at thaariq 11 edit_260907

27
INTERPRETASI ILMIAH LANGIT YANG MENGANDUNG HUJAN DALAM AL QUR’AN SURAT ATH THAARIQ AYAT 11 KARYA TULIS Diajukan Untuk Mengikuti Lomba Karya Tulis (LKT) Peningkatan Keimanan Dan Ketaqwaan (Imtaq) Siswa (Integrasi Imtaq Dan Iptek) Bagi Siswa SMP/SMA/SMK/SLB 2007 Oleh : Arpian Herponi NIS : 8862 DINAS PENDIDIKAN NASIONAL SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 2 1

Upload: wiswisnu

Post on 23-Jan-2016

218 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

At Thaariq 11 Edit_260907

TRANSCRIPT

Page 1: At Thaariq 11 Edit_260907

INTERPRETASI ILMIAH LANGIT YANG

MENGANDUNG HUJAN DALAM AL QUR’AN

SURAT ATH THAARIQ AYAT 11

KARYA TULIS

Diajukan Untuk Mengikuti Lomba Karya Tulis (LKT)

Peningkatan Keimanan Dan Ketaqwaan (Imtaq) Siswa

(Integrasi Imtaq Dan Iptek) Bagi Siswa SMP/SMA/SMK/SLB

2007

Oleh :

Arpian Herponi

NIS : 8862

DINAS PENDIDIKAN NASIONAL

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 2

KOTA BENGKULU

2007

1

Page 2: At Thaariq 11 Edit_260907

HALAMAN PENGESAHAN

“INTERPRETASI ILMIAH LANGIT YANG

MENGANDUNG HUJAN DALAM AL QUR’AN

SURAT ATH THAARIQ AYAT 11”

KARYA TULIS

Diajukan Untuk Mengikuti Lomba Karya Tulis (LKT)

Peningkatan Keimanan Dan Ketaqwaan (Imtaq) Siswa

(Integrasi Imtaq Dan Iptek) Bagi Siswa SMP/SMA/SMK/SLB

2007

Oleh :

Arpian Herponi

NIS : 8862

Telah diperiksa dan disahkan, di Bengkulu pada tanggal 28 September 2007

2

Mengetahui,Kepala SMAN 2

Yunirhan, M.Pd

NIP : 131575640

Pembimbing,

Yunial Fahmi, S.Pd

NIP : 450010529

Page 3: At Thaariq 11 Edit_260907

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, karena berkat

rahmat dan ridho-Nya maka penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini, yang

berjudul : “ Interpretasi Ilmiah Langit Yang Mengandung Hujan Dalam Al

Qur’an”.

Dalam karya tulis ini dijelaskan mengenai penyebab Allah SWT

menurunkan hujan, apa manfaatnya bagi makhluk ciptaan-Nya, dan beberapa hal

yang menyebabkan mengapa bumi ini menjadi planet yang layak huni untuk

makhluk hidup.

Penulis menyadari bahwa karya tulis ini jauh dari sempurna, dari segi

penyajian maupun dari segi penulisan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang

bersifat membangun akan diterima dengan senang hati demi kesempurnaan karya

tulis berikutnya.

Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyelesaian karya tulis

ini, antara lain kepada :

1) Bapak Yunirhan, M.Pd selaku kepala SMAN 2 kota Bengkulu,

2) Bapak Yunial Fahmi, S.Pd selaku guru pembimbing,

3) Rekan-rekan seperjuangan yang telah memberikan motivasi,

4) Pihak-pihak yang disini tidak dapat disebutkan satu-persatu.

Semoga Allah SWT memberikan balasan yang sesuai dengan bantuan yang

telah diberikan.

Akhirnya, penulis berharap semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi kita

semua dalam menambah keimanan dan ketaqwaan kita kepada-Nya..

