askep pk
DESCRIPTION
semoga bermanfaatTRANSCRIPT
ASUHAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN KONSEP DIRI : PERILAKU KEKERASAN DI
RUANG SAHADEWA
RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI BALI
TANGGAL 01-04 JUNI 2015
OLEH:
I WAYAN YUDIX KUSUMA NEGARA
NIM : P07120013065
D III KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
2015
PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
DI RUANG SAHADEWA RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI BALI
PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN POLTEKKES DENPASAR
I. IDENTITAS KLIEN
Ruang Rawat : Sahadewa Tanggal Rawat : 7 Mei 2015
Inisial : GO (L) No.RM : 023935
Umur : 58 Tahun Status : Sudah menikah
Pekerjaan :Petani Pendidikan : SD
II. ALASAN MASUK
1. Autoanamnesis
Pasien datang diantar oleh tetangga dan keluarganya. Pasien datang dalam
keadaan sadar dibawa dalam keadaan tangan dirantai. Pasien mengenakan baju kaos
dengan kerah warna hijau tua tanpa memakai alas kaki. Pasien mengamuk dan marah-
marah.
2. Heteroanamnesis (Petugas ruangan)
Pasien mengamuk dirumah, setelah tahu harta kekayaannya diambil, keluarga dan
tetangganya langsung merantai kedua tangan pasien. Pada tanggal 7 Mei 2015 pasien
dibawa ke Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali.
3. Saat Pengkajian
Saat pengkajian pada tanggal 01 Juni 2015 pukul 11.30 Wita, pasien mengaku
mengamuk setelah dipasung oleh 11 orang, rumahnya dibakar dan kekayaannya
diambil.
III.FAKTOR PREDISPOSISI
1. Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu ? ya tidak
2. Pengobatan sebelumnya ?
berhasil kurang berhasil tidak berhasil
3. Penolakan dari lingkungan : ya tidak
Jelaskan :
Saat pengkajian pasien mengatakan hubungan dengan lingkungan tidak begitu baik
baik. Pasien sering ngamuk-ngamuk tak jelas.
4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa?
ya tidak
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Pasien mengatakan pernah dipasung oleh 11 orang, rumahnya dibakar dan
kekayaannya diambil.
Masalah Keperawatan : Perilaku Kekerasan
IV. FISIK
1. Tanda vital : TD : 110/80 mmHg N : 84 x/menit S : 36,8o C P : 22 x/menit
2. Ukuran : TB : 158 cm BB : 58 kg Turun Naik
3. Keluhan fisik Ya Tidak
Jelaskan: Pasien mengatakan tidak ada keluhan tentang fisiknya, pasien menerima
fisiknya apa adanya.
Masalah Keperawata : Tidak ada
V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram :
Keterangan : = Laki-laki
= Perempuan
= Meninggal
= Pasien
= Tinggal serumah
Jelaskan :
Pasien merupakan anak ke-4 dari lima bersaudara. Pasien di Lombok tinggal bersama
Ibunya. Ayah pasien sudah meninggal. Di keluarga pasien tidak ada yang memiliki
riwayat penyakit yang sama dengan pasien.
Masalah keperawatan : Tidak ada
2. Konsep Diri
a. Citra tubuh :
Pasien menerima dirinya apa adanya, pasien tidak ada masalah dan menyenangi
semua anggota tubuhnya.
b. Identitas diri :
Saat pengkajian pasien dapat mengidentifikasi dirinya dengan benar, mampu
menyebutkan nama, asal, dan identitas pribadi dengan baik dan benar. Pasien
mengatakan namanya ”GO”, dan merupakan anak ke-4 dari lima bersaudara.
c. Peran :
Pasien mengatakan, sebelum sakit mampu melaksanakan perannya sebagai petani.
d. Ideal Diri :
Pasien mengatakan senang menjadi petani.
e. Harga Diri :
Saat pengkajian pasien mengatakan ingin marah-marah dan meluapkan emosi
yang ia rasakan, pasien tampak diam saja.
