bab 1 - 6 - lampiranyd4

Upload: kolis-noer-ahmad

Post on 02-Mar-2018

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/26/2019 Bab 1 - 6 - Lampiranyd4

    1/45

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Diare adalah perubahan frekuensi dan konsistensi tinja (Widoyono, 2011).

    Sedangkan menurut W! (1"#$) mendefinisikan diare sebagai berak %air &

    kali atau lebih dalam sehari semalam (2$ jam). Diare merupakan kejadian

    frekuensi buang air besar lebih dari $ kali pada bayi dan lebih dari & kali pada

    anak, konsistensi feses en%er, dapat ber'arna hijau atau dapat pula ber%ampur

    lendir dan darah atau lendir saja (gastiyah, 200). *asalah penyakit diare

    merupakan salah satu penyakit berbasis lingkungan yang masih merupakan

    masalah kesehatan terbesar di +ndonesia. Dikarenakan masih buruknya sanitasi

    dasar, lingkungan fisik serta rendahnya perilaku masyarakat untuk hidup

    bersih dan sehat. !leh karena itu arget -embanguan *ilenium (-*) sedang

    diupayakan di +ndonesia untuk menurunkan kematian anakanak diba'ah usia

    lima tahun (balita).

    /erdasarkan data (+3) dan (W!) pada tahun 200", diare membunuh

    dua juta anak di dunia setiap tahun. ingga kini masih merupakan penyebab

    utama kesakitan dan kematian pada bayi dan anak 4 anak. Diare merupakan

    penyebab kematian ke4& pada bayi dan ke42 pada balita di dunia. 5ngka

    kesakitan diare di +ndonesia berdasarkan hasil sur6ey morbiditas yang

    dilakukan oleh subdit diare Departemen 7esehatan dari tahun 2000 2010

    menemukan ke%enderungan peningkatan insiden diare. -ada tahun 2000 angka

    kesakitan balita 1.28# per 1.000 penduduk turun menjadi 1.100 per 1.000

    1

  • 7/26/2019 Bab 1 - 6 - Lampiranyd4

    2/45

    2

    penduduk pada tahun 200&. amun pada tahun 2009 naik menjadi 1.&&0 per

    1.000 penduduk dan turun kembali pada tahun 2010 menjadi 1.&10 per 1.000

    penduduk (/uletin diare, 2011). Sementara untuk 'ilayah :a'a imur, pada

    data 10 penyakit terbanyak di 7abupaten /ojonegoro tahun 200" penderita

    diare (1",2$$) berada di urutan ke 8 setelah penyakit sendi (Dinkes, 200").

    Data studi pendahuluan di -uskesmas /limbing, angka kejadian diare balita di

    desa 7rondonan ke%amata ;ondang 7abupaten /ojonegoro tahun 201$

    men%apai # balita (-uskesmas /limbing, 201$)

    ingginya angka kejadian diare di desa krondonan disebabkan oleh beberapa

    faktor. Selain faktor lingkungan dan makanan, faktor perilaku hidup bersih

    dan sehat masyarakatnya sangat kurang, seperti kurangnya kesadaran

    membiasakan diri men%u%i tangan menggunakan air bersih dan sabun,

    kebiasaan /5/ (/uang 5ir /esar) di sungai, kebiasaan mengkonsumsi air

    mentah dari sumur atau dari kran tanpa direbus terlebih dahulu, dan untuk ibu

    yang mempunyai balita jarang memberikan 5S+ ksklusif saat bayi berumur

    049 bulan. *ereka kurang menyadari bah'asannya hal tersebut dapat

    mempengaruhi kesehatan diri mereka dan keluarganya terlebih keluarga yang

    mempunyai balita. 7arena kondisi balita yang masih rentan terhadap penyakit,

    maka akan sangat berpengaruh terhadap kesehatan balitanya. -enyakit yang

    sering terjadi pada balita dengan tingkat perilaku hidup bersih dan sehat yang

    kurang adalah diare.

    Dampak negatif dari penyakit diare pada balita yaitu dehidrasi. Dehidrasi

    adalah suatu kondisi dimana seorang balita yang terkena diare akan

  • 7/26/2019 Bab 1 - 6 - Lampiranyd4

    3/45

    &

    mengalami kekurangan %airan dan elektrolit tubuh dikarenakan /5/ en%er

    beberapa kali dalam sehari dan sering disertai dengan kejang, panas, dan

    muntah terus menerus sehingga %airan tubuh akan berkurang. anda4tanda

    dehidrasi diantaranya balita mengalami kehausan, berat badan turun, dan

    elastisitas kulit berkurang. /alita yang mengalami dehidrasi akan berpengaruh

    terhadap tumbuh kembangnya. umbuh kembang dapat terhambat dan pada

    akhirnya dapat menurunkan kualitas hidup anak. 5pabila hal ini dibiarkan

    dehidrasi akan semakin parah sehingga mengakibatkan terjadi syok. idak

    jarangsyokyang tidak segera ditangani dalam 'aktu singkat penderita (balita)

    akan mengalami kematian (Widjaja, 2002).

    7ejadian diare pada balita pada dasarnya bisa di%egah dengan memperhatikan

    faktor resiko yang dapat menyebabkan terjadinya diare. Salah satunya yaitu

    penerapan -erilaku idup /ersih dan Sehat (-/S) ibu balita terhadap

    balitanya dalam kehidupan sehari hari. -/S adalah perilaku yang berkaitan

    dengan upaya atau kegiatan seseorang yang mempertahankan dan

    meningkatkan kesehatannya. Sedangkan -/S di rumah tangga adalah

    upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan

    mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan

    aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat (otoatmodjo, 200& < 11#).

