bab 1 library cafe

12
BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang “Buku adalah jendela dunia”. Begitulah kata pepatah yang sejak kecil kita dengar. Kata pepatah tersebut dapat menjadi motivasi bagi rakyat Indonesia untuk menjadikan buku sebagai teman hidup, karena buku akan benar-benar menjadi jendela dunia yang akan membuka wawasan kita jika buku itu benar-benar dibaca. Perpustakaan yang merupakan pusat penyimpanan buku sudah banyak tersedia tidak hanya di Institusi pendidikan, namun juga di pusat-pusat kota. Fasilitas tersebut dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh rakyat Indonesia untuk meningkatkan wawasan. Ide perpustakaan dengan atmosfir kafe ternyata sudah mulai sejak beberapa tahun yang lalu, entah di daerah tertentu di Indonesia juga di luar negri. Suasana kafe ternyata memang menarik orang untuk datang dan merasa nyaman. Budaya perpustakaan yang harus sunyi senyap tanpa minuman dan makanan sudah selayaknya ditinjau ulang sesuai dengan kebutuhan. Berdirinya perpustakaan–perpustakaan kafe yang marak di kota-kota besar di Indonesia seperti di Bandung ini dapat 1

Upload: pasha-praditha

Post on 09-Aug-2015

324 views

Category:

Documents


25 download

DESCRIPTION

Library Cafe

TRANSCRIPT

Page 1: Bab 1 Library Cafe

BAB 1

PENDAHULUAN

1. 1. Latar Belakang

“Buku adalah jendela dunia”. Begitulah kata pepatah yang sejak kecil kita

dengar. Kata pepatah tersebut dapat menjadi motivasi bagi rakyat Indonesia untuk

menjadikan buku sebagai teman hidup, karena buku akan benar-benar menjadi

jendela dunia yang akan membuka wawasan kita jika buku itu benar-benar dibaca.

Perpustakaan yang merupakan pusat penyimpanan buku sudah banyak tersedia

tidak hanya di Institusi pendidikan, namun juga di pusat-pusat kota. Fasilitas

tersebut dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh rakyat Indonesia untuk

meningkatkan wawasan.

Ide perpustakaan dengan atmosfir kafe ternyata sudah mulai sejak beberapa

tahun yang lalu, entah di daerah tertentu di Indonesia juga di luar negri. Suasana

kafe ternyata memang menarik orang untuk datang dan merasa nyaman. Budaya

perpustakaan yang harus sunyi senyap tanpa minuman dan makanan sudah

selayaknya ditinjau ulang sesuai dengan kebutuhan. Berdirinya perpustakaan–

perpustakaan kafe yang marak di kota-kota besar di Indonesia seperti di Bandung

ini dapat dianggap sebagai upaya kepedulian terhadap literasi informasi di

masyarakat. Modifikasi layanan dengan menghadirkan menu-menu makanan dan

minuman khas kafe di perpustakaan kafe ini, juga dapat dianggap sebagai upaya

membangun kesenangan kenyamanan dan rasa santai dalam belajar untuk

menambah pengetahuan.

Ada banyak orang yang mendapati belajar dengan iringan musik

membantunya lebih cepat mengerti. Beberapa yang lain menikmati snack ringan

dan belajar adalah gaya belajarnya. Sementara yang lain lebih suka belajar dengan

rekan-rekannya dalam sebuah diskusi. Dalam suatu artikel tentang konsep

perpustakaan yang modern, juga disebutkan bahwa salah satu infrastruktur yang

1

Page 2: Bab 1 Library Cafe

menunjang layanan perpustakaan adalah adanya cafe di perpustakaan. Dengan

demikian layaklah jika perpustakaan melengkapi diri dengan berbagai fasilitas

untuk sebisa mungkin mengakomodasi gaya belajar para penggunanya.

Memenuhi kebutuhan informasi melalui bacaan tercetak ataupun elektronik

merupakan hal yang paling umum dilakukan. Kebutuhan informasi juga dapat

dipenuhi melalui diskusi dengan orang-orang yang memiliki ketertarikan pada hal

yang sama atau dengan para pakar dibidang tersebut. Perpustakaan kafe

menawarkan informasi dalam bentuk-bentuk yang personal, yang memberikan

kemudahan dan kenyamanan dengan harga yang terjangkau. Kemasan informasi

seperti acara “nongkrong/hang out”, nonton bareng serta forum-forum diskusi

yang digelar memberikan nuansa yang berbeda dan lebih bergengsi bagi user.

Demikian juga kegiatan membaca, belajar dan berselancar di dunia maya yang

dilakukan di perpustakaan kafe telah menjadi kebutuhan sosial bagi user.

