b2 4 pengujian aktivitas antidepresi

Upload: ellena-maggyvin

Post on 05-Jul-2018

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/15/2019 B2 4 Pengujian Aktivitas Antidepresi

    1/13

    LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOTERAPI SISTEM SARAF

    SEMESTER GENAP 2015-2016

    PENGUJIAN AKTIVITAS ANTIDEPRESI

    Hari / Jam Praktikum : Jumat, 13.00-16.00

    Tanggal Praktikum : 13 Mei 2016

    Kelompok : 4

    Asisten : 1. Himmatul Ulya

    2. Rabella Mulya Soraya

    Anggota Kelompok

    NAMA NPM TUGAS

    Kelvin Aldrin 260110140134 Teori Dasar

    Safira Annissa 260110140138 Teori Dasar, Editor

    Cika Dinda Reziana 260110140141 Pembahasan

    Yulien Ratu Kania 260110140143 Pembahasan

    Ahmad Fauzi 260110140147 Pembahasan

    Heinna A  260110142015Tujuan, Prinsip,

    Alat dan Bahan, Prosedur

    LABORATORIUM FARMAKOTERAPI SISTEM SARAF

    FAKULTAS FARMASI

    UNIVERSITAS PADJADJARAN

    JATINANGOR

    2016

  • 8/15/2019 B2 4 Pengujian Aktivitas Antidepresi

    2/13

    I.  TUJUAN

    1. Memahami bagaimana aktivitas obat antidepresi pada hewan percobaan.

    2. Dapat merancang eksperimen untuk pengujiannya.

    II.  PRINSIP

    1.  Depresi

    Depresi adalah suatu kondisi yang dapat disebabkan oleh defisiensi relatif

    salah satu atau beberapa aminergik neurotransmiter (noradrenalin, serotonin,

    dopamin) pada sinaps neuron di SSP (terutama pada sistem limbik)(Maslim, 2002).

    2.  Monoamin Aromatik Neurotransmiter

     Neurotransmitter merupakan zat kimia yang disintesis dalam neuron dan

    disimpan dalam gelembung sinaptik pada ujung akson. Zat kimia ini dilepaskan dari

    akson terminal melalui eksositosis dan juga direabsorbsi untuk daur ulang. Monoamin

    aromatik neurotransmitter (norepinefrin dan serotonin) yang mengalami defisiensi

    akan menyebabkan depresi

    (Muttaqin, 2008).

    3.  Antidepresi

    Antidepresan adalah obat yang dapat digunakan untuk memperbaiki perasaan

    (mood ) yaitu dengan meringankan atau menghilangkan gejala keadaan murung yang

    disebabkan oleh keadaan sosial  –  ekonomi, penyakit atau obat  – obatan

    (Tjay, 2007).

    III.  ALAT DAN BAHAN

    1)  ALAT

    a.  Alat suntik sonde oral 1ml

     b.  Bekas silinder 20cm diameter 10cm tinggi

    c.  Stopwatch

    d.  Timbangan mencit

    2) 

    BAHAN

    a. 

    Amitriptyline

  • 8/15/2019 B2 4 Pengujian Aktivitas Antidepresi

    3/13

  • 8/15/2019 B2 4 Pengujian Aktivitas Antidepresi

    4/13

    dengan fobia. Selektif serotonin reuptake inhibitor (SSRI) seperti citaloram bisa digunakan

    untuk serangan panic. Dinamakan trisiklik karena struktur molekulnya mengandung 3 cincin

    atom. (Staf Pengajar FK UNSRI, 2004).

    Jenis-jenis Obat Antidepresan :

    a. 

    Golongan trisiklik : Imipramine, Amitriptiline, Clomipramine, Desipramine,

    Doxepine, Nortriptyline, Protriptyline, Trimipramine.

     b.  Golongan heterosiklik (generasi kedua dan ketiga) atau Tetracyclics (TCAs) :

    Amoxapine, Maptrotiline, Trazodone, Bupropion, Mirtazapine, Nefazodone.

    c.  Golongan Selective Serotonin Reuptake Inhibitors (SSRIs) : Fluoxetine,

    Paroxetine, Setraline, Fluvoxamine, Citalopram.

    d. 

    Penghambat (Mono-Amine Oxidase Inhibitors) MAOIs : Isokarboksazid,

    Phenelzine, Tranylcypromine.

    e.  Golongan (Serotonin Norephinephrine Reuptake Inhibitor) SNRIs atau

    Atypical : Venlafaxine, Trazodone, Nefazodone, Mirtazapine, Bupropion.

