askep by dengan mar

Upload: miftakhul-khoery

Post on 10-Jan-2016

171 views

Category:

Documents


20 download

DESCRIPTION

Askep MAR

TRANSCRIPT

ASUHAN KEPERAWATAN PADA By.N DENGAN MALFORMATION ANORECTAL DENGAN FISTULA REKTOURETRADI RUANG KEMUNING RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG

Diajukan Dalam Rangka Memenuhi Tugas Aplikasi Keperawatan Anak I

Salis Miftahul KhoeriyahNPM. 215114018

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN (S2)STIKES JENDRAL ACHMAD YANI CIMAHI2015

1. Resume singkat klienMenurut keterangan orangtua klien, sejak lahir bayi N tidak mempunyai lubang anus. Pada saat usia 4 hari setelah lahir, bayi N dilakukan operasi colostomy di RS Hasan Sadikin. V ke RS Tasikmalaya, di RS klien dilakukan fototerapi selama 3 hari, kemudian diijinkan pulang oleh pihak RS, setelah pulang klien masih muntah, sehingga dibawa kembali ke RS dan dirujuk ke RSUP Hasan Sadikin Bandung. By N lahir dari ibu P2 A0, lahir spontan cukup bulan ditolong bidan, gagal drip.Berat badan lahir 2800 gram, PBL = 51 cm, kondisi air ketuban hijau. Di RS dilakukan tindakan pemeriksaan didapatkan diagnosa sepsis awitan lanjut, dicurigai terdapat stenosis duodenum.Pada tanggal 21 Sept 2013 Ny. Y melahirkan dirumah sakit majalengka secara SC seorang bayi dengan berat badan 2700 gram, setelah bayi lahir dan dilakukan pemeriksaan fisik didapatkan data bahwa bayi tidak memiliki lubang anus (malformation anorectal) sehingga pada tanggal 22 Sept 2013 bayi Ny. Y dirujuk ke RSHS. pada tanggal 23 sept 2013 By, Ny. Y dilakukan operasi kolostomi, berdasarkan pemeriksaan dr. di RSHS selain mengalami MAR (marformation anorectal) by. Ny. Y mengalami pruno billy syndrome yaitu kekurangan otot perut.Pada saat dikaji tanggal 01 Nov 2013 By. tampak lemah, terdapat kolostomi sebelah kiri, klien tampak anemis, menangis lemah, abdomen tampak kendur dan melebar kesebalah kanan, keluar cairan urin dari umbilikus sehingga harus menggunakan plastik supaya tidak membasahi stoma (kolostomi) lingkar abdomen 28 cm, kaki kanan tampak biru ( menurut ibunya baru saja diambil darah diselangkangan tapi darahnnya sulit berhenti/perdarahan), saat diraba testis belum turun. saat dikaji ibu klien mengatakan bahwa dia belum bisa mengganti beg kolostomi karena yang selama ini merawat anaknnya adalah sumi dan ibunya. ibu klien tampak murung dan gelisah melihat kondisi anaknnya, menurutnya anak ini sangat ia harapkan.

Tindakan yang dilakukan pada By R adalah: Laparotomi Eksplorasi Postero Sagital Anorectal Plasty Relokasi stoma (reanastomosis kolon dan re colostomy) Rawat Luka Stoma Rawat luka lubang anus Rawat luka insisi abdomen Transfusi Trombosit 30 cc Pemeriksaan USG : terdapat ileus Obstruksi

2. Pengkajian(Terlampir)

A. Pato-flow Kasus

kelainan kongenital

kegagalan dalam pembentukan Struktur embriologi kloaka pada minggu 6-7 masa kehamilan

Malformasi Anus dan rectum

membentuk fistel-fistel yang menghambat pengeluaran mekonium kolon sehingga terjadi obstruksi usus

gambaran perut kembung, distensi abdomen

Kegagalan pengeluaran mekonium Penekanan intra abdomen ke torakal

gangguan pola nafasrefluks kolon sehingga muntah-muntah

gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi

Transvercolostomy Sigmoidostomy pembedahan Colostomi sementaraPenutupan colostomy dilatasi digital 1-2 bulan