Bengkulu, September 2007

Penulis

3

Page 4: At Thaariq 11 Edit_260907

BAB I

PENDAHULUAN

I.I Latar Belakang

Allah SWT menciptakan segala sesuatu itu telah memiliki perhitungan

yang matang. Tak ada sesuatu apapun yang ia ciptakan ataupun ia lakukan itu

merupakan perbuatan atau tindakan yang sia-sia. Begitu pun dengan penciptaan

bumi, Allah menciptakannya tidak dengan sia-sia. Allah SWT menciptakan bumi

ini adalah tentunya adalah untuk kesejahteraan semua makhluk hidup yang hidup

di dalam ruang bumi ini.

Dalam penciptaan bumi sungguh Allah maha bijaksana, dengan membagi

bumi ini menjadi tiga bagian besar yakni, bagian udara, daratan, dan bagian

perairan sehingga dengan di bagianya bumi ini menjadi tiga bagian tersebut maka

makhluk hidup yang ada dapat menyesuaikan tempat habitatnya apakah di udara,

di daratan atau di perairankah ia dapat bertahan hidup.

Dari ketiga bagian bumi tersebut, bagian perairan merupakan bagian bumi

yang memiliki wilayah paling luas. Dari luas permukaan bumi, wilayah atau

bagian perairan luasnya mencapai 70%. Dari luas wilayah perairan tersebut,

wilayah perairan ini kembali di bagi menjadi beberapa bentuk, baik perairan yang

berbentuk paling luas seperti perairan yang berbentuk lautan atau samudera,

sungai, danau, waduk dan bentuk perairan lainnya.

Dalam Al Qur’an surat Al Mukminuun ayat 18 Allah SWT berfirman :

Artinya :

“Dan kami turunkan air dari langit menurut suatu ukuran; lalu kami jadikan air itu menetap di bumi, dan Sesungguhnya kami benar-benar berkuasa menghilangkannya.” (Q.S. Al Mukminuun : 18).

Dari firman Allah SWT di atas dapat kita ketahui bersama bahwa Allah

yang telah menurunkan hujan sehingga membentuk perairan yang ada di

permukaan bumi ini, baik yang berbentuk lautan, sungai dan lain-lainnya itu. Oleh

karena Allah SWT sendirilah yang menciptakan perairan melalui turunnya hujan

4

Page 5: At Thaariq 11 Edit_260907

maka, tak salah bila wilayah perairan yang ada di permukaan bumi ini keadaannya

selalu dalam keadaan seimbang.

Dalam surat Al Mulk Allah SWT berfirman :

Artinya:“Yang Telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka Lihatlah berulang-ulang, Adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang?” (Q.S. Al Mulk : 3)

Penelitian terakhir juga menyebutkan bahwa jumlah air yang di uapkan

dari sumber-sumber air yang ada di permukaan bumi seperti laut, sama dengan

jumlah air yang yang akan di embunkan bahkan akan di turunkan kembali dalam

bentuk hujan. Sehingga dapa kita katakan bahwa jumlah air yang ada di

permukaan bumi ini jumlahnya selalu konstan.

Namun, ada beberapa hal yang perlu kita ketahui dan kita sadari bersama,

jumlah air dalam keadaan seimbang hanya dapat terjadi jika keseimbangan alam

sekitar kita ini tidak terganggu.

Dewasa ini banyak faktor yang menyebabkan perubahan keseimbangan

jumlah air yang terdapat di permukaan bumi. Rusaknya keseimbangan ini dapat

berubah jumlah air yang meningkat ataupun jumlah air yang menurun.

Sayangnya sekarang ini banyak orang-orang yang belum paham akan

hikmah dari di turunkannya air dalam keadaan seimbang. Masih banyak yang

menganggap fenomena-fenomena alam itu merupakan suatu kejadian alam yang

biasa.

I. II Rumusan Masalah

Perumusan masalah yang dikaji dalam penulisan ini antara lain:

1.

1. Bagaimana tinjauan ilmiah tentang fenomena alam yang sudah ditetapkan

oleh Allah SWT dalam surat At Thaariq ayat 11?

2. Apa manfaat dari fenomena alam menurunkan air hujan, bagi bumi dan

makhluk hidup serta keterkaitannya dengan materi pelajaran fisika di

kelas?

5

Page 6: At Thaariq 11 Edit_260907

3. Adanya anggapan bahwa hal-hal yang disebutkan dalam Al Qur’an tidak

dapat diterima oleh akal secara logis sehingga menimbulkan keraguan

akan kebenaran Al Qur’an sebagai firman Allah SWT.

