bab 2 landasan teori 2.1 sistem informasi dan ti 2.1.1...
TRANSCRIPT
7
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Sistem Informasi dan TI
2.1.1 Pengertian Sistem Informasi
Menurut James O’ Brien (2003, p29), sistem adalah sekelompok
komponen yang saling berhubungan, bekerja bersama untuk mencapai
tujuan bersama dengan menerima input serta menghasilkan output dalam
proses transformasi yang teratur. Sedangkan menurut Williams dan Sawyer
(2005, p457), sistem adalah sekumpulan komponen yang saling
berhubungan yang berinteraksi untuk melakukan suatu pekerjaan dalam
usaha untuk mencapai suatu tujuan.
Dari definisi – definisi diatas dapat disimpulkan, sistem adalah
kumpulan dari beberapa komponen atau objek yang memilki hubungan
yang saling bekerja sama dalam sebuah proses untuk mencapai suatu tujuan
tertentu.
Adapun pengertian mengenai informasi, menurut James O’ Brien
(2003, p11) adalah data yang telah diproses menjadi bentuk yang memiliki
arti bagi penerima dan dapat berupa fakta, suatu nilai yang bermanfaat. Jadi
ada suatu proses transformasi data untuk menjadi suatu informasi, yaitu
input - proses – output. Adapun Gondodiyoto (2003, p6) mendefinisikan
informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang sesuai
8
dengan keinginan si penerima. Sedangkan menurut McLeod yang
diterjemahkan oleh Teguh (2004, p12), informasi adalah data yang telah
diproses, atau memiliki arti. Maka dapat disimpulkan bahwa informasi
adalah sekumpulan data yang diproses sehingga berguna dan berarti bagi
penggunanya.
Berdasarkan teori – teori diatas kami menyimpulkan bahwa
informasi adalah data – data yang telah diproses sehingga menjadi hasil
yang dapat berguna.
Jadi, mengenai sistem informasi itu sendiri, menurut Turban (2003,
p15), sistem informasi adalah mengumpulkan, menyimpan, menganalisa,
dan penyebaran informasi untuk tujuan tertentu. Menurut James O’ Brien
(2003, p7) sistem informasi adalah kombinasi teratur apapun dari orang-
orang, hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber daya data
yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam
sebuah organisasi. Sedangkan menurut McLeod (2004, p19) sistem
informasi adalah sekumpulan komponen - komponen yang terintegrasi
dengan batasan – batasan yang teridentifikasi, yang mengimplementasikan
model dari requirement, function, dan interface yang bekerja untuk
mencapai suatu tujuan dengan menerima data sebagai input dan
memprosesnya menjadi output yang mempunyai arti bagi penerimanya.
Menurut Laudon (2004, p8), an information system can be defined
technically as a set of interrelated components that collect (or retrieve),
process, store, and distribute information to support decision making and
9
control in an organization. Dari definisi diatas, Sistem Informasi adalah
kumpulan komponen yang saling berhubungan dalam mengumpulkan,
memproses, menyimpan, menyediakan dan mendistribusikan informasi
untuk mendukung pengambilan keputusan dan pengendalian didalam
organisasi.
Jeferry L.Whitten (2004,p12) information system is an arrangement
of people, data,processes, an d information technology that interact to
collect, process , store, and provide as output the information needed to
support an organization. Definisi tersebut dapat dijelaskan sebagai sistem
informasi adalah sebuah susunan dari orang, data, pemrosesan, dan TI yang
berinteraksi untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan
menyediakan ouput dari informasi yang dibutuhkan untuk mendukung
sebuah organisasi.
Dari definisi – definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem
informasi adalah sekumpulan komponen yang terdiri dari manusia,
perangkat keras, perangkat lunak, jaringan komunikasi yang diproses
menjadi suatu bentuk yang memiliki arti dan digunakan untuk mendukung
pengambilan keputusan, koordinasi, dan kontrol dalam suatu perusahaan.
2.1.2 Pengertian TI
Menurut O’Brien (2005, p7), TI adalah hardware, software,
telekomunikasi, manajemen database, dan teknologi pemrosesan informasi
lainnya yang digunakan dalam sistem informasi berbasis komputer,
sedangkan Menurut Williams (2007, p4), pengertian TI adalah istilah
10
umum yang menjelaskan teknologi apapun yang membantu manusia dalam
membuat, mengubah, menyimpan, mengkomunikasikan dan atau
menyebarkan informasi, kemudian menurut MCLeod dan Scheel (2007,
p1), TI adalah sumber daya fisik dan sumber daya manusia yang digunakan
manajer untuk mengelola perusahaan dan menurut Prof. Dr. Jogiyanto
(2007, p3), TI adalah subsistem atau sistem bagian dari sistem informasi.
Menurut Whitten (2004,p11) Information technology is a
contemporary term that describes the combination of computer technology
(hardware and software) with the telecommunication technology (data,
image, and voice networks). TI adalah sebuah istilah yang menjelaskan
kombinasi dari teknologi komputer (hardware dan software) dengan
teknologi telekomunikasi (data, gambar, dan jaringan suara).
