tingkat pengetahuan ibu akseptor kb tentang kb...

45
TINGKAT PENGETAHUAN IBU AKSEPTOR KB TENTANG KB SUNTIK 3 BULAN DI RB AN-NUUR SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi persyaratan Ujian Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun Oleh Retnoningsih NIM B12150 PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2015

Upload: truongnhan

Post on 18-Mar-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TINGKAT PENGETAHUAN IBU AKSEPTOR KB TENTANG KB …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl-retnonings... · dengan melakukan tanya jawab terhadap 10 akseptor KB suntik

TINGKAT PENGETAHUAN IBU AKSEPTOR KB TENTANG

KB SUNTIK 3 BULAN DI RB AN-NUUR

SURAKARTA

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi persyaratan Ujian Akhir

Pendidikan Diploma III Kebidanan

Disusun Oleh

Retnoningsih

NIM B12150

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2015

Page 2: TINGKAT PENGETAHUAN IBU AKSEPTOR KB TENTANG KB …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl-retnonings... · dengan melakukan tanya jawab terhadap 10 akseptor KB suntik

ii

HALAMAN PERSETUJUAN

Karya Tulis Ilmiah

TINGKAT PENGETAHUAN IBU AKSEPTOR KB TENTANG

KB SUNTIK 3 BULAN DI RB AN-NUUR

SURAKARTA

Diajukan Oleh :

Retnoningsih

NIM B12150

Telah diperiksa dan disetujui

Pada tanggal Juli 2015

Pembimbing

Deny Eka Widyastuti, SST., M.Kes

NIK 201188075

Page 3: TINGKAT PENGETAHUAN IBU AKSEPTOR KB TENTANG KB …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl-retnonings... · dengan melakukan tanya jawab terhadap 10 akseptor KB suntik

iii

HALAMAN PENGESAHAN

TINGKAT PENGETAHUAN IBU AKSEPTOR KB TENTANG

KB SUNTIK 3 BULAN DI RB AN-NUUR

SURAKARTA

Karya Tulis Ilmiah

Diajukan Oleh :

Retnoningsih

NIM B12150

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

Ujian Akhir Program D III Kebidanan

Pada tanggal Juli 2015

Penguji I Penguji II

Yunia Renny Andhikatias, SST Deny Eka Widyastuti, SST.,

M.Kes

NIK 201188092 NIK 201188075

Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan

untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan

Mengetahui,

Ka.Prodi D III Kebidanan

Retno Wulandari, SST

NIK. 200985034

Page 4: TINGKAT PENGETAHUAN IBU AKSEPTOR KB TENTANG KB …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl-retnonings... · dengan melakukan tanya jawab terhadap 10 akseptor KB suntik

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis

Ilmiah yang berjudul ”Tingkat Pengetahuan Ibu Akseptor KB tentang KB Suntik

3 bulan di RB An-Nuur Surakarta”.

Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas

akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak,

Karya Tulis Ilmiah ini tidak diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada

Surakarta.

2. Retno Wulandari, SST, selaku Ka.Prodi DIII Kebidanan Sekolah Tinggi

Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta

3. Deny Eka Widyastuti, SST., M.Kes, selaku Dosen Pembimbing yang telah

meluangkan waktunya untuk memberi arahan dan bimbingan kepada penulis.

4. Seluruh Dosen dan Staff STIKes Kusuma Husada Surakarta terima kasih

atas segala bantuan yang telah diberikan.

5. Hj. Sri Surti Mulyani, Amd. Keb, selaku Pimpinan RB An-Nuur Surakarta

yang telah memberikan ijin dalam melakukan studi pendahuluan dalam

penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.

Page 5: TINGKAT PENGETAHUAN IBU AKSEPTOR KB TENTANG KB …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl-retnonings... · dengan melakukan tanya jawab terhadap 10 akseptor KB suntik

v

6. Semua teman-teman angkatan 2012 yang telah membantu dalam penulisan

Karya Tulis Ilmiah ini.

7. Seluruh responden yang telah berpartisipasi pengambilan studi

pendahuluan dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah.

8. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Imiah ini masih

banyak kekurangan, oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi

kemajuan penelitian selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi

semua pihak.

Surakarta, Juni 2015

Penulis

Page 6: TINGKAT PENGETAHUAN IBU AKSEPTOR KB TENTANG KB …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl-retnonings... · dengan melakukan tanya jawab terhadap 10 akseptor KB suntik

vi

Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta

Karya Tulis Ilmiah, Juni 2015

Retnoningsih

B12150

TINGKAT PENGETAHUAN IBU AKSEPTOR KB TENTANG

KB SUNTIK 3 BULAN DI RB AN-NUUR

SURAKARTA

xiii + 45 halaman + 18 lampiran + 7 tabel + 2 gambar

ABSTRAK

Latar Belakang : Secara umum Keluarga Berencana (KB) dapat diartikan

sebagai suatu usaha yang mengatur banyaknya kehamilan sedemikain rupa

sehingga berdampak positif. Studi pendahuluan yang dilakukan peneliti pada

tanggal 20 Oktober 2014 di RB An-Nuur Surakarta setelah dilakukan wawancara

dengan melakukan tanya jawab terhadap 10 akseptor KB suntik didapatkan 6

akseptor (60%) sudah mengetahui tentang KB suntik 3 bulanan dan efek

sampingnya sedangkan 4 akseptor (40%) belum mengetahui efek samping dari

KB Suntik 3 bulanan

Tujuan : Untuk mengetahui Tingkat Pengetahuan Ibu Akseptor KB tentang KB

Suntik 3 bulan di RB An-Nuur Surakarta pada tingkat baik, cukup dan kurang

serta faktor penghambat dan pendorong.

Metode Penelitian : Jenis penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif.

Penelitian ini dilakukan di RB An-Nuur Surakarta pada bulan Desember 2014-

Juni 2015. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh akseptor KB suntik 3 bulan

di RB An-Nuur Surakarta pada bulan Maret - April 2015 yaitu sejumlah 60

responden menggunakan total sampling. Variabel penelitian menggunakan

variabel tunggal yaitu tingkat pengetahuan ibu akseptor KB tentang KB suntik 3

bulan di RB An-Nuur Surakarta. Instrumen dalam penelitian yaitu kuesioner.

Teknik pengumpulan data dari primer dan data sekunder. Analisis data

menggunakan analisis univariat hanya mendeskripsikan tingkat pengetahuan

akseptor KB tentang KB suntik 3 bulan di RB An-Nuur Surakarta.

Hasil Penelitian : tingkat pengetahuan ibu akseptor KB tentang KB Suntik 3

bulan di RB An-Nuur Surakarta dapat dikategorikan pengetahuan baik sebanyak 6

responden (10%), pengetahuan cukup sebanyak 41 responden (68,3%) dan

pengetahuan kurang sebanyak 13 responden (21,7%).

Kesimpulan : Tingkat pengetahuan ibu akseptor KB tentang KB Suntik 3 bulan

di RB An-Nuur Surakarta mayoritas tingkat pengetahuan cukup yaitu sebesar 41

responden (68,3%) yang dipengaruhi oleh pendidikan, pekerjaan, dan umur.

