bab 2 landasan teori 2.1 sistem informasi dan ti 2.1.1...

31
7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi dan TI 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi M enurut James O’ Brien (2003, p29), sistem adalah sekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerja bersama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima input serta menghasilkan output dalam proses transformasi yang teratur. Sedangkan menurut Williams dan Sawyer (2005, p457), sistem adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan yang berinteraksi untuk melakukan suatu pekerjaan dalam usaha untuk mencapai suatu tujuan. Dari definisi – definisi diatas dapat disimpulkan, sistem adalah kumpulan dari beberapa komponen atau objek yang memilki hubungan yang saling bekerja sama dalam sebuah proses untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Adapun pengertian mengenai informasi, menurut James O’ Brien (2003, p11) adalah data yang telah diproses menjadi bentuk yang memiliki arti bagi penerima dan dapat berupa fakta, suatu nilai yang bermanfaat. Jadi ada suatu proses transformasi data untuk menjadi suatu informasi, yaitu input - proses – output . Adapun Gondodiyoto (2003, p6) mendefinisikan informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang sesuai

Upload: vudang

Post on 01-Apr-2019

212 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

 

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Sistem Informasi dan TI

2.1.1 Pengertian Sistem Informasi

Menurut James O’ Brien (2003, p29), sistem adalah sekelompok

komponen yang saling berhubungan, bekerja bersama untuk mencapai

tujuan bersama dengan menerima input serta menghasilkan output dalam

proses transformasi yang teratur. Sedangkan menurut Williams dan Sawyer

(2005, p457), sistem adalah sekumpulan komponen yang saling

berhubungan yang berinteraksi untuk melakukan suatu pekerjaan dalam

usaha untuk mencapai suatu tujuan.

Dari definisi – definisi diatas dapat disimpulkan, sistem adalah

kumpulan dari beberapa komponen atau objek yang memilki hubungan

yang saling bekerja sama dalam sebuah proses untuk mencapai suatu tujuan

tertentu.

Adapun pengertian mengenai informasi, menurut James O’ Brien

(2003, p11) adalah data yang telah diproses menjadi bentuk yang memiliki

arti bagi penerima dan dapat berupa fakta, suatu nilai yang bermanfaat. Jadi

ada suatu proses transformasi data untuk menjadi suatu informasi, yaitu

input - proses – output. Adapun Gondodiyoto (2003, p6) mendefinisikan

informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang sesuai

dengan keinginan si penerima. Sedangkan menurut McLeod yang

diterjemahkan oleh Teguh (2004, p12), informasi adalah data yang telah

diproses, atau memiliki arti. Maka dapat disimpulkan bahwa informasi

adalah sekumpulan data yang diproses sehingga berguna dan berarti bagi

penggunanya.

Berdasarkan teori – teori diatas kami menyimpulkan bahwa

informasi adalah data – data yang telah diproses sehingga menjadi hasil

yang dapat berguna.

Jadi, mengenai sistem informasi itu sendiri, menurut Turban (2003,

p15), sistem informasi adalah mengumpulkan, menyimpan, menganalisa,

dan penyebaran informasi untuk tujuan tertentu. Menurut James O’ Brien

(2003, p7) sistem informasi adalah kombinasi teratur apapun dari orang-

orang, hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber daya data

yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam

sebuah organisasi. Sedangkan menurut McLeod (2004, p19) sistem

informasi adalah sekumpulan komponen - komponen yang terintegrasi

dengan batasan – batasan yang teridentifikasi, yang mengimplementasikan

model dari requirement, function, dan interface yang bekerja untuk

mencapai suatu tujuan dengan menerima data sebagai input dan

memprosesnya menjadi output yang mempunyai arti bagi penerimanya.

Menurut Laudon (2004, p8), an information system can be defined

technically as a set of interrelated components that collect (or retrieve),

process, store, and distribute information to support decision making and

control in an organization. Dari definisi diatas, Sistem Informasi adalah

kumpulan komponen yang saling berhubungan dalam mengumpulkan,

memproses, menyimpan, menyediakan dan mendistribusikan informasi

untuk mendukung pengambilan keputusan dan pengendalian didalam

organisasi.

Jeferry L.Whitten (2004,p12) information system is an arrangement

of people, data,processes, an d information technology that interact to

collect, process , store, and provide as output the information needed to

support an organization. Definisi tersebut dapat dijelaskan sebagai sistem

informasi adalah sebuah susunan dari orang, data, pemrosesan, dan TI yang

berinteraksi untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan

menyediakan ouput dari informasi yang dibutuhkan untuk mendukung

sebuah organisasi.

Dari definisi – definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem

informasi adalah sekumpulan komponen yang terdiri dari manusia,

perangkat keras, perangkat lunak, jaringan komunikasi yang diproses

menjadi suatu bentuk yang memiliki arti dan digunakan untuk mendukung

pengambilan keputusan, koordinasi, dan kontrol dalam suatu perusahaan.

2.1.2 Pengertian TI

Menurut O’Brien (2005, p7), TI adalah hardware, software,

telekomunikasi, manajemen database, dan teknologi pemrosesan informasi

lainnya yang digunakan dalam sistem informasi berbasis komputer,

sedangkan Menurut Williams (2007, p4), pengertian TI adalah istilah

10 

umum yang menjelaskan teknologi apapun yang membantu manusia dalam

membuat, mengubah, menyimpan, mengkomunikasikan dan atau

menyebarkan informasi, kemudian menurut MCLeod dan Scheel (2007,

p1), TI adalah sumber daya fisik dan sumber daya manusia yang digunakan

manajer untuk mengelola perusahaan dan menurut Prof. Dr. Jogiyanto

(2007, p3), TI adalah subsistem atau sistem bagian dari sistem informasi.