Menurut William Sawyer ( 2005,p3) , information technology is a
general term that describes and any technology that help to produce,
manipulate, store, communicate, and / or disseminate information. Definisi
tersebut dapat diartikan sebagai TI adalah istilah umum untuk
mendeskripsikan teknologi yang membantu menghasilkan, memanipulasi,
menyimpan, mengkomunikasikan, dan atau menyebarkan informasi. TI
menggabungkan komputer dengan komunikasi yang berkecepatan tinggi
untuk menghubungkan data, suara, dan video.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa TI merupakan perangkat keras dan
perangkat lunak yang digunakan untuk memfasilitasi perolehan,
11
pemrosesan, penyimpanan, dan pengiriman informasi agar menjadi lebih
cepat, lebih luas sebarannya dan lebih lama penyimpanannya.
2.1.3 Tujuan Sistem Informasi
Tujuan Sistem Informasi (SI) menurut Hall (2001, p18), dibedakan
menjadi 3 tujuan umum yang bagi semua sistem yaitu :
a. Untuk mendukung fungsi kepengurusan manajemen.
Kepengurusan yang merujuk ke tanggung jawab manajemen untuk
mengatur sumber daya perusahaan secara benar.
b. Untuk mendukung pengambilan keputusan
Sistem informasi memberikan para manajer, informasi yang mereka
perlukan untuk melakukan tanggung jawab pengambilan keputusan.
c. Untuk mendukung kegiatan operasi perusahaan hari demi hari.
Sistem informasi ini menyediakan informasi bagi personal operasi
untuk membantu mereka setiap hari secara efisien dan efektifitas.
2.1.4 Peranan dan Fungsi disusunnya Sistem Informasi
Menurut O’Brien (2005, p10), tiga peranan penting yang dapat
dilakukan oleh sistem informasi untuk sebuah perusahaan bisnis, yaitu
mendukung proses bisnis dan operasi bisnis, mendukung pengambilan
keputusan para pegawai dan manajernya, serta mendukung berbagai
strategi untuk mencapai keunggulan kompetitif. Sedangkan menurut
O’Brien (2003, p26) fungsi sistem informasi terdiri dari :
12
a. Area fungsional utama dari bisnis yang penting dalam keberhasilan
bisnis, seperti fungsi akuntansi, manajemen operasional, pemasaran,
dan manajemen sumber daya manusia.
b. Kontribusi penitng dalam efisiensi operasional, produktivitas, dan
moral pegawai, serta layanan dan kepuasan pelanggan.
c. Menyebarluaskan pengambilan keputusan yang efektif oleh para
manajer dan praktisi bisnis.
d. Bahan yang sangat penting dalam mengembangkan produk dan jasa
yang kompetitif, yang dapat memberikan organisasi kelebihan strategis
dalam pasar global.
e. Peluang berkarier yang dinamis, memuaskan, serta menantang bagi
jutaan pria dan wanita.
f. Komponen penting dari sumber daya, infrastruktur, dan kemampuan
perusahaan bisnis yang membentuk jaringan.
Secara konsep (O’Brien ,2005, p16) aplikasi sistem informasi dalam
dunia bisnis saat ini dapat diklasifikasikan dalam beberapa macam, antara
lain :
a. Sistem pendukung operasi
SI selalu dibutuhkan untuk memproses data yang dihasilkan oleh dan
digunakan dalam operasi bisnis. Sistem pendukung operasi semacam
ini menghasilkan berbagai macam produk informasi yang dapat
13
digunakan oleh manajer. Peranan dan sistem pendukung operasi
perusahaan bisnis adalah untuk :
1. Sistem pemrosesan transaksi
Memproses data yang dihasilkan dari transaksi bisnis,
memperbaharui database, operasional, dan menghasilkan
dokumen bisnis.
2. Sistem pengendalian proses
Mengawasi dan mengendalikan setiap proses industrial
3. Sistem kerja sama perusahaan
Mendukung komunikasi dan kerja sama tim, kelompok kerja, dan
perusahaan.
b. Sistem pendukung manajemen
Ketika aplikasi SI berfokus pada penyediaan informasi dan dukungan
untuk pengambilan keputusan yang efektif oleh para manajer, aplikasi
sistem tersebut akan disebut sebagai sistem pendukung manajemen.
Memberikan dukungan dan informasi untuk pengambilan keputusan
semua jenis manajer serta praktisi bisnis adalah tugas yang rumit.
Beberapa jenis utama SI mendukung berbagai tanggung jawab
pengambilan keputusan, seperti :
1. Sistem Informasi Manajemen
Memberikan informasi dalam bentuk laporan yang telah
ditentukan sebelumnya untuk mendukung pengambilan keputusan
bisnis.
2. Sistem pendukung keputusan
14
Memberikan dukungan interaktif khusus untuk proses
pengambilan keputusan para manajer dan praktisi bisnis lainnya.
3. Sistem informasi eksekutif
Memberikan informasi penting dari sistem informasi manajemen,
sistem pendukung keputusan dan sumber lainnya yang dibentuk
sesuai kebutuhan informasi para eksekutif.
2.1.5 Komponen Sistem Informasi
Model sistem informasi menurut O’Brien (2005,p35) yang
menunjukkan kerangka konsep dasar untuk berbagai komponen dan
aktivitas sistem informasi. Model sistem informasi ini memperlihatkan
hubungan antar komponen dan aktivitas sistem informasi. Model tersebut
memberikan kerangka kerja yang menekankan pada lima konsep utama
yang dapat diaplikasikan ke semua sistem informasi, yaitu :
2.1.5.1 Sumber Daya Manusia
Manusia dibutuhkan untuk pengoperasian semua sistem
informasi. Sumber daya manusia ini meliputi pemakai akhir dan
pakar SI.