Kata Kunci : Pengetahuan, akseptor, KB suntik

Kepustakaan : 23 literatur (tahun 2007 – 2012)

Page 7: TINGKAT PENGETAHUAN IBU AKSEPTOR KB TENTANG KB …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl-retnonings... · dengan melakukan tanya jawab terhadap 10 akseptor KB suntik

vii

MOTTO

1. Jangan takut pada masa depan dan jangan pernah menangis untuk masa lalu

2. Pelajari apapun yang anda bisa, kapanpun, dan dari siapapun. Di sanalah nanti

akan tiba waktunya anda mendapat sesuatu yang menyenangkan (Sarah

Caldwell)

3. Kesalahan adalah sekolah tempat kebenaran selalu tumbuh lebih kuat (Henry

Ward Beecher)

Page 8: TINGKAT PENGETAHUAN IBU AKSEPTOR KB TENTANG KB …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl-retnonings... · dengan melakukan tanya jawab terhadap 10 akseptor KB suntik

viii

PERSEMBAHAN

1. Sujud syukur kepada Allah SWT atas kesabaran dan kemudahan sehigga KTI

ini bisa terselesaikan.

2. Terima kasih Bapak Mulyono dan Ibu Prihatin, tanpamu aku bukanlah apa-

apa,semoga bapak ibu nanti bisa bangga melihat anaknya

3. Kak Budi, Kak Andri dan My sister Desi terima kasih doa dan semangatnya.

4. Ibu Arista Apriani SST., M.Kes,selaku pembimbing ASKEB terima kasih

atas bimbingannya selama ini.

5. Ibu Deny Eka Widyastuti, SST., M.Kes, yang telah membimbing dalam

penulisan karya tulis ilmiah, terima kasih atas segala ilmu yang telah

diberikan

6. Mr. Aji tercinta terima kasih atas semangat, do’a dan dukungan selama ini

7. Sahabat “Kost Cantik”: do'a, nasehat, hiburan, tlaktiran, ojekan dan semangat

yang kalian berikan, tertawa dan menangis bersama kalian, yang selalu

mengisi hari hariku semoga kebersamaan ini akan menjadikan kita dewasa

8. Teman-teman seperjuangan Angkatan 2012, semangat…!!!!

9. Almamater tercinta

Page 9: TINGKAT PENGETAHUAN IBU AKSEPTOR KB TENTANG KB …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl-retnonings... · dengan melakukan tanya jawab terhadap 10 akseptor KB suntik

ix

CURICULUM VITAE

BIODATA

Nama : Retnoningsih

Tempat / Tanggal Lahir : Sragen, 25 April 1994

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Balang RT 12 RW 05 Jekani, Mondokan, Sragen

RIWAYAT PENDIDIKAN

1. SD Negeri Tempelrejo 1 Sragen Lulus tahun 2006

2. SMP Negeri 1 Mondokan Sragen Lulus tahun 2009

3. SMA Negeri 1 Sukodono Sragen Lulus tahun 2012

4. Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta Angkatan 2012

Page 10: TINGKAT PENGETAHUAN IBU AKSEPTOR KB TENTANG KB …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl-retnonings... · dengan melakukan tanya jawab terhadap 10 akseptor KB suntik

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii

KATA PENGANTAR .................................................................................... iv

ABSTRAK ..................................................................................................... vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................ vii

CURICULUM VITAE .................................................................................. viii

DAFTAR ISI ................................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................ 3

C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 4

D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 4

E. Keaslian Penelitian ...................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori ............................................................................. 7

1. Pengetahuan ........................................................................... 7

2. KB Suntik 3 Bulan ................................................................. 16

B. Kerangka Teori............................................................................. 23

Page 11: TINGKAT PENGETAHUAN IBU AKSEPTOR KB TENTANG KB …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl-retnonings... · dengan melakukan tanya jawab terhadap 10 akseptor KB suntik

xi

C. Kerangka Konsep ........................................................................ 24

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian .................................................. 25

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ..................................................... 25

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel .................... 26

D. Variabel Penelitian ...................................................................... 27

E. Definisi Operasional .................................................................... 27

F. Instrumen Penelitian .................................................................... 28

G. Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 31

H. Metode Pengolahan dan Analisis Data ........................................ 31

I. Etika Penelitian ............................................................................ 34

J. Jadwal Penelitian ......................................................................... 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran umum lokasi penelitian .............................................. 36

B. Hasil Penelitian ........................................................................... 36

C. Pembahasan ................................................................................. 41

D. Keterbatasan Penelitian ............................................................... 44

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .............................................................. 45

B. Saran .............................................................. 45

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR GAMBAR

Page 12: TINGKAT PENGETAHUAN IBU AKSEPTOR KB TENTANG KB …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl-retnonings... · dengan melakukan tanya jawab terhadap 10 akseptor KB suntik

xii

Gambar 2.1 Kerangka Teori .......................................................................... 23

Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian ...................................................... 24

DAFTAR TABEL

Page 13: TINGKAT PENGETAHUAN IBU AKSEPTOR KB TENTANG KB …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl-retnonings... · dengan melakukan tanya jawab terhadap 10 akseptor KB suntik

xiii

Tabel 3.1 Definisi Operasional .................................................................... 27

Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner ..................................................................... 28

Tabel 4.1 Karakteristik Berdasarkan Umur responden ................................ 38

Tabel 4.2 Karakteristik Responden berdasarkan pekerjaan ........................ 39

Tabel 4.3 Karakteristik respoden berdasarkan pendidikan .......................... 39

Tabel 4.4 Mean dan Standar Deviasi ........................................................... 39

Tabel 4.5 Tingkat Pengetahuan Ibu Akseptor KB tentang KB Suntik

3 bulan di RB An-Nuur Surakarta ................................................ 40

DAFTAR LAMPIRAN

Page 14: TINGKAT PENGETAHUAN IBU AKSEPTOR KB TENTANG KB …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl-retnonings... · dengan melakukan tanya jawab terhadap 10 akseptor KB suntik

xiv

Lampiran 1. Jadwal Penelitian

Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan

Lampiran 3. Surat Balasan Ijin Studi Pendahuluan

Lampiran 4. Surat Permohonan Uji Validitas

Lampiran 5. Surat Balasan Uji Validitas

Lampiran 6. Surat Permohonan Penelitian

Lampiran 7. Surat Balasan Penelitian

Lampiran 8. Surat Permohonan Menjadi Responden

Lampiran 9. Lembar Persetujuan Menjadi Responden (Informed Consent)

Lampiran 10. Kuesioner Validitas

Lampiran 11. Pedoman Skoring Kuesioner validitas

Lampiran 12. Kuesioner Penelitian

Lampiran 13. Pedoman Skoring Kuesioner Penelitian

Lampiran 14. Data Tabulasi Hasil Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 15. Data Hasil Uji Validitas

Lampiran 16. Data Hasil Uji Reliabilitas

Lampiran 17. Data Hasil Penelitian

Lampiran 18. Dokumentasi (Foto)

Lampiran 19. Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah

Page 15: TINGKAT PENGETAHUAN IBU AKSEPTOR KB TENTANG KB …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl-retnonings... · dengan melakukan tanya jawab terhadap 10 akseptor KB suntik

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keluarga berencana menurut UU No 10 tahun 1992 tentang

perkembangan kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera adalah

upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui

pendewasaan usia perkawinan (PUP), pengaturan kelahiran, pembinaan

ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga kecil bahagia dan

sejatera. Tujuan utama program KB nasional adalah untuk memenuhi perintah

masyarakat akan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi yang berkualitas,

menurunkan tingkat angka kematian ibu, bayi dan anak serta penanggulangan

masalah kesehatan reproduksi dalam rangka membangun keluarga kecil

berkualitas (Arum dan Sujiatini, 2012).

