askeb kb
DESCRIPTION
asuhan kebidananTRANSCRIPT
BAB I
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan. Upaya itu dapat bersifat sementara, dapat pula bersifat permanen. Penggunaan kontrasepsi merupakan suatu variabel yang mempengaruhi fertilitas.
Asumsi yang dipakai oleh peart ialah bahwa setiap akseptor mempunyai kesuburan yang homogen. Sehingga 100 akseptor yang diobservasi selama 1 tahun dengan 50 akseptor yang diobservasi selama 2 tahun, atau sama dengan akseptor selama 60 bulan.
Pola pemakaian kontrasepsi terbesar yaitu suntik sebesar 31,6% persen, pil sebesar 13,2 %. Pemakaian metode kontrasepsi suntik memperlihatkan kecenderungan peningkatan pada beberapa kurun waktu terakhir ini sebagai gambaran metode kontrasepsi suntik pada tahun 1991 hanya 11,7 %, 1994 menjadi 15,2 %, 1997 menjadi 21,1 %, 2003 menjadi 27,8% dan 2007 mencapai 31,6%.
Kesadaran akan pentingnya kontrasspsi di indonesia saat ini masih perlu ditingkatkan guna mencegah terjadinya ledakan penduduk di indonesia pada tahun 2015. saat ini, ledakan penduduk merupakan salah satu permasalahan global yang muncul diseluruh dunia, disamping itu terus global warming, keterpurukan ekonomi masalah pangan serta menurunkan tingkat kesehatan penduduk. Kekhawatiran akian terjadi ledakan penduduk pada tahun 2015 mendorong pemerintah indonesia membuat beberapa kebijakan penting. Sebab, penduduk yang besar tanpa disertai dengan kualitas yang memadai, justru menjadi beban pembangunan dan menyulitkan pemerintah dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan nasional.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan umum
Agar mahasiswa mengetahui dan memahami tentang pemberian asuhan kebidanan dengan akseptor Suntik 1.2.2 Tujuan khusus
1. mahasiswa mampu menyusun ASKEB pada wanita dengan akseptor KB suntik2. melaksanakan pendokumentasian setiap saat dalam ASKEB untuk keseimbangan pelayanan kesehatan 3. agar mahasiswa mampu membuat pengakajian data pada pasien dengan akseptor KB suntik4. agar mahasiswa mampu membuat interpretasi data dengan akseptor KB suntik
5. agar mahasiswa mampu membuat diagnosa potencial dan antisipasi diagnosa dengan akseptor KB suntik
6. agar mahasiswa mampu membuat tindakan segera pada dengan akseptor KB suntik7. agar mahasiswa mampu membuat intervensi / perencanaan asuhan pada dengan akseptor KB suntik
8. agar mahasiswa mampu membuat pelaksaan asuhan secara efisien dan aman pada akseptor KB suntik9. agar mahasiswa mampu malaksanakan evaluasi wanita dengan akseptor KB suntik1.3 Rumusan masalah
Bagaimana Asuhan kebidanan pada akseptor KB suntik 1.4 Tinjauan kasus
Melipuri
a. pengkajian data terdiri dari data subyektif dan obyektif yaitu :
b. interpretasi data dasar
c. menentukan diagnosa dan masalah potensial
d. menentukan tindakan segera
e. pengembangan rencana
f. implementasi
g. evaluasi1.5 Sistematika penulisan
1. BAB I ( PENDAHULUAN )
meliputi :
latar belakang
tujuan
rumusan masalah
tinjauan kasus
sistematika penulisan 2. BAB II ( TINJAUAN PUSTAKA )
Meliputi :
a. konsep dasar kehamilan
b. Konsep dasar typoid abdominalis 3. BAB III ( ASKEB TEORI )
Meliputi :
a. pengkajian data terdiri dari data subyektif dan obyektif yaitu :
b. interpretasi data dasar
c. menentukan diagnosa dan masalah potensial
d. menentukan tindakan segera
e. pengembangan rencana
f. implementasi
g. evaluasi 4. BAB IV ( TINJAUAN KASUS )
a. pengkajian data terdiri dari data subyektif dan obyektif yaitu :
pengkajian subyektif
pengkajian obyektif
b. interpretasi data dasar
c. menentukan diagnosa dan masalah potensial
d. menentukan tindakan segera
e. pengembangan rencana
f. implementasi
g. evaluasi
5. BAB V ( PENUTUP )
a. kesimpulan
b. saran
BAB II
TINJAUN PUSTAKA
2.1 PENGERTIAN
kontrasepsi adalah suatu cara untuk mencegah terjadinya kehamilan yang bertujuan untuk menjarangkan kehamilan, merencanakan jumlah anak dan meningkatkan kesejahteraan keluarga agar keluarga dapat memberikan perhatian dan pendidikan yang maksimal pada anak
kontrasepsi suntikan adalah cara untuk mebcegah kehamilan dengan melalui suntikan hormonal
kontrasepsi suntikan : kontrasepsi bagi wanita yang diberikan melalui suntikan berupa hormone ( estrogen dan progesterone )
2.2 Jenis jenis kontrasepsi :KONTRASEPSI HORMONAL :
1. Kontrasepsi Pil 2. kontrasepsi suntik
