askeb bayi sehat dengan imunisasi campak

35
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI SEHAT TERHADAP By. Ny. S DI PUSKESMAS BOJONG RAWALUMBU BEKASI TAHUN 2016 Disusun Oleh : RATNA IMAS INDRIYANI NIM. 1409010 AKADEMI KEBIDANAN GEMA NUSANTARA

Upload: ratna-imas-indriyani-ratna-fadhilah-al-mumtazah

Post on 13-Jan-2017

798 views

Category:

Education


44 download

TRANSCRIPT

Page 1: askeb Bayi sehat dengan imunisasi campak

ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI SEHAT

TERHADAP By. Ny. S DI PUSKESMAS

BOJONG RAWALUMBU BEKASI

TAHUN 2016

Disusun Oleh :

RATNA IMAS INDRIYANI

NIM. 1409010

AKADEMI KEBIDANAN GEMA NUSANTARA

BEKASI

2016

Page 2: askeb Bayi sehat dengan imunisasi campak

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI SEHAT

TERHADAP By. Ny. S DI PUSKESMAS

BOJONG RAWALUMBU BEKASI

TAHUN 2016

Disusun Oleh:

RATNA IMAS INDRIYANI

NIM. 1409010

Di setujui dan disahkan oleh :

Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan

Anjani Khairunnisa, S.ST Andhyani Kiteswara, Am.KebNIK :0424108830 NIP: 19871123 200902 2001

ii

Page 3: askeb Bayi sehat dengan imunisasi campak

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyakit yang disebabkan oleh infeksi masih menjadi masalah kesehatan

di negara berkembang termasuk Indonesia. Penyakit infeksi merupakan

penyebab utama kematian anak. Penyakit infeksi yang cukup tinggi

memerlukan upaya pencegahan, salah satunya adalah imunisasi. Penyakit

yang Dapat Dicegah Dengan melakukan Imunisasi (PD3I) adalah

Tuberculosis, Hepatitis B, Difteri, Pertusis, Tetanus, Campak, dan Polio.

Imunisasi menjadi penting karena dapat melindungi dari berbagai penyakit

yang berbahaya. PD3I masih menyita perhatian yang salah satunya adalah

Penyakit Campak. Penyakit Campak dikenal dengan nama morbili, merupakan

penyakit yang sangat menular (infeksius) yang disebabkan oleh virus

golongan paramyxoviridae, RiboNucleic Acid (RNA), 90% anak yang tidak

kebal untuk terserang Penyakit Campak. Manusia diperkirakan satu-satunya

reservoir, walaupun monyet dapat terinfeksi tetapi tidak berperan dalam

penyebaran. Penularan terjadi melalui batuk, bersin (sekret hidung). Penularan

dapat terjadi 1-3 hari sebelum panas. (Chapter. 2015)

Penyakit campak adalah salah satu penyakit menular yang masih menjadi

masalah kesehatan pada bayi dan anak di Indonesia dan merupakan PD3I.

Penyakit ini tetap menjadi salah satu penyebab utama kematian di kalangan

anak-anak di dunia, meskipun tersedia vaksin yang aman dan efektif. Penyakit

ini umumnya menyerang anak umur di bawah 5 tahun (balita) akan tetapi

campak bisa menyerang semua umur. Pada tahun 2013, sekitar 145.700 orang

meninggal akibat campak, sekitar 400 kematian setiap hari atau 16 kematian

setiap jam dan sebagian besar terjadi pada anak-anak di bawah usia 5 tahun.

Sampai saat ini cara yang efektif untuk mencegah penyakit campak yaitu

dengan imunisasi. (WHO. 2015)

Page 4: askeb Bayi sehat dengan imunisasi campak

Program imunisasi campak di Indonesia dimulai pada tahun 1982. Dan

Indonesia telah  berkomitmen untuk  mencapai Eliminasi Campak pada tahun

2020. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk meningkatkan status kekebalan

pada  kelompok rentan dan  meningkatkan kekebalan masyarakat dengan 

melaksanakan Crash Program Campak di 183 Kabupaten/Kota di 28 provinsi

yang merupakan daerah berisiko tinggi  campak.

