asuhan kebidanan (askeb) bayi baru lahir (bbl)

38
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR DENGAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH TERHADAP By. Ny. “S” DI xxxxxxxx TAHUN 20XX LOGO Di Susun Oleh: Xxxxxxxxxx UNIVERSITAS xxxxxxxxxx JURUSAN KEBIDANA TA 20XX

Upload: rahmat-ilham

Post on 12-Jun-2015

59.958 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Download asuhan kebidanan bayi baru lahir, berat badan lahir rendah di http://askep-askeb.blogspot.com

TRANSCRIPT

Page 1: ASUHAN KEBIDANAN (ASKEB) BAYI BARU LAHIR (BBL)

ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR DENGAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH TERHADAP By. Ny. “S”

DI xxxxxxxx TAHUN 20XX

LOGO

Di Susun Oleh: Xxxxxxxxxx

UNIVERSITAS xxxxxxxxxx

JURUSAN KEBIDANA

TA 20XX

Page 2: ASUHAN KEBIDANAN (ASKEB) BAYI BARU LAHIR (BBL)

LANDASAN TEORI

A. Pengertian

(Menurut buku Asuhan Kesehatan Anak Dalam Kontes Keluarga,

Pusdiknakes. Depkes RI 1992) istilah prematuritas telah diganti dengan berat bayi

lahir rendah (BBLR) oleh WHO pada tahun 1961.Di dalam buku pusdiknakes depkes

yang berjudul asuhan kesehatan anak dalam konteks keluarga BBLR ialah bayi baru

lahir yang berat badan lahirnya pada saat kelahiran kurang dari 2500 gram sampai

dengan 2499 gram.

(Menurut Buku Ilmu Kesehatan Anak, Staf Pengajar FKUI, 1985) Frekuensi

BBLR dinegara maju berkisar antara 3,6-10,8%, dinegara berkembang berkisar antara

10-43%.Rasio antara negara maju dan negara berkembang adalah 1 : 4. seringkali

faktor penyebabnya tidak diketahui ataupun kalau diketahui faktor penyebabnya

tidaklah berdiri sendiri tetapi kombinasi dari beberapa faktor ,diantaranya:

1. Faktor nutrisi

2. Infeksi

3. Bahan toksik

4. Faktor budaya

5. insufiensi atau disfungsi plasenta

6. Faktor-faktor lain, seperti merokok, peminum alkohol, plasenta previa obat-

obatan dsb.

Pembagian menurut berat badan ini sangat mudah tetapi tidak memuaskan,

lama-kelamaan ternyata bahwa morbiditas dan mortalitas neonatus tidak hanya

bergantung pada berat badannya.

(Menurut Buku Asuhan Kesehatan Anak Dalam Kontes Keluarga,

Pusdiknakes. Depkes RI. 1992) menjelaskan bahwa Guren Wald mengatakan bahwa

bila digunakan definisi yang lama 30-40% dari bayi perempuan sebelumnya telah

mempunyai masa gestasi 37-38 minggu frekuensi. BBLR dinegara maju berkisar

antara 3,6 -10,8% dinegara berkembang berkisar 10-40%. Rasio antara negara maju

Page 3: ASUHAN KEBIDANAN (ASKEB) BAYI BARU LAHIR (BBL)

dan berkembang adalah 1 : 4. Menurut kongres European perinatal medicine Ke ll di

London 1970, telah disusun definisi sebagai berikut :

1. Bayi kurang bulan (prematur) : bayi dengan masa kehamilan kurang dari 37

mingu (259 hari)

2. Bayi cukup bulan (aterm) : bayi dengan masa kehamilan mulai dari 37

minggu sampai 42 minggu (250-293 hari)

3. Bayi lebih bulan (post date) : bayi dengan masa kehamilan mulai dari 42

minggu atau lebih (294 hari atau lebih)

B. Etiologi

(Menurut Asuhan Kesehatan Anak Dalam Kontes Keluarga, Pusdiknakes.