Menurut Whitten (2004,p11) Information technology is a

contemporary term that describes the combination of computer technology

(hardware and software) with the telecommunication technology (data,

image, and voice networks). TI adalah sebuah istilah yang menjelaskan

kombinasi dari teknologi komputer (hardware dan software) dengan

teknologi telekomunikasi (data, gambar, dan jaringan suara).

Menurut William Sawyer ( 2005,p3) , information technology is a

general term that describes and any technology that help to produce,

manipulate, store, communicate, and / or disseminate information. Definisi

tersebut dapat diartikan sebagai TI adalah istilah umum untuk

mendeskripsikan teknologi yang membantu menghasilkan, memanipulasi,

menyimpan, mengkomunikasikan, dan atau menyebarkan informasi. TI

menggabungkan komputer dengan komunikasi yang berkecepatan tinggi

untuk menghubungkan data, suara, dan video.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa TI merupakan perangkat keras dan

perangkat lunak yang digunakan untuk memfasilitasi perolehan,

11 

pemrosesan, penyimpanan, dan pengiriman informasi agar menjadi lebih

cepat, lebih luas sebarannya dan lebih lama penyimpanannya.

2.1.3 Tujuan Sistem Informasi

Tujuan Sistem Informasi (SI) menurut Hall (2001, p18), dibedakan

menjadi 3 tujuan umum yang bagi semua sistem yaitu :

a. Untuk mendukung fungsi kepengurusan manajemen.

Kepengurusan yang merujuk ke tanggung jawab manajemen untuk

mengatur sumber daya perusahaan secara benar.

b. Untuk mendukung pengambilan keputusan

Sistem informasi memberikan para manajer, informasi yang mereka

perlukan untuk melakukan tanggung jawab pengambilan keputusan.

c. Untuk mendukung kegiatan operasi perusahaan hari demi hari.

Sistem informasi ini menyediakan informasi bagi personal operasi

untuk membantu mereka setiap hari secara efisien dan efektifitas.

2.1.4 Peranan dan Fungsi disusunnya Sistem Informasi

Menurut O’Brien (2005, p10), tiga peranan penting yang dapat

dilakukan oleh sistem informasi untuk sebuah perusahaan bisnis, yaitu

mendukung proses bisnis dan operasi bisnis, mendukung pengambilan

keputusan para pegawai dan manajernya, serta mendukung berbagai

strategi untuk mencapai keunggulan kompetitif. Sedangkan menurut

O’Brien (2003, p26) fungsi sistem informasi terdiri dari :

12 

a. Area fungsional utama dari bisnis yang penting dalam keberhasilan

bisnis, seperti fungsi akuntansi, manajemen operasional, pemasaran,

dan manajemen sumber daya manusia.

b. Kontribusi penitng dalam efisiensi operasional, produktivitas, dan

moral pegawai, serta layanan dan kepuasan pelanggan.

c. Menyebarluaskan pengambilan keputusan yang efektif oleh para

manajer dan praktisi bisnis.

d. Bahan yang sangat penting dalam mengembangkan produk dan jasa

yang kompetitif, yang dapat memberikan organisasi kelebihan strategis

dalam pasar global.

e. Peluang berkarier yang dinamis, memuaskan, serta menantang bagi

jutaan pria dan wanita.

f. Komponen penting dari sumber daya, infrastruktur, dan kemampuan

perusahaan bisnis yang membentuk jaringan.

Secara konsep (O’Brien ,2005, p16) aplikasi sistem informasi dalam

dunia bisnis saat ini dapat diklasifikasikan dalam beberapa macam, antara

lain :

a. Sistem pendukung operasi

SI selalu dibutuhkan untuk memproses data yang dihasilkan oleh dan

digunakan dalam operasi bisnis. Sistem pendukung operasi semacam

ini menghasilkan berbagai macam produk informasi yang dapat

13 

digunakan oleh manajer. Peranan dan sistem pendukung operasi

perusahaan bisnis adalah untuk :

1. Sistem pemrosesan transaksi

Memproses data yang dihasilkan dari transaksi bisnis,

memperbaharui database, operasional, dan menghasilkan

dokumen bisnis.

2. Sistem pengendalian proses

Mengawasi dan mengendalikan setiap proses industrial

3. Sistem kerja sama perusahaan

Mendukung komunikasi dan kerja sama tim, kelompok kerja, dan

perusahaan.

b. Sistem pendukung manajemen

Ketika aplikasi SI berfokus pada penyediaan informasi dan dukungan

untuk pengambilan keputusan yang efektif oleh para manajer, aplikasi

sistem tersebut akan disebut sebagai sistem pendukung manajemen.

Memberikan dukungan dan informasi untuk pengambilan keputusan

semua jenis manajer serta praktisi bisnis adalah tugas yang rumit.

Beberapa jenis utama SI mendukung berbagai tanggung jawab

pengambilan keputusan, seperti :

1. Sistem Informasi Manajemen

Memberikan informasi dalam bentuk laporan yang telah

ditentukan sebelumnya untuk mendukung pengambilan keputusan

bisnis.

