3. bab 2 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/ecolls/ethesisdoc/bab2/2012-1-00325-ka...
TRANSCRIPT
8
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1. Teori Umum Sistem Informasi Akuntansi
2.1.1. Pengertian Sistem Informasi
Menurut Whitten, et al. (2007, p6), “Information System (IS) : an arrangement
of people, data, processes, and information technology that interact to collect,
process, store, and provide as output the information needed to support an
organization.”, yang diterjemahkan sebagai : susunan dari orang, data, proses-
proses, dan teknologi informasi yang saling berhubungan untuk mengumpulkan,
mengolah, menyimpan, dan menyediakan output informasi yang dibutuhkan untuk
mendukung sebuah organisasi.
Menurut O’Brien, yang diterjemahkan oleh Fitriasari, et al. (2005, p5), Sistem
Informasi dapat merupakan kombinasi teratur apapun dari orang-orang, hardware,
software, jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan,
mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi.
Menurut Sukawati, et al. (CommIT, 2009, p101), Sistem Informasi : seperangkat
prosedur yang mengkoordinasikan sumber daya (manusi, komputer) untuk
menyajikan informasi bagi manajemen dalam mengambil keputusan guna mencapai
sasaran-sasaran organisasi atau perusahaan.
Berdasarkan ketiga definisi diatas maka dapat kami simpulkan pengertian
Sistem Informasi adalah susunan atau kombinasi yang teratur dari orang, data,
proses-proses teknologi informasi, dan sumber daya lainnya yang saling
9
berhubungan untuk mengumpulkan, mengolah, menyimpan, dan menyediakan
output informasi yang dibutuhkan oleh organisasi.
2.1.2. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Jones & Rama (2006, p13), “Accounting information system is a
subsystem of a Management Information System (MIS) that provides accounting
and financial information as well as other information obtained in routine
processing of accounting transactions.” , yang diterjemahkan sebagai : Sistem
Informasi Akuntansi merupakan subsistem dari Sistem Informasi Manajemen
(SIM), yang menyediakan informasi tentang akuntansi dan keuangan sebaik
informasi lain yang diperoleh dari proses rutin dalam transaksi akuntansi.
Menurut O’Brien, et al. (2006, p236), “Accounting Information System : they
record and report bussiness transaction and other economic event; record and
report the flow of funds through an organization on a historical basis and produce
important financial statements such as balance sheets and income statements.”,
yang diterjemahkan sebagai : Sistem Informasi Akuntansi : mencatat dan
melaporkan transaksi bisnis dan kejadian ekonomi lainnya; mencatat dan
melaporkan arus kas sebuah perusahaan dalam basis historis dan menghasilkan
laporan keuangan yang penting seperti neraca dan laporan laba rugi.
Menurut Suryanto (CommIT, 2008, p106) “Accounting Information System
analogous to the preceding definitions, we might define an accounting information
system as a computer-based system designed to transform accounting data to
information (Bodnar dan Hopwood, 2001 : 6).”, yang diterjemahkan : Sistem
informasi akuntansi seperti definisi terdahulu, kita dapat mengartikan sistem
10
informasi akuntansi sebagai sistem berbasis komputer yang didesain untuk
mengubah data akuntansi menjadi informasi.
Berdasarkan ketiga definisi diatas maka dapat kami simpulkan pengertian
Sistem Informasi Akuntansi adalah suatu sistem yang digunakan untuk proses
pencatatan dan pembuatan laporan berdasarkan transaksi dan arus kas perusahaan.
2.1.3. Pengertian Analisis Sistem
Menurut Whitten, et al. (2007, p32), “System Analysis : the study of a business
problem domain to recommend improvements and specify the business requirements
and priorities for the solution.”, yang diterjemahkan sebagai: pembelajaran tentang
masalah bisnis utama untuk merekomendasikan peningkatan dan merinci
persyaratan-persyaratan bisnis dan prioritas untuk solusi.
Menurut O’Brien, yang diterjemahkan oleh Fitriasari, et al. (2005, p518),
“Analisis Sistem merupakan studi mengenai informasi yang dibutuhkan oleh
pemakai akhir yang menghasilkan persyaratan fungsional (functional requirement)
yang digunakan sebagai dasar untuk desain sistem informasi baru.”
Berdasarkan kedua definisi diatas maka kami simpulkan Analisis Sistem adalah
studi terhadap masalah dan informasi bisnis untuk menghasilkan rekomendas i
peningkatan dan merinci persyaratan bisnis dan solusi yang akan dilakukan dalam
desain sistem informasi baru.
11
2.1.4. Pengertian Perancangan Sistem
Menurut Whitten, et al. (2007, p33), “System Design : the specification or
construction of technical, computer-based solution for the business requirements
identified in a system analysis.”, yang diterjemahkan sebagai : perincian atau
susunan secara teknis, solusi berbasis komputer untuk persyaratan bisnis yang
diidentifikasi dalam sebuah analisis sistem.
Menurut O’Brien (2005, p521), yang diterjemahkan oleh Fitriasari, et al. (2005,
p521), Desain sistem terdiri dari aktivitas desain yang menghasilkan spesifikasi
sistem yang memenuhi persyaratan fungsional yang dikembangkan dalam proses
analisis sistem.
Berdasarkan kedua definisi diatas maka kami simpulkan Perancangan sistem
adalah perincian secara teknis yang menghasilkan spesifikasi sistem untuk
memenuhi persyaratan bisnis yang diidentifikasi dalam analisis sistem.
2.1.5. Pengertian Sistem Informasi Manufaktur dan Sistem
Manufaktur Terintegrasi berbasis Komputer
Menurut O’Brien, et al. (2006, p231, “Manufacturing Information System
support the production/operations function that includes all activities concerned
with the planning and control of the processes producing goods or services.”, yang
diterjemahkan sebagai : Sistem informasi manufaktur mendukung fungs i
produksi/operasi yang mencakup semua aktivitas yang terkonsentrasi pada
perencaaan dan pengendalian dari proses produksi barang atau jasa.
