1. audit siklus pengeluaran

25
audit siklus pengeluaran BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Audit sistem informasi adalah suatu proses mengumpulkan dan menilai bukti untuk menentukan apakah sistem komputer yang bersangkutan mampu mengamankan aset, memelihara kebenaran data, ataupun mencapai tujuan organisasi perusahaan secara efektif dan efisien dan mampu menggunakan aktiva Perusahaan secara hemat. Pengendalian aplikasi adalah pengendalian yang dirancang untuk menjamin bahwa semua transaksi yang terjadi sudah mendapat otorisasi dan sudah dicatat, diklasifikasi, diproses dan dilaporkan dengan benar. Pengendalian aplikasi juga didisain untuk mencegah, mendeteksi, dan memperbaiki error dan irregulasi dalam transaksi sebagaimana mereka diproses. Perusahaan harus mencatat penambahan selama tahun berjalan dengan benar karena aktiva memilki penjang terhadap laporan keuangan. Kegagalan untuk mengkapitalisasi aktiva tetap, atau mencatat akuisisi pada jumlah yang salah akan mempengaruhi neraca hingga perusahaan melepas atau membuang ativa itu. Laporan laba rugi juga akan terpengaruh hingga aktiva itu telah sepenuhnya disusutkan.

Upload: sumantricullen

Post on 05-Dec-2014

281 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: 1. Audit Siklus Pengeluaran

audit siklus pengeluaran

BAB I

PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang

Audit sistem informasi adalah suatu proses mengumpulkan dan menilai bukti untuk

menentukan apakah sistem komputer yang bersangkutan mampu mengamankan aset, memelihara

kebenaran data, ataupun mencapai tujuan organisasi perusahaan secara efektif dan efisien dan

mampu menggunakan aktiva Perusahaan secara hemat. Pengendalian aplikasi adalah

pengendalian yang dirancang untuk menjamin bahwa semua transaksi yang terjadi sudah

mendapat otorisasi dan sudah dicatat, diklasifikasi, diproses dan dilaporkan dengan benar.

Pengendalian aplikasi juga didisain untuk mencegah, mendeteksi, dan memperbaiki error dan

irregulasi dalam transaksi sebagaimana mereka diproses.

Perusahaan harus mencatat penambahan selama tahun berjalan dengan benar karena aktiva

memilki penjang terhadap laporan keuangan. Kegagalan untuk mengkapitalisasi aktiva tetap,

atau mencatat akuisisi pada jumlah yang salah akan mempengaruhi neraca hingga perusahaan

melepas atau membuang ativa itu. Laporan laba rugi juga akan terpengaruh hingga aktiva itu

telah sepenuhnya disusutkan.

Karena pentingnya akuisisi periode berjalan dalam audit, auditor menggunakan pengujian

atas rincian saldo yang meliputi eksistensi, kelengkapan, keakuratan, klasifikasi, pisah batas,

detail tie- in serta hak dan kewajiban. Pengujian audit actual dan ukuran sampel sangat

tergantung pada salah saji yang dapat ditoleransi, risiko inheren, dan penilaian risiko

pengendalian.

Salah saji yang dapat ditoleransi merupakan hal yang penting untuk meverifikasi

penambahan tahun berjalan karena transaksi tersebut bervariasi dari jumlah yang tidak material

dalam beberap tahun hingga sejumlah besar akuisisi signifikan dalam tahun berjalan.

Transaksi dalam siklus pengeluaran kadangkala tidak hanya berpengaruh secara individual

pada hanya satu rekening saja, tetapi dapat berpengaruh pada lebih satu transaksi. Dalam siklus

pengeluaran, auditor harus memahami aspek struktur pengendalian intern yang ada dalam

Page 2: 1. Audit Siklus Pengeluaran

transaksi siklus pengeluaran, yaitu lingkungan pengendalian, sistem akuntansi, dan prosedur

pengendalian. Pemahaman tersebut sangat berguna dalam menentukan strategi audit dalam

rangka pengujian substansi.