Kegiatan ini merupakan pemberian imunisasi campak kepada anak usia 9

bulan dan imunisasi ulang pada bayi usia 24 sampai 59 bulan tanpa

memperhatikan status imunisasi campak sebelumnya. Dengan demikian,

kekebalan masyarakat di daerah tersebut akan meningkat sehingga dapat

menurunkan kejadian penyakit campak. (Dinkes kab SAMBAS, 2016).

Faktanya pada awal 2016 ini sudah ada 102 kasus wabah penyakit campak

terjadi, untuk saat ini dalam upaya pencegahan KLB campak memang belum

tercapai. Hal tersebut disebabkan oleh semakin banyaknya masyarakat yang

menolak vaksinasi dengan alasan dilarang agama atau tidak percaya dengan

manfaat vaksin.

Ditambah lagi dengan asumsi masyarakat yang khawatir dengan adanya

vaksin palsu yang beredar saat ini, mengakibatkan semakin terhambatnya

pemberian imunisasi campak dengan adanya orangtua yang tidak mau

mengimunisasikan anaknya karena khawatir dengan kondisi anaknya apabila

sampai mendapatkan imunisasi campak dengan vaksin palsu. (Sumardiyani,

Windiyati Retno. 2016)

Maka dari itu, dengan memberikan asuhan kebidanan imunisasi dan

memberikan informasi dengan baik dalam upaya membantu tercapainya

imunisasi campak yang merata pada anak, diharapkan dapat membantu

mengurangi angka penyebaran penyakit campak tersebut.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk mengkaji

Asuhan Kebidanan pada Bayi sehat terhadap By.S di Puskesmas Bojong

Rawalumbu Bekasi Tahun 2016.

2

Page 5: askeb Bayi sehat dengan imunisasi campak

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Mampu memberikan asuhan kebidanan dengan menggunakan manajemen

yang tepat pada bayi sehat dengan imunisasi campak.

2. Tujuan Khusus

a. Mampu mengidentifikasi masalah dan melakukan analisa dari data

yang terkumpul dari bayi sehat dengan imunisasi campak.

b. Mampu menginterprestasikan data yang terkumpul baik dalam bentuk

diagnosa serta masalah dan kebutuhan pada bayi sehat degan imunisasi

campak.

c. Mampu mengidentifikasi diagnosa serta masalah potensial terhadap

bayi dengan imunisasi campak.

d. Mampu membuat rencana manajemen terhadap bayi sehat dengan

imunisasi campak.

e. Mampu mengimplementasikan rencana tindakan yang dibuat untuk

bayi sehat dengan imunisasi campak.

f. Mampu mengevaluasi sejauh mana tingkat keberhasilan rencana

manajemen yang telah dicapai terhadap bayi sehat dengan imunisasi

campak.

C. Manfaat

1. Bagi Institusi Pendidikan (Akademi Kebidanan Gema Nusantara)

Sebagai dokumentasi dan bahan perbandingan antara teori yang

didapatkan dipendidikan terhadap bayi sehat dengan imunisai campak.

2. Bagi Lahan Praktek (Puskesmas Bojong Rawalumbu)

Menambah wawasan dan pengetahuan tenaga kesehatan khususnya bidan

dalam menangani asuhan kebidanan pada bayi sehat dengan imunisasi

campak, sehingga dapat meningkatkan pelayanan kesehatan.

3

Page 6: askeb Bayi sehat dengan imunisasi campak

3. Bagi Penulis

Menambah wawasan dan pengetahuan serta pengalaman tentang asuhan

kebidanan pada bayi sehat dengan imunisasi campak, serta sebagai

penerapan ilmu yang telah didapat.

4. Bagi Orang Tua/Bayi Sehat

Dapat meningkatkan pengetahuan orangtua mengenai informasi dan

pentingnya imunisasi campak terhadap bayinya.