    7eluarga mempunyai peranan penting dalam pen%egahan diare. Sangat perlu

    seorang ibu selalu memperhatikan personal hygiene dan -/S untuk

    kesehatan diri dan keluarga. -/S keluarga meliputi persalinan ditolong oleh

    tenaga kesehatan, memberi 5S+ eksklusif, menimbang balita setiap bulan,

  • 7/26/2019 Bab 1 - 6 - Lampiranyd4

    4/45

    $

    menggunakan air bersih, men%u%i tangan dengan air bersih dan sabun,

    menggunakan jamban sehat, memberantas jentik dirumah sekali seminggu,

    makan buah dan sayur setiap hari, melakukan aktifitas fisik, dan tidak

    merokok didalam rumah. -/S keluarga yang terdiri dari 10 indikator hanya

    1 indikator yang diteliti karena 1 indikator tersebut ada kaitannya dan sangat

    berpengaruh dengan kejadian diare balita. +ndikator tersebut adalah men%u%i

    tangan menggunakan air bersih dan sabun.

    /anyak upaya yang sudah dilakukan untuk penanganan diare dalam penelitian

    sebelumnya yang sesuai dengan program dan kebijakan pemerintah dalam

    menurunkan angka kesakitan dan kematian karena diare yaitu melaksanakan

    tata laksana penderita diare yang sesuai standar, baik di sarana kesehatan

    maupun rumah tangga, melaksanakan sur6eilans epidemiologi dan

    penanggulangan 7=/ (7ejadian =uar /iasa), mengembangkan pedoman --D

    (-engendalian -enyakit Diare), meningkatkan pengetahuan dan keterampilan

    petugas dalam pengelolaan program yang meliputi aspek manajerial dan teknis

    medis, mengembangkan jejaring lintas se%tor dan lintas program, pembinan

    teknis dan monitoring pelaksanaan pengendalian penyakit diare, serta

    melaksanakan e6aluasi sebagai dasar peren%anaan selanjtnya (/uletin Diare,

    2011).

    Desa 7rondonan ke%amatan ;ondang kabupaten /ojonegoro memiliki kasus

    diare yang %ukup tinggi. Desa ;ondang merupakan salah satu 'ilayah kerja

    -uskesmas /limbing yang memiliki insiden ratediare sesuai target. amun

    gambaran penerapan -/S keluarga belum pernah diketahui. !leh karena itu

    perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui penyebab tingginya penyakit

  • 7/26/2019 Bab 1 - 6 - Lampiranyd4

    5/45

    diare balita di desa 7rondonan ke%amatan ;ondang kabupaten /ojonegoro.

    -enelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar hubungan faktor

    perilaku hidup bersih dan sehat ibu yang berhubungan dengan terjadinya diare

    pada balita di desa 7rondonan ke%amatan ;ondang kabupaten /ojonegoro

    /erdasarkan permasalahan dan data yang telah ditulis pada latar belakang

    diatas maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian tentang ubungan

    -erilaku idup /ersih dan Sehat dengan 7ejadian -enyakit Diare pada /alita

    di Desa 7rondonan 7e%amatan ;ondang 7abupaten /ojonegoro.

    /erdasarkan uraian diatas,maka judul dalam penelitian ini adalah

    HUBUNGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT IBU

    DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA

    1.2 Rumusan asala!

    1.5pakah ada hubungan perilaku hidup bersih dan sehat ibu dengan kejadian

    diare pada balita>

    2./agaimana solusi untuk mengatasi diare pada balita>>

    1.3 .Tu"uan

    1.*engetahui ubungan -erilaku idup /ersih dan Sehat dengan

    7ejadian -enyakit Diare pada /alita di Desa krondonan 7e%amatan

    ;ondang 7abupaten /ojonegoro

    2.*engidentifikasi -erilaku idup /ersih dan Sehat +bu di desa

    krondonan ke%amatan gondang kabupaten /ojonegoro

    &.*engidentifikasi 7ejadian -enyakit Diare pada /alita di desa

    7rondonan 7e%amatan ;ondang 7abupaten /ojonegoro

  • 7/26/2019 Bab 1 - 6 - Lampiranyd4

    6/45

  • 7/26/2019 Bab 1 - 6 - Lampiranyd4

    7/45

    BAB II

    KERANGKA TE%RI

    2.1 K&nse' D(are

    2.1.1 -engertian diare

    Diare adalah perubahan frekuensi dan konsistensi tinja (Widoyono, 2011).

    Sedangkan menurut W! (1"#$) mendefinisikan diare sebagai berak %air &

    kali atau lebih dalam sehari semalam (2$ jam). Diare merupakan kejadian

    frekuensi buang air besar lebih dari $ kali pada bayi dan lebih dari & kali

    pada anak, konsistensi feses en%er, dapat ber'arna hijau atau dapat pula

    ber%ampur lendir dan darah atau lendir saja (gastiyah, 200). Diare dapat

    didefinisikan sebagai perubahan konsistensi feses dan frekuensi buang air

    besar. Diare dapat juga didefinisikan bila buang air besar tiga kali atau

    lebih dan buang air besar yang berair tapi tidak berdarah dalam 'aktu

    2$ jam (Departemen 7esehatan ?+, 200"). /erdasarkan beberapa

    pengertian tersebut diare merupakan penyakit yang ditandai dengan

    bertambahnya frekuensi defekasi lebih dari biasanya (@& kaliAhari) disertai

    dengan perubahan konsistensi tinja menjadi %air dengan atau tanpa darah

    atau lendir.

    2.1.2 tiologi

    tiologi atau penyebab dari diare berma%amma%am. *enurut Widjaja

    (2002) menyatakan bah'a penyebab diare dapat dibagi dalam beberapa

    faktor, yaitu