diktat kwu bab 1-6

47
BAB I IDENTIFIKASI SIKAP DAN PERILAKU WIRAUSAHAWAN A. Wirausaha dan kewirausahaan 1. Pengertian kewirausahaan a. Pengertian harafiah / bahasa Kewirausahaan berasal dari kata dasar wirausaha diberi awalan ke dan akhiran an. Wirausaha dari kata wira artinya perwira/pahlawan dan usaha artinya daya upaya. b. Pengertian kewirausahaan menurut pendapat : ZIMMERER Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreatifitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan. SAVARY Kewirausahaan adalah orang yang membeli barang dengan harga pasti meskipun orang itu belum mengetahui guna ekonomisnya akan dijual. ROBIN Kewirausahaan adalah suatu proses seseorang guna mengejar peluang /kesempatan untuk memenuhi kebutuhan/keinginan melalui inovasi tanpa memperhatikan sumber daya yang mereka kendalikan. A.PEKERTI Kewirausahaan adalah kemampuan yang dimiliki seseorang untuk mendirikan, mengelola, mengembangkan perusahaan miliknya sendiri. INPRES NO.4 TAHUN 1995 tentang GNMMK ( Gerakan Nasional Memasyarakatkan dan Membudayakan Kewirausahaan ) Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari menciptakan, menerapkan cara kerja dan tehnologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberi pelayanan yang lebih baik dan keuntungan yang lebih besar. 2. Pengertian wirausaha Pengertian wirausaha menurut pandangan : a. AHLI EKONOMI/EKONOM

Upload: yudha-hardiyanto

Post on 30-Nov-2015

87 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

Page 1: Diktat Kwu Bab 1-6

BAB IIDENTIFIKASI SIKAP DAN PERILAKU WIRAUSAHAWAN

A. Wirausaha dan kewirausahaan1. Pengertian kewirausahaan

a. Pengertian harafiah / bahasaKewirausahaan berasal dari kata dasar wirausaha diberi awalan ke dan akhiran an. Wirausaha dari kata wira artinya perwira/pahlawan dan usaha artinya daya upaya.

b. Pengertian kewirausahaan menurut pendapat : ZIMMERER

Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreatifitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan.

SAVARYKewirausahaan adalah orang yang membeli barang dengan harga pasti meskipun orang itu belum mengetahui guna ekonomisnya akan dijual.

ROBINKewirausahaan adalah suatu proses seseorang guna mengejar peluang /kesempatan untuk memenuhi kebutuhan/keinginan melalui inovasi tanpa memperhatikan sumber daya yang mereka kendalikan.

A.PEKERTIKewirausahaan adalah kemampuan yang dimiliki seseorang untuk mendirikan, mengelola, mengembangkan perusahaan miliknya sendiri.

INPRES NO.4 TAHUN 1995 tentang GNMMK ( Gerakan Nasional Memasyarakatkan dan Membudayakan Kewirausahaan )Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari menciptakan, menerapkan cara kerja dan tehnologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberi pelayanan yang lebih baik dan keuntungan yang lebih besar.

2. Pengertian wirausahaPengertian wirausaha menurut pandangan :a. AHLI EKONOMI/EKONOM

Wirausaha adalah seseorang atau sekelompok orang mengorganisasi factor – factor produksi yaitu alam, tenaga kerja, modal dan keahlian.

b. PSIKOLOGI / AHLI KEJIWAANWirausaha adalah seseorang yang memiliki dorongan kekuatan untuk memperoleh suatu tujuan, suka mengadakan eksperimen untuk menampilkan kebebasan dirinya , diluar kekuasaan orang lain.

c. BUSINESMENWirausaha adalah ancaman pesaing baru dapat seorang partner,pemasok,konsumen atau seseorang yang diajak kerjasama.

d. GEDE PARMAWirausaha adalah orang yang berani memaksakan diri untuk menjadi pelayan bagi orang lain.

e. J.A SCHUMPETERWirausaha adalah seorang inovator sebagai individu yang mempunyai naluri untuk melibatkan materi sedemikian rupa dan kemudian terbukti benar mempunyai semangat /kemampuan dan pemikiran untuk menaklukan cara berpikir lamban dan malas.

3. Tujuan kewirausahaana. Menumbuhkembangkan jumlah wirausaha yang berkwalitasb. Meningkatkan kesadaran dan pemahaman kewirausahaan yang tangguhc. Meningkatkan kesejahteraan dan kemajuan di masyarakat.

Page 2: Diktat Kwu Bab 1-6

Innovation

Triggering Event

Implementation

Growth

4. Sasaran kewirausahaana. Instansi pemerintahb. Pelaku ekonomic. Generasi muda

5. Asas kewirausahaana. Kemampuan bekerja secara tekun,teliti dan produktifb. Kemampuan berkarya dengan mandiric. Menciptakan etika bisnis yang sehatd. Memecahkan masalah dan mengambil keputusan secara sistemmatis, termasuk keberanian

mengambil resiko

6. Manfaat kewirausahaana. Mengurangi pengangguranb. Sebagai generator pembangunanc. Sebagai suri tauladan di masyarakatd. Mendidik masyarkat hidup yang hemat dan efisien.

7. Proses kewirausahaanProses perintisan dan pengembangan kewirausahaan digambarkan oleh By Grave sebagai berikut :

Keterangan Inovasi/innovation

Factor personal adanya inovasi untuk terjun ke dunia wirausaha yaitu:a) Keinginan untuk berprestasib) Factor pengalaman dalam berwirausahac) Keinginan dalam menanggung resikod) Sifat penasaran pribadie) Factor pendidikan

Triggering Event/pemicuFactor personal yang mendorong pemicu untuk terjun ke dunia wirausaha yaitu:a) Komitmen atau minat yang tinggi dalam berwirausahab) Keberanian menanggung resikoc) Ketidakpuasan dengan pekerjaan sendirid) Phk dan tidak ada pekerjaan laine) Factor usia

Page 3: Diktat Kwu Bab 1-6

Pelaksana atau ImplementationFactor personalia yang mendorong adalah:a) Komitmen tinggi dalam berwirausahab) Adanya visi dan misi guna mencapai keberhasilan dalam berwirausahac) Adanya menejer pelaksana sebagai tangan kanan dan pembantu utama didalam berwirausaha

Growth/ PertumbuhanFactor organisasi yang mendorong adalah:a) Tim yang kompak dalam menjalankan usaha sehingga semua perencanaan dan pelaksanaan

operasional berjalan produktifb) Struktur organisasi dan berbudaya mantap didalam berwirausahac) Strategi yang mantap sebagai produk dari tim yang kompak didalam berwirausahad) Adanya produk yang dibanggakan

B. Sikap dan perilaku wirausahawan1. Sikap wirausahawan

a. Mampu berpikir dan bertindak kreatif dan innovatifb. Mampu bekerja tekun,teliti dan produktifc. Mampu berkarya berdasarkan etika bisnis yang sehatd. Mampu berkarya dengan semangat kemandiriane. Mampu memecahkan masalah dan mengambil keputusan yang sistematis dan berani mengambil

resiko.

2. Perilaku wirausahawana. Memiliki rasa percaya dirib. Berorientasi pada tugas dan hasilc. Pengambil resikod. Kepemimpinane. Keorisinilanf. Berorientasi pada masa depan

3. Ketrampilan yang harus dipunyai wirausahawana. Ketrampilan dasar meliputi:

Memiliki mental dan spiritual yang tinggi Memiliki kepribadian unggul Pandai berinisiatif Dapat mengkoordinasikan kegiatan usaha

b. Ketrampilan khusus meliputi : Ketrampilan konsep ( conceptual skill ) yaitu ketrampilan untuk melakukan kegiatan usaha

secara menyeluruh berdasar konsep yang dibuatnya. Ketrampilan tehnik ( technical skill ) yaitu ketrampilan melakukan tehnik tertentu dalam

mengelola usahanya. Human skill yaitu ketrampilan bekerjasama dengan orang lain, bawahannya dan sesama

wirausahawan

C. Karakteristik wirausahawanKarakteristik wirausahawan adalah sifat atau tingkah laku yang khas dari wirausahawan yang membedakannya dengan orang lain.Karakteristik yang perlu dimiliki wirausahawan yaitu:1. Kerja keras dan disiplin2. Mandiri dan realistis3. Komitmen tinggi

Page 4: Diktat Kwu Bab 1-6

4. Kreatif dan Inovatif5. Jujur6. Memiliki jiwa kepemimpinan7. Berpikir kedepan / prespektif

Karakteristik wirausahawan menurut pendapat :1. Bygrave

Dikenal dengan 10 D yaitu :a. Dream yaitu mempunyai visi keinginan di masa depan dan mempunyai kemampuan untuk

mewujudkan impiannya.b. Decisivenees yaitu orang yang bekerja cepat dan selalu memperhitungkan apa yang akan

dilakukan.c. Doers yaitu seorang wirausahawan dalam membuat keputusan akan langsung ditindaklanjuti.d. Determination yaitu melakukan kegiatan dengan penuh perhatian.e. Dedication yaitu mencurahkan perhatian pada bisnisnya.f. Devotion yaitu mencintai pekerjaan bisnis dan hasil produksi.g. Detail yaitu memperhatikan factor yang terkecil secara rincih. Destiny yaitu bertanggung jawab terhadap nasib dan tujuan yang hendak dicapai.i. Dollars yaitu tidak mengutamakan mencapai kekayaan, motivasinya bukan uang karena uang

dianggap sebagai ukuran kesuksesan.j. Distribute yaitu bersedia mendistribusikan kepemilikan bisnisnya kepada orang – orang

kepercayaannya.2. Fadel Muhammad

a. Kepemimpinanb. Inovasic. Cara pengambilan keputusand. Sikap tanggung jawab terhadap perubahane. Bekerja ekonomis dan efisienf. Visi masa depang. Sikap terhadap resiko

3. Drs Wasty Soemanto,M.pda. Memiliki moral yang tinggib. Sikap mental wiraswastac. Kepekaan terhadap arti lingkungand. Ketrampilan wiraswasta

4. Mc. Cellanda. Keinginan untuk berprestasib. Keinginan untuk bertanggung jawabc. Preferensi kepada resiko – resiko menengahd. Persepsi kepada kemungkinan hasile. Rangsangan oleh umpan balikf. Aktifitas energikg. Orientasi ke masa depanh. Ketrampilan dalam pengorganisasiani. Sikap tentang uang