Secara umum Keluarga Berencana (KB) dapat diartikan sebagai suatu

usaha yang mengatur banyaknya kehamilan sedemikain rupa sehingga

berdampak positif (Suratun, 2008) . Program keluarga berencana memberikan

dampak yaitu penurunan Angka Kematian Ibu dan Anak. Penanggulangan

masalah kesehatan reproduksi peningkatan kesejahteraan keluarga,

peningkatan derajat kesehatan peningkatan mutu dan layanan KB-KR,

peningkatan sistem pengelolaan dan kapasistas SDM, pelaksanaan tugas

pimpinan dan fungsi manajemen dalam penyelenggaraan kenegaraan dan

pemerintahan berjalan lancar (Anggraeni dan Martini, 2012)

Page 16: TINGKAT PENGETAHUAN IBU AKSEPTOR KB TENTANG KB …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl-retnonings... · dengan melakukan tanya jawab terhadap 10 akseptor KB suntik

2

Berdasarkan data dari BKKBN (Badan Koordinasi dan Keluarga

Berencana Nasional) tahun 2012 tercatat jumlah 46.921765 KB aktif akseptor,

pengguna KB suntik sebanyak 16.791047 (46,84%), pil sebanyak 9.009.608

(25,13%), IUD sebanyak 4232672 (11,53%), implant sebanyak 3.288.557

(8,17%), MOW sebanyak 1.249.929 (3,49%), kondom sebanyak 1.123.606

(3,13%), dan MOP sebanyak 249.870 (0,70%) (Depkes RI, 2013).

Data yang diperoleh menurut Kabupaten Kota dan metode kontrasepsi

di Jawa Tengah, menurut BKKBN (Badan Koordinasi Keluarga Berencana

Nasional) Provinsi Jawa Tengah tahun 2012, jumlah akseptor KB aktif

sebanyak 4.117.037 akseptor. Akseptor kontrasepsi suntik sebanyak 2.241.592

(54,44%), pil sebanyak 684.914 (16,63%), IUD sebanyak 429.636 (10,43%),

implant sebanyak 374.444 (9,09%), dan MOW sebanyak 246.985 (5,99%),

kondom sebanyak 75.920 (1,84%) (Depkes RI, 2013).

Salah satu program Keluarga Berencana adalah KB suntik. Tersedia 2

jenis kontrasepsi suntikan yang hanya mengandung progestin yaitu Depo

Medroksiprogesteron Asetat (Depo Provera) mengandung 150 mg DMPA

yang diberikan setiap tiga bulan dengan cara disuntik instramuskular (di

daerah bokong) dan Depo Noretisteron Enantat (Depo Noristerat) yang

mengandung 200 mg noretindron enantat diberikan setiap 2 bulan dengan cara

di suntik intramuskular (Affandi, 2012).

Komitmen dari pemerintah dan tenaga kesehatan yang terkait dengan

pelayanan kontrasepsi menggunakan pendekatan mutu dan peningkatan

kualitas pelayanan terhadap keluarga dan masyarakat. Pelayanan yang

Page 17: TINGKAT PENGETAHUAN IBU AKSEPTOR KB TENTANG KB …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl-retnonings... · dengan melakukan tanya jawab terhadap 10 akseptor KB suntik

3

diberikan dan strategi yang digunakan selalu berupaya memuaskan pelanggan

sehingga sekarang program KB bukan semata-mata kepentingan pemerintah

melainkan sudah menjadi kebutuhan masyarakat. Masyarakat dan calon

akseptor sudah lebih memahami keuntungan dan manfaat penggunaan

kontrasepsi. Sistem pelayanan yang diberikan sekarang adalah sistem cafetaria

dimana masyarakat sudah mampu memilih sendiri cara kontrasepsi apa yang

terbaik dan cocok untuk ibu. Petugas kesehatan memberikan konseling dan

pengambil keputusan adalah pasangan suami istri (Suratun, 2009).

Studi pendahuluan yang dilakukan peneliti pada tanggal 20 Oktober

2014 di RB An-Nuur Surakarta setelah dilakukan wawancara dengan

melakukan tanya jawab terhadap 10 akseptor KB sunti didapatkan 6 akseptor

(60%) sudah mengetahui tentang KB suntik 3 bulanan dan efek sampingnya

sedangkan 4 akseptor (40%) belum mengetahui efek samping dari KB Suntik

3 bulanan.

Berdasarkan uraian tersebut di atas dalam rangka mewujudkan visi dan

misi program KB yaitu membangun dan melestarikan pondasi yang kokoh

bagi pelaksanaan KB nasional penulis ingin mengadakan penelitian dengan

judul ”Tingkat Pengetahuan Ibu Akseptor KB tentang KB Suntik 3 bulan di

RB An-Nuur Surakarta”.

B. Perumusan Masalah

“Bagaimanakah Tingkat Pengetahuan Ibu Akseptor KB tentang KB

Suntik 3 bulan di RB An-Nuur Surakarta?”

Page 18: TINGKAT PENGETAHUAN IBU AKSEPTOR KB TENTANG KB …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl-retnonings... · dengan melakukan tanya jawab terhadap 10 akseptor KB suntik

4

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui Tingkat Pengetahuan Ibu Akseptor KB tentang KB

Suntik 3 bulan di RB An-Nuur Surakarta.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu akseptor KB tentang KB

suntik 3 bulan di RB An-Nuur Surakarta pada tingkat pengetahuan

baik.

b. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu akseptor KB tentang KB

suntik 3 bulan di RB An-Nuur Surakarta pada tingkat pengetahuan

cukup.

c. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu akseptor KB tentang KB

suntik 3 bulan di RB An-Nuur Surakarta pada tingkat pengetahuan

kurang.

d. Untuk mengetahui faktor penghambat dan faktor pendorong tingkat

pengetahuan ibu akseptor KB tentang KB suntik 3 bulan di RB An-

Nuur Surakarta.

D. Manfaat

1. Bagi Ilmu Pengetahuan

Sebagai tambahan referensi bagi kemajuan ilmu pengetahuan khususnya

tentang pengetahuan tentang KB Suntik 3 bulanan.

Page 19: TINGKAT PENGETAHUAN IBU AKSEPTOR KB TENTANG KB …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl-retnonings... · dengan melakukan tanya jawab terhadap 10 akseptor KB suntik

5

2. Bagi Peneliti

Sebagai pertimbangan masukan untuk menambah wawasan tentang

pengetahuan akseptor KB tentang KB Suntik 3 bulanan.

3. Bagi Profesi

Sebagai bahan pertimbangan bagi profesi bidan dalam memberikan

pelayanan Keluarga Berencana khususnya KB Suntik 3 bulanan.

4. Bagi Institusi

a. RB An-Nuur Surakarta

Hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan dalam

rangka pembinaan dan pengembangan RB Anuur Surakarta khususnya

pelayanan keluarga berencana suntik 3 bulanan.

b. Pendidikan

Dapat digunakan sebagai sumber bacaan untuk penelitian selanjutnya

atau dijadikan referensi untuk peningkatan kualitas pendidikan

kebidanan khususnya keluarga berencana suntik 3 bulanan.