3. kontrasepsi dalam rahim ( AKDR ) IUD ( Intra Uterin Device ) 4. kontrasepsi Vasektomi , MOP ( Medis operatif pria )
5. kontrasepsi mantap wanita = kontap wanita MOW 9 medis operatif wanita )
6. kontrasepsi implant
KONTRASEPSI ALAMI / NON HORMONAL:1. metode coitus interuptus
2. Metode sitem kalender
3. Metode dengan pengenalan lender serviks
4. metode suhu badan basal
METODE BARIER PADA PRIA ( KONDOM )METODE BARIER PADA WANITA ( BARIER INTRA VAGINA )
1. diafragma 2. kap serviks
3. Spons
4. Kondom Wanita 2.3 JENIS JENIS KONTASEPSI SUNTIKAN
suntikan kombinasi ( estrogen dan progesterone )
jenis suntikan kombinasi adalah 25 mg depo medroksi progesterone asetat dan 5 mg estradiol siplonat yang diberikan injeksi IM sebulan sekali ( cyclofem ) dan 50mg noretindron enantat dan 5 mg estradiol velerat yang diberikan injeksi IM sebulan sekali
Cara Kerja
Menekan / menghalangi ovulasi ( masa subur )
Mengentalkan lendir mulut rahim, sehingga sperma sulit masuk ke dalam rongga rahim
Perubahan pada endometrium ( atrofi ) sehingga implantasi terganggu
Mengubah kecepatan transportasi sel telur Efektifitas
Efektifitas tinggi ( 0,1 0,4 kahmilan per 100 perempuan ) selama tahun pertama pemakaian. Artinya hanya 1 dari 111 444 pemakainan masih bisa hamil Keuntungan Suntikan Kombinasi ( kontrasepsi )
Efektifitas tinggi
Resiko terhadap kesehatan kecil
Tidak mempengaruhi hubungan suami istri Tidak diperlukan pemeriksaan dalam
Mempunyai jangka waktu relative panjang
Efek samping sangat kecil
Klien tidak perlu menyimpan obat suntik
Keuntungan Suntik Kombinasi
Mengurangi jumlah perdarahan ( mengurangi kejadian anemia )
Mengurangi nyeri saat haid
Mencegah kanker ovarium dan kanker endometrium Mengurangi penyakit payudara jinak dan kista ovarium
Mencegah kehamilan ektopik
Melindungi klien dari jenis jenis tertentu penyakit radang panggul \
Dapat berfungsi sebagai terapi hormonal pada perempuan usia perimenoupose Kerugian Suntik kombinasi Gangguan perdarahan seperti haid tidak teratur dan perdarahan bercak ( spotting ) atau perdarahan sela samapai 10 hari
Mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan. Keluhan seperti ini akan hilang setelah suntikan kedua atau ketiga
Klien tergantung pada pelayanan kesehatan, klien harus kembali setiap 30 hari.
Efektifitas berkurang bila penggunaan bersamaan dengan obat obat epilepsy ( fenitoin dan barbiturate atau obat TBC ( rifampisin )
Dapat terjadi efek samping yang serius, seperti serangan jantung, stroke, bekuan darah pada paru paru / otak dan kemungkinan timbul tumor hati
Penambahan berat badan yang nyata, satu tahun sekitar 2 kg, tetapi dapat juga > dari 4 Kg per tahun
Tidak terjamin perlindungan terhadap penularan infeksi menular seksual ( IMS ), hepatitis B virus atau HIV AIDS
Kemungkinan terlambatnya pemulihan kesuburan setelah penghentian pemakaian
Tidak nyaman daerah penyuntikn
Kurangnya libido seksual, kaluarnya jerawat
INdikasi Suntik Kombinasi
Usia produktif
Telah memiliki anak/ belum memilki anak
Ingin mendapatkan kontrasepsi dengan efektifitas tinggi Menyusui ASI pasca persalinan > 6 bulan
Pasca persalinan dan tidak menyusui Anemia
Nyeri haid hebat
Haid teratur
Riwayat kehamilan ektopik
Sering lupa menggunakan pil kontrasepsi
Baru keguguran Kontra Indikasi Suntik Kombinasi
Hamil atau diduga hamil
Menyusui di bawah 6 minggu paska persalinan
Perdarahn pervaginam yang belum jelas penyebabnya
Penyakit hati akut ( virus hepatitis
Usia 35 tahun yang perokok
Riwayat penyakit jantung, stroke atau dengan tekanan darah tinggi > 180/ 110 mm hg
Riwayat kelainan tromboemboli atau dengan kencing manis > 20 tahun
Kelianan pembuluh darah yang menyebabkan sakit kepala / migraine
Keganasan pada payudara
Waktu Mulai suntikan Kombinasi
Suntikan pertama dapat diberikan dalam waktu 7 hari siklus haid. Tidak diperlukan kontrasepsi tambahan
Bila suntikan pertama diberikan setelah hari ke 7 siklus haid, klien tidak boleh melakukan hubungan seksual selama 7 hari, atau harus menggunakan kontrasepsi lain untuk 7 hari ( kondom )
Setiap saat meskipun klien tidak haid akan tetapi memastikan ibu tidak hamil
Pasca persalinan ( segara setelah nifas 6 minggu )
Pasca persalinan 3 minggu dan tidak menyusui
Pasca keguguran suntikan kombinasi dapat segera diberikan atau dalam waktu 7 hari
