asuhan kebidanan pada bayi baru lahir

35
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR BAYI NY “Y” USIA 1 HARI DI RS KIA CITRA SEHAT KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN 2012 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bayi baru lahir normal adalah bayi lahir yang melewati masa penyesuaian pada minggu pertama kehidupannya. Sedangkan waktu di dalam uterus ibu bayi aman, hangat dan makan dengan baik. Setelah lahir bayi harus menyesuaikan pada pola untuk makan, bernapas dan tetap hangat (Asuhan Bayi Baru Lahir, 2000). Menurut Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2002, angka kematian ibu yaitu 307/100.000 kelahiran hidup. Sedangkan angka kematian bayi baru lahir sebesar 45/1000 kelahiran hidup, dan kematian bayi ini dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain : infeksi, asfiksia neonatorum, trauma kelahiran, cacat bawaan, penyakit yang berhubungan dengan prematuritas dan dismaturitas, imaturitas dan lain-lain. Ditinjau dari pertumbuhan dan perkembangan bayi, periode neonatal merupakan periode yang paling kritis. Pencegahan asfiksia, mempertahankan suhu tubuh bayi terutama pada BBLR, pemberian ASI dalam usaha menurunkan angka kematian oleh karena diare,

Upload: saha-thea

Post on 30-Dec-2015

537 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir

ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR BAYI NY “Y” USIA 1 HARI  DI RS KIA CITRA SEHAT  KABUPATEN TULUNGAGUNG

TAHUN 2012BAB 1

PENDAHULUAN

1.1        Latar Belakang

Bayi baru lahir normal adalah bayi lahir yang melewati masa penyesuaian

pada minggu pertama kehidupannya. Sedangkan waktu di dalam uterus ibu bayi

aman, hangat dan makan dengan baik. Setelah lahir bayi harus menyesuaikan

pada pola untuk makan, bernapas dan tetap hangat (Asuhan Bayi Baru Lahir,

2000).

Menurut Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2002,

angka kematian ibu yaitu 307/100.000 kelahiran hidup. Sedangkan angka

kematian bayi baru lahir sebesar 45/1000 kelahiran hidup, dan kematian bayi ini

dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain : infeksi, asfiksia neonatorum,

trauma kelahiran, cacat bawaan, penyakit yang berhubungan dengan prematuritas

dan dismaturitas, imaturitas dan lain-lain.

Ditinjau dari pertumbuhan dan perkembangan bayi, periode neonatal

merupakan periode yang paling kritis. Pencegahan asfiksia, mempertahankan

suhu tubuh bayi terutama pada BBLR, pemberian ASI dalam usaha menurunkan

angka kematian oleh karena diare, pencegahan terhadap infeksi, pemantauan

kenaikan berat badan dan stimulasi psikologi merupakan tugas pokok bagi

pemantau kesehatan bayi dan anak. Hal ini akan memberikan kontribusi yang

positif dalam penurunan angka kematian bayi.

Oleh karena itu peran bidan dalam mengatasi terjadinya komplikasi pada

bayi maka perlu dilakukan asuhan kebidanan yang memadai dan paripurna dalam

rangka melaksanakan fungsinya untuk memelihara kesehatan reproduksi

sehingga dapat meningkatkan kesehatan dan taraf hidup ibu dan bayi yang pada

akhirnya dapat menurunkan AKI dan AKB.

1.2        Tujuan

1.2.1   Tujuan Umum

Page 2: Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir

Setelah mempelajari, memahami dan menggunakan manajemen

kebidanan ini diharapkan dapat mengaplikasikan teori yang telah didapat dengan

kasus yang ada di lapangan untuk memberikan pelayanan yang bermutu sehingga

dapat mendukung peran, tugas dan tanggung jawab bidan.

1.2.2   Tujuan Khusus

Setelah melakukan asuhan kebidanan ini diharapkan mahasiswa mampu :

1.        Melakukan pengkajian terhadap bayi baru lahir normal.

2.        Mengidentifikasi diagnosa dan masalah kebidanan pada bayi baru lahir normal.

3.        Mengidentifikasi diagnosa atau masalah potensial yang mungkin dapat terjadi

pada bayi baru lahir normal

4.        Melakukan antisipasi dan tindakan segera atau kolaborasi

5.        Melakukan suatu perencanaan pada bayi baru lahir normal

6.        Melaksanakan rencana yang telah disusun

7.        Mengevaluasi pelaksanaan dari rencana yang telah diberikan kepada klien.

1.3        Metode Penulisan

1.        Praktek Lapangan

Metode yang dibuat berdasarkan kasus yang ditemukan pada praktek di lapangan.

2.        Teknik Pengumpulan Data

a.    Wawancara atau Anamnesa

Data diambil dengan melakukan tanya jawab secara langsung dengan keluarga

pasien.

b.    Observasi TTV dan Pemeriksaan Fisik

Diperoleh secara menyeluruh mulai dari teknik inspeksi, palpasi, perkusi dan

auskultasi.

c.    Pemeriksaan Penunjang Lainnya

3.        Tinjauan Pustaka

Metode yang dibuat berdasarkan sumber buku yang ada dan disesuaikan dengan

kasus yang ada di lapangan.

Page 3: Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir

1.4        Sistematika Penulisan

BAB 1    :  Berisikan pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, tujuan umum, tujuan

khusus, ruang lingkup, metode penulisan, pelaksanaan dan sistematika penulisan.

