bab 1 pendahuluan -...
TRANSCRIPT
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Persaingan dalam dunia usaha dewasa ini sangatlah ketat dimana persaingan
sudah tidak bisa diprediksi lagi dalam hal menarik perhatian konsumen. Pelaku
industri kian menghadapi tantangan untuk mendapatkan pangsa pasar yang mereka
inginkan. Di lain pihak, konsumen cenderung semakin sensitive terhadap penilaian
suatu produk. Dalam kondisi pasar yang kompetitif, kepuasan dan loyalitas
pelanggan adalah kunci sukses perusahaan dalam memperoleh keunggulan
kompetitif. Terlebih pada kondisi sekarang, pemasaran merupakan perang persepsi
konsumen dan tidak lagi sekedar perang produk yang memicu pada keputusan
seorang konsumen dalam melakukan pembelian terhadap suatu produk.
Salah satu jenis minuman ringan yang memiliki potensi untuk dikembangkan
adalah minuman sari buah. Ketua Asosiasi Pengolah Sari Buah Indonesia (APSARI),
Farchad Poeradisastra, mengungkapkan bahwa sebagai negara agraris di
khatulistiwa, negeri ini kaya akan buah-buahan tropis yang mempunyai nilai jual di
pasar global.
Kategori produk yang menarik untuk dibahas adalah minuman sari buah
dalam kemasan. Tidak mengherankan jika pasar minuman ringan khususnya
minuman sari buah semakin semarak, karena survei Frontier yang dilakukan di akhir
tahun 2011 pun menunjukkan bahwa penetrasi minuman sari buah dalam kemasan
mencapai 80.9%, yang artinya 8 dari 10 orang sudah meng- konsumsi minuman sari
buah dalam kemasan dalam 1 bulan terakhir, dan penetrasi tertinggi berada di kota
Bandung, Jakarta dan Surabaya.
Jika kita lihat dari grafik Top Brand Minuman Saribuah dalam Kemasan 7
tahun terakhir, kita melihat bahwa Buavita, Frutang dan ABC bersaing secara ketat,
dan yang patut diamati dengan cermat adalah keberadaan Ale-ale. Sebagai pendatang
baru, merek keluaran Wings Food ini langsung menerobos menduduki posisi Top di
tahun pertamanya diluncurkan. Strategi Ale-ale untuk meraih Top Brand ini patut
dipelajari. Jika diamati dari pertama kali diluncurkan ke pasar, Ale-ale sudah
melakukan komunikasi secara besar-besaran baik ATL maupun BTL, melalui TVC-
nya Ale-ale mengusung Duo Maia sebagai endorser.
2
Hal ini cukup efektif untuk membangun Brand awarenes, sehingga selalu
berada dalam benak konsumen sebagai minuman saribuah cukup tinggi. Selain itu,
dengan bentuk yang praktis dan harga yang sangat terjangkau, Ale-ale banyak
ditemukan baik di pasar modern dan tradisional.
Gambar. 1.1
Top Brand Minuman Sari Buah Dalam Kemasan 2006-2012
Sumber: Frontier
Jika dilihat berdasarkan kelompok usia, penetrasi minuman sari buah dalam
kemasan relatif tinggi di kelompok usia muda, dan semakin menurun seiring dengan
bertambahnya usia. Hal ini dapat dilihat dari tabel berikut ini:
Tabel 1.1
Minuman Sari Buah Dalam Kemasan Siap Minum
Sumber Frontier
Berdasarkan data kelompok usia peluang untuk bersaing di minuman juice
masih terbuka. PT Coca-Cola Amatil Indonesia sebagai merek minuman terkemuka
dengan kategori minuman sodanya dan ingin bersaing di pangsa pasar Indonesia
mengeluarkan produk di kategori jus yaitu minuman Minute Maid pulpy orange di
tahun 2012, di mana produk Minute Maid merupakan produk jus dengan bulir buah
3
pertama di Indonesia. Produk Minute Maid ini mendapatkan respon positive dari
masyarakat Indonesia. Sebagai produk baru, Coca-Cola melakukan komunikasi
melalui iklan-iklan di televisi, radio dan media massa agar dapat membangun
kesadaran di masyarakat terhadap produk Minute Maid Pulpy Orange, dan
mendapatkan tempat di hati masyarkat terbukti pada survey yang dilakukan oleh
topbrand award di tahun 2013, Minute Maid Pulpy orange menempati posisi ke 6
dan naik ke posisi ke 4 di tahun 2014 untuk kategori minuman saribuah dalam
kemasan.
