bab ii atelektasis
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 Bab II Atelektasis
1/29
2.1 ATELEKTASIS
2.1.1 Definisi
Kolapsnya paru atau alveolus disebut atelektasis, alveolus yang kolaps
tidak mengandung udara sehingga tidak dapat ikut serta di dalam pertukaran gas.
Kondisi ini mengakibatkan penurunan luas permukaan yang tersedia untuk proses
difusi dan kecepatan pernafasan berkurang. ( Elizabeth .!or"in , 2##$%
&telektasis adalah pengkerutan sebagian atau seluruh paru'paru akibat
penyumbatan saluran udara ( bronkus maupun bronkiolus % atau akibat pernafasan
yang sangat dangkal. ( rice &. )ylvia * +orraine . -ilson 2##%
&telektasis adalah penyakit restriktif akut yang umum ter/adi, mencakup
kolaps /aringan paru atau unit fungsional paru. &telektasis merupakan masalah
umum klien pasca'operasi. ( 0arrison, 1$$%
&telektasis adalah pengembangan tak sempurna atau kempisnya (kolaps%
bagian paru yang seharusnya mengandung udara. (staf penga/ar ilmu kes anak
K34, 1$5%
&teletaksis adalah ekspansi yang tidak sempurna paru saat lahir
(ateletaksis neokatorum% atau kolaps sebelum alveoli berkembang sempurna, yang
biasanya terdapat pada de"asa yaitu ateletaksis didapat (acovired aeletacsis%.
&telektasis adalah suatu keadaan paru atau sebagian paru yang mengalami
hambatan berkembang secara sempurna sehingga aerasi paru berkembang atau
sama sekali tidak terisi udara.
)ebagai dasar gambaran radiologis pada atelektasis adalah pengurangan
volume bagian paru baik lobaris, segmental atau seluruh paru, dengan akibat
kurangnya aerasi sehingga memberi bayangan lebih suram (densitas tinggi%
dengan penarikan mediastinum kearah atelektasis, sedangkan diafragma tertarik
ke atas dan sela iga menyempit.
Dengan adanya atelektasis, maka bagian paru sekitarnya mengalami suatu
enfisema kompensasi yang kadang'kadang begitu hebatnya sehingga ter/adi
herniasi hemithorak yang sehat kearah hemethorak yang atelektasis.
3
-
7/25/2019 Bab II Atelektasis
2/29
2.1.2 &natomi isiologi )aluran 6apas
)aluran pernapasan udara hingga mencapai paru'paru adalah hidung,
faring, laring, trakea, bronkus, dan bronkhiolus. )aluran dari bronkus sampai
bronkiolus dilapisi oleh membran mukosa yang bersilia. 3dara mengalir dari
faring menu/u laring atau kotak suara, laring merupakan rangkaian cincin tulang
ra"an yang dihubungkan oleh otot'otot dan mengandung pita suara. 7rakea
disokong oleh cincin tulang ra"an yang berbentuk seperti sepatu kuda yang
pan/angnya kurang lebih inci. )truktur trakea dan bronkus dianalogkan sebagai
suatu pohon dan oleh karena itu dinamakan pohon trakeobronkial. 8ronkus terdiri
dari bronkus kiri dan kanan yang tidak simetris, bronkus kanan lebih pendek dan
lebar dan merupakan kelan/utan dari trakea, cabang utama bronkus kanan dan kiri
bercabang lagi men/adi bronkus lobaris dan bronkus segmentalis, percabangan ini
ber/alan menu/u terus men/adi bronkus yang ukurannya sangat kecil sampai
akhirnya men/adi bronkus terminalis yaitu saluran udara yang mengandung
alveoli, setelah bronkus terminalis terdapat asinus yaitu tempat pertukaran gas.
aru'paru merupakan organ yang elastis, berbentuk kerucut, yang terletak
dalam rongga dada atau thorak. Kedua paru'paru saling berpisah oleh
mediastinum sentral yang berisi /antung dan beberapa pembuluh darah besar.
)etiap paru'paru mempunyai apek dan basis. embuluh darah paru'paru dan
bronchial, saraf dan pembuluh darah limfe memasuki tiap paru'paru pada bagian
hilus dan membentuk akar paru'paru. aru'paru kanan lebih besar daripada paru'
paru kiri. aru'paru kanan dibagi tiga lobus oleh fisura interlobaris, paru'paru kiri
dibagi dua lobus. +obus'lobus tersebut dibagi lagi men/adi beberapa segmen
sesuai dengan segmen bronkusnya. )uatu lapisan yang kontinu mengandung
kolagen dan /aringan elastis dikenal sebagai pleura yang melapisi rongga dada
(pleura parietalis% dan menyelubungi setiap paru'paru (pleura vesiralis%.
eredaran darah paru'paru berasal dari arteri bronkilais dan arteri
pulmonalis. )irkulasi bronchial menyediakan darah teroksigenasi dari sirkulasi
sistemik dan berfungsi memenuhi kebutuhan metabolisme /aringan paru'paru.
