askep enuresis jurnal
DESCRIPTION
tugas mata kuliah kebutuhan istirahat tidurTRANSCRIPT
BAB I PENDAHULUAN
BAB II
A. Kasus
An. B seorang anak laki-laki berusia 7 tahun. Dia sering mengompol tanpa
sadar pada saat tidur di malam hari, bahkan pada saat tidur siang. Hal itu
terjadi ketika adik perempuannya lahir. An. B takut perhatian orang tuanya
beralih ke adik perempuannya. Selain itu, An. B sedang mengalami batuk
pilek, jadi ketika tidur dia juga mendengkur. Dia sering merasa malu jika
bertemu dengan teman-temannya. Teman-teman klien sering mengolok-olok
saat bermain bersama.
B. Asuhan Keperawatan
Pengkajian
Identitas Klien
Nama : An. B
Umur : 7 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Suku/ bangsa : Jawa/ Indonesia
Pendidikan : TK
Alamat : Jl. Kelapa Muda no. 17 Tembalang
Penanggungjawab : Ny. O
Umur : 30 tahun
Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil
Hubungan : Ibu kandung klien
Alamat : Jl. Kelapa Muda no. 17 Tembalang
Riwayat Kesehatan
1. Riwayat Kesehatan Sekarang
Klien sering mengompol tanpa sadar saat tidur, baik tidur siang maupun
malam.
2. Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien tidak pernah mengalami penyakit yang serius.
3. Riwayat Penyakit Keluarga
Ayah klien mengalami riwayat penyakit infeksi saluran kemih.
Kebutuhan Dasar Manusia
1. Kebutuhan sirkulasi dan oksigen
- Tekanan darah : 90/ 70 mmHg
- Suhu : 370C
- Nadi : 80 kali per menit
- Irama napas : cukup berat
- RR : 30 kali per menit
2. Kebutuhan nutrisi dan cairan
- Klien dapat makan dan minum secara mandiri secara teratur (3 kali
sehari) dengan porsi yang normal dan sewajarnya.
- Setiap malam sebelum tidur klien meminum susu dan air putih
masing-masing satu gelas.
3. Kebutuhan eliminasi
BAB : klien dapat melakukan BAB dengan teratur secara mandiri
BAK : klien dapat melakukan BAK dengan teratur secara mandiri.
Tetapi terkadang klien tidak bisa merasakan sensasi berkemih. Klien
sering berkemih tanpa sadar saat klien tidur dengan frekuensi 2-3 kali.
4. Kebutuhan istirahat dan tidur
Klien dapat tertidur dengan nyenyak, tetapi terkadang terbangun karena
tidak nyaman dengan kondisi pakaiannya yang basah akibat klien
mengompol. Klien juga mendengkur saat tidur.
5. Kebutuhan posisioning dan mobilisasi
Klien dapat bergerak dan berpindah tempat sesuai dengan keinginannya.
Tidak ada keterbatasan ROM.
6. Kebutuhan berpakaian
Klien memakai pakaian yang bersih, dan pantas. Klien memakai pakaian
secara mandiri, tetapi terkadang masih memerlukan bantuan dari ibu
klien.
7. Kebutuhan komunikasi
Klien dapat berbicara dengan lancar, tetapi klien sedikit menarik diri dari
teman-temannya karena merasa malu. Klien juga merasa kurang nyaman
di lingkungan masyarakatnya.
8. Kebutuhan rekreasi
Kebutuhan rekreasi klien terpenuhi
9. Kebutuhan spiritual
Klien beragama islam. Klien belum melaksanakan sholat lima waktu
dengan teratur. Saat sholat klien harus sholat bersama dengan orang
tuanya, karena dia belum hafal bacaan sholat.
10. Kebutuhan persepsi sensori
Penglihatan, penciuman, pengecapan, perabaan klien dalam kondisi baik.
11. Kondisi lingkungan
Lingkungan tempat klien tinggal dalam kondisi yang bersih, rapi, dan
nyaman.
12. Kebersihan tubuh
Klien mandi 2 kali sehari dengan mandiri. Terkadang dibantu oleh ibu
klien.
13. Kebutuhan oksigenasi
Kebutuhan oksigenasi klien belum terpenuhi dengan baik, dibuktikan
dengan klien mendengkur saat tidur. Hal itu merupakan salah satu tanda
bahwa kebutuhan oksigen klien belum terpenuhi dengan baik.
14. Kebutuhan harga diri
Klien kurang percaya diri dan minder dengan teman sepermainannya
karena teman-teman klien mengetahui jika dia sering mengompol ketika
tidur.