2. Sistem pendukung keputusan

14 

Memberikan dukungan interaktif khusus untuk proses

pengambilan keputusan para manajer dan praktisi bisnis lainnya.

3. Sistem informasi eksekutif

Memberikan informasi penting dari sistem informasi manajemen,

sistem pendukung keputusan dan sumber lainnya yang dibentuk

sesuai kebutuhan informasi para eksekutif.

2.1.5 Komponen Sistem Informasi

Model sistem informasi menurut O’Brien (2005,p35) yang

menunjukkan kerangka konsep dasar untuk berbagai komponen dan

aktivitas sistem informasi. Model sistem informasi ini memperlihatkan

hubungan antar komponen dan aktivitas sistem informasi. Model tersebut

memberikan kerangka kerja yang menekankan pada lima konsep utama

yang dapat diaplikasikan ke semua sistem informasi, yaitu :

2.1.5.1 Sumber Daya Manusia

Manusia dibutuhkan untuk pengoperasian semua sistem

informasi. Sumber daya manusia ini meliputi pemakai akhir dan

pakar SI.

1. Pemakai akhir (juga disebut pemakai atau klien) adalah orang-

orang yang menggunakan sistem informasi atau informasi yang

dihasilkan sistem tersebut.

2. Pakar SI adalah orang-orang yang mengembangkan dan

mengoperasikan sistem informasi. Mereka meliputi analisis

15 

sistem, pembuat software, operator sistem, dan personel tingkat

manajerial, teknis, dan staf administrasi SI lainnya.

2.1.5.2 Sumber Daya Hardware

Konsep Sumber daya hardware meliputi semua peralatan

dan bahan fisik yang digunakan dalam pemrosesan informasi.

Contoh-contoh hardware dalam sistem informasi berbasis komputer

adalah :

1. Sistem Komputer, yang terdiri dari CPU yang berisi pemroses

mikro, dan berbagai peralatan peripheral yang paling

berhubungan.

Contohnya adalah sistem komputer palmtop, laptop, desktop,

sistem komputer berskala menengah, dan komputer mainframe

besar.

2. Peripheral komputer, yang berupa peralatan seperti keyboard

atau mouse elektronik untuk input data dan perintah, layar

video, atau printer untuk output informasi, disk magnetic atau

optikal untuk menyimpan sumber daya data.

2.1.5.3 Sumber Daya Software

Konsep sumber daya software meliputi semua rangkaian

perintah pemrosesan informasi. Konsep umum software ini meliputi

tidak hanya perintah informasi yang disebut program, dengan

hardware komputer, tetapi juga rangkaian perintah pemrosesan

16 

informasi yang disebut prosedur yang dibutuhkan orang-orang.

Berikut ini contoh-contoh sumber daya software :

1. Software sistem, seperti program sistem informasi, yang

mengendalikan serta mendukung operasi sistem informasi.

2. Software aplikasi, yang memprogramkan pemrosesan langsung

bagi pengguna komputer tertentu komputer pemakai akhir,

Contohnya adalah program analisis penjualan, program

penggajian, dan program pengolahan data (word processing)

3. Prosedur, yang mengoperasikan perintah bagi orang-orang yang

akan menggunakan sistem informasi. Contohnya adalah

perintah untuk mengisi formulir kertas atau menggunakan

software.

2.1.5.4 Sumber Daya Data

Data lebih dari bahan baku mentah sistem informasi. Data

dapat berupa banyak bentuk, termasuk data alphanumeric yang

terdiri dari angka dan huruf serta karakter lainnya yang menjelaskan

transaksi bisnis dan kegiatan serta entitas lainnya. Data teks, terdiri

dari kalimat dan paragraf yang digunakan untuk menulis, data

gambar, seperti bentuk grafik dan angka, serta gambar video ; serta

data audio, suara manusia,dan suara-suara lainnya, juga merupakan

bentuk data yang penting.

17 

Sumber daya informasi umumnya diatur, disimpan, dan

diakses oleh berbagai teknologi pengolahan sumber daya data ke

dalam :

1. Database yang menyimpan data yang telah diproses dan daitur

2. Dasar pengetahuan yang menyimpan pengetahuan dalam

berbagai bentuknya sepeti fakta, peraturan, dan kasus dalam

praktik bisnis yang berhasil dengan baik.

2.1.5.5 Sumber Daya Jaringan

Teknologi telekomunikasi dan jaringan seperi internet,

intranet, dan ekstranet telah menjadi hal mendasar bagi operasi e-

business dan e-commerce yang berhasil untuk semua jenis

organisasi dan dalam sistem informasi berbasis komputer. Konsep

sumber daya jaringan menekankan bahwa teknologi komunikasi

dan jaringan adalah komponen sumber daya dasar dari semua

sistem informasi. Sumber daya jaringan meliputi :

1. Media komunikasi, contohnya meliputi kabel twisted-pair, kabel

tembaga, dan kabel fiber optic serta teknologi gelombang mikro,

selular, dan satelit yang nirkabel.

2. Dukungan jaringan, Kategori umum ini menekankan bahwa

banyak hardware, software, dan teknologi data dibutuhkan

untuk mendukung operasi dan penggunaan jaringan komunikasi.

Contohnya meliputi pemroses komunikasi seperti modem dan

18 

prosecor antar jaringan, serta software pengendali seperti,

software sistem operasi jaringan dan penjelajah internet.