1. Pemakai akhir (juga disebut pemakai atau klien) adalah orang-
orang yang menggunakan sistem informasi atau informasi yang
dihasilkan sistem tersebut.
2. Pakar SI adalah orang-orang yang mengembangkan dan
mengoperasikan sistem informasi. Mereka meliputi analisis
15
sistem, pembuat software, operator sistem, dan personel tingkat
manajerial, teknis, dan staf administrasi SI lainnya.
2.1.5.2 Sumber Daya Hardware
Konsep Sumber daya hardware meliputi semua peralatan
dan bahan fisik yang digunakan dalam pemrosesan informasi.
Contoh-contoh hardware dalam sistem informasi berbasis komputer
adalah :
1. Sistem Komputer, yang terdiri dari CPU yang berisi pemroses
mikro, dan berbagai peralatan peripheral yang paling
berhubungan.
Contohnya adalah sistem komputer palmtop, laptop, desktop,
sistem komputer berskala menengah, dan komputer mainframe
besar.
2. Peripheral komputer, yang berupa peralatan seperti keyboard
atau mouse elektronik untuk input data dan perintah, layar
video, atau printer untuk output informasi, disk magnetic atau
optikal untuk menyimpan sumber daya data.
2.1.5.3 Sumber Daya Software
Konsep sumber daya software meliputi semua rangkaian
perintah pemrosesan informasi. Konsep umum software ini meliputi
tidak hanya perintah informasi yang disebut program, dengan
hardware komputer, tetapi juga rangkaian perintah pemrosesan
16
informasi yang disebut prosedur yang dibutuhkan orang-orang.
Berikut ini contoh-contoh sumber daya software :
1. Software sistem, seperti program sistem informasi, yang
mengendalikan serta mendukung operasi sistem informasi.
2. Software aplikasi, yang memprogramkan pemrosesan langsung
bagi pengguna komputer tertentu komputer pemakai akhir,
Contohnya adalah program analisis penjualan, program
penggajian, dan program pengolahan data (word processing)
3. Prosedur, yang mengoperasikan perintah bagi orang-orang yang
akan menggunakan sistem informasi. Contohnya adalah
perintah untuk mengisi formulir kertas atau menggunakan
software.
2.1.5.4 Sumber Daya Data
Data lebih dari bahan baku mentah sistem informasi. Data
dapat berupa banyak bentuk, termasuk data alphanumeric yang
terdiri dari angka dan huruf serta karakter lainnya yang menjelaskan
transaksi bisnis dan kegiatan serta entitas lainnya. Data teks, terdiri
dari kalimat dan paragraf yang digunakan untuk menulis, data
gambar, seperti bentuk grafik dan angka, serta gambar video ; serta
data audio, suara manusia,dan suara-suara lainnya, juga merupakan
bentuk data yang penting.
17
Sumber daya informasi umumnya diatur, disimpan, dan
diakses oleh berbagai teknologi pengolahan sumber daya data ke
dalam :
1. Database yang menyimpan data yang telah diproses dan daitur
2. Dasar pengetahuan yang menyimpan pengetahuan dalam
berbagai bentuknya sepeti fakta, peraturan, dan kasus dalam
praktik bisnis yang berhasil dengan baik.
2.1.5.5 Sumber Daya Jaringan
Teknologi telekomunikasi dan jaringan seperi internet,
intranet, dan ekstranet telah menjadi hal mendasar bagi operasi e-
business dan e-commerce yang berhasil untuk semua jenis
organisasi dan dalam sistem informasi berbasis komputer. Konsep
sumber daya jaringan menekankan bahwa teknologi komunikasi
dan jaringan adalah komponen sumber daya dasar dari semua
sistem informasi. Sumber daya jaringan meliputi :
1. Media komunikasi, contohnya meliputi kabel twisted-pair, kabel
tembaga, dan kabel fiber optic serta teknologi gelombang mikro,
selular, dan satelit yang nirkabel.
2. Dukungan jaringan, Kategori umum ini menekankan bahwa
banyak hardware, software, dan teknologi data dibutuhkan
untuk mendukung operasi dan penggunaan jaringan komunikasi.
Contohnya meliputi pemroses komunikasi seperti modem dan
18
prosecor antar jaringan, serta software pengendali seperti,
software sistem operasi jaringan dan penjelajah internet.
Menurut William sawyer ( 2005,p319) orang-orang dan organisasi
menggunakan jaringan dengan berbagai alasan. Beberapa alasan yang paling
penting yaitu :
1. Dapat berbagi alat
Alat-alat seperti printer, laser, disk drivers, dan scanner dapat
mencapai harga yang mahal. Maka dari itu, untuk memaksimalkan
dari biaya yang dikeluarkan perusahaan tersebut, mereka
menggunakan jaringan untuk menghubungkan alat-alat tersebut dari
beberapa pengguna komputer.
