asuhan keperawatan keluarga pada ny.w dengan gangguan

60
Asuhan Keperawatan Keluarga pada Ny.W dengan Gangguan Kardiovaskular : Hipertensi pada Keluarga Ny.W di Kelurahan Sari Rejo Medan Polonia Karya Tulis Ilmiah (KTI) Disusun dalam Rangka Menyelesaikan Program Studi DIII Keperawatan Oleh Agussalim Nasution 142500046 PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2017 Universitas Sumatera Utara

Upload: others

Post on 15-Oct-2021

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Asuhan Keperawatan Keluarga pada Ny.W dengan Gangguan

Asuhan Keperawatan Keluarga pada Ny.W dengan

Gangguan Kardiovaskular : Hipertensi pada

Keluarga Ny.W di Kelurahan Sari Rejo

Medan Polonia

Karya Tulis Ilmiah (KTI)

Disusun dalam Rangka Menyelesaikan

Program Studi DIII Keperawatan

Oleh Agussalim Nasution

142500046

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2017

Universitas Sumatera Utara

Page 2: Asuhan Keperawatan Keluarga pada Ny.W dengan Gangguan

Universitas Sumatera Utara

Page 3: Asuhan Keperawatan Keluarga pada Ny.W dengan Gangguan

Universitas Sumatera Utara

Page 4: Asuhan Keperawatan Keluarga pada Ny.W dengan Gangguan

KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat

rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah

dengan judul “Asuhan Keperawatan Keluarga pada Ny.W dengan Gangguan

Kardiovaskular : Hipertensi pada Keluarga Ny.W di Lingkungan V Kelurahan Sari

Rejo Medan Polonia”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai salah satu syarat untuk

menyelesaikan program pendidikan ahli madya keperawatan di Program Studi DIII

Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.Dalam penyelesaian

Karya Tulis Ilmiah tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, dan arahan dari semua

pihak secara langsung maupun tidak langsung.Oleh karena itu pada kesempatan ini

penulis mengucapkan terima kasih kepada kedua orangtua saya tercinta, yang selalu

menjadi inspirasi dan memberikan semangat serta dukungan secara moral, material,

spiritual, untuk menyelesaikan pendidikan ini. Dan tidak luput juga saya ucapkan

terima kasih kepada :

1. Bapak Setiawan, S.Kp.,MNS.,Ph.D, selaku Dekan Fakultas Keperawatan

Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Sri Eka Wahyuni, S.Kep., Ns., M.Kep., selaku Wakil Dekan I Fakultas

Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Cholina T. Siregar, S.Kep., Ns., M.Kep., Sp.KMB. , selaku Wakil Dekan

II Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

4. Dr.Siti Saidah Nasution, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat., selaku Wakil Dekan III

Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

5. Ibu Mahnum Lailan Nasution, S.Kep., Ns., M.Kep. , selaku Ketua Program

Studi DIII Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

6. Ibu Wardiyah Daulay, S.Kep., Ns., M.Kep., selaku Sekretaris Program Studi

DIII Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

7. Ibu Siti Zahara Nasution, S.Kp., MNS. , selaku Dosen Pembimbing yang telah

memberikan bimbingan dan meluangkan waktu, tenaga, serta pikiran dalam

penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

Universitas Sumatera Utara

Page 5: Asuhan Keperawatan Keluarga pada Ny.W dengan Gangguan

8. Bapak Iwan Rusdi, S.Kp., MNS. ,selaku penguji yang meluangkan waktu

serta dengan sabar memberikan saran-sarannya kepada saya.

9. Segenap Dosen dan Karyawan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera

Utara.

10. Sahabat – sahabat saya dalam satu lingkaran yang memberikan semangat serta

dukungan moral maupun spiritual untuk menyelesaikan pendidikan.

11. Rekan – rekan seperjuangan di FORKIS RUFAIDAH FKEP USU yang

menjadi sahabat saya dalam melaksanakan program kerja dan yang

memberikan semangat untuk menyelesaikan pendidikan.

12. Seluruh teman- teman saya di Program Studi DIII Keperawatan Fakultas

Keperawatan Universitas Sumatera Utara yang telah membantu dan

memberikan informasi serta dukungan moril maupun spiritual.

Penulis menyadari bahwa penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini masih

jauh dari kesempurnaan.Maka dengan kerendahan hati penulis mengharapkan

kritik dan saran dari semua pihak demi kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah

ini.Harapan penulis semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kita

semua.

Medan, 17 Juli 2017

Agussalim Nasution

Universitas Sumatera Utara

Page 6: Asuhan Keperawatan Keluarga pada Ny.W dengan Gangguan

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN …………………………………………………… i

KATA PENGANTAR………………………………………………………….. ii

DAFTAR ISI…………………………………………………………………….iv

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………. 1

A. Latar Belakang…………………………………………………………… 1

B. Tujuan……………………………………………………………………. 2

C. Manfaat ………………………………………………………………….. 3

BAB II PENGELOLAAN KASUS…………………………………………...... 5

A. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Masalah Gangguan

Kardiovaskular : Hipertensi……………………………………………… 5

1. Pengkajian …………………………………………………... 19

2. Analisa Data…………………………………………………. 21

3. Rumusan Masalah…………………………………………… 21

4. Perencanaan …………………………………………………. 22

B. Asuhan Keperawatan Kasus……………………………………………... 23

1. Pengkajian pasien……………………………………………. 23

2. Analisa data………………………………………………….. 30

3. Skoring Masalah……………………………………………... 32

4. Daftar Prioritas Diagnosa…………………………………….. 36

5. Rencana Asuhan Keperawatan Keluarga…………………….. 36

6. Implementasi dan Evaluasi Asuhan Keperawatan Keluarga… 40

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN……………………………………….. 43

A. Kesimpulan………………………………………………………………. 43

B. Saran …………………………………………………………………….. 44

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………… 46

LAMPIRAN

Universitas Sumatera Utara

Page 7: Asuhan Keperawatan Keluarga pada Ny.W dengan Gangguan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sehat merupakan keadaan keseimbangan yang sempurna, baik fisik, mental,

dan sosial, tidak hanya terbebas dari penyakit dan kelemahan. Sedangkan sakit

adalah keadaan tidak normal atau sakit, secara sederhana dapat disebut penyakit

yang merupakan suatu bentuk kehidupan atau keadaan di luar batas normal

(Asmadi,2008). Salah satu kondisi tidak sehat atau sakit yang dialami oleh

manusia adalah peningkatan tekanan darah atau hipertensi.

Menurut WHO (2013), hipertensi menjadi penyebab sekitar 45 % kematian

karena penyakit jantung dan 51 % karena stroke. Pada 2008, di dunia, kira-kira

40 % dari dewasa berusia 25 tahun keatas didiagnosa menderita hipertensi,

terjadi peningkatan jumlah orang dengan kondisi ini dari 600 juta pada tahun

1980 menjadi 1 miliar pada tahun 2008. Prevalensi hipertensi lebih tinggi di

Afrika 46 % pada dewasa 25 tahun ke atas dan paling rendah dengan prevalensi

35 % di Amerika. WHO memperkirakan jumlah hipertensi akan terus meningkat

seiring dengan jumlah penduduk yang membesar. Pada 2025 mendatang,

diproyeksikan sekitar 29 % atau sekiatar 1,6 miliar orang di seluruh dunia

mengalami hipertensi.

Di Indonesia, prevalensi penderita hipertensi terjadi penurunan. Menurut

Riskesdas (2013), prevalensi penderita hipertensi terjadi penurunan dari 31,7 %

tahun 2007 menjadi 25,8 % tahun 2013 secara nasional, penurunan ini bisa

terjadi berbagai macam faktor, seperti alat pengukuran tensi yang berbeda,

masyarakat yang mulai sadar akan bahaya penyakit hipertensi. Namun terdapat

beberapa Provinsi yang dalam keadaan stagnant cendrung tidak berubah salah

satunya adalah Provinsi Sumatera Utara dengan prevalensi penderita hipertensi

sebesar 24,7 %.

Menurut Profil Kesehatan kota Medan (2014), hipertensi menduduki

peringkat kedua dari sepuluh penyakit terbesar di kota Medan dengan jumlah

Universitas Sumatera Utara

Page 8: Asuhan Keperawatan Keluarga pada Ny.W dengan Gangguan

penderita sebanyak 60.986. hal ini menunjukakan bahwa hipertensi selalu

menduduki peringkat lima teratas dalam hal penyakit terbesar di kota Medan

dengan jumlah penderita yang tidak bisa diprediksi jumlahnya.

Oleh karena itu, pembangunan kesehatan menjadi salah satu upaya

pembangunan nasional yang diarahkan pada tercapainya kesadaran, kemauan,

dan kemampuan hidup sehat setiap penduduk sehingga memiliki derajat

kesehatan optimal. Salah satu cara untuk mencapainya adalah dengan

memberikan asuhan keperawatan pada individu , keluarga, atau masyarakat.

Keluarga merupakan unit pelayanan kesehatan terdepan dalam meningkatkan

derajat kesehatan terutama di lingkup komunitas. Kemampuan keluarga dalam

memelihara kesehatan anggota keluarganya akan dapat memelihara, mencegah,

meningkatkan kesehatan mereka pada tahap yang optimal sehingga mampu

melaksanakan tugas- tugas mereka secara produktif. (Ali, 2010).

Salah satu upaya dalam penyembuhan hipertensi terkhusus pada kesehatan

keluarga dengan mengenal masalah kesehatan dan melakukan perawatan pada

anggota keluarga merupakan tindakan yang tepat untuk menghadapi pasien

dengan hipertensi untuk mencegah komplikasi dan serangan berulang. Dari

kondisi diatas, setelah dilakukan pengkajian pada keluarga Ny.W di Lingkungan

V Kelurahan Sari Rejo Medan Polonia di dapat data bahwa Ny.W menderita

hipertensi.dan keluarga tidak mampu merawat anggota keluarga yang sakit.

Maka penulis tertarik untuk melakukan studi kasus dan membuat Karya Tulis

Ilmiah tentang “ Asuhan Keperawatan Keluarga pada Ny.W dengan Gangguan

Kardiovaskular : Hipertensi pada Keluarga Ny.W di Lingkungan V Kelurahan

Sari Rejo Medan Polonia ”.

B. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Mampu memberikan asuhan keperawatan keluarga pada Ny.W dengan

gangguan kardiovaskular : hipertensi pada keluarga Ny.W di Lingkungan

V Kelurahan Sari Rejo Medan Polonia ”.

Universitas Sumatera Utara

Page 9: Asuhan Keperawatan Keluarga pada Ny.W dengan Gangguan

2. Tujuan Khusus

a. Penulis mampu melakukan pengkajian pada Ny.W dengan gangguan

kardiovaskular : hipertensi pada keluarga Ny.W di Lingkungan

VKelurahan Sari Rejo Medan Polonia.

b. Penulis mampu merumuskan diagnosa keperawatan keluarga pada

Ny.W dengan gangguan kardiovaskular : hipertensi pada keluarga

Ny.W di Lingkungan V Kelurahan Sari Rejo Medan Polonia.

c. Penulis mampu menyusun intervensi keperawatan keluarga pada

Ny.W dengan gangguan kardiovaskular : hipertensi pada keluarga

Ny.W di Lingkungan VKelurahan Sari Rejo Medan Polonia.

d. Penulis mampu melakukan implementasi asuhan keperawatan

keluarga pada Ny.W dengan gangguan kardiovaskular : hipertensi

pada keluarga Ny.W di Lingkungan V Kelurahan Sari Rejo Medan

Polonia.

e. Penulis mampu melakukan evaluasi tindakan keperawatan yang telah

diberikan pada Ny.W dengan gangguan kardiovaskular : hipertensi

pada keluarga Ny.W di LingkunganKelurahan Sari Rejo Medan

Polonia.

f. Penulis mampu memberikan pendidikan kesehatan pada Keluarga

pada Ny.W dengan Gangguan Kardiovaskular : Hipertensi pada

Keluarga Ny.W di Lingkungan V Kelurahan Sari Rejo Medan Polonia

C. Manfaat Penulisan

Manfat dari penulisan Karya Tulis Ilmiah ini diharapkan dapat memberikan

manfaat bagi pendidikan keperawatan, pelayanan kesehatan, dan masyarakat :

a. Bagi Pendidikan Keperawatan

Digunakan sebagai bahan informasi bagi institusi pendidikan

keperawatan dalam pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan

keperawatan dan bahan kepustakaan.

Universitas Sumatera Utara

Page 10: Asuhan Keperawatan Keluarga pada Ny.W dengan Gangguan

b. Bagi Pelayanan Kesehatan

Agar dapat mengaplikasikan teori keperawatan ke dalam praktik

pelayanan kesehatan di komunitas seperti keluarga dan puskesmas.

c. Masyarakat

Sebagai sumber informasi bagi masyarakat tentang penyakit hipertensi

sehingga masyarakat dapat mengubah prilaku untuk mencegah

komplikasi yang ditimbulkan serta kasus hipertensi di masyarakat dapat

dicegah.

Universitas Sumatera Utara

Page 11: Asuhan Keperawatan Keluarga pada Ny.W dengan Gangguan

BAB II

PENGELOLAAN KASUS

A. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Masalah Gangguan

Kardiovaskular : Hipertensi

Konsep Keperawatan Keluarga

Defenisi

Keluarga adalah dua orang atau lebih yang disatukan dalam kebersamaan

dan kedekatan emosional serta mengidentifikasi dirinya sebagai bagian dari

keluarga (Friedman, 2010). Sedangkan menurut Harnilawati (2013), keluarga

adalah suatu ikatan atau persekutuan yang tergabung karena hubungan darah,

adopsi, atau kesepakatan yang tinggal bersama dalam satu atap dan memiliki

peran masing-masing setiap anggota keluarga sekaligus ikatan emosional.

Menurut Depertemen Kesehatan RI, keluarga adalah unit terkecil dari

masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang berkumpul

serta tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling

ketergantungan (Harnilawati,2013).

Tipe Keluarga

Menurut Friedman (2010) pembagian tipe kularga bergantung pada

konteks kelilmuan dan orang yang mengelompokkan. Secara tradisioanl

keluarga dikelompokkan menjadi dua yaitu :

a. Keluarga inti (nuclear family) adalah keluarga yang hanya terdiri

dari ayah, ibu dan anak yang diperoleh dari keturunannya atau

adopsi atau keduanya.

b. Keluarga besar (extended family) adalah keluarga inti yang

ditambah anggota keluarga lain yang masih mempunyai hubungan

darah (kakek, nenen, bibi, paman).

Universitas Sumatera Utara

Page 12: Asuhan Keperawatan Keluarga pada Ny.W dengan Gangguan

c. Keluarga adopsi adalah sebuah cara lain untuk membentuk

keluarga dengan menyerahkan secara sah tangungjawab sebagai

orangtua seterusnya dari orangtua kandung ke orangtua adopsi

dengan menimbulkan suatu keadaan saling menguntungkan baik

bagi orangtua mapun anak.

d. Keluarga asuh adalah sebuah layanan kesejahteraan anak yaitu anak

ditempatkan di rumah terpisah dari salah satu orangtua atau kedua

orangtua kandung untuk menjamin keamanan dan kesejahteraan

fisik serta emosional mereka.

e. Keluarga orangtua tunggal yaitu keluarga dengan ibu atau ayah

sebagai kepala keluarga.

f. Dewasa lajang yang tinggal sendiri.

g. Keluarga dengan orangtua tiri yaitu keluarga yang menikah lagi

yang dapat terbentuk atau tanpa anak dan keluarga yang terbentuk

kembali.

h. Keluarga binuklir adalah keluarga yang terbentuk setelah perceraian

yaitu anak merupakan anggota dari sebuah sistem keluarga yang

terdiri atas dua rumah inti maternal atau paternal, dengan

keragaman dalam hal tingkat kerjasama dan waktu yang dihabiskan

dalam setiap rumah tangga.

i. Cohabiting familyadalah pasangan kumpul kebo.

j. Keluarga homo seksual adalah ikatan dua atau lebih individu yang

berbagi orientasi seksual yang sama atau minimal ada satu orang

homo seksual yang memelihara anak.

Peran dan Fungsi keluarga

Menurut Harnilawati (2013) keluarga memiliki peran formal dalam keluarga

tersebut , yaitu :

1. Peran sebagai ayah. Ayah sebagai suami dari isteri dan ayah dari anak-

anaknya berperan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung, dan

Universitas Sumatera Utara

Page 13: Asuhan Keperawatan Keluarga pada Ny.W dengan Gangguan

pemberi rasa aman. Juga sebagai kepala keluarga, anggota kelompok

sosial, serta anggota masyarakat dan lingkungan.

2. Peran sebagai ibu. Ibu sebagai istri dari suami dan ibu dari anak-anaknya

berperan untuk mengurus rumah tangga sebagai pengasuh dan pendidik

anak-anaknya, pelindung dan salah satu anggota kelompok sosial, serta

sebagai anggota kelompok masyarakat dan lingkungan disamping dapat

berperan sebagai pencari nafkah tambahan keluarga.

3. Peran sebagai anak. Anak meaksanakan peran psikososial sesuai tingkat

perkembangannya, baik fisik, mental, sosial, dan spiritual.

Adapun fungsi keluarga menurut Friedman (2010) adalah sebagai berikut :

1. Fungsi afektif adalah fungsi keluarga yang utama untuk mengajarkan

segala sesuatu untuk mempersiapkan anggota keluarga berhubungan

dengan orang lain.

2. Fungsi sosialisasi adalah fungsi mengembangkan dan tempat melatih

anak untuk berkehidupan sosiial sebelum meninggalkan rumah untuk

berhubungan dengan orang lain di luar rumah.

3. Fungsi reproduksi adalah fungsi untuk mempertahanakan generasi dan

menjaga kelangsungan keluarga.

4. Fungsi ekonomi adalah funsgi untuk memenuhu kebutuhan keluarga

secara ekonomi dan tempat untuk mengembangkan kemampuan individu

menigkatkan kemampuan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan

keluarga.

5. Fungsi perawatan/pemeliharaan kesehatan adalah fungsi untuk

mempertahankan kesehatan anggota keluarga agar tetap memiliki

produktivitas yang tinggi.

6. Fungsi pendidikan adalah keluarga mempunya peran dan tanggungjawab

yang besar terhadap pendidikan anak-anaknya untuk menghadapi

kehidupan deasanya.

Universitas Sumatera Utara

Page 14: Asuhan Keperawatan Keluarga pada Ny.W dengan Gangguan

7. Fungsi religious adalah keluarga merupakan tempat belajar tentang

agama dan mengamalkan ajaran keagamaan.

8. Fungsi rekreasi adalah keluarga merupakan tempat untuk melakukan

kegiatan yang dapat mengurangi ketengangan akibat berada di luar

rumah.

Tahap dan Tugas Perkembangan Keluarga

Tahap perkembangan keluarga adalah proses perubahan yang terjadi pada

sistem keluarga meliputi : perubahan pola interaksi dan hubungan antara

anggotanya sepanjang waktu. Adapun tahapan perkembangan keluarga menurut

Mubarrak (2011), yaitu :

a. Tahap 1 Pasangan baru atau keluarga baru

Keluarga baru dimulai pada saat masing-masing indivisdu yaitu suami dan

istri membentuk keluarga melalui perkawinan yang sah dan meninggalkan

keluarga masing- masing , dalam artian secara psikologis keluarga tersebut

sudah memiliki keluarga baru.Adapun tugas perkembangan pada tahap ini :

1. Membina hubungan intim dan kepuasan bersama.

2. Menetapkan tujuan bersama.

3. Membina hubungan dengan keluarga lain, teman , atau kelompok

sosial.

4. Merencanakan anak - KB.

5. Menyesuaikan diri dengan kehamilan dan mempersiapkan diri

menjadi orangtua.

b. Tahap II keluarga kelahiran anak pertama

Keluarga yang menantikan kelahiran dimulai dengan kelahiran sampai

kelahiran anak pertama dan berlanjut sampai anak pertama berusia 30

bulan (3,2 tahun). Adapun tugas perkembangan pada tahap ini :

1. Persiapan menjadi orang tau.

2. Membagi peran dan tanggungjawab.

Universitas Sumatera Utara

Page 15: Asuhan Keperawatan Keluarga pada Ny.W dengan Gangguan

3. Menata ruang untuk anak atau mengembangkan suasana rumah

yang menyenangkan.

