audit atas pendapatan pt nave laporan...

130
UNIVERSITAS INDONESIA AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522 FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPOK JULI 2013 Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Upload: dongoc

Post on 31-Mar-2018

295 views

Category:

Documents


18 download

TRANSCRIPT

Page 1: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

UNIVERSITAS INDONESIA

AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE

LAPORAN MAGANG

MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN

0906525522

FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

DEPOK

JULI 2013

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 2: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

UNIVERSITAS INDONESIA

AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE

LAPORAN MAGANG

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Ekonomi

MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN

0906525522

FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

DEPOK

JULI 2013

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 3: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 4: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 5: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 6: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahhirabbilalamin. All praise is to Allah, Lord of the worlds.

The Entirely Merciful, The Especially Merciful. So which of the favors of your

Lord would you deny? Atas segala perlindungan, kasih sayang, ampunan,

pertolongan, rizki, karunia-Nya, terima kasih Ya Allah. Alhamdulillah.

Terima kasih untuk Abah Mamah atas segala kasih sayang, doa,

dukungan, kepercayaan, sampai akhirnya dapat menyelesaikan studi di tempat

perantauan. Untuk Adek, yang memilihkan UI daripada UGM, makasih Dek

hihihiii.. Adek yang hebat, yang tidak pernah mengeluhkan cobaan-Nya. Tapi

Dek, jangan lupa belajar dong haha.

Untuk Ibu Wasilah selaku dosen pembimbing, terima kasih Bu. Tidak

hanya menjadi pembimbing, namun juga teman curhat. Dosen pembimbing yang

sangat mudah dihubungi, sangat sabar dan membantu mahasiswanya. Untuk Ibu

Sylvia Veronica selaku Kaprodi S1 Akuntansi FEUI yang juga telah menunjuk

Ibu Wasilah sebagai pembimbing saya, serta untuk Bapak Dodik dan Ibu Dian

Nastiti yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk menguji sidang laporan

magang saya. Terima kasih atas kritik dan saran yang sangat membangun.

Untuk tim audit di KAP Langit Senja, terutama untuk tim audit PT NAVE.

Terima kasih atas kehangatan, kekeluargaan, dukungan dan pembelajaran yang

telah diberikan, untuk Kojimbro, Om Bern, Kakak Ule, Kak Citra, Kak Feli, Kak

Riri, Kak Ate, Kak Agus, Kak Mel, Kak Ricky, Sisko, Adrian, dan Koh Hery.

Terutama untuk Kojimbro, Om Bern, Kak Cicit, yang sudah mau super direpotkan

2013 oleh pertanyaan-pertanyaan tabu itu :D.

Untuk Perwita, rumah di Depok sejak hari pertama menjadi mahasiswa

baru sampai merampungkan wisuda. Mbak Warti, Paklik, Anis, Ikbal, Mba Nurs,

Mba Luth, Kiki, Mei, Maeda, Widya, Inah, Mbak Dhea, Aul, Dipu, Biancha,

Dewi, Rahmi (diurutkan dari senioritas lalu urutan kamar). Untuk existing

penghuni waktu masuk Perwita, Teh Rini, Mbak Aril, Mbak Echa, Mbak Ina,

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 7: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

Mbak Zia. Membuat perantauan ini menjadi semu; membuat kos ini menjadi

seperti rumah kedua.

Untuk Dewi dan Inah, sobat sejak SMA, lanjut ke kuliah dan kosan. Mei

teman sejak SMP, Bi sejak SMA, Naela dan Enggar yang juga teman dari SMA.

Untuk Irna yang selalu mau menemani makan random hihi. Untuk sobat dari SD,

SMP, dan SMA yang terpisah jarak dan tidak bisa disebutkan satu persatu: Tia,

Nisa, Gagas, Keke, Rere, Dibyo, Riris, Cadhok, Yonika, Udin, Fahmoi, Langun,

Sarah, Ais dan lainnya.

Untuk keluarga besar BEM FEUI 2010, 2011, dan 2012. Untuk PI BEM

FEUI 2012 dengan segala waktu dan pengalamannya: Towi, Denis, Eja, Inah,

Mpit, Nisa, Site, Sarah, Sasa, dan Aldi. Terutama untuk yang sudah datang ketika

sidang, terima kasih :D. Untuk anak-anakku tercinta, KI BEM FEUI 2012:

Gilang, Ola, Fey, Jayu, Kiki, Tyas, Gandung, Liza, Sona, dan tentunya rekan-

rekan tercinta Il dan Virsya, makasih atas waktunya, kenangannya, bantuannya,

hadiah sidangnya hihi. Been nice to know you guys! Untuk KI BEM 2012: Kak

Bangun, Kak Tita, Ripa, Eja, Kak Numut, Kak Citet, Dini, Virsya, Mpit, Kak

Tipink dan Jerry. Untuk Kak Fajar aje juga, yang dengan sarkasme ini itunya juga

telah membantu dan memberi banyak saran hehe ampun Kak :D.

Untuk teman-teman FEUI 2009, terutama Pupu, Ripa, Il, Ferin, Dini,

Indra, Naqib, Dhika, Nana, Nehsya, Lupi, Nana, Bobob, Aisha, Caca yang selalu

menerima saya kapanpun dengan hangat, terima kasih. Untuk PI KOMPeK 13:

Cmink, Andrew, Ocep, Evelin, Ray dan Edlin; terima kasih atas kesempatannya

bekerja sama dengan kalian. Terima kasih pula untuk teman sepercurhatan

magang di KAP Langit Senja: Il, Cmink, Mega, Ola, Ninda, Ramna, Sidiq,

Gerard, Fachry, Moan dan Puti.

Untuk seluruh dosen-dosen di FEUI, terima kasih atas sharing ilmunya.

Untuk keluarga Asisten Pengajar di jurusan Akuntansi, terima kasih atas bantuan

dan pengalaman serunya. Untuk seluruh staf di Departemen Akuntansi, Dekanat,

Perpustakaan dan satpam-satpam FEUI yang tidak bisa disebutkan satu-satu,

terima kasih atas jasa-jasanya.

Last but not least, terima kasih bagi setiap pihak baik yang telah

membantu saya mengkhatamkan studi di FEUI, maupun bagi tiap pihak yang

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 8: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

telah banyak membantu saya selama ini, maaf tidak bisa disebutkan satu persatu.

Saya menyadari masih banyak kekurangan dalam laporan saya. Semoga laporan

magang ini dapat membawa kebermanfaatan bagi Pembacanya. Terima kasih.

Jakarta, 8 Juli 2013

Penulis,

Mutiara Nuraina Saifuddin

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 9: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 10: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

ix

ABSTRAK

Nama : Mutiara Nuraina Saifuddin

Program Studi : Akuntansi

Judul : Audit atas Pendapatan PT NAVE

Laporan magang ini membahas mengenai proses audit yang dilakukan oleh KAP

Langit Senja terhadap akun pendapatan PT NAVE untuk periode yang berakhir

pada tanggal 31 Desember 2012. Secara lebih rinci, dibahas mengenai kebijakan

akuntansi, prosedur audit, temuan audit, serta analisis atas pendapatan PT NAVE

dan proses audit KAP Langit Senja. Berdasarkan hasil proses audit, dijelaskan

bahwa kebijakan akuntansi atas pendapatan PT NAVE telah sesuai dengan

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang berlaku, serta prosedur

audit yang dijalankan tim audit KAP atas pendapatan PT NAVE telah sesuai

dengan teori dan standar yang berlaku.

Kata kunci:

Audit; materialitas; pendapatan

ABSTRACT

Name : Mutiara Nuraina Saifuddin

Major : Accounting

Title : Audit of Revenue of PT NAVE

The report is aimed to explain the KAP Langit Senja’s audit process of revenue of

PT NAVE for the period ended December 31st, 2012. Furthermore, the report

discusses the accounting policies, audit procedures, audit findings as well as

analysis of revenue of PT NAVE and the audit process of KAP Langit Senja.

Based on the result of the audit process, the revenue policies of PT NAVE have

complied with the Indonesian Financial Accounting Standards (PSAK). In

addition, the audit procedures, which are applied by the public accountant firm,

have complied with the theory and the standards which prevail.

Key words:

Audit; materiality; revenue

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 11: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................... i

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ......................................................ii

TANDA PERSETUJUAN LAPORAN AKHIR MAGANG ................................. iii

HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................................iv

KATA PENGANTAR ................................................................................................ v

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ............................ viii

ABSTRAK...................................................................................................................ix

ABSTRACT ..................................................................................................................ix

DAFTAR ISI ............................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ................................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. xiv

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. xv

BAB 1 PENDAHULUAN ....................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang Pelaksanaan Magang ........................................................ 1

1.2 Tujuan Program Magang ............................................................................ 2

1.3 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Magang.................................................. 2

1.4 Aktivitas Magang Secara Umum ............................................................... 3

1.5 Tujuan Penulisan Laporan Magang .......................................................... 5

1.6 Ruang Lingkup Penulisan Laporan Magang ............................................. 5

1.7 Sistematika Penulisan ................................................................................. 6

BAB 2 LANDASAN TEORI .................................................................................. 8 2.1 Gambaran Umum Audit ............................................................................. 8

2.1.1 Definisi Audit ................................................................................ 8

2.1.2 Perbedaan Tanggung Jawab Auditor Independen dengan

Tanggung Jawab Manajemen ....................................................... 9

2.1.3 Asersi Manajemen ........................................................................ 9

2.1.4 Tujuan Audit ............................................................................... 10

2.1.4.1 Tujuan Audit terkait Transaksi ................................ 11

2.1.4.2 Tujuan Audit terkait Saldo....................................... 12

2.1.4.3 Tujuan Audit terkait Penyajian dan

Pengungkapan ......................................................... 13

2.2 Pengendalian Internal (Internal Control) ................................................ 13

2.3 Materialitas ................................................................................................ 16

2.4 Proses Audit .............................................................................................. 17

2.4.1 Merencanakan dan Mendesain Pendekatan Audit (Plan and

Design an Audit Approach) ........................................................ 17

2.4.2 Melakukan Uji Pengendalian dan Uji Substantif atas

Transaksi...................................................................................... 19

2.4.3 Melakukan Prosedur Analitis dan Uji Substantif atas Detil

Saldo ............................................................................................ 20

2.4.4 Menyelesaikan Audit dan Menerbitkan Laporan Audit ........... 21

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 12: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

xi

2.5 Akuntansi untuk Pendapatan: Pengakuan, Pengukuran, Penyajian &

Pengungkapan ............................................................................................. 21

2.6 Akuntansi untuk Kontrak Konstruksi: Pengakuan, Pengukuran,

Penyajian & Pengungkapan ....................................................................... 22

2.7 Akuntansi untuk Sewa: Pengakuan, Pengukuran, Penyajian &

Pengungkapan ............................................................................................. 22

2.8 Perjanjian Konsesi Jasa .............................................................................. 22

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ................................................. 23 3.1 Profil Kantor Akuntan Publik .................................................................. 23

3.1.1 Jasa Profesional yang Disediakan oleh KAP ............................ 23

3.1.1.1 Audit and Assurance ................................................ 23

3.1.1.2 Tax ............................................................................. 24

3.1.1.3 Advisory .................................................................... 26

3.1.2 Sektor Industri pada KAP ........................................................... 27

3.2 Profil Perusahaan Klien ............................................................................ 28

3.2.1 Profil Singkat PT NAVE ............................................................ 28

3.2.2 Struktur Organisasi PT NAVE ................................................... 29

3.2.3 Pendapatan PT NAVE ................................................................ 30

BAB 4 PEMBAHASAN DAN ANALISIS ......................................................... 34 4.1 Sekilas Tentang Pelaksanaan Audit ......................................................... 34

4.2 Proses Audit .............................................................................................. 34

4.2.1 Perencanaan (Planning) .............................................................. 34

4.2.1.1 Menerima atau Melanjutkan Klien.......................... 35

4.2.1.2 Pembuatan Engagement Letter dengan Klien,

Pembentukan Tim, dan Pengecekan Independensi

Anggota Tim ............................................................. 36

4.2.1.3 Memahami Risiko Bisnis Klien dan Menilai Risiko

Klien .......................................................................... 37

4.2.1.4 Memahami Pengendalian Internal Klien ................ 39

4.2.1.5 Menentukan Strategi Audit Dan Perencanaan

Audit.......................................................................... 41

4.2.2 Audit Lapangan (Audit Fieldwork) ............................................ 44

4.2.2.1 Menyiapkan Lead Schedule ..................................... 47

4.2.2.2 Memahami dan Mengevaluasi Kebijakan Akuntansi

Pendapatan ................................................................ 48

4.2.2.3 Menilai Sumber Pendapatan (Assess Revenue

Stream) ...................................................................... 59

4.2.2.4 Pengujian Transaksi Penjualan atas Penjualan

Barang (Test of Revenue Transactions from Sale of

Goods) ....................................................................... 63

4.2.2.5 Pengujian Transaksi Penjualan atas Pemberian Jasa

(Test of Revenue Transactions from Rendering

Service) ..................................................................... 66

4.2.2.6 Pengujian Cut-Off Penjualan-Piutang Usaha (Test of

Sales-Accounts Receivable Cut-Off) ....................... 69

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 13: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

xii

4.2.2.7 Pengujian Customer Advances (Test Contribution in

Customer Advances) ................................................ 72

4.2.2.8 Verifikasi Informasi untuk Pengungkapan (Verify

Information for Disclosure) ..................................... 76

4.2.3 Penyelesaian dan Pelaporan Audit ............................................. 76

4.3 Analisis ...................................................................................................... 77

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................. 81

5.1 Kesimpulan ................................................................................................ 81

5.2 Saran ........................................................................................................... 82

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 85

LAMPIRAN .............................................................................................................. 86

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 14: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Jadwal Kerja Audit Laporan Keuangan PT NAVE ................................. 42

Tabel 4.2 Ikhtisar Pengujian Substantif .................................................................... 46

Tabel 4.3 Hasil Penilaian atas Pendapatan PT NAVE ............................................. 60

Tabel 4.4 Hasil Pengambilan Sampel Audit Transaksi Penjualan Barang ............. 63

Tabel 4.5 Contoh Hasil Pendokumentasian Audit Transaksi Penjualan Barang .... 64

Tabel 4.6 Hasil Pengambilan Sampel Audit Transaksi Penjualan Jasa .................. 67

Tabel 4.7 Contoh Hasil Pendokumentasian Audit Transaksi Penjualan Jasa ......... 68

Tabel 4.8 Contoh Hasil Pendokumentasian Pengujian Cut-Off Penjualan-

Piutang Usaha............................................................................................. 71

Tabel 4.9 Contoh Dokumentasi Movement atas Akun Advance Deposit PT

NAVE (dalam Rp) ..................................................................................... 73

Tabel 4.10 Hasil Pengambilan Sampel Audit Customer Advance ............................ 73

Tabel 4.11 Contoh Hasil Pendokumentasian Pengujian Customer Advance ............ 73

Tabel 4.12 Perbandingan Antara Teori Dan Standar Dengan Praktik Di

Lapangan .................................................................................................... 77

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 15: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bagian-bagian Penting dalam Pendeskripsian Audit ........................... ..8

Gambar 2.2 Tahap-tahap Audit Laporan Keuangan ................................................. .17

Gambar 3.1 Struktur Organisasi NAVI Group .......................................................... .29

Gambar 3.2 Struktur Kepemilikan terhadap PT NAVE ........................................... .30

Gambar 3.3 Struktur Kepemilikan oleh PT NAVE................................................... .30

Gambar 3.4 Pendapatan PT NAVE 2012 (Unaudited) (dalam Rp .000) ................. .31

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 16: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 PSAK 23 (Revisi 2010): Pendapatan........................................................ 86

Lampiran 2 PSAK 30 (Revisi 2011): Sewa .................................................................. 91

Lampiran 3 PSAK 34 (Revisi 2010): Kontrak Konstruksi .......................................... 94

Lampiran 4 ISAK 16: Perjanjian Konsesi Jasa ............................................................ 98

Lampiran 5 Contoh Lead Schedule untuk Pendapatan (dalam Rp) ............................ 100

Lampiran 6 Example of Calculation of Revenue from Project LAPOR ..................... 101

Lampiran 7 Contoh Format Pengujian Transaksi Penjualan Barang (dalam

Rp .000) ...................................................................................................... 103

Lampiran 8 Contoh Format Pengujian Transaksi Penjualan Jasa – Revenue from

Service (dalam Rp .000) ............................................................................ 101

Lampiran 9 Contoh Format Pengujian Transaksi Penjualan Jasa – EPC Sales dan

Sales Return (dalam Rp .000) ................................................................... 105

Lampiran 10 Contoh Format Pengujian Transaksi Penjualan Jasa – BOT Sales dan

Rental Sales (dalam Rp .000) .................................................................... 107

Lampiran 11 Contoh Format Pengujian Cut-Off Penjualan-Piutang Usaha (dalam

Rp .000) ...................................................................................................... 111

Lampiran 12 Contoh Format Pengujian Customer Advance PT NAVE (dalam

Rp .000) ...................................................................................................... 113

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 17: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

1 Universitas Indonesia

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Pelaksanaan Magang

Dewasa ini, lapangan usaha tumbuh dengan cepat sehingga tidak dapat

dipungkiri bahwa persaingan dunia usaha menjadi semakin ketat. Agar dapat

bersaing dengan baik, pelaku usaha perlu mempersiapkan setiap komponen

usahanya agar menjadi kompetitif sehingga usahanya tidak dengan mudah ditelan

oleh iklim usaha yang ketat tersebut. Salah satu komponen yang paling penting

adalah sumber daya manusia (SDM) perusahaan.

Perusahaan mempunyai berbagai cara untuk meningkatkan kualitas SDM-

nya supaya SDM-nya menjadi semakin kompetitif, mulai dari training, workshop,

coaching, dll. Selain itu, untuk menyaring bibit SDM yang berkualitas, hal lazim

yang dilakukan perusahaan adalah membuka kesempatan program magang.

Program magang ini relatif lebih luas cakupannya dibandingkan dengan program

penyaringan karyawan biasa karena dapat diikuti oleh mahasiswa yang belum

mencapai kelulusan perguruan tinggi.

Program magang mempunyai banyak keuntungan bagi perusahaan.

Keuntungan yang pertama adalah mendapatkan tenaga kerja tambahan yang

sifatnya temporer dengan gaji yang tidak semahal karyawan biasa. Bahkan

kebijakan perusahaan terkait gaji untuk program magang sangat beragam antara

satu perusahaan dengan yang lain. Umumnya, perusahaan tetap memberi gaji

kepada peserta magang namun dengan nominal yang jauh lebih kecil daripada

karyawan biasa. Hal ini dapat dimaklumi karena peserta magang tidak

mempunyai beban kerja seberat karyawan biasa dan hanya merupakan pekerja

temporer. Beberapa perusahaan lain bahkan tidak memberi gaji kepada peserta

magang. Selain itu, keuntungan lain bagi perusahaan adalah dapat memantau

kualitas peserta magang tersebut, apakah layak untuk diberikan penawaran untuk

melanjutkan karir sebagai karyawan atau tidak. Dengan kata lain, perusahaan

dapat mengurangi risiko menerima karyawan yang kinerjanya tidak memuaskan.

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 18: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

2

Universitas Indonesia

Banyaknya keuntungan program magang membuat banyak perusahaan

membuka kesempatan magang. Di sisi lain, Fakultas Ekonomi Universitas

Indonesia menyadari bahwa program magang dapat membantu menjembatani

teori-teori yang diberikan di bangku kuliah dengan praktek yang sebenarnya di

lapangan. Sebagai institusi pendidikan terkemuka di Indonesia, Fakultas Ekonomi

Universitas Indonesia tentunya tidak ingin hanya mengembangkan hard skill

mahasiswa saja, namun juga soft skill mahasiswa. Program magang diberikan

kepada mahasiswa yang telah mengikuti minimal 120 sks dengan (Indeks Prestasi

Kumulatif) IPK minimal 2,75. Mengikuti program magang dan menulis laporan

magang merupakan salah satu opsi tugas akhir untuk memenuhi syarat kelulusan

di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

1.2 Tujuan Program Magang

Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia membuka kesempatan bagi

mahasiswa untuk mengikuti program magang sebagai salah satu opsi syarat

kelulusan. Program magang ini bertujuan untuk membuka kesempatan bagi

mahasiswa menerapkan teori dan pengetahuan yang diterima selama masa

perkuliahan ke dalam kehidupan kerja nyata. Tentunya terdapat perbedaan antara

teori yang dipelajari dengan praktek nyata di lapangan. Di sisi lain, mahasiswa

juga dapat mempelajari hal-hal yang tidak dipelajari di bangku perkuliahan.

Program magang diharapkan dapat mengatasi perbedaan itu sehingga semakin

banyak pengetahuan yang mahasiswa dapatkan.

Program magang juga dimaksudkan untuk menerapkan program link and

match antara sistem perguruan tinggi dengan perusahaan-perusahaan di

lingkungan bisnis, terutama antara Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

dengan perusahaan yang terlibat. Mahasiswa juga diharapkan dapat memperkaya

pengalaman dalam menghadapi dunia kerja yang sebenarnya, sehingga mahasiswa

akan menjadi sumber daya manusia yang siap bersaing di dunia kerja.

1.3 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Magang

Penulis mendapat kesempatan untuk melaksanakan program magang di

Kantor Akuntan Publik (KAP) Langit Senja yang merupakan afiliasi dari salah

satu Kantor Akuntan Publik Big Four, yaitu Langit Mega, yang bertempat di

Jakarta. Program magang ini dilaksanakan selama tiga bulan, dimulai sejak

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 19: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

3

Universitas Indonesia

tanggal 7 Januari 2013 hingga 5 April 2013. Penulis menempati posisi Vocational

Employee atau Junior Auditor Assistant di bagian Assurance pada sub line Energy,

Utilities & Mining (EUM) Industry.

1.4 Aktivitas Magang Secara Umum

Selama menjalani program magang di KAP Langit Senja selama tiga (3)

bulan, Penulis berkesempatan untuk terlibat langsung dalam tiga (3) penugasan

dengan klien sebagai berikut:

1. Cece Indo-Asia Business Group (CECE)

Penugasan dengan klien CECE merupakan penugasan pertama Penulis

selama masa magang. CECE merupakan perusahaan yang bergerak dalam

industri perminyakan yang induk perusahaannya, CHEV, berasal dari

Amerika Serikat. CHEV merupakan perusahaan energi multinasional yang

memproduksi minyak bumi, gas, dan gas bumi. Di Indonesia sendiri,

CECE terdiri dari beberapa perusahaan yaitu PT CEPI, PT CEGO dan PT

CEOP. PT CEPI merupakan penghasil minyak mentah terbesar di

Indonesia.

Penulis dialokasikan dalam penugasan ini selama bulan Januari. Tidak

banyak yang dilakukan oleh Penulis karena sudah banyak audit fieldwork

yang dicicil sejak masa interim yaitu sekitar bulan November-Desember

2012. Selain itu, halangan yang ditemui untuk dapat terjun lebih banyak

dikarenakan CECE merupakan perusahaan besar yang sangat menjunjung

tinggi kerahasiaan. Oleh karena itu, akses audit lebih jauh hanya diberikan

kepada yang sudah berstatus sebagai pegawai KAP Langit Senja saja.

Beberapa hal yang dilakukan oleh Penulis adalah:

(a) memasukkan data,

(b) membuat ikhtisar kontrak, dan

(c) melakukan vouching untuk area Sales dan Inventory.

2. Mercy Group Ltd

Mercy Group Ltd merupakan perusahaan multinasional dari Swiss yang

bergerak dalam pasar energi global seperti minyak bumi, batu bara,

biodiesel, dll. Mercy Group Ltd mempunyai tiga (3) anak perusahaan di

Indonesia yaitu PT KAEL, PT BAKE, dan PT MENS. Fokus usaha Mercy

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 20: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

4

Universitas Indonesia

Group di Indonesia adalah pertambangan batu bara. Awalnya Penulis tidak

dialokasikan untuk mengaudit Mercy Group, namun karena tim Mercy

Group sedang membutuhkan tenaga tambahan, maka Penulis ditarik untuk

membantu Mercy Group ketika Penulis seharusnya masih dialokasikan

untuk mengaudit CECE. Beberapa hal yang dilakukan Penulis

diantaranya:

(a) membuat ikhtisar kontrak,

(b) melakukan vouching beberapa akun seperti Taxation, Trade

Payable, dan Operational Expenses, serta

(c) melakukan footing (memastikan penjumlahan dari atas ke bawah

sudah benar).

Penulis bergabung bersama tim audit Mercy Group selama minggu

terakhir di bulan Januari.

3. NAVI Group

NAVI Group adalah sebuah perusahaan multinasional berkantor pusat di

Singapura yang bergerak dalam industri penyediaan energi. NAVI Group

mempunyai beberapa anak perusahaan yang tersebar di Singapura,

Indonesia, Thailand dan Myanmar. Di Indonesia sendiri, NAVI Group

mempunyai empat (4) buah anak perusahaan, yaitu PT NAVE, PT NATU,

PT NACO dan PT MAPO. PT NAVE mempunyai dua (2) buah anak

perusahaan yaitu PT TAJAP dan PT MAMU, serta mempunyai

kepemilikan saham di PT MUDA.

Penulis menghabiskan waktu dalam penugasan dengan klien ini sejak

Februari hingga masa akhir magang, selama kurang lebih sembilan (9)

minggu. Penulis terlibat cukup banyak pada penugasan ini, diantaranya:

(a) memilih sampel untuk vouching,

(b) meminta dan follow-up data kepada klien,

(c) melakukan vouching untuk beberapa akun seperti Cash and Cash

Equivalent, Inventory, Fixed Asset, Taxation, Trade Payable, Sales,

Cost of Sales, Operating Expense, Non-Operating Expenses,dan

Payroll,

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 21: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

5

Universitas Indonesia

(d) mengirimkan dan follow-up bank confirmation, Accounts Receivable

confirmation, Accounts Payable confirmation, dan Shareholder

confirmation,

(e) memperbarui worksheet dan lead schedule dari PT NAVE,

(f) memasukkan dokumentasi ke dalam software audit, serta

(g) melakukan inquiry dengan klien, untuk memastikan data dan

menanyakan beberapa kerancuan yang ditemukan selama

dilakukannya proses vouching.

1.5 Tujuan Penulisan Laporan Magang

Penulisan laporan magang ini mempunyai beberapa tujuan seperti:

1. memberikan gambaran umum atas kegiatan magang yang dijalani Penulis,

2. memahami dan menganalisis praktik akuntansi klien serta standar dan

peraturan yang terkait atas pengakuan, pengukuran, penyajian dan

pengungkapan akun Pendapatan klien,

3. memahami dan menganalisis proses audit atas akun Pendapatan yang

diterapkan oleh KAP Langit Senja terhadap kliennya, PT NAVE.

1.6 Ruang Lingkup Penulisan Laporan Magang

Ruang lingkup penulisan laporan magang ini akan menjelaskan mengenai:

1. praktik akuntansi atas pengakuan, pengukuran, penyajian dan

pengungkapan akun Pendapatan PT NAVE,

2. standar dan peraturan yang terkait atas pengakuan, pengukuran, penyajian

dan pengungkapan akun Pendapatan PT NAVE,

3. proses audit atas akun Pendapatan yang diterapkan oleh KAP Langit Senja

terhadap kliennya, PT NAVE.

PT NAVE bergerak di bidang penyediaan energi untuk proyek-proyek

tertentu maupun untuk operasional sehari-hari usaha kliennya. Penyediaan energi

ini tidak terbatas hanya pada penyediaan mesin-mesin, namun juga penyediaan

suku cadang serta jasa sumber daya manusia dalam mengoperasikan maupun

memperbaiki mesin tersebut.

Keterlibatan Penulis yang cukup banyak serta lamanya waktu penugasan

di PT NAVE membuat Penulis memutuskan untuk membahas satu akun di PT

NAVE ini. Akun yang dipilih adalah akun Pendapatan. Akun ini dipilih karena

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 22: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

6

Universitas Indonesia

Penulis terlibat langsung dalam proses auditnya serta dikarenakan cukup unik dan

beragamnya produk dan jasa yang dijual oleh PT NAVE. Selain itu, Pendapatan

PT NAVE mempunyai risiko yang cukup besar serta terdapat banyak temuan

audit yang material pada Pendapatan PT NAVE. Laporan magang ini tidak

membahas seluruh siklus pendapatan secara keseluruhan, namun hanya akan

membahas audit atas Pendapatan dan cut-off piutang terkait pendapatan saja.

1.7 Sistematika Penulisan

Laporan magang ini dibagi menjadi lima (5) bagian yang bertujuan untuk

mempermudah penjelasan setiap pokok bahasan yang akan dijabarkan.

Sistematika penulisan laporan magang ini adalah sebagai berikut:

Bab 1 Pendahuluan

Bab ini membahas mengenai hal-hal yang mendasar dari pelaksanaan

program magang. Bab ini diawali dengan latar belakang dan tujuan dari

pelaksanaan magang, serta tempat dan waktu pelaksanaan magang. Selanjutnya,

bab ini menjabarkan aktivitas-aktivitas selama menjalani program magang, tujuan

penulisan laporan magang, ruang lingkup penulisan laporan magang serta

sistematika penulisan laporan magang.

Bab 2 Landasan Teori

Bab ini memaparkan kerangka teoritis yang akan digunakan untuk

melakukan analisis dan pembahasan. Teori yang dijelaskan berkaitan dengan

materi mengenai pengauditan, tujuan-tujuan audit, pengendalian internal, serta

definisi dan prinsip akuntansi atas pendapatan, kontrak konstruksi, sewa dan

perjanjian konsesi jasa.

Bab 3 Gambaran Umum Perusahaan

Bab ini akan menjelaskan gambaran umum mengenai company profile

tempat berjalannya kegiatan magang, KAP Langit Senja, serta penjelasan

mengenai gambaran secara umum perusahaan yang menjadi sumber dalam

penulisan laporan magang ini, yakni PT NAVE, perusahaan yang secara umum

bergerak dalam industri penyediaan energi.

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 23: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

7

Universitas Indonesia

Bab 4 Pembahasan dan Analisis

Bab ini akan berisi mengenai pembahasan tentang analisis akun

Pendapatan dari PT NAVE serta prosedur audit yang dilakukan oleh KAP Langit

Senja dalam melakukan audit terkait akun Pendapatan perusahaan. Selain itu, bab

ini juga akan membahas analisis praktik kebijakan akuntansi terkait Pendapatan

PT NAVE terhadap PSAK yang berlaku serta membahas analisis praktik

penugasan audit KAP Langit Senja terhadap teori dan standar yang berlaku.

Bab 5 Kesimpulan dan Saran

Bab ini merupakan bab penutup dari laporan magang ini yang berisi

kesimpulan dari pembahasan yang telas dijelaskan di bab sebelumnya. Selain itu,

pada bab ini berisi pula saran-saran baik untuk KAP Langit Senja dan untuk

perusahaan yang dijadikan sampel yaitu PT NAVE.

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 24: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

8 Universitas Indonesia

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Gambaran Umum Audit

2.1.1 Definisi Audit

Di dalam bukunya, Arens, Elder, dan Beasley (2009) menyatakan bahwa:

“Auditing is the accumulation and evaluation of evidence about information

to determine and report on the degree of correspondence between the

information and established criteria. Auditing should be done by a competent, independent person.”

Audit adalah proses di dalam mengumpulkan dan mengevaluasi bukti

untuk menguji keterkaitan antara informasi yang dilaporkan dengan kriteria-

kriteria tertentu. Arens, Elder, dan Beasley (2009) mendeskripsikan bagian-bagian

penting dalam audit sebagaimana digambarkan pada Gambar 2.1 berikut:

Determines correspondenceCompetent,

independent

person

Accumulates and

evaluates evidence

Information

Established

criteria

Report on

results

Gambar 2.1: Bagian-bagian Penting dalam Pendeskripsian Audit

Sumber: Arens, Elder, dan Beasley (2009). (Telah diolah kembali)

Audit dilakukan oleh orang yang memiliki kompetensi dan independensi.

Tahap pertama adalah pengumpulan bukti yang akan dievaluasi. Selanjutnya,

informasi yang disediakan oleh manajemen, dalam hal ini adalah laporan

keuangan, dibandingkan dengan kriteria yang berlaku, contohnya Pernyataan

Standar Akuntansi Keuangan (PSAK). Sesuai asersi manajemen, laporan

keuangan dilihat apakah memang sudah wajar disajikan dan diungkapkan sesuai

dengan PSAK yang berlaku. Tahap akhir adalah menyiapkan laporan audit

dimana auditor mengeluarkan opini atas laporan keuangan perusahaan tersebut.

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 25: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

9

Universitas Indonesia

Audit merupakan salah satu bagian dari jasa atestasi. Jasa atestasi adalah

bagian dari jasa assurance dimana KAP mengeluarkan sebuah laporan mengenai

keandalan dari asersi yang dibuat pihak lain. Sementara itu, jasa assurance adalah

jasa profesional independen yang meningkatkan kualitas informasi bagi para

pembuat keputusan.