4

Page 7: askeb Bayi sehat dengan imunisasi campak

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Pengertian

Imunisasi berasal dari kata “immune” artinya kebal. Imunisasi berarti

mengebalkan , memberi kekebalan pasif (diberi antibody) yang sudah jadi

seperti hepatitis B imunoglobin pada bayi yang lahir dari ibu dengan hepatitis

B, sedanngkan vaksinasi berasal dari kata “vaccine” yaitu zat yang dapat

merangsang timbulnya kekebalan aktif seperi BCG, Polio, DPT, Hepatitis B

dan lain-lain

Imunisasi sesungguhnya adalah pemindahan atau transfer antibody

(immunoglobin) secara pasif. sementara vaksinasi adalah pemberian vaksin

atau antigen (kuman atau bagian kuman yang dilemahkan) yang dapat

merangsang pembentukan imunitas (antibody) di dalam tubuh. (Sunarti.

2012 : 9)

Imunisasi adalah suatu cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang

secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga bila kelak ia terpapar dengan

penyakit tersebut tidak akan menderita penyakit tersebut. (Kemenkes RI.

2004)

Imunisasi merupakan usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak

dengan memasukkan vaksin ke dalam tubuh, agar tubuh membuat zat anti

body untuk mencegah terhadap penyakit tertentu. Sedangkan yang dimaksud

dengan vaksin adalah bahan yang dipakai untuk merengsang pembentukan zat

anti yang dimasukkan ke dalam tubuh melalui suntikan (misalnya vaksin

BCG, DPT, Campak) dan melalui mulut (misalnya vaksin polio). (Hidayat, A.

Aziz Alimul. 2008 : 54)

B. Tujuan Imunisasi

Tujuan imunisai adalah agar anak menjadi kebal terhadap penyakit,

sehingga dapat menurunkan angka morbilitas dan mortalitas, serta dapat

Page 8: askeb Bayi sehat dengan imunisasi campak

mengurangi kecacatan akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.

(Hidayat, A. Aziz Alimul. 2008 : 54)

C. Etiologi Penyakit Campak

Penyebab penyakit ini menurut Rampengan dan Laurentz adalah sejenis

virus yang tergolong dalam famili Paramyxovirus yaitu jenis genus virus

morbili.

Virus ini sangat sensitive terhadap panas dan dingin, dan dapat

diinaktifkan pada suhu 30°C dan -20°C, sinar ultraviolet, eter, tripsin dan

betapropiolakton. Sedang formalin dapat memusnahkan daya infeksinya tetapi

tidak mengganggu aktivitas komplemen. Penyakit ini dapat disebarkan

melalui udara.

(Permatasari, Tika. 2015)

D. Jenis-jenis Imunisasi

Imunisasi dasar adalah imunisasi pertama yang perlu di berikan pada

semua orang , terutama bayi dan anak sejak lahir untuk melindungi tubuhnya

dari penyakit yang berbahaya.

1. Imunisasi BCG

Imunisasi yang di berikan untuk menimbulkan kekebalan aktif

terhadap penyakit tuberkulosis (TBC), yaitu penyakit paru-paru yang

sangat menular.

2. Imunisasi DPT, HB, HiB

DPT merupakan imunisasi dengan memberikan vaksin yang

mengandung racun kuman difteri yang telah di hilangkan sifat racunnya

akan masih dapat merangsang pembentukan zat anti (toxoid).

Imunisasi hepatitis B merupakan imunisasi yang digunakan untuk

mencegah terjadinya penyakit hepatitis. Kandungan vaksin ini adalah

HbsAg dalam bentuk cair. (Hidayat, A. Aziz Alimul. 2008 : 56)

6

Page 9: askeb Bayi sehat dengan imunisasi campak

Imunisasi HiB (haemophilus influenzae tipe B) merupakan imunisasi

yang diberikan untuk mencegah terjadinya penyakit influenza tipe b.

Vaksin ini adalah bentuk polisakarida murni (PRP: purified capsular

polysacharide) kuman H.influenzae tipe b.

Antigen dalam vaksin tersebut dapat dikonjugasi dengan protein-

protein lain, seperti toksoid tetanus (PRP-T), toksoid difteri (PRP-D atau

PRPCR50), atau dengan kuman menongokokus (PRP-OMPC). (Hidayat,

A. Aziz Alimul. 2008 : 59)

3. Imunisasi Polio

Imunisasi yang di berikan untuk menimbulkan kekebalan terhadap

penyakit poliomielitis, yaitu penyakit radang yang menyerang saraf dan

dapat mengakibatkan lumpuh kaki.

