asuhan keperawatan dengan pemenuhan …elib.stikesmuhgombong.ac.id/460/1/asri susanti nim....

36
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI PADA KLIEN TUBERCULOSIS PARU DIRUANG DAHLIA RSUD DR. SOEDIRMAN KEBUMEN Karya tulis ilmiah ini disusun sebagsi salah satu persyaratan untuk memenuhi tugas akhir program studi DIII Keperawatan ASRI SUSANTI A01401862 STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN TAHUN AKADEMIK 2016/2017

Upload: doankhanh

Post on 02-Mar-2019

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN PEMENUHAN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/460/1/ASRI SUSANTI NIM. A01401862.pdf · permanen. Selain itu kekurangan oksigen bisa menyebabkan penurunan berat

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN

OKSIGENASI PADA KLIEN TUBERCULOSIS PARU DIRUANG

DAHLIA RSUD DR. SOEDIRMAN KEBUMEN

Karya tulis ilmiah ini disusun sebagsi salah satu persyaratan untuk memenuhi

tugas akhir program studi DIII Keperawatan

ASRI SUSANTI

A01401862

STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

TAHUN AKADEMIK

2016/2017

Page 2: ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN PEMENUHAN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/460/1/ASRI SUSANTI NIM. A01401862.pdf · permanen. Selain itu kekurangan oksigen bisa menyebabkan penurunan berat
Page 3: ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN PEMENUHAN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/460/1/ASRI SUSANTI NIM. A01401862.pdf · permanen. Selain itu kekurangan oksigen bisa menyebabkan penurunan berat
Page 4: ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN PEMENUHAN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/460/1/ASRI SUSANTI NIM. A01401862.pdf · permanen. Selain itu kekurangan oksigen bisa menyebabkan penurunan berat
Page 5: ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN PEMENUHAN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/460/1/ASRI SUSANTI NIM. A01401862.pdf · permanen. Selain itu kekurangan oksigen bisa menyebabkan penurunan berat

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warohmattullohi wabarokattuh.

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya , sehingga penulis dapat menyusun dan

menyelesaikan pembuatan karya tulis ilmiah dengan judul “ASUHAN

KEPERAWATAN DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI

PADA KLIEN TUBERCULOSIS PARU DIRUANG DAHLIA RSUD DR.

SOEDIRMAN KEBUMEN” penulisan ini disusun dalam rangka memenuhi tugas

akhir komprehensif di program studi DIII Keperawatan STIKES Muhammadiyah

Gombong.

Dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini penulis telah menerima bantuan

dari berbagai pihak, oleh karena itu rasa hormat dan terimakasih yang sebesar-

besarnya kami ucapkan kepada :

1. Herniyatun, M.Kep, Sp.Mat selaku ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

Muhammadiyah Gombong.

2. Nurlaila .S.Kep.Ns.M.Kep selaku ketua prodi DIII Keperawatan STIKES

Muhammadiyah Gombong.

3. Bambang Utoyo M.Kep selaku dosen pembimbing Karya Tulis Ilmiah.

4. Ike Mardiati, A.M.Kep.Sp.Kep.J selaku dosen pembimbing penulis di

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong.

5. Supri Sugeng dan Suyati selaku orang tua penulis dan keluarga besar

tercinta yang senantisasa mendo’akan serta memberikan mendorong dan

memotivasi dalam penulisan karya tulisa ilmiah ini.

6. Yeni Nurlaela Wati selaku kakak tercinta yang selalu memberikan

semangat, dorongan serta dukungan bagi penulis dalam penyusunan karya

tulis ilmiah ini.

7. Teman-teman DIII Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong

Angkatan Tahun 2016 /2017 yang tidak saya sebutkan satu persatu.

