untaiaian mutiara hikmah

76
Abu Sulthan Untaian Mutiara Hikmah Munjatku Ya Rabb, aku ini hanya hamba-Mu yang hina dan lemah aku hanya hamba-Mu yang tak memiliki apapun kecuali yang telah KAU Berikan aku hanya hamba-Mu yang tak kuasa menahan apabila sesuatu KAU ambil aku hanya hamba-Mu yang hanya mampu berharap pada-MU aku hanya hamba-Mu yang meminta belas Kasih Sayang-Mu, Ya Arhama Rohimiin. Ya Ilahi, begitu Banyak Nikmat yang telah KAU berikan padaku, begitu banyak maksiat kuperbuat kepada-MU aku mohonkan ampunan-MU, bila KAU tidak memberikan itu, kepada siapa lagi aku harus berharap Ya Rabbul Masyriqoin wa Rabbul Maghribain, jadikanlah hamba-Mu ini, hamba yang ketika KAU tanya " maka Nikmat Rabbmu manakah yang telah kau dustai, maka aku dapat menjawab " Tidak satupun Wahai sang MOZEFI Untaian Mutiara Hikmah 1

Upload: zen-mohamad

Post on 28-Jun-2015

242 views

Category:

Documents


17 download

DESCRIPTION

Renungan sederhana anak manusia yang mencoba menelaah dari sisi lain kehidupan

TRANSCRIPT

Page 1: Untaiaian Mutiara Hikmah

Abu SulthanUntaian Mutiara Hikmah

Munjatku

Ya Rabb, aku ini hanya hamba-Mu yang hina dan lemahaku hanya hamba-Mu yang tak memiliki apapun kecuali

yang telah KAU Berikanaku hanya hamba-Mu yang tak kuasa menahan apabila

sesuatu KAU ambilaku hanya hamba-Mu yang hanya mampu berharap pada-

MUaku hanya hamba-Mu yang meminta belas Kasih Sayang-

Mu, Ya Arhama Rohimiin.

Ya Ilahi, begitu Banyak Nikmat yang telah KAU berikan padaku, begitu banyak maksiat kuperbuat

kepada-MUaku mohonkan ampunan-MU, bila KAU tidak

memberikan itu, kepada siapa lagi aku harus berharap

Ya Rabbul Masyriqoin wa Rabbul Maghribain,jadikanlah hamba-Mu ini, hamba yang ketika KAU tanya

" maka Nikmat Rabbmu manakah yang telah kau dustai, maka aku dapat menjawab " Tidak

satupun Wahai sang Pemberi"maka jadikanlah aku orang yang selalu bersyukr.

Ya RabbHanya kepada-MU ku mohon segala perlindungan

Ya Allah Indahkan kepada kedua orang tuaku ucapanku

Haluskan kepada mereka tabiatku Lembutkan kepada mereka hatiku

Jadikan aku orang yang sangat mencintai mereka

MOZEFI Untaian Mutiara Hikmah1

Page 2: Untaiaian Mutiara Hikmah

Abu SulthanUntaian Mutiara Hikmah

Ya Allah Balaslah kebaikan mereka karena telah mendidikku

Berikan ganjaran kepada mereka karena telah memuliakanku

Jagalah mereka sebagaimana mereka memeliharaku pada masa kecilku

Ya Allah Jangan biarkan aku lupa untuk menyebut mereka sesudah

shalatku pada saat-saat malamku, pada saat-saat siangku

MOZEFI Untaian Mutiara Hikmah2

Page 3: Untaiaian Mutiara Hikmah

Abu SulthanUntaian Mutiara Hikmah

Untuk anak-anakku:

Wahai generasiku, ingatlah bahwa rizki terbesar bagi kalian bukanlah melimpahnya harta dan besarnya kekuatan dan kekuasaan, Rizki terbesar itu adalah ketika kita mengenal Tuhan

Ya Allah, melalui mereka kokohkan anggota badanku, luruskan

punggungku, banyakkan bilanganku, indahkan kehadiranku, hidupkan

sebutanku, cukupkan aku ketika aku tiada, bantulah keperluanku.

Jadikan mereka mencintaiku, mendekatiku, menyayangiku, taat dan tidak

membantahku, tidak durhaka menentangku, tidak berbuat salah kepadaku

Wahai anakku! Waspadalah terhadap lima macam manusia, dan janganlah kau bersahabat dan seperjalanan dengan mereka:

"Jauhilah bersahabat dengan pendusta karena dia seperti fatamorgana mendekatkan orang yang jauh dari engkau dan menjauhkan orang dekatmu. "Jauhilah bersahabat dengan orang fasik karena dia akan menjualmu dengan sesuap nasi atau selainnya.

MOZEFI Untaian Mutiara Hikmah3

Page 4: Untaiaian Mutiara Hikmah

Abu SulthanUntaian Mutiara Hikmah

"Jauhilah bersahabat dengan orang kikir karena dia akan membiarkanmu ketika engkau membutuhkannya."Jauhilah bersahabat dengan orang dungu (tolol) karena dia hanya ingin memanfaatkanmu dan mencelakakanmu.

"Dan jauhilah bersahabat dengan orang yang suka memutuskan silaturahmi, karena aku mendapatinya terlaknat di kitab Allah.

Catatan:Dikutip dari himpunan Do’a Shahifah Sajjadiyah dan lima pesan Imam Ali Zainal Abidin kepada Putranya

MOZEFI Untaian Mutiara Hikmah4

Page 5: Untaiaian Mutiara Hikmah

Abu SulthanUntaian Mutiara Hikmah

Dialog Abu ali dan Abu sulthan 1(Mengenal Tuhan:antara akal dan wahyu)

Sore itu seperti biasanya disekretariat Yayasan Al-Bihar anak-anak usia 3 – 6 tahun berkumpul untuk belajar mengaji.

Abu sulthan dan Abu ali terlihat asyik nongkrong menghirup kopi hitam favoritnya ditemani rokok kretek yang sesekali mengeluarkan asap dari mulut mereka.

Terdengar suara generasi islam mengaji

”Bismillaahirrohmanirrohiim, Qul huwallahu ahad, Allahushshomad, lam yalid walam yuulad, walam yakun lahu kufwan ahad, shodaqallahul aliyul adziim”

Abu ali: kau dengar itu Abu sulthan

Abu sulthan : (sambil menyeruput kopinya) apaan yang di dengar

Abu ali: itu anak-anak sedang baca qulhu(maksudnya QS:Al-Ikhlas)

Abu sulthan : memang kenapa, ada yang salah?

Abu ali: kalau ada yang salah baca itu sih wajar, namanya juga anak-anak.

Abu sulthan : terus kenapa dong

MOZEFI Untaian Mutiara Hikmah5

Page 6: Untaiaian Mutiara Hikmah

Abu SulthanUntaian Mutiara Hikmah

Abu ali: ya bangga aja bahwa nantinya kita nggak kehilangan generasi islam yang qur’aniAbu sulthan : ya Insya Allah

Abu ali: kok ketus gitu komentarnya

Abu sulthan : aku bukan ketus pada mereka, aku lagi mikir selama ini aku hanya mengenal Tuhan dari surat-surat dalam Al-Qur’an.

Abu ali: loh apa yang salah dengan itu

Abu sulthan : apa kau tak pernah berpikir tentang bagaimana supaya benar-benar mengenal Tuhan

Abu ali:Maksudmu?

Abu sulthan : Analoginya begini, kalau aku bilang aku ini hebat, aku kuat dan aku cerdas serta mengetahui semuanya dan kutulis dalam sebuah buku, lalu kau membacanya, apakah kau percaya

Abu ali: ya jelas aku harus cari bukti dulu baru bisa percaya pada kata-katamu dalam buku

Abu sulthan : itu yang kumaksud, dalam Al-Qur’an Allah berkata bahw ia Maha Esa, Mengetahui, Perkasa, Pencipta dan lain-lainnya.

Abu ali: Jadi kau ragu dengan firman-firman Tuhan tersebut?

Abu sulthan : Aku nggak pernah bilang seperti itu, kau barusan yang bilang harus mencari bukti bukan?

MOZEFI Untaian Mutiara Hikmah6

Page 7: Untaiaian Mutiara Hikmah

Abu SulthanUntaian Mutiara Hikmah

Abu ali: Tapi itu berhubungan dengan kata-katamu bukan kata-kata Tuhan

Abu sulthan : Apa bedanya? Toh kita tetap harus cari bukti bahwa benar Tuhan itu Maha segalanya, bagaimana kita bisa menyembah sesuatu yang tak kita kenal?

Abu ali: bagaimana bisa mengenal Tuhan tanpa membaca Qur’an?