Menurut William sawyer ( 2005,p319) orang-orang dan organisasi

menggunakan jaringan dengan berbagai alasan. Beberapa alasan yang paling

penting yaitu :

1. Dapat berbagi alat

Alat-alat seperti printer, laser, disk drivers, dan scanner dapat

mencapai harga yang mahal. Maka dari itu, untuk memaksimalkan

dari biaya yang dikeluarkan perusahaan tersebut, mereka

menggunakan jaringan untuk menghubungkan alat-alat tersebut dari

beberapa pengguna komputer.

2. Dapat berbagi program dan data

Di dalam organisasi, orang menggunkan software yang sama dan

membutuhkan akses terhadap informasi yang sama pula. Dengan

membeli program komputer yang dapat digunakan oleh banyak

karyawan akan lebih menghemat pengeluaran perusahaan. Akses

yang sama terhadap data informasi yang dibutuhkan karyawan akan

membuat para karyawan dapat bekerja lebih cepat, karena data yang

dibutuhkan mudah untuk didapatkan.

19 

3. Dapat berkomunikasi dengan baik

Salah satu bentuk jaringan yang digunakan adalah elektonik

mail.Dengan email, setiap orang akan dengan mudah berkomunikasi

tentang informasi-informasi yang penting.

4. Keamanan komunikasi

Sebelum jaringan dikenal secara umum, seorang karyawan biasanya

hanya memiliki sedikit informasi yang disimpan di dalam komputer

mereka masing-masing. Apabila karyawan tersebut sudah tidak ada,

atau ada kebakaran dan bencana lain maka perusahaan akan

kehilangan informasi tersebut. Dengan adanya jaringan, data

informasi akan di back up atau dicopy ke dalam alat penyimpanan

yang terdapat dalam jaringan.

5. Akses ke database

Dengan adanya jaringan, memungkinkan pengguna untuk dapat

mengakses banyak database, database khusus karwayan ataupun

database umum yang tersedia online di internet.

2.1.5.6 Infrastruktur TI lainnya

Selain komponen-komponen yang telah disebutkan diatas,

menurut McLeod, dalam implementasi TI lainnya juga

menggunakan peralatan pendukung lain, misalnya Air Conditioner

(AC), UPS, stabilizer, dan sebagainya.

20 

2.1.6 Infrastruktur TI

1. Hardware dan software

Menurut Haag, Cummings, dan McCubbrey (3005, p15), ada dua

kategori dasar dalam teknologi yaitu hardware dan software.

Hardware terdiri dari perlatan fisik yang menyusun sebuah

komputer (sering dikenal sebagai sistem komputer). Software adalah

kumpulan intruksi – intruksi yang menjalankan hardware untuk

menyelesaikan tugas tertentu.

Hardware dibagi menjadi 6 kategori, yaitu (1) input device, (2)

output device, (3) storage device, (4) CPU dan RAM, (5)

telecommunication device, (6) connecting device.

Input device adalah peralatan yang digunakan untuk memasukan

informasi dan perintah yang terdiri dari keyboard, mouse, touch screen,

scanner, dan lain – lain. Output device adalah peralatan yang digunakan

untuk melihat, mendengar, atau sebaliknya mengenali hasil dari

permintaan proses informasi yang terdiri dari monitor, dan speaker.

Storage device adalah peralatan yang digunakan untuk menyimpan data

dan informasi yang akan digunakan lain waktu terdiri atas hard disk,

flash disk, dan compact disk. CPU adalah hardware yang mengartikan

dan menjalankan sistem dan instruksi – instruksi aplikasi software dan

mengatur pengoperasian dari keseluruhan hardware. RAM adalah sebah

kawasan sementara untuk informasi yang bekerja seperti halnya sistem,

21 

dan instruksi aplikasi software yang dibutuhkan CPU sekarang ini.

Telecommunication device adalah peralatan yang digunakan untuk

mengirim informasi dan menerima informasi dari orang atau komputer

lain dalam suatu jaringan contohnya modem. Connecting device

termasuk hal – hal seperti terminal pararel yang menghubungkan

printer, kabel penghubung yang menghubungkan printer ke terminal

pararel dan peralatan penghubung internal yang sebagian termasuk alat

pengantar untuk perjalanan informasi dari satu bagian hardware ke

bagian lainnya.

Ada 2 tipe utama dari software, yaitu application dan system.

Application software yang memungkinkan untuk menyelesaikan

masalah – masalah spesifik atau menampilkan tugas – tugas spesifik.

System software yaitu menangani tugas – tugas spesifik untuk

mengelola teknologi dan mengatur interaksi dari keseluruhan peralatan

teknologi. Didalam system software ditemukan operating system

software dan utility software. Operating system software adalah

software sistem yang mengendalikan software aplikasi dan mengelola

bagaimana peralatan hardware bekerja bersama-sama. Utility software

adalah software yang menyedeiakan tambahan fungsionalitas untuk

mengoperasikan sistem software, seperti antivirus software, screen

sarver, dan optimization software.

22 

2. Jaringan Internet, Intranet, Ekstranet

Menurut Turban, Rainer, Porter (2003, p173) sebuah jaringan

komputer, terdiri atas media komunikasi peralatan – peralatan dan

software yang dibutuhkan untuk menghubungkan dua atau lebih sistem

komputer dan peralatan. Ada 2 ukuran jaringan yang umum, yaitu :

LAN (Local Area Networks) dan WAN (Wide Area Networks). MAN

(Metropolitan Area Network) berada di antara dua ukuran tersebut. LAN

menghubungkan dua atau lebih alat komunikasi sampai 2000 kaki

(biasanya dalam gedung yang sama). Jadi, setiap pengguna alat dalam

jaringan memiliki potensi untuk berkomunikasi dengan alat lainnya.

