atelektasis

17
BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK REFERAT FAKULTAS KEDOKTERAN DESEMBER 2011 UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA ATELEKTASIS DISUSUN OLEH Indah Triayu Irianti 110207018 PEMBIMBING dr. Joic L.Salim SUPERVISOR dr.Hj.Yussamsiar Y,Sp.A DIBAWAKAN DALAM RANGKA KEPANITRAAN KLINIK PADA BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA MAKASSAR

Upload: indah-triayu-irianti

Post on 02-Aug-2015

436 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Gangguan pada sistem pernapasan merupakan penyebab utama morbiditas danmortalitas. Hal ini dapat disebabkan oleh karena kelainan paru bawaan ataucongenital, infeksi pada saluran pernapasan sering terjadi dibandingkan dengan infeksi pada sistemorgan tubuh lain. Meskipun atelektasis sebenarnya bukan merupakan penyakit, tetapi adakaitannya dengan penyakit parenkim paru

TRANSCRIPT

Page 1: ATELEKTASIS

BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK REFERAT

FAKULTAS KEDOKTERAN DESEMBER 2011

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

ATELEKTASIS

DISUSUN OLEH

Indah Triayu Irianti

110207018

PEMBIMBING

dr. Joic L.Salim

SUPERVISOR

dr.Hj.Yussamsiar Y,Sp.A

DIBAWAKAN DALAM RANGKA KEPANITRAAN KLINIK

PADA BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR

2011

Page 2: ATELEKTASIS

ATELEKTASIS

I. PENDAHULUAN

Gangguan pada sistem pernapasan merupakan penyebab utama morbiditas dan

mortalitas. Hal ini dapat disebabkan oleh karena kelainan paru bawaan atau congenital,

infeksi pada saluran pernapasan sering terjadi dibandingkan dengan infeksi pada sistem

organ tubuh lain. Meskipun atelektasis sebenarnya bukan merupakan penyakit, tetapi ada

kaitannya dengan penyakit parenkim paru. 1

Istilah atelektasis berasal dari bahasa yunani, ateles dan ektasis, yang berarti

pengembangan tidak sempurna. Atelektasis merupakan suatu keadaan dimana sebagian

atau seluruh paru tidak dapat berkembang secara sempurna, hal ini mengakibatkan udara

dalam alveoli akan berkurang atau menghilang sama sekali pada bagian yang tidak

berkembang tersebut atau sering juga disebut kolaps paru (lung collaps).2

Atelektasis adalah istilah yang berarti pengembangan paru-paru yang tidak sempurna

dan menerangkan arti bahwa alveolus pada bagian paru-paru yang terserang tidak

mengandung udara dan kolaps. Atelektasis adalah pengkerutan sebagian atau seluruh paru-

paru akibat penyumbatan saluran udara (bronkus maupun bronkiolus ) atau akibat

pernafasan yang sangat dangkal. 2

Atelektasis berkenaan dengan kolaps dari bagian paru. Kolaps ini dapat meliputi sub

segmen paru atau seluruh paru. Atelektasis dapat terjadi pada wanita atau pria dan dapat

terjadi pada semua ras. Atelektasis lebih sering terjadi pada anak yang lebih muda dari pada

anak yang lebih tua dan remaja. Stenosis dengan penyumbatan efektif dari suatu bronkus

lobar mengakibatkan atelektasis (kolaps) dari suatu lobus, dan radiograf akan menunjukkan

suatu bayangan yang homogen dengan tanda pengempisan lobus. Secara patologik, hampir

Page 3: ATELEKTASIS

selalu ada pula kelainan-kelainan lain di samping tidak adanya udara dari pada lobus dan

posisi yang disebabkannya dari pada dinding-dinding alveolar dan bronkhiolar. 3

II. DEFINISI

Atelektasis adalah keadaan ketika sebagian atau seluruh paru mengempis atau tidak

mengandung udara. Tidak adanya udara didalam paru terjadi karena seluruh pernafasan

tersumbat sehingga udara dari bronkus tidak dapat masuk kedalam alveolus, sedangkan

udara yang sebelumnya berada di alveolus diserap habis oleh dinding alveolus yang banyak

mengandung kapiler darah. 4

III. ETIOLOGI

Ateleksasis dapat disebabkan oleh berbagai macam kelainan disekitar paru,

yaitu :2,5,6,7

1. Penyumbatan/obstruksi pada bronkus

Penyumbatan dapat terjadi secara intrinsik (tumor pada bronkus, benda asing,

cairan sekresi yang massif) ataupun penyumbatan pada bronkus akibat penekanan dari luar

bronkus (tumor di sekitar bronkus,ataupun pembesaran kelenjar limfe)