B.     Perumusan Masalah

1.      Apa saja jenis-jenis akun yang mempengaruhi audit terhadap iklus pengeluaran?

2.      Bagaimana pemahaman terhadap struktur pengendalian intern?

3.      Bagaimana pengendalian intern terhadap siklus pengeluaran?

4.      Bagaimana pengujian subtantif terhadap siklus pengeluaran?

C.     Tujuan Penulisan

Penulisan dan penyusunan makalah ini diharapkan agar mampu mendeskripsikan apa dan

bagaimana sebenarnya Audit Terhadap Siklus Pengeluaran. Selain itu, penulisan ini juga

bertujuan untuk memberikan info bagi pembaca mengenai ”Audit Terhadap Siklus Pengeluaran

dan Cakupannya”. Sehingga diharapkan tujuan penulisan ini menjadi universal untuk

mengetahui sekilas tentang Audit Siklus Pengeluaran dan implikasinya ataupun segala hal yang

mencakup di dalamnya terutama bagi mahasiswa sebagai perwujudan masa depan.

Page 3: 1. Audit Siklus Pengeluaran

BAB II

AUDIT TERHADAP SIKLUS PENGELUARAN

Siklus pengeluaran terdiri dari transaksi pemerolehan barang atau jasa. Barang yang

diperoleh perusahaan dapat berupa aktiva tetap dan surat berharga yang akan digunakan untuk

menghasilkan pendapatan dalam jangka waktu lebih dari satu tahun atau sediaan dan surat

berharga yang akan dikonsumsi atau digunakan untuk menghasilkan pendapatan dalam jangka

waktu satu tahun atau kurang. Jasa yang diperoleh perusahaan juga dapat dibagi menjadi dua,

yaitu jasa yang hanya menghasilkan manfaat satu tahun atau kurang (jasa personel, bunga,

asuransi, iklan) dan jasa yang menghasilkan manfaat lebih dari satu tahun (aktiva tidak

berwujud).

Audit sistem informasi adalah suatu proses mengumpulkan dan menilai bukti untuk

menentukan apakah sistem komputer yang bersangkutan mampu mengamankan aset, memelihara

kebenaran data, ataupun mencapai tujuan organisasi perusahaan secara efektif dan efisien dan

mampu menggunakan aktiva Perusahaan secara hemat (Weber ; 1999). Pengendalian aplikasi

adalah pengendalian yang dirancang untuk menjamin bahwa semua transaksi yang terjadi sudah

mendapat otorisasi dan sudah dicatat, diklasifikasi, diproses dan dilaporkan dengan benar.

Pengendalian aplikasi juga didisain untuk mencegah, mendeteksi, dan memperbaiki error dan

irregulasi dalam transaksi sebagaimana mereka diproses (Hall; 2006)

James A. Hall (2006) siklus pengeluaran terdiri dari beberapa subsitem meliputi:

pembelian/utang, pengeluaran kas, penggajian dan aktiva tetap. Prosedur pembelian melibatkan

pemerolehan bahan baku mentah dan barang jadi (James A. Hall:2006). Sedangkan untuk

penggajian fokusnya adalah pada tugas-tugas dasar; departemen fungsional, serta dokumen

jurnal dan akun yang membentuk sistem penggajian dan aktiva tetap melibatkan tiga kelompok

prosedur: akuisisi aktiva, pemeliharaan aktiva, dan penghapusan aktiva (James A. Hall: 2006).

A.     Jenis-jenis Akun yang Mempengaruhi Audit Terhadap Siklus Pengeluaran

Dalam siklus ini terdapat dua transaksi pembelian dan transaksi pengeluaran kas. Transaksi

pembelian dan pengeluaran kas mempengaruhi sejumlah rekening sebagai berikut :

1.      Persediaan 6. Kembalian pembelian

2.      Persediaan bahan baku 7. Potongan pembelian

Page 4: 1. Audit Siklus Pengeluaran

3.      Biaya dibayar dimuka 8. Berbagai jenis biaya

4.      Palnt asset 9. Utang dagang

5.      Asset lain-lain 10. Kas

1.      Tujuan Audit Dalam Siklus Pengeluaran

-          Kelompok asersi: Eksistensi dan Okurensi

Tujuan audit terhadap golongan transaksi, meliputi:

        Transaksi pembelian mencerminkan barang dan jasa yang baik yang diterima dari pemasok

selam periode yang diaudit.

        Transaksi pengeluaran kas mencerminkan pembayaran yang dilakukan kepada pemasok selam

periode yang diaudit.

Tujuan audit terhadap saldo akun, meliputi:

        Hutang usaha yang tercatat mencerminkan jumlah kewajiban entitas yang ada pada tanggal

neraca.

        Aktiva tetap mencerminkan aktiva produktif yang masih dimanfaatkan pada tanggal neraca.

        Aktiva tidak berwujud mencerminkan aktiva produktif yang masih dimanfaatkan pada tanggal

neraca.

