askep tumor pankreas

18
askep tumor pankreas ni putu sri weni antari 04.07.1769 askep tumor pankreas BAB I LANDASAN TEOI A. !EN"ETIAN Insi#en kanker pan$reas terus menin%kat se&ak '0 (in%%a )0 ta(un *an% +a+u. ,(ususn oran%- oran% *an% ukan ku+it puti(. Tumor pankreas merupakan pen*e a kematin terke *an% menempati urutan keempat #i AS #an pa+in% serin% #itemukan pa#a usia 60 (in%%a ta(un. ,e iasaan merokok/ kontak #en%an at kimia in#ustri atau toksin #a+am +in%ku #iet tin%%i +emak/ #a%in% ataupun ke#uan*a/ memi+iki (u un%an #en%an penin%katan in kanker pankreas meskipun peranann*a #a+am men*e a kan ke+ainan ke%anasan ini masi( &e+as se+uru(n*a. esiko kanker pankreas akan menin%kat ersamaan #en%an tin%%in*a ke iasaan merokok. Dia etes e+itus/ pankreatitis kronis #an pankreatitis (ere#iter memi+iki kaitann*a #en%an kanker pan$reas. !ankreas #apat pu+a men&a#i tempat metas tumor +ain. !en*akit kanker #apat tum u( pa#a setiap a%ian pankreas 2pa#a a%ian kaput/ korpus kau#a3 #en%an menim u+kan mani estasi k+inik *an% er5ariasi menurut +okasi +esin*a apaka( se+- se+ pu+au Lan%er(ans *an% mensekresikan insu+in itu turut ter+i at. Tum erasa+ #ari kaput pankreas *an% merupakan +okasi *an% pa+in% serin% akan mem erika %am aran k+inik tersen#iri. Tumor pa#a se+- se+ pu+au Lan%er(ans *an% un%siona+/ a &inak 2a#enoma3 atauka( *an% %anas 2karsinoma3/ merupakan pen*e a ter&a#in*a sin#r insu+in. Den%an pen%e$ua+ian ini/ %e&a+a tumor pankreas ersi at non spesi ik #an pasien aru men$ari perto+on%an me#ik sete+a( sakitn*a memasuki sta#ium +an&ut 0 8 pasien su#a( men#erita tumor *an% +an&ut #an ti#ak #apat #ireseksi ketika tumo #itemukan untuk pertama ka+in*a. Da+am ken*ataan*a/ karsinoma pankreas memi+iki an% ke er(asi+an (i#up 8 ta(un. !a+in% ren#a( i+a #i an#in%kan #en%an 60 +okasi kanker B. ETIOLO"I ,e iasaan merokok/ kontak #en%an at kimia in#ustri atau toksin #a+am +in%kn%an/ mi minuman era+ko(o+ #an #iet tin%%i +emak #a%in% atau ke#uan*a memi+iki (u un%an #e kanker pan$reas meskipun peranann*a #a+am men*e a kan ke+ainan ke%anasan ini masi( &e+as se+uru(n*a. Dia etes e+itus/ pankreatitis kronis #an pankreatitis (ere#iter kaitan #en%an kanker pankreas. Tapi pen*e a ini &u%a masi( e+um &e+as se+uru(n*a. . ANI:ESTASI ,LINI, asa n*eri/ ikterus atau ke#uan*a ter#apat pa#a +e i( #ari 90 pasien/ #an serin% # penurunan erat a#an/ %e&a+a terse ut #ipan#an% se a%ian tan#a- tan#a k+asik karsi