Page 6: ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN PEMENUHAN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/460/1/ASRI SUSANTI NIM. A01401862.pdf · permanen. Selain itu kekurangan oksigen bisa menyebabkan penurunan berat

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ........................................................... ii

LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................ iii

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................. iv

KATA PENGANTAR ......................................................................................... v

DAFTAR ISI ....................................................................................................... vi

BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................. 1

1. Latar Belakang Masalah .......................................................................... 1

2. Rumusan Masalah ................................................................................... 5

3. Manfaat .................................................................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 7

2.1 Tinjauan Pustaka ................................................................................... 7

BAB III METODE STUDI KASUS ................................................................ 20

1. Jenis/ desain/ rancangan ......................................................................... 20

2. Subjek studi kasus .................................................................................. 20

3. Fokus studi kasus ................................................................................... 21

4. Definisi operasional ................................................................................ 21

5. Instrumen studi kasus ............................................................................. 21

6. Metode pengumpulan data ..................................................................... 22

7. Lokasi & waktu studi kasus .................................................................... 22

8. Analisa data dan penyajian data ............................................................ 23

9. Etika studi kasus (mengacu pada etika penelitian) ................................. 23

BAB IV HASIL STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN...............................24

1. Hasil studi kasus.....................................................................................24

2. Pembahasan............................................................................................33

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN............................................................49

1. Kesimpulan.............................................................................................49

2. Saran.......................................................................................................52

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................

Page 7: ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN PEMENUHAN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/460/1/ASRI SUSANTI NIM. A01401862.pdf · permanen. Selain itu kekurangan oksigen bisa menyebabkan penurunan berat

Program Studi DIII Keperawatan

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong

KTI, Agustus 2017

Asri Susanti¹, Bambang Utoyo² M. Kep

ABSTRAK

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN

OKSIGENASI PADA KLIEN TUBERCULOSIS PARU DIRUANG

DAHLIA RSUD DR. SOEDIRMAN KEBUMEN

Latar Belakang: TB adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh kuman

Mycobacterium Tuberculosis. Gejala pada pasien TB adalah batuk berdahak

selama 2-3 minggu atau lebih, batuk dahak bercampur darah, batuk darah, sesak

nafas, badan lemas, dada terasa nyeri, meriang lebih dari sebulan, nafsu makan

berkurang ,berat badan menurun dan berkeringat malam hari tanpa kegiatan fisik.

Tujuan: Menggambarkan asuhan keperawatan dengan pemenuhan kebutuhan

oksigenasi pada klien Tuberculosis paru diruang Dahlia.

Metode: Studi ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus

yaitu dengan melakukan wawancara/ interview, pengamatan observasi, tindakan

keperawatan dan studi dokumen. Subyeknya.

Hasil: Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 2 hari, masalah

ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh tidak teratasi. Masalah

bersihan jalan nafas yang tidak efektif, gangguan pola tidur, dan gangguan

mobilitas fisik teratasi adalah 2 orang pasien tuberkulosis paru.

Kata kunci: Asuhan keperawatan, batuk efektif, oksigenasi

1. Mahasiswa

2. Dosen

Page 8: ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN PEMENUHAN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/460/1/ASRI SUSANTI NIM. A01401862.pdf · permanen. Selain itu kekurangan oksigen bisa menyebabkan penurunan berat

DIII Program of Nursing Dapertment

Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong

Scientific Paper, August 2017 Asri Susanti¹ , Bambang Utoyo² M. Kep

ABSTRACT

THE NURSING CARE FOR PULMONARY TUBERCULOSIS PATIENT

WITH THE FULFILLMENT OF OXYGENATION NEEDS IN DAHLIA

WARD OF DR. SOEDIRMAN HOSPITAL OF KEBUMEN

Backround: Pulmonary tuberculosis is a contagious disease directly caused by

mycobacterium tuberculosis. Symptoms in patiens with pulmonary tuberculosis

are cough with phlegm for 2-3 weeks or more, cough with phlegm mixed with

blood, bleeding cough, shorthness of breath, body weekness, chest pain, fever

more than a month, decreasing appetite, decreasing weight, and nigth sweat day

without physical activity.

Objective: To describe nursing care for pulmonary tuberculosis patients with the

fulfillment of oxsigenation needs in Dahlia ward of dr. Soedirman hospital of

Kebumen.

Method: This scientific paper is an analytical descriptive with a case study

approach. Data were obtained through interview, physical examination, and

documentation study. The subjects were 2 pulmonary tuberculosis patients.

Result: After having nursing care for 2 days, the imbalance of nutrition less than

the body needs was not solvable. Ineffective airway clearnce, sleeping disorder,

and physical mobility disorder were solvable.

