budidaya tiram mutiara
TRANSCRIPT
Di Susun :
Nama : Nana media
1122060059
BUDIDAYA TIRAM MUTIARA
Mutira semula hanya diperoleh dari tiram mutiara yang hidup alami di
laut.
Berkat kemajuan teknologi saat ini, mutiara sudah dapat
dibudidayakan,
Di negara kita tiram mutiara yang banyak dibudidayakan adalah jenis
Pinctada
maxima (Goldlip Pearl Oyster). Jenis ini banyak ditemukan di
perairan
Indonesia Bagian Timur (Maluku, Nusa Tenggara Timur/ Barat,
Sulawesi, Irian Jaya dan gugusan laut
Arafura).
Kingdom : Invertebrata
Divisi : Molusca
Klas : Pellecypoda
Ordo : Anysomyaria
Famili : Pteridae
Genus : Pteridae sp
KLASIFIKASI TIRAM MUTIARA
Mutiara terbentuk akibat adanya iritan yang masuk ke dalam mantel
kerang mutiara, (organisme parasit yang dapat menembus kerang
mutiara) pada saat parasit itu mulai menembus didnding kerang,
maka kerang akan mulai teriritasi. Untuk emlindungi dirinya naka
kerang akan mengeluarkan suatu lapisan berkilau (nakre) seperti
lapisan pada dinding bagian dalam kulit kerang untuk membungkus
parasit yang masuk. Proses pelapisan ini berlangsung terus menerus
sehingga lama kelamaan akan terbentuk mutiara
PEMBENTUKAN MUTIARA
MORFOLOGI DAN ANATOMI
1. Gonad
2. Hati
3. Perut
4. Kaki
5. Inti
6. Mantel
7. Otot adductor
8. Otot retraktor
Tiram mutiara jenis Pinctada sp. Banyak di jumpai di berbagai
negara seperti filipina, Thailan, Myanmar, Australia dan perairan
Indonesia yang menyukai hidup di daerah batuan karang atau sasar
perairan yang berpasir dengan kedalaman 20-60 m.
Cara makan tiram mutiara di lakukan dengan menyerap air laut
dengan cara mengambil makanan dilakukan dengan cara
menggetarkan insang yang menyebabkan air masuk ke dalam
rongga mantel
KEBIASAAN HIDUP
Pertumbuhan tiram mutiaara sangatlah tergantung pada suhu air,
salinistas, makanan yang cukup dan persentasi kimia dalam air laut.
Tiram mutiara dapat tumbuh dengan baik pada musim panas dimana
suhu air tinggi. Tiram mutiara
adalah protandrous-hermaphrodite dengan kecenderungan
perbandingan jantan : betina = 1 : 1, dengan adanya peningkatan
umur. Pemijahan sering terjadi akibat perubahan suhu yang ekstrem
atau tejadi perubahan lingkungan yang tiba-tiba.Pemijahan tiram
mutiara di perairan tropis tidak terbatas hanya satu musim, tapi bisa
sepanjang tahun
PERKEMBANGAN DAN
PERTUMBUHAN
1) Lokasi terlindung dari angin dan gelombang yang besar.
2) Perairan subur, kaya akan makanan alami.
3) Kecerahan cukup tinggi.
4) Cukup tersedia induk/benih tiram mutiara.
5) Dasar perairan pasir karang dan kedalaman air 15 ~ 25 m.
6) Kadar garam 30 ~ 34 ppt dan suhu 25 ~ 280C.
7) Bebas pencemaran.
PEMILIHAN LOKASI BUDIDAYA
TIRAM MUTIARA
1. Metode rakit
2. Metode cagak
3. Metode dulang
4. Metode tali renang
WADAH PEMELIHARAAN
Pada umumnya metoda rakit ini digunakan di perairan dengan
kedalaman
5 m ke atas pada waktu air surut. Lokasi perairan untuk metoda rakit
ini harus
terlindung dari amukan angin dan gelombang. Spat-spat tiram
dimasukkan dalam sangkar jaring atau dulang plastik, kemudian
digantungkan pada rakit Rakit apung selain sebagai tempat
pemeliharaan induk, pendederan dan
pembesaran, juga berfungsi sebagai tempat aklimatisasi
(beradaptasi) induk pasca pengangkutan. Bahan rakit dapat dibuat
dari kayu dengan ukuran 7m x 7m
1. METODE RAKIT
GAMBAR METODE RAKIT APUNG
Pada lajimnya metode ini di gunakan di perairan yang dangkal.
Cagak yang terbuat dari batang-batang bambu dan kayu di
tancapkan di dasar laut. Spat-spat tiram melekat cagak-cagak
tersebut. Tiram-tiram yang dudah matang telur berangsur-angsur
dipindahkan untuk mencegah terlampau berdesakan
Gambar wadah pemeliharaan metode cagak
2. METODE CAGAK
Dulang terbuat dari kawat ram tahan karat bermata 12,7 mm.
Sebagai
kerangkanya terbuat dari kayu. Metoda dulang ini biasanya
digunakan di perairan yang dangkal dengan dasar pasir.