Upload: nie-mk

Post on 05-Oct-2015

26 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Askep Tumor Pankreas

TRANSCRIPT

askep tumor pankreas ni putu sri weni antari04.07.1769

askep tumor pankreas

BAB ILANDASAN TEORI

A. PENGERTIAN Insiden kanker pancreas terus meningkat sejak 20 hingga 30 tahun yang lalu. Khususnya diantara orang- orang yang bukan kulit putih. Tumor pankreas merupakan penyebab kematin terkemuka yang menempati urutan keempat di AS dan paling sering ditemukan pada usia 60 hingga 70-an tahun. Kebiasaan merokok, kontak dengan zat kimia industri atau toksin dalam lingkungan, dan diet tinggi lemak, daging ataupun keduanya, memiliki hubungan dengan peningkatan insiden kanker pankreas meskipun peranannya dalam menyebabkan kelainan keganasan ini masih belum jelas seluruhnya. Resiko kanker pankreas akan meningkat bersamaan dengan tingginya kebiasaan merokok. Diabetes Melitus, pankreatitis kronis dan pankreatitis herediter juga memiliki kaitannya dengan kanker pancreas. Pankreas dapat pula menjadi tempat metastasis dari tumor lain. Penyakit kanker dapat tumbuh pada setiap bagian pankreas (pada bagian kaput, korpus atau kauda) dengan menimbulkan manifestasi klinik yang bervariasi menurut lokasi lesinya dan apakah sel- sel pulau Langerhans yang mensekresikan insulin itu turut terlibat. Tumor yang berasal dari kaput pankreas yang merupakan lokasi yang paling sering akan memberikan gambaran klinik tersendiri. Tumor pada sel- sel pulau Langerhans yang fungsional, apakah yang jinak (adenoma) ataukah yang ganas (karsinoma), merupakan penyebab terjadinya sindrom hiper insulin. Dengan pengecualian ini, gejala tumor pankreas bersifat non spesifik dan biasanya pasien baru mencari pertolongan medik setelah sakitnya memasuki stadium lanjut 80% hingga 85% pasien sudah menderita tumor yang lanjut dan tidak dapat direseksi ketika tumor tersebut ditemukan untuk pertama kalinya. Dalam kenyataanya, karsinoma pankreas memiliki angka keberhasilan hidup 5 tahun. Paling rendah bila dibandingkan dengan 60 lokasi kanker lainnya.B. ETIOLOGI Kebiasaan merokok, kontak dengan zat kimia industri atau toksin dalam lingkngan, minum-minuman beralkohol dan diet tinggi lemak daging atau keduanya memiliki hubungan dengan kanker pancreas meskipun peranannya dalam menyebabkan kelainan keganasan ini masih belum jelas seluruhnya. Diabetes Melitus, pankreatitis kronis dan pankreatitis herediter juga memiliki kaitan dengan kanker pankreas. Tapi penyebab ini juga masih belum jelas seluruhnya.

C. MANIFESTASI KLINIK Rasa nyeri, ikterus atau keduanya terdapat pada lebih dari 90% pasien, dan sering dengan penurunan berat badan, gejala tersebut dipandang sebagian tanda- tanda klasik karsinoma pankreas. Manifestasi ini mungkin baru tampak setelah penyakitnya memasuki stadium yang sangat lanjut. Tanda- tanda lain mencakup penurunan berat badan yang cepat, mencolok dan progresif disamping gangguan rasa nyaman atau nyeri yang samara- samara pada abdomen bagian atas atau bagian tengah, gangguan ini sulit untuk dijelaskan dan tidak disertai gangguan fungsi gastrointestinal.Gangguan rasa nyaman tersebut menyebar sebagai rasa nyeri yang menjengkelkan ke bagian tengah pungung dan tidak berhubungan dengan postur tubuh maupun aktivitas. Penderita karsinoma pankreas sering merasakan bahwa serangan nyerinya dapat dikurangi jika ia duduk membungkuk, rasa nyeri tersebut acap kali bertambah parah ketika ia berbaring telentang, nyeri dapat bersifat progresif dan hebat sehingga memerlukan penggunaan preparat analgesik narkotik. Serangan nyeri ini sering terasa lebih hebat pada malam harinya. Sel- sel ganas dari kanker pankreas sering terlepas dan masuk ke dalam rongga peritonium sehingga meningkatkan kemungkinan terjadinya metastasis. Asites umumnya terjadi. Suatu tanda yang sangat penting jika ada adalah timbulnya gejala- gejala defisiensi insulin yang terdiri atas glukosuria, hiperglikemia dan toleransi glukosa yang abnormal. Diabetes dapat menjadi tanda dini karsinoma pankreas. Makan sering meningkatkan nyeri epigastrium dan gambaran ini biasanya sudah terjadi beberapa minggu sebelum munculnya ikterus serta pruritus. Pembuatan foto-gastro intestinal memperlihatkan deformitas organ visera di dekat pankreas yang disebabkan oleh masa pankreas yang terjepit itu.