Ibu yang sedang menggunakan metode kontrasepsi hormonal lain dan ingin mengganti dengan kontrasepsi hormonal komkbinasi selama ibu menggunakan kontrasepsi sebalumnya secara benar seuntikan kombinasi dapat segera diberikan tanpa menunggu haid. Bila ragu, lakukan tes kehamilan terlebih dahulu
Langsung berikan pada ibu yang sebelumnya memakai kontrasepsi hormonal dan ingin m,enggantinya akan tetapi harus sesuai jadwal pemberian ( tidak diperlukan metode kontrasepsi lain ) segera diberikan pada ibu yang sebelmnya memakai kontrasepsi non hormonal dan ingin mengganti dengan kontrasepsi hormonal. Bila diberikan hari 1 7 siklus haid tidak diperlukan metode kontrasepsi lain. Bila sebelumnya menggunakan AKDR dan ingin mengganti dengan suntikan kombinasi maka suntikan pertama diberikan hari 1 7 siklus haid cabut AKDR Cara penggunaan
Suntikan kombinasi diberikan setiap bulan dengan cara suntikan intra muscular dalam. Klien diminta datang setiap 4 minggu. Suntikan ulang dapat diberikan 7 hari lebih awal dengan kemungkinan terjadi gangguan perdarahan. Dapat juga diberikan estela 7 hari dari jadwal yang telah ditentukan Instruksi Untuk Klien
Klien harus kembali ke dokter / bidan untuk mendapatkan suntikan kembali setiap 4 minggu
Bila tidak haid lebih dari 2 bulan klien harus kembali ke dokter / klinik untuk memastikan hamil/ tidak
Jelaskan efeksamping tersering yang didapatkan pada penyuntikan dan apa yang harus dilakukan bila hal tersebut terjadi. Bila klien mengeluh mual, sakit kepala atau nyeri payudara serta perdarahan, informasikan kalau keluan tersebut sering ditemukan dan biasanya akan hilang pada panyuntikan ke 2 atau ke 3
Apabila klien sedang menggunakan obat obat tuberkulosis atau obat epilepsy obat tersebut akan dapat menggangu efektifitas kontrasepsi yang sedang digunakan
Tanda tanda yang harus diwaspadai pada penggunaan suntik kombinasi
Nyeri dada hebat atau nafas pendek, kemungkinan adanya bekuan darah di paru paru atau serangan jantung
Sakit kepala atau gangguan penglihatan kemungkinan terjadi stroke, hipertensi, atau migrain
Nyeri tungkai hebat, kemungkinan telah terjadi sumbatan pembuluh darah pada tungkai
Tidak terjadi perdarahan atau spotting selama 7 hari sebelum suntikan berikutnya kemungkinan terjadi kehamilan suntikan progestin
profil
Sangay afektiv ( lebih daro 99%) Dapat diapakai oleh semua perempuan dalam usia reptroduktif
Aman
Kembalinya kesuburan lebih lambat rata rata 4 bulan Cocok untuk masa laktasi karena tidak mempengaruhi produksi ASI jenis suntikan progestin
depo medroksiprogesteron asetat ( depoprovera)
mengandung 150 mg DMPA yang diberikan setiap 3 bulan dengan cara IM didaerah gluterus
Depo Noretisteron enantat ( depo noristerat )
Mengandung 200 mg norefidron enantat diberikan setiap 2 bulan dengan cara IM
cara kerja
mencegah ovulasi
mengentalkan lendir serviks sehingga menurunkan kemampuan penetrasi sperma
menjadikan selaput lendir rahim tipis dan atrofi
menghambat transportasi gamet oleh tuba
efektifitas kedua kontasepsi suntik tersebut memiliki efektifitas tinggi ayitu 0,3 kehamilan per 100 perempuan per tahun dengan syarat penyuntikan dilakukan secara teratur sesuai jadwal yang telah ditentukan
keuntungan suntikan progestin ( kontrasepsi )
Sangay efektiv
Pencegahan kehamilan jangka panjang
Tidak mempengaruhi hubungan seksual suazi istri
Efek camping sedikit
Klien tidak perla menyimpan obat
Tidak mempengaruhi produksi ASI
Cara pemberian sederhana
keuntungan suntikan progestin ( non kontrasepssi )
tidak mengnadung estrogen sehingga tidak berdampak serius terhadap penyakit jantung dan ganggu pembekuan darah
dapat digunaka perempuan usia > 35 tahun sdamapai peri manopouse
membantu mencagah kanker endometrium dan kehamilan ektopik
menurunkan kejadian penyakit jinak payudara
mencegah beberapa penyebab penyakit radang panggul
menurunkan krisis anemia bulan sabit kerugian suntikan progestin
siklus haid yang memendek atau memanjang perdarahan yang banyak atau sedikit
perdarahan tidak teratur atau perdarahan bercak / spotting
tidak haid sama sekali
klien sangat tergantung pada temapat pelayanan kesehatan untuk mendapatkan suntikan
tidak dapat dihentikan sewaktu waktu sevelum suntikan berikutnya
pertambahan berat badan yang nayata satu tahun sekitar 2 kg tetapi dapat juga 4 kg / tahun
tidak menjamin dari penularan IMS hepatits B, HIV
