bab 2 landasan teori 2.1 teori umum -...
TRANSCRIPT
7
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Teori Umum
2.1.1 Efektifitas Sistem Informasi Penjualan
2.1.1.1 Efektivitas
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (1999, p266), efektif
berarti dapat membawa hasil, berhasil.
Membawa hasil adalah usaha atau tindakan yang dapat membuat
sesuatu yang diadakan bisa tercapai maksudnya.
Menurut http://www.smpn1bantul.net/, efektivitas adalah ukuran
yang menyatakan sejauh mana tujuan (kualitas, kuantitas dan waktu)
telah dicapai. Dalam bentuk persamaan, efektivitas sama dengan hasil
nyata dibagi hasil yang diharapkan.
Hasil nyata adalah suatu perolehan akhir yang didapatkan.
Hasil yang diharapkan adalah suatu perolehan akhir yang diinginkan.
Menurut Gaspersz (1998, p14), Efektifitas merupakan
karakteristik lain dari proses yang mengukur derajat pencapaian output
dari sistem produksi.
Karakterisitik adalah suatu wujud yang dapat dilihat dan dirasakan baik
dari segi kemampuan dan sifatnya.
Menurut http://www.depdiknas.go.id/, efektivitas adalah suatu
keadaan yang menunjukkan tingkat keberhasilan mencapai tujuan.
8
Tujuan yang dimaksud adalah user menggunakan sistem informasi
penjualan untuk mempermudah dalam membuat sales order dan
mendapatkan informasi sesuai dengan kebutuhannya.
Jadi berdasarkan teori-teori tersebut diatas, dapat disimpulkan
bahwa efektivitas dalam konteks sistem informasi penjualan pada PT.
Elo Karsa Utama adalah suatu usaha atau tindakan yang menunjukkan
sejauh mana tujuan yang diinginkan telah tercapai. Tujuan tersebut
adalah apakah hasil yang ingin dicapai sesuai dengan apa yang
diinginkan oleh user pada PT. Elo Karsa Utama dalam menggunakan
sistem informasi penjualan ini.
2.1.1.2 Sistem
Menurut Mcleod Jr (2001, p5), sistem adalah sekelompok
elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai
suatu tujuan.
Elemen adalah suatu bagian yang penting dan yang dibutuhkan,
dimana bagian tersebut merupakan bagian dari keseluruhan yang lebih
besar.
Menurut James Hall (2001, p5), sistem adalah sekelompok dua
atau lebih komponen-komponen yang saling berkaitan atau subsistem-
subsistem yang bersatu untuk mencapai tujuan yang sama.
Saling berkaitan adalah komponen-komponen yang ada di sistem saling
berhubungan satu sama lain.
9
Menurut O’Brien (2005, p22), sistem adalah sekelompok
komponen yang saling berhubungan, bekerja sama untuk mencapai
tujuan bersama dengan menerima input serta output dalam proses
transformasi yang teratur.
Tiga komponen utama dari sistem adalah :
1. Input, melibatkan penangkapan dan perakitan berbagai elemen
yang memasuki sistem untuk diproses. Dalam penelitian ini
input yang dimaksud di dalam sistem informasi penjualan adalah
user dapat memasukkan data-data penjualan yang terjadi ke dalam
form sales order serta melengkapi data customer jika terjadi
perubahan.
2. Proses, melibatkan proses transformasi yang mengubah input
menjadi output. Yang dimaksud proses disini adalah user dapat
menggunakan menu-menu yang tersedia di dalam sistem
informasi penjualan untuk mengolah data-data penjualan yang
telah di-input serta user juga dapat menyimpan data-data
penjualan tersebut kedalam delivery note.
3. Output, melibatkan perpindahan elemen yang telah diproduksi
oleh proses. Output yang dimaksud adalah user menggunakan
sistem informasi penjualan untuk mendapatkan ataupun mencetak
laporan sales order yang telah diproses.
Menurut http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem, sistem adalah
kumpulan elemen berhubungan yang merupakan suatu kesatuan. Dari
bahasa Latin dan orang Yunani, istilah "sistem" diartikan sebagai
10
mengabungkan, untuk mendirikan, untuk menempatkan bersama. Suatu
sistem biasanya terdiri komponen (atau elemen) yang dihubungkan
bersama untuk memudahkan aliran informasi.
Suatu kesatuan adalah kumpulan informasi-informasi berkaitan yang
terkumpul kedalam satu bagian.
Menurut http://www.dephan.go.id/modules.php, sistem adalah
sarana, prosedur dan metode atau kumpulan dari sarana, prosedur atau
metode yang menggunakan komputer sebagai salah satu sarana untuk
mengolah, menyimpan dan menyajikan informasi.
Sarana yang dimaksud adalah suatu wadah atau tempat yang digunakan
atau diterapkan untuk tujuan tertentu.
Berdasarkan teori-teori tersebut di atas dapat disimpulkan
bahwa sistem adalah sekelompok elemen atau komponen yang saling
berhubungan dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama dengan
menerima input serta output dalam proses transformasi yang teratur.
Jadi, sistem informasi penjualan yang efektif membantu atau
memudahkan user untuk melakukan kegiatan input, proses, dan
menghasilkan output untuk mencapai hasil yang diinginkan.
2.1.1.3 Informasi
Menurut Mcleod dalam bukunya yang berjudul Management
Information System (2001, p12), informasi adalah data yang telah
diproses atau data yang sudah lebih memiliki arti tertentu bagi
kebanyakan penggunanya.
