3. bab 2 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/ecolls/ethesisdoc/bab2/2012-1-00325-ka...

35
8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Umum Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1. Pengertian Sistem Informasi M enurut Whitten, et al. (2007, p6), “ Information System (IS) : an arrangement of people, data, processes, and information technology that interact to collect, process, store, and provide as output the information needed to support an organization.”, yang diterjemahkan sebagai : susunan dari orang, data, proses- proses, dan teknologi informasi yang saling berhubungan untuk mengumpulkan, mengolah, menyimpan, dan menyediakan output informasi yang dibutuhkan untuk mendukung sebuah organisasi. M enurut O’Brien, yang diterjemahkan oleh Fitriasari, et al. (2005, p5), Sistem Informasi dapat merupakan kombinasi teratur apapun dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi. Menurut Sukawati, et al. (CommIT, 2009, p101), Sistem Informasi : seperangkat prosedur yang mengkoordinasikan sumber daya (manusi, komputer) untuk menyajikan informasi bagi manajemen dalam mengambil keputusan guna mencapai sasaran-sasaran organisasi atau perusahaan. Berdasarkan ketiga definisi diatas maka dapat kami simpulkan pengertian Sistem Informasi adalah susunan atau kombinasi yang teratur dari orang, data, proses-proses teknologi informasi, dan sumber daya lainnya yang saling

Upload: lequynh

Post on 18-Aug-2019

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 3. BAB 2 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00325-ka 2.pdfidentified in a system analysis.”, yang diterjemahkan sebagai : perincian atau susunan

8  

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1. Teori Umum Sistem Informasi Akuntansi

2.1.1. Pengertian Sistem Informasi

Menurut Whitten, et al. (2007, p6), “Information System (IS) : an arrangement

of people, data, processes, and information technology that interact to collect,

process, store, and provide as output the information needed to support an

organization.”, yang diterjemahkan sebagai : susunan dari orang, data, proses-

proses, dan teknologi informasi yang saling berhubungan untuk mengumpulkan,

mengolah, menyimpan, dan menyediakan output informasi yang dibutuhkan untuk

mendukung sebuah organisasi.

Menurut O’Brien, yang diterjemahkan oleh Fitriasari, et al. (2005, p5), Sistem

Informasi dapat merupakan kombinasi teratur apapun dari orang-orang, hardware,

software, jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan,

mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi.

Menurut Sukawati, et al. (CommIT, 2009, p101), Sistem Informasi : seperangkat

prosedur yang mengkoordinasikan sumber daya (manusi, komputer) untuk

menyajikan informasi bagi manajemen dalam mengambil keputusan guna mencapai

sasaran-sasaran organisasi atau perusahaan.

Berdasarkan ketiga definisi diatas maka dapat kami simpulkan pengertian

Sistem Informasi adalah susunan atau kombinasi yang teratur dari orang, data,

proses-proses teknologi informasi, dan sumber daya lainnya yang saling

Page 2: 3. BAB 2 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00325-ka 2.pdfidentified in a system analysis.”, yang diterjemahkan sebagai : perincian atau susunan

9  

berhubungan untuk mengumpulkan, mengolah, menyimpan, dan menyediakan

output informasi yang dibutuhkan oleh organisasi.

2.1.2. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Jones & Rama (2006, p13), “Accounting information system is a

subsystem of a Management Information System (MIS) that provides accounting

and financial information as well as other information obtained in routine

processing of accounting transactions.” , yang diterjemahkan sebagai : Sistem

Informasi Akuntansi merupakan subsistem dari Sistem Informasi Manajemen

(SIM), yang menyediakan informasi tentang akuntansi dan keuangan sebaik

informasi lain yang diperoleh dari proses rutin dalam transaksi akuntansi.

Menurut O’Brien, et al. (2006, p236), “Accounting Information System : they

record and report bussiness transaction and other economic event; record and

report the flow of funds through an organization on a historical basis and produce

important financial statements such as balance sheets and income statements.”,

yang diterjemahkan sebagai : Sistem Informasi Akuntansi : mencatat dan

melaporkan transaksi bisnis dan kejadian ekonomi lainnya; mencatat dan

melaporkan arus kas sebuah perusahaan dalam basis historis dan menghasilkan

laporan keuangan yang penting seperti neraca dan laporan laba rugi.

Menurut Suryanto (CommIT, 2008, p106) “Accounting Information System

analogous to the preceding definitions, we might define an accounting information

system as a computer-based system designed to transform accounting data to

information (Bodnar dan Hopwood, 2001 : 6).”, yang diterjemahkan : Sistem

informasi akuntansi seperti definisi terdahulu, kita dapat mengartikan sistem

Page 3: 3. BAB 2 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00325-ka 2.pdfidentified in a system analysis.”, yang diterjemahkan sebagai : perincian atau susunan

10  

informasi akuntansi sebagai sistem berbasis komputer yang didesain untuk

mengubah data akuntansi menjadi informasi.

Berdasarkan ketiga definisi diatas maka dapat kami simpulkan pengertian

Sistem Informasi Akuntansi adalah suatu sistem yang digunakan untuk proses

pencatatan dan pembuatan laporan berdasarkan transaksi dan arus kas perusahaan.

2.1.3. Pengertian Analisis Sistem

Menurut Whitten, et al. (2007, p32), “System Analysis : the study of a business

problem domain to recommend improvements and specify the business requirements

and priorities for the solution.”, yang diterjemahkan sebagai: pembelajaran tentang

masalah bisnis utama untuk merekomendasikan peningkatan dan merinci

persyaratan-persyaratan bisnis dan prioritas untuk solusi.

Menurut O’Brien, yang diterjemahkan oleh Fitriasari, et al. (2005, p518),

“Analisis Sistem merupakan studi mengenai informasi yang dibutuhkan oleh

pemakai akhir yang menghasilkan persyaratan fungsional (functional requirement)

yang digunakan sebagai dasar untuk desain sistem informasi baru.”

Berdasarkan kedua definisi diatas maka kami simpulkan Analisis Sistem adalah

studi terhadap masalah dan informasi bisnis untuk menghasilkan rekomendas i

peningkatan dan merinci persyaratan bisnis dan solusi yang akan dilakukan dalam

desain sistem informasi baru.

Page 4: 3. BAB 2 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00325-ka 2.pdfidentified in a system analysis.”, yang diterjemahkan sebagai : perincian atau susunan

11  

2.1.4. Pengertian Perancangan Sistem

Menurut Whitten, et al. (2007, p33), “System Design : the specification or

construction of technical, computer-based solution for the business requirements

identified in a system analysis.”, yang diterjemahkan sebagai : perincian atau

susunan secara teknis, solusi berbasis komputer untuk persyaratan bisnis yang

diidentifikasi dalam sebuah analisis sistem.

Menurut O’Brien (2005, p521), yang diterjemahkan oleh Fitriasari, et al. (2005,

p521), Desain sistem terdiri dari aktivitas desain yang menghasilkan spesifikasi

sistem yang memenuhi persyaratan fungsional yang dikembangkan dalam proses

analisis sistem.