4. Mempersiapakan biaya untuk kelahiran anak pertama.

5. Memfasilitasi role learning anggota keluarga.

6. Bertanggung jawab memenuhi kebutuhan bayi sampai balita.

c. Tahap III keluarga dengan anak pra sekolah

Tahap ini dimulai saat kelahiran anak berusia 2,5 tahun dan berakhir saat

anak berusia 5 tahun. Adapun tugas perkembangan pada tahap ini :

1. Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti : kebutuhan tepat

tinggal, privasi, dan rasa aman.

2. Membantu anak untuk bersosialisasi.

3. Beradaptasi dengan anak yang baru lahir, sementara kebutuhan

anak yang juga harus dipenuhi.

4. Mepertahan hubungan yang sehat baik didalam maupun di uar

keluarga.

5. Dapat membagi waktu antara indiviu, pasangan dan anak.

6. Pembagian tanggung jawab anggota keluarga.

7. Kegiatan dan wwaktu untuk simulasi tumbuh dan kembang anak.

d. Tahap IV keluarga dengan anak usia sekolah

Tahap ini dimulai saat anak tertua mulai memasuki sekolah pada usia 6

tahun dan berakhir pada usia 12 tahun. Tugas perkembangan pada tahap

ini

1. Memberikan perhatian tentang kegiatan sosial anakk, pendidikan,

dan semangat belajar.

2. Tetap mempertahankan keharmonisan keluarga.

3. Mendorong anak untuk mencapai pengembangan daya intelektual.

4. Menyediakan aktifitas untuk anak.

5. Menyesuaikan dengan aktifitas komuniti dengan mengikutsertakan

anak.

Universitas Sumatera Utara

Page 16: Asuhan Keperawatan Keluarga pada Ny.W dengan Gangguan

e. Tahap V keluarga dengan anak remaja

Tahap ini dimulai pada ssaar anak pertama berusia 13 tahun dan berakhir

pada usia 19/20 tahun. Adapun tugas perkembangan pada tahap ini :

1. Memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggung jawab

mengingat remaja yang sudah tumbuh dewasa.

2. Mempertahankan hubungan yang intim dengan keluarga.

3. Mempertahan komunikasi yang terbuka dengan anak dan orang

tau.

4. Perubahan sistem peran dan peraturan untuk tumbh kembang

anak.

f. Tahap VI Keluarga dengan Anak Dewasa atau Pelepasan

Tahap ini dimulai pada saat anak terakhir meninggalkan rumah. Lamanya

tahap ini tergantung dari jumlah anak pada keluarga atau jika anak belum

memiliki keluarga atau tetap tinggal bersama orang tua. Tugas

perkembangan pada tahap ini :

1. Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar.

2. Mempertahankan keintiman pasangan.

3. Membantu orang tua suami dan istri yang sedang sakit dan

memasuki usia tua.

4. Mempersiapkan anak untuk mandiri danmenerima kepergian

anaknya.

5. Menata kembali fasilitas dan sumber yang ada pada keluarga.

6. Berperan suami-isteri atau kakek-nenek.

7. Menciptakan lingkungan rumah yang dapat menjadi contoh bagi

anak-anaknya.

g. Tahap VII Keluarga Usia Pertengahan

Tahapan ini dimulai saat anak yang terakhir meninggalkan rumah dan

berakhir pada saat pensiunatau salah satu pasangan meninggal. Tugas

perkembangan pada tahap ini :

Universitas Sumatera Utara

Page 17: Asuhan Keperawatan Keluarga pada Ny.W dengan Gangguan

1. Mempertahankan kesehatan.

2. Mempunyai lebih banyak waktu kebebasan dalam artian

mengolah minat sosial dan waktu santai.

3. Memulihkan hubungan antara generasi muda tua.

4. Keakraban dalam pasangan.

5. Memelihara hubungan dengan anak dan keluarga.

6. Persiapan masa tua atau pensiun dan meningkatkan kekraban

pasangan.

h. Tahap VIII Keluarga Lanjut Usia

Tahapan ini dimulai pada saat salah satu pasangan pensiun, berlanjut salah

satu pasangan meninggal sampai keduanya meninggal. Tugas

perkembangan pada tahap ini :

1. Mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan.

2. Adaptasi dengan perubahan kehilangan pasangan, teman,

keuatan fisk dan pendapatan.

3. Mempertahankan keakraban pasangan suami-isteri dan saling

merawat.

4. Mempertahankan hubungan dengan anak dan sosial masyarakat.

5. Menerima kematian pasangan, kawan dan mempersiapkan

kematian.

Struktur Keluarga

Struktur keluarga menggambarkan bagaimana keluarga melaksanakan

fungsi keluarga di masyarakat. Struktur keluarga teridir dari bermacam-

macam (Harnilawati,2013), yaitu :

a. Patrilineal

Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara yang

sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun dari

jalur garis keturunan ayah.

b. Matrilineal

Universitas Sumatera Utara

Page 18: Asuhan Keperawatan Keluarga pada Ny.W dengan Gangguan

Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara yang

sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun dari

jalur garis keturunan ibu.

c. Matrilokal

Sepasang suami istri yang tinggal bersama dengan keluarga sedarah

isteri.

d. Patrilokal

Sepasang suami istri yang tinggal bersama dengan keluarga sedarah

suami.

e. Keluarga kawin

Adalah hubungan suami isteri sebagai dasar pembinaan keluarga

dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena

adanya hubungan dengan suami atau isteri.

Keluarga Sejahtera

Keluarga sejahtera adalah keluarga yang dibentuk atas dasar perkawina yang

sah mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan material yang layak.

Tahapan keluarga sejahtera (Mubarrak, 2011) adalah sebagai berikut :

1) Keluarga pra sejahtera.

Yaitu keluarga yang belum dapat memenuhi kenutuhan dasarnya

secara minimal, yaitu kebutuhan pengajaran agama, pangan,

sandang, papan, dan kesehatan, atau keluarga yang belum dapat

memenuhi salah satu atau lebih indicator keluarga sejahtera tahap I.

2) Keluarga sejahtera tahap I

Yaitu keluarga-keluarga yang telah dapat memnuhi kebutuhan

dasarnya minimal tetapi belum dapat memenuhi kebutuhan sosial

psikologinya, yaitu kebutuhan pendidikan, keluarga berencana

Universitas Sumatera Utara

Page 19: Asuhan Keperawatan Keluarga pada Ny.W dengan Gangguan

(KB), interaksi dalam keluarga, interaksi dengan lingkungan tempat

tinggal, dan trasnportasi.

3) Keluarga sejahtera tahap II

Adalah keluarga-keluarga yang disamping telah dapat memenuhi

kebutuhan dasarnya secara minimal serta telah dapat memenuhi

kebutuhan sosial psikologinya, tetapi belum dapat memenuhi

kebutuhan pengembangannya, seperti kebutuhan untuk menabung

dan memperoleh informasi.

4) Keluarga sejahtera tahap III

Yaitu keluarga-keluarga yang telah dapat memenuhi seluruh

kebutuhan dasar, sosial psikologis dan pengembangan keluarganya,

tetapi belum dapat memberikan sumbangan (kontribusi) yang

maksimal terhadap masyarakat secara teratur (dalam waktu

tertentu) dalam bentuk : material dan kuangan untuk sosial

kemasyarakatan, dan juga berperan aktif dalam kegiatan

kemasyarakatan.

5) Keluarga sejahtera tahap III Plus.

Yaitu keluarga-keluarga yang telah dapat memenuhi seluruh

kebutuhan dasar, sosial psikologis dan pengembangannya telah

terpenuhi serta memiliki keperdulian sosial yang tinggi pada

masyarakat.

Tugas Kesehatan Keluarga

Adapun tugas keluarga menurut Muhlisin (2012), yaitu :

1. Mengenal masalah kesehatan.

Kesehatan merupakan kebutuhan keluarga yang tidak boleh

diabaikan karena tanpa kesehatan segala sesuatu tidak akan berarti

dan karena kesehatanlah kadang seluruh kekuatan sumber daya dan

dana kesehatan habis. Orang tua perlu mengenal keadaan kesehatan

dan perubahan- perubahan yang dialami anggota keluarga.

Universitas Sumatera Utara

Page 20: Asuhan Keperawatan Keluarga pada Ny.W dengan Gangguan

Perubahan sekecil apapun yang dialami anggota keluarga secara

tidak langsung menjadi perhatian keluarga dan orang tau.

2. Membuat keputusan tindakan kesehatan yang tepat.

Sebelum keluarga dapat membuat keputusan yang tepat mengenai

masalah kesehatan yang dialaminya. Perawat harus mampu

mengkaji keadaan keluarga tersebut agar dapat memfasilitasi

keluarga dalam membuat keputusan.

3. Memberi perawatan pada anggota keluarga yang sakit

Ketika memberikan perawatan pada anggota keluarganya yang

sakit, keluarga harus memperhatiakan hal hal sebagai berikut :

keadaan penyakitnya,sifat dan perkembangan perawatan yang

dibutuhkan, dan sikap keluarga teradap anggota keluarga yang

sakit.

4. Memodifikasi lingkungan atau menciptakan suasana rumah yang

sehat.

Ketika memodifikasi lingkungan atau menciptakan suasana rumah

yang sehat, keluarga harus mengetahui hal-hal sebagai berikut :

sumber-sumber keluarga yang dimiliki, keuntungan atau manfaat

pemeliharaan lingkungan, upaya pencegahan penyakit, dan

kekompakan antar anggota keluarga.

5. Merujuk pada fasilitas kesehatan masyarakat.

Ketika merujuk angota keluarga ke fasilitas kesehatan, keluarga

harus mengetahui hal – hal sebagai berikut : keberadaan fasilitas

keluarga, keuntungan – keuntungan yang dapat diperoleh dari

fasilitas kesehatan,dan fasilitas kesehatan yang ada terjangkau oleh

keluarga.