E. Keaslian Penelitian

Penelitian ini pernah dilakukan yang serupa dengan penelitian yang akan

dilakukan, yaitu:

1. Qomariah L.N (2011), STIKes Kusuma Husada Surakarta, dengan judul

“Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang KB Suntik Di BPS Sukanti Desa

Kepatihan Kec. Selogiri Wonogiri. Jenis penelitian deskriptif kuantitatif.

Hasil Penelitian : pengetahuan cukup baik tentang macam kontrasepsi

Page 20: TINGKAT PENGETAHUAN IBU AKSEPTOR KB TENTANG KB …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl-retnonings... · dengan melakukan tanya jawab terhadap 10 akseptor KB suntik

6

suntik terdapat 15 responden (50%), pengetahuan tentang kontraindikasi

dan indikasi dalam kategori cukup baik 16 responden (53,4%)

pengetahuan tentang cara dan waktu suntik dalam kategori cukup baik 18

responden (60%) pengetahuan tentang keuntungan dan kerugian KB

Suntik dalam kategori cukup baik 16 responden (53,3%), pengetahuan

tentang kerugian KB Suntik dalam kategori kurang baik 12 responden

(40%). Persamaan penelitian ini adalah jenis penelitian dan analisis data

sedangkan perbedaannya yaitu lokasi dan waktu, sampel penelitian.

Deskawati N (2009), STIKes Kusuma Husada dengan judul ”Pengetahuan

Akseptor Tentang KB Suntik 3 Bulanan Di Kelurahan Kuniran, Kecamatan Sine,

Kabupaten Ngawi”. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian

observasional, hasil penelitian pengetahuan akseptor tentang KB Suntik 3 Bulanan

di Kelurahan Kuniran, Kecamatan sine, Kabupaten Ngawi dengan kategori cukup

(46,7%). Persamaan penelitian yaitu dan variabel penelitian sedangkan perbedaan

terletak pada jenis penelitian, lokasi, waktu, sampel penelitian dan analisis data

Page 21: TINGKAT PENGETAHUAN IBU AKSEPTOR KB TENTANG KB …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl-retnonings... · dengan melakukan tanya jawab terhadap 10 akseptor KB suntik

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. Pengetahuan

a. Pengertian

Pengetahuan merupakan hasil “tahu” pengindraan manusia terhadap

suatu obyek tertentu. Proses pengindraan terjadi melalui panca indra

manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan

melalui kulit. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang

sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (over behavior)

(Notoatmodjo, 2010).

b. Tingkatan Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2011), ada enam tingkat pengetahuan yang

dicapai dalam domain kognitif yaitu :

1) Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya. Pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali

terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau

rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, ini merupakan

tingkat pengetahuan yang paling rendah. Untuk mengukur bahwa

seseorang, tahu tentang apa yang dipelajari antara lain

Page 22: TINGKAT PENGETAHUAN IBU AKSEPTOR KB TENTANG KB …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl-retnonings... · dengan melakukan tanya jawab terhadap 10 akseptor KB suntik

8

menyebutkan, menguraikan, mendefenisikan, menyatakan dan

sebagainya

2) Memahami (Comprehention)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan

secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat

menginterprestasikan materi tersebut secara benar, orang yang telah

paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan,

menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya

terhadap objek yang dipelajari.

3) Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi

yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenamya, aplikasi

ini diartikan dapat sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum,

rumus metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi

yang lain.

4) Analisis (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau

suatu objek ke dalam komponen-komponen tetapi masih dalam

suatu struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama

lain. Kemampuan analisa ini dapat dilihat dari penggunaan kata

kerja dapat menggambarkan, membedakan, mengelompokkan dan

Page 23: TINGKAT PENGETAHUAN IBU AKSEPTOR KB TENTANG KB …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl-retnonings... · dengan melakukan tanya jawab terhadap 10 akseptor KB suntik

9

seperti sebagainya. Analisis merupakan kemampuan untuk

mengidentifikasi, memisahkan dan sebagainya.

5) Sintesa (Syntesis)

Sintesa dalah suatu kemampuan untuk meletakkan atau

menggabungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan

yang baru dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk

menyusun formasi baru dari informasi-informasi yang ada misalnya

dapat menyusun, dapat menggunakan, dapat meringkaskan, dapat

menyesuaikan terhadap suatu teori atau rumusan yang telah ada.

6) Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan

justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek.

Penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau

menggunakan kriteria yang telah ada.

c. Cara Memperoleh Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2010), ada beberapa cara untuk

memperoleh pengetahuan, yaitu:

1) Cara Coba-Salah (Trial and Error)

Cara coba-coba ini dilakukan dengan menggunakan kemungkinan

dalam memecahkan masalah, dan apabila kemungkinan tersebut

tidak berhasil, dicoba kemungkinan yang lain. Apabila

kemungkinan kedua ini gagal pula, maka dicoba dengan

kemungkinan ketiga, dan apabila kemungkinan ketiga gagal dicoba

kemungkinan keempat dan seterusnya, sampai masalah tersebut

Page 24: TINGKAT PENGETAHUAN IBU AKSEPTOR KB TENTANG KB …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl-retnonings... · dengan melakukan tanya jawab terhadap 10 akseptor KB suntik

10

dapat dipecahkan. Itulah sebabnya maka cara ini disebut metode

trial (coba) and error (gagal atau salah) atau metode coba-salah

coba-coba.

2) Cara Kekuasaan atau Otoritas

Dalam kehidupan manusia sehari-hari, banyak sekali kebiasaan-

kebiasaan dan tradisi-tradisi yang dilakukan oleh orang, tanpa

melalui penalaran apakah yang dilakukan tersebut baik atau tidak.

Kebiasaan-kebiasaan ini biasanya diwariskan turun temurun dari

generasi ke generasi berikutnya, dengan kata lain pengetahuan

tersebut diperoleh berdasarkan pada otoritas atau kekuasaan, baik

tradisi, otoritas pemerintah, otoritas pemimpin agama, maupun ahli-

ahli ilmu pengetahuan. Prinsip ini adalah, orang lain menerima

pendapat yang dikemukakan oleh orang yang mempunyai otoritas,

tanpa terlebih dulu menguji atau membuktikan kebenarannya, baik

berdasarkan fakta empiris ataupun berdasarkan penalaran sendiri.

Hal ini disebabkan karena orang yang menerima pendapat tersebut

menganggap bahwa yang dikemukakannya adalah benar.

3) Berdasarkan Pengalaman Pribadi

Pengalaman adalah guru yang baik, demikian bunyi pepatah,

pepatah ini mengandung maksud bahwa pengalaman itu merupakan

sumber pengetahuan, atau pengalaman itu merupakan suatu cara

untuk memperoleh pengetahuan.

Page 25: TINGKAT PENGETAHUAN IBU AKSEPTOR KB TENTANG KB …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl-retnonings... · dengan melakukan tanya jawab terhadap 10 akseptor KB suntik

11

4) Melalui Jalan Pikiran

Sejalan dengan perkembangan umat manusia, cara berpikir manusia

pun ikut berkembang. Dari sini manusia telah mampu menggunakan

penalarannya dalam memperoleh pengetahuannya. Dengan kata

lain, dalam memperoleh kebenaran pengetahuan manusia telah

menggunakan jalan pikirannya, baik melalui induksi maupun

deduksi.

