askep pada bayi dengan hiperbillirubin

7
ASKEP PADA BAYI DENGAN HIPERBILLIRUBIN A. PENGERTIAN : Hiperbillirubinemia adalah keadaaan icterus yang terjadi pada bayi baru lahir,yang dimaksud dengan ukterus yang terjadi pada bayi baru lahir adalah meningginya kadar bilirubin di dalam jaringan ekstravaskuler sehingga terjadi perubahan warna menjadi kuning pada kulit , kunjungtiva, mukosa dan tubuh dan peningkatan konsentrasi bilirubin tak terkonjugasi yang tujukan dengan ikterik…… B. ETIOLOGI : Beberapa penyebab hiperbillirubin pada bayi BBL adalah : a. Faktor fisiologik / prematuritas b. Berhubungan dengan air susu ibi c. Miningkatnya produksi bilirubin / hemolitik d. Ketidak mampuan hepar liver untuk mensekresi bilirubin conjugate / deficiensi enzim dan obstruksi duktus biliariS C. MANISFESTASI KLINIS : a. Kulit berwarna kuning sampai jingga b. Klien tampak lemah c. Nafsu makan berkurang d. Urine pekat e. Perut buncit f. Reflex hisap berkurang g. Pembesarran lien dan hati h. Gangguan neurologic i. Feses seperti dumpul j. Kadar bilirubin totasl mencapai 29 mg/dl k. Terdapat ikterus pada sclera,kuku/kulit dan membrane l. Jaundice yang tampak 24 jam pertama di sebabkan penyakit hemolitik pada bayi baru lahir, sepsis atau ibu dengan diabetk atau infeksi m. Jaundice yang tampak pada hari ke 2atau 3 dan mencapai puncak pada hari ke 3-4 dan menurun hari ke 5-7 yang biasanya merupakan jaundice fisio D. PATHOFISIKOLOGI : Bilirubin adalah produk pemecahan hemoglobim yang berasal dari pengrusakan sel darah merah / RBCs. Ketika RBCs rusak maka produknya akan masuk sirkulasi, dimana hemoglobin pecah menjadi heme dan globin. Gloobin (protein) digunakan kembali

Upload: nirwaelang

Post on 20-Jun-2015

891 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Askep Pada Bayi Dengan Hiperbillirubin

ASKEP PADA BAYI DENGAN HIPERBILLIRUBIN

A. PENGERTIAN :Hiperbillirubinemia adalah keadaaan icterus yang terjadi pada bayi baru lahir,yang dimaksud dengan ukterus yang terjadi pada bayi baru lahir adalah meningginya kadar bilirubin di dalam jaringan ekstravaskuler sehingga terjadi perubahan warna menjadi kuning pada kulit , kunjungtiva, mukosa dan tubuh dan peningkatan konsentrasi bilirubin tak terkonjugasi yang tujukan dengan ikterik……

B. ETIOLOGI :Beberapa penyebab hiperbillirubin pada bayi BBL adalah :

a. Faktor fisiologik / prematuritasb. Berhubungan dengan air susu ibic. Miningkatnya produksi bilirubin / hemolitikd. Ketidak mampuan hepar liver untuk mensekresi bilirubin conjugate / deficiensi

enzim dan obstruksi duktus biliariSC. MANISFESTASI KLINIS :

a. Kulit berwarna kuning sampai jingga b. Klien tampak lemahc. Nafsu makan berkurangd. Urine pekate. Perut buncitf. Reflex hisap berkurang g. Pembesarran lien dan hati h. Gangguan neurologic i. Feses seperti dumpulj. Kadar bilirubin totasl mencapai 29 mg/dlk. Terdapat ikterus pada sclera,kuku/kulit dan membrane l. Jaundice yang tampak 24 jam pertama di sebabkan penyakit hemolitik pada

bayi baru lahir, sepsis atau ibu dengan diabetk atau infeksim. Jaundice yang tampak pada hari ke 2atau 3 dan mencapai puncak pada hari ke

3-4 dan menurun hari ke 5-7 yang biasanya merupakan jaundice fisioD. PATHOFISIKOLOGI :

Bilirubin adalah produk pemecahan hemoglobim yang berasal dari pengrusakan sel darah merah / RBCs. Ketika RBCs rusak maka produknya akan masuk sirkulasi, dimana hemoglobin pecah menjadi heme dan globin. Gloobin (protein) digunakan kembali oleh tubuh sedangkan heme akan di rubah menjadi bilirubin unkonjugata dan berikatan dengan albumin.