Universitas Sumatera Utara

Page 21: Asuhan Keperawatan Keluarga pada Ny.W dengan Gangguan

Konsep Dasar Hipertensi

Defenisi

Hipertensi merupakan elevasi persisten dari tekanan darah sistolik

(TDS) pada level 140 mmHg atau lebih dan tekanan darah diastolik (TDD)

pada level 90 mmHg atau lebih (Black, 2014). Sedangkan menurut Murwarni

(2011),hipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan systole dan diastole

mengalami kenaikan yang melebihi batas normal (tekanan systole diatas 140

mmHg, diastole diatas 90 mmHg).

Klasifikasi Hipertensi

Klasifikasi tekanan darah menurut Black (2014) :

Klasifikasi Tekanan Darah

Sistolik (mmHg)

Tekanan Darah

Diastolik (mmHg)

Normal <120 Dan <80

Prehipertensi 120-139 Atau 80-89

Hipertensi Tingkat 1 140-159 Atau 90-99

Hipertensi Tingkat 2 ≥160 Atau ≥100

Etiologi Hipertensi

Ada dua macam penyebab hipertensi, yaitu hipertensi primer/esensial

dan hipertensi sekunder.(Black, 2014)

1. Hipertensi primer/esensial

Sembilan puluh persen dari semua kasus hipertensi adalah primer.

Tidak ada penyebab yang jelas tentang hipertensi primer, sekalipun

ada beberapa teori yang menunjukkan adanya faktor – faktor genetik,

perubahan hormon, dan perubahan simpatik.

Faktor risiko hipertensi primer/esensial meliputi umur (usia lanjut),

jenis kelamin (pria), riwayat keluarga yang mengalami hipertensi,

Universitas Sumatera Utara

Page 22: Asuhan Keperawatan Keluarga pada Ny.W dengan Gangguan

obesitas yang dikaitkan dengan peningkatan volume intravaskular,

aterosklerosis (penyempitan arteri dapat menyebabkan peningkatan

tekanan darah), merokok (nikotin dapat menyebabkan penyempitan

pembuluh darah), konsumsi kadar garam tinggi (natrium dapat

membbuat retensi air yang menyebabkan volume darah meningkat),

konsumsi alcohol yang dapat menyebabkan plasma katekolamin

meningkat, dan stress emosi yang merangsang sistem saraf simpatis.

2. Hipertensi sekunder

a. Stress akut (alkoholisme, gejala putus alcohol akut, luka bakar,

respons vasovagal intermitten kronis, hiperventilasi, hipoglisemia,

dan psiogenis).

b. Gangguan vaskular (ateroklerosis, koarktasi, meningkatnya

volume intravaskular, krisis sel sabit, dan disesksia aneurisma

aorta).

c. Gangguan endokrin (akromegali, gangguan adrenal, korteks,

sindrom chusing, aldostrenomisme primer, medulari, pankretitis,

feokromositoma, hipotiroidisme, hipertriodisme).

d. Gangguan neurologis (disrefleksia otonom, meningkatnya tekanan

intracranial, tumor otak, ensafalitis, asidosis respiratorik, dan

apnea tidur).

e. Obat-obatan (putus obat tiba-tiba, penggunaan amfetamin, steroid

anabolis dan adregonesis, antihistamin/dekongestan, pengguan

kokain, siklosporin, alkaloid ergot, eritropoietin, glukokortikoid,

rancun tinggi metal, mineralokortikoid, monoamine oksida

inhibitor, NSAID, kontrasepsi oral, simpatomometik, efedrin,

fenilefrin, dan adenosisn trisiklik).

f. Masalah dengan kehamilan (kehamilan yang mengakibatkan

hipertensi, dan eklampsia).

Universitas Sumatera Utara

Page 23: Asuhan Keperawatan Keluarga pada Ny.W dengan Gangguan

g. Gangguan renal (stenosis arteri renal, penyakit parenkimal renl,

glomerulonefritis akut, pielonefritis kronis, penyakit jaringan ikat,

diabetes nefrotipatik, hidronefrosis, penyakit polisistik, renin yang

menghasilakan renin, penyakit renovaskular, ateroskleresis,

vaskulitis).

h. Anemia berat

i. Makanan yang mengandung tiamin (keju tua, bir anggur, hati

ayam, ekstrak ragi).

Patofisiologi Hipertensi

Mekanisme yang mengontrol kontriksi dan relaksasi pembuluh darah

terletak di pusat vasomotor, tepatnya di medulla otak. Dari pusat vasomotor

ini bermula jaras saraf simpatis, yang berlanjut ke bawah korda spinalis dan

keluar dari kelumna medulla spinalis ke ganglia spimpatis di toraks dan

abdomen. Rangsangan pusat vasomotor dihantarkan dalam bentuk impuls

yang bergerak ke bawah melauli saraf simpatis ke ganglia simpatis. Pada titik

ini, neorun preganglion melepaskan asetilkolin, yang akan merangsang

serabut saraf pasca ganglian ke pembuluh darah, dimana dengan dilepaskanya

neropinefrin mengakibatkan kontriksi pembuluh darah. Pada saat bersamaan

dimana sistem saraf simpatis merangsang ekskresi epinefrin, yang

meyebabkan pembuluh darah sebagai respon rangsangan emosi, kelenjar

adrenal juga terangsang, mengakibatkan tambahan aktifitas vasokontriksi,

medulla adrenal mensekresi epinefrin, yang menyebabkan vasokontriksi,

korteks adrenal mensekresi kortisol dan steroid lainnya yang dapat

memperkuat respon vasokonstriktor pembuluh darah.

Vasokontriksi menyebabkan penurunan aliran darah ke ginjal,

menyebabkan pelepasan renin. Renin merangssang pembentukan angiotensin

I yang kemudian berubah menjadi angiotensin II, suatu vasokontriktor kuat,

yang pada gilirannya merangsang sekresi aldesteron oleh korteks adrenal.

Hormon ini menyebankan retensi natrium dan air oleh tubulus ginjal,

Universitas Sumatera Utara

Page 24: Asuhan Keperawatan Keluarga pada Ny.W dengan Gangguan

menyebabkan peningkatan volume intravaskuler. Semua faktor tersebut

cendrung mencetus terjadinya hipertensi (Black, 2014)

Manifestasi Klinis menurut (Black, 2014) :

1. Sakit kepala (rasa berat di tengkuk)

2. Palpitasi

3. Kelelahan

4. Nausea

5. Epitaksis

6. Pandangan kabur atau ganda

7. Tinnitus (telinga berdering)

Penatalaksanaan Medis

Menurut Black (2014) tujuan penatalaksanaan medis pada klien dengan

hipertensi adalah mencegah terjadinya morbilitas dan mortalitas penyerta

dengan mencapai dan mempertahankan tekanan darah di bawah 140/90

mmHg. Efektivitas setiap program ditentukan oleh derajat hipertensi,

komplikasi, biaya perawatan, dan kualitas hidup sehubungan dengan terapi.

1. Terapi Nonfarmakologi

Beberapa penelitian menunjukkan pendekatan nonfarmakologi yang

dapat mengurangi hipertensi adalah sebagai berikut :

a. Teknik-teknik mengurangi stress

b. Penurunan berat badan

c. Pembatasan alcohol, natrium, dan tembakau

d. Olahraga/latihan (meningkatkan lipoprotein berdensitas

tinggi)

e. Relaksasi intervensi wajib yang harus dilakukan pada

setiap terapi antihipertensi.

Klien dengan hipertensi ringan yang berada pada risiko tinggi

(pria,perokok) atau bila tekanan diastoliknya menetap diatas 85 atau

Universitas Sumatera Utara

Page 25: Asuhan Keperawatan Keluarga pada Ny.W dengan Gangguan

95 mmHg dan sistoliknya diatas 130 atau 139 mmHg, perlu dimulai

terapi obat-obatan.

2. Terapi Farmakologi

Terapi farmakologi yang digunakan untuk terapi antihipertensi

dapat di klasifikasikan menjadi lima katagori :

a. Diuretik

Diuretik yang sering diresepkan untuk mengobati

hipertensi ringan adalah hidroklorotiazid.

b. Simpatolitik

Simpatolitk bertujuan sebagai penghambat (adrenergeik

bekerja di sentral simpatolitik), penghambat adrenergik

alfa, beta, dan penghambat neuron adrenergeik. Reserpine

dan guanetidine dipakai untuk mengendalikan hipertensi

berat.

c. Vasodilator arteriol yang berkerja lansung

Vasodilator yang berkerja langsung adalah obat tahap

ketiga yang bekerja dengan merelaksasikan otot – otot

polos pembuluh darah sehingga menyebabkan vasodilatasi.

d. Antagonis angiotensin (ACE Inhibitor)

Obat dalam golongan ini bertujuan menghambat enzim

angiotensin, yang bertujuan menghambat pembentukan

angiotensin II dan aldesteron. Kaptopril, enalapril,

lisinopril adalah ketiga antagonis angiotensin.

e. Penghambat saluran kalsium (blocker calcium antagonis)

1. Pengkajian

Pengkajian adalah tahapan dimana seorang perawat mengambil informasi

secara terus menerus terhadap anggota keluarga yang dibinanya. Secara garis

besar data dasar yang dipergunakan mengkaji status keluarga adalah :

Universitas Sumatera Utara

Page 26: Asuhan Keperawatan Keluarga pada Ny.W dengan Gangguan

1) Data umum :

a) Meliputi nama kepala keluarga, alamat, pekerjaan dan

status imunisasi masing-masing keluarga serta genogram.

b) Type keluarga.

c) Suku bangsa.

d) Agama.

e) Status sosial ekonomi keluarga.

f) Aktivitas rekreasi keluarga.

2) Riwayat dan tahap perkembangan keluarga

a) Tahap perkembangan pada tahap ini.

b) Tahap keluarga yang belum dipenuhi.

c) Riwayat keluarga inti.

3) Pengkajian lingkungan

a) Karakteristik rumah.

b) Karakteristik tetangga.

c) Mobilitas geografis keluarga.

d) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat.

e) Sistem pendukung keluarga.