5) Cara Modern dalam Memperoleh Pengetahuan

Cara baru dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa ini lebih

sistematis, logis, dan ilmiah. Cara ini disebut “metode penelitian

ilmiah”, atau lebih popular disebut metodologi penelitian (research

methodology).

d. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan

Menurut Mubarak (2012), terdapat 7 faktor yang mempengaruhi

pengetahuan seseorang, yaitu:

1) Pendidikan

Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang kepada

orang lain agar dapat memahami hal. Tidak dapat dipungkiri bahwa

semakin tinggi pendidikan seseorang, semakin mudah pula mereka

menerima informasi dan pada akhirnya pengetahuan yang

dimilikinya akan semakin banyak. Sebaliknya jika seseorang

memiliki tingkat pendidikan yang rendah, maka akan menghambat

perkembangan sikap orang tersebut terhadap penerimaan informasi

dan nilai-nilai yang baru diperkenalkan. Pendidikan adalah suatu

Page 26: TINGKAT PENGETAHUAN IBU AKSEPTOR KB TENTANG KB …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl-retnonings... · dengan melakukan tanya jawab terhadap 10 akseptor KB suntik

12

usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di

dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup.

Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan

seeorang makin mudah orang tersebut untuk menerima informasi.

Pengetahuan sangat erat kaitannya dengan pendidikan dimana

diharapkan seseorang dengan pendidikan tinggi, maka orang

tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya. Peningkatan

pengetahuan tidak mutlak diperoleh di pendidikan formal, akan

tetapi juga dapat diperoleh pada pendidikan non formal.

2) Pekerjaan

Lingkungan pekerjaan dapat membuat seseorang memperoleh

pengalaman dan pengetahuan baik secara langsung maupun tidak

langsung. Pengalaman belajar dalam bekerja yang dikembangkan

memberikan pengetahuan dan keterampilan professional serta

pengalaman belajar selama bekerja akan dapat mengembangkan

kemampuan mengambil keputusan yang merupakan manifestasi

dari keterpaduan menalar secara ilmiah dan etik yang bertolak dari

masalah nyata dalam bidang kerjanya

3) Umur

Bertambahnya umur seseorang akan mengalami perubahan

aspek fisik dan psikologis (mental). Secara garis besar,

pertumbuhan fisik terdiri atas empat (4) kategori pertumbuhan

yaitu pertumuhan ukuran, perubahan proporsi, hilangnya ciri-ciri

Page 27: TINGKAT PENGETAHUAN IBU AKSEPTOR KB TENTANG KB …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl-retnonings... · dengan melakukan tanya jawab terhadap 10 akseptor KB suntik

13

lama dan timbulnya ciri-ciri baru. Perubahan ini terjadi karena

pematangan fungsi organ. Pada aspek psikologis atau mental, taraf

berpikir seseorang menjadi semakin matang dan dewasa. Usia

mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang.

Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya

tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang

diperolehnya semakin membaik. Pada usia madya, individu akan

lebih berperan aktif dalam masyarakat dan kehidupan sosial serta

lebih banyak melakukan persiapan demi suksesnya upaya

menyesuaikan diri menuju usia tua, selain itu orang usia madya

akan lebih banyak menggunakan banyak waktu untuk membaca.

Kemampuan intelektual, pemecahan masalah, dan kemampuan

verbal dilaporkan hampir tidak ada penurunan pada usia ini

4) Minat

Minat sebagai suatu kecenderungan atau keinginan yang

tinggi terhadap sesuatu. Minat menjadikan seseorang untuk

mencoba dan menekuni suatu hal, sehingga seseorang memperoleh

pengetahuan yang lebih mendalam.

5) Pengalaman

Pengalaman adalah suatu kejadian yang pernah dialami

seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Orang

cenderung berusaha melupakan pengalaman yang kurang baik.

Sebaliknya jika pengalaman tersebut menyenangkan, maka secara

Page 28: TINGKAT PENGETAHUAN IBU AKSEPTOR KB TENTANG KB …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl-retnonings... · dengan melakukan tanya jawab terhadap 10 akseptor KB suntik

14

psikologis mampu menimbulkan kesan yang sangat mendalam dan

membekas dalam emosi kejiawaan seseorang. Pengalaman baik ini

akhirnya dapat membentuk sikap positif dalam kehidupannya.

6) Kebudayaan lingkungan sekitar

Lingkungan sangat berpengaruh dalam pembentukan sikap

pribadi atau seseorang. Kebudayaan lingkungan tempat kita hidup

dan dibesarkan mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan

sikap kita. Apabila dalam suatu wilayah mempunyai sikap menjaga

kebersihan lingkungan maka sangat mungkin masyarakat

sekitarnya mempunyai sikap selalu menjaga kebersihan

lingkungan. Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang

tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk.

Dengan demikian seseorang akan bertambah pengetahuannya

walaupun tidak melakukan. Status ekonomi seseorang juga akan

menentukan tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk

kegiatan tertentu, sehingga status sosial ekonomi ini akan

mempengaruhi pengetahuan seseorang.

7) Informasi

Kemudahan untuk memperoleh suatu informasi dapat

mempercepat seseorang memperoleh pengetahuan yang baru.

Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non

formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek (immediate

impact) sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatan

Page 29: TINGKAT PENGETAHUAN IBU AKSEPTOR KB TENTANG KB …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl-retnonings... · dengan melakukan tanya jawab terhadap 10 akseptor KB suntik

15

pengetahuan. Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media

masa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, dan lain-lain

mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan opini dan

kepercayan orang. Dalam penyampaian informasi sebagai tugas

pokoknya, media masa membawa pula pesan-pesan yang berisi

sugesti yang dapat mengarahkan opini seseorang.

e. Pengukuran Pengetahuan

Pertanyaan yang dapat digunakan untuk pengukuran pengetahuan

secara umum Menurut Riwidikdo (2013), maka digunakan

perhitungan sebagai berikut:

Baik : Bila nilai responden yang diperoleh (x) > mean + 1 SD

Cukup : Bila nilai responden mean -1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD

Kurang : Bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean – 1 SD

2. Akseptor

a. Pengertian Akseptor KB

Akseptor KB adalah anggota masyarakat yang mengikuti gerakan KB

dengan melaksanakan penggunaan alat kontrasepsi (Hartanto, 2004).

b. Macam-macam Akseptor KB

Menurut Manuaba (2010), akseptor keluarga berencana yang diikuti

oleh pasangan usia subur dapat dibagi menjadi tiga macam :

1) Akseptor atau peserta KB baru, yaitu Pasangan Usia Subur yang

pertama kali menggunakan kontrasepsi setelah mengalami

kehamilan yang berakhir dengan keguguran atau persalinan.

Page 30: TINGKAT PENGETAHUAN IBU AKSEPTOR KB TENTANG KB …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl-retnonings... · dengan melakukan tanya jawab terhadap 10 akseptor KB suntik

16

2) Akseptor atau peserta KB lama, yaitu peserta yang masih

menggunakan kontrasepsi tanpa diselingi kehamilan.

3) Akseptor atau peserta KB ganti cara, yaitu peserta KB yang ganti

pemakaian dari suatu metode kontrasepsi ke metode kontrasepsi

lainnya. Kontrasepsi Suntik Depoprogestin Pengertian Kontrasepsi

berasal dari kata kontra berarti mencegah atau melawan, sedangkan

kontrasepsi adalah pertemuan antara sel sperma (sel pria) yang

mengakibatkan kehamilan. Maksud dari kontrasepsi adalah

menghindari atau mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat

pertemuan antara sel telur yang matang dengan sel sperma tersebut

(Manuaba, 2012).