kembalinya kesuburan agak terlambat akibat masih adanya obat pada deponya ( tempat suntik
penggunaan jangka panajnag dapat sedikit menurunkan kepadatan tulang ( densitas )
dapat menimbulkan kekeringan pada vegina, menurunkan libido, gangguan emosional, sakit kepala dan timbul jerawat
indikasi suntikan progestin
wanita usia produktiv
nuli para yang telah memilki anak
menghendaki kontrasepsi jangka panjang yang memilki efectivitas tinggi
menyusui dan membutuhkan kontrasepsi yang sesuai
setelah melahirkan dan tidak mnyusui
setelah abortusa
telah banyak anak tetapi belum menghendaki tubektomi
perokok
tekanan darah < 180/110 mmHg dengan masalah gangguan pembekuan darah atau anemia bulan sabit
menggunakan obat untuk epilepasi ( fenitoin dan babiturate ) atau obat untuk tuberkulosis ( rifampisin )
tidak dapat menggunakan kontrasepsi yang mengandung estrogen
sering lupa mengguanalan pil kontrasepsi
anemia defisiensi besi
mendekati usia menopouse yang tidak mau atau tidak boleh menggunakan pil kontrasepsi kombinasi kontraindikasi suntikan progestin
hamil atau dicurigai hamil ( resiko CACAT pada janin 7 per 100000kelahiran )
pandarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya
tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid terutama amenore
menderita kanker payudara atau riwayat kanker payudara
diabetes melitus disertai komplikasi > 20 tahun waktu mulai mengguanakan kontrasepsi suntikan progestin
setiap saat selama siklus haid asal ibu tidak hamil
mulai dari hari pertama haid samapai hari ke 7
pada ibu yang tidak haid, injeksi pertama diberikan setiap saat asalkan ibu tidak hamil
ibu yang menggunakan kontrasepsi hormonal lain dan ingin mengganti dengan kontrasepsi suntikan. Bila ibu sebelumnya benar penggunaannya dan tidak hamil, suntikan pertama dapat segera diberikan tidak perlu menunggu haid berikutnya datang
bila ibu sedang menggunakan kontrasepsi lain dan ingin mengganti dengan jenis kontrasepsi suntikan yang lain lagi, suntikan pertama diberikan dimulai pada saat jadwal kontrasepsi suntikan sebelumnya
bila ibu menggunakan kontrasepsi non hormonal dan ingin mengganti dengan kontrasepsi hormonal suntikan p[ertama dapat segera diberikan asal ibu tidak hamil dan pemberiannya tidak perlu menunggu haid berikutnya
ibu mengganti AKDR dengan kontrasepsi hormonal suntikan pertama dapat diberikan hari pertama samapai hari 7 siklus haid ata dapat diberikan setiap saat setelah har ke 7 siklus haid asal ibu tidak hamil
ibu tidak haid atau perdarahan tidak teratur suntikan pertama dapat diberikan setiap saat asal ibu tidak hamil
cara penggunaan kontrasepsi suntikan
kontrasepsi suntikan DMPA diberikan setiap 3 bulan dengan cara disuntikkan IM didaerah pantat. Apabila suntikan terlalu dangkal penyerapan kontrasepsi suntikan akan lambat dan tidak bekerja segera dan efektif. Pemberian kontrasepsi suntikan noristerat untuk 3 injeksi berikutnya setiap 8 minggu mulai dengan injeksi ke 5 diberikan setiap 12 minggu membersihkan kulit ( daerah yang akan disuntikk) dengan kapas alkohol yang dibasahi oleh etil/ isopropil alkohol 60 90 % biarkan kult kering sebelum disuntik
kocok dengan baik obat dan hindarkan terjadinya gelembung gelembung udara. Kontrasepsi tidak perlu didinginkan. Bila terdapat endapan putih pada dasar ampul upayakan dengan cara menghangatkan
instruksi untuk klien kontrasepsi suntik mempunyai efek sammping seperti : peningkatan berat badan, sakit kepala dan nyeri pada payudara. Yang sering timbul adalah gangguan haid ( amenorea
karena terlambat kembalinya kesuburan penjelasan harus diberikan pada ibu usia muda yang ingin menunda kehamilan atau pada ibu yang merencanakan kehamilan berikutnya dalam waktu dekat
setelah suntikan dehentikan haid tidak segera datang. Haid baru datang kembali sekitar 6 bulan selama tidak haid tersebut dapat saja terjadi kehamilan. Bila setelah 3 6 bulan tidak haid. Klien harus kembali ke dokter/ klinik untuk mengetahui penyebabnya tidak haid
bila klien tidak dapat datang pada jadwal yang ditetapkan, suntikan dapat diberikan 2 minggu sebelum jadwal. Dapat juga diberikan 2 minggu setelah jadwal yang ditetapkan asal ibu tidak hamil
jika klien lupa jadwal suntikan, suntikan dapat segera diberikan asal saja diyakini bahwa ibu tersebut tidak hamil peringatan bagi penggunaan kpontrasepsi suntik progestin