Berdasarkan kedua definisi diatas maka kami simpulkan Perancangan sistem

adalah perincian secara teknis yang menghasilkan spesifikasi sistem untuk

memenuhi persyaratan bisnis yang diidentifikasi dalam analisis sistem.

2.1.5. Pengertian Sistem Informasi Manufaktur dan Sistem

Manufaktur Terintegrasi berbasis Komputer

Menurut O’Brien, et al. (2006, p231, “Manufacturing Information System

support the production/operations function that includes all activities concerned

with the planning and control of the processes producing goods or services.”, yang

diterjemahkan sebagai : Sistem informasi manufaktur mendukung fungs i

produksi/operasi yang mencakup semua aktivitas yang terkonsentrasi pada

perencaaan dan pengendalian dari proses produksi barang atau jasa.

Page 5: 3. BAB 2 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00325-ka 2.pdfidentified in a system analysis.”, yang diterjemahkan sebagai : perincian atau susunan

12  

Menurut Groover (2005, p14) yang diterjemahkan oleh Arthaya, et al. , Sistem

Manufaktur Terintegrasi berbasis Komputer menandai penggunaan komputer secara

luas dan intensif untuk merancang produk, merencanakan produksi, mengendalikan

operasi, dan melaksanakan fungsi-fungsi usaha terkait yang dibutuhkan perusahaan.

Berdasarkan definisi diatas maka kami simpulkan Sistem Manufaktur

Terintegrasi berbasis Komputer adalah suatu sistem dimana didalam proses

bisnisnya sehari-hari telah menggunakan teknologi komputer yang terintegras i

untuk memenuhi kebutuhan informasi.

Menurut O’Brien, et al. (2006, p232), tujuan dari sistem manufaktur berbasis

komputer seharusnya dapat :

1. Simplify (reengineer) production processes, product designs, and factory

organization as vital foundation to automation and integration. Yan g

diterjemahkan : menyederhanakan proses produksi, desain produk, dan

organisasi pabrik sebagai fondasi penting untuk otomasi dan integrasi.

2. Automate production processes and the business functions that support them with

computers, machines, and robots. Yang diterjemahkan : mengotomasi proses

produksi dan fungsi bisnis yang mendukung mereka dengan komputer, mesin,

dan robot.

3. Integrate all production and support processes using computers,

telecommunications networks, and other information technologies. Yan g

diterjemahkan : mengintegrasi semua produksi dan mendukung proses-proses

menggunakan komputer, jaringan telekomunikasi, dan teknologi informas i

lainnya.

Page 6: 3. BAB 2 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00325-ka 2.pdfidentified in a system analysis.”, yang diterjemahkan sebagai : perincian atau susunan

13  2.2. Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Berbasis Object Oriented

2.2.1. UML (Unified Modelling Language)

2.2.1.1. Rich Picture

Menurut Mathiassen, et al. (2000, p26), “A rich picture is an informal drawing

that presents the illustrator’s understanding of a situation.”, yang diterjemahkan

sebagai : rich picture adalah sebuah gambar informal yang menampilkan

pemahaman sang illustrator dari suatu situasi.

Menurut Honni, et al. (2008), Rich picture fokus kepada aspek dominan yang

mencuri perhatian dari pelukis. Dengan rich picture, pemirsa diajak untuk

memahami dan merasakan kepentingan dari aspek tersebut. Rich picture

digunakan dalam seleksi sistem untuk menunjukkan semua persepsi yang dihadapi

dalam pengembangan sistem.

Berdasarkan definisi diatas maka kami simpulkan Rich picture adalah

gambaran awal untuk membantu analis memahami proses yang sedang berjalan.

2.2.1.2. Pengertian UML

Menurut Jones & Rama (2006, p60), “UML is language used for specifying,

visualizing, constructing, and documenting an information system.”, yang

diterjemahkan sebagai : UML adalah bahasa yang digunakan untuk menspesifikasi,

memvisualisasi, membangun, dan mendokumentasi sebuah sistem informasi.

Menurut Whitten, et al. (2007, p371), “UML : a set of modelling that is used to

specify or describe a software system in terms of objects.”, yang diterjemahkan

sebagai : sebuah kumpulan dari pemodelan yang digunakan untuk merinci atau

menggambarkan sebuah sistem software bedasarkan objek.

Page 7: 3. BAB 2 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00325-ka 2.pdfidentified in a system analysis.”, yang diterjemahkan sebagai : perincian atau susunan

14  

Berdasarkan kedua definisi diatas maka kami simpulkan UML adalah bahasa

pemodelan yang digunakan untuk merinci atau menggambarkan sebuah sistem

berdasarkan objek.

2.2.1.3. Pengertian Activity Diagram

Menurut Jones and Rama (2006, p38), “Activity Diagram : plays the role of a

map in understanding business process by showing the sequence of activities the

process.”, yang diterjemahkan sebagai : menjalankan peranan untuk memetakan

pemahaman proses bisnis dengan menunjukkan urutan dari aktifitas-aktifitas

dalam sebuah proses.

Menurut Whitten, et al. (2007, p390), “Activity Diagram is a diagram that can

be used to graphically depict the flow of a business process, the steps of a use

case, or the logic of an object behavior(method)”, yang diterjemahkan : Activity

Diagram adalah sebuah diagram yang digunakan untuk menggambarkan secara

grafik arus dari proses bisnis, urutan-urutan dari use case, atau logika dari

behavior dari suatu objek.

Berdasarkan kedua definisi diatas maka kami simpulkan Activity Diagram

adalah suatu diagram yang menggambarkan proses bisnis secara berurut untuk

memahami akivitas didalamnya.

2.2.1.4. Jenis-jenis Activity Diagram

2.2.1.4.1. Overview Activity Diagram (OAD)

Menurut Jones & Rama (2006, p61), “Overview Activity Diagram : presents

a high – level view of the business process by documenting the key events, the

Page 8: 3. BAB 2 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00325-ka 2.pdfidentified in a system analysis.”, yang diterjemahkan sebagai : perincian atau susunan

15  

sequence of these event, and the information flows among the events.”, yang

diterjemahkan sebagai : gambaran tingkat tinggi dari sebuah proses bisnis dengan

mendokumentasikan kejadian-kejadian kunci, urutan dari kejadian-kejadian

tersebut, dan arus informasi dari semua kejadian tersebut.

2.2.1.4.2. Detailed Activity Diagram (DAD)

Menurut Jones & Rama (2006, p61), “Detailed Activity Diagram is an

activity diagram that provides a detailed representation of the activities

associatied with one or two of the events shown on an overview diagram.”, yang

diterjemahkan sebagai : Detailed Activity Diagram adalah diagram aktivitas yang

menyediakan perincinan gambaran dari aktivitas yang berhubungan dengan satu

atau dua kejadian yang ditunjukkan didalam overview diagram.

2.2.1.5. Simbol dalam Activity Diagram

Menurut Jones & Rama (2006, p88), simbol-simbol dalam Activity Diagram

terdiri dari : Lihat pada Lampiran.

