Analysis,

Concept of Operations Scenario, Concept of Operations Diagrams)

B. Product and Service

Ini adalah area arsitektur yang termasuk dalam area pengaruh primer. Tingkat kedua

dari kerangka EA mengidentifikasi produk bisnis dan layanan dari perusahaan dan

kontribusi teknologi untuk mendukung proses tersebut. Berikut EA Artifacts, terdiri dari (

Business Plan, Swim Lane Process Diagram, Business Process/services Model, Use Case

Narrative and Diagram)

C. Data and information

Data mengoptimalkan dan pertukaran informasi adalah tujuan sekunder dari

arsitektur. Tingkat ketiga dari kerangka arsitektur perusahaan dimaksudkan untuk

mendokumentasikan bagaimana informasi saat ini sedang digunakan dalam perusahaan dan

bagaimana masa depan arus informasi akan terlihat. Berikut EA Artifacts, terdiri dari (

Object State Transistion Diagram, Logical Data Model, Activity Entity (CRUD) Matrix)

D. Systems and Applications

Tingkat keempat dari kerangkan arsitektur perusahaan dimaksudkan untuk

mengatur dan mendokumentasikan kelompok saat ini dari sistem informasi, dan aplikasi

bahwa perusahaan menggunakannya untuk memberikan kemampuan IT. Berikut EA

Page 35: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00687-SI Bab2001.pdfBerdasarkan pemaparan di atas dapat kita simpulkan bahwa sistem adalah

42

Artifacts, terdiri dari ( Systems communication descriptions, Systems data flow diagram,

Web based applications diagram)

E. Networks and Infrastructure

Ini adalah tulang punggung arsitektur. Tingkat kelima dan bawah kerangka arsitektur

perusahaan dimaksudkan untuk mengatur dan mendokumentasikan pandangan saat ini dan

masa depan dari voice, data dan video network dimana perusahaan menggunakan untuk

host systems, aplikasi, websites¸ dan dabatase. Berikut EA Artifacts, terdiri dari ( Network

Connectivity Diagram)

F. Security/ Standart/ Workforce

Security

Keamanan adalah hal yang paling efektif bila bagian integral dari program

manajemen EA dan metodologi dokumentasi. Sebuah program keamanan yang

komprehensif TI telah fokus pada beberapa elemen yang termasuk : informasi, personel,

operasi dan fasilitas. Agar lebih efektif, keamanan TI harus bekerja di semua tingkat dari

kerangka EA dan didalam semua komponen EA.

Standarts

Salah satu fungsi paling penting dari EA adalah menyediakan standar teknologi

yang terkait di semua tingkatan dari kerangka EA. EA harus dapat diterima internasional,

nasional, dan standar industri dalam rangka untuk mempromosikan penggunaan non-

proriertary commercial solution dalam komponen EA. Hal ini dilakukan untuk

meningkatkan integrasi komponen EA, srta lebih baik mendukung komponen yang

digantikan atau dikeluarkan bila diperlukan.

Workforce

Page 36: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00687-SI Bab2001.pdfBerdasarkan pemaparan di atas dapat kita simpulkan bahwa sistem adalah

43

Salah satu sumber daya terbesar yang dimiliki perusahaan adalah sumber daya

manusia. Oleh karena itu penting untuk memastikan bahwa staf IT terkati, keterampilan,

dan persyaratan pelatihan yang mengidentifikasikan beberapa level dalam kerangka EA dan

solusi yang sesuai adalah yang tercemin dalam arsitektur masa depan. Rencana tenaga kerja

TI mungkin adalah cara terbaik untuk mengartikulasikan bagaiman modal manusia akan

dipekerjakan dalam memungkinkan kemampuan teknologi, yang mendasari layanan bisnis

dan arus informasi. Berikut EA Artifacts ini terdiri dari, (Security and Privacy Plan,

Technology Forecast, Workforce Plan, Organization Chart, Knowledge and Skill Profile)

Enterprise Architecture. Mendefinisikan bentuk keseluruhan dan fungsi sistem

(bisnis dan TI) di suatu perusahaan (termasuk mitra dan organisasi membentuk perusahaan

yang diperluas), dan menyediakan kerangka, standar dan pedoman untuk tingkat proyek

arsitektur. Visi disediakan oleh Enterprise Architecture memungkinkan pengembangan

sistem yang konsisten dan tepat di seluruh perusahaan dengan kemampuan untuk bekerja

sama, berkolaborasi, atau mengintegrasikan mana dan kapan diperlukan. Oleh Macaulay,

Andrew. Enterprise Architecture Design and the Integrated Architecture Framework.

Microsoft architects journal pp 03-06. January 2004.

2.2.16 Enterprise Architecture Planning

Enterprise Architecture Planning (EAP) sebagai salah satu metoda atau kerangka

acuan untuk membangun sebuah arsitektur informasi. EAP merupakan suatu metode

perencanaan arsitektur yang berorientasi pada kebutuhan bisnis yang terdiri dari arsitektur

data, aplikasi dan teknologi serta rencana implementasi dari arsitektur yang telah dibuat

Page 37: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00687-SI Bab2001.pdfBerdasarkan pemaparan di atas dapat kita simpulkan bahwa sistem adalah

44

untuk mendukunga ktivitas bisnis demi pencapaian misi organisasi. Berdasarkan Jurnal

Ilmiah UNIKOM Volume 9 Nomor 1 oleh Bobi Kurniawan, ST.,M.Kom.

2.2.17 Fungsi Enterprise Architecture

Menurut Bernard (2005, p33) pada prakteknya, EA bisa menjadi management

program dan documentation method yang berfungsi member pandangan yang

terkoordinasi dan mampu dilaksanakan dari arah strategis perusahaan, pelayanan bisnis,

arus informasi, dan pemnafaatan sumber daya.

2.2.18 EA Sebagai Program Manajemen

Sebagai management program EA mampu memberikan pendekatan strategis serta

terintegrasi pada resource planning. EA juga bisa digunakan untuk identifikasi celah

performa dari kegiatan bisnis dan kemampuan untuk mendukung pelayanan IT, sistem,

serta jaringan (Bernanrd, 2005, p34)

2.2.19 Resource Alignment

EA dapat membantu dalam proses perencanaan strategis serta perencanaan sumber

daya lain dengan memberikan gambaran makro dan mikro tentang bagaimana penggunaan

sumber daya seefisien mungkin agar sasaran dapat diraih (Bernard, 2005, p35)

Page 38: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00687-SI Bab2001.pdfBerdasarkan pemaparan di atas dapat kita simpulkan bahwa sistem adalah

45

Tabel 2.4 Resource Alignment

Enterprise Strategic Goals

Enterprise-Wide Strategic Initiative

Department 1

Goals

Department 2

Goals

Department 3

Goals

Department-Wide

Programs

Department-Wide

Programs

Department-Wide

Programs

IT P

roje

ct 1

-1

IT P

roje

ct 1

-2

IT P

roje

ct 1

-3

IT P

roje

ct 2

-1

IT P

roje

ct 2

-2

IT P

roje

ct 2

-3

IT P

roje

ct 3

-1

IT P

roje

ct 3

-2

IT P

roje

ct 3

-3