2.1.2 Perbedaan Tanggung Jawab Auditor Independen dengan Tanggung

Jawab Manajemen

Dalam mengaudit, manajemen dan auditor harus mengetahui perbedaan

tanggung jawab masing-masing agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam

penugasan audit. SA 110 paragraf 2 dan 3 (SPAP, 2011) menyebutkan bahwa

auditor mempunyai tanggung jawab untuk merencanakan dan melakukan audit

untuk mendapatkan keyakinan yang layak atas apakah laporan keuangan bebas

dari salah saji, baik karena kesalahan maupun kecurangan. Karena sifat dari bukti

audit dan karakteristik dari kecurangan, auditor mampu mendapatkan keyakinan

yang layak, namun tidak absolut, bahwa salah saji material terdeteksi. Auditor

tidak mempunyai tanggung jawab untuk merencanakan dan melakukan audit

untuk mendapatkan keyakinan yang layak bahwa salah saji yang tidak material

terhadap laporan keuangan terdeteksi, baik karena kesalahan maupun kecurangan.

Jika auditor juga membuat laporan atas keefektifan internal control perusahaan

atas pelaporan keuangan, maka auditor juga bertanggung jawab untuk

mengidentifikasi kelemahan material internal control atas pelaporan keuangan

tersebut (Arens, Elder, dan Beasley, 2009).

Di sisi lain, manajemen mempunyai tanggung jawab untuk mengadopsi

kebijakan akuntansi yang berlaku, mempertahankan internal control yang

memadai, dan membuat representasi yang wajar di dalam laporan keuangan.

Karena manajemen menjalankan aktivitas operasional perusahaan sehari-hari,

maka manajemenlah yang jauh lebih mengetahui mengenai transaksi-transaksi

perusahaan dan seluruh aset, liabilitas serta ekuitas perusahaan yang terkait

(Arens, Elder, dan Beasley, 2009).

2.1.3 Asersi Manajemen

Audit dilakukan atas asersi yang dibuat oleh manajemen. Menurut Arens,

Elder, dan Beasley (2009), asersi manajemen adalah representasi baik yang

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 26: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

10

Universitas Indonesia

dinyatakan secara langsung maupun tidak langsung oleh manajemen tentang

pengelompokan transaksi dan akun-akun dan pengungkapan yang berhubungan

dengan transaksi tersebut di dalam laporan keuangan. Berdasarkan SA Seksi 326

paragraf 3 (SPAP, 2011), asersi manajemen dapat dikelompokkan ke dalam:

a. Existence atau occurrence

Existence berhubungan dengan apakah aset, liabilitas, dan ekuitas yang

termasuk dalam neraca benar-benar ada pada tanggal pelaporan neraca.

Sedangkan occurrence menyatakan apakah transaksi yang tercatat dan

termasuk dalam laporan keuangan memang benar-benar terjadi selama

periode akuntansi.

b. Completeness

Asersi ini menyatakan bahwa apakah seluruh transaksi dan akun maupun

pengungkapan yang seharusnya ada di dalam laporan keuangan memang

sudah benar-benar disajikan secara lengkap.

c. Right and obligation

Asersi ini menyatakan apakah benar bahwa aset adalah benar hak

perusahaan dan liabilitas adalah benar kewajiban perusahaan pada tanggal

tertentu.

d. Valuation or allocation

Valuation or allocation menyatakan apakah aset, liabilitas, dan ekuitas

telah dilaporkan pada laporan keuangan dalam jumlah yang benar.

e. Presentation and disclosure

Asersi ini menyatakan apakah komponen-komponen dalam laporan

keuangan telah dikelompokkan, dijelaskan dan diungkapkan dengan tepat.

Asersi-asersi manajemen di atas akan dibandingkan dengan tujuan audit auditor.

2.1.4 Tujuan Audit

Penting bagi auditor untuk mengetahui tujuan dari audit agar dapat lebih

memahami penugasan auditnya. Berdasarkan SA 110 paragraf 1 (SPAP, 2011),

audit atas laporan keuangan mempunyai tujuan untuk menyatakan sebuah opini

atas kewajaran dimana perusahaan telah menyajikan secara wajar, dalam hal-hal

yang material, posisi keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas, dan arus kas

sesuai dengan SAK yang berlaku di Indonesia.

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 27: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

11

Universitas Indonesia

Audit dapat dilakukan karena terdapat asersi yang dibuat oleh manajemen.

Setelah auditor mempertimbangkan relevansi dari tiap asersi untuk tiap kelompok

transaksi, saldo akun, dan penyajian dan pengungkapan, auditor dapat

mengembangkan tujuan audit untuk tiap kategori asersi. Tujuan audit dibagi

menjadi tiga (3) yaitu terkait transaksi, terkait saldo akun serta terkait penyajian

dan pengungkapan (Arens, Elder, dan Beasley, 2009).

2.1.4.1 Tujuan Audit terkait Transaksi

Menurut Arens, Elder, dan Beasley (2009), tujuan audit terkait transaksi

adalah untuk membantu auditor mengumpulkan bukti audit yang cukup dan

memadai dan untuk memutuskan bukti yang tepat untuk kelompok transaksi

sesuai dengan penugasan. Tujuan audit terkait transaksi secara umum adalah:

a. Occurrence

Occurrence bertujuan untuk memastikan apakah transaksi yang sudah

dicatat ke dalam jurnal benar-benar terjadi.

b. Completeness

Bertujuan untuk memastikan apakah seluruh transaksi yang seharusnya

dimasukkan ke dalam jurnal memang telah dimasukkan ke dalam jurnal.

c. Accuracy

Accuracy bertujuan untuk melihat ketepatan informasi untuk transaksi

akuntansi yang terjadi.

d. Posting and summarization

Posting and summarization bertujuan untuk melihat akurasi atas

perpindahan informasi dari transaksi yang dicatat dalam jurnal ke dalam

jurnal pelengkap dan ke dalam buku besar perusahaan.

e. Classification

Classification bertujuan untuk memastikan apakah transaksi telah

dimasukkan ke dalam kelompok akun yang tepat.

f. Timing

Auditor melihat apakah transaksi sudah dicatat pada waktu yang tepat.

Tujuan-tujuan tersebut harus dilihat dan dibandingkan dengan asersi manajemen

terkait transaksi-transaksi yang terjadi di perusahaan.

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 28: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

12

Universitas Indonesia

2.1.4.2 Tujuan Audit terkait Saldo

Tujuan audit dirumuskan sesuai dengan asersi manajemen terkait saldo.

Menurut Arens, Elder, dan Beasley (2009), tujuan audit terkait saldo adalah:

a. Existence

Auditor memastikan apakah jumlah saldo yang dimasukkan ke dalam

laporan keuangan seharusnya memang benar dimasukkan.

b. Completeness

Auditor memastikan apakah seluruh jumlah yang seharusnya tercatat ke

dalam saldo memang telah termasuk ke dalam saldo buku besar.

c. Accuracy

Accuracy bertujuan untuk melihat apakah jumlah yang dimasukkan ke

dalam saldo sudah tepat.

d. Classification

Auditor melihat apakah item yang terdapat dalam client’s listing telah

dimasukkan ke dalam saldo akun di buku besar yang benar.

e. Cutoff

Cutoff bertujuan untuk memastikan apakah transaksi-transaksi telah dicatat

dan dimasukkan ke dalam saldo akun pada periode yang tepat.

f. Detail tie-in

Detail tie-in bertujuan untuk melihat apakah detil yang ada dalam client’s

listing telah disiapkan dengan tepat, dijumlahkan dengan benar dan sesuai

dengan saldo pada buku besar.

g. Realizable value

Bertujuan untuk melihat apakah saldo pada akun telah dikurangi untuk

penurunan nilai dari historical cost menjadi net realizable value.

h. Rights and obligation

Rights and obligation bertujuan untuk melihat apakah aset memang sudah

menjadi hak perusahaan, serta liabilitas memang harus diakui sebagai

kewajiban perusahaan.

Tujuan-tujuan tersebut harus dilihat dan dibandingkan dengan asersi manajemen

terkait saldo di neraca perusahaan, apakah asersi manajemen telah memenuhi

tujuan audit tersebut.

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 29: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

13

Universitas Indonesia

2.1.4.2 Tujuan Audit terkait Penyajian dan Pengungkapan

Menurut Arens, Elder, dan Beasley (2009), tujuan audit terkait penyajian

dan pengungkapan adalah:

a. Occurrence and rights and obligations

Auditor memastikan apakah kejadian yang diungkapkan memang telah

terjadi dan memang menjadi hak dan kewajiban bagi perusahaan.

b. Completeness

Completeness bertujuan untuk memastikan apakah seluruh pengungkapan

yang diperlukan telah dimasukkan ke dalam laporan keuangan.

c. Valuation and allocation

Auditor melihat apakah pengungkapan dalam laporan keuangan telah

disajikan secara wajar dan dalam jumlah yang tepat.

d. Classification and understandability

Auditor melihat apakah jumlah telah diklasifikasikan dengan tepat di

dalam laporan keuangan beserta catatan kakinya, serta apakah deskripsi

atas saldo dan pengungkapan terkait mudah dipahami.

Tujuan-tujuan tersebut harus dilihat dan dibandingkan dengan asersi manajemen

terkait penyajian dan pengungkapan di perusahaan.

2.2 Pengendalian Internal (Internal Control)

Pengendalian internal erat kaitannya dengan audit. Pengendalian internal

mempengaruhi seberapa banyak bukti yang dibutuhkan ketika audit fieldwork.

Oleh karena itu, perlu bagi auditor untuk menilai pengendalian internal kliennya.

Pengendalian internal adalah sekumpulan kebijakan dan prosedur dibentuk untuk

menyediakan keyakinan yang layak bagi manajemen bahwa perusahaan mencapai

target dan tujuannya (Arens, Elder, dan Beasley, 2009). Manajemen umumnya

mempunyai tiga (3) tujuan umum dalam membentuk pengendalian internal yang

efektif (Arens, Elder, dan Beasley, 2009):

1. Keandalan dari laporan keuangan.

Pengendalian internal yang efektif dapat membantu manajemen untuk

meyakinkan bahwa laporan keuangan dapat diandalkan dan disajikan

secara wajar sesuai dengan ketentuan yang berlaku, seperti PSAK.

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 30: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

14

Universitas Indonesia

2. Efisiensi dan keefektifan operasi perusahaan.

Pengendalian internal erat kaitannya dengan efektivitas dan efisiensi

perusahaan. Dengan pengendalian internal yang efektif, perusahaan dapat

meningkatkan efisiensi dan keefektifan operasi perusahaan sehingga dapat

membantu perusahaan memaksimalkan tujuan perusahaan.

3. Kepatuhan terhadap hukum dan regulasi yang berlaku.

Pengendalian internal yang efektif dapat membantu manajemen untuk

semakin dapat meningkatkan kepatuhan atas hukum dan regulasi yang

berlaku. Kepatuhan tersebut dapat menambah nilai perusahaan di mata

pemangku kepentingannya.

Manajemen membuat pengendalian internal yang dapat memenuhi ketiga

tujuan tersebut agar dapat menyediakan pengendalian yang andal dalam penyajian

laporan keuangan. Pengendalian internal memiliki beberapa komponen.

Berdasarkan Internal Control – Integrated Framework yang dikeluarkan oleh

Committee of Sponsoring Organizations (COSO) (AICPA, 2012), terdapat lima

(5) komponen dari internal control:

1. Lingkungan pengendalian (control environment)

Penerapan pengendalian internal dapat dilihat dari bagaimana manajemen

memandang pentingnya lingkungan pengendalian di perusahaan. Jika

manajemen puncak percaya bahwa pengendalian yang efektif adalah

penting, maka seluruh bagian perusahaan akan merasakan sikap

manajemen puncak tersebut dan mengikutinya. Sebaliknya, jika

manajemen puncak tidak memperdulikan pentingnya pengendalian, maka

hampir bisa dipastikan bahwa tujuan pengendalian manajemen tidak akan

tercapai dengan efektif.

2. Penilaian risiko (risk assessment)

Manajemen melakukan penilaian risiko secara berkala. Jika manajemen

dapat mengidentifikasi risiko perusahaan, maka manajemen dapat

membuat langkah-langkah pencegahan terjadinya risiko tersebut.

3. Aktivitas pengendalian (control activities)

Manajemen melakukan aktivitas langsung untuk mengendalikan

perusahaannya. Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 31: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

15

Universitas Indonesia

yang membantu manajemen memastikan tindakan-tindakan yang perlu

diambil untuk penanganan risiko dalam mencapai tujuan perusahaan.

4. Informasi dan komunikasi (information and communication)

Setiap perusahaan mempunyai sistem informasi dan komunikasi masing-

masing. Tujuan dari sistem informasi dan komunikasi akuntansi

perusahaan adalah untuk mengawali, mencatat, memproses, dan

melaporkan transaksi-transaksi perusahaan untuk menjaga akuntabilitas

untuk aset terkait.

5. Pengawasan (monitoring)

Manajemen melakukan penilaian secara periodik yang berkelanjutan atas

kualitas pengendalian internal oleh manajemen untuk menentukan apakah

pengendalian telah berjalan sesuai dengan yang direncanakan atau apakah

diperlukan adanya perubahan yang sesuai dengan perubahan kondisi.

Jika kelima komponen tersebut terpenuhi, pengendalian internal

perusahaan dapat menyediakan keyakinan memadai bahwa tujuan pengendalian

dapat dipenuhi. Untuk menyediakan fokus yang lebih luas terhadap manajemen

risiko perusahaan, COSO juga mengeluarkan Enterprise Risk Management

(ERM). ERM menjadi tambahan panduan untuk menerapkan pengendalian

internal. Berdasarkan Executive Summary yang dikeluarkan oleh COSO (AICPA,

2004), kelima komponen pengendalian internal di atas juga menjadi komponen

ERM, ditambah dengan:

1. Lingkungan internal (internal environment)

Efektif atau tidaknya suatu pengendalian internal di perusahaan dapat

dilihat dari lingkungan internalnya. Lingkungan internal mencakup sikap

perusahaan dan menjadi dasar bagaimana risiko dipandang dan

ditindaklanjuti oleh pihak-pihak di perusahaan.

2. Penentuan tujuan (objective setting)

Pengendalian internal yang baik memastikan bahwa manajemen telah

menciptakan proses penentuan tujuan yang sesuai dengan visi misi

perusahaan.

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 32: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

16

Universitas Indonesia

3. Identifikasi kejadian (event identification)

Dalam menerapkan pengendalian internal yang efektif dan efisien,

kejadian internal dan eksternal harus diidentifikasi apakah menjadi sebuah

peluang atau risiko bagi perusahaan. Peluang kemudian diproses sesuai

dengan strategi manajemen dan penetapan tujuan.

Pengimplementasian ketiga komponen tersebut dapat semakin

meningkatkan keyakinan atas pengendalian internal perusahaan.

2.3 Materialitas

Tanggung jawab seorang auditor terbatas hanya pada informasi yang

material. Selain itu, materialitas menjadi sangat penting karena sangat tidak

praktis bagi auditor untuk menyediakan keyakinan pada hal-hal yang tidak

material. SPAP Seksi 312 (2011) mengharuskan auditor untuk menentukan

materialitas dalam kerja lapangan audit. Berdasarkan Financial Accounting

Standard Board (FASB) 2 – Qualitative Characteristics of Accounting

Information, materialitas didefinisikan sebagai besarnya nilai yang dihilangkan

atau salah saji dari informasi akuntansi yang, bergantung kepada keadaan

sekelilingnya, memungkinkan keputusan orang yang mengandalkan informasi

tersebut berubah atau terpengaruh dengan adanya nilai yang dihilangkan atau

salah saji tersebut (Arens, Elder, dan Beasley, 2009).

Penentuan materialitas didasarkan baik pada faktor kuantitatif maupun

faktor kualitatif. Faktor kuantitatif biasanya ditentukan berdasarkan perhitungan

atas ukuran tertentu, contohnya materialitas diukur berdasarkan penjualan bersih,

laba kotor, atau total aset. Sedangkan faktor kualitatif membutuhkan

pertimbangan profesional auditor, contohnya salah saji yang secara nominal kecil

dapat menjadi material jika terdapat konsekuensi yang berasal dari kewajiban

kontraktual. Nilai nominal materialitas sendiri bukan merupakan konsep yang

absolut yang dapat berbeda antara satu perusahaan dengan perusahaan lain.

Bahkan ketika kerja lapangan audit sedang berjalan, materialitas bisa berubah jika

ditemukan fakta baru yang dapat merubah pertimbangan auditor (Arens, Elder,

dan Beasley, 2009).

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 33: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

17

Universitas Indonesia

2.4 Proses Audit

Audit merupakan suatu proses yang terdiri dari beberapa tahap. Menurut

Arens, Elder, dan Beasley (2009), proses audit adalah sebuah metodologi yang

terdefinisi dengan baik untuk mengatur audit supaya dapat memastikan bahwa

bukti yang dikumpulkan memadai dan layak serta bahwa tujuan audit yang

dibutuhkan telah terspesifikasi dan terpenuhi. Gambar 2.2 mendeskripsikan tahap-

tahap dalam mengaudit:

Plan and design an audit

approachPhase I

Phase IVComplete the audit and

issue an audit report

Perform tests of controls

and substantive tests of

transactions

Phase II

Phase III

Perform analytical

procedures and tests of

details of balances

Gambar 2.2: Tahap-tahap Audit Laporan Keuangan

Sumber: Arens, Elder, dan Beasley (2009). (Telah diolah kembali)

Proses audit mempunyai empat (4) tahap secara keseluruhan (Arens, Elder, dan

Beasley, 2009) yaitu:

1. merencanakan dan mendesain sebuah pendekatan audit,

2. melakukan uji pengendalian dan uji substantif atas transaksi,

3. melakukan prosedur analitis dan uji substantif atas detil saldo, dan

4. menyelesaikan audit dan menerbitkan laporan audit.

Berikut ini merupakan penjelasan satu-persatu tahap-tahap tersebut.

2.4.1 Merencanakan dan Mendesain Pendekatan Audit (Plan and Design an

Audit Approach)

Tahap pertama adalah merencanakan dan mendesain pendekatan audit.

Menurut Arens, Elder, dan Beasley (2009), terdapat tiga (3) alasan mengapa

auditor harus merencanakan penugasan dengan baik, yaitu untuk:

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 34: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

18

Universitas Indonesia

(a) Memudahkan auditor mendapatkan bukti audit yang memadai dan layak.

Auditor merencanakan bagaimana cara mendapatkan bukti yang

dibutuhkan, banyaknya bukti, serta bagaimana mendokumentasikan bukti-

bukti tersebut sehingga akan memudahkan auditor ketika melakukan audit

di lapangan.

(b) Mempertahankan biaya audit agar tetap masuk akal. Dengan perencanaan

yang matang, maka auditor tidak akan melakukan hal-hal yang tidak

efektif dan efisien sehingga dapat mempertahankan biaya audit.

(c) Menghindari salah paham dengan klien. Auditor berdiskusi dengan

manajemen terkait tujuan audit, lingkup audit, biaya audit, tanggung jawab

antara auditor dan manajemen, dan lainnya sehingga dapat menghindari

salah paham antara auditor dengan manajemen.

Selain alasan tersebut, Arens, Elder, dan Beasley (2009) juga merumuskan

beberapa hal yang harus dikerjakan dalam merencanakan dan mendesain

pendekatan audit:

1. Menerima klien dan melakukan perencanaan awal audit. Hal pertama yang

dilakukan adalah memutuskan apakah auditor akan menerima atau

meneruskan penugasan audit dengan klien.

2. Memahami bisnis dan industri klien. Pemahaman ini bermanfaat untuk

pertimbangan profesional auditor ke depannya.

3. Menilai risiko bisnis klien. Penilaian ini akan mempengaruhi prosedur-

prosedur apa saja yang dilakukan serta seberapa banyak sampel yang

dibutuhkan.

4. Melakukan prosedur analitis awal. Auditor melakukan prosedur analitis

awal untuk semakin menambah pemahaman atas bisnis kliennya, apakah

wajar atau tidak dibandingkan kompetitornya, industrinya, maupun

performa bisnis tahun sebelumnya.

5. Menentukan materialitas dan menilai acceptable audit risk dan inherent

risk. Hal ini dilakukan karena auditor hanya bertanggung jawab atas hal-

hal yang material saja. Auditor juga menentukan seberapa auditor bersedia

menerima bahwa laporan keuangan mengandung salah saji material

setelah audit diselesaikan dan opini wajar tanpa pengecualian telah

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 35: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

19

Universitas Indonesia

dikeluarkan. Sedangkan inherent risk adalah ukuran atas penilaian auditor

terhadap kemungkinan adanya salah saji material dalam saldo akun

sebelum mempertimbangkan keefektifan pengendalian internal.

6. Memahami pengendalian internal klien dan menilai risiko pengendalian.

Selanjutnya, auditor melakukan pemahaman bagaimana penerapan

pengendalian internal klien. Auditor kemudian menilai risiko apa saja

yang muncul dari penerapan pengendalian internal tersebut.

7. Mengumpulkan informasi untuk menilai risiko fraud. Auditor juga

diharuskan untuk menilai risiko kecurangan pada klien. Informasi-

informasi dikumpulkan baik dari hasil wawancara dengan klien maupun

dari observasi langsung atas klien tersebut.

8. Mengembangkan perencanaan audit dan program audit secara keseluruhan.

Tahap terakhir adalah mengembangkan perencanaan dan program audit

secara keseluruhan seperti jadwal audit, tipe pengujian yang akan

dilakukan beserta jenis bukti yang diperlukan.

Pada praktiknya, auditor merumuskan sendiri aktivitas apa saja yang dilakukan

dalam tahap ini, tidak terbatas pada teori yang ada saja.

2.4.2 Melakukan Uji Pengendalian dan Uji Substantif atas Transaksi

Auditor melakukan serangkaian prosedur audit ketika pengerjaan lapangan

audit dilakukan. Arens, Elder, dan Beasley (2009) menyatakan bahwa terdapat

empat (4) jenis pengujian yang biasa dilakukan untuk merepresentasikan prosedur

audit lebih lanjut atas penilaian risiko yang telah dilakukan:

1. Pengujian pengendalian (test of control)

2. Pengujian substantif atas transaksi (substantive test of transaction)

3. Prosedur analitis (analytical procedure)

4. Pengujian terinci atas saldo (test of detail of balance)

Berikut akan dijelaskan satu-persatu pengujian di atas. Untuk tahap kedua sendiri

hanya meliputi uji pengendalian dan uji substantif atas transaksi:

1. Pengujian Pengendalian (Test of Control)

Auditor membuat penilaian risiko atas salah saji material dalam pelaporan

keuangan klien. Untuk mendapatkan bukti yang cukup dan memadai untuk

mendukung penilaian risiko tersebut, auditor melakukan pengujian

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 36: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

20

Universitas Indonesia

pengendalian. Pengujian pengendalian juga dilakukan untuk menentukan

apakah pengendalian perusahaan telah berjalan dengan efektif (Arens,

Elder, dan Beasley, 2009). Auditor mengambil beberapa sampel transaksi

untuk digunakan sebagai dasar untuk menguji apakah pengendalian telah

berjalan sesuai dengan yang direncanakan.

2. Pengujian Substantif atas Transaksi (Substantive Test of Transaction)

Pengujian substantif atas transaksi digunakan untuk menentukan apakah

seluruh tujuan audit terkait transaksi telah terpenuhi untuk tiap transaksi

(Arens, Elder, dan Beasley, 2009). Ketika auditor telah yakin bahwa

seluruh transaksi telah tercatat di jurnal dengan benar, maka auditor bisa

percaya bahwa jumlah pada buku besar telah benar.

Pengujian pengendalian harus melihat bagaimana penerapan pengendalian

internal klien. Pengujian substantif atas transaksi juga sering dilakukan bersamaan

dengan pengujian pengendalian agar pekerjaan lapangan audit semakin efektif.

2.4.3 Melakukan Prosedur Analitis dan Uji Substantif atas Detil Saldo

Tahap ketiga meliputi dua (2) prosedur audit yang belum masuk ke dalam

tahap kedua, yaitu meliputi prosedur analitis dan uji substantif atas detil saldo:

1. Prosedur Analitis (Analytical Procedure)

Menurut Arens, Elder, dan Beasley (2009), prosedur analitis meliputi

perbandingan antara jumlah yang tercatat dengan ekspektasi auditor.

Standar audit mengharuskan auditor untuk melakukan prosedur analitis

ketika tahap perencanaan dan penyelesaian audit. Tujuan utama

dilakukannya prosedur analitis adalah untuk mengetahui adanya indikasi

salah saji di laporan keuangan dan untuk menyediakan bukti yang

substantif dengan melihat kewajaran performa bisnis perusahaan

dibandingkan dengan kompetitornya, industrinya, dan lainnya.

2. Pengujian Terinci atas Saldo (Test of Detail of Balance)

Pengujian terinci atas saldo berfokus pada saldo akhir buku besar baik

untuk neraca maupun untuk akun-akun laba rugi. Pengujian ini penting

karena umumnya bukti audit yang didapatkan berasal dari pihak yang

independen sehingga dapat lebih diandalkan (Arens, Elder, dan Beasley,

2009).

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 37: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

21

Universitas Indonesia

Prosedur analitis dilakukan baik ketika perencanaan, audit lapangan, maupun

penyelesaian audit. Sementara pengujian atas saldo umumnya lebih diandalkan

karena auditor meminta konfirmasi saldo dari pihak eksternal klien.

2.4.4 Menyelesaikan Audit dan Menerbitkan Laporan Audit

Menurut Arens, Elder, dan Beasley (2009), pada tahap terakhir ini terdapat

beberapa hal yang dilakukan auditor:

1. Melakukan uji tambahan untuk penyajian dan pengungkapan laporan

keuangan. Uji tambahan dilakukan dengan mengecek draft laporan

keuangan beserta catatan atas laporan keuangannya apakah sesuai dengan

penyajian dan pengungkapan yang diminta oleh standar yang berlaku.

2. Mengumpulkan bukti final. Auditor mengumpulkan bukti final untuk

melakukan prosedur analitis final, mengevaluasi keberlanjutan perusahaan,

subsequent events, maupun ada tidaknya kewajiban kontijensi. Kewajiban

kontijensi adalah kewajiban potensial yang harus diungkapkan dalam

catatan laporan keuangan; sedangkan peristiwa setelah periode pelaporan

adalah peristiwa yang terjadi setelah tanggal neraca namun sebelum

penerbitan laporan keuangan auditan (Arens, Elder, dan Beasley, 2009).

3. Menerbitkan laporan audit. Setelah menyelesaikan proses auditnya,

auditor menerbitkan laporan keuangan yang telah diaudit beserta opini atas

kewajaran laporan tersebut.

4. Berkomunikasi dengan komite audit dan manajemen. Auditor

mengkomunikasikan temuan-temuan selama proses audit kepada

manajemen yang bertanggung jawab atas tata kelola perusahaan, agar

perusahaan dapat semakin meningkatkan efektifitas dan efisiensi

kinerjanya.

Setelah menyelesaikan tahap ini, maka berakhir sudah tanggung jawab auditor

dalam mengaudit laporan keuangan kliennya.

2.5 Akuntansi untuk Pendapatan: Pengakuan, Pengukuran, Penyajian &

Pengungkapan

Terkait masalah pendapatan, peraturan yang dijadikan acuan untuk

mengatur masalah pendapatan di Indonesia adalah Pernyataan Standar Akuntansi

Keuangan (PSAK) 23 (revisi 2010). PSAK 23 (revisi 2010) mulai berlaku efektif

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 38: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

22

Universitas Indonesia

sejak tanggal 1 Januari 2011. PSAK 23 (revisi 2010) mengatur hal-hal seperti

definisi akuntansi pendapatan, pengakuan pendapatan, pengukuran pendapatan,

penyajian dan pengungkapan pendapatan, dan lainnya. Lampiran 1 menyajikan

lebih lanjut PSAK 23 (revisi 2010) yang mengatur tentang pendapatan.

2.6 Akuntansi untuk Kontrak Konstruksi: Pengakuan, Pengukuran,

Penyajian & Pengungkapan

Pendapatan yang berasal dari kontrak konstruksi diatur secara lebih khusus

pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 34 (revisi 2010). PSAK 34

(revisi 2010) mulai berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2012. PSAK 34 (revisi

2010) mengatur hal-hal seperti definisi akuntansi kontrak konstruksi, pengakuan

kontrak konstruksi, pengukuran kontrak konstruksi, penyajian dan pengungkapan

kontrak konstruksi, dan lainnya. PSAK 34 (revisi 2010) disajikan lebih rinci pada

Lampiran 3.

2.7 Akuntansi untuk Sewa: Pengakuan, Pengukuran, Penyajian &

Pengungkapan

Suatu perjanjian diidentifikasi apakah mengandung sewa atau tidak

dengan menggunakan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) 8.

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 30 (revisi 2011) kemudian

mengatur secara lebih lanjut mengenai masalah sewa di Indonesia. PSAK 30

(revisi 2011) mulai berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2012. PSAK 30 (revisi

2011) mengatur hal-hal seperti definisi akuntansi sewa, pengakuan dan

pengukuran sewa, serta penyajian dan pengungkapan akuntansi sewa. Lampiran 2

memaparkan lebih detil PSAK 30 (revisi 2011) tentang Sewa.

2.8 Perjanjian Konsesi Jasa

Perjanjian konsesi jasa diatur dalam ISAK 16. Standar tersebut

menyatakan bahwa pemerintah telah memperkenalkan perjanjian kontraktual

untuk menarik partisipasi sektor swasta dalam pengembangan, pembiayaan,

pengoperasian, dan pemeliharaan infrastruktur. Lampiran 4 menyajikan lebih

lanjut ISAK 16 tentang Perjanjian Konsesi Jasa.

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 39: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

23 Universitas Indonesia

BAB 3

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

3.1 Profil Kantor Akuntan Publik

Kantor Akuntan Publik (KAP) Langit Senja, PT Langit Mega dan PT

Langit Mega Advisory, yang selanjutnya disebut Langit Mega Indonesia,

merupakan anggota dari Langit Mega International Limited yang mempunyai

kantor pusat di London, Inggris. Langit Mega International Limited dibentuk pada

tahun 1998 atas merger antara Langit dan Mega. Keduanya telah beroperasi sejak

pertengahan 1800-an. Langit Mega Global telah memperkerjakan lebih dari

180.000 tenaga kerja profesional di 158 negara. Langit Mega Global merupakan

salah satu dari empat kantor akuntan publik terbesar di dunia yang biasa disebut

dengan The Big Four.

3.1.1 Jasa Profesional yang Disediakan oleh KAP

3.1.1.1 Audit and Assurance

Kelompok jasa pertama adalah jasa audit and assurance. Jasa-jasa yang

ditawarkan adalah adalah:

i. Financial statement audit

Financial statement audit menyediakan jasa audit atas laporan keuangan klien.

Jasa ini bertujuan untuk memberikan opini kewajaran atas laporan keuangan

yang disiapkan oleh manajemen klien.

ii. Financial accounting

Financial accounting menyediakan jasa konsultasi akuntansi kepada klien.

Klien dapat menanyakan apakah kebijakan akuntansi yang dijalankan telah

sesuai dengan standar yang berlaku umum di Indonesia.

iii. System & process assurance

System & process assurance menyediakan jasa yang berhubungan dengan

kontrol atas proses pelaporan keuangan, termasuk proses bisnis finansial dan

kontrol atas manajemen teknologi informasi. Hal ini bertujuan untuk

memberikan keyakinan bahwa sistem dan proses bisnis perusahaan telah

berjalan dengan efektif.

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 40: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

24

Universitas Indonesia

iv. IT Security

IT Security menyediakan jasa konsultasi atas keamanan teknologi informasi

klien. Klien dapat bertanya tentang saran agar teknologi informasinya dapat

dijamin aman dari risiko gangguan teknologi yang ada.

v. Other assurance services

Other assurance services menyediakan jasa keyakinan atas laporan

perusahaan lainnya, seperti kepatuhan atas jasa yang disetujui atau standar

kontrol dan kewajaran atas asersi manajemen. Jasa ini dapat meningkatkan

nilai perusahaan klien di mata pemangku kepentingan klien.

Jasa-jasa di atas diharapkan dapat meningkatkan keyakinan pada performa

finansial dan operasional usaha perusahaan. Langit Mega juga dapat membantu

klien meningkatkan pelaporan keuangan eksternal dan beradaptasi dengan

peraturan baru, seperti Sarbanes-Oxley dan International Financial Reporting

Standards (IFRS).