12
Menurut Groover (2005, p14) yang diterjemahkan oleh Arthaya, et al. , Sistem
Manufaktur Terintegrasi berbasis Komputer menandai penggunaan komputer secara
luas dan intensif untuk merancang produk, merencanakan produksi, mengendalikan
operasi, dan melaksanakan fungsi-fungsi usaha terkait yang dibutuhkan perusahaan.
Berdasarkan definisi diatas maka kami simpulkan Sistem Manufaktur
Terintegrasi berbasis Komputer adalah suatu sistem dimana didalam proses
bisnisnya sehari-hari telah menggunakan teknologi komputer yang terintegras i
untuk memenuhi kebutuhan informasi.
Menurut O’Brien, et al. (2006, p232), tujuan dari sistem manufaktur berbasis
komputer seharusnya dapat :
1. Simplify (reengineer) production processes, product designs, and factory
organization as vital foundation to automation and integration. Yan g
diterjemahkan : menyederhanakan proses produksi, desain produk, dan
organisasi pabrik sebagai fondasi penting untuk otomasi dan integrasi.
2. Automate production processes and the business functions that support them with
computers, machines, and robots. Yang diterjemahkan : mengotomasi proses
produksi dan fungsi bisnis yang mendukung mereka dengan komputer, mesin,
dan robot.
3. Integrate all production and support processes using computers,
telecommunications networks, and other information technologies. Yan g
diterjemahkan : mengintegrasi semua produksi dan mendukung proses-proses
menggunakan komputer, jaringan telekomunikasi, dan teknologi informas i
lainnya.
13 2.2. Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Berbasis Object Oriented
2.2.1. UML (Unified Modelling Language)
2.2.1.1. Rich Picture
Menurut Mathiassen, et al. (2000, p26), “A rich picture is an informal drawing
that presents the illustrator’s understanding of a situation.”, yang diterjemahkan
sebagai : rich picture adalah sebuah gambar informal yang menampilkan
pemahaman sang illustrator dari suatu situasi.
Menurut Honni, et al. (2008), Rich picture fokus kepada aspek dominan yang
mencuri perhatian dari pelukis. Dengan rich picture, pemirsa diajak untuk
memahami dan merasakan kepentingan dari aspek tersebut. Rich picture
digunakan dalam seleksi sistem untuk menunjukkan semua persepsi yang dihadapi
dalam pengembangan sistem.
Berdasarkan definisi diatas maka kami simpulkan Rich picture adalah
gambaran awal untuk membantu analis memahami proses yang sedang berjalan.
2.2.1.2. Pengertian UML
Menurut Jones & Rama (2006, p60), “UML is language used for specifying,
visualizing, constructing, and documenting an information system.”, yang
diterjemahkan sebagai : UML adalah bahasa yang digunakan untuk menspesifikasi,
memvisualisasi, membangun, dan mendokumentasi sebuah sistem informasi.
Menurut Whitten, et al. (2007, p371), “UML : a set of modelling that is used to
specify or describe a software system in terms of objects.”, yang diterjemahkan
sebagai : sebuah kumpulan dari pemodelan yang digunakan untuk merinci atau
menggambarkan sebuah sistem software bedasarkan objek.
14
Berdasarkan kedua definisi diatas maka kami simpulkan UML adalah bahasa
pemodelan yang digunakan untuk merinci atau menggambarkan sebuah sistem
berdasarkan objek.
2.2.1.3. Pengertian Activity Diagram
Menurut Jones and Rama (2006, p38), “Activity Diagram : plays the role of a
map in understanding business process by showing the sequence of activities the
process.”, yang diterjemahkan sebagai : menjalankan peranan untuk memetakan
pemahaman proses bisnis dengan menunjukkan urutan dari aktifitas-aktifitas
dalam sebuah proses.
Menurut Whitten, et al. (2007, p390), “Activity Diagram is a diagram that can
be used to graphically depict the flow of a business process, the steps of a use
case, or the logic of an object behavior(method)”, yang diterjemahkan : Activity
Diagram adalah sebuah diagram yang digunakan untuk menggambarkan secara
grafik arus dari proses bisnis, urutan-urutan dari use case, atau logika dari
behavior dari suatu objek.
Berdasarkan kedua definisi diatas maka kami simpulkan Activity Diagram
adalah suatu diagram yang menggambarkan proses bisnis secara berurut untuk
memahami akivitas didalamnya.
2.2.1.4. Jenis-jenis Activity Diagram
2.2.1.4.1. Overview Activity Diagram (OAD)
Menurut Jones & Rama (2006, p61), “Overview Activity Diagram : presents
a high – level view of the business process by documenting the key events, the
15
sequence of these event, and the information flows among the events.”, yang
diterjemahkan sebagai : gambaran tingkat tinggi dari sebuah proses bisnis dengan
mendokumentasikan kejadian-kejadian kunci, urutan dari kejadian-kejadian
tersebut, dan arus informasi dari semua kejadian tersebut.
2.2.1.4.2. Detailed Activity Diagram (DAD)
Menurut Jones & Rama (2006, p61), “Detailed Activity Diagram is an
activity diagram that provides a detailed representation of the activities
associatied with one or two of the events shown on an overview diagram.”, yang
diterjemahkan sebagai : Detailed Activity Diagram adalah diagram aktivitas yang
menyediakan perincinan gambaran dari aktivitas yang berhubungan dengan satu
atau dua kejadian yang ditunjukkan didalam overview diagram.
2.2.1.5. Simbol dalam Activity Diagram
Menurut Jones & Rama (2006, p88), simbol-simbol dalam Activity Diagram
terdiri dari : Lihat pada Lampiran.
2.2.1.6. Identifikasi Event
Menurut Jones & Rama (2006, p21), ada beberapa cara dalam mengidentifikas i
event, yaitu :
1. “Recognize the first event in a process when a process, a person or
department within an organization becomes for an activity.”, yang
diterjemahkan sebagai : kenali kejadian pertama didalam suatu proses yang
16
terjadi ketika seseorang atau departemen bertanggung jawab dalam suatu
proses bisnis.
2. “Ignore activities that do not require participation by an internal agent.”,
yang diterjemahkan sebagai : abaikan suatu kegiatan yang tidak memerlukan
partisipasi dari internal agent.