2.2.1.6. Identifikasi Event

Menurut Jones & Rama (2006, p21), ada beberapa cara dalam mengidentifikas i

event, yaitu :

1. “Recognize the first event in a process when a process, a person or

department within an organization becomes for an activity.”, yang

diterjemahkan sebagai : kenali kejadian pertama didalam suatu proses yang

Page 9: 3. BAB 2 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00325-ka 2.pdfidentified in a system analysis.”, yang diterjemahkan sebagai : perincian atau susunan

16  

terjadi ketika seseorang atau departemen bertanggung jawab dalam suatu

proses bisnis.

2. “Ignore activities that do not require participation by an internal agent.”,

yang diterjemahkan sebagai : abaikan suatu kegiatan yang tidak memerlukan

partisipasi dari internal agent.

3. “Recognize a new event when responsibility is transferred from one internal

agent to another.”, yang diterjemahkan sebagai : kenali sebuah kejadian baru

pada saat tanggung jawab berpindah dari satu internal agent ke yang lainnya.

4. “Recognize a new event when a process has been interrupted and resumed

later by the same internal agent.”, yang diterjemahkan sebagai : kenali sebuah

kejadian baru ketika sebuah proses terinterupsi dan dilanjutkan kembali oleh

internal egent yang sama.

5. “Use an event name and description that reflects the broad nature of the

event.”, yang diterjemahkan sebagai : gunakan nama dan deskripsi kejadian

yang menggambarkan secara menyeluruh dari kejadian tersebut.

2.2.1.7. Pengertian Workflow

Menurut Jones & Rama (2006, p73), “Workflow Table is a two column table

that identifies the actors and action in a process.”, yang diterjemahkan sebagai :

workflow table adalah tabel 2 kolom yang mengidentifikasi aktor dan kegiatan dari

sebuah proses.

Menurut Whitten, et al. (2007, p54), “the flow of transaction through business

processes to ensure appropriate checks and approvals are implemented.”, yang

Page 10: 3. BAB 2 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00325-ka 2.pdfidentified in a system analysis.”, yang diterjemahkan sebagai : perincian atau susunan

17  

diterjemahkan sebagai : arus dari transaksi-transaksi didalam proses bisnis untuk

memastikan pengecekan dan otorisasi telah dilakukan.

Berdasarkan kedua definisi diatas maka kami simpulkan workflow adalah tabel

yang menunjukkan aktivitas dari kegiatan dan transaksi dalam proses bisnis.

2.2.1.8. UML Class Diagram

2.2.1.8.1. Pengertian UML Class Diagram

Menurut Jones & Rama (2006, p157), “UML class diagram can be used to

document (a) tables in AIS, (b) relationship between tables, and (c) attributesof

tables.”, yang diterjemahkan sebagai : UML class diagram adalah sebuah

diagram yang bisa digunakan untuk mendokumentasikan tabel dalam sistem

informasi akuntansi, hubungan antar tabel, atribut tabel.

Menurut Mathiassen, et al. (2000, p336), “A class diagram describes a

collection of classes and their structural relationships.”, yang diterjemahkan

sebagai : class diagram menggambarkan kumpulan dari kelas-kelas dan

hubungan yang terstruktur.

Berdasarkan kedua definisi diatas maka kami simpulkan Class Diagram

adalah diagram untuk mendeskripsikan kelas, atribut, serta hubungan yang

didalamnya.

2.2.1.8.2. Pengertian Class

Menurut Mathiassen, et al. (2000, p4), “Class is as description of a collection

of objects sharing structure, behavioural, pattern and attributes.”, yang

Page 11: 3. BAB 2 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00325-ka 2.pdfidentified in a system analysis.”, yang diterjemahkan sebagai : perincian atau susunan

18  

diterjemahkan sebagai : class adalah deskripsi dari berbagai struktur, pola, dan

atribut yang dipakai secara bersama-sama.

Menurut Whitten, et al. (2007, p373), “Object Class : a set of object instances

that share the same attributes and behaviors.”, yang diterjemahkan sebagai :

seperangkat objek yang membagi atribut dan sifat yang sama.

Berdasarkan kedua definisi diatas maka kami simpulkan Class adalah objek

yang mempunyai atribut dan sifat yang sama.

2.2.1.8.3. Pengertian Attribute

Menurut Jones & Rama (2006, p181), “Attributes is the smallest unit of data

that can have meaning to a user. The columns in a relational database that are

equivalent to fields in a file.”, yang diterjemahkan sebagai : unit terkecil dari data

yang memiliki suatu arti bagi pengguna. Kolom-kolom dalam database relasional

sama dengan field dalam sebuah file.

Menurut Whitten, et al. (2007, p372), “the data that represents

characteristics of interest about an object”, yang diterjemahkan sebagai : data

yang merepresentasikan karakteristik yang penting dari sebuah objek.

Menurut Mathiassen, et al. (2000, p92), “A descriptive property of a class or

an event.”, yang diterjemahkan sebagai : attribute adalah sebuah sifat dari suatu

kelas yang menjelaskan kelas tersebut.

Berdasarkan ketiga definisi diatas maka kami simpulkan Atribut adalah sifat-

sifat penting dari sebuah objek yang memiliki arti bagi pengguna.

Page 12: 3. BAB 2 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00325-ka 2.pdfidentified in a system analysis.”, yang diterjemahkan sebagai : perincian atau susunan

19  

2.2.1.8.4. Pengertian Behaviour

Menurut Mathiassen, et al. (2000, p90), “A description of possible event

traces for all object in a class.”, yang diterjemahkan sebagai : behaviour

merupakan keterangan dari suatu kejadian untuk menemukan semua objek dalam

sebuah kelas.

Menurut Whitten, et al. (2007, p372), “Behavior : the set of things that an

object can do and that correspond to functions that act on the objects data (or

attributes).”, yang diterjemahkan sebagai : seperangkat hal yang dapat

dilakukan oleh objek dan menyerupai fungsi-fungsi yang terjadi dalam data

objek.

Berdasarkan kedua definisi diatas maka kami simpulkan Behavior adalah

sekumpulan hal yang dilakukan oleh objek.

2.2.1.8.5. Pengertian Event

Menurut Jones & Rama (2006, p18), “Event are things that happen at a point

in time.”, yang diterjemahkan sebagai : event adalah sesuatu yang terjadi pada

saat itu juga.

Menurut Matthiassen (2000, p51), “Event is an abstraction of a problem

domain activity or process that is performed or experienced by one or more

objects.”, yang diterjemahkan sebagai : event merupakan hasil abstraksi dari satu

aktifitas yang ada di problem domain atau proses yang dilakukan oleh satu atau

lebih objek.

Berdasarkan kedua definisi diatas maka kami simpulkan event adalah sesuatu

yang dilakukan oleh satu atau lebih objek yang terjadi pada saat itu juga.