3.1.1.2 Tax

Langit Mega menyediakan jasa konsultansi yang terkait perpajakan, seperti:

i. Tax advisory services

Tax advisory services menyediakan jasa konsultasi atas transaksi yang

mempunyai implikasi pajak. Jasa ini bermanfaat dalam membantu klien

melaporkan dan menyetor pajak yang seharusnya dilaporkan dan disetor

kepada negara.

ii. Tax compliance services

Tax compliance services menyediakan jasa untuk membantu klien memenuhi

kepatuhan pajak. Jasa ini dapat membantu klien menghindari risiko terkena

sanksi atau denda akibat pelanggaran peraturan pajak.

iii. Tax dispute resolutions

Tidak ada yang dapat memastikan siapa saja pihak yang akan menjadi objek

audit pajak pemerintah. Tax dispute resolutions dapat membantu klien

menimimalisir konsekuensi pajak yang timbul dari tax audit, proses pengajuan

keberatan, dll.

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 41: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

25

Universitas Indonesia

iv. Transfer pricing

Dengan semakin berkembangnya bisnis antar negara, maka kebutuhan

pemenuhan pajak di tiap-tiap negara akan semakin meningkat. Transfer

pricing menyediakan jasa konsultasi ataupun membantu klien dalam

mengatasi masalah yang berhubungan dengan transfer pricing di Indonesia.

v. Indirect tax and world trade management services

Langit Mega Indonesia juga menyediakan jasa terkait pajak-pajak khusus.

Indirect tax and world trade management services menyediakan jasa yang

terkait dengan PPN, pajak penjualan barang mewah, dan bea cukai.

vi. Mergers and acquisitions

Proses merger dan akuisisi mempunyai implikasi terhadap pajak yang harus

dibayarkan. Mergers and acquisitions menyediakan jasa konsultasi pajak

kepada klien dalam mengatasi hal-hal yang berkaitan dengan penggabungan

dan akuisisi perusahaan.

vii. International assignment services

Semakin banyak warga negara asing yang bekerja atau memiliki kewajiban

pajak di Indonesia. International assignment services menyediakan jasa baik

konsultasi maupun turut membantu langsung mengatasi masalah perpajakan

internasional bagi ekspatriat yang bekerja di Indonesia.

viii. Corporate advisory

Corporate advisory membantu perusahaan asing memahami isu perpajakan di

Indonesia, baik sebagai konsultan maupun terjun langsung membantu klien.

Jasa ini dapat membantu perusahaan asing tersebut mempelajari kewajiban

pajak agar dapat memenuhi kepatuhan pajak di Indonesia.

ix. Payroll services

Penghitungan dan pembayaran pajak karyawan dapat menjadi hal yang tidak

sederhana. Oleh karena itu, payroll services membantu perusahaan mengatasi

permasalahan pajak karyawannya.

x. Asian tax and advisory webcast series

Selain jasa konsultasi pajak, Langit Mega Indonesia juga menyediakan berita-

berita terkini mengenai isu perpajakan di Asia terkait asian tax and advisory

webcast series.

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 42: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

26

Universitas Indonesia

Jasa-jasa di atas diharapkan dapat membantu wajib pajak dalam menjalankan

kewajiban pembayaran pajaknya kepada pemerintah sekaligus membantu wajib

pajak agar tidak dikenai sanksi atau denda karena tidak patuh terhadap peraturan

pajak pemerintah.

3.1.1.3 Advisory

Jasa konsultasi yang disediakan meliputi:

i. Lead advisory

Proses pembiayaan atau financing merupakan hal yang membutuhkan strategi

terbaik manajemen dalam setiap tahap, mulai dari perencanaan hingga

eksekusi pembiayaan. Oleh karena itu, lead advisory memberikan jasa yang

strategis dan taktis yang berhubungan dengan seluruh tahap kegiatan

pembiayaan perusahaan.

ii. Transactions services

Manajemen harus selalu memperhatikan risiko dan peluang-peluang finasial

maupun stratejik potensial yang ada di sekitar perusahaan. Transactions

services menyediakan jasa due-diligence kepada klien untuk mengetahui

risiko atau peluang finansial dan stratejik potensial perusahaan.

iii. Corporate valuation advisory

Penerapan nilai wajar membutuhkan valuasi oleh pihak-pihak yang sudah

berkompetensi. Corporate valuation advisory menyediakan jasa valuasi

kepada klien terkait pelaporan keuangan serta membantu klien meningkatkan

nilai aset tersebut agar tetap sesuai dengan strategi perusahaan.

iv. Business recovery services

Ketika performa bisnis terus-menerus menurun, perusahaan dapat mengalami

kebangkrutan. Business recovery services menyediakan jasa pemulihan

perusahaan terintegrasi dan jasa terkait kebangkrutan.

v. Internal audit services

Langit Mega Indonesia juga memahami kebutuhan perusahaan atas audit

internalnya. Oleh karena itu, internal audit services menyediakan jasa audit

internal outsource kepada klien maupun jasa konsultasi atas audit internal

klien.

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 43: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

27

Universitas Indonesia

vi. Forensic services

Pengendalian internal perusahaan yang baik seharusnya dapat memitigasi

risiko kecurangan yang ada pada perusahaan. Forensic services menyediakan

jasa konsultasi atas manajemen risiko fraud untuk berbagai macam

perusahaan.

vii. Performance improvement services

Dengan persaingan yang semakin kompetitif, lazim bagi perusahaan untuk

selalu berusaha meningkatkan performa bisnisnya. Oleh karena itu,

performance improvement services menyediakan jasa konsultasi manajemen

untuk meningkatkan kinerja perusahaan.

Secara umum, jasa-jasa advisory diharapkan dapat membantu klien agar dapat

meningkatkan nilai perusahaan melalui peningkatan efisiensi dan efektivitas

kinerja perusahaan.

3.1.2 Sektor Industri pada KAP

Langit Mega mengelompokkan pasar ke dalam lima (5) kelompok:

i. Energy, Utilities, and Mining (EUM)

Kelompok ini menyediakan jasa profesional kepada perusahaan yang

beroperasi pada sektor pertambangan, minyak bumi dan gas, serta utilitas.

ii. Financial Services (FS)

Kelompok ini menyediakan jasa profesional kepada perusahaan yang

bergerak di industri perbankan, pasar modal, asuransi, dan manajemen

investasi.

iii. Consumer Industrial Products and Services (CIPS)

Klien besar dalam kelompok ini meliputi pemain kunci dalam industri

otomotif, perkebunan, farmasi, produk ritel dan konsumen, operasi pelabuhan

serta sektor logistik.

iv. Technology, Information, Communications, and Entertainment (TICE)

Klien dalam kelompok ini meliputi baik telepon maupun ponsel, dan

penyedia jasa internet.

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 44: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

28

Universitas Indonesia

v. Sustainability and Climate Change (S&CC) Indonesia

Kelompok ini menyediakan jasa profesional terkait hal-hal yang berhubungan

dengan keberlanjutan perusahaan serta dampak perusahaan terhadap

perubahan iklim.

Pengelompokan tersebut dapat menambah nilai plus KAP dalam menambah

pemahaman atas industri terkait.

3.2 Profil Perusahaan Klien

Perusahaan yang menjadi sumber penulisan laporan magang ini adalah PT

NAVE. Nama dan data-data yang digunakan akan disamarkan untuk menjaga

kerahasiaan dan informasi klien.

3.2.1 Profil Singkat PT NAVE

PT NAVE didirikan pada tahun 2004 dengan kantor pusatnya berada di

Jakarta. PT NAVE merupakan satu-satunya pengembang distribusi proyek energi

yang terintegrasi dengan kemampuan untuk mengeksploitasi kesempatan investasi

energi pada seluruh rantai nilai (value chain) mulai dari penjualan peralatan

(mesin-mesin), servis (kontrak pengoperasian dan perawatan mesin), manajemen

konstruksi, sampai dengan pengembangan proyek dan kepemilikan aset. PT

NAVE menggunakan teknologi yang dikembangkan dengan canggih dari GENE,

sebuah perusahaan internasional ternama yang memproduksi mesin-mesin gas. PT

NAVE memimpin pasar proyek-proyek gas dan energi berukuran kecil sampai

menengah di Indonesia.

PT NAVE menggunakan mata uang Rupiah (Rp) untuk menyajikan

laporan keuangannya, yang juga merupakan mata uang fungsional PT NAVE.

Sementara itu, banyak transaksi penjualan yang menggunakan mata uang Euro (€)

maupun US Dollar (US$). Nilai tukar yang dipakai adalah nilai tukar yang

berlaku saat terjadinya transaksi. Pada tanggal laporan keuangan konsolidasian,

aset dan liabilitas moneter dalam mata uang selain Rupiah dikonversi menjadi

Rupiah dengan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan dan kerugian

selisih kurs yang berasal dari pembayaran atas transaksi-transaksi tersebut dan

dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang selain Rupiah diakui

dalam laporan laba-rugi komprehensif konsolidasian.

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 45: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

29

Universitas Indonesia

3.2.2 Struktur Organisasi PT NAVE

Berikut adalah Gambar 3.1 yang menjelaskan tentang struktur organisasi

dari NAVI Group:

Gambar 3.1: Struktur Organisasi NAVI Group

Sumber: NAVI Group. (Telah diolah kembali).

NAVI Group Pte Ltd didirikan di Singapura pada tahun 2003. NAVI

Group Pte Ltd memiliki seratus (100) % kepemilikan pada NAVE Pte Ltd, NAHE

Pte Ltd, NAPO Pte Ltd dan NATU Pte Ltd. Keempat perusahaan tersebut

didirikan di Singapura. Selain empat perusahaan tersebut, NAVI Group Pte Ltd

juga mendirikan NAET Ltd dan membeli kepemilikan RETEN Co Ltd di

Thailand.

Di Indonesia, NAVI Group Pte Ltd memiliki empat (4) buah anak

perusahaan yaitu PT NAVE, PT NATU, PT NACO, dan PT MAPO. Kepemilikan

masing-masing di empat (4) perusahaan tersebut masing-masing adalah 95%. Sisa

saham sejumlah lima (5) % di masing-masing perusahaan tersebut dimiliki oleh

PT ROMAY, sebuah perusahaan yang didirikan di Indonesia. Untuk PT NAVE,

struktur kepemilikannya bisa dilihat pada Gambar 3.2 di bawah ini:

100% ownership

95% ownership

Less than 95% ownership

Nav i Group

PT Mapo

(Indonesia)

Nave Pte Ltd

(Singapore)

Naet Ltd

(Thailand)

Nahe Pte Ltd

(Singapore)

Reten Co Ltd

(Thailand)

Napo Pte Ltd

(Singapore)

Natu Pte Ltd

(Singapore)

Myapo Pte Ltd

(Singapore)

Mapo Co Ltd

(Myanmar)

PT Nave

(Indonesia)

PT Natu

(Indonesia

PT Naco

(Indonesia)

Nav i Group Pte Ltd

(Singapore)

PT Muda

(Indonesia

PT Mamu

(Indonesia)

PT Tajap

(Indonesia)

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 46: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

30

Universitas Indonesia

95% 5%

Nav i Group Pte Ltd

(Singapore)

PT Romay

( Indones ia)

PT Nave

(Indonesia)

Gambar 3.2: Struktur Kepemilikan terhadap PT NAVE

Sumber: PT NAVE. (Telah diolah kembali).

PT NAVE membeli kepemilikan pada dua (2) buah perusahaan dengan

jumlah yang signifikan, yaitu pada PT TAJAP sebesar 60% dan pada PT MUDA

sebesar 95%. Selain itu, PT NAVE juga mempunyai kepemilikan minoritas pada

PT MAMU sebesar 20%. Struktur kepemilikan saham oleh PT NAVE dijabarkan

lebih jelas pada Gambar 3.3 di bawah ini:

60% 20% 95%

PT Tajap

(Indonesia)

PT Mamu

(Indonesia)

PT Muda

(Indonesia)

PT Nave

Gambar 3.3: Struktur Kepemilikan oleh PT NAVE

Sumber: PT NAVE. (Telah diolah kembali).

3.2.3 Pendapatan PT NAVE

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, PT NAVE merupakan sebuah

perusahaan yang bergerak di bidang kelistrikan. PT NAVE mempunyai beragam

jenis penjualan barang maupun jasa. Gambar 3.4 menunjukkan pendapatan PT

NAVE untuk periode tahun 2012:

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 47: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

31

Universitas Indonesia

Gambar 3.4: Pendapatan PT NAVE 2012 (Unaudited) (dalam Rp .000)

Sumber: PT NAVE. (Telah diolah kembali).

Berikut adalah kegiatan penjualan yang menjadi sumber pendapatan PT NAVE.

1. Penjualan mesin (machinery sales)

Penjualan mesin merupakan aktivitas utama perusahaan. Penjualan mesin

dilakukan berdasarkan perjanjian antara PT NAVE dengan pelanggan. Setelah

menerima pesanan dari pelanggan, PT NAVE membeli mesin yang diinginkan

dari NAVE Pte Ltd, yang membeli mesin secara langsung dari GENE.

Penjualan mesin termasuk dalam lingkup PSAK 23 (revisi 2010).

2. Penjualan suku cadang (spare part sales)

Perusahaan menjual suku cadang sehingga memudahkan pelanggan baik untuk

mencegah maupun memperbaiki suku cadang yang rusak untuk mesin

pelanggan. Penjualan suku cadang termasuk dalam lingkup PSAK 23 (revisi

2010).

3. Penjualan jasa servis (service sales)

Penjualan jasa servis perusahaan dilakukan berdasarkan permintaan pelanggan

untuk menyediakan jasa servis yang berhubungan dengan mesin. Perusahaan

akan mengirim teknisinya untuk melakukan jasa terkait mesin ke tempat

pelanggan. Penjualan jasa servis termasuk dalam lingkup PSAK 23 (revisi

2010).

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 48: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

32

Universitas Indonesia

4. PLSA sales (Part and Labor Supplier Agreement)

Perusahaan menawarkan jasa servis regular terkait mesin kepada pelanggan

pada jam mesin tertentu. PLSA dilakukan berdasarkan kontrak yang

disepakati oleh perusahaan dan pelanggan sebelumnya. PLSA bertujuan untuk

mencegah kerusakan mesin dan umumnya dilakukan setiap dua ribu (2000)

jam mesin. Untuk jam-jam tertentu, akan dilakukan pemeriksaan mayor

(major overhaul) sehingga jumlah yang ditagihkan akan lebih besar daripada

jasa reguler. PLSA sales termasuk dalam lingkup PSAK 23 (revisi 2010).

5. EPC sales (Engineering, Procurement, and Construction)

EPC adalah jasa yang dilakukan perusahaan terkait desain dan pengadaan

mesin yang akan memfasilitasi pelanggan mulai dari persiapan lokasi mesin

sampai mesin siap untuk digunakan. Transaksi ini dilakukan berdasarkan

perjanjian kontrak dengan kondisi beberapa kali pembayaran sesuai dengan

progres jasa yang dilakukan. Pelanggan melakukan pembayaran berdasarkan

kontrak sampai akhir masa retensi. EPC termasuk dalam lingkup PSAK 34

(revisi 2010).

6. Commissioning Sales

Perusahaan melakukan persiapan dan pengujian mesin yang dipasang.

Tujuannya adalah untuk mengecek apakah mesin sudah terpasang dengan baik

dan siap untuk digunakan. Commissioning sales termasuk dalam lingkup

PSAK 23 (revisi 2010).

7. O & M Sales (Operating and Maintenance)

Perusahaan menyediakan jasa dimana perusahaan menempatkan teknisinya

untuk mengoperasikan dan menjaga proses berjalannya mesin di tempat klien.

Aktifitas O&M terdiri dari pengoperasian dan penjagaan listrik serta

mekanikal. Teknisi di tempat klien akan menyediakan laporan lembar kerja

yang menunjukkan jam operasional mesin selama sebulan yang akan

digunakan sebagai dasar tagihan kepada pelanggan. O & M sales termasuk

dalam lingkup PSAK 23 (revisi 2010).

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 49: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

33

Universitas Indonesia

8. Penjualan sewa (rental sales)

Penjualan sewa dilakukan berdasarkan perjanjian sewa dengan pelanggan.

Perusahaan akan menyewakan mesin sesuai kebutuhan pelanggan untuk

periode tertentu. Penjualan sewa termasuk dalam lingkup PSAK 30 (revisi

2011).

9. Build, Operate, Transfer (BOT) Sales

Perusahaan akan membangun dan mengoperasikan sebuah pembangkit listrik

tenaga gas yang berdekatan dengan tempat pelanggan dengan nilai kontrak

tertentu yang bertujuan untuk memberi pasokan listrik kepada pelanggan.

BOT sales mempunyai karakteristik pada kondisi perpindahan kepemilikan

kepada pelanggan yang akan terjadi pada akhir masa kontrak atau setelah jam

operasional mesin mencapai 59.999 jam. BOT termasuk dalam lingkup PSAK

30 (revisi 2011).

10. Service Sales-Warranty

Perusahaan melakukan jasa servis mesin yang telah dibeli pelanggan namun

masih berada dalam masa garansi. Karena masih berada dalam masa garansi,

perusahaan akan meminta penggantian seluruh biaya yang terjadi selama masa

servis kepada GENE. Service sales-warranty termasuk dalam lingkup PSAK

23 (revisi 2010).

11. Supporting Sales

Supporting Sales merupakan pendapatan komisi yang didapat perusahaan dari

penjualan mesin oleh NAVE Pte Ltd. Transaksi penjualan ini terjadi karena

kebanyakan pelanggan dari NAVE Pte Ltd berdomisili di Indonesia, sehingga

NAVE Pte Ltd meminta bantuan PT NAVE untuk menjualkan mesinnya dan

membayar komisi atas jasa PT NAVE tersebut. Supporting sales termasuk

dalam lingkup PSAK 23 (revisi 2010).

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 50: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

34 Universitas Indonesia

BAB 4

PEMBAHASAN DAN ANALISIS

4.1 Sekilas Tentang Pelaksanaan Audit

Penugasan audit PT NAVE dilakukan untuk mengaudit laporan keuangan

PT NAVE untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012. Tim

audit melaksanakan audit berdasarkan standar pengauditan yang ditetapkan

Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan proses

perencanaan dan pelaksanaan audit agar memperoleh keyakinan memadai bahwa

laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan,

atas dasar pengujian, terhadap bukti-bukti yang mendukung jumlah dan

pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip

akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen,

serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan.

Laporan keuangan PT NAVE telah disusun dan disajikan sesuai dengan

prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia yaitu Pernyataan

Standar Akuntansi Keuangan (PSAK). PT NAVE menggunakan mata uang rupiah

(IDR) dan menyajikan laporan keuangannya dalam Bahasa Indonesia.

Topik yang akan dibahas dalam laporan magang ini adalah prosedur audit

untuk akun Pendapatan yang disajikan pada laporan keuangan PT NAVE untuk

periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012.

4.2 Proses Audit

4.2.1 Perencanaan (Planning)

Sebelum melakukan audit di lapangan, tim audit melakukan perencanaan

audit terlebih dahulu. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Arens,

Elder, dan Beasley (2009) bahwa perencanaan dilakukan agar audit dapat berjalan

secara efektif dan efisien. Pada KAP Langit Senja, perencanaan terdiri dari

beberapa tahap yaitu:

1. Menerima atau melanjutkan klien

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 51: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

35

Universitas Indonesia

2. Pembuatan engagement letter dengan klien, pembentukan tim, dan

pengecekan independensi anggota tim

3. Memahami risiko bisnis klien dan menilai risiko klien

4. Memahami pengendalian internal klien

5. Menentukan strategi audit dan perencanaan audit

Berikut adalah pembahasan satu-persatu dari tahap-tahap tersebut.

4.2.1.1 Menerima atau Melanjutkan Klien

Tahap pertama dalam perencanaan adalah menentukan apakah KAP

Langit Senja akan menerima atau tidak PT NAVE untuk menjadi klien auditnya.

Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Arens, Elder, dan Beasley

(2009) bahwa tahap pertama adalah menentukan apakah akan menerima atau

melanjutkan penugasan audit untuk klien. Perlu diketahui sebelumnya bahwa

penugasan audit atas PT NAVE ini sebenarnya diterima oleh KAP Langit Senja

melalui Langit Mega Singapura. Di Singapura, Langit Mega Singapura menerima

penugasan audit untuk memberikan opini atas laporan keuangan NAVI Group

untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012. NAVI Group

didirikan dan berkedudukan di Singapura, namun karena NAVI Group melakukan

pencatatan akuntansi dan menyimpan berkas-berkasnya di Indonesia, Langit

Mega Indonesia akan melakukan bagian audit yang signifikan atas NAVI Group,

termasuk PT NAVE.

Penugasan audit atas laporan keuangan PT NAVE untuk periode yang

berakhir tanggal 31 Desember 2012 merupakan penugasan audit tahun kedua bagi

KAP Langit Senja. Dalam menentukan keberlanjutan penugasan audit ini, KAP

Langit Senja telah melakukan penilaian keberlanjutan audit menggunakan FRISK

(Financial Risk Assessment System). FRISK merupakan suatu sistem yang berisi

pertanyaan-pertanyaan yang relevan untuk menilai apakah suatu perusahaan

nantinya akan diaudit oleh KAP Langit Senja. Pertanyaan-pertanyaan tersebut

sangat beragam, seperti pertanyaan tentang pengendalian internal perusahaan,

keberlangsungan hidup perusahaan, risiko bisnis perusahaan, dan lainnya.

Kesimpulan dari FRISK sangat penting untuk memutuskan penerimaan atau

keberlanjutan audit atas suatu perusahaan.

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 52: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

36

Universitas Indonesia

Berdasarkan penilaian manajer dan senior in-charge tim audit, tidak ada

kondisi yang mengandung risiko dalam prosedur penerimaan dan keberlanjutan

klien yang menyebabkan KAP Langit Senja tidak menerima penugasan audit atas

laporan keuangan PT NAVE untuk periode yang berakhir pada tanggal 31

Desember 2012.

4.2.1.2 Pembuatan Engagement Letter dengan Klien, Pembentukan Tim, dan

Pengecekan Independensi Anggota Tim

Setelah KAP Langit Senja memutuskan untuk menerima penugasan audit,

tahap selanjutnya adalah membuat engagement letter, membentuk tim serta

mengecek independensi masing-masing anggota tim. Tahap ini secara substansi

telah sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Arens, Elder, dan Beasley

(2009). Engagement letter merupakan surat kontrak resmi penyediaan jasa kepada

klien yang umumnya berisi lingkup audit, tanggung jawab manajemen dan auditor,

kerangka pelaporan keuangan klien, akses informasi auditor, kebutuhan spesialis,

dan hal-hal lainnya yang berhubungan dengan proses audit PT NAVE.

Engagement letter harus disetujui dan ditandatangani baik oleh KAP Langit Senja

maupun PT NAVE. Dengan menyetujui dan menandatangani engagement letter,

manajemen PT NAVE dianggap telah mengakui dan memahami apa saja yang

menjadi tanggung jawabnya.

Tahap selanjutnya adalah menentukan komposisi tim audit. Terdapat

beberapa faktor yang mempengaruhi besar kecilnya tim audit, seperti ukuran klien,

kompleksitas perusahaan, maupun besarnya biaya audit. Komposisi tim audit

dapat berubah sewaktu-waktu disesuaikan dengan kondisi tertentu. Untuk

penugasan audit PT NAVE, tim audit terdiri dari seorang engagement leader,

seorang manajer, tujuh (7) orang senior auditor, tiga (3) orang junior auditor, dan

tiga (3) orang peserta magang (vocational employee). Komposisi tersebut

dianggap sesuai karena kompleksitas perusahaan maupun dari beban audit yang

diterima.

Setelah mendapatkan komposisi tim, hal selanjutnya yang dilakukan

adalah mengecek independensi masing-masing anggota tim audit terhadap klien.

Setiap anggota tim akan mendapatkan surat pernyataan yang harus dikonfirmasi

oleh anggota tim. Konfirmasi tersebut menyatakan bahwa anggota tim independen

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 53: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

37

Universitas Indonesia

terhadap klien. Dalam penugasan audit ini, tidak ditemukan masalah tentang

independensi anggota tim audit sehingga audit dapat dilanjutkan ke tahap

berikutnya.

4.2.1.3 Memahami Risiko Bisnis Klien dan Menilai Risiko Klien

Tim audit harus dapat memahami risiko bisnis klien sejak masa

perencanaan. Hal ini telah sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Arens,

Elder, dan Beasley (2009). PT NAVE bergerak dalam industri yang sedang

berkembang, yaitu industri penyediaan tenaga kelistrikan yang didorong oleh

meningkatnya pertumbuhan ekonomi, peningkatan konsumen baru, serta

perubahan gaya hidup masyarakat. Pemerintah juga turut mendorong

pengembangan infrastruktur agar semakin merata di seluruh Indonesia sesuai

dengan rencana pengembangan jangka menengah yang disiapkan oleh Badan

Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas).

Pedoman audit KAP Langit Senja menyatakan perlunya tim audit menilai

risiko terhadap salah saji. Risiko salah saji signifikan yang ditemukan pada tingkat

pelaporan keuangan adalah sebagai berikut:

i. Manajemen yang mengesampingkan pengendalian internal (management

override control)

Hal-hal yang dapat menjadi indikasi risiko ini antara lain jurnal yang tidak

layak seperti jurnal yang tidak sama antara debit dan kreditnya, kombinasi

akun buku besar untuk pendapatan yang tidak biasa, dan hilang atau

dobelnya nomor jurnal.

ii. Pengakuan pendapatan (revenue recognition)

Risiko salah saji pada pengakuan pendapatan dapat muncul dari proses

pengakuan pendapatan kontrak konstruksi berdasarkan metode percentage

of completion, dari proses penjualan mesin dan suku cadang dengan lokasi

penyerahan kepada pelanggan yang spesifik, dari pengakuan pendapatan

sewa yang menggunakan metode garis lurus selama masa sewa, dan

lainnya.

Prosedur lebih jauh dilakukan terkait penilaian atas risiko kecurangan yang

dilakukan manajemen. Berikut adalah beberapa temuan tim auditor berdasarkan

pemahaman dan penilaian risiko kecurangan (fraud risk) klien:

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 54: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

38

Universitas Indonesia

i. NAVI Group mempunyai pendanaan dengan jumlah yang cukup

signifikan dari sebuah bank internasional, Bank STC. Perjanjian

pendanaan menyebutkan bahwa NAVI Group diharuskan untuk mencapai

target profit dengan agregat tertentu pada tahun buku yang berakhir pada

tahun 2012 dan 2013. Hal ini berdampak langsung pada PT NAVE sebagai

penghasil pendapatan terbesar grup. Kondisi pendanaan tersebut

menimbulkan tekanan pada manajemen untuk mengejar target profit

tertentu yang menyebabkan timbulnya risiko kecurangan atas pelaporan

keuangan perusahaan.

ii. NAVE Pte Ltd merupakan pemegang lisensi utama distributor GENE di

wilayah Asia Tenggara. Hal ini menyebabkan adanya ekspektasi dari

GENE terhadap performa NAVE Pte Ltd. PT NAVE yang membeli

mesin-mesin GENE dari NAVE Pte Ltd, sekaligus merupakan pihak yang

berelasi dengan NAVE Pte Ltd, secara tidak langsung juga mendapatkan

tekanan agar performa perusahaan terkait penjualan mesin GENE terjaga

sehingga memunculkan risiko kecurangan terhadap pelaporan keuangan

perusahaan.

iii. Terdapat beberapa estimasi signifikan yang dipengaruhi oleh

pertimbangan subjektif dan ketidakpastian terkait penerapan IFRIC 4

(Determining Whether an Arrangement Contains a Lease) dan IFRIC 12

(Service Concession Arrangements). Dampak dari penerapan standar

tersebut membutuhkan estimasi dan pertimbangan subjektif yang

signifikan atas pendapatan kontrak konstruksi dan pendapatan keuangan.

Kesempatan untuk mengestimasi dan penggunaan pertimbangan yang

signifikan, ditambah dengan tekanan profitabilitas tertentu, merupakan

faktor penyebab kecurangan pada pelaporan keuangan perusahaan. Oleh

karena itu, tim audit menilai kontrak kontruksi, penerapan IFRIC 4 dan

IFRIC 12 termasuk dalam risiko yang signifikan atas kecurangan terhadap

pelaporan keuangan perusahaan.

iv. Sebagian besar saham perusahaan dimiliki oleh direktur-direktur

perusahaan. Pada tahun 2012, Bank STC membeli kurang lebih 15%

saham NAVI Group dari direktur-direktur perusahaan. Di dalam perjanjian

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 55: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

39

Universitas Indonesia

yang menyertai pembelian saham tersebut disebutkan bahwa NAVI Group

harus mencapai target profit tertentu untuk tahun buku 2012 dan 2013.

Jika NAVI Group gagal memenuhi target tersebut, maka pemilik saham

yang lama, yaitu direktur-direktur perusahaan, harus membeli kembali

saham Bank STC dengan tingkat pengembalian sebesar 25% per tahun.

Kondisi ini menimbulkan risiko kecurangan signifikan atas pelaporan

keuangan perusahaan karena dapat membahayakan kesejahteraan pribadi

direktur-direktur perusahaan.

Dapat disimpulkan bahwa PT NAVE mempunyai risiko yang cukup besar baik

risiko salah saji maupun risiko kecurangan.

4.2.1.4 Memahami Pengendalian Internal Klien

Atas risiko-risiko yang sudah dijelaskan sebelumnya, tim audit diharuskan

untuk melakukan pemahaman dan penilaian terhadap pengendalian internal

perusahaan dan menyimpulkan apakah pengendalian internal tersebut sudah

diterapkan untuk memitigasi risiko yang ada. Tahap ini telah sesuai dengan teori

yang dikemukakan oleh Arens, Elder, dan Beasley (2009). Dari hasil pengamatan

dan wawancara dengan klien, KAP Langit Mega mendapatkan pemahaman atas

pengendalian internal sebagai berikut:

i. Lingkungan pengendalian (control environment)

Pihak dalam manajemen puncak yang bertanggung jawab atas sistem tata

kelola di PT NAVE adalah Board of Director (BOD) dan Finance

Controller (FC). Keduanya terlibat dalam operasional perusahaan sehari-

hari. BOD melakukan rapat secara teratur untuk menilai dan mengatasi

risiko-risiko perusahaan, namun mereka tidak mendokumentasikan hasil

rapat mereka. Manajemen mengkomunikasikan dan mendorong sikap

integritas serta penerapan nilai-nilai etika melalui pelatihan untuk

Company Regulation serta Code of Conduct. Namun dengan adanya risiko

yang dapat mengancam kesejahteraan manajemen puncak, tim audit

merasa kurang nyaman dengan integritas manajemen puncak sendiri.

Berdasarkan pertimbangan profesional dari hasil wawancara dan observasi,

tim audit akan menilai kemungkinan adanya penyimpangan pengawasan

oleh manajemen dalam proses pelaporan keuangan perusahaan.

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 56: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

40

Universitas Indonesia

ii. Penilaian risiko (risk assessment)

Manajemen menilai dan mengawasi risiko perusahaan secara

berkelanjutan melalui pengawasan terhadap anggaran dan operasional

perusahaan. Laporan keuangan juga disiapkan tiap bulan yang digunakan

manajemen untuk mengawasi komponen pendapatan dan beban

perusahaan sehingga dapat membantu manajemen menilai risiko

perusahaan.

iii. Aktivitas pengendalian (control activities)

Berdasarkan hasil diskusi dengan FC, BOD dan FC terlibat dalam kegiatan

operasional sehari-hari. Tim audit juga menemukan kondisi bahwa

transaksi dengan jumlah tertentu yang material membutuhkan persetujuan

dari FC dan BOD dan kemudian dicek oleh Accounting Manager.

iv. Informasi dan komunikasi (information and communication)

PT NAVE menggunakan sistem Navision untuk pelaporan keuangan

perusahaan. Untuk transaksi-transaksi umum, jurnal disiapkan oleh staf

bagian Accounting kemudian dicek oleh Accounting Manager dan FC.

Contoh transaksi umum adalah penjualan, pembelian, pengeluaran kas,

dan lainnya. Sementara untuk transaksi yang tidak biasa, seperti jurnal

penyesuaian karena proses konsolidasi atau yang berhubungan dengan

estimasi, staf Accounting akan berdiskusi dengan Accounting Manager

dan FC terlebih dahulu. Staf kemudian menyiapkan jurnal yang

dibutuhkan untuk selanjutnya dicek kembali oleh Accounting Manager.

Namun masih cukup sering ditemukan kesalahan pencatatan akuntansi

meskipun telah dilakukan pengecekan oleh Accounting Manager.

v. Pengawasan (monitoring)

Tidak terdapat dokumentasi formal yang disediakan oleh manajemen

terkait kegiatan pengawasan perusahaan. Perusahaan tidak mempunyai

departemen Internal Audit sehingga tidak terdapat fungsi yang

menguatkan pengawasan internal perusahaan. Tim audit juga menemukan

tidak adanya whistleblower program atau hotline telephone yang

disediakan untuk pegawai sebagai media untuk melaporkan hal-hal yang

berhubungan dengan kecurangan di dalam internal perusahaan.