Keyword: Nursing care, effective cough technique, oxygenation

1. Student

2. Lecturer

Page 9: ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN PEMENUHAN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/460/1/ASRI SUSANTI NIM. A01401862.pdf · permanen. Selain itu kekurangan oksigen bisa menyebabkan penurunan berat

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Menurut Depkes RI (2008), Penyakit Tuberkulosis paru (TB)

merupakan penyakit infeksi kronis menular yang sampai saat ini masih

menjadi masalah kesehatan, baik dinegara maju maupun negara

berkembang. Diperkirakan sekitar 9 juta penderita baru TB paru setiap

tahun dan 3 juta orang diantaranya meninggal dunia.

James Chin (2006), mengatakan Penyakit Tuberkulosis adalah

penyakit infeksi paru yang disebabkan oleh Mycrobacterium Tuberculosis,

penyakit TB pada paru-paru dikenal dengan Koch Pulmonum (KP).

Pada Pasien penyakit TB paru disetiap tahunnya bertambah dan

perlu penanganan khusus yaitu dengan cara pencegahan dan memberikan

penyuluhan pada keluarga dan pasien mengenai penyakit TB paru.Yang

menjadi perhatian pada TB paru adalah pasien banyak yang putus obat dan

banyak penderita TB yang menganggap TB adalah sakit flu biasa atau

karena kelelahan, dan diharapkan pasien dapat mengetahui tentang TB

paru terutama pada pencegahan agar keluarga atau orang-orang disekitar

penderita TB tidak tertular terutama pada penderita TB harus melakukan

pengobatan untuk pencegahan agar penyakit tidak bertambah parah dan

melakukan pengobatan yang dilakukan 6 bulan tanpa putus obat dengan

diharapkan pasien dapat sembuh dari TB paru.

Tahun 2009 di provinsi Jawa Tengah diperkirakan jumlah

penderita TB paru baru BTA positif sebanyak 36.594 kasus dari jumlah

penduduk 34,2 juta jiwa.

Temuan penderita TB paru di Kebumen, baru mencapai 21,1 %

tahun 2016 ini. Jumlah tersebut dari estimasi kemungkinan penderita TB

yang mencapai 10 % dari jumlah penduduk Kebumen.

Menurut PPTI (2015), TB adalah suatu penyakit menular yang

disebabkan oleh kuman Mycrobacterium Tuberculosis. TB juga dapat

Page 10: ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN PEMENUHAN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/460/1/ASRI SUSANTI NIM. A01401862.pdf · permanen. Selain itu kekurangan oksigen bisa menyebabkan penurunan berat

2

menimbulkan gejala lain yaitu batuk dahak bercampur darah, batuk darah,

sesak nafas, badan lemas, dada terasa nyeri, meriang lebih dari sebulan,

nafsu makn berkurang, berat badan menurun dan berketingat malam hari

tanpa kegiatan fisik. Sebagian besar kuman TB menyerang paru-

paru,tetapi dapat jug menyerang organ atau bagian tubuh lainnya

(misalnya tulang, kelenjar, kulit). Penyakit ini dapat diderita oleh setiap

orang,terutama pada usia produktif atau masih aktif bekerja (15-50 tahun).

TB sangat berbahaya karena bisa menyebabkan seseorang meninggal dan

sangat mudah ditularkan kepada siapa saja dimana 1 orang pasien TB

dengan BTA positif bisa menularkan kepada 10-15 orang disetiap tahun.

50% dari pasien TB apabila tidak diobati setelah 5 tahun dapat

menyebabkan kematian

Pencegahan yang sudah dilakukan, penderita TB paru harus

menjalani pengobatan dan menggunakan masker didalam maupun diluar

ruangan agar virus yang dikeluarkan saat batuk atau bersin tidak menular

kepada orang-orang sekitar termasuk anggota keluarga. Untuk pencegahan

TB paru yang lainnya yaitu dengan mengubah pola makan bersih, rutin

membuka ventilasi ruangan dipagi hari agar cahaya matahari masuk dan

tidak lembab, rutin berolah raga, rutin kontrol ke rumah sakit atau

melakukan pengobatan selama 6 bulan tanpa putus obat, tidak meludah

disembarang tempat.