Abu sulthan : kita punya indera kita punya akal

Abu ali : lalu?

Abu sulthan : kau bisa lihat alam semesta dan isinya, contoh gunung-gunung, siapa yang menciptakan dan bagaimana ia berdiri tegak bahakan kadang ia berguncang, atau bumi ini kenapa dan bagaiman ia bisa menjadi terang tanpa lampu disiang hari dan gelap dimalam hari, kalau kita coba telusuri pastilah ini semua ada yang menciptakan

Abu ali hanya mengangguk

Abu sulthan : dan pasti yang menciptakan memiliki kekuatan yang luar biasa, apalagi terus mengaturnya dengan keseimbangan, kesempurnaan yang luar biasa, dan juga tertib, tahukah kau bila dibelahan bumi bagian sana nan jauh sedang tengah malam atau dibagian lain sudah pagi hari, ini suatu yang mustahil kalau tidak ada yang menciptakan.

Abu ali: Wah kau hebat Abu sulthan kau begitu mencerna sesuatu dengan logikamu

MOZEFI Untaian Mutiara Hikmah7

Page 8: Untaiaian Mutiara Hikmah

Abu SulthanUntaian Mutiara Hikmah

Abu sulthan : Bukan aku yang Hebat tapi sesuatu yang menciptakan kita dan memberikan akal ke kita itulah yang Hebat

Abu ali: kalau begitu untuk apa ada Al-Qur’an dan kitab-kitab.

Abu sulthan : Sebagai penguat bagi akal kita, sebagai bukti bahwa ada kekuatan lain yang melebihi alam ini yang menciptakan dan mengaturnya.

Lalu terdengar suara anak-anak melantunkan surat Al-ashr tanda pengajian berakhir

MOZEFI Untaian Mutiara Hikmah8

Page 9: Untaiaian Mutiara Hikmah

Abu SulthanUntaian Mutiara Hikmah

Dialog Abu ali dan Abu sulthan 2(Mengenal Tuhan:antara akal dan wahyu)

Seusai shalat isya Abu ali dan Abu sulthan terlihat sedang kembali berdialog

Abu ali: Abu sulthan, melanjuti obrolan kita tadi sore bagaimana dengan mereka yang atheis

Abu sulthan : memangnya mereka kenapa?

Abu ali: Bukankah mereka tidak meyakini adanya Tuhan?

Abu sulthan : menurutku mereka bukan tidak percaya Tuhan, mereka memaksakan segala sesuatu dalam pandangan materi, mereka tidak mau mempercayai Tuhan yang Ghaib.

Abu ali: kenapa begitu berpikirmu?

Abu sulthan : kau ingat pelajaran waktu SMP atau SMA tentang teori omni ovum ex vivo omni vivo ex ovum

Abu ali: ya aku ingat itu, teori yang menyatakan hal tersebut yang artinya bahwa setiap yang setiap yang hidup berasal dari mahluk hidup sebelumnya

Abu Sulthan : ingat jugakah ketika seorang penemu menyatakan teori sebelumnya ketika ia melakukan uji coba terhadap jerami yang akhirnya membuat adanya ulat,

MOZEFI Untaian Mutiara Hikmah9

Page 10: Untaiaian Mutiara Hikmah

Abu SulthanUntaian Mutiara Hikmah

dengan kata lain ia berkata bahwa mahluk hidup berasal dari yang mati

Abu ali: ya, itu juga pelajaran di waktu SMP dan SMAAbu Sulthan : sebenarnya mereka tengah berusaha untuk mencari tahu asal usul melalui optimalisasi akal mereka, inilah yang kita dengar sebagai teori kausalitas, teori sebab akibat

Abu Ali : apa maksudmu?

Abu Sulthan : kita berasal dari ayah dan ummi kita, ayah berasal dari Jid dan Jiddah kita begitu seterusnya, lalu siapa sebelum nenek moyang kita ada, itulah yang kaum atheis mentok, dan akhirnya mereka mengatakan bahwa tu adalah evolusi alam, ya tuhan mereka itulah alam yang mereka lihat secara materi, mereka tidak bisa menjawab penyebab utamanya

Abu Ali : jadi menurutmu mereka percaya adanya Tuhan

Abu Sulthan : Ya begitulah, sudah menjadi fitrah manusia bahwa dia akan mencari penciptanya, mereka butuh sesuatu yang menyakinkan mereka bahwa ini ada yang menciptakan, yaitu Tuhan, dan Tuhan versi mereka adalah yang Materi

Abu Ali : kalu begitu boleh saja dong mereka berpikir begitu

Abu Sulthan : syah-syah aja sih, namun kalau ditanya apabila dirinya sudah mati maka apa yang terjadi mereka pasti bingung, mereka akan bingung mendefinisikan ruh

MOZEFI Untaian Mutiara Hikmah10

Page 11: Untaiaian Mutiara Hikmah

Abu SulthanUntaian Mutiara Hikmah

yang tak terlihat itu, mereka hanya berfikir bahwa ruh itu adalah aliran energi yang mengalir dalam tubuh yang membuat jasad ini bisa hidup.

Abu ali: wah tambah pusing aku, ngomong-ngomong sudah jam 21:00 nih anak-anak kita pasti sudah nunggu untuk dikelonin.

Dialog Abu ali dan Abu sulthan 3(Mengenal Tuhan:antara akal dan wahyu)

Pagi itu tampak cerah sekali, sinar mentari memberikan kehangatan yang menambah kehangatan keluarga Abu ali, ia menoleh ke rumah Abu sulthan, yang terlihat sedang asyik baca koran tempo sambil sesekali menyeruput kopi panasnya.

Abu ali : Salam Alaika Ya Abu sulthan

Abu sulthan : Wassalam Alaika Ya Abu ali, sini masuk kita ngopi sama-sama.

Abu sulthan meminta Bunda Sulthan membuat secangkir kopi lagi buat Abu ali

Abu ali: semalaman aku nggak bisa tidur mengingat obrolan semalam

Abu sulthan : wah bagus tuh, Nabi Ibrahim aja melakukan pencarian sebelum ia diangkat jadi Nabi

Abu ali: kau ini paling bisa aja, kau tertarik lanjutin bahasan semalam gak?

MOZEFI Untaian Mutiara Hikmah11

Page 12: Untaiaian Mutiara Hikmah

Abu SulthanUntaian Mutiara Hikmah

Abu sulthan : yang mana sih?

Abu ali: itu tentang kausalitas dan ruh

Abu sulthan : wah berat betul pagi-pagi gini bahas gituan

Abu ali: Aku penasaran

Abu sulthan : Penasaran bagaimana?Abu ali: tentang ruh misalnya, kenapa orang atheis begitu bingung berbicara ruh

Abu sulthan : simple aja ruh itu ghaib dan mereka agak alergi sama yang ghaib, contoh lain gini deh dulu sebelum ditemukannya alat yang canggih orang bingung dengan wujud angin, kalau orang betawi sih tahu warnanya angin (sambil tertawa)

Abu ali: maksudmu?

Abu sulthan : orang betawi dan sebagian besar orang asia tahu kalu warna angin merah?

Abu ali: bagaimana bisa?

Abu sulthan : itu loh kalu kita masuk angin kita dikerok jadi merah...ha...ha..ha

Abu ali: dasar geblek

MOZEFI Untaian Mutiara Hikmah12

Page 13: Untaiaian Mutiara Hikmah

Abu SulthanUntaian Mutiara Hikmah

Abu sulthan : wei marah nih, jangan gitu dong, ok kita serius lagi, aku mau nanya kenapa sesuatu dianggap ghaib?

Abu ali: karena nggak kelihatan

Abu sulthan : dulu anginpun nggak kelihatan bukan, kenapa mereka percaya ada angin, itu karena sekarang mereka lihat.

Abu ali: tapi angin bisa dirasakan keberadaanya

Abu sulthan : lalu kau tidak bisa merasakan adanya ruh dalm tubuhmu

Abu ali: iya juga ya, lalu tentang kausalitas atau sebab akibat, kalau memang semua ini sebab akibat lalu apakah keberadaan Tuhan juga karena Akibat?

Abu sulthan : eit...tunggu dulu, kalau kamu pikir begitu berarti akan ada banyak Tuhan, dan itu nggak masuk akal, kalau Tuhan itu banyak nanti mau jadi apa alam ini, bisa-bisa satu sama lain berebut mau ngatur, dan kekuatan dahsyat itu tidak mungkin seperti itu.

Abu ali: terus gimana dong?

Abu sulthan : ada kausalitas ada juga kausa prima, nggak mungkin nggak ada penyebab yang utama bukan?

Abu ali: adakah contohnya?

