bab 2 landasan teori 2.1 teori umum -...

34
7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Efektifitas Sistem Informasi Penjualan 2.1.1.1 Efektivitas Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (1999, p266), efektif berarti dapat membawa hasil, berhasil. Membawa hasil adalah usaha atau tindakan yang dapat membuat sesuatu yang diadakan bisa tercapai maksudnya. Menurut http://www.smpn1bantul.net/ , efektivitas adalah ukuran yang menyatakan sejauh mana tujuan (kualitas, kuantitas dan waktu) telah dicapai. Dalam bentuk persamaan, efektivitas sama dengan hasil nyata dibagi hasil yang diharapkan. Hasil nyata adalah suatu perolehan akhir yang didapatkan. Hasil yang diharapkan adalah suatu perolehan akhir yang diinginkan. Menurut Gaspersz (1998, p14), Efektifitas merupakan karakteristik lain dari proses yang mengukur derajat pencapaian output dari sistem produksi. Karakterisitik adalah suatu wujud yang dapat dilihat dan dirasakan baik dari segi kemampuan dan sifatnya. Menurut http://www.depdiknas.go.id/ , efektivitas adalah suatu keadaan yang menunjukkan tingkat keberhasilan mencapai tujuan .

Upload: duongxuyen

Post on 12-Mar-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00325-KA-Bab 2.pdf · Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah

7

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teori Umum

2.1.1 Efektifitas Sistem Informasi Penjualan

2.1.1.1 Efektivitas

Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (1999, p266), efektif

berarti dapat membawa hasil, berhasil.

Membawa hasil adalah usaha atau tindakan yang dapat membuat

sesuatu yang diadakan bisa tercapai maksudnya.

Menurut http://www.smpn1bantul.net/, efektivitas adalah ukuran

yang menyatakan sejauh mana tujuan (kualitas, kuantitas dan waktu)

telah dicapai. Dalam bentuk persamaan, efektivitas sama dengan hasil

nyata dibagi hasil yang diharapkan.

Hasil nyata adalah suatu perolehan akhir yang didapatkan.

Hasil yang diharapkan adalah suatu perolehan akhir yang diinginkan.

Menurut Gaspersz (1998, p14), Efektifitas merupakan

karakteristik lain dari proses yang mengukur derajat pencapaian output

dari sistem produksi.

Karakterisitik adalah suatu wujud yang dapat dilihat dan dirasakan baik

dari segi kemampuan dan sifatnya.

Menurut http://www.depdiknas.go.id/, efektivitas adalah suatu

keadaan yang menunjukkan tingkat keberhasilan mencapai tujuan.

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00325-KA-Bab 2.pdf · Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah

8

Tujuan yang dimaksud adalah user menggunakan sistem informasi

penjualan untuk mempermudah dalam membuat sales order dan

mendapatkan informasi sesuai dengan kebutuhannya.

Jadi berdasarkan teori-teori tersebut diatas, dapat disimpulkan

bahwa efektivitas dalam konteks sistem informasi penjualan pada PT.

Elo Karsa Utama adalah suatu usaha atau tindakan yang menunjukkan

sejauh mana tujuan yang diinginkan telah tercapai. Tujuan tersebut

adalah apakah hasil yang ingin dicapai sesuai dengan apa yang

diinginkan oleh user pada PT. Elo Karsa Utama dalam menggunakan

sistem informasi penjualan ini.

2.1.1.2 Sistem

Menurut Mcleod Jr (2001, p5), sistem adalah sekelompok

elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai

suatu tujuan.

Elemen adalah suatu bagian yang penting dan yang dibutuhkan,

dimana bagian tersebut merupakan bagian dari keseluruhan yang lebih

besar.

Menurut James Hall (2001, p5), sistem adalah sekelompok dua

atau lebih komponen-komponen yang saling berkaitan atau subsistem-

subsistem yang bersatu untuk mencapai tujuan yang sama.

Saling berkaitan adalah komponen-komponen yang ada di sistem saling

berhubungan satu sama lain.

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00325-KA-Bab 2.pdf · Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah

9

Menurut O’Brien (2005, p22), sistem adalah sekelompok

komponen yang saling berhubungan, bekerja sama untuk mencapai

tujuan bersama dengan menerima input serta output dalam proses

transformasi yang teratur.

Tiga komponen utama dari sistem adalah :

1. Input, melibatkan penangkapan dan perakitan berbagai elemen

yang memasuki sistem untuk diproses. Dalam penelitian ini

input yang dimaksud di dalam sistem informasi penjualan adalah

user dapat memasukkan data-data penjualan yang terjadi ke dalam

form sales order serta melengkapi data customer jika terjadi

perubahan.

2. Proses, melibatkan proses transformasi yang mengubah input

menjadi output. Yang dimaksud proses disini adalah user dapat

menggunakan menu-menu yang tersedia di dalam sistem

informasi penjualan untuk mengolah data-data penjualan yang

telah di-input serta user juga dapat menyimpan data-data

penjualan tersebut kedalam delivery note.

3. Output, melibatkan perpindahan elemen yang telah diproduksi

oleh proses. Output yang dimaksud adalah user menggunakan

sistem informasi penjualan untuk mendapatkan ataupun mencetak

laporan sales order yang telah diproses.

Menurut http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem, sistem adalah

kumpulan elemen berhubungan yang merupakan suatu kesatuan. Dari

bahasa Latin dan orang Yunani, istilah "sistem" diartikan sebagai

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00325-KA-Bab 2.pdf · Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah

10

mengabungkan, untuk mendirikan, untuk menempatkan bersama. Suatu

sistem biasanya terdiri komponen (atau elemen) yang dihubungkan

bersama untuk memudahkan aliran informasi.

Suatu kesatuan adalah kumpulan informasi-informasi berkaitan yang

terkumpul kedalam satu bagian.