Page 13: 3. BAB 2 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00325-ka 2.pdfidentified in a system analysis.”, yang diterjemahkan sebagai : perincian atau susunan

20  

2.2.1.9. Use Case Diagram

2.2.1.9.1. Pengertian Use Case Diagram

Menurut Jones & Rama (2006, p267), “Use Case Diagram is a graphical

presentation that provide a list of use case that occur in an application.”, yang

diterjemahkan sebagai : use case diagram adalah sebuah grafik presentasi yang

menyediakan daftar dari use case yang ada didalam suatu aplikasi.

Menurut Whitten, et al. (2007, p246), “Use case Diagram : a diagram that

depicts the interactions between the system and external systems and users.”,

yang diterjemahkan sebagai : sebuah diagram yang menggambarkan interaks i

diantara sistem dan sistem eksternal dan pengguna.

Berdasarkan kedua definisi diatas maka kami simpulkan Use case diagram

adalah sebuah diagram yang menggambarkan daftar use case dan interaksinya

dengan pengguna atau sistem eksternal.

2.2.1.9.2. Pengertian Use Case

Menurut Jones & Rama (2006, p267), “A use case is sequence of steps that

occur when a actor is interacting with the system for a particular purpose.”,

yang diterjemahkan sebagai : use case adalah sebuah langkah yang berurutan

yang terjadi ketika aktor berinteraksi dengan sistem untuk suatu tujuan tertentu.

Menurut Whitten, et al. (2007, p246), “Use case : a behaviorally related

sequence of steps (a scenario), both automated and manual, for the purpose of

completing a single business task.”, yang diterjemahkan sebagai : “urutan

Page 14: 3. BAB 2 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00325-ka 2.pdfidentified in a system analysis.”, yang diterjemahkan sebagai : perincian atau susunan

21  

perilaku yang terkait dari langkah (sebuah skenario), baik otomatis maupun

manual, untuk tujuan menyelesaikan tugas bisnis tunggal.”

Berdasarkan kedua definisi diatas maka kami simpulkan Use Case adalah

urutan langkah yang terjadi pada sistem untuk menyelesaikan tugas tunggal.

2.2.1.9.3. Simbol Use Case Diagram

Menurut Mathiassen, et al. (2000, p343), ada beberapa elemen atau simbol

yang terdapat pada use case diagram yaitu : Lihat pada Lampiran.

2.2.2. Rancangan Database

2.2.2.1. Pengertian Rancangan Database

Menurut Connolly & Begg (2010, p65), “Database is a shared collection of

logically related data, a description of this data, designed to meet the information

needs of an organization.”, yang diterjemahkan sebagai : Basis data adalah sebuah

kumpulan data yang saling berhubungan secara logis, dan sebuah penjelasan dari

data tersebut, yang didesain untuk menemukan data yang dibutuhkan oleh sebuah

organisasi.

Menurut Jones & Rama (2006, p156), “A database is comprehensive collection

of related data.”, yang diterjemahkan sebagai : Database adalah kumpulan

menyeluruh dari data yang saling berhubungan.

Dari kedua definisi diatas maka kami simpulkan Database adalah kumpulan

dari data-data yang saling berhubungan, yang didesain untuk memudahkan

organisasi dalam menemukan data.

Page 15: 3. BAB 2 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00325-ka 2.pdfidentified in a system analysis.”, yang diterjemahkan sebagai : perincian atau susunan

22  

2.2.2.2. Primary Key dan Foreign Key

Menurut Connolly & Begg (2010, p151), “Primary key : the candidate key that

is selected to identifiy tuples uniquely within the relation”. Yang diterjemahkan

sebagai : sebuah kandidat kunci yang dipilih untuk mengidentifikasi baris-baris

secara unik dalam sebuah relasi.

Menurut Jones & Rama (2006, p163), “Primary key is an attribute(s) that

uniquely identifies a record in a table.”, yang diterjehmahkan sebagai : Primary

key adalah sebuah atribut yang mengidentifikasi secara unik sebuah record dalam

sebuah tabel.

Berdasarkan kedua definisi diatas, maka kami simpulkan Primary key adalah

sebuah atribut yang memilki identitas unik yang dicatat dalam sebuah tabel.

Menurut Connolly & Begg (2010, p151), “Foreign key : an attribute, or set of

attributes, within one relation that matches the candidate key of some (possibly the

same) relation”. Yang diterjemahkan sebagai : sebuah atribut atau kelompok

atribut, didalam sebuah relasi yang sesuai dengan kandidat kunci dari sebuah

hubungan (yang mungkin serupa).

Menurut Jones & Rama (2006, p164), “Foreign key is a field in a table that is

the primary key in some other table.”, yang diterjemahkan sebagai : Foreign key

adalah sebuah kolom dalam sebuah tabel yang merupakan primary key dalam tabel

lain.

Berdasarkan kedua definisi diatas, kami simpulkan Foreign key adalah sebuah

atau beberapa atribut dalam suatu tabel yang merupakan primary key dari tabel

lainnya.

Page 16: 3. BAB 2 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00325-ka 2.pdfidentified in a system analysis.”, yang diterjemahkan sebagai : perincian atau susunan

23  

2.2.2.3. Pengertian Structured Query Language (SQL)

Menurut Jones & Rama (2006, p239), “SQL : a programming language for

querying relational databases that includes commands such as SELECT, FROM,

and WHERE.”, yang diterjemahkan sebagai bahasa pemograman untuk query

database relasional yang mencakup perintah seperti SELECT, FROM, dan

WHERE.

Menurut Yung (2005, p141), SQL adalah suatu sub bahasa untuk membuat dan

memanipulasi data dalam database.

Berdasarkan kedua definisi diatas maka kami simpulkan SQL adalah bahasa

yang berisi perintah untuk memanipulasi data dalam database.

2.2.3. Rancangan Formulir

2.2.3.1. Pengertian Formulir

Menurut Mulyadi (2001, p3), Formulir adalah dokumen yang digunakan untuk

merekam terjadinya transaksi.

Menurut Jones & Rama (2006, p288 ), “Form : a formatted document

containing blank fields that users can fill in with data.”, yang diterjemahkan

sebagai : dokumen terpola yang berisi field kosong yang dapat diisi pengguna

dengan data.

Berdasarkan kedua definisi diatas maka kami simpulkan Formulir adalah

dokumen yang digunakan untuk mengisi data dan informasi tentang transaksi.

Page 17: 3. BAB 2 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00325-ka 2.pdfidentified in a system analysis.”, yang diterjemahkan sebagai : perincian atau susunan

24  

2.2.3.2. Jenis - jenis Formulir Input

Menurut Jones & Rama (2006, p263-264), Jenis formulir input dapat dibagi

menjadi :

1. Single record entry form (Formulir entri satu record)

“This form is used to add, delete, or modify data in a single record in a

particular table. ”, yang diterjemahkan sebagai : digunakan untuk

menampilkan, menambah, menghapus, atau memodifikasi data di satu record

satu tabel tertentu. Contoh : lihat pada lampiran.