Abu sulthan : aku coba tanya kau, kenapa terjadi gerhana matahari dan bulan

MOZEFI Untaian Mutiara Hikmah13

Page 14: Untaiaian Mutiara Hikmah

Abu SulthanUntaian Mutiara Hikmah

Abu ali: karena adanya salah satu dari benda itu menutupi yang lainnya

Abu sulthan :kenapa salah satu dari mereka menutupi yang lain

Abu ali: karena perputaran mereka

Abu sulthan : apa yang membuat mereka berputar?

Abu ali: aku tidak tahu!

Abu sulthan :ya itulah yang terjadi ilmuwan manapun akan menjawab hanya ada kekuatan besar lain yang mengaturnyaDan apa itu kekuatan yang lebih besar dari 3 mahluk tersebut paling-paling mereka mengembalikan pada sistem alam semesta.

Abu ali: lalu bagaimana mnegtahui kekuatan itu?

Abu sulthan : akal yang dimiliki manusia tidak mampu menyelami itu, ia hanya terbatas pada kekuatan yang Maha dahsyat yang para ilmuwan agaknya malu-malu mengutaraknnya

Abu ali: ya lalu dengan apa kita tahu siapa yang memiliki kekuatan tersebut.

Abu sulthan : sebelum berlanjut aku tanya dulu apakah kau setuju bahwa ada penyebab utama

Abu ali: ya akal ku tak mampu menolak

MOZEFI Untaian Mutiara Hikmah14

Page 15: Untaiaian Mutiara Hikmah

Abu SulthanUntaian Mutiara Hikmah

Abu sulthan : dengan kata lain keberadaan itu ada 2, yaitu yang mungkin ada dan pasti ada, kita dan mahluk lainnya adalah sesuatu yang keberadaannya ada karena DIA yang PASTI ADA, dan yang PASTI ADA tidak mungkin mati

Abu ali: aku makin bingung.

Abu sulthan : DIA lah YANG MEMILIKI dan MENGATUR semua DIA YANG MAHA HIDUP, DIA YANG TAK PERNAH Beristirahat walau sekejap. Siapa DIADisinilah kita merasakan dan mengetahui bahwa dia yang tak terlihat itu ada, dan IA memberikan bekal kepada wujud yang mungkin, yang DIA pilih menjadi komunikator keberadaan-NYA, dia utus Nabi dan Rasul yang menginformasikan keberadaannya melalui kitab-kitab yang diturunkannya, itulah yang menjadi Hujjah bagi akal kita ketika tidak mampu menelusuri.

Mahasuci Engkau Ya Rabb, sungguh tidak ada satupun yang kau ciptakan dalam kesia-siaan.

Dialog tentang akal dan wahyupun berakhir, Abu sulthan dan Abu ali bergegas wudhu untuk menjalankan kewajibannya.

MOZEFI Untaian Mutiara Hikmah15

Page 16: Untaiaian Mutiara Hikmah

Abu SulthanUntaian Mutiara Hikmah

Catatan:

Agama itu adanya pada akal, Tidak ada agama bagi orang yang tak berakal (al-Hadits)

Kenalilah apa yang kau sembah, jangan menyembah sesuatu yang kau tak mengenalnya, karena itu penyembahan yang sia-sia-(Syekh Abdul Jalil/Syekh Lemah Abang/Syekh Siti Jenar)

MOZEFI Untaian Mutiara Hikmah16

Page 17: Untaiaian Mutiara Hikmah

Abu SulthanUntaian Mutiara Hikmah

Diskusi Abu sulthan dan Aman Faqih- pendahuluan(Penunjukkan Imam oleh Tuhan dan Budaya Interupsi)

Kelapa Tinggi, Utan Kayu Jakarta timur.Warnet baru aja ditutup, abu sulthan sedang asyik menikmati mp3 Qur’an yang dilantunkan oleh Beshari, itu loh seorang qari’ dan hafidz Qur’an dari negeri Mullah, Republik Islam Iran.

Saat itu ia sedang asyik mendengarkan lantunan surah Al-Baqarah, hingga tibalah pada ayat ke-30 sampai ayat ke36.

Aman Faqih : Stop matiin mp3 nya,

Abu Sulthan : What’s wrong bro, enggak suka?

Aman Faqih : Bukan gitu bro, ngedenger ayat tadi jadi timbul nih keinginan buat mengkaji...

Abu Sulthan : oh gitu, ok juga sih, ya udah masak air dulu sana ane beli kopinye.

Tak lama kemudian Abu sulthan dan aman faqih duduk di halapan depan warnet dengan cappucino panas dan sebungkus Gudang Garam Filternya

MOZEFI Untaian Mutiara Hikmah17

Page 18: Untaiaian Mutiara Hikmah

Abu SulthanUntaian Mutiara Hikmah

Aman Faqih : Abu..inget gak waktu kita masih aktiv di IMM

Abu Sulthan : banget...JAS MERAH..jangan sesekali melupakan sejarah, kita besar salah satunya dari Ortom Muhammadiyah itu.

Aman Faqih : jadi inget kalau lagi sidang atau rapat, kita paling sering inetrupsi, bikin orang pada keki...he..he..he

Abu Sulthan : iya sampe temen-temen bilang kita ini setali tiga uang, alias hopeng..ha..ha...ha

Aman Faqih : jadi kepikiran sama ayat qur’an tadi

Abu Sulthan : Maksud loh

Aman Faqih : itu waktu Tuhan bilang mau jadiin pemimpin

Abu Sulthan : tentang dialog Tuhan, Malaikat, dan Iblis?

Aman Faqih : begininih kalau diterjemahin pake bahasa kita

Aman Faqih pun berceloteh panjang;

”Interupsi Yang Mulia...!”,”Maaf bila kami mempertanyakan kembali dasar keputusan tersebut...,””Maksud kami begini,”,”Mengapa Yang Mulia menetapkan golongan manusia sebagai kandidat terpilih?”,

MOZEFI Untaian Mutiara Hikmah18

Page 19: Untaiaian Mutiara Hikmah

Abu SulthanUntaian Mutiara Hikmah

”Karena menurut hemat kami, walaupun manusia adalah calon tunggal...,”,”Tapi golongan ini sangat suka bertumpah-darah...”,”Apakah keputusan ini tidak akan menjadi hal yang berisiko di kemudian hari?”,”sedangkan kami, selalu bersujud dan patuh pada-Mu yang Mulia””Mohon penjelasan Yang Mulia, terimakasih.”.Kemudian Pimpinan Sidang menjawab seraya memberikan penjelasan:”Baiklah, kepada seluruh anggota sidang,”,” SAYA akan menjelaskan, bahwa keputusan ini diambil...”,”Tentunya telah melewati berbagai pertimbangan.”,”Ditambah lagi memang golongan ini adalah calon tunggal,”,”Jadi percayalah bahwa ini adalah yang terbaik, dan SAYA menjamin itu!”,”Karena SAYA tahu betul kapasitas golongan ini!”. ”Demikian keputusan ini telah ditetapkan, dan selanjutnya...”,”Akan disampaikan dalam Sidang Paripurna nantinya!”.

Sidang paripurnapun dimulai;

Abu Sulthan : eiiit.. tunggu dulu ada yang ketinggalan, sebelum sidang Tuhan bilang begini dulu,

”Hai Abu Naas, sini kamu”” Bek, baginda Yang Mulia”” Sebelum sidang Paripurna dimulai biar AKU didik dulu kamu””Sami’na wa a’tha’na Baginda”

MOZEFI Untaian Mutiara Hikmah19

Page 20: Untaiaian Mutiara Hikmah

Abu SulthanUntaian Mutiara Hikmah

Tuhan pun mengajarkan Abu Naas tentang apa-apa yang diketahui cipataan sebelum dia dan siapa saja setelah dia nanti hingga akhir zaman.

Sidang Paripurnapun digelar,

”Hai kalian berkumpulah””Siap Baginda Yang Mulia” semua menjawab serentak”Hai Abu Nass, jelaskan kepada mereka yang kamu ketahui””Hamba Patuh Baginda” Abu Naas pun menjelaskan segala sesuatu bahkan yang belum diketahui oleh mahluk lain, yang membuat mereka terkagum.”Wahai kalian semua, lihatlah bukankah aku sudah bilang bahwa ia layak, maka hormatlah kalian padanya”

Para Malaikat pun Patuh dan memberi hormat pada Abu Naas

Aman Faqih : sekarang giliran ane Abu.