D. Keberhasilan dan kegagalan wirausaha.1. Keberhasilan wirausaha

Dari sisi pengusaha meliputi :a. Jujur : Jujur terhadap diri sendiri,orang lain dan tujuan yang akan dicapaib. Disiplin dan berani :

Page 5: Diktat Kwu Bab 1-6

~ Karena bakat , pengalaman dan pengetahuan ~ Karena keyakinan dan fasilitas

c. Menguasi bidang usaha yang digeluti d. Dapat melaksanakan prinsip management dengan baikDari sisi produka. Memiliki keunggulan yang berarti bagi konsumen, apakah dari segi harga,kualitas produk, prestise,

manfaat dsb.b. Didukung oleh promosi yang efektif kepada public

2. Kegagalan wirausaha :a. Tidak ada perencanaan yang matangb. Bakat yang tidak cocokc. Kurang pengalamand. Tidak punya semangat berwirausahae. Kurang modalf. Lemahnya pemasarang. Tidak punya etos kerja yang tinggih. Lokasi yang kurang strategi

E. Perilaku wirausahawanMenurut Imam Santoso Sukardi ada 9 perilaku wirausaha yaitu :1. perilaku instrumental2. perilaku prestatif3. perilaku keluwesan bergaul4. perilaku kerja keras5. perilaku keyakinan diri6. perilaku pengambilan resiko7. perilaku swa kendali8. perilaku inovatif9. perilaku kemandirianKarakter wirausaha yang harus dipakai dalam mempertahankan bisnisnya meliputi :1. Jangan mudah berpuas diri2. Hidup hemat,cermat dan bersahaja3. Harus meningkatkan kerja keras ,tekun dan teliti4. Selalu mengutamakan kepentingan pelanggan5. Membuat pelanggan setia6. Tawakal pada Tuhan7. Selalu dinamisContoh wirausaha yg sukses karena keuletan, komitmen tinggi dan ketekunan yaitu :1. Thomas A. Edison penemu bola lampu, matematika, fisika 2. Bill Gates pendiri Microsoft office3. Charles F. Wilson presiden Perusahaan General Motor Corporation ( GMC )4. Andrew Carnegie pendiri industri baja 5. Stave Jobs penemu Apple Computer6. MC. Donald wirausahawan hambuger dll

Page 6: Diktat Kwu Bab 1-6

BAB IIMENERAPKAN PERILAKU KERJA PRESTATIF

A. Perilaku kerja prestatif1. Pengertian perilaku kerja prestatif

Perilaku kerja prestatif artinya orang yang selalu ingin maju atau berambisi maju. Seorang wirausaha yang mempunyai perilaku kerja prestatif harus memiliki komitmen tinggi terhadap pekerjaannya dan setiap pikirannya tidak lepas dari bisnisnya. Wirausaha yang menerapkan perilaku kerja prestatif sebagai modal dasar untuk keberhasilan seorang wirausaha.

2. Sumber daya manuasia yang presentatifDi era globalisasi dibutuhkan SDM yang tangguh karena di era ini perdagangan bebas dengan cara membuka dan memperluas lapangan kerja dengan mempersiapkan SDM yang siap kerja. Ciri – ciri milinium ketiga adalah :a. Persaingan bebasb. Perubahan yang semakin cepatc. Derasnya arus informasi antar Negara

B. Karakteristik wirausaha yang berperilaku kerja prestatif

Page 7: Diktat Kwu Bab 1-6

Ada 4 sisi potensial manusia menurut Stephen Covey dalam bukunya First Thing’s First yaitu :1. Self awareness ( sikap mawas diri )2. Conscience ( mempertajam suara hati )3. Independent will ( pandangan mandiri untuk bekal bertindak )4. Creative Imagination ( berpikir kedepan untuk memecahkan masalah serta adaptasi yang tepat

Karakteristik perilaku kerja prestatif menurut para ahli yaitu :1. Zimmerer

a. Komitme tinggi terhadap tugasnyab. Bertanggung jawabc. Yakin pada dirinyad. Kreatif dan fleksibele. Mempunyai obsesi untuk mencapai prestasi yang tinggif. Toleransi untuk mencapai resiko kebimbangan dan ketidakpastiang. Ingin memperoleh balikan dengan segerah. Energiki. Motivasi untuk lebih unggulj. Berorientasi ke masa depank. Mau belajar dari kegagalanl. Mempunyai kemampuan memimpin

2. Murpy dan Pecka. Kemauan bekerja kerasb. Bekerjasama dengan pihak lainc. Penampilan yang baikd. Keyakinan dirie. Pandai membuat keputusanf. Mau menambah ilmu pengetahuang. Ambisi untuk majuh. Pandai berkomunikasi

Ciri dan sifat kerja prestatifUntuk menjadi wirausahawan yang berhasil harus memiliki ciri – ciri karakteristik prestatif sebagai berikut :

Ciri – ciri Prestatif Sifat – sifat profil wirausahawanPercaya diri

Berorientasi pada hasil

Pengambilan resiko

Kepemimpinan

Keorisinilan

Berorientasi ke masa depan

Keyakinan dan optimisme Individualistic Mandiri / ketidaktergantungan Kebutuhan akan prestasi dan orientasi pada laba Ketekunan dan ketabahan Kerja keras dan mempunyai dorongan kuat Energik dan inisiatif Kemampuan mengambil resiko Suka pada tantangano Bertingkah laku sebagai pemimpino Dapat bergaul dengan orang laino Menanggapi saran dan kritik Inovatif Mengetahui banyak Punya banyak sumber Prestatif Pandangan ke masa depan

Page 8: Diktat Kwu Bab 1-6

C. Bentuk – bentuk kerja prestatif1. Kerja ikhlas

Adalah bekerja dengan baik bersungguh – sungguh dapat menghasilkan sesuatu yang baik dilandasi dengan hati yang tulus.Contohnya :Seorang buruh pabrik yang bekerja dengan gaji pas – pasan, namun tetap bekerja dengan baik , melaksanakan pekerjaan dengan tulus dan semata – mata merupakan pengabdian kepada pekerjaannya yang menghasilkan uang untuk keperluan hidup keluarga.

2. Kerja mawas terhadap emosionalAdalah bekerja dengan baik tidak terpengaruh oleh perasaan atau kemarahan yang sedang melanda jiwanya.Contohnya :Seorang pemimpin perusahaan, di rumah mempunyai masalah pribadi dengan keluarga. Di tempat kerja ada bawahannya yang membuat masalah yang merugikan perusahaan. Sebagai pemimpin yang bijaksana maka pemimpin tersebut harus membedakan urusan pribadi dengan perusahaan . Cara pemecahan masalahnya harus tetap rasional dan tidak emosional.

3. Kerja cerdasAdalah bekerja harus pandai memperhitungkan resiko,mampu melihat peluang dan dapat mencari solusi sehingga dapat mencapai keuntungan yang diharapkan.Contohnya :Sikap pekerja cerdas dalam melakukan setiap pekerjaannya menggunakan tehnologi yang tepat, menggunakan konsep hitung menghitung, mampu menggunakan bahasa global, pandai bernegosiasi / berkomunikasi dan pandai mengelola informasinya.

4. Kerja kerasAdalah didalam bekerja mempunyai sifat mampu kerja atau gila kerja untuk mencapai sasaran yang ingin dicapai, dapat memanfaatkan waktu, jarak serta kesulitan yang dihadapi.Contohnya :Seorang penjual kayu bakar yang rumahnya di pegunungan setiap hari berangkat pagi – pagi buta, meskipun cuaca masih gelap, kadang – kadang membawa obor penerang jalan, sesampainya di pasar dengan sabar menawarkan dagangan sampai laku kadang kala sampai siang baru laku.

5. Kerja tuntasAdalah dalam bekerja mampu mengorganisasikan bagian usaha secara terpadu dari awal sampai akhir untuk menghasilkan usaha sampai selesai dan maksimal.Contohnya :Seorang pengusaha warung apung dapat mengorganisasikan usahanya alat yang dibutuhkan, proses pembuatan menu makanan, kemungkinan kerugian sampai mendapatkan hasil akhir yaitu laba.

D. Pembinaan perilaku kerja prestatifPembinaan kerja prestatif harus diawali dengan penanaman efektifitas bekerja dan efisiensi bekerja. Wirausaha yang bekerja prestatif harus memiliki efektifitas bekerja dan efisiensi bekerja, sehingga dalam bekerja terukur, terencana dan terkendali dalam setiap tindakan hasilnya . Efisiensi bekerja adalah suatu pekerjaan yang dapat diselesaikan tepat waktu sesuai dengan rencana

yang telah ditetapkan. Efektifitas bekerja adalah sampai tingkat apakah tingkat apakah tujuan itu sudah dicapai dalam arti

kualitas dan kuantitas. Efisiensi bekerja adalah perbandingan yang terbaik antara input dan output, antara daya usaha dan

hasil usaha atau antara pengeluaran dan pendapat. Efisiensi bekerja adalah segala sesuatu yang dikerjakan dengan berdaya guna atau segala sesuatunya

dapat diselesaikan dengan tepat, cepat, hemat dan berhasil guna.

Page 9: Diktat Kwu Bab 1-6

Tepat : bekerja mencapai sasaran sesuai dengan yang diinginkan Cepat : mengatur waktu dengan tepat pada tingkat tertentu Hemat : dengan biaya yang tertentu tanpa adanya pemborosan

dalam bidang pekerjaan apapun yang menghasilkan pada tingkat tertentu pula.

Berhasil guna : segala sesuatu sampai pada tujuan pekerjaan yang dimaksud tanpa mengalami hambatan – hambatan sehingga meraih prestasi tetentu.

Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengembangkan diri salah satunya melalui latihan. Latihan bisa dilakukan untuk wirausaha maupun karyawan.Dibawah ini beberapa pendapat tentang pentingnya dan manfaat latihan yaitu :1) D. Yoder : untuk meningkatkan stabilitas pegawai dan untuk memperbaiki

cara bekerja.2) D. Latenier : pegawai lebih berkembang, cekatan dan baik3) J. Tiffen : pegawai akan melaksanakan tugas lebih baik dan cara bekerja

lebih baik.4) F.W. Taylor : memilih karyawan terbaik dan melaksanakan pekerjaan lebih

baik.

