asuhan keperawatan kelompok khusus anak usia sekolah

56
Lampiran 2 ASUHAN KEPERAWATAN KELOMPOK ANAK USIA SEKOLAH DENGAN KETIDAKEFEKTIFAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DI SD NEGERI 2 MERSI KECAMATAN PURWOKERTO TIMUR Disusun Oleh: MIFTAH WIDYA KARTIKA P17420211032 KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

Upload: boy-fikes

Post on 30-Jan-2016

267 views

Category:

Documents


32 download

DESCRIPTION

Asuhan Keperawatan Kelompok Khusus Anak Usia Sekolah

TRANSCRIPT

Lampiran 2

ASUHAN KEPERAWATAN KELOMPOK ANAK USIA SEKOLAH

DENGAN KETIDAKEFEKTIFAN PEMELIHARAAN KESEHATAN

DI SD NEGERI 2 MERSI KECAMATAN PURWOKERTO TIMUR

Disusun Oleh:

MIFTAH WIDYA KARTIKA

P17420211032

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

PRODI KEPERAWATAN

PURWOKERTO

2014

ASUHAN KEPERAWATAN KELOMPOK ANAK USIA SEKOLAH

DENGAN KETIDAKEFEKTIFAN PEMELIHARAAN KESEHATAN

DI SD NEGERI 2 MERSI KECAMATAN PURWOKERTO TIMUR

A. PENGKAJIAN

Pengkajian dilakukan pada tanggal 7 februari 2014 pada pukul 09.00 WIB di

SD Negeri 2 Mersi Kecamatan Purwokerto Timur Kabupaten Banyumas. Metode

pengkajian yang digunakan oleh penulis adalah wawancara, observasi, pemeriksaan

fisik, kuisioner, dan winshield survey. Komponen pengkajian mengacu pada teori

learning about the Comunity of foot (Anderson & Mc Farlane, 2000) yang meliputi

data inti/core dan 8 subsistem yaitu lingkungan fisik, pendidikan, keamanan &

transportasi, politik & kebijakan, pelayanan kesehatan & pelayanan sosial,

komunikasi, ekonomi, dan rekreasi. Hasil pengkajian akan diuraikan sebagai berikut:

1. Data Inti/core

Klien adalah beberapa anak usia sekolah kelas I dan kelas II di SD Negeri 2 Mersi.

Jumlah kelompok sebanyak 64 orang yang terdiri dari 37 siswa laki-laki dan 27

siswa perempuan. Klien secara keseluruhan beragama islam dan klien memiliki

kebiasaan dan adat yang retatif sama karena kelompok ini merupakan anak-anak

yang tinggal di kelurahan Mersi dengan suku jawa.

2. 8 subsistem menurut Betty Nauman

1) Lingkungan Fisik

Luas tanah di SD Negeri 2 Mersi yaitu 1185 m2 dengan 6 ruang kelas

masing-masing berukuran 49 m2 , 1 ruang guru berukuran 49 m2, 1 ruang

kepala sekolah berukuran 16 m2, 1 mushola 55 m2, 2 WC berukuran 6 m2, 1

gudang 64 m2, 1 perpustakaan berukuran 54 m2, 1 tempat parkir guru

berukuran 8 m2, dan 1 halaman sekolah berukuran 121 m2.

Berdasarkan pengkajian winshield survey bangunan secara umum

sudah permanen dan di sebelah barat dan timur tidak ada tembok pembatas

sekolah. Sedangkan di sebelah utara berbatasan dengan jalan gereja dan di

sebelah selatan berbatasan dengan tembok sekolah dan area pertanian.

Sedangkan pada lingkungan sekolah tidak memiliki lapangan atau ruangan

khusus untuk olahraga, lingkungan sekolah tidak rindang dan tidak tersedia

tanaman dan pohon, sumber air yang kurang bersih dan jarak sumber air

dengan septic tank kurang dari 10 meter, tidak memiliki kantin sekolah, belum

menerapkan kawasan lingkungan bebas asap rokok dan belum terdapat tempat

cuci tangan siswa dan guru. SD N 2 Mersi hanya memiliki 2 WC yang dipakai

bersama antara guru dan murid dan tidak terdapat WC khusus laki-laki atau

perempuan dengan jumlah siswa laki-laki 96 maka jumlah WC minimal 2

untuk laki-laki dan jumlah siswa perempuan 77 maka jumlah WC minimal 3

untuk perempuan. Maka jumlah WC minimal yang harus tersedia sebanyak 5

WC untuk siswa. Ruang kelas memiliki alat kebersihan yang cukup, memiliki

jadwal piket, pencahayaan kurang, tingkat kebisingan yang cukup tinggi pada

jam sekolah, sirkulasi udara cukup, jarak meja siswa dengan papan tulis 3

meter, terlihat bersih dan rapih. Tingkat kepadatan ruangan kelas belum

memenuhi 10 kriteria sekolah sehat menurut depkes yaitu minimal 1,75 m2 per

anak. Jika jumlah siswa kelas I dan kelas II sebanyak 64 orang, maka luas

minimal ruang kelas I dan kelas II adalah 112 m2, sedangkan luas ruang kelas I

dan kelas II adalah 98 m2.