Tabel 1.2
Source: Top Brand Award Index 2013
Tabel 1.3.
Top Brand Award 2014
Sumber: Top Brand Award Index 2014
4
Minute maid pertama kali hadir di Indonesia pada tahun 2008, dengan
diluncurkannya minuman rasa buah jeruk dengan bulir, yaitu Minute Maid Pulpy
Orange diproduksi oleh PT Coca-Cola Bottling Indonesia (PT CCBI). Seiring
perkembangan dan kepopularitasan pada tahun 2010, diluncurkan minuman rasa
aneka buah tropis, yaitu Minute Maid Pulpy Tropical. Pada bulan November 2014
Coca-Cola kembali mengeluarkan produk Minute Maid Pulpy Orange Fruit Bite. Di
awal peluncuran produk MMPO Fruit Bite dengan promosi yang dilakukan pada dua
bulan pertama setelah peluncuran terlihat adanya minat pembelian konsumen
terhadap produk ini, tetapi sangat disayangkan pada bulan ketiga dan sampai saat ini
penjualan terus menurun seiring dengannya tidak ada promosi-promosi yang
dikeluarkan oleh Coca-Cola baik dari segi penjualanan maupun dari segi promosi
melalui elektronik. Tabel di bawah ini menunjukan penjulanan yang terus menurun
di kedua minimarket yang menjual produk MMPO Fruit Bite.
Tabel 1.4
Penjualanan MMPO di Indomaret Periode November 2014 – March 2015
Sumber: PT Coca-Cola Distribution Indonesia
Pengertian minat beli menurut Schiffman dan Kanuk (2007;228)
didefinisikan sebagai berikut:Suatu model sikap seseorang terhadap objek barang
yang sangat cocok dalam mengukur sikap terhadap golongan produk, jasa, atau
merek tertentu. Menurut Effendy (2001) yang dikutip oleh Herlina (2011: 49-65)
minat beli adalah sebagai berikut:Penggunaan atau pembelian kelanjutan dari
5
perhatian yang merupakan titik tolak bagi timbulnya hasrat (desire) untuk melakukan
suatu kegiatan yang diharapkan komunikator.
Berdasarkan penelitian Nasim Z. Hosein dalam jurnalnya yang berjudul
“Measuring the Purchase Intention of Visitors to the Auto Show”
mengindentifikasikan Minat beli dapat diklasifikasikan sebagai salah satu komponen
dari perilaku kognitif konsumen tentang bagaimana seorang individu bermaksud
untuk membeli merek atau produk tertentu. Laroche Zhou (1996) menunjukkan
bahwa variabel seperti pertimbangan pelanggan dalam membeli merek dan harapan
untuk membeli sebuah merek dapat digunakan untuk mengukur pembelian niat
konsumen. Faktor-faktor pertimbangan ini dapat mencakup ketertarikan pelanggan,
menghadiri, informasi dan evaluasi sebagai bagian dari keseluruhan proses dalam
menentukan niat. Namun demikian minat beli untuk merek Minute Maid Pulpy
Orange Fruit Bite masih dinilai rendah oleh karena penjualanan Minute Maid Pulpy
Orange Fruit Bite cenderung menurun yang diduga diakibatkan minat beli tersebut.
Menurut Buchari Alma (2007:158) menguraikan definisi Brand awarenes
adalah sebagai berikut kesanggupan konsumen untuk mengenali suatu merek, atau
seberapa kuat merek tertanam dalam ingatan konsumen. Brand awarenes menurut
Kotler (2006:268) adalah kemampuan pembeli potensial untuk mengenal dan
mengingat bahwa semua merek adalah sebuah bagian dari sebuah kategori produk
tertentu. Berdasarkan penelitian Hsin Kuang Chidalam jurnalnya yang berjudul “The
Impact of Brand Awareness on Consumer Purchase Intention:The Mediating Effect
of Perceived Quality and Brand Loyalty” mengindentifikasikan Brand awarenes
terdiri dari identitas merek dan pengingat merek.
Brand awarenes berarti kemampuan konsumen dapat mengenali dan
mengingat merek dalam situasi yang berbeda (Aaker, 1996). Brand awarenes terdiri
dari mengingat merek dan pengenalan merek. Mengingat merek berarti ketika
konsumen melihat kategori produk, mereka dapat mengingat nama merek persis, dan
pengakuan merek berarti konsumen memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi
merek ketika ada isyarat merek. Pentingnya Brand awarenes di benak pelanggan
dapat mengevaluasi pada berbagai tahap misalnya pengakuan, mengingat, di puncak
pikiran, dominasi merek (mereka hanya menyebut bahwa merek tertentu),
pengetahuan merek (merek apa artinya bagi Anda).