Penanaman bekerja prestatif melalui latihan sangat penting karena :1. Menghargai cita – cita dan masa depan2. Meningkatkan kemampuan bekerja secara prestatif3. Mengurangi pengawasan dalam bekerja4. Terus menerus menambah ilmu pengetahuan5. Mengembangkan rasa kesetiakawan6. Mengembangkan sikap yang positif7. Mengembangkan kemampuan berprakarsa8. Mengembangkan daya kreatifitas9. Efisiens dan efektif dalam bekerja

Latihan dapat dilakukan dengan cara :1. Apprentice Training

Dengan melaksanakan dan mengerjakan semua tugas dengan sebaik – baiknya2. On the job training

Dengan menetapkan pegawai baru untuk memangku suatu jabatan.

Merencanakan proses bekerja prestatif yaitu :1. Pemanfaatan kegiatan – kegiatan wirausaha seperti menggunakan waktu, seleksi tenaga kerja dan

peralatan kerja.2. Aspek bisnis dari kegiatan wirausaha seperti menyiapkan laporan keuangan bulanan, monitor, merevisi

anggaran, mengelola arus produksi dan memasarkan barang dan jasa.3. Pengendalian factor - factor eksternal wirausaha seperti kebijakan – kebijakan pemerintah, iklim usaha

dan kondisi ekonomi.

Proses kerja prestatif yang berkaitan dengan bidang-bidang sbb:1. Bidang keahlian yang harus dipunyai oleh wirausaha yaitu:

a. Keahliaan dalam bidang tehnologiHal ini dapat menimbulkan :1) Meningkatkan kesejahteraan2) Menimbulkan masalah-masalah baru seperti:

- Masalah sosial seperti kemiskinan, kejahatan dan ketertinggalan daerah tertentu

Page 10: Diktat Kwu Bab 1-6

- Masalah konsumen baru- Persaingan penguasaan tehnologi

b. Perkembangan perekonomianHal ini dapat menimbulkan :1) Persaingan bisnis2) Timbul bisnis baru3) Kebangkrutan4) Mencari pasar baru5) Produksi yang terus meningkat

2. Bidang keahlian pokok yang harus dimiliki yaitu:a. Keahlian pengendalian keuanganb. Keahlian mengenai resiko persainganc. Keahlian mengurus usaha manajemen usahad. Keahlian menawarkan produke. Keahlian menjaga hubungan dengan pelanggan

Dalam bekerja prestatif setiap orang harus memiliki motivasi bekerja. Untuk memperdalam motivasi bekerja hendaknya wirausaha memahami hal-hal yang berkaitan dengan masalah kebutuhan hidup. Abraham H. Maslow dalam teori hirarki kebutuhan manusia seperti:

IV. Aktualisasi Diri

III. Penghargaan

akan

kemampuan

dan

percaya

diri

II. Rasa

aman

dari ancaman

I. Fisiologis

misal makan, makan, dll

Page 11: Diktat Kwu Bab 1-6

BAB IIIMERUMUSKAN SOLUSI MASALAH

A. MASALAH USAHA1. Kemampuan Pemecahan Masalah (Solusi) Usaha

Salah satu tanggungjawab terpenting para Wirausahawan adalah memecahkan masalah secara ilmiah dalam bisnis. Para Wirausahawan hendaknya dapat menganalisis dengan mengumpulkan data-data, mengolahnya, menganalisis, menginterpretasi dan menarik kesimpulan dari penganalisisan tersebut. Pemecahan masalah itu merupakan kegiatan yang amat penting di dalam usaha atau bisnis. Keterampilan yang diperoleh para Wirausaha, akan menjadi bekal di dalam pemecahan masalah dalam kegiatan usaha atau bisnis. Meskipun persoalan tidak mempunyai masalah yang benar, namun keputusan terakhir untuk menentukan pemecahan masalah yang paling baik terserah kepada Wirausaha sendiri.Pemecahan masalah dan cara penyelesaiannya dalam usaha atau bisnis, sebenarnya tidak begitu sukar jika seorang Wirausaha sudah banyak pengalaman di dalam lingkungan usaha atau bisnisnya. Jika persoalanpersoalan sudah ditentukan dan semua informasi serta data-data masalah sudah dikumpulkan, seorang Wirausaha harus mengidentifikasi semua cara pemecahan masalah yang dapat dilaksanakan. Seorang Wirausaha harus memandang sebuah permasalahan dari pelbagai sudut dan mencari cara baru untuk memecahkan masalahnya. Jika kelompok karyawan perusahaan mengurangi jumlah pilihan masalannya, di sini Wirausaha harus mempertimbangkan masalahnya, agar menjadi luas dan mendalam. Jika seorang Wirausaha di dalam usaha atau bisnisnya meninjau lagi semua pemecahan masalah yang mungkin terdapat di dalam daftar, maka beberapa pemecahan itu dapat digabungkan, sedangkan pemecahan masalah yang lainnya yang lainnya dapat dikesampingkan. Di bawah ini dikemukakan kriteria jika seorang Wirausaha ingin mengevaluasi pemecahan masalah yang diusulkannya.a. Apakah ada masalah yang tidak dapat diselesaikan ?b. Apakah pemecahan masalah itu dapat diterapkan dengan baik ?c. Apakah pemecahan masalah dapat didasarkan teori, logika dan pengalaman?d. Apakah pemecahan masalah itu sudah logis ?e. Apakah persoalan tambahan yang timbul dari hasil pemecahan masalah dapat diselesaikan dengan

baik?Adapun prosedur pemecahan masalah, dengan langkah langkahnya dilaksanakan dengan menggunakan metode ilmiah sebagai berikut:1. Kenalilah persoalannya secara umum;

Page 12: Diktat Kwu Bab 1-6

2. Rumuskan persoalan dengan tepat dan benar;3. Identifikasikan persoalan utama yang ingin dipecahkan secara terkait;4. Tentukan fakta-fakta dan data-data penting yang berkaitan dengan masalah.5. Tentukan teori dan pendekatan pemecahan masalahnya6. Pertimbangkanlah pelbagai kemungkinan jalan keluar dari problem tersebut.7. Pilihlah jalan keluar yang dapat dilaksanakan dengan baik.8. Periksalah, apakah cara penyelesaian masalah tersebut sudah tepat.Langkah berpikir secara ilmiah dapat dilakukan dengan langkah-langkah yang sistematis, berorientasi pada tujuan, serta menggunakan metode tertentu untuk memecahkan masalah. Pada garis besarnya, pemikiran secara ilmiah dapat berlangsung di dalam memecahkan masalah dengan langkah-langkah sebagai berikut.a. Merumuskan tujuan, keinginan, dan kebutuhan, baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain.b. Merumuskan permasalahan yang berhubungan dengan usaha untuk mencapai tujuan.c. Menghimpun informasi relevan yang berhubungan dengan masalah yang dipikirkan.d. Menghimpun fakta-fakta obyektif yang berhubungan dengan masalah yang dipikirkan.e. Mengolah fakta-fakta dengan pola berpikir tertentu, baik secaraf. induktif maupun deduktif.g. Memilih alternatif yang dirasa paling tepat.h. Menguji alternatif itu dengan mempertimbangkan hukum sebab akibat.i. Menemukan dan meyakini gagasan.j. Mencetuskan gagasan itu, baik secara lisan maupun tulisan.

2. Ciri-Ciri Permasalahan UsahaSeorang wirausaha harus kreatif terutama dalam mengambil dan menetapkan permasalahan. Permasalahan yang dihadapi oleh para Wirausaha, hendaknya berupa masalah-masalah actual dan menarik. Permasalahan hendaknya mengandung beberapa kemungkinan alternatif tindakan di antara beberapa alternatif pilihan dalam pemecahan masalah. Pemecahan seperti itu merupakan salah satu penerapan teori Dewey tentang berpikir reflektif. Menurut Dewey, seorang Wirausaha yang berpikir reflektif itu hendaknya:a. Merasa bimbang, bingung, dan kesulitan.b. Merumuskan masalah yang ingin dipecahkan untuk mengatasi kebimbangan dan kebingungan

tersebut.c. Menguji hipotesis dengan mengumpulkan data faktual sebagai usaha menemukan cara pemecahan

masalah, sehingga ketegangan atau kebimbangan dapat diatasi.d. Mengembangkan ide untuk memperoleh pemecahan yang terbaik melalui penataran.e. Mengambil kesimpulan yang didukung oleh fakta-fakta, atau bukti bukti eksperimental yang valid dan

menolak kesimpulan yang tidak didukung oleh data yang valid.Kondisi yang lebih luas dari seorang wirausaha diharuskan memperhatikan perkembangan otonomi daerah di mana berada, sehingga jangkauan permasalahan lebih luas (aspek makro) yang mempengaruhi penetapan masalah dan pemecahan masalah. Seperti adanya perubahan kebijakan kebijakan Pemerintah, perubahan moneter dan perubahan hubungan antar Negara termasuk bencana-bencana alam yang mempengaruhi kegiatan pembangunan nasional.

3. Langkah-Langkah Pemecahan Masalah Usaha.Anda harus punya kepercayaan diri yang teguh dan yakin bahwa telah menetapkan pemecahan-pemecahan yang tepat. Pemecahan masalah tidak selamanya menempuh pola kerja pikir yang teratur dan tetap. Pengalaman tiap-tiap Wirausaha di dalam memecahkan masalah yang sama, kadang-kadang berbeda-beda. Berikut ini dikemukakan langkah-langkah dalam pemecahan masalah, yakni:a. Menyadari dan memutuskan masalah.b. Mengkaji masalah dan merumuskan masalah.c. Mengumpulkan data-data.

Page 13: Diktat Kwu Bab 1-6

d. Analisis datae. Interpretasi dan verifikasi data.f. Pengambilan keputusan.g. Aplikasi kesimpulan.