Gambar 1.1.

Denah wilayah SD Negeri 2 Mersi, Kecamatan Purwokerto Timur, Kabupaten Banyumas

2) Pendidikan

Jumlah siswa di SD Negeri 2 Mersi sebanyak 173 siswa yang dapat di

lihat pada tabel berikut ini:

Tabel 1.1

Jumlah siswa di SD Negeri 2 Mersi

No KelasJenis kelamin

JumlahLaki-laki Perempuan

1.

2.

3.

4.

5.

6.

I

II

III

IV

V

VI

19

18

16

12

14

14

15

12

11

13

16

13

34

30

27

25

30

27

Total 173

Jumlah tenaga pengajar di SD Negeri 2 Mersi sebanyak 9 orang dengan

tingkat pendidikan yang dapat di lihat pada tabel berikut ini:

Tabel 1.2

Tingkat pendidikan tenaga pengajar SD Negeri 2 Mersi

No Tingkat Pendidikan Jumlah

1.

2.

Sarjana

SLTA

7 orang

2 orang

Total 9 orang

3) Keamanan dan Transportasi

Kepala sekolah mengatakan keamanan di SD Negeri 2 Mersi masih

kurang karena tidak ada satpam sekolah dan batas wilayah sebelah barat dan

timur belum di pagar secara permanen dan berbatasan langsung dengan

saluran irigasi pertanian sehingga membahayakan siswa jika siswa bermain di

saluran irigasi pertanian. Selain itu juga belum ada gerbang sekolah sehingga

memungkinkan setiap orang masuk termasuk para penjual janan. SD Negeri 2

Mersi belum mempunyai prosedur evakuasi bila terjadi keadaan darurat seperti

gempa bumi, kebakaran dan banjir.

Siswa berangkat sekolah jalan kaki melalui jalan utama RW 5 dan

melewati jembatan saluran irigasi pertanian. Keamanan transportasi di SD

Negeri 2 Mersi cukup aman karena jalan menuju SD di pagi dan siang hari

cukup sepi.

4) Politik dan Kebijakan

Kepala sekolah mengatakan saat ini belum ada kebijakan agar siswa

dapat mudah mendapatkan pelayanan kesehatan seperti kebijakan pendirian

UKS. Peran Puskesmas I Purwokerto Timur sebagai penanggung jawab daerah

cakupan kerja Puskesmas belum maksimal karena puskesmas baru melakukan

kunjungan 1 kali ke SD Negeri 2 Mersi dua tahun yang lalu dan belum

melakukan tindak lanjut terhadap kunjungan pertama.

5) Pelayanan kesehatan dan pelayanan sosial

Kepala sekolah mengatakan guru dan siswa tidak memperhatikan

tentang kesehatan sekolah seperti pemeliharaan kesehatan dasar dan

kebersihan lingkungan sekolah. Sedangkan kegiatan pemantauan kesehatan

siswa seperti kebersihan kuku, rambut, karies gigi belum dilaksanakan,

pengukuran tinggi dan berat badan belum dilaksanakan. Siswa di SD Negeri 2

Mersi tidak cuci tangan sebelum dan sesudah jajan dengan air mengalir karena

tidak tersedia tempat cuci tangan atau washtufel. Siswa tidak mengkonsumsi

jajan sehat karena tidak tersedia kantin sekolah, sehingga siswa jajan

sembarangan pada penjual jajan di depan sekolah. Siswa olahraga teratur

karena ada pelajaran olahraga tetapi tidak terukur. Sekolah dan siswa tidak

melakukan pemberantasan sarang nyamuk di sekolah. Terdapat dua siswa

yang merokok di sekolah tetapi pihak sekolah belum melakukan tindak lanjut

terhadap permasalahan tersebut

6) Komunikasi

Kepala sekolah mengatakan sarana komunikasi yang dapat digunakan

untuk menerima informasi kesehatan melalui buku perpustakaan dan lembar

balik dari puskesmas. Komunikasi diantara guru dengan guru, guru dengan

siswa, dan siswa dengan siswa berjalan dengan baik. Komunikasi antara guru

dan wali murid dilaksanakan dalam pertemuan rutin wali murid dan guru

setiap awal semester.