BAB 2    :  Berisikan tinjauan pustaka yang terdiri dari konsep dasar bayi baru lahir normal

dan konsep dasar asuhan kebidanan menurut Helen Varney.

BAB 3    :  Berisikan tinjauan kasus yang terdiri dari pengumpulan data, identifikasi

diagnosa atau masalah, identifikasi diagnosa / masalah potensial, identifikasi

tindakan segera / kolaborasi, intervensi, implementasi, evaluasi.

BAB 4    :  Pembahasan

BAB 5    :  Berisikan penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran.

DAFTAR PUSTAKA

 

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1        Konsep Dasar Bayi Baru Lahir Normal

2.1.1   Pengertian

Bayi baru lahir adalah bayi yang baru lahir selama satu jam pertama

kelahiran (Saifuddin, 2002).

Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan umur kehamilan 37

minggu sampai 42 minggu dan berat lahir 2500 gram sampai 4000 gram (Depkes

RI, 2005).

Bayi baru lahir adalah bayi dari lahir sampai usia 4 minggu. Lahirrnya

biasanya dengan usia gestasi 38 – 42 minggu (Dona L. Wong, 2003).

Bayi baru lahir normal adalah berat lahir antara 2500 – 4000 gram, cukup

bulan, lahir langsung menangis, dan tidak ada kelainan congenital (cacat bawaan)

yang berat (M. Sholeh Khosim, 2007).

Ciri-ciri Umum Bayi Baru Lahir Normal :

1.        Berat badan                     : 2500 – 4000 gram

Page 4: Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir

2.        Panjang badan                 : 48 – 52 cm

3.        Lingkar kepala                 : 33 – 35 cm

4.        Lingkar dada                   :  30 – 38 cm

5.        Masa kehamilan               :  37 – 42 minggu

6.        Denyut jantung                :  180x/mnt, turun 120x/mnt

7.        Respirasi                          :  80x/mnt, turun 40x/mnt

8.        Kulit kemerahan licin

9.        Kuku agak panjang dan lemas

10.    Genitalia                         

a.    Wanita                        :  Labya mayora sudah menutupi labya minora

b.    Laki-laki                     :  Testis sudah turun

11.    Refleks hisap dan menelan, refleks moro, graft refleks sudah baik

12.    Eliminasi baik, urine dan mekonium keluar dalam 24 jam pertama

13.    Suhu           :           36,5 – 37º C (Asuhan Bayi Baru Lahir, 2000).

2.1.2   Penanganan Bayi Baru Lahir

Menurut Prawirohardjo, (2002) tujuan utama perawatan bayi segera sesudah

lahir, adalah:

1.        Membersihkan jalan nafas

Bayi normal akan menangis spontan segera setelah lahir, apabila bayi tidak

langsung menangis, penolong segera membersihkan jalan nafas dengan cara

sebagai berikut :

a.    Letakkan bayi pada posisi terlentang di tempat yang keras dan hangat.

b.    Posisi kepala diatur lurus sedikit tengadah ke belakang

c.    Bersihkan hidung, rongga mulut dan tenggorokan bayi dengan jari tangan yang

dibungkus kasa steril.

d.   Tepuk kedua telapak kaki bayi sebanyak 2-3 kali atau gosok kulit bayi dengan

kain.

2.        Memotong dan Merawat Tali Pusat

Tali pusat dipotong sebelum atau sesudah plasenta lahir tidak begitu menentukan

dan tidak akan mempengaruhi bayi, kecuali pada bayi kurang bulan. Tali pusat

dipotong 5 cm dari dinding perut bayi dengan gunting steril dan diikat dengan

Page 5: Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir

pengikat steril. Apabila masih terjadi perdarahan dapat dibuat ikatan baru. Luka

tali pusat dibersihkan dan dirawat dengan alkohol 70% atau povidon iodin 10%

serta dibalut kasa steril. Pembalut tersebut diganti setiap hari dan atau setiap tali

basah / kotor.

Sebelum memotong tali pusat, dipastikan bahwa talipusat telah diklem dengan

baik, untuk mencegah terjadinya perdarahan, membungkus ujung potongan tali

pusat adalah kerja tambahan.

3.        Mempertahankan Suhu Tubuh Bayi

Pada waktu baru lahir, bayi belum mampu mengatur tetap suhu badannya dan

membutuhkan pengaturan dari luar untuk membuatnya tetap hangat. Bayi baru

lahir harus dibungkus hangat.

4.        Memberi Vitamin K

Untuk mencegah terjadinya perdarahan, semua bayi baru lahir normal dan cukup

bulan perlu diberi vitamin K peroral 1 mg/hari selama 3 hari, sedangkan bayi

resiko tinggi diberi vitamin K parenteral dengan dosis 0,5 – 1 mg I.M

5.        Memberi Obat Tetes / Salep Mata

Dibeberapa negara perawatan mata bayi baru lahir secara hukum diharuskan

untuk mencegah terjadinya oplitalmic neonatorum. Di daerah dimana prevalensi

gonorhoe tinggi, setiap bayi baru lahir perlu diberi salep mata sesudah 5 jam bayi

lahir. Pemberian obat mata eritromisin 0,5% atau tetrasiklin 1% dianjurkan untuk

pencegahan penyakit mata karena klamidia (penyakit menular seksual).