Gambar wadah pemeliharaan metode dulang
3. METODE DULANG
Metode tali renang adalah pelampung dari plastik, styrofoam, dan
fiberglass. Tali rentang yang digunakan adalah dari bahan
polyethelen atau sejenisnya dipasang diantara tali yang satu dengan
yang lainnya yang diberi jarak 5 meter dan panjang tali rentang
tergantung dari luas budidaya. Metode tali rentang dapat diterapkan
pada perairan yang dasarnya agak dalam atau dasar perairan agak
keras.
Gambar wadah metode tali renang
4. METODE TALI RENANG
Pada prinsipnya, untuk dalam keberhasilan pemeliharaan
tiram mutiara untuk menghasilkan mutiara bulat baik kualitas
maupun kuantitas sangat ditentukan oleh proses penanganan tiram
sebelum operasi pemasangan inti, saat pelaksanaan operasi, pasca
operasi dan ketrampilan dari teknisi serta sarana pembenihan tiram
yang memadai
Pemeliharaan spat tiram disesuaikan dengan kondisi
perairan disekitarnya. Pemeliharaan benih (spat) yang masih kecil
berukuran dibawah 5 cm dipelihara pada kedalaman 2-3 cm
sedangkan spat dengan ukuran di atas 5 cm dipelihara pada
kedalaman lebih dari 4 cm
TEKNIS BUDIDAYA TIRAM
MUTIARA
Dalam proses pemasangan inti mutiara harus dilakukan beberapa proses yaitu sebagai berikut:
1. Seleksi bibit
Benih tiram mutiara yang telah terkumpul dari hasil seleksi untuk dioperasi harus dipelihara dalam rakit pemeliharaan khusus supaya memudahkan dalam penanganan saat operasi akan berlangsung benih mutiara yang siap operasi adalah benih tiran yang berumur 2-3 tahun jika benih itu di dapat dari usaha budidaya dan berukuran diatas 15 cm jika benih tersebut didapat dari hasil penangkapan.
2. Ovulasi buatan
Ovulasi buatan bertujuan agar pada saat operasi tiram mutiara tidak sedang dalam keadaan matang telur, karena tiram yang matang telur jaringan tubuhnya sangat peka terhadap rangsangan dari luar, sehingga inti yang di pasang akan dimuntahkan kembali.
3. Pembukaan cangkang
Dalam kegiatan ini ada 3 cara yang sering digunakan untuk memaksa tiram secara alami membuka cangkangnya yaitu dengan merendamnya dalam air dengan kepadatan yang tinggi, sirkulasi air dan cara yang terakhir yaitu pengeringan
PROSES PENANAMAN INTI
MUTIARA
Benih yang telah terkumpul, baik dari pembenihan maupun dari
kolektor
(penangkapan di alam) dimasukkan ke dalam keranjang
pemeliharaan yang telah disediakan. Setelah keranjang penuh
kemudian diangkut kerakit pemeliharaan untuk digantung pada
kedalaman 5 m atau bisa juga digantung pada palang cagak silang
dengan kedalaman sama atau kurang dari 4 m
PENEBARAN BENIH
1) Pemasangan inti mutiara bulat• Tiram mutiara yang telah terbuka cangkangnya ditempatkan dalam
penjepit dengan posisi bagian anterior menghadap ke pemasang inti.
• Inti mutiara bulat dibuat dari cangkang kerang air tawar dengan diameter bervariasi antara 6 ~ 12 mm.
• Setelah posisi organ bagian dalam terlihat jelas, dibuat sayatan mulai dari pangkal kaki menuju gonad dengan hati-hati.
• Dengan graft carrier masukkan graft tissue (potongan mantel) ke dalam torehan yang dibuat.
• Masukkan inti dengan nucleus carrier secara hati-hati sejalur dengan masuknya mantel. Penempatannya harus bersinggungan dengan mantel.
• Pemasangan inti selesai, tiram mutiara dipelihara dalam keranjang pemeliharaan.
PEMASANGAN INTI
2) Pemasangan inti mutiara setengah bulat (blister)
• Inti mutiara blister bentuknya setengah bundar, jantung atau tetes
air; terbuat dari bahan plastik. Diameter inti mutiara blister
berkisar 1 ~ 2 cm.
• Tempatkan inti mutiara blister yang telah diberi lem/perekat
dengan alat blister carrier pada posisi yang dikehendaki; minimal
3 mm di atas otot adducator.
• Setelah cangkang bagian atas telah diisi inti mutiara blister,
kemudian tiram mutiara dibalik untuk pemasangan inti cangkang
yang satunya.
• Diusahakan pemasangan inti ini tidak saling bersinggungan bila
cangkang menutup. Satu ekor tiram mutiara dapat dipasangi inti
mutiara blister sebanyak 8 ~ 12 buah, dimana setiap belahan
cangkang dipasangi 4 ~ 6 buah.
1) Tiram mutiara yang dipasangi inti mutiara bulat perlu dilakukan
pengaturan posisi pada waktu awal pemeliharaan, agar inti tidak
dimuntahkan keluar. Disamping itu tempat dimasukkan inti pada saat
operasi harus tetap berada
dibagian atas.