2. Dapat berbagi program dan data
Di dalam organisasi, orang menggunkan software yang sama dan
membutuhkan akses terhadap informasi yang sama pula. Dengan
membeli program komputer yang dapat digunakan oleh banyak
karyawan akan lebih menghemat pengeluaran perusahaan. Akses
yang sama terhadap data informasi yang dibutuhkan karyawan akan
membuat para karyawan dapat bekerja lebih cepat, karena data yang
dibutuhkan mudah untuk didapatkan.
19
3. Dapat berkomunikasi dengan baik
Salah satu bentuk jaringan yang digunakan adalah elektonik
mail.Dengan email, setiap orang akan dengan mudah berkomunikasi
tentang informasi-informasi yang penting.
4. Keamanan komunikasi
Sebelum jaringan dikenal secara umum, seorang karyawan biasanya
hanya memiliki sedikit informasi yang disimpan di dalam komputer
mereka masing-masing. Apabila karyawan tersebut sudah tidak ada,
atau ada kebakaran dan bencana lain maka perusahaan akan
kehilangan informasi tersebut. Dengan adanya jaringan, data
informasi akan di back up atau dicopy ke dalam alat penyimpanan
yang terdapat dalam jaringan.
5. Akses ke database
Dengan adanya jaringan, memungkinkan pengguna untuk dapat
mengakses banyak database, database khusus karwayan ataupun
database umum yang tersedia online di internet.
2.1.5.6 Infrastruktur TI lainnya
Selain komponen-komponen yang telah disebutkan diatas,
menurut McLeod, dalam implementasi TI lainnya juga
menggunakan peralatan pendukung lain, misalnya Air Conditioner
(AC), UPS, stabilizer, dan sebagainya.
20
2.1.6 Infrastruktur TI
1. Hardware dan software
Menurut Haag, Cummings, dan McCubbrey (3005, p15), ada dua
kategori dasar dalam teknologi yaitu hardware dan software.
Hardware terdiri dari perlatan fisik yang menyusun sebuah
komputer (sering dikenal sebagai sistem komputer). Software adalah
kumpulan intruksi – intruksi yang menjalankan hardware untuk
menyelesaikan tugas tertentu.
Hardware dibagi menjadi 6 kategori, yaitu (1) input device, (2)
output device, (3) storage device, (4) CPU dan RAM, (5)
telecommunication device, (6) connecting device.
Input device adalah peralatan yang digunakan untuk memasukan
informasi dan perintah yang terdiri dari keyboard, mouse, touch screen,
scanner, dan lain – lain. Output device adalah peralatan yang digunakan
untuk melihat, mendengar, atau sebaliknya mengenali hasil dari
permintaan proses informasi yang terdiri dari monitor, dan speaker.
Storage device adalah peralatan yang digunakan untuk menyimpan data
dan informasi yang akan digunakan lain waktu terdiri atas hard disk,
flash disk, dan compact disk. CPU adalah hardware yang mengartikan
dan menjalankan sistem dan instruksi – instruksi aplikasi software dan
mengatur pengoperasian dari keseluruhan hardware. RAM adalah sebah
kawasan sementara untuk informasi yang bekerja seperti halnya sistem,
21
dan instruksi aplikasi software yang dibutuhkan CPU sekarang ini.
Telecommunication device adalah peralatan yang digunakan untuk
mengirim informasi dan menerima informasi dari orang atau komputer
lain dalam suatu jaringan contohnya modem. Connecting device
termasuk hal – hal seperti terminal pararel yang menghubungkan
printer, kabel penghubung yang menghubungkan printer ke terminal
pararel dan peralatan penghubung internal yang sebagian termasuk alat
pengantar untuk perjalanan informasi dari satu bagian hardware ke
bagian lainnya.
Ada 2 tipe utama dari software, yaitu application dan system.
Application software yang memungkinkan untuk menyelesaikan
masalah – masalah spesifik atau menampilkan tugas – tugas spesifik.
System software yaitu menangani tugas – tugas spesifik untuk
mengelola teknologi dan mengatur interaksi dari keseluruhan peralatan
teknologi. Didalam system software ditemukan operating system
software dan utility software. Operating system software adalah
software sistem yang mengendalikan software aplikasi dan mengelola
bagaimana peralatan hardware bekerja bersama-sama. Utility software
adalah software yang menyedeiakan tambahan fungsionalitas untuk
mengoperasikan sistem software, seperti antivirus software, screen
sarver, dan optimization software.
22
2. Jaringan Internet, Intranet, Ekstranet
Menurut Turban, Rainer, Porter (2003, p173) sebuah jaringan
komputer, terdiri atas media komunikasi peralatan – peralatan dan
software yang dibutuhkan untuk menghubungkan dua atau lebih sistem
komputer dan peralatan. Ada 2 ukuran jaringan yang umum, yaitu :
LAN (Local Area Networks) dan WAN (Wide Area Networks). MAN
(Metropolitan Area Network) berada di antara dua ukuran tersebut. LAN
menghubungkan dua atau lebih alat komunikasi sampai 2000 kaki
(biasanya dalam gedung yang sama). Jadi, setiap pengguna alat dalam
jaringan memiliki potensi untuk berkomunikasi dengan alat lainnya.
WAN termasuk jaringan regional yang terdiri atas kumpulan telepon
atau jaringan internasional seperti penyedia layanan komunikasi global,
mungkin milik komersial, swasta, atau publik.