Gangguan integritas kulitResiko tinggi infeksi

Pembedahan dan ketidaktauan tentang penyakit dan prosedurmerupakan stressor bagi keluarga

IntervensiInspeksi warna ukuran luka.Bersihkan permukaan kulit dg menggunakan hydrogen/air dg sabun lunak/petrolatum.Gunakan balutan teknik aseptik.

Intervensi :Ukur suhu tubuh setiap 4 jamGunakan teknik septik dan aseptik medikjelaskan cara perawatan stoma (kolostomi)ganti beg kolostomi dengan prinsip bersih setiapkotor atau penuhKolaborasi pemberian antimikrobial/ antibiotik sesuai kebutuhan.koping kurang efektif

Gangguan rasa man cemas

Intervensi :Identifikasi ketidaktahuan.Peningkatan support terhadap keluarga tindakan atau prosdur tsb tindakan tepat.Menjelaskan tentang prosedur tepat waktu.jelaskan cara perawatan stoma (kolostomi).

B. Analisis masalah asuhan keperawatan dengan solusinya1. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan adanya perlukaan jaringanKolostomi adalah sebuah lubang buatan yang dibuat oleh dokter ahli bedah pada dinding abdomen untuk mengeluarkan feses. Pembuatan lubang biasanya bersifat sementara atau permanen dari usus besar atau colon iliaka. Pembuatan kolostomi sementara biasanya untuk tujuan dekompresi kolon atau untuk mengalirkan feses sementara dan kemudian kolon akan dikembalikan seperti semula kemudian abdomen ditutup kembali. Kolostomi temporer ini mempunyai dua ujung lubang yang dikeluarkan melalui abdomen yang disebut kolostomi double barrel sedangkan pembuatan kolostomi permanen biasanya dilakukan apabila pasien sudah tidak memungkinkan untuk defekasi secara normal karena adanya keganasan, perlengketan, atau pengangkatan colon sigmoid atau rectum sehingga tidak memungkinkan feses melalui anus, kolostomi permanen biasanya berupa kolostomi single barrel (dengan satu ujung lubang). pemuatan kolostomi yang berfungsi untuk pengeluaran fease dapat menyebabkan lritasi Kulit, Hal ini terutama pada colostomy sebelah kanan karena feces yang keluar mengandung enzim pencernaan yang bersifat iritatif. Juga terjadi karena cara membersihkan kulit yang kasar, salah memasang kantong dan tidak tahan akan plaster

2. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan perlukaan jaringan pada pembedahanSalah satu untuk mengatasi mar adalah dengan pembuatan stoma atau kolostomi yang dapat menyababkan kontaminasi feses merupakan factor yang paling sering menjadi penyebab terjadinya infeksi pada luka sekitar stoma. Oleh karena itu pemantauan yang terus menerus sangat diperlukan dan tindakan segera mengganti balutan luka dan mengganti kantong kolstomi sangat bermakna untuk mencegah infeksi.