Abu Sulthan : siip...lanjut

Aman Faqih pun melanjutkan cerita kami,

Saat semua memberi hormat pada Abu Naas, tiba-tiba”Interupsi, Yang Mulia...!”,”Mohon keputusan tersebut dipertimbangkan kembali...!”,”Menurut Saya dasar keputusan itu sangat absurd...!””Karena faktanya, kami yang lebih dulu ANDA ciptakan...”,”bahkan para malaikat inilah yang memungut bahan-bahan penciptaannya...”,”sementara Saya sendiri, telah ANDA ciptakan dan telah

MOZEFI Untaian Mutiara Hikmah20

Page 21: Untaiaian Mutiara Hikmah

Abu SulthanUntaian Mutiara Hikmah

mengabdi kepada ANDA...”,”ribuan tahun lebih dulu darinya.”,” ANDA nobatkan Saya sebagai Jenderal Tentara Langit...”,”kemudian ANDA perintahkan Saya untuk menumpas Kaum Jin yang tak ber-agama di bumi.”,”Saya meraih kemenangan mutlak !”,”mereka lari tunggang-langgang menghadapi kegagahan Saya...”,”hingga akhirnya kini mereka semua bersembunyi...””di gunung-gunung, di hutan-hutan, bahkan di dasar-dasar samudera...!””Saya lah yang menjadikan bumi sebagai tempat layak untuk dijadikan panggung sandiwara...”,”dan Saya telah tinggal disana selama 1000 tahun, sebagai wujud pengabdian...”,”begitu seterusnya, 1000 tahun di tiap lapis langit, sebagaimana titah ANDA, Yang Mulia...”,”Dan atas prestasi besar itu ANDA jadikan Saya (Izazil, sebelum dilaknat menjadi IBLIS—red) sebagai Imam di sini...”,

Semua terdiam..., lalu argumentasi itu dilanjutkan:”Sedangkan dia...,”,”dia baru saja ANDA hidupkan kemarin...!”,”dan belum pernah berbuat apa-apa...,”,”masa yang seperti itu ANDA tetapkan sebagai Khalifah...?!””Saya ragu akan kemampuannya, Yang Mulia...”,”dan Saya yakin, bahwa dengan track-record Saya,“,“Saya berani memberi garansi bahwa Saya jauh lebih mampu untuk mengemban tugas besar itu.”.“Jadi sekali lagi Saya mohon kepada Yang Mulia untuk mempertimbangkan kembali keputusan itu.”

MOZEFI Untaian Mutiara Hikmah21

Page 22: Untaiaian Mutiara Hikmah

Abu SulthanUntaian Mutiara Hikmah

“Dan secara tegas Saya menyatakan KEBERATAN,”,”untuk tunduk dan bersujud kepada golongan manusia sebagai tanda penghormatan !”.

Kemudian terdengar Pimpinan Sidang memberi jawaban:”Hadirin anggota sidang sekalian...!”,”Keputusan ini sudah dipertimbangkan dengan cermat,”,”dan sebagai Pimpinan Sidang SAYA sudah memperhitungkan segalanya !”,”Jadi barang siapa meragukan keputusan ini...,”,”berarti meragukan kapasitas-KU sebagai Pimpinan Sidang, juga wibawa forum ini.””jadi, silahkan tinggalkan forum yang mulia ini!”

Ada sahutan lagi:”Baiklah, Saya akan Walk-Out dari forum ini...,”,”dan ketahuilah, bahwa selama golongan manusia menjadi Khalifah,”,”maka selama itu pula Saya akan menjadi OPOSISI-nya!”

Pimpinan Sidang kembali menjawab:”Silahkan saja, lakukan apa yang kau mau...!””Yang pasti keputusan sidang ini tidak dapat diubah dan telah ditetapkan dalam konsideran!”.

Sidang paripurna pun ditutup.

Begitulah kurang-lebih ilustrasi tentang demokratisasi yang mencetuskan Interupsi Pertama yang pernah diwahyukan dalam QS : Al Baqarah:30-36. Siapa menyangka atau berapa banyak manusia yang menyadari kalau sebenarnya Budaya Interupsi berasal dari LANGIT. Berdasarkan contoh di atas, kita dapat mempelajari

MOZEFI Untaian Mutiara Hikmah22

Page 23: Untaiaian Mutiara Hikmah

Abu SulthanUntaian Mutiara Hikmah

intereupsi-interupsi yang bagaimana yang kerap kali muncul dalam persidangan di dunia kita sekarang ini. Ironisnya, sekarang ini semakin banyak orang yang merasa bangga bila mampu tampil di tengah forum sebagai orang yang ’vokal’ karena keberaniannya menyampaikan interupsi. Bahkan orang-orang seperti itu berlomba-lomba di berbagai bentuk dan tingkat organisasi. Dari Organisasi Perkaderan, Partai Politik, hingga ke Parlemen. Hebatnya lagi mereka selalu meng-klaim bahwa interupsi-nya adalah amanat orang banyak. Luar Biasa!

Lalu bagaimana kita harus menyikapi hal ini? Bila ternyata Budaya Interupsi yang kita kembangkan adalah bersumber dari Interupsi yang dicontohkan oleh IBLIS. Sementara manusia-manusia bangga, bahkan merasa berjasa bila mampu menggunakan interupsi sebagai alat untuk menggagalkan satu keputusan untuk kemaslahatan, dan semakin mem-budidaya-kan interupsi di berbagai forum.

Abu Sulthan dan Aman Faqih memutuskan malam itu dilanjutkan terus kajiannya, tapi setelah pulang dari warung beli ransum buat begadang.........

MOZEFI Untaian Mutiara Hikmah23

Page 24: Untaiaian Mutiara Hikmah

Abu SulthanUntaian Mutiara Hikmah

Diskusi Abu sulthan dan Aman Faqih-lanjutan diperluas(The War is Begin, enemy is enemy)

Kembali dari warung Abu sulthan dan aman faqih langsung kedapur, bagi-bagi tugas satu nyuci gelas, yang satu masak air.

Kajianpun dimulai

Abu Sulthan : gara-gara interupsi yang kebablasan iblis dikeluarkan dari syurga.

”Bang tunggu bang kita mau ikutan dong”, si once adik kelas dan kader kita minta ikut nimbrung ngaji diikuti teman-temannya, yube, abieb, superfit, mufti dan tompi

Abu Sulthan : Nah gitu dong ini baru manteb, rame coy

Aman Faqih : siip kita mulai bu...

Abu sulthan : sampai mane tadi ye, oh iye.... gara-gara interupsi yang kebablasan iblis dikeluarkan dari syurga, dan dia bersumpah selamanya bakal ngeganggu adam sampe anak turunan terakhir.

Rame-rame : sampai kite dong bang

MOZEFI Untaian Mutiara Hikmah24

Page 25: Untaiaian Mutiara Hikmah

Abu SulthanUntaian Mutiara Hikmah

Abu Sulthan : bukan sampai kita, tapi sampai Qiamat!!!, itu sumpahnya iblis alias syetan, kalu bapak moyang kita Nabi Adam aja dia kaga mau tunduk apa lagi kita anak turunannya

Once : terus gimana kita ngadepin bang?

Aman Faqih : Setan makhluk Allah yang mempunyai pengalaman hidup sangat lama dan ia sangat mengenal musuh abadinya yaitu kita ini.

Yube : wah tambah berabe nih kita nggak bisa ngeliat dia, dia bisa ngeliat kita

Superfit : Damai aja yuk

Abieb : gimane damainye?

Abu sulthan : Pertempuran dan peperangan sudah dimulai oleh ayah manusia, dan tidak ada kata damai terhadap musuh abadi itu. Berperang atau tidak, mereka tetap akan memerangi manusia. Seperti yang Allah bilang : Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang jelas bagi manusia (QS Yusuf:5).

Tompi : terus gimana ngadepin ye..kitakan nggak ngeliat

Aman Faqih : Untuk melakukan perlawanan atau pertahanan dari serangan musuh, tentu kita mesti tahu siapa musuh itu dan apa kekuatannya. Sebab bila tidak, musuh akan dijadikan sahabat dan sahabat kita anggap musuh

MOZEFI Untaian Mutiara Hikmah25

Page 26: Untaiaian Mutiara Hikmah

Abu SulthanUntaian Mutiara Hikmah

Abu Sulthan : betul Aman, Allah Swt tidak menjelaskan bentuk tubuh musuh manusia itu, tetapi Allah mengingatkan bahwa setan itu terwujud dengan dua bentuk yaitu manusia dan jin.(QS:Annaas)

Abu Sulthan : Tatkala Nabi Adam As diturunkan ke bumi ini, Allah memberikan bekal untuk menata hidup dan mencapai kebahagiaan abadi, beberapa lembar suhuf yang berisi beberapa kalimat. Bekal ini sekaligus senjata untuk melawan musuh abadi itu. Lalu Allah berfirman : siapa yang bepegang kepada petunjuk itu, ia akan selamat dan siapa yang mencampakkannya ia akan terlena oleh bisikan dan rayuan iblis hingga berakhir dengan penyesalan yang tiada akhir. Secara faktual setan mempunyai banyak kelebihan dalam pertempuran ini. Pertama, setan dalam bentuknya yang semula selalu melihat manusia sedangkan manusia tidak dapat melihatnya. Kedua, pengalaman hidupnya yang panjang sangat mengetahui kelebihan dan kekurangan manusia.. Ketiga, usia mereka melampaui usia anak manusia. Pertempuran manusia dengan setan seperti dua orang petinju yang satu badannya kuat dan berpengalaman sedangkan petinju yang kedua badannya kecil, tidak berpengalaman dan matanya buta. Sepandai apapun petinju kedua ini tidak akan dapat mengalahkan musuhnya.