WAN termasuk jaringan regional yang terdiri atas kumpulan telepon

atau jaringan internasional seperti penyedia layanan komunikasi global,

mungkin milik komersial, swasta, atau publik.

Menurut Turban, Rainer, Porter (2003, p11), internet adalah

elektronik dan jaringan telekomunikasi yang besar yang

menghubungkan komputer bisnis, konsumen, instansi pemerintah,

sekolah, dan organisasi lainnya di seluruh dunia, yang menggunakan

pertukaran informasi secara lancar terbuka. Intranet adalah jaringan

pribadi yang menggunakan jaringan internet dan perangkat lunak

protokol TCP / IP, umumnya berupa internet swasta, atau segmen

kelompok swasta dari jaringan internet publik. Ekstranet adalah

jaringan yang aman yang menghubungkan mitra bisnis dan intranet

23 

lewat internet dengan menyediakan akses ke wilayah masing -masing

perusahaan intranet.

2.2 Investasi TI

Investasi TI mencakup semua investasi yang berkaitan dengan TI, dan

sumber daya informasi, termasuk juga semua jenis biaya siklus hidup, misalnya

peralatan, perangkat lunak, jasa di bidang TI, perancangan SI atau aplikasi,

pengembangan, dan pemeliharaan baik yang dilakukan oleh pihak pemerintah

maupun non pemerintah.

Suatu investasi TI merupakan pengeluaran yang dillakukan organisasi

berupa pengeluaran untuk sistem operasi software, telekomunikasi, jaringan,

operasi, dan pemeliharaan terhadap infrastruktur dan pusat data yang tersedia,

yang dapat mempengaruhi kemampuan organisasi untuk mencapai visi dan misi

guna meningkatkan perfoma proses dan operasi bisnis, dukungan pengambilan

keputusan bagi pihak manajemen, mendukung berbagai strategi bisnis untuk

mencapai keunggulan kompetitif.

Berdasarkan jurnal karya Nault dan Mittal yang berjudul “Investment in

information technology: indirect effect and information technology intensity”,

banyak penelitian mengukur nilai TI dengan berfokus pada nilai yang ditambahkan

dari mekanisme yang menambahkan nilai. Mereka berpendapat bahwa nilai

tambah yang didapatkan bukan hanya dari perubahan langsung tetapi juga berasal

dari faktor tidak langsungnya.

24 

2.2.1 Pengertian Investasi TI

Menurut Halim (2003, p5), investasi adalah pengeluaran dana untuk

menggunakan sumber dana yang ada pada perusahaan guna mendukung

kegiatan perusahaan dan dapat memberikan manfaat di masa yang akan

datang.

Menurut Fitzpatrick, Edmund W (2005,p28), investasi teknologi

informasi merupakan total biaya dari daur hidup (life cycle) keseluruhan

proyek atau bagian proyek yang melibatkan TI, termasuk biaya

operasional setelah proyek berlangsung (Post Project Operating Cost)

dari sistem yang diimplementasikan. Adapun menurut Schniderians

(2004, p9), yang dimaksud investasi teknologi imformasi adalah suatu

keputusan investasi dalam mengalokasikan seluruh tipe dari manajemen

sistem informasi, termasuk diantaranya manusia dan uang.

Investasi TI adalah perangkat keras dan piranti lunak yang

digunakan oleh sebuah organisasi untuk menyelesaikan fungsi bisnis

terlepas dari teknologi yang dilibatkan, baik itu komputer,

telekomonukasi, ataupun lain-lainnya. (http://www.rms.net)

Jadi dapat disimpulkan bahwa, investasi TI adalah total biaya yang

dihubungkan dengan perolehan komputer, komunikasi, software,

jaringan, dan personel yang mengatur dan mengoperasikan sistem

informasi manajemen ( SIM ) .

25 

Pertimbangan-pertimbangan yang perlu diperhatikan perusahaan

sebelum mengambil keputusan untuk melakukan investasi sistem dan TI

adalah :

1. Strategi bisnis organisasi secara keseluruhan.

2. Posisi organisasi pada pasar termasuk menganalisa fasilitas yang ada

untuk persaingan dan pelayanan yang diharapkan oleh pelanggan.

3. Situasi keuangan organisasi

4. Keahlian TI yang dimiliki oleh organisasi

5. Analisa trend dan standar TI

Menurut Remenyi (2000, p7) terdapat dua jenis manfaat dari

investasi, yaitu :

a) Tangible Benefit (keuntungan berwujud) disebut juga Hard Benefit,

adalah manfaat yang dihasilkan dari investasi yang dapat

diidentifikasi atau diukur secara langsung dari segi finansial dan dapat

secara langsung meningkatkan kinerja perusahaan seperti :

1. Pengurangan biaya.

2. Peningkatan penjualan.

b) Intangible Benefit (keuntungan tak berwujud) disebut juga Soft

Benefit, adalah manfaat yang dihasilkan dari investasi yang tidak

dapat secara langsung diidentifikasi atau diukur. Umumnya intangible

benefit sulit untuk diukur, namun dapat memberikan kontribusi yang

26 

penting terhadap keberhasilan perusahaan. contoh intangible benefit

dari investasi terhadap perusahaan :

a. Meningkatkan kepuasan pelangganan.

b. Peningkatan pengambilan keputusan manajemen yang lebih baik

diperusahaan.