3. Kurang pengetahuan berhubungan pendidikan kesehatan tentang perawatan kolostomiTindakan yang harus dilakukan untuk mengatasi masalah malformation anorectal adalah dengan operasi pebuatan stoma atau kolostomi yang berfungsi untuk mengeluarkan fease. pada malformasi anorektal letak rendah dapat diperbaiki pada massa atau segera setelah bayi lahir dengan tindakan operasi yaitu perianal anoplasti, operasi dilakukan pada saat bayi tidur (menggunakan anestesi umum), operasi ini mencakup insisi abdomen, dan tempat melekatnya pada abdomen untuk direposisi dan melalui insisi anal, kantong rectum ddidorong kebawah sehingga anal terbuka secara komplit.Pada malformasi anorektal letak tinggi, perbaikan dimulai dengan pembuatan colostomy untuk membebaskan jalan keluar feces. Pada bayi baru lahir diberi jangka waktu untuk tumbuh baru dapat menjalani operasi Pull-Trough, yaitu penarikan rectum kebawah dan dijahit dengan pembukaan anus yang baru dibuat permanent. Di perlu waktu 4-6 bulan atau tergantung kenaikan berat badan untuk dilakukan tahapan operasi berikutnya. Pada bayi baru lahir diberi jangka waktu untuk tumbuh baru dapat menjalani operasi Pull-Trough, yaitu penarikan rectum kebawah dan dijahit dengan pembukaan anus yang baru dibuat permanent. Setelah dilakukan operasi, anus yang baru dibentuk perlu dilatasi secara teratur untuk beberapa bulan sampai dengan bekas luka hilang, selanjutnya kolostomi ditutupPada malformasi anorektal letak tinggi, perbaikan dimulai dengan pembuatan colostomy untuk membebaskan jalan keluar feces. Pada bayi baru lahir diberi jangka waktu untuk tumbuh baru dapat menjalani operasi Pull-Trough, yaitu penarikan rectum kebawah dan dijahit dengan pembukaan anus yang baru dibuat permanent. Setelah dilakukan operasi, anus yang baru dibentuk perlu dilatasi secara teratur untuk beberapa bulan sampai dengan bekas luka hilang, selanjutnya kolostomi ditutup. Pada malformasi anorektal letak tinggi yang biasanya disertai fistula pembedahan dilakukan mencakup penutupan dari fistula, pembukaan anus dan direposisi dari kantong rectal kedalam anal. Pada malformasi anorektal dilakukan tindakan posterior sagital anorekto plasti (PSARP) yaitu pembedahan yang dilakukan mulai dari koksigis menuju anus dan selanjutnya dilakukan pemasangan busi yang tepat. Pada malformation anorectal dilakukan beberapa tahapan operasi dan disetiap tahapan ada jeda waktu sebelum dilakukan operasi selanjutnya, oleh sebab itu keluarga dituntut untuk dapat melakukan perawatan kolostomi ini merupakan stresor ketika belum mampu melakukan perawatan kolostomi. hal-hal yang perlu di jelaskan pada keluarga adalah jelasakan dan demonstrasikan bagai mana cara perawatan stoma atau kolostoni sampai keluarga mampu secara mandiri melakukan perawatan kolostomi.1) Analisa DataTabel 3.5Analisa DataNODATAETIOLOGIMASALAH

1234

1

2

Ds :Orang tua mengatakan bahwa anaknya kesakitan karena baru diopersi sehingga semalam tidak bias tidur dan hanya menangis.DO : Terdapat luka post op PSARP di bagian anus 2 cm. - Skala nyeri (dengan menggunakan Nips) jumlah skor 12 (nyeri berat) Ekspresi wajah meringis saat disentuh pada bagian luka. Klien menangis kuat saat dipegang pada bagian bokong. Pola nafas klien tidak teratur frekuensi 32 x /menit Therapi yang diberikan antrain 3 x 80 mg (iv)

DS : DO : Terdapat luka tertutup kassa didaerah anus. Luka berwarna kemerahan dan sedikit edema. Luka terlihat masih basah. Lekosit : 14,900/mm S : 37,1C Therapi yang diberikan : Ceftriaxone 1 x 350 mg