Menurut WHO (2014), menyatakan bahwa penyakit tuberkulosis

paru (TB) telah menjadi ancaman global hampir sepertiga penduduk dunia

telah terinfeksi TB. Menurut Kemenkes (2011), kematian yang

diakibatkan TB paru didunia sebanyak 95% dan 98% terjadi pada negara-

negara berkembang .TB paru masih menjadi masalah kesehatan global

utama. Hal ini menyebabkan kesehatan memburuk diantara jutaan orang

setiap tahun dan peringkat kedua penyebab utama kematian dari penyakit

menular diseluruh dunia setelah Human Immunodeficiency Virus (HIV).

Pada tahun (2014), WHO mengemukakan pada tahun 2013 didunia telah

Page 11: ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN PEMENUHAN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/460/1/ASRI SUSANTI NIM. A01401862.pdf · permanen. Selain itu kekurangan oksigen bisa menyebabkan penurunan berat

3

ditemukan 9 juta penderita kasus TB paru dan 1,5 juta orang meninggal

karena TB paru.

Dampak penyakit TB paru bagi individu adalah penderita penyakit

TB menjadi sangat lemah, dan jika tidak diobati menyebabkan kesakitan

selama jangka panjang, kecacatan dan kematian. Kira-kira 50% penderita

penyakit TB paru yang tidak diobati akan meninggal. Dampak bagi

keluarga, jika penderita TB paru tidak segera diobati akan dapat

menularkan bakteri TB paru kepada keluarga dan tidak dapat bebas

bergaul jangan sampai menularkan bakteri TB paru.

Dampak penyakit TB paru bagi masyarakat. TB paru banyak

menyerang anggota masyarakat golongan ekonomi lemah, sehingga

menambah tingkat kemiskinan. TB dapat menyebabkan kecacatan dan

kematian. Adapun dampak yang menyebabkan kekurangan oksigen,

kekurangan oksigen akan menurunkan cadangan energi tubuh. Tubuh akan

merasa mudah lelah, tanpa oksigen dalam waktu tertentu, sel tubuh akan

mengalami kerusakan menetap dan dapat menimbulkan kematian. Otak

merupakan bagian sensitive terhadap kekurangan oksigen. Otak masih

menoleransi kekurangan oksigen antara 3-5 menit, apabila kekurangan

oksigen lebih dari 5 menit, dapat menimbulkan kerusakan sel otak secara

permanen. Selain itu kekurangan oksigen bisa menyebabkan penurunan

berat badan akibat nafsu makan berkurang. Hal ini sangat tampak pada

pada orang-orang perokok berat sehingga keseimbangan oksigen akan

terganggu, salah satunya karena meningkatnya kadar CO² yang berasal

dari asap rokok. Kekurangan oksigen juga dapat mengakibatkan hipoksia.

Penanganan oksigenasi dengan pemberian terapi oksigenasi, jika

ada hambatan di jalan nafas karena penumpukan sekret maka harus

dilakukan terapi nebulizer untuk mengencerkan sekret agar mudah

dikeluarkan dan untuk memudahkan pengeluaran sekret dilakukan teknik

batuk efektif.

Pemberian terapi oksigen dapat menggunakan nasal kanul yaitu

pada klien yang memerlukan oksigen secara kontineu dengan kecepatan

Page 12: ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN PEMENUHAN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/460/1/ASRI SUSANTI NIM. A01401862.pdf · permanen. Selain itu kekurangan oksigen bisa menyebabkan penurunan berat

4

aliran 1-6 liter/menit serta konsentrasi 20-40 %, dengan cara memasukan

selang yang terbuat dari plastik ke dalam hidung dan mengaitkannya

kebelakang telinga. Panjang selang yang dimasukkan ke dalam lubang

hidung hanya berkisar 0,6-1,3 cm. Pemberian oksigen dengan pemasangan

nasal kanul merupakan cara yang paling mudah, relatif nyaman, mudah

digunakan dan cocok untuk segala umur, cocok untuk pemasangan jangka

pendek dan jangka panjang dan juga efektif dalam mengirimkan oksigen.

