bab 2 landasan teorilibrary.binus.ac.id/ecolls/ethesisdoc/bab2/2012-2-01528... · 2013. 11. 28. ·...

36
8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi 2.1.1.1 Definisi Komunikasi Manusia merupakan makhluk sosial yang hidup sebagai individu dalam kelompok sosial, komunitas, organisasi dan masyarakat. Dalam kehidupan sehari-hari, setiap manusia berinteraksi dengan cara berkomunikasi dengan orang lain guna membangun relasi antar sesama. Komunikasi menjadi bagian yang sangat penting dalam kehidupan manusia, terutama dalam kehidupan sosial. Hal itu yang menyebabkan manusia tidak dapat menghindari komunikasi dalam kehidupannya. Komunikasi adalah suatu interaksi, proses simbolik yang menghendaki orang-orang mengatur lingkungannya dengan membangun hubungan antarsesama melalui pertukaran infomasi untuk menguatkan sikap dan tingkah laku itu. Pada hakikatnya, komunikasi adalah proses pernyataan antara manusia yang dinyatakan adalah pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa sebagai alat penyalurnya. Dalam bahasa komunikasi, “pernyataan dinamakan pesan (message), orang yang menyampaikan pesan disebut komunikator (communicator), sedangkan orang yang menerima pernyataan diberi nama komunikan (communicate)”. Tegasnya, komunikasi berarti proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan (Effendy, 2003:28).

Upload: others

Post on 19-Jan-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01528... · 2013. 11. 28. · LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi ... kita akan mengetahui apa itu

8

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teori Umum

2.1.1 Komunikasi

2.1.1.1 Definisi Komunikasi

Manusia merupakan makhluk sosial yang hidup sebagai individu dalam

kelompok sosial, komunitas, organisasi dan masyarakat. Dalam kehidupan

sehari-hari, setiap manusia berinteraksi dengan cara berkomunikasi dengan orang

lain guna membangun relasi antar sesama. Komunikasi menjadi bagian yang

sangat penting dalam kehidupan manusia, terutama dalam kehidupan sosial. Hal

itu yang menyebabkan manusia tidak dapat menghindari komunikasi dalam

kehidupannya.

Komunikasi adalah suatu interaksi, proses simbolik yang menghendaki

orang-orang mengatur lingkungannya dengan membangun hubungan

antarsesama melalui pertukaran infomasi untuk menguatkan sikap dan tingkah

laku itu.

Pada hakikatnya, komunikasi adalah proses pernyataan antara manusia

yang dinyatakan adalah pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain

dengan menggunakan bahasa sebagai alat penyalurnya.

Dalam bahasa komunikasi, “pernyataan dinamakan pesan (message),

orang yang menyampaikan pesan disebut komunikator (communicator),

sedangkan orang yang menerima pernyataan diberi nama komunikan

(communicate)”. Tegasnya, komunikasi berarti proses penyampaian pesan oleh

komunikator kepada komunikan (Effendy, 2003:28).

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01528... · 2013. 11. 28. · LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi ... kita akan mengetahui apa itu

9

Para tokoh komunikasi sering kali mengutip paradigma yang

dikemukakan oleh Harold Lasswell dalam karyanya The Structure and Function

of Communication in Society. Lasswell mengatakan bahwa cara yang baik untuk

menjelaskan komunikasi ialah dengan menjawab pertanyaan sebagai berikut:

Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect?

Paradigma Lasswell diatas menunjukkan bahwa komunikasi meliputi

lima unsur sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan itu yakni :

a. Komunikator (Siapa yang menyampaikan?)

b. Pesan (Apa yang disampaikan?)

c. Media (Melalui saluran / channel / media apa?)

d. Komunikan (Kepada siapa?)

e. Efek (Dengan dampak / efek apa?)

Jadi berdasarkan paradigma Lasswell tersebut, komunikasi adalah proses

penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang

menimbulkan efek tertentu (Effendi, 2005:9-10).

Alaxis S. Tan (1981) mencoba untuk memberikan sifat khusus dalam

komunikasi massa. Ia memberikan ciri komunikasi massa dengan

membandingkannya dengan interpersonal communication. Dalam

pernyataannya, “Jika kita bisa membedakan komunikasi massa dengan

interpersonal communication, kita akan mengetahui apa itu komunikasi massa.”

Menurut Jay Black dan Frederick C. Whitney (1988), “Mass

communication is a process whereby mass-produced message are transmitted to

large, anonymous, and heterogeneus masses of receivers (Komunikasi massa

adalah sebuah proses di mana pesan-pesan yang di produksi secara massal/tidak

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01528... · 2013. 11. 28. · LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi ... kita akan mengetahui apa itu

10

sedikit itu disebarkan kepada massa penerima pesan yang luas, anonim, dan

heterogen).

Definisi komunikasi massa yang dikemukakan Michael W. Gamble dan

Teri Kwal Gamble (1986) akan semakin memperjelas apa itu komunikasi massa.

Menuurut mereka, sesuatu biasa didefinisikan sebagai komunikasi massa jika

mencangkup hal-hal sebagai berikut :

1. Komunikator dalam komunikasi massa mengandalkan peralatan

modern untuk menyebarkan atau memancarkan pesan secara cepat

keg luas dan tersebar. Pesan itu disebarkan melalui media modern

antara lain surat kabar, majalah, televisi, film, atau gabungan di

antara media tersebut.

2. Komunikator dalam komunikasi massa dalam menyebarkan

pesan-pesannya bermaksud mencoba berbagi pengertian dengan

jutaan orang yang tidak saling kenal atau mengetahui satu sama

lain.

3. Pesan adalah milik publik. Artinya bahwa ini bisa didapatkan dan

diterima oleh banyak orang, maka diarikan media publik.

4. Komunikasi massa dikontrol oleh gatekeeper (penapis informasi)

artinya pesan-pesan yang disebarkan atau dipancarkan dikontrol

oleh sejumlah individu dalam lembaga tersebut sebelum disiarkan

lewat media massa.

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01528... · 2013. 11. 28. · LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi ... kita akan mengetahui apa itu

11

2.1.1.2 Model - Model Komunikasi

Menurut B.Aubrey Fisher (2007:94), model komunikasi adalah

analaogi yang mengabstraksikan dan memilh bagian dari keseluruhan, unsur,

sifat, atau komponen yang penting dari fenomena yang dijadikan model.

West dan Turner (2008:98) mengemukakan tentang model suatu

pemahaman yaitu :

1. Model Komunikasi Linear adalah konsepulasi dari model

komunikasi linear (linear communication model) pendekatan

komunikasi manusia ini terdiri atas beberapa elemen kunci,

yaitu: sumber (source) atau pengirim pesan, mengirimkan

pesan (message), penerima(receiver) yang akan menerima

pesan tersebut. Semua komunikasi ini terjadi dalam sebuah

saluran (channel) yang merupakan jalan untuk berkomunikasi.