11
Data yang sudah memiliki arti adalah suatu fakta atau berita yang
memiliki makna dan dapat dijadikan sebuah informasi.
Menurut Laudon (2003, p7), informasi adalah kumpulan data
yang telah diubah ke dalam bentuk yang berarti dan berguna bagi
manusia. Dikatakan berarti dan berguna apabila data yang telah diubah
itu bermanfaat bagi pemakai.
Menurut http://www.nakertrans.go.id/, informasi adalah
penyampaian data, fakta dan berita yang dikemas dan disajikan dalam
bentuk yang nyaman untuk dilihat, dibaca, dan dimengerti oleh orang
yang memerlukannya.
Dilihat adalah informasi disajikan dalam bentuk yang mudah
dipandang.
Dibaca adalah infromasi yang disajikan dalam bentuk yang mudah
diketahui.
Dimengerti adalah informasi disajikan dalam bentuk yang mudah
dipahami maksudnya.
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa
informasi adalah suatu fakta atau berita yang diubah ke dalam bentuk
yang dapat dilihat, dibaca, dimengerti bagi orang yang
memerlukannya. Dalam penelitian ini informasi yang dimaksud adalah
informasi penjualan yang dibutuhkan oleh user pada PT. Elo Karsa
Utama.
12
2.1.1.4 Sistem Informasi
Menurut http://ilmukomputer.com/berseri/teguhcbis/index. php,
(dikutip dari artikel Computer Based Information System oleh Teguh
Wahyuno bab 2; 2004,p2) Sistem informasi yang baik sangat
dipengaruhi atau ditentukan oleh 3 hal pokok, yaitu relevancy,
accuracy dan timely.
a. Relevansi (relevancy)
Informasi dikatakan berkualitas jika relevan bagi pemakainya.
Pengukuran nilai relevansi, akan terlihat dari jawaban atas
pertanyaan “how is the message used for problem solving (decision
masking)?” Relevan adalah Informasi yang diberikan harus berguna
dan sesuai dengan yang dibutuhkan.
Berguna adalah user mendapatkan manfaat dari penggunaan sistem
informasi penjualan, misalnya user dapat memperoleh informasi
mengenai data stock barang yang up-to-date dan user lebih cepat
memperoleh informasi yang berhubungan dengan penjualan.
b. Akurasi (accuracy)
Sebuah informasi dapat dikatakan akurat jika informasi tersebut
tidak menyesatkan, bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus jelas
mencerminkan maksudnya. Ketidakakuratan sebuah informasi dapat
terjadi karena sumber informasi (data) mengalami gangguan atau
kesengajaan sehingga merusak atau merubah data-data asli tersebut.
Beberapa hal yang dapat berpengaruh terhadap keakuratan sebuah
informasi antara lain adalah :
13
• Kelengkapan (completeness) informasi.
“Are necessary message items present ?” informasi yang
lengkap, berarti informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan
oleh user harus memiliki keutuhan yang baik, contohnya
user memperoleh seluruh informasi penjualan yang rinci dan
detail mengenai data stock barang dan data customer.
• Kebenaran (correctness) informasi.
“Are message items correct ?” sistem informasi penjualan
haruslah mengandung informasi-informasi yang benar.
Yang dimaksud dengan benar adalah user mendapatkan
informasi yang tepat dan terpercaya mengenai seluruh data-
data penjualan seperti data customer, data penjualan bulan
lalu , dan penjualan bulan ini.
• Keamanan (security) informasi.
Suatu sistem informasi haruslah aman. Aman berarti user
dalam membuat sales order harus melakukan log-in seperti
memasukkan user ID ( Nama ) dan password ( Kode ) pada
sistem informasi penjualan untuk mengantisipasi adanya
tindakan kecurangan, serta user juga mendapatkan warning
message apabila user melakukan kesalahan log-in.
14
c. Tepat waktu (timely)
“How quickly is input transformed to correct output?” Bahwa
informasi mengenai laporan penerimaan yang dihasilkan dari suatu
proses pengolahan data, datangnya tidak boleh terlambat. Informasi
yang dihasilkan harus dapat menyediakan laporan penjualan secara
tepat waktu yang berarti informasi haruslah up-to-date. Dalam hal
ini user dapat memperoleh informasi stock barang yang up-to-date
dan dapat mengakses transaksi penjulan yang telah terjadi kapan
saja melalui sistem informasi penjualan ini.
2.1.1.5 Penjualan
Menurut Mulyadi (2001, p202), kegiatan penjualan terdiri dari
transaksi penjualan barang, jasa, baik secara kredit maupun secara
tunai. Penjualan tunai dilaksanakan oleh perusahaan yang bersangkutan
dengan cara mewajibkan pembeli melakukan pembayaran terlebih
dahulu sebelum diserahkan kepada pembeli. Penjualan kredit
merupakan penjualan yang pembayarannya dilakukan beberapa waktu
setelah pembayar menerima barang yang dipesannya. Pembayaran
biasanya dilakukan dalam jangka waktu yang telah disepakati oleh
penjual dan pembeli.
Menurut Arens & Loebbecke (1997, p368), penjualan adalah
kegiatan perusahaan untuk mengalihkan kepemilikan atas barang dan
jasa yang telah tersedia untuk dijual kepada pelanggan.
15
Menurut www.exnal.com, penjualan adalah satu pendekatan di
dalam pemasaran iklan, public relation. Penjualan dan pelayanan
termasuk dalam kelompok marketing. Penjualan adalah proses
pertemuan, proses perubahan keputusan membeli yang dilaksanakan
seorang penjual.