&rteri bronchial berasal dari aortatorakalis dan ber/alan sepan/ang dinding
posterior bronkus. 9ena bronkialis yang besarmengalirkan darahnya ke dalam
4
-
7/25/2019 Bab II Atelektasis
3/29
sistem azigos, yang kemudian bermuara pada vena cava superior dan
mengembalikan darah ke atrium kanan. 9ena bronkialis yang lebih kecil akan
mengalirkan darah vena pulmonalis. Karena sirkulasi bronchial tidak berperan
pada pertukaran gas, darah yang tidak teroksigenasi mengalami pirau sekitar 2
sampai :; curah /antung. &rteri pulmonalis yang berasal dari ventrikel kanan
mengalirkan darah vena campuaran keparu'paru di mana darah tersebut
mengambil bagian dalam pertukaran gas. alinan kapiler paru'paru yang halus
mengitari dan menutupi alveolus, merupakan kontak erat yang diperlukan untuk
proses pertukaran gas antara alveolus dan darah. Darah yang teroksigenasi
kemudian dikembalikan melalui vena pulmonaliske ventrikel kiri, yang
selan/utnya membagikan kepada sel'sel melalui sirkulasi sistemik.
-
7/25/2019 Bab II Atelektasis
4/29
dalam air. )ecara histologis, alveoli mempunyai paru bayi, dengan ruang alveoli
kecil yang seragam, dilapisi dindingin septa yang tebal yang tampak kisut. Epitel
kubis yang prominem melaposi rongga alveoli dan sering terdapat edapan protein
granular bercampur dengan debris amnion dan rongga udara. &telektasi
neonatorum pada sistem, ga"at napas, telah di bahas disebelumnya.
2. &telektasis &c?uired atau Didapat
&telektasis pada de"asa, termasuk gangguan intratoraks yang
menyebabkan kolaps dari ruang udara, yang sebelumnya telah berkembang. adi
terbagi atas atelektasis absorpsi, kompresi, kontraksi dan bercak. 4stilah ini banya
menyangkut mechanisme dasar yang menyebabkan paru kolaps atau pada
distribusi dari perubahan tersebut.
Altelektasis absorpsiter/adi /ika saluran pernapasan sama sekali
tersumbat sehingga udara tidak dapat memasuki bagian distal parenkim.
3dara yang telah tersedia secara lambat laun memasuki aliran darah,
disertai dengan kolapsnya alveoli. 7ergantung dari tingkat obstruksi
saluran udara, seluruh paru, merupakan lobus yang lengkap, atau bercak
segmen dapat terlibat. enyebab tersering dari kolaps absorbsi adalah
abstruksi bronchus oleh suatu sumbatan mucus. 0al ini sering ter/adi pasca
operasi. &sma bronchial, bronkiektasis dan bronchitis akut serta kronis,
dapat pula menyebabkan obstruksi akut serta kronis. Dapat pula
menyebabkan obstruksi akut serta kronis, dapat pula menyebabkan
obstruksi karena sumbatan bahan mukopurulen. Kadang'kadang obstruksi
disebabkan oleh aspirasi benda asing atau bekuan darah, terutama pada
anak atau selama operasi rongga mulut atau anestesi. )aluran udara dapat
/uga tersumbat oleh tumor, terutama karsinoma bronkogenik dengan
pembesaran kelen/ar getah bening (seperti pada tuberculosis, contohnya%
dan oleh aneurisma pembuluh darah.
Atelektasis kompresipaling sering dihubungkan dengan penimbunan
cairan darah atau udara dalam kavum pleura, yang secara mekanis
menyebabkan kolaps paru di sebelahnya. 4ni adalah ke/adian yang sering
pada efusi pleura dari penyebab apa pun, namun mungkin yang paling
6
-
7/25/2019 Bab II Atelektasis
5/29
sering dihubungkan dengan hidrotoraks pada payah /antung kongesti.
neumotoraks dapat /uga menyebabkan atelektasis kompresi pada
penderita dengan tirah baring dan penderita denan asites, atelaktasis basal
menyebabkan posisi diafragma yang lebih tinggi.
Atelektasis kontraksiter/adi bila perubahan fibrosis pada paru dan pleura
yang menghambat ekspensi dan meningkatkan daya pegas pada ekspirasi.
Atelektasis bercakbearti adanya daeah kecil'kecil dari kolaps paru, sepeti
ter/adi pada obstruksi bronkioli yang multiple karena sekresi atau eksudat
pada kedua sindrom ga"at napas orang de"asa dan bayi. ada sebagian
kecil kasus, atelektasis ter/adi karena patogenesis tertentu yang menyertai
/elas pada dinding dada.
&telektasis didapat (ac?uired% dapat akut atau kronis. 8iasanya timbul
karena sumbatan mucus yang relatif akut, yang men/adi manifest karena
mendadak timbul sesak napas. emang peristi"a sesak napas akut dalam @5 /am
setelah satu prosedur pembedahan, hampir selalu didiagnosis sebagai atelektasis.
>ang penting adalah atelektasis dapat didiagnosis dini dan ter/adi reekspensi yang
tepat dari paru yang terkena, karena perenkim yang kolaps amit peka terhadap
infeksi yang menunggagi. &telektasis persisten segmen paru mungkin merupakan
bagian penting untuk ter/adinya karsinoma bronkogenik yang diam'diam.
8. 8erdasarkan luasnya &telektasis
1. assive atelectase, mengenai satu paru
2. )atu lobus, percabangan main bronchus
-
7/25/2019 Bab II Atelektasis
6/29
1. &telektasis lobaris ba"ah= bila ter/adi dilobaris ba"ah paru kiri, maka
akan tersembunyi dibelakang bayangan /antung dan pada foto thorak &
hamya memperlihatkan diafragma letak tinggi.