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 57: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

41

Universitas Indonesia

Tim audit tidak menganalisis pengendalian internal menggunakan ERM.

Lima (5) komponen pengendalian internal dirasa sudah cukup memenuhi

kenyamanan tim audit dalam menganalisis pengendalian internal. Tim audit

menyimpulkan bahwa pengendalian internal PT NAVE belum cukup layak untuk

dapat diandalkan berdasarkan hasil penilaian atas pengendalian internal dan

belum mampunya pengendalian internal memitigasi risiko yang ada. Kesimpulan

ini nantinya akan berdampak pada pelaksanaan audit fieldwork terkait pengujian

pengendalian (test of control) perusahaan.

4.2.1.5 Menentukan Strategi Audit Dan Perencanaan Audit

Pada tahap ini, tim audit menentukan strategi audit dan perencanaan audit

yang akan dijalankan. Hal ini secara substansi telah sesuai dengan teori yang

dikemukakan oleh Arens, Elder, dan Beasley (2009). Tim audit memutuskan

untuk meminta bantuan Advisory dan Tax Langit Mega Indonesia. Advisory akan

membantu tim audit dalam melakukan pemahaman terhadap proses bisnis klien

khususnya untuk proses penjurnalan, proses pelaporan keuangan dan pendapatan.

Bagian Tax akan membantu dalam mengecek pajak perusahaan PT NAVE, PT

NATE, dan PT TAJAP.

Pendekatan audit akan menggunakan pengujian detil secara substantif

(substantive test of details) karena dianggap lebih efektif dan efisien. Tim audit

kemudian mengidentifikasi pihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa

dengan klien serta transaksi-transaksi yang terjadi di antara keduanya. Tim audit

tidak menemukan adanya risiko dari transaksi dengan pihak berelasi tersebut

karena nantinya tim audit juga akan mengaudit laporan keuangan konsolidasian

yang meliputi proses eliminasi antara pihak berelasi.

Audit akan memaksimalkan penggunaan surat konfirmasi kepada pihak

ketiga. Surat konfirmasi yang akan dikirim adalah surat konfirmasi bank,

konfirmasi piutang dagang, konfirmasi atas transaksi dengan pihak berelasi,

konfirmasi kepada pengacara perusahaan, konfirmasi atas pinjaman perusahaan,

konfirmasi utang dagang, konfirmasi pemegang saham, serta konfirmasi atas sewa

perusahaan. Tim audit juga menilai peraturan dan hukum yang dapat membawa

dampak kepada pelaporan keuangan klien dan juga menilai apakah perusahaan

telah taat menjalankan peraturan tersebut. Berdasarkan hasil penilaian auditor,

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 58: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

42

Universitas Indonesia

tidak ditemukan peraturan tertentu yang dapat membawa dampak khusus kepada

pelaporan keuangan klien.

Tim audit membuat jadwal untuk melakukan audit sebagai berikut:

Tabel 4.1: Jadwal Kerja Audit Laporan Keuangan PT NAVE

Tahap Aktivitas Tanggal

Audit

fieldwork

Perencanaan 5 – 14 November 2012

Pengujian substantif interim 10 – 21 Desember 2012

Inventory dan observasi PPE 31 Desember 2012

Field work akhir tahun 14 Januari – 28 Februari 2013

Penyelesaian dan pelaporan 28 Februari – 31 Maret 2013

Audit report Laporan Keuangan

Konsolidasian NAVE Pte Ltd

dan Anak Perusahaan

15 Maret 2013

Sumber: Kertas kerja KAP Langit Senja. (Telah diolah kembali)

Selanjutnya, tim audit menentukan tingkat materialitas yang akan

digunakan. Pedoman audit KAP Langit Senja menyatakan bahwa tim audit harus

menentukan tiga (3) tingkatan materialitas yaitu Overall Materiality (OM),

Performance Materiality (PM), dan Summary of Uncorrected Misstatement

(SUM). Berikut adalah penjelasan dan penghitungan masing-masing tingkatan

materialitas:

i. Overall Materiality (OM)

Berdasarkan pedoman audit KAP Langit Senja, OM adalah keseluruhan

penilaian materialitas atas laporan keuangan secara umum. OM menjadi

dasar pertimbangan untuk mengevaluasi dampak dari salah saji yang tidak

dikoreksi dari laporan keuangan secara keseluruhan serta menjadi dasar

penentuan opini audit. OM juga sangat penting karena digunakan untuk

dasar penentuan tingkatan materialitas yang lain, yaitu PM dan SUM.

Penentuan OM tidak lepas dari penggunaan pertimbangan profesional

(professional judgment) auditor, seperti penilaian risiko dan pemahaman

atas perusahaan dan lingkungannya serta pembahasan khusus lainnya

tentang perusahaan. OM ditentukan dari tolak ukur (benchmark) tertentu

yang bergantung dari jenis perusahaan sendiri. Benchmark didefinisikan

sebagai sebuah elemen atau komponen dari laporan keuangan dimana

sebuah nilai batas (threshold) digunakan untuk menghitung materialitas.

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 59: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

43

Universitas Indonesia

Tim audit memutuskan dengan pertimbangan profesional bahwa

benchmark yang digunakan dalam penugasan audit untuk PT NAVE

adalah laba/rugi sebelum pajak dari kegiatan operasional berjalan

(profit/loss before tax from continuing operations). Berdasarkan pedoman

audit KAP Langit Senja, threshold yang biasa digunakan untuk benchmark

laba/rugi sebelum pajak dari kegiatan operasional berjalan adalah 5%

sampai dengan 10%. Tim audit memutuskan untuk memilih 5% sebagai

threshold karena PT NAVE mempunyai pengguna laporan keuangan yang

cukup luas, mendapatkan pinjaman dengan nominal yang besar serta

mempunyai perjanjian keuangan. Berikut adalah perhitungan untuk

materialitas tingkat OM:

OM = 5% * [total profit/loss before tax from continuing

operations]

= 5% * Rp 40.000.000

= Rp 2.000.000

ii. Performance Materiality (PM)

PM digunakan di dalam tahap perencanaan untuk merencanakan saldo

akun, kelompok transaksi dan pengungkapan mana yang akan diperiksa.

PM memudahkan audit untuk menentukan dasar, waktu, dan sejauh mana

audit diperlukan untuk mengurangi risiko audit pada level yang dapat

diterima. Pedoman audit KAP Langit Senja menyatakan bahwa PM

ditentukan pada nominal kurang dari OM, umumnya adalah 50% - 75%

dari jumlah OM. Pengurangan persentase tersebut disebut haircut.

Tim audit memutuskan untuk menggunakan haircut sebesar 40%.

Pertimbangan profesional pengambilan angka haircut tersebut adalah

masih cukup barunya penugasan audit atas PT NAVE serta tidak adanya

tekanan dari pasar. Berikut adalah penghitungan untuk materialitas tingkat

PM:

PM = (100% - [haircut]) * [OM]

= (100% - 40%) * Rp 2.000.000

= 60% * Rp 2.000.000

= Rp 1.200.000

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 60: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

44

Universitas Indonesia

iii. Summary of Uncorrected Misstatement (SUM)

SUM adalah tingkatan materialitas dimana salah saji yang nominalnya di

bawah SUM tersebut dianggap tidak signifikan terhadap pengambilan

keputusan pengguna laporan keuangan sehingga tidak diperlukan

penyesuaian audit. Pedoman audit KAP Langit Senja mengekspektasikan

besarnya SUM adalah 5% dari OM, namun kisaran SUM dapat kurang

dari 5% jumlah OM sampai dengan 10% dari OM.

Berdasarkan pertimbangan profesional, tim audit memutuskan untuk

menggunakan SUM sebesar 5% dari nominal OM. Pertimbangan

profesional di balik keputusan tersebut adalah diekspektasikan akan

adanya penyesuaian audit dengan nominal yang cukup signifikan, risiko

signifikan terhadap pengakuan pendapatan, serta risiko signifikan atas

manajemen yang mengesampingkan pengendalian internal. Berikut adalah

penghitungan tingkat materialitas untuk SUM:

SUM = 5% * [OM]

= 5% * Rp 2.000.000

= Rp 100.000

Materialitas KAP Langit Senja mempunyai penentuan yang bertahap,

yaitu OM, PM, dan SUM. Penentuan ini telah disesuaikan antara standar dengan

pengalaman audit KAP Langit Senja. Penentuan ini membuat auditor menjadi

lebih praktis dalam menjalankan auditnya.

Tim audit (kecuali peserta magang) kemudian mengadakan kick-off

meeting. Kick-off meeting membahas isu-isu mengenai penugasan audit terkait,

seperti pengenalan tim, penjelasan umum tentang klien dan performa perusahaan,

risiko yang terdapat pada klien, pendekatan audit, penentuan materialitas, dan

lainnya. Kick-off meeting diharapkan dapat menambah pemahaman anggota tim

audit terhadap penugasan audit sehingga audit akan menjadi lebih efektif dan

efisien.

4.2.2 Audit Lapangan (Audit Fieldwork)

Langkah selanjutnya setelah melakukan perencanaan audit dengan matang

adalah mengaudit langsung di lapangan. Hal ini secara substansi sesuai dengan

teori yang dikemukakan oleh Arens, Elder, dan Beasley (2009). Teori tersebut

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 61: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

45

Universitas Indonesia

menyajikan tahap pengujian langsung di lapangan seperti pengujian atas

pengendalian internal, pengujian substantif atas transaksi dan saldo, serta prosedur

analitis. KAP Langit Senja membagi proses audit lapangan menjadi dua yaitu:

i. pengujian pengendalian (test of control) dan

ii. pengujian detil secara substantif (substantive test of details)

Kedua tahap di atas memiliki prosedur dan tujuan auditnya masing-masing.

Pemilihan prosedur apa saja yang akan dilaksanakan bergantung kepada

pertimbangan profesional tim audit dengan melihat kondisi klien. Teori dan

standar tidak menetapkan secara pasti prosedur apa saja yang harus diambil.

Ketika melaksanakan sebuah prosedur yang membutuhkan pengambilan sampel,

tim audit menggunakan pedoman KAP Langit Senja yang mempunyai tiga (3)

cara pengambilan sampel yaitu:

i. Targeted testing

Sampel dipilih menggunakan karakteristik tertentu. Tim audit

mempertimbangkan pendekatan audit berdasarkan risiko dimana transaksi

dengan nominal yang material mempunyai kemungkinan lebih besar untuk

mengandung salah saji material dibandingkan dengan transaksi dengan

nominal di bawah batas materialitas. Pemilihan sampel menggunakan

metode ini dilakukan ketika terdapat nilai-nilai yang dapat digunakan

sebagai target berdasarkan pertimbangan profesional tim audit.

ii. Non-statistical sampling

Metode ini dipilih ketika populasi mengandung transaksi yang nominalnya

cenderung homogen sehingga tidak menarik untuk dijadikan sampel

targeted testing. Non-statistical sampling juga dapat menjadi tambahan

pengujian bagi metode lain. Hal ini dilakukan jika auditor masih belum

merasa nyaman dan yakin bahwa sisa populasi yang tidak menjadi sampel

pengujian awal tidak mengandung salah saji.

iii. Accept reject testing

Accept reject testing merupakan suatu metode yang tidak menguji salah

saji moneter dalam suatu akun atau populasi, melainkan untuk menerima

atau menolak suatu karakteristik atau atribut tertentu. Jika hasil pengujian

ditolak, maka sumber dari pengecualian harus diidentifikasi dan

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 62: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

46

Universitas Indonesia

dikomunikasikan dengan klien. Auditor kemudian harus melakukan

prosedur tambahan untuk mencapai tujuan audit.

Berdasarkan pemahaman dan penilaian atas pengendalian internal NAVI

Group, tim audit memutuskan untuk tidak mengandalkan pengendalian internal

klien. Oleh karena itu, tim audit memutuskan untuk tidak melakukan pengujian

pengendalian (test of control) karena dinilai tidak akan efektif bagi proses audit

keseluruhan. Audit akan menekankan pada pengujian substantif langsung pada

transaksi-transaksi dan saldo-saldo terkait.

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, tiap prosedur mempunyai

tujuan audit masing-masing. Berikut adalah ikhtisar dari prosedur-prosedur audit

atas akun Pendapatan yang dijalankan dan tujuan auditnya:

Tabel 4.2: Ikhtisar Pengujian Substantif

No Prosedur Tujuan Audit

C A CO E/O R&O P&D V

1 Menyiapkan lead schedule

2 Memahami dan mengevaluasi

kebijakan akuntansi Pendapatan

3 Menilai sumber pendapatan

4 Pengujian transaksi penjualan atas

penjualan barang

5 Pengujian transaksi penjualan atas

pemberian jasa

6 Pengujian cut-off penjualan-

piutang usaha

7 Pengujian customer advances

8 Verifikasi informasi untuk

pengungkapan

Keseluruhan

Sumber: Kertas kerja KAP Langit Senja. (Telah diolah kembali)

Keterangan:

i. C = completeness

ii. A = accuracy

iii. C/O = cutoff

iv. E/O = existence / occurrence

v. R&O = rights and obligations

vi. P&D = presentation and disclosure

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 63: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

47

Universitas Indonesia

vii. V = valuation

Merupakan hal yang wajar bahwa tidak ada satu prosedur yang dapat

memuaskan seluruh tujuan audit sekaligus, namun gabungan dari seluruh prosedur

harus dapat memuaskan seluruh tujuan audit tersebut. Berikut adalah penjelasan

terkait prosedur-prosedur yang dijalankan untuk pengujian detil secara substantif:

4.2.2.1 Menyiapkan Lead Schedule

Prosedur pertama yang dilakukan adalah melakukan prosedur analitis.

Prosedur ini bertujuan untuk menguji asersi atas presentation and disclosure.

Dokumentasi prosedur analitis dituangkan dalam kertas kerja utama (lead

schedule). Lead schedule menampilkan:

i. Account number dan account description

ii. Current period 2012 yaitu saldo akun pada periode berjalan, yaitu untuk

laporan keuangan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012. Saldo

ini diambil dari neraca saldo (trial balance) yang dibuat oleh klien.

iii. Adjustments yaitu penyesuaian-penyesuaian yang terjadi setelah saldo

akun pada neraca saldo diserahkan oleh klien. Penyesuaian ini bisa berasal

dari penyesuaian auditor atau penyesuaian akhir klien (client late

adjustment). Penyesuaian yang terjadi langsung diperbarui dalam lead

schedule.

iv. Adjusted current period 2012 merupakan angka saldo akun setelah

penyesuaian yang terjadi.

v. Comparative 2011 merupakan saldo akun dari laporan keuangan periode

sebelumnya yang telah diaudit.

vi. Variance dan variance % merupakan hasil hitungan varians yang terjadi

antara periode berjalan dengan periode sebelumnya.

Saldo akun untuk periode yang berjalan didapatkan dari neraca saldo klien.

Selanjutnya, auditor memasukkan angka saldo dari laporan keuangan periode

sebelumnya yang telah diaudit. Jika terdapat penyesuaian yang terjadi selama

audit berjalan, penyesuaian tersebut segera dimasukkan sehingga saldo akun dapat

dibandingkan antara saldo periode sebelumnya dengan saldo terbaru periode

berjalan. Perbandingan tersebut berguna untuk melihat pergerakan suatu akun

selama setahun apakah berjalan secara wajar atau tidak. Jika pergerakan dinilai

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 64: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

48

Universitas Indonesia

tidak wajar, maka auditor harus menanyakan lebih lanjut kepada manajemen

mengenai pergerakan tidak wajar akun tersebut.

Auditor juga harus mengecek akurasi angka-angka yang digunakan di

dalam lead schedule. Pengecekan ini disebut dengan footing. Footing dilakukan

dengan menjumlahkan nominal akun paling atas sampai dengan nominal akun

paling bawah. Nominal tersebut nantinya akan digunakan untuk pelaporan

keuangan sehingga dapat memuaskan asersi presentation and disclosure.

Lampiran 5 menampilkan contoh lead schedule dari akun pendapatan PT

NAVE untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012. Selama

proses audit, ditemukan beberapa penyesuaian yang segera dimasukkan ke dalam

kolom terkait. Penyesuaian tersebut akan dibahas selanjutnya pada pengujian

masing-masing. Meskipun terjadi penyesuaian, varians yang terjadi dinilai masih

wajar sesuai dengan performa bisnis PT NAVE. Oleh karena itu, tim audit

menyimpulkan bahwa lead schedule telah disiapkan secara akurat dan dapat

digunakan untuk pengujian selanjutnya.

4.2.2.2 Memahami dan Mengevaluasi Kebijakan Akuntansi Pendapatan

Setiap jenis penjualan yang menjadi sumber pendapatan mempunyai

kebijakan akuntansinya sendiri-sendiri. Prosedur ini mempunyai tujuan audit

completeness, accuracy, existence/occurrence, dan right & obligation. Berikut

akan dibahas mengenai kebijakan akuntansi aktivitas penjualan PT NAVE:

1. Penjualan mesin (machinery sales)

PT NAVE dan pelanggannya setuju dengan perjanjian jual beli mesin

seperti yang tertuang dalam kontrak. Setelah kontrak disetujui, perusahaan

membeli mesin dari NAVE Pte Ltd yang memesan mesin langsung dari GENE.

Seluruh dokumen pengiriman barang akan dikirimkan kepada pelanggan melalui

PT NAVE.

Berdasarkan kontrak, penjualan mesin umumnya mempunyai syarat untuk

beberapa kali pembayaran. Untuk menagih pembayaran uang muka dan

pembayaran selanjutnya, selain untuk pembayaran ketika barang telah sampai

pada titik FOB dan pembayaran retensi, perusahaan akan membukukan jurnal

sebagai berikut:

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 65: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

49

Universitas Indonesia

Dr. Account Receivable (Machinery) xxx

Cr. Advance Deposit (Engine) xxx

Pendapatan belum dapat diakui ketika jurnal diatas dibukukan. Perusahaan

membukukan pendapatan sesuai dengan kondisi freight on board (FOB) yang

tercatat di kontrak. Oleh karena itu, untuk menagih pembayaran ketika barang

telah sampai pada titik FOB, perusahaan akan membukukan jurnal sebagai

berikut:

Dr. Account Receivable (Machinery) xxx

Dr. Advance Deposit (Engine) xxx

Cr. Machinery Sales xxx

Penagihan terakhir untuk pembayaran retensi yang dikirimkan kepada pelanggan

juga akan disertai dengan dokumen Delivery Order serta Pemberitahuan Import

Barang (PIB) yang menandakan bahwa mesin yang diimpor langsung dari GENE

oleh NAVE Pte Ltd telah sampai dan dikirimkan ke titik FOB. Perusahaan akan

membuat jurnal:

Dr. Account Receivable (Machinery) xxx

Cr. Machinery Sales xxx

PT NAVE mengukur pendapatan dari nilai harga pokok mesin ditambah dengan

nilai mark-up tertentu.

2. Penjualan suku cadang (spare part sales)

Pelanggan dapat membeli suku cadang terkait mesin dari PT NAVE.

Pengakuan penjualan suku cadang terjadi ketika suku cadang telah

diserahterimakan sesuai dengan kondisi FOB yang tercatat di perjanjian. Ketika

pendapatan diakui, maka perusahaan membukukan penjualan sebagai berikut:

Dr. Account Receivable (Spareparts) xxx

Cr. Spare Part Sales xxx

Dalam beberapa kasus, perusahaan dapat melakukan penjurnalan yang sedikit

berbeda. Contohnya ketika pelanggan yang memesan suku cadang telah

mempunyai piutang yang telah lama belum dilunasi, maka PT NAVE akan

meminta pelanggan membayar uang muka terlebih dahulu. Penjurnalan yang

dilakukan adalah sebagai berikut:

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 66: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

50

Universitas Indonesia

Dr. Account Receivable (Spareparts) xxx

Cr. Advance Deposit (Spare Parts) xxx

Ketika akhirnya suku cadang telah sampai pada titik FOB, maka jurnal pengakuan

pendapatan penjualan suku cadang adalah sebagai berikut:

Dr. Advance Deposit (Spare Parts) xxx

Cr. Spare Part Sales xxx

PT NAVE mengukur pendapatan dari nilai harga pokok suku cadang ditambah

dengan nilai mark-up tertentu.

3. Penjualan jasa servis (service sales)

PT NAVE melakukan jasa servis setelah terdapat permintaan dari

pelanggan. Teknisi akan menginvestigasi masalah yang terjadi terlebih dahulu,

termasuk jika ada suku cadang yang dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah

tersebut. Setelah melakukan jasa servis, baik menggunakan suku cadang maupun

tidak, teknisi akan menyiapkan lembar kerja (job sheet) beserta berita acara

(satisfaction note) yang telah disetujui pelanggan sebagai bukti bahwa jasa servis

telah dilakukan. Dokumen-dokumen tersebut yang akan dijadikan dasar sebagai

pengakuan pendapatan dari penjualan jasa servis, yang kemudian akan dibuatkan

jurnal:

Dr. Account Receivable (Service) xxx

Cr. Service Sales xxx

Ketika pelanggan yang memesan jasa servis telah mempunyai piutang yang telah

lama belum dilunasi, maka PT NAVE akan meminta pelanggan membayar uang

muka terlebih dahulu. Penjurnalan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

Dr. Account Receivable (Service) xxx

Cr. Advance Deposit (Service) xxx

Setelah jasa servis dilakukan, maka jurnal pengakuan pendapatan penjualan jasa

servis adalah sebagai berikut:

Dr. Advance Deposit (Service) xxx

Cr. Service Sales xxx

PT NAVE mengukur pendapatan dari pengeluaran yang terjadi ditambah dengan

nilai mark-up tertentu.

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 67: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

51

Universitas Indonesia

4. PLSA sales (Part and Labor Supplier Agreement)

Pendapatan PLSA berasal dari pemakaian suku cadang dan tenaga teknisi

untuk melakukan jasa servis reguler pada jam mesin tertentu sesuai dengan yang

tercatat di kontrak. Oleh karena itu, terdapat proses penagihan dan pengakuan

yang berbeda antara keduanya.

After Sales Service Division selalu memonitor jam mesin di tempat klien

sehingga dapat diestimasi kapan akan dilakukan servis reguler. Tiga (3) bulan

sebelum servis dilakukan, PT NAVE akan membuatkan tagihan untuk suku

cadang yang akan digunakan ketika servis reguler sehingga pada saatnya servis

dilakukan, suku cadang sudah dalam keadaan tersedia. Perusahaan akan membuat

jurnal:

Dr. Account Receivable PLSA xxx

Cr. Advance Deposit (PLSA) xxx

Ketika jasa servis telah dilakukan, maka perusahaan akan membuat dua (2) jurnal.

Jurnal pertama untuk mengakui pendapatan dari penjualan suku cadang yang

terpakai:

Dr. Advance Deposit (PLSA) xxx

Cr. PLSA Sales xxx

Jurnal kedua adalah untuk mengakui pendapatan dari tenaga teknisi yaitu:

Dr. Account Receivable (PLSA) xxx

Cr. PLSA Sales xxx

Pendapatan diukur pada pengeluaran yang terjadi ditambah dengan nilai mark-up

tertentu.

5. EPC sales (Engineering, Procurement, and Construction)

PT NAVE menandatangi kontrak EPC dengan pelanggan untuk

merancang dan mengadakan mesin yang akan memfasilitasi pelanggan dari

kontruksi mesin sampai mesin siap untuk digunakan. Setelah kontrak

ditandatangani, perusahaan akan menagih pelanggan untuk pembayaran uang

muka dan membukukan jurnal sebagai berikut:

Dr. Account Receivable (EPC) xxx

Cr. Advance Deposit (EPC) xxx

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 68: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

52

Universitas Indonesia

Perusahaan mengakui pendapatan berdasarkan kemajuan pekerjaan di lapangan.

Kemajuan pekerjaan tersebut dapat dilihat dari Berita Acara yang disediakan oleh

teknisi perusahaan serta disetujui dan ditandatangani oleh perusahaan dan

pelanggan. Berdasarkan Berita Acara tersebut, perusahaan akan membukukan

jurnal untuk mengakui pendapatan sekaligus untuk membalik pendapatan yang

diterima di muka sebelumnya:

Dr. Account Receivable (EPC) xxx

Dr. Advance Deposit (EPC) xxx

Cr. EPC Sales xxx

Ketika pekerjaan sudah selesai dilakukan, berdasarkan persentasenya, perusahaan

akan membuat jurnal:

Dr. Account Receivable (EPC) xxx

Cr. EPC Sales xxx

Setelah pekerjaan konstruksi mesin mencapai 100%, pekerjaan akan memasuki

periode retensi dimana di dalam periode tersebut, operasional mesin akan

dimonitor dahulu untuk melihat apakah mesin dapat berjalan dengan baik atau

tidak. Pendapatan perusahaan dari masa retensi ini harus dibayar sesuai dengan isi

kontrak. Teknisi perusahaan menyiapkan Berita Acara terkait hal tersebut yang

sudah disetujui dan ditandatangani baik perusahaan maupun pelanggan.

Berdasarkan Berita Acara tersebut, perusahaan membuat jurnal:

Dr. Account Receivable (EPC) xxx

Cr. EPC Sales xxx

6. Commissioning Sales

Pendapatan commissioning sales akan diukur pada pengeluaran yang

terjadi ditambah dengan nilai mark-up tertentu serta diakui ketika pengujian dan

persiapan untuk mesin sudah selesai dilakukan dan ketika progress report sudah

disetujui oleh kedua belah pihak. Berdasarkan progress report tersebut, PT NAVE

akan menagih pelanggan dan membuat jurnal:

Dr. Account Receivable (Service) xxx

Cr. Commissioning Sales xxx

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 69: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

53

Universitas Indonesia

7. O & M Sales (Operating and Maintenance)

PT NAVE dan pelanggannya membuat sebuah kontrak untuk pengadaan

jasa O&M. Teknisi perusahaan akan ditempatkan di tempat pelanggan dan

menjalankan dan merawat mesin pelanggan. Setiap akhir bulan, teknisi

mengirimkan laporan lembar kerja operasional mesin tersebut, termasuk berapa

jumlah jam operasional mesin selama sebulan serta suku cadang yang dipakai

(jika ada). Laporan tersebut yang akan digunakan sebagai dasar untuk mengakui

pendapatan O&M tiap bulannya, sehingga setiap bulan perusahaan akan menagih

pelanggan dan membukukan jurnal:

Dr. Account Receivable (OM) xxx

Cr. O M Sales xxx

8. Rental Sales dan BOT Sales

Dari hasil pemahaman terhadap kebijakan akuntansi PT NAVE, selama ini

perlakuan akuntansi terhadap Rental Sales dan BOT Sales tidak jauh berbeda. PT

NAVE melakukan jasa tersebut sesuai dengan kontrak yang telah disetujui

sebelumnya oleh PT NAVE dan pelanggannya. Dalam penjualan BOT, setelah

pembangkit listrik selesai dibangun, PT NAVE menyewakan aset tersebut hanya

kepada pelanggan sesuai kontrak. Baik untuk BOT Sales maupun Rental Sales,

PT NAVE menyalurkan energi listrik selama periode masa sewa, lalu menagih

dan mencatat pendapatan bulanan. Salah satu pasal di dalam kontrak dapat

menyebutkan bahwa terdapat minimum energi (dalam kwH) yang harus

pelanggan bayar, namun jika energi yang disalurkan melebihi jumlah minimum

yang telah ditetapkan, maka pelanggan juga membayar kelebihan tersebut.

Setelah mendapatkan Berita Acara yang menyatakan jumlah energi yang

disalurkan selama sebulan dan telah ditandatangani oleh PT NAVE dan

pelanggannya, maka PT NAVE akan mengeluarkan invoice. Sistem Navision

akan langsung mencatat pendapatan dari Rental Sales dan BOT Sales setelah

mengeluarkan invoice. Untuk mencatat pendapatan tersebut, PT NAVE mencatat

jurnal:

Dr. Accounts Receivable (Rental) xxx

Cr. Rental Sales / BOT Sales xxx

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 70: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

54

Universitas Indonesia

Dalam mengevaluasi kebijakan tersebut, tim audit menilai bahwa perlunya

PT NAVE menerapkan ISAK 8 untuk menentukan apakah perjanjian

mengandung sewa dan PSAK 30 (revisi 2011) untuk menentukan apakah

perjanjian mengandung sewa operasi (operating sales) atau sewa pembiayaan

(finance lease). PT NAVE selama ini hanya mencatat pendapatan sewa bulanan.

Berdasarkan ISAK 8, tim audit kemudian berdiskusi bersama manajemen dan

menyimpulkan bahwa perjanjian mengandung sewa dikarenakan alasan berikut:

i. kontrak menyebutkan dengan jelas bahwa pemenuhan kapasitas energi

listrik akan bergantung kepada aset dan atau pembangkit listrik yang

dibangun PT NAVE

ii. lebih lanjut, aset (pembangkit listrik) dibangun secara spesifik untuk

pelanggan dan dihubungkan langsung dengan fasilitas pelanggan sehingga

kecil kemungkinan bahwa satu pihak atau lebih selain pelanggan tersebut

akan mengambil output lebih dari jumlah yang signifikan.

Transaksi dari sewa operasi dikelompokkan di dalam Rental Sales. Sewa

operasi memenuhi poin pertama dimana pemenuhan perjanjian bergantung kepada

aset PT NAVE. Selain itu, berdasarkan PSAK 30 (revisi 2010) tentang Sewa,

kebanyakan perjanjian PT NAVE untuk pelaksanaan proyek pelanggannya

merupakan perjanjian sewa pembiayaan (finance lease) karena beberapa alasan

seperti:

i. aset secara spesifik akan dialihkan kepada pelanggan pada akhir kontrak,

ii. present value pembayaran sewa minimum secara substansial berjumlah

sebesar nilai wajar aset yang disewakan,

iii. aset dibangun khusus untuk kepentingan pelanggan.

PT NAVE juga terlibat dalam beberapa proyek dengan instansi pemerintah

dimana PT NAVE akan membangun pembangkit listrik dan menyalurkan energi

listrik ke perusahaan listrik negara. Proyek-proyek tersebut menjadi subjek

penerapan ISAK 16. Berdasarkan ISAK 16, maka proyek-proyek PT NAVE

diakui sesuai dengan PSAK 34 (revisi 2010) tentang Kontrak Konstruksi ketika

masa konstruksi aset. Karena PT NAVE menjual energi listrik langsung ke

perusahaan listrik negara, maka imbalan atas jasa konstruksi yang diterima adalah

berupa hak atas aset keuangan. Ketika masa operasi aset, PT NAVE mengakui

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 71: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

55

Universitas Indonesia

pendapatan keuangan (finance income) atas aset keuangan tersebut yang diukur

menggunakan metode tingkat bunga efektif.

PSAK 23 (revisi 2010) menyatakan perlunya menerapkan kriteria

pengakuan pada komponen-komponen yang dapat diidentifikasi secara terpisah

dari suatu transaksi tunggal agar mencerminkan substansi dari transaksi tersebut.

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, perjanjian BOT menyatakan bahwa PT

NAVE akan membangun suatu pembangkit listrik khusus untuk pelanggan,

menyewakannya, melakukan jasa O&M, lalu mengalihkan aset pada akhir kontrak.

Perjanjian BOT kemudian diidentifikasi umumnya terdiri dari pendapatan kontrak

konstruksi, pendapatan sewa pembiayaan, serta pendapatan O&M.

Ketika PT NAVE masih dalam tahap membangun pembangkit listriknya,

PT NAVE mengakui pendapatan konstruksi sesuai dengan PSAK 34 (revisi 2010)

dalam EPC Sales menggunakan metode persentase penyelesaian:

Dr. Account Receivable (EPC) xxx

Cr. EPC Sales xxx

Ketika PT NAVE menyewakan asetnya sesuai dengan perlakuan terhadap sewa

pembiayaan, pada awal masa sewa seharusnya PT NAVE mencatat jurnal (Lam

dan Peter, 2009):

Dr. Lease Receivable xxx

Cr. Equipment xxx

Namun karena pengakuan piutang (Account Receivable (EPC)) sudah dilakukan

ketika konstruksi aset, maka piutang tidak perlu dicatat lagi. Sementara itu,

pengkreditan aset juga sudah dilakukan ketika mencatat biaya yang terjadi pada

masa konstruksi aset, yaitu:

Dr. Cost of Sales xxx

Cr. Equipment xxx

Pencatatan berapa biaya yang terjadi serta berapa pendapatan dari konstruksi yang

diakui dilakukan berdasarkan metode percentage of completion. Pengkreditan

Equipment dilakukan karena PT NAVE telah mengalihkan secara signifikan risiko

dan manfaat kepada pelanggan. Jadwal amortisasi sewa harus dibuat untuk

mengidentifikasi berapa pendapatan keuangan yang harus diakui dan berapa

pengurangan piutang sewa yang sudah diakui di awal masa sewa ketika melepas

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 72: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

56

Universitas Indonesia

aset. Pada akhir periode, perusahaan seharusnya mencatat pengakuan pendapatan

bunga:

Dr. Interest Receivable xxx

Cr. Interest Revenue xxx

Sementara itu, ketika mendapatkan pembayaran sewa secara periodik, PT NAVE

seharusnya mencatat:

Dr. Cash xxx

Cr. Account Receivable (EPC) xxx

Cr. Interest Receivable xxx

Pembayaran sewa diidentifikasi sebagai pengurang piutang sewa. Hal ini dapat

dilihat dari dikreditkannya Account Receivable (EPC). Perusahaan juga

mengkreditkan piutang bunga dari jurnal pengakuan bunga sebelumnya.

