audit siklus pengeluaran

19
TUGAS PENGAUDITAN PEMROSESAN DATA ELECTRONIC MAKALAH AUDIT SIKLUS PENGELUARAN Pendahuluan Pada perusahaan, pengeluaran merupakan hal yang harus dilakukan selain disamping tujuannya untuk mendapatkan laba. Pengeluaran yang dikeluarkan oleh perusahaan misalnya dalam membeli peralatan, perlengkapan, pembayaran beban gaji, administrasi ataupun pembayaran atas kerugian yang tidak terduga, seperti kebakaran, retur atas barang rusak yang telah diterima

Upload: mela-kamel-yamien

Post on 01-Oct-2015

25 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Makalah audit siklus pengeluaran

TRANSCRIPT

TUGAS PENGAUDITAN PEMROSESAN DATA ELECTRONICMAKALAH AUDIT SIKLUS PENGELUARAN

Pendahuluan

Pada perusahaan, pengeluaran merupakan hal yang harus dilakukan selain disamping tujuannya untuk mendapatkan laba. Pengeluaran yang dikeluarkan oleh perusahaan misalnya dalam membeli peralatan, perlengkapan, pembayaran beban gaji, administrasi ataupun pembayaran atas kerugian yang tidak terduga, seperti kebakaran, retur atas barang rusak yang telah diterima oleh pelanggan ataupun masalah yang terjadi diluar keinginan perusahaan.Dalam perlakuan akuntansi, pengeluaran dapat dibagi menjadi dua yaitu pengeluaran modal adalah pengeluaran - pengeluaran untuk memperoleh suatu manfaat yang akan dirasakan lebih dari satu periode akutansi pengeluaran tersebut. Yang kedua adalah pengeluaran pendapatan adalah pengeluaran - pengeluaran untuk memperoleh suatu manfaat yang hanya dirasakan dalam periode akuntansi yang bersangkutan. Oleh karena itu pengeluaran - pengeluaran seperti ini dicatat dalam rekening biaya.Terlepas dari hal itu, perlu dilakukan audit atas pengeluaran yang jelas yang dilakukan oleh pihak yang ditunjuk oleh perusahaan, misalnya dilakukan control system serta bukti-bukti seperti adanya nota, pencatatan pembukuan terhadap pembelian yang telah dilakukan, serta bukti bahwa barang yang dibeli itu nyata, sesuai jumlahnya, serta sesuai dengan harga pasar (bila berupa barang). Apabila terjadi kejanggalan, ketidaksesuaian pengeluaran terhadap pengeluaran yang terjadi dengan barang (secara fisik), perlu dilakukan audit atas siklus pengeluaran oleh auditor.

Isi

Pengeluaran dalam akuntansi bisa berupa beban ataupun biaya. Menurut Mulyadi (2000 : 8-10), mengatakan bahwa definisi biaya dibagi atas dua yaitu biaya dalam arti sempit dan biaya dalam arti luas. Dalam arti luas biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi dan kemungkinan akan terjadi (belum terjadi) untuk tujuan tertentu. Sedangkan pengertian biaya dalam arti sempit adalah sebagai pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh aktiva.

Dari definisi biaya tersebut terdapat empat unsur pokok yaitu :1. Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi2. Diukur dalam satuan uang3. Yang telah terjadi atau secara potensial akan terjadi4. Pengorbanan tersebut untuk tujuan tertentu.

Sedangkan beban menurut Standar Akutansi Keuangan (1999 : 12), Beban (expence) adalah penurunan manfaat ekonomi selama satu periode akuntasi dalam bentuk arus kas keluar atau berkurangnya aktiva atau terjadinya kewajiban mengakibatkan penurunan ekiutas yang tidak menyangkut pembagian kepada penanaman modal. kesimpulannya, beban merupakan pengorbanan yang telah terjadi.