2.2.2 Tujuan Investasti TI

Ditinjau dari segi peranan strategis TI, paling tidak dapat

ditemukan lima jenis tujuan dari dilakukannya investasi terhadap

perangkat teknologi tersebut.

1. Kategori Pertama adalah karena alasan kelangsungan hidup perusahaan

atau bisnis itu sendiri, dalam arti kata adalah bahwa perusahaan melihat

keberadaan TI di dalam bisnis terkait sifatnya mutlak. Contohnya adalah

perusahaan semacam bank, hotel kelas atas (Bintang lima), transportasi

penerbangan, dan lain sebagainya yang ”tidak mungkin” dapat bertahan

lama dan ketatnya persaingan bisnis tanpa diperlengkapi oleh TI.

2. Kategori kedua adalah perusahaan yang hendak melakukan investasi

karena alasan ingin memperbaiki efisiensi. Diharapkan dengan

diimplementasikannya TI dalam sejumlah bidang atau aktivitas tertentu,

maka akan dilakukan proses reduksi atau optimalisasi terhadap alokasi

beragam sumber daya perusahaan, seperti: manusia, waktu, biaya,

material, aset, dan lain sebagainya. Biasanya TI dipergunakan untuk

menekan atau mereduksi biaya komunikasi (interaksi) dan transaksi.

27 

Contohnya adalah penerapan teknologi semacam intranet, office

automation, website, dan lain sebagainya.

3. Kategori Ketiga adalah tujuan investasi untuk memperbaiki efektitivitas

usaha, dalam arti kata melakukan apa yang diistilahkan sebagai do the

right thing. Contoh penerapan aplikasi TI terkait dengan hal ini adalah

menerapkan sistem pengambilan keputusan (decision support system),

membangun datawarehouse untuk keperluan business intelligence,

mengembangkan situs electronic commerce, dan lain sebagainya. Dalam

bisnis, investasi semacam ini dikatakan sebagai sebuah hal yang kritikal,

mengingat bahwa tanpa dimilikinya perangkat teknologi tersebut, akan

sulit bagi perusahaan untuk menjalankan suatu rangkaian proses tertentu. 

4. Kategori keempat adalah keinginan perusahaan untuk mendapatkan suatu

loncatan keunggulan kompetitif (competitive advantage leap) agar dapat

meninggalkan para pesaing bisnisnya dengan mengembangkan teknologi

yang perusahaan lain belum memiliki. Terkait dengan tipe investasi ini

adalah pengembangan aplikasi untuk menerapkan berbagai konsep

manajemen baru seperti supply chain management, enterprise resource

planning, customer relationship management, call center, dan lain

sebagainya – dimana secara signifikan implementasi berbagai perangkat

TI ini diharapkan dapat membawa perusahaan berada jauh di depan

dipandingkan dengan para pesaing bisnis lainnya.

5. Kategori yang terakhir adalah suatu bentuk investasi yang

dilatarbelakangi oleh peranan TI sebagai salah satu perangkat

28 

infrastruktur yang tidak dapat dihindari keberadaannya bagi sebuah

perusahaan di era global ini. Adalah merupakan suatu standar bagi

perusahaan dewasa ini untuk memiliki corporate website yang dapat

diakses oleh para calon pelanggan di seluruh dunia, menggunakan email

sebagai sarana berkomunikasi sehari-harinya, memanfaatkan sejumlah

alat bantu aplikasi office productivity (seperti word processor,

spreadsheet, presentation, database, dan lain-lain), menginstalasi

jaringan Local Area Network untuk keperluan aktivitas sehari-hari, dan

lain sebagainya; dimana keseluruhan perangkat tersebut sudah menjadi

sebuah infrastruktur usaha yang harus dimiliki oleh perusahaan.

(http://www.blogster.com/artikelekoindrajit/tujuan-dan-tipe-investasi)\

2.2.3 Manfaat Investasi TI

Menurut Richardus Eko Indrajit (2004, p41), manfaat dilakukan

investasi dalam bidang TI adalah sebagai berikut :

a) Mereduksi biaya yang harus dikeluarkan (cost displacement)

b) Menghindari biaya yang harus dikeluarkan (cost avoidance)

c) Memperbaiki kualitas yang diambil (decision analysis)

d) Menghasilkan dampak positif yang diperoleh perusahaan (impact

analysis)

2.2.4 Karakteristik Investasi TI

Karakteristik khusus dari investasi menurut Remenyi (2001) dalam

bidang TI adalah sebagai berikut :

29 

a) TI membawa resiko yang tinggi, biaya yang tinggi, tetapi

memungkinkan membawa keuntungan yang besar.

b) Pengeluaran dalam TI merupakan hal yang signifikan terhadap

pengeluaran modal informasi.

c) Laju dari perubahan teknologi dan macam-macam pengunaannya,

mendatangkan kesulitan bagi manajer untuk mengenalnya dengan

semua aspek dalam pengambilan keputusan.

d) Dalam kebanyakkan organisasi tidak ada kepercayaan terhadap

pencatatan dalam anggaran belanja, ukuran biaya, dan keuntungan.

