askep fraktur.ppt

31

Click here to load reader

Upload: ivanny-leoni

Post on 20-Dec-2015

551 views

Category:

Documents


304 download

DESCRIPTION

ASKEP FRAKTUR.ppt

TRANSCRIPT

Page 1: ASKEP FRAKTUR.ppt

STIKES MERCUBAKTIJAYA PADANG2015

KELOMPOK : X

IVANNY LEONIMENTARI KURNIA PUTRI

YOLANDA ZELI

DOSEN PEMBIMBING :NS. FEBRIYANTI, M.KEP

KDM IIIA SUHAN KEPERAWATAN SECARA TE

ORITIS PADA KASUS FRAKTUR

Page 2: ASKEP FRAKTUR.ppt

DEFENISI

Fraktur adalah patah tulang, biasanya disebabkan oleh trauma atau tenaga fisik. Kekuatan sudut dari tenaga tsb, keadaan tulang, dan jaringan lunak disekitar tulang akan menentukan apakah fraktur yang terjadi itu lengkap atau tidak lengkap.

(Price & Wilson, 2006)

Page 3: ASKEP FRAKTUR.ppt

ETIOLOGI1. Kekerasan langsungKekerasan langsung menyebabkan patah

tulang pada titik terjadinya kekerasan. Fraktur demikian bersifat fraktur terbuka dengan garis patah melintang atau miring.

2. Kekerasan tidak langsungKekerasan tidak langsung menyebabkan

patah tulang ditempat yang jauh dari tempat terjadinya kekerasan. Yang patah biasanya adalah bagian yang paling lemah dalam jalur hantaran vektor kekerasan.

3. Kekerasan akibat tarikan ototPatah tulang akibat tarikan otot sangat jarang

terjadi. Kekuatan dapat berupa pemuntiran, penekukan, penekukan dan penekanan, kombinasi dari ketiganya, dan penarikan. (Oswari E, 1993)

Page 4: ASKEP FRAKTUR.ppt

MANIFESTASI KLINIS

• Tidak dapat menggunakan anggota gerak• Nyeri pembengkakan• Terdapat trauma (kecelakaan lalu lintas, jatuh dari ketinggian

atau jatuh dikamar mandi pada orang tua, penganiayaan, tertimpa benda berat, kecelakaan kerja, trauma olah raga)

• Gangguan fungsi anggota gerak• Deformitas• Kelainan gerak• Krepitasi atau datang gejala-gejala lain• Perdarahan lokal• Edema pada lokasi karena reaksi radang akibat kerusakan

jaringan• Rentang gerak abnormal • Pemendekan kaki dan perputaran eksternal adalah hal biasa

setelah retak

Page 5: ASKEP FRAKTUR.ppt

ANATOMI & FISIOLOGITerdapat 2 jenis sel yang berperan dalam perkembangan tulang :

Osteoblas yang menghasilkan tulang

Osteoklas, yang menyusun dan membentuk kembali tulang (remodellling).

Perkembangan tulang berlangsung selama kehidupan janin, dan terus berlanjut pada

masa kanak-kanak sampai remaja. Pembuluh darah menginfiltrasi kartilago janin dan

osteoblas terbentuk dipusat osifikasi. Osteoblas menggunakan mineral untuk

membentuk sel tulang yang menggantikan kartilago.

Osteoblas menjadi tertimbun dalam jaringan terklasifikasi, segingga menjadi

osteosit yang berperan untuk mempertahankan tulang. Osteoblas juga aktif

disekita luar tulang yang meningkatkan ketebalannya. Akhrinya sebagian besar

katilago digantikan oleh tulang, yang menimbulkan struktur yang kaku. Area

kartilago tetap secara strategis digantikan agar tulang tumbuh ketika lempeng

kartilagiosa berubah menjadi tulang, tulang tidak tumbuh lagi. Akan tetapi osteosit

yang terdapat pada tulang secara kontiniu pecah dan menggantikan jaringan tulang

yang ada sepanjang hidup.

