asuhan keperawatan gangguan saraf pada anak

74
ASKEP GANGGUAN SARAF PADA ANAK KELOMPOK 5

Upload: ihsan-taufiq-rahman

Post on 31-Jan-2016

255 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Gangguan Saraf Pada Anak

TRANSCRIPT

Page 1: Asuhan Keperawatan Gangguan Saraf Pada Anak

ASKEP GANGGUAN SARAF PADA ANAKKELOMPOK 5

Page 2: Asuhan Keperawatan Gangguan Saraf Pada Anak

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN GANGGUAN MENINGITIS

Defenisi Meningitis adalah radang dari selaput otak (arachnoid dan

piamater). Bakteri dan virus merupakan penyebab utama dari meningitis.

Etiologi Meningitis disebabkan oleh berbagai macam organisme,

tetapi kebanyakan pasien dengan meningitis mempunyai faktor predisposisi seperti fraktur tulang tengkorak, infeksi, operasi otak atau sum-sum tulang belakang. Seperti disebutkan diatas bahwa meningitis itu disebabkan oleh virus dan bakteri, maka meningitis dibagi menjadi dua bagian besar yaitu : meningitis purulenta dan meningitis serosa.

Page 3: Asuhan Keperawatan Gangguan Saraf Pada Anak

Patofisiologi Organisme (virus / bakteri) yang dapat menyebabkan

meningitis, memasuki cairan otak melaui aliran darah di dalam pembuluh darah otak. Cairan hidung (sekret hidung) atau sekret telinga yang disebabkan oleh fraktur tulang tengkorak dapat menyebabkan meningitis karena hubungan langsung antara cairan otak dengan lingkungan (dunia luar), mikroorganisme yang masuk dapat berjalan ke cairan otak melalui ruangan subarachnoid. Adanya mikroorganisme yang patologis merupakan penyebab peradangan pada piamater, arachnoid, cairan otak dan ventrikel. Eksudat yang dibentuk akan menyebar, baik ke kranial maupun ke saraf spinal yang dapat menyebabkan kemunduran neurologis selanjutnya, dan eksudat ini dapat menyebabkan sumbatan aliran normal cairan otak dan dapat menyebabkan hydrocephalus.

Page 4: Asuhan Keperawatan Gangguan Saraf Pada Anak

Jenis Meningitis Meningitis Bakteri

Bakteri yang paling sering menyebabkan meningitis adalah haemofilus influenza, Nersseria,Diplokokus pnemonia, Sterptokokus group A, Stapilokokus Aurens, Eschericia colli, Klebsiela dan Pseudomonas.

Meningitis VirusTipe dari meningitis ini sering disebut aseptik meningitis. Ini biasanya disebabkan oleh berbagai jenis penyakit yang disebabkan oleh virus, seperti; gondok, herpez simplek dan herpez zoster.

Page 5: Asuhan Keperawatan Gangguan Saraf Pada Anak

Pencegahan Meningitis dapat dicegah dengan cara mengenali dan

mengerti dengan baik faktor presdis posisi seperti otitis media atau infeksi saluran napas (seperti TBC) dimana dapat menyebabkan meningitis serosa. Dalam hal ini yang paling penting adalah pengobatan tuntas (antibiotik) walaupun gejala-gejala infeksi tersebut telah hilang.

Setelah terjadinya meningitis penanganan yang sesuai harus cepat diatasi. Untuk mengidentifikasi faktor atau janis organisme penyebab dan dengan cepat memberikan terapi sesuai dengan organisme penyebab untuk melindungi komplikasi yang serius.

Page 6: Asuhan Keperawatan Gangguan Saraf Pada Anak

Pemeriksaan Laboratorium Pemeriksaan laboratorium yang khas pada meningitis

adalah analisa cairan otak. Lumbal punksi tidak bisa dikerjakan pada pasien dengan peningkatan tekanan intra kranial. Analisa cairan otak diperiksa untuk jumlah sel, protein, dan konsentrasi glukosa.

Pemeriksaan darah ini terutama jumlah sel darah merah yang biasanya meningkat diatas nilai normal.

Serum elektrolit dan serum glukosa dinilai untuk mengidentifikasi adanya ketidakseimbangan elektrolit terutama hiponatremi.

Kadar glukosa darah dibandingkan dengan kadar glukosa cairan otak. Normalnya kadar glukosa cairan otak adalah 2/3 dari nilai serum glukosa dan pada pasien meningitis kadar glukosa cairan otaknya menurun dari nilai normal.

Page 7: Asuhan Keperawatan Gangguan Saraf Pada Anak

Pemeriksaan Radiografi CT-Scan dilakukan untuk menentukan adanya edema

cerebral atau penyakit saraf lainnya. Hasilnya biasanya normal, kecuali pada penyakit yang sudah sangat parah.

Page 8: Asuhan Keperawatan Gangguan Saraf Pada Anak

Asuhan Keperawatan Pengkajian

Identisan Riwayat penyakit dan pengobatan

Faktor riwayat penyakit sangat penting diketahui karena untuk mengetahui jenis kuman penyebab. Disini harus ditanya dengan jelas tentang gejala yang timbul seperti kapan mulai serangan, sembuh atau bertambah buruk. Setelah itu yang perlu diketahui adalah status kesehatan masa lalu untuk mengetahui adanya faktor presdiposisi seperti infeksi saluran napas, atau fraktur tulang tengkorak, dll.

Page 9: Asuhan Keperawatan Gangguan Saraf Pada Anak

Diagnosa Gangguan perfusi jaringan sehubungan dengan

peningkatan tekanan intrakranial Sakit kepala sehubungan dengan adanya iritasi lapisan otak

Page 10: Asuhan Keperawatan Gangguan Saraf Pada Anak

Intervensi Gangguan perfusi jaringan sehubungan dengan

peningkatan tekanan intrakranial Tujuan: pasien kembali pada,keadaan status

neurologis sebelum sakit, meningkatnya kesadaran pasien dan fungsi sensoris

Kriteria hasil: tanda-tanda vital dalam batas normal, rasa sakit kepala berkurang, kesadaran meningkat, adanya peningkatan kognitif dan tidak ada atau hilangnya tanda-tanda tekanan intrakranial yang meningkat.Intervensi Rasionalisasi

Pasien bed rest total

dengan posisi tidur

terlentang tanpa bantal

Perubahan pada tekanan

intakranial akan dapat

meyebabkan resiko untuk

terjadinya herniasi otak

Monitor tanda-tanda

status neurologis

dengan GCS.