2. Tekanan ekstra pulmoner

Biasa diakibatkan oleh karena pneumothoraks, adanya cairan pleura, peninggian

diafragma, herniasi organ abdomen ke rongga thoraks,dan tumor intra thoraks tapi ekstra-

pulmoner (tumor mediastinum)

3. Paralisis atau paresis gerakan pernafasan

Page 4: ATELEKTASIS

Hal ini akan menyebabkan perkembangan paru yang tidak sempurna, misalnya pada

kasus poliomyelitis, dan kelainan neurologil kalinnya. Gerak napas yang terganggu akan

mempengaruhi kelancaran pengeluaran sekret dalam bronkus dan akhirnya akan

memperberat keadaan atelektasis.

4. Hambatan gerakan pernafasan oleh kelainan pleura atau trauma thoraks yang

menahan rasa sakit. Keadaan ini juga akan menghambat pengeluaran sekret bronkus yang

dapat memperhebat terjadinya atelektasis.

5. Adhesif atelektasis

Hal ini merujuk pada atelektasis non-obstruktif, dapat terjadi apabila permukaan

luminal dinding alveoli melekat satu dengan lain. Merupakan komponen penting pada

khususnya respiratory distress syndrome pada bayi baru lahir (HMD), dan emboli paru,

namun dapat pula terjadi akibat pneumoitis akibat radiasi.

6. Sikatriks atelektasis

Merupakan akibat utama dari fibrosis dan pembentukan jaringan parut (infiltrasi) di

dalam ruang intraalveolar dan intersisialis (pneumonitis intersisialis), umumnya

berhubungan dengan tuberkulosis paru.

IV. PATOFISIOLOGI

1. Atelektasis Obstruktif

Berhubungan dengan obstruksi bronkus, kapiler darah akan mengabsorbsi udara di

sekitar alveolus, dan menyebabkan retraksi paru dan akan terjadi kolaps dalam beberapa

jam. Pada stadium awal, darah melakukan perfusi paru tanpa udara, hal ini mengakibatkan

ketidakseimbangan ventilasi dan perfusi sehingga arterial mengalami hipoksemia. Jaringan

Page 5: ATELEKTASIS

hipoksia hasil dari transudasi cairan ke dalam alveoli menyebabkan edema paru, yang

mencegah atelektasis komplit. Ketika paru paru kehilangan udara, bentuknya akan menjadi

kaku dan mengakibatkan dyspnea, jika obstruksi berlanjut dapat mengakibatkan fibrosis

dan bronkiektasis.5,6

2. Atelektasis Non-Obstruktif

Penyebab utama yaitu oleh karena tidak adanya hubungan antara pleura viseralis

dan pleura parietalis. Efusi pleura maupun pneumothorax menyebabkan atelektasis pasif.

Efusi pleura yang mengenai lobus bawah lebih sering dibanding dengan pneumothorax

yang sering menyebabkan kolaps pada lobus atas. Atelektasis adhesive lebih sering

dihubungkan dengan kurangnya surfaktan. Surfaktan mengandung phispolipid dipalmitoy

phosphatidyicholine, yang mencegah kolaps paru dengan mengurangi tegangan permukaan

alveoli. Berkurang atau tidaknya produksi surfaktan biasanya terjadi pada ARDS,

pneumonitis radiasi, ataupun akibat trauma paru sehingga alveoli tidak stabil dan kolaps.

