asma dalam kehamilan

19
ASMA DALAM KEHAMILAN HM Sulchan Sofoewan

Upload: dewisuryandari

Post on 20-Nov-2015

3 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

bngh

TRANSCRIPT

ASMA DALAM KEHAMILAN

ASMA DALAM KEHAMILANHM Sulchan Sofoewan1PENDAHULUANDefinisi: adalah suatu penyakit yang ditandai dengan meningkatnya respons trakhea dan bronchus terhadap berbagai rangsangan dengan manifeastasi adanya penyempitan jalan nafas yang luas dan derajatnya dapat berubah-ubah baik secara spontan maupun sebagai hasil pengobatan.Penyakit obstruksi saluran nafas yang sering dijumpai pada kehamilan dan persalinan, diperkirakan 1 4% wanita hamil menderita asma.LanjutanPengaruh kehamilan pada asma: 29% membaik, 49% tetap dan 22% memburuk dengan bertambahnya umur kehamilan.Pada serangan asma terjadi bronchospasmus, pembengkaan mukosa, peningkatan sekresi saluran nafas, dapat hilang spontan atau karena pengobatan.Gejala klinis: batuk, sesak nafas, mengi (wheezing) dan nyeri dada.LanjutanSerangan asma umumnya berlangsung singkat, akan berakhir setelah beberapa menit sampai jam, setelah itu kelihatan sembuhSebagian kecil terjadi keadaan yang berat, tidak memberikan respons thd terapi, disebut status asmatikus.Pengaruh asma pada ibu dan janin sangat tergantung dari frekuensi dan beratnya serangan, ibu dan janin akan menmgalami hipoksia bisa menyebabkan abortus, prematurus dan IUGR, kematian perinatalnya meningkat 2 kali dibanding normal. SISTEM PERNAFASAN SELAMA HAMILSelama hamil terjadi perubahan fisiologis pada sistem pernafasan yang disebabkan karena faktor hormonal dan mekanis.Perubahan ini diperlukan untuk mmemenuhi peningkatan kebutuhan metabolik dan sirkulasi untuk pertumbuhan janin, plasenta dan uterus.Selama hamil kapasitas vital pernafasan tetap sama dengan sebelum hamil yaitu 3200 cc, tapi terjadi penigkatan volume tidal dari 450 cc menjadi 600 cc yanmg akan meningkatkan ventilasi permenit antara 19 50%.LanjutanPeningkatan volume tidal ini karena pengaruh progesteron terhadap resistensi saluran nafas dan dengan meningkatkan sensitifitas pusat pernafasan terhadap CO2.Dari faktor mekanik trejadi peningkatan diafragma terutama setelah umur kehamilan 20 minggu akibat membesarnya janin dan uterus, menyebabkan turunnya kapasitas residu fungsional, yang merupakan volume udara yang tidak digunakan dalam paru sebesar 20%, selama kehamilan terjadi penurunan resistensi saluran nafas sebesar 50%.LanjutanPerubahan-2 ini menyebabkan perubahan pada kimia darah dan gas darah.Karena meningkatnya ventilasi akan terjadi penurunan pCO2 menjadi 30 mm Hg sedangkan pO2 tetap 90 106 mm Hg, karena penurunan pCO2 akan terjadi mekanisme sekundrer ginjal untuk mengurangi plasma bikarbonat menjadi 18 22 mEq/L sehingga pH darah tidak mengalami perubahan.Selama melahirkan konsumsi O2 meningkat, kalau terjadi kelainan paru konsumsi O2 terbatas dan akan terjadi fetal distress. PATOFISIOLOGIPada asma terjadi penyempitan saluran pernafasan yang disebabkan oleh spasmus otot polos saluran nafas, edema mukosa dan hipersekresi yang kental.Penyempitan ini akan menyebabkan gangguan ventilasi (hipoventilasi) distribusi ventilasi tidak merata dalam sirkulasi darah pulmonaldan gangguan difusi gas ditingkat alveoli, akan berkembang menjadi hipoksemia, hipercapnia dan asidosis pada tingkat lanjut.LanjutanPada beberapa penderita terjadi hipertensi pulmonal dan hipertrofi ventrikel kanan.Timbulnya serangan asma karena terjadinya reaksi antigen antibodi pada permukaan sel mast paru, yang akan diikuti dengan pelepasa berbagai mediator kimia untuk reaksi hipersensitifitas cepat.Terlepasnya mediator2 ini menimbulkan efek langsung cepet pada otot polos saluran nafasGEJALA KLINISGejala asma yang klasik terdiri atas batuk, sesak nafas dan mengi (wheezing) dan pada beberapa penderita disertai nyeri dada.Perjalanan klinis: 1) asma akut intermitten: diluar serangan tidak ada gejala ada beberapa pencetus serangan, 2) asma akut dan status asmatikus, tidak ndapat diatasi dengan obat2an, 3) asma chronik persisten: butuh pengobatan hyang terus menerusDIAGNOSISAdanyua gejala yang klasik: batuk, sesak nafas dan mengiSerangan bisa timbul berulang-2 dengan masa remisi diantaranyaAda riwayat asma sebelumnya, riwayat penyakit alergi seperti rinitis alergika, perlu dicari faktor pencetus: infeksi saluran nafas, kegiatan jasmani, lingkungan pekerjaan atau obat2 anPENGARUH KEHAMILAN THD ASMABervariasi, tidak dapat diduga, yang sebelumnya menderita asma akan lebih berat selama kehamilanEksaserbasi serangan asma tampak sering terjadi pada trim III atau saat persalinan, hal ini disebabkan pengaruh progesteron menurun, peningkatan prostaglandinSC menimbulkan eksaserbasi serangan asma 18 kali lebih besar daripada pervaginam. PENGARUH ASMA PADA KEHAMILANTergantung derajat berat ringannya, asma yang berat dapat mempengaruhi hasil akhir kehamilan, meningkatkan insidens abortus, prematurus, BBLR dan hipoksia neonatorumStatus asmatikus menimbulkan risiko kematian ibu, bisa juga karena timbulnya komplikasi seperti: pneumothorax, pneumomediastinum, cor pulmonal akut dan aritmia jantumg. PENANGANAN1. Menghindari pemaparan thd alergin, mengobati gejala awal secara tepat2. Menghentikan merokok\3. Mendeteksi dan mengatasi secara awal jika diduga adanya infeksi saluran nafas4. Fungsi paru dasar penentuan gas darah untuk asma yang berat PENANGANANObat-2 an:1. Beta adrenergik agonis: epinefrine, bronchodilatator, terbutalin, juga sebagai tokolitik2. Methylxanthine: teofilin, bronchodilatator3. Glukokortikoid, bronchodilator dan mengurangi inflamasi4. Cromolyn sodium, bronchodilator.