2. &telektasis lobaris tengah kanan (right middle lobe). )ering disebabkan
peradangan atau penekanan bronkus oleh kelen/ar getah bening yang
membesar.
:. &telektasis lobaris atas (upper lobe)= memberikan bayangan densitas
tinggi dengan tanda penarikan fissure interlobaris ke atas dan trakea ke
arah atelektasis.
@. &telektasis segmental= kadang'kadang sulit dikenal pada foto thora/ &,
maka perlu pemotretan dengan posisi lain seperti lateral, miring (obligue),
yang memperlihatkan bagian uang terselubung dengan penarikan fissure
interlobularis.
. &telektasis lobularis (plate like/atelektasis local). 8ila penyumbatan
ter/adi pada bronkus kecil untuk sebagian segmen paru, maka akan ter/adi
bayangan horizontal tipis, biasanya dilapangan paru ba"ah yang sering
sulit dibedakan dengan proses fibrosis. Karena hanya sebagian kecil paru
terkena, maka biasanya tidak ada keluhan.
&telektasis pada lobus atas paru kanan. Kolaps pada bagian ini meliputi
bagian anterior, superior dan medial. ada foto thorak & tergambarkan dengan
fisura minor bagian superior dan mendial yang mengalami pergeseran. ada foto
lateral, fisura mayor bergerak ke depan, sedangkan fisura minor dapat /uga
mengalamai pergeseran ke arah superior.
Klasifikasi atelektasis berdasarkan penyebabnya menurut Elizabeth .
!or"in, 2##$, ialah =
1. &telektasis Kompresi
&telektasis kompresi ter/adi ketika sumber dari luar alveolus menimpa kan
gaya yang cukup besar pada alveolus sehingga alveolus kolaps. 0al ini ter/adi /ika
dinding dada tertusuk atau terbuka, karena tekanan atmosfir lebih besar daripada
tekanan yang menahan paru mengembang ( tekanan pleura % dan dengan pa/anan
tekanan atmosfir paru akan kolaps. &telekasis kompresi /uga dapat ter/adi /ika
8
-
7/25/2019 Bab II Atelektasis
7/29
terdapat tekanan yang beker/a pada paru atau alveoli akibat pertumbuhan tumor.
Distensi abdomen, atau edema, dan pembengkakan ruang interstitial yang
mengelilingi alveolus.
2. &telektasis &bsorpsi.
&telektasis absorpsi ter/adi akibat tidak adanya udara didalam alveolus,
apabila aliran masuk udara ke dalam alveolus dihambat, udara yang sedang berada
di dalam alveolus akhirnya berdifusi keluar dan alveolus akan kolaps.
enyumbatan aliran udara biasanya ter/adi akibat penimbunan mukus dan
obstruksi aliran udara bronkus yang mengaliri suatu kelompok alveolus tertentu,
setiap keadaan menyebabkan akumulasi mukus, seperti fibrosis kistik, pneumonia,
atau bronkitis kronik, meningkatkan resiko atelektasis absorbsi. &telektasis /uga
absorpsi /uga dapat disebabkan oleh segala sesuatu yang menurunkan
pembentukan atau konsentrasi surfaktan tanpa surfaktan, tegangan permukaan
alveolus sangat tinggi. eningkatkan kemungkinan kolapsnya alveolus.
2.1.@ Etiologi
Etiologi terbanyak dari atelektasis adalah terbagi dua yaitu intrinsik dan
ekstrinsik.
&. Etiologi intrinsik atelektasis adalah sebagai berikut =
Bbstruktif =
)ebab utama dari atelektasis adalah penyumbatan sebuah bronkus.
enyumbatan /uga bisa ter/adi pada saluran pernafasan yang lebih kecil.
enyumbatan bisa disebabkan oleh adanya gumpalan lendir, tumor atau benda
asing yang terhisap ke dalam bronkus. &tau bronkus bisa tersumbat oleh sesuatu
yang menekan dari luar, seperti tumor atau pembesaran kelen/ar getah bening.
ika saluran pernafasan tersumbat, udara di dalam alveoli akan terserap ke dalam
aliran darah sehingga alveoli akan menciut dan memadat. aringan paru'paru yang
mengkerut biasanya terisi dengan sel darah, serum, lendir, dan kemudian akan
mengalami infeksi.
8ronkus yang tersumbat, penyumbatan bias berasal di dalam bronkus
seperti tumor bronkus, benda asing, cairan sekresi yang massif. Dan
9
-
7/25/2019 Bab II Atelektasis
8/29
penyumbatan bronkus akibat panekanan dari luar bronkus seperti tumor
sekitar bronkus, kelen/ar yang membesar.
eradangan intraluminar air"ay menyebabkan penumpukan sekret yang
berupa mukus.
7ekanan ekstra pulmonary, biasanya diakibatkan oleh pneumothorah,
cairan pleura, peninggian diafragma, herniasi alat perut ke dalam rongga
thorak, tumor thorak seperti tumor mediastinum.
aralisis atau paresis gerakan pernapasan, akan menyebabkan
perkembangan paru yang tidak sempurna, misalkan pada kasuspoliomyelitis dan kelainan neurologis lainnya.
-
7/25/2019 Bab II Atelektasis
9/29
diperlukan tekanan udara yang lebih besar, seperti halnya seseorang harus meniup
balon lebih keras pada "aktu mulai mengembangkan balon.
