asi hiv

2
Air susu ibu mengandung partikel nutrisi dan vitamin, sel-sel utuh, bakteri komensal, antibodi, komplemen, komponen kimiawi yang berperan dalam komunikasi antar sel, dan kuman penyakit dalam bentuk bakteri atau virus. Sel yang berada dalam ASI memiliki konsentrasi 10.000 – 1.000.000 sel/mL, yang meliputi sel epitel saluran ASI, makrofag dan limfosit. Makrofag adalah sel dalam tubuh manusia yang berperan dalam memakan sel lain yang tidak berfungsi, kuman, dan segala sesuatu yang dianggap akan membahayakan tubuh manusia. Sedangkan sel limfosit adalah salah satu jenis sel leukosit yang berperan sebagai konduktor respon imun tubuh terhadap benda asing atau dianggap asing. Meskipun belum terbukti bahwa ASI yang ditanam di media tertentu mampu memproduksi koloni virus HIV, akan tetapi DNA proviral pada ASI dapat dideteksi dengan pemeriksaan PCR (polymerase chain reaction). Prevalens terdeteksinya partikel DNA HIV pada ASI dari kelompok ibu hamil pengidap HIV dalam 4 penelitian di Afrika berkisar antara 44 – 58%. Pada penelitian lain di Kenya sel yang terinfeksi HIV memiliki kisaran 1/10.000 – 1/3 sel. Mereka yang kadar sel terinfeksi HIV pada ASI sangat tinggi adalah ibu-ibu yang sudah pada tahap stadium klinis HIV lanjut (ditandai dengan kadar sel CD4 sangat rendah) dan defisiensi vitamin A. Pemberian ASI pada situasi ibu mengidap infeksi HIV memerlukan pertimbangan atas keuntungan dan kerugiannya. Meskipun memberi ASI artinya menambah risiko bayi tertular HIV, tetapi untuk negara berkembang dengan sumber daya

Upload: neny-kurnia-w

Post on 28-Jan-2016

218 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

HIV

TRANSCRIPT

Page 1: ASI HIV

Air susu ibu mengandung partikel nutrisi dan vitamin, sel-sel utuh, bakteri komensal,

antibodi, komplemen, komponen kimiawi yang berperan dalam komunikasi antar sel, dan

kuman penyakit dalam bentuk bakteri atau virus. Sel yang berada dalam ASI memiliki

konsentrasi 10.000 – 1.000.000 sel/mL, yang meliputi sel epitel saluran ASI, makrofag dan

limfosit. Makrofag adalah sel dalam tubuh manusia yang berperan dalam memakan sel lain

yang tidak berfungsi, kuman, dan segala sesuatu yang dianggap akan membahayakan tubuh

manusia. Sedangkan sel limfosit adalah salah satu jenis sel leukosit yang berperan sebagai

konduktor respon imun tubuh terhadap benda asing atau dianggap asing.

Meskipun belum terbukti bahwa ASI yang ditanam di media tertentu mampu

memproduksi koloni virus HIV, akan tetapi DNA proviral pada ASI dapat dideteksi dengan

pemeriksaan PCR (polymerase chain reaction). Prevalens terdeteksinya partikel DNA HIV

pada ASI dari kelompok ibu hamil pengidap HIV dalam 4 penelitian di Afrika berkisar antara

44 – 58%. Pada penelitian lain di Kenya sel yang terinfeksi HIV memiliki kisaran 1/10.000 –

1/3 sel. Mereka yang kadar sel terinfeksi HIV pada ASI sangat tinggi adalah ibu-ibu yang

sudah pada tahap stadium klinis HIV lanjut (ditandai dengan kadar sel CD4 sangat rendah)

dan defisiensi vitamin A.

Pemberian ASI pada situasi ibu mengidap infeksi HIV memerlukan pertimbangan atas

keuntungan dan kerugiannya. Meskipun memberi ASI artinya menambah risiko bayi tertular

HIV, tetapi untuk negara berkembang dengan sumber daya penyediaan susu formula terbatas,

peningkatan risiko tersebut dikompensasi dengan berkurangnya risiko kematian akibat

penggunaan susu formula yang tidak aman.