Dapat mengurangi kerusakan

otak lebih lanjt

Page 11: Asuhan Keperawatan Gangguan Saraf Pada Anak

Monitor tanda-tanda vital

seperti TD, Nadi, Suhu,

Resoirasi dan hati-hati

pada hipertensi sistolik

Pada keadaan normal

autoregulasi mempertahankan

keadaan tekanan darah

sistemik berubah secara

fluktuasi.

Monitor intake dan

output

hipertermi dapat

menyebabkan peningkatan

IWL dan meningkatkan resiko

dehidrasi

Bantu pasien untuk

membatasi muntah,

batuk. Anjurkan pasien

untuk mengeluarkan

napas apabila bergerak

atau berbalik di tempat

tidur.

Aktifitas ini dapat

meningkatkan tekanan

intrakranial dan intraabdomen.

Mengeluarkan napas sewaktu

bergerak dapat melindungi diri

dari efek valsava

Page 12: Asuhan Keperawatan Gangguan Saraf Pada Anak

Berikan cairan perinfus

dengan perhatian ketat.

Meminimalkan fluktuasi pada

beban vaskuler dan tekanan

intrakranial, vetriksi cairan dan

cairan dapat menurunkan

edema cerebral

Monitor AGD bila

diperlukan pemberian

oksigen

Adanya kemungkinan asidosis

disertai dengan pelepasan

oksigen pada tingkat sel dapat

menyebabkan terjadinya

iskhemik serebral

Berikan terapi sesuai

advis dokter seperti:

Steroid, Aminofel,

Antibiotika.

Terapi yang diberikan dapat

menurunkan permeabilitas

kapiler.

Page 13: Asuhan Keperawatan Gangguan Saraf Pada Anak

Sakit kepala sehubungan dengan adanya iritasi lapisan otak Tujuan: pasien terlihat rasa sakitnya berkurang / rasa

sakit terkontrol Kriteria evaluasi: pasien dapat tidur dengan tenang,

memverbalisasikan penurunan rasa sakit.Intervensi Rasionalisasi

Usahakan membuat

lingkungan yang aman dan

tenang

Menurukan reaksi terhadap

rangsangan ekternal atau

kesensitifan terhadap cahaya

dan menganjurkan pasien

untuk beristirahat

Kompres dingin (es) pada

kepala dan kain dingin

pada mata

Dapat menyebabkan

vasokontriksi pembuluh

darah otak

Page 14: Asuhan Keperawatan Gangguan Saraf Pada Anak

Lakukan latihan gerak

aktif atau pasif sesuai

kondisi dengan lembut

dan hati-hati

Dapat membantu relaksasi otot-

otot yang tegang dan dapat

menurunkan rasa sakit /

discomfort

Berikan obat analgesik Mungkin diperlukan untuk

menurunkan rasa sakit..

Page 15: Asuhan Keperawatan Gangguan Saraf Pada Anak

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN GANGGUAN ENCHAPALITIS

Definisi Ensefalitis adalah infeksi yang mengenai CNS yang

disebabkan oleh virus atau mikro organisme lain yang non purulent.

Ensefalitis adalah peradangan akut otak yang disebabkan oleh infeksi virus. Terkadang ensefalitis dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, seperti meningitis, atau komplikasi dari penyakit lain seperti rabies (disebabkan oleh virus) atau sifilis (disebabkan oleh bakteri). Penyakit parasit dan protozoa seperti toksoplasmosis, malaria, atau primary amoebic meningoencephalitis, juga dapat menyebabkan ensefalitis pada orang yang sistem kekebalan tubuhnya kurang. Kerusakan otak terjadi karena otak terdorong terhadap tengkorak dan menyebabkan kematian.

Page 16: Asuhan Keperawatan Gangguan Saraf Pada Anak

Etiologi Ensefalitis Supurativa Ensefalitis Siphylis Ensefalitis Virus Ensefalitis Karena Parasit Ensefalitis Karena Fungus Riketsiosis Serebri

Manifestasi Klinis Suhu yang mendadak naik, seringkali ditemukan

hiperpireksia Kesadaran dengan cepat menurun Muntah Kejang-kejang, yang dapat bersifat umum, fokal atau

twitching saja (kejang-kejang di muka)

Page 17: Asuhan Keperawatan Gangguan Saraf Pada Anak

Patofisiologi Virus masuk tubuh pasien melalui kulit,saluran nafas dan

saluran cerna.setelah masuk ke dalam tubuh,virus akan menyebar ke seluruh tubuh dengan beberapa cara: Setempat: virus alirannya terbatas menginfeksi

selaput lender permukaan atau organ tertentu.

Penyebaran hematogen primer: virus masuk ke dalam darah kemudian menyebar ke organ dan berkembang biak di organ tersebut.

Penyebaran melalui saraf-saraf: virus berkembang biak di permukaan selaput lendir dan menyebar melalui sistem saraf.

Page 18: Asuhan Keperawatan Gangguan Saraf Pada Anak

Pemeriksaan Diagnostik Pemeriksaan serologis : uji fiksasi komplemen, uji inhibisi

hemaglutinasi dan uji neutralisasi. Pada pemeriksaan serologis dapat diketahui reaksi antibodi tubuh. IgM dapat dijumpai pada awal gejala penyakit timbul.

Pemeriksaan darah : terjadi peningkatan angka leukosit. Punksi lumbal Likuor serebospinalis sering dalam batas

normal, kadang-kadang ditemukan sedikit peningkatan jumlah sel, kadar protein atau glukosa.

EEG/ Electroencephalography CT scan

Page 19: Asuhan Keperawatan Gangguan Saraf Pada Anak

Komplikasi Komplikasi jangka panjang dari ensefalitis berupa

sekuele neurologikus yang nampak pada 30 % anak dengan berbagai agen penyebab, usia penderita, gejala klinik, dan penanganan selama perawatan. Perawatan jangka panjang dengan terus mengikuti perkembangan penderita dari dekat merupakan hal yang krusial untuk mendeteksi adanya sekuele secara dini. Walaupun sebagian besar penderita mengalami perubahan serius pada susunan saraf pusat (SSP), komplikasi yang berat tidak selalu terjadi.Komplikasi pada SSP meliputi tuli saraf, kebutaan kortikal, hemiparesis, quadriparesis, hipertonia muskulorum, ataksia, epilepsi, retardasi mental dan motorik, gangguan belajar, hidrosefalus obstruktif, dan atrofi serebral.

