askep thyphoid

31
1.1 PENGKAJIAN I. Data Umum Nama : Anak ‘E’ Ruang : Hero No. Registrasi : 00 Umur : 6 tahun Jenis kelamin : Perempuan Agama : Islam Suku bangsa : Indonesia Bahasa : Indonesia Alamat : - Penanggung jawab : Ibu Sinta Pendidikan terakhir : Sarjana Pekerjaan : Wartawan Golongan darah : O Tanggal MRS : 3 Desember Tanggal pengkajian : 3 Desember Diagnosa medis : Thyphoid II. Data Dasar 1. Keluhan Utama : Badan panas yang terus menerus dan sudah berlangsung hampir 2 minggu. Pada minggu pertama panas terjadi terutama menjelang sore dan dipuncaknya pada dini hari yang diikuti dengan turun sampai normal saat menjelang

Upload: dedi-setio-bakti

Post on 23-Dec-2015

6 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

penyakit

TRANSCRIPT

Page 1: Askep THYPHOID

1.1 PENGKAJIAN

I. Data Umum

Nama : Anak ‘E’

Ruang : Hero

No. Registrasi : 00

Umur : 6 tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Suku bangsa : Indonesia

Bahasa : Indonesia

Alamat : -

Penanggung jawab : Ibu Sinta

Pendidikan terakhir : Sarjana

Pekerjaan : Wartawan

Golongan darah : O

Tanggal MRS : 3 Desember

Tanggal pengkajian : 3 Desember

Diagnosa medis : Thyphoid

II. Data Dasar

1. Keluhan Utama :

Badan panas yang terus menerus dan sudah berlangsung hampir 2 minggu. Pada

minggu pertama panas terjadi terutama menjelang sore dan dipuncaknya pada dini

hari yang diikuti dengan turun sampai normal saat menjelang pagi, nyeri

epigastrium, nyeri kepala, tidak nafsu makan.

2. Alasan masuk rumah sakit:

Ibu Sinta khawatir dengan kondisi anaknya yang semakin parah.

3. Riwayat penyakit sekarang:

Thyphoid

Page 2: Askep THYPHOID

4. Riwayat kesehatan dahulu:

Tidak ada.

5. Riwayat kesehatan keluarga:

Tidak ada.

III.Riwayat Antenatal & Post Natal

1. Riwayat selama kehamilan : Tidak ada.

2. Obat-obatan yang digunakan : Tidak ada.

3. Kecelakan (jatuh)/tindakan yang pernah dilakukan : Tidak ada.

4. Tindakan operasi : Tidak ada.

5. Riwayat alergi : Tidak ada.

6. Imunisasi : 5x.

IV. Pengkajian Perkembangan (DDST atau KKA/ kartu kembang anak)

1. Motorik kasar : Normal.

2. Motorik halus : Normal.

3. Personal sosial : Normal.

4. Bahasa : Lancar

V. Riwayat Sosial

1. Pengasuh : Ayah dan ibu.

2. Hubungan : Orang tua.

3. Pembawaan secara umum : -

4. Lingkungan rumah : Damai dan tentram

VI. Pola Fungsi Kesehatan

1. Persepsi keluarga terhadap kesehatan manegemen kesehatan

Mereka sangat menjaga kesehatan dan mengerti tentang pentingnya kesehatan.