4. Imunisasi Campak

Imunisasi yang di gunakan untuk mencegah terjadinya penyakit

campak pada anak karena penyakit ini sangat menular. Imunisasi ini di

berikan untuk menimbulkan kekebalan aktif terhadap penyakit campak

(morbili/meales).

5. Imunisasi Hapatitis B

Imunisasi ini di berikan untuk menimbulkan kekebalan aktif terhadap

penyakit hepatitis b, yaitu penyakit infeksi yang dapat merusak hati.

Imunisasi yang di gunakan untuk mencegah terjadinya penyakit hepatitis,

yang kandungannya adalah HbsAg dalam bentuk cair.

(Maryuani, Anik. 2010 : 215-221)

E. Jenis-jenis Vaksin

Menurut Prof. Dr. Hariyono Suyitno dr.Sp A (K) dalam buku pedoman

imunisasi di Indonesia (2008) pada dasarnya vaksin dibagi menjadi dua jenis,

yaitu :

7

Page 10: askeb Bayi sehat dengan imunisasi campak

1. Live attenuated (kuman atau virus hidup yang dilemahkan

2. Inactivated (kuman, virus atau komponennya yang dibuat tidak aktif)

(Sunarti. 2012 : 45)

F. Dosis, Jumlah dan Waktu Pemberian Serta Efek Samping

1. BCG

Umur : 0 – 11 bln

Dosis : 0,05 cc

Cara : Intrakutan, lengan kanan

Jumlah suntikan : Satu kali

Efek samping :

a. Reaksi normal

Bakteri BCG ditubuh bekerja dengan sangat lambat. Setelah 2

minggu akan terjadi pembengkakan kecil merah di tempat penyuntikan

dengan garis tengah 10 mm.

Setelah 2 – 3 minggu kemudian, pembengkakan menjadi abses

kecil yang kemudian menjadi luka dengan garis tengah 10 mm, jangan

berikan obat apapun pada luka dan biarkan terbuka atau bila akan

ditutup gunakan kasa kering. Luka tersebut akan sembuh dan

meninggalkan jaringan parut tengah 3-7 mm.

b. Reaksi berat

Kadang terjadi peradangan setempat yang agak berat atau abses

yang lebih dalam, kadang juga terjadi pembengkakan di kelenjar limfe

pada leher / ketiak, hal ini disebabkan kesalahan penyuntikan yang

terlalu dalam dan dosis yang terlalu tinggi.

c. Reaksi yang lebih cepat

Jika anak sudah mempunyai kekebalan terhadap TBC, proses

pembengkakan mungkin terjadi lebih cepat dari 2 minggu, ini berarti

anak tersebut sudah mendapat imunisasi BCG atau kemungkinan anak

tersebut telah terinfeksi BCG.

8

Page 11: askeb Bayi sehat dengan imunisasi campak

2. DPT, HB, HiB (pentavalen)

Umur : 2 – 11 bln

Dosis : 0,5 cc

Cara : IM / SC, jumlah suntikan : 3 x

Selang pemberian : Minimal 4 minggu

Efek samping :

a. Panas

Kebanyakan anak akan menderita panas pada sore hari setelah

mendapat imunisasi DPT, tapi panas ini akan sembuh 1 – 2 hari.

Anjurkan agar jangan dibungkus dengan baju tebal dan dimandikan

dengan cara melap dengan air yang dicelupkan ke air hangat.

b. Rasa sakit di daerah suntikan

Sebagian anak merasa nyeri, sakit, kemerahan, bengkak.

c. Peradangan

Bila pembengkakan terjadi seminggu atau lebih, maka hal ini

mungkin disebabkan peradangan, mungkin disebabkan oleh jarum

suntik yang tidak steril karena :

1) Jumlah tersentuh

2) Sebelum dipakai menyuntik jarum diletakkan diatas tempat yang

tidak steril.

3) Sterilisasi kurang lama.