Analisa Data
Tanggal/ jam Data Fokus Masalah Etiologi Diagnosa keperawatan
30 September
2012
Pukul 10.30
WIB
DO:
- Klien terlihat tidak dapat menahan kencing saat
dikaji
- Klien tampak gelisah
DS:
- Ibu klien mengatakan bahwa An. B sering
mengompol ketika tidur
- Klien mengatakan bahwa dia sulit untuk
menahan kencing
- Klien mengatakan bahwa jarak berkemihnya
kurang dari dua jam
- Klien mengatakan dia khawatir jika orang
tuanya lebih sayang kepada adiknya
Gangguan
eliminasi
Stress Gangguan eliminasi
berhubungan dengan
stress
30 september
2012
Pukul 10.30
WIB
DO:
- Hasil pemeriksaan RR adalah 30 kali per menit
- Klien mengalami batuk dan pilek
DS:
Gangguan pola
tidur
Nafas pendek Gangguan pola tidur
berhubungan dengan
nafas pendek
- Ibu klien mengatakan jika An. B mendengkur
saat tidur.
- Ibu klien mengatakan klien mengalami batuk
pilek selama kurang lebih dua hari.
- Ibu klien mengatakan bahwa An. B tidak sulit
untuk memulai tidur.
30 september
2012
Pukul 10.30
WIB
DO:
- Klien terlihat kurang percaya diri
- Klien terlihat menarik diri
DS:
- Klien mengatakan bahwa dia merasa minder
jika bermain dengan teman-temannya, karena
teman An. B mengetahui kebiasaan
mengompolnya.
- Klien mengatakan bahwa teman-temannya
sering mengolok-olok saat bermain bersama
- Klien mengatakan bahwa dia merasa kurang
nyaman berada di lingkungan masyarakat
sekitar rumahnya.
Harga diri rendah
situasional
Enuresis Harga diri rendah
situasional berhubungan
dengan enuresis
Rencana Keperawatan
No
DxKriteria hasil Intervensi Rasional
1
2
3
C. Konsep Dasar Terapi
Aromaterapi Eucalyptus
Eucalyptus adalah sejenis pohon berwarna hijau yang banyak tumbuh di
benua Australia. Aromaterapi eucalyptus dapat meringankan masalah
pernapasan, terutama untuk klien yang mengalami batuk pilek atau flu. Selain
itu, aromaterapi eucalyptus juga dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Terapi Alarm
Terapi alarm merupakan terapi yang digunakan untuk menangani enuresis
pada anak yang ditujukan untuk memperbaiki kemampuan bangun tidur baik
oleh kondisi klasik seperti mengompol ataupun kondisi lainnya. Saat
menjalani terapi alarm, anak akan bangun tepat saat dia akan buang air kecil.
Terapi dilakukan dalam waktu minimal 3-4 bulan untuk mendapatkan hasil
yang optimal. Alarm yang digunakan dalam terapi ini adalah rangkaian listrik
bertegangan rendah. Tetapi jika tidak ada rangkaian listrik, terapi alarm bisa
juga menggunakan jam beker biasa yang diatur sesuai dengan jam yang telah
ditentukan atau disepakati.
D. Tahapan-tahapan Terapi Komplementer
Terapi yang digunakan untuk menangani masalah klien (enuresis dan
sleep disordered breathing) merupakan terapi gabungan antara penggunaan
lilin aromaterapi eucalyptus, dan terapi alarm.
Kedua terapi tersebut dilakukan oleh perawat dan ibu klien sesaat
sebelum klien tidur pada malam hari.
Aromaterapi Eucalyptus
a. Persiapan
Mempersiapkan alat dan bahan, antara lain:
- Lilin aromaterapi eucalyptus 4 buah
- Tempat lilin
- Korek api
b. Proses terapi
- Lakukan komunikasi teraupetik kepada klien
- Posisikan klien senyaman mungkin untuk tidur
- Nyalakan instrumen musik yang membuat klien tenang, misalnya
musik klasik
- Nyalakan lilin aromaterapi
- Ajarkan klien untuk menghirup aroma lilin sedikit demi sedikit,
hingga pernapasan klien lega
- Ajarkan kepada klien untuk melakukan hal tersebut hingga klien
terlelap tidur.
c. Pasca terapi:
- Setelah klien tertidur, komunikasikan kepada ibu klien untuk
melakukan terapi dengan aromaterapi eucalyptus sampai batuk dan
pilek yang dialami klien sembuh.
Terapi Alarm
Alur rangsangan urine dalam alarm enuresis:
E.
F.
Urine membasahi sensor dan rangkaian terhubung
Bantalan dan bel
(bantalan dibawah seprai)Alarm pada tubuh
(bantalan pada pakaian dalam)
Alarm berbunyi
Anak terbangun
Anak ke toilet
Alarm diset kembali
Apabila tidak ada rangkaian alarm enuresis, bisa digunakan alarm biasa
dengan langkah sebagai berikut:
a. Persiapan
Persiapkan alat yang diperlukan:
- Jam beker/ alarm
b. Proses terapi
-
c. Pasca terapi
E. Dampak Terapi Komplementer terhadap Kebutuhan Istirahat dan Tidur