D. EVALUASI DIAGNOSTIKPemeriksaan USG dan pemindai CT dilakukan untuk mendeteksi keberadaan tumor pankreas. ERCP merupakan pemeriksaan diagnostik yang penting untuk menegakkan diagnosis karsinoma pankreas. Sel-sel yang diperoleh melalui ERCP harus dikirim ke laboratorium untuk dilakukan pemeriksaan. Biopsi aspirasi perkutan dengan jarum halus pada jaringan pankreas dilakukan untuk mendiagnosis tumor pankreas dan memastikan diagnosisnya pada pasien-pasien yang tumornya sudah tidak dapat direseksi, pemeriksaan ini akan menghilangkan stres dan nyeri akibat pembedahan yang sudah tidak akan memberikan hasil. Dalam prosedur ini, sebilah jarum biopsi ditusukkan lewat dinding anterior abdomen ke dalam massa pankreas dengan dipandu pemindai CT, USG, ERCP, ataupun teknik-teknik pencitraan lainnya. Bahan-bahan aspirasi tersebut diperiksa untuk mencari sel-sel ganas. Meskipun tindakan biopsi perkutan ini merupakan sarana diagnostik yang berharga, namun tindakan tersebut masih memiliki kekurangan. Hasil negatif-palsu akan didapat jika tumor yang kecil liput dari sasaran biopsi, dan penyebaran sel- sel kanker lewat jalur tusukan jarum biopsi juga dapat terjadi. Penyinaran dengan dosis rendah dapat dilakukan sebelum biopsi untuk mengurangi risiko penyebaran sel-sel kanker. Pemeriksaan kolangiografi transhepatik perkutan (PTC, percutaneus transhepatic cholangiography ) merupakan tindakan lain yang dapat dilakukan sebelum biopsi untuk mengenali obstruksi saluran empedu oleh tumor pankreas. Beberapa penanda tumor (mis CA 19-9, CEA, rasio testosteron terhadap dihidrotestosteron) sekarang sedang dipertimbangkan untuk dimasukkan dalam perangkat sarana diagnostik, meskipun demikian, sampai saat ini masih belum berhasil ditemukan penanda tumor karsinoma pankreas yang dapat diandalkan. Pemeriksaan angiografi, pemindai CT dan laparoskopi dapat dilakukan untuk menentukan apakah tumor tersebut masih dapat diangkat melalui pembedahan. E. PENATALAKSANAAN Tindakan bedah yang harus dilakukan biasanya cukup luas jika kita ingin mengangkat tumor terlokalisir yang masih dapat direseksi. Namun demikian, terapi bedah definitif (yaitu, eksisi total lesi) sering tidak mungkin dilaksanakan karena pertumbuhan yang sudah begitu luas ketika tumor tersebut terdiagnosis dan kemungkinan terdapatnya metastase- khususnya ke hepar, paru-paru, dan tulang. Tindakan bedah tersebut sering terbatas pada tindakan paliatif. Meskipun tumor pankreas mungkin resisten terhadap radiasi standar, pasien dapat diterapi dengan radio terapi dan kemoterapi (Flourourasil [5-Fu]). Jika pasien menjalani pembedahan, terapi radiasi dosis tinggi pada jaringan tumor dengan cidera yang minimal pada jaringan lain. Terapi radiasi intraoperatif ini dapat pula mengurangi rasa nyeri. Implantasi interstisial sumber radioaktif juga telah dilakukan meskipun angka kompikasinya tinggi. Pemasangan stent bilier yang besar dan dilakukan secara perkutan atau melalui endoskopi dapat dilikukan untuk mengurangi gejala ikterus. Penelitian kini sedang dilaksanakan untuk mengkaji efek preparat antiestrogen dan anti androgen terhadap kanker pankreas.