Page 20: Asuhan Keperawatan Gangguan Saraf Pada Anak

Asuhan Keperawatan Pengkajian

Identitas: Keluhan utama: Panas badan meningkat, kejang,

kesadaran menurun. Riwayat penyakit sekarang: Mula-mula anak rewel ,gelisah

,muntah-muntah ,panas badan meningkat kurang lebih 1-4 hari , sakit kepala.

Riwayat penyakit dahulu: Klien sebelumnya menderita batuk , pilek kurang lebih 1-4 hari, pernah menderita penyakit Herpes, penyakit infeksi pada hidung,telinga dan tenggorokan.

Riwayat Kesehatan Keluarga: Keluarga ada yang menderita penyakit yang disebabkan oleh virus contoh: Herpes dan lain-lain. Bakteri contoh: Staphylococcus Aureus, Streptococcus , E. Coli , dan lain-lain.

Imunisasi: kapan terakhir diberi imunisasi DTP karena ensafalitis dapat terjadi post imunisasi pertusis.

Page 21: Asuhan Keperawatan Gangguan Saraf Pada Anak

Diagnosa Gangguan perfusi jaringan serebral berhubungan

dengan edema serebral yang mengubah/menghentikan darah arteri/virus

Risiko tinggi terhadap cedera berhubungan dengan kejang umum/fokal, kelemahan umum.

Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan neuromuskular, penurunan kekuatan.

Perubahan persepsi sensori berhubungan dengan kerusakan myelin pada akson dan whitematter

Hipertermi berhubungan dengan proses inflamasi. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan sepsis. Nyeri berhubungan dengan proses penyakit.

Page 22: Asuhan Keperawatan Gangguan Saraf Pada Anak

Intervensi Nyeri berhubungan dengan proses inflamasi, toksin

dalam sirkulasiTujuan : Nyeri klien berkurangKriteria Hasil : Skala nyeri menjadi kurang dari 3                     Intervensi Rasional

Letakkan kantung es pada

kepala, pakaian dingin di

atas mata, berikan posisi

yang nyaman kepala agak

tinggi sedikit, latihan

rentang gerak aktif atau

pasif dan masage otot leher.

Meningkatkan

vasokonstriksi,

penumpukan resepsi

sensori yang

selanjutnya akan

menurunkan nyeri

Dukung untuk menemukan

posisi yang nyaman(kepala

agak tinggi)

Menurunkan iritasi

meningeal, resultan

ketidaknyamanan lebih

lanjut

Page 23: Asuhan Keperawatan Gangguan Saraf Pada Anak

Berikan latihan rentang

gerak aktif/ pasif.

Dapat membantu

merelaksasikan ketegangan

otot yang meningkatkan

reduksi nyeri atau tidak

nyaman tersebut

Gunakan pelembab

hangat pada nyeri leher

atau pinggul

Meningkatkan relaksasi otot

dan menurunkan rasa sakit/

rasa tidak nyaman

Berikan anal getik,

asetaminofen, codein

Mungkin diperlukan untuk

menghilangkan nyeri yang

berat

Page 24: Asuhan Keperawatan Gangguan Saraf Pada Anak

Gangguan perfusi jaringan serebral b.d edema serebral yang mengubah/ menghentikan darah arteri/virusTujuan : Perfusi jaringan menjadi adekuatKriteri hasil : Kesadaran kompos mentis       

Intervensi Rasional

Tirah baring dengan

posisi kepala datar.

Perubahan tekanan CSS

mungkin merupakan potensi

adanya resiko herniasi batang

otak yang memerlukan tindakan

medis dengan segera

Bantu berkemih,

membatasi batuk,

muntah mengejan.

Aktivitas seperti ini akan

meningkatkan tekanan

intratorak dan intraabdomen

yang dapat men9ingkatkan TIK.

Page 25: Asuhan Keperawatan Gangguan Saraf Pada Anak

Tinggikan kepala

tempat tidur 15-45

derajat.

Peningkatanaliran vena dari

kepal akna menurunkan TIK

Berikan cairan iv

(larutan hipertonik,

elektrolit ).

Meminimalkan fluktuasi dalam

aliran vaskuler dan TIK.

Berikan obat :

steroid, clorpomasin,

asetaminofen

Menurunkan permeabilitas

kapiler untuk membatasi

edema serebral, mengatasi

kelainan postur tubuh atau

menggigil yang dapat

meningkatkan TIK, menurunkan

konsumsi oksigen dan resiko

kejang

Page 26: Asuhan Keperawatan Gangguan Saraf Pada Anak

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN GANGGUAN HIDROSEPALUS

Definisi Hidrosefalus (kepala-air, istilah yang berasal dari bahasa

Yunani: "hydro" yang berarti air dan "cephalus" yang berarti kepala; sehingga kondisi ini sering dikenal dengan "kepala air") adalah penyakit yang terjadi akibat gangguan aliran cairan di dalam otak (cairan serebro spinal atau CSS). Gangguan itu menyebabkan cairan tersebut bertambah banyak yang selanjutnya akan menekan jaringan otak di sekitarnya, khususnya pusat-pusat saraf yang vital.

Page 27: Asuhan Keperawatan Gangguan Saraf Pada Anak

Etiologi Penyebab penyumbatan aliran CSS yang sering terdapat pada bayi dan anak ialah : Kelainan Bawaan (Kongenital)

Stenosis akuaduktus Sylvii merupakan penyebab terbayank pada hidrosefalus bayi dan anak ( 60-90%). Aqueduktus dapat merupakan saluran yang buntu sama sekali atau abnormal, yaitu lebih sempit dari biasa. Spina bifida dan kranium bifida

Sindrom Dandy-Walker Merupakan atresia congenital Luscha dan Magendie yang menyebabkan hidrosefalus obtruktif dengan pelebaran system ventrikel terutama ventrikel IV, yang dapat sedemikian besarnya sehingga merupakan suatu kista yang besar di daerah fosa pascaerior.

Kista araknoid dan anomali pembuluh darah Dapat terjadi congenital tapi dapat juga timbul akibat trauma sekunder suatu hematoma.

Page 28: Asuhan Keperawatan Gangguan Saraf Pada Anak

KlasifikasiHidrosephalus pada anak atau bayi pada dasarnya dapat di bagi dua: Kongenital

Merupakan Hidrosephalus yang sudah diderita sejak bayi dilahirkan, sehingga :Pada saat lahir keadaan otak bayi terbentuk kecil.Terdesak oleh banyaknya cairan didalam kepala dan tingginya tekanan intrakranial sehingga pertumbuhan sel otak terganggu.