Menurut Turban, Rainer, Porter (2003, p11), internet adalah
elektronik dan jaringan telekomunikasi yang besar yang
menghubungkan komputer bisnis, konsumen, instansi pemerintah,
sekolah, dan organisasi lainnya di seluruh dunia, yang menggunakan
pertukaran informasi secara lancar terbuka. Intranet adalah jaringan
pribadi yang menggunakan jaringan internet dan perangkat lunak
protokol TCP / IP, umumnya berupa internet swasta, atau segmen
kelompok swasta dari jaringan internet publik. Ekstranet adalah
jaringan yang aman yang menghubungkan mitra bisnis dan intranet
23
lewat internet dengan menyediakan akses ke wilayah masing -masing
perusahaan intranet.
2.2 Investasi TI
Investasi TI mencakup semua investasi yang berkaitan dengan TI, dan
sumber daya informasi, termasuk juga semua jenis biaya siklus hidup, misalnya
peralatan, perangkat lunak, jasa di bidang TI, perancangan SI atau aplikasi,
pengembangan, dan pemeliharaan baik yang dilakukan oleh pihak pemerintah
maupun non pemerintah.
Suatu investasi TI merupakan pengeluaran yang dillakukan organisasi
berupa pengeluaran untuk sistem operasi software, telekomunikasi, jaringan,
operasi, dan pemeliharaan terhadap infrastruktur dan pusat data yang tersedia,
yang dapat mempengaruhi kemampuan organisasi untuk mencapai visi dan misi
guna meningkatkan perfoma proses dan operasi bisnis, dukungan pengambilan
keputusan bagi pihak manajemen, mendukung berbagai strategi bisnis untuk
mencapai keunggulan kompetitif.
Berdasarkan jurnal karya Nault dan Mittal yang berjudul “Investment in
information technology: indirect effect and information technology intensity”,
banyak penelitian mengukur nilai TI dengan berfokus pada nilai yang ditambahkan
dari mekanisme yang menambahkan nilai. Mereka berpendapat bahwa nilai
tambah yang didapatkan bukan hanya dari perubahan langsung tetapi juga berasal
dari faktor tidak langsungnya.
24
2.2.1 Pengertian Investasi TI
Menurut Halim (2003, p5), investasi adalah pengeluaran dana untuk
menggunakan sumber dana yang ada pada perusahaan guna mendukung
kegiatan perusahaan dan dapat memberikan manfaat di masa yang akan
datang.
Menurut Fitzpatrick, Edmund W (2005,p28), investasi teknologi
informasi merupakan total biaya dari daur hidup (life cycle) keseluruhan
proyek atau bagian proyek yang melibatkan TI, termasuk biaya
operasional setelah proyek berlangsung (Post Project Operating Cost)
dari sistem yang diimplementasikan. Adapun menurut Schniderians
(2004, p9), yang dimaksud investasi teknologi imformasi adalah suatu
keputusan investasi dalam mengalokasikan seluruh tipe dari manajemen
sistem informasi, termasuk diantaranya manusia dan uang.
Investasi TI adalah perangkat keras dan piranti lunak yang
digunakan oleh sebuah organisasi untuk menyelesaikan fungsi bisnis
terlepas dari teknologi yang dilibatkan, baik itu komputer,
telekomonukasi, ataupun lain-lainnya. (http://www.rms.net)
Jadi dapat disimpulkan bahwa, investasi TI adalah total biaya yang
dihubungkan dengan perolehan komputer, komunikasi, software,
jaringan, dan personel yang mengatur dan mengoperasikan sistem
informasi manajemen ( SIM ) .
25
Pertimbangan-pertimbangan yang perlu diperhatikan perusahaan
sebelum mengambil keputusan untuk melakukan investasi sistem dan TI
adalah :
1. Strategi bisnis organisasi secara keseluruhan.
2. Posisi organisasi pada pasar termasuk menganalisa fasilitas yang ada
untuk persaingan dan pelayanan yang diharapkan oleh pelanggan.
3. Situasi keuangan organisasi
4. Keahlian TI yang dimiliki oleh organisasi
5. Analisa trend dan standar TI
Menurut Remenyi (2000, p7) terdapat dua jenis manfaat dari
investasi, yaitu :
a) Tangible Benefit (keuntungan berwujud) disebut juga Hard Benefit,
adalah manfaat yang dihasilkan dari investasi yang dapat
diidentifikasi atau diukur secara langsung dari segi finansial dan dapat
secara langsung meningkatkan kinerja perusahaan seperti :
1. Pengurangan biaya.
2. Peningkatan penjualan.
b) Intangible Benefit (keuntungan tak berwujud) disebut juga Soft
Benefit, adalah manfaat yang dihasilkan dari investasi yang tidak
dapat secara langsung diidentifikasi atau diukur. Umumnya intangible
benefit sulit untuk diukur, namun dapat memberikan kontribusi yang
26
penting terhadap keberhasilan perusahaan. contoh intangible benefit
dari investasi terhadap perusahaan :
a. Meningkatkan kepuasan pelangganan.
b. Peningkatan pengambilan keputusan manajemen yang lebih baik
diperusahaan.