Pemakaian nasal kanul tidak akan mengganggu saat melakukan aktifitas,

seperti berbicara atau makan. Adapun pemberian oksigen dengan

menggunakan masker oksigen, yang dialiri oksigen dengan posisi

menutupi hidung dan mulut. Aryani (2009), mengatakan ada macam-

macam masker oksigen yaitu simple face mask, dengan mengalirkan

oksigen dengan konsentrasi 40-60% dengan kecepatan aliran 5-8

liter/menit. Menurut Tarwoto & wartonah (2010), rebreathing mask

mengalirkan oksigen 60-80% dengan kecepatan aliran 8-12 liter/menit dan

non rebreathing mask mengalirkan oksigen dengan konsentrasi 80-100%

dengan kecepatan aliran 10-12 liter/menit.

Menurut Depkes RI (2008), sejak tahun 2000 Indonesia telah

berhasil mencapai dan mempertahankan angka kesembuhan sesuai dengan

target global, yaitu minimal 85% penemuan kasus TB di Indonesia di

tahun 2006 adalah 76%, keberhasilan pengobatan TB dengan DOTS di

tahun 2004 adalah 83% dan meningkat menjadi 91% di tahun 2005.

Menurut Pranowo (2008), pada dasarnya jika sputum tidak segera

dikeluarkan maka akan menjadi gumpalan sekresi pernafasan pada area

jalan nafas dan paru-paru sehingga menutup sebagian jalan nafas yang

kecil sehingga menyebabkan ventilasi menjadi tidak adekuat dan

gangguan pernafasan, maka tindakan yang harus dilakukan adalah

mobilisasi sputum

Pada tahun 2011, Nugroho mengemukakan batuk efektif

merupakan salah satu upaya untuk mengeluarkan dahak dan menjaga paru-

paru agar tetep bersih, disamping dengan pemberian tindakan nebulizer.

Page 13: ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN PEMENUHAN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/460/1/ASRI SUSANTI NIM. A01401862.pdf · permanen. Selain itu kekurangan oksigen bisa menyebabkan penurunan berat

5

Teknik batuk efektif merupakan tindakan untuk membersihkan sekresi dan

saluran nafas. Tujuan dari terapi batuk efektif adalah untuk meningkatkan

ekspansi paru, mobilisasi paru, mencegah efek samping dan retensi sekresi

seperti pneumonia, etelectasis, dan demam.

Menurut Depkes (2007), dengan batuk efektif pasien tidak harus

mengeluarkan banyak tenaga untuk mengeluarkan sekret. Caranya adalah

sebelum dilakukan batuk klien dianjurkan untuk inspirasi dalam. Hal ini

dilakukan selama dua kali. Kemudian setelah inspirasi ketiga, anjurkan

klien untuk membatukkan dengan kuat.

Menurut NANDA (2008), ketidakefektifan bersihan jalan nafas

adalah ketidakmampuan dalam memberssihkan sekresi atau obstruksi dari

saluran pernafasan untuk menjaga bersihan jalan nafas. Batasan

karakteristik dari ketidakefektifan bersihan jalan nafas adalah batuk yang

tidak efektif, penurunan bunyi nafas, suara nafas tambahan, sputum dalam

jumlah berlebih, sianosis, kesulitan bicara, mata terbuka lebar, perubahan

frekuensi nafas, perubahan irama nafas, dan sianosis, gelisah. Menurut

Djuantoro (2014), adanya gangguan pada sistem pernafasan dapat

mengganggu oksigensi dan menyebabkan hipoksemia dan selanjutnya

berkembang denga cepat menjadi hipoksia berat, serta penurunan

kesadaran.

Pertukaran gas merupakan kondisi pada individu yang mengalami

penurunan gas baik O² maupun CO² antara alveoli paru-paru dan sistem

vaskular.

2. Rumusan Masalah

Bagaimana gambaran asuhan keperawatan dengan pasien Tuberculosis

paru dalam pemenuhan kebutuhan oksigenasi?

