asuhan kebidanan pada bayi sehat
DESCRIPTION
asuhan kebidanan pada bayi sehatTRANSCRIPT
Konsep Imunisasi
Pengertian
Imunisasi berasal dari kata imun yang kebal atau resisten. Jadi imunisasi
adalah suatu tindakan untuk memberikan kekebalan dengan cara
memasukkan vaksin ke dalam tubuh.
(Suryanah. 1996, hal 88)
a. Kekebalan yang bekerja dalam tubuh bayi dan anak
1) Kekebalan Aktif
Kekebalan yang dibuat sendiri oleh tubuh, bekerja untuk menolak terhadap
suatu penyakit tertentu dimana posesnya lambat tapi dapat bertahan lama.
2) Kekebalan pasif
Kekebalan yang berada dalam tubuh anak, tidak dibuat sendiri tetapi
kekebalan tersebut diperoleh dari zat penolak antibody sehingga proses
mendapatkan antibody berlangsung cepat tetapi tidak bertahan lama, dapat
diperoleh melalui 2 cara yaitu kekebalan pasif alamiah dan kekebalan pasif
buatan
b. Vaksin
Adalah kuman atau racun kuman yang dimasukkan ke dalam tubuh bayi
atau anak yang disebut antigen. Bila ada antigen yang masuk ke dalam
tubuh, maka tubuh akan berusaha menolaknya dengan membuat zat
antibody dan zat anti terhadap kuman disebut antitoksin.
(Surtana. 1996 hal 88)
Tujuan Imunisasi
a. Tujuan umum Imunisasi (Widodo Parmowandono)
1) Untuk mencegah terjadinya penyakit infeksi tertentu
2) Apabila terjadi penyakit, tidak akan bertambah buruk dan dapat
mencegah segala yang dapat menimbulkan cacat atau kematian.
b. Tujuan khusus imunisasi
Vaksin BCG untuk membuat kekebalan aktif terhadap penyakit TBC
1) Tujuan pemberian vaksin DPT adalah untuk kekebalan aktif terhadap
penyakit difteri, pertusis dan tetanus
2) Tujuan pemberian vaksin polio adalah untuk kekebalan aktif terhadap
penyakit polio
3) Vaksin campak untuk membuat kekebalan aktif terhadap penyakit
campak
4) Tujuan pemberian vaksin hepatitis untuk membuat kekebalan aktif
terhadap penyakit hepatitis
c. Sasaran
Semua bayi yang berumur 0-11 bulan dan bayi umur 12-60 bulan
Konsep Imunisasi BCG
Pengertian
Vaksin BCG adalah vaksin padat yang mengandung kuman bacillus
calmette Guerin yang dibuat dari bibit penyakit hidup yang sudah
dilemahkan.
Tujuan
Dari pemberian vaksin BCG adalah untuk memberikan kekebalan aktif
terhadap penyakit TBC
a. Tanda-tanda
1) Batuk lender lebih dari 2 minggu
2) Dahak bercampur darah
3) Radang paru-paru
4) Kurus
5) Cacat pada tulang belakang
6) Cacat pada selaput otak
Jadwal pemberian imunisasi BCG
a. Umur 0-2 bulan dengan dosis 0,,5 cc
b. Vaksin ulang pada umur anak 5 tahun
c. Imunisasi yang diberikan pada usia diatas 2 bulan
d. Harus dilakukan tes mantouk terlebih dahulu untuk mengetahui apakah
anak sudah terjangkit penyakit TBC atau tidak
e. Apabila hasilnya positif (+) tidak perlu imunisasi
f. Kekebalan yang diperoleh anak tidak mutlak 100% jadi ada kemungkinan
bayi atau anak akan menderita TBC ringan, akan tetapi terhindar dari TBC
berat. TBC tulang dan TBC selaput otak
Persyaratan pemberian vaksin
a. Pada bayi dan anak yang seat
b. Vaksin harus disimpan dalam lemari es dan belum lewat masa berlakunya.
c. Pemberian vaksin dengan teknik yang tepat
d. Mengetahui jadwal pemberian vaksin dengan melihat umur dan jenis
imunisasai yang akan diberikan
e. Meneliti jenis vaksin yang akan diberikan
f. Memperhatikan dosis dari vaksin yang akan diberikan
Dosis dan cara pemberian
1) Dosis bayi < 1 tahun 0,1 ml, anak diatas 1 tahun 0,1 ml
2) Cara pemberian : Intracutan sepertiga le atas
Kontraindikasi pemberian vaksin BCG
a. Anak yang sakit kulit / Infeksi kulit di tempat penyuntikan
b. Anak yang telah terjangkit penyakit TBC atau anak yang menunjukkan
mantoux positif (+)
Efek samping pemberian imunisasi BCG
Pada dasarnya pemberian vaksin ini tidak ada efek samping tetapi reaksi
secara normal akan timbul selama 2 minggu seperti pembengkakan kecil,
merah pada tempat penyuntikan yang kemudian akan menjadi abses kecil
dengan garis tengah 100 mm. Luka ini akan sembuh sendiri dan
meninggalkan jaringan perut (SCAR) bergaris tengah 3-7 mm. reaksi yang
lebih cepat jika anak sudah mempunyai kekebalan terhadap penyakit TBC
sehingga akan terjadi pembengkakan yang lebih cepat.
Konsep Manajemen Kebidanan Varney
Pengkajian
Dilakukan dengan mengumpulkan semua data baik data subyektif maupun data
obyektif disertai hari/tanggal dan jam pada saat dilakukan pengkajian, tanggal
masuk rumah sakit, jam masuk rumah sakit, nomor register.
a. Data Subyektif
1) Biodata
a) Data Anak
Nama anak : Nama anak untuk mengenal, memanggil, dan menghindari
terjadinya kekeliruan.