    (Katzung, 2006)

    1)  Antidepresan Trisiklik (ATS)

    Mekanisme kerja ATS tampaknya mengatur penggunaan

    neurotransmiter norepinefrin dan serotonin pada otak. Manfaat Klinis dengan

    riwayat jantung yang dapat diterima dan gambaran EKG dalam batas normal,

    terutama bagi individu di atas usia 40 tahun, ATS aman dan efektif dalam

     pengobatan penyakit depresif akut dan jangka panjang. Obat ini menyebabkan

    sedasi dan efek samping antikolinergik, seperti mulut kering, pandangan

    kabur, konstipasi, retensi urine, hipotensi ortostatik, kebingungan sementara,

    takikardia, dan fotosensitivitas. Kebanyakan kondisi ini adalah efek samping

     jangka pendek dan biasa terjadi serta dapat diminimalkan dengan menurunkan

    dosis obat. Efek samping toksik termasuk kebingungan, konsentrai buruk,

    halusinasi, delirium, kejang,depresi pernafasan, takikardia,bradikardia dan

    koma.Contoh obat-obatan yang tergolong antidepresan trisiklik diantaranya

    adalah amitriptyline,  amoxapine, imipramine, lofepramine, iprindole,

     protriptyline dan trimipramine (Mutchler,1991).

    http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/

  • 8/15/2019 B2 4 Pengujian Aktivitas Antidepresi

    5/13

  • 8/15/2019 B2 4 Pengujian Aktivitas Antidepresi

    6/13

    VI.  PERHITUNGAN DAN DATA PENGAMATAN

    A. PERHITUNGAN VOLUME

    1.  Volume PGA

     

     

    2.  Volume uji I

     

     

    3. 

    Volume uji II

     

     

    B. DATA WAKTU DURASI

    KelompokDurasi diam

    5' 10' 15' jumlah Rata-Rata

    Kontrol

    PGA

    1 133.00 157.00 286.00 576.00 192.00

    2 20.90 126.00 249.00 395.90 131.97

    3 10.80 56.30 194.10 261.20 87.07

    4 83.00 212.00 208.00 503.00 167.67

    5 4.00 53.00 75.00 132.00 44.00

    Rata-Rata 50.34 120.86 202.42 373.62 124.54

    Uji I

    Amitripilin

    1 101.00 207.00 236.00 544.00 181.33

    2 26.00 46.00 40.00 112.00 37.33

  • 8/15/2019 B2 4 Pengujian Aktivitas Antidepresi

    7/13

    3.25 mg/BB 3 50.00 118.00 188.00 356.00 118.67

    4 65.00 97.00 120.00 282.00 94.00

    5 21.00 53.00 123.00 197.00 65.67

    Rata-Rata 52.60 104.20 141.40 298.20 99.40

    Uji II

    Amitripilin

    6/5 mm/BB

    1 0.00 110.00 225.00 335.00 111.67

    2 17.80 104.00 117.00 238.80 79.60

    3 0.00 14.60 136.10 150.70 50.23

    4 164.00 132.00 166.00 462.00 154.00

    5 47.60 112.00 210.00 369.60 123.20

    Rata-Rata 45.88 94.52 170.82 311.22 103.74

    Grafik hubungan antara waktu dan rata-rata durasi diam

    C. UJI ANOVA

    Anova: Two-Factor With Replication

    SUMMARY 5' 10' 15' Total

     pga

    Count 5 5 5 15

    Sum 251.7 604.3 1012.1 1868.1Average 50.34 120.86 202.42 124.54

    0

    50

    100

    150

    200

    250

    5 10 15

    kontrol

    uji I

    Uji II

  • 8/15/2019 B2 4 Pengujian Aktivitas Antidepresi

    8/13

    Variance 3119.218 4602.998 6372.882 8164.484

     Amitripilin

    3.25mg/BB

    Count 5 5 5 15

    Sum 263 521 707 1491

    Average 52.6 104.2 141.4 99.4

    Variance 1052.3 4204.7 5549.8 4508.114

     Amitripilin

    6.5mg/BB

    Count 5 5 5 15

    Sum 229.4 472.6 854.1 1556.1

    Average 45.88 94.52 170.82 103.74

    Variance 4738.432 2106.752 2148.962 5402.797

    Total

    Count 15 15 15

    Sum 744.1 1597.9 2573.2

    Average 49.60667 106.5267 171.5467

    Variance 2554.052 3245.206 4685.653

    ANOVA

    Source of

    Variation SS df MS F P-value F crit

    kelompok 5417.476 2 2708.738 0.719218 0.49399948 3.259446

    waktu 111684.3 2 55842.13 14.82707 2.00783E-05 3.259446

    Interaction 5787.104 4 1446.776 0.384145 0.818502947 2.633532

    Within 135584.2 36 3766.227

    Total 258473 44

    KESIMPULAN

    Parameter uji : nilai p-value > 0,05 tidak memberikan perbedaan signifikan

    Hasil nilai p-value : 0,493999 ; mengindikasikan tidak ada perbedaan yang signifikan antara

    waktu dan aktivitas penurunan depresi dari efek obat anti-depresan yang diberikan pada uji 1

    dengan 3,25 mg/mL dan uji 2 dengan 6,5 mg/mL terhadap control denganlarutan PGA.