I.III Tujuan

Tujuan yang dapat penulis harapkan dari tulisan ini ialah dapat

memberikan interpretasi ilmiah surat At Thaariq ayat 11 yang berisikan tentang

kekuasaan Allah menurunkan air. Dengan adanya hal di atas tentunya kita dapat

mempercayai dan memahami benar bahwa Allah SWT lah yang ada di balik

semua hal yang ada di dunia ini. sehingga diharapkan kita dapat meningkatkan

kwalitas dan kuantitas keimanan dan ketaqwaan kita kepada-Nya.

I. IV Manfaat Penulisan

Karya tulis ini diharapkan dapat meningkatkan kwalitas dan kuantitas

keimanan dan ketaqwaan kita kepada-Nya.

BAB II

TINJUAN PUSTAKA

6

Page 7: At Thaariq 11 Edit_260907

II.I. Al Quran

II.I.I Al Qur’an sebagai bahan kajian Universal

Sebelum membahas lebih lanjut ada baiknya agar kita

lebih memahami kita memahami definisi dari Qur’an itu sendiri.

Dalam Al Qur’an sendiri Al Qur’an di definisikan sebagai berikut

:

�ق�ين� (٢) �مت ل ل هد�ى ف�يه� �ب� ي ر� � ال �اب �ت �ك ال �ك� ذ�ل

�اهم� (٣) ق�ن ز� ر� و�م�م�ا الص�الة� ق�يمون� و�ي �ب� �غ�ي �ال ب ون� ؤ�م�ن ي �ذ�ين� ال

نف�قون� ي

ة� (٤) �اآلخ�ر� و�ب �ك� �ل ق�ب م�ن نز�ل� أ و�م�ا �ك� �ي �ل إ نز�ل� أ �م�ا ب ون� ؤ�م�ن ي �ذ�ين� وال

ون� وق�ن ي هم�

�حون� (٥) �مف�ل ال هم �ك� ئ ـ� و�ل و�أ ه�م� ب ر� م ن هد�ى ع�ل�ى �ك� ئ ـ� و�ل

أ

Artinya: “Kitab (Al Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa. (Yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka. Dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Qur’an) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat”. (Al Baqarah: 2-4)

Dari ayat di atas dapatlah kita menyimpulkan sendiri bahwa Al Qur’an itu

adalah kitab yang di turunkan Allah sebagai petunjuk bagi orang-orang yang

bertaqwa. Definisi lebih lanjut terdapat dalam surat Shaad ayat 29 dan surat Al

Haqqah ayat 40.

وا (٢٩) و�ل أ �ر� �ذ�ك �ت �ي و�ل �ه� �ات آي وا �ر �د�ب ي ل Eك �ار� مب �ك� �ي �ل إ �اه �ن ل �نز� أ Eاب� �ت ك

�اب� �ب �ل األ�

Artinya: “Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh

dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan

7

Page 8: At Thaariq 11 Edit_260907

supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai

pikiran”. (Shaad: 29)

(٤٠) J �ر�يم ك Jولس ر� �ق�و�ل ل �ه �ن إ

Artinya: “Sesungguhnya Al Qur’an itu adalah benar-benar wahyu (Allah yang diturunkan kepada) Rasul yang mulia”. (Al Haqqah : 40)

Secara Lugnawy (bahasa) Al Qur’an berarti saling berkaitan, berhubungan

antara satu ayat dengan ayat lain, dan berarti pula bacaan. Semua pengertian ini

memperlihatkan kedudukan Al Qur’an sebagai kitabullah yang ayat-ayat dan

surat-suratnya saling berhubungan, dan ia merupakan bacaan bagi kaum

muslimin.