6.        Identifikasi Bayi

a.    Peralatan identifikasi bayi baru lahir harus selalu tersedia di tempat penerimaan

pasien, di kamar bersalin dan di ruang rawat bayi.

b.    Alat yang digunakan, hendaknya kebal air, dengan tepi yang halus tidak mudah

melukai, tidak mudah sobek dan tidak mudah lepas.

c.    Pada alat/gelang identifikasi harus tercantum : nama (bayi, nyonya) tanggal lahir,

nomor bayi, jenis kelamin, unit, nama lengkap ibu.

Page 6: Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir

d.   Di setiap tempat tidur harus diberi tanda dengan mencantumkan nama, tanggal

lahir, nomor identifikasi.

7.        Pemantauan Bayi Baru Lahir

Tujuan pemantauan bayi baru lahir adalah untuk mengetahui aktivitas bayi

normal atau tidak dan identifikasi masalah kesehatan bayi baru lahir yang

memerlukan perhatian keluarga dan penolong persalinan serta tindak lanjut

petugas kesehatan.

2 jam pertama sesudah lahir meliputi :

a.    Kemampuan menghisap kuat atau lemah

b.    Bayi tampak aktif atau lunglai

c.    Bayi kemerahan atau biru

Sebelum penolong persalinan meninggalkan ibu dan bayinya. Penolong

persalinan melakukan pemeriksaan dan penilaian terhadap ada tidaknya masalah

kesehatan yang memerlukan tindak lanjut seperti :

a.    Bayi kecil untuk masa kehamilan atau bayi kurang bulan

b.    Gangguan pernapasan

c.    Hipotermia

d.   Infeksi

e.    Catat bawaan dan trauma lahir

2.1.3        Yang Perlu Dipantau Pada Bayi Baru Lahir

1.    Suhu badan dan lingkungan

2.    Tanda-tanda vital

3.    Berat badan

4.    Mandi dan perawatan kulit

5.    Pakaian

6.    Perawatan tali pusat

2.1.4   Yang Perlu Diperhatikan Pada Bayi Baru Lahir

1.      Kesatuan dan reaksi terhadap Perlu dikenali kurangnya reaksi terhadap rayuan,

Page 7: Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir

sekeliling. rangsangan atau suara keras yang mengejutkan atau suara mainan.

2.      Keaktifan Bayi normal melakukan gerakan-gerakan tangan dan kaki yang simetri pada waktu bangun. Adanya tremor pada bibir, kaki dan tangan pada waktu menangis adalah normal, tetapi bila hal ini terjadi pada waktu tidur, kemungkinan gejala suatu kelainan yang perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

3.      Simetri Apakah secara keseluruhan badan seimbang.4.      Kepala Apakah tidak simetris, berupa tumor lunak di

belakang atas yang menyebabkan kepala tampak lebih panjang akibat proses kelahiran, ukur lingkar kepala.

5.      Muka wajah Bayi tanpa ekspresi6.      Mata Diperhatikan adanya tanda-tanda perdarahan berupa

bercak merah yang akan menghilang dalam waktu 6 minggu.

7.      Mulut Salivasi tidak terdapat pada bayi normal, bila terdapat sekret yang berlebihan kemungkinan ada kelainan bawaan saluran cerna.

8.      Leher, dada, abdomen Melihat adanya cedera akibat persalinan, ukur lingkar dada.

9.      Punggung Adakah benjolan atau tumor atau tulang punggung dengan lakukan yang kurang sempurna.

10.  Bahu, tangan, sendi, tungkai Perlu diperhatikan bentuk, geraknya, fraktur, paresis.11.  Kulit dan kuku Dalam keadaan normal kulit berwarna kemerahan.

Kadang-kadang didapatkan kulit yang mengelupas ringan, pengelupasan yang berlebihan harus dipikirkan kemungkinan adanya kelainan.

12.  Kelancaran menghisap dan pencernaan

Harus diperhatikan.

13.  Tinja dan kemih Diharapkan keluar dalam 24 jam pertama. Waspada bila terjadi perut yang tiba-tiba membesar, tanpa keluarnya tinja disertai muntah, dan mungkin dengan kulit kebiruan harap segera konsultasi untuk pemeriksaan lebih lanjut.

14.  Berat badan Sebaiknya tiap hari dipantau, penurunan berat badan lebih dari 5% berat badan waktu lahir, menunjukkan kekurangan cairan.

2.1.5        Bayi Baru Lahir Normal Terbagi Menjadi 2 Masa

1.    Reaktif I

Terjadi 15 – 30 menit pertama sesudah lahir

Page 8: Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir

a.    Bayi menggerakkan kepala

b.    Takikardi terjadi dalam 3 menit pertama

c.    Respirasi cepat, cuping hidung dan retraksi

d.   Suhu tubuh turun diikuti aktivitas, tonus otot meningkat

e.    Stimulasi para simpatis (bayi tidak menangis)

f.     Reaksi khas dan respon

2.    Reaktif II

Respirasi cepat, tonus cepat, warna kulit berubah

a.    Respirasi cepat, tonus cepat, warna kulit berubah

b.    Mucus oral menetap

c.    Bayi responsif terhadap sentuhan, denyut jantung stabil

d.   Pengeluaran mekonium

e.    Stabilitas vasomotor dan pernapasan ireguler (mulut, hidung)

2.1.6        Reflek-reflek Untuk Menilai Keadaan Bayi

1.    Reflek Moro

Reflek ini terjadi karena adanya reaksi miring terhadap rangsangan mendadak.