Kontrak yang telah disetujui juga meliputi jasa O&M sehingga PT NAVE

mengakui jasa O&M sesuai dengan PSAK 23 (revisi 2010) tentang Pendapatan

dan dimasukkan ke dalam pendapatan O&M Sales. Setelah menerima Berita

Acara yang menyatakan bahwa jasa telah dilakukan dan ditandatangani PT NAVE

dan pelanggan, PT NAVE seharusnya mencatat:

Dr. Account Receivable (OM) xxx

Cr. O M Sales xxx

PT NAVE berkonsultasi secara intens dengan tim audit mengenai

penerapan ISAK 8, ISAK 16 dan PSAK 30 (revisi 2011). Manajemen

memberikan rincian penghitungan dari penerapan standar tersebut yang kemudian

dicek oleh tim audit. Pengecekan meliputi pengecekan akurasi, asumsi yang

digunakan, dasar pengitungan metode persentasi penyelesaian, dan lainnya.

Karena pada periode-periode sebelumnya PT NAVE belum menerapkan standar

tersebut, maka untuk proyek yang sudah terjadi sejak periode sebelum tahun 2012

PT NAVE mengajukan penyesuaian secara retrospektif terhadap standar tersebut:

Dr. Account Receivable (EPC) 138.893.269

Dr. Accumulated Depreciation-Engine 53.519.870

Cr. Retained Earning 18.209.783

Cr. Engine 174.203.356

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 73: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

57

Universitas Indonesia

Sebagai penyesuaian atas jurnal pada awal sewa pembiayaan, maka Account

Receivable (EPC) berada di sisi debit dan Engine di sisi kredit. Accumulated

Depreciation-Engine berada di sisi debit sebagai dampak pelepasan mesin yang

sudah terjadi pada periode sebelumnya. Retained Earning juga berada di sisi

kredit untuk mengakui pendapatan keuangan yang terjadi pada masa sewa periode

sebelumnya. Atas proyek tersebut, PT NAVE juga melakukan penyesuaian atas

pengakuan pendapatan pada periode ini. PT NAVE mengajukan jurnal:

Dr. Account Receivable (OM) 1.387.125

Dr. Interest Receivable 2.523.031

Dr. BOT Sales 64.086.786

Cr. O M Sales 19.860.302

Cr. Interest Income 21.735.122

Cr. Other Expense 1.029.059

Cr. Depreciation Expense 25.372.459

PT NAVE sebelumnya hanya mencatat pengakuan pendapatan BOT Sales

saja, namun setelah dilakukan penilaian terhadap ISAK 8 dan PSAK 30 (revisi

2011), pendapatan tersebut seharusnya juga dicatat sebagai pendapatan dari O&M

serta pendapatan keuangan. Oleh karena itu, PT NAVE mencatat Accounts

Receivable (OM), Interest Receivable, dan BOT Sales di sisi debit serta O M Sales

dan Interest Income di sisi kredit. Begitu pula dengan beban yang seharusnya

tidak dicatat oleh PT NAVE, maka atas biaya terkait dengan aset yang disewakan

yaitu Other Expense dan Depreciation Expense dilakukan reklasifikasi ulang ke

sisi kredit.

PT NAVE juga melaporkan bahwa perusahaan mendapatkan tiga (3)

proyek baru pada tahun 2012. Sampai akhir periode pelaporan, proyek tersebut

masih berada dalam tahap konstruksi. Dua (2) proyek diantaranya merupakan

subjek penerapan ISAK 8. PT NAVE akan mengakui pendapatan konstruksi

sesuai tahap penyelesaiannya dan membuat penjurnalan sebagai berikut:

Dr. Account Receivable (EPC) 271.640.496

Cr. EPC Sales 271.640.496

Satu (1) proyek merupakan subjek penerapan ISAK 16. Sesuai tahap

penyelesaiannya di akhir periode, PT NAVE membuat jurnal sebagai berikut:

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 74: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

58

Universitas Indonesia

Dr. Account Receivable (EPC) 33.881

Cr. EPC Sales 33.881

Manajemen telah melakukan diskusi sepanjang penghitungan dan

pengakuan atas penyesuaian terhadap ISAK 8, ISAK 16 dan PSAK 30 (revisi

2011). Tim audit kemudian segera melakukan pengecekan atas penghitungan

manajer, sehingga tim audit segera merasa nyaman dengan jurnal penyesuaian

yang diajukan manajemen dengan jumlahnya material tersebut. Lampiran 6

menampilkan contoh penghitungan salah satu proyek PT NAVE.

9. Service Sales-Warranty

Ketika terdapat keluhan dari pelanggan mengenai kerusakan mesin yang

dijual PT NAVE, PT NAVE akan mengirimkan teknisi ke tempat pelanggan

untuk menginvestigasi masalah mesin. Selanjutnya akan dilakukan pengecekan

apakah mesin tersebut masih masuk ke dalam periode garansi atau tidak. Jika

mesin tersebut masih dalam periode garansi, maka perusahaan akan

menginformasikan GENE perihal tersebut.

GENE dapat menerima atau menolak permintaan garansi tersebut. Jika

GENE menyetujui, GENE akan menginformasikan tentang penggantian bagian

yang rusak. Jika GENE tidak menyetujui maka perusahaan akan memberi tahu

pelanggan bahwa penggantian suku cadang ditanggung oleh pelanggan.

Teknisi yang memperbaiki kerusakan mesin akan menyiapkan laporan

lembar kerja setelah jasa servis dilakukan. Selanjutnya, staf dari divisi Warranty

akan meyiapkan seluruh dokumen terkait pengeluaran yang terjadi atas jasa

tersebut, termasuk jika ada penggunaan suku cadang tambahan, untuk dikirimkan

ke GENE. Persetujuan dari GENE menandakan pengakuan pendapatan service-

sales warranty dan perusahaan akan membukukan jurnal:

Dr. GENE Warranty Case xxx

Cr. Service Sales (Warranty) xxx

PT NAVE mencatat pendapatan sebesar pengeluaran yang terjadi ditambah

dengan nilai mark-up yang sudah ditentukan sebelumnya berdasarkan perjanjian

antara PT NAVE dengan GENE.

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 75: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

59

Universitas Indonesia

10. Supporting Sales

PT NAVE mengakui pendapatan dari supporting sales ketika perusahaan

telah selesai menghitung berapa pendapatan komisi dari mesin NAVE Pte Ltd

yang dijual. Dasar penghitungan pendapatan komisi tersebut sudah terdapat di

dalam kontrak antara PT NAVE dan NAVE Pte Ltd. PT NAVE kemudian

menerbitkan Debit Note kepada NAVE Pte Ltd dan melakukan penjurnalan

sebagai berikut:

Dr. Account Receivable Trade Afiliasi xxx

Cr. Supporting Sales xxx

11. Sales Accrued

PT NAVE mencatat Sales Accrued untuk pendapatan yang berasal dari

O&M, BOT, dan EPC. Sales accrued dicatat pada bulan berjalan sebesar jasa

yang diberikan pada bulan tersebut dan akan dilakukan penyesuaian pada awal

bulan berikutnya setelah Berita Acara ditandatangani oleh PT NAVE dan

pelanggannya. Khusus untuk EPC Sales, sales accrued hanya dicatat untuk masa

retensi saja. Perusahaan akan mencatat jurnal:

Dr. Account Receivable Accrued xxx

Cr. Sales Accrued xxx

4.2.2.3 Menilai Sumber Pendapatan (Assess Revenue Stream)

Setelah melakukan pemahaman dan mengevaluasi kebijakan akuntansi PT

NAVE, tim audit melakukan penilaian terhadap sumber pendapatan klien.

Penilaian ini bertujuan untuk menguji asersi atas presentation and disclosure.

Auditor menilai pendapatan klien sesuai dengan sifat dan risiko pendapatan

tersebut. Hal ini berguna untuk prosedur-prosedur selanjutnya dimana dengan

risiko yang berbeda, maka hal-hal yang menjadi perhatian khusus auditor,

prosedur yang akan dilaksanakan serta jumlah sampel yang akan diambil pun

akan berbeda. Penilaian ini nantinya akan memenuhi asersi presentation and

disclosure agar auditor dapat memahami risiko terkait pendapatan yang akan

diungkapkan dalam laporan keuangan.

Dalam penilaian ini, terdapat empat (4) pertanyaan umum yang masing-

masing memiliki rincian pertanyaan lainnya. Keempat pertanyaan tersebut adalah:

(a) Bagaimana transaksi pendapatan tersebut diukur?

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 76: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

60

Universitas Indonesia

(b) Apa karakteristik dari transaksi pendapatan tersebut?

(c) Bagaimana proses pencatatan transaksi pendapatan tersebut?

(d) Dimanakah terdapat konsentrasi risiko?

Selain keempat pertanyaan tersebut, akan terdapat kesimpulan asersi yang

relevan atas tiap pendapatan. Tabel 4.3 berikut adalah hasil penilaian atas

pendapatan PT NAVE selain poin (a) dan (c) karena poin-poin tersebut sudah

dijelaskan di prosedur sebelumnya:

Tabel 4.3: Hasil Penilaian atas Pendapatan PT NAVE

No Pendapatan Poin (b) Poin (d) Asersi Relevan

1 Machinery

sales &

spare-parts

sales

(penjualan

barang)

Inherent

risk rendah

Struktur

transaksi

tidak

kompleks

Risiko

terkonsentrasi

pada sedikit

transaksi

dengan nominal

yang besar

Asersi relevan (risiko

normal)

2 Service sales

& service

sales

warranty

Inherent

risk rendah

Struktur

transaksi

kompleks

Risiko

terkonsentrasi

pada volume

yang tinggi atas

transaksi-

transaksi

dengan nominal

yang kecil

Asersi relevan (risiko

normal). Faktor yang

dapat mengindikasikan

penyimpangan dari

risiko normal atas

asersi tersebut adalah:

- cut-off yang

mempunyai risiko

lebih tinggi

dikarenakan invoice

yang dikeluarkan

bersamaan dengan

pengakuan

pendapatan setelah

pemberian jasa serta

risiko yang

terkonsentrasi pada

nominal transaksi

yang kecil.

3 O&M Inherent

risk rendah

Struktur

transaksi

kompleks

Risiko

terkonsentrasi

pada volume

yang tinggi atas

transaksi-

transaksi

dengan nominal

yang kecil

Asersi relevan (risiko

normal). Faktor yang

dapat mengindikasikan

penyimpangan dari

risiko normal atas

asersi tersebut adalah:

- occurrence yang

dinilai mempunyai

risiko signifikan

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 77: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

61

Universitas Indonesia

dikarenakan

kompleksnya

kontrak pendapatan,

staf yang kurang

berpengalaman dan

signifikansi

pendapatan OM

- cut-off yang dinilai

mempunyai risiko

signifikan

dikarenakan invoice

akan dikeluarkan

setelah pemberian

jasa.

4 PLSA sales Inherent

risk rendah

Struktur

transaksi

tidak

kompleks

Risiko

terkonsentrasi

pada volume

yang tinggi atas

transaksi-

transaksi

dengan nominal

yang kecil

Asersi relevan (risiko

normal)

5 Commissioni

ng sales Inherent

risk rendah

Struktur

transaksi

tidak

kompleks

Risiko

terkonsentrasi

pada volume

yang rendah

atas transaksi-

transaksi

dengan nominal

yang kecil

Asersi relevan (risiko

normal)

6 Supporting

sales Inherent

risk rendah

Struktur

transaksi

tidak

kompleks

Risiko

terkonsentrasi

pada volume

yang rendah

atas transaksi-

transaksi

dengan nominal

yang kecil

Asersi relevan (risiko

normal)

7 EPC sales Inherent

risk tinggi

dikarenakan

pengukuran

nya

menggunak

an estimasi

manajemen

Struktur

transaksi

Risiko

terkonsentrasi

pada sedikit

transaksi

dengan nominal

yang besar

Asersi relevan (risiko

normal). Faktor yang

dapat mengindikasikan

penyimpangan dari

risiko normal atas

asersi tersebut adalah:

- occurrence yang

dinilai mempunyai

risiko signifikan

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 78: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

62

Universitas Indonesia

kompleks dikarenakan

kompleksnya

kontrak pendapatan,

staf yang kurang

berpengalaman serta

signifikansi

pendapatan EPC

- cutoff yang dinilai

mempunyai risiko

signifikan

dikarenakan invoice

dikeluarkan

bersamaan dengan

pengakuan

pendapatan

berdasarkan laporan

progres pekerjaan di

lapangan

- completeness yang

dinilai mengandung

risiko signifikan

karena megandung

estimasi manajemen

8 Rental sales

dan BOT

sales

Inherent

risk tinggi

dikarenakan

pengukuran

nya

menggunak

an estimasi

manajemen

dan terkait

dengan

penerapak

ISAK 8 atau

ISAK 16

Struktur

transaksi

kompleks

Risiko

terkonsentrasi

pada sedikit

transaksi

dengan nominal

yang besar

Asersi relevan (risiko

normal). Faktor yang

dapat mengindikasikan

penyimpangan dari

risiko normal atas

asersi tersebut adalah:

- cut-off yang

mempunyai risiko

lebih tinggi

dikarenakan invoice

yang dikeluarkan

bersamaan dengan

pengakuan

pendapatan

berdasarkan energi

listrik yang

dikonsumsi oleh

pelanggan. Sumber: Kertas kerja KAP Langit Senja. (Telah diolah kembali)

Tim audit menyimpulkan bahwa hampir seluruh pendapatan mempunyai

asersi yang relevan sehingga pendapatan tersebut mempunyai risiko yang normal,

kecuali untuk pendapatan service sales dan service sales warranty, O&M, EPC

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 79: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

63

Universitas Indonesia

serta rental sales dan BOT sales. Keempat jenis pendapatan tersebut mempunyai

beberapa faktor yang dapat menyebabkan penyimpangan dari risiko normal

sehingga tim audit harus lebih berhati-hati dalam mengaudit ketiga pendapatan

tersebut.

4.2.2.4 Pengujian Transaksi Penjualan atas Penjualan Barang (Test of

Revenue Transactions from Sale of Goods)

Langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian langsung pada

transaksi-transaksi terkait dengan penjualan barang. Kegiatan penjualan barang

yang dimaksud mencakup pendapatan yang berasal dari machinery sales dan

spare-part sales. Prosedur ini dilakukan untuk memenuhi asersi completeness,

accuracy, existence/occurrence, serta cutoff.

Hal pertama yang dilakukan adalah mendapatkan daftar rincian penjualan

barang dari klien. Daftar tersebut kemudian dicocokkan dengan neraca saldo yang

telah dibuat untuk mengecek apakah terdapat hal-hal yang perlu direkonsiliasi

atau tidak. Tim audit juga perlu mengecek akurasi penghitungannya apakah sudah

tepat atau belum.

Setelah mendapat keyakinan bahwa daftar rincian penjualan barang dapat

digunakan untuk tahap selanjutnya, tim audit kemudian mengambil sampel dari

daftar tersebut. Tabel 4.4 menunjukkan hasil pengambilan sampel:

Tabel 4.4: Hasil Pengambilan Sampel Audit Transaksi Penjualan Barang

Metode Karakter Jumlah Sampel Sisa Populasi

Targeted testing ≥ Rp500.000 10 (89,2% populasi) Rp23.135.231

Non-statistical

sampling

- 16 -

Sumber: Kertas kerja KAP Langit Senja. (Telah diolah kembali)

Tim audit mendefinisikan salah saji dalam pengujian ini sebagai salah saji

yang melebihi angka SUM, yaitu Rp100.000. Banyaknya sampel ditentukan dari

format KAP Langit Senja yang menghitung secara otomatis berapa sampel yang

harus diambil dengan mempertimbangkan beberapa hal seperti level bukti yang

diinginkan, apakah rendah, medium atau tinggi. Level bukti tersebut bergantung

kepada penilaian auditor terhadap risiko pendapatan terkait.

Setelah mempunyai daftar transaksi yang akan dijadikan sampel, tim audit

meminta dokumen pendukung transaksi-transaksi tersebut kepada klien.

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 80: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

64

Universitas Indonesia

Selanjutnya, tim audit mendokumentasikan hasil pemeriksaan terhadap transaksi

beserta dokumen pendukungnya ke dalam sebuah format kertas kerja. Lampiran 7

menggambarkan contoh format kertas kerja pengujian substantif atas transaksi

penjualan barang.

Sampel yang telah dipilih dari daftar rincian penjualan barang kemudian

ditelusuri ke jurnal terkait. Tabel 4.5 akan mengambil contoh salah satu transaksi

yang didokumentasikan ke dalam kertas kerja:

Tabel 4.5: Contoh Hasil Pendokumentasian Audit Transaksi Penjualan

Barang

Atribut Hasil Dokumentasi

G/L account name Machinery Sales

Transaction amount per detail listing Rp158.842.264

Related sales

invoice

Invoice number ENG-12-020,21,26,30

Invoice date 12-Dec-12

Customer name Myapo Pte Ltd

Description 16xJMS 620

(Myanmar)

Currency EUR

Invoice amount (in original) €12.400

Rate (based on BI middle rate per

invoice date) 12,810

Invoice amount (in IDR) Rp158,844,000

Difference between amount per

listing and invoice amount Rp1,736

Customer

order

Supporting documentation

examined Purchase Order

Supporting documentation

reference number

12001/MYPPL/CIC/12-

12

Supporting documentation

date 17-Dec-12

Customer order agrees to invoice Yes

Invoice pricing

Supporting documentation

examined Sales contract

Reference number M-NH/MYPPL/028-

C/I-13/R-0

Reference date 25-Jan-13

Invoice pricing agrees to

supporting documentation No

Revenue recognized in accordance with accounting

policy and in correct period (Y/N) No

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 81: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

65

Universitas Indonesia

Notes A

Reference Sales Contract - Myapo

Pte Ltd (JGS 620) Sumber: Kertas kerja KAP Langit Senja. (Telah diolah kembali)

Terdapat pengecualian pada hasil pengauditan atas transaksi di atas.

Transaksi di atas merupakan transaksi penjualan mesin kepada pihak berafiliasi,

Myapo Pte Ltd. Myapo Pte Ltd memesan mesin dengan mengeluarkan customer

order pada tanggal 17 Desember 2012. Anehnya, PT NAVE sudah mengeluarkan

invoice untuk uang muka atas transaksi ini pada tanggal 12 Desember 2012. Di

sisi lain, kontrak perjanjian pembelian mesin antara kedua belah pihak baru

ditandatangani pada tanggal 25 Januari 2013, sedangkan penyerahan barang

kepada Myapo Ltd baru akan dilakukan setelah penandatanganan kontrak yaitu

sekitar akhir Januari 2013. Proses transaksi ini tidak wajar dan tidak sesuai

dengan pengakuan pendapatan pada peraturan yang berlaku, yaitu PSAK 23

(revisi 2010) yang dianut perusahaan. Transaksi ini menjadi pengecualian karena

perusahaan sudah mengakui pendapatan atas machinery sales padahal belum

terjadi penyerahan risiko dan manfaat barang secara signifikan antara PT NAVE

dengan Myapo Pte Ltd. Selain itu, terdapat perbedaan nominal yang diakui antara

penjurnalan dan dokumen pendukung, namun jumlahnya masih di bawah batas

SUM sehingga auditor masih merasa nyaman dengan perbedaan nominal tersebut.

Tim audit kemudian mengkomunikasikan temuan audit tersebut kepada

manajemen. Manajemen mengakui kesalahan tersebut dan menambahkan

informasi bahwa memang benar belum terjadi penyerahan risiko dan manfaat

barang secara signifikan. Manajemen menyetujui penyesuaian yang diajukan oleh

auditor kemudian segera merevisi jurnal tersebut. Tim audit juga segera

memperbarui lead schedule yang telah dibuat sebelumnya. Jurnal penyesuaian

yang dibuat adalah:

Dr. Machinery Sales 158.842.264

Dr. Good in transit Engine 54.678.299

Dr. Engine inventory 92.686.504

Cr. A/R TRADE AFILIASI 158.842.264

Cr. COGS (Machinery) 147.364.803

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 82: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

66

Universitas Indonesia

Karena penjurnalan tersebut, machinery sales berkurang sebesar Rp158.842.264.

Selain transaksi ini, tidak ada transaksi penjualan barang lain yang mendapatkan

pengecualian sehingga dapat disimpulkan bahwa transaksi-transaksi penjualan

barang lainnya telah dicatat dengan layak.

4.2.2.5 Pengujian Transaksi Penjualan atas Pemberian Jasa (Test of Revenue

Transactions from Rendering Service)

Selanjutnya dilakukan pengujian atas transaksi pemberian jasa. Prosedur

ini dilakukan untuk memenuhi tujuan audit completeness, accuracy,

existence/occurrence, serta cutoff. Langkah-langkah yang dilakukan secara umum

tidak berbeda jauh dengan langkah-langkah yang dilakukan pada pengujian

transaksi penjualan barang. Tim audit meminta daftar rincian penjualan jasa klien

lalu membandingkan rincian tersebut dengan saldo akun pada neraca saldo untuk

melihat apakah ada hal-hal yang perlu direkonsiliasi atau tidak. Daftar tersebut

kemudian dicek akurasi penghitungannya apakah sudah tepat atau belum.

Dari hasil perbandingan ini, terdapat perbedaan antara daftar rincian klien

dengan total pada neraca saldo pada hampir seluruh jenis pendapatan. Namun,

perbedaan yang jumlahnya melebihi jumlah SUM sebesar Rp100.000 hanya

terdapat pada EPC Sales, BOT Sales, dan Rental Sales. Manajemen

mengkonfirmasi bahwa data penjualan jasa dari daftar rincian lebih dapat

diandalkan dan selisih tersebut muncul dari kesalahan pencatatan pendapatan

yang seharusnya masih tercatat sebagai Sales Accrued. Oleh karena itu, tim audit

mengajukan jurnal penyesuaian:

Dr. E P C Sales 1.401.071

Dr. BOT Sales 2.119.591

Dr. Rental Sales 200.189

Cr. Sales Accrued 3.720.852

Langkah selanjutnya adalah memilih sampel dari daftar tersebut. Terdapat

pembagian kelompok pendapatan berdasarkan sifat dan risikonya. Terdapat lima

(5) pengelompokan yaitu:

i. Revenue from service yang terdiri dari akun Sales Accrued, O&M Sales,

PLSA Sales, Service-Sales Warranty, dan Supporting Sales,

ii. EPC sales,

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 83: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

67

Universitas Indonesia

iii. BOT sales,

iv. Rental services, dan

v. Sales return.

Pembagian kelompok ini mempunyai dampak pada level bukti yang

diinginkan, apakah tinggi, medium, atau rendah. Level bukti sendiri dipengaruhi

oleh penilaian risiko pendapatan tersebut. Jika risiko pendapatan dinilai tinggi,

maka auditor cenderung memilih level bukti yang tinggi pula sehingga jumlah

sampel akan lebih banyak dibandingkan dengan risiko yang rendah. Tabel 4.6

menunjukkan hasil pengambilan sampel:

Tabel 4.6: Hasil Pengambilan Sampel Audit Transaksi Penjualan Jasa

Metode Karakter Jumlah Sampel Sisa Populasi

Kelompok 1: Sales Accrued, O&M Sales, PLSA Sales, Service-Sales Warranty, dan

Supporting Sales

Targeted testing ≥ Rp1.200.000 4 (20,7% populasi) Rp51.854.993

Non-statistical sampling - 35 -

Kelompok 2: EPC Sales

Targeted testing ≥ Rp600.000 38 (81,2% populasi) Rp15.822.437

Non-statistical sampling - 31 -

Kelompok 3: BOT Sales

Targeted testing ≥ Rp1.200.000 23 (90,5% populasi) Rp5.453.757

Non-statistical sampling - 8 -

Kelompok 4: Rental Sales

Targeted testing ≥ Rp1.200.000 19 (88,4% populasi) Rp12.426.002

Non-statistical sampling - 5 -

Kelompok 5: Sales Return

Targeted testing ≥ Rp100.000 1 (100% populasi) -

Sumber: Kertas kerja KAP Langit Senja. (Telah diolah kembali)

Salah saji didefinisikan sebagai invoice tanpa bukti pendukung atau

perbedaan antara invoice dan dokumen pendukung yang jumlahnya melebihi

Rp100.000. Lampiran 8, 9, dan 10 menggambarkan contoh format kertas kerja

pengujian substantif atas transaksi penjualan jasa PT NAVE.

Setelah memilih transaksi yang akan dijadikan sampel, tim audit meminta

dokumen pendukung transaksi terkait kepada klien. Tabel 4.7 akan mengambil

contoh salah satu transaksi yang didokumentasikan ke dalam kertas kerja:

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 84: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

68

Universitas Indonesia

Tabel 4.7: Contoh Hasil Pendokumentasian Audit Transaksi Penjualan Jasa

Atribut Hasil Dokumentasi

G/L account name PLSA Sales

Date 3-Dec-12

Customer PT. YAMOT

Description Invoice

PLSA/10/2012/006

Transaction reference number per detailed listing SPI-12-1854

Transaction amount per detail listing Rp 600.099

Related sales

invoice

Invoice number PLSA/10/2012/006

Invoice date 29-Oct-12

Invoice description - Sealing ring spark

plug, etc

Invoice amount €48

Rate 12.515

Invoice in IDR Rp 600,099

Difference between amount per

listing and invoice amount

0

Customer

order

Supporting documentation

examined PLSA sales contract

Supporting documentation

reference number -

Supporting documentation

date 01-Jun-09

Details of service provided (type,

period covered, etc.)

PLSA for gas engine for

period 2,000 - 26,000

operating hours

Performance of

service

Supporting documentation

examined Delivery order

Supporting documentation

reference number

DO/NE-SC/12/12/003

DO/NE-SC/12/12/004

Supporting documentation

date 03-Dec-12

Supporting documentation

supports service provided Yes

Revenue recognized in accordance with accounting

policy and in correct period (Y/N) Yes

Notes No exception noted

Reference

Sales Contract PLSA -

PT YAMOT (3 x GS

620) Sumber: Kertas kerja KAP Langit Senja. (Telah diolah kembali)

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 85: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

69

Universitas Indonesia

Tidak ada pengecualian pada contoh transaksi di atas. PLSA sales

dilakukan berdasarkan kontrak antara PT NAVE dengan PT YAMOT sejak

tanggal 1 Juni 2009. Kontrak PLSA menyatakan bahwa PT NAVE akan

memberikan jasa servis secara berkala selama masa kontrak. PLSA sales dapat

berupa pemberian jasa servis untuk mesin oleh teknisi perusahaan maupun

penjualan suku cadang yang digunakan untuk servis tersebut. Transaksi di atas

merupakan transaksi pengakuan pendapatan PLSA dari penjualan suku cadang.

Awalnya, pada tanggal 29 Oktober 2012, PT NAVE mengeluarkan invoice untuk

menagih uang muka penggunaan suku cadang. Perusahaan mencatat jurnal

penagihan atas uang muka yaitu:

Dr. Account Receivable PLSA 600.099

Cr. Advance Deposit (PLSA) 600.099

Ketika barang sudah diterima pelanggan dan jasa servis telah dilakukan, maka

berdasarkan delivery order tertanggal 3 Desember 2012 perusahaan akan

mengakui pendapatan PLSA sekaligus membalik uang muka:

Dr. Advance Deposit (PLSA) 600.099

Cr. PLSA Sales 600.099

Penagihan uang muka, pencatatan dan pengakuan pendapatan PLSA di

atas sudah sesuai dengan kebijakan akuntansi perusahaan. Tim audit tidak

menemukan salah saji material yang harus disesuaikan lagi sehingga

menyimpulkan bahwa pendapatan dari pemberian jasa telah dicatat dengan baik.

Satu-satunya jurnal penyesuaian pada pengujian atas pemberian jasa adalah jurnal

yang dibuat untuk menyesuaikan daftar rincian penjualan jasa dari klien dengan

neraca saldo klien seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya.

4.2.2.6 Pengujian Cut-Off Penjualan-Piutang Usaha (Test of Sales-Accounts

Receivable Cut-Off)

Prosedur selanjutnya adalah melakukan pengujian terhadap cut-off

penjualan-piutang usaha. Berbeda dengan prosedur-prosedur sebelumnya,

pengujian ini menggunakan metode accept-reject testing untuk memilih sampel.

Prosedur pengujian cut-off ini bertujuan untuk memenuhi asersi cut-off dan

accuracy pencatatan transaksi penjualan.

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 86: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

70

Universitas Indonesia

Pedoman audit KAP Langit Senja menyatakan bahwa accept-reject testing

digunakan salah satunya untuk pengujian cut-off penjualan-piutang usaha untuk

klien yang tidak mempunyai pengendalian berurutan yang baik atas penagihan

dan pengiriman barang. Karena tim audit tidak mengandalkan pengendalian

internal PT NAVE atas proses tersebut, maka tim audit memutuskan untuk

menggunakan accept-reject testing atas pengujian cut-off penjualan-piutang usaha.

Berdasarkan diskusi dengan Finance Supervisor PT NAVE, didapatkan

keterangan bahwa bagian Finance akan mengeluarkan invoice maksimal tiga (3)

hari setelah menerima dokumen pendukung seperti delivery order atau progress

report. Oleh karena itu, pengujian menggunakan metode accept-reject testing ini

hanya akan mengambil sampel pada transaksi yang terjadi tiga (3) hari sebelum

dan setelah tanggal cut-off yaitu 31 Desember 2012.

Tim audit memutuskan untuk mengelompokkan pendapatan menjadi dua

(2), yaitu kelompok penjualan barang dan penjualan jasa. Setelah mendapatkan

daftar rincian transaksi penjualan, tim audit kemudian memastikan bahwa daftar

rincian tersebut sudah sesuai dengan yang tercatat pada jurnal umum serta

mengecek akurasi daftar tersebut. Transaksi kemudian dipilih sesuai dengan

kriteria yang sudah ditentukan sebelumnya, yaitu transaksi yang terjadi tiga (3)

hari sebelum atau sesudah tanggal 31 Desember 2012. Berdasarkan pertimbangan

profesional tim audit, sampel yang diambil untuk kelompok penjualan barang

adalah delapan (8) sampel dan penjualan jasa adalah sembilan (9) sampel. Salah

saji didefinisikan sebagai terdapatnya perbedaan antara informasi dalam jurnal

umum dengan dokumen pendukung yang tidak dapat dijelaskan dengan layak.

Lampiran 11 menggambarkan contoh format pengujian cut-off penjualan-piutang

usaha.

Setelah memilih secara acak sampel yang diinginkan, tim audit meminta

dokumen pendukung kepada manajemen. Transaksi-transaksi tersebut kemudian

ditelusuri ke jurnal terkait dan didokumentasikan ke dalam format kertas kerja

seperti yang ditampilkan pada Lampiran 11. Selanjutnya, Tabel 4.8 akan

mengambil contoh salah satu transaksi yang didokumentasikan ke dalam kertas

kerja:

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 87: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

71

Universitas Indonesia

Tabel 4.8: Contoh Hasil Pendokumentasian Pengujian Cut-Off Penjualan-

Piutang Usaha

Atribut Hasil Dokumentasi

Documentation

of sample

Sample Number 1

Sale invoice date per detailed listing 31-Dec-12

Sale invoice number per detailed

listing SPI-12-0379

Sale invoice customer name per

detailed listing PT. ADIQ

Sale invoice amount per detailed

listing IDR

Sale invoice amount per detailed

listing (Amount in Ori Curr) Rp2.090.000

Sale invoice amount per detailed

listing (IDR Curr) Rp2.090.000

Related sales

invoice

Invoice number 0282/EP/ADIQ/03/12

Invoice date 6-Mar-12

Invoice description

2nd Payment of

Containerization,

Mechanical and

Electrical Works

Original currency IDR

Amount in ori currency Rp2.090.000

BI Middle Rate 1

Amount in IDR currency Rp2.090.000

Difference 0

Documentation

of testing

Terms of sale/title transfer Progress billing

Supporting documentation examined Progress Report

Supporting documentation reference

number

01/BAP/-

ADIQ/NAVE/XI/2012

Supporting documentation date 11/26/2012

Quantity per supporting

documentation agrees to sale invoice Yes

Recognized in appropriate period Yes

Value of sales recorded in incorrect

period, where applicable 0

Notes No exception noted Sumber: Kertas kerja KAP Langit Senja. (Telah diolah kembali)

Tidak terdapat pengecualian pada contoh pengujian transaksi di atas.