-          Kelompok asersi: Kelengkapan/Kesempurnaan

Tujuan audit terhadap golongan transaksi, meliputi:

        Semua transaksi mencakup pembelian dan pengeluaran kas yang terjadi selama periode yang

diaudit telah dicatat.

Tujuan audit terhadap saldo akun, meliputi:

        Hutang usaha mencakup semua jumlah yang terhutang kepada pemasok barang dan jasa pada

tanggal neraca.

        Saldo aktiva tetap mencakup semua transaksi perubahan yang terjadi selama periode yang

diaudit.

        Saldo aktiva tidak berwujud mencakup semua transaksi perubahan yang terjadi selama periode

yang diaudit.

        Saldo aktiva tidak berwujud mencerminkan aktiva produktif yang masih dimanfaatkan pada

tanggal neraca.

-          Kelompok asersi : Hak dan Kewajiban

Page 5: 1. Audit Siklus Pengeluaran

Tujuan audit terhadap golongan transaksi, meliputi:

        Entitas memiliki kewajiban sebagai akibat transaksi pembelian yang tercatat dalam periode yang

diaudit.

        Entitas memiliki hak atas aktiva tetap sebagai transaksi pembelian yang tercatat dalam periode

yang diaudit.

        Entitas memiliki hak atas aktiva tidak berwujud sebagai akibat transaksi pembelian yang tercatat

dalam periode yang diaudit.

Tujuan audit terhadap saldo akun, meliputi:

        Hutang usaha pada tanggal neraca mencerminkan kewajiban entitas kepada pemasok.

        Entitas memiliki hak atas aktiva tetap yang tercatat pada tanggal neraca.

        Entitas memiliki hak atas aktiva tidak berwujud yang tercatat pada tanggal neraca.

-          Kelompok asersi: Penilaian atau Alokasi

Tujuan audit terhadap golongan transaksi, meliputi:

        Semua transaksi pembelian dan pengeluaran kas yang telah dicatat dalam jurnal, diringkas, dan

diposting ke dalam akun dengan benar.

Tujuan audit terhadap saldo akun, meliputi:

        Hutang usaha dinyatakan dalam jumlah yang benar kewajiban entitas pada tanggal neraca.

        Aktiva tetap dinyatakan pada kas dikurangi akumulasi depresiasi.

        Aktiva tidak berwujud dinyatakan pada kas atau kas dikurangi dengan amortisasi.

        Biaya yang berkaitan dengan aktiva tetap dan aktiva tidak berwujud dicatat sesuai dengan prinsip

akuntansi berterima umum.

-          Kelompok asersi: Penyajian dan Pengungkapan

Tujuan audit terhadap golongan transaksi, meliputi:

        Rincian transaksi dan pengeluaran kas mendukung penyajian akun yang berkaitan dalam laporan

keuangan, baik klasifikasinya maupun pengungkapannya.

Tujuan audit terhadap saldo akun, meliputi:

        Hutang usaha, aktiva tetap dan aktiva tidak berwujud di identifikasi dan diklasifikasikan dengan

semestinya dalam neraca.

        Pengungkapan memadai telah berkaitan dengan hutang usaha, aktiva tetap dan aktiva tidak

berwujud.

2.      Materialitas, Risiko dan Strategi Audit Terhadap Siklus Pengeluaran

Page 6: 1. Audit Siklus Pengeluaran

Transaksi dalam siklus pengeluaran kadangkala tidak hanya berpengaruh secara individual

pada hanya satu rekening saja, tetapi dapat berpengaruh pada lebih satu transaksi. Konsep

materialitas mengakui bahwa beberapa hal, baik secara individual atau keseluruhan adalah

penting bagi kewajaran penyajian laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi keuangan di

Indonesia, sedangkan beberapa hal lainnya adalah tidak penting (IAPI:2011). Frasa menyajikan

secara wajar dalam semua hal yang material sesuai dengan standar akuntansi keuangan di

Indonesia menunjukkan keyakinan auditor bahwa laporan keuangan secara keseluruhan tidak

mengandung salah saji material (IAPI:2011). Faktor-faktor risiko melekat yang berhubungan

dengan transaksi-transaksi siklus pengeluaran meliputi :

a.       Seberapa banyak volume transaksi.

b.      Kemungkinan adanya pembelian dan pengeluaran kas yang tidak diotorisasi.

c.       Kemungkinan adanya pembelian aktiva yang tidak memadai.

d.      Dalam kasus kapitalisasi kas atau penentuan biaya periodik harus mempertimbangkan terhadap

aspek kesinambungan dalam akuntansinya.