Menurut http://www.dephan.go.id/modules.php, sistem adalah

sarana, prosedur dan metode atau kumpulan dari sarana, prosedur atau

metode yang menggunakan komputer sebagai salah satu sarana untuk

mengolah, menyimpan dan menyajikan informasi.

Sarana yang dimaksud adalah suatu wadah atau tempat yang digunakan

atau diterapkan untuk tujuan tertentu.

Berdasarkan teori-teori tersebut di atas dapat disimpulkan

bahwa sistem adalah sekelompok elemen atau komponen yang saling

berhubungan dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama dengan

menerima input serta output dalam proses transformasi yang teratur.

Jadi, sistem informasi penjualan yang efektif membantu atau

memudahkan user untuk melakukan kegiatan input, proses, dan

menghasilkan output untuk mencapai hasil yang diinginkan.

2.1.1.3 Informasi

Menurut Mcleod dalam bukunya yang berjudul Management

Information System (2001, p12), informasi adalah data yang telah

diproses atau data yang sudah lebih memiliki arti tertentu bagi

kebanyakan penggunanya.

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00325-KA-Bab 2.pdf · Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah

11

Data yang sudah memiliki arti adalah suatu fakta atau berita yang

memiliki makna dan dapat dijadikan sebuah informasi.

Menurut Laudon (2003, p7), informasi adalah kumpulan data

yang telah diubah ke dalam bentuk yang berarti dan berguna bagi

manusia. Dikatakan berarti dan berguna apabila data yang telah diubah

itu bermanfaat bagi pemakai.

Menurut http://www.nakertrans.go.id/, informasi adalah

penyampaian data, fakta dan berita yang dikemas dan disajikan dalam

bentuk yang nyaman untuk dilihat, dibaca, dan dimengerti oleh orang

yang memerlukannya.

Dilihat adalah informasi disajikan dalam bentuk yang mudah

dipandang.

Dibaca adalah infromasi yang disajikan dalam bentuk yang mudah

diketahui.

Dimengerti adalah informasi disajikan dalam bentuk yang mudah

dipahami maksudnya.

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa

informasi adalah suatu fakta atau berita yang diubah ke dalam bentuk

yang dapat dilihat, dibaca, dimengerti bagi orang yang

memerlukannya. Dalam penelitian ini informasi yang dimaksud adalah

informasi penjualan yang dibutuhkan oleh user pada PT. Elo Karsa

Utama.

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00325-KA-Bab 2.pdf · Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah

12

2.1.1.4 Sistem Informasi

Menurut http://ilmukomputer.com/berseri/teguhcbis/index. php,

(dikutip dari artikel Computer Based Information System oleh Teguh

Wahyuno bab 2; 2004,p2) Sistem informasi yang baik sangat

dipengaruhi atau ditentukan oleh 3 hal pokok, yaitu relevancy,

accuracy dan timely.

a. Relevansi (relevancy)

Informasi dikatakan berkualitas jika relevan bagi pemakainya.

Pengukuran nilai relevansi, akan terlihat dari jawaban atas

pertanyaan “how is the message used for problem solving (decision

masking)?” Relevan adalah Informasi yang diberikan harus berguna

dan sesuai dengan yang dibutuhkan.

Berguna adalah user mendapatkan manfaat dari penggunaan sistem

informasi penjualan, misalnya user dapat memperoleh informasi

mengenai data stock barang yang up-to-date dan user lebih cepat

memperoleh informasi yang berhubungan dengan penjualan.

b. Akurasi (accuracy)

Sebuah informasi dapat dikatakan akurat jika informasi tersebut

tidak menyesatkan, bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus jelas

mencerminkan maksudnya. Ketidakakuratan sebuah informasi dapat

terjadi karena sumber informasi (data) mengalami gangguan atau

kesengajaan sehingga merusak atau merubah data-data asli tersebut.

Beberapa hal yang dapat berpengaruh terhadap keakuratan sebuah

informasi antara lain adalah :

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00325-KA-Bab 2.pdf · Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah

13

• Kelengkapan (completeness) informasi.

“Are necessary message items present ?” informasi yang

lengkap, berarti informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan

oleh user harus memiliki keutuhan yang baik, contohnya

user memperoleh seluruh informasi penjualan yang rinci dan

detail mengenai data stock barang dan data customer.

• Kebenaran (correctness) informasi.

“Are message items correct ?” sistem informasi penjualan

haruslah mengandung informasi-informasi yang benar.

Yang dimaksud dengan benar adalah user mendapatkan

informasi yang tepat dan terpercaya mengenai seluruh data-

data penjualan seperti data customer, data penjualan bulan

lalu , dan penjualan bulan ini.

• Keamanan (security) informasi.

Suatu sistem informasi haruslah aman. Aman berarti user

dalam membuat sales order harus melakukan log-in seperti

memasukkan user ID ( Nama ) dan password ( Kode ) pada

sistem informasi penjualan untuk mengantisipasi adanya

tindakan kecurangan, serta user juga mendapatkan warning

message apabila user melakukan kesalahan log-in.

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00325-KA-Bab 2.pdf · Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah

14

c. Tepat waktu (timely)

“How quickly is input transformed to correct output?” Bahwa

informasi mengenai laporan penerimaan yang dihasilkan dari suatu

proses pengolahan data, datangnya tidak boleh terlambat. Informasi

yang dihasilkan harus dapat menyediakan laporan penjualan secara

tepat waktu yang berarti informasi haruslah up-to-date. Dalam hal

ini user dapat memperoleh informasi stock barang yang up-to-date

dan dapat mengakses transaksi penjulan yang telah terjadi kapan

saja melalui sistem informasi penjualan ini.