2.2.2 Tujuan Investasti TI
Ditinjau dari segi peranan strategis TI, paling tidak dapat
ditemukan lima jenis tujuan dari dilakukannya investasi terhadap
perangkat teknologi tersebut.
1. Kategori Pertama adalah karena alasan kelangsungan hidup perusahaan
atau bisnis itu sendiri, dalam arti kata adalah bahwa perusahaan melihat
keberadaan TI di dalam bisnis terkait sifatnya mutlak. Contohnya adalah
perusahaan semacam bank, hotel kelas atas (Bintang lima), transportasi
penerbangan, dan lain sebagainya yang ”tidak mungkin” dapat bertahan
lama dan ketatnya persaingan bisnis tanpa diperlengkapi oleh TI.
2. Kategori kedua adalah perusahaan yang hendak melakukan investasi
karena alasan ingin memperbaiki efisiensi. Diharapkan dengan
diimplementasikannya TI dalam sejumlah bidang atau aktivitas tertentu,
maka akan dilakukan proses reduksi atau optimalisasi terhadap alokasi
beragam sumber daya perusahaan, seperti: manusia, waktu, biaya,
material, aset, dan lain sebagainya. Biasanya TI dipergunakan untuk
menekan atau mereduksi biaya komunikasi (interaksi) dan transaksi.
27
Contohnya adalah penerapan teknologi semacam intranet, office
automation, website, dan lain sebagainya.
3. Kategori Ketiga adalah tujuan investasi untuk memperbaiki efektitivitas
usaha, dalam arti kata melakukan apa yang diistilahkan sebagai do the
right thing. Contoh penerapan aplikasi TI terkait dengan hal ini adalah
menerapkan sistem pengambilan keputusan (decision support system),
membangun datawarehouse untuk keperluan business intelligence,
mengembangkan situs electronic commerce, dan lain sebagainya. Dalam
bisnis, investasi semacam ini dikatakan sebagai sebuah hal yang kritikal,
mengingat bahwa tanpa dimilikinya perangkat teknologi tersebut, akan
sulit bagi perusahaan untuk menjalankan suatu rangkaian proses tertentu.
4. Kategori keempat adalah keinginan perusahaan untuk mendapatkan suatu
loncatan keunggulan kompetitif (competitive advantage leap) agar dapat
meninggalkan para pesaing bisnisnya dengan mengembangkan teknologi
yang perusahaan lain belum memiliki. Terkait dengan tipe investasi ini
adalah pengembangan aplikasi untuk menerapkan berbagai konsep
manajemen baru seperti supply chain management, enterprise resource
planning, customer relationship management, call center, dan lain
sebagainya – dimana secara signifikan implementasi berbagai perangkat
TI ini diharapkan dapat membawa perusahaan berada jauh di depan
dipandingkan dengan para pesaing bisnis lainnya.
5. Kategori yang terakhir adalah suatu bentuk investasi yang
dilatarbelakangi oleh peranan TI sebagai salah satu perangkat
28
infrastruktur yang tidak dapat dihindari keberadaannya bagi sebuah
perusahaan di era global ini. Adalah merupakan suatu standar bagi
perusahaan dewasa ini untuk memiliki corporate website yang dapat
diakses oleh para calon pelanggan di seluruh dunia, menggunakan email
sebagai sarana berkomunikasi sehari-harinya, memanfaatkan sejumlah
alat bantu aplikasi office productivity (seperti word processor,
spreadsheet, presentation, database, dan lain-lain), menginstalasi
jaringan Local Area Network untuk keperluan aktivitas sehari-hari, dan
lain sebagainya; dimana keseluruhan perangkat tersebut sudah menjadi
sebuah infrastruktur usaha yang harus dimiliki oleh perusahaan.
(http://www.blogster.com/artikelekoindrajit/tujuan-dan-tipe-investasi)\
2.2.3 Manfaat Investasi TI
Menurut Richardus Eko Indrajit (2004, p41), manfaat dilakukan
investasi dalam bidang TI adalah sebagai berikut :
a) Mereduksi biaya yang harus dikeluarkan (cost displacement)
b) Menghindari biaya yang harus dikeluarkan (cost avoidance)
c) Memperbaiki kualitas yang diambil (decision analysis)
d) Menghasilkan dampak positif yang diperoleh perusahaan (impact
analysis)
2.2.4 Karakteristik Investasi TI
Karakteristik khusus dari investasi menurut Remenyi (2001) dalam
bidang TI adalah sebagai berikut :
29
a) TI membawa resiko yang tinggi, biaya yang tinggi, tetapi
memungkinkan membawa keuntungan yang besar.
b) Pengeluaran dalam TI merupakan hal yang signifikan terhadap
pengeluaran modal informasi.
c) Laju dari perubahan teknologi dan macam-macam pengunaannya,
mendatangkan kesulitan bagi manajer untuk mengenalnya dengan
semua aspek dalam pengambilan keputusan.
d) Dalam kebanyakkan organisasi tidak ada kepercayaan terhadap
pencatatan dalam anggaran belanja, ukuran biaya, dan keuntungan.