Refleksnya simetris dan terjadi pada 8 minggu pertama setelah lahir. Tidak

adanya refleks moro menandakan terjadinya kerusakan atau ketidakmatangan

otak.

2.    Refleks Rooting / Refleks Dasar

Dalam memberikan reaksi terhadap belaian di pipi atau sisi mulut, bayi akan

menoleh ke arah sumber rangsangan dan membuka mulutnya siap untuk

menghisap.

3.    Refleks Menyedot dan Menelan / Refleks Sucking

Berkembang dengan baik pada bayi normal dan dikoordinasikan dengan

pernafasan. Ini penting untuk pemberian makan yang aman dan gizi yang

memadai.

4.    Refleks Mengedip dan Refleks Mata

Page 9: Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir

Melindungi mata dari trauma.

5.    Refleks Graphs / Plantar

Genggaman tangan diperoleh dengan menempatkan jari atau pensil di dalam

telapak tangan bayi yang akan menggenggam dengan erat. Reaksi yang sama

dapat ditunjukkan dengan membelai bagian bawah tumit (genggam telapak kaki).

6.    Refleks Walking / Berjalan dan Melangkah

Jika disangga secara tegak dengan kaki menyentuh permukaan yang rata, bayi

akan terangsang untuk berjalan.

7.    Refleks Tonik Neck

Pada posisi terlentang lengan disamping tubuh tempat kepala menoleh kearah itu

terulur sedangkan lengan sebelah terkulai.

8.    Refleks Tarik

Jika didudukkan tegak, kepala bayi pada awalnya akan terkulai ke belakang lalu

bergerak ke kanan sesaat sebelum akhirnya tertunduk ke arah depan (Asuhan

Bayi Baru Lahir, 2000).

2.1.7        Tabel Penilaian Bayi Baru Lahir Normal

Sistem Penilaian APGAR

Tanda 0 1 2A : Appearance colour (warna

kulit)Biru atau

pucatTubuh kemerahan, ekstremitas biru

Seluruh tubuh kemerahan

   : Pulse (Heart Rate) frekuensi jantung

Tidak ada Dibawah 100x/mnt Diatas 100x/mnt

  : Grimace    (reaksi terhadap

rangsangan)

Tidak ada Sedikit gerakan mimik

Menangis, baik atau bersin

  : Activity    (Tonus otot)

Lumpuh Ekstremitas dalam fleksi sedikit

Gerakan aktif

   : Respiration    (usaha nafas)

Tidak ada Lemah, tidak teratur

Menangis kuat

2.1.8        Penilaian Bayi Untuk Tanda-tanda Kegawatan

1.    Bayi baru lahir dinyatakan sakit apabila mempunyai salah satu atau beberapa

tanda-tanda berikut :

a.    Sesak nafas

Page 10: Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir

b.    Frekuensi pernapasan 60x/mnt

c.    Gerak retraksi di dada

d.   Malas minum

e.    Panas atau suhu bayi rendah

f.     Kurang aktif

g.    Berat lahir rendah (1500 – 2500 gr) dengan kesulitan minum

2.    Tanda-tanda bayi sakit berat

a.    Sulit minum

b.    Sianosis sentral (lidah biru)

c.    Perut kembung

d.   Periode Apnea

e.    Kejang / periode kejang-kejang kecil

f.     Merintih

g.    Perdarahan

h.    Sangat kuning

i.      Berat badan lahir < 1500 gr  (Prawirohardjo, 2002).

2.2              Konsep Dasar Asuhan Kebidanan Menurut Helen Varney

Manajemen kebidanan adalah metode pendekatan pemecahan masalah

kesehatan ibu dan anak yang khusus dilakukan oleh bidan di dalam memberikan

asuhan kebidanan kepada individu, keluarga dan masyarakat.

Didalam melaksanakan proses manajemen ini menggunakan tujuh langkah

yaitu :

2.2.1        Pengumpulan Data

Adalah pengumpulan data lengkap untuk mengevaluasi pasien dengan

memperoleh seluruh data yang dibutuhkan untuk penilaian secara sempurna dari

klien.

1.    Data Subyektif

a.    Identitas / Biodata

1)   Nama

Page 11: Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir

Meliputi nama bayi, nama ibu dan ayah. Tujuannya adalah untuk membedakan

dengan pasien lain.

2)   Umur

Untuk mengetahui sudah berapa lama bayi lahir sehingga bisa menentukan

keadaan bayi dan penanganannya.

3)   Jenis Kelamin Bayi

4)   Suku / Bangsa

Untuk mengetahui adat / kebiasaan yang sering terjadi dan masih dilakukan

keluarga.

5)   Pendidikan Orang Tua

Berhubungan dengan penerimaan motivasi dan pendidikan kesehatan yang

diberikan petugas kesehatan kepada orang tua.

6)   Pekerjaan Orang Tua

Untuk mengetahui taraf ekonomi keluarga agar sesuai dengan pelayanan yang

diberikan.