2.1.1.5 Penjualan

Menurut Mulyadi (2001, p202), kegiatan penjualan terdiri dari

transaksi penjualan barang, jasa, baik secara kredit maupun secara

tunai. Penjualan tunai dilaksanakan oleh perusahaan yang bersangkutan

dengan cara mewajibkan pembeli melakukan pembayaran terlebih

dahulu sebelum diserahkan kepada pembeli. Penjualan kredit

merupakan penjualan yang pembayarannya dilakukan beberapa waktu

setelah pembayar menerima barang yang dipesannya. Pembayaran

biasanya dilakukan dalam jangka waktu yang telah disepakati oleh

penjual dan pembeli.

Menurut Arens & Loebbecke (1997, p368), penjualan adalah

kegiatan perusahaan untuk mengalihkan kepemilikan atas barang dan

jasa yang telah tersedia untuk dijual kepada pelanggan.

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00325-KA-Bab 2.pdf · Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah

15

Menurut www.exnal.com, penjualan adalah satu pendekatan di

dalam pemasaran iklan, public relation. Penjualan dan pelayanan

termasuk dalam kelompok marketing. Penjualan adalah proses

pertemuan, proses perubahan keputusan membeli yang dilaksanakan

seorang penjual.

Berdasarkan teori-teori di atas, penjualan adalah kegiatan

perusahaan untuk mengalihkan kepemilikan atas barang dan jasa yang

telah tersedia untuk dijual kepada pelanggan yang terdiri dari transaksi

penjualan barang, jasa, baik secara kredit maupun secara tunai.

2.1.1.6 Sintesis

Berdasarkan analisis teori-teori tersebut di atas, yang dimaksud

dengan Efektifitas Sistem Informasi Penjualan adalah suatu keadaan

yang menunjukkan tingkat keberhasilan dari komponen-komponen

yang melaksanakan kegiatan input, proses serta menghasilkan output

yang dibutuhkan untuk mencapai suatu tujuan dengan meliputi dimensi

relevant (dengan indikator : berguna), accuracy (dengan indikator

lengkap, benar dan aman), timely (dengan indikator : tepat waktu).

2.1.1.7 Konstruk

Berdasarkan sintesis dari teori-teori di atas, maka yang

dimaksud dengan Efektivitas Sistem Informasi Penjualan adalah suatu

keadaan yang menunjukkan tingkat keberhasilan dari sistem informasi

penjualan yang dapat melakukan kegiatan-kegiatan penjualan seperti

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00325-KA-Bab 2.pdf · Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah

16

meng-input data-data penjualan, melengkapi data customer jika terjadi

perubahan, menggunakan menu-menu yang tersedia untuk

mendapatkan laporan penjualan yang diinginkan dengan meliputi

dimensi relevant (dengan indikator : berguna), accuracy (dengan

indikator lengkap, benar dan aman), timely (dengan indikator : tepat

waktu).

2.1.2 Kepuasan User

2.1.2.1 Kepuasan

Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (1999, p770), istilah

kepuasan berasal dari kata puas yang berarti merasa senang (lega,

gembira, dan sebagainya karena sudah terpenuhi hasrat hatinya) dan

kepuasan adalah perihal yang bersifat kesenangan dan kelegaan.

Senang adalah rasa terpenuhinya kebutuhan dan harapan seseorang

akan yang diharapkannya.

Menurut The Concise Oxford Dictionary Of Current Engglish

8rd edition (1990, p380), “satisfaction” adalah merasa terpenuhi yang

didapat dari rasa keberhasilan suatu pekerjaaan.

Merasa terpenuhi adalah perasaan seseorang yang timbul karena

keberhasilan suatu pekerjaan.

Rasa keberhasilan adalah perasaan seseorang atas hasil kerja yang

memuaskan.

Menurut www.brainydictionary.com, ”satisfaction” adalah

tindakan dari pemuasan atau keadaan dipuaskan, kepuasan dari

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00325-KA-Bab 2.pdf · Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah

17

keinginan, dalam posisi senang dan gembira, ketenangan pikiran yang

dihasilkan dari pemenuhan keinginan-keinginan atau permintaan-

permintaan.

Permintaan adalah ungkapan keinginan untuk mendapatkan sesuatu

yang dibutuhkan.

Menurut www.wordreference.com, kepuasan adalah sebuah

tindakan pemenuhan kebutuhan atau keinginan.

Kebutuhan adalah suatu keperluan yang harus dipenuhi.

Jadi dapat disimpulkan bahwa kepuasaan adalah suatu

perasaan yang dialami user dalam menerima dan menghayati proses

serta hasil kerja dari sistem informasi penjualan.

2.1.2.2 User

Menurut O’Brien (1997, p4), user dapat diartikan sebagai semua

orang yang memakai sistem informasi atau informasi yang dihasilkan

oleh sistem informasi tersebut.

Informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi adalah untuk

digunakan oleh semua orang yang membutuhkan informasi tersebut.

Menurut http://www.atis.org/tg2k/user.html, user dapat

diartikan sebagai individu, organisasi, atau entitas lainnya (termasuk

komputer dan sistem komputer), yang menggunakan layanan-layanan

yang disediakan oleh sebuah sistem telekomunikasi, atau oleh sebuah

sistem yang memproses informasi, untuk mentransfer informasi.

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00325-KA-Bab 2.pdf · Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah

18

Individu adalah seorang pribadi terpisah dari yang lain dan memiliki

kepentingan pribadi. User dapat diartikan sebagai individu karena

masing-masing user itu sendiri memiliki kepentingan yang berbeda-

beda.

Organisasi adalah kesatuan yang terdiri dari bagian-bagian yang

berfungsi mengatur sesuatu untuk mencapai tujuan tertentu.

Berdasarkan teori-teori tersebut di atas, yang dimaksud dengan

user adalah orang-orang yang menggunakan sistem informasi untuk

memperoleh informasi-informasi yang dibutuhkan untuk membantu

kelancaran pekerjaan mereka.