(Christina, 1993: 41)
Umur : Berguna untuk mengantisipasi diagnosa
masalah kesehatan dan tindakan yang dilakukan.
(Modul Pelatihan Fungsional Bidan di Desa, Depkes RI:
10)
Jenis kelamin : Untuk mencocokkan identitas kelamin
sesuai nama anak, serta menghindari kekeliruan bila terjadi
kesamaan nama anak dengan pasien yang lain.
Anak ke : Untuk mengetahui paritas dari orang tua.
b) Biodata Orang Tua
Nama : Untuk mengenal/memanggil klien, serta
sebagai penanggung jawab terhadap anak.
Umur : Untuk mengetahui umur dari ibu serta
suami.
Agama : Perlu dicatat, karena hal ini sangat
berpengaruh di dalam kehidupan termasuk kesehatan, dan
akan mudah dalam mengatasi masalah kesehatan pasien.
(Modul Pelatihan Fungsional Bidan di
Desa, Depkes RI: 10)
Suku : Untuk mengetahui dari suku mana ibu dan suami berasal dan
menentukan cara pendekatan serta pemberian asuhan kepada
anak.
Pendidikan : Tingkat pendidikan sangat besar
pengaruhnya di dalam tindakan asuhan kebidanan selain itu
anak akan lebih terjamin pada orang tua pasien (anak) yang
tingkat pendidikannya tinggi.
(Modul Pelatihan Fungsional Bidan di
Desa, Depkes RI: 10)
Pekerjaan : Jenis pekerjaan dapat menunjukkan tingkat keadaan ekonomi
keluarga dan juga dapat mempengaruhi kesehatan.
(Modul Pelatihan Fungsional Bidan di
Desa, Depkes RI: 10)
Penghasilan : Mengetahui taraf hidup ekonomi dan
berkaitan dengan status gizi pada anak.
Alamat : Dicatat untuk mempermudah hubungan bila keadaan
mendesak dan dapat memberi petunjuk keadaan tempat tinggal
pasien.
(Modul Pelatihan Fungsional Bidan di Desa, Depkes RI: 10)
2) Keluhan Utama
Diisi sesuai dengan apa yang dikeluhkan ibu tentang keadaan
bayinya pada
3) Riwayat Kesehatan Sekarang
Untuk mengetahui kondisi bayinya apakah dalam keadaan
yang sehat atau sakit.
4) Riwayat Kesehatan yang lalu
Untuk mengetahui kondisi bayinya apakah dulu pernah
menderita suatu penyakit atau tidak
5) Riwayat Kesehatan Keluarga
Ditanyakan mengenai latar belakang keluarga terutama :
a) Anggota keluarga yang mempunayi penyakit tertentu
terutama penyakit menular seperti TBC, hepatitis dll.
b) Penyakit keluarga yang diturunkan seperti kencing manis,
kelainan pembekuan darah, jiwa, asma dll.
c) Riwayat kehamilan kembar. Faktor yang meningkatkan
kemungkinan hamil kembar adalah factor ras, keturunan, umur
wanita, dan paritas. Oleh karena itu apabila ada yang pernah
melahirkan atau hamil dengan anak kembar harus diwaspadai
karena hal ini bisa menurun pada ibu.
(Manuaba, 2000: 265)
6) Riwayat Prenatal, Natal, Postnatal dan Neonatal
a) Prenatal
Untuk mengetahui kondisi Ibu selama hamil, adakah
komplikasi/tidak, periksa kehamilan dimana dan berapa kali,
serta mandapatkan apa saja dari petugas kesehatan selama
hamil.
b) Natal
Untuk mengetahui cara persalinan, ditolong oleh siapa, apakah
ada penyulit/tidak selama melahirkan seperti perdarahan.
c) Post Natal
Untuk mengetahui berapa lama Ibu mengalami masa nifas
serta adakah komplikasi atau tidak. Baik berhubungan dengan
ibu maupun bayi.
d) Neonatal
Untuk mengetahui apakah bayi minum ASI atau PASI, berapa
berat badan lahir, panjang badan lahir, apakah saat lahir bayi
langsung menangis/tidak, serta adakah cacat/ tidak.
7) Pola Kebiasaan Sehari-hari
a) Nutrisi
ASI setiap saat atau PASI 40-60 cc setiap 2 jam.
b) Eliminasi
BAB ± 2- 3 kali/ hari dan BAK ± 8- 9 kali/ hari
c) Istirahat
Istirahat siang ± 3- 4 jam/ hari dan isirahat malam ± 8-10 jam/
hari
d) Personal Hygiene
Anak mandi 2 kali/ hari, ganti baju setiap kali mandi dan ganti
popok setiap BAB/ BAK.
e) Aktivitas
Gerak aktif anak seperti membalas senyuman, dan bereaksi
terkejut terhadap suara keras
8) Riwayat Psikososial
Untuk mengetahui respon orang tua dan lingkungan maupun
sebaliknya terhadap kelahiran bayi.
9) Riwayat Sosial Budaya
a) Budaya
Untuk mengetahui kebiasaan ibu/keluarga berobat jika sakit,
serta dapat dijadikan dasar dalam memberikan informasi yang
disampaikan dapat sesuai dengan adat yang dianut ibu.
b) Sosial
Untuk mengetahui kebiasaan anak dalam kepercayaan yang
dianut oleh keluarganya, adakah kebiasaan orang tua yang
dianggap kurang baik menurut kesehatan.
c) Riwayat Spiritual
Untuk mengetahui kebiasaan ibu dan keluarga dalam
beribadah, untuk memudahkan petugas kesehatan dalam
pendekatan terapeutik.