asmal

2
Pemisahan pada kromatografi gas didasarkan pada perbedaan kecepatan perpindahan komponen-komponen suatu cuplikan di dalam kolom. Perbedaan perpindahan ini terjadi karena perbedaan interaksi komponen-komponen tersebut dengan fasa diam dan fasa gerak. Fasa diamnya berupa cairan yang melekat pada zat pendukung (adsorben), sedangkan fasa geraknya berupa gas.Karena gas ini berfungsi membawa komponen-komponen sepanjang kolom hingga mencapai detektor, maka fasa gerak disebut juga sebagai gas pembawa (carrier gas). (Uni.Murni.2013.laporan praktikum kromatografi GC. http://serbamurni.blogspot.com/2012/11/laporan-praktikun- kromotografi-gas-gc.html. Diakses pada tanggal 12 Juni 2014) Pada Percobaan kali ini gas Nitrogen digunakan sebagai gas pembawa. Gas pembawa tersebut didapat kecepatan sekitar 15 mL/menit. Kecepatan tersebut ditentukan dengan menggunakan alat flowbubble meter, Sedangkan hidrogen dan oksigen digunakan sebagai gas pembakar. Proses pemisahannya hanya membutuhkan beberapa menit saja. Ini salah satu kegunaan dari kromatografi GC. Namun, untuk sampel yang digunakan harus memiliki syarat sebagai berikut: Senyawa yang mudah menguap saat diinjeksi. Stabil pada suhu 50 0 C sampai 300 0 C, maksudnya yaitu senyawa tidak terurai atau membentuk senyawa lain. Sampel atau larutan senyawa yang digunakan akan dibawa fasa gerak menuju detektor dan hasilnya akan direkam di recorder. Pada alat integrator dilakukan pengaturan parameter sebagai berikut: OP() : 1 ENTER (untuk tanggal dan waktu percobaan) ZERO : 5 ENTER CHT SP : 0,5 ENTER ATT2 : 7 atau 9 ENTER Tekan LIST 2x Pada percobaan ini penentuan kadar sampel dan pemisahnnya dengan metode isotermal. Suhu isoterm diatur terhadap RT dan pemisahan campuran. INIT TEMP, RATE, dan FINAL TEMP dengan data yang diatur beruturut-turut, 100 ENTER, 0, dan 100 ENTER. Hal ini bertujuan untuk merubah semua komponen menjadi gas dan keluar meninggalkan kolom. Selain berfungsi untuk pemisahan, kromatografi gas juga memiliki fungsi untuk menganalisis secara kualitatif dan kuantitatif.

Upload: feby-lailani

Post on 14-Nov-2015

218 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

apa ini yaa

TRANSCRIPT

Pemisahan pada kromatografi gas didasarkan pada perbedaan kecepatan perpindahan komponen-komponen suatu cuplikan di dalam kolom. Perbedaan perpindahan ini terjadi karena perbedaan interaksi komponen-komponen tersebut dengan fasa diam dan fasa gerak. Fasa diamnya berupa cairan yang melekat pada zat pendukung (adsorben), sedangkan fasa geraknya berupa gas.Karena gas ini berfungsi membawa komponen-komponen sepanjang kolom hingga mencapai detektor, maka fasa gerak disebut juga sebagai gas pembawa (carrier gas). (Uni.Murni.2013.laporan praktikum kromatografi GC. http://serbamurni.blogspot.com/2012/11/laporan-praktikun-kromotografi-gas-gc.html. Diakses pada tanggal 12 Juni 2014)Pada Percobaan kali ini gas Nitrogen digunakan sebagai gas pembawa. Gas pembawa tersebut didapat kecepatan sekitar 15 mL/menit. Kecepatan tersebut ditentukan dengan menggunakan alat flowbubble meter, Sedangkan hidrogen dan oksigen digunakan sebagai gas pembakar. Proses pemisahannya hanya membutuhkan beberapa menit saja. Ini salah satu kegunaan dari kromatografi GC. Namun, untuk sampel yang digunakan harus memiliki syarat sebagai berikut: Senyawa yang mudah menguap saat diinjeksi. Stabil pada suhu 500C sampai 3000C, maksudnya yaitu senyawa tidak terurai atau membentuk senyawa lain.Sampel atau larutan senyawa yang digunakan akan dibawa fasa gerak menuju detektor dan hasilnya akan direkam di recorder. Pada alat integrator dilakukan pengaturan parameter sebagai berikut: OP(): 1 ENTER (untuk tanggal dan waktu percobaan) ZERO: 5 ENTER CHT SP: 0,5 ENTER ATT2: 7 atau 9 ENTER Tekan LIST 2xPada percobaan ini penentuan kadar sampel dan pemisahnnya dengan metode isotermal. Suhu isoterm diatur terhadap RT dan pemisahan campuran. INIT TEMP, RATE, dan FINAL TEMP dengan data yang diatur beruturut-turut, 100 ENTER, 0, dan 100 ENTER. Hal ini bertujuan untuk merubah semua komponen menjadi gas dan keluar meninggalkan kolom. Selain berfungsi untuk pemisahan, kromatografi gas juga memiliki fungsi untuk menganalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif dilakukan dengan cara membandingkan waktu tinggal/tambat (RT) dari substansi yang dianalisis dengan waktu tambat dari suatu zat pembanding. Pertama digunakan etanol Pa sebanyak 1L , propanol Pa sebanyak 1L dan butanol Pa sebanyak 1L di tempat injektor. Didapat hasil retention time pada recorder berturut-turut 2,14, 2,51 dan 3,34. Ketika senyawa campuran (etanol+propanol+butanol) diinjeksikan, timbul tiga buah puncak. Dari analisis kualitatif diketahui masing-masing puncak timbul disekitar waktu retensi propanol dan butanol, kecuali waktu retensi yang terakhir, melebihi waktu retensi butanol. Yaitu 2,90 , 3,25 dan 4,01. Hal ini dikarenakan titik didih etanol