B. SUMBER-SUMBER INFOMASI USAHA.1. Syarat Sumber-Sumber Informasi

Untuk dapat mengambil keputusan yang tepat, seorang Wirausaha sangat membutuhkan sumber-sumber informasi bisnis yang lengkap dan akurat. Di samping harus lengkap, sumber-sumber informasi itu juga harus dapat dipercaya. Apabila sumber-sumber informasi itu datanya kurang lengkap, maka di dalam pengambilan keputusan dan kesimpulan, serta saran-saran yang akan dikemukakan kemungkinan kurang sempurna. Dalam dunia bisnis dan teknologi, informasi-informasi merupakan landasan untuk mengamati bentuk dan usaha atau bisnis pada masa mendatang. Dr. Alfred Osborne, Jr, Direktur Pusat Studi KeWirausahaan, di Universitas California, menegaskan bahwa informasi dan kebutuhan untuk menggunakan sumber-sumber informasi dapat menciptakan peluang bisnis yang amat banyak.a. Macam-macam informasi yang diperlukan.

Pada era globalisasi, separuh dari pekerja-pekerja di bidang jasa, akan bergerak dalam kegiatan mengumpulkan, menganalisis, menyimpan, dan menjual informasi-informasi bisnis. Adapun macam informasi yang diperlukan di antaranya sebagai berikut.1) Informasi Kuantitatif

Informasi kuantitatif berisi masukan nilai yang dapat dihitung,seperti masalah berat, jumlah, tekanan, temperatur, dan sebagainya.

2) Informasi kualitatifInformasi kualitatif berisi masukan nilai yang dapat dirasa, seperti perubahan produk, mutu produk, kecepatan, panas, dingin, dan sebagainya.

3) Informasi kontrolInformasi kontrol, misalnya pemerian petunjuk: apakah suatu perubahan variabel produk, model, atau desain, dapat berjalan normal atau tidak.

4) Informasi simbolInformasi simbol, misalnya petunjuk dalam rambu-rambu bisnis. Sumber-sumber informasi yang dapat dipercaya adalah yang informasinya menyeluruh dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

Sumber-sumber informasi itu merupakan sumber yang dapat memberi keterangan jumlah data dan fakta yang berhubungan dengan kebijakan produk dan pemasarannya. Kebutuhan terhadap sumbersumber informasi, sangat berkembang untuk menghasilkan banyak informasi yang berhubungan dengan pemasaran produk. Kegiatan produk memerlukan informasi tentang apa yang akan diproduksi, bagaimana sifat dan persyaratannya, bagaimana mutunya, dan berapa jumlah produk yang harus diproduksi. Sistem pemasaran harus dapat memberikan informasi serta menentukan bagaimana kecenderungan pasar dan konsumen. Sebaliknya, sistem prosuksi akan memberikan informasi kepada bagian pemasaran, tentang apa yang akan dilakukan untuk disampaikan ke pasaran. Sumber-sumber informasi yang dibutuhkan para Wirausaha itu, harus lengkap, tepat dan dapat dipercaya kebenarannya. Oleh karena itu, para Wirausaha yang memanfaatkan informasi harus dapat mengumpulkan, mengatur, mengolah, menyampaikan, dan menggunakan informasi tersebut. Permasalahan hendaknya mengandung beberapa kemungkinan pemecahan, sehingga

mengaktifkan pikiran dan kemauan, serta pemilihan beberapoa alternatif pemecahannya. Tepat waktu, tepat mutu, dan tepat janji merupakan unsur-unsur utama menciptakan keputusan

dalam bisnis. Peluang bisnis bukanlah suatu peluang jika tidak ada atau tidak sanggup menemukan tindakan

yang mungkin dan layak untuk mewujudkannya.

Page 14: Diktat Kwu Bab 1-6

Persoalan-persoalan kunci dalam setiap organisasi adalah persoalan yang tidak mempunyai pengalaman masa lampau sama sekali, tapi dapat dipergunakan sebagai pedoman

2. Informasi Yang Diperlukan Dalam KeputusanInformasi adalah keberhasilan pengambilan keputusan. Semakin rumit bisnis, maka sistem informasi itu semakin diperlukan oleh seorang Wirausaha. Kecepatan memperoleh dan menerima akses informasi sangat dibutuhkan oleh para wirausaha. Akan tetapi, bagaimana bentuk informasi yang dibutuhkan para Wirausaha ? Informasi-informasi yang dibutuhkan oleh para Wirausaha adalah sebagai berikut.a. Informasi atas orang, termasuk juga informasi pokok yang dituntut: gaji/upah dan jamainan

keselamatan kerja dan hidup.b. Informasi atas keseluruhan investasi dan investasi per devisi: pandangan masa depan bisnis,

kekayaan/utang, keberlanjutan bisnis.c. Informasi dalam operasi sehari-hari: penerimaan kas, pembayaran dalam usaha, neraca rugi dan

laba sebenarnya, struktur modal.d. Fakta dan data untuk pendukung bisnis dan cara yang memungkinkan Wirausaha mengambil

keputusan mengenai perluasan usaha: pesaing, konstruksi, pabrik, produk, gudang, pemasaran, dan sebagainya.

Pencarian informasi memerlukan pengamatan yang cermat dan teliti terutama berkaitan dengan hal-hal berikut.a. Pesaingb. Seluk-beluk pemasaran.c. Seluk-beluk manajemen yang diperlukan.d. Perkembangan Arsitektur dan sipile. Pengelolaan dan pengendalian keuanganf. Pengalaman dan penelitian usaha.g. Sumber dan data yang dapat dipercaya.h. Manajemen survai pemetaan.i. Perkembangan pariwisataj. Perkembangan paket-paket wisatak. Administrasi dan pembukuan.l. Perawatan peralatan produksi.m. Perkembangan teknologin. Akuntansi dan auditing.o. Studi kelayakan.p. Informasi harga, promosi, dan distribusi.Adapun urutan prioritas tindakan dalam mengumpulkan informasi yang dibutuhkan adalah sebagai berikut.a. Mencari informasi yang dibutuhkan dan diinginkan wirausaha, tetapi tersedia.b. Mencari informasi tidak dibutuhkan dan tidak diinginkan wirausaha, tetapi tidak tersedia.c. Mencari informasi yang dibutuhkan dan diinginkan wirausaha, tetapi belum tersedia.d. Mencari informasi yang dibutuhkan, tetapi tak dikehendaki dan belum tersedia.e. Mencari informasi yang dibutuhkan dan tersedia walaupun tak dikehendaki.Sumber-sumber informasi yang dibutuhkan para Wirausaha, antara lain meliputi informasi mengenai konsumen, permintaan dan penawaran,pesaingan, advertensi, produk saingan, pengembangan produk, desain, dan prilaku konsumen. Sumber-sumber bisnis yang dikumpulkan dan diperlukan, persyaratannya yaitu.a. data-datanya yang dipercaya;b. data-datanya harus lengkap;c. data-datanya masih berlaku;d. data-datanya dapat dipergunakan.

Page 15: Diktat Kwu Bab 1-6

Mencari dan mengumpulkan informasi relatif mudah apabila para Wirausaha cerdas, cekatan, terampil, berpengalaman, dan pandai berkomunikasi dan tidak mudah putus asa serta cepat tidak puas diri. Kelancaran di dalam berkomunikasi ditentukan oleh keterampilan pada ketepatan cara mengekspresikan diri. Kunci keberhasilan berwirausaha, terletak dalam memperoleh dan mengelola informasi dan bukan terletak pada banyaknya informasi. Keberhasilan wirausaha yang berhubungan dengan informasi dalam bisnisnya, diantaranya:a. Harapan masa depan bisnis.b. Sistem nilai para Wirausaha.c. Pengalaman Wirausaha dalam bisnis.d. Kekuatan dan kelemahan bisnis.e. Sikap dan perilaku konsumen.f. Daya beli konsumen.g. Motivasi konsumenh. Realitas bisnis.i. Peluang bisnis.j. Hambatan dan rintangan bisnis.k. Pesaingl. Pelayanan.m. Risiko kebutuhan konsumenn. Perubahan selera konsumen.o. Kebijakan pemerintahan.

3. Sumber-sumber informasi yang dibutuhkan WirausahaSumber-sumber informasi yang dibutuhkan Wirausaha dalam rangka menunjang kebijakan bisnis adalah sebagai berikut.a. Hasil penelitian pasarb. Kondisi ekonomi (daya beli masyarakat)c. Kedudukan perusahaan di pasar.d. Kondisi Sumberdaya Manusiae. Bagian keuangan.f. Pembeli, konsumen, dan distributor.g. Para pesaing.h. Wilayah niaga.i. Media massa.j. Manager produksi, antara lain mengenai:

1) Bahan baku.2) Tenaga kerja3) Transfortasi4) Kualitas produk.5) Desain produk.6) Model produk.7) Jenis dan ukuran produk.8) Warna dan merk produk.9) Manfaat dan bungkus produk.10) Harga produk.

k. Pemerintah dan peraturannya.l. Hukum

Dengan perkataan lain, sumber-sumber informasi tersebut dapat dibagi menjadi 2 (dua) kelompok, sebagai berikut.a. Sumber Informasi Data Primer

Page 16: Diktat Kwu Bab 1-6

Sumber infomasi data primer, diantaranya hasil riset, konsumen sendiri, pedagang perantara, para penjual sendiri.

b. Sumber informasi data sekunderSumber informasi data sekunder, diantaranya : hasil-hasil penelitian, Jurnal-jurnal, perusahaan lain dalam kelompok sejenis, Pemerintah, perusahaan pendukung, Biro Pusat statistic, Asosiasi profesi, KADIN, Media Massa (Majalah, Koran, Tabloid), Televisi

4. Manfaat Sumber-Sumber Informasi UsahaPemanfaatan teknologi informasi, akan mengarahkan perusahaan pada cara kerja perusahaan, perluasan kompetisi, pemasaran, penjualan, distribusi, promosi, dan lain-lainnya. Adanya teknologi informasi akan menyebabkan orang-orang dengan cepat mengetahui berita dan dengancepat pula dapat mengirim berita. Pemakaian teknologi informasi banyak menimbulkan perubahan pada berbagai segi kegiatan dalam perusahaan. Oleh karena itu, dalam rangka memajukan dan membesarkan usaha atau bisnis, peran teknologi informasi harus dioptimalkan penggunaannya. Informasi semakin sedikit yang relevan. Orang-orang politik bilang “informasi adalah kekuasaan”.