DidapatBayi atau anak mengalaminya pada saat sudah besar, dengan penyebabnya adalah penyakit-penyakit tertentu misalnya trauma, TBC yang menyerang otak dimana pengobatannya tidak tuntas.

Page 29: Asuhan Keperawatan Gangguan Saraf Pada Anak

Manifestasi Klinis Bayi :

Kepala menjadi makin besar dan akan terlihat pada umur 3 tahun.

Tanda – tanda peningkatan tekanan intracranial antara lain :

Muntah Gelisah Menangis dengan suara ringgi

Anak yang telah menutup suturanya :Tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial : Nyeri kepala Muntah Lethargi, lelah, apatis, perubahan personalitas Ketegangan dari sutura cranial dapat terlihat pada

anak berumur 10 tahun Penglihatan ganda, kontruksi penglihatan perifer

Page 30: Asuhan Keperawatan Gangguan Saraf Pada Anak

Pemeriksaan diagnostik Rontgen foto kepala Ventrikulografi Ultrasonografi CT Scan kepala MRI (Magnetic Resonance Imaging)

Page 31: Asuhan Keperawatan Gangguan Saraf Pada Anak

Asuhan Keperawatan Pengkajian

Identitas : nama, usia, jenis kelamin, suku/bangsa, agama, pendidikan, pekerjaan, alamat

Riwayat Penyakit / keluhan utama : Muntah, gelisah, nyeri kepala, lelah apatis, penglihatan ganda, perubahan pupil, kontriksi penglihatan perifer.

Riwayat Penyakit dahulu Antrenatal : Perdarahan ketika hamil Natal : Perdarahan pada saat melahirkan, trauma sewaktu lahir Postnatal : Infeksi, meningitis, TBC, neoplasma

Riwayat penyakit keluarga

Page 32: Asuhan Keperawatan Gangguan Saraf Pada Anak

Pengkajian persistem B1 (Breath) : Dispnea, ronchi, peningkatan frekuensi

napas B2 (Blood) : Pucat, peningkatan systole tekanan

darah, penurunan nadi B3 (Brain) : Sakit kepala, gangguan kesadaran, dahi

menonjol dan mengkilat, pembesaran kepala, perubahan pupil, penglihatan ganda, kontruksi penglihatan perifer, strabismus (juling), tidak dapat melihat keatas “ sunset eyes ”, kejang

B4 (Bladder) : Oliguria B5 (Bowel) : Mual, muntah, malas makan B6 (Bone) : Kelemahan, lelah, peningkatan tonus otot

ekstrimitas Observasi tanda – tanda vital

Peningkatan systole tekanan darah Penurunan nadi / bradikardia Peningkatan frekuensi pernapasan

Page 33: Asuhan Keperawatan Gangguan Saraf Pada Anak

Diagnosa Potensial komplikasi peningkatan tekanan intrakranial

berhubungan dengan akumulasi cairan serebrospinal. Gangguan persepsi sensori berhubungan dengan

penekanan lobus oksipitalis karena meningkatnya TIK Kurang pengetahuan orang tua berhubungan dengan

penyakit yang di derita oleh anaknya Resiko ketidakefektifan pola nafas yang berhubungan

dengan penurunan refleks batuk Gangguan pertumbuhan dan perkembangan

berhubungan pembesaran kepala Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan

pemasangan drain/shunt Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan

tubuh yang berhubungan dengan muntah sekunder akibat kompresi serebral dan iritabilitas.

Page 34: Asuhan Keperawatan Gangguan Saraf Pada Anak

Intervensi Potensial komplikasi peningkatan tekanan intrakranial

berhubungan dengan akumulasi cairan serebrospinal.Tujuan: tidak terjadi peningkatan TIK Kriteria hasil: kesadaran komposmetis, tidak terjadi nyeri kepala, ttv normal, tampak rileks, tidak meringis kesakitan

Intervensi Rasional

• Observasi ketat tanda-

tanda peningkatan TIK

(Nyeri kepala, muntah,

lethargi, lelah, apatis,

perubahan personalitas,)

• Pantau terus tingkat

kesadaran anak

• Untuk mengetahui

secara dini

peningkatan TIK

• Penurunan keasadaran

menandakakan adanya

peningkatan TIK

Page 35: Asuhan Keperawatan Gangguan Saraf Pada Anak

• Berkolaborasi dengan

dokter untuk

melakukan

pembedahan, untuk

mengurangi

peningkatan

• Kaji pengalaman nyeri

pada anak, minta anak

menunjukkan area

yang sakit dan

menentukan peringkat

nyeri dengan skala

nyeri

• Untuk mengetahui

kondisi aliran darah dan

aliran oksigen ke otak

• Dengan dilakukan

pembedahan, diharapkan

cairan cerebrospinal

berkurang, sehingga TIK

menurun, tidak terjadi

penekanan pada lobus

oksipitalis dan tidak

terjadi pembesaran pada

kepala

Page 36: Asuhan Keperawatan Gangguan Saraf Pada Anak

Resiko ketidakefektifan pola nafas yang berhubungan dengan penurunan refleks batukTujuan: jalan nafas tetap efektifKriteria hasil: anak tidak sesak napas, tidak terdapat ronchi, tidak retraksi otot bantu pernapasan, pernapasan teratur, rr dalam batas normal

Intervensi Rasional1. Posisikan klien posisi

semifowler2. Pemberian oksigen3. Observasi pola dan

frekuensi napas4. Auskultasi suara napas

1. Klien merasa nyaman dan tidak merasa sesak napas

2. Suplai oksigen klien dapat tercukupi sehingga klien tidak mengalami hipoksia

3. Untuk mengetahui ada tidaknya ketidakefektifan pola napas

4. Untuk mengetahui adanya kelainan suara

Page 37: Asuhan Keperawatan Gangguan Saraf Pada Anak

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN GANGGUAN KEJANG DEMAM

Definisi Kejang adalah suatu kejadian paroksismal yang

disebabkan oleh lepas muatan hipersinkron abnormal dari suatu kumpulan neuron SSP. Istilah kejang perlu secara cermat dibedakan dari epilepsi.

Kejang demam (kejang tonik-klonik demam) adalah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu mencapai >380C). Kejang demam dapat terjadi karena proses intrakranial maupun ekstrakranial. Kejang demam terjadi pada anak berumur 6 bulan sampai dengan 5 tahun, tetapi paling sering terjadi pada anak usia 17-23 bulan.