2. Tabular entry form (Formulir entri bentuk tabel)

“Provides a spreadsheet-like design for entering multiple records in a single

table.”, yang diterjemahkan sebagai : menyediakan desain seperti spreadsheet

untuk memasukkan banyak record di satu tabel. Contoh : lihat pada lampiran.

3. Multitable entry form (Formulir entri multitabel)

“is used to add data to more than one table”, yang diterjemahkan sebagai :

digunakan untuk menambahkan data ke lebih dari satu tabel. Contoh : lihat

pada lampiran.

2.2.4. Rancangan layar (Interface)

2.2.4.1. Pengertian Rancangan Layar

Menurut Mathiassen, et al. (2000, p151), “Interface is facilities that make a

system’s model and functions available to actor.”, yang diterjemahkan sebagai :

fasilitas yang memampukan model sistem dan fungsi-fungsinya tersedia bagi

pelaku.

Page 18: 3. BAB 2 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00325-ka 2.pdfidentified in a system analysis.”, yang diterjemahkan sebagai : perincian atau susunan

25  

Menurut Satzinger, et al. (2004, p551), “User interface : the parts of an

information system requiring user interaction to create inputs and outputs.”, yang

diterjemahkan sebagai : bagian dari sebuah sistem informasi yang membutuhkan

interaksi pengguna untuk membuat input- input dan output- output.

Berdasarkan kedua definisi tersebut maka kami simpulkan Rancangan Layar

adalah suatu rancangan berupa input dan output yang disediakan bagi pelaku untuk

melaksanakan suatu tugas.

2.2.4.2. Elemen Rancangan Layar

Menurut Jones & Rama (2006, p271), elemen-elemen rancangan layar terdiri

dari :

1. Text boxes

”spaces on a form that are used to enter information that is added to a table or

to display information that is read from a table.”, yang diterjemahkan sebagai :

ruang pada layar yang digunakan untuk memasukkan informasi atau

menampilkan informasi yang dibaca dari tabel. Contoh lihat pada lampiran.

2. Labels

“help the user understand what information needs to be entered.”, yang

diterjemahkan sebagai : membantu pengguna untuk memahami informasi apa

yang dibutuhkan untuk dimasukkan. Contoh : lihat pada lampiran.

3. Look-up feature

“frequently added to text boxes that are used for entering foreign key.”, yang

diterjemahkan sebagai : biasanya ditambahkan pada text boxes yang digunakan

untuk memasukkan foreign key. Contoh : lihat pada lampiran.

Page 19: 3. BAB 2 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00325-ka 2.pdfidentified in a system analysis.”, yang diterjemahkan sebagai : perincian atau susunan

26  

4. Command button

“used to perform an action.”, yang diterjemahkan sebagai : digunakan untuk

melakukan suatu aksi. Contoh : lihat pada lampiran.

5. Radio button

“allow users to select one of a set of options.”, yang diterjemahkan sebagai :

memungkinkan user untuk memilih satu dari seperangkat pilihan. Contoh : lihat

pada lampiran.

6. Check boxes

“similar to radio button, but more than one option can be selected.”, yang

diterjemahkan sebagai : mirip dengan radio button, tetapi dapat memilih lebih

dari satu pilihan. Contoh : lihat pada lampiran.

2.2.4.3. Pengertian Visual Studio .NET

Menurut Yung (2005, p1), Visual Studio.NET adalah salah satu bentuk

integrated development environment (IDE) terbaru dan tercanggih yang dimiliki

oleh microsoft untuk saat ini.

Menurut Yao & Durant (2004, p1335), “Visual Studio .NET : a tool provided

by Microsoft that provides an integrated development environtment for writing

code and building and debugging program. The first version of the .NET Compact

Framework requires Visual Studio .NET 2003.”, yang diterjemahkan sebagai :

sebuah alat yang disediakan oleh microsoft yang memberikan lingkungan

pengembangan terintegrasi untuk menulis kode dan membangun dan menjalankan

program. Versi pertama dari .NET Compact Framework memerlukan Visual

Studio .NET 2003.

Page 20: 3. BAB 2 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00325-ka 2.pdfidentified in a system analysis.”, yang diterjemahkan sebagai : perincian atau susunan

27  

Berdasarkan kedua definisi tersebut maka kami simpulkan Visual Studio .NET

adalah sebuah alat yang berbentuk integrated development environment (IDE)

yang disediakan oleh Microsoft untuk menulis kode, membangun dan menjalankan

program.

2.2.5. Rancangan laporan

2.2.5.1. Pengertian Rancangan Laporan

Menurut Jones & Rama (2006, p201), “Report is a formatted and organized

presentation of data.”, yang diterjemahkan sebagai : laporan adalah presentasi dari

data yang sudah diatur dan diformat.

Menurut Mulyadi (2001, p5), laporan adalah informasi yang merupakan

keluaran sistem akuntansi.

Berdasarkan kedua definisi diatas maka kami simpulkan Laporan adalah

presentasi data yang teratur yang merupakan keluaran sistem akuntansi.

2.2.5.2. Model-model Laporan

Menurut Jones & Rama (2006, p220-224), terdapat empat model laporan yang

umum :

1. Simple Event Lists

“Provide a simple listing of events during a time period organized by event

date or transaction number with no grouping or sub totals.”, yang

diterjemahkan sebagai : menyediakan daftar sederhana selama satu periode

waktu berdasarkan tanggal kejadian atau nomor transaksi tanpa

pengelompokan atau subtotal. Contoh : lihat pada lampiran.

Page 21: 3. BAB 2 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00325-ka 2.pdfidentified in a system analysis.”, yang diterjemahkan sebagai : perincian atau susunan

28  

2. Grouped Event Detail Reports

“Show a list of events during a period and are commonly grouped by

products/services or agents.”, yang diterjemahkan sebagai : menunjukkan

daftar kejadian selama satu periode dan secara umum dikelompokkan

berdasarkan produk/layanan atau agen-agen. Contoh : lihat pada lampiran.

3. Event Summary Report

“Summarizes event data by various parameters. Summary report present only

summary information; they do not list individual events.”, yang diterjemahkan

sebagai : meringkas data kejadian berdasarkan parameter yang berbeda.

Laporan ringkas hanya menyajikan informasi ringkas; tidak mendaftarkan

kejadian individu. Contoh : lihat pada lampiran.

4. Single Event Report

“Gives details about a single event.”, yang diterjemahkan sebagai :

memberikan rincian tentang kejadian tunggal. Contoh : lihat pada lampiran.

2.2.5.3. Pengertian Crystal Reports

Menurut Yung (2005, p171), Crystal Report merupakan sebuah desain untuk

mencetak laporan yang memiliki bagian-bagian seperti report header, page header,

detail, report footer, dan page footer.

Menurut Peck (2003, p2), “Crystal reports : being a Windows-based report

writer, provides all the tools you need for creating presentation-quality reports.”,

yang diterjemahkan sebuah pembuat laporan berbasis Windows, yang

menyediakan semua alat yang dibutuhkan untuk membuat hasil laporan yang

berkualitas.