setiap terlambat haid harus dipikirkan adanya kemungkinan kehamilan
nyeri abdomen bawah yang berat kemungkinan geja;a kehamilan ektopik terganggu
timbulnya abses atau perdarahan temapt injeksi
sakit kepala, migrain, penglihatan kabur
perdarahan berat 2 kali lebih panjang dari masa haid atau 2 kali lebih banyak dalam satu periode masa haid. Bila terjadi hal hal tersebut segera hubungi dokter/ klinik PELAYANAN KONTRASEPSI SUNTIKAN
Ruangan Pelayanan harus
Mendapatkan cahaya yang memadai
Menggunakan lantai keramik atau semsn agar mudah diberihkan
Bebas dari debu dan serangga
Memiliki ventilasi yang baik
Konaseling
Memberikan salam dan memperkenalkan diri pada pasien
Menanyakana tentang motivasi ber KB apakah ibu ingin menunda, menjarangkan atau tidak ingin hamil lagi
Memberikan penjelasan mengenai KB suntik
Cara kerja
Afektivitas
Keuntungan
Kerugian
Efek samping
Jadwal penyuntikan
Memastikan pilihan pasien
Menanyakan pemakainan kontrasepsi sebelumnya dan riwayat penyakit sebelumnya. Untuk memastikan bahwa klirn merupakan calon yang tepat sebagai akseptor kontrasepsi suntik Menanyakan kembali pengetahuan klien tentang efek samping dari kontrasepsi suntik
Menganjurkan pasien/ klien untuk kembali sesuai jadwal yang sudah ditetapkan
Depo provena ( 3 ml / 150 mg atau 1ml/150 mg ) deberikan aetiap 3 bulan ( 12 minggu )
Noristerat ( 200 mg) diberikan setiap 2 bulan ( minggu )
Cyclofem 25 mg medroksi progesteron asetat dan 5 mg estrogen sipionat diberikan setiap bulan
Menganjurkan agar kembali ke klinik ( sebelum waktu suntik ulang yang dijadwalkan ) apabila :
Perdarahan pervaginam
Terlambat haid ( pada pola haid yang biasanya teratur )
Penyuntikan
Persiapan dan pemerikasaan persiapan lokasi suntik
1. siapkan peralatan yang dibutuhakan
obat yang akan disuntikkan ( depo provena, cyclofem )
spuit suntik dan jarumnya ( sekali pakai/ disposible )
cucing tempat kapas alkohol dan alkohol
bengkok
tempat sampah
2. perikasa tanggal kedaluarsa obat suntik
3. menimbang berat badan
4. mengukur tekanan darah
5. atur posisi untuk penyuntikan di daerah pantat Persiapan lokasi penyuntikan
1. bersihkan kulit tempat suntikan menggunakan kapas alkohol dengan gerak melingkar ke arah luar tempat penyuntikan
2. biarkan kulit mengering dengan sendiri sebelum memberikan suntikan persiaapan menyuntik 1. kocok botol dengan baik hingga semua obat larut
2. bula tutup plastik atau logam tanpa menyentuh penutup karet
3. buka kemsan apuit dan jarum suntik tanpa terkontaminasi
4. kencangkan jarun suntik pada tabung supitnya dengan memegnag pangkal jarum suntik dan tabung spuit ( penutup jarum jangan di buka
5. buka penutup jarum, tusukkan jarun suntik kedalam vital melalui penutup karet. Balik vial hingga mulut vial kearah bawah dan masukkan obat ke dalam tabung spuit dengan cara menarik penghisap spuit
6. cabut jarum dari penutup vial, pegang spuit dengan jarum suntik mengarah ke atas vertikal, keluar udara yang terdapat dalam tabung spuit dengan cara mendorong penghisap spuitnya pemberian suntikan 1. ukurlah tempat panyuntikan pada gluteus yaitu sepertiga antara SIAS dan cogcygeus
2. tusukkan jarum kedalm otot hingga pangkal jarum suntik ( otot gluteus kuadran luar pantan )
3. lakukan aspirasi dengan cara menarik penghisap spuit untuk memeriksa ketepatan penmpatan jarum suntik ( tiddak masuk pembuluh darah
4. jika tidak terlihat darah terhisap dalma tabung spuit suntikkan perlahan samapai seluruh obat masuk
5. cabut jarum suntik dengan cepat
Pasca suntikan
1. tekan temapt penyuntikan dengan menggunakan kaps alkohol akan tetapi jangan manggosoknya
2. sedot larutan kolrin 0,5 % kedalam tabung spuit, keluarkan lagi lalu lepaskan jarum dari tabung spuit
3. buang jarum diwadah yang khusus ( terbuat dari bahan yang sulit tembusa oleh jarum / benda tajam ) buang pendorong di tempat samapah medis ( bila tempat sampah tajam penuh bakar atau kubur )
4. cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir kemudian keringkan dengan handuk kering yang bersih
5. mengisis kartu peserta KB dan menyerahkan kembali pada klien
6. memberitahu tanggal suntik kembali
7. melakukan pencatatan pada buku register / catatan akseptor
BAB III
ASKEB TEORI
I. LANGKAH I ( PENGKAJIAN DATA )
A. DATA SUBYEKTIF
1. IDENTITAS
Nama : berupa nama lengkap sebagai identitas diri supaya tidak terjadi kekeliruan orang dalam memberikan asuhan