Kerusakan parenkim paru pun dapat menyebabkan atelektasis sikatrik yang membuat

tarikan tarikan yang bila terlalu banyak membuat paru kolaps, sedangkan replacement

atelektasis dapat disebabkan oleh tumor seperti bronchialveolar carcinoma.5,6

3. Platlike atelektasis (Focal atelectasis)

Disebut juga discoid atau subsegmental atelektasis, tipe ini sering ditemukan pada

penderita obstruksi bronkus dan didapatkan pada keadaan hipoventilasi, emboli paru,

infeksi saluran pernafasan bagian bawah dengan horizontal atau “platlike”. Atelektasis

minimal dapat terjadi karena ventilasi regional yang tidak adekuat dan abnormalitas

formasi surfaktan akibat hipoksia, iskemia, hiperoxia, dan ekspos berbagai toksin.5,6

4. Postoperative atelektasis

Page 6: ATELEKTASIS

Atelektasis merupakan komplikasi yang umum terjadi pada pasien yang melakukan

anastesi ataupun bedah dapat mengakibatkan atelektasis karena disfungsi dari diafragma

dan berkurangnya aktivitas surfaktan. Atelektasis ini biasanya pada bagian basal (bawah)

paru ataupun segmen tertentu.5

V. DIAGNOSIS

Gambaran Klinis

Sebagian besar berhubungan dengan kelainan yang mendasarinya, sebagian tampak

seperti keadaan normal, namun pada sejumlah kasus, terutama kasus akut dapat

berupa :2,5,6,9

1. Batuk non produktif

2. Nyeri dada

3. Sianosis

4. Hipotensi

5. Takikardi

6. Demam

7. Syok

a. Pemeriksaan Fisik:5,10

1. Inspeksi : tampak cekungan atau bagian yang tertinggal pada daerah yang

sakit

2. Palpasi : penurunan fremitus, trakea, dan jantung mengalami shift ke daerah

yang sakit

3. Perkusi : suara lebih redup

Page 7: ATELEKTASIS

4. Auskultasi : menghilangnya bunyi nafas.

b. Pemeriksaan Penunjang

1. Pemeriksaan Radiologis ( foto thorax, CT-Scan, Bronchoscopy). Foto

Thorax dilakukan dengan posisi PA/Lateral. Foto thorax posisi lateral

bertujuan untuk melihat letak atelektasis, apakah anterior ataukah posterior

agar mempermudah mengetahui lobus paru bagian mana yang mengalami

kolaps. Tanda tanda langsung atelektasis :5,11

Pergeseran dari fissure interlobar

Peningktan dentitas

Volume paru yang bersangkutan mengecil

VI. PENATALAKSANAAN

Tujuan pengobatan untuk mengeluarkan dahak dari paru-paru dankembali

mengembangkan jaringan paru yang terkena.Tindakan yang biasa dilakukan

adalah :12

1. Berbaring pada sisi paru-paru yang sehat sehingga paru-paru yang terkena

kembali bisa mengembang.

2. Menghilangkan penyumbatan, baik melalui bronkoskopi maupun prosedur lainnya

3. Latihan menarik nafas dalam( spirometri insentif )

4. Perkusi (menepuk-nepuk) dada untuk mengencerkan dahak 

5. Postural drainase

6. Antibiotik diberikan untuk semua infeksi

7. Pengobatan tumor atau keadaan lainnya.

Page 8: ATELEKTASIS

8. Pada kasus tertentu, jika infeksinya bersifat menetap atau berulang,menyulitkan

atau menyebabkan perdarahan, maka biasanya bagian paru- paru yang terkena

mungkin perlu diangkat.

9. Setelah penyumbatan dihilangkan, secara bertahap biasanya paru-paru yang

mengempis akan kembali mengembang, dengan atau tanpa pembentukan jaringan

parut ataupun kerusakan lainnya.

VII. PENCEGAHAN 12

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya atelektasis :

1. Setelah menjalani pembedahan, penderita harus didorong untuk bernafas dalam,

batuk teratur dan kembali melakukan aktivitas secepat mungkin.

Meskipun perokok memiliki resiko lebih besar, tetapi resiko ini bisaditurunkan deng

an berhenti merokok dalam 6-8 minggu sebelum pembedahan

2. Seseorang dengan kelainan dada atau keadaan neurologis yang menyebabkan

pernafasan dangkal dalam jangka lama, mungkin akan

lebih baik bila menggunakan alat bantu mekanis untuk membantu pernafasan.

Mesin ini akan menghasilkan tekanan terus-menerus ke paru-paru, sehingga

meskipun pada akhir dari suatu pernafasan, saluran pernafasan tidak dapat

menciut.

