bab 2 kandiadisis

30
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Kandidiasis oral merupakan suatu infeksi dalam rongga mulut yang disebabkan oleh jamur Kandida.6 Jamur Kandida sebenarnya merupakan flora normal mulut, namun berbagai faktor seperti adanya gangguan sistem imun maupun penggunaan obat-obatan seperti obat antibiotik dan steroid dapat menyebabkan flora normal tersebut menjadi patogen. 4,13 Dalam bab ini, penulis akan menjelaskan mengenai kandidiasis oral pada pasien tuberkulosis paru yang mengkonsumsi obat antibiotik dan steroid. 2.1 KANDIDIASIS ORAL 2.1.1 Pengertian Kandidiasis oral merupakan infeksi oportunistik pada rongga mulut yang disebabkan oleh pertumbuhan berlebihan dari jamur Kandida terutama Kandida

Upload: adi-costa

Post on 13-Sep-2015

8 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

adi costa

TRANSCRIPT

BAB 2TINJAUAN PUSTAKAKandidiasis oral merupakan suatu infeksi dalam rongga mulut yangdisebabkan oleh jamur Kandida.6 Jamur Kandida sebenarnya merupakan flora normalmulut, namun berbagai faktor seperti adanya gangguan sistem imun maupunpenggunaan obat-obatan seperti obat antibiotik dan steroid dapat menyebabkan floranormal tersebut menjadi patogen.4,13Dalam bab ini, penulis akan menjelaskan mengenai kandidiasis oral padapasien tuberkulosis paru yang mengkonsumsi obat antibiotik dan steroid.2.1 KANDIDIASIS ORAL2.1.1 PengertianKandidiasis oral merupakan infeksi oportunistik pada rongga mulut yangdisebabkan oleh pertumbuhan berlebihan dari jamur Kandida terutama Kandidaalbikan.3 Kandida merupakan organisme komensal normal yang banyak ditemukandalam rongga mulut dan membran mukosa vagina. Dalam rongga mulut, Kandidaalbikan dapat melekat pada mukosa labial, mukosa bukal, dorsum lidah, dan daerahpalatum.14 Selain Kandida albikan, ada 10 spesies Kandida yang juga ditemukanyaitu C.tropicalis, C.parapsilosis, C.krusei, C.kefyr, C. glabrata, danC.guilliermondii, C.pseudotropicalis, C.lusitaniae, C.stellatoidea, dan C.dubliniensis,dengan C.albikan yang paling dominan dijumpai dan paling berperan dalammenimbulkan kandidiasis oral.2,3,14-16 Kandidiasis oral dapat menyerang semua usiaUniversitas Sumatera Utarabaik usia muda, usia tua dan pada penderita defisiensi imun seperti AIDS.15 Padapasien HIV/AIDS, Kandida albikan ditemukan paling banyak yaitu sebesar 95%.3