Umur: digunakan untuk penilaian klinis yang disesuaikan dengan umur Usia 35 tahun yang perokok Agama : untuk memberikan dorongan spiritual yang sesuai dengan kepercayaan yang dianut Pendidikan : berpengaruh pada pendekatan yang dilakukan tenaga kesehatan ( pemberian HE atau konseling) dimana kata kata yang digunakan sesuai dengan tingkat pendidikan Suku/ bangsa : mempengaruhi cara pendekatan yaitu melihat suatu kebiasaan sesuai dengan suku dan kebudayaannya Pekerjaan : untuk mengetahui aktivitas yang dilakukan dan tingkat ekonomi Penghasilan : yang dapat mempengaruhi gaya hidup atau kebiasaan sehari hari, dan caraa pemberian obat ( obat paten atau obat generik )Alamat : berisi alamat selengkap lengkapnya agar mudah untuk dihubungi apabila ada keperluan/ kepentingan untuk klien 2. STATUS PERKAWINAN
Perkawinan
: untuk mengetahui perkawinan keberapa
Umur perkawinan : untuk mengetahui berapa umur ibu saat menikah
Lama Kawin
: untuk mengetahui berapa lama perkawinan 3. KELUHAN UTAMA ( KELUHAN YANG DIRASAKAN SAAT INI ) ALASAN
ibu mengatakan ingin melakukan suntik KB yang ke 3, haid tidak teratur dan perdarahan bercak Mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan.4. RIWAYAT KEBIDANAN
a. HAID
Menarce: 9 - 15 tahun
Siklus
: tidak teratur
Banyakya : spotting lamanya 10 hari , kadang teratur lamanya 7 hari hari ke-1 3 : 2 3 kotek / hari ; hari ke : 4 -7 : 1 2 kotek/ hari
Warnanya : hari ke-1 3 :merah kehitaman ; hari ke : 4 -7 : hitam - coklat
Baunya :anyir
Dysmenore : tidak pernah
Flour albus : tidak pernah
Gangguan perdarahan seperti haid tidak teratur dan perdarahan bercak ( spotting ) atau perdarahan sela samapai 10 hari
b. RIWAYAT KEHAMILAN, PERSALINAN DAN NIFAS YANG LALU
Perkawinan
keKehamilanPersalinanAnakNifas
KeUKJenisPenolongTmptPenyulitBBLJenis kelamin Hidup/
mati Usia anak Penyulit KBASI
11Spontan Bidan BPS-----2500 gr - 3500Perempuan / laki lakihidup3 tahun ---
5. RIWAYAT KB
anak I : KB
:
Keluhan :
Lamanya :
KB
:
Keluahn :
Lamanya :
Ibu yang sedang menggunakan metode kontrasepsi hormonal lain dan ingin mengganti dengan kontrasepsi hormonal komkbinasi selama ibu menggunakan kontrasepsi sebalumnya secara benar seuntikan kombinasi dapat segera diberikan tanpa menunggu haid. Bila ragu, lakukan tes kehamilan terlebih dahulu
Langsung berikan pada ibu yang sebelumnya memakai kontrasepsi hormonal dan ingin m,enggantinya akan tetapi harus sesuai jadwal pemberian ( tidak diperlukan metode kontrasepsi lain ) segera diberikan pada ibu yang sebelmnya memakai kontrasepsi non hormonal dan ingin mengganti dengan kontrasepsi hormonal. Bila diberikan hari 1 7 siklus haid tidak diperlukan metode kontrasepsi lain. Bila sebelumnya menggunakan AKDR dan ingin mengganti dengan suntikan kombinasi maka suntikan pertama diberikan hari 1 7 siklus haid cabut AKDR
6. RIWAYAT KESEHATAN YANG LALU
Ibu tidak pernah menderita penyakit menahun (darah tinggi ,kencing manis ) maupun penyakit menular ( hepatits, cacar , AIDS ), ibu mengatakan tidak mempunyai penyakit kelainan pembuluh darah Tidak terjamin perlindungan terhadap penularan infeksi menular seksual ( IMS ), hepatitis B virus atau HIV AIDS Kontra indikasi Riwayat penyakit jantung, stroke atau dengan tekanan darah tinggi > 180/ 110 mm hg
7. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
Ibu mengatakan keluarga tidak pernah menderita penyakit menahun ( hipertensi, diabetes melitus ) maupun penyakit menular ( hepatits, herpes, AIDS ), Menurun (DM, Hepatitis )8. POLA KEBIASAAN SEHARI HARI
a. pola nutrisi SELAMA KB Nafsu makan akan bertambah karena pemberian Kb suntikan ini akan meningkatkan Penambahan berat badan yang nyata, satu tahun sekitar 2 kg, tetapi dapat juga > dari 4 Kg per tahun
b. pola eliminasi uri dan alvi selama hamil, frekuensi, warna, konsisten, keluhan
1. Buang Air Kecil ( BAK )
Tidak ada pengeruh pada pemberian kontrasepsi suntikan pada sistem urinarius ( pada pengeruh pada BAK pasien )2. Buang Air Besar ( BAB )
Pada buang air besar tidak ada perubahan karena pada pemberian kontrasepsi suntikan ini tidak mempengaruhi pada sistem defekasi
c. Pola aktivitas sehari hari Mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan. Yang akan hilang setelah pmberian suntikan 2 3 kali, hal ini mungkin yang bisa mengganggu pada aktivitas ibu d. Pola Personal Hygiene ( mandi, gosok gigi, ganti baju )