Page 38: Asuhan Keperawatan Gangguan Saraf Pada Anak

Klasifikasi Kejang parsial (kejang yang dimulai setempat)

Kejang parsial sederhana (gejala-gejala dasar, umumnya tanpa gangguan kesadaran).

Kejang parsial kompleks (dengan gejala kompleks, umumnya dengan gangguan kesadaran).

Kejang parsial sekunder menyeluruh Kejang umum/generalisata (simetrik bilateral, tanpa

awitan lokal). Kejang tonik-klonik Absance Kejang mioklonik (epilepsi bilateral yang luas) Kejang atonik Kejang klonik Kejang tonik

Page 39: Asuhan Keperawatan Gangguan Saraf Pada Anak

Etiologi Hingga kini belum diketahui dengan pasti. Demam

sering disebabkan infeksi saluran pernafasan atas, otitis media, pneumonia, gastroenteritis, dan infeksi saluran kemih. Kejang juga dapat terjadi pada bayi yang mengalami kenaikan suhu sesudah vaksinasi contohnya vaksinasi campak, akan tetapi sangat jarang.Beberapa faktor resiko berulangnya kejang yaitu : Riwayat kejang dalam keluarga Usia kurang dari 18 bulan Tingginya suhu badan sebelum kejang. Makin tinggi

suhu sebelum kejang demam, semakin kecil kemungkinan kejang demam akan berulang .

Lamanya demam sebelum kejang semakin pendek jarak antara mulainya demam dengan kejang, maka semakin besar resiko kejang demam berulang.

Page 40: Asuhan Keperawatan Gangguan Saraf Pada Anak

Patofisiologi Pada keadaan demam, kenaikan suhu 10C akan

meningkatkan kenaikan metabolisme basal 10-15% dan kebutuhan O2 akan meningkat 20%. Kenaikan suhu tubuh dapat mengubah keseimbangan dari membran sel neuron, dan dalam waktu yang singkat terjadi difusi ion K+ maupun Na-, melalui membran tersebut sehingga terjadi lepas muatan listrik. Hal ini bisa meluas ke seluruh sel maupun membran sel sekitarnya dengan bantuan neurotransmiter dan terjadilah kejang. Kejang yang berlangsung lama disertai dengan apneu, meningkatkan kebutuhan O2 dan energi untuk kontraksi otot skelet yang akhirnya terjadi hipoksemia, hiperkapneu, dll. Selanjutnya menyebabkan metabolisme otak meningkat hingga terjadi kerusakan neuron otak selama berlangsungnya kejang lama.

Page 41: Asuhan Keperawatan Gangguan Saraf Pada Anak

Manifestasi Klinis Kejang umum biasanya diawali kejang tonik kemudian

klonik berlangsung 10-15 menit bisa juga lebih. Takikardi : pada bayi frekuensi sering diatas 150-200/

menit Pulsasi arteri melemah dan tekanan nadi mengcil yang

terjadi sebagai akibat menurunnya curah jantung. Gejala bendungan sistem vena : hepatomegali,

peningkatan tekanan vena jugularis. Efek fisiologis kejangAwal (kurang dari 15

menit)Lanjut (15-30menit)

Berkepanjangan (>1 jam)

- meningkatnya kecepatan denyut jantung

- meningkatnya tekanan darah

- meningkatnya kadar glukosa

- meningkatnya suhu pusat tubuh

- meningkatnya sel darah putih

- menurunnya tekanan darah

- menurunnya gula darah

- disritmia- edema paru nonjantung

- hipotensi disertai berkurangnya aliran darah serebrum sehingga terjadi hipotensi serebrum

- gangguan sawar darah otak yang menyebabkan edema serebrum.

Page 42: Asuhan Keperawatan Gangguan Saraf Pada Anak

Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan laboratorium berupa pemeriksaan darah tepi

lengkap, elektrolit, dan glukosa darah dapat dilakukan walaupun kadang tidak menunjukan kelainan yang berarti.

Indikasi lumbal fungsi pada kejang demam adalah untuk menegakkan atau menyingkirkan kemungkinan meningitis. Indikasi lumbal fungsi pada pasien dengan kejang demam meliputi :

bayi <12 bulan harus dilakukan lumbal fungsi karena gejala meningitis sering tidak jelas.

bayi antara 12 bulan-1 tahun dianjurkan untuk melakukan lumbal pungsi kecuali pasti bukan meningitis.

Pemeriksaan EEG dapat dilakukan pada kejang demam yang tidak khas.

Pemeriksaan foto kepala, CT-scan, dan atau MRI tidak dianjurkan pada anak tanpa kelainan neurologist karena hampir semuanya menunjukan gambaran normal. Ct scan atau MRI direkomendasikan untuk kasus kejang fokal untuk mencari lesi organik di otak.

Page 43: Asuhan Keperawatan Gangguan Saraf Pada Anak

Asuhan Keperawatan Pengkajian

Yang paling penting peran perawat selama pasien kejang adalah observasi kejangnya dan gambarkan kejadiannya. Setiap episode kejang mempunyai karakteristik yang berbeda misal adanya halusinasi (aura ), motor efek seperti pergerakan bola mata , kontraksi otot lateral harus didokumentasikan termasuk waktu kejang dimulai dan lamanya kejang.Riwayat penyakit juga memegang peranan penting untuk mengidentifikasi faktor pencetus kejang untuk pengobservasian sehingga bisa meminimalkan kerusakan yang ditimbulkan oleh kejang.

Page 44: Asuhan Keperawatan Gangguan Saraf Pada Anak

Aktivitas / istirahat : keletihan, kelemahan umum, perubahan tonus / kekuatan otot. Gerakan involunter

Sirkulasi : peningkatan nadi, sianosis, tanda vital tidak normal atau depresi dengan penurunan nadi dan pernafasan

Integritas ego : stressor eksternal / internal yang berhubungan dengan keadaan dan atau penanganan, peka rangsangan.

