audit siklus produksi

14
TUGAS PENGGANTI MID PENGAUDITAN 2 AUDIT SIKLUS PRODUKSI NAMA : NURHADI AKIB NIM : A31111113 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

Upload: adrianmuhadi

Post on 29-Dec-2015

21 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

audit

TRANSCRIPT

Page 1: Audit Siklus Produksi

TUGAS PENGGANTI MID

PENGAUDITAN 2

AUDIT SIKLUS PRODUKSI

NAMA : NURHADI AKIB

NIM : A31111113

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS HASANUDDIN

2012

Page 2: Audit Siklus Produksi

AUDIT SIKLUS PRODUKSI

MERENCANAKAN AUDIT ATAS SIKLUS PRODUKSI

Siklus produksi (production cycle) meliputi perencanaan serta pengendalian

produksi dari jenis-jenis dan kuantitas barang yang akan diproduksi, tingkat persediaan,

serta transaksi dan peristiwa yang berkaitan dengan proses pabrikasi. Transaksi yang

terjadi dalam siklus ini dimulai pada saat bahan baku diminta untuk produksi, dan

berakhir ketika barang yang diproduksi ditranfer kebarang jadi.

Siklus produksi berhubungan dengan konversi bahan baku menjadi bahan jadi.

Siklus ini meliputi perencanaan serta pengendalian produksi dari jenis-jenis dan

kuantitas barang yang akan diproduksi, tingkat persediaan yang akan dipertahankan ,

serta transaksi dan peristiwa yang berkaitan dengan proses pabrikasi.

1. MEMAHAMI BISNIS CLIEN

Salah Satu prosedur awal yang penting adalah menyangkut usaha untuk

mendapatkan pemahaman tentang bisnis dan industri suatu entitas guna mcnetapkan

konteks untuk mengevaluasi prosedur analitis dan pengujian rincian. jika klien adalah

pabrikan, maka penting untuk memahami bauran biaya tetap dan biaya variabel yang

terlibat dalam proses pabrikasi. Dan jika klien itu merupakan pengecer, maka penting

untuk memahami sumber pasokan produk serta peran yang dimainkan klien dalam

mata rantai distribusi ini.

     Pemahaman tentang bisnis dan industri klien akan membantu auditor dalam

merancang program audit yang efektif dan efisien. Bagi banyak perusahaan persediaan

pabrikasi merupakan proses inti, dan kemampuan entitas itu untuk menghasilkan laba

serta arus kas akan tergantung pada seberapa baik proses pabrikasi ini dikelola. Bagi

banya perusahaan distribusi dan eceran , manajemen persediaan merupakan hal yang

penting untuk mencapai keberhasilan.

     

Page 3: Audit Siklus Produksi

2. MEMAHAMI PENGENDALIAN INTERNAL

Pertimbangan Komponen Pengendalian Internal

Dalam lingkungan pengendalian, struktur organisasi harus mencakup pejabat

yang bertanggung jawab atas produksi secara keseluruhan. Dengan menduduki jabatan

seperti wakil direktur operasi, pabrikasi, atau produksi orang ini biasanya mempunyai

wewenang atas departemen perencanaan serta pengendalian produksi.

Aktivitas Pengendalian-Transaksi Pabrikasi

Komponen aktivitas pengendalian dalam pengendalian internal terdiri dari 4

kategori aktivitas : (1) pemisahan tugas, pengendalian umum, dan pengendalian

aplikasi (2) pengendalian pemrosesan informasi yang mencakup otorisasi yang tepat

(3) pengendalian fisik (4) penelaahan kinerja dan akuntanbilitas.

Fungsi-Fungsi Dan Pengendalian Terkait

Fungsi-fungsi pabrikasi :

Memulai produksi

1. Merencanakan dan mengendalikan produksi

Otorisasi produksi dibuat dalam departemen perencanaan dan pengendaIian

produksi berdasarkan pesanan yang diterima dari pelanggan atau analisis peramalan

penjualan serta kebutuhan persedian. Pendokumentasian, otorisasi dilakukan dengan

menerbitkan perintah produksi benomor urut.