2.1.2.3 Kepuasan User

Menurut http://busman.elec.qmul.ac.uk/deliverables/busmnd61.

pdf (dikutip dari karya ilmiah asing dari internet dengan judul Bringing

User Satisfaction to Media Access Networks oleh Pedro C. C; Carlos

Gonzales; et al, 2003, p38), kepuasan user meliputi dimensi :

1. Meeting user expectations (memenuhi harapan user)

Sistem informasi yang dibuat, tampilan dan caranya bekerja

haruslah cocok dengan kebiasaan dan sesuai dengan harapan

pengguna. Targetnya adalah pengguna harus merasa puas atas

penggunaan sistem informasi tersebut sebagaimana ketika

pengguna menggunakan sistem lainnya yang setara dengan sistem

tersebut.

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00325-KA-Bab 2.pdf · Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah

19

Harapan adalah sistem informasi penjualan pada PT. Elo Karsa

Utama dapat membuat user menyelesaikan pekerjaan sesuai

dengan target yang diinginkan dan user dapat menyelesaikan

sales order dalam hitungan detik.

2. Esthetic appearance (estetika tampilan)

Pengguna haruslah merasa puas atas performa dan tampilan dari

sistem informasi tersebut. Targetnya adalah komponen visual

akan didesain secara profesional dan dibandingkan tingkat

ketertarikan atas sistem informasi tersebut dengan sistem

informasi yang setara.

Tampilan adalah interface dari penyajian sistem informasi

penjualan haruslah dapat memudahkan user dalam memahami dan

beradaptasi atas interface sistem informasi penjualan pada PT. Elo

Karsa Utama.

3. Intuitiveness and ease of learning, comfort and confidence in the

long term (intuisi dan mengurangi waktu pembelajaran,

memberikan kenyamanan dan percaya diri dalam jangka waktu

yang panjang)

Pengguna dapat menyelesaikan sebuah tugas dengan berdasarkan

petunjuk yang minimal dan merasakan kemudahan untuk

mempelajari bagaimana cara menggunakan sistem informasi

tersebut, bagaimana untuk berinteraksi dengan sistem informasi

tersebut dan menemukan kenyamanan dalam menggunakan

sistem informasi tersebut.

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00325-KA-Bab 2.pdf · Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah

20

Mudah dapat diartikan bahwa user tidak terlalu sukar atau tidak

mengalami kesulitan dalam menggunakan Sistem Informasi

Penjualan.

Nyaman dapat diartikan bahwa user menikmati dalam membuat

sales order dan mampu merasakan efektifnya sistem informasi

penjualan.

2.1.2.4 Sintesis

Berdasarkan analisis teori-teori tersebut diatas, yang dimaksud

dengan Kepuasan User adalah suatu ukuran mengenai pendapat atau

pertimbangan user baik itu positif maupun negatif yang dapat dilihat

dari apakah sistem informasi dapat memenuhi harapan, dan

bagaimanakah estetika penampilannya dan apakah mudah dipelajari

yang meliputi dimensi meeting user expectations (memenuhi harapan

user) dengan indikator harapan. 2. Esthetic appearance (estetika

tampilan) dengan indikator tampilan. 3. Intuitiveness and ease of

learning, comfort and confidence in the long term (intuisi dan

mengurangi waktu pembelajaran, memberikan kenyamanan dan

percaya diri dalam jangka waktu yang panjang) dengan indikator

nyaman dan mudah.

2.1.2.5 Konstruk

Berdasarkan sintesis dari teori-teori tersebut diatas, yang

dimaksud dengan Kepuasan User adalah suatu ukuran mengenai

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00325-KA-Bab 2.pdf · Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah

21

pendapat atau pertimbangan user pada PT. Elo Karsa Utama baik itu

positif maupun negatif yang dapat dilihat dari apakah sistem informasi

penjualan dapat memenuhi harapan, dan bagaimanakah estetika

penampilannya dan apakah mudah dipelajari yang meliputi dimensi :1.

Meeting user expectations (memenuhi harapan user) dengan indikator

harapan. 2. Esthetic appearance (estetika tampilan) dengan indikator

tampilan. 3. Intuitiveness and ease of learning, comfort and confidence

in the long term (intuisi dan mengurangi waktu pembelajaran,

memberikan kenyamanan dan percaya diri dalam jangka waktu yang

panjang) dengan indikator nyaman dan mudah.

2.1.3 Tabel Kisi-Kisi Variabel, Dimensi dan Indikator Penelitian

Tabel 2.1

Tabel Kisi-kisi Variabel, Dimensi, dan Indikator

Variabel Dimensi Indikator Tujuan Input Proses Output

Relevancy Berguna Lengkap

Benar

Accuracy Aman

Efektivitas Sistem

Informasi Penjualan

Timely Tepat Waktu Meeting User Expectations (Memenuhi Harapan User)

Harapan

Esthetic Appearance (Estetika Tampilan)

Tampilan

Mudah

Kepuasan User

Intuitiveness and ease of learning (Intuisi dan mengurangi waktu

pembelajaran) Nyaman

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00325-KA-Bab 2.pdf · Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah

22

2.1.4 Kerangka Berpikir

Pengertian dari Efektivitas Sistem Informasi Penjualan dalam penelitian

ini adalah suatu keadaan yang menunjukkan tingkat keberhasilan dari sistem

informasi penjualan yang dapat melakukan kegiatan-kegiatan penjualan seperti

meng-input data-data penjualan, melengkapi data customer jika terjadi

perubahan, menggunakan menu-menu yang tersedia untuk mendapatkan

laporan penjualan yang diinginkan dengan meliputi dimensi relevant (dengan

indikator : berguna), accuracy (dengan indikator lengkap, benar dan aman),

timely (dengan indikator : tepat waktu).