&telektasis absorpsi dapat disebabkan oleh obstruksi bronkus intrinsik atau
ekstrinsik. Bbstruksi bronkus intrinsik paling sering disebabkan oleh secret atau
eksudat yang tertahan. 7ekanan ekstrinsik pada bronkus biasanya disebabkan oleh
neoplasma, pembesaran kelen/ar getah benih, aneurisma atau /aringan parut.
ekanisme pertahanan fisiologik yang beker/a mempertahankan sterilitas
saluran nafas bagian ba"ah bertindak mencegah atelektasis dengan menghalangi
ter/adinya obstruksi. ekanisme'mekanisme yang beperan adalah ker/a gabungan
dari tangga ber/alan silia yang dibantu oleh batuk untuk memindahkan partikel'
partikel dan bakteri yang berbahaya ke dalam faring posterior, tempat partikel dan
bakteri tersebut ditelan atau dikeluarkan.
ekanisme lain yang bertu/uan mencegah atelektasis adalah ventilasi
kolateral. 0anya inspirasi dalam sa/a yang efektif untuk membuka pori'pori Kohn
dan menimbulkan ventilasi kolateral ke dalam alveolus disebelahnya yang
mengalami penyumbatan. Dengan demikian kolaps akibat absorpsi gas'gas dalam
alveolus yang tersumbat dapat dicegah (dalam keadaan normal absorpsi gas ke
dalam darah lebih mudah karena tekanan parsial total gas'gas darah sedikit lebih
rendah daripada tekanan atmosfer akibat lebih banyaknya B2yang diabsorpsi ke
dalam /aringan daripada !B2yang diekskresikan%.
)elama ekspirasi, pori'pori Kohn menutup, akibatnya tekanan di dalam
alveolus yang tersumbat meningkat, sehingga membantu pengeluaran sumbat
mucus. 8ahkan dapat dihasilkan gaya ekspirasi yang lebih besar, yaitu sesudah
bernafas dalam, glotis tertutup dan kemudian terbuka tiba'tiba seperti pada proses
batuk normal. )ebaliknya pori'pori Kohn tetap tertutup se"aktu inspirasi dangkalF
sehingga tidak ada ventilasi kolateral menu/u alveolus yang tersumbatF dan
tekanan yang memadai untuk mengeluarkan sumbat mucus tidak akan tercapai.
&bsorpsi gas'gas alveolus ke dalam aliran darah berlangsung terus, dan
mengakibatkan kolaps alveolus. Dengan keluarnya gas dari alveolus, maka tempat
yang kosong itu sedikit demi sedikit akan terisi cairan edema.
11
-
7/25/2019 Bab II Atelektasis
10/29
&telektasis pada dasar paru sering kali muncul pada mereka yang
pernapasannya dangkal karena nyeri, lemah atau peregangan abdominal. )ekret
yang tertahan dapat mengakibatkan pneumonia dan atelektasis yang lebih luas.
&telektasis yang berkepan/angan dapat menyebabkan penggantina /aringan paru
yang terserang dengan /aringan fibrosis. 3ntuk dapat melakukan tindakan
pencegahan yang memadai diperlukan pengenalan terhadap faktor'faktor yang
mengganggu mekanisme pertahanan paru normal.
&telektasis tekanan diakibatkan oleh tekanan ekstrinsik pada semua bagian
paru atau bagian dari paru, sehingga mendorong udara keluar dan mengakibatkan
kolaps. )ebab'sebab yang paling sering adalah efusi pleura, pneumothoraks, atau
peregangan abdominal yang mendorong diafragma ke atas. &telektasis tekanan
lebih /arang ter/adi dibandingkan dengan atelektasis absorpsi.
0ilangnya surfaktan dari rongga udara terminal menyebabkan kegagalan
paru untuk mengembang secara menyeluruh dan disebut sebagai mikroatelektasis.
0ilangnya surfaktan merupakan keadaan yang penting baik pada sindrom distress
pernapasan akut (&GD)% de"asa maupun bayi.
&telektasis dapat ter/adi pada satu tempat yang terlokalisir di paru, pada
seluruh lobus atau pada seluruh paru. enyebab yang palig sering adalah=
&telektasis biasanya merupakan akibat dari sumbatan bronki kecil oleh
mucus atau sumbatan bronkus besar oleh gumpalan mucus yang besar atau benda
padat seperti kanker. 3dara yang terperangkap di belakang sumbatan diserap
dalam "aktu beberapa menit sampai beberapa /am. Bleh darah yang mengalir
dalam kapiler paru. ika /aringan paru cukup lentur (pliable%, alveoli akan men/adi
kolaps.
7etapi, /ika paru bersikap kaku akibat /aringan fibrotik dan tidak dapat
kolaps, maka absorpsi udara dari alveoli menimbulkan tekanan negatif yang hebat
dalam alveoli dan mendorong cairan keluar dari kapiler paru masuk ke dalam
alveoli, dengan demikian menyebabkan alveoli terisi penuh dengan cairan edema.
4ni merupakan efek yang paling sering ter/adi bila seluruh paru mengalami
atelektasis, suatu keadaan yang disebut kolaps masif dari paru, karena kepadatan
12
-
7/25/2019 Bab II Atelektasis
11/29
dinding dada dan mediastinum memungkinkan ukuran paru berkurang hanya kira'
kira separuh dari normal, dan tidak mengalami kolaps sempurna.