Transaksi di atas merupakan transaksi pengakuan atas pendapatan dari pemberian

jasa EPC. Sebelumnya, PT NAVE mengeluarkan invoice atas uang muka tahap

kedua terkait proyek tersebut pada tanggal 6 Maret 2012:

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 88: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

72

Universitas Indonesia

Dr. Account Receivable (EPC) 2.090.000

Cr. Advance Deposit (EPC) 2.090.000

Pengakuan pendapatan dilakukan berdasarkan progress report yang sudah

ditandatangani oleh PT NAVE dan pelanggannya pada tanggal 26 November

2012. PT NAVE memasukkan penjurnalan pengakuan pendapatan pada tanggal

31 Desember 2012:

Dr. Advance Deposit (EPC) 2.090.000

Cr. EPC Sales 2.090.000

Tim audit menyimpulkan bahwa tidak ditemukan adanya pengecualian pada hasil

pengujian cut-off penjualan-piutang usaha.

4.2.2.7 Pengujian Customer Advances (Test Contribution in Customer

Advances)

Prosedur selanjutnya adalah melakukan pengujian atas customer advances.

Prosedur ini mempunyai tujuan memenuhi asersi atas completeness, accuracy,

existence/occurrence, dan valuation transaksi customer advances.

Pertama-tama, tim audit meminta manajemen untuk menyediakan

movement atas akun Advance Deposit yang mencatat transaksi customer advances

PT NAVE. Movement terdiri dari saldo awal, penambahan, pengurangan serta

saldo akhir akun Advance Deposit. Saldo-saldo tersebut harus dipastikan apakah

dapat diandalkan atau tidak. Saldo awal dibandingkan dengan saldo akun periode

sebelumnya yang telah diaudit, sedangkan saldo akhir dibandingkan dengan

neraca saldo untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012.

Angka-angka yang terdapat dalam movement kemudian dicek akurasinya dengan

melakukan footing.

Setelah memastikan bahwa movement dapat diandalkan, tim audit

kemudian menganalisis movement untuk melihat apakah pergerakan customer

advances selama tahun 2012 berjalan secara wajar atau tidak. Tim audit

menyimpulkan bahwa pergerakan customer advances PT NAVE selama tahun

2012 berjalan secara wajar sesuai dengan kondisi bisnis perusahaan. Tabel 4.9

menggambarkan contoh dokumentasi movement atas akun Advance Deposit PT

NAVE:

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 89: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

73

Universitas Indonesia

Tabel 4.9: Contoh Dokumentasi Movement atas Akun Advance Deposit PT

NAVE (dalam Rp)

31-Dec-11 31-Dec-12

Beginning

balance

Ending

balance

20.02.00.01 Advance Deposit (Machinery ) - 31 ,427 ,831 32,164,881- 7 37 ,050-

20.02.00.02 Advance Deposit (Spare Parts) 557 ,152- 9,810,005 12,109,653- 2,856,801-

20.02.00.03 Advance Deposit (Serv ice) 360,641- 930,363 7 91,030- 221,308-

20.02.00.04 Advance Deposit (OM) - - - -

20.02.00.05 Advance Deposit (EPC) 11,7 86,625- 37 ,843,998 29,87 8,953- 3,821,57 9-

20.02.00.06 Advance Deposit (Rental) 12,066,561- 3,016,050 6,068,838- 15,119,350-

20.02.00.07 Advance Deposit (Electric) - - - -

20.02.00.08 Advance Deposit (PLSA) 1,832,447- 13,231,7 03 12,952,126- 1 ,552,87 0-

T otal 26,603,426- PY 24,308,957- TB

Legend

PY Agree with audited balance 31 December 2011

TB Agree with TB 31 December 2012

^ Footed

Account Description DeductionAddition

Sumber: Kertas kerja KAP Langit Senja. (Telah diolah kembali)

Setelah menganalisis movement, tim audit kemudian meminta manajemen

menyediakan daftar rincian customer advance selama tahun 2012. Daftar rincian

digunakan tim audit untuk memilih sampel pengujian customer advance. Tabel

4.10 menunjukkan hasil pengambilan sampel:

Tabel 4.10: Hasil Pengambilan Sampel Audit Customer Advance

Metode Karakter Jumlah Sampel Sisa Populasi

Targeted testing ≥ Rp1.200.000 2 (13,1% populasi) Rp21.345.290.985

Non-statistical

sampling

- 10 -

Sumber: Kertas kerja KAP Langit Senja. (Telah diolah kembali)

Salah saji sendiri didefinisikan sebagai perbedaan jumlah secara moneter

pada daftar rincian klien dengan jumlah pada dokumen pendukung transaksi di

atas SUM, yaitu Rp100.000, dan tidak dapat dijelaskan dengan layak oleh

manajemen. Lampiran 12 menggambarkan contoh format pengujian atas customer

advance, Setelah memilih sampel yang diinginkan, tim audit meminta dokumen

pendukung transaksi yang menjadi sampel tersebut. Transaksi terkait juga

ditelusuri ke pencatatan jurnalnya lalu didokumentasikan ke dalam kertas kerja

seperti pada Tabel 4.11:

Tabel 4.11: Contoh Hasil Pendokumentasian Pengujian Customer Advance

Atribut Hasil Dokumentasi

Documentation

of Sample

G/L account name Advance Deposit (Rental)

Doc No. SPI-12-0387

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 90: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

74

Universitas Indonesia

Deferred revenue amount

per detailed listing

Rp266.968

Documentation

of testing

Customer name PT FEDIN

Description per invoice

BOT for 3 units engine GS

120 GS-NL, Mega

Building Period 6 -29 Feb

2012 and 2nd fixed

monthly installment

Invoice number 0285/RENT/FEDIN/03/12

Invoice date 01-Mar-12

Invoice amount (Ori Curr) €22

Service period

covered/Delivery note, if

applicable (date to date)

6-29 Feb 2012

Verified

payment

received

before

period end

(Y/N) Yes

Details of

payment

examined

BR-0857/03/12/0132323

Bank

statement

Bank STC No Rek

9085756789

Dated 15-Dec-12

BI Middle rate per invoice

date

12.134,92

Recalculated deferred

revenue amount at period

end

Rp 266.968

Difference between amount

per detailed listing and

amount per recalculation

0

Recognition as deferred

revenue at period end

appropriate (Y/N)

No

Notes

Represents fixed payment

from customer that should

have been recognised as

revenue. Exception noted Sumber: Kertas kerja KAP Langit Senja. (Telah diolah kembali)

Terdapat pengecualian pada transaksi di atas. Pada tanggal 1 Maret 2012,

PT NAVE mengeluarkan inovice untuk menagih customer advance sebesar Rp

266.968. Setelah ditelurusi dokumen pendukungnya, ternyata transaksi tersebut

merupakan transaksi penagihan bulanan atas pendapatan sewa. PT NAVE telah

melakukan jasanya pada tanggal 6 sampai 29 Februari 2012. PT NAVE

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 91: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

75

Universitas Indonesia

seharusnya tidak melakukan penjurnalan pengakuan customer advance karena PT

NAVE telah melakukan jasanya.

Tim audit menelusuri lebih lanjut risiko kemungkinan bahwa salah saji

seperti transaksi di atas terjadi untuk penagihan customer advance tiap bulan.

Hasil penelusuran menunjukkan bahwa PT NAVE melakukan kesalahan yang

sama tiap bulannya. Temuan ini dikomunikasikan kepada manajemen yang

mengakui adanya salah saji. Manajemen menyetujui penyesuaian audit sebagai

berikut:

Dr. Advance Deposit (Rental) 2.917.818

Cr. Rental Sales 2.917.818

Angka 2.917.818 didapatkan dari total penjumlahan salah saji selama tahun 2012.

Salah saji tersebut muncul dari kesalahan pengakuan pendapatan sewa bulanan.

Karena penagihan dilakukan setelah jasa sewa diberikan, maka seharusnya PT

NAVE langsung membukukan pendapatan sewa, namun selama ini PT NAVE

justru membukukan Advance Deposit.

Selain pengecualian di atas, terdapat satu penyesuaian dari client late

adjustment. Penyesuaian tersebut terjadi karena terdapat perubahan metode

pembayaran pada kontrak antara PT NAVE dengan kliennya, ENFOUN. Kontrak

awal menyebutkan bahwa ENFOUN harus membayar customer advance pada

bulan Desember tahun 2012. Oleh karena itu, PT NAVE mengeluarkan invoice

untuk customer advance tersebut pada tanggal 17 Desember 2012. Namun setelah

invoice dikeluarkan, terjadi perubahan pada metode pembayaran yang tercantum

di kontrak, dimana customer advance baru akan dibayarkan awal Februari 2013.

Oleh karena itu, PT NAVE menyerahkan client late adjustment untuk

membatalkan pengakuan customer advance sebagai berikut:

Dr. Advance Deposit (Engine) 737.049.600

Cr. Accounts Receivable (Machinery) 737.049.600

Tim audit mengklarifikasi pembatalan jurnal tersebut dengan mengecek langsung

perubahan kontrak yang dimaksud. Selain itu, terdapat bukti baru mengenai

invoice atas customer advance yang sudah direvisi, tertanggal 3 Februari 2013.

Tim audit menyimpulkan bahwa selain kedua pengecualian di atas, customer

advance telah dicatat dengan layak sesuai dengan standar yang berlaku umum.

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 92: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

76

Universitas Indonesia

4.2.2.8 Verifikasi Informasi untuk Pengungkapan (Verify Information for

Disclosure)

Tahap terakhir pada audit fieldwork ini bertujuan untuk memenuhi asersi

terhadap presentation and disclosure. Auditor menilai apakah penyajian dan

pengklasifikasian akun telah sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan yang

berlaku atau belum. Auditor juga mengecek laporan keuangan untuk menentukan

pengungkapan apa saja yang berhubungan dengan akun tersebut.

Tim audit menyimpulkan bahwa penyajian dan pengungkapan akun

Pendapatan telah sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku.

Informasi-informasi yang diungkap terkait akun Pendapatan juga telah dicek dan

telah diungkap dengan layak.

4.2.3 Penyelesaian dan Pelaporan Audit

Setelah melakukan audit fieldwork, proses audit memasuki tahap terakhir

yaitu tahap penyelesaian dan pelaporan audit. Hal ini telah sesuai dengan standar

yang ada, yaitu Standar Profesional Akuntan Publik (2011). Produk akhir dari

proses ini adalah laporan keuangan yang telah diaudit beserta opini auditnya.

Dalam tahap ini, tim audit mengevaluasi peristiwa setelah periode

pelaporan (subsequent events) dan asumsi keberlanjutan perusahaan (going

concern). Tim audit juga mendapatkan draft laporan keuangan dari klien. Draft

tersebut sudah menyertakan representation letter yang menyatakan bahwa

manajemen mengakui apa saja yang menjadi tanggung jawabnya atas laporan

keuangan yang disusun. Tim audit kemudian mengecek draft catatan atas laporan

keuangan tersebut apakah sudah sesuai dengan PSAK atau belum. Langkah

selanjutnya adalah memasukkan angka-angka hasil audit ke dalam draft tersebut.

Angka-angka tersebut kemudian dicek ulang dengan footing, cross-footing,

maupun cross-reference. Tim audit kemudian memastikan lagi apakah

pengungkapan angka pada laporan keuangan telah sesuai dengan pengungkapan

terkait di catatan atas laporan keuangan. Tim audit juga menambahkan ke dalam

draft tersebut pernyataan opini atas laporan keuangan yang disiapkan oleh klien.

Setelah pengecekan terakhir, draft laporan keuangan diberikan kepada

signing partner untuk final review dan penandatanganan laporan keuangan yang

telah diaudit. Penugasan kali ini tidak bisa selesai tepat pada waktu yang telah

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 93: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

77

Universitas Indonesia

direncanakan pada tahap perencanaan. Kemunduran disebabkan banyaknya data-

data maupun dokumen pendukung yang tidak dapat disediakan dengan cepat

maupun diskusi-diskusi antara tim audit dan manajemen yang membutuhkan

banyak waktu dan juga pertimbangan profesional. Tim audit berkonsultasi dengan

manajemen terkait mundurnya penugasan ini. Hasilnya, laporan keuangan Grup

yang telah diaudit baru dapat dikeluarkan pada akhir April 2013, mundur lima (5)

minggu dari jadwal seharusnya.

4.3 Analisis

Bagian ini akan membahas analisis yang memaparkan keterkaitan antara

pelaksanaan audit laporan keuangan PT NAVE untuk periode yang berakhir pada

tanggal 31 Desember 2012 dengan teori yang sudah dijelaskan pada Bab 2, untuk

melihat apakah praktek yang terjadi di lapangan sudah berjalan sesuai dengan

teori atau standar yang ada. Tabel 4.12 merangkum perbandingan antara teori dan

standar dengan praktik di lapangan:

Tabel 4.12: Perbandingan Antara Teori Dan Standar Dengan Praktik Di

Lapangan

Teori / Standar Praktik Analisis

Standar akuntansi untuk:

1) Pendapatan (PSAK 23 Revisi

2010)

2) Sewa (PSAK 30 Revisi 2011)

3) Kontrak Konstruksi (PSAK 34

Revisi 2010)

4) Penentuan Apakah Suatu

Perjanjian Mengandung Suatu

Sewa dan Pembahasan Lebih

Lanjut Ketentuan Transisi PSAK

30 Revisi 2007 (ISAK 8)

5) Perjanjian Konsesi Jasa (ISAK

16)

Kebijakan akuntansi untuk

akun Pendapatan PT

NAVE:

1. Penjualan mesin

2. Penjualan suku cadang

3. Penjualan jasa servis

4. PLSA sales

5. EPC sales

6. Commissioning Sales

7. & M Sales

8. Rental Sales

9. BOT Sales

10. Service Sales-

Warranty

11. Supporting Sales

12. Sales Accrued

Telah sesuai

dengan standar

yang berlaku

umum di

Indonesia

(PSAK dan

ISAK).

Proses Audit (Arens, Elder, dan

Beasley, 2009):

Proses Audit KAP Langit

Senja

Secara

substansi telah

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 94: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

78

Universitas Indonesia

1. Merencanakan dan mendesain

sebuah pendekatan audit,

2. Melakukan uji pengendalian dan

uji substantif atas transaksi,

3. Melakukan prosedur analitis dan

uji substantif atas detil saldo, dan

4. Menyelesaikan audit dan

menerbitkan laporan audit.

1. Perencanaan (planning)

2. Audit fieldwork

3. Penyelesaian dan

pelaporan audit

sesuai dengan

teori dan

standar yang

berlaku di

Indonesia

(SPAP).

Tanggung jawab auditor dan

manajemen (SPAP, 2011).

Pelaksanaan tanggung

jawab auditor dan

manajemen

Telah sesuai

dengan standar

yang berlaku

(SPAP).

Asersi manajemen (SPAP, 2011) dan

tujuan audit (Arens, Elder, dan

Beasley, 2009).

Tujuan audit berdasarkan

Pedoman Audit KAP

Langit Senja

Secara

substansi telah

sesuai dengan

teori dan

standar yang

berlaku

(SPAP).

Penilaian pengendalian internal

(COSO 2004 dan 2012)

Penerapan penilaian

pengendalian internal

Telah sesuai

dengan standar

yang berlaku

(COSO).

Penggunaan materialitas (SPAP,

2011)

Penerapan materialitas Secara

substansi telah

sesuai dengan

teori dan

standar yang

berlaku

(SPAP).

Sumber: Data olahan.

Sebelum membahas analisis pengauditan, terlebih dahulu akan dibahas

analisis penerapan kebijakan akuntansi PT NAVE. PT NAVE telah menerapkan

kebijakan akuntansi untuk akun Pendapatan sesuai dengan standar yang berlaku,

yaitu PSAK 23 (revisi 2010) tentang Pendapatan, PSAK 30 (revisi 2011) tentang

Sewa, PSAK 34 (revisi 2010) tentang Kontrak Konstruksi, ISAK 8 tentang

Penentuan Apakah Suatu Perjanjian Mengandung Suatu Sewa dan Pembahasan

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 95: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

79

Universitas Indonesia

Lebih Lanjut Ketentuan Transisi PSAK 30 serta ISAK 16 tentang Perjanjian

Konsesi Jasa. Kebijakan tersebut meliputi kebijakan tentang pengakuan,

pengukuran, serta penyajian dan pengungkapan akun terkait. Hanya saja, masih

terdapat beberapa kesalahan dalam proses pencatatan akuntansinya.

Dari hasil penilaian tim audit, kesalahan tersebut juga berhubungan

dengan pengendalian internal PT NAVE. Seperti yang diketahui, PT NAVE

mempunyai banyak risiko yang dapat menyebabkan terjadinya salah saji material

dalam pelaporan keuangan. Namun sayangnya pengendalian internal PT NAVE

belum memadai untuk memitigasi risiko yang ada. Tim audit juga menilai

terdapat risiko penyimpangan dari pengendalian internal oleh manajemen karena

terdapat tekanan bagi manajemen untuk mencapai target profit tertentu. Setiap

komponen perusahaan mempunyai perannya masing-masing dalam meningkatkan

pengendalian internal perusahaan, namun manajemen puncak harus menjadi

contoh bagi pegawainya dalam menerapkan pengendalian internal yang baik

sehingga dapat memitigasi risiko kecurangan maupun salah saji.

Dalam menjalani penugasan audit, KAP Langit Senja telah menjalankan

audit sesuai dengan standar yang ada. Hal ini dibuktikan dengan pembuatan

pedoman audit KAP Langit Senja yang selalu mengacu kepada standar

pengauditan yang berlaku. Meskipun praktik pengauditan KAP Langit Senja tidak

sepenuhnya sama dengan teori maupun standar, namun secara substansi ketiganya

tidak berbeda. KAP Langit Senja menambahkan pengalaman pengauditannya

selama bertahun-tahun ke dalam pedoman auditnya, sehingga dapat menjembatani

standar yang ada dengan praktik terbaik yang ada di lapangan.

Secara umum, proses audit KAP Langit Senja terbagi dalam tiga (3) tahap,

yaitu proses perencanaan (planning), proses pekerjaan audit di lapangan (audit

fieldwork), serta penyelesaian dan pelaporan (completing and reporting). Hal ini

sudah sesuai dengan standar yang ada. Namun untuk detil rincian dari ketiga

proses tersebut, KAP Langit Senja mempunyai metode tersendiri yang

menggabungkan antara teori maupun standar yang ada dengan pengalaman audit

KAP Langit Senja. Akan tetapi, secara substansi proses audit antara KAP Langit

Senja dengan teori maupun standar tidak berbeda.

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 96: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

80

Universitas Indonesia

Pedoman audit KAP Langit Senja mengejawantahkan tujuan audit menjadi

completeness, accuracy, cutoff, existence/occurrence, rights and obligations,

presentation and disclosure, dan valuation. Semua tujuan audit tersebut harus

dipenuhi dalam rangkaian prosedur audit yang dijalankan. Di dalam proses

perencanaan auditnya, KAP Langit Senja juga memahami bisnis klien serta

menilai risiko yang terdapat pada klien tersebut. Pengendalian internal klien

kemudian dinilai sesuai dengan komponen-komponen yang terdapat pada Internal

Control – Integrated Framework yang dikeluarkan oleh COSO. Penentuan tim

beserta independensinya, penentuan tingkat materialitas serta proses pembuatan

strategi audit dan rencana audit (audit plan) juga telah sesuai teori dan standar

yang berlaku.

Dalam melakukan audit fieldwork, KAP Langit Senja juga telah

mempraktikkan standar yang ada. Audit fieldwork terdiri dari pengujian

pengendalian (test of control) dan pengujian detil (test of detail), dimana

pengujian detil mencakup pengujian substantif atas transaksi dan saldo serta

prosedur analitis substantif. Proses ini sesuai dengan teori atas audit fieldwork

yang sudah dijelaskan, yaitu melakukan uji pengendalian dan uji substantif atas

transaksi serta melakukan prosedur analitis dan uji substantif atas detil saldo.

Selanjutnya, tahap terakhir yang dilakukan oleh KAP Langit Senja adalah tahap

penyelesaian dan pelaporan. Hal ini juga telah sesuai dengan teori yang sudah

dibahas bahwa tahap terakhir adalah menyelesaikan audit dan menerbitkan

laporan audit.

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 97: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

81 Universitas Indonesia

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

KAP Langit Senja melakukan audit atas laporan keuangan PT NAVE

untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012. Audit yang

dilakukan bertujuan untuk menyatakan sebuah opini atas kewajaran dimana

perusahaan telah menyajikan secara wajar, dalam hal-hal yang material, posisi

finansial, hasil operasi perusahaan serta arus kas sesuai dengan PSAK yang

berlaku di Indonesia.

Tim audit telah melaksanakan audit sesuai dengan standar pengauditan

yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut

mengharuskan proses perencanaan dan pelaksanaan audit agar auditor

memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji

material. Secara substansi, proses audit yang dilaksanakan pun tidak berbeda

dengan teori yang didapatkan dari buku teks.

Dalam mengaudit PT NAVE untuk periode yang berakhir pada tanggal 31

Desember 2012, tim audit tidak melakukan tahap pengujian pengendalian (test of

control) karena tim audit tidak dapat mengandalkan pengendalian internal

(internal control) klien. Oleh karena itu, setelah tahap perencanaan, proses audit

kemudian langsung menggunakan pengujian substantif. Pengujian substantif atas

Pendapatan sendiri terdiri dari beberapa prosedur, yaitu menyiapkan lead schedule,

memahami dan mengevaluasi kebijakan akuntansi Pendapatan, menilai sumber

pendapatan, pengujian transaksi penjualan atas penjualan barang, pengujian

transaksi penjualan atas pemberian jasa, pengujian cut-off penjualan-piutang usaha,

pengujian customer advances, dan verifikasi informasi untuk pengungkapan.

Selama melakukan pengujian substantif, tim audit mendapatkan beberapa

temuan audit. Temuan audit tersebut terjadi di antaranya pada area penjualan

barang, penjualan jasa, serta terkait customer advance atas penjualan perusahaan.

Temuan audit yang jumlahnya material kemudian dikomunikasikan kepada

manajemen untuk ditelusuri lebih lanjut penyebab salah sajinya. Jika manajemen

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 98: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

82

Universitas Indonesia

tidak dapat memberikan penjelasan yang layak, maka tim audit akan memberikan

jurnal penyesuaian supaya laporan keuangan masih dapat disajikan secara wajar,

dalam hal-hal yang material, posisi finansial, hasil operasi perusahaan serta arus

kas sesuai dengan PSAK yang berlaku di Indonesia.

Temuan-temuan tersebut dikonfirmasi oleh manajemen sebagai salah saji

yang material. Manajemen kemudian menyetujui jurnal penyesuaian yang

diusulkan oleh tim audit. Selain itu, manajemen juga mengajukan client late

adjustment yang jumlahnya material kepada tim audit, seperti client late

adjustment yang terkait dengan penerapan ISAK 8 dan ISAK 16. Tim audit

kemudian mengkonfirmasi dan mendapatkan bukti yang dapat diandalkan terkait

penyebab adanya keterlambatan penjurnalan tersebut. Tim audit kemudian

menyetujui jurnal client late adjustment yang diajukan klien. Setelah prosedur-

prosedur pengujian substantif dijalankan, maka audit masuk ke tahap terakhir

yaitu tahap penyelesaian dan pelaporan audit. Laporan keuangan konsolidasian

yang telah diaudit sendiri tidak dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah

ditentukan. Mundurnya penugasan audit ini sudah dikonsultasikan sebelumnya

dengan pihak manajemen.

Selain temuan-temuan material di atas, yang pada akhirnya dibuatkan

jurnal penyesuaiannya, tim audit menyimpulkan bahwa Pendapatan PT NAVE

untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 telah disajikan

secara wajar, dalam hal-hal yang material, posisi finansial, hasil operasi

perusahaan serta arus kas sesuai dengan PSAK yang berlaku di Indonesia.

5.2 Saran

Berikut adalah beberapa saran yang dapat Penulis berikan berdasarkan

pengalaman ketika mengikuti program magang di KAP Langit Senja:

1. Saran untuk PT NAVE

Dari hasil audit atas Gross Revenue, masih cukup banyak salah saji yang

ditemukan, baik material maupun tidak. Salah satu faktor penyebabnya

adalah kemampuan staf Accounting dan Finance PT NAVE yang kurang

memadai. PT NAVE perlu menambah jumlah staf Accounting dan Finance

serta memberikan pelatihan-pelatihan akuntansi dan keuangan yang lebih

dalam kepada staf-stafnya. Selain itu, diperlukan komunikasi dan

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 99: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

83

Universitas Indonesia

kerjasama yang lebih baik lagi antara bagian Accounting dan Finance

supaya proses pencatatan akuntansi dan hal-hal keuangan lainnya semakin

baik.

PT NAVE juga perlu lebih tegas dalam penyediaan dokumen pendukung

oleh pihak lain ketika bertransaksi. Masih terdapat transaksi yang

dokumen pendukungnya tidak lengkap dengan alasan yang beragam.

Selain itu, PT NAVE juga perlu merapikan lagi dan menjaga dokumen

pendukung transaksi yang ada. Tidak rapinya dokumen pendukung

membawa dampak yang tidak baik, seperti terhambatnya proses audit.

Dokumen pendukung yang terselip atau hilang kelak juga akan merugikan

perusahaan terkait proses audit, pemeriksaan pajak, penagihan atas

penjualan, dan lainnya.

Saran lain untuk manajemen PT NAVE adalah agar manajemen lebih

berhati-hati dan teliti dalam menerapkan estimasi manajemen untuk

pelaporan keuangan. Manajemen dihimbau untuk selalu memperluas

pengetahuan dan memperdalam pemahaman atas standar akuntansi

maupun peraturan-peraturan lainnya yang berlaku sehingga dapat

meminimalisir salah saji dalam pelaporan keuangan. Selain itu,

manajemen juga harus meningkatkan pengawasan dan pengendalian atas

proses pencatatan akuntansinya agar tidak terjadi kesalahan penjurnalan.

2. Saran untuk KAP Langit Senja

KAP Langit Senja sebaiknya memberikan pelatihan audit yang lebih

terhadap peserta magangya. Pelatihan yang diadakan justru memberikan

porsi yang sangat terbatas untuk pemahaman proses audit. Dampaknya,

peserta magang tidak mengetahui secara mendalam bagaimana proses

mengaudit itu. Terlebih lagi, peserta magang umumnya hanya diminta

untuk membantu rekan setim yang lebih senior untuk mengerjakan hal-hal

yang teknikal tanpa diberitahu terlebih dahulu hubungannya dengan

konsep audit yang dijalankan. Hal ini tentu saja mengecewakan, karena

tujuan peserta magang mengikuti program magang adalah agar dapat lebih

memahami proses audit dengan terjun langsung dalam audit di praktik

sebenarnya.

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 100: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

84

Universitas Indonesia

Satu hal yang perlu dimaklumi adalah memang benar peserta magang

dinilai belum cukup mempunyai kemampuan untuk melakukan proses

audit yang lebih dari sekedar melakukan hal-hal teknis. Namun ada

baiknya jika rekan yang lebih senior senantiasa berbagi ilmu dan

pengalaman auditnya kepada peserta magang. Hal ini dapat mencegah

kesalahan-kesalahan yang dibuat peserta magang. Selain itu, sebaiknya

rekan yang lebih senior juga turut merangkul peserta magang sehingga

peserta magang lebih merasa nyaman di dalam tim.

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 101: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

85 Universitas Indonesia

DAFTAR PUSTAKA

American Institute of Certified Public Accounting. (2004). Enterprise Risk

Management – Integrated Framework: Executive Summary. North

Carolina: AICPA

American Institute of Certified Public Accounting. (2012). Internal Control –

Integrated Framework. North Carolina: AICPA

Arens, Alvin A., Randal J. Elder, Mark S. Beasley, Amir Abadi Jusuf. (2009).

Auditing and Assurance Services: An Integrated Approach, An Indonesian

Adaptation Edition. New Jersey: Pearson Education

Ikatan Akuntan Indonesia. (2008). Interpretasi Pernyataan Standar Akuntansi

Keuangan No. 8 – Penentuan Apakah Suatu Perjanjian Mengandung Sewa

dan Pembahasan Lebih Lanjut Ketentuan Transisi PSAK 30 (Revisi 2007).

Jakarta: IAI

Ikatan Akuntan Indonesia. (2011). Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan No.

16 – Perjanjian Konsesi Jasa. Jakarta: IAI

Ikatan Akuntan Indonesia. (2010). Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.

23 – Pendapatan. Jakarta: IAI

Ikatan Akuntan Indonesia. (2011). Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.

30 - Sewa. Jakarta: IAI

Ikatan Akuntan Indonesia. (2010). Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.

34 – Kontrak Konstruksi. Jakarta: IAI

Institut Akuntan Publik Indonesia. (2011). Standar Profesional Akuntan Publik.

Jakarta: Salemba Empat

Kieso, Donald E., Weygandt, Jerry J., Warfield, Terry D. (2011). Intermediate

Accounting (12th

ed.). New Jersey: John Wiley and Sons.

Lam, Nelson Chi Yuen., dan Peter Tze Yiu Lau. (2009). Intermediate Financial

Reporting: An IFRS Perspective. Singapore: McGraw-Hill

Langit Mega. (2011). Langit Mega Audit Guide. London: Langit Mega

Universitas Indonesia. (2008). Pedoman Teknis Penulisan Tugas Akhir

Mahasiswa. Depok: Universitas Indonesia

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 102: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

86 Universitas Indonesia

LAMPIRAN

Lampiran 1

PSAK 23 (Revisi 2010): Pendapatan

Definisi Akuntansi Pendapatan

Pendapatan adalah penghasilan yang timbul dari pelaksanaan aktivitas

entitas yang normal dan dikenal dengan sebutan berbeda, seperti penjualan,

penghasilan jasa, bunga, dividen, royalti, dan sewa.

Ruang lingkup PSAK 23 (revisi 2010) adalah pendapatan yang timbul dari

transaksi dan kejadian berikut ini:

a. Penjualan barang

Barang meliputi barang yang diproduksi oleh entitas untuk dijual dan

barang yang dibeli untuk dijual kembali.

b. Penjualan jasa

Penjualan jasa biasanya menyangkut pelaksanaan tugas yang telah

disepakati secara kontraktual untuk dilaksanakan selama suatu periode

waktu atau lebih. Beberapa penjualan jasa yang terkait dengan kontrak

konstruksi diatur lebih lanjut dalam PSAK 34: Akuntansi Kontrak

Konstruksi.

c. Penggunaan aset entitas oleh pihak lain yang menghasilkan bunga, royalti,

dan dividen.

Penggunaan aset entitas oleh pihak lain dapat menghasilkan bunga, royalti,

dan dividen.

Pengakuan Pendapatan

PSAK 23 (revisi 2010) menyatakan perlunya menerapkan kriteria

pengakuan pada komponen-komponen yang dapat diidentifikasi secara terpisah

dari suatu transaksi tunggal agar mencerminkan substansi dari transaksi tersebut.

Sebaliknya, kriteria pengakuan diterapkan pada dua atau lebih transaksi bersama-

sama jika transaksi tersebut terkait sedemikian rupa sehingga pengaruh

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 103: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

87

Universitas Indonesia

komersialnya tidak dapat dimengerti tanpa melihat pada rangkaian transaksi

tersebut secara keseluruhan.

Pengakuan Pendapatan pada Penjualan Barang

PSAK 23 (revisi 2010) menyatakan bahwa pendapatan dari penjualan

barang diakui jika seluruh kondisi berikut dipenuhi:

(a) entitas telah memindahkan risiko dan manfaat kepemilikan barang secara

signifikan kepada pembeli,

(b) entitas tidak lagi melanjutkan pengelolaan yang biasanya terkait dengan

kepemilikan atas barang ataupun melakukan pengendalian efektif atas

barang yang dijual,

(c) jumlah pendapatan dapat diukur dengan andal,

(d) kemungkinan besar manfaat ekonomi yang terkait dengan transaksi

tersebut akan mengalir ke entitas, dan

(e) biaya yang terjadi atau akan terjadi sehubungan transaksi penjualan

tersebut dapat diukur secara andal.

Jika entitas menahan risiko signifikan dari kepemilikan, maka transaksi

tersebut bukanlah penjualan dan pendapatan tidak diakui, misalnya saja terdapat

kondisi seperti:

(a) jika entitas menahan kewajiban sehubungan dengan pelaksanaan suatu hal

tidak memuaskan yang tidak dijamin oleh ketentuan jaminan normal,

(b) jika penerimaan pendapatan dari penjualan bergantung pada pendapatan

pembeli dari penjualan barang yang bersangkutan,

(c) jika pengiriman barang bergantung pada instalasinya dan instalasi tersebut

merupakan bagian signifikan dari kontrak yang belum diselesaikan oleh

entitas, dan

(d) jika pembeli berhak membatalkan pembelian berdasarkan alasan yang

ditentukan dalam kontrak dan entitas tidak dapat memastikan apakah akan

terjadi retur.