Kepuasan User adalah suatu ukuran mengenai pendapat atau

pertimbangan user pada PT. Elo Karsa Utama baik itu positif maupun negatif

yang dapat dilihat dari apakah sistem informasi penjualan dapat memenuhi

harapan, dan bagaimanakah estetika penampilannya dan apakah mudah

dipelajari yang meliputi dimensi :1. Meeting user expectations (memenuhi

harapan user) dengan indikator harapan. 2. Esthetic appearance (estetika

tampilan) dengan indikator tampilan. 3. Intuitiveness and ease of learning,

comfort and confidence in the long term (intuisi dan mengurangi waktu

pembelajaran, memberikan kenyamanan dan percaya diri dalam jangka waktu

yang panjang) dengan indikator nyaman dan mudah.

Berdasarkan dua pengertian di atas, terdapat keterkaitan antara

Efektivitas Sistem Informasi Penjualan dengan Kepuasan User. Dimana

semakin baik efektivitas dari sistem informasi penjualan pada PT. Elo Karsa

Utama, maka akan mempengaruhi kepuasan user. Maka dari itu, diduga

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00325-KA-Bab 2.pdf · Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah

23

terdapat hubungan antara Efektivitas Sistem Informasi Penjualan dengan

Kepuasan User pada PT. Elo Karsa Utama.

2.1.5 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka berpikir dan definisi di atas, maka pernyataan

hipotesisnya dapat dinyatakan sebagai berikut : “Terdapat hubungan antara

Efektivitas Sistem Informasi Penjualan dengan Kepuasan User pada PT. Elo

Karsa Utama”.

Perumusan Statistik Hipotesis Penelitian sebagai berikut :

Hipotesis Statistika : Ho . ρ = 0

Ha . ρ ≠ 0

Sumber : Prof.Dr.Sudjana, Metoda Statistika, (Tarsito : Bandung 2002), hal 223

Keterangan :

Ho = Hipotesis nol

Ha = Hipotesis alternatif

ρ = Koefisien Korelasi

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00325-KA-Bab 2.pdf · Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah

24

2.2 Teori Khusus

2.2.1 Penelitian

2.2.1.1 Pengertian Penelitian

Penelitian adalah suatu kegiatan yang dilakukan berdasarkan

metode keilmuan yang merupakan gabungan antara pendekatan yang

rasional dan empiris metode ini digunakan dengan tujuan untuk

mendapatkan data yang objektif, valid dan statistik, dengan tujuan

dapat ditemukan, dibuktikan dan dikembangkan menjadi suatu

pengetahuan sehingga dapat digunakan untuk membantu peneliti agar

dapat memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah yang ada.

Menurut Sugiyono (2006, p14), Data Penelitian dibagi menjadi

2 bagian yaitu data kuantitatif dan kualitatif. Data kualitatif adalah data

yang dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat, dan gambar. Sedangkan

data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka, atau data kualitatif

yang diangkat.

Data kuantitatif terdiri dari dua data, yaitu data diskrit / nominal dan

data kontinum. Data nominal adalah data yang hanya dapat

digolongkan secara terpisah, sedangkan data kontinum terdiri dari data

ordinal, interval, dan ratio.

2.2.1.2 Jenis Penelitian

Menurut Sugiyono (2006, p5) jenis-jenis penelitian dapat

dikelompokkan menurut tujuan, pendekatan, tingkat eksplanasi dan

analisis dan jenis data. Penelitian menurut tujuan dibedakan menjadi

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00325-KA-Bab 2.pdf · Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah

25

dua yaitu murni dan terapan. Penellitian menurut metode

dikelompokkan menjadi metode penelitian survey, ex post facto,

eksperimen, naturalistik, policy research, action research, evaluasi, dan

sejarah. Penelitian menurut tingkat eksplanasi dikelompokkan menjadi

deskriptif, komparatif, dan asosiatif. Penelitian menurut analisis dan

jenis data dikelompokkan menjadi menjadi tiga yaitu kuantitatif,

kualitatif, dan gabungan.

2.2.1.3 Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2006, p131) Variabel penelitian adalah suatu

atribut atau sifat atau aspek dari sekolompok orang atau objek yang

mempunyai variasi tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan ditarik kesimpulannya.

Variabel dapat didefinisikan sebagai atribut dari sekelompok

orang / objek yang mempunyai variasi hubungan antar satu dengan

yang lainnya.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis mengemukakan variabel yang

digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Variabel independen : variabel ini disebut sebagai variabel

bebas. Variabel bebas merupakan variabel yang

mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau

timbulnya variabel dependen (terikat). Dalam skripsi ini

variabel independen / bebasnya adalah Efektivitas Sistem

Informasi Penjualan.

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00325-KA-Bab 2.pdf · Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah

26

2 Variabel dependen : sering disebut sebagai variabel terikat.

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau

menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel

dependen / terikat disini adalah kepuasan user.

2.2.2 Populasi

Menurut Sugiyono (2006, p72) populasi adalah wilayah generalisasi

yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya.

Menurut Arikunto (1996, p115), populasi adalah keseluruhan subjek

penelitian.

2.2.3 Sampel

2.2.3.1 Pengertian Sampel

Menurut Sugiyono (2006, p73), sampel adalah bagian dari jumlah

dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.

Berdasarkan pendapat Arikunto (1996, p117), sampel adalah

sebagian atau wakil populasi yang diteliti.

Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari

semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana,

tenaga, dan waktu. Maka sampel yang digunakan untuk mewakili

populasi harus betul-betul representatif.

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00325-KA-Bab 2.pdf · Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah

27

Untuk menghitung jumlah sampel tersebut, menggunakan rumus

Isaac dan Michael sebagai berikut :

S = ⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯

Sumber : Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis (Alfabeta : Bandung, 2004, p79)

Keterangan :

λ² dengan dk = 1, taraf kesalahan 5%

P = Q = 0,5

d = 0,05

S = jumlah sampel

N = jumlah populasi

2.2.3.2 Teknik Sampling

Menurut Sugiyono (2006, p73), teknik sampling adalah

merupakan teknik pengambilan sampel.