Berdasarkan teori-teori di atas, penjualan adalah kegiatan
perusahaan untuk mengalihkan kepemilikan atas barang dan jasa yang
telah tersedia untuk dijual kepada pelanggan yang terdiri dari transaksi
penjualan barang, jasa, baik secara kredit maupun secara tunai.
2.1.1.6 Sintesis
Berdasarkan analisis teori-teori tersebut di atas, yang dimaksud
dengan Efektifitas Sistem Informasi Penjualan adalah suatu keadaan
yang menunjukkan tingkat keberhasilan dari komponen-komponen
yang melaksanakan kegiatan input, proses serta menghasilkan output
yang dibutuhkan untuk mencapai suatu tujuan dengan meliputi dimensi
relevant (dengan indikator : berguna), accuracy (dengan indikator
lengkap, benar dan aman), timely (dengan indikator : tepat waktu).
2.1.1.7 Konstruk
Berdasarkan sintesis dari teori-teori di atas, maka yang
dimaksud dengan Efektivitas Sistem Informasi Penjualan adalah suatu
keadaan yang menunjukkan tingkat keberhasilan dari sistem informasi
penjualan yang dapat melakukan kegiatan-kegiatan penjualan seperti
16
meng-input data-data penjualan, melengkapi data customer jika terjadi
perubahan, menggunakan menu-menu yang tersedia untuk
mendapatkan laporan penjualan yang diinginkan dengan meliputi
dimensi relevant (dengan indikator : berguna), accuracy (dengan
indikator lengkap, benar dan aman), timely (dengan indikator : tepat
waktu).
2.1.2 Kepuasan User
2.1.2.1 Kepuasan
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (1999, p770), istilah
kepuasan berasal dari kata puas yang berarti merasa senang (lega,
gembira, dan sebagainya karena sudah terpenuhi hasrat hatinya) dan
kepuasan adalah perihal yang bersifat kesenangan dan kelegaan.
Senang adalah rasa terpenuhinya kebutuhan dan harapan seseorang
akan yang diharapkannya.
Menurut The Concise Oxford Dictionary Of Current Engglish
8rd edition (1990, p380), “satisfaction” adalah merasa terpenuhi yang
didapat dari rasa keberhasilan suatu pekerjaaan.
Merasa terpenuhi adalah perasaan seseorang yang timbul karena
keberhasilan suatu pekerjaan.
Rasa keberhasilan adalah perasaan seseorang atas hasil kerja yang
memuaskan.
Menurut www.brainydictionary.com, ”satisfaction” adalah
tindakan dari pemuasan atau keadaan dipuaskan, kepuasan dari
17
keinginan, dalam posisi senang dan gembira, ketenangan pikiran yang
dihasilkan dari pemenuhan keinginan-keinginan atau permintaan-
permintaan.
Permintaan adalah ungkapan keinginan untuk mendapatkan sesuatu
yang dibutuhkan.
Menurut www.wordreference.com, kepuasan adalah sebuah
tindakan pemenuhan kebutuhan atau keinginan.
Kebutuhan adalah suatu keperluan yang harus dipenuhi.
Jadi dapat disimpulkan bahwa kepuasaan adalah suatu
perasaan yang dialami user dalam menerima dan menghayati proses
serta hasil kerja dari sistem informasi penjualan.
2.1.2.2 User
Menurut O’Brien (1997, p4), user dapat diartikan sebagai semua
orang yang memakai sistem informasi atau informasi yang dihasilkan
oleh sistem informasi tersebut.
Informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi adalah untuk
digunakan oleh semua orang yang membutuhkan informasi tersebut.
Menurut http://www.atis.org/tg2k/user.html, user dapat
diartikan sebagai individu, organisasi, atau entitas lainnya (termasuk
komputer dan sistem komputer), yang menggunakan layanan-layanan
yang disediakan oleh sebuah sistem telekomunikasi, atau oleh sebuah
sistem yang memproses informasi, untuk mentransfer informasi.
18
Individu adalah seorang pribadi terpisah dari yang lain dan memiliki
kepentingan pribadi. User dapat diartikan sebagai individu karena
masing-masing user itu sendiri memiliki kepentingan yang berbeda-
beda.
Organisasi adalah kesatuan yang terdiri dari bagian-bagian yang
berfungsi mengatur sesuatu untuk mencapai tujuan tertentu.
Berdasarkan teori-teori tersebut di atas, yang dimaksud dengan
user adalah orang-orang yang menggunakan sistem informasi untuk
memperoleh informasi-informasi yang dibutuhkan untuk membantu
kelancaran pekerjaan mereka.
2.1.2.3 Kepuasan User
Menurut http://busman.elec.qmul.ac.uk/deliverables/busmnd61.
pdf (dikutip dari karya ilmiah asing dari internet dengan judul Bringing
User Satisfaction to Media Access Networks oleh Pedro C. C; Carlos
Gonzales; et al, 2003, p38), kepuasan user meliputi dimensi :
1. Meeting user expectations (memenuhi harapan user)
Sistem informasi yang dibuat, tampilan dan caranya bekerja
haruslah cocok dengan kebiasaan dan sesuai dengan harapan
pengguna. Targetnya adalah pengguna harus merasa puas atas
penggunaan sistem informasi tersebut sebagaimana ketika
pengguna menggunakan sistem lainnya yang setara dengan sistem
tersebut.