Jika entitas hanya menahan risiko tidak signifikan atas kepemilikan, maka

transaksi tersebut adalah penjualan dan pendapatan diakui.

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 104: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

88

Universitas Indonesia

Pengakuan Pendapatan pada Penjualan Jasa

Berdasarkan PSAK 23 (revisi 2010), penjualan jasa diakui sebagai

pendapatan jika hasil transaksi yang terkait dengan penjualan jasa dapat diestimasi

secara andal dengan acuan pada tingkat penyelesaian dari transaksi pada akhir

periode pelaporan. Hasil transaksi dapat diestimasi secara andal jika:

(a) jumlah pendapatan dapat diukur secara andal,

(b) kemungkinan besar manfaat ekonomi sehubungan dengan transaksi

tersebut akan mengalir ke entitas,

(c) tingkat penyelesaian dari suatu transaksi pada akhir periode pelaporan

dapat diukur secara andal, dan

(d) biaya yang timbul untuk transaksi dan biaya untuk menyelesaikan

transaksi tersebut dapat diukur secara andal.

Entitas pada umumnya dapat membuat estimasi andal setelah entitas

mencapai persetujuan dengan pihak lain mengenai hal-hal berikut dalam

transaksi:

(a) hak masing-masing pihak yang pelaksanaannya dapat dipastikan secara

hukum terkait dengan jasa yang diberikan dan diterima pihak tersebut,

(b) imbalan yang dipertukarkan, dan

(c) cara dan persyaratan penyelesaian.

Pengakuan pendapatan dengan mengacu pada tingkat penyelesaian dari

suatu transaksi sering disebut sebagai metode persentase penyelesaian (percentage

of completion method). Tingkat penyelesaian transaksi dapat ditentukan dengan

berbagai metode yang mencakup:

(a) survei pekerjaan yang telah dilaksanakan,

(b) jasa yang telah dilakukan hingga tanggal tertentu sebagai persentase dari

total jasa yang dilakukan, atau

(c) proporsi biaya yang timbul hingga tanggal tertentu dibagi estimasi total

biaya transaksi tersebut.

Pembayaran berkala dan uang muka yang diterima dari pelanggan sering

kali tidak mencerminkan jasa yang dilakukan. Jika hasil transaksi terkait dengan

penjualan jasa tidak dapat diestimasi secara andal, maka pendapatan diakui hanya

yang berkaitan dengan beban yang telah diakui yang dapat dipulihkan. Namun

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 105: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

89

Universitas Indonesia

jika hasil transaksi tidak dapat diestimasi secara andal dan kemungkinan kecil

biaya yang terjadi akan dipulihkan, maka pendapatan tidak diakui dan biaya yang

timbul diakui sebagai beban.

Pengakuan Pendapatan pada Penggunaan Aset Entitas oleh Pihak Lain yang

Menghasilkan Bunga, Royalti, dan Dividen

PSAK 23 (revisi 2010) menyatakan bahwa pendapatan yang timbul dari

penggunaan aset entitas oleh pihak lain yang menghasilkan bunga, royalti, dan

dividen diakui jika:

(a) kemungkinan besar manfaat ekonomi sehubungan dengan transaksi

tersebut akan mengalir ke entitas, dan

(b) jumlah pendapatan dapat diukur secara andal,

dimana pendapatan diakui dengan dasar sebagai berikut:

(a) bunga diakui menggunakan metode suku bunga efektif,

(b) royalti diakui dengan dasar akrual sesuai dengan substansi perjanjian yang

relevan, dan

(c) dividen diakui jika hak pemegang saham untuk menerima pembayaran

ditetapkan.

Pengukuran Pendapatan

Berdasarkan PSAK 23 (revisi 2010), pendapatan diukur dengan nilai wajar

imbalan yang diterima dan dapat diterima dikurangi jumlah diskon dagang dan

rabat volume yang diperbolehkan oleh entitas.

Pada umumnya, imbalan tersebut berbentuk kas atau setara kas. Namun

jika arus masuk dari kas atau setara kas ditangguhkan, maka nilai wajar dari

imbalan tersebut mungkin kurang dari jumlah nominal kas yang diterima atau

dapat diterima. Nilai wajar ditentukan dengan pendiskontoan seluruh penerimaan

di masa depan dengan menggunakan tingkat bunga tersirat. Perbedaan antara nilai

wajar dan jumlah nominal dari imbalan tersebut diakui sebagai pendapatan bunga.

Penyajian dan Pengungkapan

PSAK 23 (revisi 2010) menyatakan bahwa entitas mengungkapkan:

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 106: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

90

Universitas Indonesia

(a) kebijakan akuntansi yang digunakan untuk pengakuan pendapatan,

termasuk metode yang digunakan untuk menentukan tingkat penyelesaian

transaksi penjualan jasa,

(b) jumlah setiap kategori signifikan dari pendapatan yang diakui selama

periode tersebut, dan

(c) jumlah pendapatan yang berasal dari pertukaran barang atau jasa yang

tercakup dalam setiap kategori signifikan dari pendapatan.

Entitas mengungkapkan setiap liabilitas kontijensi dan aset kontijensi yang

dapat timbul dari pos-pos seperti biaya jaminan, klaim, denda, atau kemungkinan

kerugian lain.

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 107: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

91

Universitas Indonesia

Lampiran 2

PSAK 30 (Revisi 2011): Sewa

Suatu entitas dapat melakukan suatu perjanjian, yang terdiri dari satu atau

serangkaian transaksi terkait, dimana bentuk legal perjanjian tersebut bukan suatu

sewa tetapi perjanjian itu memberikan hak kepada pihak lain untuk menggunakan

suatu aset dengan imbalan suatu atau serangkaian pembayaran. Interpretasi

Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) No. 8 memberikan panduan untuk

menentukan apakah perjanjian-perjanjian semacam itu merupakan sewa atau

mengandung sewa. ISAK 8 menyatakan bahwa dalam menentukan apakah suatu

perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa

perlu diperhatikan substansi perjanjian dan dilakukan evaluasi apakah:

(a) pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset atau aset-

aset tertentu, dan

(b) perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset

tersebut.

Definisi Akuntansi Sewa

PSAK 30 (revisi 2011) menyatakan bahwa:

“Sewa adalah suatu perjanjian dimana lessor memberikan kepada

lessee hak untuk menggunakan suatu aset selama periode waktu yang

disepakati. Sebagai imbalannya, lesse melakukan pembayaran atau

serangkaian pembayaran kepada lessor”.

PSAK 30 (revisi 2011) mengklasifikasikan sewa menjadi dua (2) yaitu:

i. sewa pembiayaan (finance lease) jika sewa tersebut mengalihkan secara

substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan

aset, serta

ii. sewa operasi (operating lease) jika sewa tidak mengalihkan secara

substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan

aset.

Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika:

(a) sewa mengalihkan kepemilikan aset kepada lessee pada akhir masa sewa,

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 108: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

92

Universitas Indonesia

(b) lessee memiliki opsi untuk membeli aset pada harga yang cukup rendah

dibandingkan nilai wajar pada tanggal opsi mulai dapat dilaksanakan,

sehingga pada awal sewa dapat dipastikan bahwa opsi akan dilaksanakan,

(c) masa sewa adalah untuk sebagian besar umur ekonomik aset meskipun hak

milik tidak dialihakan,

(d) pada awal sewa, nilai kini dari jumlah pembayaran sewa minimum secara

substansial mendekati nilai wajar aset sewaan, dan

(e) aset sewaan bersifat khusus dan hanya lessee yang dapat menggunakannya

tanpa perlu modifikasi secara material.

Di samping itu, suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika:

(a) jika lessee dapat membatalkan sewa, maka rugi lessor yang terkait dengan

pembatalan ditanggung oleh lessee,

(b) untung atau rugi dari fluktuasi nilai wajar residu dibebankan kepada lessee

(misalnya, dalam bentuk potongan harga rental dan yang setara dengan

sebagian besar hasil penjualan residu pada akhir sewa), dan

(c) lessee memiliki kemampuan untuk melanjutkan sewa untuk periode kedua

dengan nilai rental yang secara substansial lebih rendah dari nilai pasar

rental.

Pengakuan dan Pengukuran Sewa

Dalam kaitannya dengan pendapatan, entitas berlaku sebagai lessor dalam

akuntansi sewa. PSAK 30 (revisi 2011) menyatakan bahwa dalam sewa

pembiyaan, lessor mengakui aset berupa piutang sewa pembiayaan di laporan

posisi keuangan sebesar jumlah yang sama dengan investasi sewa neto tersebut.

Yang dimaksud dengan investasi sewa neto sendiri adalah penjumlahan agregat

dari pembayaran sewa minimum (minimum lease payment) dengan nilai residu

tidak dijamin (unguaranteed residual value) yang didiskontokan dengan tingkat

bunga implisit dalam sewa. Penerimaan piutang sewa diperlakukan oleh lessor

sebagai pembayaran pokok dan penghasilan pembiayaan yang diterima lessor

sebagai penggantian dan imbalan atas investasi dan jasanya.

Sementara itu, untuk sewa operasi, lessor menyajikan aset untuk sewa

operasi di laporan posisi keuangan sesuai sifat aset tersebut. Pendapatan sewa

diakui sebagai pendapatan dengan dasar garis lurus selama masa sewa, kecuali

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 109: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

93

Universitas Indonesia

terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dimana

manfaat penggunaan aset sewaan menurun.

Penyajian dan Pengungkapan

PSAK 30 (revisi 2011) membedakan pengungkapan yang dibutuhkan

untuk sewa pembiayaan dan sewa operasi. Untuk sewa pembiayaan, selain

mengungkapkan hal yang dipersyaratkan dalam PSAK 60: Instrumen Keuangan:

Pengungkapan, lessor juga mengungkapkan:

(a) rekonsiliasi antara investasi sewa bruto dan nilai kini piutang pembayaran

sewa minimum pada tanggal pelaporan. Di samping itu, lessor

mengungkapkan investasi sewa bruto dan nilai kini piutang pembayaran

sewa minimum pada tanggal pelaporan, untuk setiap periode berikut:

i. kurang dari setahun,

ii. lebih dari satu tahun sampai lima tahun

iii. lebih dari lima tahun.

(b) penghasilan pembiayaan tangguhan,

(c) nilai residu tidak dijamin yang diakru sebagai manfaat lessor,

(d) akumulasi penyisihan piutang tidak tertagih atas pembayaran sewa

minimum,

(e) rental kontinjen yang diakui sebagai penghasilan dalam periode berjalan,

dan

(f) penjelasan umum isi perjanjian sewa lessor yang material.

Sementara itu, untuk sewa operasi, selain mengungkapkan hal yang

dipersyaratkan dalam PSAK 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan, lessor juga

mengungkapkan:

(a) jumlah agregat pembayaran sewa minimum di masa depan dalam sewa

operasi yang tidak dapat dibatalkan untuk setiap periode berikut:

i. kurang dari setahun,

ii. lebih dari satu tahun sampai lima tahun

iii. lebih dari lima tahun.

(b) total rental kontinjen yang diakui sebagai penghasilan dalam periode

berjalan, dan

(c) penjelasan umum isi perjanjian sewa lessor.

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 110: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

94

Universitas Indonesia

Lampiran 3

PSAK 34 (Revisi 2010): Kontrak Konstruksi

Definisi Akuntansi Kontrak Konstruksi

PSAK 34 (revisi 2010) memberikan beberapa definisi tentang:

(a) kontrak konstruksi yaitu suatu kontrak yang dinegosiasikan secara khusus

untuk konstruksi suatu aset atau suatu kombinasi aset yang berhubungan

erat satu sama lain atau saling tergantung dalam hal rancangan, teknologi,

dan fungsi atau tujuan pokok penggunaan,

(b) kontrak harga tetap yaitu kontrak konstruksi dengan syarat bahwa

kontraktor telah menyetujui nilai kontrak yang telah ditentukan, atau tarif

tetap yang telah ditentukan per unit output, yang dalam beberapa hal

tunduk pada ketentuan-ketentuan kenaikan biaya,

(c) kontrak biaya-plus yaitu kontrak konstruksi yang mana kontraktor

mendapatkan penggantian untuk biaya-biaya yang telah diizinkan atau

telah ditentukan, ditambah imbalan dengan persentase terhadap biaya atau

imbalan tetap.

Pengakuan Kontrak Konstruksi

PSAK 34 (revisi 2010) menyatakan bahwa:

“Jika hasil kontrak konstruksi dapat diestimasi secara andal, maka

pendapatan kontrak dan biaya kontrak yang berhubungan dengan

kontrak konstruksi diakui masing-masing sebagai pendapatan dan

beban dengan memperhatikan tahap penyelesaian aktivitas kontrak pada tanggal periode pelaporan”.

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, kontrak konstruksi dibagi

menjadi dua (2) yaitu kontrak harga tetap dan kontrak biaya-plus. Tiap jenis

kontrak tersebut mempunyai kondisi-kondisi khusus dalam menentukan apakah

hasil kontrak konstruksi dapat diestimasi secara andal:

i. Kontrak harga tetap:

(a) total pendapatan kontrak dapat diukur secara andal,

(b) kemungkinan besar manfaat ekonomik yang berhubungan dengan

kontrak tersebut akan mengalir ke entitas,

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 111: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

95

Universitas Indonesia

(c) baik biaya kontrak untuk menyelesaikan kontrak maupun tahap

penyelesaian kontrak pada akhir periode pelaporan dapat diukur

secara andal, dan

(d) biaya kontrak yang dapat diatribusi pada kontrak dapat

diidentifikasi dengan jelas dan diukur secara andal sehingga biaya

kontrak aktual dapat dibandingkan dengan estimasi sebelumnya.

ii. Kontrak biaya-plus:

(a) kemungkinan besar manfaat ekonomik yang berhubungan dengan

kontrak tersebut akan mengalir ke entitas, dan

(b) biaya kontrak yang dapat diatribusi pada kontrak tersebut, apakah

dapat ditagih atau tidak ke pelanggan, dapat diidentifikasi dengan

jelas dan diukur secara andal.

Pada umumnya entitas dapat membuat estimasi yang andal sehubungan

dengan hasil suatu kontrak setelah entitas tersebut menyetujui kontrak yang

mengatur hal-hal berikut ini:

(a) hak legal masing-masing pihak yang dapat dipaksakan pemberlakuannya

atas aset yang akan dibangun,

(b) imbalan yang akan dipertukarkan, dan

(c) cara dan persyaratan penyelesaian.

Pengakuan pendapatan dan beban dengan memperhatikan tahap

penyelesaian suatu kontrak sering disebut sebagai metode persentase

penyelesaian. Pendapatan kontrak diakui sebagai pendapatan dalam laba rugi pada

periode akuntansi dimana pekerjaan dilakukan. Tahap penyelesaian suatu kontrak

dapat ditentukan dalam berbagai cara, antara lain:

(a) proporsi biaya kontrak yang terjadi untuk pekerjaan yang dilaksanakan

sampai tanggal perhitungan dibandingkan dengan estimasi total biaya

kontrak,

(b) survei atas pekerjaan yang telah dilaksanakan, dan

(c) penyelesaian suatu bagian secara fisik dari pekerjaan kontrak.

Pembayaran berkala dan uang muka yang diterima dari para pelanggan

sering kali tidak mencerminkan tahap penyelesaian. Jika hasil kontrak konstruksi

tidak dapat diestimasi secara andal, maka:

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 112: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

96

Universitas Indonesia

(a) pendapatan diakui hanya sebesar biaya yang telah terjadi sepanjang biaya

tersebut diperkirakan dapat dipulihkan, dan

(b) biaya kontrak diakui sebagai beban pada periode terjadinya.

Pengukuran Kontrak Konstruksi

Berdasarkan PSAK 34 (revisi 2010), pendapatan kontrak terdiri dari:

(a) jumlah pendapatan semula yang disetujui dalam kontrak, dan

(b) penyimpangan dalam pekerjaan, klaim, dan pembayaran insentif:

i. sepanjang hal ini memungkinkan untuk menghasilkan pendapatan,

dan

ii. dapat diukur secara andal,

dimana:

(a) penyimpangan adalah suatu instruksi yang diberikan pelanggan mengenai

perubahan dalam lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan berdasarkan

kontrak.

(b) klaim adalah jumlah yang diminta kontraktor kepada pelanggan atau pihak

lain sebagai penggantian untuk biaya-biaya yang tidak termasuk dalam

nilai kontrak.

(c) pembayaran insentif adalah jumlah tambahan yang dibayarkan kepada

kontraktor apabila standar pelaksanaan yang telah ditentukan telah

terpenuhi atau dilampaui.

Pendapatan kontrak diukur pada nilai wajar dari imbalan yang diterima

atau akan diterima. Jumlah pendapatan kontrak dapat meningkat atau menurun

misalnya karena:

(a) kontraktor dan pelanggan mungkin menyetujui penyimpangan atau klaim

yang meningkatkan atau menurunkan pendapatan kontrak pada periode

setelah periode dimana kontrak pertama kali disetujui,

(b) jumlah pendapatan yang disetujui dalam kontrak harga tetap dapat

meningkat karena ketentuan-ketentuan kenaikan biaya,

(c) jumlah pendapatan kontrak dapat menurun karena denda yang timbul

akibat keterlambatan kontraktor dalam penyelesaian kontrak tersebut, atau

(d) jika dalam kontrak harga tetap terdapat harga tetap per unit output,

pendapatan kontrak meningkat jika jumlah unit meningkat.

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 113: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

97

Universitas Indonesia

Penyajian dan Pengungkapan

Berdasarkan PSAK 34 (revisi 2010), entitas mengungkapkan:

(a) jumlah pendapatan kontrak yang diakui sebagai pendapatan pada periode,

(b) metode yang digunakan untuk menentukan pendapatan kontrak yang

diakui pada periode,

(c) metode yang digunakan untuk menentukan tahap penyelesaian kontrak.

Sedangkan untuk pekerjaan dalam proses penyelesaian pada akhir periode

pelaporan, entitas mengungkapkan:

(a) jumlah agregat biaya yang terjadi dan laba yang diakui (dikurangi

kerugian yang diakui) sampai tanggal pelaporan,

(b) jumlah uang muka yang diterima, dan

(c) jumlah retensi.

Entitas menyajikan:

(a) jumlah tagihan bruto kepada pelanggan sebagai aset, dan

(b) jumlah utang bruto dari pelanggan sebagai liabilitas.

Jumlah tagihan bruto kepada pelanggan untuk pekerjaan kontrak adalah

selisih antara biaya yang terjadi ditambah laba yang diakui (dikurangi kerugian

yang diakui) yang melebihi termin. Sebaliknya, jumlah utang bruto kepada

pelanggan untuk pekerjaan kontrak adalah selisih antara termin yang melebihi

biaya yang terjadi ditambah laba yang diakui (dikurangi kerugian yang diakui).

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 114: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

98

Universitas Indonesia

Lampiran 4

ISAK 16: Perjanjian Konsesi Jasa

ISAK 16 menyatakan bahwa pemerintah telah memperkenalkan perjanjian

kontraktual untuk menarik partisipasi sektor swasta dalam pengembangan,

pembiayaan, pengoperasian, dan pemeliharaan infrastruktur. Pihak swasta, atau

yang biasa disebut dengan operator, dapat membangun infrastruktur yang

digunakan untuk menyediakan jasa publik, meningkatkannya, atau

mengoperasikan dan memelihara infrastruktur untuk jangka waktu tertentu.

Interpretasi dalam ISAK 16 berlaku jika:

(a) pemberi konsesi mengendalikan atau meregulasi jasa apa yang harus

diberikan oleh operator dengan infrastruktur, kepada siapa jasa harus

diberikan, dan berapa harganya; dan

(b) pemberi konsesi mengendalikan – melalui kepemilikan, hak manfaat, atau

bentuk lain – atas setiap kepentingan residu signifikan dalam infrastruktur

pada akhir masa perjanjian.

Operator dibayar untuk jasa yang diberikan selama periode perjanjian.

Operator mengakui dan mengukur pendapatan sesuai dengan PSAK 34 (revisi

2010) tentang Kontrak Konstruksi serta PSAK 23 (revisi 2010) tentang

Pendapatan. Jika operator melakukan jasa konstruksi atau peningkatan

kemampuan, imbalan yang diterima atau dapat diterima diakui pada nilai wajar.

Imbalan dapat berupa hak atas:

(a) aset keuangan jika operator memiliki hak kontraktual tanpa syarat untuk

menerima kas atau aset keuangan lain dari atau atas diskresi pemberi

konsesi untuk jasa konstruksi, dan

(b) aset takberwujud jika operator menerima hak (lisensi) untuk

membebankan pengguna jasa publik.

Ketika operator melakukan jasa operasi, maka atas jumlah yang dapat ditagih dari

aset keuangan dari, atau atas diskresi pemberi konsesi, dicatat sebagai:

(a) pinjaman yang diberikan dan piutang,

(b) aset keuangan tersedia untuk dijual, atau

(c) aset keuangan diukur pada nilai wajar.

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 115: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

99

Universitas Indonesia

Jika jumlah yang dapat ditagih dari pemberi konsesi dicatat sebagai

pinjaman yang diberikan dan piutang ataupun aset keuangan tersedia untuk dijual,

bunga dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif untuk diakui

dalam laba rugi. Untuk aset takberwujud sendiri perlakuan akuntansinya berlaku

sesuai dengan PSAK 19 (revisi 2010) tentang Aset Takberwujud.

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 116: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

100

Universitas Indonesia

Lampiran 5

Contoh Lead Schedule untuk Pendapatan (dalam Rp)

Ac

co

un

t

Nu

mb

er

Ac

co

un

t D

es

cri

pti

on

Cu

rre

nt

Pe

rio

d 2

01

2

1/1

/20

12

-

12

/31

/20

12

Ad

jus

tme

nts

Ad

j. C

urr

en

t

Pe

rio

d 2

01

2

1/1

/20

12

-

12

/31

/20

12

Co

mp

ara

tive

20

11

1/1

/20

11

-

12

/31

/20

11

Va

ria

nc

e

Va

ria

nc

e

%

TBPY

40.0

1.00

.01

Mac

hine

ry S

ales

-190

,176

,349

158,

842,

264

-31,

334,

085

-24,

276,

844

-7,0

57,2

4129

%40

.01.

00.0

2S

pare

Par

t Sal

es-2

3,93

2,80

50

-23,

932,

805

-22,

078,

684

-1,8

54,1

218%

40.0

1.00

.03

Ser

vice

Sal

es-3

,942

,582

0-3

,942

,582

-5,1

59,0

731,

216,

491

-24%

40.0

1.00

.04

O M

Sal

es-2

3,88

4,98

50

-23,

884,

985

-30,

779,

512

6,89

4,52

7-2

2%40

.01.

00.0

5E

P C

Sal

es-8

5,68

2,30

81,

401,

072

-84,

281,

237

-65,

577,

929

-18,

703,

307

29%

40.0

1.00

.06

BO

T S

ales

-60,

261,

217

2,11

9,59

2-5

8,14

1,62

5-3

9,60

6,94

9-1

8,53

4,67

647

%40

.01.

00.0

7P

LSA

Sal

es-1

3,48

4,19

70

-13,

484,

197

-12,

042,

596

-1,4

41,6

0112

%40

.01.

00.0

8C

omm

issi

onin

g S

ales

-295

,088

0-2

95,0

88-3

72,5

0677

,418

-21%

40.0

1.00

.09

Ser

vice

Sal

es -

War

rant

y-3

,294

,030

0-3

,294

,030

-761

,869

-2,5

32,1

6233

2%40

.01.

00.1

0S

uppo

rting

Sal

es-2

,956

,209

0-2

,956

,209

-9,0

76,3

216,

120,

112

-67%

40.0

1.00

.11

Ren

tal S

ales

-106

,920

,937

-2,7

17,6

28-1

09,6

38,5

66-7

8,48

2,65

4-3

1,15

5,91

240

%40

.03.

00.0

2S

ales

Ret

urn

(Spa

re P

arts

)2,

058

02,

058

1,31

4,30

6-1

,312

,249

-100

%40

.03.

00.0

3S

ales

Ret

urn

(Ser

vice)

00

01,

060

-1,0

600%

40.0

3.00

.06

Sal

es R

etur

n (R

enta

l0

00

443,

621

-443

,621

0%40

.03.

00.0

7S

ales

Ret

urn

(PLS

A)13

2,29

70

132,

297

013

2,29

70%

40.0

4.00

.01

Sal

es A

ccru

ed-1

3,79

3,50

6-3

,720

,853

-17,

514,

359

-1,9

72,2

69-1

5,54

2,09

078

8%

T

ota

l -5

28

,48

9,8

58

15

5,9

24

,44

6-3

72

,56

5,4

11

-28

8,4

28

,21

7-8

4,1

37

,19

52

9%

^^

^^

^

Tic

km

ark

:

TB

: agr

ee to

tria

l bal

ance

as

of 3

1 D

ecem

ber 2

012

PY

: agr

ee to

aud

ited

bala

nce

as o

f 31

Dec

embe

r 201

1^

: foo

ted

DO

CU

ME

NT

AT

ION

OF A

CC

OU

NT

S (

in R

p)

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 117: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

101

Universitas Indonesia

Lampiran 6

Example of Calculation of Revenue from Project LAPOR

Project Lapor consists of:

i. Construction revenue (EPC Sales)

Total construction cost : Rp10.000.000

Profit margin (60% * cost) : Rp6.000.000

Total revenue from construction : Rp16.000.000

Cost incurred until the end of 2012 period : Rp8.000.000

Total construction cost : Rp10.000.000

Percentage of completion : 80%

Revenue to be recognized in 2012:

80% * total revenue from construction : Rp12.800.000

ii. Operating and maintenance revenue (O&M Sales)

OM cost per kWh : Rp0,00091

Profit margin (10% * cost) : Rp000091

Revenue (selling price) from OM : Rp0,001

Minimum kWh produced in a year : 904.500.000

Selling price : Rp0,001

Estimated revenue from OM in a year : Rp904.500

iii. Lease revenue (BOT Sales)

Accounts receivable for lease

(taken from construction revenue) : Rp16.000.000

Implied rate : 15%

Lease term : 8 years

Note:

The annual payment includes payment for O&M Sales. Therefore

management substracts the payment for O&M Sales first from the

cashflow to calculate lease revenue.

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 118: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

102

Universitas Indonesia

PT NAVE

Lease Amortization Schedule

(in Rp)

Year Payment O&M Interest Reduction in AR AR

16,000,000

2013 4,500,000 904,500 2,400,000 1,195,500 14,804,500

2014 4,500,000 904,500 2,272,630 1,322,870 13,481,630

2015 4,500,000 904,500 2,069,557 1,525,943 11,955,687

2016 4,500,000 904,500 1,835,310 1,760,190 10,195,497

2017 4,500,000 904,500 1,565,105 2,030,395 8,165,102

2018 4,500,000 904,500 1,253,420 2,342,080 5,823,022

2019 4,500,000 904,500 893,889 2,701,611 3,121,410

2020 4,500,000 904,500 479,166 3,121,410 -

36,000,000 7,236,000 12,769,076 16,000,000

For period ended 31 December 2012, the construction has been performed up to

80%. Therefore, PT NAVE only recognised 80% construction revenue in 2012.

The rest part, 20%, should be recognised in 2013. For the interest revenue, PT

NAVE should only recognise interest for eleven months (starting to operate from

February 2013 as the construction was planned to be finished at the end of

January 2013).

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 119: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

103

Universitas Indonesia

Lampiran 7

Contoh Format Pengujian Transaksi Penjualan Barang (dalam Rp .000)

Invo

ice

nu

mb

er

Invo

ice

da

teC

usto

me

r

na

me

De

scri

ptio

nC

urr

Invo

ice

am

ou

nt

(in

ori

gin

al)

Ra

te

(Ba

se

d o

n B

I

mid

dle

ra

te

pe

r in

vo

ice

da

te)

Invo

ice

am

ou

nt

(in

ID

R)

Diffe

ren

ce

be

twe

en

am

ou

nt p

er

listin

g a

nd

invo

ice

am

ou

nt

Ta

rge

ted

Te

stin

g

1M

ach

ine

ry

Sa

les

15

8,8

42

,26

4E

NG

-12

-

02

0,2

1,2

6,3

0

12

-De

c-1

2M

ya

po

Pte

Ltd

16

xJM

S 6

20

(M

ya

nm

ar)

EU

R1

2,4

00

1

2,8

10

1

58

,84

4,0

00

-1,7

36

. . 10

Sp

are

Pa

rt

Sa

les

50

9,1

50

SP

/07

/20

12

/

04

9

30

-Ju

l-1

2P

T. W

IRY

AS

pa

rk p

lug

EU

R4

41

1,6

56

51

0,8

14

-1,6

64

To

tal

targ

ete

d

testin

g

19

0,9

71

,86

51

91

,04

3,5

92

-71

,72

7

No

n-S

tatistica

l S

am

plin

g

11

Ma

ch

ine

ry

Sa

les

31

0,0

00

EN

G/0

7/2

01

2/0

03

03

-Ju

l-1

2P

T. A

DIQ

3rd

pa

ym

en

t fo

r m

ain

eq

uip

me

nt (3

x G

S3

20

GS

-

N.L

Ga

s E

ng

ine

Ge

ne

rato

r

Se

ts):

5%

x R

p6

.2 m

illio

n

IDR

31

0,0

00

13

10

,00

00

. . 26

Sp

are

Pa

rt

Sa

les

32

1,7

80

SP

/11

/20

12

/

01

4

06

-No

v-1

2P

T. W

IRY

A-

Se

alin

g R

ing

Sp

ark

Plu

g

(10

29

81

) E

UR

0.6

7 x

24

0

- F

ilte

r In

se

rt (

63

12

65

)

EU

R7

74

.82

x 6

- O

-rin

g (

16

28

17

)

EU

R1

4.3

3 x

6

- F

ilte

r (6

28

47

6)

EU

R2

24

.93

x 1

2

EU

R2

61

2,3

13

32

1,7

81

0

To

tal n

on

sta

t

3

,65

3,4

92

3

,65

3,6

14

-12

2

Tra

nsa

ctio

n

am

ou

nt p

er

de

taile

d lis

tin

g

DO

CU

ME

NT

AT

ION

OF

TE

ST

ING

Sa

mp

le

nu

mb

er

G/L

acco

un

t

na

me

b)

i) R

ela

ted

sa

les in

vo

ice

DO

CU

ME

NT

AT

ION

OF

SA

MP

LE

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 120: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

104

Universitas Indonesia

Lampiran 7

Contoh Format Pengujian Transaksi Penjualan Barang (dalam Rp .000)

(lanjutan)

S

up

po

rtin

g

do

cu

me

nta

tio

n

exa

min

ed

(pu

rch

ase

ord

er,

co

ntr

act,

etc

.)

Su

pp

ort

ing

do

cu

me

nta

tio

n

re

fere

nce

nu

mb

er

Su

pp

ort

ing

do

cu

me

nta

tio

n

da

te

Cu

sto

me

r

ord

er

ag

ree

s to

invo

ice

(Y/N

)

Su

pp

ort

ing

do

cu

me

nta

tio

n

exa

min

ed

(co

ntr

act, p

rice

list, c

ash

co

lle

cte

d e

tc.)

Re

fere

nce

nu

mb

er

Re

fere

nce

da

te

Invo

ice

pri

cin

g

ag

ree

s to

su

pp

ort

ing

do

cu

me

nta

ti

on

Pu

rch

ase

Ord

er

12

00

1/M

YP

PL

/

CIC

/12

-12

17

-De

c-1

2Y

Sa

les c

on

tra

ct

M-

NH

/MY

PP

L/0

28

-C/I-

13

/R-0

25

-Ja

n-1

3N

NA

Sa

les

Co

ntr

act -

Mya

po

Pte

Ltd

(JG

S

62

0)

Sa

les O

rde

rS

O-1

2-0

37

22

0-J

ul-

12

YP

rice

lis

tN

/AN

/AY

Y

DO

No

. D

O/N

AV

E-

SC

/07

/12

/17

0 D

ate

30

-Ju

l-2

01

2

Diffe

ren

ce

pa

sse

d a

s

imm

ate

ria

l

N/A

Sa

les c

on

tra

ct

M-

HO

/AD

IQ/0

01

-

C/I-1

2/R

-O

03

-Ja

n-1

2Y

Sa

les c

on

tra

ct

M-

HO

/AD

IQ/0

01

-C/I-

12

/R-O

03

-Ja

n-1

2Y

YN

o e

xce

ptio

n

no

ted

Sa

les

co

ntr

act -

PT

AD

IQ

Sa

les Q

uo

tatio

nS

Q-1

2-0

77

22

3-O

ct-

12

YP

rice

lis

tN

/AN

/AY

Y

DO

No

DO

/NA

VE

-

SC

/11

/12

/02

8 D

ate

07

-No

v-1

2

Diffe

ren

ce

pa

sse

d a

s

imm

ate

ria

l.