2.1.2 Etiologi dan Faktor PredisposisiKandidiasis oral merupakan suatu infeksi jamur yang umumnya disebabkanoleh jamur Kandida albikan. Faktor predisposisi terjadinya kandidiasis oral terdiriatas faktor lokal dan sistemik.3Beberapa faktor lokal tersebut seperti penggunaan gigi tiruan, xerostomia, dankebiasaan merokok. Penggunaan gigi tiruan dapat memberikan lingkungan yangkondusif bagi pertumbuhan jamur Kandida yaitu lingkungan dengan pH yang rendah,sedikit oksigen, dan keadaan anaerob.3 Faktor lokal seperti xerostomia juga dapatmenimbulkan kandidiasis oral. Xerostomia merupakan suatu kondisi dimana mulutterasa kering. Hal ini dapat disebabkan oleh berkurangnya produksi saliva,penggunaan obat-obatan (obat antihipertensi), terapi radiasi dan kemoterapi.17,18Adanya kebiasaan merokok dapat menyebabkan iritasi kronis dan panas yangmengakibatkan perubahan vaskularisasi dan sekresi kelenjar liur.19 Seperti yangdiketahui, di dalam saliva terdapat komponen anti Kandida seperti lisozim, histatin,laktoferin, dan calprotectin,20 sehingga apabila produksi saliva berkurang seperti padakeadaan xerostomia dan perokok, maka Kandida dapat mudah berkembang.Selain faktor lokal, beberapa faktor sistemik seperti penyakit defisiensi imun(HIV/AIDS), kemoterapi, radioterapi, dan penggunaan obat antibiotik dan steroidjuga dapat menyebabkan timbulnya kandidiasis oral.6,18 Pada penderita HIV/AIDSterjadi defisiensi imun yang mengakibatkan infeksi oportunistik seperti kandidiasisUniversitas Sumatera Utaraoral mudah terjadi.3 Di samping itu, terapi radiasi daerah kepala dan lehermengakibatkan kerusakan dan gangguan fungsi kelenjar saliva mayor dan minorsehingga memudahkan terjadinya xerostomia. Prevalensi xerostomia setelah terapiradiasi dijumpai melebihi 90%. Pengobatan kemoterapi juga dapat berdampak padaberkurangnya aliran saliva.17,18 Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, keadaanxerostomia yang dapat timbul akibat radioterapi dan kemoterapi bisa memudahkanperkembangan jamur Kandida. Penggunaan obat antibiotik dan steroid jugadihubungkan dengan terjadinya kandidiasis oral.6Adapun mekanisme infeksi Kandida Albikan pada sel inang sangatkompleks. Beberapa faktor yang berpengaruh pada patogenesis dan proses infeksiadalah adhesi, perubahan dari bentuk ragi ke bentuk hifa (morfogenesis) dan produksienzim hidrolitik ekstraseluler. Adhesi merupakan proses melekatnya sel Kandidaalbikan ke sel inang. Perubahan bentuk dari ragi ke hifa berhubungan denganpatogenitas dan proses penyerangan Kandida terhadap sel inang yang diikutipembentukan lapisan biofilm sebagai salah satu cara spesies Kandida untukmempertahankan diri dari obat antifungi. Ada keyakinan bahwa bentuk hifa adalahinvasif dan patogen, sedangkan bentuk ragi tidak bersifat patogen. Produksi enzimhidrolitik ekstraseluler seperti aspartyl proteinase juga sering dihubungkan denganpatogenitas Kandida albikan.15,212.1.3 Klasifikasi dan Gambaran KlinisSecara umum, kandidiasis oral dapat diklasifikasikan atas tiga kelompok,yaitu: 3Universitas Sumatera Utara1. Akut , dibedakan menjadi dua macam, yaitu :a. Kandidiasis Pseudomembranosus AkutKandidiasis ini biasanya disebut juga sebagai thrush. Secara klinis,pseudomembranosus kandidiasis terlihat sebagai plak mukosa yang putih ataukuning, seperti cheesy material yang dapat dihilangkan dan meninggalkanpermukaan yang berwarna merah.4,22 Kandidiasis ini terdiri atas sel epiteldeskuamasi, fibrin, dan hifa jamur dan umumnya dijumpai pada mukosa labial,mukosa bukal, palatum keras, palatum lunak, lidah, jaringan periodontal danorofaring.2,3 Thrush dijumpai sebesar 5% pada bayi bayu lahir dan 10% pada orangtua yang kondisi tubuhnya lemah.23 Keberadaan kandidiasis pseudomembranosus inisering dihubungkan dengan penggunaan kortikosteroid, antibiotik, xerostomia, danpada pasien dengan sistem imun rendah seperti HIV/AIDS.2,3,13 Diagnosa bandingdari kandidiasis pseudomembranosus ini meliputi flek dari susu dan debris makananyang tertinggal menempel pada mukosa mulut, khususnya pada bayi yang masihmenyusui atau pada pasien lanjut usia dengan kondisi tubuh yang lemah akibatpenyakit.24Gambar 1. Kandidiasis Pseudomembranosus Akut25Universitas Sumatera Utarab. Kandidiasis Atrofik AkutTipe kandidiasis ini kadang dinamakan sebagai antibiotic sore tongue ataujuga kandidiasis eritematus dan biasanya dijumpai pada mukosa bukal, palatum, danbagian dorsal lidah dengan permukaan tampak sebagai bercak kemerahan.22-24Penggunaan antibiotik spektrum luas maupun kortikosteroid sering dikaitkan dengantimbulnya kandidiasis atrofik akut.22 Pasien yang menderita kandidiasis ini mengeluhadanya rasa sakit seperti terbakar.4