Page 3: Askep THYPHOID

2. Pola aktifitas dan latihan

Aktifitas 0 1 2 3 4

Mandi x

Berpakaian x

Eleminasi x

Mobilisasi di tempat

tidur

x

Pindah x

Ambulasi x

Naik tangga x

Makan dan minum x

Gosok gigi x

3. Pola istirahat dan tidur

Keterangan Sebelum sakit Saat sakit

Jumlah jam tidur

siang

2 jam 1 jam

Jumlah jam tidur

malam

8 jam 4 jam

Pengantar tidur Menyanyi Tidak ada

Total tidur 10 jam 5 jam

Gangguan tidur Minta susu Demam/panas

4. Pola nutrisi- metabolik

1. Berat badan sebelum sakit dan saat sakit

Tanggal pemeriksaan BB sebelum sakit BB saat sakit

20 November 2014 21 kg 18 kg

2. Tinggi badan : 128 cm

3. Kebiasaan pemberian makanan

Page 4: Askep THYPHOID

Keterangan Sebelum sakit Saat sakit

Frekuensi 3x sehari 1x sehari

Jenis Nasi, Sayur, Lauk Bubur

Porsi Sedang Sedikit

Total konsumsi 3x 1x

Keluhan - Tidak nafsu

makan

4. Diit khusus : Tidak ada.

5. Tanda kecukupan nutrisi (NCHS atau menyesuaikan RS setempat)

Dehidrasi

Keterangan Intake output Tanda dehidrasi

cairan Susu, air Cairan -

Total produksi

urin

- - -

6. Pola eliminasi

Eliminasi urin

Keterangan Sebelum sakit Saat sakit

Frekuensi 5x sehari 2x sehari

Pancaran - -

Jumlah Sedang Sedikit

Bau Pesing Pesing

Warna Kuning Kuning pekat

Perasaan setelah BAK - -

Total produksi urin - -

Eliminasi Alvi

Keterangan Sebelum sakit Saat sakit

Page 5: Askep THYPHOID

frekuensi 2x -

Konsistensi Sedang -

Bau - -

warna Coklat keemasan -

7. Pola kognitif dan persepsi sensori : Normal

8. Pola konsep diri : Normal

9. Pola mekanisme koping : Normal

10. Pola fungsi seksual-reproduksi : Normal

11. Pola hubungan-peran : -

12. Pola nilai dan kepercayaan : -

Keterangan Sebelum sakit Saat sakit

Nilai khusus Shalat Shalat

Praktik ibadah Berdoa Berdoa

Pengetahuan tentang

praktik ibadah

selama sakit

-

13. Pola aktifitas bermain : Normal

VII. Pemeriksaan Fisik (Data Obyektif)

1. Status kesehatan umum : Panas, nyeri epigastrium, dan nyeri

kepala.

Keadaan/ penampilan umum : Pucat, lemah, lesu, dan rewel.

Kesadaran : Compos mentis

BB sebelum sakit : 21 kg

BB saat ini : 18 kg

BB ideal : 21 kg

Perkembangan BB : Menurun

Status gizi : -

Tanda-tanda vital :

Page 6: Askep THYPHOID

a. TD : 160/60mmHg

b. N : 88x/menit

c. Suhu : 39,4ºC

d. RR : 20x/menit

2. Pemeriksaan fisik (B1-B6)

a. B1 (breathing) : Normal.

b. B2 (Bleeding) : Tekanan darah normal

c. B3 (Brain) : Compos mentis

d. B4 (Bladder) : Mengeluarkan ≤ 300 cc

e. B5 (Bowel) : Nyeri epigastrium.

f. B6 (Bone) : -

3. Pemeriksaan Head to Toe

a. Kepala : Nyeri

b. Mata : Normal.

c. Mulut : Lidah khas (selaput putih kotor, ujung dan tepi

kemerahan serta tremor).

d. Hidung : Normal.

e. Abdomen : Nyeri epigastrium, hepatomegali, dan splenomegali.

f. Sirkulasi : -

g. Kulit : -

4. Pemeriksaan diagnostik

1. Laboratorium : -

2. Radiologi : -

5. Terapi

1. Oral : amoxilin, proris, chloramphenicol dan antipiretik

2. Parenteral : -

3. Lain-lain : -

1.2 DIAGNOSIS

Page 7: Askep THYPHOID

1. Gangguan rasa nyaman : nyeri berhubungan dengan nyeri tekan (peradangan pada

usus) dan nyeri kepala.

2. Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses peradangan pada usus halus.

3. Gangguan eliminasi BAB : konstipasi berhubungan dengan absorpsi dinding usus.

4. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan fisik.

5. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan nafsu makan menurun.