MAR

Fistula Rectovestibular

Tindakan DefinitifPSARP

Terputusnya inkontinuitas jaringan

Merangsang serabut saraf

Thalamus

Kortek serebri

Nyeri dipresepsikan

Gangguan Rasa Nyaman Nyeri

MAR

Fistula rectovestibular

Tindakan definitive PSARP

Terputusnya kontinuitas jaringan

Port the entry mikroorganisme

Resiko Terjadinya InfeksiGangguan Rasa Nyaman Nyeri

Resiko Terjadinya Infeksi

3.DS : Orang tua By.S mengatakan, anaknya kesakitan karena baru dioperasi sehingga anaknya tidak bisa tidurDO : Mata By.S berwarna kemerahan By.S terlihat lemah Adanya luka post op PSARP 2 cm tertutup kassa.Nyeri

Merangsang susunan saraf otonom untuk mengaktivasi norevinefrin Saraf simpatis terangsang

Merangsang RAS

Klien terjaga

Gangguan Istirahat Tidur

Gangguan Istirahat Tidur

4.DS :Ibu By.S menanyakan bagaimana cara perawatan luka PSARPDO : Orang Tua tampak cemas dan gelisah. Ekspresi wajah tampak kebingunganMAR

Fistula rektovestibuler

Tindakan definitif PSARP

Terdapat luka pada anus

Stresor bagi keluarga

CemasGangguan Rasa Aman Cemas

2) Perumusan Diagnosa Berdasarkan Prioritas Masalaha) Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan adanya lukab) Gangguan istirahat tidur berhubungan dengan nyeri pada luka PSARPc) Resiko terjadinya infeksi berhubungan luka post op PSARPd) Gangguan rasa aman: cemas berhubungan dengan ketidaktahuan orang tua tentang cara perawatan luka PSARP

3. Analisa Masalah asuhan keperawatan dan solusinyaBerdasarkan hasil pengkajian masalah yang ditemukan pada By V antara lain :a. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan Masalah ini dapat diatasi dengan pemberian TPN, yang disesuaikan dengan berat badanb. Defisiesnsi pengetahuan pada orangtuaMasalah ini dapat diatasi dengan memberikan pendidikan kesehatan pada orangtua tentang perawatan pada anaknya, berkolaborasi dengan dokter tentang informasi yang berhubungan dengan tindakan medisc. Kerusakan intergritas jaringanMasalah ini dapat diatasi dengan melakukan oral hygene, melakukan perawatan kulit setelah dimandikan, mengganti diapers setiap 3 jam

4. Analisa Praktik Berdasarkan Pembuktian IlmiahBerdasarkan analisa kasus By V dengan sepsis, dimana sepsis adalalah infeksi berat yang diderita neonatus dengan gejala sistemik dan terdapat bakteri dalam darah. Perjalanan penyakit sepsis dapat berlangsung cepat sehingga sering kali tidak terpantau tanpa pengobatan yang memadai sehingga neonatus dapat meninggal dalam waktu 24 sampai 48 hari. Sepsis neonatal adalah merupakan sindroma klinis dari penyakit sistemik akibat infeksi selama satu bulan pertama kehidupan. Bakteri, virus, jamur, dan protozoa dapat menyebabkan sepsis bayi baru lahir. (DEPKES 2007) Sepsis lanjutan/nosokomial adalah sepsis yang terjadi setelah minggu pertama kehidupan dan didapat dari lingkungan pasca lahir. Karakteristik : Didapat dari kontak langsung atau tak langsung dengan organisme yang ditemukan dari lingkungan tempat perawatan bayi, sering mengalami komplikasi.

Etiologi sepsis terdiri dari :a. Semua infeksi pada neonatus dianggap oportunisitik dan setiap bakteri mampu menyebabkan sepsis.b. Mikroorganisme berupa bakteri, jamur, virus atau riketsia. Penyebab paling sering dari sepsis : Escherichia Coli dan Streptococcus grup B (dengan angka kesakitan sekitar 50 70 %. Diikuti dengan malaria, sifilis, dan toksoplasma. Streptococcus grup A, dan streptococcus viridans, patogen lainnya gonokokus, candida alibicans, virus herpes simpleks (tipe II) dan organisme listeria, rubella, sitomegalo, koksaki, hepatitis, influenza, parotitis.c. Pertolongan persalinan yang tidak higiene, partus lama, partus dengan tindakan.d. Kelahiran kurang, BBLR, cacat bawaan