Berdasarkan pendapat Supranto (2000, p55), sampling acak

(random sampling) ialah sampling dimana elemen-elemen sampelnya

ditentukan atau dipilih berdasarkan nilai probabilitas dan pemilihannya

secara acak.

λ².N.P.Qd²(N-1) + λ².P.Q

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00325-KA-Bab 2.pdf · Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah

28

Tabel 2.2

Penentuan Jumlah Sampel dari Populasi Tertentu dengan Taraf Kesalahan: 1, 5 dan 10% s s s

N 1% 5% 10%

N 1% 5% 10%

N 1% 5% 10%

10 10 10 10 280 197 155 138 2800 537 310 247

15 15 14 14 290 202 158 140 3000 543 312 248

20 19 19 19 300 207 161 143 3500 558 317 251

25 24 23 23 320 216 167 147 4000 569 320 254

30 29 28 27 340 225 172 151 4500 578 323 255

35 33 32 31 360 234 177 155 5000 586 326 257

40 38 36 35 380 242 182 158 6000 598 329 259

45 42 40 39 400 250 186 162 7000 606 332 261

50 47 44 42 420 257 191 165 8000 613 334 263

55 51 48 46 440 265 195 168 9000 618 335 263

60 55 51 49 460 272 198 171 10000 622 336 263

65 59 55 53 480 279 202 173 15000 635 340 266

70 63 58 56 500 285 205 175 20000 642 342 267

75 67 62 59 550 301 213 182 30000 649 344 268

80 71 65 62 600 315 221 187 40000 653 345 269

85 75 68 65 650 329 227 191 50000 655 346 270

90 79 72 68 700 341 233 195 75000 658 346 270

95 83 75 71 750 362 238 199 100000 659 347 270

100 87 78 73 800 363 243 202 150000 661 347 270

110 94 84 78 850 373 247 205 200000 661 347 270

120 102 89 83 900 382 251 208 250000 662 348 270

130 109 95 88 950 391 255 211 300000 662 348 270

140 116 100 92 1000 399 258 213 350000 662 348 270

150 122 105 97 1100 414 265 217 400000 662 348 270

160 129 110 101 1200 427 270 221 450000 663 348 270

170 135 114 105 1300 440 275 224 500000 663 348 270

180 142 119 108 1400 450 279 227 550000 663 348 270

190 148 123 112 1500 460 283 229 600000 663 348 270

200 154 127 115 1600 469 286 232 650000 663 348 270

210 160 131 118 1700 477 289 234 700000 663 348 270

220 165 135 122 1800 485 292 235 750000 663 348 270

230 171 139 125 1900 492 294 237 800000 663 348 271

240 176 142 127 2000 498 297 238 850000 663 348 271

250 182 146 130 2200 510 301 241 900000 663 348 271

∞ 664 348 272

Sumber : Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, (Alfabeta : Bandung 2004), p7 Keterangan : N = populasi

S = jumlah sampel 1%, 5%, 10% = taraf kesalahan

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00325-KA-Bab 2.pdf · Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah

29

2.2.4 Pengumpulan Data

2.2.4.1 Pengertian Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono (2006, p97), Instrumen Penelitian adalah suatu

alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang

diamati. Secara spesifik, semua fenomena ini disebut variabel

penelitian.

2.2.4.2 Kuesioner

Menurut Sugiyono (2006, p135), Kuesioner merupakan teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat

pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk

dijawabnya.

Sedangkan menurut Arikunto (1996, p139), Kuesioner adalah

sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh

informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau

hal-hal yang ia ketahui. Tujuan pokok dari penyusunan kuesioner

adalah :

a. merupakan informasi yang relevan dengan tujuan survei

b. memberikan urutan pertanyaan yang logis dan terarah pada pokok

persoalan kepada responden

c. memberikan format standar pencatatan fakta, pendapat dan sikap

d. memudahkan pengolahan data

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00325-KA-Bab 2.pdf · Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah

30

2.2.4.3 Skala Likert

Menurut Sugiyono (2006, p86), Skala Likert digunakan untuk

mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok

orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian fenomena sosial ini

telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut

sebagai variabel penelitian. Dengan skala Likert, maka variabel yang

akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator

tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item

instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan. Jawaban

setiap item instrumen yang menggunakan skala Likert mempunyai

gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang dapat berupa

kata-kata antara lain :

1 Sangat Setuju

2 Setuju

3 Ragu – ragu

4 Tidak Setuju

5 Sangat tidak setuju

Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban itu dapat diberi

skor, misalnya : 1 Sangat setuju diberi skor 5

2 Setuju diberi skor 4

3 Ragu – ragu diberi skor 3

4 Tidak setuju diberi skor 2

5 Sangat tidak setuju diberi skor 1

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00325-KA-Bab 2.pdf · Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah

31

2.2.4.4 Pengujian Validitas Butir

Menurut Arikunto (1996,p158), Validitas adalah suatu ukuran

yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu

instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas

yang tinggi, sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki

validitas yang rendah.

Menurut Sugiyono (2006, p109), instrumen yang valid berarti alat

ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid. Valid berarti

instrumen terebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang

seharusnya diukur. Hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan

antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi

pada obyek yang diteliti.

Untuk mengukur validitas butir maka digunakan rumus

korelasi Product Moment, yaitu :

r = n ∑XiYi – (∑Xi) (∑Yi)

√ {n ∑Xi2 – (∑Xi)2} {n∑Yi2 – (∑Yi)2}

Sumber : Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis,(Alfabeta:Bandung, 2006), p182

Keterangan :

r = r hitung menunjukkan koefisien korelasi antara X dan Y

n = jumlah sampel

Xi = skor butir ke i

Yi = skor total butir

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00325-KA-Bab 2.pdf · Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah

32

Menurut Sugiyono (2006, p118), Untuk pengujian validitas

konstruksi, maka r hitung dibandingkan dengan r kritis (r tabel Product

Moment), bila r hitung lebih besar dari r kritis maka butir tersebut

dianggap valid.