Masalah keperawatan : Harga diri rendah
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti :
Pasien mengatakan orang terdekat dengan dirinya adalah ibu dan istrinya, karena
setelah ayahnya meninggal pasien hanya tinggal bersama ibu dan istrinya saja.
b. Kelompok/masyarakat :
Pasien mengatakan tidak pernah mengikuti kegiatan kelompok atau masyarakat
disekitar lingkungan tempat tinggalnya.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :
Pasien mengatakan ingin marah setiap ketemu dengan orang lain.
Masalah Keperawatan : Resiko mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan :
Pasien beragama Hindu , pasien mengatakan yakin dan percaya dengan adanya
Tuhan.
b. Kegiatan ibadah :
Pasien mengatakan saat dirumah sembahyang saat hari raya besar saja dan pasien
mengatakan selama di rumah sakit pasien sembahyang saat rahina Purnama dan
Tilem.
Masalah keperawatan : Tidak ada
VI. STATUS MENTAL
1. Penampilan
Rapi Penggunaan pakaian tidak sesuai
Tidak Rapi Cara pakaian tidak seperti biasanya
Jelaskan :
Penampilan pasien saat pengkajian rapi. Pasien memakai baju kemeja berwarna hijau
dan celana pendek selutut berwarna hitam. Rambut hitam, bersih, serta kuku pendek
dan bersih . Pasien mengatakan mandi 2 kali sehari yaitu pagi dan sore.
Masalah keperawatan : Tidak ada
2. Pembicaraan
Cepat Apatis
Kasar Lambat
Gagap Membisu
Inkoherensi Tidak mampu memulai pembicaraan
Jelaskan :
Saat pengkajian pasien menjawab dengan bahasa bali. Pasien berbicara dengan nada
keras dan membentak, pasien mau menjawab pertanyaan dari perawat. Kontak mata
dengan lawan bicara baik, pasien emosi dan matanya melotot sambil mengepalkan
tangan. setiap menjawab pertanyaan dari perawat.
Masalah keperawatan : Perilaku kekerasan
3. Aktivitas motorik
Lesu Gelisah Tik Tremor
Tegang Agitasi Grimasem Kompulsif
Jelaskan :
Saat pengkajian pasien tampak tegang, dengan mata melotot/ pandangan tajam, serta
tangan mengepal
Masalah keperawatan : Perilaku kekerasan
4. Alam perasaan
Sedih Putus Asa Gembira berlebihan
Ketakutan Kuatir
Jelaskan :
Saat pengkajian pasien mengatakan tidak begitu senang berada di RSJ Provinsi Bali
karena tempatnya yang begitu ramai dengan pasien lain, pasien juga mengatakan
terkadang merasa emosi, dan sering mengamuk
Masalah keperawatan : Perilaku kekerasan
5. Afek/ emosi
Datar Tumpul Labil Tidak sesuai
Jelaskan :
Saat pengkajian pasien tampak marah-marah, dan emosi setiap menjawab pertanyaan
yang diberikan.
Masalah keperawatan : Perilaku Kekerasan
6. Interaksi selama wawancara
Bermusuhan Mudah tersinggung Defensif
Tidak kooperatif Kontak mata kurang Curiga
Jelaskan :
Pada saat diwawancara pasien tampak kooperatif, mau menjawab pertanyaan yang
diberikan dengan nada keras dan pandangan tajam.
Masalah keperawatan : Perilaku kekerasan
7. Persepsi
Pendengaran Pengelihatan Perabaan
Pengecapan Penghidu
Jelaskan :
Pada saat pengkajian pasien mengatakan tidak ada mendengarkan suara-suara atau
melihat sesuatu seperti bayangan.
Masalah keperawatan : Tidak ada
8. Proses pikir
Sirkumstansial Tangensial Kehilangan asosiasi
Flight of ideas Blocking Pengulangan pembicaraan/ preservarasi
Jelaskan :
Pada saat ditanya pasien mampu menjawab dengan baik dan berhubungan dengan apa
yang ditanyakan walaupun dengan tatapan tajam dan nada membentak.