Dari segi istilah para ahli memberikan definisi Al Qur’an sebagai berikut

:

Menurut Manna’ Al-Qaththan, Al Qur’an adalah kalamullah yang diturunkan

kepada Muhammad SAW dan membacanya adalah ibadah. Menurut Al-Zarqani,

Al Qur’an itu adalah lafal yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, dari

permulaan surat Al Fatihah sampai akhir surat An Naas. Sedangkan menur

bdul Wahhab Khallaf, Al Qur’an adalah firman Allah yang diturunkan kepada

hati Rasulllah, Muhammad bin Abdullah melalui Al-Ruhul Amin.

Dari ketiga definisi dari para ahli di atas dapat di hubungkan secara logis, dan

ternyata antara satu dan lainnya, nampak saling melengkapi, dan definisi ketiga

tampaknya lebih lengkap.

II.I.II Kandungan Al Qur’an :

Dalam buku (integrasi budi pekerti dalam pendidikan agama

islam, Drs. H. Khuslan, M.Si dan Abdurrohim Sa’id, S.g,2004, hal 43) di

sebutkan bahwa Al Qur’an secara garis besar di bagi dalam 3 kelompok

bahasan yaitu pokok bahasan mengenai prinsip-prinsip akidah (keimanan),

pokok bahasan mengenai prinsip-prinsip ibadah, dan pokok bahasan

mengenai prinsip-prinsip syariat.

Dalam buku tersebut juga di katakan :

8

Page 9: At Thaariq 11 Edit_260907

“Tidak ada perselisihan di antara kaum muslimin tentang Al Qur’an. Al Qur’an merupakan sumber hukum yang amat kuat untuk mencapai keselamatan dan kesejahteraan hidup di dunia dan akhirat. Di samping kandungannya yang lengkap, yakni mencakup segala aspek kehidupan manusia, Al Qur’an juga memiliki nilai-nilai universal yang berlaku kapan pun dan di mana pun”

II.I.III Al Qur’an dan Iptek

Dalam Al Qur’an banyak sekali yang dapat di jadikan sebagai

suatu bahan sumber ilmu pengetahuan. Banyak sekali pengetahuan

yang dapat kita temukan melalui membaca Al Qur’an, dalam hal ini

seperti yang akan kita bahas yang terdapat pada surat At Thaariq ayat

11. Telah di sebutkan bahwa Allah SWT telah mengatur turunnya

hujan yang menyebabkan adanya air di permukaan bumi. Walaupun

ayat tersebut telah di turunkan sejak 14 abad dahulu, dan pada saat ini

ternyata ayatullah tersebut sangat sesuai dengan fakta, baik fakta dari

segi iptek hingga di kembalikan ke fakta kebenaran Al Qur’an itu

sendiri. Maka jelaslah bahwa Al Qur’an dan Iptek memiliki hubungan

yang sangat erat.

II.I.IV Al Qur’an dan Air

Air merupakan komponen utama dalam penyusunan struktur

kehidupan makhluk hidup. Dalam buku Harold J Morowitz, Cosmic

Jot and Local Pain, NewYork : Scribner,1987, h. 152-153, di sebutkan

bahwa :

“Beberapa tahun yang lalu telah menyaksikan berkembangnya penelitian pada sifat air yang baru dipahami (yakni. hantaran proton) yang agaknya hampir unik dimiliki senyawa ini,yang merupakan unsur kunci dalam pemindahan energi biologis, dan hampir pasti penting bagi bermulanya kehidupan. Semakin kita tahu, semakin sebagian kita terkesan pada kecocokan alam yang amat tepat……….”

Dalam Al Qur’an juga di sebutkan betapa pentingnya air bagi makhluk

hidup. Di jelaskan dalam surat An Naml ayat 60 Allah SWT berfirman :

9

Page 10: At Thaariq 11 Edit_260907

Artinya : “Atau siapakah yang Telah menciptakan langit dan bumi dan yang menurunkan air untukmu dari langit, lalu kami tumbuhkan dengan air itu kebun-kebun yang berpemandangan indah, yang kamu sekali-kali tidak mampu menumbuhkan pohon-pohonnya? apakah disamping Allah ada Tuhan (yang lain)? bahkan (sebenarnya) mereka adalah orang-orang yang menyimpang (dari kebenaran).”( Q.S. An Naml : 60)

Surat Al Baqarah ayat 22 :

Artinya :“Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezki untukmu; Karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu Mengetahui.(Q.S. Al Baqarah : 22).