Keempat faktor tersebut sangat menentukan seberapakah tingkat risiko melekat dalam

transaksi siklus ini. Menghadapi kemungkinan tersebut, auditor harus merumuskan strategi

dengan menggabungkan tingkat risiko pengendalian yang rendah dan pengujian substansi dalam

siklus pengeluaran.

B.     Pemahaman Terhadap Struktur Pengendalian Intern

Auditor harus memahami ketiga aspek struktur pengendalian intern yang ada dalam

transaksi siklus pengeluaran, yaitu lingkungan pengendalian, sistem akuntansi, dan prosedur

pengendalian. Pemahaman tersebut sangat berguna dalam menentukan strategi audit dalam

rangka pengujian substansi.

1.      Aspek lingkungan pengendalian

Auditor harus memahami struktur organisasi klien yang berkaitan dengan aktivitas siklus

pengeluaran ini, sebagai contoh : semua proses pembelian barang-barang dibawah kendali direktur

operasi, pencatatan dibawah kendali kontroler, sedangkan proses pengeluaran kas dibawah kendali

direktur keuangan, pengaturan pembelian aktiva tetap (capital expendictures) dan kebijaksanaan

investasi strategis lainnya akan dipertimbangkan bagaimana pelaksanaanya. Untuk memperoleh

Page 7: 1. Audit Siklus Pengeluaran

pemahaman terhadap bagan organisasi, auditor harus melakukan wawancara (inquiry) kepada

manajemen.

2. Sistem akuntansi

Pemahaman terhadap sistem akuntansi menyebabkan auditor harus mempelajari metode

pengolahan data, dokumen-dokumen kunci, serta catatan yang digunakan dalam penanganan

transaksi siklus pengeluaran. Untuk itu auditor harus mempelajari manual akuntansi, bagan alir

sistem akuntansi, dan melakukan wawancara dengan petugas bagian akuntansi untuk mengetahui

proses pengolahan transaksi dalam siklus pengeluaran.

3. Prosedur Pengendalian

Auditor harus memahami bagaimana kecenderungan kelima kategori prosedur pengendalian

dalam operasi transaksi siklus pengeluaran ini. Kelima kategori tersebut antara lain :

a.       Adanya otorisasi yang memadai.

b.      Adanya pemisahan tugas.

c.       Adanya dokumen dan catatan akuntansi.

d.      Adanya akses kea rah pengendalian.

e.       Pengecekan yang di lakukan oleh personel yang independent

Auditor harus melakukan evaluasi apakah prosedur pengendalian dalam perusahaan benar-

benar telah berjalan dengan baik. Prosedur pengendalian yang tidak memenuhi kelima criteria

tersebut mempunyai kecenderungan risiko audit yang tinggi.

C.     Pengendalian Intern Terhadap Siklus Pengeluaran

1.      Dokumen-Dokumen Kunci Dan Catatan Akuntansi

b.      Check, yaitu dokumen perintah pembayaran sejumlah uang kepada bank

c.       Check Summary, yaitu laporan tentang ringkasan check yang telah dikeluarakan dalam suatu

periode

d.      Cash Disbusement Transaction File, yaitu file yang berisi informasi pembayaran cek untuk

penjual atau pihak lain yang digunakan untuk memasukan ke dalam rekening utang dagang dan

buku besar

e.       Cash Disbusement Juornal or Check Register, merupakan catatan formal terhadap pengeluaran

cek untuk pihak lain

2.      Fungsi-Fungsi Terkait Dalam Transaksi Siklus Pengeluaran

Page 8: 1. Audit Siklus Pengeluaran

Nama Fungsi Unit Organisasi Pemegang Fungsi

Fungsi yang memerlukan pengeluaran kas

Fungsi pencatatan utang

Fungsi keuangan

Fungsi akuntansi biaya

Fungsi akuntansi umum

Fungsi audit intern

Fungsi penerimaan kas

Bagian pemasaran atau bagian-bagian lain

Bagian utang

Bagian kasa

Bagian akuntansi biaya

Bagian akuntansi umum

Bagian audit intern

Bagian kas

Keterangan :

1.      Fungsi yang memerlukan pengeluaran kas (misalnya untuk pembelian jasa dan untuk biaya

perjalanan dinas), fungsi yang bersangkutan mengajukan permintaan cek kepada fungsi

pencatatan utang. Permintaan cek ini harus mendapat persetujuan dari kepala fungsi yang

bersangkutan

2.      Fungsi pencatatan utang

Fungsi ini bertanggung jawab atas pembuatan bukti kas keluar yang memberikan otorisasi

kepada fungsi keuangan dalam mengeluarkan cek yang tercantum dalam dokumen tersebut.