Page 22: 3. BAB 2 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00325-ka 2.pdfidentified in a system analysis.”, yang diterjemahkan sebagai : perincian atau susunan

29  

Dari kedua definisi diatas maka kami simpulkan Crystal reports adalah alat

untuk membuat laporan berbasis komputer pada Windows.

2.2.6. Navigation Diagram

Menurut Mathiassen, et al. (2000, p344), “A navigation diagram is a special

kind of statechart diagram that focuses on the overall dynamics of the user

interface.”, yang diterjemahkan sebagai : jenis khusus dari statechart diagram yang

menitikberatkan pada tampilan user interface.

Menurut Satzinger, et al. (2004, p504), “Navigation is the process of accessing

an object by extracting its object identifier from another (related) object.”, yang

diterjemahkan sebagai : Navigation adalah proses mengakses sebuah objek dengan

menggali pengenalan objek dari objek lain yang saling berkaitan.

Berdasarkan kedua definisi tersebut maka kami simpulkan Navigation Diagram

adalah diagram yang menggambarkan proses perpindahan dari objek dalam user

interface.

2.3. Teori-teori Khusus

2.3.1. Pengertian produksi

Menurut Groover (2008, p39), “Manufacturing can be defined as the application

of physical and chemical processes to alter the geometry, properties, and/or

appearance of a given starting material to make parts or products; manufacturing

also includes the joining of multiple parts to make assembled products.” , yang

diterjemahkan : Manufaktur dapat diartikan aplikasi proses fisikal dan kimia untuk

mengubah geometri, properti, dan/atau penampilan dari material awal yang

Page 23: 3. BAB 2 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00325-ka 2.pdfidentified in a system analysis.”, yang diterjemahkan sebagai : perincian atau susunan

30  

diberikan untuk membuat bagian atau produk; manufaktur juga termasuk

menggabungkan banyak bagian untuk membuat produk rakitan.

Menurut Heizer, et al. (2011, p36), "Production is the creation of goods and

services." , yang diterjemahkan : Produksi adalah penciptaan barang dan jasa.

Menurut Achmadi (CommIT, 2008, p117), Manufacturing adalah seluruh

aktifitas dan operasi yang meliputi perancangan, pemilihan material, produksi,

pengawasan kualitas, manajemen, dan marketing

Berdasarkan ketiga definisi diatas maka kami simpulkan Produksi adalah suatu

proses fisik atau kimia untuk mengubah bentuk atau properti barang yang

melibatkan berbagai sumber daya yang dikelola untuk menghasilkan produk atau

jasa.

2.3.2. Pengertian Production Planning and Control (PPC)

Menurut Nasution (2003, p13), Production Planning and Control (PPC) adalah

proses untuk merencanakan dan mengendalikan aliran material yang masuk,

mengalir, dan keluar dari sistem produksi/operasi sehingga permintaan pasar dapat

dipenuhi dengan jumlah yang tepat, waktu penyerahan yang tepat, dan biaya

produksi minimum.

Menurut Groover (2008, p754), “Production control consists of determining

whether the necessary resources to implement the production plan have been

provided, and if not, attempting to take corrective action to address the deficiencies.

As its name suggests, production control includes various systems and technique for

controlling production and inventory in the factory.”, yang diterjemahkan :

Pengendalian produksi meliputi penentuan apa sumber daya yang dibutuhkan untuk

Page 24: 3. BAB 2 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00325-ka 2.pdfidentified in a system analysis.”, yang diterjemahkan sebagai : perincian atau susunan

31  

mengimplementasi rencana produksi yang ditetapkan, dan jika tidak, berusaha untuk

mengambil tindakan korektif terhadap defisiensi.

Dari kedua definisi diatas maka kami simpulkan Production Planning and

Control (PPC) adalah perencanaan dan pengendalian sumber daya produksi supaya

sistem produksi dapat bekerja dengan baik.

2.3.3. Perencanaan produksi

Menurut Ahyari (1998, p13), Perencanaan produksi merupakan perencanaan

tentang produk apa dan berapa jumlahnya masing-masing yang segera akan

diproduksikan pada periode yang akan datang.

Menurut Nasution (2003, p1), Perencanaan produksi adalah merupakan tindakan

antisipasi dimasa mendatang sesuai dengan periode waktu yang direncanakan.

Berdasarkan kedua definisi diatas maka kami simpulkan Perencanaan produksi

adalah tindakan antisipasi untuk meramalkan berapa jumlah yang harus diproduksi

pada periode yang ditentukan.

2.3.4. Proses produksi

Menurut Yamit (1999, p116), Proses produksi adalah suatu kegiatan dengan

melibatkan tenaga manusia, bahan serta peralatan untuk menghasilkan produk yang

berguna.

Menurut Nasution (2003, p1), Proses produksi adalah metode dan teknik yang

digunakan dalam mengolah bahan baku menjadi produk.

Page 25: 3. BAB 2 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00325-ka 2.pdfidentified in a system analysis.”, yang diterjemahkan sebagai : perincian atau susunan

32  

Berdasarkan kedua definisi diatas maka kami simpulkan Proses produksi adalah

metode yang digunakan untuk menghasilkan produk, yang melibatkan berbagai

sumber daya dan fasilitas.

Menurur Groover (2007, p10), Proses Manufaktur dapat dibagi menjadi dua :

1. Processing Operations (Operasi Pemrosesan)

“A processing operations transforms a work material from one state of

completion to a more advanced state that is closer to the final desired product. It

adds value by changing the geometry, properties, or appearance of the starting

material. In general, processing operations are performed on discrete workparts,

but some processing operations are also applicable to assembled items.”, yang

diterjemahkan : operasi pemrosesan mengubah bahan material dari satu keadaan

menjadi keadaan yang lebih maju sehingga lebih mendekati produk akhir yang

diinginkan. Proses tersebut menambah nilai dengan mengubah geometri, sifat, atau

wujud dari material awal. Pada umumnya, operasi pemrosesan juga berlaku untuk

barang yang dirakit.

2. Assembly Operations (Operasi Perakitan)

“A assembly operations joins two or more components in order to create a new

entity, called an assembly, subassembly, or some other term that refers to the

joining process”, yang diterjemahkan : operasi perakitan menggabungkan dua atau

lebih komponen dengan tujuan untuk menghasilkan kesatuan/benda baru, yang

disebut rakitan, sub-rakitan, atau beberapa kondisi lain yang menunjukkan proses

penggabungan.

Page 26: 3. BAB 2 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00325-ka 2.pdfidentified in a system analysis.”, yang diterjemahkan sebagai : perincian atau susunan

33  

2.3.5. Sistem produksi

Menurut Groover (2008, 19), “A production system is a collection of people,

equipment, and procedures organized to perform the manufacturing operations of a

company (or other organization).”, yang diterjemahkan : Sistem Produksi adalah

kumpulan dari orang, alat-alat, dan prosedur-prosedur yang terorganisir untuk

melakukan operasi manufaktur dalam sebuah perusahaan (atau organisasi lain).