19
Harapan adalah sistem informasi penjualan pada PT. Elo Karsa
Utama dapat membuat user menyelesaikan pekerjaan sesuai
dengan target yang diinginkan dan user dapat menyelesaikan
sales order dalam hitungan detik.
2. Esthetic appearance (estetika tampilan)
Pengguna haruslah merasa puas atas performa dan tampilan dari
sistem informasi tersebut. Targetnya adalah komponen visual
akan didesain secara profesional dan dibandingkan tingkat
ketertarikan atas sistem informasi tersebut dengan sistem
informasi yang setara.
Tampilan adalah interface dari penyajian sistem informasi
penjualan haruslah dapat memudahkan user dalam memahami dan
beradaptasi atas interface sistem informasi penjualan pada PT. Elo
Karsa Utama.
3. Intuitiveness and ease of learning, comfort and confidence in the
long term (intuisi dan mengurangi waktu pembelajaran,
memberikan kenyamanan dan percaya diri dalam jangka waktu
yang panjang)
Pengguna dapat menyelesaikan sebuah tugas dengan berdasarkan
petunjuk yang minimal dan merasakan kemudahan untuk
mempelajari bagaimana cara menggunakan sistem informasi
tersebut, bagaimana untuk berinteraksi dengan sistem informasi
tersebut dan menemukan kenyamanan dalam menggunakan
sistem informasi tersebut.
20
Mudah dapat diartikan bahwa user tidak terlalu sukar atau tidak
mengalami kesulitan dalam menggunakan Sistem Informasi
Penjualan.
Nyaman dapat diartikan bahwa user menikmati dalam membuat
sales order dan mampu merasakan efektifnya sistem informasi
penjualan.
2.1.2.4 Sintesis
Berdasarkan analisis teori-teori tersebut diatas, yang dimaksud
dengan Kepuasan User adalah suatu ukuran mengenai pendapat atau
pertimbangan user baik itu positif maupun negatif yang dapat dilihat
dari apakah sistem informasi dapat memenuhi harapan, dan
bagaimanakah estetika penampilannya dan apakah mudah dipelajari
yang meliputi dimensi meeting user expectations (memenuhi harapan
user) dengan indikator harapan. 2. Esthetic appearance (estetika
tampilan) dengan indikator tampilan. 3. Intuitiveness and ease of
learning, comfort and confidence in the long term (intuisi dan
mengurangi waktu pembelajaran, memberikan kenyamanan dan
percaya diri dalam jangka waktu yang panjang) dengan indikator
nyaman dan mudah.
2.1.2.5 Konstruk
Berdasarkan sintesis dari teori-teori tersebut diatas, yang
dimaksud dengan Kepuasan User adalah suatu ukuran mengenai
21
pendapat atau pertimbangan user pada PT. Elo Karsa Utama baik itu
positif maupun negatif yang dapat dilihat dari apakah sistem informasi
penjualan dapat memenuhi harapan, dan bagaimanakah estetika
penampilannya dan apakah mudah dipelajari yang meliputi dimensi :1.
Meeting user expectations (memenuhi harapan user) dengan indikator
harapan. 2. Esthetic appearance (estetika tampilan) dengan indikator
tampilan. 3. Intuitiveness and ease of learning, comfort and confidence
in the long term (intuisi dan mengurangi waktu pembelajaran,
memberikan kenyamanan dan percaya diri dalam jangka waktu yang
panjang) dengan indikator nyaman dan mudah.
2.1.3 Tabel Kisi-Kisi Variabel, Dimensi dan Indikator Penelitian
Tabel 2.1
Tabel Kisi-kisi Variabel, Dimensi, dan Indikator
Variabel Dimensi Indikator Tujuan Input Proses Output
Relevancy Berguna Lengkap
Benar
Accuracy Aman
Efektivitas Sistem
Informasi Penjualan
Timely Tepat Waktu Meeting User Expectations (Memenuhi Harapan User)
Harapan
Esthetic Appearance (Estetika Tampilan)
Tampilan
Mudah
Kepuasan User
Intuitiveness and ease of learning (Intuisi dan mengurangi waktu
pembelajaran) Nyaman
22
2.1.4 Kerangka Berpikir
Pengertian dari Efektivitas Sistem Informasi Penjualan dalam penelitian
ini adalah suatu keadaan yang menunjukkan tingkat keberhasilan dari sistem
informasi penjualan yang dapat melakukan kegiatan-kegiatan penjualan seperti
meng-input data-data penjualan, melengkapi data customer jika terjadi
perubahan, menggunakan menu-menu yang tersedia untuk mendapatkan
laporan penjualan yang diinginkan dengan meliputi dimensi relevant (dengan
indikator : berguna), accuracy (dengan indikator lengkap, benar dan aman),
timely (dengan indikator : tepat waktu).
Kepuasan User adalah suatu ukuran mengenai pendapat atau
pertimbangan user pada PT. Elo Karsa Utama baik itu positif maupun negatif
yang dapat dilihat dari apakah sistem informasi penjualan dapat memenuhi
harapan, dan bagaimanakah estetika penampilannya dan apakah mudah
dipelajari yang meliputi dimensi :1. Meeting user expectations (memenuhi
harapan user) dengan indikator harapan. 2. Esthetic appearance (estetika
tampilan) dengan indikator tampilan. 3. Intuitiveness and ease of learning,
comfort and confidence in the long term (intuisi dan mengurangi waktu
pembelajaran, memberikan kenyamanan dan percaya diri dalam jangka waktu
yang panjang) dengan indikator nyaman dan mudah.
Berdasarkan dua pengertian di atas, terdapat keterkaitan antara
Efektivitas Sistem Informasi Penjualan dengan Kepuasan User. Dimana
semakin baik efektivitas dari sistem informasi penjualan pada PT. Elo Karsa
Utama, maka akan mempengaruhi kepuasan user. Maka dari itu, diduga
23
terdapat hubungan antara Efektivitas Sistem Informasi Penjualan dengan
Kepuasan User pada PT. Elo Karsa Utama.
2.1.5 Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka berpikir dan definisi di atas, maka pernyataan
hipotesisnya dapat dinyatakan sebagai berikut : “Terdapat hubungan antara
Efektivitas Sistem Informasi Penjualan dengan Kepuasan User pada PT. Elo
Karsa Utama”.
Perumusan Statistik Hipotesis Penelitian sebagai berikut :
Hipotesis Statistika : Ho . ρ = 0
Ha . ρ ≠ 0
Sumber : Prof.Dr.Sudjana, Metoda Statistika, (Tarsito : Bandung 2002), hal 223
Keterangan :
Ho = Hipotesis nol
Ha = Hipotesis alternatif
ρ = Koefisien Korelasi
24
2.2 Teori Khusus
2.2.1 Penelitian
2.2.1.1 Pengertian Penelitian
Penelitian adalah suatu kegiatan yang dilakukan berdasarkan
metode keilmuan yang merupakan gabungan antara pendekatan yang
rasional dan empiris metode ini digunakan dengan tujuan untuk
mendapatkan data yang objektif, valid dan statistik, dengan tujuan
dapat ditemukan, dibuktikan dan dikembangkan menjadi suatu
pengetahuan sehingga dapat digunakan untuk membantu peneliti agar
dapat memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah yang ada.
Menurut Sugiyono (2006, p14), Data Penelitian dibagi menjadi
2 bagian yaitu data kuantitatif dan kualitatif. Data kualitatif adalah data
yang dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat, dan gambar. Sedangkan
data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka, atau data kualitatif
yang diangkat.
Data kuantitatif terdiri dari dua data, yaitu data diskrit / nominal dan
data kontinum. Data nominal adalah data yang hanya dapat
digolongkan secara terpisah, sedangkan data kontinum terdiri dari data
ordinal, interval, dan ratio.
2.2.1.2 Jenis Penelitian
Menurut Sugiyono (2006, p5) jenis-jenis penelitian dapat
dikelompokkan menurut tujuan, pendekatan, tingkat eksplanasi dan
analisis dan jenis data. Penelitian menurut tujuan dibedakan menjadi
25
dua yaitu murni dan terapan. Penellitian menurut metode
dikelompokkan menjadi metode penelitian survey, ex post facto,
eksperimen, naturalistik, policy research, action research, evaluasi, dan
sejarah. Penelitian menurut tingkat eksplanasi dikelompokkan menjadi
deskriptif, komparatif, dan asosiatif. Penelitian menurut analisis dan
jenis data dikelompokkan menjadi menjadi tiga yaitu kuantitatif,
kualitatif, dan gabungan.
2.2.1.3 Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono (2006, p131) Variabel penelitian adalah suatu
atribut atau sifat atau aspek dari sekolompok orang atau objek yang
mempunyai variasi tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan ditarik kesimpulannya.
Variabel dapat didefinisikan sebagai atribut dari sekelompok
orang / objek yang mempunyai variasi hubungan antar satu dengan
yang lainnya.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis mengemukakan variabel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Variabel independen : variabel ini disebut sebagai variabel
bebas. Variabel bebas merupakan variabel yang
mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau
timbulnya variabel dependen (terikat). Dalam skripsi ini
variabel independen / bebasnya adalah Efektivitas Sistem
Informasi Penjualan.
26
2 Variabel dependen : sering disebut sebagai variabel terikat.
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau
menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel
dependen / terikat disini adalah kepuasan user.
2.2.2 Populasi
Menurut Sugiyono (2006, p72) populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.
Menurut Arikunto (1996, p115), populasi adalah keseluruhan subjek
penelitian.
2.2.3 Sampel
2.2.3.1 Pengertian Sampel
Menurut Sugiyono (2006, p73), sampel adalah bagian dari jumlah
dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.
Berdasarkan pendapat Arikunto (1996, p117), sampel adalah
sebagian atau wakil populasi yang diteliti.
Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari
semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana,
tenaga, dan waktu. Maka sampel yang digunakan untuk mewakili
populasi harus betul-betul representatif.
27
Untuk menghitung jumlah sampel tersebut, menggunakan rumus
Isaac dan Michael sebagai berikut :
S = ⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯
Sumber : Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis (Alfabeta : Bandung, 2004, p79)
Keterangan :
λ² dengan dk = 1, taraf kesalahan 5%
P = Q = 0,5
d = 0,05
S = jumlah sampel
N = jumlah populasi
2.2.3.2 Teknik Sampling
Menurut Sugiyono (2006, p73), teknik sampling adalah
merupakan teknik pengambilan sampel.
Berdasarkan pendapat Supranto (2000, p55), sampling acak
(random sampling) ialah sampling dimana elemen-elemen sampelnya
ditentukan atau dipilih berdasarkan nilai probabilitas dan pemilihannya
secara acak.