7)   Alamat Klien

Mengetahui lingkungan tempat tinggal klien.

b.    Keluhan Utama

Untuk mengetahui apa yang dirasakan atau keadaan pasien saat ini.. Pada asuhan

neonatus keluhan utama yang disampaikan ibu adalah telah melahirkan bayinya

beberapa waktu lalu, berat badan, panjang badan, jenis kelamin dan jenis

persalinannya.

c.    Riwayat Prenatal (Kehamilan)

Untuk mengetahui kebiasaan waktu hamil dan apa ada masalah atau kelainan

kehamilan yang berdampak buruk bagi bayi. Riwayat ini meliputi :

d.   Riwayat penyakit kehamilan : tidak ada

e.    Kebiasaan waktu hamil : tidak ada yang mengarah memberikan dampak yang

buruk bagi perkembangan janin.

f.     Riwayat Persalinan Sekarang

Page 12: Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir

Jenis persalinan             :           spontan B, spontan Brach atau SC

Ditolong oleh                 :           perawat, bidan atau dokter

Ketuban pecah               :           saat inpartu dan keadaannya jernih

g.    Riwayat Penyakit Keluarga

Tidak ada anggota keluarga yang memiliki penyakit menular menurun ataupun

menahun seperti jantung, asma, DM, hipertensi dan lain-lain.

h.    Laporan Kebiasaan Bayi

Menilai kebiasaan bayi sehari-hari yang mendukung pertumbuhan,

perkembangan dan kesehatan bayi meliputi : pola makan / minum, pola tidur dan

pola eliminasinya.

2.    Data Obyektif

a.    Pemeriksaan Umum

Keadaan umum              : baik

TTV      

Pernapasan                     :  40-60x/mnt

Nadi                               : 120x/mnt

                   Penilaian Apgar skor        : 7-10

b.    Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan dilakukan pada seluruh tubuh bayi melalui teknik inspeksi, palpasi,

perkusi dan auskultasi menunjukkan bayi dalam keadaan normal dan tidak ada

tanda-tanda kelainan pada bayi.

c.    Pemeriksaan Khusus

Antropometri

1)   Berat badan               : normalnya 2500 – 4000 gr

2)   Panjang badan           : normalnya 48 – 52 cm

3)   Lingkar kepala          : normalnya 33 – 35 cm

4)   Sub Occiput Bregmantika (lingkaran kecil kepala) normalnya: 32cm

5)   Sirkumferentian mento occipitalis (lingkar besar kepala) normalnya : 35 cm

6)   Sirkum fenentia fronto occipitalis (lingkar sedang kepala normalnya : 34 cm

7)   Lingkar dada:                        normalnya 30 – 38 cm

8)   Lingkar lengan atas : normalnya 10 – 11 cm

Page 13: Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir

d.   Refleks

1)   Moro                         :           Positif

2)   Rooting                     :           Positif

3)   Sucking                     :           Positif

4)   Graphs / Plantar        :           Positif

5)   Walking                     :           Positif

2.2.2    Interpretasi Data

Adalah langkah untuk menentukan diagnosa / masalah yang timbul

berdasarkan pengkajian data yang dilakukan.

Diagnosa    :    Neonatus aterm dengan keadaan fisiologis

Ds               :    Ibu mengatakan telah melahirkan anaknya beberapa hari yang lalu, jenis

kelamin, berat badan dan panjang badan normal, tidak ada kelainan.

Do              :    Bayi lahir dengan keadaan fisiologis dan tidak ada kelainan.

2.2.3        Identifikasi Diagnosa / Masalah Potensial

Langkah ini diambil berdasarkan diagnosa atau masalah yang telah

ditemukan berdasarkan data yang ada kemungkinan dapat menimbulkan keadaan

yang lebih parah.

Pada asuhan kebidanan neonatus fisiologis sebagai berikut :

Diagnosa / masalah potensial : tidak ada

2.2.4        Identifikasi Kebutuhan Tindakan Segera / Kolaborasi

Langkah ini mencakup tentang kebutuhan akan tindakan yang harus segera

dilakukan untuk mengatasi diagnosa atau masalah potensial yang terjadi agar

tidak terjadi komplikasi.

2.2.5        Rencana Asuhan / Intervensi

Langkah ini berisi serangkaian asuhan yang akan diberikan kepada klien

sesuai diagnosa atau masalah awal yang ada sesuai dengan standar pelayanan.

RENCANA RASIONAL        Jalin komunikasi dengan keluarga klien.        Cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan pemeriksaan.        Pertahankan suhu tubuh bayi.        Lakukan perawatan tali pusat.

        Kaji tanda-tanda bahaya pada bayi

1.      Keluarga lebih kooperatif.

2.      Pencegahan infeksi

3.      Mencegah hipotermi4.      Mencegah terjadinya infeksi pada bayi.

Page 14: Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir

2.      Hipotermi / Hipertermi3.      Asfiksia4.      Tanda-tanda infeksi

        Beri imunisasi HB unijeck

        Berikan Vitamin K        Ajarkan pada keluarga untuk perawatan bayi sehari-hari

        Berikan penyuluhan pada ibu untuk pemberian ASI eksklusif.

5.      Mengetahui sedini mungkin adanya kelainan pada bayi.

6.      Memberikan kekebalan pada bayi terhadap virus hepatitis.7.      Mencegah terjadinya perdarahan.8.      Keluarga dapat merawat bayi secara mandiri dan

meningkatkan kesehatan bayi.9.      Memberikan nutrisi yang sesuai pada bayi.

2.2.6        Implementasi

Langkah ini berisi tentang asuhan yang telah diberikan kepada klien

berdasarkan rencana yang telah disusun sebelumnya untuk menangani diagnosa /

masalah yang telah terindentifikasi.