Menurut Nasution (2003, P2), Sistem produksi merupakan kumpulan dari sub

sistem - sub sistem yang saling berinteraksi dengan tujuan mentransformasikan

input produksi menjadi output produksi.

Berdasarkan kedua definisi diatas maka kami simpulkan Sistem produksi adalah

kumpulan dari alat, prosedur, dan sistem yang saling berinteraksi untuk mengubah

input produksi menjadi output produksi.

2.3.6. Harga pokok produksi

2.3.6.1. Pengertian Harga Pokok Produksi

Menurut Horngren, et al. (2009, p65), Harga Pokok Produksi (Cost of goods

manufactured) adalah “the cost of goods brought to completion, whether they were

started before or during the current accounting period.”, yang diterjemahkan

sebagai biaya barang yang sampai diselesaikan, apakah dimulai sebelum atau

selama periode akuntansi berjalan.

Menurut Hansen & Mowen yang diterjemahkan oleh Dewi Fitriasari (2007,

p44), “Cost of goods manufactured represents the total cost of goods completed

during the current period.”, yang diterjemahkan : Harga Pokok Produksi

mencerminkan total biaya barang yang di selesaikan selama periode berjalan.

Page 27: 3. BAB 2 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00325-ka 2.pdfidentified in a system analysis.”, yang diterjemahkan sebagai : perincian atau susunan

34  

Berdasarkan kedua definisi diatas maka kami simpulkan Harga pokok produksi

adalah seluruh biaya yang dibebankan untuk menyelesaikan suatu produk.

2.3.6.2. Sistem Akumulasi Biaya Produksi

Secara umum, sistem perhitungan biaya produksi yang paling digunakan terdiri

dari dua :

1. Sistem perhitungan biaya berdasarkan pesanan (Job order costing)

Menurut Carter & Usry (2006, p109), yang diterjemahkan oleh Krista, dalam

Job order costing, biaya diakumulasikan untuk setiap batch, lot, atau pesanan

pelanggan. Pesanan yang dimaksud adalah output yang diidentifikasikan untuk

memenuhi pesanan pelanggan tertentu atau untuk mengisi kembali suatu item dari

persediaan.

Perhitungan biaya berdasarkan pesanan mengakumulasikan biaya bahan baku

langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead yang dibebankan ke setiap

pesanan. Sebagai hasilnya, perhitungan biaya berdasarkan pesanan dapat

dipandang dalam tiga bagian saling berhubungan. Akuntansi bahan baku

memelihara catatan persediaan bahan baku, membebankan bahan baku langsung

ke pesanan, dan membebankan bahan baku tidak langsung ke overhead. Akuntansi

biaya tenaga kerja memelihara akun-akun yang berhubungan dengan beban gaji,

membebankan tenaga kerja langsung ke pesanan, dan membebankan tenaga kerja

tidak langsung ke overhead. Akuntansi overhead mengakumulasi biaya overhead,

memelihara catatan terinci atas overhead, dan membebankan sebagian dari

overhead ke setiap pesanan. Dasar dari perhitungan biaya berdasarkan pesanan

melibatkan hanya delapan tipe ayat jurnal akuntansi satu untuk setiap item berikut

Page 28: 3. BAB 2 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00325-ka 2.pdfidentified in a system analysis.”, yang diterjemahkan sebagai : perincian atau susunan

35  

: Pembelian bahan baku, Pengakuan biaya tenaga kerja pabrik, Pengakuan biaya

overhead pabrik, Penggunaan bahan baku, Distribusi beban gaji tenaga kerja,

Pembebanan estimasi biaya overhead, Penyelesaian pesanan, Penjualan produk.

2. Sistem perhitungan biaya berdasarkan proses (process costing)

Menurut Carter & Usry (2006, p110), yang diterjemahkan oleh Krista,

Perhitungan biaya berdasarkan proses mengakumulasi biaya berdasarkan proses

produksi atau berdasarkan departemen. Departemen merupakan fokus dari

penelusuran biaya dalam perhitungan biaya berdasarkan proses. Perhitungan biaya

berdasarkan proses mengakumulasikan semua biaya operasi suatu proses untuk

suatu periode waktu dan kemudian membagi biaya tersebut dengan jumlah unit

produk yang telah melewati proses selama periode tersebut, hasilnya adalah biaya

per unit.

Dalam sistem perhitungan biaya berdasarkan proses, bahan baku, tenaga kerja,

dan overhead pabrik dibebankan ke pusat biaya. Biaya yang dibebankan ke setiap

unit ditentukan dengan membagi total biaya yang dibebankan ke pusat biaya

dengan total unit yang diproduksi. (Carter & Usry, 2006, p156).

2.3.7. Laporan biaya produksi

Menurut Carter & Usry (2006, p134 ), yang diterjemahkan oleh Krista, Laporan

biaya produksi adalah kertas kerja yang menampilkan jumlah biaya yang

diakumulasikan dan dibebankan ke produksi selama satu bulan atau periode lain.

Menurut Maher & Deakin (1997, p122), Laporan biaya produksi merupakan

suatu laporan yang mengikhtisarkan hasil produksi dan biaya selama satu periode.

Page 29: 3. BAB 2 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00325-ka 2.pdfidentified in a system analysis.”, yang diterjemahkan sebagai : perincian atau susunan

36  

Berdasarkan kedua definisi diatas maka kami simpulkan Laporan biaya produksi

adalah laporan yang berisi biaya-biaya yang dibebankan dalam proses produksi

selama satu periode.

2.3.8. Biaya-biaya operasi manufaktur

Menurut Groover (2005, p58), yang diterjemahkan oleh Gunarta, biaya dan

faktor biaya dikelompokkan menjadi :

a. Biaya tetap dan biaya variabel.

Biaya tetap adalah biaya yang tetap ada untuk tingkat output produksi

berapapun. Contohnya meliputi biaya bangunan pabrik dan peralatan produksi,

asuransi dan pajak-pajak kepemilikan. Semua biaya ini dinyatakan dalam tahunan

Biaya tidak tetap adalah biaya bervariasi secara proporsional terhadap tingkat

output produksi. Bila output meningkat, biaya tidak tetap juga meningkat.

Contohnya meliputi biaya tenaga kerja langsung, bahan baku dan tenaga listrik

untuk mengoperasikan peralatan produksi.

b. Biaya tenaga kerja langsung, material, dan overhead.

1. Biaya tenaga kerja langsung

Biaya tenaga kerja langsung adalah jumlah seluruh upah dan gaji yang dibayar

kepada tenaga kerja yang mengoperasikan peralatan produksi dan melaksanakan

operasi pengerjaan dan operasi perakitan.

2. Biaya material

Biaya material adalah biaya pada penyediaan semua material bahan baku untuk

membuat produk.

3. Biaya Overhead

Page 30: 3. BAB 2 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00325-ka 2.pdfidentified in a system analysis.”, yang diterjemahkan sebagai : perincian atau susunan

37  

Biaya overhead adalah semua pengeluaran lainnya yang terkait dengan

beroperasinya perusahaan manufaktur itu. Biaya ini dibagi menjadi 2 :

• Biaya overhead pabrik terdiri dari biaya untuk menjalankan pabrik selain

biaya tenaga kerja dan material.