4) Struktur keluarga

a) Pola komunikasi keluarga.

b) Struktur kekuatan keluarga.

c) Struktur peran.

d) Nilai atau norma keluarga.

5) Fungsi keluarga

a) Fungsi afektif

b) Fungsi sosialisasi

c) Fungsi repruduksi

d) Fungsi ekonomi

e) Fungsi perawatan kesehatan.

Universitas Sumatera Utara

Page 27: Asuhan Keperawatan Keluarga pada Ny.W dengan Gangguan

6) Stress dan koping keluarga

a) Stressor jangka pendek

b) Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi atau

stressor.

c) Strategi koping yang digunakan.

d) Strategi adaptasi disfungsional.

e) Harapan keluarga

7) Pemeriksaan fisik.(Mubarrak,2011).

2. Analisa Data

Pengumpulan informasi merupakan tahap awal dalam proses keperawatan.

Dari informasi yang terkumpul, didaptkan data dasar tentang masalah-

masalah yang dihadapi oleh klien. Selanjutnya data dasar itu digunakan untuk

menentukan diagnosis keperawatan, merencanaan asuhan keperawatan, serta

tindakan keperawatan untuk mengatasi masalah-masalah klien.

(Mubarrak,2011)

3. Rumusan Masalah

Diagnosis keperawatan keluarga dianalisis dari hasil pengkajian terhadap

adanya masalah dalam tahap perkembangan keluarga, lingkungan keluarga,

struktur keluarga, fungsi-fungsi keluarga dan koping keluarga baik yang

bersifat aktual, resiko maupun sejahtera dimana perawat memiliki

kewenangan dan tanggung jawab untuk melakukan tindakan keperawatan

bersama-sama dengan keluarga dan berdasarkam kemampuan dan sumber day

keluarga. Diagnosis keperawatan keluarga dirumuskan berdasarkan dat yang

didapatkan pada pengkajian. Komponen diagnosis keperawatan meliputi :

1) Problem atau masalah (P)

2) Etiologi atau penyebab (E)

3) Sign atau tanda (S)

Tipologi dari diagnosis keperawatan :

1) Diagnosis aktual (terjadi deficit atau gangguan kesehatan). Dari

hasil pengkajian didapatkan data mengenai tanda dan gejala dari

Universitas Sumatera Utara

Page 28: Asuhan Keperawatan Keluarga pada Ny.W dengan Gangguan

gangguan kesehatan dimana masalah kesehatan yang dialami oleh

keluarga memerlukan bantuan utuk segera ditangani dengan cepat.

2) Diagnosis resiko tinggi (ancaman kesehatan). Sudah ada data yang

menunjang namun belum terjadi gangguan, tetapi tanda tersebut

menjadi masalah aktual apabila tidak segera mendapatkan bantuan

pemecahan dari tim kesehatan atau keperawatan.

3) Diagnosis potensial (keadaan sejahtera “wellness”). Suatu keadaan

dimana keluarga dalam keadaan sejahtera sehingga kesehatan

keluarga dapat ditingkatkan.

Sesuai dalam tinjauan teori diatas diagnose keperawatan Hipertensi

dalam NANDA NIC-NOC 2015 : memunculkan 7 diagnosa keperawatan

yaitu : 1) Resiko tinggi terhadap penurunan curah jantung berhubungan dengan

peningkatan iskemia miokard 2) Intoleransi aktivitas berhubungan dengan tirah

baring dan imobilitas 3) Nyeri akut: sakit kepala berhubungan dengan

peningkatan tekanan vaskuler selebral 4) Ketidak seimbangan nutrisi lebih dari

kebutuhan tubuh berhubungan dengan masukan berlebihan 5) Defisiensi

pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi 6)Ansietas 7)resiko

cidera (Mubarrak,2011).

4. Perencanaan

Rencana keperawatan keluarga adalah kumpulan tindakan yang

direncanakan oleh perawat untuk dilaksanakan dalam menyelesaikan atau

mengatasi masalah kesehatan/masalah keperawatan yang telah

diidentifikasi.(Mubarrak, 2011)

Universitas Sumatera Utara

Page 29: Asuhan Keperawatan Keluarga pada Ny.W dengan Gangguan

B. Asuhan Keperawatan Kasus

PROGRAM DIII KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN

1. PENGKAJIAN PASIEN

A. Data Umum

a. Initial Kepala Keluarga :Ny. W

b. Usia : 64 tahun

c. Pendidikan : SMP

d. Agama : Islam

e. Suku : Jawa

f. Alamat : Jln. Teratai No.47 Medan

polonia.

g. Tipe Keluarga : Extended family

h. Komposisi Keluarga :

N

o

Nama Jenis

Kelam

in

Hubungan

dengan

KK

Umu

r

Pendidik

an

Status

Perkawin

an

Status

Imunisa

si

1 An.N L Anak 36 SMP Menikah -

2 An.R P Anak 34 SMP Menikah -

3 An.A L Anak 32 SMP Menikah -

4 An.AR P Anak 30 SMP Menikah -

5 An.AB L Anak 28 SMA Menikah -

Universitas Sumatera Utara

Page 30: Asuhan Keperawatan Keluarga pada Ny.W dengan Gangguan

Genogram

Ket :

: laki –laki : laki-laki meninggal

: perempuan : perempuan meninggal

i. Status Ekonomi Keluarga :

Ny. W adalah seorang ibu rumah tangga dan penganguran, untuk

memenuhi kebutuhan sehari-hari Ny.W dibantu oleh anak-

anaknya ditambah berjualan kecil-kecilan di rumahnya, sekaligus

merawat cucunya. Penghasilan Ny.W kurang lebih Rp

400.000,00/bulan.

1 3 5 4 2

Universitas Sumatera Utara

Page 31: Asuhan Keperawatan Keluarga pada Ny.W dengan Gangguan

j. Aktivitas Rekreasi Keluarga :

Aktivitas rekreasi keluarga Ny.W hanya di sekitaran lingkungan

rumah,merawat cucu-cucunya, menonton TV, dan sesekali

kumpul dengan sanak saudaranya.

B. Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga

a. Tahap perkembangan keluarga saat ini

Tahap perkembangan keluarga Ny.W saat ini berada pada tahap

keluarga dengan anak dewasa atau pelepasan ditandai dengan

anak semua dari Ny.W sudah menikah dan sudah memiliki

keluarga masing-masing.

b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi

-

c. Riwayat keluarga inti

Ny.W tidak memiliki penyakit menular atau belum pernah di

rawat di rumah sakit dan begitu juga dengan anak-anaknya.

Hanya saja Ny.W mengeluhkan sering sakit kepala dan merasa

berat di tengkuknya. Ny.W menderita penyakit hipertensi.

d. Riwayat keluarga sebelumnya

Ayah dari Ny.W adalah penderita hipertensi.

C. Lingkungan

a. Karakteristik rumah

1. Luas rumah : 12 x 23 m²

2. Tipe rumah : Semipermanen

3. Kepemilikan rumah : Milik Pribadi

4. Jumlah kamar : 2 kamar tidur, 1 kamar

mandi.

5. Ventilasi jendela : cukup

.

Universitas Sumatera Utara

Page 32: Asuhan Keperawatan Keluarga pada Ny.W dengan Gangguan

6. Pemanfaatan Ruangan : baik dengan kondisi

penerangan yang cukup.

7. Septi tank : ± 1 meter dari rumah

8. Sumber air : sumur bor .

9. Kamar mandi/WC : terdapat 1 dan menyatu

denganWC.

10. Sampah : ada temapt sampah di

depan rumah.

.

b. Denah rumah :

Keterangan:

1. Kamar mandi

2. dapur

3. kamar tidur

4. Kamar tidur

5. Ruang tamu

6. Warung

c. Karakteristik lingkungan :

Keluarga Ny.W dengan dengan tetangga sekitar rumah cukup

baik. Keluarga Ny.W berada dilingkungan komunitas suku jawa.

d. Mobilitas geografis keluarga :

Keluarga Ny.W tidak sering keluar rumah dan lebih sering

berinteraksi dengan tetangga sekitarnya. Keluarga Ny.W belum

pernah pindah rumah, mereka selalu menetap di lingkungan

tersebut.

e. Perkumpuan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

Keluarga Ny.W sering berkumpul bersama dengan sanak

saudaranya, keluarga Ny.W juga mengikuti kegiatan sosial yang

2 1

6

5

3

4

Universitas Sumatera Utara

Page 33: Asuhan Keperawatan Keluarga pada Ny.W dengan Gangguan

ada di lingkungan tersebut dan cukup terbilang ramah dengan

masyarakat sekitar.

f. Sistem pendukung keluarga

Keluarga Ny.W didukung sepenuhnya oleh anak-anaknya,

apabila ada masalah mereka berkumpul bersama untuk

memecahan masalah tersebut.

D. Struktur Keluarga

a. Pola komunikasi keluarga

Diantara anggota keluarga Ny.W terbina hubungan yang

harmonis. Dalam menghadapi suatu permasalahan selalu

dilakukan dengan cara bermusyawarah keluarga sebelum

diputuskan. Dan komunikasi dilakukan dengan cara terbuka.

b. Struktur kekuatan keluarga

Keluarga Ny.W saling menghargai, membantu, dan mendukung

satu sama lain.

c. Struktur peran

1. Ny.W : kepala keluarga sekaligus ibu.

2. An.N : anak pertama.

3. An.R : anak kedua yang tinggal bersama Ny.W.

4. An.A : anak ketiga.

5. An.AR : anak keempat yang tinggal bersama Ny.W.

6. An.AB : anak kelima.

d. Nilai dan norma keluarga

Nilai dan norma yang berlaku dalam keluarga Ny.W disesuaikan

dengan ajaran agama Islam yang dianut serta norma masyarakat

sekitar.

E. Fungsi Keluarga

a. Fungsi afektif

Hubungan antara keluarga baik,saling mendukung, dan saling

tolong menolong satu sama lain.