PENANGANAN ASMA KHRONIK DALAM KEHAMILAN1. Bantuan psikologik, menghindari alergen dan desensitisasi2. Teofilin oral3. Kalau perlu terbutalin sulfat4. Tambahkan kortikosteroid, jika pengobatan belum adekuat gunakan prednison dengan dosis sekecil mungkin5. Pertimbangkan antibiotikaPENANGANAN SERANGAN ASMA AKUT PADA KEHAMILAN1. Oksigen2. Tenangkan pemberian cairan intravena3. Aminofilin loading dose 4-6mg/kgBB diturunkan sampai dosis terapeitik4. K/P terbutalin subkutan 0,25 mg5. Steroid6. Antibiotika7. Intubasi ventilasi bantuanPENANGANAN ASMA DALAM PERSALINANSelama persalinan kala pengobatan prenatal diteruskanJika sebel;um persalinan mendapatkan kortikosteroid diteruskan diulangi tiap 8 jamJika mendapat serangan akut selama persalinan, penanganannya sama dengan penanganan serangan akut dalam kehamilanKala II diperpendek dengan ekstraksi vakumKalau SC anestesi secara spinalPENANGANAN ASMA POSTPARTUMPerjalanan dan penanganan klinis asma umumnya tidak berubah secara dramatis setelah post partumTeofilin dsn prednison tidak bisa diminum oleh ibu yang menyusui.