3. “Recognize a new event when responsibility is transferred from one internal
agent to another.”, yang diterjemahkan sebagai : kenali sebuah kejadian baru
pada saat tanggung jawab berpindah dari satu internal agent ke yang lainnya.
4. “Recognize a new event when a process has been interrupted and resumed
later by the same internal agent.”, yang diterjemahkan sebagai : kenali sebuah
kejadian baru ketika sebuah proses terinterupsi dan dilanjutkan kembali oleh
internal egent yang sama.
5. “Use an event name and description that reflects the broad nature of the
event.”, yang diterjemahkan sebagai : gunakan nama dan deskripsi kejadian
yang menggambarkan secara menyeluruh dari kejadian tersebut.
2.2.1.7. Pengertian Workflow
Menurut Jones & Rama (2006, p73), “Workflow Table is a two column table
that identifies the actors and action in a process.”, yang diterjemahkan sebagai :
workflow table adalah tabel 2 kolom yang mengidentifikasi aktor dan kegiatan dari
sebuah proses.
Menurut Whitten, et al. (2007, p54), “the flow of transaction through business
processes to ensure appropriate checks and approvals are implemented.”, yang
17
diterjemahkan sebagai : arus dari transaksi-transaksi didalam proses bisnis untuk
memastikan pengecekan dan otorisasi telah dilakukan.
Berdasarkan kedua definisi diatas maka kami simpulkan workflow adalah tabel
yang menunjukkan aktivitas dari kegiatan dan transaksi dalam proses bisnis.
2.2.1.8. UML Class Diagram
2.2.1.8.1. Pengertian UML Class Diagram
Menurut Jones & Rama (2006, p157), “UML class diagram can be used to
document (a) tables in AIS, (b) relationship between tables, and (c) attributesof
tables.”, yang diterjemahkan sebagai : UML class diagram adalah sebuah
diagram yang bisa digunakan untuk mendokumentasikan tabel dalam sistem
informasi akuntansi, hubungan antar tabel, atribut tabel.
Menurut Mathiassen, et al. (2000, p336), “A class diagram describes a
collection of classes and their structural relationships.”, yang diterjemahkan
sebagai : class diagram menggambarkan kumpulan dari kelas-kelas dan
hubungan yang terstruktur.
Berdasarkan kedua definisi diatas maka kami simpulkan Class Diagram
adalah diagram untuk mendeskripsikan kelas, atribut, serta hubungan yang
didalamnya.
2.2.1.8.2. Pengertian Class
Menurut Mathiassen, et al. (2000, p4), “Class is as description of a collection
of objects sharing structure, behavioural, pattern and attributes.”, yang
18
diterjemahkan sebagai : class adalah deskripsi dari berbagai struktur, pola, dan
atribut yang dipakai secara bersama-sama.
Menurut Whitten, et al. (2007, p373), “Object Class : a set of object instances
that share the same attributes and behaviors.”, yang diterjemahkan sebagai :
seperangkat objek yang membagi atribut dan sifat yang sama.
Berdasarkan kedua definisi diatas maka kami simpulkan Class adalah objek
yang mempunyai atribut dan sifat yang sama.
2.2.1.8.3. Pengertian Attribute
Menurut Jones & Rama (2006, p181), “Attributes is the smallest unit of data
that can have meaning to a user. The columns in a relational database that are
equivalent to fields in a file.”, yang diterjemahkan sebagai : unit terkecil dari data
yang memiliki suatu arti bagi pengguna. Kolom-kolom dalam database relasional
sama dengan field dalam sebuah file.
Menurut Whitten, et al. (2007, p372), “the data that represents
characteristics of interest about an object”, yang diterjemahkan sebagai : data
yang merepresentasikan karakteristik yang penting dari sebuah objek.
Menurut Mathiassen, et al. (2000, p92), “A descriptive property of a class or
an event.”, yang diterjemahkan sebagai : attribute adalah sebuah sifat dari suatu
kelas yang menjelaskan kelas tersebut.
Berdasarkan ketiga definisi diatas maka kami simpulkan Atribut adalah sifat-
sifat penting dari sebuah objek yang memiliki arti bagi pengguna.
19
2.2.1.8.4. Pengertian Behaviour
Menurut Mathiassen, et al. (2000, p90), “A description of possible event
traces for all object in a class.”, yang diterjemahkan sebagai : behaviour
merupakan keterangan dari suatu kejadian untuk menemukan semua objek dalam
sebuah kelas.
Menurut Whitten, et al. (2007, p372), “Behavior : the set of things that an
object can do and that correspond to functions that act on the objects data (or
attributes).”, yang diterjemahkan sebagai : seperangkat hal yang dapat
dilakukan oleh objek dan menyerupai fungsi-fungsi yang terjadi dalam data
objek.
Berdasarkan kedua definisi diatas maka kami simpulkan Behavior adalah
sekumpulan hal yang dilakukan oleh objek.
2.2.1.8.5. Pengertian Event
Menurut Jones & Rama (2006, p18), “Event are things that happen at a point
in time.”, yang diterjemahkan sebagai : event adalah sesuatu yang terjadi pada
saat itu juga.
Menurut Matthiassen (2000, p51), “Event is an abstraction of a problem
domain activity or process that is performed or experienced by one or more
objects.”, yang diterjemahkan sebagai : event merupakan hasil abstraksi dari satu
aktifitas yang ada di problem domain atau proses yang dilakukan oleh satu atau
lebih objek.
Berdasarkan kedua definisi diatas maka kami simpulkan event adalah sesuatu
yang dilakukan oleh satu atau lebih objek yang terjadi pada saat itu juga.
20
2.2.1.9. Use Case Diagram
2.2.1.9.1. Pengertian Use Case Diagram
Menurut Jones & Rama (2006, p267), “Use Case Diagram is a graphical
presentation that provide a list of use case that occur in an application.”, yang
diterjemahkan sebagai : use case diagram adalah sebuah grafik presentasi yang
menyediakan daftar dari use case yang ada didalam suatu aplikasi.
Menurut Whitten, et al. (2007, p246), “Use case Diagram : a diagram that
depicts the interactions between the system and external systems and users.”,
yang diterjemahkan sebagai : sebuah diagram yang menggambarkan interaks i
diantara sistem dan sistem eksternal dan pengguna.