2.2.5 Kategori Pengujian Kelayakan

2.2.5.1 Pengertian studi kelayakan

Kelayakan adalah ukuran seberapa besar manfaat

pengembangan sistem informasi bagi suatu organisasi, sedangkan studi

kelayakan adalah proses yang kita lakukan untuk mengukur kelayakan

(Whitten, Bentley dan Dittman,2004, p402)

Menurut O’Brien (2005, p515), studi kelayakan adalah studi

awal untuk merumuskan informasi yang dibutuhkan oleh pemakai akhir,

kebutuhan sumber daya, biaya, manfaat, dan kelayakan proyek yang

diusulkan. Sedangkan menurut Hofstrand and Holz-Clause (2009), studi

kelayakan adalah sebuah analisa kelangsungan hidup sebuah ide. Studi

kelayakan dapat digunakan dalam banyak cara, tetapi terutama berfokus

pada usaha bisnis yang diusulkan.

Menurut Menurut Suratman (2001, p9), studi kelayakan

proyek adalah suatu kelayakan atau penelitian dalam rangka menilai layak

30 

tidaknya proyek investasi yang akan dilakukan dengan berhasil dan

menguntungkan secara ekonomis. Studi kelayakan proyek menyangkut

berbagai aspek, baik aspek hukum, sosial ekonomi dan budaya, aspek pasar

dan pemasaran, aspek teknis dan teknologi sampai dengan aspek

manajemen dan keuangan, dimana semua hal tersebut digunakan untuk

dasar penelitian studi kelayakan dan hasilnya digunakan untuk

pengambilan keputusan, apakah suatu proyek atau bisnis dapat dikerjakan,

ditunda, atau bahkan tidak dijalankan.

Jadi, dapat disimpulkan studi kelayakan adalah suatu

penelitian yang dilakukan untuk menilai apakah suatu investasi terebut

layak dilakukan dengan melihat dari berbagai aspek, terutama aspek

ekonomis.

Tujuan diadakan studi kelayakan adalah untuk mengevaluasi

solusi sistem alternatif dan untuk mengusulkan aplikasi bisnis yang paling

layak dan paling diinginkan untuk dikembangkan.

2.2.5.2 Aspek-aspek kelayakan investasi TI

Menurut Whitten et al. (2004,p382) ada empat aspek kategori

pengujian kelayakan invetasi TI adalah sebagai berikut :

1. Economic feasibility / kelayakan ekonomi

Adalah ukuran efektivitas biaya sebuah proyek atau solusinya.

Kelayakan ekonomis didefinisikan sebagai Cost Benefit Analysis.

Bagaimana biaya dan keuntungan diperkirakan? Bagaimana biaya

dan keuntungan dibandingkan untuk menentukan kelayakan

ekonomis

31 

2. Operational feasibility / kelayakan Operasional

Adalah ukuran sebaik apa solusi tersebut akan bekerja dalam

organisasi. Juga ukuran pendapat orang tentang sistem / proyek

tersebut.

Aspek kelayakan operasioanal yang harus dipertimbangkan adalah

a. Apakah masalah itu cukup berharga untuk diselesaikan, atau

akankah solusi itu bermanfaat untuk menyelesaikan suatu

masalah ?

b. Bagaimana pendapat pengguna akhir dan manajemen mengenai

masalah (solusi) itu ?

3. Technical feasibility / kelayakan teknis

Adalah ukuran kepraktisan solusi teknis tertentu dan ketersediaan

sumber dan pakar teknis.

Aspek kelayakan teknis ditujukan pada tiga masalah pokok :

a. Apakah teknologi atau solusi yang diajukan cukup praktis?

b. Apakah saat ini kita memiliki teknologi yang memadai ?

4. Schedule feasibility / kelayakan Jadwal

Adalah ukuran kelayakan daftar pelaksaan proyek tersebut.

Kelayakan jadwal ditujukan pada masalah. “Apakah tenggang

waktu proyek cukup masuk akal ?“

32 

Melewati tenggang waktu merupakan hal yang problematis, namun

mengembangkan sistem yang tidak memadai dapat menjadi

malapetaka.

Pada singkatnya kriteria operational feasibility dan technical

feasibility digunakan untuk mengukur seberapa berharga masalah atau

solusi. Operational feasibility merupakan people oriented sedangkan

technical feasibility berhubungan dengan biaya dan kelebihan dari sistem

informasi.

2.3 Metode Cost Benefit Analysis

Menurut Remenyi (2001,p296), Cost benefit Analysis didefinisikan sebagai

“The process of comparing the various costs associated with an investment with

the benefits and profits that is returns” definisi CBA diatas diterjemahkan sebagai

proses yang membandingkan bermacam-macam biaya yang berhubungan dengan

investasi dengan manfaat dan keuntungan yang dikembalikan. Sedangkan Cost

Benefit Analysis merupakan metode untuk mengukur hasil dari perencanaan

dengan membandingkan biaya dan manfaatnya dimana hasilnya dapat berupa

kuantitatif (Hilton, 2008, p882). Terdapat 2 jenis biaya yaitu pengembangan

(Development Cost), dan biaya berjalan (Outgoing Cost). Sedangkan biaya

pemeliharaan atau maintenance termasuk ke dalam biaya berjalan ( ongoing cost).

Analisis biaya dan manfaat dapat digunakan dalam 2 cara, yaitu sebagai

berikut :

33 

1. Sebagai alat perencana yang membantu dalam pengambilan keputusan

apakah suatu sistem layak atau tidak untuk diimplementasikan pada suatu

organisasi.