Tujuan

a. Tujuan Umum

Menggambarkan asuhan keperawatan pasien Tuberculosis paru dalam

pemenuhan kebutuhan oksigenasi

Tujuan Khusus

Page 14: ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN PEMENUHAN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/460/1/ASRI SUSANTI NIM. A01401862.pdf · permanen. Selain itu kekurangan oksigen bisa menyebabkan penurunan berat

6

1. Mampu memberikan pengkajian pada pasien TB paru

2. Mampu mendeskripsikan diagnosa keperawatan pada pasien TB

paru

3. Mampu mendeskripsikan rencana keperawatan pada pasien

dengan TB paru

4. Mampu mendeskripsikan implementasi keperawatan pada klien TB

paru

5. Mampu mendeskripsikan evaluasi keperawatan pada klien dengan

TB paru

6. Mampu mendokumentasikan asuhan keperawatan dengan TB paru

3. Manfaat

a. Bagi Mahasiswa

Menjadi informasi dalam memperoleh pengetahuan dan

pengembangan praktik keperawatan khususnya dalam bidang

pemenuhan kebutuhan oksigenasi pada pasien tuberculosis paru

b. Bagi Institusi

Menjadi bagian kepustakaan dan perbandingan pada penanganan kasus

pemenuhan kebutuhan oksigenasi pada pasien tuberkulosis

c. Bagi rumah sakit

Memberikan bahan masukan dan evaluasi yang diperlukan dalam

pelaksanaan pelayanan keperawatan khususnya pada pasien dengan

pemenuhan kebutuhan oksigenasi pada pasien tuberculosis.

Page 15: ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN PEMENUHAN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/460/1/ASRI SUSANTI NIM. A01401862.pdf · permanen. Selain itu kekurangan oksigen bisa menyebabkan penurunan berat

DAFTAR PUSTAKA

Brunner., & Suddart. (2008). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta:

ECG

Bimoariatejo. (2009). Law Back Pain (LBP). Diambil 22 Januari 2014 dari Back

Pain Forum

Chin, J. (2007). Manual Pemberantasan Penyakit Menular, 17 ed. Infomedia:

Jakarta.

Carpetino, (2009: 772), Diagnosis Keperawatan Aplikasi pada Praktik Klinis,

EGC: Jakarta

Depkes RI. (2007). Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta. Dapertemen Kesehatan

Republik Indonesia.

Depkes RI. (2008). Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta. Dapertemen Kesehatan

Republik Indonesia

Djuantoro, D. (2014). Buku Ajar Ilustrasi Patofosiologi. Tanggerang: Binarupa

Aksara

Doengoes., M.E. (2006). Nursing Care Plans: Guidelines for Individualizing

Client Care Across the Life Span. Publisher: Davis Company., F.A. USA

Herdman., T.H. (2012). Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi 2012-

2014. Penerbit Buku Kedokteran. Jakarta: EGC

Hidayat., A.A. (2009). Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia Aplikasi Konsep

dan Proses Keperawatan. Salemba Medika. Jakarta

Kemenkes. (2011). Profil Data Kesehatan Indonesia. Jakarta. Kementrian

Republik Indonesia

NANDA Internasional. (2008). Nanda Internasional Nursing Diagnosis:

Definision&Classification 2009-2011. Philadelphia: John Wiley&Sons

Page 16: ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN PEMENUHAN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/460/1/ASRI SUSANTI NIM. A01401862.pdf · permanen. Selain itu kekurangan oksigen bisa menyebabkan penurunan berat

NANDA NIC-NOC. (2013). Aplikasi Asuhan Keparawatan Berdasarkan

Diagnosa Medis Edisi Revisi Jilid 1. Jakarta : ECG

Nugroho., Y. A., Kristianti E.E. (2011). Batuk Efektif dalam Mengeluarkan

Dahak pada Pasien dengan Ketidakefektifan Jalan Nafas di Instalasi

Rehabilitasi Medik Rumah Sakit Baptis Kediri. Jurnal STIKES RS Baptis

Kediri.

PPTI. (2015). Hari Tuberculosis Sedunia. Jakarta.

Puspa, S. Almatsier, S., (2009). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT. Gramedia

Pustaka

Suarli, S & Bachtiar. (2009). Manajemen Keperawatan dengan Pendekatan

Praktek. Jakarta: Erlangga

Syaifudin. (2011). Anatomi Fisiologi: Kurikulum Berbasis Kompetensi untuk

Keperawatan dan Kebidanan, Edisi 4. Jakarta: ECG

Syamsyudin, Keban,. Adriani S. (2013). Buku Ajar Farmakologi Gangguan

Pernafasan. Jakarta: Salemba Medika

Wartonah, Tarwoto. 2010. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan.