Efek terhadap fungsi paru seluruhnya disebabkan oleh kolaps masif
(atelektasis% pada suatu paru dilukiskan pada gambar diba"ah ini. Kolaps /aringan
paru tidak hanya menyumbat alveoli tapi hampir selalu /uga meningkatkan
tahanan aliran darah yang melalui pembuluh darah paru. eningkatan tahanan ini
sebagian te/adi karena kolaps itu sendiri, yang menekan dan melipat pembuluh
darah sehingga volume paru berkurang. )elain itu, hipoksia pada alveoli yang
kolaps menyebabkan vasokonstriksi bertambah.
&kibat vasokonstriksi pembuluh darah, maka aliran darah yang melalui
paru atelektasis men/adi sedikit kebanyakan darah mengalir melalui paru yang
terventilasi sehingga te/adi aerasi dengan baik. ada keadaan diatas lima per enam
darah mengalir melalui paru yang teraerasi dan hanya satu per'enam melalui paru
yang tidak teraerasi. )ebagai akibatnya, rasio ventilasiCperkusi seluruhnya hanya
sedang sa/a, sehingga darah aorta hanya mempunyai sedikit oksigen yang tidak
tersaturasi "alaupun ter/adi kehilangan ventilasi total pada satu paru.
)ekresi dan fungsi surfaktan dihasilkan oleh sel'sel epitel alveolus spesifik
ke dalam cairan yang melapisi alveoli. Hat ini menurunkan tegangan permukaan
pada alveoli 2 sampai 1# kali lipat, yang memegang peranan penting dalam
mencegah kolapsnya alveolus.
7etapi, pada berbagai keadaan, seperti penyakit membrane hialine (/uga
disebut sindrom ga"at napas%, yang sering ter/adi pada bayi'bayi premature yang
baru lahir, /umlah surfaktan yang disekresikan oleh alveoli sangat kurang.
akibatnya tegangan permukaan cairan alveolus meningkat sangat tinggi sehingga
menyebabkan paru bayi cenderung mengempis, atau men/adi terisi cairan,
kebanyakan bayi ini mati lemas karena bagian paru yang atelektasis men/adi
semakin luas.
ada atelektasis tekanan diakibatkan oleh tekanan ekstrinsik pada semua
bagian paru atau bagian dari paru, sehingga mendorong udara keluar dan
mengakibatkan kolpas. )ebab'sebab yang paling sering adalah efusi pleura,
13
-
7/25/2019 Bab II Atelektasis
12/29
pneumotoraks, atau peregangan abdominal yang mendorong diapragma keatas.
&telektasis tekanan lebih /arang ter/adi di bandingkan dengan atelektasis absorbsi.
8erbeda dengan atelektasis absorpsi, pada atelektasis kompresi (tekanan%
ter/adi akibat adanya tekanan ekstrinsik pada bagian paru, sehingga mendorong
udara keluar dan menyebabkan bagian tersebut kolaps. 7ekanan ini biasa ter/adi
akibat efusi pleura, pneumotoraks atau peregangan abdominal yang mendorong
diafragma ke atas.
2.1. enifestasi Klinis
&telektasis dapat ter/adi secara perlahan dan hanya menyebabkan sesak
nafas yang ringan. enderita sindroma lobus medialis mungkin tidak mengalami
ge/ala sama sekali, "alaupun banyak yang menderita batuk'batuk pendek.
&.
-
7/25/2019 Bab II Atelektasis
13/29
2.1.I enatalaksanaan
7u/uan pengobatan adalah mengeluarkan dahak dari paru'paru dan
kembali mengembangkan /aringan paru yang terkena.
7indakan yang biasa dilakukan =
8erbaring pada sisi paru'paru yang sehat sehingga paru'paru yang terkena
kembali bisa mengembang
enghilangkan penyumbatan, baik melalui bronkoskopi maupun prosedur
lainnya
+atihan menarik nafas dalam ( spirometri insentif % erkusi (menepuk'nepuk% dada untuk mengencerkan dahak
ostural drainase
&ntibiotik diberikan untuk semua infeksi
engobatan tumor atau keadaan lainnya
ada kasus tertentu, /ika infeksinya bersifat menetap atau berulang,
menyulitkan atau menyebabkan perdarahan, maka biasanya bagian paru'
paru yang terkena mungkin perlu diangkat.
)etelah penyumbatan dihilangkan, secara bertahap biasanya paru'paru
yang mengempis akan kembali mengembang, dengan atau tanpa pembentukan
/aringan parut ataupun kerusakan lainnya.
enatalaksaan &telektasis meliputi langkah atau tindakan sebagai berikut=
1. edis
emeriksaan bronkoskopi
emberian oksigenasi
emberian terapi simtomatis (anti sesak, bronkodilator, antibiotik dan
kortikosteroid%
isioterafi (masase atau latihan pernapasan% emeriksaan bakteriologis
2. Kepera"atan
7eknik batuk efektif
egaturan posisi secara teratur
elakukan postural drainase dan perkusi dada
elakukan penga"asan pemberian medikasi secara teratur
2.1.5 Komplikasi
15
-
7/25/2019 Bab II Atelektasis
14/29
ada pasien yang mengalami atelektasis maka akan ter/adi =
1. neumothoraks
neumothoraks adalah adanya udara dalam rongga pleura di mana
masukan udara ke dalam rongga pleura, dapat dibedakan men/adi pneumothorak
spontan, udara lingkungan keluar masuk ke dalam rongga pleura melalui luka
tusuk, misalnya udara melalui mediastinum yang disebabkan oleh trauma.
