asuhan kebidanan akseptor kb implan

19
ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA BERENCANA PADA NY. S. CALON AKSEPTOR IUD COOPER T 380A DI BPS WAHYU HARDANI WALIKUKUN NGAWI Disusun Oleh : Nur Malisa Kusuma Ningrum A 2010182

Upload: s1mb4h

Post on 01-Dec-2015

65 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Asuhan Kebidanan Akseptor Kb Implan

ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA BERENCANA

PADA NY. S. CALON AKSEPTOR IUD COOPER T 380A

DI BPS WAHYU HARDANI WALIKUKUN NGAWI

Disusun Oleh :

Nur Malisa Kusuma Ningrum

A 2010182

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

STIKES ‘AISYIYAH SURAKARTA

2012

Page 2: Asuhan Kebidanan Akseptor Kb Implan

ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA BERENCANA

PADA NY. S. CALON AKSEPTOR IUD COOPER T 380A

DI BPS WAHYU HARDANI WALIKUKUN NGAWI

Tanggal Masuk : 31 Agustus 2012

Waktu : 16.15 WIB

I. PENGKAJIAN

Tanggal : 31 Agustus 2012

Waktu : 16.16 WIB

A. Data Subjektif

1. Identitas Penanggungjawab

Isteri Suami

Nama

Umur

Suku/Bangsa

Agama

Pendidikan

Pekerjaan

Penghasilan

: Ny. N

: 30 tahun

: Jawa/Indonesia

: Islam

: SMU

: IRT

: -

Tn. S

34 tahun

Jawa/Indonesia

Islam

SD

Wiraswasta

Rp. 850.000,00

Alamat : Widodaren Kidul

2. Alasan Datang

Ibu mengatakan ingin menggunakan kontrasepsi yang jangka

panjang

3. Data kebidanan

a. Riwayat menstruasi

Menarche

Siklus

Lamanya

Teratur/tidak

:

:

:

:

12 tahun

± 28 hari

5 – 6 hari

Teratur

Page 3: Asuhan Kebidanan Akseptor Kb Implan

Banyaknya

Konsistensi

Warna

Dismenohrea

:

:

:

:

2 – 3 X ganti tecco/hari

Cair kadang disertai gumpalan

Merah kehitaman

Tidak

b. Riwayat Perkawinan

Menikah

Usia menikah

Lama pernikahan

Satus pernikahan

:

:

:

:

1 kali

20 tahun (isteri), 24 tahun (suami)

10 tahun

Sah, masing-masing hanya memiliki 1 pasangan

c. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu

Kehamilan Persalinan Nifas

GPA UK Kompli kasi Jenis Penolong Kompli

kasi Keadaan Anak Perdarahan Laktasi Kompli kasi

G1P 39 mg10 mg40 mg

---

Spontan-

Spontan

Bidan-

Bidan

---

Hidup, ♂, 9 tahun-

Hidup, ♂, 1 bulan

Normal-

Normal

Lancar-

Lancar

---

d. Riwayat kontrasepsi

Setelah menikah, ibu mengatakan tidak menggunakan alat

kontrasepsi karena ingin mempunyai anak dahulu. Setelah

kelahiran anak pertama, ibu menggunakan kontrasepsi suntik

tiga bulan Triclofem kurang lebih 5 tahun tidak ada keluhan

lalu berhenti karena ibu ingin punya anak lagi. Saat hamil anak

kedua, ibu mengalami keguguran. Ibu tidak menggunakan alat

kontrasepsi lagi sampai hamil ketiga. Setelah kelahiran anak

ketiga, ibu menginginkan kontrasepsi yang jangka panjang dan

kemudian ibu memilih AKDR.

4. Data kesehatan

a. Riwayat kesehatan sekarang

Ibu mengatakan sudah tidak mengeluarkan darah lagi setelah

melahirkan. Ibu mengatakan saat ini tidak sedang menderita

penyakit-penyakit :

Menular seperti : TBC, Hepatitis, HIV/AIDS

Page 4: Asuhan Kebidanan Akseptor Kb Implan

Menurun, seperti : hipertensi, diabetes melitus

Menahun, seperti : jantung

Ibu juga mengatakan tidak sedang menderita infeksi panggul.

b. Riwayat kesehatan yang lalu

Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit-penyakit :

Menular seperti : TBC, Hepatitis, HIV/AIDS

Menurun, seperti : hipertensi, diabetes

Menahun, seperti : jantung

Ibu belum pernah menjalani operasi dan pernah dirawat di

rumah sakit saat mengalami keguguran. Ibu belum pernah

menderita penyakit infeksi panggul.

c. Riwayat kesehatan keluarga

Ibu mengatakan di dalam keluarganya tidak ada yang memiliki

riwayat penyakit-penyakit :

Menular seperti : TBC, Hepatitis, HIV/AIDS

Menurun, seperti : hipertensi, diabetes melitus

Menahun, seperti : jantung

Dan tidak ada riwayat keturunan kembar.