Sementara orang-orang bisnis bilang “untuk mengetahui masa depan bisnis. Untuk itu kuasailah dan cari sebanyak-banyaknya informasi.

Keberhasilan wirausaha dalam mengelola informasi, bukan terletak pada banyaknya informasi yang ia miliki, melainkan pada relevansinya.

Dengan adanya sumber-sumber informasi, maka para Wirausaha akan mengetahui bahwa informasi itu sangat penting untuk bahan masukan bagi pengambilan suatu keputusan dalam bisnis. Zaman sekarang dikenal abad informasi, yang mana kemampuan untuk mendapatkan dan menggunakan sumber informasi merupakan aktiva yang terbesar. Orang-orang politik bilang: “Siapa yang memiliki informasi paling banyak, dialah yang paling berkuasa”.Sementara orang-orang bisnis mengatakan:”Untuk dapat mengelola bisnis dengan baik, pasarkan sesuatu untuk masa depan; untuk mengetahui masa depan, kuasailah sebanyak-banyaknya informasi”Dengan memanfaatkan sumber-sumber informasi, para Wirausaha akan melaksanakan perubahan atau perbaikan hal-hal berikut.a. Perluasan kompetisi bisnis.b. Pembuatan produkc. Pemasaran dan penjualan produk.d. Ketenagakerjaan.e. Cara mengelola bisnis.f. Memilih produk.Dari penjelasan uraian di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa dengan adanya sumber-sumber informasi, maka para Wirausaha akan dapat:a. Memilih dan membuat produk dengan lebih cepat dan lebih murah.b. Memilih dan membuat produk yang bermutu laku dijual, dan harga bersaing.c. Memilih dan menentukan wilayah pemasaran yang menguntungkan.d. Memilih dan membuat desain baru atau kombinasi.e. Memilih dan membuat produk yang lebih baik dengan harga relative murah.Sebelum memutuskan membuat suatu produk perlu mempertimbangkan banyak faktor, salah satunya factor pasar.

Page 17: Diktat Kwu Bab 1-6

BAB IVMENGEMBANGKAN SEMANGAT WIRAUSAHA

A. Pengertian semangat berwirausaha Menurut para ahli

Alex S. Niti SemitoSemangat kerja adalah melakukan pekerjaan secara lebih giat sehingga dengan demikian pekerjaan akan

dapat diharapkan lebih cepat dan lebih baik.Alexander Leighten

Semangat kerja adalah sekelompok orang untuk bekerja sama dengan giat dan konsekuen dalam mengejar tujuan bersama.Bedjo Siswanto

Semangat kerja adalah suatu kondisi rohaniah atau perilaku individu tenaga kerja dan kelompok-kelompok yang menimbulkan kesenangan yang mendalam pada diri tenaga kerja untuk bekerja dengan giat dan konsekuen dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan oleh perusahaan.

KesimpulannyaSemangat kerja adalah suatu sikap kejiwaan yang dimiliki oleh wirausaha untuk bekerja lebih giat dengan mencurahkan segala kemampuan yang dimiliki sehingga dapat menjalankan dan mencapai tujuan usaha secara optimal.

Semangat kerja erat kaitannya dengan kegairahan kerja.Kegairahan kerja adalah kesenangan yang mendalam terhadap pekerjaan sehingga wirausaha yang bekerja dengan dilandasi semangat dan kegairahan kerja tidak cepat lelah dalam bekerja.

B. Pentingnya semangat wirausaha Semangat kerja sangat penting bagi para wirausaha, karena dengan dilandasi oleh semangat kerja

dalam menjalankan usahanya akan diperoleh beberapa kebaikan yaitu :1. Pekerjaan lebih cepat diselesaikan2. Kerusakan dapat dikurangi3. Absen dan perpindahan karyawan dapat diperkecil4. Tercapai efisiensi kerja5. Tercapai produktivitas kerja yang tinggi6. Lebih cepat mencapai kemajuan usaha

Semangat merupakan factor yang sangat penting bagi keberhasilan seseorang dalam kegiatan berwirausaha. Ciri orang yang bersemangat yang menonjol adalah :a. Tidak mengenal lelaha. Pantang menyerahb. Rela berkorbanc. Mencurahkan perhatian penuhd. Bersedia mengeluarkan potensi yang dimiliki

C. Faktor yang mempengaruhi semangat wirausahaAda 2 faktor yang mempengaruhi semangat wirausaha yaitu:

1. Faktor Internal :Dorongan dalam dirinya dan bersumber dari kebutuhan: kebutuhan bertahan hidup, kebutuhan

bersosialisasi ,kebutuhan spiritual ,harga diri dan aktualisasi 2. Faktor eksternal :

Dorongan dari orang lain seperti teman, istri/suami/keluarga, tetangga,masyarakat dan Negara.

Page 18: Diktat Kwu Bab 1-6

Banyak orang yang tertarik kewirausahaan karena adanya imbalan yang menarik. Imbalan dikategorikan ada 3 yaitu :1. LabaMotivasi yang paling kuat karena salah satu cara untuk mempertahankan nilai perusahaan.2. KebebasanOrang ingin bebas dari pengawasan dan aturan birokrasi / organisasi.3. Kepuasan menjalani hidupUntuk merefleksikan pemenuhan kerja pribadi

D. Faktor – faktor yang menghambat dalam dunia bisnis yaitu :1. Kurang pengalaman usaha2. Tidak tepat atau tidak cocok dalam memilih jenis usaha3. Tidak adanya perencanaan usaha yang tepat4. Modal yang tidak memadai5. Tidak punya mitra usaha pada bidang yang digelutinya6. Tidak ada dukungan dari pemerintah7. Tidak punya keahlian dalam berwirausaha8. Tidak punya semangat dan tidak percaya pada kemampuan diri sendiri.Untuk mengatasi faktor – faktor yang menghambat dalam bisnis maka diperlukan sikap pantang menyerah yaitu sikap yang tidak mengenal lelah dalam bekerja untuk mencapai kesuksesan walaupun banyak rintangan yang akan dihadapi.

E. Kreatifitas, Inovasi dan MotifasiDalam menghadapi era globalisasi harus ada kreatifitas,inovasi dan motivasi dalam menjalankan tugas. Apalagi dalam dunia bisnis tidak dapat mengabaikan pesaing asing,tehnologi,bahan,material dan cara – cara baru dalam organisasi dan pemasaran.Contoh persaingan yang dialami perusahaan Indonesia di era globalisasi yaitu :1. Dalam bisnis eceran

Dengan masuknya para pengecer global seperti Metro, Makro, Carefour, Indogrosir bukan hanya Matahari dan Hero saja yang mengalami persaingan global tetapi toko – toko kecil yang mengalami persaingan tersebut.

2. Dalam bisnis rumah makan siap sajiRumah makan lokal seperti ayam goreng Ny. Suharti dan Mbok Berek harus berhadapan dengan pemain global yang mengembangkan waralaba di Indonesia seperti Mc. Donald, Kentucky Fried Chiken ( KFC ), Wendy dll

Kesempatan bisnis muncul bagi mereka yang mampu menghasilkan produk yang diinginkan oleh konsumen. Bila sebuah perusahaan dapat membuat barang dan jasa yang menarik disertai dengan pelayanan yang bagus maka biasanya akan dapat diterima oleh konsumen.Menurut Michael Porter dalam bukunya Competitive Advantage ada 5 kekuatan yang menentukan dasar dan tehnik kompetisi dalam sebuah bisnis / industri yaitu :1. Kekuatan menawar pembeli2. Ancaman penggantian barang / jasa3. Kekuatan menawar penjual4. Persaingan yang diantara para pesaing5. Ancaman pesaing baru.

Dalam menghadapi persaingan yang ada dan agar produk dapat diterima konsumen maka seorang wirausahawan diharuskan mempunyai strategi yang jitu. Strategi tersebut antra lain :1. Inovasi

Adalah melakukan perubahan – perubahan untuk menghasilkan barang/jasa yang baru.

Page 19: Diktat Kwu Bab 1-6

Ada beberapa hal yang dijadikan dasar untuk meningkatkan kemampuan inovatif produk dan pelayanan yaitu :a. Berorientasi kepada tindakan untuk berinovatifb. Buat produk dengan penuh inovatif dengan proses secara sederhana dan dapat dipahami serta

dikerjakanc. Mulailah membuat produk yang inovatif yang terkecild. Menentukan tujuan dalam berinovatife. Menjalankan uji coba dan merevisinyaf. Mulai belajar berinovasi dari pengalamang. Mengikuti jadwal yang sudah ditentukanh. Menghargai karyawan yang memiliki gagasan inovatifi. Mempunyai keyakinan dan kerja dengan penuh inovatif dan resikoAda beberapa cara melakukan inovasi produk, tehnologi atau pelayanan yaitu :a) Mengembangkan produk yang sudah ada di perusahaanb) Menemukan produk yang benar – benar baruc) Mengembangkan produk yang sudah ada tetapi belum diproduksi perusahaanContoh hasil inovasi seperti : Perkembangan berbagai computer dan notebook Perkembangan berbagai telepon genggam Perkembangan berbagai kemasan produk Perkembangan berbagai alat rumah tangga

2. KreativitasAdalah pengembangan ide sehingga dapat tercipta sesuatu yang lebih baik dan lebih berguna.Ciri – ciri kreatif menurut :a. S.C Utami Munandar

~ Memiliki dorongan ingin tahu yang besar.~ Sering mengajukan pertanyaan yang baik~ Sering banyak gagasan dan usul terhadap suatu masalah~ Bebas dalam menyatakan suatu pendapat.

b. Guilfort, berpikir kreatif ada 4 ciri yaitu :1. Kelancaran/fluency

Yaitu kemampuan untuk menghasilkan banyak gagasan2. Keluwesan/fleksibelitas

Yaitu kemampuan untuk mengemukakan bermacam – macam pemecahan/pendekatan terhadap masalah

3. Keaslian/originaltyYaitu kemampuan untuk mencetuskan gagasan dengan cara – cara asli

4. Penguraian/elaborationYaitu kemampuan untuk menguraikan sesuatu secara lebih rinci

3. MotivasiMotivasi berasal dari kata motip yaitu suatu rasa yang bisa menggerakkan seseorang untuk melakukan suatu hal. Apabila dilakukan,motip akan menjadi suatu motivasi yaitu dorongan dari motip seseorang untuk melakukan hal – hal yang diinginkan.