4) Pencemaran oleh kuman.

d. Kejang-kejang

Reaksi yang jarang terjadi sebaliknya diketahui petugas reaksi

disebabkan oleh komponen dari vaksin DPT.

3. Polio

Umur : 0 – 11 bln

Dosis : 2 tetes

Cara : Meneteskan ke dalam mulut

Selang waktu : Berikan 4 x dengan jarak minimal 4 minggu.

9

Page 12: askeb Bayi sehat dengan imunisasi campak

Efek samping :

Bila anak sedang diare ada kemungkinan vaksin tidak bekerja dengan

baik karena ada gangguan penyerapan vaksin oleh usus akibat diare berat.

5. Campak

Umur : 9 bln & 24 bulan

Dosis : 0, 5 cc

Cara : Suntikan secara IM di lengan kiri atas

Jumlah suntikan : 2 x dapat diberikan bersamaan dengan pemberian

vaksin lain tapi tidak dicampur dalam 1 semprit.

Efek samping : Panas dan kemerahan.

Anak-anak mungkin panas selama 1–3 hari setelah 1 minggu penyuntikan,

kadang disertai kemerahan seperti penderita campak ringan.

D. Tanda dan Gejala Campak

1. Gejala pertama adalah demam, lelah, batuk, hidung beringus, mata merah

dan sakit, dan terasa kurang sehat. Beberapa hari kemudian timbul ruam.

Ruam tersebut mulai pada muka, merebak ke tubuh dan berlanjut selama

4-7 hari.

2. Sampai sepertiga penderita campak mengalami komplikasi, yang termasuk

infeksi telinga, diare dan pneumonia, dan mungkin memerlukan rawat

inap. Kira-kira satu dari setiap 1000 penderita campak terkena ensefalitis

(pembengkakan otak).

(Health, Government. 2015)

E. Jadwal Pemberian Imunisasi

Tabel 2-1 Jadwal Pemberian Imunisasi

Vaksin Umur

HB0 0-7 hari

BCG, Polio 1 1 bulan

10

Page 13: askeb Bayi sehat dengan imunisasi campak

DPT-HB-Hib 1, Polio 2 2 bulan

DPT-HB-Hib 2, Polio 3 3 bulan

DPT-HB-Hib 3, Polio 4, IPV 4 bulan

CAMPAK 9 bulan

DPT, HB, Hib booster 18 bulan

CAMPAK booster 24 bulan

(Sumber : kesehatan ibu dan anak. 2015. Hal : 50)

F. Rantai Dingin

Rantai Dingin merupakan cara menjaga vaksin agar dapat digunakan

dalam keadaan baik atau tidak rusak, sehingga mempunyai kemampuan atau

efek kekebalan bagi penerimanya. Jika vaksin diluar temperature yang

dianjurkan maka akan mengurangi potensi kekebalannya.

Tabel 2-2 Potensi vaksin dalam temperatur

Vaksin 0-80c 35-370c

DPT 3-7 tahun 6 minggu

BCG 1 tahun

Dipakai dalam 1 kali kerja

Dibawah 20% dalam

3-14 hari

CAMPAK 2 tahun

Dipakai dalam 1 kali kerja

1 minggu

Dipakai dalam 1 kali

kerja

POLIO 6-12 bulan 1-3 hari

(Sumber : Ismoedijanto, 2003)

G. Pengobatan Penyakit Campak

Sistem kekebalan tubuh manusia secara alami akan melawan infeksi virus

ini, tapi jika komplikasi terjadi atau infeksi campak menjadi sangat parah,

mungkin diperlukan perawatan dan pengobatan campak di rumah sakit. Untuk

mempercepat proses pemulihan, terdapat beberapa hal yang bisa membantu:

1. Minum banyak air untuk mencegah dehidrasi.

11

Page 14: askeb Bayi sehat dengan imunisasi campak

2. Banyak istirahat dan hindari sinar matahari selama mata masi sensitif

terhadap cahaya.

3. Minum obat penurun demam, dan obat pereda sakit serta nyeri. Tapi

jauhkan aspirin jika usia anak di bawah 16 tahun.