Yube : waduh berabe dong bisa K.O. kita kalau gini

Aman faqih : Setan selamanya akan melakukan peperangan kepada manusia dengan berbagai cara. Namun manusia tidak boleh putus asa dalam pertempuran, karena

MOZEFI Untaian Mutiara Hikmah26

Page 27: Untaiaian Mutiara Hikmah

Abu SulthanUntaian Mutiara Hikmah

Allah sudah menjanjikan bahwa akhir pertempuran ini akan dimenangkan oleh mereka yang ikhlas.

Abu Sulthan : betul tuh kata abang lu, Untuk memenangkan pertarungan melawan setan atau terhindar dari tipu dayanya, seorang harus mendalami ilmu pengetahuan, kalu ilmu kita kuat setan segen. Terus amalin ilmu yang dimiliki dengan landasan ikhlas semata karena Allah. Nabi suci bersabda: Setiap sesuatu mempunyai asas dan asas agama adalah ilmu pengetahuan.

Abu Sulthan : Ustadz ane pernah cerita begini

Suatu hari Setan mendatangi Nabi Musa a.s. dan berkata: Engkau adalah Rasulallah dan aku adalah makhluk Tuhan yang berbuat dosa, namun aku ingin bertaubat kepada-Nya, sampaikanlah kepada Tuhan keinginanku ini agar Dia menerima taubatku. Nabi Musa a.s. menerima pesan itu dan berdoa semoga Allah menerima taubatnya. Tuhan berfirman kepada Musa: Hai Musa pertolonganmu kepada setan menyampaikan pesannya, aku terima. Dan sampaikan kepadanya: Hendaknya ia sujud dan hormat kepada kubur Nabi Adam dan Aku akan menerima taubatnya. Setelah Nabi Musa bertemu dengan setan, firman Allah disampaikannya bahwa Allah mau menerima taubatmu apabila kamu sujud kepada kubur Nabi Adam. Setan menjawab: Hai Musa, ketika Nabi Adam masih hidup aku tidak mau sujud kepadanya, apalagi sekarang ketika ia sudah mati. Sedikitpun tidak akan pernah saya lakukan. Kemudian setan berkata: Hai Musa karena kamu telah menyampaikan pesanku kepada Tuhan, akan saya berikan kepadamu tiga nasehat, apabila kamu laksanakan kamu tidak akan celaka. Pertama, Saat kemarahan menyelimutimu, ketahuilah saat itu aku akan masuk

MOZEFI Untaian Mutiara Hikmah27

Page 28: Untaiaian Mutiara Hikmah

Abu SulthanUntaian Mutiara Hikmah

kedalam hatimu. Kemarahanku akan masuk kedalam kemarahanmu. Kedua, Saat kamu sedang berperang, saya akan menginformasikan tentang anak dan isterimu dirumah, hingga kamu ingin meninggalkan medan perang. Ketiga, Saat seseorang berduaan dengan wanita yang bukan mahram (muhrim), aku akan masuk kedalam hati mereka dan membisikkan hati keduanya untuk berbuat dosa.

Aman Faqih : makanye jangan pada sering beduaan loh pade, kalau mau nikah tuh kanya once

Tak terasa diskusi panjang itu cukup melelahkan Abu Sulthan, Aman Faqih dan adik-adiknya. Sebagian mulai meluruskan badannya buat tidur dan yang lain memutuskan untuk nunggu subuh takut kesiangan.

Catatan (lumayan panjang nih):

Manusia kadang kagum dengan pikirannya sendiri, padahal mengagungkan pendapat sendiri merupakan perbuatan setan. Ada teori yang sering diungkapkan bahwa segala sesuatu ada penciptanya. Lalu akhir dari teori itu mempertanyakan siapa pencipta Allah. Ternyata pernyataan seperti itu ungkapan setan. Rasulallah saw bersabda: Sesungguhnya setan akan mendatangi salah seorang diantara kamu, lalu ia berkata: Siapa yang menciptakan kamu ? dijawab: Allah, kemudian setan akan bertanya lagi siapa yang menciptakan Allah ?. Nabi lebih lanjut bersbda: Kalau kamu bertemu dengan orang yang berkata seperti itu maka katakan kepadanya:

Aku beriman kepada Allah dan Rasulnya.

MOZEFI Untaian Mutiara Hikmah28

Page 29: Untaiaian Mutiara Hikmah

Abu SulthanUntaian Mutiara Hikmah

Secara tegas Rasulallah menyebutkan empat musuh orang yang beriman: pertama, mukmin yang hasad dan dengki, kedua, kaum munafik yang menanamkan permusuhan, ketiga, setan yang menyesatkan dan keempat, orang kafir yang memerangi.

Orang mukmin yang mempunyai sifat hasad, munafik yang menanmkan dan menerbarkan permusuhan diantara manusia, orang kafir yang memerangi kaum muslimin sama kedudukannya dengan setan yang menyesatkan manusia.

Disisi lain Nabi Muhammad Saw bersabda bahwa: siapa yang mempunyai empat sifat, allah akan mengharamkan dirinya dari neraka dan akan dipelihara dari godaan setan. Empat sifat itu adalah menahan dirinya ketika senang, menahan diri ketika takut, menahan diri ketika syahwatnya memuncak dan menahan diri ketika emosi.

MOZEFI Untaian Mutiara Hikmah29

Page 30: Untaiaian Mutiara Hikmah

Abu SulthanUntaian Mutiara Hikmah

Untukmu orang-orang yang pernah ada dalam hatiku, kumohon maaf pada kalian dan mohon ampun pada Tuhan bila diri ini telah berbuat salah

Obrolan ku dengan Mullah Nashrudin (bagian 1: Taqdir dan Cinta)

Malam itu udara sejuk sekali sesampainya dirumah aku berikan hak tubuhku yang selama ini aku ganggu terus dengan sesuatu yang menurutku bermanfaat tapi nyatanya tidak.

Dalam mati sesaat itu aku berjumpa seorang tokoh masa lalu yang sering sering membuatku terhibur, inilah dialogku dengan dia:

Aku : Salam sejahtera wahai mullah yang ternama

Mullah : Salam sejahtera pula bagimu wahai saudaraku, tapi aku bukanlah yang ternama, aku dan kau juga lainnya hanyalah buih ditengah lautan yang bisa jadi tak bernama apalagi makna

MOZEFI Untaian Mutiara Hikmah30

Page 31: Untaiaian Mutiara Hikmah

Abu SulthanUntaian Mutiara Hikmah

Itulah sapaan dan balasan dari orang yang biasanya membuatku tersnyum bila membaca kisahnya, ya kita memang tidak memiliki arti bila dihadapkan oleh Yang Kuasa, namun aku, bahkan banyak manusia lupa akan hal ini, bahwa kita tidak memiliki makna kecuali Tuhan memberikannya.

Aku : mulah saat ini aku sedang memikirkan nasibku yang tak menentu, aku bingung harus bagaimana!

Mullah : nasib !!! tahukah kau itu nasib?

Aku : engkau lebih tahu dari aku yang bodoh ini

Mullah : kalu kau bodoh dan aku disebut orang gila, maka ini adalah pertemuan luar biasa, karena kita bukan orang biasa, kau bodoh dan aku gila

Aku : (sambil menahan tawa) ya mungkin saja, ini mungkin sudah menjadi nasib atau takdir kita

Mullah : lagi-lagi nasib atau takdir(sambil menggelengkan kepalanya)

Aku : Mullah kau belum menjelaskan apa artinya itu?

Mullah : begini, nasib itu adalah asumsi-asumsi.