Page 2: Askep Pada Bayi Dengan Hiperbillirubin

E. PATHWAY : Ikterus prehepatik

disebabkan oleh produk bilirubin yang berlebihan akibat hemolisis sel darah merah. Kemampuan hati untuk melaksanakan konjugasi terbatas terutama pada disfungsi hati sehingga menyebabkan kenaikan bilirubin yang tidak terkonjugasi.

Ikterus hepaticdisebabkan karena adanya kerusakan sel parenkim hati. Akibat kerusakan hati maka terjadi gangguan bilirubin tidak terkonjugasi masuk kedalam hati serta ganguan akibat konjugasi bilirubin yang tidak sempurna di keluarkan kedalam duktus hepatikus karena terjadi retensi dan regurgitasi.

Ikterus kolestatikdisebabkan karena bendungan dalam saluran empedu sehingga empedu sehingga empedu dan bilirubin terkonjugasi tidak dapat di alirkan kedalam usus halus. Akibatnya adalah peningkatan bilirubin terkonjugasi serum dan bilirubin dalam urine, tetapi tidak di dapatkan urobilirubin didalam urine dan tinja.

Ikterus neonates fisiologi terjadi pada 2-4 hari setelah bayi baru lahir dan akan sembuh pada hari ke-7

Ikterus neonates patologisterjadi karena factor penyakit atau infeksi. Biasanya disertai suhu badan yang tinggi dan berat baea tidak bertambah.

F. PEMERIKSAAN PENUNJANG Pemeriksaan bilirubin serum

- pada bayi cukup bulan, bilirubin mencapai kurang lebih 6mg/dl antara 2-4 hari setelah lahir. Apabila nilainya lebih dari 10mg/dl tidak fisiolos.- pada bayi premature, kadar bilirubin mencapai puncak 10-12 mg/dl antara 5-7 hari setelah lahir. Kadar bilirubin yang lebih dari 14mg/dl tidaj fiologis.

Pemeriksaan radiologydiperlukan untuk melihat adanya metastasis di paru atau peningkatan diafrahma kanan pada pembesaran hati, seperti abses hati atau hepatoma.

Ultrasonografidigunakan untuk membedakan antara kolestatik intra hepatic dengan ekstra hepatic.

Biopsy hatidi gunakan untuk memastikan diagnose terutama pada kasus yang sukar seperti untuk membedakan obstruksi ekstra chepatic selain itu juga memastikan keadaan seperti hepatis, serosis hati,hepatoma.

Peritoneoskopidilakukan untuk memastikan diagnosis dan dapat dibuat foto dokumentasi untuk perbandingan pada pemeriksaan ulangan pada penderita penyakit ini.

Laparatomydilakukan untuk memastikan diagnosis dan dapat dibuat foto dokumentasi untuk perbandingan pada pemeriksaan ulangan pada penderita penyakit ini.

Page 3: Askep Pada Bayi Dengan Hiperbillirubin

G. PENCEGAHANikterus dapat dicegah dan dihentikan peningkatannya dengan : Pengawasan antenatal yang baik. Menghindari obat yang dapat meningkatkan ikterus pada bayi dan masa kehamilan

dan masa kelahiran contoh : sulfaforazol,novobiosin,oksitosin. Pencegahan dan mengobati hipoksia pada janin dan neonatis. Penggunaan fenobarbital pada ibu 1-2 hari sebelum partus. Imunisasi yang baik pada bayi yang baru lahir. Peberian makanan yang dini. Pencegahan infeksi.