Fungsi ini juga bertanggung jawab untuk melakukan verifikasi kelengkapan dan validitas

dokumen pendukung yang dipakai sebagai dasar pembuatan bukti kas keluar.

3. Fungsi keuangan.

Dalam transaksi pengeluaran kas, fungsi ini bertanggungjawab untuk mengisi cek, meminta

otorisasi atas cek, dan mengirimkan cek kepada kreditur via pos atau membayarkan langsung

kepada kreditur.

4. Fungsi akuntansi biaya

Dalam transaksi pengeluaran kas, fungsi ini bertanggungjawab atas pencatatan pengeluaran kas

yang menyangkut biaya dan persediaan.

5. Fungsi akuntansi umum

Dalam transaksi pengeluaran kas, fungsi ini bertanggungjawab atas pencatatan transaksi

pengeluaran kas dalam jurnal pengeluaran kas atau register cek.

6. Fungsi audit intern

Fungsi ini bertanggungjawab untuk melakukan perhitungan kas (cash count ) secara periodik

dan mencocokkan hasil perhitungannya dengan saldo kas menurut catatan akuntansi (akun kas

Page 9: 1. Audit Siklus Pengeluaran

dalam buku besar). Fungsi ini bertanggungjawab untuk melakukan pemeriksaan secara

mendadak (surprised audit) terhadap saldo kas yang ada ditangan dan membuat rekonsiliasi

bank scara periodik.

3. Risiko yang Terdapat Struktur Pengendalian Intern Siklus Pengeluaran.

Dalam memahami risiko pengendalian yang timbul dalam transaksi pengeluaran kas harus

memperhatikan kemungkinan-kemungkinan salah saji, pengendalian yang dibutuhkan, serta

kemungkinan pengujian yang harus dilakukan berikut ini:

a.       Terhadap transaksi pembayaran hutang.

1. Kemungkinan adanya pengeluaran cek untuk pembelian yang tidak disetujui, harus

dikendalikan dengan cara penandatanganan cek melakukan penelaahan terhadap kelengkapan

pendukung voucher dan persetujuannya. Auditor dapat melakukan pengujian dengan cara

observasi apakah penandatanganan cek melakukan pengecekan dengan bebas terhadap

dokumen pendukung.

2. Kemungkinan voucher dibayar dua kali, dikendalikan dengan pemberian cap terhadap voucher

dan dokumen pendukungnya bila telah dibayar. Auditor dapat melakukan pengujian apakah

semua pembayaran diberi cap.

3. Check mungkin dibayarkan untuk jumlah yang salah, dikendalikan dengan pengecekkan oleh

pihak yang bebas mengenai kesesuaian jumlah dalam check dengan voucher-nya.

4. Check mungkin dirubah setelah ditandatangani, dikendalikan dengan pengecekan pemberian

tanda cek yang dikirim. Auditor dapa melakukan pengujian dengan melakukan wawancara

tentang prosedur pengiriman check, dan observasi proses pengiriman check.

b. Terhadap transaksi pengeluaran kas.

1. Check mungkin tidak dicatat, dikendalikan dengan check yang bemomor urut tercetak. Auditor

melakukan pengujian terhadap penggunaan dokumen bemomor urut tercetak.

2. Kesalahan-kesalahan dalam pencatatan check, dikendalikan dengan pembuatan rekonsiliasi

bank secara periodik oleh pihak yang bebas. Auditor dapat melakukan pengujian terhadap bank

rekonsiliasi.

3. Check tidak dicatat dengan segera, dikendalikan oleh pihak yang bebas untuk mencocokkan

tanggal check dan tanggal pencatatannya. Pengujian yang dilakukan dengan memperlihatkan

kembali adanya kebebasan dalam pengecekan.

Page 10: 1. Audit Siklus Pengeluaran

D.    Pengujian Substansif Terhadap Siklus Pengeluaran.

1.      Prosedur Pemeriksaan Terhadap Aktiva Tetap

Aktiva tetap ( fixed assets ) disebut juga Property, Plant and Equiement sifat atau ciri

aktiva tetap antara lain: tujuan dari pembeliannya bukan untuk dijual kembali atau

diperjualbelikan sebagai barang dagangan, tetapi untuk dipergunakan dalam, kegiatan operasi

perusahaan, mempunyai masa manfaat lebih dari 10 tahun, jumlahnya cukup material.