    Faktor utama A (waktu) mempengaruhi lama diam pada mencit.

    D. T-Test

    t-Test: Two-Sample Assuming Equal Variances

  • 8/15/2019 B2 4 Pengujian Aktivitas Antidepresi

    9/13

      uji I uji 2

    Mean 99.4 103.74

    Variance 4508.11429 5402.796857

    Observations 15 15

    Pooled Variance 4955.45557

    Hypothesized Mean Difference 0

    Df 28

    t Stat -0.1688413

    P(T 2,101) dan P value (0,43356 > 0,05)

    dan (0,86713532 > 0,05) maka Ho diterima, artinya tidak ada perbedaan signifikan antara

    waktu dan aktivitas penurunan depresi dari efek obat anti-depresan yang diberikan pada uji 1

    dengan 3,25 mg/mL dan uji 2 dengan 6,5 mg/mL terhadap control dengan larutan PGA. Pada

    tabel Group Statistics terlihat rata-rata (mean) untuk uji 1 adalah 99,4 dan untuk uji 2 adalah

    103,74, artinya bahwa rata-rata waktu diam uji 2 lebih tinggi daripada waktu diam uji 1. 

    E. 

    Perhitungan

    1. 

    Uji I Amitripilin 3.25 mg/BB

     

     

     

    2. 

    Uji II Amitripilin 6.5 mg/BB

     

     

    VII.  PEMBAHASAN

    Praktikum kali ini berjudul“Pengujian Antidepresi

    ”. Bertujuan mengetahui sejauh

    mana aktivitas antidepresi pada hewan percobaan. Obat-obat antidepresan berkemampuan

  • 8/15/2019 B2 4 Pengujian Aktivitas Antidepresi

    10/13

    untuk menurunkan perasaan tertekan secara psikis yang dimanifestaskan meningkatnya

    aktivitas motorik dan perbaikan mood. Obat antidepresan yang digunakan yaitu Amitripilin,

    dimana Amitriptilin merupakan obat antidepresi dengan efek sedatif. Amitriptilin

    menghambat mekanisme pompa membran yang bertanggung jawab untuk proses

     pengambilan nore-epinefrin dan serotonin pada neuron adrenergik dan serotonergik. Secara

    farmakologik, efek ini dapat memperkuat atau memperpanjang aktivitas neuron karena proses

     pemgarnbilan dari amin biogenik ini secara fisiologis penting dalam menghentikan aktivitas

    transmisi. Pengaruhnya terhadap proses pengambilan kembali (re-uptake) norepinefrin

    dan/atau serotonin diduga oleh beberapa ahli mendasari aktivitas antidepresi amitripilin.

    Obat-obat antidepresi berkemampuan untuk menurunkan perasaan tertekan secara

     psikis yang ditunjukkan dengan meningkatnya aktivitas motorik dan perbaikan mood. Pada

     praktikum kali ini, untuk melihat aktivitas obat antidepresan, dilakukan uji berenang. Hal ini

    dilakukan karena pada metode uji renang tidak memerlukan alat-alat khusus sehingga mudah

    untuk dilakukan.

    Metode ini dipilih karena merupakan metode yang paling sederhana dan mudah

    dibandingkan dua metode lainnya. Metode uji lainnya yaitu metode uji water wheel dan

    metode uji rotary road. Pada metode uji water wheel yang diamati adalah waktu yang

    diperlukan hewan untuk tetap bertahan melawan arus air pada kincir angin yang digerakkan

    dengan kecepatan. Sedangkan untuk metode rotary road yang diamati adalah waktu yang

    diperlukan hewan untuk tetap bertahan melawan putaran alat rotary road yang berlawanan

    arah dengan kecepatan tertentu.