Depkes RI 1992) BBLR dapat disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya, yaitu :

1. Faktor ibu

a. Gizi saat hamil yang kurang

b. Umur kurang dari 20 tahun dan diatas 35 tahun

c. Jarak hamil dan bersalin yang terlalu dekat

d. Penyakit menahun ibu seperti hipertensi dan jantung

e. Perokok dan bekerja yang terlalu berat

2. Faktor kehamilan

a. Hamil ganda

b. Perdarahan ante partum

c. Plasenta previa

3. Faktor janin

a. Cacat bawaan

b. Infeksi dalam rahim

4. Faktor lain-lain (nutrisi, perokok, peminum alkohol, sosial ekonomi. dll)

Page 4: ASUHAN KEBIDANAN (ASKEB) BAYI BARU LAHIR (BBL)

C. Gambaran klinik

(Menurut Buku Sinopsis Obstetri, Rustam Mochtar, 1998) Makin muda umur

kehamilan,makin jelas tanda-tanda imaturitasnya. Karakteristik dari bayi preterm

yaitu:

1. Berat lahir kurang dari 2500 gr

2. PB kurang dari 45 cm

LD kurang dari 30 cm

LK kurang dari 33 cm

3. Umur kehamilan kurang dari 37 minggu

4. Kepala relatif lebih besar

5. Kulit tipis transparan, rambut lanugo banyak ,lemak kulit berkurang

6. Otot hipotonik lemah, pernafasan tidak teratur dapat terjadi apnea

7. Ektremitas paha abduksi, sendi lutut atau kaki fleksi sampai lurus

8. Pernafasan sekitar 45 sampai dengan 50 kali permenit

Beberapa penyakit yang berhubunban dengan prematuritas :

1. Syndrome gangguan nafas idiopatik

2. Pneumonia aspirasi karena reflek menelan dan batuk belum sempurna

3. Perdarahan spontan dalam prentikel otak lateral, akibat anoxia otak

4. Hiperbilirubinemia, karena fungsi hati belum matang dan hipotermia

Bayi dengan tanda “wasting” dapat dibagi menurut berat ringannya

1. Stadium 1

Bayi kurus dan relatif lebih panjang, kulitnya longgar, kering dan belum terdapat

mekonium

2. Stadium II

Tanda stadium I ditambah warna kehijauan pada kulit dan plasenta, umbilicus,

hal ini disebabkan mekonium yang tercampur dengan amnion yang mengendap

pada kulit dan plasenta.

Page 5: ASUHAN KEBIDANAN (ASKEB) BAYI BARU LAHIR (BBL)

3. Stadium III

Ditemukan stadium II ditambah kulit yang berwarna kuning, kuku dan tali

pusatnya.

Sering faktor penyebab tidak diketahui ataupun kalau diketahui faktor

penyebabnya tidaklah berdiri sendiri, antara lain adalah :

1. Faktor genetik atau kromosom

2. Infeksi

3. Bahan toksik

4. Radiasi

5. Insufisiensi atau disfungsi plasenta

6. Faktor nutrisi

D. Diagnosis dan gejala klinik

(Menurut buku synopsis obstetri,Rustam Mochtar.1998) Diagnosis dan gejala

klinik:

Sebelum bayi lahir

1. Sebelum bayi lahir

a. Pada anamnesa sering ditemui adanya riwayat abortus, partus prematurus dan

lahir mati

b. Pertambahan berat badan ibu lambat dan tidak sesuai menurut yang

seharusnya

c. Pembesaran uterus tidak sesuai dengan tuanya kehamilan

d. Pergerakan janin yang pertama (Quickening) terjadi lebih lambat walaupun

kehamilannya sudah agak lanjut

2. Setelah bayi lahir

a. Bayi dengan retardasi pertumbuhan intrauterin

Secara klasik seperti bayi yang kelaparan. Tanda-tanda bayi ini adalah

tengkorak kepala keras, gerakan bayi terbatas, verniks kaseosa sedikit atau

tidak ada, kulit kering, tipis, berlipat-lipat.

Page 6: ASUHAN KEBIDANAN (ASKEB) BAYI BARU LAHIR (BBL)

b. Bayi prematur yang lahir sebelum kehamilan 37 minggu

Verniks kaseosa ada, jaringan lemak bawah kulit sedikit, tulang tengkorak

lunak dan mudah bergerak, abdomen buncit, tali pusat tebal dan segar,

menangis lemah, kulit tipis, merah dan transparan

c. Bayi prematur kurang sempurna pertumbuhan alat-alat dalam tubuhnya

karena itu sangat peka terhadap gangguan pernafasan, infeksi, trauma

kelahiran, hipotermi dan sebagainya. Pada bayi kecil untuk masa kehamilan

alat-alat dalam tubuh lebih berkembang dibandingkan dengan bayi prematur

berat badan sama, karena hal itu akan mudah hidup diluar rahim, namun tetap

lebih peka terhadap infeksi dan hipotermi dibandingkan matur dengan berat

badan normal.

E. Penatalaksanaan

(Menurut buku synopsis obstetri , Rustam Mochtar. 1998) yang perlu

diperhatikan adalah pengaturan suhu lingkungan, pemberian makanan, dan siap sedia

dengan tabung oksigen. Pada bayi prematur makin pendek masa kehamilan, makin

sulit dan banyak persoalan yang akan dihadapi, dan makin tinggi angka kematian

perinatal. Biasanya kematian disebabkan oleh gangguan pernafasan, infeksi, cacat

bawaan dan trauma pada otak. Kebutuhan cairan untuk BBL 120 sampai 150 ml/kg

BB/hari atau 100-120 cal/kg BB/hari. Pemberian dilakukan secara bertahap sesuai

dengan kemampuan bayi untuk segera mungkin mencukupi kebutuhan cairan atau

kalori.

a. Pengaturan suhu

Bayi dimasukkan dalam inkubator. Bila bayi dirawat dalam inkubator, maka

suhu untuk bayi dengan BB kurang dari 2 kg adalah 35 oC, dan untuk bayi dengan

berat badan 2-2,5 kg adalah 34 oC, agar dia dapat mempertahankan suhu tubuh

sekitar 37 oC kelembaban inkubator 50-60%.

Page 7: ASUHAN KEBIDANAN (ASKEB) BAYI BARU LAHIR (BBL)

Suhu inkubator dapat diturunkan 1 oC per minggu untuk bayi dengan berat

badan 2 kg dan secara berangsur-angsur dapat dilakukan atau diletakkan ditempat

tidur dengan suhu lingkungan 27-29 oC prematur mudah dan cepat sekali menderita

hipotermi bila berada di lingkungan yang dingin. Kehilangan panas disebabkan oleh

permukaan tubuh bayi yang relatif lebih luas bila dibandingkan dengan berat

badannya. Cara lain untuk mempertahankan suhu tubuh bayi ( 36ºC - 37ºC ) adalah

dengan memasukkan bayi dalam inkubator dengan suhu yang diatur.

b. Makanan

Makanan bayi premature refleks hisap,telan dan batuk belum sempurna.

Kapasitas lambung masih sedikit, kebutuhan protein 3-5 gram/hari dan tinggi kalori

110 kalori/kg BB/hari.Pemberian minum dimulai saat bayi berumur 3 jam. Jumlah

cairan yang diberikan pertama kali adalah 1-5 ml/jam dan jumlahnya dapat ditambah

sedikit tiap 12 jam.

Banyak cairan yang diberikan perhari adalah 60 ml/kg BB/hari dan setiap hari

dinaikkan sampai dengan 200 ml/kg BB/hari pada akhir minggu ke dua.

Hari kelahiran Cairan /kg BB/hari Kalori /kg BB/hari

1 60 ml 40 kal

2 70 ml 50 kal

3 80 ml 60 kal

4 90 ml 70 kal

5 100 ml 80 kal

6 110 ml 90 kal

7 120 ml 100 kal

710 150-200 ml 7120 kal

Air susu yang paling baik adalah ASI. Bila bayi belum dapat menyusui, ASI

dapat dipompa dan dimasukkan dalam botol steril. Bila ASI tidak ada, ganti susu

dengan susu buatan yang mengandung lemak yang mudah dicerna oleh bayi

Page 8: ASUHAN KEBIDANAN (ASKEB) BAYI BARU LAHIR (BBL)

(lemaknya dari middle chain trigly ceride) dan mengandung 20 kalori/30 ml air atau

sekurang-kurangnya bayi dapat 110 kal/kg BB/hari.

F. Prognosis

(Menurut buku synopsis obstetri , Rustam Mochtar. 1998) kematian perinatal

pada bayi berat lahir rendah (BBLR ) 8 kali lebih besar dari bayi normal pada umur

kehamilan yang sama. Prognosis akan lebih buruk lagi bila berat badan makin rendah.

Angka kematian bayi yang tinggi terutama disebabkan oleh seringnya dijumpai

kelainan komplikasi neonatal seperti asfiksia, aspirasi pneumonia, perdarahan

intrakranial dan hipoglikemia. Bila bayi ini selamat kadang-kadang dijumpai

kerusakan pada syaraf dan akan terjadi gangguan bicara, IQ yang rendah dan

gangguan lainnya.

Prognosis ini juga tergantung dari berat ringannya masalah perinatal, misalnya

masalah gestasi asfiksia, sindrom gangguan pernafasan, perdarahan, intraventrikuler

displasia bronkopulmuna retrorental cibroplasia, infeksi, gangguan metabolik.

Prognosis ini juga tergantung dari keadaan sosial ekonomi, pendidikan orang

tua dan perawatan pada saat kehamilan, persalinan, post natal. Bila bayi berat lahir

rendah ini dapat mengatasi problematik yang dideritanya maka perlu diamati

selanjutynya oleh karena kemungkinan bayi ini akan mengalami gangguan

pendengaran, penglihatan kognitif motor susunan saraf pusat dan penyakit seperti

hidrochepalus cerebral palsy dan sebagainya.

Page 9: ASUHAN KEBIDANAN (ASKEB) BAYI BARU LAHIR (BBL)

INFO :

INI ADALAH SALAH SATU CONTOH ASUHAN KEPERAWATAN/KEBIDANAN

YANG DAPAT DI DOWNLOAD LANGSUNG DI

HTTP://ASKEP-ASKEB.BLOGSPOT.COM

100% GRATIS DAN SIAP PAKAI

TERIMAKASIH .

SILAHKAN LANJUTKAN MEMBACA

Page 10: ASUHAN KEBIDANAN (ASKEB) BAYI BARU LAHIR (BBL)

ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR DENGAN

BERAT BAYI LAHIR RENDAH TERHADAP By. Ny. “S”

DI BPS MARTINI DEWI

TAHUN 2007

I. PENGUMPULAN DATA DASAR

A. Identitas

1. Bayi

Nama : Bayi Ny. “S”

Tanggal / jam lahir : 26 Februari 2007

Jenis kelamin : Laki-laki

Anak ke- : Pertama

Alamat : Sidomulyo

Kec. Punggur

Kab. Lampung Tengah

2. Orang Tua

Nama ibu : Ny. Suryanti Nama Suami : Tn. Iskandar

Umur : 28 tahun Umur : 30 tahun

Pendidikan : SMP Pendidikan : SMA

Suku : Jawa Suku : Jawa

Agama : Islam Agama : Islam

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat : Sidomulyo Alamat : Sidomulyo

Kec. Punggur Kec. Punggur

Kab. Lampung Tengah Kab. Lampung Tengah

Page 11: ASUHAN KEBIDANAN (ASKEB) BAYI BARU LAHIR (BBL)

B. Riwayat Keadaan

1. Keluhan utama

Ibu mengatakan bayi lahir dengan BB 2000 gr, tidak menangis

spontan, kulit pucat pada bagian akral tampak pucat dan dingin,

pergerakan bayi lambat.

2. Riwayat persalinan

a. Ibu dengan G1P1A0 dengan usia kehamilan 37 minggu

b. Persalinan ditolong oleh bidan

c. Jenis persalinan spontan pervaginam

d. Tempat persalinan di BPS Martini Dewi

e. Lama Persalinan :

Kala I : 8 jam 45 menit

Kala II : 30 menit

Kala III : 15 menit

Kala IV : 2 jam

f. Masalah yang terjadi selama persalinan, tidak ada masalah selama

persalinan

g. Keadaan air ketuban selama persalinan, tidak keruh dan tidak ada

mekonium

C. Pemeriksaan

1. Pemeriksaan umum

a. Keadaan umum : bayi tampak lemah

b. Nadi : 100 x/menit

c. Pernafasan : 35x/menit

d. Suhu : 35 oC

2. Antropometri

a. Berat badan : 2000 gram

Page 12: ASUHAN KEBIDANAN (ASKEB) BAYI BARU LAHIR (BBL)

b. Panjang badan : 45 cm

c. Lingkar kepala : 28 cm

d. Lila : 8 cm

3. Refleks

a. Moro : ada tapi belum baik menggerakkan tangannya

ke atas dan ke bawah lambat

b. Roating : ada tetapi belum baik, bayi dapat mencari

sumber rangsangan dengan lambat

c. Isap : ada, tapi masih lemah

4. Menangis : pada saat pertama kali keluar, bayi menangis

tetapi masih lemah

5. Kepala :

a. Simetris : bentuknya simetris kanan dan kiri

b. UUB : ada, bentuk layang-layang

c. UUK : ada, bentuknya segitiga

6. Mata

a. Posis : simetris kanan dan kiri

b. Kotoran : tidak ada kotoran dimata

c. Perdarahan : tidak ada perdarahan

7. Hidung

a. Lubang : ada lubang hidung

b. Cuping hidung : tidak ada pernafasan cuping hidung

c. Keluaran : terdapat lendir pada lubang

8. Mulut

a. Simetris : simetris atas dan bawah

b. Palatum : tidak ada labiospallatoskizim

c. Bibir : tidak labioskizis

d. Gusi : ada, atas dan bawah. Berwarna merah muda

Page 13: ASUHAN KEBIDANAN (ASKEB) BAYI BARU LAHIR (BBL)

9. Telinga

a. Simetris : simetris kanan dan kiri

b. Daun telinga : ada kanan dan kiri

c. Lubang telinga : ada kanan dan kiri

d. Cairan : tidak ada cairan yang keluar dari telinga

10. Leher

a. Kelainan : tidak ada kelainan

b. Pergerakan : dapat digerakkan kanan dan kiri

11. Dada

a. Pergerakan : lemah

b. Bunyi nafas : teratur, tetapi lemah

c. Bunyi jantung : lemah

12. Perut

a. Bentuk : simetris

b. Bising usus : ada

c. Kelainan : tidak ada kelainan

13. Tali pusat

a. Pembuluh darah : terdapat 2 arteri dan 1 vena

b. Pedarahan : tidak ada perdarahan

c. Kelainan tali pusat: baik, tidak ada kelainan

14. Kulit

a. Warna : biru pucat

b. Turgor : pucat, elastis

c. Lanugo : ada, sedikit

d. Verik caseosa : ada

15. Punggung

a. Bentuk : simetris

b. Kelainan : tidak ada kelainan

Page 14: ASUHAN KEBIDANAN (ASKEB) BAYI BARU LAHIR (BBL)

16. Ekstremitas

a. Bagian atas :

1) Tangan : jari-jari tangan lengkap, agak pucat

2) Akral : pada ujung-ujung akral tampak pucat dan

dingin

b. Bagian bawah :

1) Kaki : jari-jari kaki lengkap tapi agak pucat

2) Kelainan : tidak ada kelainan

3) Pergerakan : lambat dan sedikit lemah

17. Genetalia

a. Scrotum : ada

b. Testis : ada, sudah turun masuk scrotum

c. Penis : ada, panjang 2,5 cm

d. Kelainan : tidak ada kelainan

II. INTERPRETASI DATA DASAR

1. Diagnosa

Bayi baru lahir spontan cukup bulan dengan BBLR

Dasar :

a. Bayi baru lahir BBLR disertai dengan asfiksia ringan pada tanggal 26

Ferbruari 2007

b. Suhu tubuh : 35 oC

Apgar : 6/10

BB : 2000 gram

PB : 45 cm

DJJ : 100 x/menit

Ekstremitas : kebiruan

Bayi menangis : lemah

Lila : 8 cm

Page 15: ASUHAN KEBIDANAN (ASKEB) BAYI BARU LAHIR (BBL)

Akral tampak pucat dan dingin pergerakan bayi lambat

2. Masalah

Gangguan pada aktivitas dan terjadi hipotermi

Dasar :

a. Tangan dan kaki tampak pucat

b. Pergerakan lambat dan lemah

c. Pada bagian akral tampak pucat dan dingin

3. Kebutuhan

Memberikan perbaikan suhu pada bayi dengan diberi kehangatan dan

diberikan rangsangan taktil

Dasar :

b. Pengaturan suhu

c. Pergerakan ekstremitas

III. IDENTIFIKASI MASALAH POTENSIAL

Potensial terjadi :

1. Asfiksia

Dasar :

a. Bayi lahir dengan nafas megap-megap

b. Terdapat lendir pada lubang hidung

2. Ikterus

Dasar :

a. Bagian kulit bayi kuning

b. Bagian mata bayi kuning

3. Infeksi tali pusat

Dasar : Tali pusat masih basah

Page 16: ASUHAN KEBIDANAN (ASKEB) BAYI BARU LAHIR (BBL)

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN YANG MEMERLUKAN TINDAKAN

SEGERA DAN KOLABORASI

1. Membersihkan dan membebaskan jalan nafas dengan slem

2. Pemberian O2

3. Masukkan dalam inkubator

V. PERENCANAAN

1. Keringkan tubuh bayi secepatnya terutama bagian kepala

a. Ajarkan pada ibu teknik mengelap kepala yang benar

b. Jelaskan pada ibu tentang pentingnya mengeringkan kepala bayi

c. Evaluasi pemahaman ibu terhadap penjelasan petugas

2. Ganti kain yang basah secepatnya

a. Ajarkan pada ibu cara mengganti kain yang baik

b. Jelaskan pada ibu tentang pentingnya mengganti kain yang basah

c. Libatkan keluarga agar membantu aktifitas ibu

d. Evaluasi pemahaman ibu terhadap penjelasan petugas

3. Tutup kepala bayi

a. Ajarkan ibu untuk melindungi kepala bayi

b. Anjurkan ibu untuk menjaga suhu bayi

c. Evaluasi pemantauan ibu terhadap penjelasan petugas

4. Letakkan bayi dalam inkubator dengan suhu 37oC atau dengan

penghangatan lain

a. Jelaskan pada ibu tentang keadaan bayi

b. Anjurkan bayi bisa mendapat suhu yang cukup dengan pemanas yang

lain

c. Jelaskan pada ibu tentang metode kanguru

d. Evaluasi pemahaman ibu terhadap penjelasan petugas

5. Memberikan rangsangan taktil pada bayi

a. Jelaskan pada ibu tentang keadaan bayi

Page 17: ASUHAN KEBIDANAN (ASKEB) BAYI BARU LAHIR (BBL)

b. Anjurkan agar bayi bisa mendapat rangsangan

c. Evaluasi pemahaman ibu terhadap penjelasan petugas

6. Pemenuhan kebutuhan nutrisi (ASI)

a. Jelaskan pada ibu tentang pentingnya ASI

b. Ajarkan pada ibu untuk memberikan ASI secukupnya

c. Libatkan keluarga agar membantu aktivitas ibu

d. Evaluasi pemahaman ibu terhadap penjelasan petugas

7. Melakukan perawatan pada tali pusat

a. Jelaskan pada ibu tentang pentingnya perawatan tali pusat

b. Ajarkan pada ibu cara membersihkan atau merawat tali pusat

c. Evaluasi pemahaman ibu terhadap penjelasan petugas

VI. PELAKSANAAN

1. Keringkan tubuh bayi secepatnya terutama bagian kepala

c. Mengajarkan pada ibu teknik mengelap kepala yang benar, pengelapan

kepala dilakukan secara perlahan-lahan, pada waktu mengelap jangan

sampai terkena mata, karena dapat menyebabkan mata teriritasi

d. Menjelaskan pada ibu tentang pentingnya mengeringkan kepala bayi

pengeringan kepala pada bayi sangat mempengaruhi keadaan suhu

bayi, karena bayi pada umumnya sangat rentang dengan suhu dingin

e. Evaluasi pemahaman ibu terhadap penjelasan petugas yaitu mengerti

tentang pentingnya mengeringkan kepala bayi

2. Ganti kain yang basah secepatnya

a. Mengajarkan pada ibu cara mengganti kain yang baik yaitu dengan

cepat kita mengganti kain pada bayi. Terutama waktu bayi BAB atau

BAK karena dapat mempengaruhi keadaan suhu tubuh bayi

b. Menjelaskan pada ibu tentang pentingnya mengganti kain yang basah

akan mempengaruhi pertumbuhan atau keadaan suhu bayi

Page 18: ASUHAN KEBIDANAN (ASKEB) BAYI BARU LAHIR (BBL)

c. Melibatkan keluarga agar membantu aktifitas ibu dan membantu ibu

dalam mengganti kain bayi

d. Evaluasi pemahaman ibu terhadap penjelasan petugas tentang kenapa

ibu harus mengganti kain bayi yang basah

3. Tutup kepala bayi

a. Mengajarkan ibu untuk melindungi kepala bayi dengan menggunakan

topi karena kepala merupakan bagian yang paling terluas sehingga

potensial terjadi kehilangan panas. Jadi kepala bayi harus dilindungi.

Setiap habis mandi kepala harus di tutup

b. Mengajurkan ibu untuk menjaga suhu bayi dengan cara menjaga

keadaan bayi termasuk kepala bayi, kita harus menutup kepala bayi

agar bayi tidak kehilangan suhu

c. Evaluasi pemantauan ibu terhadap penjelasan petugas tentang menutup

kepala bayi

4. Letakkan bayi dalam inkubator dengan suhu 37oC

a. Menjelaskan pada ibu tentang keadaan bayi, keadaan bayi dengan

suhu 35oC pada bagian akral tampak pucat dan dingin sehingga bayi

harus dimasukkan ke inkubator. Memasukkan bayi ke inkubator agar

bayi tidak bertambah kehilangan suhu tubuh

b. Menganjurkan bayi bisa mendapat suhu yang cukup dengan pemanas

yang lain. Walaupun tidak ada inkubator ibu bisa membuat

penghangat sendiri dengan menggunakan lampu. Dengan jarak 60 cm

dengan lampu 60 watt. Karena bayi harus dijaga keadaan suhunya

c. Menjelaskan pada ibu tentang metode kanguru. Suhu tubuh bayi

dipertahankan agar tetap hangat dalam batas normal (36,5-37,5oC)

dengan menggunakan termomter. Jika suhu bayi kurang panas,

sedangkan fasilitas inkubator tidak ada, bayi dapat digendong dengan

cara kanguru oleh ibu, caranya dekatkan bayi dipelukan ibu dengan

Page 19: ASUHAN KEBIDANAN (ASKEB) BAYI BARU LAHIR (BBL)

erat. Jangan lupa bayi menggunakan baju yang tebal agar bayi tetap

hangat. Metode ini dapat dilakukan oleh ibu selama 24 jam.

d. Mengevaluasi pemahaman ibu terhadap penjelasan petugas tentang

cara menghangatkan bayi

5. Memberikan rangsangan taktil pada bayi

a. Menjelaskan pada ibu tentang keadaan bayi yaitu bayi bergerak lambat

jadi bayi tersebut harus diberi ransangan agar bayi dapat bergerak

b. Menganjurkan agar bayi bisa mendapat rangsangan bayi tersebut harus

dirangsang dengan rangsangan taktil diharapkan dengan rangsangan

ini bayi dapat terangsang dan dapat bergerak

c. Mengevaluasi pemahaman ibu terhadap penjelasan petugas

6. Pemenuhan kebutuhan nutrisi (ASI)

a. Menjelaskan pada ibu tentang pentingnya ASI bagi bayinya. Bahwa

ASI akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan bayi untuk

daya tahan tubuh terhadap infeksi. Jadi meskipun ASI belum keluar

bayi harus tetap menyusui untuk merangsang produksi ASI

b. Mengajarkan pada ibu untuk memberikan ASI atau menyusui yaitu

dengan membersihkan pada daerah payudara sebelum dan sesudah

menyusui yaitu dengan membersihkan payudara, menganjurkan ibu

untuk tetap menyusui bayinya, meskipun ASI belum keluar dan

menyusui bayi hendaknya mulut bayi masuk sampai areola mamae

c. Melibatkkan keluarga agar membantu aktivitas ibu dan memberi

dukungan semangat kepada ibu untuk tetap melakukan perawatan

d. Mengevaluasi pemahaman ibu terhadap penjelasan petugas yaitu

mengerti tentang pentingnya ASI bagi bayinya

7. Melakukan perawatan pada tali pusat

a. Menjelaskan pada ibu tentang pentingnya perawatan tali pusat yaitu

dengan perawatan tali pusat diharapkan tidak terjadi infeksi pada bayi.

Page 20: ASUHAN KEBIDANAN (ASKEB) BAYI BARU LAHIR (BBL)

Jika puntung tali pusat kotor, kita harus membersihkan dan keringkan

dengan kain bersih karena agar tidak terjadi infeksi

b. Mengajarkan pada ibu cara membersihkan atau merawat tali pusat

dengan cara membungkus puntung tali pusat atau mengoleskan cairan.

Oleskan alkohol atau betadine tetapi tidak dikompresi karena dapat

menyebabkan tali pusat

c. Mengevaluasi pemahaman ibu terhadap penjelasan petugas yaitu

mengerti tentang perawatan tali pusat

VII. EVALUASI

1. Ibu mengerti tentang pentingnya menjaga suhu tubu bayi

2. Ibu sudah dapat mengganti kain bayi yang basah dan mengerti tentang

pentingnya menjaga keadaan bayi

3. Ibu mengerti tentang teknik menyusui yang benar dan mengerti tentang

pentingnya ASI bagi bayinya

4. Ibu sudah dapat melakukan perawatan tali pusat dan menutup bagi agar

bayi tidak kehilangan suhu tubuh

5. Keluarga sudah melibatkan diri dengan memberikan bantuan kepada ibu

melakukan pekerjaan sehari-hari dan membantu ibu dalam mengganti kain

bayi yang basah

CATATAN PERKEMBANGAN

Tanggal : 27 Februari 2007 ( hari ke-2 setelah bayi lahir)

S : 1. Ibu mengatakan bayi menangis lemah

2. Ibu mengatakan jari dan kaki bayi terasa dingin dan tampak pucat

3. Ibu mengatakan ASI keluar tapi tidak banyak

4. Ibu mengatakan pergerakan bayi lambat

O : 1. Keadaan umum bayi lemah dengan

BB : 2000 gram dengan suhu : 35oC

Page 21: ASUHAN KEBIDANAN (ASKEB) BAYI BARU LAHIR (BBL)

2. Turgor kulit pucat

3. Pada ujung-ujung akral tampak pucat dan terasa dingin

4. Pergerakan bayi lambat dan sedikit lemah

5. Reflek bayi lambat

6. Keadaan tali pusat bayi kurang baik

7. Panjang badan 45 cm

8. DJJ : 100 x/menit

9. Bayi sedikit minum ASI

10. BAK dan BAB bayi tidak lancar atau tidak teratur

A : 1. Diagnosa

BBLR dengan BB 2000 gram dengan keluhan bayi menangis lemah

Dasar : a. Suhu bayi 35oC

b. Bagian akral bayi tampak pucat dan dingin

2. Masalah

Pergerakan bayi lambat

Dasar : bayi terlihat pasif

3. Kebutuhan

a. Masukkan bayi di inkubator, beri ASI

b. Lakukan rangsangan taktil

P : 1. Menjelaskan pada ibu tentang keadaan bayinya, dimana bayi

tersebut merasa dingin

2. Menganjurkan pada ibu agar bayi dimasukkan ke inkubator

3. Menganjurkan pada ibu agar memberikan ASI

4. menganjurkan pada ibu bahwa bayinya harus selalu dirangsang

Page 22: ASUHAN KEBIDANAN (ASKEB) BAYI BARU LAHIR (BBL)

CATATAN PERKEMBANGAN

Tanggal : 3 Maret 2007 (hari ke-7 setelah bayi lahir)

S : 1. Ibu mengatakan bayi mulai tidak menangis lagi

2. Ibu mengatakan pergerakan bayi tidak lambat

3. Ibu mengatakan ASI sudah keluar

O : 1. Keadaan umum bayi baik dengan sedikit aktivitas

2. Bayi merasa dingin

3. BB : 2100 gram

4. Turgor kulit tidak pucat lagi

5. Reflek bayi baik

6. BAK dan BAB bayi terlihat baik

A : 1. Diagnosa

Bayi 7 hari setelah lahir

Dasar : a. BB 2100 gram

b. Bayi sudah tidak menangis lagi tapi aktivitas masih

sedikit lemah

2. Kebutuhan

Memberikan ASI

P : 1. Menganjurkan pada ibu untuk tetap memberikan nutrisi yang baik

2. Menganjurkan pada ibu untuk menjaga suhu tubuh bayi

3. Menganjurkan pada ibu agar bayi tetap diberi ASI

CATATAN PERKEMBANGAN

Tanggal : 10 Maret 2007 (hari ke-14 setelah bayi lahir)

S : 1. Ibu mengatakan bayi tidak menangis lagi

2. Ibu mengatakan pergerakan bayi baik

3. Ibu mengatakan bayi sudah banyak minum ASI

Page 23: ASUHAN KEBIDANAN (ASKEB) BAYI BARU LAHIR (BBL)

O : 1. Keadaan umum bayi baik, bayi sudah mulai baik

2. Bayi tidak menangis lagi

3. ASI sudah banyak keluar dan bayi minum ASI secara adekuat

4. Tanda-tanda vital

TD : -

Pols : 100 x/menit

BB : 2500 gr

RR : 35 x/menit

Suhu : 37 0C

Lila : 9 cm

A : 1. Diagnosa

Bayi tidak menangis lagi

Dasar : a. Bayi sudah tidak merasa dingin BB mulai bertambah

b. Aktivitas bayi mulai membaik

2. Kebutuhan

Peningkatan gizi seimbang dan nutrisi

P : 1. Menjelaskan pada ibu keadaan bayinya sudah lebih baik

2. Menganjurkan pada ibu tetap memberikan ASI ekslusif

3. Menganjurkan pada ibu untuk membawa bayinya keposyandu untuk

melakukan imunisasi

Page 24: ASUHAN KEBIDANAN (ASKEB) BAYI BARU LAHIR (BBL)

DAFTAR PUSTAKA

Mochtar, R., 1998, Sinopsis Obstetri, EGC, Jakarta

Pusdiknakes, Dep.Kes., RI, 1992, Asuhan Kesehatan Anak Dalam Konteks Keluarga, Jakarta

Staf Pengajar IKA FKUI, 1985, Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak Jilid 3, Jakarta,