Aku : oh ya

Mullah : Begini. Engkau menganggap bahwa segalanya akan berjalan baik, tetapi kenyataannya tidak begitu. Nah itu yang disebut nasib buruk. Atau, engkau

MOZEFI Untaian Mutiara Hikmah31

Page 32: Untaiaian Mutiara Hikmah

Abu SulthanUntaian Mutiara Hikmah

punya asumsi bahwa hal-hal tertentu akan menjadi buruk, tetapi nyatanya tidak terjadi. Itu nasib baik namanya. Engkau punya asumsi bahwa sesuatu akan terjadi atau tidak terjadi, kemudian engkau kehilangan intuisi atas apa yang akan terjadi, dan akhirnya berasumsi bahwa masa depan tidak dapat ditebak. Ketika engkau terperangkap di dalamnya, maka engkau namakan itu nasib.

Aku : ya benar, aku memang sering berasumsi, apakah itu salah ya mullah?

Mullah : Tidak juga selamanya, selama dirimu yakin bahwa Tuhan itu ada dan DIA dapat membantumu

Aku : aku makin tidak bisa mengerti Mullah

Mullah : kalau kau tidak bisa mengerti untuk apa kau bertanya dan aku menjawab, toh kau juga tidak akan mengerti, sudahlah bangun jangan kau terlena dengan tidur.

Aku tersentak bangun, dan tersadar dari mimpi, mencoba merenungi apa yang dikatakan Mullah Nashrudin padaku, segera aku menuju kamar mandi aku basuhkan wajahku, kedua lenganku dengan air dan ku usap kepala dan kakiku, lalu letakkan sehelai kertas untuk sujjudku kearah qiblat.

Mataku mulai terkantuk setelah kuselesaiakan Surat Ar-rahmah(QS:55)

Lalu terdengan suara khas mullah Nashrudin menyapaku dalam tidur

MOZEFI Untaian Mutiara Hikmah32

Page 33: Untaiaian Mutiara Hikmah

Abu SulthanUntaian Mutiara Hikmah

Mullah : Maka nikmat Tuhanmu manakah yang kau dustakan?(ayat dalam QS:55)

Aku : (dengan kaget) yang mana mullah, nikmat yang mana?

Mullah : kau tanya yang mana? Seberapa hebat dirimu hingga kau mampu menghitung nikmat Tuhanmu

Aku : ah, itu tidak mungkin mullah, dapatkah kau menghitungnya?

Mullah : ya aku bisa

Aku : Bagaimana caranya?

Mullah : Kau hitunglah bintang yang ada dilangit

Aku : itu tidak mungkin mullah, itu pekerjaan bodoh

Mullah : bukankah kau menyebut dirimu bodoh, kalau begitu itulah pekerjaanmu

Aku : (dengan agak jengkel) tapi bukan mauku aku jadi bodoh

Mullah : kau tambah bodoh bila berkata seperti itu, apa kau ingin menyalahkan Tuhan, Ingatlah Bodoh dan Pintar itu pilihan, demikian juga yang lainnya semua itu pilihan, semua adalah akibat dari apa yang kita pilih baik sadar atau tidak sadar, semua itu hukum kausalitas, Tuhan hanya memberikan garis secara umum, kau yang milih, bukankah Tuhan memberimu akal

MOZEFI Untaian Mutiara Hikmah33

Page 34: Untaiaian Mutiara Hikmah

Abu SulthanUntaian Mutiara Hikmah

Aku : (aku terdiam merenungi sampai dalam mimpikupun aku lelah dan tertidur)

Mullah : "Api ! Api ! Api !"

Aku : dengan terkejut aku terbangun dan berkata dimana api dimana api wahai mulah

Terdegar sayup-sayup suara mullah berkata: "Api yang dahsyat di neraka, bagi mereka yang lalai dalam beribadah."

Seiring dengan habisnya kata Laa Ilaha Illa Allah dari suara adzan subuh.

Pagi itu badanku terasa panas tinggi, ditambah lagi rasa pegal menyaluri seluruh sendiku dan tak kalah hebatnya aku berulang kali keluar masuk kamar mandi karena hajat.

Aku memutuskan tidak masuk bekerja, dan kembali membaringkan tubuhku dikasur lipat milik keponakanku.

Mullah : Salam Sejahtera wahai Hamba Tuhannya

Aku : Salam sejahtera pula bagimu mahlukq sang Khaliq

Mullah : apa yang sedang kau lakukan anakku

Aku : aku sedang sedih ya mullah

Mullah : mau kah kau berbagi denganku

MOZEFI Untaian Mutiara Hikmah34

Page 35: Untaiaian Mutiara Hikmah

Abu SulthanUntaian Mutiara Hikmah

Aku : apa yang harus kubagi padamu aku tak memiliki apapun

Mullah : janganlah kikir, kau akan miskin

Aku : tapi apa mullah

Mullah : kesedihan saja kau tidak mau berbagi apalagi ketika kau senang

Aku : oh itu, aku sedih baru saja orang yang kusayang pergi meninggalkanku

Mullah : hanya itu, jangan khawatir besok Segalanya akan normal kembali. Tunggu saja beberapa hari ini. Kau akan kembali tenang dan bahagia."

Aku : benarkah mullah, akankah kau mendo'akan agar orang yang kusayang akan kembali lagi padaku, oh alangkah baiknya dirimu

Mullah : Bukan begitu maksudku. Kau salah tafsir. Maksudku, dalam waktu yang tidak terlalu lama, kau akan terbiasa menjadi orang yang tidak mempunyai dia yang kau sayang

Aku : Mullah seandainya aku memiliki yang mencintaiku

Mullah : Cinta......apa itu?

Aku : maksudmu mullah?

Mullah : Cinta versi otakmu itu

MOZEFI Untaian Mutiara Hikmah35

Page 36: Untaiaian Mutiara Hikmah

Abu SulthanUntaian Mutiara Hikmah

Aku : aku akan melakukan apapun untuknya, aku bersedih ketika ia sedih, aku bahagia ketika ia bahagia.

Mullah : itu adalah balas budi bukan cinta, itu orang bodoh yang hanya melihat segala sesuatu dari satu sisi saja, kau memang pantas disebut bodoh

Aku mengikuti mullah melangkah, seketika aku terdengar suara kicauan burung dan suara air mengalir, udara terasa sejuk sekali. Ya aku kini berada dialam terbuka dengan pemandangan yang begitu indah.

Mullah : kau lihat alam itu apakah kau lihat keindahannya

Aku : Ya mullah aku melihatnya, subhanallah, yang telah menciptakan alam ini

Mullah : ya, semuanya begitu teratur, seimbang dan tertib, begitulah ciptaan Allah

Aku : kau benar mullah, lalu apa hubungannya dengan cinta

Mullah : ikut aku

Aku :(aku mengikutinya)

Mullah : lihatlah itu

Aku : Atsagfirullah, apa yang terjadi

MOZEFI Untaian Mutiara Hikmah36

Page 37: Untaiaian Mutiara Hikmah

Abu SulthanUntaian Mutiara Hikmah

Disana aku melihat sesuatu yang luar biasa, begitu banyak pohon-pohon terkuak tinggal akarnya saja, sungai tempat air dan hewani yang ada didalamnya kini hanya batuan dan tumpukkan pasir yang tak karuan, darah banjir dimana-mana anak kehilangan orang tuanya, kemiskinan dan kelaparan meraja lela, gunung hijau telah menjadi tandus, mengerikan sekali.

Mullah : inilah akibat cinta yang ada seperti di otakmu

Aku : ( aku hanya terdiam, tak terasa air mata membasahi pipi ini)

Cinta adalah menjaga segala sesuatu agar tetap teratur, seimbang, dan tertib seperti awalnya diciptakan, penciptaan itu dilakukan oleh yang Maha Suci, ia harus dijaga seperti fitrah saat ia diciptakan. Dalam lingkup kecil cinta berarti kita menjaga diri kita agar tetap teraur, seimbang dan tertib seperti fitrah saat Allah menciptakan, saat Allah menghembuskan ruh-NYA, saat kita bersaksi bahwa kita adalah hamba-NYA dan akan menjaga fitrah kita sebagai hamba-NYA.

Mullah : kenapa kau menangis wahai hamba Tuhan

Aku : aku menagisi diriku, aku menangisi kebodohanku yang tak mau membaca selama ini, cinta, dalam diriku hanya diliputi nafsu untuk memiliki, cinta, dalam hidupku hanya untuk menyenagi diriku sendiri, cinta dalam diriku hanya sebuah kesedihan irasional yang mengungkungku ketika ditinggalkan, aku tidak menjaga sebuah keteraturan, kesimbangan serta ketertiban seperti fitrah di ciptakan.

MOZEFI Untaian Mutiara Hikmah37

Page 38: Untaiaian Mutiara Hikmah

Abu SulthanUntaian Mutiara Hikmah

Ya Rabb ampuni hamba yang selalu bermaksiat ini..........................................