2. Sebagai alat evaluasi apakah proyek sistem informasi sudah sesuai dengan

tujuan yang diinginkan.

Tujuan dilakukannya Cost Benefit Analysis (CBA) adalah untuk

mengevaluasi apakah efektivitas dari fungsi TI sudah mencukupi (Remenyi, 2000,

p152). Pengaplikasian CBA berkaitan erat dengan tiga hal penting dan saling

berhubungan yaitu :

1. Manfaat domain bisnis adalah berwujud penurunan biaya dan atau

penigkatan kinerja atau revenue

2. Biaya / cost domain teknologi adalah berupa biaya tetap dan biaya variabel

yang diperlukan untuk membangun sistem

3. Nilai / value adalah manfaat yang diperoleh atas pembangunan TI, yang

tercemin pada peningkatan kinerja organisasi pada saat sekarang, maupun

masa yang akan datang.

Metode Cost Benefit Analaysis adalah sebagai berikut :

2.3.1. Payback Period

Payback Period adalah jumlah tahun yang dibutuhkan untuk

menutupi pengeluaran awal. Dimana hal ini mengukur seberapa cepat

sebuah proyek akan mengembalikan investasi awalnya. Oleh karena

34 

kriteria mengukur ini mengukur kecepatan proyek dalam mengembalikan

biaya investasi awal, maka metode ini menghitung arus kas yang dihasilkan

dan bukan besarnya keuntungan akuntansi. (Keown, 2000, p308).

Disisi lain, menurut Garrison sendiri, metode payback period

merupakan jangka waktu berapa tahun yang dibutuhkan untuk sebuah

proyek untuk mengembalikan biaya awal yang dikeluarkan dari penerimaan

kas yang dibuat, atau bisa juga disebut sebagai “ waktu yang dibutuhkan

sebuah investasi untuk membayar investasi tersebut”. Dasar pikiran dari

metode payback period ini adalah semakin cepat biaya investasi dapat

dikembalikan, semakin cepat titik balik keuntungan bagi perusahaan.

(Garrisson dan Noreen, 2003, p653)

Rumus Payback Period

2.3.2 Net Present Value (NPV)

Net Present Value (NPV) adalah perbedaan antara nilai aliran kas

masuk sekarang dengan nilai aliran kas keluar sekarang yang menentukan

apakah proyek merupakan investasi yang dapat diterima. (Garrison dan

Noreen, 2003, p637).

Langkah-langkah dalam penerapan metode NPV yaitu hitung nilai

sekarang dari setiap arus kas, baik arus kas masuk maupun arus kas keluar,

dengan faktor diskonto sebesar biaya modal proyek.

Nilai InvestasiAliran Kas Besih

Payback Period = x 1 tahun

35 

a. Jumlahkan arus kas yang telah didiskontokan tersebut. Hasil dari

penjumlahan inilah yang disebut NPV proyek.

b. Jika NPV positif, proyek harus disetujui, jika NPV negatif, proyek

harus ditolak, dan jika proyek – proyek yang dikaji bersifat mutually

exclusive (Memilih proyek 1 di antara beberapa proyek), maka proyek

yang meghasilkan NPV terbesar harus dipilih.

Rumus NPV

Keterangan :

CF = Cash Flow

i = Tingkat suku bunga

I = Investment

Kelebihan NPV

a. Memperhitungkan nilai waktu uang dari uang atau arus kas

b. Memperhitungkan arus kas selama usia ekonomis proyek

c. Memperhitungkan nilai sisa proyek

Kelemahan NPV

Cf1 Cf2 Cf3 Cfn

(1+i)1 (1+i)2 (1+i)3 (1+i)n + - INPV = + + + …

36 

a. Lebih sulit dalam menggunakan

b. Manajemen harus dapat menaksir tingkat biaya modal yang relevan

selama usia ekonomis proyek

2.3.3 Return On In Investment (ROI)

Return On investment ( ROI) atau Rate of Return adalah rasio atau

perbandingan dari uang yang diperoleh atau yang hilang dari sejumlah

dana yang diinvestasikan. Sejumlah uang yang diperoleh atau yang hilang

dapat diidentifikasikan sebagai bunga, laba / rugi atau pendapat bersih

atau rugi. Sejumlah dana yang diinvestasikan dapat berupa harta, modal,

atau dasar biaya investasi. ROI biasanya lebih sering dalam bentuk

presentase daripada nilai desimal.

Rumus ROI

 

Received on Investment = pendapatan setelah investasi dalam setahun

Cost of Investment = biaya investasi yang dikeluarkan

2.3.4 Probitabilty Index

Profitability Index adalah sebuah indeks untuk mengidentifikasi

hubungan antara biaya dan manfaat dari proyek yang diusulkan.

(Received on Investment - Cost of Investment)Cost of InvestmentROI =

37 

Rumus Profitability Index

 

Kelebihan Metode PI :

a. Memperhitungkan nilai waktu uang dari uang atau arus kas

b. Memperhitungkan seluruh arus kas selama usia ekonomis proyek

c. Memperhitungkan nilai sisa

Kelemahan Metode PI :

Metode ini harus didahului dengan aplikasi metode NPV sehingga

pemakaiannya memerlukan perhitungan ganda.

Present Value of Future Cash FlowsInitial InvestmentPI =