λ².N.P.Qd²(N-1) + λ².P.Q
28
Tabel 2.2
Penentuan Jumlah Sampel dari Populasi Tertentu dengan Taraf Kesalahan: 1, 5 dan 10% s s s
N 1% 5% 10%
N 1% 5% 10%
N 1% 5% 10%
10 10 10 10 280 197 155 138 2800 537 310 247
15 15 14 14 290 202 158 140 3000 543 312 248
20 19 19 19 300 207 161 143 3500 558 317 251
25 24 23 23 320 216 167 147 4000 569 320 254
30 29 28 27 340 225 172 151 4500 578 323 255
35 33 32 31 360 234 177 155 5000 586 326 257
40 38 36 35 380 242 182 158 6000 598 329 259
45 42 40 39 400 250 186 162 7000 606 332 261
50 47 44 42 420 257 191 165 8000 613 334 263
55 51 48 46 440 265 195 168 9000 618 335 263
60 55 51 49 460 272 198 171 10000 622 336 263
65 59 55 53 480 279 202 173 15000 635 340 266
70 63 58 56 500 285 205 175 20000 642 342 267
75 67 62 59 550 301 213 182 30000 649 344 268
80 71 65 62 600 315 221 187 40000 653 345 269
85 75 68 65 650 329 227 191 50000 655 346 270
90 79 72 68 700 341 233 195 75000 658 346 270
95 83 75 71 750 362 238 199 100000 659 347 270
100 87 78 73 800 363 243 202 150000 661 347 270
110 94 84 78 850 373 247 205 200000 661 347 270
120 102 89 83 900 382 251 208 250000 662 348 270
130 109 95 88 950 391 255 211 300000 662 348 270
140 116 100 92 1000 399 258 213 350000 662 348 270
150 122 105 97 1100 414 265 217 400000 662 348 270
160 129 110 101 1200 427 270 221 450000 663 348 270
170 135 114 105 1300 440 275 224 500000 663 348 270
180 142 119 108 1400 450 279 227 550000 663 348 270
190 148 123 112 1500 460 283 229 600000 663 348 270
200 154 127 115 1600 469 286 232 650000 663 348 270
210 160 131 118 1700 477 289 234 700000 663 348 270
220 165 135 122 1800 485 292 235 750000 663 348 270
230 171 139 125 1900 492 294 237 800000 663 348 271
240 176 142 127 2000 498 297 238 850000 663 348 271
250 182 146 130 2200 510 301 241 900000 663 348 271
∞ 664 348 272
Sumber : Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, (Alfabeta : Bandung 2004), p7 Keterangan : N = populasi
S = jumlah sampel 1%, 5%, 10% = taraf kesalahan
29
2.2.4 Pengumpulan Data
2.2.4.1 Pengertian Instrumen Penelitian
Menurut Sugiyono (2006, p97), Instrumen Penelitian adalah suatu
alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang
diamati. Secara spesifik, semua fenomena ini disebut variabel
penelitian.
2.2.4.2 Kuesioner
Menurut Sugiyono (2006, p135), Kuesioner merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawabnya.
Sedangkan menurut Arikunto (1996, p139), Kuesioner adalah
sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh
informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau
hal-hal yang ia ketahui. Tujuan pokok dari penyusunan kuesioner
adalah :
a. merupakan informasi yang relevan dengan tujuan survei
b. memberikan urutan pertanyaan yang logis dan terarah pada pokok
persoalan kepada responden
c. memberikan format standar pencatatan fakta, pendapat dan sikap
d. memudahkan pengolahan data
30
2.2.4.3 Skala Likert
Menurut Sugiyono (2006, p86), Skala Likert digunakan untuk
mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok
orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian fenomena sosial ini
telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut
sebagai variabel penelitian. Dengan skala Likert, maka variabel yang
akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator
tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item
instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan. Jawaban
setiap item instrumen yang menggunakan skala Likert mempunyai
gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang dapat berupa
kata-kata antara lain :
1 Sangat Setuju
2 Setuju
3 Ragu – ragu
4 Tidak Setuju
5 Sangat tidak setuju
Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban itu dapat diberi
skor, misalnya : 1 Sangat setuju diberi skor 5
2 Setuju diberi skor 4
3 Ragu – ragu diberi skor 3
4 Tidak setuju diberi skor 2
5 Sangat tidak setuju diberi skor 1
31
2.2.4.4 Pengujian Validitas Butir
Menurut Arikunto (1996,p158), Validitas adalah suatu ukuran
yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu
instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas
yang tinggi, sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki
validitas yang rendah.
Menurut Sugiyono (2006, p109), instrumen yang valid berarti alat
ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid. Valid berarti
instrumen terebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang
seharusnya diukur. Hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan
antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi
pada obyek yang diteliti.
Untuk mengukur validitas butir maka digunakan rumus
korelasi Product Moment, yaitu :
r = n ∑XiYi – (∑Xi) (∑Yi)
√ {n ∑Xi2 – (∑Xi)2} {n∑Yi2 – (∑Yi)2}
Sumber : Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis,(Alfabeta:Bandung, 2006), p182
Keterangan :
r = r hitung menunjukkan koefisien korelasi antara X dan Y
n = jumlah sampel
Xi = skor butir ke i
Yi = skor total butir
32
Menurut Sugiyono (2006, p118), Untuk pengujian validitas
konstruksi, maka r hitung dibandingkan dengan r kritis (r tabel Product
Moment), bila r hitung lebih besar dari r kritis maka butir tersebut
dianggap valid.
2.2.4.5 Pengujian Reliabilitas Instrumen
Menurut Sugiyono (2006, p110), instrumen yang reliabel adalah
instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek
yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Hasil penelitian yang
reliabel bila terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda.