Pada pola personal higene tidak mengalami perubahan karena pemjberian kontrasepsi suntikan tidak akan merubah pola kebersihan ibu e. Pola IstirahatMual, sakit kepala akan memperbanyak waktu istirahat ibu karena perasaan kurang nyaman tersebut
f. Pola seksual sebelum dan selama hamil
Pemberian kontrasepsi sumntikan bisa membuat berkurangnya libido seksual
9. DATA PSIKOSOSIAL
a. ibu mengatakan nyaman dengan pemakaian alat kontrasepsi suntik ini, pemakaian alat kontrasepsi suntik sudah disetujui oleh suami , hubungan dengan suami baik baik saja begitu pula dengan anggota keluarga yang lain
b. pengambilan keputusan adalah suami
10. DATA SOSIAL BUDAYA
a. Bila ada kelainan pada pemakaian alat kontrasepsi ibu selalu memeriksakannya ke petugas kesehatan
b. Ibu tidak pernah merokok dan minum minuman keras
B. DATA OBYEKTIF
1. PEMERIKSAAN FISIK UMUM :
a. keadaan umum : baik
b. kesadaran
: Composmetis
c. tanda tanda vital
- Nadi
: 79 90 x/ menit Tensi : 110/70 140/ 90, tidak boleh > 180/110 mmhg Suhu : 36 37,5 C
RR
: 16 24 x/menit
d. tinggi badan :
e. berat badan
: Penambahan berat badan yang nyata, satu tahun sekitar 2 kg, tetapi dapat juga > dari 4 Kg per tahun
f. LILA
: PEMERIKSAAN FISIK KHUSUS :kepala : keadaan kulit kepala bersih, warna rambut hitam lurus.
tidak ada benjolan yang abnormal
Muka : Tidak ada flek flek , tidak ada oedem , muka ibu tidak pucat
Mata :simentris, konjungtiva merah mudah , sclera tidak ikterus
Hidung : bersih, pernafasan normal, tidak ada pernafasan cuping hidung, tidak ada secret, tidak ada polip.
Telinga : simentris, bersih , tidak ada serumen, tidak ada gangguan pendengaran
Mulut : bibir tidak pucat, tidak ada gigi palsu, mukosa mulut tidak ada stomatitis , lidah tidak kotor tidak ada caries gigi
Leher : tidak ada bendungan vena jugularis
tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada pembesaran kelenjar limfe
Ketiak : tidak ada pembesaran kelenjar limfe
Dada : Simentris, tidak ada tarika Inter costa, tidak terdengar ronchi dan wheezing
Payudara: bentuk normal,simentris, tidak teraba adanya benjolan yang abnormal, mamae agak tegang, sedikit nyeri tekan Perut
: tidak ada bekas luka operasi , tidak meteorismus
Genetalia: genetalia bersih, tidak ada pengeluaran darah pervaginam,
tidak ada varises, tidak telihat kondlimoa akuminata dan kondiloma lata tidak ada pembesaran kelenjar bartolini dan kelenjar scene
Perinium : tidak ada luka parut
Anus : tidak hemoroid dan varises
Ekstremitas :
Tangan: simentri, kedua tangan tamapak gemetar, tidak ada oedem , tidak ada polidaktitli dan sindaktitli
Kaki : reflek patella ( + ), tidak ada oedem dan tidak ada varises, tidak ada polidaktili dan sindaktili 2. Pemeriksaan penunjang :
PP test : Positif ( - )
II. LANGKAH II ( INTEPRETASI DATA DASAR )
a. diagnosa : ibu dengan Akseptor KB Suntik kombinasi
Data subyektif
: Keluahan : ibu mengatakan ingin melakukan suntik KB yang ke 3, haid tidak teratur dan perdarahan bercak Mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan. Siklus : tidak teratur
Banyakya : spotting lamanya 10 hari , kadang teratur lamanya 7 hari hari ke-1 3 : 2 3 kotek / hari ; hari ke : 4 -7 : 1 2 kotek/ hari
Nafsu makan akan bertambah karena pemberian Kb suntikan ini akan meningkatkan Penambahan berat badan yang nyata, satu tahun sekitar 2 kg, tetapi dapat juga > dari 4 Kg per tahun
Mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan. Yang akan hilang setelah pmberian suntikan 2 3 kali, hal ini mungkin yang bisa mengganggu pada aktivitas ibu Data obyektif
: Keadaan umum ibu : baik
Kesadaran
: composmentis
TTV
: Nadi
: 79 90 x/ menit
Tensi
: 110/70 140/ 90 tidak boleh > 180/110 Mmhg Suhu
: 36 37,5 C
RR
: 16 24 x/menit
e. berat badan
Penambahan berat badan yang nyata, satu tahun sekitar 2 kg, tetapi dapat juga > dari 4 Kg per tahun
Payudara: bentuk normal,simentris, tidak teraba adanya benjolan yang abnormal, mamae agak tegang, sedikit nyeri tekan Pemeriksaan penunjang :
PP test : Positif ( - )
III LANGKAH III ( ANTISIPASI DIAGNOSA / MASALAH POTENSIAL )
IV INTERVENSI
Tujuan : setelah dilakukan asuhan kebidanan selam 30 menit diharapkan ibu mengerti dan memahami tentang keluhan keluhannya yang dialaminya seperti mual, pusing nyeri payudara serta haid yang tidak teratur tersbut sering ditemukan dan akan hilang pada penyuntikan ke 2 atau ke 3