2.2.4.5 Pengujian Reliabilitas Instrumen

Menurut Sugiyono (2006, p110), instrumen yang reliabel adalah

instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek

yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Hasil penelitian yang

reliabel bila terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda.

Menurut Arikunto (1996, p190), rumus Alpha Cronbach paling

sesuai digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya

bukan 1 dan 0, misalnya jika skornya antara 1 sampai dengan 5.

Mencari reliabilitas dengan rumus Alpha :

r 11 = [ k ] [ 1 – Σσb2

]

(k – 1) σt2

Sumber : Arikunto, Prosedur Penelitian (Penerbit Rineka Cipta : Jakarta,1996) p 190

Keterangan : r11 = reliabilitas instrumen

k = banyaknya butir pertanyaan / banyak sampel

Σσb2

= jumlah varians butir

σt2 = varians total

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00325-KA-Bab 2.pdf · Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah

33

Berikut ini tabel pedoman untuk memberikan interpretasi

reliabilitas instrumen :

Tabel 2. 3 Tabel Indeks Reliabilitias

Nilai Hubungan

R11 < 0.20 Hubungan sangat kecil dan bisa diabaikan

0.20 < R11 < 0.40 Hubungan kecil (tidak erat)

0.40 < R11 < 0.70 Hubungan yang cukup erat

0.70 < R11 < 0.90 Hubungan yang erat (reliabel)

0.90 < R11 < 1.00 Hubungan yang sangat erat (sangat reliabel)

R11 = 1.00 Hubungan yang sempurna

Sumber : http://www.olahdata.com/analisis_validitas&reliabilitas

2.2.5 Pengujian Hipotesis

2.2.5.1 Pengertian Hipotesis

Menurut Sugiyono (2006, p51), Hipotesis merupakan jawaban

sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Dikatakan sementara

karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang

relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh

melalui pengumpulan data. Jadi, hipotesis juga dapat dinyatakan

sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum

jawaban yang empirik.

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00325-KA-Bab 2.pdf · Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah

34

2.2.5.2 Jenis dan Bentuk Hipotesis

Menurut Sugiyono (2006,p55), Bentuk-bentuk hipotesis penelitian

sangat terkait dengan rumusan masalah penelitian. Bila dilihat dari

tingkat eksplanasinya, maka bentuk rumusan masalah penelitian ada

tiga, yaitu : rumusan masalah deskriptif (variabel mandiri), komparatif

(perbandingan) dan asosiatif (hubungan). Oleh karena itu, maka bentuk

hipotesis penelitian juga ada tiga yaitu hipotesis deskriptif (yang

merupakan jawaban sementara terhadap masalah deskriptif), hipotesis

komparatif (yang merupakan jawaban sementara terhadap masalah

komparatif), dan hipotesis asosiatif (yang merupakan jawaban

sementara terhadap masalah asosiatif).

2.2.6 Statistik

2.2.6.1 Pengertian Statistik

Menurut Supranto (2000, p11), statistik dalam arti sempit adalah

ringkasan dalam bentuk angka (kuantitatif), contoh : dalam statistik

penduduk berupa data/keterangan berbentuk angka ringkasan mengenai

penduduk (jumlah rata-rata umur distribusi dan persentase yang buta

huruf). Sedangkan dalam arti luar berarti suatu ilmu yang mempelajari

cara pengumpulan, pengolahan, penyajian, dan analisa data serta cara

pengambilan kesimpulan secara umum berdasarkan hasil penelitian

yang tidak menyeluruh.

Menurut Furqon (2001, p3), statistika adalah bagian dari

matematika yang secara khusus membicarakan cara-cara pengumpulan ,

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00325-KA-Bab 2.pdf · Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah

35

analisis dan penafsiran data. Istilah statistika disini digunakan untuk

menunjukkan tubuh pengetahuan (body of knowledge) tentang cara-cara

penarikan sampel (pengumpulan data), serta analisis dan pengumpulan

data.

2.2.6.2 Jenis Statistik

Menurut Sugiyono (2006, p142-143), Terdapat dua jenis statistik

yang digunakan untuk analisis data dalam penelitian, yaitu :

1. Statistik Deskriptif

Adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan

cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah

terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat

kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi. Penelitian yang

dilakukan pada populasi (tanpa diambil sampelnya) jelas akan

menggunakan statistik deskriptif dalam analisisnya. Statistik

deskriptif dapat digunakan bila peneliti hanya ingin

mendeskripsikan data sampel, dan tidak ingin membuat kesimpulan

yang berlaku untuk populasi dimana sampel diambil. Termasuk

dalam statistik deskriptif antara lain adalah penyajian data melalui

tabel, grafik, diagram liangkaran, pictogram, perhitungan modus,

median, mean (pengukuran tendensi sentral), perhitungan desil,

persentil, perhitungan penyebaran data melalui perhitungan rata-rata

dan standar deviasi, perhitungan prosentase.

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00325-KA-Bab 2.pdf · Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah

36

2. Statistik Inferensial

Adalah teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data

sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi. Statistik ini akan

cocok digunakan bila sampel diambil dari populasi yang jelas dan

teknik pengambilan sampel dari populasi itu dilakukan secara

random.

2.2.6.3 Statistik Parametris dan Nonparametris

Menurut Sugiyono (2006, p144-145), Pada statistik inferensial

terdapat statistik parametris dan non parametris. Statistik parametris

digunakan untuk menguji parameter populasi melalui statistik atau

menguji ukuran populasi melalui data sampel. Penggunaan statistik

parametris dan nonparametris tergantung pada asumsi dan jenis data

yang akan dianalisis. Statistik parametris memerlukan terpenuhi

banyak asumsi. Asumsi yang utama adalah data yang akan dianalisis

harus berdistribusi normal. Selanjutnya dalam penggunaan salah satu

test mengharuskan data homogen, dalam regresi harus terpenuhi asumsi

linearitas dan signifikansi yang diperoleh melalui uji anova.