2) Pemeriksaan inti dengan sinar-X dilakukan setelah tiram mutiara
dipelihara selama 2 ~ 3 bulan, dengan maksud untuk mengetahui
apabila inti yang dipasang dimuntahkan atau tetap pada tempatnya
3) Pembersihan cangkang tiram mutiara dan keranjang
pemeliharaannya harus dilakukan secara berkala; tergantung dari
kecepatan/kelimpahan organisme penempel.
PEMELIHARAAN
Tiram mutiara mengkonsumsi pakan alami berupa plankton yang ada
diperairan tersebut, sehingga selama pemeliharaan tidak diberi
pakan tambahan. Untuk itu perairan yang dipilih hendaklah memiliki
kesuburan yang tinggi agar tiram tidak kekurangan makanan.
PAKAN
Tiram mutiara yang dipasangi inti mutiara perlu dilakukan pengaturan
posisi pada waktu awal pemeliharaan, agar inti tidak dimuntahkan
keluar. Disamping itu tempat dimasukkan inti pada saat operasi
harus tetap berada dibagian atas. Pemeriksaan inti dengan sinar-X
dilakukan setelah tiram mutiara dipelihara selama 2 - 3 bulan,
dengan maksud untuk mengetahui apabila inti yang dipasang
dimuntahkan atau tetap pada tempatnya.
PERAWATAN TIRAM DAN WADAH
BUDIDAYA
Pembersihan cangkang tiram mutiara harus dilakukan secara
berkala agar tidak mengganggu tiram untuk menerap makanan,
maksimal 3 – 4 bulan tergantung dari kecepatan/kelimpahan
organisme penempel. Selain itu kondisi rakit atau keranjang
pemeliharaan perlu di kontrol secara khusus, jangan sampai ada
yang rusak atau rapuh dan jika itu terjadi segera diperbaiki.
PEMBERSIHAN CANGKANG
Gambar keranjang tiram mutiara
Hama tiram mutiara umumnya menyerang bagian cangkang. Hama
tersebut berupa jenis teritip, racing, dan polichaeta yang mampu
mengebor cangkang tiram. Hama yang lain berupa hewan predator,
seperti gurita, bintang laut, rajungan, kerang hijau, teritip, golongan
rumpu laut dan ikan sidat. Upaya pencegahan dengan cara
membersihkan hama-hama tersebut dengan manual pada periode
waktu tertentu.
PENGENDALIAN HAMA DAN
PENYAKIT
Penyakit tiram mutiara umumnya disebabkan parasit, bakteri, dan
virus.parasit yang sering ditemukan adalah Haplosporidium nelsoni.
Bakteri yang sering menjadi masalah antara lain Pseudomonas
enalia, Vibrio anguillarum, dan Achromobacter sp
PENYAKIT TIRAM MUTIARA
jenis virus yang biasanya menginfeksi tiram mutiara adalah virus
herpes. Upaya untuk mengurangi serangan penyakit pada tiram
mutiara antara lain.:
A. Selalu memonitor salinitas agar dalam kisaran yang dibutuhkan
untuk menjaga kesehatan tiram,
B. Menjaga agar fluktuasi suhu air tidak terlalu tinggi, seperti
pemeliharaan tiram tidak terlalu dekat kepermukaan air pada
musim dingin,
C. Lokasi bodi daya dipilih dengan kecerahan yang cukup bagus
D. Tidak memilih lokasi pada perairan dengan dasar pasir
berlumpur.
VIRUS YANG MENGINFEKSI TIRAM
MUTIARA
setelah masa pemeliharaan 1,5-2 tahun sejak operasi pemasangan
inti maka tiram dapat dipanen dengan kecermatan dan ketepatan
yang benar agar hasil mutiara dapat berkualitas baik di Indonesia
panen akan lebih baik menguntungkan apabila dilakukan pada saat
musim hujan, karena untuk mengurangi mortalitas pada waktu
pemasangan inti mutiara bulat kedua
PANEN
Cara pemanenan dapat dilakukan sebagai berikut : tiram yang sudah
dipanen diletakkan di atas meja operasi. Kemudian bagian mantel
dan insang yang menutupi gonad disisihkan sehingga mutiara akan
kelihatan dan tampak menonjol dengan sedikit bercahaya. Lalu
dibuat sayatan pada organ tersebut seperti pada saat pemasangan
inti itiara bulat, maka mutiara dengan mudah dapat dikeluarkan dari
gonad tiram.
CARA PEMANENAN
LAMPIRAN
Bak pencucian Tiram Mutiara dari
Fiberglass
Gambar. Cangkang Luar dan Bagian
dalam dari Cangkang Tiram Mutiara
Gambar. Operasi Untuk Penyisipan
Mantel dan Inti ke dalam Nucleus
Gambar. Alat Yang Digunakan Untuk
Memasukkan Mantel dan Inti
Gambar tiram mutiara yg siap di
olah dan di jual