Sales promotion merupakan salah satu bentuk komunikasi pemasaran yang bertujuan
untuk menarik konsumen baru, mempengaruhi konsumen untuk mencoba produk
6
baru, mendorong konsumen lebih banyak, menyerang aktifitas promosi pesaing,
meningkatkan pembelian tanpa rencana atau mengupayakan kerja sama yang lebih
erat dengan pengecer, secara keseluruhan teknik-teknik Sales promotion hanya
berdampak pada jangka pendek
Menurut Tjiptono (2008;229), definisi Sales promotion sebagai berikut:
Sales promotion adalah bentuk persuasi langsung melalui pengunaan berbagai
insentif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk dengan segera atau
meningkatkan jumlah barang yang dibeli oleh pelanggan. Sedangkan menurut
Djasalim saladin (2007:136) menyatakan bahwa: Sales promotion adalah kegiatan
penjualan yang bersifat jangka pendek dan tidak dilakukan secara berulang serta
tidak rutin, yang ditujukan untuk mendorong lebih kuat mempercepat respon pasar
yang berbeda . Berdasarkan penelitian Oyeniyi Omotayo dalam jurnalnya yang
berjudul “Sales Promotion and Consumer Loyalty: A Study of Nigerian
Tecommunication Industry ” mengindentifikasikan Alat Sales promotion yang
indikatornya terdiri dari harga promosi, hadiah gratis, sampel, dan acara khusus. Inti
utama dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki hubungan antara Sales promotion
dan pelanggan retensi untuk pengguna jaringan seluler telekomunikasi di Nigeria.
Berdasarkan penelitian Oyeniyi Omotayo dalam jurnalnya yang berjudul
“Sales Promotion and Consumer Loyalty: A Study of Nigerian Tecommunication
Industry ” mengindentifikasikan Alat Sales promotion yang indikatornya terdiri dari
harga promosi, hadiah gratis, sampel, dan acara khusus. Inti utama dari penelitian ini
adalah untuk menyelidiki hubungan antara Sales promotion dan pelanggan retensi
untuk pengguna jaringan seluler telekomunikasi di Nigeria. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa Sales promotion memiliki hubungan yang positif dengan retensi
pelanggan. Temuan penelitian ini konsisten dengan temuan penelitian lain (Nagar,
2009; Das dan Kumar, 2009). Menggunakan industri telekomunikasi membantu
untuk memverifikasi kepentingan relatif dari Sales promotion untuk kesetiaan
pelanggan. Hal ini karena tingginya tingkat persaingan di industri dan tinggi tingkat
kegiatan promosi di industri. Hasil penelitian menunjukkan korelasi tingkat tinggi di
antara variabel diuji. Misalnya, promosi harga yang positif terkait dengan switching
(r = 0,158, p <0,01) dan loyalitas (r = 0.360, p <0,01). Pengaruh Sales promotion
terhadap loyalitas pelanggan diukur dengan menggunakan analisis regresi berganda.
Harga promosi untuk kedua jaringan sampel menunjukkan efek positif pada loyalitas
7
pelanggan misalnya untuk MTN R2 = 0,345 dan R2 = 0,321 GLO. Ini menunjukkan
bahwa loyalitas pelanggan dapat dimenangkan oleh Sales promotion.
Berdasarkan teori-teori di atas penulis berpendapat pentingnya dilakukan
brand awareness dan sales promotion untuk meningkatkan minat pembelian
terhadap produk Minute Maid Pulpy Orange Fruit Bite meningkat dan produk ini
mendapatkan respon yang positive dari masyarakat sehingga dapat meningkatkan
penjualanan MMPO Fruit Bite. Pentingnya brand awareness dan sales promotion
dilakukan agar dengan ingatya konsumen terhadap brand MMPO Fruit Bite maka
akan sangat berhubungan dengan minat masyarkat untuk mencoba dan membeli
produk baru dari Coca-Cola. Dengan demikian jurnal penulisan skripsi ini adalah
Analisis Brand Awareness dan Sales Promotion Terhadap Minute Maid Pulpy
Orange Fruit Bite.