Page 6: ASKEP FRAKTUR.ppt
Page 7: ASKEP FRAKTUR.ppt

Fungsi tulang :

Memberikan kekuatan pada rangka tubuh

Tempat melekatnya otot

Melindungi organ penting

Tempat pembuatan sel darah merah

Tempat penyimpanan garam mineral

Page 8: ASKEP FRAKTUR.ppt

KLASIFIKASIBerdasarkan sifat frakturBerdasarkan sifat fraktur1. Fraktur tertutup (closed), bila tidak terdapat hubgungan

antara fragmen tulang dunia luar, disebut juga fraktur bersih (karena kulit masih utuh) tanpa komplikasi.

Pada fraktur tertutup ada kalsifikasi tersendiri yang berdasarkan keadaan jaringan lunak disekitar, yaitu :

a. Tingkat 0 : fraktur bisa dengan sedikit atau tanpa cedera jaringan lunak sekitar.

b. Tingkat 1 : fraktur dengan abrasi dangkal atau memar kulit dan jaringan subkutan.

c. Tingkat 2 : fraktur yang lebih berat dengan konstusio jaringan lunak bagian dalam dan pembengkakan.

d. Tingkat 3 : cedera berat dengan kerusakan jaringan lunak yang nyata dan ancaman sindroma kompartemen.

2. Fraktur terbuka (open/compund), bila terdapat hubungan antara hububungan antara fragmen tulang dengan dunia luar karena adanya permukaan kulit.

Fraktur terbuka dibedakan menjadi beberapa grade yaitu :a. Grade I : luka bersih, panjangnya kurang dari 1 cm.b. Grade II : luka lebih luas tanpa kerusakan jaringan lunak

yang ekstensif.c. Grade III : sangat terkontaminasi, dan mengalami kerusakan

jaringan lunak ekstensif.

Page 9: ASKEP FRAKTUR.ppt

PATOFISIOLOGI

Tulang bersifat rapuh namun cukup mempunyai kekuatan dan gaya pegas untuk menahan tekanan, Tapi apabila tekanan eksternal yang datang lebih besar dari yang dapat diserap tulang, maka terjadilah trauma pada tulang yang mengakibatkan rusaknya atau terputusnya kontinuitas tulang Ketika terjadi fraktur pada tulang, maka periosteum serta pembuluh darah didalam korteks, sum-sum tulang, dan jaringan lunak disekitarnya akan mengalami disrupsi. Hematoma akan terbentuk diantara ujung patahan tulang serta dibawah periosteum, dan akhirnya jaringan granulasi menggantikan hematoma tersebut.

Page 10: ASKEP FRAKTUR.ppt

WOC

Page 11: ASKEP FRAKTUR.ppt

PENATALAKSANAAN

• Pembidaian anggota gerak diatas dan

dibawah bagian yang dicurigai mengalami

fraktur ; pembidaian ini bertujuan untuk

imobilisasi

• Kompres dingin untuk mengurangi rasa nyeri

dan edema

• Elevasi anggota gerak tersebut untuk

mengurangi rasa nyeri dan edema.

Page 12: ASKEP FRAKTUR.ppt

KOMPLIKASI

Kerusakan arteriKompartement syndromeFat embolism syndromeInfeksiAvaskuler nekrosisSyokDelayed unionNonunionMalunion

Page 13: ASKEP FRAKTUR.ppt

ASKEP TEORITIS

Page 14: ASKEP FRAKTUR.ppt

PENGKAJIAN1. IDENTITAS

Biasanya berisi nama, umur, jenis kelamin, no. MR, pendidikan, pekerjaan, status, agama, alamat, tanggal masuk, dll.

2. Tanda-tanda vital• Nadi : Biasanya nadi meningkat• Pernafasan : Biasanya pernafasan meningkat• Tekanan darah : Biasanya tekanan darah rendah• Suhu : Biasanya suhu meningkat

Page 15: ASKEP FRAKTUR.ppt

3. Riwayat Kesehatan

A. Riwayat kesehatan dahulu

Biasanya klien mengalami kecelakan dan terjatuh sebelumnya. Dan biasanya klien memiliki riwayat-riwayat penyakit tertentu misalnya kanker tulang dan penyakit paget’s yang menyebabkan fraktur patologis yang sering sulit untuk menyambung selain itu biasanya klien juga memiliki riwayat penyakit diabetes dengan luka dikaki sangat beresiko terjadinya osteomyelitis akut maupun kronik dan juga diabetes menghambat pertumbuhan tulang.