Jakarta

WHO. 2014. Global Tuberculosis Report 2014.

Wilkinson, J.M. 2007. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Alih Bahasa: Esty

Wahyuningsih, editor bahasa Indonesia, Dwi widarti.Jakarta: EGC

Page 17: ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN PEMENUHAN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/460/1/ASRI SUSANTI NIM. A01401862.pdf · permanen. Selain itu kekurangan oksigen bisa menyebabkan penurunan berat
Page 18: ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN PEMENUHAN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/460/1/ASRI SUSANTI NIM. A01401862.pdf · permanen. Selain itu kekurangan oksigen bisa menyebabkan penurunan berat
Page 19: ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN PEMENUHAN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/460/1/ASRI SUSANTI NIM. A01401862.pdf · permanen. Selain itu kekurangan oksigen bisa menyebabkan penurunan berat
Page 20: ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN PEMENUHAN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/460/1/ASRI SUSANTI NIM. A01401862.pdf · permanen. Selain itu kekurangan oksigen bisa menyebabkan penurunan berat
Page 21: ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN PEMENUHAN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/460/1/ASRI SUSANTI NIM. A01401862.pdf · permanen. Selain itu kekurangan oksigen bisa menyebabkan penurunan berat
Page 22: ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN PEMENUHAN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/460/1/ASRI SUSANTI NIM. A01401862.pdf · permanen. Selain itu kekurangan oksigen bisa menyebabkan penurunan berat
Page 23: ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN PEMENUHAN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/460/1/ASRI SUSANTI NIM. A01401862.pdf · permanen. Selain itu kekurangan oksigen bisa menyebabkan penurunan berat
Page 24: ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN PEMENUHAN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/460/1/ASRI SUSANTI NIM. A01401862.pdf · permanen. Selain itu kekurangan oksigen bisa menyebabkan penurunan berat
Page 25: ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN PEMENUHAN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/460/1/ASRI SUSANTI NIM. A01401862.pdf · permanen. Selain itu kekurangan oksigen bisa menyebabkan penurunan berat
Page 26: ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN PEMENUHAN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/460/1/ASRI SUSANTI NIM. A01401862.pdf · permanen. Selain itu kekurangan oksigen bisa menyebabkan penurunan berat
Page 27: ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN PEMENUHAN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/460/1/ASRI SUSANTI NIM. A01401862.pdf · permanen. Selain itu kekurangan oksigen bisa menyebabkan penurunan berat
Page 28: ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN PEMENUHAN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/460/1/ASRI SUSANTI NIM. A01401862.pdf · permanen. Selain itu kekurangan oksigen bisa menyebabkan penurunan berat
Page 29: ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN PEMENUHAN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/460/1/ASRI SUSANTI NIM. A01401862.pdf · permanen. Selain itu kekurangan oksigen bisa menyebabkan penurunan berat
Page 30: ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN PEMENUHAN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/460/1/ASRI SUSANTI NIM. A01401862.pdf · permanen. Selain itu kekurangan oksigen bisa menyebabkan penurunan berat
Page 31: ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN PEMENUHAN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/460/1/ASRI SUSANTI NIM. A01401862.pdf · permanen. Selain itu kekurangan oksigen bisa menyebabkan penurunan berat
Page 32: ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN PEMENUHAN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/460/1/ASRI SUSANTI NIM. A01401862.pdf · permanen. Selain itu kekurangan oksigen bisa menyebabkan penurunan berat
Page 33: ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN PEMENUHAN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/460/1/ASRI SUSANTI NIM. A01401862.pdf · permanen. Selain itu kekurangan oksigen bisa menyebabkan penurunan berat
Page 34: ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN PEMENUHAN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/460/1/ASRI SUSANTI NIM. A01401862.pdf · permanen. Selain itu kekurangan oksigen bisa menyebabkan penurunan berat
Page 35: ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN PEMENUHAN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/460/1/ASRI SUSANTI NIM. A01401862.pdf · permanen. Selain itu kekurangan oksigen bisa menyebabkan penurunan berat
Page 36: ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN PEMENUHAN …elib.stikesmuhgombong.ac.id/460/1/ASRI SUSANTI NIM. A01401862.pdf · permanen. Selain itu kekurangan oksigen bisa menyebabkan penurunan berat