Dari fakta-fakta di atas dapatlah kita lihat dan simpulkan betapa eratnya

arti penting air dalam semua aspek kehidupan, seperti yang telah di jelaskan di Al

Qur’an yang di perkuat dengan penelitian dari para ahli.

II.II Hidrosfer

Dalam buku geografi 1, suhadi S.Pd,,2004, hal.163 disebutkan :

“Hidrosfer adalah bagian permukaan bumi yang terdiri atas air. Air itu sendiri merupakan bagian terbesar dari seluruh permukaan bumi. Tidak ada kehidupan yang dapat berlangsung tanpa air. Manusia pun mutlak membutuhkan air. Demikian pentingnya air bagi kita sehingga penting pula mengetahui seluk-beluk keberadaan air di muka bumi.”

10

Page 11: At Thaariq 11 Edit_260907

Dari penggalan kalimat di atas dapatlah kita simpulkan bahwa hidrosfer

meruapakn lapisan yang sangat penting dan layak untuk kita ketahui dan kita

perdalam bersama sehingga dapat menghasilkan manfaat yang besar demi

kesejahteraan umat manusia.

BAB III

PEMBAHASAN

11

Page 12: At Thaariq 11 Edit_260907

III.I Tinjauan Ilmiah Terjadinya Daur Hidrologi

Daur hidrologi suatu proses di mana terjadi pembentukan atau proses yang

menyebabkan turunnya hujan pada permukaan bumi. Mungkin akan terjadi

kekacauan atau bencana besar besar jika pada siklus atau daur hidrologi ini

mengalami sesuatu “gangguan”.

Daur hidrologi ini dimulai dengan adanya penguapan yang terjadi dari

semua sumber air yang ada di permukaan bumi. Penguapan (evaporasi) ini

menyebabkan terbentuknya uap-uap air yang kemudian berkumpul membentuk

awan seperti yang kita lihat pada keseharian kita.

Dalam kondisi tertentu saat uap-uap air tersebut mencapai titik jenuhnya

maka awan akan terjadilah peristiwa turunnya hujan ataupun salju (presipitasi).

Setelah terjadinya proses ini maka air hujan akan menyebar ke seluruh permukaan

bumi dengan arah yang berbeda-beda.

Pada saat air tersebut menyebar, ada air hasil presipitasi tersebut yang

tertahan pada tanah dekat air tersebut jatuh, hingga air tersebut kembali

mengalami penguapan atau pemeluhan (transpirasi) oleh tumbuhan di kembalikan

ke atmosfer. Namun, ada juga sebagian dari air hasil presipitasi tersebut yang

berhasil menembus permukaan tanah yang untuk selanjutnya akan menjadi

bagaian dari air-tanah (groundwater).

Namun, kembali lagi kepada kekuasaan Allah. Di bawah pengaruh gaya

gravitasi, baik aliran air-permukaan (surface streamflow) maupun air dalam tanah

(groundwater) akan bergerak menuju ke tempat yang permukaannya lebih rendah

yang pada akhirnya kembali bermuara di laut.

Setibanya di laut...........Subhanallah. air tersebut kembali mengalami

penguapan, mengalami daur atau siklus hidrologi yang terus berkelanjutan.

Tidakkah kita berpikir selama ini bahwa jumlah air yang ada di permukaan

bumi ini jumlahnya adalah selalu tetap?. Selama terjadinya proses daur hidrologi

jumlah air yang di uapkan sama dengan jumlah air uang akan di hasilkan.

12

Page 13: At Thaariq 11 Edit_260907

Artinya : “Yang Telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka Lihatlah berulang-ulang, Adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang?” (Q.S. Al Mulk : 3)

Sungguh Allah maha bijaksana. Bagaimana seandainya jika Allah

berkehendak jumlah air yang di turunkan ini tidak seimbang atau tidak sesuai

dengan kebutuhan semua makhluknya yang ada di permukaan bumi ini ? jika

seandainya Allah menurunkan hujan sedikit yang pada akhirnya akan

menyebabkan jumlah kandungan air di permukaan bumi akan berkurang, maka

tentunya akan berakibat kekeringan yang pada selanjutnya akan berpengaruh

terhadap proses kehidupan semua makhluk yang ada di bumi ini. Dan jika Allah

berkehendak dengan menurunkan hujan yang berlimpah ruah yang berlebihan,

maka barang tentu hal ini akan berakibat jumlah air di permukaan bumi akan

meningkat. Meningkatnya jumlah air ini akan berakibat naiknya permukaan air

laut, kebanjiran, dan hal-hal lainnya.