Eliminasi : inkontinensia episodik, peningkatan tekanan kandung kemih dan tonus spinkter

Makanan / cairan : sensitivitas terhadap makanan, mual dan muntah yang berhubungan dengan aktivitas kejang, kerusakan jaringan lunak / gigi

Neurosensor : aktivitas kejang berulang, riwayat truma kepala dan infeksi serebra

Riwayat jatuh / trauma

Page 45: Asuhan Keperawatan Gangguan Saraf Pada Anak

Diagnosa keperawatan Resiko tinggi trauma / cidera b/d kelemahan,

perubahan kesadaran, kehilangan koordinasi otot. Resiko tinggi terhadap inefektifnya bersihan jalan

nafas b/d kerusakan neoromuskular Resiko kejang berulang b/d peningkatan suhu tubuh Kerusakan mobilitas fisik b/d kerusakan persepsi,

penurunan kekuatan Kurang pengetahuan keluarga b/d kurangnya

informasi

Page 46: Asuhan Keperawatan Gangguan Saraf Pada Anak

Intervensi Resiko tinggi trauma / cidera b/d kelemahan, perubahan

kesadaran, kehilangan koordinasi otot.Tujuan: cidera / trauma tidak terjadiKriteria hasil: faktor penyebab diketahui, mempertahankan aturan pengobatan, meningkatkan keamanan lingkungan

Intervensi Rasional

Beri pengaman pada sisi

tempat tidur dan

penggunaan tempat tidur

yang rendah.

Meminimalkan injuri saat

kejang

Tinggalah bersama klien

selama fase kejang..

Meningkatkan keamanan

klien.

Page 47: Asuhan Keperawatan Gangguan Saraf Pada Anak

Berikan tongue spatel

diantara gigi atas dan

bawah.

Menurunkan resiko trauma

pada mulut.

Letakkan klien di tempat

yang lembut.

Membantu menurunkan

resiko injuri fisik pada

ekstimitas ketika kontrol

otot volunter berkurang.

Catat tipe kejang

(lokasi,lama) dan

frekuensi kejang.

Membantu menurunkan

lokasi area cerebral yang

terganggu.

Catat tanda-tanda vital

sesudah fase kejang

Mendeteksi secara dini

keadaan yang abnormal.

Page 48: Asuhan Keperawatan Gangguan Saraf Pada Anak

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN GANGGUAN BIFIDA SPINAL

Definisi Spina bifida merupakan anomali dalam pembentukan

tulang belakang, yakni suatu defek dalam penutupan saluran tulang belakang. Hal ini biasanya terjadi pada minggu IV masa embrio. Gangguan penutupan ini biasanya terdapat posterior mengenai prosesus spinosus dan lamina; sangat jarang defek terjadi di bagian anterior. Terdapat terbanyak

pada vertebra lumbalis atau lumbosakralis. (Ilmu Kesehatan Anak,1985)

Page 49: Asuhan Keperawatan Gangguan Saraf Pada Anak

Klasifikasi Spina bifida okulta

Spina bifida okulta merupakan cacat arkus vertebra dengan kegagalan fusi posterior lamina vertebralis dan sering kali tanpa prosesus spinosus. Anomali ini paling sering pada tingkat L3 dan S1, tetapi dapat melibatkan tiap bagian kolumna vertebralis. Dapat disertai anomali korpus vertebra misalnya hemivertebra.

Spina bifida apertaSpina bifida aperta merupakan cacat kulit, arkus vertebra dan tuba neuralis pada garis tengah, biasanya didaerah lumbosakral merupakan salah satu anomali perkembangan susunan saraf yang tersering dengan insidens berkisar 0,2-0,4/1000 kelahiran pada kelompok populasi berbeda.

Page 50: Asuhan Keperawatan Gangguan Saraf Pada Anak

Etiologi Resiko melahirkan anak dengan spina bifida

berhubungan erat dengan kekurangan asam folat, terutama yang terjadi pada awal kehamilan.

Penonjolan dari korda spinalis dan meningens menyebabkan kerusakan pada korda spinalis dan akar saraf, sehingga terjadi penurunan atau gangguan fungsi pada bagian tubuh yang

dipersarafi oleh saraf tersebut atau di bagian bawahnya. Gejalanya tergantung kepada letak anatomis dari spina bifida. Kebanyakan terjadi di punggung bagian bawah, yaitu daerah lumbal atau sakral, karena penutupan vertebra di bagian ini terjadi paling akhir

Page 51: Asuhan Keperawatan Gangguan Saraf Pada Anak

Patofisiologi Patofisiologi dari spina bifida mudah dipahami ketika

dihubungkan dengan langkah-langkah perkembangan yang normal dari sistem saraf. Pada kira-kira 20 hari dari kehamilan tekanan ditentukan alur neural. Penampakan pada dorsal ectoderm dan embrio. Selama kehamilan minggu ke 4 alur tampak memperdalam dengan cepat, sehingga meninggalkan batas-batas yang berkembang ke samping kemudian sumbu di belakang membentuk tabung neural. Formasi tabung neural dimulai pada daerah servikal dekat pusat dari embrio dan maju pada direction caudally dan cephalically sampai akhir dari minggu ke 4 kehamilan, pada bagian depan dan belakang neuropores tertutup. Kerusakan yang utama pada kelainan tabung neural dapat dikarenakan penutupan tabung neural.

Page 52: Asuhan Keperawatan Gangguan Saraf Pada Anak

Manifestasi Klinis Spina bifida okulta dapat asimtomatik/berkaitan dengan :

Pertumbuhan rambut disepanjang spina Lekukan digaris tegah, biasanya diarea lumbosakral Abnormalitas gaya berjalan/kaki Kontrol/kandung kemih yang buruk

Meningokel dapat asimtomatik/berkaitan dengan : Tonjolan mirip kantong pada meninges dan css dari

punggung Club foot Gangguan gaya berjalan Inkontinensia kadung kemih

Mielomeningokel berkaitan dengan : Tonjolan meninges, css dan medulla spinalis Defisit neurologis setinggi dan dibawah tempat pajanan

(Corwin, 2007).

Page 53: Asuhan Keperawatan Gangguan Saraf Pada Anak

Pemeriksaan Diagnostik Pemeriksaan pada waktu janin masih di dalam

kandungan Setelah bayi lahir, dilakukan pemeriksaan berikut Pemeriksaan diagnostic bagi anak dengan gannguan

spina bifida

Page 54: Asuhan Keperawatan Gangguan Saraf Pada Anak

Asuhan Keperawatan Pengkajian

Identitas pasienNama, jenis kelamin, umur, alamat, nama ayah, nama ibu, pekerjaan ayah, pekerjaan ibu.

Keluhan utamaTerjadi abnormalitas keadaan medula spinalis pada bayi yang baru dilahirkan.