Berdasarkan kedua definisi diatas maka kami simpulkan Use case diagram
adalah sebuah diagram yang menggambarkan daftar use case dan interaksinya
dengan pengguna atau sistem eksternal.
2.2.1.9.2. Pengertian Use Case
Menurut Jones & Rama (2006, p267), “A use case is sequence of steps that
occur when a actor is interacting with the system for a particular purpose.”,
yang diterjemahkan sebagai : use case adalah sebuah langkah yang berurutan
yang terjadi ketika aktor berinteraksi dengan sistem untuk suatu tujuan tertentu.
Menurut Whitten, et al. (2007, p246), “Use case : a behaviorally related
sequence of steps (a scenario), both automated and manual, for the purpose of
completing a single business task.”, yang diterjemahkan sebagai : “urutan
21
perilaku yang terkait dari langkah (sebuah skenario), baik otomatis maupun
manual, untuk tujuan menyelesaikan tugas bisnis tunggal.”
Berdasarkan kedua definisi diatas maka kami simpulkan Use Case adalah
urutan langkah yang terjadi pada sistem untuk menyelesaikan tugas tunggal.
2.2.1.9.3. Simbol Use Case Diagram
Menurut Mathiassen, et al. (2000, p343), ada beberapa elemen atau simbol
yang terdapat pada use case diagram yaitu : Lihat pada Lampiran.
2.2.2. Rancangan Database
2.2.2.1. Pengertian Rancangan Database
Menurut Connolly & Begg (2010, p65), “Database is a shared collection of
logically related data, a description of this data, designed to meet the information
needs of an organization.”, yang diterjemahkan sebagai : Basis data adalah sebuah
kumpulan data yang saling berhubungan secara logis, dan sebuah penjelasan dari
data tersebut, yang didesain untuk menemukan data yang dibutuhkan oleh sebuah
organisasi.
Menurut Jones & Rama (2006, p156), “A database is comprehensive collection
of related data.”, yang diterjemahkan sebagai : Database adalah kumpulan
menyeluruh dari data yang saling berhubungan.
Dari kedua definisi diatas maka kami simpulkan Database adalah kumpulan
dari data-data yang saling berhubungan, yang didesain untuk memudahkan
organisasi dalam menemukan data.
22
2.2.2.2. Primary Key dan Foreign Key
Menurut Connolly & Begg (2010, p151), “Primary key : the candidate key that
is selected to identifiy tuples uniquely within the relation”. Yang diterjemahkan
sebagai : sebuah kandidat kunci yang dipilih untuk mengidentifikasi baris-baris
secara unik dalam sebuah relasi.
Menurut Jones & Rama (2006, p163), “Primary key is an attribute(s) that
uniquely identifies a record in a table.”, yang diterjehmahkan sebagai : Primary
key adalah sebuah atribut yang mengidentifikasi secara unik sebuah record dalam
sebuah tabel.
Berdasarkan kedua definisi diatas, maka kami simpulkan Primary key adalah
sebuah atribut yang memilki identitas unik yang dicatat dalam sebuah tabel.
Menurut Connolly & Begg (2010, p151), “Foreign key : an attribute, or set of
attributes, within one relation that matches the candidate key of some (possibly the
same) relation”. Yang diterjemahkan sebagai : sebuah atribut atau kelompok
atribut, didalam sebuah relasi yang sesuai dengan kandidat kunci dari sebuah
hubungan (yang mungkin serupa).
Menurut Jones & Rama (2006, p164), “Foreign key is a field in a table that is
the primary key in some other table.”, yang diterjemahkan sebagai : Foreign key
adalah sebuah kolom dalam sebuah tabel yang merupakan primary key dalam tabel
lain.
Berdasarkan kedua definisi diatas, kami simpulkan Foreign key adalah sebuah
atau beberapa atribut dalam suatu tabel yang merupakan primary key dari tabel
lainnya.
23
2.2.2.3. Pengertian Structured Query Language (SQL)
Menurut Jones & Rama (2006, p239), “SQL : a programming language for
querying relational databases that includes commands such as SELECT, FROM,
and WHERE.”, yang diterjemahkan sebagai bahasa pemograman untuk query
database relasional yang mencakup perintah seperti SELECT, FROM, dan
WHERE.
Menurut Yung (2005, p141), SQL adalah suatu sub bahasa untuk membuat dan
memanipulasi data dalam database.
Berdasarkan kedua definisi diatas maka kami simpulkan SQL adalah bahasa
yang berisi perintah untuk memanipulasi data dalam database.
2.2.3. Rancangan Formulir
2.2.3.1. Pengertian Formulir
Menurut Mulyadi (2001, p3), Formulir adalah dokumen yang digunakan untuk
merekam terjadinya transaksi.
Menurut Jones & Rama (2006, p288 ), “Form : a formatted document
containing blank fields that users can fill in with data.”, yang diterjemahkan
sebagai : dokumen terpola yang berisi field kosong yang dapat diisi pengguna
dengan data.
Berdasarkan kedua definisi diatas maka kami simpulkan Formulir adalah
dokumen yang digunakan untuk mengisi data dan informasi tentang transaksi.
24
2.2.3.2. Jenis - jenis Formulir Input
Menurut Jones & Rama (2006, p263-264), Jenis formulir input dapat dibagi
menjadi :
1. Single record entry form (Formulir entri satu record)
“This form is used to add, delete, or modify data in a single record in a
particular table. ”, yang diterjemahkan sebagai : digunakan untuk
menampilkan, menambah, menghapus, atau memodifikasi data di satu record
satu tabel tertentu. Contoh : lihat pada lampiran.
2. Tabular entry form (Formulir entri bentuk tabel)
“Provides a spreadsheet-like design for entering multiple records in a single
table.”, yang diterjemahkan sebagai : menyediakan desain seperti spreadsheet
untuk memasukkan banyak record di satu tabel. Contoh : lihat pada lampiran.
3. Multitable entry form (Formulir entri multitabel)
“is used to add data to more than one table”, yang diterjemahkan sebagai :
digunakan untuk menambahkan data ke lebih dari satu tabel. Contoh : lihat
pada lampiran.