Sungguh Allah telah memikirkan semuanya dan telah mengatur dengan

sedemikian rupa. Membuat yang terbaik untuk makhluknya.

Firman Allah SWT :

Artinya : “Sesungguhnya kami menciptakan segala sesuatu dengan ukuran” (Q.S. Al Qamar : 49)

III.I.I Faktor yang mempengaruhi siklus hidrologi

a. Cuaca dan hidrologi

1. Temperatur

13

Page 14: At Thaariq 11 Edit_260907

Salah satu faktor yang mempengaruhi siklus hidrologi adalah temperatur

udara. Dapat kita bayangkan bagaimana jika temperatur udara suatu tempat

sedang dalam keadaan tinggi. Maka tentunya tempat tersebut akan mengalami

banyak penguapan.

2. Kelembapan

Kelembapan yaitu jumlah uap air di udara, sedangkan kelembapan

nisbi adalah rasio uap air di udara (%) dengan uap air jenuh pada temperatur dan

tekanan tertentu. Kandungan uap air dalam udara tidaklah tetap karena

dipengaruhi oelh temperatur massa udara tersebut. Kemampuan udara

menampung uap air juga berubah-ubah bergantung pada temperatur. Jika

kandungan uap terlalu besar atau melebihi kemampuan udara untuk

menampungnya (jenuh), terjadilah konensasi dalam benruk titik-titik air.

Kelembapan udara juga berbeda-beda antara satu wilayah dengan

wilayah lainnya karena temperatur udara di permukaan bumi juga berbeda-beda,

baik karena ketinggian, waktu, maupun letak lintang. Besarnya kelembapan di

daerah tropis disebabkan radiasi matahari yang tinggi yang menyebabkan

tingginya penguapan.

Ada 3 macam kelembapan udara, yaitu kelembapan absolute,

kelembapan relative, dan kelembapan spesifik. Kelembapan absolute adalah

banyaknya uap air yang terdapat dalam 1 m3 udara (gr/m3), kelembapan relative

adalah perbandingan antara jumlah uap air yang ada dalam udara pada volume

dan suhu tertentu. Biasanya kelembaban relatf ini dinyatakan dalam persen.

Sedangkan kelembapan spesifik adalah bilangan yang menyatakan berat uap air

yang ada dalam 1 kg udara (gram uap air/kg udara basah).

Alat pengukur kelembaban relative ini disebut hygrometer. Sedangkan

alat untuk merekam suhu dan kelembaban udara adalah Thermohigrograph.

Dengan demikian dapat kita simpulkan bahwa semakin

tinggi kelembapan suatu tempat maka jumlah uap air yang di

hasilkan untuk daur atau siklus hidrologi juga akan meningkat.

3. Angin

Faktor lainnya yang mempengaruhi jalannya daur atau

siklus hidrologi adalah angin. Angin sangat berpengaruh dalam

14

Page 15: At Thaariq 11 Edit_260907

laju siklus hidrologi Angin merupakan gerakan udara mendatar atau sejajar

dengan permukaan bumi yang terjadi karena adanya pernedaan tekanan udara

antara satu tempat dengan tempat lain. Perbedaan tekanan udara disebabkan kedua

tempat tersebut memiliki suhu yang berbeda akibat intensitas radiasi matahari

yang berbeda pula. Angin bergerak dari tekanan tinggi ke tekanan rendah, jika

telah mencapau keseimbangan, udara akan cenderung diam atau tenang.

Semakin kencang atau cepat angin bertiup melewati

wilayah perairan maka, jumlah uap air yang akan di hasilkannya

juga akan semakin tinggi.