Obrolan ku dengan Mullah Nashrudin Adil, Do'a dan Usaha Manusia

Masjid yang lebih tua dari usiaku tampak ramai, sebagian orang masih dalam keadaan duduk, ada yang pada posisi tahiyat akhir dan bersila, sebagian besar berdiri didepan pintu masjid mecari sandal atau sepatunya untuk kembali beraktifitas, maklumlah mereka telah selesai melaksakan shalat jum'at dan seterusnya mereka hendak bertebaran kembali dibumi Allah untuk mengaih rezeki, nafkah bagi dirinya dan keluarganya.Aku masih terduduk didalam masjid melihat sekelilingku, lalu beridiri beriqomah dan melaksanakan shalat ashar, aku memang agak sedikit nyeleneh, disaat aku dan rekan-rekan se-majlis taklimku bertaqiyah aku malah berterus terang didepan umum, aku seperti tidak peduli akan ada yang menghujat diriku, toh aku menjalankan yang benar itu yang terpatri dalam hatiku. Jadi cuek ajalah kalau ada yang mau hujat...ya monggo wae.Salam telah aku ucapkan dan aku tengadahkan kedua tangannku mencoba untuk berdo'a, lalu terdengar olehku suara seorang paruh baya tengah berdo'a.Sayup-sayup aku mendengar ia berkata dalam do'anya:

MOZEFI Untaian Mutiara Hikmah38

Page 39: Untaiaian Mutiara Hikmah

Abu SulthanUntaian Mutiara Hikmah

"Ya Allah, sungguh aku telah mengikuti dan mengerjakan apa yang diperintah Rasul-MU, setiap hari 5 waktu

kukerjakan, puasa 2 hari dalam seminggu kulakukan, namun Ya Rabb sampai detik ini ujian terhadapku berupa kekurangan masih terus berlanjut, berikanlah kepadaku

rizki-Mu, sehingga aku dapat terus beribadah kepada-Mu"

Disisi lain juga kudengar seorang pemuda berdo'a "

" Ya Ilahi usiaku kini semakin bertambah, namun aku belum juga mendapatkan jodoh yang kujadikan istri untuk berkhidmat kepadamu, maka itu ya Tuhanku berikanlah

aku jodoh yang baik yang sholeh dan nantinya memberikan aku keturunan yang baik"

Keduanya menutup do'anya dengan kata : amien, sambil mengusapkan kedua tangan kewajahnya.

Aku tersenyum, lalu kupanjatkan do'a bagi kedzahiran imam zamanku.

Perutku tampaknya tidak bisa diajak kompromi, alhamdulillah wanita yang kusayangi yang merawatku sejak kecil telah menyiapkan makan siang untukku, terimakasih ummi kau memang wanita luar biasa.

Mungkin sudah menjadi penyakit manusia secara umum, apalagi bagiku yang menderita diabetes, sehabis makan rasa kantukku tak terelakkan, aku bersandar disofa ruang tamu, kuambil tasku untuk sandaran kepalaku, kemudian berfikir sejenak hingga aku terlelap.

MOZEFI Untaian Mutiara Hikmah39

Page 40: Untaiaian Mutiara Hikmah

Abu SulthanUntaian Mutiara Hikmah

Kembali aku berada dalam satu tempat yang tak kukenal dalam mimpiku, wah dimana ini, aku berada disebuah pohon yang tak pernah kulihat sebelumnya, oh inikah pohon kurma (kepalaku mulai bekerja)

Aku berkata sendiri dalam lamunanku,

Aku : heran kenapa pohon sebesar dan sekokoh ini tidak menghasilkan buah yang besar ya, tidak seperti pohon semangka yang pernah kulihat, ia merambat tapi buahnya bisa sebesar bahkan lebih besar dari kepalaku.

Mullah : (dengan suara tawanya yang khas) hei kau, lihatlah keatas.

tiba-tiba buah kurma jatuh mengenai mukaku

Aku : astagfirullah, 2 hal mengejutkanku, kurma ini dan kau yang tanpa salam wahai mullah

Mullah : Salam alaika ya abu sulthan

Aku : Wassalam alaika ya Abu Nuwas, kenapa kau terus tertawa mullah apa ada yang lucu

Mullah : sudahkah kau dapat jawaban dari yang kau fikirkan tadi

Aku : maksudmu pohon kurma dan semangka?

Mullah : ya itu, memang apa yang kau fikirkan tadi.

MOZEFI Untaian Mutiara Hikmah40

Page 41: Untaiaian Mutiara Hikmah

Abu SulthanUntaian Mutiara Hikmah

Aku : ya benar, namun aku belum mengerti mullah

Mullah : itulah salah satu keadilan Tuhan Kita

Aku : maksudmu mullah

Mullah : coba kau fikir kalau saja buah kurma yang menimpamu sebesar buah semangka, aku yakin mukamu pasti babak belur...(sambil tertawa)

Aku : Subhannallah, kau benar mullah

Mullah : jelas aku benar, apa kau tidak ingat kisahku ketika berada di kebun anggur

Aku tertawa terbahak-bahak, ia mengingatkanku pada yang terjadi padanya ketika ia berfikir tentang pohon anggur dan melon, seperti kisahku saja.(atau mungkin aku contek dari ceritanya..he..he..he)

Mullah : apa yang kau ingin dariku hari ini, hingga kau masuk kenegeriku

Aku : aku tidak tahu, yang jelas aku tiba-tiba terbangun, dan berada disini

Lalu aku bercerita kejadian dimasjid seusai shalat jum'at tentang dua hamba Tuhan yang berdo'a.

Mullah : apa yang kau dapat pelajari dari itu?Aku : aku kasihan pada kedua orang itu, mungkin ada yang salah dengan do'anya kepada Tuhan

MOZEFI Untaian Mutiara Hikmah41

Page 42: Untaiaian Mutiara Hikmah

Abu SulthanUntaian Mutiara Hikmah

Mullah : aku malah kasihan padamu, yang tak dapat memetik hikmah dari pelajaran itu

Aku terdiam dan berusaha mengasah otakku untuk memahami maksud mullah nashruddin

Mullah : begitulah orang awam dalam beribadah, ingatlah sahabatku, Nabi suci pernah berkata bahwa syaitan lebih mudah mengganggu seribu orang abid(ahli ibadah) ketimbang mendekati seorang alim(orang yang berilmu)

Aku : aku memang pernah mendengar mullah, tapi apa yang lebih kau maksudkan aku tidak mengerti

Mullah : seorang awam beribadah seolah-olah ia sudah dekat dengan Tuhan, dan ketika ia meminta suatu yang tak kunjung datang ia mengeluh.

Aku : lalu mulah?

Mullah : ya, ia menghitung-hitung yang telah ia lakukan yang menurutnya buat Tuhan, ia berfikir walaupun tak terucap, sepertinya Tuhan tidak adil pada dirinya.

Aku : betul mullah, pada hal kalau kita cerna Tuhan tidak akan jadi kecil kalau kita tidak beribadah kepada-Nya, atau sebaliknya menjadi besar kalau kita beribadah.

Mullah : (sambil duduk disebelahku dan menepuk-nepuk bahuku) ternyata kau tidak sebodoh yang kau kira..(sambil tertawa terkekeh-kekeh)

MOZEFI Untaian Mutiara Hikmah42

Page 43: Untaiaian Mutiara Hikmah

Abu SulthanUntaian Mutiara Hikmah

Aku : lalu apa maksudnya orang itu mengatakan Tuhan tidak adil

Mullah : karena ia selalu berpikir sebab akibat dari fikirannya sendiri

Aku : ah...hukum kausalitas lagi

Mullah : kau tahu apa itu adil?

Aku : menempatkan sesuatu pada tempatnya (jawabku)

Mullah : kau ingat pelajaran yang lalu, tentang keseimbangan, keteraturan, dan ketertiban, hukum Allah selalu dalam kisaran itu, keadilan adalah sesuatu yang tidak lepas dari tiga hal itu. Orang pertama yang kau lihat, berdo'a dan menuntut tuhan dengan apa yang ia lakukan, apakah kau fikir ia pernah menghitung nikmat Tuhan sehingga ia merasa Tuhan tidak memberikan apapun padanya.

Aku : (aku hanya terdiam mencoba memahami filosopi yang tengah dia jelaskan)

Mullah : kalau semua orang berfikir seperti itu, bahwa Tuhan tidak adil, tidak memberikan sesuatu padanya, dan seandainya Tuhan kita bukan pemaaf tapi pemarah sepertimu pasti orangitu sudah dijatuhkan buah kurma dari batu yang besarnya dua kali kepalamu.