VIII. PROGNOSIS

Page 9: ATELEKTASIS

1. Prognosis tergantung pada penyebab, umur, komplikasi yang terjadi, dan

managemen terhadap penyakit. Umumnya baik pada atelektasis post operasi

dan buruk pada kanker tingkat lanjut.2,7

2. Pada orang dewasa, bila atelektasis terjadi pada sebagian kecil lapangan paru

biasanya akan mengancam jiwa. Sebagai kompensasi bagian paru yang masih

dapat berfungsi dengan baik akan menyediakan oksigen yang cukup untuk

seluruh tubuh.2,7

3. Atelektasis yang besar akan berbahaya, terutama pada bayi,anak kecil, atau

pada mereka yang mempunyai penyakit paru.2

4. Biasanya terjadi perbaikan secara bertahap bila obstruksi telah dihilangkan.

Bagaimana pun juga, pemulihan akan meninggalkan bekaas parut (fibrosis).2

IX. KOMPLIKASI 5

1. Pnemonia

Bias diakibatkan oleh berkurangnya oksigen dan kemampuan paru untuk

mengembang sehingga secret mudah tertinggal dalam alveolus dan

mempermudah menempelnya kuman dan mengakibatkan terjadinya peradangan

pada paru.

2. Hypoxemia dan gagal napas

Bila keadaan atelektasis dimana paru tidak mengembang dalam waktu yang

cukup lama dan tidak terjadi perfusi ke jaringan sekitar yang cukup maka dapat

terjadi hypoxemia hingga gagal napas. Bila paru yang masih sehat tidak dapat

melakukan kompensasi dan keadaan hipoksia mudah terjadi pada obstruksi

bronkus.

Page 10: ATELEKTASIS

3. Sepsis

Hal ini dapat terjadi bila penyebab atelektasis itu sendiri adalah suatu proses

infeksi, dan bila keadaan terus berlanjut tanoa diobati maka mudah terjadi

sepsis karena banyak pembuluh darah di paru, namun bila keadaa segera

ditangani keadaan sepsis jarang terjadi.

4. Bronkiektasis

Ketika paru paru kehilangan udara, bentuknya akan menjadi kaku dan

mengakibatkan dyspnea, jika obstruksi berlanjut dapat mengakibatkan fibrosis

dan bronkiektasis.

Page 11: ATELEKTASIS

DAFTAR PUSTAKA

1. Franken et all,Atelektasis : A Shrunke. Air Less State Affecting All or Part of Lung. 2004.

Available from http://www.eMedicine.com. Accesed on December 25,2011.

2. Khatri Sunita. Atelectasis Sign and Symptoms. Available from :

http://steadyhealth.com/.../Atelectasis_SignansSymptoms_a1354.html. Last Update Juni 21,2010.

Accesed on December 25,2011.

3. Sharma. Atelektasis.2003. Available from http://www.eMedicine.com. Accesed on December

25,2011

4. Djojodibroto Darmanto. Respirologi ( Respiratory Medicine). Jakarta : Penerbit Buku

Kedokteran EGC. Hal 231-4

5. Madappa Tarun. Atelectasis. Available from http://emedicine.medscape.com/article/296468-

overview. Last update : August 25,2009. Accesed on December 25,2011.

6. Sivagnanam Gurusamy. Atelectasis. Available from http ://www.pharmpedia.com/Atelectasis.

Last Update : October 29,2006. Accesed on December 25,2011.

7. Sean O and Stithm MD. Atelectasis. Available from

http://www.helathline.com/adamcontent/atelectasis. Last Update : August 29,2008. Accesed on

25,2011.

8. Price Sylvia A and Wilson Lorraine M. Penyakit pleura dan Parenkim Paru. Dalam :

Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit. Ed 6, Volume 2. Jakarta : Penerbit Buku

Kedokteran EGC ; 2006.Hal 802-4

Page 12: ATELEKTASIS

9. Kusumawidjaya K. Emfisema, atelektasis dan bronkiektasis dalam Rasad S, Kartoleksono S,

Ekayuda I, editor. Radiologi Diagnostik. Jakarta : Bagian Radiologi Universitas Indonesia ; 1998.

Hal 107-9;112-13.

10. Mason R, Broaddus VC, Murray JF,Nadel JA. Murray and Nadel’s textbook of respiratory

medicine. 4th edition. Elsevier Inc. United State of America : Saunders;2005.p.3482-8

11. Muller NL, Silvia IS.[2010].[cited 2]. Atelektasis. Avaiable from

:http://imaging.consult.com/chapter/Atelektasis/S 1933-0332(08)73280-X.