Kriteria hasil :
1. ibu dapat mengerti tentang keadaannya dengan penggunaan alat kontrasepsi suntik
2. ibu dapat mengetahui jadwal pemberian KB suntik berikutnya
intervensi
Berikan salam pada pasien
Rasional : untuk mempererat hubungan antara pasien dan bidan
tanyakana tentang keluhan keluhan selama pemakainan KB suntik selama 2 bulan ini
Rasional : agar bidan dapat mengerti tentang keluhannya apakah masih dalam batas normal atau abnormal Berikan penjelasan mengenai keluhan keluhan yang dialami ibu adalah efek samping dari KB suntik yang akan hilang apabila sudah melakukan 2 atau 3 kali suntikan Rasional : agar ibu tidak terlalu khawatir terhadap efek samping dari kontrasepsi suntik pastikan bahaw ibu kembali pada jadwal yang tepat Rasional : agar tindakan kontrasepsi suntik dapat berjalan secara benar dan agar tidak terjadi kehamilan
tanyakan kembali pengetahuan klien tentang efek samping dari kontrasepsi suntik
Rasional : agar ibu mengingat serta membuat ibu mempunyai pengetahuan luas tentang apa yang akan dia alami jika menggunakan kontrasepsi suntik
lakukan persiapan alat dan lakukan penyuntikaan obat Persiapan dan pemerikasaan persiapan lokasi suntik
1. siapkan peralatan yang dibutuhakan
obat yang akan disuntikkan ( depo provena, cyclofem )
spuit suntik dan jarumnya ( sekali pakai/ disposible )
cucing tempat kapas alkohol dan alkohol
bengkok
tempat sampah
2. perikasa tanggal kedaluarsa obat suntik
3. menimbang berat badan
4. mengukur tekanan darah
5. atur posisi untuk penyuntikan di daerah pantat
Rasional : agar kita bisa melakukan penyuntikan dengan aman sehingga tidak terjadi infeksi pada ibu maupun kita Menganjurkan agar kembali ke klinik ( sebelum waktu suntik ulang yang dijadwalkan ) apabila :
Perdarahan pervaginam
Terlambat haid ( pada pola haid yang biasanya teratur )
Rasional : agar tidak terjadi efek samping yang lebih parah
VI Implementasi ( pelaksanaa langsung asuhan dengan efisien dan aman ) Semua rencana asuhan yang menyeluruh seperti yang telah diuraikan pada langkah ke 5 dilaksanakan secara efisien dan aman VII Evaluasi
Melaksanakan evaluasi keefetifan asuhan yang diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah telah terpenuhi sesuai dengan kebutuhan yang telah diidentifikasi didalam diagnosa
S: Menggambarkan pendokumentasian hasil pengumpulan data klien melalui anamnesa
O : menggambarkan pendokumentasian hasil pemeriksaan fisik klien hasil lab, dan test diagnostik lain yang dirumusklan dalam data fokus untuk mendukung assesment
A : menggambarkan pendokumentasian hasi; analisa dan interpretasi dat subyektif dan obyektif dalam suatu identifikasi :
1. diagnosa / masalah
2. antisipasi diagnosa lain/ masalah potensial
P : MENGGAMBARKAN PENDOKUMENTASIAN DARI PERENCANAAN DAN EVALUASI BERDASARKAN ASSESMENT DAFTAR PUSTAKA
1. Saifuddin, A.B. 2006. Buku Paduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. jakarta : YBP SP
2. Winknjosatro. H. 1997. Ilmu Kandungan. Jakarta : YBP SP
3. Http : // Harnawatij. Wordpress. Com/2008/03/16/ KB Suntik
4. Http : // Ibu Hamil. Com/2002/03/31
5. www.medicastrore.com/2007/11/12
Kata Pengantar
Assalamualaikum. WR.WB.
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat yang telah diberikan kepada saya sehingga saya bisa menyelesaikan makalah ini dengan sebaik baiknya.
Tidak lupanya kami berterima kasih kepada semua pihak yang te;ah membantu dalam penyelesaian makalah ini :
1. Yth ibu Vidia Atika M, SST selaku direktur AkBID mitra sehat Sidoarjo dan pembimbing mata kuliah dokumentasi kebidanan 2. Rekan rekan AKBID Mitra Sehat yang telah memberikan saran untuk makalah ini
Kami menyadari bahwa makalah ini kurang sempurna oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang selalu kami harapkan. Besar harapan kami bahwa makalah ini akan membawa manfaat bagi kita semua.
Wassalamualaikum Wr.Wb.Sidoarjo, juli 2008
Penyusun
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU DENGAN AKSEPTOR KB SUNTIK KOMBINASI
TEMPAT DI BPS
Disusun oleh :
1. Aprilia Wulandari ( 07.01.005)2. Elva Puspita
( 07.01.013)3. Erni yusnita
( 07.01.018 )4. Kurnia Dwi Nurani ( 07.01.026)5. Siti Zulaikhah
( 07.01.043 )AKBID Mitra Sehat Sidoarjo
2007 2008 EMBED Microsoft Photo Editor 3.0 Picture
_108344640.bin