Tanda dan gejala sepsis neonatorum umumnya tidak jelas dan tidak spesifik.Tanda dan gejala sepsis neonatorum yaitu: Tanda dan gejala umum meliputi hipertermia atau hipotermi bahkan normal, aktivitas lemah atau tidak ada tampak sakit, berat badan menurun tiba-tiba; Tanda dan gejala pada saluran pernafasan meliputi dispnea, takipnea, apnea, tampak tarikan otot pernafasan,merintih, mengorok, dan pernafasan cuping hidung; Tanda dan gejala pada system kardiovaskuler meliputi hipotensi, kulit lembab, pucat dan sianosis; Tanda dan gejala pada saluran pencernaan mencakup distensi abdomen, malas atau tidak mau minum, diare; Tanda dan gejala pada sistem saraf pusat meliputi refleks moro abnormal, iritabilitas, kejang, hiporefleksia, fontanel anterior menonjol, pernafasan tidak teratur; Tanda dan gejala hematology mencakup tampak pucat, ikterus, patikie, purpura, perdarahan, splenomegali.Kasus sepsis yang dialami oleh By V merupakan awitan lanjut, sehingga memerlukan tindakan medis dan perawatan yang intensif untuk pemulihan kondisi By V, berdasarkan jurnal yang ditemukan dengan judul Lactobacillus rhamnosus GG and Bifidobacterium longum Attenuate Lung Injury and Inflammatory Response in Experimental Sepsis. Pada penelitian ini bertujuan Mengevaluasi apakah pemberian Lactobacillus rhamnosus GG (LGG) atau Bifidobacterium longum (BL) akan melindungi terhadap cedera paru dan respon inflamsi pada sepsis.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pengobatan dengan LGG dan BL dapat mengurangi cedera paru terkait dengan infiltrasi sel radang paru-paru dan penurunan respon inflamasi paru-paru dan setelah sepsis. Terapi probiotik mungkin dapat menjadi intervensi yang menjanjikan untuk menurunkan cedera paru setelah infeksi sistemik dan sepsis.

5. Analisa aspek etik dan legala. Aspek otonomi Otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu berpikir logis dan memutuskan, prinsip otonomi ini adalah bentuk respek terhadap seseorang, Praktek profesioanal merefleksikan otonomi saat melakukan perawat menghargai hak hak pasien dalam membuat keputusan tentang perawatan dirinya.Dalam kasus ini tenaga medis perlu memperhatikan prinsip ini, karena pasien kewenangan, karena keluarga tidak diberikan penjelasan tentang penyakit yang dialami anaknya maka keluarga seperti tidak punya kewenangan apapun terhadap anaknya. Salah satunya adalah By V di lakukan USG dan Foto thorax, tetapi keluarga tidak dijelaskan hasilnya bagaimana dan tindakan apa yang akan dilakukan lebih lanjut.

b. Aspek Benefience Prinsip Benefience yaitu Melakukan yang baik, Tidak merugikan orang lain, dan Mencegah bahaya bagi pasien. Dalam kasus By V karena dipuasakan sehingga bayi V menangis terus menerus, sementara jumlah perawat yang ada tidak memadai dengan jumlah pasien, sehingga tidak dapat merawat memberikan perawatan untuk By Vc. Veracity (kejujuran)Prinsip veracity berarti penuh dengan kebenaran, Nilai ini diperlukan oleh pemberi layanan kesehatan untuk menyampaikan kebenaran pada setiap pasien. Berdasarkan analisa pada pasien By V, keluarga belum mendapatkan informasi lengkap tentang kondisi anaknya, seharusnya pada prinsip ini dokter harus bicara jujur tentang masalah yang dialami oleh By V

d.