2.2.4. Rancangan layar (Interface)
2.2.4.1. Pengertian Rancangan Layar
Menurut Mathiassen, et al. (2000, p151), “Interface is facilities that make a
system’s model and functions available to actor.”, yang diterjemahkan sebagai :
fasilitas yang memampukan model sistem dan fungsi-fungsinya tersedia bagi
pelaku.
25
Menurut Satzinger, et al. (2004, p551), “User interface : the parts of an
information system requiring user interaction to create inputs and outputs.”, yang
diterjemahkan sebagai : bagian dari sebuah sistem informasi yang membutuhkan
interaksi pengguna untuk membuat input- input dan output- output.
Berdasarkan kedua definisi tersebut maka kami simpulkan Rancangan Layar
adalah suatu rancangan berupa input dan output yang disediakan bagi pelaku untuk
melaksanakan suatu tugas.
2.2.4.2. Elemen Rancangan Layar
Menurut Jones & Rama (2006, p271), elemen-elemen rancangan layar terdiri
dari :
1. Text boxes
”spaces on a form that are used to enter information that is added to a table or
to display information that is read from a table.”, yang diterjemahkan sebagai :
ruang pada layar yang digunakan untuk memasukkan informasi atau
menampilkan informasi yang dibaca dari tabel. Contoh lihat pada lampiran.
2. Labels
“help the user understand what information needs to be entered.”, yang
diterjemahkan sebagai : membantu pengguna untuk memahami informasi apa
yang dibutuhkan untuk dimasukkan. Contoh : lihat pada lampiran.
3. Look-up feature
“frequently added to text boxes that are used for entering foreign key.”, yang
diterjemahkan sebagai : biasanya ditambahkan pada text boxes yang digunakan
untuk memasukkan foreign key. Contoh : lihat pada lampiran.
26
4. Command button
“used to perform an action.”, yang diterjemahkan sebagai : digunakan untuk
melakukan suatu aksi. Contoh : lihat pada lampiran.
5. Radio button
“allow users to select one of a set of options.”, yang diterjemahkan sebagai :
memungkinkan user untuk memilih satu dari seperangkat pilihan. Contoh : lihat
pada lampiran.
6. Check boxes
“similar to radio button, but more than one option can be selected.”, yang
diterjemahkan sebagai : mirip dengan radio button, tetapi dapat memilih lebih
dari satu pilihan. Contoh : lihat pada lampiran.
2.2.4.3. Pengertian Visual Studio .NET
Menurut Yung (2005, p1), Visual Studio.NET adalah salah satu bentuk
integrated development environment (IDE) terbaru dan tercanggih yang dimiliki
oleh microsoft untuk saat ini.
Menurut Yao & Durant (2004, p1335), “Visual Studio .NET : a tool provided
by Microsoft that provides an integrated development environtment for writing
code and building and debugging program. The first version of the .NET Compact
Framework requires Visual Studio .NET 2003.”, yang diterjemahkan sebagai :
sebuah alat yang disediakan oleh microsoft yang memberikan lingkungan
pengembangan terintegrasi untuk menulis kode dan membangun dan menjalankan
program. Versi pertama dari .NET Compact Framework memerlukan Visual
Studio .NET 2003.
27
Berdasarkan kedua definisi tersebut maka kami simpulkan Visual Studio .NET
adalah sebuah alat yang berbentuk integrated development environment (IDE)
yang disediakan oleh Microsoft untuk menulis kode, membangun dan menjalankan
program.
2.2.5. Rancangan laporan
2.2.5.1. Pengertian Rancangan Laporan
Menurut Jones & Rama (2006, p201), “Report is a formatted and organized
presentation of data.”, yang diterjemahkan sebagai : laporan adalah presentasi dari
data yang sudah diatur dan diformat.
Menurut Mulyadi (2001, p5), laporan adalah informasi yang merupakan
keluaran sistem akuntansi.
Berdasarkan kedua definisi diatas maka kami simpulkan Laporan adalah
presentasi data yang teratur yang merupakan keluaran sistem akuntansi.
2.2.5.2. Model-model Laporan
Menurut Jones & Rama (2006, p220-224), terdapat empat model laporan yang
umum :
1. Simple Event Lists
“Provide a simple listing of events during a time period organized by event
date or transaction number with no grouping or sub totals.”, yang
diterjemahkan sebagai : menyediakan daftar sederhana selama satu periode
waktu berdasarkan tanggal kejadian atau nomor transaksi tanpa
pengelompokan atau subtotal. Contoh : lihat pada lampiran.
28
2. Grouped Event Detail Reports
“Show a list of events during a period and are commonly grouped by
products/services or agents.”, yang diterjemahkan sebagai : menunjukkan
daftar kejadian selama satu periode dan secara umum dikelompokkan
berdasarkan produk/layanan atau agen-agen. Contoh : lihat pada lampiran.
3. Event Summary Report
“Summarizes event data by various parameters. Summary report present only
summary information; they do not list individual events.”, yang diterjemahkan
sebagai : meringkas data kejadian berdasarkan parameter yang berbeda.
Laporan ringkas hanya menyajikan informasi ringkas; tidak mendaftarkan
kejadian individu. Contoh : lihat pada lampiran.
4. Single Event Report
“Gives details about a single event.”, yang diterjemahkan sebagai :
memberikan rincian tentang kejadian tunggal. Contoh : lihat pada lampiran.
2.2.5.3. Pengertian Crystal Reports
Menurut Yung (2005, p171), Crystal Report merupakan sebuah desain untuk
mencetak laporan yang memiliki bagian-bagian seperti report header, page header,
detail, report footer, dan page footer.
Menurut Peck (2003, p2), “Crystal reports : being a Windows-based report
writer, provides all the tools you need for creating presentation-quality reports.”,
yang diterjemahkan sebuah pembuat laporan berbasis Windows, yang
menyediakan semua alat yang dibutuhkan untuk membuat hasil laporan yang
berkualitas.
29
Dari kedua definisi diatas maka kami simpulkan Crystal reports adalah alat
untuk membuat laporan berbasis komputer pada Windows.
2.2.6. Navigation Diagram
Menurut Mathiassen, et al. (2000, p344), “A navigation diagram is a special
kind of statechart diagram that focuses on the overall dynamics of the user
interface.”, yang diterjemahkan sebagai : jenis khusus dari statechart diagram yang
menitikberatkan pada tampilan user interface.