2.2.5 Kategori Pengujian Kelayakan
2.2.5.1 Pengertian studi kelayakan
Kelayakan adalah ukuran seberapa besar manfaat
pengembangan sistem informasi bagi suatu organisasi, sedangkan studi
kelayakan adalah proses yang kita lakukan untuk mengukur kelayakan
(Whitten, Bentley dan Dittman,2004, p402)
Menurut O’Brien (2005, p515), studi kelayakan adalah studi
awal untuk merumuskan informasi yang dibutuhkan oleh pemakai akhir,
kebutuhan sumber daya, biaya, manfaat, dan kelayakan proyek yang
diusulkan. Sedangkan menurut Hofstrand and Holz-Clause (2009), studi
kelayakan adalah sebuah analisa kelangsungan hidup sebuah ide. Studi
kelayakan dapat digunakan dalam banyak cara, tetapi terutama berfokus
pada usaha bisnis yang diusulkan.
Menurut Menurut Suratman (2001, p9), studi kelayakan
proyek adalah suatu kelayakan atau penelitian dalam rangka menilai layak
30
tidaknya proyek investasi yang akan dilakukan dengan berhasil dan
menguntungkan secara ekonomis. Studi kelayakan proyek menyangkut
berbagai aspek, baik aspek hukum, sosial ekonomi dan budaya, aspek pasar
dan pemasaran, aspek teknis dan teknologi sampai dengan aspek
manajemen dan keuangan, dimana semua hal tersebut digunakan untuk
dasar penelitian studi kelayakan dan hasilnya digunakan untuk
pengambilan keputusan, apakah suatu proyek atau bisnis dapat dikerjakan,
ditunda, atau bahkan tidak dijalankan.
Jadi, dapat disimpulkan studi kelayakan adalah suatu
penelitian yang dilakukan untuk menilai apakah suatu investasi terebut
layak dilakukan dengan melihat dari berbagai aspek, terutama aspek
ekonomis.
Tujuan diadakan studi kelayakan adalah untuk mengevaluasi
solusi sistem alternatif dan untuk mengusulkan aplikasi bisnis yang paling
layak dan paling diinginkan untuk dikembangkan.
2.2.5.2 Aspek-aspek kelayakan investasi TI
Menurut Whitten et al. (2004,p382) ada empat aspek kategori
pengujian kelayakan invetasi TI adalah sebagai berikut :
1. Economic feasibility / kelayakan ekonomi
Adalah ukuran efektivitas biaya sebuah proyek atau solusinya.
Kelayakan ekonomis didefinisikan sebagai Cost Benefit Analysis.
Bagaimana biaya dan keuntungan diperkirakan? Bagaimana biaya
dan keuntungan dibandingkan untuk menentukan kelayakan
ekonomis
31
2. Operational feasibility / kelayakan Operasional
Adalah ukuran sebaik apa solusi tersebut akan bekerja dalam
organisasi. Juga ukuran pendapat orang tentang sistem / proyek
tersebut.
Aspek kelayakan operasioanal yang harus dipertimbangkan adalah
a. Apakah masalah itu cukup berharga untuk diselesaikan, atau
akankah solusi itu bermanfaat untuk menyelesaikan suatu
masalah ?
b. Bagaimana pendapat pengguna akhir dan manajemen mengenai
masalah (solusi) itu ?
3. Technical feasibility / kelayakan teknis
Adalah ukuran kepraktisan solusi teknis tertentu dan ketersediaan
sumber dan pakar teknis.
Aspek kelayakan teknis ditujukan pada tiga masalah pokok :
a. Apakah teknologi atau solusi yang diajukan cukup praktis?
b. Apakah saat ini kita memiliki teknologi yang memadai ?
4. Schedule feasibility / kelayakan Jadwal
Adalah ukuran kelayakan daftar pelaksaan proyek tersebut.
Kelayakan jadwal ditujukan pada masalah. “Apakah tenggang
waktu proyek cukup masuk akal ?“
32
Melewati tenggang waktu merupakan hal yang problematis, namun
mengembangkan sistem yang tidak memadai dapat menjadi
malapetaka.
Pada singkatnya kriteria operational feasibility dan technical
feasibility digunakan untuk mengukur seberapa berharga masalah atau
solusi. Operational feasibility merupakan people oriented sedangkan
technical feasibility berhubungan dengan biaya dan kelebihan dari sistem
informasi.
2.3 Metode Cost Benefit Analysis
Menurut Remenyi (2001,p296), Cost benefit Analysis didefinisikan sebagai
“The process of comparing the various costs associated with an investment with
the benefits and profits that is returns” definisi CBA diatas diterjemahkan sebagai
proses yang membandingkan bermacam-macam biaya yang berhubungan dengan
investasi dengan manfaat dan keuntungan yang dikembalikan. Sedangkan Cost
Benefit Analysis merupakan metode untuk mengukur hasil dari perencanaan
dengan membandingkan biaya dan manfaatnya dimana hasilnya dapat berupa
kuantitatif (Hilton, 2008, p882). Terdapat 2 jenis biaya yaitu pengembangan
(Development Cost), dan biaya berjalan (Outgoing Cost). Sedangkan biaya
pemeliharaan atau maintenance termasuk ke dalam biaya berjalan ( ongoing cost).
Analisis biaya dan manfaat dapat digunakan dalam 2 cara, yaitu sebagai
berikut :
33
1. Sebagai alat perencana yang membantu dalam pengambilan keputusan
apakah suatu sistem layak atau tidak untuk diimplementasikan pada suatu
organisasi.