Menurut Arikunto (1996, p190), rumus Alpha Cronbach paling
sesuai digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya
bukan 1 dan 0, misalnya jika skornya antara 1 sampai dengan 5.
Mencari reliabilitas dengan rumus Alpha :
r 11 = [ k ] [ 1 – Σσb2
]
(k – 1) σt2
Sumber : Arikunto, Prosedur Penelitian (Penerbit Rineka Cipta : Jakarta,1996) p 190
Keterangan : r11 = reliabilitas instrumen
k = banyaknya butir pertanyaan / banyak sampel
Σσb2
= jumlah varians butir
σt2 = varians total
33
Berikut ini tabel pedoman untuk memberikan interpretasi
reliabilitas instrumen :
Tabel 2. 3 Tabel Indeks Reliabilitias
Nilai Hubungan
R11 < 0.20 Hubungan sangat kecil dan bisa diabaikan
0.20 < R11 < 0.40 Hubungan kecil (tidak erat)
0.40 < R11 < 0.70 Hubungan yang cukup erat
0.70 < R11 < 0.90 Hubungan yang erat (reliabel)
0.90 < R11 < 1.00 Hubungan yang sangat erat (sangat reliabel)
R11 = 1.00 Hubungan yang sempurna
Sumber : http://www.olahdata.com/analisis_validitas&reliabilitas
2.2.5 Pengujian Hipotesis
2.2.5.1 Pengertian Hipotesis
Menurut Sugiyono (2006, p51), Hipotesis merupakan jawaban
sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Dikatakan sementara
karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang
relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh
melalui pengumpulan data. Jadi, hipotesis juga dapat dinyatakan
sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum
jawaban yang empirik.
34
2.2.5.2 Jenis dan Bentuk Hipotesis
Menurut Sugiyono (2006,p55), Bentuk-bentuk hipotesis penelitian
sangat terkait dengan rumusan masalah penelitian. Bila dilihat dari
tingkat eksplanasinya, maka bentuk rumusan masalah penelitian ada
tiga, yaitu : rumusan masalah deskriptif (variabel mandiri), komparatif
(perbandingan) dan asosiatif (hubungan). Oleh karena itu, maka bentuk
hipotesis penelitian juga ada tiga yaitu hipotesis deskriptif (yang
merupakan jawaban sementara terhadap masalah deskriptif), hipotesis
komparatif (yang merupakan jawaban sementara terhadap masalah
komparatif), dan hipotesis asosiatif (yang merupakan jawaban
sementara terhadap masalah asosiatif).
2.2.6 Statistik
2.2.6.1 Pengertian Statistik
Menurut Supranto (2000, p11), statistik dalam arti sempit adalah
ringkasan dalam bentuk angka (kuantitatif), contoh : dalam statistik
penduduk berupa data/keterangan berbentuk angka ringkasan mengenai
penduduk (jumlah rata-rata umur distribusi dan persentase yang buta
huruf). Sedangkan dalam arti luar berarti suatu ilmu yang mempelajari
cara pengumpulan, pengolahan, penyajian, dan analisa data serta cara
pengambilan kesimpulan secara umum berdasarkan hasil penelitian
yang tidak menyeluruh.
Menurut Furqon (2001, p3), statistika adalah bagian dari
matematika yang secara khusus membicarakan cara-cara pengumpulan ,
35
analisis dan penafsiran data. Istilah statistika disini digunakan untuk
menunjukkan tubuh pengetahuan (body of knowledge) tentang cara-cara
penarikan sampel (pengumpulan data), serta analisis dan pengumpulan
data.
2.2.6.2 Jenis Statistik
Menurut Sugiyono (2006, p142-143), Terdapat dua jenis statistik
yang digunakan untuk analisis data dalam penelitian, yaitu :
1. Statistik Deskriptif
Adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan
cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah
terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat
kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi. Penelitian yang
dilakukan pada populasi (tanpa diambil sampelnya) jelas akan
menggunakan statistik deskriptif dalam analisisnya. Statistik
deskriptif dapat digunakan bila peneliti hanya ingin
mendeskripsikan data sampel, dan tidak ingin membuat kesimpulan
yang berlaku untuk populasi dimana sampel diambil. Termasuk
dalam statistik deskriptif antara lain adalah penyajian data melalui
tabel, grafik, diagram liangkaran, pictogram, perhitungan modus,
median, mean (pengukuran tendensi sentral), perhitungan desil,
persentil, perhitungan penyebaran data melalui perhitungan rata-rata
dan standar deviasi, perhitungan prosentase.
36
2. Statistik Inferensial
Adalah teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data
sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi. Statistik ini akan
cocok digunakan bila sampel diambil dari populasi yang jelas dan
teknik pengambilan sampel dari populasi itu dilakukan secara
random.
2.2.6.3 Statistik Parametris dan Nonparametris
Menurut Sugiyono (2006, p144-145), Pada statistik inferensial
terdapat statistik parametris dan non parametris. Statistik parametris
digunakan untuk menguji parameter populasi melalui statistik atau
menguji ukuran populasi melalui data sampel. Penggunaan statistik
parametris dan nonparametris tergantung pada asumsi dan jenis data
yang akan dianalisis. Statistik parametris memerlukan terpenuhi
banyak asumsi. Asumsi yang utama adalah data yang akan dianalisis
harus berdistribusi normal. Selanjutnya dalam penggunaan salah satu
test mengharuskan data homogen, dalam regresi harus terpenuhi asumsi
linearitas dan signifikansi yang diperoleh melalui uji anova.