B. Riwayat kesehatan sekarangBiasanya klien mengalami kecelakan dan terjatuh sebelumnya. Dan biasanya klien memiliki riwayat-riwayat penyakit tertentu misalnya kanker tulang dan penyakit paget’s yang menyebabkan fraktur patologis yang sering sulit untuk menyambung selain itu biasanya klien juga memiliki riwayat penyakit diabetes dengan luka dikaki sangat beresiko terjadinya osteomyelitis akut maupun kronik dan juga diabetes menghambat pertumbuhan tulang.

Page 16: ASKEP FRAKTUR.ppt

c. Riwayat kesehatan keluarga

Biasanya penyakit keluarga yang berhubungan dengan penyakit tulang merupakan salah satu faktor predisposisi terjadinya fraktur, seperti diabetes, osteoporosis yang sering terjadi pada beberapa keturunan, dan kanker tulang yang cenderung ditutunkan secara genetik

Page 17: ASKEP FRAKTUR.ppt

4. Pemeriksaan fisik

Keadaan umumKesadaran : Biasanya compos mentisKesakitan, keadaan penyakit : Biasanya akut

KepalaBiasanya tidak ada gangguan, simetris, tidak ada penonjolan, tidak ada nyeri kepala.

LeherBiasanya tidak ada gangguan yaitu simetris, tidak ada penonjolan, reflek menelan ada.

MukaBiasanya wajah terlihat menahan sakit, lain-lain tidak ada perubahan fungsi maupun bentuk. Tidak ada lesi, simetris, tak oedema.

MataBiasanya ada gangguan seperti konjungtiva anemis (jika terjadi perdarahan).

TelingaBiasanya tes bisik atau weber masih dalam keadaan normal, tidak ada lesi atau nyeri tekan.

Page 18: ASKEP FRAKTUR.ppt

HidungBiasanya tidak ada deformitas, tak ada pernafasan cuping hidung.

Mulut dan faringBiasanya tak ada pembesaran tonsil, gusi tidak terjadi perdarahan, mukosa mulut pucat.

ThoraksBiasanya tidak ada pergerakan otot intercostae, gerakan dada simetris.

ParuInspeksiInspeksiBiasanya pernafasan meningkat, reguler atau tidaknya tergantung pada riwayat penyakit klien yang berhubungan dengan paruPalpasiPalpasiBiasanya pergerakan atau simetris, fremitus raba sama.PerkusiPerkusiBiasanya suara ketuk sonor, tak ada suara tambahan lainnya.AuskultasiAuskultasiBiasanya suara nafas normal, tak ada wheezing, atau suara tambahan lainnya.

Page 19: ASKEP FRAKTUR.ppt

• Jantung

InspeksiInspeksiBiasanya tidak tampak iktus cordis.

PalpasiPalpasiBiasanya nadi meningkat, iktus tidak teraba.

PerkusiPerkusiBiasanya suara ketuk jantung pekak

AuskultasiAuskultasiBiasanya suara S1 dan S2 tunggal, tak ada murmur.

• Abdomen

InspeksiInspeksiBiasanya bentuk datar, imetris, tidak ada hernia.

PalpasiPalpasiBiasanya tugor baik, tidak ada defands muskuler, hepar tidak teraba.

PerkusiPerkusiBiasanya suara thympani, ada pantulan gelombang cairan.

AuskultasiAuskultasiBiasanya peristaltik usus normal.

Page 20: ASKEP FRAKTUR.ppt

Kulit

Biasanya terdapat erytema, suhu sekitar daerah trauma meningkat, bengkak, oedema, nyeri tekan.

Genetalia

Biasanya tidak ada hernia, tak ada pembesaran lymphe, tak ada kesulitan BAB.