Penyajian informasi dalam kemasan kenyamanan, kemudahan dan rekreasi,

tanpa meninggalkan unsur edukasi menjadi amat menyentuh dan menghasilkan

sebuah bisnis. Pustakawan/ahli informasi perlu melihat dan memperhatikan secara

seksama bahwa segmen pasar tertentu memilih layanan informasi dengan cara

tertentu. Dengan demikian dalam pengelolaan perpustakaan perlu diterapkan

prinsip-prinsip marketing/pemasaran, yaitu tidak menjual apa yang di miliki

namun menjual apa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh target segmentasi. Jadi

karakteristik perpustakaan kafe berserta segala produk yang di tawarkan harus

sesuai dengan karakteristik target segmentasi. Oleh sebab itu mengenal target user

menjadi syarat terpenting dari sebuah pemasaran. User adalah fokus dari sebuah

kegiatan pemasaran karena apapun yang dilakukan oleh pemasar ditujukan untuk

memberikan kepuasan pada user melalui produk yang ditawarkan.

User yang di jadikan target segmentasi untuk perpustakaan kafe ini adalah

remaja dari usia 16 tahun hingga 20 juga dewasa dari 20 tahun keatas. Termasuk

di dalamnya kalangan menengah keatas yang karakternya berpendidikan sehingga

sudah dapat mengenal dengan baik apa fungsi perpustakaan kafe tersebut.

2

Page 3: Bab 1 Library Cafe

Perpustakaan kafe ini memiliki koleksi cukup lengkap dengan pembagian buku

fiksi dan non fiksi. Layanan informasi bisa di dapat dari tempat informasi juga

dengan komputer yang di siapkan untuk pencarian buku-buku juga untuk meng

akses buku-buku koleksi langka/lama yang sudah di jadikan e-book.

Masalah yang muncul pada perancangan Library Cafe ini adalah bagaimana

memadukan dua fasilitas yang memiliki pertentangan dalam aktivitas

penggunanya. Salah satunya adalah, sebagai pengguna perpustakaan disaat terjadi

kegiatan membaca, mayoritas pembaca menginginkan suasana yang tenang

dengan tingkat kebisingan yang rendah. Sedangkan mayoritas pengguna cafe pada

saat berada di dalam cafe dalam kelompok berjumlah tertentu akan menimbulkan

tingkat kebisingan dari sedang hingga tinggi. Oleh karena itu pembangunan

sistem yang tepat terhadap layout dan sirkulasi perlu di bangun pada perancangan

Library Cafe ini.

Untuk segi elemen estetis dan penggayaan pada Library Cafe ini

menggunakan penggayaan Mediterania. Hal ini dikarenakan penggayaan

mediterania merupakan penggayaan yang cocok untuk iklim Indonesia, panas dan

sedikit lembab. Pada konsep nya menerapkan konsep natural.

3

Page 4: Bab 1 Library Cafe

1. 2 Identifikasi Masalah

Yang menjadi permasalahan dalam perancangan ini adalah :

- Perbedaan aktivitas pengguna

Bagaimana memadukan dua fasilitas yang memiliki pertentangan dalam

aktivitas penggunanya. Yaitu, sebagai pengguna perpustakaan disaat

terjadi kegiatan membaca, mayoritas pembaca menginginkan suasana

yang tenang dengan tingkat kebisingan yang rendah. Sedangkan

mayoritas pengguna cafe pada saat berada di dalam cafe dalam kelompok

berjumlah tertentu akan menimbulkan tingkat kebisingan dari sedang

hingga tinggi.

Jadi, bagaimana membangun sistem yang tepat terhadap fasilitas, layout

dan sirkulasi pada bangunan Library Cafe ini berkaitan dengan aktivitas

penggunanya.

- Pembangunan pencitraan

Pencitraan sangatlah penting bagi suatu perusahaan dalam segala bidang,

terutama dalam perpustakaan kafe ini. Karena dengan pencitraan yang

baik public space ini dapat dengan mudah di ingat dan di kenali oleh

masyarakat. Pencitraan yang tidak jelas dan buruk dapat menjadi masalah

dalam public space ini, yang notabene di pengaruhi oleh perancangan.

Jadi, bagaimana caranya perancang membangun pencitraan yang baik

dan tepat bagi perpustakaan kafe ini.

- Membangun mood pengunjung

Dalam sebuah perpustakaan kafe ini membangun mood pengunjung agar

bersemangat namun tetap nyaman sangat lah penting. Dan akan menjadi

sebuah permasalahan apabila pemilihan konsep-konsep keseluruhan serta

pemilihan furniture tidak sesuai.

Sehingga, bagaimanakah cara perancang untuk memilih konsep yang

tepat untuk membangun mood pengunjung.

4

Page 5: Bab 1 Library Cafe

- Fasilitas yang tepat

Penyediaan fasilitas yang tepat pun sangat berpengaruh besar dalam

perancangan ini. Dan akan timbul suatu masalah apabila fasilitas yang di

berikan tidak tepat. Seperti bagaimana membuat sebuah dining set yang

nyaman untuk di gunakan saat membaca maupun menyantap hidangan.

Pemilihan material dalam merancang furniture nya pun harus sangat di

perhitungkan. Baik dari segi kualitas, ketahanan serta kenyamanannya.

Karena dalam sebuah cafe rentan adanya kelembaban. Sehingga fasilitas

seperti humidifier di butuhkan dalam hal ini.