2. Sebagai alat evaluasi apakah proyek sistem informasi sudah sesuai dengan
tujuan yang diinginkan.
Tujuan dilakukannya Cost Benefit Analysis (CBA) adalah untuk
mengevaluasi apakah efektivitas dari fungsi TI sudah mencukupi (Remenyi, 2000,
p152). Pengaplikasian CBA berkaitan erat dengan tiga hal penting dan saling
berhubungan yaitu :
1. Manfaat domain bisnis adalah berwujud penurunan biaya dan atau
penigkatan kinerja atau revenue
2. Biaya / cost domain teknologi adalah berupa biaya tetap dan biaya variabel
yang diperlukan untuk membangun sistem
3. Nilai / value adalah manfaat yang diperoleh atas pembangunan TI, yang
tercemin pada peningkatan kinerja organisasi pada saat sekarang, maupun
masa yang akan datang.
Metode Cost Benefit Analaysis adalah sebagai berikut :
2.3.1. Payback Period
Payback Period adalah jumlah tahun yang dibutuhkan untuk
menutupi pengeluaran awal. Dimana hal ini mengukur seberapa cepat
sebuah proyek akan mengembalikan investasi awalnya. Oleh karena
34
kriteria mengukur ini mengukur kecepatan proyek dalam mengembalikan
biaya investasi awal, maka metode ini menghitung arus kas yang dihasilkan
dan bukan besarnya keuntungan akuntansi. (Keown, 2000, p308).
Disisi lain, menurut Garrison sendiri, metode payback period
merupakan jangka waktu berapa tahun yang dibutuhkan untuk sebuah
proyek untuk mengembalikan biaya awal yang dikeluarkan dari penerimaan
kas yang dibuat, atau bisa juga disebut sebagai “ waktu yang dibutuhkan
sebuah investasi untuk membayar investasi tersebut”. Dasar pikiran dari
metode payback period ini adalah semakin cepat biaya investasi dapat
dikembalikan, semakin cepat titik balik keuntungan bagi perusahaan.
(Garrisson dan Noreen, 2003, p653)
Rumus Payback Period
2.3.2 Net Present Value (NPV)
Net Present Value (NPV) adalah perbedaan antara nilai aliran kas
masuk sekarang dengan nilai aliran kas keluar sekarang yang menentukan
apakah proyek merupakan investasi yang dapat diterima. (Garrison dan
Noreen, 2003, p637).
Langkah-langkah dalam penerapan metode NPV yaitu hitung nilai
sekarang dari setiap arus kas, baik arus kas masuk maupun arus kas keluar,
dengan faktor diskonto sebesar biaya modal proyek.
Nilai InvestasiAliran Kas Besih
Payback Period = x 1 tahun
35
a. Jumlahkan arus kas yang telah didiskontokan tersebut. Hasil dari
penjumlahan inilah yang disebut NPV proyek.
b. Jika NPV positif, proyek harus disetujui, jika NPV negatif, proyek
harus ditolak, dan jika proyek – proyek yang dikaji bersifat mutually
exclusive (Memilih proyek 1 di antara beberapa proyek), maka proyek
yang meghasilkan NPV terbesar harus dipilih.
Rumus NPV
Keterangan :
CF = Cash Flow
i = Tingkat suku bunga
I = Investment
Kelebihan NPV
a. Memperhitungkan nilai waktu uang dari uang atau arus kas
b. Memperhitungkan arus kas selama usia ekonomis proyek
c. Memperhitungkan nilai sisa proyek
Kelemahan NPV
Cf1 Cf2 Cf3 Cfn
(1+i)1 (1+i)2 (1+i)3 (1+i)n + - INPV = + + + …
36
a. Lebih sulit dalam menggunakan
b. Manajemen harus dapat menaksir tingkat biaya modal yang relevan
selama usia ekonomis proyek
2.3.3 Return On In Investment (ROI)
Return On investment ( ROI) atau Rate of Return adalah rasio atau
perbandingan dari uang yang diperoleh atau yang hilang dari sejumlah
dana yang diinvestasikan. Sejumlah uang yang diperoleh atau yang hilang
dapat diidentifikasikan sebagai bunga, laba / rugi atau pendapat bersih
atau rugi. Sejumlah dana yang diinvestasikan dapat berupa harta, modal,
atau dasar biaya investasi. ROI biasanya lebih sering dalam bentuk
presentase daripada nilai desimal.
Rumus ROI
Received on Investment = pendapatan setelah investasi dalam setahun
Cost of Investment = biaya investasi yang dikeluarkan
2.3.4 Probitabilty Index
Profitability Index adalah sebuah indeks untuk mengidentifikasi
hubungan antara biaya dan manfaat dari proyek yang diusulkan.
(Received on Investment - Cost of Investment)Cost of InvestmentROI =
37
Rumus Profitability Index
Kelebihan Metode PI :
a. Memperhitungkan nilai waktu uang dari uang atau arus kas
b. Memperhitungkan seluruh arus kas selama usia ekonomis proyek
c. Memperhitungkan nilai sisa
Kelemahan Metode PI :
Metode ini harus didahului dengan aplikasi metode NPV sehingga
pemakaiannya memerlukan perhitungan ganda.
Present Value of Future Cash FlowsInitial InvestmentPI =