Masalah keperawatan : Tidak ada
9. Isi pikir
Obsesi Hipokondria Ide yang terkait
Phobia DepeRSUDonalisasi Pikiran magis
Waham
Agama Somatik Kebesaran Curiga
Nihilistik Sisip piker Siar piker Kontrol piker
Jelaskan :
Pada saat pengkajian, pasien dapat menjawab pertanyaan perawat dengan jelas
walaupun terkadang terlihat emosi.
Masalah keperawatan : Tidak ada
10. Tingkat kesadaran
Bingung Sedasi Stupor
Disorientasi:
Waktu Tempat Orang
Jelaskan :
Pada saat pengkajian tingkat kesadaran pasien kompos mentis namun terkadang emosi
ketika menjawab pertanyaan, orientasi pasien terhadap waktu dan tempat jelas.
Masalah keperawatan : Tidak ada
11. Memori
Gangguan daya ingat jangka panjang Gangguan daya ingat jangka pendek
Gangguan daya ingat saat ini Konfabulasi
Jelaskan :
Pasien mampu mengingat peristiwa yang terjadi sebelumnya dan pada saat ini pasien
tidak mengalami gangguan daya ingat baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Masalah keperawatan : Tidak ada
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Mudah beralih Tidak mampu berkonsentrasi
Tidak mampu berhitung sederhana
Jelaskan :
Pada saat wawancara, pasien mampu untuk berkonsentrasi dengan apa yang
ditanyakan oleh perawat. Pasien mampu menjawab/berhitung seperti menjumlahkan,
mengurangi, mengalikan dan membagi.
Masalah keperawatan : Tidak ada
13. Kemampuan penilaian
Gangguan ringan Gangguan bermakna
Jelaskan :
Saat diberikan pilihan antara menggosok gigi atau makan, pasien memilih makan
dahulu dan ketika diberikan pilihan antara makan atau cuci tangan pasien memilih
cuci tangan karena itu lebih didahulukan.
Masalah keperawatan : Tidak ada
14. Daya tilik diri
Mengingkari penyakit yang diderita Menyalahkan hal-hal di luar dirinya
Jelaskan :
Saat pengkajian pasien mengatakan bingung kenapa dibawa ke rumah sakit namun
pasien mengatakan mau minum obat secara teratur agar cepat sembuh.
Masalah keperawatan : Tidak ada
VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG
1. Kemampuan klien memenuhi/menyediakan kebutuhan :
a. Makan : Bantuan minimal Bantuan total
b. Keamanan : Bantuan minimal Bantuan total
c. Tempat tinggal : Bantuan minimal Bantuan total
d. Perawatan kesehatan : Bantuan minimal Bantuan total
e. Berpakian / berhias: Bantuan minimal Bantuan total
f. Transportasi : Bantuan minimal Bantuan total
g. Uang : Bantuan minimal Bantuan total
2. Kegiatan hidup sehari-hari
a. Perawatan diri : Bantuan minimal Bantuan total
b. Nutrisi :
- Apakah anda puas dengan pola makan : ya tidak
- Apakah anda memisahkan diri : ya tidak
- Frekwensi makan perhari : 3 x sehari
- Frekwensi kudapan perhari : 1 porsi habis
- Nafsu makan : baik
- BB : 58 kg
- Diet khusus : Tidak ada
c. Tidur
- apakah ada masalah ? : ya tidak
- apakah anda merasa segera setelah bangun tidur ? : ya tidak
- apakah ada kebiasaan tidur siang ? : ya tidak
- apa yang menolong anda untuk tidur ? ya tidak
- Waktu tidur malam : ya tidak
3. Kemampuan klien dalam
- Mengantisipasi kebutuhan sendiri ? : ya tidak
- Membuat keputusan berdasarkan keinginan sendiri : ya tidak
- Mengatur penggunaan obat ? : ya tidak
- Melakukan pemeriksaan kesehatan (Follow up) : ya tidak
4. Klien memiliki sistem pendukung
Keluarga : ya tidak Teman Sejawat : ya tidak
Profesional/terapis : ya tidak Kelompok social : ya tidak
5. Apakah klien menikmati saat bekerja, kegiatan yang menghasilkan atau hobi :
ya tidak
Masalah keperawatan: Tidak ada
VIII. MEKANISME KOPING
Adaptif Maladaptif
Bicara dengan orang lain Minum alcohol
Mampu menyelesaikan masalah Relaksaksi lambat berlebih
Teknik relokasi Berkerja berlebihan
Aktivitas konstruktif Menghindar
Olahraga Mencederai diri
Lainnya Lainnya
Alasan :
Saat pengkajian pasien mengatakan bila memiliki masalah lebih suka diam dan
menyendiri, tidak pernah menceritakan masalahnya kepada orang lain.