Universitas Sumatera Utara

Page 34: Asuhan Keperawatan Keluarga pada Ny.W dengan Gangguan

b. Fungsi sosial

Setiap hari keluarga berinteraksi dengan orang yang disekitarnya

dan mereka terbilang ramah dilingkunganya.

c. Fungsi reproduksi

Jumlah anak Ny.W ada 5 orang, dan semua anaknya sudah

menikah. Ny.W sudah tidak memakai KB lagi.

d. Fungsi ekonomi

Fungsi ekonomi Ny.W didukung dan dibantu oleh anak-anaknya

serta dibantu oleh penghasilan dari jaulan kecil-kecilanya.

e. Fungsi perawatan kesehatan

Keluarga belum mampu mengenal masalah kesehatan dan

perawatan keluarga yaitu cara merawat anggota keluarga yang

sakit yaitu Ny.W yang sudah lama menderita hipertensi dan

belum mampu memutuskan perawatan yang akan diberikan

kepada Ny.W. keluarga sudah mampu memanfaatkan fasilitas

kesehatan yang ada disekitaranya ditandai dengan Ny.W

mengatakan jika ada keluarga yang sakit akan dibawa ke

pelayanan kesehatan yang terdekat. Dari hasil pemeriksaan fisik

yang dilakukan pada tanggal 22 Mei 2017 pada Ny.W

didapatkan data : TD : 140/100 mmHg, RR : 20 x/menit, H

:89x/menit, dan BB : 61 Kg. dan Ny.W mengatakan sering sakit

kepala dan terasa berat di bagian tengkuk dan apabila kambuh

Ny.W tidak mampu melakukan aktivitas secara mandiri.

F. Stres dan Koping Keluarga

a. Stressor jangka pendek dan jangka panjang

-

b. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor

-

c. Strategi koping yang digunakan

-

Universitas Sumatera Utara

Page 35: Asuhan Keperawatan Keluarga pada Ny.W dengan Gangguan

d. Strategi adaptasi disfungsional

-

e. Harapan keluarga

Keluarga berharap Ny.W sembuh dari penyakitnya dan berharap

agar tidak mengalami penyakit yang sama yang diderita oleh

Ny.W.

G. Riwayat Kesehatan Sekarang

No Area

Pemeriksaan

Fisik

Anggota Keluarga yang Tinggal

Serumah

Ket

Ny.W

1. Kesadaran CM

2. TTV :

TD

HR

RR

140/100 mmHg

89 x/menit

20 x/menit

3. BB 61Kg

4. Kepala dan

rambut

Kepala simetris ,

rambut panjang

berwarna hitam

dan beruban

5. Mata Memiliki

masalah

penglihatan di

mata kiri.

6. Hidung Fungsi

penciuman baik

dan tidak terdapat

Universitas Sumatera Utara

Page 36: Asuhan Keperawatan Keluarga pada Ny.W dengan Gangguan

H. Tipologi Masalah Kesehatan

a. Kurang/tidak sehat

Nyeri Akut

Intoleransi Aktivitas

b. Ancaman kesehatan

Risiko Penurunan Curah Jantung

c. Krisis

-

2.Analisa Data

kelainan

7. Mulut Gigi masih utuh

dan bersih

8 ektremitas Tidak terdapat

kelaian

Data Masalah Kesehatan Masalah Keperawatan

Keluarga

DS :

Ny.W mengatakan sering

sakit kepala,pusing dan

terasa berat di tengkuk.

Ny.W mengatakan sudah

dialami kurang lebih 1

tahun yang lalu dan sering

kambuh.

DO :

Kesadaran : CM

TD : 140/110, HR : 89 x i

Nyeri akut Ketidakmampuan merawat

anggota keluarga yang

sakit.

Universitas Sumatera Utara

Page 37: Asuhan Keperawatan Keluarga pada Ny.W dengan Gangguan

RR : 20 x i

Ny.W tampak sering

memegang tengkuk.

Saat ditanya keluarga

tidak paham betul

mengenai cara merawat

Ny.W.

DS :

Ny.W mengatakan sering

sakit kepala,pusing ,

terasa berat di tengkuk

dan dada terasa berdebar-

debar.

DO :

Kesadaran : CM

TD : 140/110, HR : 89 x i

RR : 20 x i

Saat ditanya keluarga

tidak tahu apa penyebab

masalah yang dialami oleh

Ny.W

Risiko Tinggi Stroke Ketidakmampuan keluarga

mengenal masalah

kesehatan.

DS :

Keluarga Ny.W mengata

kan jika kambuh, Ny.W

tidak mampu melakukan

aktivitas secara mandiri

Intoleransi aktivitas Ketidakmampuan merawat

anggota keluarga yang

sakit

Universitas Sumatera Utara

Page 38: Asuhan Keperawatan Keluarga pada Ny.W dengan Gangguan

3. S

k

r

o

r

3. Skoring Masalah

a. Nyeri akut

No Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran

1 Sifat masalah :

tidak/kurang sehat

• Tidak/kurang

sehat

• Ancaman

kesehatan

• krisis

3/3 x 1 1 Ny.W sering sakit kepala

, pusing dan terasa berat

di tengkuk

2 Kemungkinan

masalah di ubah :

dengan mudah

• dengan mudah

• hanya

sebagian

• tidak dapat

2/2 x 2 2 Keluarga dapat

mengatasinya dengan

membeli obat ke warung

,berobat ke dokter atau

pelayanan kesehatan

terkdekat.

3 Potensi masalah untuk

dicegah : cukup

• tinggi

• cukup

2/3 x 1 0.67 Mengontrol makanan

dapat mencegah

terjadinya kekambuhan

berulang

karena nyeri.

DO :

Hasil pengkajian keluarga

tahu bagaimana merawat

Ny.W saat kambuh untuk

memenuhi kebutuhan.

Universitas Sumatera Utara

Page 39: Asuhan Keperawatan Keluarga pada Ny.W dengan Gangguan

• rendah

4 Menonjolnya masalah

: harus segera

ditangani

• masalah berat

harus

ditangani

• masalah tidak

perlu segera

ditangani

• masalah tidak

dirasakan

2/2 x 1 1 Keluarga memberi

pertolongan/ pengobatan

dengan membeli obat di

warung, berobat ke

dokter atu pelayanan

kesehatan terdekat

menandakan keluarga

ingin segera teratasi tetapi

tidak tahu bagaimana cara

meraatnya

Skor Total 4.67

b. Risiko tinggi stroke

No Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran

1

Sifat masalah :

ancaman kesehatan

• Tidak/kurang

sehat

• Ancaman

kesehatan

• krisis

2/3 x1 0.67 Ny.W sering merasakan

daerah dada nya berdebar-

debar terutama saat

kambuh.

2 Kemungkinan

masalah di ubah :

hanya sebagian

• dengan mudah

• hanya

1/2 x 2 1 Ny. W tidak tahu

penyebabnya dan hanya

diatasi dengan istirahat.

Ny.W belum pernah

memeriksakanya ke

Universitas Sumatera Utara

Page 40: Asuhan Keperawatan Keluarga pada Ny.W dengan Gangguan

sebagian

• tidak dapat

dokter

3 Potensi masalah

untuk dicegah : tinggi

• tinggi

• cukup

• rendah

3/3 x 1 1 Keinginan untuk

berobat/memeriksakannya

ke dokter sangat tinggi

tetapi takut kepikiran jika

di periksa

4 Menonjolnya masalah

• masalah berat

harus

ditangani

• masalah tidak

perlu segera

ditangani

• masalah tidak

dirasakan

2/2 1 1 Masalah yang harus

segera ditangani karena

akan menimbulkan

komplikasi masalah

kesehatan yang lain.

Skor Total 3,67

c. Intoleransi aktivitas

No Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran

1 Sifat masalah : tidak /

kurang sehat

• Tidak/kurang

sehat

• Ancaman

kesehatan

• krisis

3/3 x 1 1 Keluarga mengatakan

jika kambuh, Ny.W tidak

dapat melakukan aktifitas

secara mandir

2 Kemungkinan 1/2 x 2 1 Keluarga membantu

Universitas Sumatera Utara

Page 41: Asuhan Keperawatan Keluarga pada Ny.W dengan Gangguan

masalah di ubah :

hanya sebagian

• dengan mudah

• hanya

sebagian

• tidak dapat

untuk memenuhi

kebutuhan Ny.W jika

mengalami kekambuhan

3 Potensi masalah untuk

dicegah : cukup

• tinggi

• cukup

• rendah

2/3 x 1 0.67 Keluarga mampu

memberikan kebutuhan

yang dibutuhkan oleh

Ny.W

4 Menonjolnya masalah

: masalah tidak

dirasakan

• masalah berat

harus

ditangani

• masalah tidak

perlu segera

ditangani

• masalah tidak

dirasakan

0/2 x 1 0 Keluarga masih mampu

memenuhi kebutuhan

Ny.W tapi tidak begitu

tahu cara merawatnnya

Skor Total 2.67

Universitas Sumatera Utara

Page 42: Asuhan Keperawatan Keluarga pada Ny.W dengan Gangguan

4.Daftar Prioritas Diagnosa

1. Nyeri akut pada keluarga Ny.W khususnya Ny.W berhubungan

dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga

yang sakit ditandai dengan Ny.W sering sakit kepala, pusing,

terasa berat di tengkuk dan sering kambuh.

2. Risiko tinggi stroke pada keluarga Ny.W khususnya Ny.W

berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal

masalah kesehatan ditandai dengan takanan darah Ny.W 140/100

mmHg dan sering merasakan dadanya berdebar debar.

3. Intoleransi aktivitas pada keluarga Ny.W khususnya Ny.W

berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat

anggota keluarga yang sakit ditandai dengan Ny.W tidak dapat

melakukan aktifitas dengan mandiri jika kambuh karena nyeri

dan keluarga membantu untuk memenuhi kebutuhan Ny.W.

5.Rencana Asuhan Keperawatan Keluarga

No Diagnosa

Kep.

Keluarga

Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi

Umum Khusus Kriteria Standar

1 Nyeri akut

pada

keluarga

Ny.W

khususnya

Ny.W

berhubunga

n dengan

ketidakmam

Setelah

dilakukan

tindakan

keperawatan

selama 3x

24 jam

diharapkan

nyeri

teratasi atau

Keluarga

mengetahui

bagaimana

cara

merawata

anggota

keluarga

yang sakit

Verbal

Sikap

Keluarga

dapat

menjawab

pertanyaan

yang

diberikan.