7) Ekonomi

Kepala sekolah mengatakan tingkat ekonomi keluarga siswa SD Negeri

2 Mersi berasal dari keluarga dengan penghasilan menengah kebawah dan

berprofesi sebagai pedagang dan buruh lepas.

8) Rekreasi

Kepala sekolah mengatakan sekolah mengadakan rekreasi setiap dua

bulan sekali ke tempat rekreasi keluarga seperti Owabong dan Happy Land

untuk mengurangi stres siswa terhadap kegiatan belajar mengajar di sekolah.

Rekreasi diadakan oleh sekolah dan diwajibkan bagi kelas I, kelas II dan kelas

III. Selain itu, waktu istirahat pada pukul 10.00 sampai pukul 10.15 digunakan

untuk jajan dan bermain di halaman sekolah.

2. Status Kesehatan Kelompok

Angka morbiditas atau angka kesakitan yang terjadi di SD Negeri 2 Mersi

pada tahun 2013 yaitu sebanyak 9 siswa ijin tidak masuk karena sakit demam,

diare, dan muntaber. Pada bulan januari sampai februari 2014 sebanyak 3 siswa

ijin karena sakit demam dan diare.

Tabel 1.3

Kebiasaan personal hygine siswa SD Negeri 2 Mersi

No KelasJumlah siswa

Kebiasaan personal hygine siswaGosok gigi 2 x sehari

Cuci tangan sebelum dan sesudah makan

Mandi 2 x sehari

Potong kuku teratur

Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak 1. I 34 14 20 2 32 31 3 6 282. II 30 13 17 4 26 29 1 11 19

Total 64 27 37 6 58 60 4 17 47Total(%) 100% 42,1% 57,9% 9,4% 90,6% 93,8% 6,2% 26,6% 73,4%

Kebiasaan personal hygyne siswa SD Negeri 2 Mersi yang kurang dengan

data siswa tidak gosok gigi berjumlah 37 siswa (57,9%), tidak cuci tangan

berjumlah 58 siswa (90,6%), tidak mandi 2 x sehari berjumlah 4 siswa (6,2%),

tidak potong kuku teratur berjumlah 47 (73,4%)

Tabel 1.4

Permasalahan personal hygine siswa SD Negeri 2 Mersi

No Kelas Jumlah siswaPermasalahan personal hygine siswa siswa

Karies gigi Kuku panjang Badan kotorYa tidak Ya tidak ya tidak

1. I 34 30 4 28 6 2 322. II 30 24 6 19 11 1 29

Total 64 54 10 47 17 3 61Total(%) 100% 84,4% 15,6% 73,4% 26,6% 4,7% 95,3%

Permasalahan akibat personal hygine yang kurang pada siswa SD Negeri

2 Mersi kelas I dan kelas II dengan data karies gigi berjumlah 54 siswa (84,4%),

kuku panjang berjumlah 47 siswa (73,4%), dan badan kotor berjumlah 3 siswa

(4,7%).

Pengetahuan siswa SD Negeri 2 Mersi tentang pemeliharaan kesehatan

dasar yang benar masih sangat kurang dengan data tidak mengetahui cara

mencuci tangan dan menggosok gigi yang benar sebanyak 64 siswa (100%).

Tabel 1.5

Kemampuan personal hygine siswa SD Negeri 2 Mersi

No KelasJumlah siswa

Kemampuan personal hygine siswaGosok gigi 2 x sehari

Cuci tangan sebelum dan sesudah makan

Mandi 2 x sehari Potong kuku teratur

Mandiri Dibantu Mandiri Dibantu Mandiri Dibantu Mandiri Dibantu 1. I 34 12 22 9 25 4 30 2 322. II 30 17 13 11 19 7 23 6 24

Total 64 29 35 20 44 11 53 8 56Total(%) 100% 45,3% 54,7% 31,3% 68,7% 17,2% 82,8% 12,5% 87,5%

Kemampuan siswa dalam melakukan personal hygine di rumah masih

kurang dengan data dibantu gosok gigi 2 x sehari sebanyak 35 siswa(54,7%),

dibantu cuci tangan sebelum sesudah makan sebanyak 44 siswa (68,7%), dibantu

mandi 2 x sehari sebanyak 53 siswa (82,8%) dan dibantu potong kuku teratur

sebanyak 56 siswa (87,5%).