5. Data kebiasaan sehari-hari

a. Nutrisi

Makan

Minum

:

:

3 kali/hari, porsi : 1 piring, jenis : nasi, sayur,

lauk, kadang-kadang ditambah buah

Tidak ada keluhan

5-6 gelas/hari, jenis : air putih, kadang-kadang

teh

Tidak ada keluhan

b. Eliminasi

BAK

BAB

:

:

3 – 4 kali/hari, konsistensi cair, warna kuning

jernih, tidak ada keluhan

1 – 2 kali/hari, konsistensi lunak, warna kuning,

bau khas, tidak ada keluhan

Page 5: Asuhan Kebidanan Akseptor Kb Implan

c. Istirahat

Tidur siang

Tidur malam

:

:

± 2 jam, tidak ada keluhan

± 8 jam, tidak ada keluhan

d. Aktivitas

Ibu mengatakan terbiasa melakukan pekerjaan rumah tangga,

seperti memasak, menyapu, mencuci dan lain-lain. Kadang-

kadang ibu juga dibantu oleh suaminya.

e. Personal hygiene

Mandi : 2 kali/hari

Gosok gigi : 2 kali/hari

Keramas : 3 kali /minggu

Ganti baju : 2 kali/hari

Keluhan : tidak ada

f. Pola seksual

Ibu mengatakan sudah jarang berhubungan seksual dengan

suaminya, kadang-kadang seminggu sekali atau seminggu dua

kali.

g. Data psikososial

1) Pribadi

Ibu mengatakan cemas karena akan dipasang IUD. Ibu

berharap semuanya dapat berjalan lancar dan tidak ada

masalah

2) Sosial

Suami dan keluarga mendukung sepenuhnya ibu untuk

menggunakan metode KB ini. Hubungan ibu dan keluarga

serta masyarakat baik.

3) Spiritual

Ibu mengatakan menjalankan kewajiban sholat 5 waktu dan

ibu berdoa semoga segala ssuatunya lancar.

B. Data Objektif

1. Pemeriksaan umum

Page 6: Asuhan Kebidanan Akseptor Kb Implan

Keadaan umum : baik

Kesadaran : compos mentis

Vital sign : TD : 120/80 mmHg R : 22 x/menit

N : 80 x/menit R : 36,5 oC

BB : 54 kg

TB : 152 cm

2. Pemeriksaan fisik

a. Kepala : bersih, hitam, bergelombang, tidak rontok,

distribusi rambut merata.

Wajah : bersih, tampak cemas, tidak ada oedema, tidak

ada kelainan.

Mata : simetris, tidak ada kotoran, konjungtiva merah

muda, sklera tidak ikterik.

Hidung : simetris, tidak ada sekres abnormal, tidak ada

polip, tidak ada nyeri tekan

Mulut : simetris, bibir tidak kering, tidak pecah-pecah,

tidak sumbing, tidak ada kelainan, lidah berwarna

merah muda, bersih, tidak ada caries, tidak ada

somaricis.

Telinga : simetris, bersih, tidak ada serumen abnormal,

tidak ada nyeri tekan.

b. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan kelenjar

limfe, tidak ada nyeri tekan

c. Dada : simetris, bersih tidak ada retraksi dinding dada,

payudara simetris, tidak ada nyeri tekan, tidak ada

massa abnormal, ASI keluar lancar, puting susu

menonjol.

d. Abdomen : tidak ada luka bekas operasi, tidak ada nyeri

tekan, uterus sudah tidak teraba, terdapat bising

usus.

Page 7: Asuhan Kebidanan Akseptor Kb Implan

e. Generalia : Tidak terdapat pengeluaran lochea, tidak ada

oedema, tidak ada varices, tidak ada pembesaran

bartholini.

f. Anus : berlubang, tidak ada oedema, tidak ada hemoroid

g. Ekstremitas atas : normal, jari-jari lengkap, tidak ada oedema,

tidak ada kelainan

Ekstremitas bawah : normal, jari-jari lengkap, tidak ada

oedema, tidak ada varices, tidak ada kelainan,

reflek pacella kanan dan kiri (x)

II. INTERPRETASI DATA

Tanggal : 31 Agustus 2012

Waktu : 16.18 WIB

Diagnosa kebidanan :

Ny. S. Umur 30 tahun P2A, cairan akseptor IUD Coopert 380A.

Dasar

Subjektif :

- Ibu mengatakan ingin menggunakan alat kontrasepsi jangka panjang

dan memilih IUD.

- Ibu mengatakan tidak sedang menderita penyakit infeksi panggul.