Fasilitas apa saja kah yang tepat untuk menunjang pengunjung yang

mengunjungi perpustakaan kafe ini.

- Pengklasifikasian koleksi

Pengklasifikasian koleksi di lakukan sehubungan dengan penempatan

koleksi itu sendiri.

Bagaimana caranya agar memudahkan pengunjung menemukan koleksi

yang di butuhkan.

- Sirkulasi yang baik

Dalam sebuah interior permasalahan sirkulasi merupakan suatu hal yang

essential, karena dengan sirkulasi yang buruk dapat mengacaukan lalu

lintas pergerakan user di dalam interior tersebut.

Sehingga, bagaimana mengatur sirkulasi sebaik mungkin agar tidak

terjadi crowded di satu sisi yang kemudian dapat mengacaukan sirkulasi

di sisi lainnya.

- Konsekuensi proyek

Ketetapan proyek ini akan menjadi apa. Apakah perpustakaan yang

menyediakan fasilitas cafe, ataukah cafe yang menyediakan fasilitas

perpustakaan. Hal ini mempengaruhi terhadap koleksi buku apa saja yang

di sediakan.

5

Page 6: Bab 1 Library Cafe

1. 3 Rumusan Masalah

Perumusan permasalahan dalam perancangan ini adalah :

- Perbedaan aktivitas pengguna

Bagaimana memadukan dua fasilitas yang memiliki pertentangan dalam

aktivitas penggunanya. Yaitu, sebagai pengguna perpustakaan disaat

terjadi kegiatan membaca, mayoritas pembaca menginginkan suasana

yang tenang dengan tingkat kebisingan yang rendah. Sedangkan

mayoritas pengguna cafe pada saat berada di dalam cafe dalam kelompok

berjumlah tertentu akan menimbulkan tingkat kebisingan dari sedang

hingga tinggi.

Oleh karena itu membangun sistem yang tepat terhadap fasilitas, layout

dan sirkulasi pada bangunan Library Cafe ini berkaitan dengan aktivitas

penggunanya ini menjadi aspek utama dalam perancangan Library Cafe

ini.

- Membangun pencitraan

Pencitraan sangatlah penting bagi suatu perusahaan dalam segala bidang,

terutama dalam perpustakaan kafe ini. Karena dengan pencitraan yang

baik public space ini dapat dengan mudah di ingat dan di kenali oleh

masyarakat. Pencitraan yang tidak jelas dan buruk dapat menjadi masalah

dalam public space ini, yang notabene di pengaruhi oleh perancangan.

Oleh karena itu perancang harus membangun pencitraan yang baik dan

tepat bagi perpustakaan kafe ini.

- Membangun mood pengunjung

Dalam sebuah perpustakaan kafe ini membangun mood pengunjung agar

bersemangat namun tetap nyaman sangat lah penting. Dan akan menjadi

sebuah permasalahan apabila pemilihan konsep-konsep keseluruhan serta

pemilihan furniture tidak sesuai.

6

Page 7: Bab 1 Library Cafe

Oleh karena itu perancang harus memilih konsep yang tepat untuk

membangun mood pengunjung.

- Merencana fasilitas yang tepat

Penyediaan fasilitas yang tepat pun sangat berpengaruh besar dalam

perancangan ini. Dan akan timbul suatu masalah apabila fasilitas yang di

berikan tidak tepat. Seperti bagaimana membuat sebuah dining set yang

nyaman untuk di gunakan saat membaca maupun menyantap hidangan.

Pemilihan material dalam merancang furniture nya pun harus sangat di

perhitungkan. Baik dari segi kualitas, ketahanan serta kenyamanannya.

Karena dalam sebuah cafe rentan adanya kelembaban. Sehingga fasilitas

seperti humidifier di butuhkan dalam hal ini.

Oleh karena itu fasilitas yang tepat haruslah di rancang untuk menunjang

pengunjung yang mengunjungi perpustakaan kafe ini.

- Pengklasifikasian koleksi dengan baik

Pengklasifikasian koleksi di lakukan sehubungan dengan penempatan

koleksi itu sendiri.

Hal ini agar memudahkan pengunjung menemukan koleksi yang di

butuhkan.

- Merancang sirkulasi yang baik

Dalam sebuah interior permasalahan sirkulasi merupakan suatu hal yang

essential, karena dengan sirkulasi yang buruk dapat mengacaukan lalu

lintas pergerakan user di dalam interior tersebut.

Sehingga, mengatur sirkulasi sebaik mungkin di haruskan agar tidak

terjadi crowded di satu sisi yang kemudian dapat mengacaukan sirkulasi

di sisi lainnya.

- Menegaskan konsekuensi proyek

Ketetapan proyek ini akan menjadi apa. Apakah perpustakaan yang menyediakan fasilitas cafe, ataukah cafe yang menyediakan fasilitas

7

Page 8: Bab 1 Library Cafe

perpustakaan. Hal ini mempengaruhi terhadap koleksi buku apa saja yang di sediakan.

8