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS

1. Analisa data

No Data masalah

1. DS :

Kepala sekolah mengatakan guru dan siswa tidak

memperhatikan tentang kesehatan sekolah seperti

pemeliharaan kesehatan dasar dan kebersihan lingkungan

sekolah. Sedangkan kegiatan pemantauan kesehatan siswa

seperti kebersihan kuku, rambut, karies gigi belum

dilaksanakan, pengukuran tinggi dan berat badan belum

dilaksanakan.

DO :

- Angka morbiditas atau angka kesakitan yang terjadi di SD

Negeri 2 Mersi pada tahun 2013 yaitu sebanyak 9 siswa

ijin tidak masuk karena sakit demam, diare, dan

muntaber. Pada bulan januari sampai februari 2014

sebanyak 3 siswa ijin karena sakit demam dan diare.

- Kemampuan personal hygyne siswa SD Negeri 2 Mersi

yang kurang dengan data siswa tidak gosok gigi

berjumlah 37 siswa (57,9%), tidak cuci tangan berjumlah

58 siswa (90,6%), tidak mandi 2 x sehari berjumlah 4

siswa (6,2%), tidak potong kuku teratur berjumlah 47

(73,4%)

- Permasalahan akibat personal hygine yang kurang pada

siswa SD Negeri 2 Mersi kelas I dan kelas II dengan data

Ketidakefektifan

pemeliharaan

kesehatan

2.

2.

karies gigi berjumlah 54 siswa (84,4%), kuku panjang

berjumlah 47 siswa (73,4%), dan badan kotor berjumlah 3

siswa (4,7%).

- Pengetahuan siswa SD Negeri 2 Mersi tentang

pemeliharaan kesehatan dasar yang benar masih sangat

kurang dengan data tidak mengetahui cara mencuci

tangan dan menggosok gigi yang benar sebanyak 64

siswa (100%).

- Kurangnya sistem pendukung kesehatan sekolah seperti

UKS, WC dan washtufel

DS:

Kepala sekolah mengatakan kemampuan personal hygyne

siswa SD Negeri 2 Mersi yang kurang dengan data siswa

tidak gosok gigi berjumlah 37 siswa (57,9%), tidak cuci

tangan berjumlah 58 siswa (90,6%), tidak mandi 2 x sehari

berjumlah 4 siswa (6,2%), tidak potong kuku teratur

berjumlah 47 (73,4%)

DO:

- Kemampuan siswa dalam melakukan personal hygine di

rumah masih kurang dengan data dibantu gosok gigi 2 x

sehari sebanyak 35 siswa(54,7%), dibantu cuci tangan

sebelum sesudah makan sebanyak 44 siswa (68,7%),

dibantu mandi 2 x sehari sebanyak 53 siswa (82,8%) dan

dibantu potong kuku teratur sebanyak 56 siswa (87,5%).

Resiko

gangguan:

perilaku sehat

- belum ada kebijakan agar siswa dapat mudah

mendapatkan pelayanan kesehatan seperti kebijakan

pendirian UKS. Peran Puskesmas I Purwokerto Timur

sebagai penanggung jawab daerah cakupan kerja

Puskesmas belum maksimal karena puskesmas baru

melakukan kunjungan 1 kali ke SD Negeri 2 Mersi dua

tahun yang lalu dan belum melakukan tindak lanjut

terhadap kunjungan pertama.

2. Rumusan diagnosa keperawatan komunitas

a. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan

No. Kriteria Skore Bobot Nilai Pembenaran

1 Sifat masalah

actual3 1 3/3x1=1

Masalah sudah

muncul

2Kemungkinan

untuk diubah

sebagian

1 2 1/2x2=1

Perilaku dapat

dirubah dengan

membiasakan siswa

melakukan praktek

kesehatan dasar dan

adanya sistem

pendukung

3 Potensial

dicegah cukup2 1

2/3x1=2/

3

Kurang pengetahuan

dapat dicegah

dengan promosi

kesehatan

4

Menonjolnya

masalah

sangat perlu

ditangani

2 1 2/2x1=1

Bila tidak segera

ditangani maka

dapat

mengakibatkan

terjadinya penyakit

karena

ketidakefektifan

pemeliharaan

kesehatan

Jumlah skore 3 2/3

b. Resiko gangguan perilaku sehat

No. Kriteria Skore Bobot Nilai Pembenaran

1 Sifat masalah

actual3 1 3/3x1=1 Masalah sudah muncul

2Kemungkinan

untuk diubah

sebagian

1 2 1/2x2=1

Permasalahan kesehatan

dasar memungkinkan

untuk diubah

3 Potensial

dicegah cukup2 1 2/3x1=2/3

Defisiensi pengetahuan

dapat diatasi dengan

pemberian informasi

atau penyuluhan

4

Menonjolnya

masalah

masalah tidak

dirasakan

0 1 0/2x1=0

Bila tidak

diatasi, akan

menimbulkan masalah

lain

Jumlah skore 2 2/3

Diagnosa keperawatan:

1. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan pada anak usia sekolah di SD Negeri 2

Mersi

2. Resiko gangguan perilaku sehat pada anak usia sekolah di SD Negeri 2 Mersi

D. IMPLEMENTASI

No. Dx TUK Tanggal dan

waktu

Implementasi Evauasi formatif Paraf

1. I I

II

Jumat, 7

Februari 2014

(09.00 WIB)

(12.00 WIB)

Skrining kesehatan

Kontrak kegiatan

DS: -

DO: Permasalahan

akibat personal

hygine yang kurang

pada siswa SD

Negeri 2 Mersi

kelas I dan kelas II

dengan data karies

gigi berjumlah 54

siswa (84,4%),

kuku panjang

berjumlah 47 siswa

(73,4%), dan badan

kotor berjumlah 3

siswa (4,7%).

A:-

P: lakukan

intervensi sesuai

tujuan yang telah

ditetapkan

DS: pasien

I Senin, 10

februari 2014

(07.00 WIB)

penyuluhan gosok gigi,

cuci tangan, dan

demonstrasi dengan

pasien

Penyuluhan gosok gigi,

cuci tangan dan

demonstrasi kepada

siswa kelas 1 sampai 6

mengatakan setuju

untuk dilakukan

penyuluhan pada

tanggal 10 februari

2014

DO: Sebagian besar

siswa antusias

terhadap penyuluhan

gosok gigi cuci

tangan dan

demonstrasi

A: masalah teratasi

P: lakukan

penyuluhan gosok

gigi dan cuci tangan

dan rencanakan

kegiatan dengan baik

DS: siswa

mengatakan senang

di adakan

penyuluhan

kesehatan

DO:Siswa mau

melakukan

II (10.00 WIB) Mendiskusikan dan

menetapkan tujuan

dengan siswa kelas 1

dan 2 untuk melakukan

ketrampilan gosok gigi

dan cuci tangan di

rumah dan di sekolah

setiap hari

ketrampilan yang

sudah di ajarkan di

sekolah dan di

rumah

A:masalah belum

teratasi

P: ajarkan

pemelihaaraan

kesehatan dasar terus

menerus

DS: siswa

mengatakan sepakat

untuk melakukan

kegiatan

pemeliharaan

kesehatan dasar di

rumah dan di

sekolah sesuai tujuan

yang telah di buat

DO:siswa antusias

terhadap

kesepakatan dan

tujuan dilakukanya

pemeliharaan

kesehatan dasar

I II

II

Kamis,13

februari 2014

(09.00 WIB)

(12.00 WIB)

Penyuluhan pentingnya

UKS kepada orang tua

dan mali murid

Diskusi dengan pihak

sekolah tentang

pendirian UKS dan

pelatihan dokter kecil

A: masalah teratasi

P:lanjutkan

intervensi dan

evaluasi tujuan dan

proses

DS: Orang tua

sepakat untuk

mendirikan UKS

bersama pihak

sekolah demi

kesehatan dan

pendidikan siswa

DO: wali murid aktif

bertanya tentang

UKS

A:masalah belum

teratasi

P: lanjutkan

intervensi penataan

UKS

DS: Sekolah setuju

dengan hasil rapat

orang tua tentang

pendirian UKS di

I II

I II

Sabtu, 15

februari 2014

(08.00 WIB)

(11.00 WIB)

Penataan UKS

Berdiskusi dengan

siswa tentang tujuan

spesifik utuk perubahan

dan evaluasi program

penyuluhan gosok gigi,

cuci tangan dan

penataan UKS

SD Negeri 2 Mersi

DO:-

A: masalah teratasi

P: lanjutkan

penataan UKS SDN

2 Mersi

DS:-

DO: Siswa dan guru

bergotong royong

menata UKS sekolah

dan sudah tersedia

peralatan P3K, dll

A: Masalah terasasi

P: pelatihan dokter

kecil

DS: siswa

mengatakan sudah

tahu tujuan dan

faktor penghambat

perubahan

DO: evaluasi

program penyuluhan

gosok gigi cuci

tangan sudah

berjalan dengan

I II Senin, 17

februari

(12.00 WIB)