- Ibu mengatakan cemas karena akan dipasang IUD.

Objektif

- Keadaan umum : baik

Kesadaran : compos mentis

Vital sign :

TD : 120/80 mmHg

N : 80 x/menit

R : 22 x/menit

S : 36,5 oC

Page 8: Asuhan Kebidanan Akseptor Kb Implan

- Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik.

- Abdomen : Tidak ada luka bekas operasi, tidak ada nyeri

tekan, uterus sudah tidak teraba, terdapat bising

usus.

- Genetalia : tidak terdapat pengeluaran lochea, tidak ada

oedema, tidak ada varices, tidak ada pembesaran

kelenjar bartholini.

III. DIAGNOSA POTENSIAL

Tidak ada

IV. ANTISIPASI

Tidak dilakukan

V. PERENCANAAN

Tanggal : 31 Agustus 2012

Waktu : 16.19 WIB

1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan dan persilahkan klien

mengajukan pertanyaan. Berikan konseling pra pemasangan IUD

R : Agar klien mengetahui apa yang akan dilakukan dan tidak cemas

lagi.

2. Lakukan informed consent

R : Sebagai bukti persetujuan dilakukan tindakan

3. Siapkan alat

R : Agar pemasangan berjalan dengan lancar

4. Laksanakan langkah-langkah pemasangan IUD Cooper T. 380 A

R : Untuk memasang IUD Cooper T 380 A pada ibu

5. Beri terapi antibiotik dan analgetik

R : Sebagai pengurang rasa nyeri

6. Anjurkan ibu untuk minum obat sesuai dengan terapi yang diberikan

R : Agar ibu tidak nyeri

Page 9: Asuhan Kebidanan Akseptor Kb Implan

7. Berikan konseling pasca pemasangan IUD

R : Agar ibu tahu hal-hal apa saja yang harus diperhatikan.

8. Beritahu ibu kapan harus kembali untuk kontrol

R : Agar ibu tahu kapan ia harus kembali untuk kontrol.

VI. PELAKSANAAN

Tanggal : 31 Agustus 2012

Waktu : 16.20 WIB

1. Memberikan konseling pra pemasangan IUD dan menjelaskan

prosedur yang akan dilakukan

a. Menjelaskan keefektifan AKDR

Sangat penting dan berjangka panjang, dapat sampai 10 tahun

b. Keuntungan

1) Sangat efektif, karena tidak perlu mengingat-ingat.

2) Tidak mempengaruhi hubungan seksual.

3) Tidak ada efek samping horminal.

4) Tidak mempengaruhi ASI

5) Dapat digunakan sampai menopause.

6) Membantu mencegah kehamilan ektopia.

c. Kerugian

1) Efek samping yang umum terjadi :

- Perubahan siklus haid (umumnya pada 3 bulan pertama)

- Haid lebih lama dan banyak

- Perdarahan (spotting) antar menstruasi

2) Tidak mencegah IMS

3) Memerlukan tenaga medis yang terlatih

4) Klien tidak dapat melepas benangnya sendiri

5) Memerlukan pemeriksaan pelvik.

6) Perempuan harus memeriksa posisi benang AKDR dari waktu

ke waktu.

d. Yang dapat menggunakan IUD

Page 10: Asuhan Kebidanan Akseptor Kb Implan

1) Usia reproduktif

2) Nulipara

3) Menginginkan kontrasepsi jangka panjang

4) Menyusui dan menginginkan kontrasepsi

5) Setelah melahirkan dan tidak menyusui

6) Setelah mengalami abortus dan tidak terlihat adanya infeksi

7) Sering lupa minum pil.

e. Yang tidak diperkenankan menggunakan IUD

1) Sedang hamil

2) Perdarahan pervaginam yang tidak diketahui penyebabnya

3) Sedang menderita infeksi alat genital

4) Tiga bulan terakhir sedang mengalami PRP atau abortus

5) Penyakit trofoblas yang ganas

6) Kanker alas genital

7) Ukuran rongga rahim kurang dari 5 cm.

f. Menjelaskan prosedur singkat pemasangan IUD

IUD akan dipasang dalam rahim ibu dan akan dimasukkan dengan

bantuan alat. Ibu tidak perlu cemas.

2. Melakukan inform consent persetujuan untuk pemasangan IUD

3. Menyiapkan alat-alat yang dibutuhkan untuk pemasangan IUD

a. Bivlve speculum

b. Tenakulum

c. Sonde uterus

d. Forsep/korentang

e. Gunting panjang

f. Kom

g. Hand scoon

h. Cairan antiseptik (betadine)

i. Kasa steril

j. Sumber cahaya yang cukup (lampu)

k. IUD Cooper T 380 A yang masih belum rusak dan belum terbuka

Page 11: Asuhan Kebidanan Akseptor Kb Implan

l. Bengkok

m. Larutan chlorin 0,5%

n. Waskom

4. Melaksanakan langkah-langkah pemasangan IUD Copper T 380 A

a. Menjelaskan pada klien apa yang akan dilakukan

1) Menyampaikan pada klien kemungkinan akan merasa sedikit

tidak nyaman.