• Biaya overhead perusahaan adalah biaya untuk menjalankan perusahaan

selain aktivitas-aktivitas manufaktur.

c. Biaya penggunaan peralatan

Biaya pekerja yang menjalankan mesin dibagi menjadi 2, yaitu biaya tenaga

kerja langsung dan mesin. Biaya tidak dibebankan kepada seluruh operasi pabrik,

tetapi pada pusat pengerjaan individu.

2.3.9. Klasifikasi Biaya

Menurut Carter & Usry (2006, p40), yang diterjemahkan oleh Krista, klasifikasi

biaya sangat penting guna membuat ikhtisar yang berarti atas data biaya. Klasifikas i

yang paling umum digunakan didasarkan pada hubungan antara biaya dengan

berikut ini :

1. Produk (satu lot, batch, atau unit dari suatu barang jadi atau jasa)

2. Volume produksi

3. Departemen, proses, pusat biaya (cost center), atau subdivisi lain dari

manufaktur

4. Periode akuntansi

5. Suatu keputusan, tindakan atau evaluasi

Page 31: 3. BAB 2 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00325-ka 2.pdfidentified in a system analysis.”, yang diterjemahkan sebagai : perincian atau susunan

38  

Dibawah ini gambar adalah ilustrasi klasifikasi biaya dalam hubungannya

dengan produk menurut Carter & Usry (2006, p41), yang diterjemahkan oleh Krista

:

Tabel 2.1 Klasifikasi biaya dalam hubungannya dengan produk

2.3.10. Analisis Varian

Menurut Raiborn & Kinney (2009, p239), “Variance Analysis is the process of

categorizing the nature (favorable, unfavorable) of the differences between actual

Page 32: 3. BAB 2 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00325-ka 2.pdfidentified in a system analysis.”, yang diterjemahkan sebagai : perincian atau susunan

39  

and standard costs and seeking explanations for those differences.”, yang

diterjemahkan sebagai : proses mengkategorikan sifat (menguntungkan, tidak

menguntungkan) dari perbedaan diantara biaya aktual dan standar dan mencari

penjelasan untuk perbedaan tersebut.

Menurut Witjaksono (2006, p138), Analisis Varian adalah melakukan

dekomposisi atas perbedaan-perbedaan antara biaya aktual dan rencana menjadi

jumlah-jumlah yang terkait pada suatu realitas dan rencana.

Berdasarkan kedua definisi diatas maka kami simpulkan Analisis Varian adalah

sebuah proses menyelidiki perbedaan diantara biaya aktual dengan biaya standar.

Terdapat beberapa perhitungan Analisis Varian Menurut Witjaksono (2006, p142) :

1. Analisis varian bahan baku :

a. Analisis Satu Selisih

(Kuantitas Aktual x Harga Aktual) – (Kuantitas Standar x Harga Standar)

b. Analisis Dua Selisih

1) Selisih Bahan/Selisih Kuantitas/Selisih Efisiensi

(Kuantitas Aktual x Harga Standar) – (Kuantitas Standar x Harga Standar)

2) Selisih Harga

(Kuantitas Aktual x Harga Aktual) – (Kuantitas Aktual x Harga Standar)

c. Analisis Tiga Selisih

1) Selisih Harga Bahan Baku

(Harga Standar – Harga Aktual) x Kuantitas Standar

2) Selisih Kuantitas Bahan Baku

(Kuantitas Standar – Kuantitas Aktual) x Harga Standar

3) Selisih Harga/Kuantitas Bahan Baku

Page 33: 3. BAB 2 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00325-ka 2.pdfidentified in a system analysis.”, yang diterjemahkan sebagai : perincian atau susunan

40  

(Harga Standar – Harga Aktual) x (Kuantitas Standar – Kuantitas Aktual)

2. Analisis Varian Tenaga Kerja :

a. Analisis Satu Selisih

(Jam Kerja Aktual x Upah Aktual) – (Jam Kerja Standar x Upah Standar)

b. Analisis Dua Selisih

1) Selisih Jam Kerja/Selisih Efisiensi

(Jam Aktual x Upah Standar) – (Jam Standar x Upah Standar)

2) Selisih Upah

(Jam Aktual x Upah Aktual) – (Jam Aktual x Upah Standar)

c. Analisis Tiga Selisih

1) Selisih Tarif Upah

(Upah Standar – Upah Aktual) x Jam Standar

2) Selisih Efisiensi/jam

(Jam Standar – Jam Aktual) x Upah Standar

3) Selisih Upah/jam

(Jam Standar – Jam Aktual) x (Tarif Standar – Tarif Aktual)

3. Analisis Biaya Overhead Pabrik

a. Analisis Satu Selisih

1. Selisih BOP Variabel

BOP Variable Aktual – BOP Variable Standar

2. Selisih BOP Tetap

BOP Tetap Aktual – BOP Tetap Standar

Page 34: 3. BAB 2 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00325-ka 2.pdfidentified in a system analysis.”, yang diterjemahkan sebagai : perincian atau susunan

41  

b. Analisis Dua Selisih

1. Selisih BOP Variabel

Spending

Variance

Efficiency

Variance

(490) R + 2,720 = 2,230

2. Selisih BOP Tetap

Spending

Variance

Efficiency

Variance

1,426 + 0 = 1,426

c. Analisis Tiga Selisih

1. Untuk BOP Variabel

a) Selisih Tarif BOP Variabel

(Tarif Standar – Tarif Aktual) x Jam Standar

BOP Variabel Yang Dianggarkan BOP Variabel Aktual Selisih

A B C

15,680 16,170 (490)R

BOP Variabel Yang Dibebankan BOP Variabel Yang

Dianggarkan

Selisih

A B C

18,400 15,680 2,720L

BOP Tetap Yang Dianggarkan BOP Tetap Aktual Selisih

A B C

22,356 20,930 1,426

BOP Tetap Yang Dibebankan BOP Tetap Yang

Dianggarkan

Selisih

A B C

22,356 22,356 -

Page 35: 3. BAB 2 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00325-ka 2.pdfidentified in a system analysis.”, yang diterjemahkan sebagai : perincian atau susunan

42  

b) Selisih Efisiensi

(Jam Standar – Jam Aktual) x Tarif Standar

c) Selisih Tarif dan Efisiensi

(Jam Standar – Jam Aktual) x (Tarif Standar – Tarif Aktual)

2. Untuk BOP Tetap

a) Selisih Tarif BOP Tetap

(Tarif Standar – Tarif Aktual) x Aktual Output (unit)

b) Selisih Efisiensi

(Standar Unit yang diproduksi – Aktual Unit) x Tarif Standar

c) Selisih Tarif dan Efisiensi

(Standar Unit yang diproduksi – Aktual Unit) x (Tarif Standar – Tarif

Aktual)