Keluarga

dapat

1. Ajarkan

keluarga

bagaimana

cara

perawatan

bagi

penderita

hipertensi.

2. Ajarkan

Universitas Sumatera Utara

Page 43: Asuhan Keperawatan Keluarga pada Ny.W dengan Gangguan

puan

keluarga

merawat

anggota

keluarga

yang sakit

ditandai

dengan

Ny.W sering

sakit kepala,

pusing,

terasa berat

di tengkuk

dan sering

kambuh.

hilang

ditandai

dengan

pasien tidak

sering sakit

kepala atau

pusing

Psiko-

motor

membawa

keluarga

yang sakit

ke tempat

pelayanan

kesehatan.

Keluarga

mampu

merawat

amggota

keluarga

yang sakit.

klien dan

keluarga

untuk pola

hidup

sehat dan

cara mium

obat

dengan

teratur.

3. Anjurkan

klien

untuk

minum

obat

dengan

teratur.

4. Ajarkan

keluarga

bagaimana

cara

mengkaji

skala nyeri

untuk

pencegaha

n dini.

2. Risiko tinggi

stroke pada

keluarga

Ny.W

Keluarga

mampu

berpartisipa

si dalam

Keluarga

mampu

mengenal

hipertensi,

Verbal

Keluarga

mampu

menjawab

pertanyaan

1. Berikan

penjelasa

n tentang

hipertensi

Universitas Sumatera Utara

Page 44: Asuhan Keperawatan Keluarga pada Ny.W dengan Gangguan

khususnya

Ny.W

berhubunga

n dengan

ketidakmam

puan

keluarga

mengenal

masalah

kesehatan

ditandai

dengan

takanan

darah Ny.W

140/100

mmHg dan

sering

merasakan

dadanya

berdebar

debar.

aktifitas

yang

menurunkan

tekanan

darah atau

beban kerja

jantung.

penyebab,

tanda, gejala

dan cara

memper

tahankan

tekanan

darah dala

keadaan

normal

Sikap

Psiko-

motor

yan

diberikan.

Keluarga

mampu

membawa

keluarga

yang sakit

ke

pelayanan

kesehatan.

Keluarga

memotivasi

untuk

berobat ke

dokter atau

pelayanan

kesehatan.

dan

dampak

hipertensi

bagi

kepada

keluarga.

2. Kaji

pengetah

uan

keluarga

tentang

hipertensi

atau

penyakit

yang

berkaitan

dengan

hipertensi

.

3. Ajarkan

keluarga

pola

hidup

sehat

untuk

penderita

hipertensi

.

3. Intoleransi Setelah Keluarga Verbal Keluarga 1. Berikan

Universitas Sumatera Utara

Page 45: Asuhan Keperawatan Keluarga pada Ny.W dengan Gangguan

aktivitas

pada

keluarga

Ny.W

khususnya

Ny.W

berhubunga

n dengan

ketidakmam

puan

keluarga

merawat

anggota

keluarga

yang sakit

ditandai

dengan

Ny.W tidak

dapat

melakukan

aktifitas

dengan

mandiri jika

kambuh

karena nyeri

dan keluarga

membantu

untuk

memenuhi

dilakukan

tindakan

keperawatan

mobilitas

klien tidak

terhambat

dan sudah

tidak

banyak

istirahat.

mampu

merawat

dan

memenuhii

kebutuhan

dasar

anggota

keluarga

yang sakit.

Sikap

Psiko-

motor

mampu

menjawab

pertanyaan

yang

diberikan.

Keluarga

dapat

Memenuhi

kebutuhan

keluarga

yang sakit.

Keluarga

mampu

merawat

anggota

keluarga

yang sakit.

penjelasan

tentang

manfaat

olahraga

bagi

penderita

hipertensi.

2. Anjurkan

keluarga

untuk

memotiva

si klien

untuk

melakuka

n aktivitas

dengan

mandir.

3. Ajarkan

kepada

keluarga

cara

merawat

pasien

untuk

memenuhi

kebutuhan

dasarnya.

4. Beri

dukungan

Universitas Sumatera Utara

Page 46: Asuhan Keperawatan Keluarga pada Ny.W dengan Gangguan

6.Implementasi dan Evaluasi Asuhan Keperawatan Keluarga

No.Diagnosa Tanggal

dan Waktu

Implementasi Evaluasi

1 dan 2 22 Mei 2017

10.15 WIB • Memberikan

pendidikan

kesehatan tentang

hipertensi.

• Mengajarkan

keluarga tentang cara

merawat anggota

keluarga yang sakit.

S : keluarga

mengatakan paham

terhadap apa yang

dijelasakan.

O : keluarga mampu

menjawab

pertanyaan yang

diberikan.

A : masalah teratasi

sebagian

P : intervensi

dilanjutkan

kebutuhan

Ny.W.

spiritual

kepada

klien dan

keluarga.

Universitas Sumatera Utara

Page 47: Asuhan Keperawatan Keluarga pada Ny.W dengan Gangguan

1 dan 2 23 Mei 2017

09.45 WIB • Mengarjakan

keluarga cara

mengkaji skala nyeri.

• Memberikan

penjelasan tentang

pola hidup sehat bagi

penderita hipertensi.

S : keluarga

mengatakan paham

terhadap apa yang

dijelaskan.

Klien mengatakan

nyeri sudah mulai

berkurang.

O : keluarga paham

bagaimana cara

mengkaji nyeri.

Tekadan darah

Ny.W turun menjadi

130/90

A : masalah teratasi

P : intervensi

dilanjutkan

3 24 Mei 2017

10.37 WIB • Memberikan

penjelasan tentang

manfaat olahraga

bagi penderita

hipertensi.

• Memotivasi klien

dan keluarga untuk

hidup sehat.

S : klien dan

keluarga

mengatakan paham

terhadap apa yang

dijelaskan.

O : keluarga terlihat

paham dan mampu

menjawab

pertanyaan yang

Universitas Sumatera Utara

Page 48: Asuhan Keperawatan Keluarga pada Ny.W dengan Gangguan

• Memberikan

dukungan spiritual

kepada klien dan

keluarga.

diberikan.

A : masalah teratasi

P : intervensi selesai

Universitas Sumatera Utara

Page 49: Asuhan Keperawatan Keluarga pada Ny.W dengan Gangguan

BAB III

Kesimpulan dan Saran

A. Kesimpulan

Setelah penulis mempelajari kasus keluarga dengan masalah hipertensi baik

tinjauan secara teori maupun pelaksaan asuhan keperawatan pada keluarga

Ny.W terkhusu bagi Ny.W maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Dalam pengkajian Ny.W mengalami hipertensi primer, pada saat

pengkajian Ny.W mengatakan sering sakit kepala, pusing, terasa berat di

tengkuk dan bagian dada sering berdebar- debar. Jika pusing tidak

mampu melakukan aktivitas secara mandiri, untuk memenuhi kebutuhan

dibantu oleh keluarga. Keluarga belum mengetahui bagaimana cara

perawatan hipertensi yang benar.

2. Sesuai dengan data yang didapatkan saat pengkajian di dapatkan 3

diagnosa keperawatan keluarga, yaitu : 1). Nyeri akut pada keluarga

Ny.W khususnya Ny.W berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga

merawat anggota keluarga yang sakit ditandai dengan Ny.W sering sakit

kepala, pusing, terasa berat di tengkuk dan sering kambuh. 2).Risiko

tinggi stroke pada keluarga Ny.W khususnya Ny.W berhubungan dengan

ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan ditandai dengan

takanan darah Ny.W 140/100 mmHg dan sering merasakan dadanya

berdebar debar. 3 ). Intoleransi aktivitas pada keluarga Ny.W khususnya

Ny.W berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota

keluarga yang sakit ditandai dengan Ny.W tidak dapat melakukan

aktifitas dengan mandiri jika kambuh karena nyeri dan keluarga

membantu untuk memenuhi kebutuhan Ny.W.

3. Perencanaan dirumuskan berdasarkan prioritas masalah yang dihadapi

sekaligus memperhatikan kondisi Ny.W serta kesanggupan keluarga

dalam bekerja sama.

Universitas Sumatera Utara

Page 50: Asuhan Keperawatan Keluarga pada Ny.W dengan Gangguan

4. Tindakan keperawatan yang diberikan merupakan implementasi dari

rencana keperawatan yang telah disusun. Pelaksanaan saat bergantung

pada sikap dan ketrampilan yang dimiliki oleh perawat. Kepercayaan

klien terhadap perawat menimbulkan sikap kooperatif dalam

menjalankan tindakan keperawatan. Ny.W dan keluarga dapat

berpartisipasi dan menerima terhadap pelaksanaan tindakan keperawatan

yang telah direncanakan.

5. Setelah dilakukan implementasi memberikan pendidikan kesehatan

tentang hipertensi, pola hidup sehat ,cara minum obat dengan teratur, dan

manfaat olahraga bagi penderita hipertensi kepada Ny.W dan keluarga

Ny.W dengan metode penyampain ceramah, Ny.W dan keluarga paham

terhadap apa yang dijelaskan dan mampu menjawab pertanyaan yang

diberikan. Dan dalam pelaksanaan implementasi mengajarkan keluarga

cara merawat anggota keluarga yang sakit , dan bagaimana cara mengkaji

skala nyeri bagi penderita hipertensi, Ny.W dan keluarga juga paham dan

mampu menjawab pertanyaan yang diberikan. Kemudian dilakukan

implementasi dengan memotivasi klien dan keluarga untuk hidup sehat

dan minum obat dengan teratur, Ny.W dan keluarga bertekad untuk

melaksanakannya.

B. Saran

1. Pendidikan Keperawatan

Senantiasa meningkatkan mutu pendidian yang berkualitas dan professional

sehingga dapat tercipta perawat professional, terampil, dan bermutu yang

mampu memberikan asuhan keperawatan secara menyuluruh berdasarkan

kode etik keperawatan.

2. Pelayanan Keperawatan

Lebih meningkatkan pelayanan keperawatan terkhusus yang bergerak

dibidang komunitas, dengan meningkatkan pelayanan homecare dan

Universitas Sumatera Utara

Page 51: Asuhan Keperawatan Keluarga pada Ny.W dengan Gangguan

pendidikan kesehatan untuk mendukung kesembuhan dan kesejahteraan

kesehatan masyarakat komunitas.