Menurut Satzinger, et al. (2004, p504), “Navigation is the process of accessing
an object by extracting its object identifier from another (related) object.”, yang
diterjemahkan sebagai : Navigation adalah proses mengakses sebuah objek dengan
menggali pengenalan objek dari objek lain yang saling berkaitan.
Berdasarkan kedua definisi tersebut maka kami simpulkan Navigation Diagram
adalah diagram yang menggambarkan proses perpindahan dari objek dalam user
interface.
2.3. Teori-teori Khusus
2.3.1. Pengertian produksi
Menurut Groover (2008, p39), “Manufacturing can be defined as the application
of physical and chemical processes to alter the geometry, properties, and/or
appearance of a given starting material to make parts or products; manufacturing
also includes the joining of multiple parts to make assembled products.” , yang
diterjemahkan : Manufaktur dapat diartikan aplikasi proses fisikal dan kimia untuk
mengubah geometri, properti, dan/atau penampilan dari material awal yang
30
diberikan untuk membuat bagian atau produk; manufaktur juga termasuk
menggabungkan banyak bagian untuk membuat produk rakitan.
Menurut Heizer, et al. (2011, p36), "Production is the creation of goods and
services." , yang diterjemahkan : Produksi adalah penciptaan barang dan jasa.
Menurut Achmadi (CommIT, 2008, p117), Manufacturing adalah seluruh
aktifitas dan operasi yang meliputi perancangan, pemilihan material, produksi,
pengawasan kualitas, manajemen, dan marketing
Berdasarkan ketiga definisi diatas maka kami simpulkan Produksi adalah suatu
proses fisik atau kimia untuk mengubah bentuk atau properti barang yang
melibatkan berbagai sumber daya yang dikelola untuk menghasilkan produk atau
jasa.
2.3.2. Pengertian Production Planning and Control (PPC)
Menurut Nasution (2003, p13), Production Planning and Control (PPC) adalah
proses untuk merencanakan dan mengendalikan aliran material yang masuk,
mengalir, dan keluar dari sistem produksi/operasi sehingga permintaan pasar dapat
dipenuhi dengan jumlah yang tepat, waktu penyerahan yang tepat, dan biaya
produksi minimum.
Menurut Groover (2008, p754), “Production control consists of determining
whether the necessary resources to implement the production plan have been
provided, and if not, attempting to take corrective action to address the deficiencies.
As its name suggests, production control includes various systems and technique for
controlling production and inventory in the factory.”, yang diterjemahkan :
Pengendalian produksi meliputi penentuan apa sumber daya yang dibutuhkan untuk
31
mengimplementasi rencana produksi yang ditetapkan, dan jika tidak, berusaha untuk
mengambil tindakan korektif terhadap defisiensi.
Dari kedua definisi diatas maka kami simpulkan Production Planning and
Control (PPC) adalah perencanaan dan pengendalian sumber daya produksi supaya
sistem produksi dapat bekerja dengan baik.
2.3.3. Perencanaan produksi
Menurut Ahyari (1998, p13), Perencanaan produksi merupakan perencanaan
tentang produk apa dan berapa jumlahnya masing-masing yang segera akan
diproduksikan pada periode yang akan datang.
Menurut Nasution (2003, p1), Perencanaan produksi adalah merupakan tindakan
antisipasi dimasa mendatang sesuai dengan periode waktu yang direncanakan.
Berdasarkan kedua definisi diatas maka kami simpulkan Perencanaan produksi
adalah tindakan antisipasi untuk meramalkan berapa jumlah yang harus diproduksi
pada periode yang ditentukan.
2.3.4. Proses produksi
Menurut Yamit (1999, p116), Proses produksi adalah suatu kegiatan dengan
melibatkan tenaga manusia, bahan serta peralatan untuk menghasilkan produk yang
berguna.
Menurut Nasution (2003, p1), Proses produksi adalah metode dan teknik yang
digunakan dalam mengolah bahan baku menjadi produk.
32
Berdasarkan kedua definisi diatas maka kami simpulkan Proses produksi adalah
metode yang digunakan untuk menghasilkan produk, yang melibatkan berbagai
sumber daya dan fasilitas.
Menurur Groover (2007, p10), Proses Manufaktur dapat dibagi menjadi dua :
1. Processing Operations (Operasi Pemrosesan)
“A processing operations transforms a work material from one state of
completion to a more advanced state that is closer to the final desired product. It
adds value by changing the geometry, properties, or appearance of the starting
material. In general, processing operations are performed on discrete workparts,
but some processing operations are also applicable to assembled items.”, yang
diterjemahkan : operasi pemrosesan mengubah bahan material dari satu keadaan
menjadi keadaan yang lebih maju sehingga lebih mendekati produk akhir yang
diinginkan. Proses tersebut menambah nilai dengan mengubah geometri, sifat, atau
wujud dari material awal. Pada umumnya, operasi pemrosesan juga berlaku untuk
barang yang dirakit.
2. Assembly Operations (Operasi Perakitan)
“A assembly operations joins two or more components in order to create a new
entity, called an assembly, subassembly, or some other term that refers to the
joining process”, yang diterjemahkan : operasi perakitan menggabungkan dua atau
lebih komponen dengan tujuan untuk menghasilkan kesatuan/benda baru, yang
disebut rakitan, sub-rakitan, atau beberapa kondisi lain yang menunjukkan proses
penggabungan.
33
2.3.5. Sistem produksi
Menurut Groover (2008, 19), “A production system is a collection of people,
equipment, and procedures organized to perform the manufacturing operations of a
company (or other organization).”, yang diterjemahkan : Sistem Produksi adalah
kumpulan dari orang, alat-alat, dan prosedur-prosedur yang terorganisir untuk
melakukan operasi manufaktur dalam sebuah perusahaan (atau organisasi lain).
Menurut Nasution (2003, P2), Sistem produksi merupakan kumpulan dari sub
sistem - sub sistem yang saling berinteraksi dengan tujuan mentransformasikan
input produksi menjadi output produksi.