(Alo Dokter. 2015)

12

Page 15: askeb Bayi sehat dengan imunisasi campak

BAB III

TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI/BALITA

DENGAN KASUS : Bayi Sehat

DI : Posyandu Flamboyan III

PADA : Tanggal : 02 Bulan 06 Tahun 2016

Waktu : 09.30 WIB

I. SUBJEKTIF

A. Identitas/Biodata

1. Biodata

Nama anak : By.S

Jenis kelamin : Perempuan

Tgl.lahir : 01-09-2015

Anak ke : I (SATU)

Nama Ayah : Tn.D Nama Ibu : Ny.S

Umur : 27 thn Umur : 26 thn

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan : SMA Pendidikan : SMP

Alamat : Rawalumbu Alamat : Rawalumbu

2. Riwayat Kesehatan

Ibu mengatakan bayinya sehat.

3. Imunisasi

BCG : 11-10-2015 Campak : 02-06-2016

DPT I : 11-11-2015 Hepatitis I : 11-11-2015

DPT II : 11-12-2015 Hepatitis II : 11-12-2015

Page 16: askeb Bayi sehat dengan imunisasi campak

DPT III : 07-01-2016 Hepatitis III : 07-01-2016

Polio : 11-10-2015, 11-11-2015, 11-12-2015, 07-01-2016

B. Pola Kebutuhan Dasar

1. Nutrisi : Bayi diberi ASI dan MP-ASI

2. Eliminasi : BAB 1X/hari, BAK 5-6X/hari

3. Personal hygiene

Mandi Sebelum : Pagi, pukul 07.00 WIB

Mandi Sesudah : Sore, pukul 16.00 WIB

4. Istirahat

Sebelum : Siang, ± 4 jam

Sesudah : Sore, ± 8 jam

5. Aktivitas : Bayi aktif sesuai usia

II. OBJEKTIF

A. Pemeriksaan Fisik

1. Kajian fisik

Suhu : 36,60c Nadi : 138 x/m

Pernafasan : 56 x/m BB : 4,7 kg

Tinggi Badan : 58 cm

2. Keadaan umum

Kesehatan umum : Baik

Bentuk Badan : Normal

Kebersihan : Bersih

Kepala : Normal, tidak ada kelainan

Wajah : Normal, tidak ada lesi Rambut : Hitam

Mata : Normal Hidung : Simetris, Normal

Mulut : Normal, Bersih Telinga : Simetris, Normal

Leher : Normal, tdk ada pembengkakan vena jugularis,

kelenjar getah bening

Dada : Normal, Jantung lub-dub Paru-paru Normal

14

Page 17: askeb Bayi sehat dengan imunisasi campak

Abdomen : Normal, tidak ada hernia umbilikalis

Genetalia : Normal, tidak ada kelainan

Anus : (+) Positif

3. Laboratorium : Tidak dilakukan

III.ANALISA DATA

Diagnosa : By.S usia 9 Bulan 1 hari dengan imunisasi campak

Masalah : Tidak ada

Kebutuhan : Tidak ada

IV. PERENCANAAN (PLANING)

1. Menjelaskan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan yaitu suhu : 36,60c, Rr :

56 x/m, N : 138 x/m, BB : 4,7 kg, TB : 58 cm bahwa bayinya dalam keadaan

sehat. Ibu mengerti tentang hasil pemeriksaan.

2. Menjelaskan kepada ibu tentang kegunaan imunisassi campak untuk

mencegah penyakit campak. Ibu mengerti tentang kegunaan imunisai

campak.

3. Menyiapkan peralatan yang akan digunakan seperti kapas alcohol, vaksin

imunisasi, spuit. Alat telah dipersiapkan.

4. Memberitahu ibu bahwa bayinya akan disuntikkan imunisasi campak di

lengan kiri secara IM dengan dosis 0,5 cc. ibu menngerti dan imunisassi

telah diberikan.

5. Memberitahu ibu tentang efek samping setelah penyuntikkan imunisassi

campak biasanya anak panas, kadang disertai kemerahan pada tempat

penyuntikkan. Ibu mengerti mengenai efek samping imunisassi campak.