Masalah keperawatan : Harga diri rendah
IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN
Masalah dengan dukungan Kelompok :
Saat pengkajian pasien mengatakan hubungan dengan keluarga baik. Pasien dekat
dengan istrinya .Di ruangan pasien mengatakan tidak ada masalah, namun pasien
tampak sering bertengkar ketika didekati oleh salah satu pasien dari ruangan lain.
Masalah dengan Lingkungan:
Saat pengkajian pasien mengatakan hubungan dengan lingkungan sekitarnya baik.
Pasien tidak mengalami masalah dengan lingkungan di ruangan. Di ruangan pasien
mengatakan tidak ada masalah, namun pasien tampak sering bertengkar ketika didekati
oleh salah satu pasien dari ruangan lain.
Masalah dengan pendidikan :
Saat pengkajian pasien mengatakan bersekolah sampai SD
Masalah dengan Pekerjaan :
Saat pengkajian pasien mengatakan tidak ada masalah dengan pekerjaan, pasien
dulunya bekerja sebagai petani
Masalah dengan perumahan :
Saat pengkajian pasien mengatakan rumahnya dibakar, pasien tinggal bersama istri dan
ibunya.
Masalah dengan ekonomi:
Saat pengkjian pasien mengatakan kekayaannya diambil orang, dan rumahnya dibakar.
Masalah dengan pelayanan kesehatan :
Saat pengkajian pasien mengatakan tidak mengalami masalah dengan pelayanan
kesehatan di RSJ.
Masalah lainnya :
Saat pengkajian pasien mengatakan kangen dan sedih jika ingat dengan istrinya
X. PENGETAHUAN KURANG TENTANG :
Penyakit jiwa
Faktor presipitasi
Koping
Lainnya
Sistem pendukung
Penyakit fisik
Obat-obatan
Masalah keperawatan : Kurang Pengetahuan
XI. ASPEK MEDIK
- Diagnosa medik : SH (Skizofrenia Hebefrenik)
- Terapi obat : Haldol 2 x 2,5 mg, Vit BC 3 x I
- Diagnosis multiaxial :
1. Aksis I : Obs. Psikotik
2. Aksis II : Diagnosis II tertunda
3. Aksis III : Belum terdiagnosis
4. Aksis IV : Stressor belum jelas
5. Aksis V : Informasi tidak adekuat
XII. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN
Data Masalah Keperawatan
Subyektif :
pasien mengatakan tidak begitu senang
berada di RSJ Provinsi Bali karena
tempatnya yang begitu ramai dengan pasien
lain, pasien juga mengatakan terkadang
merasa emosi, dan sering mengamuk
Obyektif :
Mata pasien tampak melotot dengan tangan
mengepal, sesekali didekati oleh pasien dari
ruangan lain, tampak mengamuk.
Perilaku Kekerasan
Subyektif :
pasien mengatakan ingin marah-marah dan
meluapkan emosi yang ia rasakan, pasien
Pasien mengatakan bingung dan malu
dalam menjalin hubungan dengan orang
lain, pasien jarang berkomunikasi dengan
orang lain,
Obyektif :
Pasien tampak diam saja, pandangan tajam
Harga Diri Rendah
kedepan.
Subyektif :
Pasien mengatakan ingin marah setiap
ketemu dengan orang lain.
Obyektif :
Pasien tampak emosi dengan mata
melotot/pandangan tajam dan tangan
mengepal.
Resiko Mencederai Diri Sendiri, Orang
Lain dan Lingkungan.