Berdasarkan kedua definisi diatas maka kami simpulkan Sistem produksi adalah
kumpulan dari alat, prosedur, dan sistem yang saling berinteraksi untuk mengubah
input produksi menjadi output produksi.
2.3.6. Harga pokok produksi
2.3.6.1. Pengertian Harga Pokok Produksi
Menurut Horngren, et al. (2009, p65), Harga Pokok Produksi (Cost of goods
manufactured) adalah “the cost of goods brought to completion, whether they were
started before or during the current accounting period.”, yang diterjemahkan
sebagai biaya barang yang sampai diselesaikan, apakah dimulai sebelum atau
selama periode akuntansi berjalan.
Menurut Hansen & Mowen yang diterjemahkan oleh Dewi Fitriasari (2007,
p44), “Cost of goods manufactured represents the total cost of goods completed
during the current period.”, yang diterjemahkan : Harga Pokok Produksi
mencerminkan total biaya barang yang di selesaikan selama periode berjalan.
34
Berdasarkan kedua definisi diatas maka kami simpulkan Harga pokok produksi
adalah seluruh biaya yang dibebankan untuk menyelesaikan suatu produk.
2.3.6.2. Sistem Akumulasi Biaya Produksi
Secara umum, sistem perhitungan biaya produksi yang paling digunakan terdiri
dari dua :
1. Sistem perhitungan biaya berdasarkan pesanan (Job order costing)
Menurut Carter & Usry (2006, p109), yang diterjemahkan oleh Krista, dalam
Job order costing, biaya diakumulasikan untuk setiap batch, lot, atau pesanan
pelanggan. Pesanan yang dimaksud adalah output yang diidentifikasikan untuk
memenuhi pesanan pelanggan tertentu atau untuk mengisi kembali suatu item dari
persediaan.
Perhitungan biaya berdasarkan pesanan mengakumulasikan biaya bahan baku
langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead yang dibebankan ke setiap
pesanan. Sebagai hasilnya, perhitungan biaya berdasarkan pesanan dapat
dipandang dalam tiga bagian saling berhubungan. Akuntansi bahan baku
memelihara catatan persediaan bahan baku, membebankan bahan baku langsung
ke pesanan, dan membebankan bahan baku tidak langsung ke overhead. Akuntansi
biaya tenaga kerja memelihara akun-akun yang berhubungan dengan beban gaji,
membebankan tenaga kerja langsung ke pesanan, dan membebankan tenaga kerja
tidak langsung ke overhead. Akuntansi overhead mengakumulasi biaya overhead,
memelihara catatan terinci atas overhead, dan membebankan sebagian dari
overhead ke setiap pesanan. Dasar dari perhitungan biaya berdasarkan pesanan
melibatkan hanya delapan tipe ayat jurnal akuntansi satu untuk setiap item berikut
35
: Pembelian bahan baku, Pengakuan biaya tenaga kerja pabrik, Pengakuan biaya
overhead pabrik, Penggunaan bahan baku, Distribusi beban gaji tenaga kerja,
Pembebanan estimasi biaya overhead, Penyelesaian pesanan, Penjualan produk.
2. Sistem perhitungan biaya berdasarkan proses (process costing)
Menurut Carter & Usry (2006, p110), yang diterjemahkan oleh Krista,
Perhitungan biaya berdasarkan proses mengakumulasi biaya berdasarkan proses
produksi atau berdasarkan departemen. Departemen merupakan fokus dari
penelusuran biaya dalam perhitungan biaya berdasarkan proses. Perhitungan biaya
berdasarkan proses mengakumulasikan semua biaya operasi suatu proses untuk
suatu periode waktu dan kemudian membagi biaya tersebut dengan jumlah unit
produk yang telah melewati proses selama periode tersebut, hasilnya adalah biaya
per unit.
Dalam sistem perhitungan biaya berdasarkan proses, bahan baku, tenaga kerja,
dan overhead pabrik dibebankan ke pusat biaya. Biaya yang dibebankan ke setiap
unit ditentukan dengan membagi total biaya yang dibebankan ke pusat biaya
dengan total unit yang diproduksi. (Carter & Usry, 2006, p156).
2.3.7. Laporan biaya produksi
Menurut Carter & Usry (2006, p134 ), yang diterjemahkan oleh Krista, Laporan
biaya produksi adalah kertas kerja yang menampilkan jumlah biaya yang
diakumulasikan dan dibebankan ke produksi selama satu bulan atau periode lain.
Menurut Maher & Deakin (1997, p122), Laporan biaya produksi merupakan
suatu laporan yang mengikhtisarkan hasil produksi dan biaya selama satu periode.
36
Berdasarkan kedua definisi diatas maka kami simpulkan Laporan biaya produksi
adalah laporan yang berisi biaya-biaya yang dibebankan dalam proses produksi
selama satu periode.
2.3.8. Biaya-biaya operasi manufaktur
Menurut Groover (2005, p58), yang diterjemahkan oleh Gunarta, biaya dan
faktor biaya dikelompokkan menjadi :
a. Biaya tetap dan biaya variabel.
Biaya tetap adalah biaya yang tetap ada untuk tingkat output produksi
berapapun. Contohnya meliputi biaya bangunan pabrik dan peralatan produksi,
asuransi dan pajak-pajak kepemilikan. Semua biaya ini dinyatakan dalam tahunan
Biaya tidak tetap adalah biaya bervariasi secara proporsional terhadap tingkat
output produksi. Bila output meningkat, biaya tidak tetap juga meningkat.
Contohnya meliputi biaya tenaga kerja langsung, bahan baku dan tenaga listrik
untuk mengoperasikan peralatan produksi.
b. Biaya tenaga kerja langsung, material, dan overhead.
1. Biaya tenaga kerja langsung
Biaya tenaga kerja langsung adalah jumlah seluruh upah dan gaji yang dibayar
kepada tenaga kerja yang mengoperasikan peralatan produksi dan melaksanakan
operasi pengerjaan dan operasi perakitan.
2. Biaya material
Biaya material adalah biaya pada penyediaan semua material bahan baku untuk
membuat produk.