.

BAB IIASUHAN KEPERAWATAN

A. PENGKAJIAN

Tanggal Masuk : Jam : Tempat :

1. BIODATAa) Identitas PasienNama : Umur : Jenis kelamin : Agama : Pekerjaan : Status : Alamat : Sumber informasi : Dx medis : Tumor Pankreas

b) Identitas Penanggung JawabNama : Umur : Jenis Kelamin : Agama : Pekerjaan : Status : Alamat : Hubungan dengan klien : 2. RIWAYAT KESEHATAN

a) Keluhan utamaPada penderita tumor pankreas terdapat nyeri pada abdomen dan rasa nyeri menyebar ke bagian tengah punggung b) Riwayat Kesehatan Sekarang-nyeri pada abdomen -malaise -Hipertensi -.berat badan turun -mul-mntah -membran mukosa kering c) Riwayat Kesehatan DahuluPenderita tumor pankreas terdapat riwayat penyakit DM d) Riwayat Kesehatan KeluargaDidalam keluraga tidak ada penyakit keturunan dan menular.e) Genogram

Keterangan : : Laki Laki : pasien : Perempuan : tinggal 1 rumah : Sudah meninggal : Sudah meningal

3. POLA FUNGSI KESEHATAN (GORDON )a. Persepsi terhadap KesehatanKesehatan itu sangat penting tapi menjadi tidak penting ketika orang yang diberi nikmat berupa kesehatan tidak ingat yang memberi nikmat tersebut (Allah SWT ) b. Pola Aktivitas LatihanPenderita tumor pankreas dalam aktivitas aehari-hara membutuhkan bantuan dari keluarga atau orang lain karen lemah dan nyeri c. Pola Istirahat TidurPada pasien tumor pankreas terdapat gangguan pola tidur yang disebabkan oleh nyeri pada abdomen dan ras nyeri yang menyebar ke bagian tengh punggung. d. Pola Nutrisi MetabolikPada penderita tumor pankreas mengalami mual, muntah, nafsu makan menurun. e. Pola EliminaiTidak ada gangguan f. Pola Kognitif PerseptualPendarita tumor pankreas mmpu berkomunikasi dan berorientasi dengan baik dengan orang lain g. Pola Konsep DiriHarga Diri : Ideal Diri : Identitas Diri :Peran diri : h. Pola Koping Pada penderita tumor pankreas terbuka dengan anggota keluarga yang lain sehingga ketika ada masalah selalu dipecahkan bersama i. Pola Seksual Reproduksi Terganggu j. Pola Peran hubunganHubungan dengan keluarga,masyarakat dan lingkungan sekitar baik k. Pola nilai dan kepercayaan Penderita tumor pankreas beribadah sesuai dengan keyakinan

4. PEMERIKSAAN FISIKa) Tanda Tanda VitalN : Takikardi RR : Normal S : Hipertermi TD : Hipertensi b) Keadaan UmumKesan umum : baik Wajah : tidak ada kelainan bentuk Kesadaran : Compos mentis TB: -BB: - . c) Kulit, rambut, kuku Inspeksi : warna kulit tidak normal, dan tidak ada lesi pada kulit, jumlah rambut tipis & warna kuku putih kemerahan dengan bentuk normal, kuku tampak panjang dan kotor . Palpasi : Suhu badn hipertermi, kelembapan kulit pasien kering turgor kulit kering. d) KepalaInspeksi : mesocepale, simetri, dan tidak ada deformitas Pada mata : Mata InspeksiBentuk bola mata : bulat, simetrisKonjungtiva : pucatSklera : tidak ikterik Pupil : isokorGerakan : tidak terbatasPada wajah : ekspresi wajah tampak lemah menahan nyeri