6. Ansietas berhubungan dengan dampak hospitalisasi.

ANALISA DATA

No

.

Data Problem Etiologi

1. DS : - anak mengeluh nyeri

epigastrium dan nyeri kepala.

DO : - Nyeri skala 7.

Gangguan rasa nyaman. Nyeri tekan pada

epigastrium dan

nyeri kepala akibat

panas yang tak

menurun.

2. DS : - anak dengan keluhan

tidak nafsu makan.

DO : - Lemas.

- BB menurun 3 kg.

Perubahan nutrisi kurang dari

kebutuhan.

Perasaan tidak enak

dan anoreksia.

3. DS : - anak dengan keluhan

tidak BAB semenjak sakit.

DO : - Nyeri tekan pada

epigastrium.

Gangguan eliminasi BAB :

konstipasi.

Penurunan absorpsi

dinding usus.

4. DS : - anak dengan keluhan

panas.

DO : - suhu 39,4ºC

Hipertermia Proses inflamasi

pada usus halus.

5. DS :- anak dengan keluhan

rewel.

Ansietas Dampak

hospitalisasi.

Page 8: Askep THYPHOID

DO :- Meronta dan menangis

menjerit-jerit

6. DS :-Anak dengan keluhan

tidak nafsu makan.

DO :- BB menurun.

Intoleransi aktifitas Kelemahan fisik

1.3 INTERVENSI

No.

DX

Tujuan & kriteria hasil

(NOC)

Intervensi (NIC) Rasional

1. Tujuan :

Dalam waktu 2 x 24 jam,

pasien tidak mengalami

nyeri, antara lain

penurunan nyeri pada

tingkat yang dapat diterima

anak.

Kriteria hasil :

a. Pasien mengatakan

nyeri hilang /

berkurang (skala 0-

3)

b. Pasien tampak

tenang.

c. Pasien dapat

melakukan teknik

relaksasi.

d. Pasien dapat

melaporkan

1. Kaji karakteristik

nyeri dan skala nyeri.

2. Kaji factor yang dapat

menurunkan/meningk

atkan nyeri

3. Berikan obat yang

dianjurkan.

4. Ajarkan pasien teknik

pengendalian nyeri

alternative, seperti

hipnotis diri, umpan

balik biologis, dan

relaksasi.

1. Untuk

memenuhi

kebutuhan

pasien dalam

mengurangi

pasien.

2. Untuk mengkaji

kembali yang

kontinu

memungkinkan

modifikasi

rencana

perawatan yang

perlu.

3. Untuk

mengurangi

nyeri.

4. Untuk

mengurangi

Page 9: Askep THYPHOID

kesejahteraan fisik

dan psikologis.

Skala :

a. Ekstrim

b. Berat

c. Sedang

d. Ringan

e. Tidak ada

ketergantungan

terhadap

analgesic.

3. Tujuan :

Dalam waktu 2 x 24 jam,

konstipasi pasien menurun,

dengan pola eliminasi yang

diharapkan, feses lunak

dan berbentuk dan

mengeluarkan feses tanpa

bantuan.

Kriteria hasil :

a. Anak menunjukkan

pengetahuan

program defekasi

yang dibutuhkan

untuk mengatasi

efek samping obat.

b. Melaporkan

keluarnya feses

disertai

berkurangnya nyeri

dan mengejan.

Skala :

1. Campurkan sereal

kulit padi kedalam

sereal lain jika anak

tidak menyukainya.

Tawarkan jus buah

prem dan campurkan

dengan jus lain atau

air jika mereka tidak

menyukainya.

2. Ajarkan orang tua

ketika mereka baru

memulai latihan

eliminasi (toilet

training) untuk

mengawasi, menahan

defekasi secara

volunter yang

merupakan penyebab

umum konstipasi

pada anak.

3. Meningkatkan

keseimbangan cairan

1. Kebanyakan

pasien

mengalami

penurunan tonus

otot intestinal

dan penurunan

kekuatan otot

abdomen, yang

mengakibatkan

peristaltic

melambat, feses

kering, dan

penurunan

kemampuan

mengejan ketika

defekasi.