Gambar 2. Kandidiasis Atrofik Akut 232. Kronik, dibedakan atas tiga jenis, yaitu :a. Kandidiasis Atrofik KronikKandidiasis atrofik kronik disebut juga denture sore mouth atau denturerelated stomatitis,13,22,23 dan merupakan bentuk kandidiasis paling umum yangditemukan pada 24-60% pemakai gigi tiruan.23 Gambaran klinis denture relatedUniversitas Sumatera Utarastomatitis ini berupa daerah eritema pada mukosa yang berkontak dengan permukaangigi tiruan.13 Gigi tiruan yang menutupi mukosa dari saliva menyebabkan daerahtersebut mudah terinfeksi jamur.22Berdasarkan gambaran klinis yang terlihat pada mukosa yang terinflamasi dibawah gigi tiruan rahang atas, denture stomatitis ini dapat diklasifikasikan atas tigayaitu :13, 23 Tipe I : tahap awal dengan adanya pin point hiperemi yang terlokalisir Tipe II : tampak eritema difus pada mukosa yang berkontak dengan gigi tiruan Tipe III : tipe granular (inflammatory papillary hyperplasia) yang biasanyatampak pada bagian tengah palatum keras.

Gambar 3. Denture Stomatitis tipe I 26Universitas Sumatera Utara

Gambar 4. Denture Stomatitis tipe II 26

Gambar 5. Denture Stomatitis tipe III 26Universitas Sumatera Utarab. Kandidiasis Hiperplastik KronikKandidiasis ini sering disebut juga sebagai Kandida leukoplakia yang terlihatseperti plak putih pada bagian komisura mukosa bukal atau tepi lateral lidah yangtidak bisa hilang bila dihapus. Kondisi ini dapat berkembang menjadi displasia beratatau keganasan.3,22 Kandida leukoplakia ini dihubungkan dengan kebiasaanmerokok.3Gambar 6. Kandidiasis Hiperplastik Kronik 4c. Median Rhomboid GlositisMedian Rhomboid Glositis merupakan bentuk lain dari atrofik kandidiasisyang tampak sebagai daerah atrofik pada bagian tengah permukaan dorsal lidah, dancenderung dihubungkan dengan perokok dan penggunaan obat steroid yang dihirup.2,4Universitas Sumatera UtaraGambar 7. Median Rhomboid Glositis 23. Keilitis AngularisKeilitis Angularis atau disebut juga angular stomatitis atau perlechemerupakan infeksi campuran bakteri dan jamur Kandida yang umumnya dijumpaipada sudut mulut baik unilateral maupun bilateral. Sudut mulut yang terinfeksitampak merah dan sakit.3,4,23 Keilitis angularis dapat terjadi pada penderita anemiadefisiensi besi, defisiensi vitamin B12, dan pada gigi tiruan dengan vertikal dimensioklusi yang tidak tepat.23

Gambar 8. Keilitis Angularis 4Universitas Sumatera Utara2.1.4 DiagnosaDiagnosa yang tepat diperoleh dari pemeriksaan yang teliti. Diagnosakandidiasis oral yang dapat dilakukan meliputi anamnesa, pemeriksaan klinis, danpemeriksaaan penunjang seperti pemeriksaan sitologi eksfoliatif, metode kultur swab,uji saliva, dan biopsi.22Berdasarkan hasil anamnesa dapat diperoleh informasi mengenai keadaanrongga mulut yang dialami pasien. Pasien yang menderita kandidiasis oral bisamempunyai keluhan terhadap keadaan rongga mulutnya, namun ada juga yang tidakmenyatakan adanya keluhan pada rongga mulutnya. Keluhan yang bisa terjadi padakandidiasis oral seperti adanya rasa tidak nyaman, rasa terbakar, rasa sakit, dan pedihpada rongga mulut.4 Pemeriksaan klinis dilakukan dengan melihat gambaran klinislesi yang terdapat pada rongga mulut. Gambaran klinis kandidiasis oral yang terlihatbisa berbeda-beda sesuai dengan tipe kandidiasis yang terjadi pada rongga mulutpasien. Di samping itu, pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan sitologieksfoliatif, kultur swab, uji saliva, dan biopsi sangat diperlukan dalam mendukungdiagnosa kandidiasis oral.222.1.5 PerawatanPerawatan kandidiasis oral dapat dilakukan dengan cara menjaga kebersihanrongga mulut, pemberian obat-obatan antifungal, dan sebisa mungkin menghilangkanfaktor predisposisi penyebab kandidiasis oral.2,3,22Kebersihan rongga mulut dapat dijaga dengan membersihkan daerah mukosabukal, menyikat gigi, lidah, dan membersihkan gigi tiruan bagi yang memakainya.Universitas Sumatera UtaraGigi tiruan harus dibersihkan dan direndam dalam larutan pembersih sepertiklorheksidin yang efektif dalam menghilangkan Kandida dibanding dengan hanyamenyikat gigi tiruan. Ketika membersihkan mulut dengan antifungal topikal, gigitiruan harus dilepaskan sehingga terjadi kontak antara mukosa dengan antifungal. Disamping itu, pemakai gigi tiruan disarankan untuk melepas gigi tiruan pada malamhari atau setidaknya enam jam sehari.3

Pengobatan farmakologis kandidiasis oral dikelompokkan dalam tiga kelasagen antifungal yaitu: polyenes, azoles, dan echinocandins. Antifungal Polyenesmencakup Amphotericin B dan Nystatin. Amphotericin B dihasilkan olehStreptomyces nodosus dan memiliki aktivitas antijamur yang luas. Di sampingkeuntungannya, antifungal ini dapat menimbulkan efek nefrotoksik. Obat antifungallain yang sekarang banyak digunakan adalah Nystatin. Azoles dibagi dalam duakelompok yaitu imidazoles dan triazoles. Azoles akan menghambat ergosterol yangmerupakan unsur utama sel membran jamur. Sedangkan, Caspofungin termasukgolongan antifungal echinocandins yang digunakan untuk pengobatan terhadapinfeksi jamur Kandida dan spesies aspergillus.22Umumnya kandidiasis oral merupakan infeksi lokal, maka pengobatan secaratopikal merupakan terapi yang pertama kali dilakukan, terutama pada kandidiasispseudomembranosus dan eritematus.22Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, merokok, konsumsi obat antibiotikdan steroid, penggunaan gigi tiruan, dan penyakit HIV merupakan faktor predisposisiyang dapat menyebabkan terjadinya kandidiasis oral. Oleh karena itu, mengurangikebiasaan merokok, meminimalkan penggunaan obat antibiotik dan steroid,Universitas Sumatera Utaramengurangi konsumsi karbohidrat dan alkohol, membersihkan gigi tiruan danmerendamnya dalam cairan klorheksidin, dan menanggulangi penyakit HIVsangatlah disarankan dalam mengatasi kandidiasis oral.2.2 KANDIDIASIS ORAL AKIBAT PEMAKAIAN OBAT-OBATAN2.2.1 AntibiotikSeperti yang telah dijelaskan sebelumnya, penggunaan obat antibiotik dapatmenyebabkan terjadinya kandidiasis oral. Obat antibiotik sudah sejak lama digunakanuntuk mengobati berbagai penyakit yang disebabkan infeksi bakteri dan obat ini adabeberapa macam, salah satunya adalah yang digunakan sebagai obat antituberkulosis.Berikut akan dijelaskan indikasi, klasifikasi, efek samping obat, dan patogenesis obatantibiotik terhadap timbulnya kandidiasis.2.2.1.1 Indikasi dan KlasifikasiAntibiotik merupakan obat yang digunakan untuk mengobati infeksi yangdisebabkan oleh bakteri. Beberapa penyakit yang disebabkan oleh bakteri misalnya,tuberkulosis, salmonella (keracunan makanan), sifilis, pneumonia, tonsillitis(inflamasi pada tonsil), dan impetigo (infeksi kulit).7 Obat antituberkulosismerupakan golongan obat antibiotik yang digunakan untuk mengatasi infeksi bakteripenyebab tuberkulosis paru yaitu Mycobacterium tuberculosis.8

Berdasarkan cara kerjanya, antibiotik dibedakan atas antibiotik bakterisidaldan bakteriostatik. Antibiotik bakterisidal seperti penisilin bekerja dengan membunuhbakteri, sedangkan antibiotik yang bakteriostatik seperti eritromisin bekerja denganmenghentikan pertumbuhan dan multiplikasi bakteri. Antibiotik juga dibedakanUniversitas Sumatera Utaraberdasarkan efek kerjanya terhadap bakteri yaitu antibiotik spektrum luas yangdigunakan pada infeksi bakteri yang luas dan antibiotik spektrum sempit yang hanyadiindikasikan untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh beberapa bakteri. Disamping itu, ada juga antibiotik yang bekerja membunuh bakteri aerob (bakteri yangmembutuhkan oksigen dalam hidupnya) dan bakteri anaerob (bakteri yang tidakmembutuhkan oksigen dalam hidupnya).72.2.1.2 Efek SampingDi samping kegunaannya, obat antibiotik memilki efek samping yang luasbaik pada tubuh maupun rongga mulut. Efek samping yang umumnya dijumpai akibatpemakaian obat antibiotik seperti diare, muntah, dan infeksi jamur pada mulut, sistempencernaan dan vagina. Adapun beberapa efek samping lain yang bisa terjadi sepertipada penggunaan obat antibiotik sefalosporin dapat menyebabkan peningkatan enzimhati, antibiotik tetrasiklin dapat menyebabkan sensitivitas terhadap cahaya mataharidan diskolorasi gigi, dan antibiotik aminoglikosid dapat menimbulkan ketulian.Penggunaan antibiotik penisilin dapat menimbulkan reaksi alergi berupa urtikariapada kulit. Di samping itu, obat antituberkulosis yang sering digunakan sepertirifampisin, isoniazid dan pirazinamid memiliki efek hepatotoksik.7,27 Oleh karenaadanya efek-efek samping tersebut di atas, hendaklah kita lebih berhati-hati dalampemakaian obat antibiotik.2.2.1.3 Patogenesis Timbulnya Kandidiasis OralSeperti yang telah dijelaskan sebelumnya, obat antibiotik mempunyai efeksamping pada rongga mulut berupa timbulnya kandidiasis oral. Mekanisme obatUniversitas Sumatera Utaraantibiotik dalam menimbulkan kandidiasis oral adalah melalui aksi kerjanya dalammengobati penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Dalam rongga mulutmanusia terdapat flora normal yaitu bakteri dan jamur dimana jamur yang dominanditemukan adalah jamur Kandida albikan.14 Pada keadaan normal, Kandida albikantidak berbahaya bagi kehidupan manusia dan hidup bersama dengan bakteri dalamkeadaan seimbang. Namun beberapa keadaan seperti penggunaan obat antibiotikdapat menyebabkan ketidakseimbangan diantara flora normal tersebut.4,28 Obatantibiotik walaupun sangat bermanfaat bagi pengobatan terhadap infeksi bakteri,namun cara kerja obat tersebut penting untuk diperhatikan. Antibiotik bekerja denganmembunuh bakteri yang ada pada seseorang, baik bakteri penyebab penyakit maupunbakteri normal yang berguna bagi manusia, sementara jamur Kandida tidak dibunuholeh obat antibiotik.28,29 Dengan tidak adanya lagi bakteri yang secara normal hidupdalam keadaan seimbang dengan Kandida, maka Kandida dapat tumbuh subur danmelakukan multiplikasi sehingga terjadilah pertumbuhan berlebihan dari Kandidapada rongga mulut yang kita kenal dengan kandidiasis oral.29Adapun bakteri normal yang berguna bagi manusia seperti Lactobacillusacidophilus berperan dalam menjaga pertumbuhan jamur Kandida agar tetapseimbang.29,30 Pada manusia, Lactobacillus acidophilus ditemukan pada sistempencernaan, mulut, dan vagina.30 Bakteri Lactobacillus dapat mengurangi perlekatanKandida albikan pada sel epitel inang. Lactobacillus juga melepaskan hidrogenperoksida dan asam laktat yang dapat menghambat proliferasi dan invasi jamurKandida albikan. Substansi bakteriocin yang diproduksi Lactobacillus dapatmenekan pertumbuhan dan mengurangi jumlah jamur Kandida.31 Dengan adanya aksiUniversitas Sumatera Utaraobat antibiotik dalam membunuh bakteri, maka Lactobacillus acidophilus juga akanikut hilang. Hal ini menyebabkan pertumbuhan jamur Kandida semakin meningkatkarena keberadaan bakteri yang hidup seimbang dengan Kandida dan dapat menekanpertumbuhan abnormal jamur Kandida telah tereleminasi akibat pemakain obatantibiotik.2.2.2 SteroidSeperti halnya obat antibiotik, steroid sebagai salah satu obat yang sekarangbanyak digunakan juga memiliki efek samping terhadap rongga mulut. Obat steroidkadang juga dikenal dengan sebutan kortikosteroid. Berikut akan dijelaskan mengenaiindikasi, efek samping obat, dan patogenesis obat steroid dalam menimbulkankandidiasis oral.2.2.2.1 IndikasiSecara umum, penggunaan obat steroid diindikasikan dalam mengobatiberbagai penyakit seperti asma, rheumatoid arthritis, dan juga pada beberapa kondisilainnya.10,32Penyakit asma merupakan suatu penyakit kronik pada sistem pernafasan paruparumanusia. Penyakit ini biasanya bersifat herediter, dan kadang lebih dari satuorang dalam suatu keluarga bisa mengalami penyakit asma ini. Pada penyakit asmaterjadi inflamasi dan pembengkakan pada sistem pernafasan manusia.33 Penggunaansteroid dalam mengobati penyakit ini adalah melalui aksi antiinflamasi obat ini yangmampu mengurangi inflamasi dan pembengkakan yang terjadi pada pasien asma.Steroid bekerja mengurangi pembentukan mediator proinflamasi sepertiUniversitas Sumatera Utaraprostaglandin, leukotrien, dan platelet activating factor (PAF) serta menekan semuarespon inflamasi termasuk pembengkakan dini, kemerahan, nyeri, panas, dangangguan fungsi.11,32Rheumatoid arthritis merupakan salah satu penyakit yang menyebabkan nyeri,pembengkakan, kekakuan, dan disfungsi pada sendi. Arthritis ini dapat terjadi padasemua sendi tubuh, terutama pada pergelangan tangan dan jari serta bersifat simetris,misalnya bila arthritis terjadi pada tangan kiri, maka tangan kanan akan mengalamihal yang sama.34 Penggunaan obat steroid dapat mengurangi gejala penyakit ini.Penyakit lain seperti Addison juga memerlukan obat steroid dalampengobatannya. Penyakit Addison disebabkan oleh adanya kerusakan pada kelenjaradrenal dan ketidakmampuannya dalam memproduksi hormon kortisol dan hormonaldosteron. Kortisol yang tidak mampu diproduksi digantikan dengan kortikosteroidsintetik seperti hidrokortison, prednison, atau deksametason, sedangkan kekuranganaldosteron dibantu dengan steroid fludokortison.35Selain itu, steroid juga banyak digunakan oleh para olahragawan dengantujuan untuk meningkatkan massa otot. Steroid jenis ini dikenal dengan sebutansteroid anabolik androgenik. Penggunaan steroid ini oleh para atlit memperolehbanyak perhatian. Sebagian besar atlit dan pelatihnya percaya bahwa steroid dapatmeningkatkan kekuatan dan agresivitas sehingga bermanfaat dalam meningkatkanstamina seseorang.11Dalam bidang kedokteran gigi, obat steroid umunya digunakan pada kasuskasusulser di rongga mulut yang dilatarbelakangi oleh adanya reaksi hipersensitivitasUniversitas Sumatera Utaraseperti liken planus dan recurrent apthous stomatitis. Hal ini dihubungkan dengankemampuan obat steroid sebagai antiinflamasi dan imunosupresan.272.2.2.2 Efek SampingObat steroid dapat menimbulkan efek-efek yang tidak diinginkan pemakainya.Adapun beberapa efek samping tersebut seperti kerentanan seseorang terhadapinfeksi, obesitas, osteoporosis, terhambatnya pertumbuhan, katarak, dan terjadinyasindrom Cushing (moon face, buffalo hump, dan peningkatan lingkaran perut).27,32,36Pemberian obat steroid dapat menekan sistem imun sehingga seseorangmenjadi mudah terkena infeksi misalnya infeksi oleh jamur Kandida pada ronggamulut.32 Obat steroid juga mampu meningkatkan selera makan pemakainya sehinggamenyebabkan pertambahan berat badan yang bila tidak dikontrol dapat menimbulkanobesitas. Obesitas juga dapat dijumpai pada sindrom Cushing.32,36 Osteoporosismerupakan salah satu efek samping yang dapat dijumpai akibat pemakaian jangkapanjang obat kortikosteroid, dimana obat ini mampu mengurangi kepadatan mineraltulang, menghambat osteoblast dan mengganggu keseimbangan pembentukan danreabsorpsi tulang. Kortikosteroid juga mengurangi penyerapan kalsium dari usus danmeningkatkan pengeluaran kasium melalui ginjal yang berakibat terjadinyaosteoporosis.32,36 Pertumbuhan yang terhambat dikaitkan dengan efek steroid dalammenghambat pertumbuhan tulang dan hormon pertumbuhan.36 Penggunaan obatsteroid dalam jangka panjang juga dapat mengakibatkan terjadinya katarak, dimanadilaporkan sebesar 75% pasien mengalami katarak setelah beberapa tahunmengkonsumsi prednisolon sebanyak 15mg/hari, namun mekanisme terjadinyaUniversitas Sumatera Utarakatarak akibat obat ini masih belum jelas diuraikan.32,36 Terjadinya sindrom Cushingpada pengguna steroid ditandai dengan adanya moon face, buffalo hump, danpeningkatan lingkaran perut.27,36 Hal ini terjadi karena efek steroid yang dapatmenyebabkan redistribusi cadangan karbohidrat dan lemak ke wajah (moon face) danperut (peningkatan lingkaran perut) sehingga pemakai obat ini akan terlihat gemukpada daerah tersebut.32,37 Distribusi lemak tubuh juga dapat dijumpai pada belakangleher yang tampak membengkak (buffalo hump).272.2.2.3 Patogenesis Timbulnya Kandidiasis OralObat steroid seperti yang telah dibahas sebelumnya, memiliki efekimunosupresi. Hal ini dapat disebabkan oleh kemampuan obat steroid dalammenghambat fungsi makrofag. Efek terhadap makrofag tersebut menandai danmembatasi kemampuannya untuk memfagosit dan membunuh mikroorganisme.Aktivasi limfosit T dan produksi limfosit B juga dihambat oleh obat steroid.Antibodi sebagai salah satu komponen penting dalam sistem imunitas manusia dapatditekan produksinya oleh pemakaian obat steroid terutama apabila digunakan dalamdosis besar.11,27 Seperti yang kita ketahui, makrofag, limfosit T , limfosit B, dan jugaantibodi merupakan komponen penting yang berfungsi sebagai sistem pertahanan danimunitas tubuh manusia yang juga terdapat dalam rongga mulut.38,39 Namun,komponen-komponen tersebut diatas dapat terganggu fungsinya akibat pemakaianobat steroid yang mana obat ini dapat menekan sistem imunitas manusia. Dalamkeadaan imun yang lemah, maka infeksi akan mudah menyerang seseorang.Universitas Sumatera UtaraSeperti yang telah dijelaskan sebelumnya, di dalam rongga mulut manusiaterdapat banyak flora normal yang salah satunya adalah jamur Kandida. Pada keadaansistem imun yang baik, jamur Kandida tidak menimbulkan penyakit. Namun,penggunaan obat steroid dapat menurunkan sistem imun dalam rongga mulut. Dengansistem imun yang lemah, maka jamur Kandida dalam rongga mulut bisa menjadipatogen dan menimbulkan infeksi yang disebut kandidiasis.

Universitas Sumatera Utara