Sedangkan statistik non parametris tidak menguji parameter
populasi, tetapi menguji distribusi dan tidak menuntut terpenuhi banyak
asumsi, misalnya data yang dianalisis tidak harus berdistribusi normal.
Statistik parametris kebanyakan digunakan untuk menganalisis data
interval dan rasio, sedangkan statistik non parametris kebanyakan
digunakan untuk menganalisis data nominal dan ordinal.
37
2.2.7 Teknik Analisis Data
2.2.7.1 Pengujian Persyaratan Analisis
Menurut Sudjana (2003, p33), pengujian normalitas dan
homogenitas merupakan persyaratan yang harus dipenuhi agar regresi
linear dapat digunakan untuk menguji hipotesis. Pengujian normalitas
dilakukan untuk menguji kenormalan distribusi galat taksiran (Y-Ŷ).
Menurut Sudjana (1996, p466) pengujian normalitas yang
digunakan dikenal dengan nama Uji Lilliefors. Sedangkan pengujian
Homogenitas yang dilakukan menggunakan Uji Bartlett. Pengujian
dilakukan untuk menguji kesamaan varians dari pasangan variabel Y-X.
2.2.7.2 Analisis Regresi Linear Sederhana
Menurut Furqon (2001, p64), analisis regresi merupakan salah
satu teknik statistik yang sering digunakan untuk mengidentifikasi
sejumlah peubah (variabel) masukan (input/variabel bebas) untuk
meramalkan suatu perilaku respon atau keluaran (output/variabel
terikat) tertentu. Istilah regresi linear sederhana digunakan untuk
menunjuk analisis regresi yang melibatkan sebuah peubah bebas (x)
dan peubah terikat (y). Analisis regresi linear disini diasumsikan bahwa
peubah bebasnya bersifat tetap dan telah diukur serta dicatat secara
cermat sehingga tidak mengandung error di dalamnya.
Menurut Sugiyono (2006, p203), Analisis regresi dilakukan bila
hubungan dua variabel berupa hubungan kausal atau fungsional.
Analisis regresi digunakan bila ingin mengetahui bagaimana variabel
38
dependen dapat diprediksikan melalui variabel independen secara
individual.
Bentuk dari persamaan regresi linear sederhana adalah sebagai berikut :
Ŷ = a + bX Sumber : Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis (Alfabeta : Bandung, 2004, p204)
Nilai a dan b pada persamaan regresi dapat dihitung
dengan menggunakan rumus :
a = ⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯
Sumber : Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis (Alfabeta : Bandung, 2004, p206)
Keterangan :
a = intersep atau perpotongan dengan sumbu tegak
b = kemiringan atau gradient
N = nilai tertentu dari variabel terikat
Ŷ = nilai yang diukur atau dihitung pada variabel terikat
Xi = variabel bebas X yang ke-i
Yi = variabel terikat Y yang ke-i
2.2.7.3 Analisis Korelasi Sederhana
Menurut Furqon (2001, p89) koefisien korelasi adalah statistik
yang menggambarkan salah ukuran distribusi bersama antara dua peubah.
Jika kedua peubah X dan Y berhubungan secara linear, maka koefisien
b = ⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯
(∑Yi)(∑Xi²) − (∑Xi)(∑XiYi)
n∑Xi²– (∑Xi)²
n ∑XiYi − (∑Xi)(∑Yi)
n∑Xi ²– (∑Xi)²
39
korelasinya menunjukkan derajat hubungan antara kedua peubah itu.
Arah hubungan dinyatakan dengan tanda aljabar di depan koefisien
korelasi. Tanda positif (+) atau tanpa tanda aljabar sama sekali
menunjukkan hubungan linier yang positif (searah), sedangkan tanda
negatif (-) menunjukkan hubungan linier yang negatif (berlawanan arah).
Hubungan positif menunjukkan bahwa skor yang tinggi pula pada peubah
lain, dan skor yang rendah berkaitan dengan skor yang rendah pula.
Hubungan yang negatif, di pihak lain, menunjukkan keterkaitan skor
yang sebaliknya.
Menurut Arikunto (1996, p249), Koefisien Korelasi adalah suatu
alat statistik yang dapat digunakan untuk membandingkan hasil
pengukuran dua variabel yang berbeda agar dapat menentukan tingkat
hubungan antara variabel-variabel ini.
Menurut Sudjana (2003, p47) Bentuk rumus yang digunakan
untuk menghitung koefisien korelasi sederhana yaitu menggunakan
metode Pearson antara lain :
r = n∑XiYi – (∑Xi) (∑Yi)
√ {n ∑ Xi2 – (∑Xi)2 } {n ∑ Yi2 – ( ∑ Yi)2}
Sumber : Sudjana, Teknik Analisis Regresi dan Korelasi, (Tarsito, Bandung, 2003, p47)
40
Keterangan :
r = koefisien korelasi
∑X = variabel bebas X yang ke-i
∑Y = variabel terikat Y yang ke-i
n = banyaknya pasangan data
Menurut Sugiyono (2006, p183), untuk dapat memberikan
interpretasi koefisien korelasi terhadap kuatnya hubungan dua variabel,
maka dapat digunakan pedoman sebagai berikut :
Tabel 2.4
Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 sangat rendah
0,20 – 0,399 rendah
0,40 – 0,599 cukup
0,60 – 0,799 tinggi
0,80 – 1,000 sangat tinggi
Sumber : Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis (Alfabeta : Bandung, 2004)