2. Efusi pleura
&telektasis yang berkepan/angan dapat menyebabkan penggantian
/aringan paru yang terserang dengan /aringan fibrosis dan /uga atelektasis dapat
menyebabkan pirau (/alan pengalihan% intrapulmonal (perfusi ventilasi% dan bila
meluas, dapat menyebabkan hipoksemia.
2.1.$ emeriksaan enun/ang
1. emeriksaan diagnostik
a. Gadiologi Konvensial
emeriksaan rontgen thoraks adakalanya dapat memberikan petun/uk
untuk mendiagnosis atelektasis. 8entuk'bentuk kolaps pada atelektasis secara
klinis dan radiologi, sebagai berikut=
Kolaps paru menyeluruh
Bpasifikasi hemithoraks
ergeseran mediastinum ke sisi yang terkena
Diafragma terangkat
16
-
7/25/2019 Bab II Atelektasis
15/29
-
7/25/2019 Bab II Atelektasis
16/29
Bpasitas kabur terlihat dibagian atas, tengah dan kadang'kadang pada
daerah ba"ah Bpasitas yang paling padat di dekat hilus
Kadang seperti nodus limfatik yang mengalami klasifika
Kolaps paru menyeluruh
Bpasifikasi hemithoraks
&danya herniasi di kedua paru retrosternal dan refleksi azygo'
esofagus. Esophagus berisi sedikit udara
2.
:.
@.
-
7/25/2019 Bab II Atelektasis
17/29
2.2.1 engka/ian
&. 4ndentitas
6ama=
3mur= ter/adi pada bayi yang baru lahir, anak'anak atau pada usia tua
enis kelamin= bisa ter/adi pada pria dan "anita
eker/aan= biasanya ter/adi pada orang yang beker/a pada daerah dengan
polusi tinggi
8. Keluhan utama
ada atelektasis keluhan utama yang dirasakan adalah =
)esak nafas 6yeri dada
!. Gi"ayat penyakit sekarang
asien merasakan sesak nafas, setelah beraktivitas dan merasakan nyeri
dada pada bagian yang terkena atelektasis.
D. Gi"ayat penyakit keluarga
asien tidak mempunyai penyakit menurun.
E. Gi"ayat penyakit dahulu
ada saat lahir pasien pernah mengalami kelainan yaitu setelah lahir belum
sempat ter/adi tangis yang pertama.
. Gi"ayat psiko social
asien merasakan cemas karena mengalami nyeri
asien /arang berkomunikasi dengan lingkungan sekitar
-
7/25/2019 Bab II Atelektasis
18/29
7D = hipertensi
) = hipertermi :$L!
GG = dipsnea :#MCmnt
6 = takikardi 1:#MCmnt
4nspeksi A berkurangnya gerakan pada sisi yang sakit,
adanya sianosis pada bibir dan u/ung /ari
pasien terlihat pucat
alpasi A fremitus berkurang, trakea dan /antung bergeser
erkusi A batas /antung dan mediastinumm akan bergeser, letak
diagfragma meninggi
&uskultasi A suara nafas melemah,dan terdengar ronki
2.2.2 Diagnosa Kepera"atan
1. ola nafas tak efektif bCd perubahan tekanan paru
2. 8ersihan /alan nafas inefektif bCd akumulasi mukus pada bronkus
:.
-
7/25/2019 Bab II Atelektasis
19/29
Bbservasi tanda dan ge/ala sianosis
8erikan terapi oksigenasi
Bbservasi tanda'tanda vital
Bbservasi timbulnya gagal nafas.
Kolaborasi dengan tim medis dalam
memberikan pengobatan
ada sumbatan proses respirasi dapat
ber/alan dengan lancar.
)ianosis merupakan salah satu
tanda manifestasi ketidakadekuatan
suply B2 pada /aringan tubuh
perifer
emberian oksigen secara ade?uat
dapat mensuplai dan memberikan
cadangan oksigen, sehingga
mencegah ter/adinya hipoksia. Dyspneu, sianosis merupakan tanda
ter/adinya gangguan nafas disertai
dengan ker/a /antung yang menurun
timbul takikardia dan capilary refill
time yang meman/angClama.
Ketidakmampuan tubuh dalam
proses respirasi diperlukan
intervensi yang kritis dengan
menggunakan alat bantu pernafasan
(mekanical ventilation%.
engobatan yang diberikan berdasar
indikasi sangat membantu dalam
proses terapi kepera"atan
2. $ersihan %alan napas inefektif b/d akumulasi mukus pada bronkus
7u/uan & )etelah dilakukan tindakan kepera"atan, pasien
menun/ukan perilaku mencapai bersihan /alan nafas.
Kriteria hasil= Klien dapat mempertahankan /alan nafas secara
efektif
ITE!"ESI !ASI#AL
&uskultasi bunyi nafas.catat adanya
bunyi nafas, misal= mengi ,ronki.
8eberapa dera/at spasme
bronkus ter/adi dengan obtruksi
21
-
7/25/2019 Bab II Atelektasis
20/29
Ka/i frek"ensi kedalaman pernafasan
dan gerakan dada, dan a/arkan teknik
batuk efektif
Bbservasi "arna kulit,membran
mukosa, dan kuku
8erikan cairan sedikitnya 2## mlChari,
kecuali kontra indikasi,ta"arkan air
hangat.
/alan nafas dan terdapat nafas
adventisius.
ernafasan dangkal dan gerakan
dada tidak simetris sering
ter/adi karena
ketidaknyamanan gerakan
dinding dadaCcairan paru.