Page 20: Diktat Kwu Bab 1-6

BAB VMEMBANGUN KOMITMEN TINGGI

A. Pengertian komitmen tinggiAdalah fokus pikiran diarahkan pada tugas dan usahanya dengan selalu berupaya untuk memperoleh hasil yang maksimal. Seorang wirausaha yang mempunyai komitmen tinggi adalah orang yang mentaati atau memenuhi janjinya untuk memajukan usaha bisnisnya setiap saat pikirannya tidak lepas dari perusahaannya, mereka selalu menggunakan sumber daya secara efisien dan selalu berusaha untuk mendapatkan hasil semaksimal mungkin dengan sumber daya yang minimal.

Page 21: Diktat Kwu Bab 1-6

B. Faktor – faktor yang menunjukkan komitmen tinggiMenunjukkan komitmen tinggi bukan semata – mata menjual ide saja,melainkan terkait dengan adanya faktor – faktor pendukung yang betul – betul memanfaatkan komitmen tinggi yaitu :

Konsisten, tegas dan adilKharisma adalah menunjukkan ciri seorang wirausaha yang konsisten,tegas dan fair. Konsisten adalah apa yang bisa dan tidak bisa diharapkan. Fair dan tegas adalah meningkatkan respek dan kharisma wirausaha.SuritauladanWirausaha yang memiliki kharisma,tidak hanya memimpin dan memeriksa atau memberi petunjuk dari jauh,tetapi mempraktekan apa yang dibicarakan dan disampaikan dengan memberi contoh kehadiran, tidak pernah terlambat, selalu konsisten terhadap keputusannya, bijaksana dan tegas, memiliki kemauan untuk menerima saran atau kritik dari bawahannya.Konsentrasi pada manusiaSeorang wirausaha harus fokus pada manusia, dengan memperhatikan masalah, keinginan dan perkembangan bawahannya. Dengan demikian karyawan akan bergairah dan senang mendapat tugas sekecil apapun serta selalu berusaha untuk menyelesaikan tugas tersebut.

Untuk dapat menjadi calon wirausaha yang memiliki komitmen tinggi dan tangguh, maka siswa perlu memahami beberapa unsur penting yang harus selalu dikembangkan, yaitu :a. Unsur pengetahuan

Adalah salah satu unsur yang mencerminkan tingkat penalaran seseorang yang biasanya ditentukan oleh tingkat pendidikan seseorang. Cara peningkatan pengetahuan antara lain banyak membaca, bersekolah, rajin mengikuti kursus, banyak bertanya dan memiliki semangat keingintahuan akan sesuatu hal,dsb.

b. Unsur ketrampilanAdalah cerminan dari kemampuan kerja fisik seseorang yang biasanya dapat diperoleh dari proses latihan. Cara peningkatan ketrampilan antara lain rajin berlatih,tekun,bersungguh – sungguh dan disiplin, dsb.

c. Unsur sikap mentalAdalah respon atau tingkah laku seseorang jika dihadapkan pada situasi tertentu. Cara peningkatan sikap mental antara lain siap melakukan sesuatu yang seharusnya dilakukan , tekun beribadah, ramah, suka menolong, disiplin, berani mengambil resiko, mampu menjadi pemimpin, mudah bergaul,dsb.

d. Unsur kewaspadaanAdalah paduan antara unsur pengetahuan dan unsur sikap mental dalam menghadapi sesuatu yang mungkin akan dialami, unsur ini lebih pada sikap hati – hati seseorang. Cara peningkatan kewaspadaan antara lain jangan mempunyai perasaan rendah diri, hilangkan perasaan ragu – ragu, bersemangat, bekerja dengan akal sehat, selalu berfikir positif, kreatif dan inovatif, dsb.

C. Menerapkan perilaku tepat waktuPenerapan komitmen tinggi dapat dilaksanakan melalui menerapkan perilaku tepat waktu. Seorang wirausaha yang berhasil harus dapat memanfaatkan dan memandang waktu sebagai berikut :▬ Tepat waktu adalah organisasi

Artinya keseluruhan dari aktifitas kegiatan untuk mencapai suatu tujuan. Perilaku tepat waktu merupakan landasan pokok untuk membuat konsep dan gagasan.

▬ Tepat waktu adalah kekuasaanArtinya waktu yang kita hadapi sekarang akan menentukan kejadian – kejadian pada masa yang akan datang. Menguasai waktu yang sekarang akan menentukan waktu yang akan datang.

▬ Tepat waktu adalah uangArtinya waktu yang diberikan seseorang untuk dapat menghasilkan sesuatu yang dapat dinilai dengan uang.

▬ Tepat waktu adalah ukuran

Page 22: Diktat Kwu Bab 1-6

Artinya menentukan berapa lama harus bekerja untuk menghasilkan sesuatu dan berapa lama waktu yang kita abaikan sehingga dapat menimbulkan kerugian.

Ada beberapa petunjuk untuk membagi dan menerapkan tepat waktu dilingkungan sekolah Biasakanlah untuk membagi dan tepat waktu dalam kehadiran di sekolah Biasakanlah belajar dan bekerja dengan konsentrasi penuh Pemborosan waktu akan menghambat kemajuan belajar untuk mencapai prestasi yang lebih tinggi Renungkan hal – hal yang menjadi tujuan hidup,rumuskan tujuan hidup dalam rencana – rencana yang

matang Berlatih disiplin dalam setiap melaksanakan tugas Memanfaatkan waktu senggang dengan kegiatan yang bermanfaat Memanfaatkan budaya tepat waktu dalam berbagai kegiatan Jangan suka menunda – nunda pekerjaan Belajar dan bekerjalah sesuai dengan kemampuan Hindari kesalahan dalam melaksanakan tugas

D. Menerapkan perilaku tepat janjiPerilaku tepat janji merupakan sifat yang perlu dimiliki oleh seorang wirausaha, karena sifat ini akan mendatangkan sebuah kepercayaan .Kepercayaan merupakan modal utama dalam berwirausaha.Beberapa cara / petunjuk untuk menerapkan perilaku tepat janji di sekolah :1. Membiasakan menepati janji2. Jangan suka berbohong3. Memahami kelemahan – kelemahan diri sendiri sehingga mampu mengatasi4. Merenungkan segala keberhasilan maupun kegagalan dalam belajar,berkarya dan berprestasi

sehingga mampu mengoreksi diri sendiri.5. Sadar akan pentingnya budaya tepat janji6. Meningkatkan kedisiplinan diri sendiri

E. Menerapkan kepedulian terhadap mutu hasil kerjaMutu / kualitas hasil kerja berkaitan erat dengan keputusan konsumen. Mutu hasil kerja harus menunjukan ukuran, tahan lamanya dan dapat dipercaya konsumen. Kualitas produk yang tinggi biasanya diikuti dengan harga yang relative tinggi pula, sehingga dapat meningkatkan keuntungan perusahaan. Setiap perusahaan harus selalu mengembangkan produksi. Dengan adanya kepedulian terhadap mutu hasil kerja, maka produk yang baik dan dapat dipertanggungjawabkan akan membawa perusahaan ke arah kemajuan dan sangat menguntungkan. Untuk bisa menjamin kualitas / mutu hasil kerja perlu adanya pengawasan dan pengujian . Pengawasan dapat dilakukan dengan membandingkan kualitas dengan standart produk melalui pengetesan di laboratorium perusahaan. Kepedulian terhadap mutu hasil kerja harus tertanam pada semua warga perusahaan, sehingga setiap perilaku selalu didasari oleh profesionalisme. Kepedulian terhadap mutu hasil kerja memiliki elemen – elemen sebagai berikut :a) Informasi mutu / kualitas harus digunakan untuk perbaikan , bukan untuk mengawasi orangb) Imbal jasa harus sepadan dengan nilai pekerjaanc) Warga perusahaan harus memiliki perusahaand) Kewenangan perusahaan harus sebatas tanggung jawabe) Kolaborasi, sinergi bukan kompetisi harus berbasis kerja samaf) Warga perusahaan harus merasa aman dan senang terhadap pekerjaannyag) Rasa keadilan harus ditanamkan

Menerapkan kepedulian terhadap mutu dalam bentuk hasil kerja dan penampilannya dapat difokuskan kepada produk dan orangnya. Jika difokuskan kepada orangnya, sedapat mungkin seorang wirausaha didalam penampilannya harus dapat memberikan contoh /suri tauladan untuk masyarakat. Didalam penampilannya , seorang wirausaha diharapkan Bermoral atau berakhlak baik dan jujur

Page 23: Diktat Kwu Bab 1-6

Melaksanakan sopan santun Memberi contoh / suri tauladan yang baik Tolong menolong dengan sesama anggota masyarakat Tenggang rasa dengan sesama anggota masyarakat Melaksanakan norma – norma anggota masyarakat Hormat – menghormati sesame anggota masyarakat Berbusana yang sopan Berbicara yang baik

Penampilan seorang wirausaha yang dapat menciptakan suatu bisnis yang menyenangkan adalah :~ Ramah tamah dan sopan santun~ Mempunyai sikap perhatian dan bersahabat~ Cekatan, periang dan mudah bergaul

Jika difokuskan pada mutu produk,seorang wirausaha harus dapat menampilkan hasilnya sesuai dengan keinginan konsumen. Desain produk merupakan penampilan yang tampak dalam bentuk garis ( line ) , bentuk ( form ) dan warna. Ketiga unsur penampilan produk tertentu perlu dibuat sedemikian rupa sehingga diperoleh keindahan, kesesuaian, serta keserasian pada penampilan produk diharapkan dan dihadapkan pada tiga pilihan, yaitu :1. Produk dan pelayanannya dapat ditempatkan pada salah satu pasaran2. Produk dan pelayanannya dapat ditampilkan lebih banyak jenisnya untuk merebut banyak pasaran3. Produk dan pelayanannya dapat ditempatkan ditengah –tengah pasaran

Tujuan perusahaan menampilkan produk yang baik :Menciptakan produk yang sesuai dengan selera konsumenMenciptakan hasil produksi yang berfaedah dan disenangi konsumenMenciptakan produk yang mudah pemeliharaannya