    Tes berenang adalah suatu metode dalam mendeteksi efek suatu obat antidepresi

     pada hewan uji. Khasiat obat antidepresi dapat diketahui melalui lamanya waktu imobilitas

    (immobility time) yang lebih singkat dibandingkan kelompok yang tidak diberi obatantidepresi. Waktu imobilitas pada hewan uji dapat diasumsikan sebagai suatu keadaan putus

    asa pada manusia dan merupakan salah satu dari sindrom depresi yaitu terjadi penurunan

    minat dan motivasi.

    Sebelum melakukan uji aktivitas antidepresi, ketiga mencit (berat mencit I: 23.5

    gram, berat mencit II: 24.5 gram, dan berat mencit III: 18.3 gram) yang telah ditimbang dan

    didtandai direnangkan selama 5 menit untuk beradaptasi dengan lingkungannya, reaksi dari

    mencit ini adalah mencit terus berenang untuk mempertahankan dirinya. Setelah 5 menit

  • 8/15/2019 B2 4 Pengujian Aktivitas Antidepresi

    11/13

    kemudian mencit dibagi menjadi mencit kontrol, mencit uji I, dan mencit uji II. Mencit

    kontrol diberi PGA secara peroral dengan volume pemberian 0.59 ml, pemberian PGA ini

    dilakukan karena PGA merupakan bahan yang inert atau tidak memiliki efek farmakologi

    terhadap mencit. Kemudian mencit kelompok uji I, yaitu dengan pemberian amitriptilin

    sebanyak 3.25 mg/BB secara peroral berdasarkan perhitungan volume yang diberikan kepada

    mencit adalah 0.61 ml, kemudian kelompok mencit uji II diberi amitriptilin sebanyak 6.5

    mg/BB diberikan secara peroral, berdasarkan perhitungan volume yang diberikan adalah 0.46

    ml Amitriptilin ini merupakan obat antidepresi golongan trisiklik. Kemudian mencit

    didiamkan selama 1 jam, karena rute pemberiannya adalah oral maka obat akan mengalami

    fase ADME terlebih dahulu. ADME tersebut adalah, absorbsi, distribusi, metabolisme dan

    ekstresi. Absorbsi adalah fase dimana obat diserap oleh membrane sel lambung, kemudian

    distribusi adalah pendistribusian obat yang telah terabsorbsi ke organ target melalui

     pembuluh darah. Kemudian metabolisasi adalah fase dimana obat ini termetabolisme dalam

    organ target untuk menghasilkan efek farmakologis yang diinginkan. Fase yang terakhir

    adalah eksresi dimana obat yang telah termetabolisme ini dikeluarkan dari dalam tubuh untuk

    dibuang melalui urin atau feses. Karena panjangnya perjalan obat ini untuk menghasilkan

    suatu efek farmakologis, maka setelah pemberian peroral, mencit didiamkan terlebih dahulu

    selama satu jam sebelum dilakukan uji renang lagi. Hal tersebut diharapkan pada saat mencit

    diuji renang, obat sudah bekerja pada sistem yang diinginkan yaitu sistem saraf. Setelah

    mencit didiamkan selama satu jam, masing-masing mencit kemudian diuji renang. Disaat-saat

    tertentu mencit akan menunjukan sikap pasif, sama sekali tidak bergerak menunjukan bahwa

    mencit tersebut mengalami keputusasaan yang dianggap menyerupai keadaan depresi. Pada

    saat itu, lamanya mencit tidak bergerak dicatat setiap 5 menit dengan waktu pengamatan 15

    menit.

    Pada praktikum kali ini adalah obat antidepresan yang diuji Amitriptilin dengan

     perbedaan dosis pada mencit 1 dan mencit 2, Serta digunakan juga mencit untuk control.

    Untuk mencit yang digunakan untuk control yaitu diberi PGA dengan cara diberikan dengan

    rute pemerian secara oral menggunakan sonde oral.

    Amitriptilin merupakan obat antidepresi dengan efek sedatif. Mekanisme kerjanya

     pada manusia tidak diketahui. Ia bukan suatu penghambat monoamin-oksidase dan tidak

     bekerja dengan merangsang sistem saraf pusat. Amitriptilin menghambat mekanisme pompa

    membran yang bertanggung jawab untuk proses ambilan nore-pinefrin dan serotonin pada

    neuron adrenergik dan serotonergik. Secara fannakologik, efek ini dapat memperkuat atau

  • 8/15/2019 B2 4 Pengujian Aktivitas Antidepresi

    12/13

    memperpanjang aktivitas neuron karena proses arnbilan dari amin biogenik ini secara

    fisiologik penting dalam menghentikan aktivitas transmisi. Pengaruhnya terhadap proses

    ambilan kembali norepinefrin dan/atau serotonin diduga oleh beberapa ahli mendasari

    aktivitas antidepresi amitripti-lin

    Hasil yang didapatkan dari percobaan kali ini adalah pada mencit yang menjadi

    control yang diberi PGA didapatkan hasil rata-rata jumlah waktu durasi diamnya naik dari

    menit ke5 sampai menit ke 15. Durasi rata-rata untuk waktu diamnya adalah 124,54 sekon.

    Hal ini disebabkan mencit yang dipakai untuk control semakin lama tingkat depresinya

    semakin besar. Dan pemberian PGA tidak dapat memberikan efek farmakologi sebagai

    antidepresan pada mencit tersebut. Hasil dari mencit yang diberikan larutan uji yaitu

    amitriptilin dengan dosis 3,25 mg/BB menunjukkan rata-rata lama waktu diam dari mencit

    selama 99,40 sekon. Selanjutnya, pada mencit pada pengujian ketiga yang diberikan

    amitriptilin dengan dosis 6,5 mg/BB menunjukan waktu rata-rata diamnya 114,9 detik. Dapat

    dilihat bahwa obat antidepresan (amitriptilin) mempengaruhi aktivitas neurotransmitter yang

    mempengaruhi aktivitas depresi dari hewan percobaan. Dan dosis obat antidepresan pada

    yang dosisnya lebih tinggi lebih mempunyai efek untuk antidepresan yang kuat. Sesuai

    dengan aktifitas dari aminotriptilis yaitu untuk obat antidepresan, maka obat ini sudah dapat

    dikatakan sebegai antidepresan karena dilihat dari perilaku mencitnya yang lebih kurangwaktu diamnya dibanding dengan mencit yang diberi PGA.

    Kemudian didapatkan juga hasil pengmatan dan dapat diketahui bahwa persentase

     penurunan depresi dari uji amitriptilin 3,25 mg/BB adalah 20,19%. Dan selanjutnya

     persentase penurunan depresi pada uji amitriptilin 6,5 mg/BB adalah 16,70%. Dari persentase

    ini dapat disimpulkan bahwa dengan dosis pemerian antidepresan yang besar dapat

    menimbulkan hasil efek antidepresi yang baik.

  • 8/15/2019 B2 4 Pengujian Aktivitas Antidepresi

    13/13

    VIII.  SIMPULAN

    1.  Obat anti depresan bekerja dengan cara menyeimbangkan jumlah neurotransmitter

    yang berperan dalam penyakit depri di dalam otak.

    2. 

    Eksperimen pengujian obat anti depresan dilakukan dengan metode  forced swim test  

    dengan hasil yang diperoleh berupa persen aktivitas obat uji.

    IX.  DAFTAR PUSTAKA

    Kaplan, HI., Sadock, BJ., Grebb, JA. Sinopsis Psikiatri : Ilmu Pengetahuan Perilaku

     Psikiatri Klinis Edisi Ketujuh. Jakarta: Binarupa Aksara.

    Katzung B, Masters S, Trevor A. 2006.  Basic and Clinical Pharmacology. 10th ed .

    USA: The McGraw-Hill Companies. 

    Kurama, NP., Bodhi,W., Wiyono, W. 2013. Uji Efek Antidepresan Ekstrak Metanol

    Jamur Tlethong ( Psilocybe cubensis) Pada Tikus Putih Jantan ( Rattus

    norvegicus): ditinjau dari Immobility Time Dengan Metode Forced Swim Test.

     Pharmacon Jurnal Ilmiah Farmasi –  Unsrat , 2(3): 29-33.

    Maity TK, Mandal SC, Saha BP, Pal M. 2000. Effect of Ocimum sanctum Roots

    Extract on Swimming Performance Inmice. Wiley Interscience, 14(2):120-121.

    Maslim. R., 2002. Gejala Depresi, Diagnosa Gangguan Jiwa Rujukan Ringkas dari

     PPDGJ-III. Jakarta : Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK-Unika Atmajaya.

    Mutchler, Ernst. 1991. Dinamika Obat Edisi Kelima.. Bandung : Penerbit ITB

    Muttaqin, A.2008. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem

     Persarafan, Jakarta: Salemba Medika.

    Staf Pengajar Departemen Farmakologi. 2004.  Kumpulan Kuliah Farmakolog i, Edisi

    2. Jakarta: Penerbit EGC.

    Tjay, T. H., dan Rahardja, K. 2007. Obat-Obat Penting Khasiat, Penggunaan, dan Efek-

    Efek Sampingnya. Edisi ke VI. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

    Wallace, DJ. 2005. The Lupus Book . England : Oxford University Press.

    http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/http://laporanakhirpraktikum.blogspot.com/