Letak di Laporan Keuangan : Biaya, di neraca (Belum terpakai, biaya-biaya yang dianggap akan memberi manfaat dimasa yang akan datang, berupa aktiva) Misal : Sewa Dibayar Dimuka Beban, di laporan laba-rugi (Pengeluaran/Biaya yang telah terpakai dan tidak dapat memberikan manfaat lagi dimasa yang akan datang) Misal : Beban Sewa

Periode Akuntansi : Biaya periodenya lebih dari satu tahun, merupakan pengeluaran modal (capital expenditure) Bebanperiodenya kurang dari satu tahun, merupakan pengeluaran pendapatan (revenue expenditure)Jumlah Rupiah Yang Dikeluarkan : Biaya, Jumlah rupiah yang dikeluarkan dalam jumlah yang besar. Beban,Jumlah rupiah yang dikeluarkan relatif kecil.Siklus pengeluaran (expenditure cycle) terdiri atas aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan akuisisi dan pembayaran barang serta jasa. Aktivitas utama dari siklus pengeluaran adalah (1) membeli barang dan jasa (transaksi pembayaran), dan (2) melakukan pembayaran (transaksi pengeluaran kas).Siklus pengeluaran juga termasuk dengan transaksi pembayaran gaji, karena transaksi gaji berpengaruh dengan besarnya pengeluaran yang akan dilakukan oleh perusahaan.

Tujuannya:

Manajemen akan menetapkan asersi implisit atau eksplisit tentang transaksi dan saldo siklus pengeluaran dalam laporan keuangan perusahaan. Asersi-asersi ini mendefinisikan tujuan audit spesifik dari program audit siklus pengeluaran. Kebanyakan audit atas siklus pengeluaran mencakup tujuan-tujuan utama tersebut, tetapi tidak dimaksudkan untuk membahas semua situasi yang dihadapi klien. Untuk mencapai tujuan audit spesifik tersebut, auditor menggunakan bagian dari metode perencanaan dan pengujian audit.

Pemahaman Tentang Bisnis Dan Industri Akan Membantu Auditor Dalam Memahami Risiko Bisnis Klien Pemahaman tentang bisnis dan industri akan membantu auditor dalam memahami risiko bisnis klien. Selain itu, pemahaman ini juga akan membantu auditor dalam membuat pertimbangan tentang :1. MaterialitasMaterialitassiklus pengeluaran bagi pemakai laporan keuangan. Siklus pengeluaran merupakan proses inti bagi banyak industri dan mencerminkan jumlah serta volume transaksi dalam siklus ini di mana risiko terjadinya salah saji yang material adalah tinggi. Beberapa dari akun itu, seperti persediaan, properti, pabrik dan peralatan, serta jenis beban utama yang secara individual dapat bersifat material terhadap laporan keuangan. Dalam situasi ini, auditor berusaha mencapai tingkat risiko yang rendah bahwa transaksi siklus pengeluaran merupakan sumber terjadinya salah saji yang material dalam laporan keuangan.2. Risiko inherenRisiko inheren dalam siklus pengeluaran. Dalam menilai risiko inheren untuk asersi-asersi siklus pengeluaran, auditor harus mempertimbangkan faktor-faktor penting yang bisa mempengaruhi asersi-asersi diseluruh laporan keuangan, serta faktor-faktor yang hanya berkaitasn dengan asersi spesifik dalam siklus pengeluaran.3. Resiko Prosedur AnalitisPengujian analitis merupakan hal yang efektif dalam mengidentifikasi akun-akun siklus pengeluaran yang mengandung salah saji. Resiko prosedur analitis merupakan resiko deteksi bahwa prosedur tersebut akan gagal dalam mendeteksi kekeliruan dan kesalahan pengujian.

Prosedur Analisis yang Umum Digunakan dalam Audit atas Siklus PengeluaranRasioRumusSignifikansi Audit

Jumlah Hari Perputaran Hutang UsahaRata-rata Hutang Usaha Pembelian x 365Pengalaman sebelumnya atas jumlah hari perputaran hutang usaha dipadukan dengan pengetahuan tentang pembelian sekarang dapat bermanfaat dalam mengestimasi hutang periode berjalan. Semakin pendek periode dapat menunjukkan masalah kelengkapan.