2.2.7        Evaluasi

Langkah ini merupakan cara untuk mengevaluasi asuhan yang telah

diberikan apakah telah memenuhi kebutuhan asuhan yang dibutuhkan klien. Jika

memang asuhan yang telah diberikan belum efektif maka perlu dilakukan

pengulangan atau perbaikan pada pemberian asuhan selanjunya.

 

BAB 3

TINJAUAN KASUS

3.1        Pengkajian Data

Tanggal pengkajian        : 20 Maret 2012                      

Pukul                              : 21.00 WIB

1.        Data Subyektif

a.    Identitas / Biodata

Nama bayi                :  Bayi Ny “Y”

Umur                        :  1 hari

Jenis kelamin            :  perempuan

Tanggal/Jam Lahir    :  19 Maret 2012   

Page 15: Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir

Pukul                        :  07.10 WIB

Nama Ibu        :  Ny “Y”                     Nama Ayah     :  Tn “K”

Umur               :  27 tahun                   Umur               :  29 tahun

Suku/Bangsa   :  Jawa/Indonesia        Suku/Bangsa   : Jawa/Indonesia

Agama             :  Islam                        Agama             :  Islam

Pendidikan      :  SMA                        Pendidikan      :  SMA

Pekerjaan         :  IRT                           Pekerjaan         :  Swasta

Alamat            :  Kalidawir                 Alamat            : Kalidawir

b.    Keluhan Utama

Ibu mengatakan bayi lahir secara SC di RS KIA Citra Sehat Tulungagung

pada tanggal 19 Maret 2012 pukul 07.10 WIB dengan jenis kelamin bayi

perempuan, berat badan 3000 gr,  panjang badan 49 cm.

c.    Riwayat Antenatal

G2P0010 UK 42 minggu, teratur memeriksakan kehamilannya di BPS 8x oleh

bidan

Imunisasi TT      : tidak dikaji

Kenaikan BB     : tidak dikaji

d.   Riwayat Penyakit Kehamilan

1)   Perdarahan                            :           Tidak ada

2)   Pre Eklampsia/Eklampsia      :           Tidak ada

3)   Penyakit kelamin                   :           Ibu tidak pernah     menderita penyakit

kelamin

4)   Lain-lain                                :           Tidak ada

e.    Kebiasaan Waktu Hamil

a.         Makanan                 :   Selama hamil ibu makan 3x/hari dengan porsi sedang dan menu bervariasi

seperti nasi, sayur, lauk, buah dan lain-lain. Ibu minum + 2 liter/hari.

b.        Obat-obatan/jamu   :   Ibu mengatakan selama hamil tidak pernah minum jamu tradisional, ibu juga

mengkonsumsi obat-obat yang diberikan bidan setelah periksa.

c.         Merokok                 :   Ibu tidak pernah merokok

Page 16: Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir

d.        Lain-lain                  :   Tidak ada

f.     Riwayat persalinan

Lahir tanggal                  : 19 Maret 2012

Pukul                              : 07.10 WIB

Tempat persalinan          : RS KIA Citra Sehat

Jenis persalinan              : SC

Ditolong oleh                 : dokter SpOG

A-S                                : 7-8

Jenis kelamin                  : perempuan

BB                                 : 3000 gr

PB                                  : 49cm

g.    Riwayat Kesehatan Keluarga

Ibu mengatakan baik dari keluarga ibu maupun suami tidak ada yang

mempunyai penyakit menular, menurun ataupun menahun seperti jantung, asma,

DM, hipertensi, ginjal dan lain-lain.

h.    Pola Kebiasaan Bayi Sehari-hari

Nutrisi                : Bayi diberikan ASI sering dan semaunya.

Eliminasi            : BAB + 1 – 2 kali/hari konsistensi lunak

 BAK +6 – 7 kali/hari, lancar

Istirahat              : Bayi tidur + 18 – 20 jam/hari

Kebersihan Diri  : Bayi mandi 1x setiap pagi,sibin 1x setiap sore

2.         Data Obyektif

a.    Pemeriksaan Umum

Keadaan umum :           Baik

Pernafasan         :           45x/mnt

Nadi                   :           118x/mnt

Suhu                   :           36,70C

b.    Pemeriksaan Fisik

1)        Inspeksi / Palpasi

Page 17: Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir

Kepala             : Rambut jarang, tidak ada moulage, tidak ada caput succadenum, tidak ada

cephal hematoma

Ubun-ubun      : Datar, tidak ada tanda-tanda dehidrasi ubun-ubun besar dan kecil  belum

menutup

Muka               : Bersih, simetris, tidak ada oedema, kulit kemerahan, tidak pucat, tidak ada

ikterus.

Mata                : Bersih, simetris, sklera putih (tidak ikterus), conjungtiva merah muda (tidak

anemis), tidak ada blenorhoe.

Hidung            : Bersih, simetris, tidak ada pernapasan cuping hidung, tidak ada polips.

Mulut              : Bersih, tidak ada stomatitis, lidah tidak kotor, tidak ada kelainan seperti

labyoskisis, palatoskisis, refleks sucking bagus.

Telinga            : Bersih, simetris, tidak ada serumen, daun telinga tidak menempel pada kulit

kepala.

Leher               : Bersih, simetris, tidak ada pembengkakan, tidak ada pembesaran kelenjar

tyroid, tidak ada pembesaran vena jugularis dan tidak terdapat struma.

Dada               : Bersih, simetris.

Abdomen        : Bersih, simetris, tidak ada pembesaran hepar

Tali pusat        : Bersih, masih basah, tidak ada perdarahan, tidak ada tanda-tanda infeksi.

Punggung        : Bersih, simetris, tidak ada spina bifida

Genitalia         : Bersih

Anus               : Bersih, tidak ada atresia ani

Ekstremitas atsa dan bawah : Bersih, simetris, tidak ada kelainan seperti syndactily dan

polidactily.

Kulit                :Warna kemerahan, agak mengelupas, turgor kulit baik.

2)        Perkusi

Abdomen    : Tidak ada kembung

3)        Auskultasi

Dada               : Tidak ada ronchi, tidak ada wheezing, bunyi jantung normal

Abdomen        : Bising usus (+)

c.    Pemeriksaan Khusus

1)        Pemeriksaan Antropometri

Page 18: Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir

Berat badan            :           3000 gr

Panjang badan        :           49 cm

Lingkar kepala        :           34 cm

SOB                        :           33 cm

MC                          :           36 cm

FO                           :           34 cm

Lingkar dad                        :           30 cm

Lingkar lengan atas :           12 cm

2)        Refleks

Refleks Moro          :           Positif

Refleks Rooting      :           Positif

Refleks Sucking      :           Positif

Graphs / Platar        :           Positif

Graphs Walking      :           Tidak dikaji

3.2        Interpretasi Data

Tanggal 20 Maret 2011

Pukul 20.05 WIB

Dx/Mx/Keb Data DasarDx: Bayi baru lahir By. Ny “Y” usia 1 hari

Ds : Ibu mengatakan bayi lahir secara SC di RS KIA Citra Sehat Tulungagung pada tanggal 19 Maret 2012 pukul 07.10 WIB dengan jenis kelamin bayi perempuan, berat badan 3000 gr,  panjang badan 49 cm.

Do : bayi lahir SC oleh dokter SpOG pada tanggal 19 Maret 2012 pukul 07.10 WIBA-S          : 7-8Jenis kelamin: perempuanBB           : 3000 grPB           : 49cmKeadaan umum   : BaikPernafasan           : 45x/mntNadi                    : 118x/mntSuhu                    : 36,70CTidak ada kelainana  dan tidak ada

Page 19: Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir

Masalah : tidak ada

tanda-tanda infeksi

3.3        Identifikasi Diagnosa atau Masalah Potensial

Ikterus dan infeksi neonatorum

3.4        Identifikasi Kebutuhan Tindakan Segera atau Kolaborasi

Kolaborasi dengan dokter obgyn

3.5        Intervensi

Tanggal 20 Maret 2012

Pukul 20.08 WIB

Dx/Mx/Keb Intervensi Dx: Bayi baru lahir By. Ny “Y” usia 1 hari

Mx: -

Tujuan : setelah dilakukan asuhan kebidanan diharapkan tidak terjadi infeksi neonatorum dan ikterus

Kriteria HasilKeadaan umum bayi baikTanda-tanda vital normalTidak ada tanda infeksi

Intervensi1.    Jalin komunikasi dengan keluarga pasien2.    Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan

tindakan pemeriksaan3.    Pertahankan suhu tubuh bayi4.    Lakukan perawatan tali pusat

5.    Kaji tanda-tanda bahaya pada bayia.    Hipotermi atau Hipertermib.    Ikterusc.    Tanda infeksi6.    Beri imunisasi HB unijecck

1.      Keluarga lebih kooperatif

2.      Pencegahan infeksi

3.      Mencegah hipotermi4.      Mencegah terjadinya infeksi5.      Mengetahui sedini mungkin adanya tanda

bahaya pada bayi sehingga dapat segera ditangani

Page 20: Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir

7.    Ajarkan pada keluarga cara perawatan bayi sehari-hari

8.    Berikan penyuluhan untuk ibu tentang pemberian ASI eksklusif

6.      Memberikan kekebalan pada bayi terhadap virus hepatitis

7.      Keluarga dapat merawat bayi secara mandiri dan meningkatkan kesehatan bayi.

8.      ASI merupakan nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan bayi

3.6        Implementasi

Tanggal 20 Maret 2012

Pukul 21.10 WIB

Dx/Mx/Keb Implemebtasi Dx: Bayi baru lahir By. Ny “Y” usia 1 hari

Mx: -

1.      Menjalin komunikasi dengan keluarga pasien2.      Mencuci tangan sebelum dan sesudah

melakukan tindakan pemeriksaan3.      Memperrtahankan suhu tubuh bayi dengan

membungkus bayi mennunakan kain yang bersih dan kering.

4.      Melakukan perawatan tali pusat pada bayi dengan membungkus tali pusat menggunakan kasa steril.

5.      Mengkaji tanda-tanda bahaya pada bayia.      Hipotermi atau Hipertermib.     Ikterusc.      Tanda infeksi6.      Memberi imunisasi HB unijeck pada bayi

dengan menyuntikkan vaksin HB 1/3 paha bagian luar (IM).

7.      Mengajarkan pada keluarga cara perawatan bayi sehari-hari antara lain:

a.    Cara memandikan bayib.    Cara merawat tali pusatc.    Mengganti popok bayi setiap kali basah

dengan popok yang bersih dan kering8.      Memberikan penyuluhan untuk ibu tentang

pemberian ASI eksklusif yaitu pemberian ASI saja selama 6 bulan tanpa makanan tambahan

Page 21: Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir

dengan frekuensi pemberian sesering mungkin.