Makanan tinggi

serat menyuplai

bulk untuk

menciptakan

eliminasi yang

normal dan

Page 10: Askep THYPHOID

a. Ekstream

b. Berat

b. Sedang

c. Ringan

d. Tidak Ada

dan mencegah

komplikasi akibat

kadar cairan yang

tidak normal atau

tidak diinginkan.

4. Konsultasikan dengan

ahli gizi untuk

meningkatkan serat

dan cairan

(kolaborasi).

meningkatkan

tonus otot

intestinal.

2. Penting untuk

berespons

terhadap

keinginan

defekasi secara

tepat waktu

untuk

mempertahankan

fungsi fisiologis

normal dan

untuk

menghindari

tekanan dan

ketidaknyamana

n pada saluran

pencernaan

bawah.

3. Asupan cairan

tidak adekuat

menyebabkan

feses keras dan

konstipasi.

Pemantauan

keseimbangan

cairan yang

adekuat dan

meningkatkan

Page 11: Askep THYPHOID

eliminasi.

4. Untuk

menghindarkan

pasien

mengonsumsi

makanan yang

tidak

diperbolehkan.

5. Tujuan :

Dalam waktu 2x24 jam,

Diharapkan kebutuhan

nutrisi pasien terpenuhi.

Kriteria hasil :

a. Adanya peningkatan

BB sesuai tujuan

b. BB ideal sesuai

tinggi badan

c. Mampu

mengidentifikasi

kebutuhan nutrisi

d. Tidak ada tanda-

tanda malnutrisi.

Skala :

a. Selalu dilakukan

b. Sering dilakukan.

c. Kadang-kadang

dilakukan

d. Jarang dilakukan.

e. Tidak pernah

1. Berikan makanan

yang terpilih

2. Kaji kemampuan

klien untuk

mendapatkan nutrisi

yang dibutuhkan

3. Berikan makanan

sedikit tapi sering

4. Berikan makanan

selagi hangat dan

dalam bentuk

menarik.

5. Monitor jumlah

nutrisi dan

kandungan kalori.

1. Untuk

meningkatkan

nafsu makan

pasien.

2. Untuk mengkaji

zat gizi yang

dikonsumsi dan

suplemen yang

diperlukan.

3. Untuk

menurunkan

diare dan

meningkatkan

absorpsi.

4. Untuk

meningkatkan

nafsu makan

pasien.

5. Untuk mengkaji

zat gizi yang

dikonsumsi dan

suplemen yang

Page 12: Askep THYPHOID

diperlukan.

6. Tujuan :

Dalam waktu 2x24 jam,

Selama proses

keperawatan diharapkan

cemas teratasi.

Kriteria hasil :

a. Klien tidak rewel.

b. Klien tidak ketakutan.

c. Klien tampak tenang.

d. Klien dapat diajak

bermain.

1. Berikan obat sesuai

yang diresepkan

untuk membantu

pasien.

2. Kurangi stressor

(termasuk membatasi

akses individu pada

pasien jika sesuai)

dan usahakan

menuntut pasien.

3. Dengarkan dengan

penuh perhatian. Kaji

pengetahuan pasien

mengenai situasi

yang dialaminya dan

beri dorongan kepada

pasien.

4. Dorong pasien untuk

mengidentifikasi dan

berpartisipasi dalam

aktivitas yang ia rasa

menyenangkan.

5. Dukung upaya

anggota keluarga

untuk mengatasi

perilaku kecemasan

pasien. Berikan

kesempatan keluarga

untuk melakukan

1. Untuk

merilekskan

selama periode

ansietas.

2. Untuk

menciptakan

iklim yang tenag

dan terapeutik.

3. Untuk

mendiskusikan

alasan-alasan

munculnya

ansietas,

sehingga dapat

membantu

pasien

mengidentifikasi

perilaku

kecemasan dan

menyadarkan

penyebabnya.