2. Mengeluarkan bahan baku

Gudang akan menyerahkan bahan baku ke bagian produksi setelah menerima

slip pengeluaran bahan (permintaan) yang dibuat oleh departemen produksi. Slip ini

menunjukkan kuantitas dan jenis bahan yang dirninta serta nomor perintah yang harus

dibebani. Setiap slip harus ditandatangi oleh pekerja produksi yang berwenang.

Perpindahan Barang

1. Memproses Barang Dalam Proses

Page 4: Audit Siklus Produksi

Tenaga kerja yang digunakan untuk mengerjakan perintah produksi tertentu

dicatat dalam tiket waktu, Fungsi pencatatan waktu ini juga bisa dilakukan dengan

mengharuskan karyawan memasukan tanda pengenal mereka ke dalam terminal

komputer, kemudian mengetik momor perintah produksi setiap kali mereka memulai

atau berhenti mengerjakan suatu pesanan,

2. Memindahkan pekerjaan yang sudah selesai ke barang jadi

Apabila pembaatm barang sudah selesai dan sudah lulus inspeksi akhir, maka

disusunlah sebuah laporan produksi yang sudah selesai. Barang tersebut kemudiaan

dikirim ke gudang barang jadi. Yang menerima tanggung jawab atas barang itu

menandatangani tiket perpindahan.

3. Melindungi persediaan

Persediaan pabrikasi sangat rentan dengan pencurian dan kerusakan

Penyimpanan persediaan bahan baku dan barang jadi dalam ruang terkunci dengan

akses yang terbatas pada orang-orang yang diberi otorisasi mempakan hal yang

terpenting dalam meIindungi aktiva ini.

Mencatat Transaksi Pabrikan dan Persediaan

1. Menentukan dan mencatat biaya pabrikan

Fungsi ini menyangkut hal-hal sebagai berikut:

a. Membebankan bahan langsung dan tenaga kerja langsung ke barang dalam

proses

b. Mengenakan overhead pabrikasi ke barang dalam proses

c. Memindahkan biaya diantara deprtemen produksi

d. memindahkan biaya produksl yang sudah selesai ke barang jadi

2. Mempertahankan kebenaran salda-saldo persediaan

Dalam hal mempertahankan saldo-saldo persediaan melibatkan 3 aktifitas. yaitu:

a. Dilakukan perhitungan periodik yang independent terhadap persediaan yang

ada di tangan dan membandingkan dengan kuantitas yang dicatat.

Page 5: Audit Siklus Produksi

b. Dilakukan pengecekan periodic yang independent terhadap kesesuaian antara

Jumlah yang tercatat dalam file bahan baku, barang dalam proses dan barang

jadi.

c. Inspeksi periodik terhadap kondisi persediaan dan penelaahan manajemen atas

laporan aktivitas persediaan

Pengendalian Manajemen

Pengendalian manajemen digunakan untuk memantau setiap fungsi. Apabila

manajemen ditetapkan sebagai pihak yang bertanggungjawab atas penggunaan

sumber daya pada setiap tahap produksi, maka kemungkinan terjadinya kesalahan

yang tidak disengaja akan diperkecil.

Memperoleh pemahaman dan menilai risiko pengendalian

Dalam memperoleh pemahaman dan mendokumentasikan tentang bagian-

bagian dari komponen pengendalian internal yang relevan dengan transaksi pabrikasi,

auditor menggunakan prosedur yang sama seperti transaksi lain. Prosedur ini meliputi:

Review atas pengalamam sebdumnya dengan klien yang bersangkutan

Pengajuan pertanyaan kepada manajemen serta personil produksi

Pemeriksaan dokumen dan catatan produksi

Pengamatan atas aktivitas dan kondisi produksi

Prosedur ini juga mencakup penggunaan kuesioner pengendalian internal,

bagan arus, dan memorandum naratif.