!airan (khususnya air
hangat%memobilisasi
)ianosis kuku menun/ukan
adanya vasokontruksi,sianosis
membram mukosa dan kulit
sekitar mulut menun/ukan
hipoksemia sistemik
'. (an))uan pertukaran )as b/d ketidak seimban)an *entilasi dan
perfusi
7u/uan= )etelah dilakukan tindakan kepera"atan, pasien menun/ukan
perbaikan ventilasi dan oksigenasi /aringan
Kriteria hasil= ertukaran gas dapat dipertahankan
ITE!"ESI !ASI#AL
ka/i frekuensi kedalaman
pernafasan.
7inggikan kepala tempat tidur bantu
pasien memilih posisi yang mudah
untuk bernafas. Dorong pasien
untuk penafasan dalam atau nafas
bibir.
&uskultasi bunyi nafas,cacat area
penurunan aliran udara Cbunyi
tambahan, (ronki,mengi,redup%.
3ntuk mengevaluasi dera/at
distres pernafasan pernafasan
atau proses penyakit .
engiriman oksigen dapat di
perbaiki dengan posisi duduk
tinggi dan latihan nafas untuk
menurunkan kolaps /alan nafas.
8unyi nafas mungkin redup
karena penurunan aliran
udara,adanya mengi
mengindikasikan spasme
22
-
7/25/2019 Bab II Atelektasis
21/29
Evaluasi tingkat toleransi aktivitas.
alpasi fremitus (getaran vibrasi
pada saat palpasi%.
&"asi tanda O tanda vital dan irama
/antung.
&"asi Cgambaran seri
-
7/25/2019 Bab II Atelektasis
22/29
antau 779
8erikan tindakan nyaman, seperti
relaksasi
7a"arkan pembersihan mulut
dengan sering
Kolaborasi = berikan analgetik dan
antitusif sesuai indikasi
beberapa dera/at pada penyakit pada
sistem respirasi
erubahan frekuensi /antung atau
7D menun/ukan bah"a pasien
mengalami nyeri, khususnya bila
alasan lain untuk perubahan tanda
vital telah terlihat
7indakan non'analgetik diberikan
dengan sentuhan lembut dapat
menghilangkan ketidaknyamanan
dan memperbesar efek terapi
analgesik
ernapasan mulut dan terapo
oksigen dapat mengiritasi dan
mengerikan membran mukosa,
potensial ketidaknyamanan umum.
Bbat ini dapat digunakan untuk
menekan batuk non'produktifC
paroksismal atau menurunkan
mukosa berlebihan, meningkatkan
kenyamananC istirahat umum.
-. utrisi kuran) dari kebutuhan b/d penurunan napsu makan
7u/uan = )etalah diberikan tindakan kepera"atan, pasien menun/ukan
peningkatan napsu makan
Kriteria hasil =
empertahankanCmeningkatkan berat badan
6utrisi pasien tercukupi dan seimbang
ITE!"ESI !ASI#AL
4dentifikasi faktor yang
menimbulkan anoreksia, mualC
muntah. isal= sputum banyak,
dipsnea berat, nyeri.
ilihan intervensi tergantung pada
penyebab masalah
24
-
7/25/2019 Bab II Atelektasis
23/29
8erikan "adah tertutup untuk
sputum dan buang seseringmungkin. 8erikanC bantu kebersihan
mulut setelah muntah.
ad"alkan pengobatan pernapasan
sedikitnya 1 /am sebelum makan
&uskultasi bunyi usus. BbservasiC
palpasi distensi abdomen.
8erikan makan porsi kecil dan
sering termasuk makanan kering
(roti panggang, krekers% danC atau
makanan yang menarik untuk
pasien Evaluasi status nutrisi umum, ukur
berat badan dasar.
enghilangkan tanda bahaya, rasa,
bau dari lingkungan pasien dandapat menurunkan mual.
enurunkan efek mual yang
berhubungan dengan pengobatan ini
8unyi usus mungkin menurunkanC
tak ada bila proses infeksi beratC
meman/ang. Distensi abdomen
ter/adi sebagai akibat menelan
udara atau menun/ukan pengruh
toksin bakteri pada saluran
-
7/25/2019 Bab II Atelektasis
24/29
dan perubahan tanda vital selama dan
setelah aktivitas.
8erikan lingkungan yang tenang dan
batasi pengun/ung selama fase akut
sesuai indikasi.
8antu pasien memilih posisi yang
nyaman untuk istirahat dan tidur.
enurunkan distres dan
rangsangan yang berlebihan
atau meningkatkan istrahat.
embuat pasien nyaman apa
bila kepala ditinggikan, tidur
dikursi atau menunduk ke depan
me/a atau bantal.
. Kuran) pen)etahuan b/d kuran) informasi tentan) proses pen,akit
dan pen)obatan
7u/uan = setelah dilakukan tindakan kepera"atan, pasien menyatakan
pemahaman proses penyakit dan proses pengobatanC kepera"atan
Kriteria hasil =
asien dapat mengetahui tentang proses penyakit
Dapat men/alani aktivitas tanpa ada kecemasan karena ketidak
tahuan tentang proses penyaki
Dapat melakukan perubahan pola hidup dan berpatisifasi dalam
program pengobatan
ITE!"ESI !ASIA#AL
Ka/i fungsi normal paru, patologi
kondisi.