Telinga : tidak ada kotoran (serumen) , tidak ada inflamasi, tidak ada benda asingpada lubang telinga, tinitus Pada hidung : tidak ada massa, pollip, fungsi pembauan baik, tidak ada perdarahan lewat hidung Mulut : keadaan mulut simetris, kebersihan gigi dan mulut tidak terjaga e) Pemeriksaan leher inspeksi : leher kanan dan kii simetris, tidak ada pembengkakan palpasi : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid f) Pemeriksaan thorak (dada) inspeksi : bentuk dada simetris, tidak ada retraksi pada saat inspirasi palpasi : gerakan dada pada waktu bernafas simetris, tidak terdapat adanya massa dindind thorak, tidak terdapat nyeri tekan Perkusi : terdapat bunyi redup Auskultasi : suara pernafasan vesikuler g) Pada abdomen inspeksi : abdomen tidak simetris,tampak adanya benjolan palpasi : adanya nyeri tekan perkusi : terdapat bunyi timpany Auskultasi : suara usus hiperaktif

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN 1) Data Fokus Nyeri pada abdomen Penurunan berat badan Malaise (perasaan tidak nyaman) Kulit kepala rambut kotor Kuku tampak panjang dan kotor Muntah, mual Lemah Penurunan berat badan Tidak nafsu makan Membran mukosa kering Turgor kulit jelek TTV : N: Takikardi TD: HipertensiS: hipertermi RR: normal

2. ANALISA DATANo Symptom Etiologi Problem1 Ds :Do : Nyeri pada abdomen Wajah pucat tampak menahan nyeri Agen cedera biologis (tumor pankreas) Nyeri akut 2 Ds :Do : mual/ muntah tidak nafsu makan berat badan menurun nyeri pada abdomen Tidak mampu dalam memasukkan, mencerna, mengabsorbsi makanan Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh3 Ds :Do : membran mukosa kering lemas suhu tubuh lebih dari normal. Kegagalan dalam mekanisme pengaturan. Kekurangan volume cairan. 4 Ds :Do : wajah pucat dan menahan nyeri dan lemah Agen nyeri Gangguan pola tidur 5 Ds :Do : kuku tampak panjang dan kotor kulit kepala dan rambut tampak kotor Nyeri Devisit perawatan diri 6 Ds :Do : Cemas Nadi meningkat Tekanan darah meningkat Gelisah Cemas Perubahan status kesehatan/ fungsi kesehatan.

DIAGNOSA KEPERAWATAN1. Nyeri akut b/d agen cedera biologis (tumor pankreas).2. Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d Tidak mampu dalam memasukkan dan mencerna dan mengabsorbsi makanan.3. Kekurangan volume cairan b/d kegagalan dalam mekanisme tubuh. 4. Gangguan pola tidur b/d nyeri.5. Cemas b/d perubahn status fungsi kesehatan. 6. Devisit perawatan diri b/d nyeri.

C . PERENCANAANNo Nama Diagnosa Tujuan (NOC) Intervensi (NIC)1. Nyeri Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ....x 24 jam klien dapat :Kontrol Nyeri (1605) Mengenal faktor penyebab nyeri (160501) Tindakan pencegahan (160503) Tindakan pertolongan non-analgetik (160504) Menggunakan analgetik dengan tepat (160505) Melaporkan kontrol nyeri (160511)NOC criteria:1. tidak pernah menunjukkan2. jarang menunjukkan3. kadang-kadang menunjukkan4. sering menunjukkan5. tetap menunjukkan

Menunjukkan Tingkat Nyeri (2102) Melaporkan nyeri (210201) Ekspresi nyeri secara verbal dan non verbal (210206) Kegelisahan (210208) Perubahan respirasi (210210) Perubahan nadi (210211) Perubahan tekanan darah (210212)NOC criteria:1. kuat2. kokoh3. sedang4. kecil5. tidak ada .Manajemen Nyeri (1400)