Adapun audit prosedur atas aktiva tetap mempunyai 7 tujuan antara lain: pemeriksa apakah

terdapat internal control yang cukup baik, apakah aktiva tetap yang tercantum dalam neraca

benar-benar ada, penambahan aktiva tetap dalam tahun berjalan betul-betul merupakan suatu

capital expenditure yang diotorisasi, memeriksa apakah disposal ( penarikan ) aktiva tetap

sudah dicatat dengan benar dibuku perusahaan, memeriksa apakah pembebanan penyusutan

dalam tahun (periode) yang diperiksa dilakukan sesuai dengan SAK dan konsisten, ada

tidaknya aktiva tetap yang dijadikan sebagai jaminan.

Program pengujian substantive terhadap saldo aktiva tetap berisi prosedur audit yang

dirancang untuk mencapai tujuan audit seperti yang diuraikan diatas. Auditor mampu

menyimpulkan bahwa pengendalian cukup kuat untuk memungkinkan bergantung pada saldo

yang dicatat dari tahun sebelumnya, Alvin A. Arens, dkk (2008:284). Pengendalian yang

penting meliputi penggunaan file induk untuk setiap aktiva tetap, pengendalian fisik yang

memadai terhadap aktiva yang mudah dipindahkan, penulisan nomor identifikasi ke setiap aktiva

tetap, serta perhitungan fisik periode atas aktiva tetap dan rekonsiliasinya oleh personil

akuntansi, Alvin A. Arens, dkk (2008:284). Prosedur, audit diklasifikasikan menjadi empat

golongan: prosedur audit awal, prosedur analitik, pengujian terhadap transaksi rinci pengujian

terhadap akun rinci dan verifikasi penyajian dan pengungkapan.

Prosedur Audit Awal

        Lakukan prosedur audit awal atas saldo akun aktiva tetap yang akan

diuji lebih lanjut

b.        Usut saldo aktiva tetap yang tercantum dineraca ke saldo akun aktiva

tetap yang bersangkutan dibuku besar

        Hitung kembali saldo akun aktiva dibuku besar

Page 11: 1. Audit Siklus Pengeluaran

d.        Lakukan review terhadap mutasi luar biasa dalam jumlah dan sumber

posting dalam akun aktiva tetap dan akumulasi depresiasinya

        Usut saldo awal akun aktiva tetap ke kertas kerja tahun lalu

        Usut posting pendebitan dan pengkreditan akun aktiva tetap dalam ke

dalam jurnal yang bersangkutan

g.         Lakukan rekonsiliasi akun control aktiva tetap dalam buku besar ke

buku pembantu aktiva tetap

Prosedur Analitik

2.      Lakukan prosedur analitik

a.      Hitung ratio berikut ini :