H. KOMPLIKASI Retardasi mental-kerusakan neurologis. Gangguan pendengaran dan penglihatan. Kematian. Kernikterus.

I. PENATALAKSANAAN Tindak umum

-memeriksa golongan darah ibu (Rh,ABO) pada waktu hamil.-mencegah trauma lahir, pemberian obat pada ibu hamil atau bayi baru lahir yang dapatmenimbulkan ikterus,infeksi dan dehidrasi.-pemberian makanan dini dengan jumlah cairan dan kalori yang sesuai dengan kebutuhan bayi baru lahir.-imunisasi yang cukup baik di tempat bayi dirawat.

Tindakan khusus-fototerapiDilakukan apa bila telalah ditegakkan hiperbilirubin apatologis yang berrfungsi untuk menurunkan bilirubin dalam kulit melalui tinja dan urine dengan oksidasi foto.-pemberian fenobarbitalmempercepat kunjungtiva dan mempermudah ekskresi. Namun pemberian ini tidak efektif karena dapat menyebabkan gangguan metabolic dan pernafasan baik pada ibu dan bayi.-memberi subtract yang kurang untuk transportasi/kunjungtivamisalnya pemberian albumin karena akan mempercepat keluarnya billirubin dari ekstravaskuler ke vaskuler sehingga bilirubin mudah di keluarkandengan transfuse tukar.-melakukan dekomposisi bilirubin dengan fototerapiuntuk mencegah efek cahaya yang berlebihan dari sinar yang ditimbulkan dan dikwatirakan akan merusdak retina. Terapi ini juga digunakan untuk menurunkan kadar bilirubin serum pada neonatus dengan hiperbilirubin jinak hingga moderat.-terapi transfusedigunakan untuk menurunkan kadar bilirubin yang tinggi.

Page 4: Askep Pada Bayi Dengan Hiperbillirubin

-terapi obat-obatanmisalnya obat Phenobarbital/luminal untuk meningkatkan bilirubin di sel yang menyebabkan sifat inderect menjadi deret,selain itu juga berguna untuk mmengurangi timbulnya bilirubin dan mengangkut bilirubin bebas ke organ hati.-menyusui bayi dengan ASI-terapi sinar matahari

Tindak lanjuttindak lanjut untuk setip bayi yang menderita hiperbilirubin dengan evluasi berkala terhadap pertumbuhan,perkembangan dan pendengaran serta fisioterapi dengan rehabilitas terhadap gejalah sisa.

J. Intervensi Anjurkan pasien/klien untuk menggunakan pakaian yang longgar. Hindari kerutan pada tempat tidur. Jaga kebersihan kulit agr tetap bersih dan kering. Mobilisasi klien setiap 2 jam sekali. Monitor kulit akan adanya kemerahan. Oleskan lotion / minyak /baby oil pada daerah yang tertekan. Mandikan klien dengan sabun dan air hangat.

Page 5: Askep Pada Bayi Dengan Hiperbillirubin

DAFTAR PUSTAKA

Carpenito,L.J.2000.Buku Saku Diagnosa Keperawatan Edisi 8, Jakarta : EGC.

Doengoes,M.E.1999. Pedoman Untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Jakarta : EGC.

Http://www.medicastore.com

Http://www.google.com

Jhonson,Marion,dkk. 1997. Iowa Outcomes Project Nursing Classifikation (NOC) Edisi 2. St. Louis,Missouuri;Mosby

Markum, H. 1991. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta : FKUI

Mc Closkey, Joanner. 1996. Iowa Intervention Project Nursing Intervention Classifikation (NOC) Edisi 2. Westline Industrial Drive, st. Louis : Mosby

Santosa,Budi. Diagnosa Keperawtan NANDA. Jakarta : Prima MedicaStaf Pengajar Ilmu keperawatan Anak. 1985. Buku Kulia Kesehatan Anak.Jakarta : FKU