Kaji secara komphrehensif tentang nyeri, meliputi: lokasi, karakteristik dan onset, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas/beratnya nyeri, an faktor-faktor presipitasi Observasi isyarat-isyarat non verbal dari ketidaknyamanan Berikan analgetik sesuai dengan anjuran Gunakan komunkiasi terapeutik agar pasien dapat mengekspresikan nyeri Kaji latar belakang budaya pasien Evaluasi keefektifan dari tindakan mengontrol nyeri Modifikasi tindakan mengontrol nyeri berdasarkan respon pasien Pemberian Analgetik Kelola pemberian analgetik Cek riwayat alergi obat Libatkan pasien dalam pemilhan analgetik yang akan digunakan kelola obat dengan prinsip 6 benar 2. Ketidakseimbangan seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama x24 jam, klien dapat:Status Nutrisi (1004) Masukan nutrisi adekuat (100401) Masukan makanan dan cairan adekuat (100402) Tingkat energi cukup (100403) Massa tubuh (100404) Berat badan stabil (100405)NOC criteria :1. sangat kompromi2. kompromi yang kuat3. kompromi yang sedang4. sedikit / tidak terlalu kompromi5. tidak kompromi Manajemen nutrisi ( 1100) Tanyakan pada pasien/keluarga tentang alergi terhadap makanan Tanyakan makanan kesukaan pasien Kolaborasi dengan ahli gizi tentang jumlah kalori dan tipe nutrisi yang dibutuhkan Anjurkan masukan kalori yang tepat yang sesuai dengan gaya hidup Anjurkan peningkatan masukan zat besi yang sesuai Timbang berat pasien Dorong pasien/keluarga untuk melakukan perawatan gigi Tingkatkan informasi tentang nutrisi yang dibutuhkan pasien

3. Kekurangan volume cairan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam klien dapat :Fluid balance (0601) TD dalam rentang normal (060101) Keseimbangan intake dan output 24 jam (060107) Berat badan stabil (060109) kelembaban kulit dalam rentang normal (060116) kelembaban membran muscular dalam rentang normal (060117)NOC criteria :1. sangat kompromi2. kompromi yang kuat3. kompromi yang sedang4. sedikit / tidak terlalu kompromi5. tidak kompromi Fluid management (4120) pertahankan intake dan output yang akurat monitor status hidrasi yang adekuat monitor hasil laboratorium yang berhubungan dengan retensi cairan monitor status nutrisi monitor intake dan output monitor tanda-tanda dan gejala yang terjadi monitor indikasi kelebihan cairan monitor vital sign monitor BB 4.

5.

6.

Gangguan pola tidur

Cemas

Devisit perawatan diri Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ....x 24 jam klien dapat :Menunjukkan tingkat nyeri (2102) Melaoorkan nyeri (210201) Ekspresi nyeri secara verbal dan non verbal (210206) Kegelisahan (210208) Perubahan respirasi (210210) Perubahan tekanan darah (210212)NOC Criteria : 1. kuat 2. kokoh 3. sedang 4. kecil 5. tidak ada

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ....x 24 jam klien dapat :Control Cemas (1402): monitor intensitas kecemasan (140201) menyingkirkan tanda kecemasan (140202) mencari

informasi untuk menurunkan cemas (140204) menggunakan tekhnik relaksasi untuk menurunkan kecemasan (140207)

NOC criteria:1. tidak pernah menunjukkan2. jarang menunjukkan3. kadang-kadang menunjukkan4. sering menunjukkan5. tetap menunjukkan

Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama x24 jam, klien dapat:Perawatan diri: aktivitas kehidupan sehari- hariindikator: makan (030001) berpakaian (030002) toileting (030003) mandi (030004) berhias (030005) Hygiene (030006) oral hygiene (030007) ambulasi: berjalan (030008) ambulasi: berjalan (030009) penampilan perpindahan (030010)