3. Biaya Overhead
37
Biaya overhead adalah semua pengeluaran lainnya yang terkait dengan
beroperasinya perusahaan manufaktur itu. Biaya ini dibagi menjadi 2 :
• Biaya overhead pabrik terdiri dari biaya untuk menjalankan pabrik selain
biaya tenaga kerja dan material.
• Biaya overhead perusahaan adalah biaya untuk menjalankan perusahaan
selain aktivitas-aktivitas manufaktur.
c. Biaya penggunaan peralatan
Biaya pekerja yang menjalankan mesin dibagi menjadi 2, yaitu biaya tenaga
kerja langsung dan mesin. Biaya tidak dibebankan kepada seluruh operasi pabrik,
tetapi pada pusat pengerjaan individu.
2.3.9. Klasifikasi Biaya
Menurut Carter & Usry (2006, p40), yang diterjemahkan oleh Krista, klasifikasi
biaya sangat penting guna membuat ikhtisar yang berarti atas data biaya. Klasifikas i
yang paling umum digunakan didasarkan pada hubungan antara biaya dengan
berikut ini :
1. Produk (satu lot, batch, atau unit dari suatu barang jadi atau jasa)
2. Volume produksi
3. Departemen, proses, pusat biaya (cost center), atau subdivisi lain dari
manufaktur
4. Periode akuntansi
5. Suatu keputusan, tindakan atau evaluasi
38
Dibawah ini gambar adalah ilustrasi klasifikasi biaya dalam hubungannya
dengan produk menurut Carter & Usry (2006, p41), yang diterjemahkan oleh Krista
:
Tabel 2.1 Klasifikasi biaya dalam hubungannya dengan produk
2.3.10. Analisis Varian
Menurut Raiborn & Kinney (2009, p239), “Variance Analysis is the process of
categorizing the nature (favorable, unfavorable) of the differences between actual
39
and standard costs and seeking explanations for those differences.”, yang
diterjemahkan sebagai : proses mengkategorikan sifat (menguntungkan, tidak
menguntungkan) dari perbedaan diantara biaya aktual dan standar dan mencari
penjelasan untuk perbedaan tersebut.
Menurut Witjaksono (2006, p138), Analisis Varian adalah melakukan
dekomposisi atas perbedaan-perbedaan antara biaya aktual dan rencana menjadi
jumlah-jumlah yang terkait pada suatu realitas dan rencana.
Berdasarkan kedua definisi diatas maka kami simpulkan Analisis Varian adalah
sebuah proses menyelidiki perbedaan diantara biaya aktual dengan biaya standar.
Terdapat beberapa perhitungan Analisis Varian Menurut Witjaksono (2006, p142) :
1. Analisis varian bahan baku :
a. Analisis Satu Selisih
(Kuantitas Aktual x Harga Aktual) – (Kuantitas Standar x Harga Standar)
b. Analisis Dua Selisih
1) Selisih Bahan/Selisih Kuantitas/Selisih Efisiensi
(Kuantitas Aktual x Harga Standar) – (Kuantitas Standar x Harga Standar)
2) Selisih Harga
(Kuantitas Aktual x Harga Aktual) – (Kuantitas Aktual x Harga Standar)
c. Analisis Tiga Selisih
1) Selisih Harga Bahan Baku
(Harga Standar – Harga Aktual) x Kuantitas Standar
2) Selisih Kuantitas Bahan Baku
(Kuantitas Standar – Kuantitas Aktual) x Harga Standar
3) Selisih Harga/Kuantitas Bahan Baku
40
(Harga Standar – Harga Aktual) x (Kuantitas Standar – Kuantitas Aktual)
2. Analisis Varian Tenaga Kerja :
a. Analisis Satu Selisih
(Jam Kerja Aktual x Upah Aktual) – (Jam Kerja Standar x Upah Standar)
b. Analisis Dua Selisih
1) Selisih Jam Kerja/Selisih Efisiensi
(Jam Aktual x Upah Standar) – (Jam Standar x Upah Standar)
2) Selisih Upah
(Jam Aktual x Upah Aktual) – (Jam Aktual x Upah Standar)
c. Analisis Tiga Selisih
1) Selisih Tarif Upah
(Upah Standar – Upah Aktual) x Jam Standar
2) Selisih Efisiensi/jam
(Jam Standar – Jam Aktual) x Upah Standar
3) Selisih Upah/jam
(Jam Standar – Jam Aktual) x (Tarif Standar – Tarif Aktual)
3. Analisis Biaya Overhead Pabrik
a. Analisis Satu Selisih
1. Selisih BOP Variabel
BOP Variable Aktual – BOP Variable Standar
2. Selisih BOP Tetap
BOP Tetap Aktual – BOP Tetap Standar
41
b. Analisis Dua Selisih
1. Selisih BOP Variabel
Spending
Variance
Efficiency
Variance
(490) R + 2,720 = 2,230
2. Selisih BOP Tetap
Spending
Variance
Efficiency
Variance
1,426 + 0 = 1,426
c. Analisis Tiga Selisih
1. Untuk BOP Variabel
a) Selisih Tarif BOP Variabel
(Tarif Standar – Tarif Aktual) x Jam Standar
BOP Variabel Yang Dianggarkan BOP Variabel Aktual Selisih
A B C
15,680 16,170 (490)R
BOP Variabel Yang Dibebankan BOP Variabel Yang
Dianggarkan
Selisih
A B C
18,400 15,680 2,720L
BOP Tetap Yang Dianggarkan BOP Tetap Aktual Selisih
A B C
22,356 20,930 1,426
BOP Tetap Yang Dibebankan BOP Tetap Yang
Dianggarkan
Selisih
A B C
22,356 22,356 -
42
b) Selisih Efisiensi
(Jam Standar – Jam Aktual) x Tarif Standar
c) Selisih Tarif dan Efisiensi
(Jam Standar – Jam Aktual) x (Tarif Standar – Tarif Aktual)
2. Untuk BOP Tetap
a) Selisih Tarif BOP Tetap
(Tarif Standar – Tarif Aktual) x Aktual Output (unit)
b) Selisih Efisiensi
(Standar Unit yang diproduksi – Aktual Unit) x Tarif Standar
c) Selisih Tarif dan Efisiensi
(Standar Unit yang diproduksi – Aktual Unit) x (Tarif Standar – Tarif
Aktual)