POHON MASALAH
--------------------------- Core Problem
XIII. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Perilaku kekerasan
Bangli, 02 Juni 2015
Mahasiswa
(I Wayan Yudix Kusuma Negara)
Resiko Mencederai Diri Sendiri, Orang Lain dan Lingkungan ----------Akibat
Perilaku Kekerasan
Harga diri rendah ----------------------- Penyebab
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
DI RUANG DARMAWANGSA RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI BALI
Hari/Tgl/
Jam
Diagnosa
Keperawatan
Perencanaan
Tujuan Intervensi
Senin, 01
Juni 2015
Pukul
09.00
WITA
Perilaku
Kekerasan
Setelah diberikan askep
selama 15 menit dengan 2 kali
pertemuan pasien diharapkan:
Kriteria Evaluasi :
1. Klien mau membalas
salam
2. Klien mau menjabat tangan
3. Klien mau menyebut nama
4. Klien mau tersenyum
5. Klien mau kontak mata
6. Klien mau mengetahui
nama perawat
1. Beri salam panggil nama pasien
2. Sebutkan nama perawat sambil jabat tangan
dengan pasien
3. Jelaskan maksud hubungan interaksi
4. Jelaskan kontrak yang akan dibahas
5. Beri rasa aman dan simpati
6. Lakukan kontak mata singkat tapi sering
Selasa, 02
Juni 2015
Pukul
09.00
WITA
Setelah diberikan askep
selama 15 menit dengan 2 kali
pertemuan pasien diharapkan:
Kriteria Evaluasi :
1. Mengidentifikasi
penyebab PK
2. Mengidentifikasi tanda
dan gejala PK
3. Mengidentifikasi PK
yang dilakukan
4. Mengidentifikasi akibat
PK
5. Menyebutkan cara
mengontrol PK
6. Membantu pasien
mempraktekkan latihan
cara mengontrol fisik I
7. Menganjurkan pasien
memasukkan dalam
1. Menanyakan perasaan pasien
2. Anjurkan pasien menceritakan hal yang dia
lakukan ketika marah.
3. Memberi contoh kepada pasien cara
mengelola emosi
4. Menganjurkan pasien bercerita tentang
masalahnya
jadwal kegiatan harian
Selasa, 02
Juni 2015
Pukul
11.00
WITA
Setelah diberikan askep
selama 15 menit dengan 2 kali
pertemuan pasien diharapkan:
Kriteria Evaluasi :
1. Mengevaluasi
jadwal kegiatan harian
pasien
2. Melatih pasien
mengontrol PK dengan
cara fisik, verbal,
sosial, spiritual
3. Menganjurkan
pasien memasukkan
dalam jadwal kegiatan
harian
1. Anjurkan klien untuk mengungkapkan perilaku
kekerasan yang biasa dilakukan klien .
2. Bantu klien bermain peran sesuai dengan
perilaku kekerasan yang biasa dilakukan.
3. Bicarakan dengan klien apakah dengan cara
yang dilakukan klien masalahnya selesai
4. Bicarakan akibat dan cara yang dilakukan klien
5. Bersama klien menyimpulkan akibat cara yang
digunakan oleh klien
6. Tanya pada klien apakah ia ingin mempelajari
cara yang baru dan yang sehat.
7. Tanyakan pada klien “apakah ia ingin
mempelajari cara baru yang sehat”
8. Berikan pujian jika klien tahu tentang cara lain
yang sehat
9. Diskusikan dengan klien tentang cara lain yang
sehat:
a. Secara fisik: tarik nafas dalam jika
sedang kesal/memukul bantal/kasur
atau olahraga atau pekerjaan yang
memerlukan tenaga
b. Secara verbal: katakana bahwa anda
sedang kesal/tersinggung/jengkel (saya
kesal anda berkata seperti itu)
c. Secara sosial: lakukan dalam kelompok
cara-cara marah yang sehat, latihan
asertif, latihan manajemen perilaku
kekerasan
d. Secara spiritual: anjurkan klien
sembahyang berdoa/ibadah: meminta
kepada Tuhan untuk diberikan
kesabaran, mengadu kepada Tuhan
tentang kejengkelan.