3. KB Suntik

a. Pengertian

Metode suntikan KB adalah alat kontrasepsi dengan cara pemakaian

disuntikan secara Intramuscular (IM) KB suntik dipilih karena aman,

sederhana, efektif tidak menimbulkan gangguan dan dapat dipakai

pasca persalinan (Manuaba, 2008).

b. Macam-macam kontrasepsi suntik

Menurut Suratun dkk (2008), macam kontrasepsi suntik yaitu:

1) DMPA ( Depo Medroxy Progesteron Asetat)

Golongan progestin contohnya : Depoprovera dan Progestin berisi

150 mg dalam kemasan 3ml, disuntikan tiap 3 bulan

(Manuaba, 2007). Golongan progestin dengan campuran estrogen

Page 31: TINGKAT PENGETAHUAN IBU AKSEPTOR KB TENTANG KB …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl-retnonings... · dengan melakukan tanya jawab terhadap 10 akseptor KB suntik

17

propinat, contohnya: Cyclofem, berisi hormon sintetik ( DMPA) 25

mg dan estrogen propinat 5 mg diberikan melalui injeksi setiap 4

minggu.

2) NET-EN (Norethindrone enanthate) : Noristerat

Diberikan dalam dosis 200 mg sekali setiap 8 minggu atau sekali

setiap 8 minggu untuk 6 bulan pertama (= 3 x suntikan pertama)

kemudian selanjutnya sekali setiap 12 minggu. Sediaan ini sudah

tidak tersedia lagi.

c. Cara Kerja Kontrasepsi Suntik

Menurut Manuaba (2008), cara kerja kontrasepsi suntik, yaitu :

1) Menghalangi pengeluaran Follicle Stimulating Hormon (FSH) dan

Luitenzing Hormon (LH) sehingga tidak terjadi pelepasan ovum

(ovulasi).

2) Mengentalkan lendir servik sehingga sulit ditembus spermatozoa.

3) Menyebabkan perubahan peristaltik tuba falopii sehingga konsepsi

terhambat.

4) Mengubah suasana endometrium, sehingga tidak sempurna untuk

implantasi hasil konsepsi.

d. Waktu Pemberian dan Dosis

Depo provera sangat cocok untuk program postpartum oleh karena

tidak mengganggu laktasi, dan terjadinya amenore setelah suntikan-

suntikan Depo provera tidak menggaanggu ibu-ibu yang menyusui

Page 32: TINGKAT PENGETAHUAN IBU AKSEPTOR KB TENTANG KB …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl-retnonings... · dengan melakukan tanya jawab terhadap 10 akseptor KB suntik

18

anaknya dalam masa post partum, karena dalam masa ini terjadi

amenore laktasi. Untuk program postpartum, Depo Provera disuntikan

sebaiknya sesudah air susu ibu terbentuk, yaitu kira-kira hari ke 3

sampai dengan hari ke-5. Depo provera disuntikkan dalam dosis

150 mg/cc sekali 3 bulan dan suntikan harus intramuskulus dalam.

(Sulistyawati, 2013)

e. Efektifitas Kontrasepsi Suntik

Efektivitas KB suntik memiliki efektivitas yang sangat tinggi dengan

30% kehamilan per 100 perempuan per tahun, asal penyuntikannya

dilakukan secara teratur sesuai jadwal yang telah ditentukan

(Sulistyawati, 2013).

f. Efek Samping Penggunaan Kontrasepsi Suntik

Menurut Suratun dkk (2008), efek samping penggunaan kontrasepsi

suntik, yaitu:

1) Gangguan haid

Gejala dan keluhan

a) Amenorea adalah tidak datangnya hadi dasleama akseptor

mengikuti suntikan KB selama 3 bulan berturut-turut atau lebih

b) Spotting adalah bercak-bercak peradarahn di luar hadi yang

terjadi selama akseptor mengikuti KB suntik

c) Mentroragia adalah pedarahan yang berlebihan di luar siklus

haid.

Page 33: TINGKAT PENGETAHUAN IBU AKSEPTOR KB TENTANG KB …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl-retnonings... · dengan melakukan tanya jawab terhadap 10 akseptor KB suntik

19

d) Menometroragia dalah datangnya darah haid yang berlebihan

jumlahnya tetapi masih dalam siklus haid.

2) Depresi

Gejala rasa lesu, tak bersemangat untuk bekerja dan melakukan

aktivitas sehari-hari

3) Keputihan ( Leukorhea )

Gejala adanya cairan putih yang berlebihan yang keluar dari liang

senggama dan terasa mengganggu. Ini jarang terjadi pada peserta

suntik, kecuali bila berbau, panas atau terasa gatal sebaiknya

dilakukan pemeriksaan lebih lengkap untuk mengetahui adanya

infeksi, jamur atau kandida.

4) Jerawat

Timbulnya jerawat di wajah badan dapat disertai infeksi atau tidak

5) Perubahan libido

Menurunnya atau meningkatnya libido akseptor. Hal ini bersifat

subjektif dan sulit dinilai. Penurunan libido terjadi karena efek

progesterone terutama yang berisi 19 Norprogestin menyebabkan

vagina kering. Namun demikian faktor psikis juga berpengaruh

dalam hal ini

6) Rambut Rontok

Rambut rontok selama pemakaian suntikan atau bisa sampai

sesudah menghentikan suntikan penyebabnya progesterone

Page 34: TINGKAT PENGETAHUAN IBU AKSEPTOR KB TENTANG KB …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl-retnonings... · dengan melakukan tanya jawab terhadap 10 akseptor KB suntik

20

terutama 19 – Norprogestin. Mempengaruhi folikel rambut,

sehingga timbul kerontokan rambut (Depkes RI, 2006)

7) Perubahan Berat Badan

Berat badan bertambah atau turun beberapa kilogram dalam

beberapa bulan setelah pemakaian suntikan KB. Kenaikan berat

badan rata-rata untuk setiap tahun bervariasi antara 2,3 – 2,9 kg.

Disamping itu dapat juga terjadi penurunan berat badan antara 1,6

– 1,9 kg setiap tahun. Penyebabnya belum jelas peningkatan berat

badan kemungkinan disebabkan karena hormone progesterone

mempermudah perubahan karbohidrat dan gula menjadi lemak,

sehingga lemak dibawah kulit bertambah, selain itu, hormone

progesterone juga menyebabkan nafsu makan bertambah dan

menurunkan aktifitas fisik, akibatnya pemberian suntikan dapat

menyebabkan berat badan bertambah.

8) Pusing / Sakit Kepala / Migrain

Sakit kepala hebat pada salah satu sisi atau seluruh bagian kepala

dan terasa berdenyut disertai rasa mual yang amat sangat belum ada

kesepakatan dikalangan para ahli mengenai penyebabnya. Hal ini

dikaitkan dengan reaksi tubuh terhadap progesterone

Page 35: TINGKAT PENGETAHUAN IBU AKSEPTOR KB TENTANG KB …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl-retnonings... · dengan melakukan tanya jawab terhadap 10 akseptor KB suntik

21

9) Mual dan Muntah

Rasa mual sampai muntah seperti hamil muda terjadi pada bulan-

bulan pertama pemakaian suntikan. Ini terjadi kemungkinan karena

reaksi tubuh terhadap hormone progesterone yang mempengaruhi

produksi asam lambung

g. Keuntungan Kontrasepsi Suntik

Menurut Sulistyawati (2013), keuntungan kontrasepsi suntik, yaitu:

1) Sangat efektif.