4. Lama penyinaran matahari terhadap sumber hidro

Misalnya pada lautan, semakin lama lautan itu di sinari

oleh cahaya matahari, maka lautan tersebut akan menghasilkan

uap air yang banyak. Dengan demikian semakin lama waktu

penyinaran terhadap sesuatu yang bisa katakan sebagai sumber

hidro maka semakin tinggi pula tingkat daur hidrologi yang akan

terjadi, di karenakan jumlah uap air yang di hasilkan jumlahnya

sangat banyak.

Ternyata begitu dalamnya kajian yang telah di kaji

dalam berbagai disiplin ilmu yang di dalamnya salah satunya

adalah disiplin ilmu fisika, kajian ilmiah mengenai daur atau

siklus hidrologi yang menurunkan hujan ke permukaan bumi

ternyata sangat berhubungan erat dengan kajian yang terdapat

di Al Qur’an.

Al Qur’an yang telah di turunkan sejak 14 abad lalu,

telah lebih dahulu mampu menjelaskan mengenai diturunkannya

air hujan ini melalui daur hidrologi.

Kebenaran Al Qur’an memang tidak pantas jika kita

ragukan dalam keseharian kita. Fakta-fakta yang dimulai dari

fakta yang terkecil hingga yang terbesar semuanya mengacu

pada penjelasan yang menyatakan kebenaran Al Qur’an.

Kebenaran Al Qur’an tak hanya sekilas dari

diturunkannya air hujan saja. Melalui pelajaran sehari-sehari

15

Page 16: At Thaariq 11 Edit_260907

yang penulis dapatkan dan juga berdasarkan pikiran logis kita

sebagai manusia yang berakal kita dapat mengetahui beberapa

pengaruh lainnya, yang merupakan arti pentingnya air

dalamkehidupan.

Untuk lebih memperjelas keterkaitan antara penjelasan

yang di berikan secara ilmiah berdasarkan kajian pusataka,

berikut ini akan kita lihat penjelas dari Al Qur’an, penjelasan

yang telah ada sejak 14 abad dahulu.

III.II Hidrosfer Menurut Al Qur’an

Dalam Al Qur’an di beberapa suratnya telah di ceritakan mengenai

lapisan hidrosfer, antara lain pada surat Al Mukminuun ayat 18, An Naml ayat 61,

Ar Ra’d ayat 12-13, Ar Rumm ayat 48, seperti berikut ini :

Artinya :“Dan kami turunkan air dari langit menurut suatu ukuran; lalu kami jadikan air itu menetap di bumi, dan Sesungguhnya kami benar-benar berkuasa menghilangkannya.”(Q.S. Al Mukminuun : 18)

Artinya :

“Atau siapakah yang Telah menjadikan bumi sebagai tempat berdiam, dan yang menjadikan sungai-sungai di celah-celahnya, dan yang menjadikan gunung-gunung untuk (mengkokohkan)nya dan menjadikan suatu pemisah antara dua laut? apakah disamping Allah ada Tuhan (yang lain)? bahkan (sebenarnya) kebanyakan dari mereka tidak Mengetahui.” (Q.S. An Naml :61)

Artinya:

“Dia-lah Tuhan yang memperlihatkan kilat kepadamu untuk menimbulkan ketakutan dan

16

Page 17: At Thaariq 11 Edit_260907

harapan, dan dia mengadakan awan mendung. Dan guruh itu bertasbih dengan memuji Allah, (demikian pula) para malaikat Karena takut kepada-Nya, dan Allah melepaskan halilintar, lalu menimpakannya kepada siapa yang dia kehendaki, dan mereka berbantah-bantahan tentang Allah, dan Dia-lah Tuhan yang Maha keras siksa-Nya.” (Ar Ra’d : 12-13)

Artinya :“Allah, dialah yang mengirim angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal; lalu kamu lihat hujan keluar dari celah-celahnya, Maka apabila hujan itu turun mengenai hamba-hamba-Nya yang dikehendakiNya, tiba-tiba mereka menjadi gembir.” (Q.S. Ar Rumm : 48).