Riwayat penyakit sekarang Riwayat penyakit terdahulu Riwayat keluarga Pemeriksaan Fisik

Page 55: Asuhan Keperawatan Gangguan Saraf Pada Anak

Diagnosa Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan

paralisis motorik. Gangguan inkontinensia alvi yang berhubungan

dengan paralisis visera. Gangguan perfusi jaringan sehubungan dengan

peningkatan tekanan intrakranial Resiko tinggi cedera b.d peningkatan intra kranial (tik) Kecemasan orang tua yang berhubungan dengan

krisis situasional, perubahan status kesehatan. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan

fisik

Page 56: Asuhan Keperawatan Gangguan Saraf Pada Anak

Intervensi Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan paralisis

motorikTujuan: klien mampu melaksanakan aktivitas fisik sesuai dengan kemampuannya.Kriteria hasil: klien dapat ikut serta dalam program latihan, tidak terjadi kontraktur sendi, bertambahnya kekuatan otot, klien menunjukkan tindakan untuk meningkatkan mobilitas.Intervensi Rasional

Kaji mobilitas yang ada

dan observasi terhadap

peningkatan kerusakan.

Kaji secara teratur fungsi

motorik.

Mengetahui tingkat

kemampuan klien dalam

melakukan aktivitas.

Page 57: Asuhan Keperawatan Gangguan Saraf Pada Anak

Ubah posisi klien tiap 2

jam

Menurunkan risiko terjadinya

iskemia jaringan

Ajarkan klien untuk

melakukan latihan

gerakan aktif pada

ekstremitas yang tidak

sakit.

Gerakan aktif memberikan

massa, tonus dan kekuatan

otot serta memperbaiki

fungsi jantung dan

pernapasan.

Lakukan gerak pasif

pada ekstremitas yang

sakit.

 

Otot volunter akan

kehilangan tonus dan

kekuatannya bila tidak dilatih

untuk digerakkan.

Pertahankan sendi 90

derajat terhadap papan

kaki

Telapak kaki dalam posisi 90

derajat dapat mencegah

footdrop.

Page 58: Asuhan Keperawatan Gangguan Saraf Pada Anak

Gangguan inkontinensia alvi yang berhubungan dengan paralisis visera.Tujuan: dalam waktu 2x24 jam terdapat peningkatan dalam pemenuhan eliminasi alvi.Kriteria hasil: klien dapat defekasi secara spontan dan lancar tanpa menggunakan obat, konsistensi feses lembek berbentuk, tidak teraba masa pada kolon (scibala), bising usus normal (15-30 x/menit)

Intervensi Rasional

Berikan penjelasan pada

klien dan keluarga

tentang penyebab

konstipasi.

Klien dan keluarga mengerti

penyebab konstipasi.

Anjurkan pada klien

untuk makan makanan

yang mengandung serat.

Diet seimbang tinggi

kandungan serat

merangsang peristaltik dan

eliminasi reguler.

Page 59: Asuhan Keperawatan Gangguan Saraf Pada Anak

Auskultasi bising usus. Bising usus menandakan

sifat aktivitas peristaltik.

Bila klien mampu minum,

berikan intake cairan

yang cukup (2 liter/hari)

jika tidak ada

kontraindikasi.

Membantu mempertahankan

konsistensi feses yang sesuai

pada usus dan membantu

elimnasi reguler.

Lakukan mobilisasi sesuai

dengan keadaan klien.

Membantu eliminasi dengan

memperbaiki tonus otot

abdomen dan merangsang

nafsu makan

Kolaborasi dengan tim

dokter dalam pemberian

pelunak feses.

Pelunak feses meningkatkan

efisiensi pembasahan air

usus, yang masa feses dan

membantu eliminasi

Page 60: Asuhan Keperawatan Gangguan Saraf Pada Anak

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN GANGGUAN SEREBRAL PALSI

Defenisi Cerebral palsy adalah ensefalopatistatis yang mungkin

di defenisikan sebagai kelainan postur dan gerakan non-progresif, sering disertai dengan epilepsy dan ketidak normalan bicara, penglihatan, dan kecerdasan akibat dari cacat atau lesi otak yang sedang berkembang.

Page 61: Asuhan Keperawatan Gangguan Saraf Pada Anak

Etiology Pranatal

Infeksi intrauterin Radiasi. Asfiksia intrauterine

Perinatal Anoksia/hipoksia. Perdarahan otak. Prematuritas. Ikterus. Meningitis purulenta.

Postnatal. Trauma kepala. Meningitis/ensefalitis yang terjadi 6 bulan pertama

kehidupan. Luka Parut pada otak pasca bedah.

Page 62: Asuhan Keperawatan Gangguan Saraf Pada Anak

Patofisiologi Adanya malformasi hambatan pada vaskuler, atrofi,

hilangnya neuron dan degenerasi laminar akan menimbulkan narrower gyiri, suluran sulci dan berat otak rendah. serebral palsi digambarkan sebagai narrower gyiri, suluran sulci dan berat otak rendah. Cerebral palcy digambarkan sebagai kekacauan pergerakan dan postur tubuh yang disebabkan oleh cacat nonprogressive atau luka otak pada saat anak-anak. Suatu presentasi serebral palsi dapat diakibatkan oleh suatu dasar kelainan (structural otak : awal sebelum dilahirkan , perinatal, atau luka-luka /kerugian setelah kelahiran dalam kaitan dengan ketidakcukupan vaskuler, toksin atau infeksi) (Eaton, 2009)

Page 63: Asuhan Keperawatan Gangguan Saraf Pada Anak

Manifestasi KlinisManifestasi klinis cerebral plasy tergantung dari bagian dan luas jaringan otak yang mengalami kerusakan : Spastisitas

Terdapat peninggian tonus otot dan reflek yang disertai dengan klonus dan reflek Babinski kerusakan yaitu : Monoplegia / monoparesis : Kelumpuhan keempat

anggota gerak, tapi salah satu anggota gerak lebih hebat dari yang lainnya.

Hemiplegia / hemiparisis : Kelumpahan lengan dan tungkai dipihak yang sama.

Diplegia / diparesis : Kelumpuhan keempat anggota gerak, tapi tungkai lebih hebat dari pada lengan.

Tetraplegia / tetraparesis : Kelumpuhan keempat anggota gerak, tapi lengan lebih atau sama hebatnya dibandingkan dengan tungkai yang lain

Page 64: Asuhan Keperawatan Gangguan Saraf Pada Anak

Tonus otot yang berubahBayi pada usia pertama tampak flasid dan berbaring seperti kodok terlentang, sehingga tampak seperti kelainan pada “ lower motor neuron” menjelang umur 1 tahun berubah menjadi tonus otot dari rendah hingga tinggi. Golongan ini meliputi 10-20% dari kasus “cerebral palsy”.