Diskusikan aspek ketidakmampuan
dari penyakit, lamanya
penyembuhan, dan harapan
kesembuhan. 4ndentifikasi pera"tan
diri dan kebutuhanC sumber
pemeliharaan rumah.
8erikan informasi dalam betunk
eningkatkan pemahaman situasi
yang ada dan penting
menghubungkannya dengan
program pengobatan
4formasi dapat meningkatkan
koping dan membantu menurunkan
ansietas.
Kelemahan dan depresi dapat
26
-
7/25/2019 Bab II Atelektasis
25/29
tertulis dan verbal
7ekankan pentingnya melan/utkan
bantuk efektifC latihan pernapasan
mempengaruhi kemampuan unutk
mengasilimasi informasiC mengikuti
program medik
)elama a"al '5 minggu setelah
pulang, pasien beresiko masih
untuk kambuh
2.2.@ 4mplementasi
1. Pola nafas tak efektif b/d perubahan tekanan paru
erikan informasi pada pasien tentang penyakitnya
engatur posisi semi fo"ler
engobservasi tanda dan ge/ala sianosis
emberikan terapi oksigenasi
engobservasi tanda'tanda vital
engobservasi timbulnya gagal nafas.
8erkolaborasi dengan tim medis dalam memberikan pengobatan
2. $ersihan %alan nafas inefektif b/d akumulasi mukus pada bronkus
engauskultasi bunyi nafas.catat adanya bunyi nafas, misal= mengi
,ronki.
engka/i frek"ensi kedalaman pernafasan dan gerakan dada, kemudian
a/arkan teknik batuk efektif.
engobservasi "arna kulit,membran mukosa, dan kuku
emberikan cairan sedikitnya 2## mlChari, kecuali kontra
indikasi,ta"arkan air hangat.
'. (an))uan pertukaran )as b/d *entilasi dan perfusi tidak seimban)
engka/i frekuensi kedalaman pernafasan.
eninggikan kepala tempat tidur bantu pasien memilih posisi yang
mudah untuk bernafas. Dorong pasien untuk penafasan dalam atau
nafas bibir.
engauskultasi bunyi nafas,cacat area penurunan aliran udara Cbunyi
tambahan, (ronki,mengi,redup%.
engevaluasi tingkat toleransi aktivitas.
empalpasi fremitus (getaran vibrasi pada saat palpasi%.
27
-
7/25/2019 Bab II Atelektasis
26/29
enga"asi tanda O tanda vital dan irama /antung.
enga"asi seri
-
7/25/2019 Bab II Atelektasis
27/29
enekankan pentingnya melan/utkan bantuk efektifC latihan pernapasan
2.2. Evaluasi
1. DM 1= pola napas pasien dapat teratasiC kembali men/adi efektif.
2. DM 2= bersihan /alan napas pasien teratasiC kembali men/adi efektif
:. DM := kerusakan pertukaran gas teratasi, dan adanya perbaikan ventilasi dan
oksigenisasi /aringan.
@. DM @= nyeri yang diderita pasien hilang, teratasi dan terkontrol
. DM = pasien menun/ukan napsu makannya membaik dan berat badan
meningkat.
. DM = pasien menun/ukan peningkatan aktivitas
I. DM I= pasien lebih tenang dan memahami proses penyakit
29
-
7/25/2019 Bab II Atelektasis
28/29
$A$ III
PE3T3P
:.1 KE)43+&6
&telektasis adalah pengkerutan sebagian atau seluruh paru'paru akibat
penyumbatan saluran udara (bronkus maupun bronkiolus% atau akibat pernafasan
yang sangat dangkal.
Diagnosa atelektasis ditegakkan berdasarkan ge/ala klinis dan hasil
pemeriksaan fisis. )ecara radiograf akan menun/ukkan suatu bayangan yang
homogen dengan tanda pengempisan lobusEtiologi atelektasis merupakan akibat suatu kelainan paru yang dapat
disebabkan bronkus yang tersumbat, tekanan ekstra pulmonary, paralisis,
hambatan gerak pernafasan oleh efusi pleura. ada umumnya atelektasis yang
ter/adi pada penyakit tuberculosis, limfoma, neoplasma, asma dan penyakit yang
disebabkan infeksi misalnya bronchitis, bronkopmeumonia, dan lain'lain /arang
menimbulkan ge/ala klinis yang /elas, kecuali /ika ada obstruksi pada bronkus
utama. ika daerah atelektsis itu luas dan ter/adi sangat cepat akan ter/adi dispnea
dengan pola pernapasan yang cepat dan dangkal, takikardi dan sering sianosis,
temperatur yang tinggi, dan /ika berlan/ut akan menyebabkan penurunan
kesadaran atau syok.
:.2 )&G&6
&telektasis merupakan penyakit yang harus ditangani dengan cepat dan
tepat karena sebagian angka mortalitas dari penyakit gangguan pola nafas adalah
30
-
7/25/2019 Bab II Atelektasis
29/29
penyakit atelektasis. enanganan yang baik dan pendiagnosaan yang tepat akan
memberiakan ketepatan dalam pencegahan penyakit ini.
)ebagai tim kesehatan agar lebih bisa meningkatkan pengetahuan
tentangatelektasis dan problem solving yang efektif dan /uga sebaiknya kita
memberikan informasi atau health education mengenai atelektasis kepada
para orangtua terhadap anak yang utama.
asyarakat sebaiknya mengindari hal'hal yang dapat memicu
ter/adinyaatelektasis dan meningkatkan pencegahaan.