Harga pokok Penjualan terhadap Hutang UsahaHarga Pokok Penjualan Hutang Usahajumlah ini akan berubah sekitar persentase yang sama dari tahun ke tahun, kecuali perusahaan mengubah kebijakan pembayarannya

Hutang sebagai porsentase dari Total AkttivaHutang Usaha Total AktivaSaldo hutang usaha di luar neraca bermanfaat dalam membandingkannya dengan data industri. Penurunan rasio ini yang signifikan dapat menunjukkan masalah kelengkapan.

Rasio Lancar (Curient Ratio)Aktiva Lancar Kewajiban LancarKenaikan yang signifikan atas rasio lancar dibandingkan dengan pengalaman tahun sebelumnya dapat menunjukkan masalah kelengkapan. Namun rasio ini juga dapat dipengaruhi oleh perubahan akun aktiva.

Rasio Cepat (QuickRatio)Aktiva Moneter Lancar Kewajiban Moneter LancarKenaikan yang signifikan atas rasio lancar dibandingkan dengan pengalaman tahun sebelumnya dapat menunjukkan masalah ke1engkapan. Namun rasio ini juga dapat dipengaruhi oleh perubahan akun aktiva.

Setiap perusahaan menghadapi kekuatan pasar yang berbeda, sehingga membuat permintaan atas arus kas perusahaan juga berbeda. Bagi perusahaan manufaktur, siklus operasi kotor diestimasi oleh jumlah hari rata-rata yang dibutuhkan untuk memutar persediaan dan menagih piutang. Siklus operasi bersih adalah siklus operasi kotor dikurangi dengan hari perputaran hutang usaha, yaitu waktu yang diberikan pemasok untuk menggunakan kredit dagang sebelum barang dan jasa harus dibayar. Bagi beberapa perusahaan yang bergerak dalam industri jasa, hutang usaha mungkin tidak memiliki peran yang signifikan dan risiko terjadinya salah saji yang material tidaklah besar. Pemahaman tentang bisnis dan industri ini akan membantu auditor dalam memahami risiko bisnis klien. Selain itu, pemahaman ini juga akan membantu auditor dalam membuat pertimbangan tentang :-Materialitas siklus pengeluaran bagi pemakai laporan keuangan.-Risiko inheren dalam siklus pengeluaran.-Pengendalian inheren dalam siklus pengeluaran.-Pemberian jasa bernilai tambah.

Mempertimbangkan Komponen Pengendalian Internala.Lingkungan PengendalianPemahaman tentang bagaimana manajemen bertanggungjawab atas penggunaan sumber daya perusahaan merupakan hal yang berguna untuk menentukan :-Laporan yang digunakan manajemen untuk mengevaluasi review kinerja peruahaan.-Seberapa sering dan seberapa cepat laporan manajemen direview.-Keputusan yang didasarkan atas laporan itu.-Kebijakan perusahaan untuk menindaklanjuti masalah yang berasal dari laporan utama.

b.Penilaian Risiko ManajemenPenilaian risiko manajemen yang berkaitan dengan aktivitas siklus pengeluaran meliputi pertimbangan atas hal-hal berikut :-Kemampuan perusahaan dalam memenuhi kebutuhan arus kas untuk transaksi pembelian.-Kontinjensi kerugian yang berkaitan dengan komitmen pembelian.-Terus tersedianya perlengkapan yang penting dan stabilitas pemasok yang penting.-Pengaruh kenaikan biaya terhadap perusahaan.-Atensi perusahaan terhadap risiko terjadinya pembayaran berganda.-Atensi perusahaan terhadap risiko kecurangan yang dilakukan oleh pegawai.