2) Pencegahan kehamilan jangka panjang

3) Tidak terpengaruh pada hubungan suami istri

4) Tidak mengandung estrogen, sehingga tidak berdampak serius

terhadap penyakit jantung dan gangguan pembekuan darah

5) Tidak memiliki pengaruh terhadap produksi ASI

6) Efek samping sedikit

7) Klien tidak perlu menyimpan obat suntik

8) Dapat digunakan oleh perempuan usia lebih dari 35 tahun sampai

premenopause.

9) Membantu mencegah kanker endometrium dan kehamilan ektopik

10) Menurunkan kejadian tumor jinak payudara

11) Mencegah beberapa penyebab penyakit radang panggul

12) Menurunkan krisis anemia bulan sabit (sikle cell).

h. Keterbatasan

Menurut Sulistyawati (2013), keterbatasan KB suntik, yaitu

1) Sering ditemukan gangguan haid

Page 36: TINGKAT PENGETAHUAN IBU AKSEPTOR KB TENTANG KB …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl-retnonings... · dengan melakukan tanya jawab terhadap 10 akseptor KB suntik

22

2) Klien sangat bergantung pada sarana pelayanan kesehatan (harus

kembali untuk suntik)

3) Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu sebelum suntikan

berikutnya.

4) Sering menimbulkan efek samping masalah berat badan.

5) Tidak menjamin perlidungan terhadap penularan infeksi menular

seskual, hepatitis B atau virus HIV.

6) Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian penggunaan

7) Terlambatnya kembali kesuburan bukan karena kerusakan atau

kelainan pada organ genitalia tetapi karena habisnya pelepasan

obat suntikan dari deponya (tempat suntikan)

8) Terjadi perubahan lipid serum dengan penggunaan jangka panjang

9) Gangguan jangka panjangnya yaitu dapat sedikit menurunkan

kepadatan tulang (densitas).

10) Pada gangguan jangka panjang juga dapat menimbulkan

kekeringan pada vagina, menurunkan libido, gangguan emosi

(jarang), sakit kepala, gugup, atau jerawat.

Page 37: TINGKAT PENGETAHUAN IBU AKSEPTOR KB TENTANG KB …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl-retnonings... · dengan melakukan tanya jawab terhadap 10 akseptor KB suntik

23

Pengetahuan Akseptor

KB

F. Kerangka Teori

Gambar 2.1 Kerangka teori

Sumber: Modifikasi Mubarak (2012), Sulistyawati, (2013)

KB Suntik 3 Bulan

1. Pengertian

2. Macam-macam

kontrasepsi suntik

3. Cara Kerja Kontrasepsi

Suntik

4. Waktu Pemberian dan

Dosis

5. Efektifitas Kontrasepsi

Suntik

6. Efek Samping Penggunaan

Kontrasepsi Suntik

7. Keuntungan Kontrasepsi

Suntik

8. Keterbatasan

1. Pengertian

2. Tingkatan Pengetahuan

3. Cara Memperoleh

Pengetahuan

4. Faktor-faktor Yang

Mempengaruhi Pengetahuan

5. Pengukuran Pengetahuan

Page 38: TINGKAT PENGETAHUAN IBU AKSEPTOR KB TENTANG KB …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl-retnonings... · dengan melakukan tanya jawab terhadap 10 akseptor KB suntik

24

Pengetahuan Akseptor KB

tentang KB Suntik 3 bulan

Baik

Cukup

Kurang

G. Kerangka Konsep

Keterangan

: Variabel yang diteliti

: Variabel yang tidak diteliti

Gambar 2.2

Kerangka Konsep

Faktor yang mempengaruhi

pengetahuan :

1. Pendidikan

2. Pekerjaan

3. Umur

4. Minat

5. Pengalaman

6. Kebudayaan lingkungan

sekitar

7. Informasi

1.

Page 39: TINGKAT PENGETAHUAN IBU AKSEPTOR KB TENTANG KB …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl-retnonings... · dengan melakukan tanya jawab terhadap 10 akseptor KB suntik

25

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif. Menurut

Nursalam (2008), penelitian deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan

(memaparkan) peristiwa-peristiwa yang penting yang terjadi pada masa kini.

Deskripsi peristiwa dilakukan secara sistematis dan lebih menekankan pada

data faktual daripada penyimpulan. Penelitian kuantitatif adalah teknik yang

digunakan untuk mengolah data yang berbentuk angka, baik sebagai hasil

pengukuran maupun hasil konvensi (Nototatmodjo, 2012). Pada penelitian ini

menggambarkan tingkat pengetahuan ibu akseptor KB tentang KB suntik 3

bulan di RB An-Nuur Surakarta.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi

Menjelaskan tempat atau lokasi tersebut dilakukan (Notoatmodjo, 2012).

Penelitian ini dilakukan di RB An-Nuur Surakarta.

2. Waktu penelitian

Waktu penelitian adalah jangka waktu yang dibutuhkan peneliti

untuk memperoleh data penelitian yang dilakukan (Notoatmodjo, 2012).

Penelitian ini dilaksanakan bulan April 2015-Juni 2015.

Page 40: TINGKAT PENGETAHUAN IBU AKSEPTOR KB TENTANG KB …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl-retnonings... · dengan melakukan tanya jawab terhadap 10 akseptor KB suntik

26

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah total dari seluruh unit atau elemen dimana peneliti

tertarik. Populasi dapat berupa organisme, orang atau satu kelompok,

masyarakat, organisasi, benda, obyek, peristiwa atau laporan yang

semuanya memiliki ciri dan harus didefinisikan secara spesifik

(Silalahi, 2012). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah

seluruh akseptor KB suntik 3 bulan di RB An-Nuur Surakarta yang

berjumlah 60 ibu pada bulan Februari - April 2015.

2. Sampel

Sampel adalah bagian tertentu yang dipilih dari populasi

(Silalahi, 2010). Menurut Arikunto (2010), jika populasi kurang dari 100

maka lebih baik diambil semua dan jika jumlah subyek lebih dari 100,

maka dapat diambil 10 – 15% atau 20 – 25%. Sehingga sampel dalam

penelitian ini adalah seluruh akseptor KB suntik 3 bulan di RB An-Nuur

Surakarta pada bulan Februari - April 2015 yaitu sejumlah 60 responden.

3. Teknik Pengambilan sampling

Teknik pengambilan sampling adalah suatu proses seleksi sampel

yang digunakan dalam penelitian dari populasi yang ada, sehingga jumlah

sampel akan mewakili keseluruhan populasi yang ada. Dalam penelitian

ini menggunakan total sampling. Total sampling adalah cara penentuan

sampel jika jumlah populasi dijadikan sampel (Hidayat, 2011). Dalam

penelitian ini sampel yang ditentukan adalah sebanyak 60 responden.

Page 41: TINGKAT PENGETAHUAN IBU AKSEPTOR KB TENTANG KB …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl-retnonings... · dengan melakukan tanya jawab terhadap 10 akseptor KB suntik

27

D. Variabel penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi

tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010).

Dalam penelitian hanya menggunakan variabel tunggal yaitu tingkat

pengetahuan ibu akseptor KB tentang KB suntik 3 bulan di RB An-Nuur

Surakarta.

E. Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan definisi yang membatasi ruang lingkup

atau pengertian variabel-variabel yang diamati atau diteliti

(Notoatmodjo, 2010).

Tabel 3.1 Definisi Operasional

Nama

Variabel

Pengertian Indikator Alat

Ukur

Skala

Tingkat

Pengetahuan

ibu akseptor

KB tentang

KB suntik 3

bulan

Kemampuan ibu menjawab

dengan benar KB suntik 3

bulan yang meliputi:

1. Pengertian

2. Macam-macam

3. Cara kerja

4. Waktu pemberian dan

dosis

5. Efektifitas

6. Efek samping,

7. Keuntungan

8. Keterbatasan

1. Baik

Bila nilai

responden yang

diperoleh (x) >

mean + 1 SD

2. Cukup

Bila nilai

responden mean -

1 SD ≤ x ≤ mean

+ 1 SD

3. Kurang

Bila nilai

responden yang

diperoleh (x) <

mean – 1 SD

Kuesioner Ordinal

Sumber: Suratun, dkk (2008), Sulistyawati (2013), Manuaba (2013)

Page 42: TINGKAT PENGETAHUAN IBU AKSEPTOR KB TENTANG KB …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl-retnonings... · dengan melakukan tanya jawab terhadap 10 akseptor KB suntik

28

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian ini adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan

peneliti dalam kegiatan mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi

sistematis. Instrumen dalam penelitian yaitu kuesioner. Kuesioner adalah

daftar pernyataan yang diberikan kepada orang lain bersedia memberikan

respon (responden) sesuai dengan permintaan pengguna (Riduwan, 2012).

Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup. Kuesioner tertutup

adalah daftar pernyataan dimana sudah disediakan jawabannya

(Arikunto, 2010). Kuesioner dalam penelitian ini dengan kriteria positif

(favorable) dengan skor 1 untuk jawaban benar dan skor 0 bila jawaban salah,

pernyataan negatif (unfavorable) dengan skor 0 untuk jawaban benar dan

dengan skor 1 untuk jawaban salah.

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Pernyataan

Variabel Indikator Pernyataan Jumlah

Soal Favourable Unfavourable

Tingkat

Pengetahuan

akseptor KB

tentang KB

suntik 3

bulan

1. Pengertian 1 2 2

2. Macam-macam

kontrasepsi suntik

3,4 5*,6 4

3. Cara Kerja

Kontrasepsi Suntik

7,10 8,9 4

4. Waktu Pemberian

dan Dosis

11,12*,14 13,15* 5

5. Efektifitas

Kontrasepsi Suntik

16,17 18,19 4

6. Efek Samping

Penggunaan

Kontrasepsi Suntik

20,22,24,

25*, 27,28

21,23*,26 9

7. Keuntungan

Kontrasepsi Suntik

30,32 29,31 4

8. Keterbatasan 34,36 33,35 4

Total 20 16 36

Sumber: Suratun, dkk (2008), Sulistyawati (2013), Manuaba (2013)

Ket: *) : pernyataan tidak valid

Page 43: TINGKAT PENGETAHUAN IBU AKSEPTOR KB TENTANG KB …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl-retnonings... · dengan melakukan tanya jawab terhadap 10 akseptor KB suntik

29

Alat ukur atau instrumen penelitian yang dapat diterima sesuai standar

adalah alat ukur yang telah memenuhi uji validitas dan reliabilitas data.

Kuesioner untuk penelitian terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan

reliabilitas dengan karakteristik seperti sejenis di luar lokasi penelitian. Uji

validitas dilaksanakan di RB Rufina Santosa Surakarta pada tanggal 24 Maret

2015 dengan 30 responden. Menurut Riwidikdo (2013), uji coba validitas dan

reliabilitas dilakukan terhadap 30 responden

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang dapat menunjukkan tingkat

kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen (Arikunto, 2010). Sebuah

instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang seharusnya

hendak diukur. Penelitian ini menggunakan uji validitas dengan bantuan

SPSS for windows versi 16.0 rumus product moment. Menurut Hidayat

(2011), rumus product moment yaitu:

Keterangan:

N : Jumlah responden

rxy : Koefisien korelasi product moment

x : Skor pertanyaan

y : Skor total

xy : Skor pertanyaan dikalikan skor total

Pada penelitian ini menggunakan taraf signifikan 0,05. Dikatakan valid

apabila ρ < (0,05). Setelah dilakukan uji validitas dari 36 pernyataan

( ) ( ) }Y - Y {N }X X {

YX. - XY . N

222 2 SSS-S

SSS=

Nrxy

Page 44: TINGKAT PENGETAHUAN IBU AKSEPTOR KB TENTANG KB …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl-retnonings... · dengan melakukan tanya jawab terhadap 10 akseptor KB suntik

30

didapatkan 5 nomor tidak valid yaitu 5 (0,460) ,12 (0,231),15 (0,403),

23(0,288), 25 (0,568) dikarenakan nilai signifikan > 0,05, untuk

selanjutnya nomor yang tidak valid tidak dipergunakan dalam penelitian

karena sudah terwakili oleh pernyataan yang valid.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa instrumen

cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data

karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan

bersifat tendensius, mengarahkan responden memilih jawaban-jawaban

tertentu. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya,

maka berapa kalipun diambil tetap akan sama hasilnya (Arikunto, 2010).

Untuk menguji reliabilitas instrumen, peneliti menggunakan Alpha

Chronbach dengan bantuan program komputer SPSS for Windows. Rumus

Alpha Chronbach adalah sebagai berikut:

úû

ùêë

é S-úû

ùêë

é-

=t

b

k

kr

2

2

11 11 s

s

Keterangan:

r11 = Reliabilitas Instrument

k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

∑σb2 = Jumlah varian butir

σt2

= Varians total

Instrumen dikatakan reliabel bila nilai alpha cronbach’s > rkriteria (0,7)

(Riwidikdo, 2013). Setelah dilakukan uji reliabilitas didapatkan nilai alpha

cronbach’s sebesar 0,865 > (0,7). Sehingga instrumen dikatakan reliabel.

Page 45: TINGKAT PENGETAHUAN IBU AKSEPTOR KB TENTANG KB …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/20/01-gdl-retnonings... · dengan melakukan tanya jawab terhadap 10 akseptor KB suntik

31

G. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Hidayat (2011), teknik pengumpulan data adalah cara peneliti

mengumpulkan data yang akan dilakukan dalam penelitian Teknik

pengumpulan data dari primer dan data sekunder, yaitu:

1. Data Primer

Data primer diperoleh secara langsung dari sumbernya atau objek

penelitian oleh peneliti perorangan atau organisasi (Riwidikdo, 2009).

Dalam penelitian ini data primer didapatkan dari pengisian kuesioner

tentang tingkat pengetahuan akseptor KB tentang KB suntik 3 bulan di RB

An-Nuur Surakarta.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari

objek penelitian (Riwidikdo, 2009). Data sekunder didapatkan dari data

rekam medik yaitu jumlah akseptor KB suntik 3 bulan di RB An-Nuur

Surakarta bulan Februari - April 2015.

H. Metode Pengolahan dan Analisa Data

1. Pengolahan Data

Setelah data terkumpul, maka langkah yang dilakukan berikutnya

adalah pengolahan data. Proses pengolahan data (Notoatmodjo, 2010)

adalah: