auditing siklus pengeluaran
TRANSCRIPT
BAB I
LATAR BELAKANG
1
BAB II
AUDIT TERHADAP SIKLUS PENGELUARAN
Siklus pengeluaran terdiri dari transaksi pemerolehan barang atau jasa. Barang
yang diperoleh perusahaan dapat berupa aktiva tetap dan surat berharga yang akan
digunakan untuk menghasilkan pendapatan dalam jangka waktu lebih dari satu tahun atau
sediaan dan surat berharga yang akan dikonsumsi atau digunakan untuk menghasilkan
pendapatan dalam jangka waktu satu tahun atau kurang. Jasa yang diperoleh perusahaan
juga dapat dibagi menjadi dua, yaitu jasa yang hanya menghasilkan manfaat satu tahun
atau kurang (jasa personel, bunga, asuransi, iklan) dan jasa yang menghasilkan manfaat
lebih dari satu tahun (aktiva tidak berwujud).
2.1 Jenis-jenis akun yang mempengaruhi audit terhadap siklus pengeluaran
Dalam siklus ini terdapat dua transaksi pembelian dan transaksi pengeluaran kas.
Transaksi pembelian dan pengeluaran kas mempengaruhi sejumlah rekening
sebagai berikut :
1. Persediaan
2. Persediaan bahan baku
3. Biaya dibayar dimuka
4. Palnt asset
5. Asset lain-lain (missal : aktiva tak berwujud)
6. Kembalian pembelian
7. Potongan pembelian
8. Berbagai jenis biaya
9. Utang dagang
10. Kas
2
2.2 Tujuan audit terhadap siklus pengeluaran
Kelompok
Asersi
Tujuan audit terhadap golongan
transaksi
Tujuan audit terhadap saldo
akun
Keberadaan
dan keterjadian
Transaksi pembelian
mencerminkan barang dan jasa
yang baik yang diterima dari
pemasok selam periode yang
diaudit
Transaksi pengeluaran kas
mencerminkan pembayaran yang
dilakukan kepada pemasok selam
periode yang diaudit
Hutang usaha yang tercatat
mencerminkan jumlah kewajiban
entitas yang ada pada tanggal
neraca
Aktiva tetap mencerminkan aktiva
produktif yang masih dimanfaatkan
pada tanggal neraca
Aktiva tidak berwujud
mencerminkan aktiva produktif
yang masih dimanfaatkan pada
tanggal neraca
Kelengkapan Semua transaksi pembelian dan
pengeluaran kas yang terjadi selam
periode yang diaudit telah dicatat
Hutang usaha mencakup semua
jumlah yang terhutang kepada
pemasok barang dan jasa pada
tanggal neraca
Saldo aktiva tetap mencakup
semua transaksi perubahan yang
terjadi selama periode yang diaudit
Saldo aktiva tidak berwujud
mencakup semua transaksi
perubahan yang terjadi selama
periode yang diaudit
3
Hak dan
kewajiban
Entitas memiliki kewajiban
sebagai akibat transaksi pembelian
yang tercatat dalam periode yang
diaudit
Entitas memiliki hak atas aktiva
tetap sebagai transaksi pembelian
yang tercatat dalam periode yang
diaudit
Entitas memiliki hak atas aktiva
tidak berwujud sebagai akibat
transaksi pembelian yang tercatat
dalam periode yang diaudit
Hutang usaha pada tanggal neraca
mencerminkan kewajiban entitas
kepada pemasok
Entitas memiliki hak atas aktiva
tetap yang tercatat pada tanggal
neraca
Entitas memiliki hak atas aktiva
tidak berwujud yang tercatat pada
tanggal neraca
Penilaian atau
alokasi
Semua transaksi pembelian dan
pengeluaran kas yang telah dicatat
dalam jurnal, diringkas, dan
diposting ke dalam akun dengan
benar
Hutang usaha dinyatakan dalam
jumlah yang benar kewajiban
entitas pada tanggal neraca
Aktiva tetap dinyatakan pada kas
dikurangi akumulasi depresiasi
Aktiva tidak berwujud dinyatakan
pada kas atau kas dikurangi dengan
amortisasi.
Biaya yang berkaitan dengan
aktiva tetap dan aktiva tidak
berwujud dicatat sesuai dengan
prinsip akuntansi berterima umum
4
Penyajian dan
pengungkapan
Rincian transaksi dan pengeluaran
kas mendukung penyajian akun
yang berkaitan dalam laporan
keuangan, baik klasifikasinya
maupun pengungkapannya
Hutang usaha, aktiva tetap dan
aktiva tidak berwujud di
identifikasi dan diklasifikasikan
dengan semestinya dalam neraca
Pengungkapan memadai telah
berkaitan dengan hutang usaha,
aktiva tetap dan aktiva tidak
berwujud
2.3 Materialitas, Risiko dan Strategi audit terhadap siklus pengeluaran
Transaksi dalam siklus pengeluaran kadangkala tidak hanya berpengaruh secara
individual pada hanya satu rekening saja, tetapi dapat berpengaruh pada lebih satu
transaksi.
Faktor-faktor risiko melekat yang berhubungan dengan transaksi-transaksi siklus
pengeluaran meliputi :
2.4 Seberapa banyak volume transaksi
2.5 Kemungkinan adanya pembelian dan pengeluaran kas yang tidak diotorisasi
2.6 Kemungkinan adanya pembelian aktiva yang tidak memadai
2.7 Dalam kasus kapitalisasi kas atau penentuan biaya periodic harus
mempertimbangkan terhadap aspek kesinambungan dalam akuntansinya
Keempat factor tersebut sangat menentukan seberapakah tingkat risiko melekat dalam
transaksi siklus ini. Menghadapi kemungkinan tersebut, auditor harus merumuskan
strategi dengan menggabungkan tingkat risiko pengendalian yang rendah dan pengujian
substansi dalam siklus pengeluaran.
5
2.4 Pemahaman terhadap struktur pengendalian intern
Auditor harus memahami ketiga aspek struktur pengendalian intern yang ada
dalam transaksi siklus pengeluaran, yaitu lingkungan pengendalian, system akuntansi,
dan prosedur pengendalian. Pemahaman tersebut sangat berguna dalam menentukan
strategi audit dalam rangka pengujian substansi.
2.5 Aspek lingkungan pengendalian secara umum yang terkait dengan siklus
pengeluaran
Auditor harus memahami struktur organisasi klien yang berkaitan dengan aktivitas
siklus pengeluaran ini, sebagai contoh : semua proses pembelian barang-barang dibawah
kendali direktur operasi, pencatatan dibawah kendali kontroler, sedangkan proses
pengeluaran kas dibawah kendali direktur keuangan, pengaturan pembelian aktiva tetap
(capital expendictures) dan kebijaksanaan investasi strategis lainnya akan dipertimbangkan
bagaimana pelaksanaanya. Untuk memperoleh pemahaman terhadap bagan organisasi,
auditor harus melakukan wawancara (inquiry) kepada manajemen.
2.6 Sistem akuntansi secara umum yang terkait dengan siklus pengeluaran
Pemahaman terhadap system akuntansi menyebabkan auditor harus mempelajari
metode pengolahan data, dokumen-dokumen kunci, serta catatan yang digunakan dalam
penanganan transaksi siklus pengeluaran. Untuk itu auditor harus mempelajari manual
akuntansi, bagan alir system akuntansi, dan melakukan wawancara dengan petugas
bagian akuntansi untuk mengetahui proses pengolahan transaksi dalam siklus
pengeluaran.
2.7 Prosedur Pengendalian secara umum yang terkait dengan siklus pengeluaran
Auditor harus memahami bagaimana kecenderungan kelima kategori prosedur
pengendalian dalam operasi transaksi siklus pengeluaran ini. Kelima kategori tersebut
antara lain :
a. Adanya otorisasi yang memadai
b. Adanya pemisahan tugas
c. Adanya dokumen dan catatan akuntansi
6
d. Adanya akses kea rah pengendalian
e. Pengecekan yang di lakukan oleh personel yang independent
Auditor harus melakukan evaluasi apakah prosedur pengendalian dalam
perusahaan benar-benar telah berjalan dengan baik. Prosedur pengendalian yang tidak
memenuhi kelima criteria tersebut mempunyai kecenderungan risiko audit yang tinggi.
7
BAB III
PENGENDALIAN INTERN TERHADAP SIKLUS PENGELUARAN
3.1 Catatan dan dokumen yang biasa digunakan dalam transaksi siklus
pengeluaran
a. Check, yaitu dokumen perintah pembayaran sejumlah uang kepada bank
b. Check Summary, yaitu laporan tentang ringkasan check yang telah
dikeluarakan dalam suatu periode
c. Cash Disbusement Transaction File, yaitu file yang berisi informasi
pembayaran cek untuk penjual atau pihak lain yang digunakan untuk
memasukan ke dalam rekening utang dagang dan buku besar
d. Cash Disbusement Juornal or Check Register, merupakan catatan formal
terhadap pengeluaran cek untuk pihak lain
3.2 Fungsi-fungsi terkait dalam transaksi siklus pengeluaran
Nama Fungsi Unit Organisasi Pemegang Fungsi
1. Fungsi yang memerlukan
pengeluaran kas
2. Fungsi pencatatan utang
3. Fungsi keuangan
4. Fungsi akuntansi biaya
5. Fungsi akuntansi umum
6. Fungsi audit intern
7. Fungsi penerimaan kas
Bagian pemasaran atau bagian-bagian
lain
Bagian utang
Bagian kasa
Bagian akuntansi biaya
Bagian akuntansi umum
Bagian audit intern
Bagian kasa
Keterangan :
1. Fungsi yang memerlukan pengeluaran kas (misalnya untuk pembelian jasa dan
untuk biaya perjalanan dinas), fungsi yang bersangkutan mengajukan permintaan
cek kepada fungsi pencatatan utang. Permintaan cek ini harus mendapat
persetujuan dari kepala fungsi yang bersangkutan
2. Fungsi pencatatan utang
8
Fungsi ini bertanggung jawab atas pembuatan bukti kas keluar yang memberikan
otorisasi kepada fungsi keuangan dalam mengeluarkan cek yang tercantum
dalam dokumen tersebut. Fungsi ini juga bertanggung jawab untuk melakukan
verifikasi kelengkapan dan validitas dokumen pendukung yang dipakai sebagai
dasar pembuatan bukti kas keluar.
3. Fungsi keuangan.
Dalam transaksi pengeluaran kas, fungsi ini bertanggungjawab untuk mengisi
cek, meminta otorisasi atas cek, dan mengirimkan cek kepada kreditur via pos
atau membayarkan langsung kepada kreditur.
4. Fungsi akuntansi biaya
Dalam transaksi pengeluaran kas, fungsi ini bertanggungjawab atas pencatatan
pengeluaran kas yang menyangkut biaya dan persediaan.
5. Fungsi akuntansi umum
Dalam transaksi pengeluaran kas, fungsi ini bertanggungjawab atas pencatatan
transaksi pengeluaran kas dalam jurnal pengeluaran kas atau register cek.
6. Fungsi audit intern
Fungsi ini bertanggungjawab untuk melakukan perhitungan kas (cash count )
secara periodik dan mencocokkan hasil perhitungannya dengan saldo kas
menurut catatan akuntansi (akun kas dalam buku besar). Fungsi ini
bertanggungjawab untuk melakukan pemeriksaan secara mendadak (surprised
audit) terhadap saldo kas yang ada ditangan dan membuat rekonsiliasi bank
scara periodik
3.3 Risiko yang terdapat struktur pengendalian intern siklus pengeluaran.
Dalam memahami risiko pengendalian yang timbul dalam transaksi pengeluaran
kas harus memperhatikan kemungkinan-kemungkinan salah saji, pengendalian yang
dibutuhkan, serta kemungkinan pengujian yang harus dilakukan berikut ini:
a. Terhadap transaksi pembayaran hutang.
1. Kemungkinan adanya pengeluaran cek untuk pembelian yang tidak disetujui,
harus dikendalikan dengan cara penandatanganan cek melakukan penelaahan
terhadap kelengkapan pendukung voucher dan persetujuannya. Auditor dapat
9
melakukan pengujian dengan cara observasi apakah penandatanganan cek
melakukan pengecekan dengan bebas terhadap dokumen pendukung.
2. Kemungkinan voucher dibayar dua kali, dikendalikan dengan pemberian cap
terhadap voucher dan dokumen pendukungnya bila telah dibayar. Auditor dapat
melakukan pengujian apakah semua pembayaran diberi cap.
3. Check mungkin dibayarkan untuk jumlah yang salah, dikendalikan dengan
pengecekkan oleh pihak yang bebas mengenai kesesuaian jumlah dalam check
dengan voucher-nya.
4. Check mungkin dirubah setelah ditandatangani, dikendalikan dengan
pengecekan pemberian tanda cek yang dikirim. Auditor dapa melakukan
pengujian dengan melakukan wawancara tentang prosedur pengiriman check,
dan observasi proses pengiriman check.
b. Terhadap transaksi pengeluaran kas.
1. Check mungkin tidak dicatat, dikendalikan dengan check yang bemomor urut
tercetak. Auditor melakukan pengujian terhadap penggunaan dokumen
bemomor urut tercetak.
2. Kesalahan-kesalahan dalam pencatatan check, dikendalikan dengan pembuatan
rekonsiliasi bank secara periodik oleh pihak yang bebas. Auditor dapat
melakukan pengujian terhadap bank rekonsiliasi.
3. Check tidak dicatat dengan segera, dikendalikan oleh pihak yang bebas untuk
mencocokkan tanggal check dan tanggal pencatatannya. Pengujian yang
dilakukan dengan memperlihatkan kembali adanya kebebasan dalam
pengecekan.
3.4 Pengujian Substansif terhadap Siklus Pengeluaran.
3.4.1 Prosedur pemeriksaan terhadap aktiva tetap.
Aktiva tetap ( fixed assets ) disebut juga Property, Plant and Equiement sifat
atau ciri aktiva tetap antara lain: tujuan dari pembeliannya bukan untuk dijual kembali
atau diperjualbelikan sebagai barang dagangan, tetapi untuk dipergunakan dalam,
10
kegiatan operasi perusahaan, mempunyai masa manfaat lebih dari 1o tahun, jumlahnya
cukup material.
Adapun audit prosedur atas aktiva tetap mempunyai 7 tujuan antara lain:
emeriksa apakah terdapat internal control yang cukup baik, apakah aktiva tetap yang
tercantum dalam neraca benar-benar ada, penambahan aktiva tetap dalam tahun berjalan
betul-betul merupakan suatu capital expenditure yang diotorisasi, memeriksa apakah
disposal ( penarikan ) aktiva tetap sudah dicatat dengan benar dibuku perusahaan,
memeriksa apakah pembebanan penyusutan dalam tahun (periode) yang diperiksa
dilakukan sesuai dengan SAk dan konsisten, ada tidaknya aktiva tetap yang] ijadikan
sebagai jaminan.
Program pengujian substantive terhadap saldo aktiva tetap berisi prosedur audit
yang dirancang untuk mencapai tujuan audit seperti yang diuraikan diatas. Prosedur,
audit diklasifikasikan menjadi empat golongan: prosedur audit awal, prosedur analitik,
pengujian terhadap transaksi rinci pengujian terhadap akun rinci dan verifikasi
penyajian dan pengungkapan yang masing-masing prosedur tersebut akan dibahas ke
dalam tabel benkut:
3.5 Proses Audit
Kertas kerja
Tanggal pelaksanaan
Pelaksanaan
Prosedur Audit Awal
1. Lakukan prosedur
audit awal atas saldo akun aktiva
tetap yang akan diuji lebih lanjut
a. Usut saldo aktiva tetap yang
tercantum dineraca ke saldo
akun aktiva tetap yang
bersangkutan dibuku besar
b. Hitung kembali saldo akun
aktiva dibuku besar
c. Lakukan review terhadap
mutasi luar biasa dalam jumlah
11
dan sumber posting dalam akun
aktiva tetap dan akumulasi
depresiasinya
d. Usut saldo awal akun aktiva
tetap ke kertas kerja tahun lalu
e. Usut posting pendebitan dan
pengkreditan akun aktiva tetap
dalam ke dalam jurnal yang
bersangkutan
f. Lakukan rekonsiliasi akun
control aktiva tetap dalam buku
besar ke buku pembantu aktiva
tetap
Prosedur Analitik
2. Lakukan prosedur
analitik
a. Hitung ratio berikut ini :
1) Tingkat perputaran aktiva
tetap
2) Ratio laba bersih dengan
aktiva tetap
3) Ratio tetap dengan modal
saham
4) Ratio biaya reparasi dan
pemeliharaan dengan aktiva
tetap
b. Lakukan analisis hasil prosedur
analitik dengan harapan yang
didasarkan pada data masa lalu,
data industri, jumlah yang
dianggarkan, atau data lain
12
Kertaskerja
Tanggal pelaksanaan
pelaksanaan
Pengujian terhadap transaksi rinci
3. Periksa tambahan
aktiva tetap ke dokumen yang
mendukung timbulnya transaksi
berikut
4. Periksa berkurangnya
aktiva tetap ke dokumen yang
mendukung timbulnya transaksi
tersebut
5. Lakukan pemeriksaan
pisah batas transaksi aktiva tetap
6. Lakukan review
terhadap akun biaya reparasi dan
pemeliharaan aktiva tetap
Pengujian terhadap saldo akun rinci
7. Lakukan inspeksi
terhadap aktivat tetap
a. Lakukan inspeksi terhadap
tambahan aktiva tetap
b. Lakukan penyelidikan dan
sesuaikan jika terjadi perbedaan
c. Periksa dokumen yang
mendukung pembayaran utang
usaha seetelah tanggal neraca
8. Periksa bukti hak