F. Menerapkan komitmen tinggi terhadap pengendalian diri.Seiring dengan pesatnya perkembangan informasi, saat ini banyak siswa yang menghadapi berbagai masalah, baik yang ditimbulkan oleh pengaruh pergaulan, bacaan – bacaan, TV dan internet.Oleh karena itu kita semua perlu waspada dan hati – hati. Latar belakang keluarga, pemahaman terhadap agama,serta lingkungan pergaulan sangat menentukan dalam menghadapi masalah kehidupan. Apalagi bagi wirausaha yang dalam perjalanannya akan mengalami kegagalan atau keberhasilan. Apabila berhasil, bagaimana cara memanfaatkan keberhasilan tersebut. Dan apabila mengalami kegagalan, bagaimana cara menghadapinya. Disinilah peranan penerapan komitmen tinggi terhadap pengendalian diri diperlukan. Untuk dapat mengendalikan diri diperlukan suatu :a) Ketabahan

Adalah tetap dan kuat hati dalam menghadapi cobaan dan kesulitan hidup. Semua kesulitan dan gangguan itu kita kembalikan kepada kekuasaan Tuhan, karena semuanya dianggap berasal dari Tuhan. Dalam perjalanan hidup, kita banyak cobaan, gangguan dan rintangan, baik dari dalam diri kita, dari orang lain maupun dari gangguan alam. Untuk mengatasi berbagai macam cobaan, kita harus melatih ketabahan antara lain dengan memelihara pendirian bahwa kita harus sukses, harus maju untuk mencapai tujuan

b) KeuletanArtinya tangguh, kuat dan tidak mudah berputus asa. Keuletan merupakan sinar terang keberhasilan dalam menjalankan kehidupan didalam usaha diri, keluarga dan masyarakat. Banyak orang yang cepat putus asa, menyerah kalah dalam menghadapi tanda – tanda kegagalan.Mereka yang tidak putus asa adalah orang – orang ulet, tabah, tekun dan berkepribadian tinggi. Ketekunan dan keuletan adalah sumber keberhasilan dalam berwirausaha.

c) Disiplin

Page 24: Diktat Kwu Bab 1-6

Mempunyai arti latihan dan ketaatan pada aturan. Dengan melaksanakan disiplin , berarti semua pihak dapat menjamin kelangsungan dan kelancaran dalam belajar, bekerja dan berusaha.

G. Pentingnya komitmen tinggi bagi wirausahaPentingnya komitmen tinggi bagi seorang wirausaha adalah setiap saat pikirannya tidak lepas dari perusahaan dan selalu berusaha untuk memajukannya. Seorang wirausaha yang memiliki komitmen tinggi didalam usahanya diharapkan : Pantang menyerah terhadap keadaan dan situasi apapun Memiliki semangat dan tahan uji terhadap setiap tantangan Memiliki kesabaran dan ketabahan didalam berusaha Selalu bekerja, berjuang dan rela berkorbanSeorang wirausaha harus mempunyai kekuatan pribadi sebagai modal utama untuk belajar, bekerja dan berusaha sehingga memiliki kemerdekaan batin yaitu keselarasan antara keinginan dan pandangan. Seorang wirausaha setidak – tidaknya harus memiliki 7 kekuatan yang dapat membangun kepribadian yaitu :1. Keyakinan yang kuat untuk maju2. Kemauan keras untuk maju3. Pemikiran yang konstruktif dan kreatif4. Keuletan dan ketekunan5. Kesabaran dan ketabahan6. Ketahanan fisik dan mental7. Kejujuran dan tanggung jawabAdapun komitmen tinggi yang harus dimiliki wirausaha diantaranya :a) Mengerti akan tujuan berwirausahab) Memiliki motivasi yang tinggic) Berkemauan keras untuk menyelesaikan tugasd) Bekerja dan berusaha dengan teliti dan cermate) Tidak suka menunda tugas dan pekerjaannyaf) Percaya pada diri sendiri dalam menghadapi tugasg) Rajin, tekun , ulet dan tabahh) Mampu mendayagunakan waktu

Pentingnya komitmen tinggi bagi wirausaha adalah : Bisa mendapatkan hasil maksimal dengan sumber daya minimal Dapat menggunakan sumber daya secara efesien Menerapkan dan meningkatkan serta memajukan perusahaan Meningkatkan kesuksesan dalam berwirausaha Meningkatkan rasa kepercayaan Meningkatan etos semangat kerja bagi pribadi wirausaha dan karyawannya

Page 25: Diktat Kwu Bab 1-6

BAB VIMENGAMBIL RESIKO USAHA

A. Pengertian Resiko Usaha Menurut para ahli

1) Arthur Williams dan Richard, M HResiko adalah suatu variasi dari hasil-hasil yang dapat terjadi selama periode terentu2) Abas SalimResiko adalah ketidaktentuan yang mungkin melahirkan peristiwa kerugian3) SoekartoResiko adalah ketidakpastian atas terjadinya suatu peristiwa4) Herman DarmawiResiko adalah penyebaran penyimpangan hasil aktual dari hasil yang diharapkan

Kesimpulannya :Resiko adalah sesuatu yang selalu dikaitkan dengan kemungkinan terjadinya keadaan yang merugikan dan tidak diduga sebelumnya bahkan bagi kebanyakan orang tidak menginginkannya.

Ada 2 karakteristik resiko: 1. Ketidakpastian atas terjadinya suatu peristiwa2. Ketidakpastian yang bila terjadi akan menimbulkan kerugian

Ada beberapa penyebab kegagalan usaha :~ Perencanaan yang kurang matang~ Kurangnya modal~ Bakat yang tidak cocok~ Kurang pengalaman

Page 26: Diktat Kwu Bab 1-6

~ Lemahnya pemasaran~ Tidak mempunyai semangat berwirausaha~ Tidak mempunyai etos kerja yang tinggi

B. Macam-macam resiko:Menurut sifat, dibedakan: Resiko Murni

Yaitu resiko yang terjadi pasti akan menimbulkan kerugian dan terjadinya tanpa sengaja. Misal: kebakaran. bencana alam, pencurian dan sebagainya

Resiko SpekulatifYaitu resiko yang sengaja ditimbulkan oleh yang bersangkutan agar memberikan keuntungan bagi pihak tertentu. Misal: utang piutang, perdagangan berjangka, dan sebagainya

Resiko FundamentalYaitu resiko yang penyebabnya tidak dapat dilimpahkan kepada seseorang dan yang menderita cukup banyak. Misal: banjir, angin topan, dan sebagainya.

Menurut sumber / penyebab timbulnya, dibedakan :1. Resiko Intern / Internal

Yaitu resiko yang berasal dari dalam perusahaan itu sendiri.Misal :~ Ketidaktahuan~ Kesalahan manuasiawi~ Kurang pengalaman~ Kurang pelatihan~ Kegagalan tim untuk bekerjasama secara efektif~ Kekurangan sumber daya~ Teknologi tidak dikenal

2. Resiko Ekstern/ EksternalYaitu resiko yang berasal dari luar perusahaan.Misal :~ Kegiatan pemasok yang berakibat kegagalan, perubahan spesifikasi produk~ Kegiatan pesaing / adanya saingan usaha yang sama~ Tingkah laku pelanggan [ perubahan permintaan, perubahan persepsi ]~ Terjadi perubahan politik [ UU yang mempengaruhi produk/ pelanggan ]~ Kekuatan alam

Menurut dapat tidaknya resiko dialihkan kepada pihak lain, dibedakan:1. Resiko yang dapat dialihkan pada pihak lain, dengan mempertanggungkan suatu obyek yang akan

terkena resiko pada perusahaan asuransi2. Resiko yang tidak dialihkan pada pihak lain

Menurut kejadian ( yang mungkin terjadi ) dibedakan :1. Perubahan permintaanSuatu keadaan yang bisa terjadi karena perubahan ekonomi,modal, selera konsumen yang mengakibatkan

terjadinya penurunan permintaan.Contohnya :

Perubahan ekonomi : utang piutang, perdagangan berjangka Perubahan model : pakaian, sepatu, alat

komunikasi

Page 27: Diktat Kwu Bab 1-6

Perubahan selera konsumen : jasa salon,foto copy,catering2) Perubahan konjungturPerubahan kondisi ekonomi yang tidak menentu sehingga mempengaruhi keadaan usahaContoh :

Pengaruh insflasi Pengaruh eksport / import Pengaruh bencana alam

3) PersainganSituasi dimana antar wirausaha melakukan usaha yang sejenis/sama. Penggunaan alat modern yang

mempengaruhi hasil produksi antara lain kualitas barang, harga jual produk, penghematan tenagaContoh :

Penemuan baru : tehnik produksi,variasi,peralatan produksi Kondisi perdagangan : sehat atau tidaknya mempengaruhi kelancaran keuangan , selera

konsumen Pengaruh musim : musim dingin, musim kemarau, musim hujan

4) Perkembangan IPTEKPerubahan teknologi tepat gunaContoh : HP, Internet, Fax5) Perubahan peraturanContoh : aturan hukum, aturan pendidikan, aturan lalu lintas, aturan administrasi pemerintah6) Bencana alamContoh : banjir, gempa, angin topan

C. Secara umum/ garis besarnya ada bermacam – macam resiko dalam usaha dan upaya untuk menghindari / memperkecil resiko adalah :

1) Resiko teknisResiko ini terjadi akibat kekurangmampuan wirausaha / manajer dalam mengambil keputusan.Faktor penyebab :

Biaya produksi yang tinggi ( inefisien ) Pemakaian SDM yang tidak seimbang ( tenaga kerja terlalu banyak ) Terjadi kebakaran akibat keteledoran dan kurang cermat Terjadi pencurian akibat pengawasan yang kurang baik Terus menerus rugi karena biaya yang terus membengkak Penempatan tenaga kerja yang kurang tepat sehingga produktifitas kerja yang menurun Perencanaan dan desian yang salah sehingga sulit dioperasionalnya.

Upaya untuk mengatasi/menghindari resiko tersebut di atas:a) Manajer atau wirausaha menambah pengetahuan tentang:

Ketrampilan teknis, terutama yang berkaitan dengan proses produksi yang dihasilkan. Misalkan yang semula dengan teknologi tradisional diganti dengan teknologi tepat guna/modern

Ketrampilan mengorganisasi yaitu kemampuan meramu yang tepat dari faktor produksi dalam usaha mencakup SDM, SDA, modal . Ibarat membuat kue, bagaimana agar rasanya enak, murah dan disenangi pembeli.