3. MENENTUKAN MATERIALITAS, RISIKO, DAN PROSEDUR

ANALITIS

Materialitas

Pertimabangan utama dalam mengevaluasi alokasi materialitas adalah

penentuan besarnya salah saji yang akan mempengaruhi keputusan pemakai laporan

Page 6: Audit Siklus Produksi

keuangan. Pertimbangan skunder adalah hubungannya dengan biaya untuk

mendeteksi kesalahan.

Risiko Inheren

Risiko inheren dari terjadinya salah saji dalam laporan keuangan yang disebabkan

oleh transaksi persediaan pada jaringan hotel atau distrik sekolah relatif rendah ,

karena persediaan bukan merupakan bagian yang material dari proses inti entitas itu.

Untuk pabrik, pedagang grosir, atau pedagang eceran persediaan dapat dinilai

sebesar atau mendekati maksimum karena beberapa alasan, antara lain :

Volume transaksi pembelian, pabrikasi dan penjualanyang mempengaruhi akun-

akun ini biasanya tinggi sehingga meningkatkan peluang terjadinya salah saji.

Sangat beragamnya jenis persediaan mungkin saja menimbulkan masalah khusus

dalam menentukan kualitas dan nilai pasarnya.

Persediaan mungkin dijual dengan perjanjianretur atau pembelian kembali.

Risiko Deteksi

Sesuai dengan model audit yang telah diuraikan dan diterapkan, spesifikasi

auditor mengenai tingkat risiko deteksi yang dapat diterima untuk pengujian rincian atas

asersi-asersi persediaan akan mencerminkan suatu hubungan terbalik dengan

penilaian risiko inheren, risiko pengendalian, dan risiko prosedur analitis yang relevan

yang berkaitan dengan asersi-asersi.

Karena gabungan antara penilaian risiko inheren dan pengendalian seringkali

paling tinggi untuk asersi keberadaan atau keterjadian dan penilaian atau alokasi atas

saldo persediaan, maka tingkat risiko deteksi keseluruhannya yang dapat diterima

mungkin harus diperkecil untuk asersi-asersi ini dibandingkan untu yang lainnya.

Prosedur Analitis

Prosedur analitis adalah prosedur yang murah dari segi biaya dan dapat

membuat auditor waspada terhadap potensi terjadinya salah saji. Seperti disebutkan,

jika laporan keuangan yang disajikan untuk audit memperlihatkan kecenderungan

Page 7: Audit Siklus Produksi

naiknya marjin laba yang disertai dengan naiknya jumlah hari perputaran persediaan,

maka persediaan mungkin telah ditetapkan terlalu tinggi.

Dalam melakukan prosedur analitis, hal-hal yang dilakukan antara lain :

a. Menelaah pengalaman dan kecenderungan industri.

b. Memeriksa analisis perputaran persediaan.

c. Menelaah hubungan saldo persediaan dengan aktivitas pembelian,produksi, dan

penjualan terakhir.

d. Membandingkan saldo pcrsediaan dengan volume penjualan yang diantisipasi

4. PENENTUAN ASERSI / SASARAN / TUJUAN AUDIT

Dua kelompok tujuan audit adalah : (1) tujuan audit atas kelompok transaksi

yang berkaitan dengan transaksi pabrikasi dan (2) tujuan audit atas saldo akun yang

berkaitan dengan saldo persediaan serta harga pokok penjualan.

Kategori Asersi Tujuan Audit Atas

Kelompok Transaksi

Tujuan Audit Atas Saldo

Akun

Keberadaan atau

Keterjadian

Transaksi pabrikasi yang

dicatat menyajikan bahan,

tenaga kerja, dan overhead

yang ditransfer ke produksi

serta pemindahan produksi

yang sudah selesai ke barang

jadi selama periode berjalan

Persediaan yang tercetak

dalam neraca secara fisik

ada.

Harga pokok penjualan

menunjukkan harga pokok

barang yang dijual selama

periode berjalan.