1.2 Perumusan Masalah
Sebagai Produk minuman baru tentu saja produk minute maid fruit bite
memiliki tantangannya tersendiri. Permasalah yang ingin dibahas dalam penulisan
skripsi ini adalah
1. Apakah kesadaran merk memiliki pengaruh terhadap minat beli produk
Minute Maid Pulpy Orange Fruite Bite ?
2. Apakah Sales promotion memiliki pengaruh terhadap minat beli produk
Minute Maid Pulpy Orange Fruite Bite?
3. Apakah Brand awarenes dan Sales promotion memiliki pengaruh terhadap
minat beli produk Minute Maid Pulpy Orange Fruite Bite?
1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut diatas, maka penelitian ini ditujukan
untuk :
1. Mengetahui dan menganalisis pengaruh antara brand awareness terhadap
purchase intention produk Minute Maid Pulpy Orange Fruite Bite.
2. Mengetahui dan menganalisis pengaruh antara sales promotion terhadap
purchase intention produk Minute Maid Pulpy Orange Fruit Bite.
3. Mengetahui dan menaganlisi pengaruh brand awareness dan sales promotion
terhadap purchase intention produk Minute Maid Pulpy Orange Fruit Bite.
8
1.3.2 Kegunaan Penelitian
Setiap kegiatan atau aktifitas yang dilakukan dengan sengaja diharapkan
dapat memberikan manfaat bagi pihak yang melakukannya maupun bagi pihak lain.
Adapun kegunaan yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Bagi Perusahaan
Diharapkan dapat membantu perusahaan dalam melakukan perbandingan,
pertimbangan dan menentukan langkah-langkah selanjutnya, sehingga brand
awareness dan sales promotion terhadap purchase intention pada produk
Minute Maid Pulpy Orange Fruit Bite dapat dilakukan lebih baik lagi.
b. Bagi Penulis
Merupakan tambahan pengetahuan mengenai analisis brand awareness dan
sales promotion terhadap purchase intention pada produk Minute Maid Pulpy
Orange Fruite Bite dan juga sebagai sarana untuk membandingkan dengan
teori yang pernah didapat di bangku kuliah.
c. Bagi pihak lain
Penelitian ini diharapkan bisa digunakan dan dijadikan sebagai bahan
referensi studi.
1.4 Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian penulis ingin melakukan analisa pengaruh brand
awarenss dan sales promotion terhadap purchase intention Minute Maid Pulpy
Orange Fruit Bite. Segmen yang akan di teliti adalah pelanggan Indomaret yang
berbelanja di toko Indomaret Sentul. Penelitan ini akan dilakukan pada minimarket
seperti Indomaret yang penjualanannya paling besar. Penelitian akan dilakukan pada
bulan Agustus 2015. Penelitian ini dilakukan agar produk minute maid pulpy orange
fruit bite yang merupakan category produk jus baru dapat dikenal oleh masyarakat
melalui brand awareness dan laku dipasaran melalui sales promotion sehingga outlet-
outlet akan melakukan pembelian terhadap produk ini. Penelitian dilakukan dengan
melakukan survey denga kuesioner.
Diharapkan dengan program-program marketing yang dilakukan perusahaan
melaui brand awareness melalui iklan televisi, iklan , dan lainnya serta sales
promotion yaitu pemberian discount-discount yang menarik dapat menaikkan
penjualan produk ini.
9
1.5. Penelitian Sebelumnya (State Of Art)
Tabel 1.5
Penelitian Sebelumnya (State Of Art)
No. Nama Peneliti
dan Tahun
Judul Penelitian Hasil Penelitian
1. Nasim Z.
Hosein, 2011
Mengukur Niat
Pembelian
Pengunjung ke
Auto Show
Penelitian ini mengungkapkan
adanya hubungan positif dan
signifikan antara atribut
konsumen dan niat beli.
2. Hsin Kuang
Chi, 2009
Dampak Brand
Awareness
terhadap Niat
Pembelian
Konsumen :
Melalui Pengaruh
Persepsi Kualitas
dan Brand Loyalty
Penelitian ini mengungkapkan
adanya pengaruh positif dan
signifikan antara
kesadaranmerek, persepsi
kualitas dan loyalitas merek
terhadap niat beli.
3. Oyeniyi
Omotayo, 2011
Sales promotion
dan Loyalitas
Konsumen: Studi
Industri
Telekomunikasi di
Nigeria
Penelitian ini mengungkapkan
adanya hubungan positif dan
signifikanantara Sales
promotion dan
kesetiaan pelanggan.