AtaksiaIalah gangguan koordinasi kerusakan terletak di serebulum, terdapat kira-kira 5% dari kasus “ cerebral palsy”.

Gangguan pendengaranTerdapat pada 5-10% anak dengan “cerebral palsy” gangguan berupa kelainan neurogen terutama persepsi nada tinggi, sehingga sulit menangkap kata-kata.

Gangguan bicaraDisebabkan oleh gangguan pendengaran atau retardasi mental. Gerakan yang terjadi dengan sendirinya dibibir dan dilidah menyebabkan sukar mengontrol otot-otot sehingga sulit membentuk kata-kata dan sering tampak anak berliur.

Page 65: Asuhan Keperawatan Gangguan Saraf Pada Anak

KomplikasiAda anak cerebral palsy yang menderita komplikasi seperti: Kontraktur yaitu sendi tidak dapat digerakkan atau ditekuk

karena otot memendek. Skoliosis yaitu tulang belakang melengkung ke samping

disebabkan karena kelumpuhan hemiplegia. Dekubitus yaitu adanya suatu luka yang menjadi borok

akibat mengalami kelumpuhan menyeluruh, sehingga ia harus selalu berbaring di tempat tidur.

Deformitas (perubahan bentuk) akibat adanya kontraktur. Gangguan mental. Anak CP tidak semua tergangu

kecerdasannya, mereka ada yang memiliki kadar kecerdasan pada taraf rata-rata, bahkan ada yang berada di atas rata-rata. Komplikasi mental dapat terjadi apabila yang bersangkutan diperlakukan secara tidak wajar.

Page 66: Asuhan Keperawatan Gangguan Saraf Pada Anak

Pemeriksaan Diagnostik Pemeriksaan mata dan pendengaran segera dilakukan

setelah diagnosis sebral palsi di tegakkan. Fungsi lumbal harus dilakukan untuk menyingkirkan

kemungkinan penyebabnya suatu proses degeneratif. Pada serebral palsi. CSS normal.

Pemeriksaan EKG dilakukan pada pasien kejang atau pada golongan hemiparesis baik yang disertai kejang maupun yang tidak.

Foto rontgen kepala. Penilaian psikologis perlu dikerjakan untuk tingkat

pendidikan yang dibutuhkan. Pemeriksaan metobolik untuk menyingkirkan

penyebablain dari reterdasi mental (Eaton, 2009)

Page 67: Asuhan Keperawatan Gangguan Saraf Pada Anak

Asuhan Keperawatan Pengkajian

Identitas Pengkajian yang pelu dilakukan pada anak dengan

Cerebral Palsy yaitu: Menilai setiap kunjungan ke posyandu mengenai

keterlambatan perkembangan. Mencatat masalah defisit pada ortopedi, visual,

auditori atau intelektual. Menilai reflek bayi baru lahir, pada anak dengan

cerebral palsy dapat bertahan setelah usia normal. Mengidentifikasi bayi yang memiliki gangguan pada

otot atau postur tubuh tidak normal (tulang belakang melengkung, kaku saat bergerak melawan gravitasi, leher atau ekstremitas resisten terhadap gerakan pasif).

Mengidentifikasi gangguan motorik, seperti asimetris dan abnormal saat merangkak (menggunakan 2 atau 3 ekstremitas),

Page 68: Asuhan Keperawatan Gangguan Saraf Pada Anak

Keluhan utamaBiasanya pada cerebral palsy didapatkan keluhan utama sukar makan, otot kaku, sulit menelan, sulit bicara, kejang, badan gemetar, permasalahan pada BAB dan BAK.

Riwayat kesehatan Riwayat Kesehatan Sekarang Riwayat Kesehatan masa lalu Riwayat kehamilan dan persalinan Fungsi Intelektual Pemeriksaan reflek Pemeriksaan tonus

Page 69: Asuhan Keperawatan Gangguan Saraf Pada Anak

Diagnosa Gangguan mobilitas fisik b.d spasme dan kelemahan

otot. Perubahan tumbuh dan kembang b.d gangguan

neurovaskular. Gangguan komunikasi verbal b.d gangguan

neurovaskular dan kesukaran dalam artikulasi Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d

kesukaran menelan dan meningkatnya aktivitas. Resiko aspirasi b.d gangguan neuromuskular. Resiko Injury b.d spasme, pergerakan yang tidak

terkontrrol dan kejang

Page 70: Asuhan Keperawatan Gangguan Saraf Pada Anak

Intervensi Gangguan mobilitas fisik b.d spasme dan kelemahan

ototIntervensi Rasional

Ajarkan cara

berkomunikasi dengan

kata-kata yang pendek

Dengan mengajarkan anak

menggunakan kata-kata

pendek meningkatkan

kemampuan anak dalam

berbicara

Ajak untuk latihan yang

berbeda-beda pada

ekstremitas

Latihan dapat

meningkatkan kemampuan

otot-otot

Kaji per Gerakan sendi-

sendi dan tonus otot

Melatih gerakan sendi-

sendi dan tonus otot

Page 71: Asuhan Keperawatan Gangguan Saraf Pada Anak

Lakukan Terapi fisik

Untuk menggerakkan

anggota tubuh

Terapi fisik dapat membantu

kemampuan anak

Berikan periode

istirahat.

Dengan memberikan periode

istirahat dapat membuat

kondisi klien menjadi lebih

baik

Page 72: Asuhan Keperawatan Gangguan Saraf Pada Anak

Perubahan tumbuh dan kembang b.d gangguan neurovaskular

Intervensi Rasional

Berikan diet nutrisi

untuk pertumbuhan

(Asuh)

Mempertahankan berat

badan agar tetap stabil

Berikan stimulasi atau

rangsangan untuk

perkembangan kepada

anak (Asah)

Agar perkembangan klien

tetap optimal

Berikan kasih sayang

(Asih)

Memenuhi kebutuhan

psikososial

Page 73: Asuhan Keperawatan Gangguan Saraf Pada Anak
Page 74: Asuhan Keperawatan Gangguan Saraf Pada Anak

Egi: mungkin apa tidak untuk meningitis kembali seperti semula

Fauzi: apa semua reflek mengalami penurunan (serebral palsy)