Sedangkan statistik non parametris tidak menguji parameter

populasi, tetapi menguji distribusi dan tidak menuntut terpenuhi banyak

asumsi, misalnya data yang dianalisis tidak harus berdistribusi normal.

Statistik parametris kebanyakan digunakan untuk menganalisis data

interval dan rasio, sedangkan statistik non parametris kebanyakan

digunakan untuk menganalisis data nominal dan ordinal.

Page 31: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00325-KA-Bab 2.pdf · Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah

37

2.2.7 Teknik Analisis Data

2.2.7.1 Pengujian Persyaratan Analisis

Menurut Sudjana (2003, p33), pengujian normalitas dan

homogenitas merupakan persyaratan yang harus dipenuhi agar regresi

linear dapat digunakan untuk menguji hipotesis. Pengujian normalitas

dilakukan untuk menguji kenormalan distribusi galat taksiran (Y-Ŷ).

Menurut Sudjana (1996, p466) pengujian normalitas yang

digunakan dikenal dengan nama Uji Lilliefors. Sedangkan pengujian

Homogenitas yang dilakukan menggunakan Uji Bartlett. Pengujian

dilakukan untuk menguji kesamaan varians dari pasangan variabel Y-X.

2.2.7.2 Analisis Regresi Linear Sederhana

Menurut Furqon (2001, p64), analisis regresi merupakan salah

satu teknik statistik yang sering digunakan untuk mengidentifikasi

sejumlah peubah (variabel) masukan (input/variabel bebas) untuk

meramalkan suatu perilaku respon atau keluaran (output/variabel

terikat) tertentu. Istilah regresi linear sederhana digunakan untuk

menunjuk analisis regresi yang melibatkan sebuah peubah bebas (x)

dan peubah terikat (y). Analisis regresi linear disini diasumsikan bahwa

peubah bebasnya bersifat tetap dan telah diukur serta dicatat secara

cermat sehingga tidak mengandung error di dalamnya.

Menurut Sugiyono (2006, p203), Analisis regresi dilakukan bila

hubungan dua variabel berupa hubungan kausal atau fungsional.

Analisis regresi digunakan bila ingin mengetahui bagaimana variabel

Page 32: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00325-KA-Bab 2.pdf · Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah

38

dependen dapat diprediksikan melalui variabel independen secara

individual.

Bentuk dari persamaan regresi linear sederhana adalah sebagai berikut :

Ŷ = a + bX Sumber : Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis (Alfabeta : Bandung, 2004, p204)

Nilai a dan b pada persamaan regresi dapat dihitung

dengan menggunakan rumus :

a = ⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯

Sumber : Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis (Alfabeta : Bandung, 2004, p206)

Keterangan :

a = intersep atau perpotongan dengan sumbu tegak

b = kemiringan atau gradient

N = nilai tertentu dari variabel terikat

Ŷ = nilai yang diukur atau dihitung pada variabel terikat

Xi = variabel bebas X yang ke-i

Yi = variabel terikat Y yang ke-i

2.2.7.3 Analisis Korelasi Sederhana

Menurut Furqon (2001, p89) koefisien korelasi adalah statistik

yang menggambarkan salah ukuran distribusi bersama antara dua peubah.

Jika kedua peubah X dan Y berhubungan secara linear, maka koefisien

b = ⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯

(∑Yi)(∑Xi²) − (∑Xi)(∑XiYi)

n∑Xi²– (∑Xi)²

n ∑XiYi − (∑Xi)(∑Yi)

n∑Xi ²– (∑Xi)²

Page 33: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00325-KA-Bab 2.pdf · Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah

39

korelasinya menunjukkan derajat hubungan antara kedua peubah itu.

Arah hubungan dinyatakan dengan tanda aljabar di depan koefisien

korelasi. Tanda positif (+) atau tanpa tanda aljabar sama sekali

menunjukkan hubungan linier yang positif (searah), sedangkan tanda

negatif (-) menunjukkan hubungan linier yang negatif (berlawanan arah).

Hubungan positif menunjukkan bahwa skor yang tinggi pula pada peubah

lain, dan skor yang rendah berkaitan dengan skor yang rendah pula.

Hubungan yang negatif, di pihak lain, menunjukkan keterkaitan skor

yang sebaliknya.

Menurut Arikunto (1996, p249), Koefisien Korelasi adalah suatu

alat statistik yang dapat digunakan untuk membandingkan hasil

pengukuran dua variabel yang berbeda agar dapat menentukan tingkat

hubungan antara variabel-variabel ini.

Menurut Sudjana (2003, p47) Bentuk rumus yang digunakan

untuk menghitung koefisien korelasi sederhana yaitu menggunakan

metode Pearson antara lain :

r = n∑XiYi – (∑Xi) (∑Yi)

√ {n ∑ Xi2 – (∑Xi)2 } {n ∑ Yi2 – ( ∑ Yi)2}

Sumber : Sudjana, Teknik Analisis Regresi dan Korelasi, (Tarsito, Bandung, 2003, p47)

Page 34: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00325-KA-Bab 2.pdf · Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah

40

Keterangan :

r = koefisien korelasi

∑X = variabel bebas X yang ke-i

∑Y = variabel terikat Y yang ke-i

n = banyaknya pasangan data

Menurut Sugiyono (2006, p183), untuk dapat memberikan

interpretasi koefisien korelasi terhadap kuatnya hubungan dua variabel,

maka dapat digunakan pedoman sebagai berikut :

Tabel 2.4

Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 sangat rendah

0,20 – 0,399 rendah

0,40 – 0,599 cukup

0,60 – 0,799 tinggi

0,80 – 1,000 sangat tinggi

Sumber : Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis (Alfabeta : Bandung, 2004)