2. Model Komunikasi Interaksional adalah kita harus mengamati

hubunganantara seorang pengirim dan penerima, ia

mengkonseptualisasikan model komunikasi interaksional yang

menekankan proses komunikasi dua arahdiantara para

komunikator. Elemen yang terpenting bagi model komunikasi

interaksional adalah umpan balik (feedback), atau tanggapan

terhadap suatu pesan. Umpan balik dapat berupa verbal atau

nonverbal, sengaja maupun tidak disengaja.

3. Model Komunikasi Transaksional adalah model ini

menggarisbawahi pengiriman dan penerima pesan yang

berlangsung secara terus menerus dalam sebuah episode

komunikasi. Komunikasi bersifat transaksional adalah proses

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01528... · 2013. 11. 28. · LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi ... kita akan mengetahui apa itu

12

kooperatif, pengirim dan penerima sama-sama bertanggung

jawab terhadap dampak dan efektivitas komunikasi yang

terjadi.

2.1.1.3 Konsep Komunikasi

Dikutip dalam buku Ilmu Komunikasi karya Prof. Deddy Mulyana ,

M.A., Ph.D. (2007:67), John R. Wenburg dan William W. Wilmot juga

Kenneth K. Sereno dan Edward M. Bokaden mengemukakan tiga

konseptualisasi komunikasi, yaitu :

1. Komunikasi sebagai tindakan satu arah

Komunikasi searah adalah komunikasi yang pada

prosesnya hanya melibatkan satu unsur komunikasi yaitu

komunikator itu sendiri. Dalam komunikasi satu arah ini tidak

ada interaksi antara komunikator dengan komunikasi sehingga

tidak ada umpan balik atau feedback.

2. Komunikasi sebagai interaksi

Komunikasi sebagai interaksi bisa disebut juga dengan

komunikasi dua arah. Dalam komunikasi ini, komunikan dapat

memberikan umpan balik atau feedback kepada komunikator

sebagai tanda pesan tersebut sudah diterima. Komunikasi ini

dirasa lebih efektif dibandingkan dengan komunikasi satu

arah.

3. Komunikasi sebagai transaksi

Ketika sedang berkomunikasi dengan orang lain,

terkadang tanpa disadari kita mengikutsertakan gerakan

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01528... · 2013. 11. 28. · LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi ... kita akan mengetahui apa itu

13

anggota tubuh untuk mengirimkan pesan non-verbal. Gerakan-

gerakan tersebut bisa berupa isyarat tangan, ekspresi wajah,

nada suara dan sebagainya. Proses pengiriman pesan atau

penyandian tersebut bersifat spontan dan simultan.

2.2.1.4 Proses Komunikasi

Komunikasi tidak pernah terlepas dari sebuah proses, oleh karena itu

apakah pesan dapat tersampaikan atau tidak tergantung dari proses

komunikasi yang terjadi. Seperti yang diungkapkan oleh Ruslan bahwa :

“Proses komunikasi dapat diartikan sebagai “transfer informasi” atau pesan-

pesan (message) dari pengirim pesan sebagai komunikator dan kepada

penerima pesan sebagai komunikan tersebut bertujuan (feed back) untuk

mencapai saling pengertian (mutual understanding) antara kedua belah

pihak” (Ruslan, 2006:81).

Proses komunikasi terbagi menjadi dua tahap yaitu :

1. Proses komunikasi secara primer

Yaitu proses penyampaian pikiran atau perasaan

seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang

(symbol) sebagai media. Lambang sebagai media primer

dalam proses komunikasi adalah bahasa, kial, isyarat, gambar,

warna dan sebagainya yang secara langsung dapat

menerjemahkan pikiran dan atau perasaan komunikator

kepada komunikan. Media primer atau lambang yang paling

banyak digunakan dalam komunikasi adalah bahasa. Hal ini

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01528... · 2013. 11. 28. · LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi ... kita akan mengetahui apa itu

14

jelas karena bahasalah yang mampu menerjemahkan pikiran

seseorang kepada orang lain (apakah itu berbentuk ide,

informasi atau opini baik mengenai hal atau peristiwa yang

terjadi pada saat sekarang, melainkan pada waktu yang lalu

yang akan datang).

2. Proses komunikasi secara sekunder

Adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang

kepada orang lain dengan menggunakan alatatau sarana

sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media

pertama. Seseorang komunikator menggunakan media kedua

dalam melancarkan komunikasi karena komunikasi sebagai

sasaranya berada ditempat yang relatif jauh dan komunikan

yang banyak. Surat, telephon, surat kabar, majalah, radio,

televisi, film, dan masih banyak lagi media kedua yang sering

digunakan dalam komunikasi.

2.1.2 Komunikasi Massa

2.1.2.1 Definisi Komunikasi Massa

Ada beragam pendapat yang dikemukakan dalam mendefinisikan

komunikasi massa. Jalaluddin Rakhmat merangkum berbagai definisi tersebut

dengan menjelaskan bahwa komunikasi massa adalah jenis komunikasi yang

ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen, dan anonim,

melalui media cetak atau elektronik, sehingga pesan yang sama dapat diterima

secara serentak dan sesaat (Rakhmat, 2003: 189). Dari definisi tersebut, dapat

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01528... · 2013. 11. 28. · LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi ... kita akan mengetahui apa itu

15

dipahami bagaimana komunikasi massa dipergunakan oleh berbagai kalangan,

dengan maksud dan tujuan tertentu.

2.1.2.2 Fungsi Komunikasi Massa

Berbicara mengenai fungsi komunikasi, Effendy mengemukakan bahwa

fungsi utama komunikasi massa adalah:

1. Menginformasikan (to Inform)

Adalah memberikan informasi kepada masyarakat

mengenai peristiwa yang terjadi. Ide atau pikiran dan tingkah laku

orang lain, serta segala sesuatu yang disampaikan orang lain.

2. Mendidik (to educated)

Adalah komunikasi merupakan sarana pendidikan. Dengan

komunikasi, manusia dapat menyampaikan ide dan pikiranya

kepada orang lain, sehingga orang lain mendapatkan informasi

dan ilmu pengetahuan.

3. Menghibur (to entertain)

Adalah komunikasi selain berguna untuk menyampaikan

komunikasi, pendidikan, dan mempengaruhi juga berfungsi untuk

menyampaikan hiburan atau menghibur orang lain.

4. Mempengaruhi (to influence)

Adalah fungsi mempengaruhi setiap individu yang

berkomunikasi, tentunya berusaha saling mempengaruhi jalan

pikiran komunikasi dan lebih jauh lagi berusaha merubah sikap

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01528... · 2013. 11. 28. · LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi ... kita akan mengetahui apa itu

16

dan tingkah laku komunikasi sesuai dengan yang diharapkan

(Effendy, 2003:55).

2.1.2.3 Ciri-ciri Komunikasi Massa

Denis Mc Quail (2000:40) menjelaskan beberapa ciri atau karakteristik

komunikasi massa sebagai berikut:

1. Ciri utama yang paling jelas yang dimiliki media massa adalah bahwa

institusi ini dirancang untuk dapat menjangkau masyarakat luas.

Potensi audien dipandang sebagai kumpulan orang dalam jumlah

besar yang memiliki sifat tidak saling mengenal satu sama lain.

Begitu pula hubungan antara pengirim pesan (sender) dan penerima

pesan (receiver) adalah tidak saling mengenal.

2. Pengirim dalam hal ini adalah organisasi media massa atau

komunikator professional, seperti wartawan, penyiar, produser, artis

dan sebagainnya yang bekerja untuk organisasi media massa

bersangkutan. Pengirim dapat pula terdiri atas suara-suara di

masyarakat yang diberikan kesempatan untuk menggunakan saluran

media massa, baik dengan cara membayar ataupun gratis, seperti

pemasangan iklan politisi, pendakwah, pejabat dan lain sebagainnya.

3. Hubungan antara pengirim dan penerima bersifat satu pihak (one-

sided) dan tidak ditujukkan kepada orang-orang tertentu saja

(impersonal) dan terdapat jarak sosial dan jarak fisik yang

memisahkan kedudukan pengirim dan penerima pesan.

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01528... · 2013. 11. 28. · LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi ... kita akan mengetahui apa itu

17

4. Pengirim pesan biasanya memiliki lebih banyak otoritas, keahlian dan

juga gengsi (prestige) dibandingkan penerima pesan.

5. Hubungan antara pengirim dan penerima pesan tidak saja bersifat

asimetris, namun juga kalkulatif dan manipulatif. Pada dasarnya

hubungan antara pengirim dan penerima pesan adalah bersifat non-

moral, yang didasarkan atas jasa yang dijanjikan atau diminta

melalui kontrak tidak tertulis,namun tidak ada keharusan untuk

memenuhinya.

6. Pesan komunikasi massa memiliki cirri dirancang dengan cara yang

sudah di standarkan (produksi massa), dan kemudian di produksi

dalam jumlah banyak pada umumnya, pesan media massa merupakan

produk kerja yang memiliki nilai tukar di pasaran media dengan nilai

kegunaan begi penerimanya, yaitu konsumen media. Dengan

demikian, pesan media merupakan komoditi, yang mendalam hal ini

berbeda dengan tipe pesan yang ada pada hubungan komunikasi

lainnya.

Adapun ciri-ciri komunikasi secara umum, seperti yang dikemukakan

oleh para ahli, adalah sebagai berikut :

1. Komunikator dalam Komunikasi Massa Melembaga

Gabungan antar berbagaimacam unsur dan bekerja satu sama

lain dalam sebuah lembaga. Lembaga yang dimaksud menyerupai

sebuah sistem, sebagaimana yang kita ketahui, sistem itu adalah

“Sekelompok orang, pedoman, dan media yang melakukan suatu

kegiatan mengolah, menyimpan, menuangkan ide, gagasan, simbol,

lambang menjadi pesan dalam membuat keputusan untuk mencapai

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01528... · 2013. 11. 28. · LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi ... kita akan mengetahui apa itu

18

satu kesepakatan dan saling pengertian satu sama lain dengan

mengolah pesan itu menjadi sumber informasi.

2. Komunikasi dalam Komunikasi Massa Bersifat Heterogen

Pada saat bersamaan seseorang dapat terjangkau radius siaran

televisi dan mempunyai kesempatan menonton sama dengan yang anda

tonton. Oleh karena itu, komunikan dalam komunikasi massa bersifat

heterogen/beragam. Artinya, penonton televisi beragam pendidikan,

umur, jenis kelamin, status sosial ekonomi, memiliki jabatan yang

beragam, memiliki agama atau kepercayaan yang tidak sama pula.

3. Pesannya Bersifat Umum

Pesan-pesan dalam komunikasi massa tidak ditunjukan kepada

satu orang atau satu kelompok masyarakat tertentu. Dengan kata lain,

pesan-pesannya ditunjukan pada khalayak yang plural. Oleh karena itu

pesan-pesan yang dikemukakan pun tidak boleh bersifat khusus (pesan

tidak disengaja untuk golongan tertentu)

2.1.2.4 Gangguan Komunikasi Massa

Hambatan atau gangguan dalam komunikasi massa biasanya selalu ada.

Di dalam media, gangguan berupa berbagai hal, seperti kesalahan cetak, kata

yang hilang, atau paragraf yang dihilangkan dalam surat kabar (Dr. Deddy Nur

Hidayat. M.si). Adapun hambatan atau gangguan terhadap jalannya komunikasi

massa dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01528... · 2013. 11. 28. · LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi ... kita akan mengetahui apa itu

19

1. Gangguan Saluran

Gangguan dalam saluran komunikasi massa biasanya selalu

ada. Di dalam media gangguan berupa sesuatu hal, seperti kesalahan

cetak, kata yang hilang, atau paragraf yang dihilangkan dari surat

kabar. Gangguan juga bisa disebabkan oleh faktor luar,misalnya

sepanjang menonton acara televisi atau membaca koran,terdapat dua

pasang anak yang sedang berkelahi. Salah satu solusi untuk

mengatasi adanya gangguan terhadap saluran, misalnya, adalah

dengan pengulangan acara yang disajikan.

2. Gangguan Sematik

Gangguan yang berhubungan dengan saluran mungkin ada di

mana-mana dan menjadi penghambat dalam komunikasi massa, tetapi

tidak demikian halnya dengan gangguan sematik (kata). Gangguan

sematik adalah gangguan dalam proses komunikasi yang diakibatkan

oleh pengirim atau penerima pesan itu sendiri.

2.1.3 Media Massa

Perkembangan media komunikasi modern dewasa ini telah memungkinkan orang

di seluruh dunia untuk dapat saling berkomunikasi. Hal ini dimungkinkan karena adanya

berbagai media (channel) yang dapat digunakan sebagai sarana penyampaian pesan.

Media penyiaran merupakan organisasi yang menyebarkan informasi yang

berupa produk budaya atau pesan yang mempengaruhi dan mencerminkan budaya dalam

masyarakat. Studi komunikasi massa secara umum membahas dua hal pokok yaitu :

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01528... · 2013. 11. 28. · LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi ... kita akan mengetahui apa itu

20

1. Studi komunikasi massa yang melihat peran media massa

terhadap masyarakat luas beserta institusi-institusinya.

Pandangan ini menggambarkan keterkaitan antara media

dengan berbagai institusi lain seperti institusi politik, ekonomi,

pendidikan, agama, dan sebagainya.

2. Studi komunikasi massa yang melihat hubungan antara media

dengan audiennya, baik secara kelompok maupun individual.

Teori-teori mengenai hubungan antara media audien terutama

menekankan pada efek-efek individu dan kelompok sebagai

hasi interaksi dengan media.

2.1.4 Televisi

2.1.4.1 Definisi Televisi

Televisi merupakan bagian yang tidak terpisahkan oleh manusia;

banyak orang yang menghabiskan waktunya lebih lama di depan televisi

dibandingkan melakukan aktivitas yang lain. Bagi sebagian orang, televisi

merupakan teman, cermin dari perilaku masyarakat, dan bahkan juga dapat

membuat seseorang kecanduan.

Bagi sebagian orang, televisi merupakan jenis media komunikasi

massa yang terbilang cukup canggih, dan siapa pun bisa menyaksikannya.

Kemampuannya dalam memberikan informasi sangat cepat, hanya sekitar

sepuluh detik waktu yang dibutuhkan untuk menyampaikan informasi

melalui pemancar hingga sampai ke masyarakat untuk disaksikan di televisi.

Program acara televisi menurut Naratama (2006:63) adalah ”Sebuah

perencanaan dasar dari suatu konsep acara televisi yang akan menjadi

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01528... · 2013. 11. 28. · LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi ... kita akan mengetahui apa itu

21

landasan kreatifitas dan desain produksi yang akan terbagi dalam berbagai

kriteria utama yang disesuaikan dengan tujuan dan target pemirsa acara

tersebut”.

Menurut Palapah dan Syamsudin (1993:92) sesuai dengan

karakteristik televisi, “televisi adalah salah satu bentuk media massa yang

memancarkan “suara” dan “gambar”yang berarti sebagai reproduksi dari

kenyatan yang disiarkan melalui gelombang-gelombang elektronik,sehingga

dapat diterima oleh pesawat-pesawat penerima dirumah”.

Sedangkan menurut Effendy (1989:197), Televisi terdiri dari istilah

‘tele’ yang artinya far, off, jauh, ditambah dengan ‘vision’ yang berarti

penglihatan. Pengertian televisi menurut Effendy menerangkan bahwa bila

dipandang dari segi ‘jauh’, tanpa adanya gambar, pemirsa tidak melihat apa-

apa. Sedangkan penonton dapat menikmati siaran televisi kalau televisi

dapat memancarkan gambar, dan gambar yang dipancarkan adalah gambar

yang bergerak dan kadang-kadang gambar yang diam (still picture).

Dari kedua pengertian diatas, maka penulis mencoba

mengintrepretasikan bahwa televisi merupakan sebuah alat atau media

komunikasi massa elektronik yang dapat menerima sinyal gambar dan suara

yang dipancarkan oleh transmiter atau pemancar. Televisi bersifat visible

(dapat dilihat) dan audible (dapat didengar).

Prinsip televisi pertama kali ditemukan oleh Paul Nipkow dari

Jerman pada tahun 1884, namun baru 1928 Vladimir Zworkyn (Amerika

Serikat) menemukan tabung kamera atau iconoscope yang bisa menangkap

gambar ke kotak bernama Televisi. Kemunculan televisi pada awalnya

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01528... · 2013. 11. 28. · LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi ... kita akan mengetahui apa itu

22

ditanggapi biasa saja oleh masyarakat sebab harganya yang cukup mahal dan

belum banyak program acara yang bisa disaksikan.

Siaran televisi di Indonesia dimulai pada tahun 1962, yaitu saat

TVRI menayangkan langsung upacara hari ulang tahun kemerdekaan

Indonesia ke-17 Agustus 1962. Siaran tersebut terhitung sebagai siaran

percobaan, sedangkan siaran resmi TVRI dimulai pada tanggal 24 Agustus

1962 pukul 14.30 WIB yaitu siaran langsung upacara pembukaan Asian

Games ke-4. Pada tahun 1989, RCTI mulai mengudara menjadi stasiun

televisi swasta pertama di Indonesia sesuai dengan izin pemerintah pada saat

itu. Lalu disusul dengan kehadiran stasiun televisi swasta lainnya seperti

SCTV, Indosiar, ANTV dan TPI.

Setelah berakhirnya masa pemerintahan Soeharto, industri media

massa menjadi lebih bebas lagi sehingga banyak pengusaha yang mencoba

untuk membentuk jaringan televisi baru yang beragam. Selain untuk

tayangan program, televisi juga menjadi alat promosi bagi pemasang iklan

dikarenakan televisi menjadi media yang paling banyak diminati saat ini.

(Morissan, 2011)

2.1.4.2 Fungsi Televisi

Perkembangan televisi sebagai media massa elektronik pada awalnya

dimulai dengan hadirnya kamera yang dikemukakan oleh Vladimir Zworykin

pada tahun 1923. Televisi merupakan media dalam komunikasi massa atau

biasa disebut media massa elektronik pandang–dengar (audio visual).

Televisi gabungan dari media dengar dan gambar yang bisa bersifat

informatif, hiburan dan pendidikan atau bahkan gabungan dari ketiga unsur

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01528... · 2013. 11. 28. · LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi ... kita akan mengetahui apa itu

23

tersebut. Televisi menciptakan suasana tertentu yaitu para pemirsanya dapat

melihat sambil duduk santai tanpa kesengajaan untuk menyaksikan.

Penyampaian isi pesan seolah-olah langsung antara komunikator dan

komunikan.

Menurut Iskandar Muda (2005:10), fungsi televisi sebagai media

massa elektronik adalah 1) Menyampaikan Fakta (the facts), 2) Menyajikan

Opini dan Analisis (opinion and analyses), 3) Melakukan investigasi

(investigationus), 4) Hiburan (entertainment), 5) Kontrol (Controlling), dan

6) Analisis Kebijakan (policy analysis).

Sedangkan Menurut Effendy(1993:24), seperti media massa lainnya,

televisi pada pokoknya memiliki tiga fungsi yakni fungsi penerangan,

pendidikan dan hiburan berikut penjabarannya :

1. Fungsi Penerangan (The Information Function)

“Dalam melaksanakan fungsinya sebagai sarana penerangan,

stasiun televisi berfungsi memberikan informasi kepada

masyarakat. Selain menyiarkan dalam bentuk pandangan mata

atau berita yang dibacakan oleh penyiar, dilengkapi gambar-

gambar yang sudah tentu faktual.”

2. Fungsi Pendidikan (The Educational Function)

“Sebagai media komunikasi massa, televisi merupakan sarana

yang ampuh untuk menyiarkan acara pendidikan kepada khalayak

yang jumlahnya begitu banyak secara simultan. Sesuai dengan

makna pendidikan, yakni meningkatnya pengetahuan dan

penalaran masyarakat,stasiun televisi menyiarkan acara-acara

tertentu secara teratur, misalnya pelajaran, bahasa, matematika,

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01528... · 2013. 11. 28. · LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi ... kita akan mengetahui apa itu

24

elektronik dan lain-lain. Selain acara pendidikan yang dilakukan

secara berkesinabungan, stasiun televisi juga menyiarkan berbagai

acara yang secara implisit mengandung pendidikan. Acara-acara

tersebut merupakan sandiwara, fragmen, ceramah, film dan

sebagainya”.

3. Fungsi Hiburan (The Entertainment Function)

“Di kebanyakan negara,terutama yang masyarakatnya bersifat

agraris, fungsi hiburan yang melekat pada televisi siaran tampak

dominan. Sebagian besar dari alokasi waktu siaran diisi oleh

acara-acara hiburan”. Berdasarkan pernyataan di atas, penulis

menyimpulkan bahwa televisi merupakan salah satu media massa

elektronik yang memiliki fungsi utama sebagai penghantar

informasi atau pesan dari komunikator yaitu organisasi penyiaran.

Pesan dapat berupa informasi, pendidikan dan hiburan.

Media massa televisi juga memiliki beberapa kelebihan dan

kekurangan sendiri. Adapun kelebihan TV adalah karena siarannya bersifat

audio visual, yang lebih menarik karena layar kacanya dengan ”gambar

hidup” yang menarik khalayak penontonnya dan kekurangan TV adalah

dalam penyiaran acara-acara budaya massal yang menimbulkan dampak

negatif bagi khalayak tertentu, di samping itu isi pesannya tidak dapat di

simpan dibanding surat kabar. (Rumondor, 2004: 229)

2.1.4.3 Program Acara Televisi

Program acara televisi menurut Naratama (2006:63) adalah sebuah

perencanaan dasar dari suatu konsep acara televisi yang akan menjadi

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01528... · 2013. 11. 28. · LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi ... kita akan mengetahui apa itu

25

landasan kreatifitas dan desain produksi yang akan terbagi dalam berbagai

kriteria utama yang disesuaikan dengan tujuan dan target pemirsa acara

tersebut.

Sedangkan menurut Soenarto (2007:1), “Program televisi (television

programming) diartikan sebagai penjadwalan atau perencanaan siaran

televisi dari hari ke hari (horizontal programming) dan dari jam ke jam

(vertical programing).”

Menurut Pringle, Starr dan Mc. Cavitt (1991 : 18-19) terdapat empat

faktor yang menentukan di dalam program acara televisi, yaitu :

1. The Audience

Audience adalah pemirsa. Pemirsa berhak memilih atau

mencari stasiun televisi yang disenanginya untuk setiap program.

Pemirsa boleh terbuka kepada acara atau iklan layanan masyarakat

dan pengumuman promosi, tetapi tujuan utamanya adalah

mengamati isi program yang memuaskan kebutuhan pada waktu

tertentu.

2. The Broadcaster

Broadcaster adalah mereka yang bertanggung jawab

mengoperasikan stasiun televisi untuk memperoleh keuntungan.

Makin banyak audiensnya makin besar juga keuntungan yang

didapat pemilik stasiun televisi tersebut.

3. The Advertiser

Pihak ketiga dalam hal pemasangan iklan, dimana pihak

tersebut tertarik untuk menggunakan jasa televisi untuk suatu

produk atau jasa yang ditunjukan untuk khalayak.

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01528... · 2013. 11. 28. · LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi ... kita akan mengetahui apa itu

26

4. The Regulator

Lembaga pemerintah selaku pengawas dari segala program

acara yang ditayangkan oleh televisi. Contohnya,regulator di

Indonesia adalah KPI (Komisi Penyiaran Indonesia).

Stasiun televisi setiap harinya menyajikan berbagai jenis program yang

jumlahnya sangat banyak dan jenisnya sangat beragam. Program apa saja bisa

dijadikan tayangan televisi selama program itu menarik dan disukai audience, dan

selama tidak bertentangan dengan kesusilaan, hukum dan peraturan yang berlaku.

Menurut Morrisan (2008: 24-28), program televisi dibagi menjadi dua bagian,

yakni program informasi dan program hiburan:

1. Program Informasi

Program informasi adalah program yang memberikan banyak

informasi dan memiliki rasa ingin tahu untuk menarik sebanyak

mungkin audien. Program informasi ini termasuk jenis siaran yang

bertujuan untuk memberikan tambahan pengetahuan (informasi)

kepada khalayak audien, daya tarik dari jenis program ini adalah

informasi, dan informasi itulah yang “dijual” kepada audien.

Program informasi dapat dibagi menjadi dua bagian besar,

yaiu :

a. Berita keras (Hard News)

Berita keras atau hard news adalah segala

informasi pentingdan atau menarik yang harus segera

disiarkan oleh media penyiaran karena sifatnya yang

harus segera ditayangkan agar dapat diketahui

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01528... · 2013. 11. 28. · LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi ... kita akan mengetahui apa itu

27

khalayak audien secepatnya. Berita keras dapat dibagi

menjadi ke dalam beberapa bentuk, yaitu:

1. Straight News

Straight News berarti berita langsung (straight),

maksudnya suatu berita yang singkat (tidak detail)

dengan hanya menyajikan informasi terpenting

saja yang mencangkup 5W+1H (who, what,

where, when, why, dan how) terhadap suatu

peristiwa yang diberitakan. Berita jenis ini sangat

terkait waktu (deadline) karena informasinya

sangat cepat basi jika terlambat disampaikan

kepada audien.

2. Feature

Feature adalah berita ringan namun menarik.

‘Menarik’ disini adalah informasi yang lucu, unik,

aneh, menimbulkan kekaguman, dan sebagainya.

Berita ini dapat dikatakan sebagai soft news

karena tidak terlalu terkait dengan waktu

penayangan, namun karena durasinya singkat

(kurang dari lima menit) dan menjadi bagian dari

program berita, maka feature masuk ke dalam

kategori hard news.

3. Infotainment

Infotainment berasal dari dua kata, yaitu

information yang berarti informasi dan

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01528... · 2013. 11. 28. · LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi ... kita akan mengetahui apa itu

28

entertainment yang berarti hiburan, namun

infotainment bukanlah berita hiburan atau berita

yang memberikan hiburan. Infotainment adalah

berita yang mneyajikan informasi mengenai

kehidupan orang-orang yang dikenal masyarakat

dan merupakan salah satu bentuk berita keras

karena memuat informasi yang harus segera

ditayangkan.

b. Berita Lunak (Soft News)

Berita lunak atau soft news adalah segala

informasi yang penting dan menarik yang disampaikan

secara mendalam (indepth) namun tidak bersifat harus

segera ditayangkan.

Program yang masuk dalam kategori berita

lunak ini adalah :

1. Current Affair

Current affair adalah ‘persoalan

kekinian’. Current affair ialah program

yang muncul sebelumnya namun dibuat

secara lengkap dan mendalam. Dengan

demikian current affair cukup terikat

dengan waktu dalam hal penayangan namun

tidak seketat hard news. Batasannya adalah

bahwa selama isu yang dibahas masih

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01528... · 2013. 11. 28. · LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi ... kita akan mengetahui apa itu

29

mendapat perhatian khalayak, maka current

affair dapat disajikan.

2. Magazine

Nama magazine digunakan karena topik

atau tema yang disajikan mirip dengan

topik-topik atau tema yang terdapat dalam

suatu majalah (magazine). Magazine adalah

program yang menampilkan informasi

ringan namun mendalam atau dengan kata

lain magazine adalah feature dengandurasi

yang lebih panjang. Magazine ditayangkan

sendiri pada program tersendiri yang

terpisah dari program berita.

3. Dokumenter

Dokumenter ialah program informasi

yang bertujuan untuk pembelajaran dan

pendidikan, namun disajikan dengan

menarik. Misalnya program dokumenter

yang menceritakan mengenai suatu tempat,

kehidupan atau sejarah seorang tokoh, atau

kehidupan atau sejarah suatu masyarakat

(misalnya suku terasing) atau kehidupan

hewan di padang rumput dan sebagainya.

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01528... · 2013. 11. 28. · LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi ... kita akan mengetahui apa itu

30

4. Talk Show

Program talk show atau perbincangan

adalah program yang menampilkan satu

atau beberapa orang untuk membahas topik

tertentu yang dipandu oleh seorang

pembawa acara (host). Mereka yang

diundang adalah orang-orang yang

berpengalaman langsung dengan peristiwa

atau topik yang diperbincangkan atau

mereka yang ahli dalam masalah yang

tengah dibahas.

5. Program Hiburan

Program hiburan adalah segala bentuk

siaran yang bertujuan untuk menghibur

audien dalam bentuk musik, lagu, cerita,

dan permainan. Program yang termasuk

dalam kategori hiburan adalah drama,

permainan (game), musik, dan pertunjukan.

2.1.4.4 Karakteristik Televisi

Ardianto dan Erdinaya (2007:128-130) membahas karakteristik

televisi sebagai berikut: 1) Audiovisual, 2) Berpikir dalam gambar, dan 3)

Pengoperasian lebih komplek. Dari keterangan diatas, penulis mencoba

memahami isi dan maknanya, dan berusaha menginterretasikan berdasarkan

persepsi penulis sebagai berikut :

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01528... · 2013. 11. 28. · LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi ... kita akan mengetahui apa itu

31

1. Audiovisual

Televisi memiliki kelebihan, yakni dapat didengar sekaligus

dapat dilihat (audiovisual). Jadi apabila khalayak radio siaran

hanya mendengar kata-kata, musik dan efek suara, maka khalayak

televisi dapat melihat gambar yang bergerak. Namun demikian

tidak berarti gambar lebih penting daripada kata-kata. Keduannya

ada kesesuaian secara harmonis.

2. Berpikir dalam gambar

Ada dua tahapan yang dilakukan dalam proses berpikir dalam

gambar. Pertama, visualisasi (visualization) yakni menejemahkan

kata-kata yang mengandung gagasan yang menjadi gambar secara

individual. Dalam proses visualisasi, pengarah acara harus

berusaha menunjukkan objek-objek tertentu menjadi gambar yang

jelas dan menjadikannya sedemikian rupa, sehingga mengandung

suatu makna. Kedua adalah penggambaran (picturization), yakni

kegiatan merangkai gambar-gambar individual sedemikian rupa,

sehingga kontinuitasnya mengandung makna tertentu.

3. Pengoperasian lebih kompleks

Dibandingkan dengan radio siaran, pengoperasian televisi

siaran lebih kompleks dan lebih banyak melibatkan orang. Untuk

menayangkan sebuah program acara saja dapat melibatkan lebih

dari 2 orang. Di dalamnya terdapat produser, asisten produser,

kreatif, pengarah acara, pengarah teknik, pengarah studio,

pemandu gambar, kameraman, juru suara, juru pencahayaan dan

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01528... · 2013. 11. 28. · LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi ... kita akan mengetahui apa itu

32

masih banyak lagi. Dengan demikian, media televisi lebih mahal

dibandingkan dengan surat kabar, majalah dan radio siaran.

2.1.4.5 Bentuk Acara Televisi

Menurut Setyobudi (2006:43), “Program acara dapat dibedakan

menjadi dua jenis, yaitu program acara siaran tidak langsung (Recording),

baik berjenis drama dan non drama, serta program acara langsung (Live), baik

berasal dari studio maupun luar studio yang dapat melalui saluran transmisi

satelit atau microwave”.

Baksin (2006:79) mengemukakan bahwa penyelenggaraan siaran

stasiun televisi dibagi menjadi dua bagian, yaitu siaran jurnalistik dan siaran

karya artistik. Karya siaran jurnalistik merupakan produksi acara televisi

yang mengutamakan kecepatan penyampaian informasi,realitas atau peristiwa

yang terjadi. Sedangkan karya siaran artistik, sesuai dengan namannya,

merupakan produksi acara televisi yang menekankan pada aspek artistik dan

estetik, sehingga unsur keindahan menjadi unggulan dan daya tarik acara

semacam ini.

a. Jurnalistik

Jurnalistik atau jurnalisme (journalism) secara

etimologis berasal dari kata journal (Inggris) atau du jour

(Prancis) yang berarti catatan harian atau catatan mengenai

kejadian sehari-hari atau bisa juga diartikan sebagai surat

kabar harian. Kata journal atau du jour itu sendiri berasal dari

bahasa latin, yaitu diunalis yang artinya ‘harian’ atau ‘tiap

hari’. Jurnalistik didefinisikan sebagai keterampilan atau

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01528... · 2013. 11. 28. · LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi ... kita akan mengetahui apa itu

33

kegiatan mengelola bahan berita mulai dari peliputan sampai

kepada penyusunan yang layak disebarluaskan kepada

masyarakat.

Yang tergolong kedalam karya jurnalistik adalah:

1. Berita aktual yang bersifat time concern

2. Berita nonaktual yang bersifat timeliness

3. Penjelasan yang bersifat aktual atau sedang

hangat-hangatnya, yang tertuang dalam

acara.

b. Artistik

Siaran artistik adalah semua acara siaran yang dalam

proses produksinya lebih menekankan pada aspek seni dan

estetik dibandingkan pada faktualisasi informasi. Dalam

program yang sifatnya artistik, kepuasan khalayak diupayakan

dengan menyajikan sesuatu yang baru, kreatif, variatif, unik,

spektakuler, dan meriah.

Yang tergolong kedalam karya artistik adalah:

1. Film

2. Sinetron (Sinema Elektronik)

3. Pergelaran musik, tari, pantomim, lawak,

sirkus, sulap dan teater.

4. Acara keagamaan

5. Variety Show

6. Kuis

7. Ilmu pengetahuan dan teknologi

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01528... · 2013. 11. 28. · LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi ... kita akan mengetahui apa itu

34

8. Iklan (komersial dan layanan masyarakat)

2.1.4.6 Jangkauan Siaran

Berdasarkan jangkauan siaran yang dimiliki, maka stasiun penyiaran

dapat dibagi menjadi stasiun penyiaran lokal, stasiun penyiaran nasional dan

stasiun jaringan. Masalah jangkauan siaran ini merupakan faktor yang sangat

penting bagi pemasangan iklan yang merupakan perusahaan produsen dalam

mempromosikan dan memasarkan produknya.

a. Siaran Lokal

Stasiun penyiaran lokal dapat didirikan di lokasi

tertentu dalam dalam wilayah Republik Indonesia dengan

wilayah jangkauan siaran terbatas pada lokasi tersebut.

b. Siaran Nasional

Stasiun penyiaran nasional adalah stasiun radio atau

televisi yang menyiarkan programnya ke sebagian besar

wilayah negara hanya satu stasiun penyiaran saja. Dan salah

satu keuntungan memasang iklan di stasiun nasional adalah

kemudahan dalam proses pembelian waktu siaran iklan.

c. Stasiun Jaringan

Stasiun penyiaran yang menyediakan program, stasiun

jaringan atau induk pada dasarnya tidak memiliki wilayah

siaran sehingga stasiun induk tidak dapat menyiarkan

programnya tanpa bekerja sama dengan stasiun lokal yang

memiliki wilayah siaran.

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01528... · 2013. 11. 28. · LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi ... kita akan mengetahui apa itu

35

2.1.4.7 Format Program

Format acara televisi adalah sebuah perencanaan dasar dari suatu

konsep acara televisi yang akan menjadi landasan kreativitas dan desain

produksi yang akan terbagi dalam berbagai kriteria utama yang disesuaikan

dengan tujuan dan target permisa acara tersebut.

Menurut Naratama, agar kita mempunyai gambaran yang jelas

mengenai apakah yang dimaksud Format Acara Televisi tersebut, maka kita

lihat skema Format Acara Televisi dibagi menjadi tiga bagian, yaitu

Drama,Nondrama, dan Berita-Olahraga. Bisa juga dikategorikan menjadi

Fiksi, Nonfiksi dan News-Sport.

1. Fiksi (Drama) adalah sebuah format acara televisi yang

diproduksi dan dicipta melalui proses imajinasi kreatif dari

kisah-kisah drama atau fiksi yang direkayasa dan dikreasi

ulang. Format yang digunakan merupakan interpretasi kisah

kehidupan yang diwujudkan dalam suatu runtutan cerita dalam

sejumlah adegan yang terdiri dari :

Drama Percintaan

Tragedi

Drama Lepas (Film)

Komedi

Legenda

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01528... · 2013. 11. 28. · LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi ... kita akan mengetahui apa itu

36

2. Non fiksi (Nondrama) adalah sebuah format acara televisi

yang diproduksi dan dicipta melalui proses pengolahan

imajinasi kreatif dari realitas kehidupan sehari-hari tanpa harus

menginterpretasikan ulang dan tanpa harus menjadi dunia

khalayan. Nonfiksi bukanlah sebuah runtutan cerita fiksi dari

setiap pelakunya yang terdiri dari :

3. Berita adalah sebuah format acara televisi yang diproduksi

berdasarkan informasi dari fakta atas kejadian dan peristiwa

yang berlangsung pada kehidupan masyarakat sehari-hari dan

memerlukan nilai-nilai faktual dan aktual yang disajikan

dengan ketepatan dan kecepatan waktu, dimana dibutuhkan

sifat liputan yang independen, terdiri dari :

Konser Musik

Variety Show

Quiz

Talk Show

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01528... · 2013. 11. 28. · LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi ... kita akan mengetahui apa itu

37

Berdasarkan beberapa pendapat diatas, peneliti menyimpulkan bahwa

jika dilihat dari jenisnya, program acara televisi terbagi menjadi program

drama, program non-drama, dan program berita yang dapat disiarkan secara

langsung maupun tidak langsung yang berasal dari studio maupun luar studio.

2.2 Teori Khusus

2.2.1 Tahapan Produksi Program Televisi

Dalam produksi program memiliki 3 tahap : pra produksi, produksi, dan

paska produksi. Menurut Fred Wibowo (2007:39), teori yang digunakan pada saat

produksi berlangsung dapat diketahui dalam beberapa tahapan. Tahapan-tahapan

proses produksi tersebut adalah sebagai berikut:

a. Pra Produksi

1. Penemuan Ide

Menemukan ide dan gagasan, membuat riset dan menulis

naskah atau mengembangkan gagasan menjadi naskah sebuah riset.

2. Planning

Perencanaan mencakup kegiatan penentuan tujuan (objectives)

serta mempersiapkan rencana dan strategi yang digunakan untuk

Berita Ekonomi

Liputan Siang

Laporan Olahraga

Page 31: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01528... · 2013. 11. 28. · LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi ... kita akan mengetahui apa itu

38

mencapai tujuan tersebut (Morrisan, 2008 : 130) Adanya penetapan

jangka waktu kerja (time schedule), menyempurnakan naskah,

pemilihan artis, lokasi, dan crew, estimasi biaya, dan rencana alokasi.

3. Persiapan

Latihan para artis, pembuatan setting, meneliti dan melengkapi

peralatan yang digunakan.

b. Produksi

1. Organizing

Proses penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengan

tujuan organisasi, sumber daya yang dimiliki dan lingkungan yang

melingkupinya (Morrisan, 2008: 142).

2. Actuating

Memberikan pengaruh (penggerak) mencakup usaha untuk

mempengaruhi (influencing) tertuju pada upaya untuk merangsang

antusiasme karyawan untuk melaksanakan tanggung jawab mereka

secara efektif (Morrisan, 2008: 154), proses ini mengarahkan dan

memotifasi aggota-anggota organisasi untuk menuju kearah

pencapaian tujuan organisasi, termasuk menciptakan iklim yang

mendukung, membimbing dan meneladani anggota dalam melakukan

pekerjaan.