kepemilikan aktiva tetap dan kontrak
9. Lakukan review
terhadap perhitungan depresiasi
aktiva tetap
13
Verifikasi penyajian dan pengungkapan
10. Bandingkan penyajian
aktiva tetap dengan Prinsip akuntansi
berterima umum
a. Periksa klasifikasi aktiva
tetap di neraca
b. Periksa pengungkapan yang
bersangkutan dengan aktiva tetap
3.6 Prosedur Pemeriksaan terhadap hutang dagang
Prosedur Audit Awal Kertas
kerja
Tanggal
pelakasanaan
Pelaksa
naan
1. Lakukan prosedur audit awal
atas saldo akun utang usaha yang
akan diuji lebih lanjut
a. Usut saldo utang usaha yang
tercantum di dalam neraca ke
saldo akun utang usaha yang
bersangkutan didalam buku
besar
b. Hitung kembali saldo akun utang
usaha di dalam buku besar
c. Lakukan review terhadap mutasi
luar biasa dalam jumlah dan
sumber posting dalam akun
utang usaha
d. Usut saldo awal akun hutang
usaha ke kertas kerja tahun yang
lalu
e. Usut posting pendebitan akun
hutang usaha ke dalam jurnal
yang bersangkutan
14
f. Lakukan rekonsiliasi akun
control utang usaha dalam buku
besar ke buku pembantu utang
usaha
Prosedur Analitik
2. Lakukan prosedur analitik
a. Hitung ratio berikut ini :
1) Tingkat perputaran
utang usaha
2) Ratio utang usaha
dengan utang lancar
b. Lakukan analisis hasil prosedur
analitik dengan harapan yang
didasarkan pada data masa lalu,
data industri, jumlah yang
dianggarkan, atau data lain
Pengujian terhadap saldo akun rinci
7. Lakukan konfirmasi saldo akun rinci
a. Lakukan identifikasi penjualan
besar dengan mereview register
bukti kas keluar atau buku
pembantu utang, arsip induk
utang dan kirimkan konfirmasi
kepada kreditur yang akun utang
klien kepadanya memiliki
karakteristik berikut ini : (1)
bersaldo besar, (2) terdapat
kegiatan pembelian yang luar
biasa, (3) bersaldo kecil atau nol,
dan (4) bersaldo debit
b. Lakukan penyelidikan dan
15
sesuaikan jika terjadi perbedaan
c. Periksa dokumen yang
mendukung pembayaran utang
usaha setelah tanggal neraca
8. Lakukan rekonsiliasi utang usaha yang
tidak di konfirmasi ke pernyataan
piutang bulanan yang diterima oleh
klien dari kreditur
Verifikasi penyajian dan pengungkapan
9. Bandingkan penyajian utang usaha
dengan prinsip akuntansi berterima
umum
a. Periksa klasifikasi utang usaha di
neraca
b. Periksa pengungkapan yang
bersangkutan dengan utang usaha
c. Periksa pengungkapan yang
bersangkutan dengan utang usaha
non usaha
d. Mintalah informasi dari klien
untuk menemukan komitmen
yang belum diungkapkan dan
utang bersyarat dan periksa
penjelasan yang bersangkutan
dengan utang tersebut
e. Bandingkan akun biaya dengan
akun biaya yang sama tahun lalu
atau biaya yang dianggarkan
untuk mendapatkan indikasi
kemungkinan adanya under
statement utang lancer
16
Pengujian terhadap transaksi rinci
3. Periksa sampel transaksi
utang usaha yang tercatat ke
dokumen yang mendukung
timbulnya utang usaha
a. Periksa pengendalian akun utang
usaha ke dokumen pendukung :
bukti kas keluar, laporan
penerimaan barang, surat order
pembelian, atau dokumen
pendukung lain
b. Periksa pendebitan akun usaha ke
dokumen pendukung : bukti kas
masuk , memo debit untuk retur
penjualan
4. Lakukan verifikasi pisah
batas (out off) transaksi pembeli
a. Periksa dokumen yang
mendukung transaksi pembelian
dalam minggu terakhir tahun
yang diaudit dan minggu pertama
setelah tanggal neraca
5. Lakukan verifikasi pisah
batas (out off) transaksi pengeluaran
kas
a. Periksa dokumen yang
mendukung transaksi
pembayaran utang usaha dalam
minggu terakhir tahun yang di
audit dan minggu pertama setelah
tanggal neraca
17
6. Lakukan pencarian utang
yang belum dicatat
a. Periksa bukti yang mendukung
transaksi pengeluaran kas yang
dicatat setelah tanggal neraca
3.7 Prosedur pemeriksaan terhadap biaya dibayar dimuka
Berikut ini akan dibahas prosedur pemeriksaan yang terdapat dalam biaya dan
pajak dibayar dimuka. Prosedur Pemeriksaan untuk Compliance test.