NOC criteria :1. ketergantungan total2. dibantu orla dan alat3. dibantu orang4. dengan alat5. mandiri Peningkatan tidur (1850) Sleep enchancement Tentukan pola/aktifitas tidur pasien Jelaskan pentingnya kebutuhan tidur Tentukan efek pengobatan terhadap pola/aktifitas tidur pasien dan kualitas lama tidur pasien Monitor pola tidur dan catat tanda fiisik dan psikologi (neyri, apnea saat tidur, kesemasan) klien Bantu klien dalam menangani stressnya Bersihkan tempat tidur yang dapat meningkatkan kenyamanan tidur klien Pantau kenyamanan temoat tidur klien Dukung klien dengan menambah jam tidur

Penurunan kecemasan (5820) Tenangkan klien Jelaskan seluruh prosedur tindakan kepada klien dan perasaan yang mungkin muncul pada saat melakukan tindakan

Berusaha memahami keadaan klien Berikan informasi tentang diagnosa, prognisis dan tindakan Kaji tingkat kecemasan dan reaksi fisik pada tingkat kecemasan (tachycardia, tachypnea, ekspresi cemas non verbal) Bantu klien dalam menentukan keputusan Bantu klien untuk mengenali situasi yang dialaminya Kolaborasi pemberian obat penenang untuk mengurangi kecemasan

Self care asisten(1800)

Pantau kemampuan klien untuk melakuakn perawatan diri secara mandiri pantau kebutuhan klien untuk penyesuaian pengguanaan alat untuk personal hygiene toileting dan makan sediakan barang- barang yang diperlukan klien, seperti deodorant, sabun mandi

sikat gigi dll sediakan bantuan hingga klien dapat melakukan perawatan pribadi secara penuh dorong klien untuk melakukan aktifitas sehari- hari sesuai dengan tingkat kemampuanya pertimbangkan umur klien ketika memperkenalkanaktifitas perawatan diri bantu klien dalam penerimaan ketergantungan terhadap orang lain dalam memenuhi kebutuhannya menentukan aktifitas perawatan diri sesuai dengan kondisi secara rutin

BAB PENUTUP

A. KESIMPULAN

Tumor pankreas adalah tumor ganas yang berasal dari sel-sel yang melapisi saluran pankreas. Kebiasaan merokok,kontak dengan zat kimia industri atau toksin dalam lingkungan, dan diet tinggi lemak,daging ataupun keduanya, memiliki hubungan dengan peningkatan kanker pankreas meskipun peranannya dalam menyebabkan kelainan keganasan ini masih belu jelas seluruhnya.Resiko kanker pankreas akan meningkat bersamaan dengan tingginya kebiasamn merokok,DM,Panmkreatitis kronis juga memiliki keterkaitan dengan kanker pankreas.

DIAGNOSA YANG MUNCUL : 1. Nyeri akut b/d agen cedera biologis (tumor pankreas).2. Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d Tidak mampu dalam memasukkan dan mencerna dan mengabsorbsi makanan.3. Kekurangan volume cairan b/d kegagalan dalam mekanisme tubuh. 4. Gangguan pola tidur b/d nyeri.5. Cemas b/d perubahn status fungsi kesehatan. 6. Devisit perawatan diri b/d nyeri.

DAFTAR PUSTAKA

Mansjoer Arief dkk. 2001. Kapita Selekta Kedokteran. Media aesculapius. UI PRESS

Santosa budi. 2005. Panduan Diagnosa Keperawatan Nanda. Prima Medika

Suddarh & Brunner. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. EGC. Jakarta

http:// www. Majalah_farmacia. Com. Jumat 22 februari 2008

http://www.medicastro.com

Johnson, Marion. 2000. Nursing Outcomes Classification(Noc). St.Louis, Missouri: Mosby

McCloskey, Joanne C. 1996. Nursing Interventions Classification(Nic). St.Louis, Missouri: Mosby

Price, Sylvia A & Wilson, LM. 1995. Patofisiologi. EGC : Jakarta

Suyono, Slamet. 2001. Buku Ajar Penyakit Dalam. Jakarta: Balai Penerbit FKUI