6. Memberikan ibu syrup paracetamol untuk diminumkan kebayinya dengan

aturan 2x1 sendok obat agar bayi tidak demam. Ibu bersedia untuk

meminumkan syrup paracetamol kebayinya.

7. Menganjurkan ibu untuk tetap memberikan ASI dan berikan makanan

tambahan yang lebih padat kepada bayinya seperti bubur nassi, nasi TIM

dan nasi lembek. Ibu bersedia mengikuti anjuran bidan.

15

Page 18: askeb Bayi sehat dengan imunisasi campak

8. Menganjurkan ibu untuk datang kembali tangal 02-09-2017 untuk

imunisasi booster. Ibu bersedia untuk dating kembali sesuai tanggal yang

telah ditetapkan untuk imunisasi bayinya.

16

Page 19: askeb Bayi sehat dengan imunisasi campak

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam asuhan kebidanan pada bayi sehat terhadap By.S asuhan kebidanan

diberikan sesuai dengan asuhan kepada semua bayi sehat. Asuhan kebidanan

pada bayi sehat terhadap By.S dilakukan pengambilan data subjektif yaitu

anamnesa seperti riwayat kesehatan, riwayat imunisasi, riwayat penyakit

sekarang didapatkan hasil By.S datang untuk imunisasi bayinya.

Pengambilan data objektif pada bayi sehat terhadap By.S yaitu

pemeriksaan tanda-tanda vital, timbang berat badan, ukur tinggi badan dan

pemeriksaan fisik.

Maka dengan ini, sesuai dengan materi di atas dapat disimpulkan bahwa

diagnosis kebidanan yang didapatkan yaitu By.S usia 9 bulan 1 hari dengan

imunisasi Campak.

Rencana asuhan pada bayi sehat terhadap By.S yaitu jelaskan pada ibu

pemeriksaan bayinya, jelaskan pada ibu tentang kegunaan imunisasi Campak,

siapkan peralatan yang akan digunakan, beritahu ibu bahwa akan dilakukan

penyuntikan, lakukan penyuntikan, beritahu ibu tentang efek samping

imunisasi Campak, anjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi

seimbang, anjurkan ibu untuk tetap memberikan ASI kepada bayinya dan

menganjurkan untuk memberikan makanan tambahan, beritahu ibu untuk

kunjungan ulang.

Implementasi (pelaksanaan) dari rencana asuhan pada bayi sehat terhadap

By.S yaitu menjelaskan hasil pemeriksaan bahwa bayinya dalam keadaan

sehat; menjelaskan pada ibu kegunaan imunisasi Campak yaitu untuk

mencegah penyakit campak; menyiapkan peralatan seperti kapas alkohol,

spuit, dan vaksin Campak, memberitahu ibu bahwa bayinya akan disuntik

imunisasi, melakukan penyuntikan di lengan kiri secara Intramuskuler (IM)

Page 20: askeb Bayi sehat dengan imunisasi campak

dengan dosis 0,5 cc, menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan

dengan gizi seimbang seperti nasi, sayur-mayur, lauk pauk, dan buah-buahan,

Page 21: askeb Bayi sehat dengan imunisasi campak

menganjurkan pada ibu untuk tetap memberikan ASI dan memberikan

makanan tambahan yang lebih padat seperti bubur nasi, nasi TIM, dan nasi

lembek, dan mennganjurkn ibu kunjungan ulang untuk dilakukan imunisasi

lajutan sesuai jadwal dan usia bayinya.

Evaluasi dari pelaksanaan asuhan yang telah dilakuakan ibu mengerti hasil

pemeriksaan bayinya, penyuntikan telah dilakukan, ibu bersedia mengikuti

anjuran bidan, dan ibu berjanji akan melakukan kunjungan ulang untuk

imunisasi lanjutan.

Dalam praktek pemeriksaan bayi sehat tidak ada kesenjangan praktek dan

teori, kurangnya pengetahuan akan imunisasi dapat membuat banyak bayi

tidak diimunisasi dan menderita penyakit menular.