1)        Tingkat perputaran aktiva tetap

2)        Ratio laba bersih dengan aktiva tetap

3)        Ratio tetap dengan modal saham

4)        Ratio biaya reparasi dan pemeliharaan dengan aktiva tetap

b.      Lakukan analisis hasil prosedur analitik dengan harapan yang

didasarkan pada data masa lalu, data industri, jumlah yang dianggarkan,

atau data lain

Pengujian terhadap transaksi rinci

3.      Periksa tambahan aktiva tetap ke dokumen yang mendukung timbulnya

transaksi berikut

4.      Periksa berkurangnya aktiva tetap ke dokumen yang mendukung

timbulnya transaksi tersebut

5.      Lakukan pemeriksaan pisah batas transaksi aktiva tetap

6.      Lakukan review terhadap akun biaya reparasi dan pemeliharaan aktiva

tetap

Pengujian terhadap saldo akun rinci

7.      Lakukan inspeksi terhadap aktivat tetap

a.       Lakukan inspeksi terhadap tambahan aktiva tetap

b.      Lakukan penyelidikan dan sesuaikan jika terjadi perbedaan

c.       Periksa dokumen yang mendukung pembayaran utang usaha seetelah

tanggal neraca

Page 12: 1. Audit Siklus Pengeluaran

8.      Periksa bukti hak kepemilikan aktiva tetap dan kontrak

9.      Lakukan review terhadap perhitungan depresiasi aktiva tetap

Verifikasi penyajian dan pengungkapan

10.  Bandingkan penyajian aktiva tetap dengan Prinsip akuntansi berterima

umum

a.      Periksa klasifikasi aktiva tetap di neraca

b.      Periksa pengungkapan yang bersangkutan dengan aktiva tetap

Prosedur Audit Awal

1.      Lakukan prosedur audit awal atas saldo akun utang usaha yang akan

diuji lebih lanjut

a.       Usut saldo utang usaha yang tercantum di dalam neraca ke saldo akun

utang usaha yang bersangkutan didalam buku besar

b.      Hitung kembali saldo akun utang usaha di dalam buku besar

c.       Lakukan review terhadap mutasi luar biasa dalam jumlah dan sumber

posting dalam akun utang usaha

d.      Usut saldo awal akun hutang usaha ke kertas kerja tahun yang lalu

e.       Usut posting pendebitan akun hutang usaha ke dalam jurnal yang

bersangkutan

f.        Lakukan rekonsiliasi akun control utang usaha dalam buku besar ke

buku pembantu utang usaha

Prosedur Analitik

2.      Lakukan prosedur analitik

a.       Hitung ratio berikut ini :

1)        Tingkat perputaran utang usaha

2)        Ratio utang usaha dengan utang lancar

b.      Lakukan analisis hasil prosedur analitik dengan harapan yang

didasarkan pada data masa lalu, data industri, jumlah yang dianggarkan,

atau data lain

Pengujian terhadap saldo akun rinci

7. Lakukan konfirmasi saldo akun rinci

a.       Lakukan identifikasi penjualan besar dengan mereview register bukti

Page 13: 1. Audit Siklus Pengeluaran

kas keluar atau buku pembantu utang, arsip induk utang dan kirimkan

konfirmasi kepada kreditur yang akun utang klien kepadanya memiliki

karakteristik berikut ini : (1) bersaldo besar, (2) terdapat kegiatan

pembelian yang luar biasa, (3) bersaldo kecil atau nol, dan (4) bersaldo

debit

b.      Lakukan penyelidikan dan sesuaikan jika terjadi perbedaan

c.       Periksa dokumen yang mendukung pembayaran utang usaha setelah

tanggal neraca

8. Lakukan rekonsiliasi utang usaha yang tidak di konfirmasi ke

pernyataan piutang bulanan yang diterima oleh klien dari kreditur

Verifikasi penyajian dan pengungkapan

9. Bandingkan penyajian utang usaha dengan prinsip akuntansi berterima

umum

a.       Periksa klasifikasi utang usaha di neraca

b.      Periksa pengungkapan yang bersangkutan dengan utang usaha

c.       Periksa pengungkapan yang bersangkutan dengan utang usaha non

usaha

d.      Mintalah informasi dari klien untuk menemukan komitmen yang belum

diungkapkan dan utang bersyarat dan periksa penjelasan yang

bersangkutan dengan utang tersebut

e.       Bandingkan akun biaya dengan akun biaya yang sama tahun lalu atau

biaya yang dianggarkan untuk mendapatkan indikasi kemungkinan

adanya under statement utang lancer

Pengujian terhadap transaksi rinci

3.      Periksa sampel transaksi utang usaha yang tercatat ke dokumen yang

mendukung timbulnya utang usaha

a.       Periksa pengendalian akun utang usaha ke dokumen pendukung : bukti

kas keluar, laporan penerimaan barang, surat order pembelian, atau

dokumen pendukung lain

b.      Periksa pendebitan akun usaha ke dokumen pendukung : bukti kas

masuk , memo debit untuk retur penjualan

Page 14: 1. Audit Siklus Pengeluaran

4.      Lakukan verifikasi pisah batas (out off) transaksi pembeli

a.       Periksa dokumen yang mendukung transaksi pembelian dalam minggu

terakhir tahun yang diaudit dan minggu pertama setelah tanggal neraca

5.      Lakukan verifikasi pisah batas (out off) transaksi pengeluaran kas

a.       Periksa dokumen yang mendukung transaksi pembayaran utang usaha

dalam minggu terakhir tahun yang di audit dan minggu pertama setelah

tanggal neraca

6.      Lakukan pencarian utang yang belum dicatat

a.       Periksa bukti yang mendukung transaksi pengeluaran kas yang dicatat

setelah tanggal neraca

2. Prosedur Pemeriksaan Terhadap Biaya Dibayar Dimuka

Pengendalian internal untuk asuransi dibayar di muka dan beban asuransi dapat dengan

mudah dibagi ke dalam tiga kategori: pengendalian terhadap akuisisi dan pencatatan asuransi,

pengendalian terhadap register asuransi, dan pengendalian terhadap penghapusan beban asuransi,

Alvin A. Arens, dkk (2008:287). Pengendalian terhadap akuisisi dan pencatatan asuransi

merupakan bagian dari siklus akuisisi dan pembayaran, Alvin A. Arens, dkk (2008:287).