c.Informasi dan komunikasiPemahaman atas sistem akuntansi memerlukan pengetahuan tentang metode pemrosesan data dan dokumen serta catatan penting yang digunakan dalam pemrosesan transaksi siklus pengeluaran. Informasi penting yang harus dipahami auditor meliputi :-Bagaimana pembelian, pembayaran, dan retur diawali.-Bagaimana transaksi pembelian diperhitungkan ketika barang dan jasa diterima atau barang dikembalikan.-Catatan akuntansi, dokumen, akun, dan file komputer apa yang digunakan dalam akuntansi untuk berbagai tahapan dari setiap transaksi siklus pembelian.-Proses yang mengawali terjadinya pembayaran atas barang dan jasa.

d.PemantauanAktivitas pemantauan yang mengharuskan auditor mendapatkan pengetahuan, apabila berlaku, mencakup :-Umpan balik yang terus menerus dari pemasok perusahaan menyangkut setiap masalah masalah pembayaran atau masalah pengiriman di masa depan.-Komunikasi dari auditor eksternal tentang kondisi yang dapat dilaporkan atau kelemahan yang material atas pengendalian internal yang relevan, yang ditemukan selama audit sebelumnya.-Penilaian periodik oleh auditor internal tentang kebijakan serta prosedur pengendalian yang berhubungan dengan siklus pengeluaran.

e.Penilaian awal atas risiko pengendalianAuditor dapat melaksanakan beberapa pengujian pengendalian secara berbarengan dengan prosedur untuk mendapatkan pemahaman yang diperlukan. Dalam kasus ini, auditor dapat memperoleh kepastian yang terbatas mengenai keefektifan pengendalian bersangkutan. Bukti yang diperoleh dari pengujian pengendalian secara berbarengan tersebut dapat mendukung penurunan penilaian awal atas risiko pengendalian untuk asersi-asersi terkait tertentu sedikit dibawah maksimum atau tinggi.

Akivitas dalam pengendalian :Ada dua jenis pengendalian yaitu :-Pengendalian umum, yang berkaitan dengan lingkungan komputer dan yang mempunyai pengaruh pervasif.-Pengendalian aplikasi, yang berkaitan dengan setiap aplikasi akuntansi yang terkomputerisasi, seperti siklus pengeluaran.Dokumen dan Catatan UmumDokumen dan catatan umum yang tercakup dalam siklus pengeluaran antara lain :-Permintaan pembelian-Pesanan pembelian-Laporan penerimaan-Faktur penjual-Voucher-Laporan pengecualian-Ikhtisar voucher-Register voucher-File induk pemasok yang telah disetujui-File pesanan pembelian terbuka-File penerimaan-File transaksi pembelian-File induk hutang usaha-File suspensi atau penolakan

Fungsi-fungsiPemrosesan transaksi pembelian mencakup fungsi-fungsi pembelian berikut :a.Pengajuan pembelian. Permintaan yang diajukan oleh perusahaan untuk melakukan transaksi dengan perusahaan lain yang meliputi :-Pencantuman nama pemasok pada daftar pemasok yang telah disetujui.-Pengajuan kembali permintaan barang dan jasa.-Pembuatan pesanan pembelian.

b.Penerimaan barang dan jasa. Penerimaan atau pengiriman fisik barang atau jasa yang mencakup :-Penerimaan barang.-Penyimpanan barang yang diterima untuk persediaan.-Pengembalian barang ke pemasok.c.Pencatatan kewajiban. Pengakuan formal oleh perusahaan atas kewajiban hukum, yang meliputi :-Pembuatan voucher pembayaran dan pencatatn kewajiban.-Pertanggungjawaban atas transaksi yang telah dicatat.

Sistem Ilustratif untuk Transaksi PembelianProses transaksi pembelian dibuat dalam bentuk bagan arus. Bagan arus tersebut menunjukkan tahapan yang dilalui transaksi mulai dari pemrakarsaan transaksi pada buku besar, yang mendukung laporan keuangan. Auditor juga harus mendokumentasikan aktivitas atau prosedur pengendalian yang penting.