Diskusi dengan sekolah

tentang pengadaan

fasilitas washtufel atau

tempat cuci tangan di

halaman sekolah

baik, siswa antusias

dengan ketrampilan

yang sudah di

ajarkan. Sedangkan

penataan UKS sudah

memenuhi kriteria

UKS dengan

peralatan yang sudah

cukup lengkap,

hanya perlu

dilakukan pelatihan

dokter kecil di UPK

Kecamatan

Purwokerto Timur

A: masalah teratasi

P: lanjut intervensi

DS: Sekolah mau

memfasilitasi

pengadaan tempat

cuci tangan siswa

karena sekolah

sudah menyadari

bahwa cuci tangan

itu sangat penting

untuk memelihara

I

I II

(13.00 WIB)

Rabu, 19

Rencana tindak lanjut

UKS dengan sekolah

(menunjuk kader

UKS/guru olahraga)

dan mengirim

perwakilan pelatihan

dokter kecil di UPK

Kecamatan purwokerto

timur

Memberikan buku ADL

kesehatan siswa

DO:-

A: masalah terastasi

P: lanjutkan

intervensi

pemanfaatan

washtufel untuk cuci

tangan

DS: Guru olahraga

mengatakan bersedia

untuk menjadi ketua

tim pembina UKS

dan akan

mengirimkan

perwakilan pelatihan

dokter kecil di UPK

kecamatan

purwokerto timur

DO:-

A: masalah belum

teratasi

P: lanjutkan

intervensi

DS: -

I

februari 2014

(09.00 WIB)

(11.00 WIB)

(lembar pemantauan

ketrampilan gosok gigi,

cuci tangan, dan

membuang sampah)

dan Melatih dan

pemantauan gosok gigi

dan cuci tangan kelas 1

dan kelas 2.

Menginformasikan

kepada siswa tentang

sumber pelayanan

kesehatan yang ada

Diskusi dengan pihak

sekolah tentang kantin

sehat dan penjual jajan

yang ada di depan

sekolah

DO:Siswa antusias

bertanya tentang cara

mengisi lembar ADL

A: Masalah teratasi

P: lakukan

pemantauan

ketrampilan yang

telah diajarkan

DS: Sekolah belum

bisa menyediakan

kantin sehat karena

tidak ada pegawai

yang bisa mengelola

kantin tersebut

DO:-

A: masalah belum

teratasi

P: lakukan

penyuluhan ke

penjual jajan

DS: -

I II

I II

Jumat, 21

februari 2014

(09.00 WIB)

Sabtu, 22

februari 2014

(14.00 WIB)

Kontrak dengan pihak

sekolah dan penjual

jajan tentang

penyuluhan jajan sehat

di SD Negeri 2 Mersi

Melakukan penyuluhan

ke penjual jajan tentang

jajan sehat dan hygienis

DO: Penyuluhan

jajan sehat dan

hygienis akan

dilakukan tanggal 22

februari 2014 di SD

Negeri 2 Mersi

A: masalah belum

teratasi

P: lakukan

penyuluhan jajan

sehat

DS:-

DO: Penjual jajan

antusias terhadap

materi penyuluhan

dan sepakat untuk

menjual jajanan

yang sehat dan

hygienis

A: Masalah belum

teratasi

P: lanjutkan

pemantauan jajan

sehat

DS:Sekolah sudah

I II

I

I

senin 24

februari 2014

(08.00 WIB)

Senin, 3 maret

2014

(09.00 WIB)

Jum’at, 7 maret

Diskusi dengan pihak

sekolah tentang

kurangnya MCK dan

pemanfaatan UKS

Melatih dan

pemantauan gosok gigi

dan cuci tangan kelas 1

dan 2

Mengikuti program

berusaha

mengajukan dana

bantuan tapi dana

belum turun

terhadap

permasalahan ini

DO:-

A: masalah tidak

teratasi

P:-

DS: -

DO: Siswa antusias

terhadap program

lanjutan yang

dilaksanakan oleh

sekolah

A: masalah belum

teratasi

P: lanjutkan

pemantauan gosok

gigi

DS:-

DO:semua siswa

antusias terhadap

I

I

2014

(09.00)

Jumat, 14 maret

2014

(09.00 WIB)

Jumat, 21 maret

2014

(09.00 WIB)

jumat bersih

Melatih dan

pemantauan gosok gigi

dan cuci tangan kelas 1

dan 2

Melatih dan

pemantauan gosok gigi

dan cuci tangan kelas 1

dan 2

program jumat

bersih

A:masalah belum

teratasi

P: lanjutkan jumat

bersih selanjutnya

DS: -

DO: Siswa antusias

terhadap program

lanjutan yang

dilaksanakan oleh

sekolah

A: masalah belum

teratasi

P: lanjutkan

pemantauan gosok

gigi

DS: -

DO: Siswa antusias

terhadap program

lanjutan yang

dilaksanakan oleh

sekolah

A: masalah belum

teratasi

I

I

I

(10.00 WIB)