l. Pelajari dan evaluasi internal control atas biaya dan pajak dibayar dimuka.
a. Dalam hal ini internal control questionnoises yang digunakan tercakup
dalam internal control questionnaires atas pengeluaran kas dan bank
Apakah setiap pembayaran yang menyangkut biaya dan pajak
dibayar dimuka didukung oleh bukti-bukti yang sah dan lengkap.
Apakah pembayaran tersebut diotorisasi oleh pejabat perusahaan
yang berwenang.
Apakah bukti setoran pajak, faktor pajak termasuk bukti
pemotongan pajak oleh pihak ketiga di file dengan baik dan rapih.
Apakah lease agreement, insurance policy di file dengan baik
dan rapih.
a. Lakukan test transaksi ( compliance test ) atas biaya dan pajak dibayar
dimuka.
2. Tarik kesimpulan mengenai internal control atas biaya dan pajak dibayar dimuka.
Prosedur Pemeriksaan Substantive sewa dibayar dimuka ( Prepaid Rent )
1. Minta rician ( schedule ) prepaid rent per tanggal neraca.
2. Check ketelitian perhitungan mathematis ( mathematical accuracy ).
3. Cocokan saldo prepaid rent per tanggal neraca dengan saldo buku bestir
(general ledger) prepaid rent.
4. Cocokan saldo awal prepaid rent dengan kertas kerja pemeriksaan tahun lalu.
5. Lakukan vouching untuk pembayaran prepaid rent di tahun berjalan dan
periksa lease agreement ( jika sudah dilakukan di compliance test, refen ke
kertas kerja compliance test ).
18
6. Tie_Up / tie_in ( Cocokan ) total yang dibebankan sebagai biaya sewa ke
buku besar biaya sewa. Dalam hal ini ada biaya sewa langsung dibebankan
ke, perkiraan biaya sewa ( tanpa melalui prepaid rent ), jumlah biaya sewa di
buku besar akan terlihat lebih besar.
7. Buat usulan audit adjustment jika diperlukan.
BAB IVKESIMPULAN
Siklus pengeluaran terdiri dari transaksi pemerolehan barang atau jasa. Barang
yang diperoleh perusahaan dapat berupa aktiva tetap dan surat berharga yang akan
digunakan untuk menghasilkan pendapatan dalam jangka waktu lebih dari satu tahun atau
sediaan dan surat berharga yang akan dikonsumsi atau digunakan untuk menghasilkan
pendapatan dalam jangka waktu satu tahun atau kurang. Jasa yang diperoleh perusahaan
juga dapat dibagi menjadi dua, yaitu jasa yang hanya menghasilkan manfaat satu tahun
atau kurang (jasa personel, bunga, asuransi, iklan) dan jasa yang menghasilkan manfaat
lebih dari satu tahun (aktiva tidak berwujud).
Auditor harus memahami struktur organisasi klien yang berkaitan dengan
aktivitas siklus pengeluaran ini, sebagai contoh : semua proses pembelian barang-barang
dibawah kendali direktur operasi, pencatatan dibawah kendali kontroler, sedangkan
proses pengeluaran kas dibawah kendali direktur keuangan, pengaturan pembelian aktiva
tetap (capital expendictures) dan kebijaksanaan investasi strategis lainnya akan
dipertimbangkan bagaimana pelaksanaanya. Untuk memperoleh pemahaman terhadap
bagan organisasi, auditor harus melakukan wawancara (inquiry) kepada manajemen.
19