Memahami dan Menilai Risiko Pengendalian

Auditor harus memperoleh pemahaman tentang siklus pembelian yang mencukupi untuk merencanakan audit. Yaitu, auditor perlu memiliki pemahaman yang cukup agar mampu mengidentifikasi jenis-jenis salah saji yang potensial, mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi salah saji yang material, dan merancang pengujian substantif. Jika auditor merencanakan untuk menilai risiko pengendalian pada tingkat yang rendah untuk suatu asersi, maka penting bagi dia untuk memperoleh pemahaman mengenai prosedur pengendalian atas asersi tersebut.

AKTIVITAS PENGENDALIAN-TRANSAKSI PENGELUARAN KASDokumen dan Catatan UmumDokumen dan catatan penting yang digunakan dalam pemrosesan transaksi pengeluaran kas meliputi :-Cek-Ikhtisar cek-File transaksi pengeluaran kas-Jurnal pengeluaran kas atau register cek

Fungsi-fungsiPengendalian atas pengeluaran kas meliputi hal-hal berikut :-Total run to run membandingkan saldo awal file pengeluaran kas ditambah transaksi, dengan saldo akhir yang diperkirakan dalam file transaksi pengeluaran kas yang telah dimutakhirkan serta file induk hutang usaha.-Pengecekan independen atas kesesuaian total cek yang diterbitkan dengan total batch voucher yang diproses pembayaran.-Pengecekan independen oleh supervisor akuntansi atas kesesuaian jumlah yang dijurnal dan dibukukan ke hutang usaha dengan ikhtisar cek yang diterima dari bendahara.-Rekonsiliasi bank secara independen.

Memahami dan Menilai Risiko Pengendalian

Auditor biasanya memperoleh pemahaman mengenai kelima aspek pengendalian internal yang berkaitan dengan pengeluaran kas itu melalui pengalaman sebelumnya dengan klien, observasi, tanya jawab, dan menginspeksi dokumen. Pengujian pengendalian merupakan cara untuk menilai keefektifan pengendalian internal.

PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS SALDO HUTANG USAHAHutang usaha biasanya merupakan kewajiban lancar terbesar dalam neraca dan merupakan faktor yang signifikan dalam mengevaluasi solvensi jangka pendek perusahaan. Seperti halnya dengan piutang usaha, hutang usaha biasanya juga dipengaruhi oleh volume transaksi yang tinggi dan karenanya sangat rentan terhadap salah saji. Akan tetapi bila dibandingkan dengan audit saldo aktiva, audit atas hutang lebih ditekankan pada asersi kelengkapan daripada asersi eksistensi atau kejadian. Tahapannya yaitu :

1.Menentukan Risiko Deteksi untuk Pengujian Rincian2.Merancang Pengujian Substantif3.Prosedur Awal4.Prosedur Analitis5.Pengujian Rincian Transaksi6.Pengujian Rincian Saldo7.Perbandingan Penyajian Laporan dengan GAAP