Page 21: ASKEP FRAKTUR.ppt

Pemeriksaan Setempat (Lokalis)

Harus diperhitungkan keadaan proksimal serta bagian distal terutama mengenai status neurovaskuler. Pemeriksaan pada sistem muskuloskeletal adalah :

1. Look (inspeksi)1. Look (inspeksi)Perhatikan apa yang dapat dilihat antara lain :Cictriks (jaringan parut baik yang alami maupun buatan seperti bekas operasi).Cape au lait spot (birth mark).Fistulae.Warna kemerahan atau kebiruan (livide) atau hyperpigmentasi.Benjolan, pembengkakan, atau cekungan dengan hal-hal yang tidak biasa (abnormal).Posisi dan bentuk dari ekstremitas (deformitas).Posisi jalan (gait, waktu masuk ke kamar periksa).

Page 22: ASKEP FRAKTUR.ppt

2. Feel (Palpasi)2. Feel (Palpasi)

Pada waktu akan palpasi, terlebih dahulu posisi penderita diperbaiki mulai dari

posisi nertal (posisi anatomi). Pada dasarnya ini merupakan pemeriksaan yang

memberikan informasi dua arah, baik pemeriksa maupun klien.

Yang perlu dicatat adalah :

Perubahan suhu disekitar trauma (hangat) dan kelembaban kulit.

Apabila ada pembengkakan, apakah terdapat fluktuasi atau oedema terutama

disekitar persendian.

Nyeri tekan (tenderness), krepitasi, catat letak kelainan (1/3 proksimal, tengah,

atau distal).

Otot : tonus pada waktu relaksasi atau kontraksi, benjolan yang terdapat di

permukaan atau melekat pada tulang. Selain itu juga diperiksa status

neurovaskuler. Apabila ada benjolan, maka sifat benjolan perlu dideskripsikan

permukaannya, konsistensinya, pergerakan terhadap dasar atau permukaannya,

nyeri atau tidak, dan ukurannya.

Page 23: ASKEP FRAKTUR.ppt

3. Move (Pergerakan terutama lingkup 3. Move (Pergerakan terutama lingkup gerak)gerak)

Setelah melakukan pemeriksaan feel, kemudian diteruskan dengan menggerakkan ekstremitas dan dicatat apakah terdapat keluhan nyeri pada pergerakan. Pencatatan lingkup gerak ini perlu, agar dapat mengevaluasi keadaan sebelum dan sesudahnya. Gerakan sendi dicatat dengan ukuran derajat, dari tiap arah pergerakan mulai dari titik 0 (posisi netral) atau dalam ukuran metrik. Pemeriksaan ini menentukan apakah ada gangguan gerak (mobilitas) atau tidak. Pergerakan yang dilihat adalah gerakan aktif dan pasif.

Page 24: ASKEP FRAKTUR.ppt

Diagnosa KeperawatanNyeri akut b.d pergeseran fragmen tulang, spasme otot, edema, cedera jaringan lunak, pemasangan traksi, stress/ansietas, luka operasi

Kerusakan integritas kulit b.d laserasi kulit, pemasangan traksi

Hambatan mobilitas fisik b.d gangguan fungsi ekstremitas, nyeri

Resiko infeksi b.d ketidakadekuatan pertahanan primer (kerusakan kulit, trauma jaringan lunak, prosedur invasif / traksi tulang)

Resiko syok (hipovolemik) b.d perdarahan

Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer b.d trauma pada pembuluh darah

Defisit perawatan diri b.d gangguan mobilitas fisik

Page 25: ASKEP FRAKTUR.ppt

Intervensi

DX 1: Nyeri akut b.d pergeseran fragmen tulang, spasme otot, edema, cedera jaringan lunak, pemasangan traksi, stress/ansietas, luka operasi

NOC :Tingkat nyeri Kontrol nyeriTingkat kenyamanan

Kriteria Hasil :Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan tehnik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, mencari bantuan)Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen nyeriMampu mengenali nyeri (skala intensitas, frekuensi dan tanda nyeri)Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang

Page 26: ASKEP FRAKTUR.ppt

NICManajemen Nyeri

Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi

Observasi reaksi nonverbal dari ketidnyamanan

Gunakan teknik komunikasi teraupetik untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien

Kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri

Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau

Evaluasi bersama pasien dan tim kesehatan lain tentang ketidakefektifan kontrol nyeri masa lampau

Administrasi Analgesik

Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas, dna derajat nyeri sebelum pemberian obat

Cek intruksi dokter tentang jenis obat, dosis, dan frekuensi

Cek riwayat alergi

Pilih analgesik yang diperlukan atau kombinasi dari analgesik ketika pemberian lebih dari satu

Tentukan pilihan analgesik tergantung tipe dan beratnya nyeri

Tentukan analgesik pilihan, rute pemberian, dna dosis optimal

Pilih rute pemberian secara IV, IM untuk pengobatan nyeri secara teratur

Page 27: ASKEP FRAKTUR.ppt

DX 2: Kerusakan integritas kulit b.d laserasi kulit, pemasangan traksi

NOCIntegritas jaringan : kulit dan membran mukosaAkses hemodialisis

Kriteria Hasil :Integritas kulit yang baik bisa dipertahankan (sensasi, elastisitas, temperatur, hidrasi, pigmentasi)Tidak ada luka/lesi pada kulitPerfusi jaringan baikMenunjukkan pemahaman dalam proses perbaikan kulit dan mencegah terjadinya secara berulangMampu melindungi kulit dan mempertahankan kelembaban kulit dan perawatan alami

Page 28: ASKEP FRAKTUR.ppt

NICManajemen TekananAnjurkan pasien untuk menggunakan paksaan yang longgarJaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan keringMobilisasi pasien (ubah posisi pasien) setiap dua jam sekaliMonitor kulit akan adanya kemerahanOleskan lotion atau minyak/baby oil pada daerah yang tertekanMonitor aktivitas dan mobilisasi pasienMonitor status nutrisi pasienMemandikan pasien dengan sabun dna air hangat

Lokasi Perawatan InsisiMembersihkan, memantau dan meningkatkan proses penyembuhan pad aluka yang ditutup dengan jahitan, klip atau straplesMonitor proses kesembuhan area insisiMonitor tanda dan gejala infeksi pada area insisiBersihkan area sekitar jahitan atau staples, menggunakan kapas lidi sterilGunakan preparat antiseptic, sesuai programGanti balutan pada interval waktu yang sesuai atau biarkan luka tetap terbuka (tidak dibalut) sesuai program

Page 29: ASKEP FRAKTUR.ppt

DX 3: Hambatan mobilitas fisik b.d gangguan fungsi ekstremitas, nyeri

NOCPergerakan sendi : aktifTingkat mobilitasPerawatan diri : ADLsKinerja perpindahan

Kriteria Hasil : Klien meningkat dalam aktivitas fisikMengerti tujuan dari peningkatan mobilitasMemverbalisasikan perasaan dalam meningkatkan kekuatan dan kemampuan berpindahMemperagakan penggunaan alat bantu untuk mobilisasi (walker)

Page 30: ASKEP FRAKTUR.ppt

NICTerapi Latihan : Ambulasi

Monitoring tanda-tanda vital sebelum/sesudah latihan dan lihat respon pasien saat latihanKonsultasikan dengan terapi fisik tentang rencana ambulasi sesuai dengan kebutuhan Bantu klien untuk menggunakan tongkat saat berjalan dan cegah terhadap cederaAjarkan pasien atau tenaga kesehatan lain tentang teknik ambulasiKaji kemapuan pasien dalam mobilisasiLatih pasien dalam pemenuhan kebutuhan ADLs secara mandiri sesuai kemampuanDampingi dan bantu pasien saat mobilisasi dan bantu penuhi kebutuhan ADLs psBerikan alat bantu jika klien memerlukanAjarkan pasien bagaimana merubah posisi dan berikan bantuan jika diperlukan

Page 31: ASKEP FRAKTUR.ppt

makasih!!!