Aku : Maha Suci Allah

MOZEFI Untaian Mutiara Hikmah43

Page 44: Untaiaian Mutiara Hikmah

Abu SulthanUntaian Mutiara Hikmah

Mullah : dan orang kedua, ia begitu terlena dalam do'a, sampai hal jodohpun dia minta kepada Tuhan, padahal IA sudah memberi walau tanpa diminta, buktinya ia menciptakan wanita untuk kita, namun ia berharap bahwa jodoh itu datang dari langit sana, tanpa ia mau usaha.

Aku tertegun mendengarnya, sungguh kata-kata yang mendalam dari seorang arif, tanpa kusadari mullah telah tidak ada, dan aku tersadar tengah bersandar pada ranselku di atas sofa ruang tamu.

Obrolan ku dengan Mullah Nashrudin (bagian 3: antara Asumsi, Ghibah dan Tabayyun)

Suatu hari, seseorang berkata pada

Nashruddin, "Istrimu suka keluyuran."Maka, dia pun menjawab," Jika itu benar, dia akansinggah di rumahku."

Aku tertawa setelah membaca satu kisah nashrudin itu, dan berharap malam ini aku kembali bertemu dengannya dalam mimpi.

MOZEFI Untaian Mutiara Hikmah44

Page 45: Untaiaian Mutiara Hikmah

Abu SulthanUntaian Mutiara Hikmah

Aduh, nyamuk memang nakal sekali seperti yang dikatakan eno lerrian waktu kecil dalam lagunya, dengan susah payah aku berjibaku dengan nyamuk, namun aku kalah oleh rasa kantukku dan pastinya nyamuk memperoleh kesempatan menjadi dracula kecil menghisap darahku yang manis ini, maklum aku kan pengidap diabet.

Mullah : hey tukang tidur bangunlah, saatnya aku bertanya padamu.

Aku : (dengan wajah kaget) kau mullah, salam. Apakabarmu hari ini mullah

Mullah : kau memang bodoh, aku mau bertanya malah kau lebih dulu bertanya, Alhamdulillah aku baik saja.

Mullah lalu duduk dikasurku dan menyuruhku duduk berhadapan dengannya

Mullah : kenapa kau tadi tertawa sewaktu sadar?

Aku : itu loh jawaban yang kau berikan ketika tetanggamu berkomentar

Mullah : ada yang salah dengan jawabanku?

Aku : apa peduliku (aku menjawab santai)

Mullah : kalau pernyataan itu tertuju pada mu tentang kekasihmumu?

Aku : aku akan bertanya pada kekasihku

MOZEFI Untaian Mutiara Hikmah45

Page 46: Untaiaian Mutiara Hikmah

Abu SulthanUntaian Mutiara Hikmah

Mullah : lalu jawabanmu kepada orang itu apa? Apa kau hanya membiarkan ia saja, dan nantinya ia juga akan mengatakan itu pada tetanggamu yang lain bahwa kekasihmu suka keluyuran?

Aku : aku harus mencari tahu dulu pada kekasihku agar aku mendapat jawaban yang pasti

Mullah : ya, dan pastinya kau akan menuju kekasihmu dengan segala tanda tanya karena ocehan tetanggamu dan kau akan termakan nafsumu

Aku : benar juga, apalagi aku orang yang bertemperamen tinggi alias mudah emosi

Mullah : terkadang kita harus menjawab lebih dulu terhadap pertanyaan seperti itu untuk meredam nafsu amarah kita, hingga pencarian fakta terhadap orang yang dibicarakan berdasarkan akal sehat bukan asumsi-asumsi dari ghibah

Aku : betul juga, asumsi memang sering membuat orang salah kaprah

Mullah : selama kita masih diliputi emosi maka akal sehat kita akan terkungkung oleh nafsu, maka jadilah malapetaka yang lebih besar, dan syaitanpun akan tertawa kemenangan

Aku : lalu apa yang harus kita lakukan, sementara gunjingan orang terus menerus menghujam

MOZEFI Untaian Mutiara Hikmah46

Page 47: Untaiaian Mutiara Hikmah

Abu SulthanUntaian Mutiara Hikmah

Mullah : berbaik sangkalah terhadap orang yang di bicarakan, jawablah pertanyaan dengan hikmah/smart yang ia tidak akan membawamu kedalam pergunjingan lebih dalam, tahukah kau ghibah itu seperti apa?

Aku : seperti memakan bangkai saudaranya atau dirinya sendiri

Mullah : begitulah

Aku : tapi aku tidak pernah mendegar gunjingan tentang kekasihku

Mullah : tapi kau membicarakan kekasihmu dengan nafsumu sendiri, sehingga nafsumu menguasaimu dan akhirnya kau berasumsi tentang kekasihmu

Aku : itu terjadi karena ia berasumsi tentangku, mullah

Mullah :tidak, kau berasumsi bahwa kekasihmu berasumsi tentang dirimu, dan mungkin juga sebaliknya, kalian sering saling berasumsi yang akhirnya menjadi asumsi murakab

Aku : itukah sebabnya aku sering salah paham hingga akhirnya kami berperang

Mullah : kau tahu sendiri jawabannya

Aku :Apakah aku dapat berdamai dengannya

Mullah : tergantung keiinginan kalian, apakah kalian akan terus berasumsi satu sama lain atau kalian

MOZEFI Untaian Mutiara Hikmah47

Page 48: Untaiaian Mutiara Hikmah

Abu SulthanUntaian Mutiara Hikmah

serahkan pada akal kalian dan memohon pertolongan dari-Nya.

Aku hanya mampu terdiam, yang terdengar hanya detak jantungku yang terasa lebih cepat dari biasanya.

Mullah : ternyata ada yang lebih sulit menghadapi kekasih ketimbang aku

Mullah melangkahkan kakinya menuju arah masjid, hingga banyangannya hilang. Aku tertunduk, tanpa terasa air mata mengalir deras......oh kasihku maaf kan aku.

Ya Rabb ampuni kami yang tidak menjaga fitrahmu.

Terima kasih mullah kau buka kembali aliran darah yang membeku dalam otakku, segala puji bagi Rabb penguasa alam semesta.

MOZEFI Untaian Mutiara Hikmah48

Page 49: Untaiaian Mutiara Hikmah

Abu SulthanUntaian Mutiara Hikmah

Daftar Pustaka

Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya,

1990.

M.T. Misbah Yazdi, Iman Semesta, Al-Huda, 2005

Ali Syirwani, Dars Nomeh Aqqaid-Terjemah, YAPI, 2002

M. Zuhdi Zaini, Do’a dan Kultum Ramadhan Membangun Ketajaman dan Kecerdasan Akal, Shirath, 2007

Shahifah Sajjadiyah, Kumpulan Do’a Imam Ali Zainal Abidin

e-Book Kumpulan Humor Sufi, Shah Idries

e-Book Peran Akidah, Markaz Arrisalah

MOZEFI Untaian Mutiara Hikmah49

Page 50: Untaiaian Mutiara Hikmah

Abu SulthanUntaian Mutiara Hikmah

Al-Kisah tentang Penulis

Kisah lahir sudah ada dimuka,

Pendidikan SDN 09, SMPN 130, SMU Muhammadiyah 13, dan Terakhir di STMIK Muhammadiyah Jakarta program jurusan Sistem Informasi

Aktivitas yang pernah dan sedang dilakukan:Sekum, IMM Komisariat STMIK Muhammadiyah JakartaKabid SOSEK, IMM Cabang Jakarta PusatWakil Sekretaris BM-PAN DKI JakartaAnggota MPKS Pimpinan Daerah Muhammadiyah Jakarta PusatWakil Sekretaris Lembaga Pustaka dan Informasi Pimpinan Muhammadiyah DKI Jakarta (sampai 2010)Sekretaris Umum Al-Bihar Foundation (sampai 2013)Ketua Yayasan Jendela Multi Edukasi (sampai 2013)Anggota Senat STMIK Muhammadiyah Jakarta (sampai 2014)

PekerjaanAsstitant Employee Relations Manager, Sheraton Media Hotel & Towers JakartaStaff Pengajar (tidak tetap) STMIK Muhammadiyah Jakarta, Mata Kuliah- AIK

Keluarga Anak : Ahmad Sulthan Al-Ahkan, Fathiyah Azzahra,

Muhammad Ali Ridho

MOZEFI Untaian Mutiara Hikmah50

Page 51: Untaiaian Mutiara Hikmah

Abu SulthanUntaian Mutiara Hikmah

Motto : Cintailah penduduk bumi maka kau akan dicintai penduduk langit

MOZEFI Untaian Mutiara Hikmah51