Jumat, 28 maret

2014

(09.00 WIB)

jumat, 4 april

2014

(08.00 WIB)

Mengikuti program

jumat bersih

Melatih dan

pemantauan gosok gigi

dan cuci tangan kelas 1

dan 2

Melatih dan

pemantauan gosok gigi

dan cuci tangan kelas 1

dan 2

P: lanjutkan

pemantauan gosok

gigi

DS: -

DO: Siswa antusias

terhadap program

lanjutan yang

dilaksanakan oleh

sekolah

A: masalah belum

teratasi

P: lanjutkan

pemantauan gosok

gigi

DS: -

DO: Siswa antusias

terhadap program

lanjutan yang

dilaksanakan oleh

sekolah

A: masalah belum

teratasi

P: lanjutkan

pemantauan gosok

I

I II

Sabtu, 5 april

2014

(09.00 WIB)

Senin, 7 April

2014

(08.00 WIB)

Melatih dan

pemantauan gosok gigi

dan cuci tangan kelas 1

dan 2

Evaluasi kegiaiatan

- Personal hynine

- Kesehatan

lingkungan

- Jajan sehat

- UKS

gigi

DS: -

DO: Siswa antusias

terhadap program

lanjutan yang

dilaksanakan oleh

sekolah

A: masalah belum

teratasi

P: lanjutkan

pemantauan gosok

gigi

DS: kepala sekolah

mengatakan program

sudah berjalan

deengan baik, siswa

mengatakan sudah

dapat melakukan

perawatan kesehatan

dasar

DO:

- Personal hygine

siswa meningkat

dari data tidak

gosok gigi

berjumlah 37

(57,7%) sekarang

menjadi 89,6 %

- Kesehatan

lingkungan

meningkat

dengan adanya

program jumat

bersih, fasilitas

penunjang

kesehatan

sekolah sudah

tersedia seperti

adanya UKS dan

dokter kecil,

adanya tempat

cuci tangan dan

gosok gigi,

adanya tambahan

alat pembersih

WC dan kelas

- Penjual masih

menjual jajan

yang kurang

bersih

- UKS sudah

berjalan dan

mulai dijalankan

trias UKS

- Kemampuan

siswa dalam

perawatan diri

meningkat, siswa

mengetahui

keuntungan,

kerugian dan cara

perawatan diri di

rumah dan di

sekolah

- Kepedulian siswa

terhadap

kebersihan

lingkungan

meningkat dari

data tidak buang

sampah pada

tempatnya

berjumlah 23

(35,9%) sekarang

menjadi 9,8 %

- Pada umumnya

program gosok

gigi cuci tangan

sudah berjalan

dengan baik dan

sudah berhasil

merubah perilaku

siswa dari yang

tidak mengetahui

tentang

pemeliharaan

kesehatan dasar

dan sudah

diterapkan dalam

kehidupan sehari-

hari

- Program

penyuluhan jajan

sehat cukup

berhasil dengan

meningkatkan

pengetahuan

pihak sekolah dan

penjual jajan

tentang jajanan

yang sehat dan

hygienis, tetapi

masih perlu

dibina penjual

jajan yang ada di

SD Negeri 2

Mersi dan perlu

diadakanya

kantin sekolah

sehat.

E. EVALUASI

No Dx Hari,

tanggal

Evaluasi Paraf

1. I Senin, 7

April 2014

S : siswa mengatakan sudah tahu cara perawatan diri

yang benar, menjaga lingkungan yang benar dan

sudah melakukan ketrampilan yang sudah diajarkan

di rumah dan di sekolah secara teratur dan sudah

paham dan yakin tentang sistem pendukung kesehatan

sekolah.

O :

- Pengetahuan: Perilaku Sehat : Pengetahuan

akan pentingnya personal hygine meningkat

dari 64 siswa (100%) tidak mengetahui

pentingnya personal hygine menjadi 0 siswa

(0%)

- Kepercayaan kesehatan: persepsi sumber:

Siswa sudah paham dan yakin tentang sistem

pendukung kesehatan sekolah karena sudah

terdapat UKS di sekolah

- Status kesehatan siswa: status kesehatan siswa

meningkat ditunjukan dengan absensi siswa

yang memenuhi presentasi kehadiran siswa

dan angka kesakitan siswa kelas I dan kelas II

pada bulan januari dan februari 2014 sebanyak

9 siswa (14,1%) ijin karena sakit diare dan

demam, pada bulan maret dan april tidak ada

siswa yang ijin karena sakit (0%).