2) Memastikan klien telah mengosongkan kandung kemihnya.

b. Memposisikan pasien secara litotomi

Mencuci tangan dan mengatur cahaya.

c. Memakai sarung tangan kemudian memeriksa genetalia eksterna

adakah ulkus, pembengkakan kelenjar getah bening, kelenjar

bartholini.

Melakukan pemeriksaan spekulum :

- Memasang spekulum

- Melihat cairan yang ada, warna dan baunya

- Mengeluarkan spekulum

Melakukan pemeriksaan panggul untuk menentukan besar, posisi,

konsistensi dan mobilitas uterus.

Menggoyangkan portia ke kanan, tangan kiri di pundak mengikuti

arah tangan kanan, tangan kiri dipundak mengikuti arah tangan

kanan, adakah nyeri (lakukan sebaliknya).

d. Memasukkan lengan IUD Cooper T 380A di dalam kemasan

sterilnya.

e. Memasukkan spekulum dan mengusap vaina dan serviks dengan

larutan antiseptik 2 sampai 3 kali.

f. Menggunakan tenakulum untuk menjepit serviks pada arah jam 11-

1.

g. Memasukkan sonde uterus untuk menentukan kedalaman uterus

h. Memasang IUD Cooper T 380 A.

Page 12: Asuhan Kebidanan Akseptor Kb Implan

- Atur letak leher biru pada tabung inserter sesuai dengan

kedalaman kavum uteri.

- Memasang tabung inserter sampai leher biru menyentuh fundus

atau sampai terasa ada tahanan.

- Melepas lengan IUD dengan menggunakan witharrowl

technique. Menarik pendorong keluar.

- Setelah lengan IUD lepas, dorong secara perlahan-lahan tabung

inserter ke dalam kavumuteri sampai leher biru menyentuh

serviks.

- Menarik keluar sebagian tabung inserter, potong benang IUD

kira-kira 3-4 cm.

- Melepaskan tenakulum, bila ada perdarahan lakukan deep

selapa 30-60 detik.

- Mengeluarkan spekulum.

i. Membuang bahan-bahan habis pakai yang terkontaminasi.

Merendam semua alat-alat dalam larutan klorin 0,5% selama 10

menit.

Mencuci tangan dalam larutan klorin 0,5% dan melepas secara

terbalik.

5. Memberikan ibu terapi antibiotik dan analgetik

Amoxicillin 500 mg 3 x 1 per hari (setiap 8 jam sekali)

Asam Mefenamat 500 mg 3 x 1 per hari (setiap 8 jam sekali)

6. Menganjurkan ibu untuk minum obat sesuai dengan terapi yang

diberikan.

7. Memberikan konseling pasca pemasangan IUD

a. Mengajarkan ibu bagaimana memeriksa benang IUD.

b. Selama bulan pertama, periksa benang IUD secara rutin terutama

setelah haid.

c. Setelah bulan pertama pemasangan, hanya perlu memeriksa

keberadaan benang setelah haid, apabila mengalami :

- Kram/kejang di perut bagian bawah

Page 13: Asuhan Kebidanan Akseptor Kb Implan

- Perdarahan (spotting) diantara haid atau setelah senggama.

- Nyeri setelah senggama atau apabila pasangan mengalami tidak

nyaman selama melakukan hubungan seksual.

d. IUD Cooper T 380 A dilepas setelah 10 tahun pemasangan, dapat

dilakukan lebih awal apabila diinginkan.

e. Kembali periksa, apabila :

- Tidak dapat meraba benang IUD

- Merasakan bagian yang keras dari IUD

- IUD terlepas

- Terjadi pengeluaran cairan vagina yang mencurigakan

- Adanya infeksi

8. Memberitahu ibu untuk kontrol 4 minggu setelah pemasangan IUD

yaitu pada tanggal 30 September 2012 atau apabila ada keluhan.

VII. EVALUASI

Tanggal : 31 Agustus 2012

Waktu : 16.40 WIB

1. Ibu telah menyetujui untuk dilakukan pemasangan IUD Copper T

380A.

2. Batang IUD Cooper T 380 A telah terpasang pada ibu.

3. Ibu telah mendapatkan terapi antibiotik dan analgetik dan bersedia

untuk meminumnya sesuai terapi yang diberikan.

4. Ibu bersedia untuk kontrol pada tanggal 30 September 2012 atau

apabila ada keluhan.