B. Saran

1. Bagi institusi pendidikan

a. Mampu meningkatkan sarana dan prasarana yang dapat membantu

mahasiswa dalam meningkatkan di bidang teori dan praktek mengenai

bayi sehat.

b. Mampu memperhatikan kualitas dan pendidikan dengan tetap

membimbing dan mengarahkan mahasiswa dengan membekali

keterampilan yang cukup dan juga ditunjang sarana yang memadai dari

lahan praktek yang sudah menerapkan asuhan kebidanan secara

komprehensif mengenai bayi sehat.

c. Sebagai dokumentasi dan bahan perbandingan untuk penelitian

selanjutnya mengenai bayi sehat.

2. Bagi lahan praktek

Pelayanan sudah dilakukan cukup baik, hendaknya hal-hal baik dapat

dipertahankan dan yang masih kurang dapat diperbaiki, sehingga

komplikasi yang mungkin terjadi dapat dihindari pada bayi sehat.

18

Page 22: askeb Bayi sehat dengan imunisasi campak

3. Bagi Mahasiswa

Mahasiswa diharapkan dapat menggunakan kesempatan belajar

didalam praktek dengan baik dan dapat mengambil ilmu yang mungkin

tidak didapatkan di institusi pendidikan.

Mahasiswa sebagai calon bidan harus dapat mengantisipasi

kemungkinan masalah yang akan ditimbulkan dalam melakukan Asuhan

Kebidanan pada bayi sehat, mendokumentasikan semua tindakan dan

perkembangan yang terjadi pada bayi sehat serta bertindak sistematis dan

berkesinambungan dalam malakukan Asuhan Kebidanan.

4. Bagi Orang tua Bayi

Diharapkan orangtua bersedia untuk melanjutkan imunisasi lanjutan untuk

bayinya dan memberikan ASI kepada bayinya secara adekuat.

19

Page 23: askeb Bayi sehat dengan imunisasi campak

DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, A. Aziz Alimul. 2008. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak untuk

Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika

Ismoedijanto. 2003. Pengembangan Prakti Imunisasi pada Anak. Surabaya:

Pertemuan Ilmiah Tahunan I Perkani.

Sunarti. 2012. Pro kontra imunisasi. Yogyakarta: hangar creator

Maryuani, Anik. 2010. Ilmu Kesehatan Anak Dalam Kebidanan. Jakarta : Trans

Info Media.

Kemenkes RI. 2014. Profil Kesehatan Indonesia 2013. Jakarta : Kemenkes RI

Chapter. 2015. Latar belakang neonatal. http: //repository. usu. ac.

id/bitstream/123456789/30984/4/Chapter%20I.pdf. diakses pada tanggal 01

Agustus 2016

Depkes RI. 2015. Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta : Kemenkes RI

Health, Government. 2015 . lembar Fakta Penyakit Menular. http://www.mhcs.

health.nsw.gov.au, diakses pada tanggal 01 Agustus 2016

Permatasari, Tika. 2015. Imunisasi Campak. http://cufing.blogspot.co

.id/2015/01/lp-imunisasi-campak.html, diakses pada tanggal 02 Agustus 2016

Alo Dokter. 2015. Pengertian Campak. http://www.alodokter.com/campak/,

diakses pada tanggal 03 Agustus 2016

Box, Meta. 2016. Info Imunisasi. http://infoimunisasi.com/vaksin/definisi-vaksin/,

diakses pada tanggal 03 Agustus 2016

20

Page 24: askeb Bayi sehat dengan imunisasi campak

Sumardiyani, Windiyati Retno. 2016. Vaksin Palsu Resahkan Orang Tua.

http://www.pikiran-rakyat.com/jawa-barat/2016/06/27/vaksin-palsu-resahkan-

orang-tua-373096, diakses pada tanggal 03 Agustus 2016

DINKES KAB SAMBAS. 2016. Menkes camnangkan Crash Program Campak

Diintegrasikan Bulan Pemberian Kapsul Vitamin A dan Obat Cacing.

http://dinkes.sambas.go.id/index.php/info-berita/384-menkes-canangkan-crash

-program-campak-diintegrasikan-bulan-pemberian-kapsul-vitamin-a-dan-obat-

cacing, diakses pada tanggal 14 Agustus 2016

21