4. Untuk

membangun rasa

control.

5. Untuk

menurunkan

ansietas keluarga

dan pasien.

Page 13: Askep THYPHOID

kunjungan ekstra bila

bermanfaat.

2. Tujuan :

Dalam waktu 2x24 jam,

Pasien tidak mengalami

menunjukkan

peningkatkan suhu badan

secara berlebihan. Suhu

badan pasien normal 36-

37ºC.

Kriteria hasil :

a. Suhu tubuh dalam

rentang normal

b. Nadi dan RR dalam

rentang normal

c. Tidak ada perubahan

warna kulit dan tidak

ada pusing, merasa

nyaman.

1. Monitor suhu

minimal tiap 2 jam

sekali.

2. Monitor TD, N, RR.

3. Monitor warna dan

suhu kulit.

4. Tingkatkan intake

cairan dan nutrisi.

5. Ajarkan pada pasien

cara untuk mencegah

keletihan akibat

panas.

1. Untuk

meyakinkan

perbandingan

data yang akurat.

2. Peningkatan

denyut nadi,

penurunan

tekanan vena

sentral, dan

penurunan

tekanan darah

dapat

mengindikasikan

hipovolemia,

yang mengarah

pada penurunan

perfusi jaringan.

Kulit yang

dingin, pucat dan

burik dapat

diindikasikan

penurunan

perfusi jaringan.

Peningkatan

frekuensi

pernafasan

berkompensasi

pada hipoksia

Page 14: Askep THYPHOID

jaringan.

3. Peningkatan

denyut nadi,

penurunan

tekanan vena

sentral, dan

penurunan

tekanan darah

dapat

mengindikasikan

hipovolemia,

yang mengarah

pada penurunan

perfusi jaringan.

Kulit yang

dingin, pucat dan

burik dapat

diindikasikan

penurunan

perfusi jaringan.

Peningkatan

frekuensi

pernafasan

berkompensasi

pada hipoksia

jaringan.

4. Tindakan itu

menghindari

kehilangan air,

natrium klorida,

Page 15: Askep THYPHOID

dan kalium yang

berlebihan.

5. Tindakan

tersebut

meningkatkan

kenyamanan dan

menurunkan

temperature

tubuh.

4. Tujuan :

Dalam waktu 2x24 jam,

setelah dilakukan tindakan

keperawatan aktifitas

sehari-hari kembali normal

dan mengharapkan

penurunan rasa letih.

Kriteria hasil :

a. Melaporkan

kemampuan untuk

melakukan aktifitas

seharai-hari.

b. Mengharapkan

penurunan rasa letih.

1. Kaji derajat

kelemahan,

perhatikan

ketidakmampuan

untuk berpartisipasi

dalam aktifitas

sehari-hari.

2. Berikan lingkungan

tenang dan

1. Untuk

mengetahui

tingkat

kemampuan

klien dalam

melakukan

aktifitas.

1.4 IMPLEMENTASI

Hari/Tgl/Jam No.DX Tindakan yang dilakukan

Hasil Tanda tangan

Minggu, 20 5 1. Memberikan 1. Pasien

Page 16: Askep THYPHOID

November.

Jam 15.00

pereda nyeri

dengan

manipulasi

lingkungan (mis,

ruangan tenang,

batasi

pengunjung).

2. Memberikan

analgesik sesuai

ketentuan(kolabo

rasi).

3. Mencegah

adanya gerakan

yang

mengejutkan

seperti

membentur

tempat tidur.

4. Mengompreskan

air hangat pada

dahi.

menjelaskan

kadar dan

karakteristik

nyeri.

2. Pasien

mengungkapkan

rasa nyaman

berkurangnya

nyeri.

3. Pasien Pasien

merasa nyaman.

4. Pasien mencoba

metode non

farmakologis

untuk

mengurangi

nyeri.

Minggu, 20

November

Jam 16.00

2 1. Campurkan

sereal kulit padi

kedalam sereal

lain jika anak

tidak

menyukainya.