6. Rencana Asuhan KeperawatanNama: By VerenaUmur : 24 HariJenis Kelamin: PerempuanNo RM: 0001396937

DATADIAGNOSA KEPERAWATANTUJUANPERENCANAAN KEPERAWATANTINDAKAN KEPERAWATANEVALUASI/CATATAN PERKEMBANGANPARAF

123456

Ds : Orangtua mengetakan anaknya puasa dari 1 hari seteah lahir sampai sekarang

Do :-Klien dipuasakan-Terpasang OGT u dekompresi-Keluar cairan hijau dr selang OGT 20 cc/hari- BB saat ini 2800 BBL 2800 mgKetidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan b.d ketidakmamuan mencerna makananSetelah dilakukan tindakan selama 3 x 24 jam, kebutuhan nutrisi terpenuhi dengan kriteria : BB meningkat dari 2700 menjadi 3000gram

1. Kaji intoleran terhadapminuman2. Hitung kebutuhan minum bayi 3. Ukur masukan dan keluaran4. Timbang berat badan setiap hari5. Catat perilaku makan dan aktivitas secara akurat6. Pantau koordinasi reflek menghisap dan menelan7. Berikan minum yang adekuat dengan cara pemberian sesuai kondisi 8. Pantau distensi abdomen (residu lambung)2b. .

Tanggal 26-9-2014Jam 15.00 Mengkaji intoleransi terhadap minumH : masih dipuasakan Mengukur masukan dan keluaranH : cairan dari OGT masih hijau 12 cc dalam 8 jam Menimbang BB bayi H : BB 2800 gram Mengukur lingkar abdomen H : 35 cm Memberikan TPN 336 cc/hari

Tanggal 26-9-2014Jam 16.00

S : O : By masih dipuasakan Kebutuhan nutrisi TPN 336 cc/hr

A : kebutuhan Nutrisi belum teratasiP : lanjutkan intervensi

DATADIAGNOSA KEPERAWATANTUJUANPERENCANAAN KEPERAWATANTINDAKAN KEPERAWATANEVALUASI/CATATAN PERKEMBANGANPARAF

123456

Ds :- Orangtua mengatakan tidak faham dengan penyakit anaknya - Orangtua bertanya tentang kondisi anaknya - Ortu mengatakan baru mendapatkan penjelasan sedikit tentang kondisi anaknya

Do :Tampak bingung dan ingin tahu tentang kondisi anaknyaDefisiensi pengetahuan b.d kurangnya informasiSetelah diberikan pendidikan kesehatan selama 1 x 30 menit, ortu mengerti tentang kondisi anaknya Kaji tingkat pengetahuan ortu tentang penyakit anaknya Berikan penjelasan tentang penyakit terutama yang berhubungan dengan perawatan Evaluasi kemampuan keluarga Berikan reinforcement positif atas kemampuan keluargaTanggal 1-10-2014Jam 10.00 Mengkaji tingkat pengetahuan orangtua Menjelaskan tentang cara pencegahan penyebaran kuman penyakit Mengajarkan cara mencuci tangan Meminta ortu u mempraktekkan cara mencuci tangan Memberikan reinforcement positif pada ortu

Tanggal 1-10-2014Jam 10.30

S : Ortu mengatakan mengerti cara pencegahan penyebaran infeksiO : Ortu dapat mempraktekkan cara mencuci tanganA : Tujuan tercapai

DATADIAGNOSA KEPERAWATANTUJUANPERENCANAAN KEPERAWATANTINDAKAN KEPERAWATANEVALUASI/CATATAN PERKEMBANGANPARAF

1234567

Ds :

DO : Mukosa bibir klien kering Terdapat bercak putih pada mulut Klien menggunakan diapers Kulit pada area yang tertekan lembab dan ada kemerahan

. Kerusakan integritas jaringan b.d gangguan sirkulasi dan faktor nutrisisetelah dilakukan asuhan keperawatan selama 2 x 24 jam kerusakan integritas jaringan dapat teratasi 1. Pertahankan tirah baring

2. Kaji ferkuensi nafas, kedalaman, dan kualitas

3. Kaji perubahan warna kulit,suhu, kelembapan

4. Pertahankan pemberian cairan parenteral

5. Lakukan oral hygiene setiap hari

Tanggal 26-9-2014Jam 14.30 Mempertahankan tirah baring

Mengukur pernafasan

Mengkaji perubahan warna kulit pada bibir, bokong

Mempertahankan cairan parenteral Dexs 10% 12 cc/jam29 -9-2014Pukul 11.00S : -

O : Kulit klien lembab Mukosa bibir kering

A : Tujuan tercapai sebagian P : lanjutkan intervensi

7. CATATAN PERKEMBANGANNOHARI/TANGGALDXEVALUASIPARAF

2Selasa/30-9-2014Jam 09.001S : - O : Klien masih terpasang OGT, retensi 15 cc hari berwarna hijau Klien masih dipuasakan Nutrisi melalui TPN 336 cc/hari Kulit klien lembab Mukosa mulut lembab Pada area kulit yang tertekan tidak tampak tanda kemerahan Bibir terlihat agak merah CRT < 2 dtk Tidak terdapat cyanosis pada ekstremitas

A : Tujuan tercapai sebagianP : - evaluasi secara berkala pemberian TPN Timbang BB tiap hari Monitor tanda-tanda vital Observasi retensi OGT Lakukan oral hyegen Mandikan bayi dan lakukan perawatan kulitI : - Melakukan evaluasi pemberian TPN = 336 cc/hari (12 tts/menit) Menimbang BB ( BB saat ini 2350 gr) Memandikan pasien Merawat kulit Melakukan oral hygene Mengukur tanda tanda vital

R :

NOHARI/TANGGALDXEVALUASIPARAF

3Rabu1-10-2014Pukul 09.30

S : - O : Klien masih terpasang OGT, retensi 23 cc hari berwarna hijau Klien masih dipuasakan Nutrisi melalui TPN 336 cc/hari Kulit klien lembab Mukosa mulut lembab Pada area kulit yang tertekan tidak tampak tanda kemerahan Bibir terlihat agak merah CRT < 2 dtk Tidak terdapat cyanosis pada area ekstremitas

A : Tujuan tercapai sebagianP : - evaluasi secara berkala pemberian TPN Timbang BB tiap hari Monitor tanda-tanda vital Observasi retensi OGT Lakukan oral hyegen Mandikan bayi dan lakukan perawatan kulitI : - Melakukan evaluasi pemberian TPN = 336 cc/hari (12 tts/menit) Menimbang BB ( BB saat ini 2300 gr) Memandikan pasien Merawat kulit Melakukan oral hygene Mengukur tanda tanda vital

R : -

NOHARI/TANGGALDXEVALUASIPARAF

1Senin29-10-2014Pukul 10.00

S : - O : Klien masih terpasang OGT, retensi 15 cc hari berwarna hijau Klien masih dipuasakan Nutrisi melalui TPN 448 cc/hari Kulit klien lembab Mukosa mulut lembab Pada area kulit yang tertekan tidak tampak tanda kemerahan Bibir terlihat agak merah CRT < 2 dtk Tidak terdapat cyanosis pada area ekstremitas

A : Tujuan tercapai sebagianP : - evaluasi secara berkala pemberian TPN Timbang BB tiap hari Monitor tanda-tanda vital Observasi retensi OGT Lakukan oral hyegen Mandikan bayi dan lakukan perawatan kulitI : - Melakukan evaluasi pemberian TPN = 448 cc/hari (12 tts/menit) Menimbang BB ( BB saat ini 2300 gr) Memandikan pasien Merawat kulit Melakukan oral hygene Mengukur tanda tanda vital

R : rencana pemasangan PICC