Begitu banyak bukti yang telah kita dapatkan dari

kebenaran Al Qur’an sebagai kitabullah. Allah lah yang telah

menyiapkan segala sesuatu untuk menurunkan hujan,

memberikan limpahan rahmat-Nya kepada semua makhluk hidup

yang menanti turunnya hujan di permukaan bumi.

Dalam surat Ar Ra’d ayat 12-13, di jelaskan bahwa Allah

SWT mengadakan awan mendung untuk memulai proses

terjadinya hujan. Kemudian pada surat selanjutnya yakni surat Ar

Rumm ayat 48, di jelaskan bahwa Allah SWT menggerakkan

awan dan membentangkannya di langit.

Dari penjelasan di atas kita dapat mentelaahnya bahwa

Allah SWT menurunkan hujan tidak pada semua tempat yang ada

di permukaan bumi. Allah SWT menurunkan hujan ke tempat

yang ia inginkan dengan cara menggerakkan awan tersebut

menuju tempat yang ia kehendaki. Tak ada suatu apapun yang

17

Page 18: At Thaariq 11 Edit_260907

dapat menghalangi kehendak-Nya jika Allah SWT telah

berkehendak.

Seperti firman Allah SWT dalam surat Faathir ayat 9 :

Artinya : “Dan Allah, dialah yang mengirimkan angin; lalu angin itu menggerakkan awan, Maka kami halau awan itu kesuatu negeri yang mati lalu kami hidupkan bumi setelah matinya dengan hujan itu. Demikianlah kebangkitan itu.” (Q.S. Faathir : 9)

III.III Manfaat Air dalam kehidupan

Air di ciptakan Allah tidak hanya sekedar untuk penghias keunikan alam

saja. Air di ciptakan Allah dengan segala macam manfaat yang dikandungnya. Air

merupakan zat yang paling berperan dalam semua aspek biologis, seperti yang di

utarakan oleh beberapa para ahli mengenai arti penting air dalam kehidupan.

“Sistem kapiler akan bekerja hanya jika zat cair yang dipompa melalui seluruh tabungnya memiliki kekentalan yang sangat rendah. Kekentalan rendah sangat penting karena aliran berbanding tebalik dengan kekentalan... dari sini mudah dilihat bahwa jika kekentalan air memiliki nilai hanya beberapa kali lebih besar dari seharusnya, memompa darah melalui kapiler akan memerlukan tekanan besar, dan hampir semua jenis sirkulasi pasti tidak akan bekerja.... jika kekentalan air sedikit lebih besar, dan kapiler terkecil berdiameter 10 mikron alih-alih 3mikron, maka kapiler harus memenuhi semua jaringan otot agar dapat menyediakan oksigen dan glukosa dengan efektif. Jelas sekali rancangan bentuk kehidupan makroskopik tidak akan mungkindan sangat terbatasi..... Maka tampaknya kekentalan air harus demikian adanya agar menjadi perantara yang sesuai bagi kehidupan.........” (Michael Denton)Dari penjelasan di atas dapat kita ketahui bahwa air memang sangatlah

cocok, dalam kehidupan air memiliki kekntalan yang sangat sesuai di butuhkan.

Dengan demikian berdasrkan penjelasan diatas dapat kita simpulkan bahwa

kekentalan air yang sangat sesuai dalam kehidupan ini mempunyai manfaat dalam

bidang pembentukan kehidupan karena berpengaruh terhadap kedaan

pertumbuhan makromolekul sel, mempengaruhi kegiatan sel, dan hal lainnya yang

juga sangat penting artinya dalam kehidupan.

Dalam al Qur’an manfaat air dalam hal ini juga di jelaskan pada surat Al

Anbiyaa’ ayat 30 :

18

Page 19: At Thaariq 11 Edit_260907

Artinya :

“Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, Kemudian kami pisahkan antara keduanya. dan dari air kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?” (Q.S. Al Anbiyaa’ : 30)

Manfaat air lainnya yang sangat berpengaruh dalam proses kehidupan

adalah air yang sangat mempengaruh aktivitas tumbuh-tumbuhan dalm melakukan

proses fotosintesis. Dalam reaksinya :

19