Kelengkapan Semua transaksi pabrikasi

yang terjadi selama periode

berjalan sudah dicatat

Persediaan mencakup semua

bahan, produk dan

perlengkapan yang ada di

tangan pada tanggal nerca.

Page 8: Audit Siklus Produksi

Harga pokok penjualan

mencakup semua transaksi

penjualan selama periode

berjalan.

Hak dan Kewajiban Entitas memegang hak atas

persediaan yang berasal dari

transaksi pabrikasi yang

dicatat

Entitas pelapor memegang

hak milik atas persediaan

pada tanggal neraca.

Penilaiaan atau Alokasi Transaksi pabrikasi telah

dijurnal, dan diposting dengan

benar

Persediaan telah dinyatakan

dengan tepat pada harga

yang terendah

Harga pokok penjualan

didasarkan pada penerapan

metode arus biaya yang

berlaku secara konsisten

Persediaan dan harga pokok

penjualan telah diidentifikasi

secara tepat dalam laporan

keuangan

Penyajian atau

Pengungkapan

Rincian transaksi pabrikasi

mendukung penyajian dalan

laporan keuangan termasuk

klasifikasi dan pengungkapan

Pengungkapan yang

berhubungan dengan dasar

penilaian dan pengagunan

atau penjaminan persediaan

sudah memadai.

Page 9: Audit Siklus Produksi

5. PENGUJIAN RINCIAN TRANSAKSI

Pengujian ini melibatkan prosedur pemeriksaan dokumen pendukung dan

penelusuran uutuk mendapatkan bukti tentang pemrosesan setiap transaksi yang

mempengaruhi saldo persediaan.

1. Memvoucing ayat jurnal dalam akun persediaan ke dokumentasi pendukungnya

2. Menelusuri data dari catatan pembelian, pabrikasi, produksi yang sudah selesai, dan

penjualan ke akun persediaan.

3. Pengujian pisah batas.

4. Mengamati penghitungan fisik persediaan yang dilakukan klien.

a. Memutuskan waktu dan Iuas pengujian.

b. Mengevaluasi kelayakan rencana perhitungan persediaan klien

6. PENGUJIAN RINCIAN SALDO

1. Menguji akurasi klerikal daftar persediaan.

a. Menghitung kembali total dan perkalian kuantitas dengan harga per unit.

b. Menelusuri pengujian perhitungan dll.

2. Menguji penetapan harga persediaan.

a. Memeriksa faktur penjual yang sudah dibayar untuk persediaan yang dibeli

b. Memeriksa ketetapan tarif tenaga kerja langsung dan overhead, biaya standar

serta disposisi varians yang berhubungan dengan persediaan yang diproduksi.

3. Mengkomfirmasi persediaan pada lokasi diluar entitas

4. Memeriksa perjanjian dan kontrak konsinyansi

5. Mengevaluasi nilai realisasi bersih persediaan

a. Memeriksa faktur penjualan setelah akhir tahun dan melakukan pengujian nilai

terendah antara harga pokok dan harga pasar.

b. Membandingkan persediaan dengan katalog penjualan dan laporan penjualan

tahun berjalan entitas dll.

Page 10: Audit Siklus Produksi

PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS SALDO PERSEDIAAN 

     Bagian ini berhubungan dengan pengujian substatntif atas presediaan barang

dagang yang dibeli dan disimpan oleh pedagang grosir serta eceran dan juga

persediaan bahan baku, barang dalam proses, serta barang jadi yang dimiliki pabrikan.

Audit atas saldo persediaan memerlukan perencanaan yang cermat dan investasi

waktu, biaya , dan upaya audit yang sangat substansila. Guna memastikan bahwa

pemeriksaan ini efisien dan efektif dalam mendapatkan bukti kompeten yang

mencukupi , harus dipertimbangkan secara cermat penentuan tingkat risiko deteksi

yang dapat diterima dan perancangan pengujian substantif yang sesuai untuk asersi-

asersi persediaan.