Jasa bernilai tambahDalam proses pelaksanaan audit, audit dapat mementapkan tolak ukur atas pengeluaran perusahaan dibandingkan dengan perusahaan lain dalam industri yang sama.Pengujian detil transaksiDalam melaksanakan pengujian, auditor menitikberatkan pada usaha medeteksi kurang saji dalam pencatatan utang dan utang yang tidak dicatat. Seberapa luas pengujian tergantung pada tingkat risiko deteksi pada masing-masing asersi-asersi bersangkutan. a. Pencocokan Utang dalam Pembukuan ke Dokumen PendukungDalam pengujian ini, pengkreditan dalam rekening utang dagang dicocokkan ke dokumen pendukung yang ada pada arsip klien, seperti faktur penjual, laporan penerimaan barang dan order pembelian. Pendebetannya dicocokkan ke dalam dokumen pengeluaran kas, seperti bukti pengeluaran cek, memo dari penjual dan potongan lainnya. Pengujian ini akan menghasilkan bukti untuk tujuan audit yang berkaitan dengan empat dari lima asersi,terkecuali asersi kelengkapan. b. Pengujian Pisah Batas PembelianBertujuan untuk memastikan bahwa pembelian yang terjadi di seputar tanggal tutup buku telah dicatat pada periode yang tepat. Pengujian ini biasanya dilakukan untuk masa lima sampai 10 hari sebelum atau sesudah tanggal tutup buku. Bukti dari pengujian ini berkaitan dengan asersi keberadaan atau ketersediaan dan asersi kelengkapan utang dagang. Dalam melaksanakan pengujian ini auditor harus menentukan bahwa pisah batas yang tepat telah dilakukan pada saat klien melakukan perhitungan fisik persediaan maupun dalam pencatatan transaksi pembelian

c. Pengujian Pisah Batas Pengeluaran KasPengujian pisah batas pengeluaran kas dapat diperoleh melalui observasi langsung atau review atas dokumen-dokumen intern. Penelusuran juga dapat dilakukan dengan menelusuri cek-cek dibayar dalam periode waktu beberapa hari sebelum dan sesudah tanggal neraca ke tanggal pencatatan cek tersebut dalam pembukuan. Bukti yang diperoleh dari pengujian ini juga berkaitan dengan asersi-asersi keberadaan atau keterjadian dan asersi kelengkapan utang dagang.d. Pencarian utang tidak dicatatTerdiri dari prosedur-prosedur yang dirancang secara khusus untuk mendeteksi kewajiban per tanggal neraca yang dicatat. e. Pembayaran kemudian. Pemeriksaan atas pembayaran-pembayaran kemudian terdiri dari pemeriksaan atas cek-cek yang diterbitkan atau voucher yang dibayar setelah tanggal neraca. Pengujian ini dilakukan sampai dengan akhir tanggal pekerjaan lapangan untuk memperbesar kemungkinan memperoleh bukti tentang utang secara sengaja atau kurang teliti sehingga tidak dimasukkan kedalam utang pada tanggal laporan keuangan. f. Prosedur-prosedur lain. Dokumen-dokumen pendukung utang yang telah dicatat, tetapi masih belum dibayar sampai tanggal terakhir pekerjaan lapangan juga harus diperiksa dengan pengujian. Prosedur-prosedur yang bisa membawa pada pembuktian adanya hutang tidak dicatat, meliputi: menyelidiki order pembelian yang tidak lengkap dokomen pendukung lainnya, mengajukan pertanyaan pada personil akuntansi dan pembelian tentang utang yang tidak dicatat, mereview anggaran aktiva tetap,perintah kerja dan kontrak pembangunan untuk mencari bukti adanya utang yang tidak dicatat.

KesimpulanPada perusahaan, pengeluaran merupakan hal yang harus dilakukan selain disamping tujuannya untuk mendapatkan laba. Pengeluaran yang dikeluarkan oleh perusahaan misalnya dalam membeli peralatan, perlengkapan, pembayaran beban gaji, administrasi ataupun pembayaran atas kerugian yang tidak terduga, seperti kebakaran, retur atas barang rusak yang telah diterima oleh pelanggan ataupun masalah yang terjadi diluar keinginan perusahaan. Siklus pengeluaran (expenditure cycle) terdiri atas aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan akuisisi dan pembayaran barang serta jasa. Aktivitas utama dari siklus pengeluaran adalah (1) membeli barang dan jasa (transaksi pembayaran), dan (2) melakukan pembayaran (transaksi pengeluaran kas). Siklus pengeluaran juga termasuk dengan transaksi pembayaran gaji, karena transaksi gaji berpengaruh dengan besarnya pengeluaran yang akan dilakukan oleh perusahaan.