Tawarkan jus

buah prem dan

campurkan

1. Pasien

menguraikan

rencana untuk

memasukkan

perubahan

kebiasaannya

kedalam gaya

hidup untuk

membantu

Page 17: Askep THYPHOID

dengan jus lain

atau air jika

mereka tidak

menyukainya.

2. Ajarkan orang

tua ketika

mereka baru

memulai latihan

eliminasi (toilet

training) untuk

mengawasi,

menahan

defekasi secara

volunter yang

merupakan

penyebab umum

konstipasi pada

anak.

3. Meningkatkan

keseimbangan

cairan dan

mencegah

komplikasi

akibat kadar

cairan yang tidak

normal atau tidak

diinginkan.

4. Konsultasikan

dengan ahli gizi

untuk

mempertahankan

eliminasi yang

normal.

2. Pasien

melaporkan

keinginan

defekasi, bila

memungkinkan.

3. Asupan cairan

dan serat pasien

dapat dikaji.

4. Pasien

mempertahankan

pola eliminasi

dalam batas

normal.

Page 18: Askep THYPHOID

meningkatkan

serat dan cairan

(kolaborasi).

Minggu, 20

November.

Jam 17.00

1 1. Berikan makanan

yang terpilih

2. Kaji kemampuan

klien untuk

mendapatkan

nutrisi yang

dibutuhkan

3. Berikan makanan

sedikit tapi

sering

4. Berikan makanan

selagi hangat dan

dalam bentuk

menarik.

5. Monitor jumlah

nutrisi dan

kandungan

kalori.

1. Pasien

mengonsumsi

minimal …

kalori setiap

hari.

2. Pasien

mengonsumsi

minimal …

kalori setiap

hari.

3. Pasien

menoleransi …

ml.

4. Pasien terlihat

menikmati

makanannya.

Minggu, 20

November

Jam 18.00

3 1. Pertahankan

intake & output

yang adekuat

2. Monitor status

hidrasi

(membran

mukosa yang

adekuat)

1. Asupan cairan

pasien melebihi

haluaran. Asupan

… ml/24 jam.

Haluaran …

ml/24 jam.

2. Tidak ada tanda-

tanda dehidrasi.

Page 19: Askep THYPHOID

3. Monitor status

hemodinamik

4. Monitor berat

badan

3. Volume cairan

tetap adekuat.

4. Tidak ada tanda-

tanda dehidrasi.

Minggu, 20

November.

Jam 19.00

4 1. Monitor suhu

minimal tiap 2

jam sekali.

2. Monitor TD, N,

RR.

3. Monitor warna

dan suhu kulit.

4. Tingkatkan

intake cairan dan

nutrisi.

5. Ajarkan pada

pasien cara untuk

mencegah

keletihan akibat

panas.

1. Suhu tetap

normal.

2. Suhu tetap

normal.

3. Suhu tetap

normal.

4. Keseimbangan

cairan tetap

stabil.

5. Pasien

menyatakan

peningkatan

kenyamanannya.

1.5 EVALUASI

Hari/Tgl/Jam Perkembangan Tanda tangan

Senin/21/06.00 S : Klien sudah tidak menangis lagi

O : Nyerinya hilang

A : Tujuan teratasi

P : Dihentikan

Senin/21/08.00 S : Klien tidak muntah lagi

O : Tidak terjadi distensi

Page 20: Askep THYPHOID

A : Tujuan teratasi sebagian

P : Dilanjutkan

Senin/21/10.00 S : Klien tidak mengalami konstipasi lagi

O : Tidak terjadi perut kembung

A : Teratasi sebagian

P : Di lanjutkan

Senin/21/12.00 S : Klien sudah tidak demam lagi

O : Suhu 36 ºC

A : Tujuan Teratasi

P : Di hentikan

Senin/21/13.00 S : Klien sudah tidak muntah lagi

O : Berat badan normal 16 kg

A : Tujuan teratasi sebagian

P : Di lanjutkan