Ketrampilan memimpin yaitu kemampuan untuk mencapai tujuan usaha dikerjakan dengan baik dan serasi oleh semua orang yang ada pada organisasi. Untuk itu setiap pimpinan dituntut membuat konsep kerja yang baik.

Page 28: Diktat Kwu Bab 1-6

b) Membuat strategi usaha yang terarah untuk masa depan, yang meliputi strategi produksi, strategi keuangan, strategi SDM, strategi operasional, strategi pemasaran, strategi penelitian dan pengembangan.

c) Mengalihkan kerugian pada perusahaan asuransi, dengan konsekuensi setiap saat harus membayar premi yang merupakan pengeluaran tetap

2. Resiko PasarResiko ini terjadi akibat produk yang dihasilkan kurang laku atau tidak laku di pasaran.Faktor penyebab :

~ Kesalahan dalam mengidentifikasi pasar~ Kesalahan dalam mengetahui kebutuhan pelangan dalam pasar yang dipilih~ Kegagalan dalam memprediksi perubahan pasar~ Kesalahan dalam memperhitungkan secara makro~ Kegagalan dalam memprediksi siklus pasar

Upaya yang ditempuh: Mengadakan inovasi yaitu membuat desain baru dari produk yang disenangi calon pembeli. Misal

budidaya lele dumbo Mengadakan penelitian pasar dan memperoleh informasi pasar secara berkesinambungan.

3. Resiko KreditResiko yang ditanggung kreditor akibat debitor tidak membayar pinjaman sesuai waktu yang telah disepakati.

Faktor penyebab: Sering terjadi produsen menaruh produknya terlebih dahulu dan dibayar kemudian Deditor meminjam uang untuk usaha tetapi usahanya gagal akibatnya timbul kredit macet,

Upaya yang ditempuh:a) Berikan kredit pada seseorang yang minimal memenuhi syarat sebagai berikut:

Dapat dipercaya yaitu watak dan reputasinya Kemampuan untuk membayar, hal ini dapat dilihat dari kemampuan/hasil yang diperoleh dari

usahanya Kemampuan modal sendiri yang ditempatkan dalam usaha sehingga merupakan net personal

assets Keadaan usahanya selama ini apakah menunjukkan trend naik atau turun.

b) Jangan memberikan pinjaman yang terlalu besar sambil mengevaluasi kredibilitas debitorc) Memperlihatkan pengelolaan dana debitor bila yang bersangkutan memiliki perusahaan.

4. Resiko AlamResiko ini di luar pengetahuan/ jangkauan manusia, misal gempa bumi, banjir, angin topan, kemarau panjang.

Kemungkinan – kemungkinan bertahannya seorang wirausahawan tetap hidup dalam menghadapi resiko terburuk antara lain :

1. Memperbaiki usaha :Memperbaiki tampilan, mengganti nama, mengganti personil, melengkapi alat –alat, mengganti strategi

pemasaran, memperbaiki cara produksi/cara kerja , dsb

Page 29: Diktat Kwu Bab 1-6

2. Melakukan alih usaha :Berpindah dari usaha satu ke usaha lainnya yang memungkinkan, misalnya dari bengkel umum ke bengkel

khusus, pabrik bata ke pabrik genting, produksi tahu ke susu kedelai, warung bakso ke warung makan, penerbit ke percetakan, dsb.

3. Pindah alamat :Bisa jadi suatu usaha tidak / kurang berhasil karena faktor tempat yang kurang strategis, atau karena di dekatnya

ada usaha sejenis yang lebih besar 4. Mencari investor untuk berinvestasi :Mencari orang yang memiliki dana untuk menginvestasika uangnya dengan kompensasi tertentu, misal dengan

bagi hasil5. Meminta pihak lain untuk mengakuisisi :Meminta pihak lain untuk membeli sebagian besar saham dengan konsekuensi otoritas pengendalian usaha

akan beralih kepihak lain.

D. Tipologi Pengambilan Resiko Pada Tingkat Manajemen

1. Pada tingkat bawah : Perusahaan membutuhkan pekerja-pekerja yang terampil dalam melaksanakan hal-hal yang rutin dan

mempunyai sedikit resiko.Mereka akan membawa kestabilan perusahaan.2. Pada tingkat menengah :Manajer harus dapat lebih banyak kebebasan untuk berinovasi dan membuat perubahan-perubahan kecil

dalam prosedur dan fungsi. Orang-orang yang berada di sini dianggap sebagai pengambil resiko.

3. Pada tingkat atas :Mereka harus mempunyai kemampuan untuk merumuskan dan menerapkan ide-ide kreatif agar berhasil

dalam bisnis dan mewujudkan ide-ide mereka menjadi kenyataan.

Manajemen.

Pengertian manajemen menurut Prof. Die Liang Lee, adalah ilmu dan seni merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, mengkoordinasikan serta mengawasi tenaga manusia dengan bantuan alat-alat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Fungsi manajemen: Perencanaan Pengorganisasian Penggerakan Pengawasan

Contingency planning [perencanaan peristiwa tak terduga] merupakan cara untuk mengatasi resiko tertinggal adalah membuat rencana untuk peristiwa tak terduga rencana yang belum terjadi selain itu dengan memikirkan kemungkinan pemecahan sebelum terjadi dengan menerapkan pendekatan rasional secara lebih baik pada rencana tersebut maupun akibat yang dihasilkan. Pengembangan produk sering kali dimulai dengan ‘ hanya sebuah gagasan’ yang dapat datang dari sejumlah sumber antara lain:~ Permintaan pasar~ Riset pasar~ Kemampuan teknologi baru~ Analisis terarah dari jajaran produk yang pernah dianalisis kesenjangannya

Page 30: Diktat Kwu Bab 1-6

Pengendalian resiko terkait. Setiap usaha harus memenuhi kebutuhan pelanggan dan memberikan keuntungan bagi perusahaan. Untuk menjalankan gagasan hingga produk siap dipasarkan memerlukan SDM dan uang. Bagaimana resiko terkait ini dapat dikendalikan? Yaitu dengan mengambil pendekatan berfase artinya membatasi komitmen pada waktu tertentu dan pengembangan hanya berlanjut bila resiko yang dinilai untuk fase berikut sebanding dengan jumlah yang akan terkena resiko. Fase tersebut dapat dipandang dari berbagai sudut yaitu: Aktivitas para pengembang Definisi konsep Evaluasi Spesifikasi Desain dan pengembangan produk Produksi Peluncuran produk Saat dipasarkan.

Tahap perencanaan resikoPetunjuk mengenai tahap perencanaan resiko:

1. Kenali sumber resikoMengidentifikasi sebanyak mungkin sumber resikoMembentuk tim kerjaAdakan pembahasan dengan sumbang saranPertimbangkan hati-hati susunan tim yang wajar agar pembahasan lebih efektifSumber potensial dikelolaCarilah seseorang yang trampil menemukan apa-apa

2. Hindari resikoHal-hal yang dapat mencegah sunber resiko secara potensial adalah:

Pertimbangkan bagaimana potensi resiko dapat dibicarakanGunakan tenaga ahli untuk pembicaraanCarilah pengalaman baru dalam menangani masalahPertimbangkan bagaimana resiko dapat dipindahkanBerilah imbalan kepada para ahli yang membantu memecahkan masalah

3. Kendalikan manajemenPengendalian yang baik diperlukan dalam kasus apapun dan pimpinan bersama staf harus memonitor

kemajuan teknik proyek setiap waktu untuk menemukan masalah sedini mungkin, sehingga dapat mengadakan perbaikan

4. Asuransikan beberapa resiko misalnya kegagalan pemasok dan kerusakan pada peralatan kritis. Kelayakan produk atau asuransi jaminan profesi atau garansi pemerintah yang dapat dipakai untuk mengurangi finansialexposure akibat ulah pelanggan yang ada di Negara lain.

5. Resiko yang tertinggal.Kemungkinan resiko yang dulu terjadi lagiTindakan ini berupa mengubah ruang lingkup proyek atau memodifikasi sasarannya.6. Perencanaan scenarioTeknik ini dilakukan dengan melihat bahaya yang mungkin terjadi atau scenario alternative dari faktor yang

menyebabkan ketidakpastian. Setelah itu lalu merencanakan setiap scenario dilakukan secara mendetail.

E. Evaluasi Resiko

Beberapa upaya agar berhasil [efektif] dalam usaha mengurangi waktu meliputi hal-hal berikut:

Page 31: Diktat Kwu Bab 1-6

Kumpulkan sedini mungkin sebuah tim inti untuk memelihara visi sasaran yang konsisten Pastikan jenis aktivitas yang berlainan Tentukan informasi yang diambil dari aktivitas awal oleh tim atau bagian lain yang memerlukan

informasi untuk aktivitas berikutnya Dukung penggunaan informasi parsial yaitu komunikasi yang efisien dan terbuka dengan kepercayaan

yang tinggi dan memungkinkan orang untuk memulai aktifitas, sebelum tugas utama benar-benar selesai

Pastikan bahwa prosedur persetujuan fase beroperasi dengan lancar dan cepat Perkuat tim pengembangan untuk sebanyak mungkin keputusan tidak harus keluar dari tim Terapkan pengembangan bertahap ( incremental development ) bila memungkinkan

Ada beberapa pertanyaan sebelum mengambil keputusan yang mengandung resiko yaitu :a) Apakah resiko tersebut sepadan dengan hasil usaha ?b) Bagaimana resiko dapat dikurangi ?c) Informasi apakah yang diperlukan sebelum resiko diambil ?d) Orang – orang dan sumber daya manakah yang dapat membantu mengurangi resiko?e) Mengapa resiko ini penting ?f) Apakah ketakutan anda dalam mengambil resiko ?g) Apakah yang akan dapat anda capai dengan mengambil resiko ?h) Persiapan – persiapan apa yang perlu anda buat sebelum mengambil resiko ?

Daftar pertanyaan diatas merupakan contoh dari serangkaian pertanyaan yang harus dijawab sebelum memikul suatu resiko.