3. Masyarakat

Senantiasa meningkatkan kualitas kesehatan dengan memanfaatkan

pelayanan kesehatan yang ada di sekitar serta mendukung program-

program yang diberikan oleh pelayanan kesehatan sekitar.

Universitas Sumatera Utara

Page 52: Asuhan Keperawatan Keluarga pada Ny.W dengan Gangguan

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Z. 2010. Pengantar Keperawatan Keluarga. Jakarta : EGC.

Asmadi.2008. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: EGC.

Black, Joyce M & Hawks, Jane Hokanson. 2014. Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8. Singapore: Elsevier.

Depkes RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan: Jakarta.

Dinas Kesehatan Kota Medan.2013. Profil Kesehatan Kota Medan Tahun 2013.

Medan

Friedman. 2010. Keperawatan Keluarga Riset, Teori, & Praktik. Jakarta : EGC. Harnilawati.2013.Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga. Sulawesi Selatan :

Pustaka As-Salam

Mubarrak, dkk. 2011. Ilmu Kperawatan Komunitas 2 ; Konsep dan Aplikasi. Jakarta:Salemba Medika.

Muhlisin, A. 2012. Keperawatan Keluarga. Yogyakarta : Gosyen Publishing.

Murwarni, A. 2011. Perawatan Pasien Penyakit Dalam.Yogyakarta : Gosyen Publishing.

WHO. 2013. Q&As on hypertension. Available:http://apps.who.int/iris/ bitstream/ 10665/81965/1/9789241564588_eng.pdf. Diakses tanggal 13 Juli 2017.

Wilkonson, J. 2011. Buku Saku Diagnosis Keperawatan Edisi 9. Jakarta : EGC.

Universitas Sumatera Utara

Page 53: Asuhan Keperawatan Keluarga pada Ny.W dengan Gangguan

LAMPIRAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok bahasan : Hipertensi

Sub pokok bahasan :

1. Pengertian hipertensi

2. Faktor risiko hipertensi

3. Tanda dan gejala hipertensi

4. Komplikasi hipertensi

5. Pencegahan dan perawatan hipertensi

Hari/tanggal : Senin/ 22 Mei 2017

Waktu : 10.00 WIB

Tempat : Rumah Ny.W

Sasaran : Ny.W dan Keluarga

A. Tujuan Umum

Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang hipertensi selama 30 menit

keluarga Ny.W mampu memahami tentang hipertensi.

B. Tujuan Khusus

Setelah dilakukan penyuluhan tentang hipertensi pada keluarga Ny.W

diharapakan keluarga Ny.W mampu :

1. Menyebutkan pengertian hipertensi

2. Menyebutkan faktor risiko hipertensi

3. Menyebutkan tanda dan gejala hipertensi

4. Menyebutkan komplikasi hipertensi

5. Menyebutkan cara pencegahan dan perawatan hipertensi.

Universitas Sumatera Utara

Page 54: Asuhan Keperawatan Keluarga pada Ny.W dengan Gangguan

C. Isi Materi :

1. Pengertian Hipertensi

Hipertensi adalah suatu keadaan dimana terjadinya peningkatan tekanan

darah sistolik diatas 140 mmHg dan tekanan diastolik diatas 90 mmHg.

2. Faktor Risiko Hipertensi

a. Keturunan

b. Pola hidup tidak sehat (kegemukan, kurang aktivitas/olahraga, diet

yang tidak sehat, merokok, minum alkohol, dan stress ).

c. Komplikasi penyakit lain, seperti penyakit ginjal, atau kelainan

hormone.

3. Tanda dan Gejala Hipertensi

Sering kali hipertensi tidak menimbulkan gejala, sehingga penderita tidak

merasakan sakit. Pada umumnya tanda dan gejala hipertensi sebagai

berikut :Sakit kepala, kelelahan, mual, muntah,sesak napas, pandangan

mulai kabur, mata berkunang-kunang, mudah marah, telinga berdengung,

sulit tidur, dan rasa berat di tengkuk

4. Komplikasi Hipertensi

Beberapa komplikasi yang disebabkan oleh hipertensi yaitu : stroke,

penyakit jantung koroner, gagal jantung, atau gagal ginjal.

5. Pencegahan dan Perawatan Hipertensi

Adapun cara mengurangi dan memodifikasi faktor risiko hipertensi adalah

sebagai berikut :

a. Tidak merokok.

b. Melakukan aktifitas fisik/olahraga dengan teratur minimal 30

menit/hari.

c. Mengatur pola makan dan seimbangan dengan membatasi

konsumsi garam :

- Hipertensi ringan :1/2 sendok perhari

- Hipertensi sedang : 1/4 sendok perhari

- Hipertensi berat : tanpa garam

Universitas Sumatera Utara

Page 55: Asuhan Keperawatan Keluarga pada Ny.W dengan Gangguan

d. Mengkonsumsi buah

e. Melakukan pemeriksaan kesehatan dengan rutin

f. Terapi alternatif/tradisional

- Dua buah timun dimakan pagi dan soe atau diparut, diperas

dan diambil airnya diminum pagi dan sore hari .

- Sepuluh lembar daun salam direbus dalam dua gelas air

sampai airnya tinggal satu gelas diminum pagi dan sore .

- Sepuluh lembar daun alpukat direbus dalam dua gelas air

sampai airnya tinggal satu gelas diminum pagi dan sore.

D. Metode : ceramah dan diskusi

E. Media : leaflet

F. Kegiatan Penyuluhan :

No Uraian Kegiatan Metode Media Waktu

1 Pendahuluan :

a. Memberi salam

b. Memperkenalkan diri

c. Menjelaskan tujuan

d. Kontrak waktu

Ceramah Lisan 5 menit

2 Pelaksanan :

a. Menjelaskan pengertian

hipertensi

b. Menjelaskan faktor

risiko

c. Menjelaskan tanda dan

gejala hipertensi

d. Menjelaskan komplikasi

hipertensi

Ceramah

Diskusi

Leaflet 15 menit

Universitas Sumatera Utara

Page 56: Asuhan Keperawatan Keluarga pada Ny.W dengan Gangguan

e. Menjelaskan cara

pencegahan dan

perawatan hipertensi

3 Penutup :

a. Melakukan diskusi

b. Menyampaikan

kesimpulan materi

c. Memberikan evaluasi

d. Memberi salam

Ceramah Lisan 10 menit

G. Evaluasi

Prosedur : post test

Bentuk : lisan

Jenis pelaksanaan : Tanya jawab

Butir pertanyaan :

1. Sebutkan pengertian hipertensi ?

2. Sebutkan faktor risiko hipertensi ?

3. Apa saja tanda dan gejala hipertensi ?

4. Komplikasi apa saja yang diakibatkan oleh hipertensi :

5. Bagaimana pencegahan hipertensi ?

Sumber

Aris, S. 2007. Mayo Clinic Hipertensi, Mengatasi Tekanan Darah Tinggi. Jakarta:PT Intisari Mediatam

Universitas Sumatera Utara

Page 57: Asuhan Keperawatan Keluarga pada Ny.W dengan Gangguan

HIPERTENSI

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2017

1.PENGERTIAN

Hipertensi adalah suatu keadaan

dimana terjadinya peningkatan

tekanan darah sistolik diatas 140

mmHg dan tekanan diastolik diatas

90 mmHg.

2. FAKTOR RISIKO

a. Keturunan

b. Pola hidup tidak sehat

(kegemukan,kurang

aktivitas/olahraga, diet yang

tidak sehat, merokok, minum

alkohol, dan stress ).

c. Komplikasi penyakit lain,

seperti penyakit ginjal, atau

kelainan hormon.

3. TANDA dan GEJALA

Sering kali hipertensi tidak

menimbulkan gejala, sehingga

penderita tidak merasakan sakit.

Pada umumnya tanda dan gejala

hipertensi sebagai berikut :Sakit

kepala, kelelahan, mual,

muntah,sesak napas, pandangan

mulai kabur, mata berkunang-

kunang, mudah marah, telinga

berdengung, sulit tidur, dan rasa

berat di tengkuk.

4.KOMPLIKASI HIPERTENSI

Beberapa komplikasi yang

disebabkan oleh hipertensi yaitu :

stroke, penyakit jantung koroner,

gagal jantung, atau gagal ginjal.

5. PENCEGAHAN dan PERAWATAN

Adapun cara mengurangi dan

memodifi- kasi faktor risiko

hipertensi adalah se- bagai berikut

:

Universitas Sumatera Utara

Page 58: Asuhan Keperawatan Keluarga pada Ny.W dengan Gangguan

a. Tidak merokok.

b. Melakukan aktifitas

fisik/olahraga dengan teratur

minimal 30 menit/hari.

c. Mengatur pola makan dan

seimbangan dengan

membatasi konsumsi garam :

- Hipertensi ringan :1/2

sendok perhari

- Hipertensi sedang : 1/4

sendok perhari

- Hipertensi berat : tanpa

garam

d. Mengkonsumsi buah

e. Melakukan pemeriksaan

kesehatan dengan rutin

f. Terapi alternatif/tradisional :

- Dua buah timun dimakan

pagi dan soe atau diparut,

diperas dan diambil airnya

diminum pagi dan sore

hari.

- Sepuluh lembar daun

salam direbus dalam dua

gelas air sampai airnya

tinggal satu gelas diminum

pagi dan sore .

- Sepuluh lembar daun

alpukat direbus dalam dua

gelas air sampai airnya

tinggal satu gelas diminum

pagi dan sore.

Universitas Sumatera Utara

Page 59: Asuhan Keperawatan Keluarga pada Ny.W dengan Gangguan

Gambar 1 : Pemeriksaan Tekanan Darah Ny.W

Gambar 2 : penyuluhan/ pendidikan kesehatan tentang hipertensi

Universitas Sumatera Utara

Page 60: Asuhan Keperawatan Keluarga pada Ny.W dengan Gangguan

Gambar 3 : foto bersama dengan Ny.W setelah pemberian asuhan keperawatan

Universitas Sumatera Utara