3.7        Evaluasi

Tanggal 21 Maret 2012

Pukul 21.00 WIB

Dx/Mx/Keb EvaluasiDx: Bayi baru lahir By. Ny “Y” usia 1 hari

Mx: -

S : ibu mengatakan telah mengerti apa yang disampaikan petugas kesehatan dan melaksanakan semua anjuran nakes dalam perawatan bayinyaO : Keadaan umum bayi baik

TTV Suhu : 36,50CNadi : 112x/menitRR : 45x/menit

Tali pusat : belum lepas, belum kering, tidak ada tanda-tanda infeksi

Bayi sudah minum ASIBayi dlam keadaan baik dan tidak ada tanda bahaya.A : Bayi baru lahir By Ny”Y” usia 2 hariP :

a.       Pemberian ASI Eksklusifb.      HE tentang cara perawatan bayi sehari-haric.       HE tentang imunisasi dasar pada bayi,

seperti : HB, BCG, polio, DPT dan campak

Tanggal : 12 Sept 2008                                                  Pukul : 07.30 WIB

S       :  Ibu mengatakan telah mengerti apa yang disampaikan bidan dan melaksanakan

semua anjuran bidan dalam perawatan bayinya.

O      :  Keadaan umum bayi : baik

TTV     Suhu       :  36,50C

            Nadi       :  104x/mnt

            RR          :  40x/mnt

  Tali pusat      :  Belum lepas, sudah kering, tidak ada tanda-tanda infeksi.

  Minum ASI  :  Baik / kuat

Page 22: Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir

  Bayi dalam keadaan baik dan tidak ada tanda bahaya ataupun kelainan lain.

A      :  Bayi Ny “B” Neonatus Aterm umur 3 hari dengan keadaan fisiologis.

P       :  -     Lakukan kunjungan rumah 4 hari lagi

            -     Berikan penyuluhan kepada ibu tentang gizi seimbang dan ibu banyak

mengkonsumsi sayur.

            -     HE tentang perawatan bayi sehari-hari

            -     HE tentang imunisasi dasar pada bayi

                 

BAB 4

PEMBAHASAN

4.1       Pembahasan

                                    Pembahasan ini dikelompokkan sesuai langkah-langkah

manajemen kebidanan meliputi : pengkajian, identifikasi diagnosa dan masalah,

antisipasi masalah potensial, identifikasi kebutuhan segera, intervensi,

implementasi dan evaluasi.

Menurut tinjauan pustaka dan data subyektif yang harus ada pada bayi

baru lahir By Ny “Y” usia 1 hari, bayi tidak mengalami komplikasi. Jadi dalam

pengkajian tidak terjadi kesenjangan antara tinjauan pustaka dengan tinjauan

kasus. Dari kasus diatas ibu sudah mengertia apa saja yang diinstruksikan oleh

petugas kesehatan. Bayi tampak sehat dan minum ASI dengan baik

Berdasarkan kasus di atas maka penulis tertarik untuk mengambil judul

Bayi Baru Lahir By Ny”Y” Usia 1 Hari di RS KIA Citra Sehat Tulungagung

dengan tidak ada masalah yang dialami selama

pemeriksaan.                                       

 

BAB 5

PENUTUP

Page 23: Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir

5.1              Kesimpulan

Neonatus adalah bayi yang berumur antara 0 – 28 hari, pada masa ini bayi

melakukan adaptasi pada berbagai sistem tubuh. Oleh karena itu sangat rentan

terhadap berbagai masalah kesehatan.

Banyaknya kasus Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia disebabkan

oleh banyak faktor yang terjadi pada masa neonatus antara lain : infeksi, asfiksia

neonatorum, trauma kelahiran, cacat bawaan, penyakit yang berhubungan dengan

prematuritas dan dismaturitas, imaturitas dan lain-lain. Pada masa neonatus yang

rentan ini perlu diwaspadai terjadinya hal-hal diatas dan perlu diadakan

pemantauan pada bayi baru lahir normal sekalipun.

Oleh karena itu asuhan yang adekuat dan menyeluruh perlu dilakukan guna

memberikan penanganan pada kasus yang ada pada neonatus sehingga dapat

mengatasi masalah yang ada.

5.2              Saran

5.2.1        Bagi Mahasiswa

Hendaknya mampu menerapkan pengetahuan yang diterima di bangku kuliah

dengan kasus yang ditemui di lapangan sehingga dapat memberikan asuhan yang

menyeluruh pada klien.

5.2.2        Bagi Lahan Praktek

Hendaknya lebih meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan kepada klien agar

terpenuhi pelayanan yang sesuai kebutuhan klien dan terjadi peningkatan

cakupan pelayanan.

5.2.3        Bagi Institusi Pendidikan

Hendaknya lebih memberikan arahan dan bimbingan pada peserta didik dalam

melaksanakan praktek di lapangan.

 

Page 24: Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir

DAFTAR PUSTAKA

Depkes, RI. 2009. Pedoman Asuhan Byi Baru Lahir Terpadu. Jakarta: Depkes RIPrawirohardjo, Sarwono. 2002. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan

Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka.

Universitas Padjadjaran. 2000. Asuhan Bayi Baru Lahir. Bandung. Universitas Padjadjaran