N/A

b)

i) C

usto

me

r o

rde

r b

) ii)

Invo

ice

pri

cin

g

b)

iii)

Re

ve

nu

e

reco

gn

ize

d in

acco

rda

nce

with

acco

un

tin

g p

olicy

an

d in

co

rre

ct p

eri

od

(Y/N

)

No

tes

Re

f

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 121: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

105

Universitas Indonesia

Lampiran 8

Contoh Format Pengujian Transaksi Penjualan Jasa – Revenue from Service

(dalam Rp .000)

In

vo

ice

nu

mb

er

Invo

ice

da

teIn

vo

ice

de

scri

ptio

n

Invo

ice

am

ou

nt

Ra

teIn

vo

ice

in

IDR

Diffe

ren

ce

be

twe

en

am

ou

nt

pe

r listin

g

an

d

invo

ice

am

ou

nt

Se

rvic

e R

eve

nu

e -

Ta

rge

ted

Te

stin

g

1S

ale

s

Accru

ed

31

-De

c-1

2P

T. L

istr

ik

(Pe

rse

ro)

Bille

d fo

r 1

-31

De

s

20

12

(1

5,7

94

,91

5 k

wh

x ID

R 3

98

.18

)

AC

R-1

2-

11

5

6,2

89

,21

9N

/AN

/AN

/A6

,28

9,2

19

16

,28

9,2

19

0

.

Se

rvic

e R

eve

nu

e -

No

n S

tatistica

l S

am

plin

g

5O

M

Sa

les

02

-Ja

n-1

2P

T. P

IRR

un

nin

g H

ou

rs P

er

De

ce

mb

er

20

11

SP

I-1

2-

00

08

47

6,0

87

00

06

/O

M/P

IR/0

1/1

2

02

-Ja

n-1

2R

un

nin

g

ho

urs

1,9

65

ho

urs

@

EU

R2

1.0

9

40

11

,80

54

76

,08

70

6P

LS

A

Sa

les

03

-De

c-1

2P

T. Y

AM

OT

Invo

ice

PL

SA

/10

/20

12

/00

6

SP

I-1

2-

18

54

60

0,0

99

PL

SA

/10

/20

12

/00

6

29

-Oct-

12

- S

ea

lin

g r

ing

sp

ark

plu

g

- S

pa

rk p

lug

- P

rech

am

be

r

ga

s v

alv

e, e

tc

48

12

,51

56

00

,09

90

7S

erv

ice

Sa

les -

Wa

rra

nty

13

-De

c-1

2G

EN

EW

arr

an

ty In

vo

ice

Ad

ditio

na

l co

st

Ge

ne

rato

r

SP

I-1

2-

19

03

57

6,5

15

WR

/12

/2

01

2/0

03

13

-De

c-1

2W

arr

an

ty

invo

ice

fo

r

ad

ditio

na

l

co

st

ge

ne

rato

r

fie

ld fix

DIG

14

X

46

12

,60

15

76

,51

50

8S

up

po

rti

ng

Sa

les

30

-Ap

r-1

2N

AV

E P

te

Ltd

SU

PP

OR

TIN

G S

AL

ES

AD

IQ 2

UN

IT G

S 6

20

00

7/D

N/N

A

VE

P/0

4/1

2

88

9,1

75

00

7/D

N/

NA

VE

PL

/04

/12

30

-Ap

r-1

2D

eb

it N

ote

fo

r

co

mm

issio

n

for

cu

sto

me

r

AD

IQ; to

tal

MW

6,6

98

@

EU

R 1

0.9

09

1

73

12

,16

98

89

,17

50

. 39

Sa

les

Accru

ed

31

-De

c-1

2P

T. P

IRB

ille

d fo

r 1

-31

De

s

20

12

( 2

,00

9 h

ou

rs x

Eu

ro 2

1.9

3 =

Eu

ro

44

,05

7.3

7 -

Eu

ro

1,1

11

.11

= E

ur

42

,94

6.2

6

AC

R-1

2-

12

3

55

0,1

36

N/A

N/A

N/A

43

12

,81

05

50

,13

60

36

,56

6,9

46

-85

,64

9

Tra

nsa

ctio

n

am

ou

nt p

er

de

taile

d

listin

g

DO

CU

ME

NT

AT

ION

OF

AC

CO

UN

TS

Da

teC

usto

me

rS

am

ple

nu

mb

er

G/L

acco

un

t

na

me

De

scri

ptio

n

Tra

nsa

ctio

n

refe

ren

ce

nu

mb

er

pe

r

de

taile

d

listin

g

b)

i) R

ela

ted

sa

les in

vo

ice

DO

CU

ME

NT

AT

ION

OF

TE

ST

ING

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 122: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

106

Universitas Indonesia

Lampiran 8

Contoh Format Pengujian Transaksi Penjualan Jasa – Revenue from Service

(dalam Rp .000) (lanjutan)

Su

pp

ort

ing

do

cu

me

nta

tio

n

exa

min

ed

(co

ntr

act,

ag

ree

me

nt,

en

ga

ge

me

nt

lette

r, e

tc.)

Su

pp

ort

ing

do

cu

me

nta

tio

n

re

fere

nce

nu

mb

er

Su

pp

ort

ing

do

cu

me

nta

tio

n

da

te

De

tails o

f

se

rvic

e

pro

vid

ed

(ty

pe

,

pe

rio

d c

ove

red

,

etc

.)

Su

pp

ort

ing

do

cu

me

nta

tio

n

exa

min

ed

(tim

e

sh

ee

ts, ca

sh

co

lle

cte

d,

cu

sto

me

r

acce

pta

nce

, e

tc.)

Su

pp

ort

ing

do

cu

me

nta

tio

n

re

fere

nce

nu

mb

er

Su

pp

ort

ing

do

cu

me

nta

tio

n

da

te

Su

pp

ort

ing

do

cu

me

nta

tio

n

su

pp

ort

s s

erv

ice

pro

vid

ed

(Y/N

)

Re

nta

l sa

les

co

ntr

act

M-

YW

/PB

O/0

58

-

C/III-1

2

27

-Ma

r-1

2R

en

tal o

f

en

gin

e fo

r

pe

rio

d 2

10

da

ys

Pro

gre

ss r

ep

ort

02

4/B

A/1

51

/SK

RM

/20

13

02

-Ja

n-1

3Y

YN

o

exce

ptio

n

no

ted

 Pro

ject

Lis

trik

Exte

nsio

n

O&

M s

ale

s

co

ntr

act

-8

/05

/20

07

(a

d.

12

ju

ne

20

09

)

O&

M c

on

tra

ct

for

8-y

ea

r

pe

rio

d

Ru

nn

ing

Ho

ur

Re

po

rt

-0

3-J

an

-12

YY

No

exce

ptio

n

no

ted

Sa

les

Co

ntr

act

OM

- P

T

PIR

PL

SA

sa

les

co

ntr

act

-0

1-J

un

-09

PL

SA

fo

r g

as

en

gin

e fo

r

pe

rio

d 2

,00

0 -

26

,00

0

op

era

tin

g h

ou

rs

De

live

ry o

rde

rD

O/N

E-

SC

/12

/12

/00

3

DO

/NE

-

SC

/12

/12

/00

4

DO

/NE

-

SC

/12

/12

/00

5

03

-De

c-1

2Y

YN

o

exce

ptio

n

no

ted

 Sa

les

Co

ntr

act

PL

SA

- P

T

YA

MO

T (

3

x G

S 6

20

)

--

--

Em

ail

co

rre

sp

on

de

nce

N/A

10

-De

c-1

2Y

YN

o

exce

ptio

n

no

ted

N/A

Co

op

era

tio

n

ag

ree

me

nt

00

7/L

GL

/NA

VE

PL

/IX

/20

10

02

-Ja

n-1

0C

om

mis

sio

n

ove

r co

nd

uct

ma

rke

tin

g a

nd

sa

les o

f g

as

en

gin

e fo

r

pe

rio

d 3

ye

ars

N/A

N/A

N/A

N/A

YN

o

exce

ptio

n

no

ted

 Sa

les

En

gin

e

Ag

ree

me

n

t P

T N

AV

E

- N

AV

E

Pte

Ltd

OM

sa

les

co

ntr

act

-0

8-M

ay-0

7O

M s

erv

ice

fo

r

pe

rio

d 8

ye

ars

Ru

nn

ing

Ho

ur

Re

po

rt

-3

1-D

ec-1

2Y

YN

o

exce

ptio

n

no

ted

 Sa

les

Co

ntr

act

OM

- P

T

PIR

DO

CU

ME

NT

AT

ION

OF

TE

ST

ING

Re

f

b)

i) C

usto

me

r a

gre

em

en

t b

) ii)

Pe

rfo

rma

nce

of se

rvic

eb

) iii)

Re

ve

nu

e r

eco

gn

itio

n

ap

pro

pri

ate

ba

se

d o

n

se

rvic

e p

rovid

ed

,

co

ntr

act te

rms,

acco

un

tin

g p

olicy

an

d r

eco

rde

d in

co

rre

ct p

eri

od

(Y

/N)

No

tes

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 123: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

107

Universitas Indonesia

Lampiran 9

Contoh Format Pengujian Transaksi Penjualan Jasa – EPC Sales dan Sales

Return (dalam Rp .000)

In

vo

ice

nu

mb

er

Invo

ice

da

teIn

vo

ice

de

scri

ptio

n

Invo

ice

am

ou

nt

Ra

teIn

vo

ice

in

IDR

Diffe

ren

ce

be

twe

en

am

ou

nt

pe

r listin

g

an

d

invo

ice

am

ou

nt

EP

C S

ale

s -

Ta

rge

ted

Te

stin

g

1E

P C

Sa

les

01

-Fe

b-1

2P

T. R

EK

AL

Do

wn

Pa

ym

en

t 3

0%

of E

PC

Me

ch

an

ica

l &

Ele

ctr

ica

l W

ork

s

SP

I-1

1-

02

37

1

,04

1,2

69

2

38

/EP

/

RE

KA

L/

03

/11

23

-Ma

r-1

1D

ow

n

Pa

ym

en

t

30

% o

f E

PC

Me

ch

an

ica

l &

Ele

ctr

ica

l

Wo

rks

88

11

,79

41

,04

1,2

69

0

.

EP

C S

ale

s -

No

n S

tatistica

l S

am

plin

g

. 69

E P

C

Sa

les

10

-Fe

b-1

2P

T. A

RN

IP

rog

ress P

aym

en

t

30

% o

f E

PC

Ele

ctr

ica

l

Wo

rks 1

MW

- M

ate

ria

l

SP

I-1

2-

02

24

2

86

,53

2

01

61

/EP

/AR

NI/0

2/1

2

10

-Fe

b-1

2P

rog

ress

Pa

ym

en

t

30

% o

f E

PC

Ele

ctr

ica

l

Wo

rks 1

MW

-

Ma

teri

al,

pro

gre

ss

28

6,5

32

12

86

,53

20

79

,17

7,4

42

1,2

75

,40

1

Sa

les R

etu

rn (

PL

SA

) -

Ta

rge

ted

Te

stin

g

1S

ale

s

Re

turn

(PL

SA

)

18

-Ap

r-1

2P

T. S

AP

RE

RE

TU

RN

MA

INT

EN

AN

CE

EX

CH

AN

GE

BE

AR

ING

G1

20

RE

FE

R:

11

31

/PS

/SP

K/1

2/1

1

PP

PI-

11

-

07

32

1

32

,29

7

01

1/N

R/

SA

PR

E/I

I/2

01

2

01

-Fe

b-1

2E

xch

an

ge

Be

ari

ng

(P

/N

G1

20

)

11

12

,03

51

32

,29

70

13

2,2

97

0

DO

CU

ME

NT

AT

ION

OF

AC

CO

UN

TS

D

OC

UM

EN

TA

TIO

N O

F T

ES

TIN

G

Sa

mp

le

nu

mb

er

G/L

acco

un

t

na

me

Da

teC

usto

me

rD

escri

ptio

n

Tra

nsa

ctio

n

refe

ren

ce

nu

mb

er

pe

r

de

taile

d

listin

g

Tra

nsa

ctio

n

am

ou

nt p

er

de

taile

d

listin

g

b)

i) R

ela

ted

sa

les in

vo

ice

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 124: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

108

Universitas Indonesia

Lampiran 9

Contoh Format Pengujian Transaksi Penjualan Jasa – EPC Sales dan Sales

Return (dalam Rp .000) (lanjutan) S

up

po

rtin

g

do

cu

me

nta

tio

n

exa

min

ed

(co

ntr

act,

ag

ree

me

nt,

en

ga

ge

me

nt

lette

r, e

tc.)

Su

pp

ort

ing

do

cu

me

nta

tio

n

re

fere

nce

nu

mb

er

Su

pp

ort

ing

do

cu

me

nta

tio

n

da

te

De

tails o

f

se

rvic

e

pro

vid

ed

(typ

e,

pe

rio

d

co

ve

red

,

etc

.)

Su

pp

ort

ing

do

cu

me

nta

tio

n

exa

min

ed

(tim

e

sh

ee

ts, ca

sh

co

lle

cte

d,

cu

sto

me

r

acce

pta

nce

,

etc

.)

Su

pp

ort

ing

do

cu

me

nta

tio

n

re

fere

nce

nu

mb

er

Su

pp

ort

ing

do

cu

me

nta

tio

n

da

te

Su

pp

ort

ing

do

cu

me

nta

tio

n

su

pp

ort

s s

erv

ice

pro

vid

ed

(Y/N

)

ICP

sa

les

co

ntr

act

40

62

50

13

/SP

K-

RE

KA

L/III/2

01

1

ICP

co

ntr

act fo

r

4 u

nit G

S

32

0 G

S B

L

Pro

gre

ss r

ep

ort

01

/BA

P-

RE

KA

L/N

E/X

II/

20

11

06

-Ja

n-1

2Y

YN

o

exce

ptio

n

no

ted

 Sa

les

Co

ntr

act

ICP

- P

T.

RE

KA

L

ICP

sa

les

co

ntr

act

04

0/II/E

lect/2

01

0/O

1

40

51

8IC

P

co

ntr

act fo

r

1x1

MW

Ge

nse

t

BB

E G

S

12

0 G

S N

L

Eq

uip

me

nt

acce

pta

nce

rep

ort

-4

09

35

YY

No

exce

ptio

n

no

ted

.

 Sa

les

Co

ntr

act

ICP

- P

T.

AR

NI

N/A

N/A

N/A

N/A

Be

rita

Aca

ra0

10

4/N

AV

E-

SU

B/II/2

01

2

01

-Fe

b-1

2Y

YN

o

exce

ptio

n

no

ted

N/A

b)

i) C

usto

me

r a

gre

em

en

t

No

tes

Re

f

b)

ii)

Pe

rfo

rma

nce

of se

rvic

eb

) iii)

Re

ve

nu

e r

eco

gn

itio

n

ap

pro

pri

ate

ba

se

d o

n

se

rvic

e p

rovid

ed

,

co

ntr

act te

rms,

acco

un

tin

g p

olicy

an

d r

eco

rde

d in

co

rre

ct p

eri

od

(Y/N

)

DO

CU

ME

NT

AT

ION

OF

TE

ST

ING

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 125: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

109

Universitas Indonesia

Lampiran 10

Contoh Format Pengujian Transaksi Penjualan Jasa – BOT Sales dan Rental

Sales (dalam Rp .000) In

vo

ice

nu

mb

er

Invo

ice

da

teIn

vo

ice

de

scri

ptio

n

Invo

ice

am

ou

nt

Ra

teIn

vo

ice

in

IDR

Diffe

ren

ce

be

twe

en

am

ou

nt

pe

r listin

g

an

d

invo

ice

am

ou

nt

BO

T S

ale

s -

Ta

rge

ted

Te

stin

g &

No

n S

tatistica

l S

am

plin

g

1B

OT

Sa

les

02

-Ja

n-1

2P

T P

OG

EN

En

gin

e n

o. 1

- 4

:

5,1

64

,63

4 kw

h x

Eu

r 0

.02

75

SP

I-1

2-

00

12

1

,67

6,5

73

0

01

0/R

P

/PG

N/0

1

/12

01

-Ja

n-1

2R

en

tal

En

gin

e n

o. 1

-

4

5,1

64

,63

4

kw

h x

14

21

1,8

05

1,6

76

,57

30

. 31

BO

T

Sa

les

03

-De

c-1

2P

T. T

UN

EB

ille

d :

1,4

37

,50

0 k

wh

x

E

ur

0.0

25

0

SP

I-1

2-

18

65

4

48

,80

3

BO

T/1

2/

20

12

/00

5

03

-De

c-1

2B

OT

ga

s

en

gin

e typ

e

JS

12

0 S

- N

L

pe

r

No

ve

mb

er

20

12

Bille

d:

1,4

37

,50

0

36

12

,48

84

48

,80

30

55

,25

5,8

71

0

Re

nta

l S

ale

s -

Ta

rge

ted

Te

stin

g &

No

n S

tatistica

l S

am

plin

g

. 1R

en

tal

Sa

les

02

-Ja

n-1

2P

T. P

EL

ISM

inim

um

En

erg

y

Lis

trik

(A

& B

) :

7,7

62

,93

1.0

0 k

wh

x

IDR

44

0.0

0

SP

I-1

2-

00

03

3

,41

5,6

90

0

00

1/R

P

/PB

O/0

1/

12

02

-Ja

n-1

2M

inim

um

En

erg

y L

istr

ik

(A &

B)

:

7,7

62

,93

1.0

0

kw

h x ID

R

44

0.0

0

3,4

15

,69

01

3,4

15

,69

00

. 24

Re

nta

l

Sa

les

01

-No

v-1

2P

T. T

UN

EB

ille

d : (

99

7,4

00

kw

h -

33

,15

8 k

wh

) x ID

R

81

8.0

0

SP

I-1

2-

17

55

7

88

,75

0

RE

NT

/1

1/2

01

2/0

01

01

-No

v-1

2B

ille

d :

( 9

97

,40

0

kw

h -

33

,15

8 k

wh

)

x ID

R

78

8,7

50

17

88

,75

00

99

,55

7,3

96

0

DO

CU

ME

NT

AT

ION

OF

AC

CO

UN

TS

D

OC

UM

EN

TA

TIO

N O

F T

ES

TIN

G

Sa

mp

le

nu

mb

er

G/L

acco

un

t

na

me

Da

teC

usto

me

rD

escri

ptio

n

Tra

nsa

ctio

n

refe

ren

ce

nu

mb

er

pe

r

de

taile

d

listin

g

Tra

nsa

ctio

n

am

ou

nt p

er

de

taile

d

listin

g

b)

i) R

ela

ted

sa

les in

vo

ice

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 126: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

110

Universitas Indonesia

Lampiran 10

Contoh Format Pengujian Transaksi Penjualan Jasa – BOT Sales dan Rental

Sales (dalam Rp .000) (lanjutan)

S

up

po

rtin

g

do

cu

me

nta

tio

n

exa

min

ed

(co

ntr

act,

ag

ree

me

nt,

en

ga

ge

me

nt

lette

r, e

tc.)

Su

pp

ort

ing

do

cu

me

nta

tio

n

re

fere

nce

nu

mb

er

Su

pp

ort

ing

do

cu

me

nta

tio

n

da

te

De

tails o

f

se

rvic

e

pro

vid

ed

(ty

pe

,

pe

rio

d c

ove

red

,

etc

.)

Su

pp

ort

ing

do

cu

me

nta

tio

n

exa

min

ed

(tim

e

sh

ee

ts, ca

sh

co

lle

cte

d,

cu

sto

me

r

acce

pta

nce

,

etc

.)

Su

pp

ort

ing

do

cu

me

nta

tio

n

re

fere

nce

nu

mb

er

Su

pp

ort

ing

do

cu

me

nta

tio

n

da

te

Su

pp

ort

ing

do

cu

me

nta

tio

n

su

pp

ort

s s

erv

ice

pro

vid

ed

(Y/N

)

BO

T s

ale

s

ag

ree

me

nt

-6

/3/2

01

0B

OT

co

ntr

act o

f

en

gin

e fo

r

pe

rio

d 5

9,9

99

op

era

tin

g h

ou

rs

Jo

int R

ea

din

g

Re

po

rt

-0

1-J

an

-12

YY

No

exce

ptio

n

no

ted

 Pro

ject

PO

GE

N

BO

T s

ale

s

ag

ree

me

nt

-5

/14

/20

10

BO

T c

on

tra

ct o

f

en

gin

e fo

r

pe

rio

d 5

9,9

99

op

era

tin

g h

ou

rs

Jo

int R

ea

din

g

Re

po

rt

-0

3-D

ec-1

2Y

YN

o

exce

ptio

n

no

ted

 Pro

ject

TU

NE

Re

nta

l sa

les

co

ntr

act

M-

YW

/PB

O/1

44

-

C/V

I-II

6/1

0/2

01

1R

en

tal co

ntr

act

of e

ng

ine

fo

r

pe

rio

d 2

10

ca

len

da

r d

ays

Pro

gre

ss r

ep

ort

00

23

BA

/15

1/S

KR

M/

20

12

02

-Ja

n-1

2Y

YN

o

exce

ptio

n

no

ted

Pro

jec

t

PE

LIS

. Re

nta

l sa

les

co

ntr

act

-4

/21

/20

11

Re

nta

l co

ntr

act

of e

ng

ine

fo

r

pe

rio

d 3

6

mo

nth

Jo

int re

ad

ing

rep

ort

N/A

01

-No

v-1

2Y

YN

o

exce

ptio

n

no

ted

 Pro

ject

TU

NE

DO

CU

ME

NT

AT

ION

OF

TE

ST

ING

b)

i) C

usto

me

r a

gre

em

en

t b

) ii)

Pe

rfo

rma

nce

of se

rvic

eb

) iii)

Re

ve

nu

e r

eco

gn

itio

n

ap

pro

pri

ate

ba

se

d o

n

se

rvic

e p

rovid

ed

,

co

ntr

act te

rms,

acco

un

tin

g p

olicy

an

d r

eco

rde

d in

co

rre

ct p

eri

od

(Y/N

)

No

tes

Re

f

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 127: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

111

Universitas Indonesia

Lampiran 11

Contoh Format Pengujian Cut-Off Penjualan-Piutang Usaha (dalam Rp .000)

Sa

mp

le

Nu

mb

er

Sa

le in

vo

ice

da

te

pe

r d

eta

ile

d

listin

g

(da

te r

eve

nu

e

reco

rde

d in

G/L

)

Sa

le in

vo

ice

nu

mb

er

pe

r d

eta

ile

d

listin

g

(Do

cu

me

nt

No

.)

Sa

le

invo

ice

cu

sto

me

r

na

me

pe

r

de

taile

d

listin

g

Sa

le

invo

ice

am

ou

nt

pe

r

de

taile

d

listin

g

(Ori

Cu

rr)

Sa

le in

vo

ice

am

ou

nt

pe

r d

eta

ile

d

listin

g

(Am

ou

nt in

Ori

Cu

rr)

Sa

le in

vo

ice

am

ou

nt

pe

r d

eta

ile

d

listin

g

(ID

R C

urr

)

b)

Invo

ice

No

.

b)

Invo

ice

Da

te

b)

Invo

ice

De

scri

ptio

n

b)

Ori

Cu

rr

b)

Am

ou

nt in

Ori

Cu

rr

b)

BI M

idd

le

Ra

te

b)

Am

ou

nt in

IDR

Cu

rr

Diffe

ren

ce

Re

nd

eri

ng

Se

rvic

es -

Acce

pt-

Re

ject T

estin

g

13

1-D

ec-1

2S

PI-

12

-

03

79

PT

. A

DIQ

IDR

2

,09

0,0

00

2

,09

0,0

00

0

28

2/E

P/A

DIQ

/03

/12

6-M

ar-

12

2n

d P

aym

en

t o

f

Co

nta

ine

riza

tio

n,

Me

ch

an

ica

l a

nd

Ele

ctr

ica

l W

ork

s

ID

R

2

,09

0,0

00

1

2

,09

0,0

00

0

. 93

1-D

ec-1

2S

PI-

12

-

20

41

PT

UN

GL

ES

EU

R 1

.48

0

1

8,9

59

E

PC

/11

/20

12

/0

19

-No

v-1

2 3

rd P

aym

en

t fo

r

1 u

nit o

f B

iog

as

An

aly

ze

r

EU

R

1

.48

0

1

2,8

10

1

8,9

59

0

Sa

les o

f G

oo

ds -

Acce

pt-

Re

ject T

estin

g

13

1-D

ec-1

2S

PI-

12

-

20

07

NA

VE

Pte

Ltd

EU

R 2

70

3

,45

8,6

62

E

NG

/1

2/2

01

2/

00

3

31

-De

c-1

2 1

un

it G

en

era

tor

Se

t T

yp

e J

MS

12

0 G

S-N

.L

EU

R

2

70

1

2,8

10

3

,45

8,6

62

0

. 83

-Ja

n-1

3S

PI-

13

-

00

32

PT

. T

OB

EU

SD

0

.33

2

3

,21

1

SP

/01

/

20

13

/0

23

3-J

an

-13

Ga

ske

t, C

ylin

de

r

He

ad

Ga

ske

t,

Inta

ke

Ga

ske

t,

etc

EU

R 0

.25

1

11

,88

8

2

,98

2

2

29

DO

CU

ME

NT

AT

ION

OF

SA

MP

LE

R

EL

AT

ED

SA

LE

S IN

VO

ICE

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 128: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

112

Universitas Indonesia

Lampiran 11

Contoh Format Pengujian Cut-Off Penjualan-Piutang Usaha (dalam Rp .000)

(lanjutan)

b)

Te

rms

of sa

le/title

tra

nsfe

r

(FO

B

sh

ipp

ing

,

rece

ivin

g,

etc

.)

b)

Su

pp

ort

ing

do

cu

me

nta

tio

n

exa

min

ed

(sh

ipp

ing

do

cu

me

nt,

de

live

ry o

rde

r,

etc

)

b)

Su

pp

ort

ing

do

cu

me

nta

tio

n

refe

ren

ce

nu

mb

er

b)

Su

pp

ort

ing

do

cu

me

nta

tio

n

da

te

(sh

ipm

en

t d

ate

,

pe

rfo

rma

nce

da

te, e

tc)

b)

Qu

an

tity

pe

r

su

pp

ort

ing

do

cu

me

nta

tio

n

ag

ree

s to

sa

le

invo

ice

(Y/N

)

b)

Re

co

gn

ize

d

in

ap

pro

pri

ate

pe

rio

d

(Y/N

)

b)

Va

lue

of

sa

les

reco

rde

d in

inco

rre

ct

pe

rio

d,

wh

ere

ap

plica

ble

No

tes

Pro

gre

ss

billin

g

Pro

gre

ss R

ep

ort

01

/BA

P/-

AD

IQ/N

AV

E/X

I/

20

12

11

/26

/20

12

YY

0

No

exce

ptio

n

no

ted

Pro

gre

ss

billin

g

De

live

ry O

rde

rD

O/N

AV

E-

SC

/08

-/1

2/0

38

8/1

0/2

01

2Y

Y0

N

o

exce

ptio

n

no

ted

FO

B

De

stin

atio

n

po

int

PIB

02

04

01

-00

00

26

-

20

12

12

29

-

01

37

25

29

-De

c-1

2Y

Y0

N

o

exce

ptio

n

no

ted

FO

B

De

stin

atio

n

po

int

De

live

ry O

rde

r0

21

56

/NA

VE

-

SC

/01

/13

03

-Ja

n-1

3Y

Y0

N

o

exce

ptio

n

no

ted

DO

CU

ME

NT

AT

ION

OF

TE

ST

ING

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 129: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

113

Universitas Indonesia

Lampiran 12

Contoh Format Pengujian Customer Advance PT NAVE (dalam Rp .000)

Adva

nce

Dep

osit

- Tar

gete

d Te

stin

g1

20

.02

.00

.0

5

Ad

va

nce

De

po

sit

(EP

C)

SP

I-1

2-

19

19

1,2

37

,03

3P

T.

SU

PE

R

DP

30

% o

f

Me

ch

an

ica

l &

Ele

ctr

ica

l

Insta

lla

tio

n W

ork

s

Fo

r 4

x G

S 1

20

GS

-N.L

Ga

s

En

gin

e G

en

se

t.

ICP

/12

/20

12

/00

1

18

-De

c-1

29

84

mo

nth

s

afte

r th

e fir

st

pa

ym

en

t (1

1

Fe

b 2

01

3)

.

Adva

nce

Dep

osit

- Non

Sta

tistic

al S

ampl

ing

32

0.0

2.0

0.0

1

Ad

va

nce

De

po

sit

(En

gin

e)

SP

I-1

2-

20

06

73

7,0

50

EN

FO

UN

DP

of G

en

era

tor

se

t p

er

un

it

inclu

din

g

Ra

dia

tor

&

Sile

nce

r; 1

x G

S

12

0 G

S.B

-L G

as

En

gin

e

EN

G/1

2/2

01

2/0

01

17

-De

c-1

22

,52

0A

fte

r th

e

se

co

nd

pa

ym

en

t,

ap

pro

x. 2

we

eks

be

fore

loa

din

g

. 12

20

.02

.00

.0

6

Ad

va

nce

De

po

sit

(BO

OT

)

SP

I-1

2-

03

87

26

6,9

68

PT

FE

DIN

BO

T fo

r 3

un

its

en

gin

e G

S 1

20

GS

-NL

, T

eg

a

Ma

ll P

eri

od

6 -

29

Fe

b 2

01

2 a

nd

2n

d fix

ed

mo

nth

ly

insta

llm

en

t

02

85

/BO

/F

ED

IN/0

3/1

2

01

-Ma

r-1

22

26

-2

9 F

eb

20

12

DO

CU

ME

NT

AT

ION

OF

SA

MP

LE

D

OC

UM

EN

TA

TIO

N O

F T

ES

TIN

G

Sa

mp

le

Nu

mb

er

G/L

acco

un

t

nu

mb

er

G/L

acco

un

t

na

me

Do

c N

o.

De

ferr

ed

reve

nu

e

am

ou

nt

pe

r

de

taile

d

listin

g

c)

i)

Cu

sto

me

r

na

me

c)

i)

De

scri

ptio

n

pe

r in

vo

ice

c)

i)

Invo

ice

nu

mb

er

c)

i)

Invo

ice

da

te

c)

i)

Invo

ice

am

ou

nt

(Ori

Cu

rr)

c)

i)

Se

rvic

e

pe

rio

d

co

ve

red

/De

li

ve

ry n

ote

, if

ap

plica

ble

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013

Page 130: AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANGlib.ui.ac.id/file?file=digital/20350927-TA-Mutiara... · AUDIT ATAS PENDAPATAN PT NAVE LAPORAN MAGANG MUTIARA NURAINA SAIFUDDIN 0906525522

114

Universitas Indonesia

Lampiran 12

Contoh Format Pengujian Customer Advance PT NAVE (dalam Rp .000)

(lanjutan)

(Y

/N)

De

tails o

f

pa

ym

en

t

exa

min

ed

Ba

nk

sta

tem

en

tD

ate

d

N 1

2,6

87

.52

1

,23

7,0

33

.20

-0

.5Y

Diffe

ren

ce

pa

sse

d a

s

imm

ate

ria

l.

N 2

92

.48

7

37

,04

9.6

0

0Y

Ple

ase

se

e b

elo

w

YB

R-

08

57

/03

/1

2/0

13

23

23

Ba

nk S

TC

No

Re

k

90

85

75

67

89

15

-De

c-1

2 1

2,1

34

.92

2

66

,96

8.2

4

0N

Re

pre

se

nts

fix

ed

pa

ym

en

t

fro

m c

usto

me

r th

at sh

ou

ld

ha

d b

ee

n r

eco

gn

ise

d a

s

reve

nu

e. E

xce

ptio

n n

ote

d

c)

i)

Diffe

ren

ce

be

twe

en

am

ou

nt

pe

r

de

taile

d

c)

ii)

Re

co

gn

itio

n

as d

efe

rre

d

reve

nu

e a

t

pe

rio

d e

nd

ap

pro

pri

ate

c)

i)

Ve

rifie

d p

aym

en

t re

ce

ive

d

be

fore

pe

rio

d e

nd

Ha

s n

ot b

ee

n p

aid

ye

t

Ha

s n

ot b

ee

n p

aid

ye

t

c)

i)

BI M

idd

le

rate

pe

r

invo

ice

da

te

c)

i)

Re

ca

lcu

late

d

de

ferr

ed

reve

nu

e

am

ou

nt a

t

pe

rio

d e

nd

DO

CU

ME

NT

AT

ION

OF

TE

ST

ING

No

tes

Audit atas pendapatan..., Mutiara Nuraina, FE UI, 2013