Prosedur Pemeriksaan untuk Compliance test.

1. Pelajari dan evaluasi internal control atas biaya dan pajak dibayar dimuka.

a. Dalam hal ini internal control questionnoises yang digunakan tercakup dalam internal control

questionnaires atas pengeluaran kas dan bank

        Apakah setiap pembayaran yang menyangkut biaya dan pajak dibayar dimuka didukung oleh

bukti-bukti yang sah dan lengkap.

        Apakah pembayaran tersebut diotorisasi oleh pejabat perusahaan yang berwenang.

        Apakah bukti setoran pajak, faktor pajak termasuk bukti pemotongan pajak oleh pihak ketiga di

file dengan baik dan rapih.

        Apakah lease agreement, insurance policy di file dengan baik dan rapih.

b. Lakukan test transaksi ( compliance test ) atas biaya dan pajak dibayar dimuka.

2. Tarik kesimpulan mengenai internal control atas biaya dan pajak dibayar dimuka.

Prosedur Pemeriksaan Substantif Sewa Dibayar di muka (Prepaid Rent )

1.      Minta rician ( schedule ) prepaid rent per tanggal neraca.

Page 15: 1. Audit Siklus Pengeluaran

2.      Check ketelitian perhitungan mathematis ( mathematical accuracy ).

3.      Cocokan saldo prepaid rent per tanggal neraca dengan saldo buku bestir (general ledger) prepaid

rent.

4.      Cocokan saldo awal prepaid rent dengan kertas kerja pemeriksaan tahun lalu.

5.      Lakukan vouching untuk pembayaran prepaid rent di tahun berjalan dan periksa lease agreement

( jika sudah dilakukan di compliance test, refen ke kertas kerja compliance test ).

6.      Tie_Up / tie_in ( Cocokan ) total yang dibebankan sebagai biaya sewa ke buku besar biaya sewa.

Dalam hal ini ada biaya sewa langsung dibebankan ke, perkiraan biaya sewa ( tanpa melalui

prepaid rent ), jumlah biaya sewa di buku besar akan terlihat lebih besar.

7.      Buat usulan audit adjustment jika diperlukan.

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

1.      Tujuan audit dalam siklus pengeluaran dikelompokkan dalam tujuan terkait eksistensi dan

okurensi, kelengkapan/kesempurnaan, hak dan kewajiban, penilaian atau alokasi serta penyajian

dan pengungkapan.

2.      Transaksi dalam siklus pengeluaran kadangkala tidak hanya berpengaruh secara individual pada

hanya satu rekening saja, tetapi dapat berpengaruh pada lebih satu transaksi.

3.      Aspek struktur pengendalian intern yang ada dalam transaksi siklus pengeluaran, yaitu

lingkungan pengendalian, sistem akuntansi, dan prosedur pengendalian.

Page 16: 1. Audit Siklus Pengeluaran

Saran

1.      Dalam melakukan audit sebaiknya auditor mempelajari manual akuntansi, bagan alir sistem

akuntansi, dan melakukan wawancara dengan petugas bagian akuntansi untuk mengetahui proses

pengolahan transaksi dalam siklus pengeluaran.

2.      Auditor harus melakukan evaluasi apakah prosedur pengendalian dalam perusahaan benar-benar

telah berjalan dengan baik dalam mempertimbangkan segalanya.

Page 17: 1. Audit Siklus Pengeluaran

DAFTAR PUSTAKA

A. Arens, Alvin dkk. 2007. Auditing dan Pelayanan Verifikasi, pendekatan terpadu, edisi kesembilan. Jakarta: PT Indeks.

A. Arens, Alvin dkk. 2008. Auditing dan Jasa Assurance, edisi keduabelas. Jakarta: Erlangga.

Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan. 2007. Audit Berpeduli Resiko, edisi keempat. Bogor: Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan.

Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan. 2009. Auditing, edisi kelima. Bogor: Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan.

http//bab_3_audit_terhadap_siklus_pengeluaran.pdf.

http//11-risk-deteksiranc.peng_.sub-ppt.pdf.

Institut Akuntan Publik Indonesia. 2011. Standar Profesional Akuntan Publik. Jakarta: Salemba Empat.

Hall, James A. 2006. Accounting Information System, Terjemahan, edisi keempat. Jakarta: Salemba Empat.