- Perilaku promosi kesehatan: kemampuan

perawatan diri siswa meningkat ditunjukan

dengan data siswa tidak gosok gigi berjumlah

37 siswa (57,7%) sekarang menjadi 7 siswa

(10,9 %). Kemampuan personal hygine siswa

meningkat dengan data siswa di bantu dalam

personal hygine berjumlah 35 siswa (54,7 %)

menjadi 9 siswa (14,1 %).

- Dukungan sosial: sudah terdapat UKS dan

terdapat tempat cuci tangan sebagai

komponen kesehatan sekolah. Tetapi belum

terdapat kantin sehat dan WC yang memadai.

Indikator:

- Pengetahuan: Perilaku Sehat: tingkat

pemahaman yang sering ditunjukan mengenai

informasi yang diperlukan untuk mencapai

dan memelihara kesehatan yang optimal.

(skala awal: 1; skala tujuan: 4; skala akhir: 4)

- Kepercayaan kesehatan: Persepsi sumber:

siswa kadang-kadang menunjukan keyakinan

bahwa individu memiliki cara adekuat untuk

melakukan perilaku hidup sehat.(skala awal:

2; skala tujuan: 3; skala akhir: 3)

- Status kesehatan siswa: siswa sering

menunjukan status fisik, kognitif/emosional,

dan sosial anak usia sekolah yang memberi

kontribusi pada kehadiran di kelas, partisipasi

dalam aktivitas sekolah, dan kemampuan

belajar. (skala awal: 2; skala tujuan: 3; skala

akhir: 3)

- Perilaku promosi kesehatan: siswa sering

menunjukan tindakan personal untuk

mempertahankan atau meningkatkan

kesejahteraan. (skala awal: 2; skala tujuan: 4;

skala akhir: 4)

- Dukungan sosial: jarang menunjukan persepsi

keberadaan dan bantuan yang konsisten dari

orang lain di lingkungan sekolah. (skala awal:

1; skala tujuan 3; skala akhir: 2)

A : Masalah teratasi sebagian

P : Lanjutkan intervensi

- Indikator pengetahuan perilaku sehat: lakukan

pendidikan kesehatan tentang personal hygine

kepada siswa kelas I sampai VI dan menjadi

program tahunan agar siswa semakin

memahami tentang pola hidup bersih dan

sehat di sekolah dan di rumah.

- Indikator kepercayaan kesehatan: persepsi

2. II Senin, 7

sumber: lakukan diskusi tentang keyakinan

siswa terhadap persepsi sumber kesehatan di

sekolah seperti fungsi UKS dan manfaat UKS

di sekolah

- Indikator status kesehatan siswa: lakukan

pemantauan secara berkala terhadap personal

hygine siswa kelas I dan kelas II. Kerja sama

dengan Puskesmas Purwokerto Timur I

tentang program sekolah sehat.

- Indikator perilaku promosi kesehatan: lakukan

program pemantauan dan pelatihan

demonstrasi personal hygine setiap minggu

sekali.

- Indikator dukungan sosial: mendirikan kantin

sekolah dan penambahan jumlah WC sekolah

minimal 5 WC sekolah, ciptakan lingkungan

sekolah yang sadar akan kesehatan seperti

promosi kesehatan dengan media poster, liflet,

lembar balik, dan buku-buku tentang

kesehatan anak dan umum.

DS: siswa mengatakan sudah mampu melakukan

perawatan kesehatan dasar seperti cuci tangan dan

gosok gigi yang baik

DO:

April 2014 - Perilaku sehat: siswa sudah mampu

melaksanakan dan mempraktekan

pemeliharaan kesehatan dasar seperti gosok

gigi dan cuci tangan di sekolah maupun di

rumah.

- Penyesuaian psikososial: siswa terlihat

antusias terhadap program yang telah

dilakukanseperti gosok gigi dan cuci tangan di

sekolah.

Indikator:

- Perilaku sehat: Tindakan personal untuk

meningkatkan kesejahteraan, pemulihan dan

rehabilitasi secara optimal(awal: 2; tujuan:4;

akhir:4)

- Penyesuaian psikososial: perubahan hidup:

Respon psikososial yang adaptif pada individu

terhadap perubahan hidup yang

bermakna(awal: 2; tujuan: 4; akhir: 3)

A: masalah teratasi sebagian

P: lanjutkan intervensi

- Indikator perilaku sehat: berikan dukungan

dan motivasi kepada siswa tentang pentingnya

pemeliharaan kesehatan dasar

- Indikator penyesuaian psikososial: perubahan

hidup: melakukan praktik kesehatan dasar

dengan lembar pemantauan ADL dan ajarkan

pemeliharaan kesehatan lingkungan sekolah