3. Controling

Suatu proses untuk mengetahui apakah tujuan-tujuan

organisasi atau perusahaan sudah tercapai atau belum (Morrisan,

2008: 159) untuk mengetahui bahwa kegiatan berjalan tidak baik dan

terjadi penyimpangan-penyimpangan dari rancangan semula. Maka

Page 32: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01528... · 2013. 11. 28. · LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi ... kita akan mengetahui apa itu

39

diperlukan koreksi dan evaluasi. Semua pengawasan ini dikerjakan

untuk mengadakan peningkatkan pada masa yang akan datang. Tahap

ini mencoba mewujudkan apa yang telah direncanakan dalam kertas

dan tulisan (shooting script).

c. Paska Produksi

Executive producer, producer, tim creative dan seluruh bagian yang

terkait dalam program acara mengevaluasi setiap program acara yang

sudah berlangsung. Tahap ini meiliki tiga langkah yang utama, yaitu

editing offline, editing online dan mixing.

Sedangkan menurut Zettle (2009 : 335) dalam bukunya yang berjudul

Television Production Handbook, proses produksi dibagi menjadi pra

produksi, produksi, dan pasca produksi yakni:

1. Pra Produksi

a. Memastikan jika seluruh studio telah siap dan tetap dalam keadaan

tenang

b. Memastikan bahwa talent dan crew telah siap dan berada dalam

posisi masing-masing

c. Memastikan bahwa monitor studio telah menampilkan gambar

yang benar

d. Mengecek dan mereview rundown program acara dan

memberitahu kepada seluruh crew produksi jika ada perubahan

rundown (Utterback, 2007 : 92)

e. Melakukan briefing talent dan crew (Zettle, 2009 : 335)

f. Menyiapkan intercom untuk berkomunikasi dengan control room

Page 33: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01528... · 2013. 11. 28. · LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi ... kita akan mengetahui apa itu

40

dan crew produksi (Utterback, 2007 : 92)

g. Mengkoordinasi talent dan crew untuk rehearsals (Zettle, 2009 :

335)

h. Instal alat sebelum shooting dimulai biasanya 4-5 jam sebelum

shooting sudah selesai dan menyiapkan semua set yang akan

digunakan.

i. Budget yang dikeluarkan selama proses shooting kurang lebih

sekitar 45 juta.

2. Produksi

a. Melakukan proses coding yakni terdiri dari Axial coding dan

Selektive coding.

b. Lighting yang digunakan sesuai dengan standar studio seperti

balkar, parlight, follow spot dan efek.

c. Instal alat sebelum shooting dimulai biasanya 4-5 jam sebelum

shooting sudah selesai dan menyiapkan semua set yang akan

digunakan.

d. Wardrobe ditentukan oleh produser apakah sesuai dengan tema

yang di angkat atau tidak, yang terpenting tidak flicker di kamera.

3. Pasca Produksi

a. Melakukan Evaluasi

b. Menahan Talent dan Crew sampai hasil syuting diperiksa (jika

tapping)

c. Mengumumkan dan mempersiapkan jika diperlukan retake (jika

Page 34: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01528... · 2013. 11. 28. · LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi ... kita akan mengetahui apa itu

41

tapping)

d. Melepaskan (clearing) studio, baik crew maupun talent

e. Mengembalikan peralan dan perlengkapan yang digunakan ke

kondisi semula. Serta mengucapkan terima kasih kepada bintang

tamu atau talent, dan mengantar mereka keluar dair studio (Zettle,

2009 : 356)

f. Mengawasi jika ada masalah mengenai peralatan di studio atau

barang yang digunakan di lokasi (Zettle, 2009 : 356)

Proses manajemen dalam program televisi mengacu pada enam sumber daya

pokok yang dikemukakakan George R. Terry (dalam buku principle of management)

yaitu:

a. Man/Woman : Sumber daya manusia kreatif

b. Materials : Naskah/Konsep

c. Machines : Peralatan

d. Methods : Cara Pengorganisasian

e. Money : Dana Produksi

f. Market : Pasar Program

Enam sumber daya manajemen tersebut dikelolah dengan empat fungsi utama

manajerial untuk mencapai hasil atau target dalam produksi program televisi, yaitu:

1. Merencanakan (to plan; Planning) : Suatu kegiatan dengan tujuan

pengambilan tujuan dan strategi dalam pengambilan tindakan selanjutnya.

Page 35: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01528... · 2013. 11. 28. · LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi ... kita akan mengetahui apa itu

42

2. Mengorganisasi (to organize; Organizing) : Suatu kegiatan untuk

menggerakkan angota kelompok dan membuat ketentuan dalam hubungan

yang diperlukan.

3. Mengkoordinasi (to coordination; Actuating) : Suatu kegiatan untuk

mengarahkan kelompok dalam melaksakan pekerjaan sesuai dengan

tugasnya.

4. Mengawasi (to control; Controlling) : Suatu kegiatan untuk menyesuaikan

antara pelaksaan dan rencana yang ditentukan.

Dalam suatu proses produksi karya artistik perlu adanya dukungan

tenaga-tenaga profesi sebagai berikut : (Suprapto, 2006 : 60-82)

4. Eksekutif Produser (Producer Executive) adalah orang yang memiliki

wawasan dengan mengerti program televisi secara keseluruhan.

5. Producer adalah orang yang ditunjuk mewakili produser pelaksana

(Eksekutif Produser) untuk melaksanakan apa yang dikehendaki oleh

produser pelaksana.

6. Pengarah Acara (Program Director) adalah orang yang ditunjuk untuk

bertanggung jawab secara teknis pelaksanaan produksi satu mata siaran.

7. Penulis Naskah Artistik (Script Writer) adalah sesorang yang

pekerjaannya membuat naskah untuk mata acara siaran dalam karya

artistik.

8. Unit Manager adalah sesorang yang menyediakan kebutuhan utama

logistik yang diperlukan untuk setiap elemen-elemen produksi dan

pengawasan setiap penggunaan dana produksi.

9. Penata Artistik (Art Director) adalah seorang yang ahli dalam menata

ruang atau lokasi pengambil gambar sesuai dengan yang di kehendaki

Page 36: BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01528... · 2013. 11. 28. · LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi ... kita akan mengetahui apa itu

43

dalam skenario.

10. Grafic Artistic adalah seseorang yang memiliki keahlian di bidang

grafis baik di televisi swasta maupun televisi public atau pemerintah.

11. Penata Cahaya adalah orang yang menedesain dan menentukan

pencahayaan untuk produksi televisi, baik produksi di dalam studio

maupun di luar studio.

12. Audio/Video Enginer adalah seorang yang mengoperasikan peralatan

audio video di stasiun televisi (juga di stasiun radio untuk level audio)

13. Technical Director adalah mengawasi dan mengatur teknik dari satu

program baik televisi maupun radio.

14. Camera operator (Kemerawan) adalah bertanggung jawab untuk

mengoperasikan kamera televisi selama rehearsals dan produksi

program televisi.

2.3 Kerangka Pemikiran

Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran

Pra produksi

Produksi

Pasca Produksi

Program Stand Up Comedy