asam pikrat
DESCRIPTION
kimorTRANSCRIPT
embahasan
Pada praktikum ini. Dilakukan percobaan yang bertujuan mensintesis asam pikrat dengan reaksi substitusi elektrofilik aromatik.
Reaksi yang terjadi merupakan nitrasi, nitrasi merupakan suatu reaksi substitusi elektrofilik dimana terjadi reaksi substitusi atom H
pada benzen oleh gugus nitro
Hal yang dilakukan pada praktikum ini ialah fenol disiapkan sebanyak 3,75 gr. lalu dicampurkan dengan H2SO4 pekat. Pekerjaan ini
harus dilakukan di lemari asam. Fungsi H2SO4 pekat. Pekerjaan ini harus dilakukan di lemari asam. Fungsi HNO3 pekat ini ialah
sebagai katalis dan dipanaskan. Kemudian diberi HNO3 pekat, akan timbul gas kemerahan, reaksinya:
HNO3 + H2SO4 –> HSO4- + NO2+ +H2O
Gas yang terbentuk tersebut ialah NO2+. gas tersebut dihilangkan dengan pengocokkan sampai tidak timbul gas lagi. Fungsi
penambahan HNO3 untuk penghasil NO2+ yang dipakai untuk reaksi nitrasi. Kemudian di refluks selama 2 jam. Pemanasan ini
dimaksudkan untuk mempercepat reaksi nitrasi, reaksinya :
Menurut mekanismenya, gugus NO2 yang masuk ke dalam fenol berada pada posisi orto dan para. Karena gugus OH pada fenol
merupakan penunjuk orto dan para sehingga asam pikrat memiliki NO2 pada posisi orto dan para.
Asam Pikrat yang didapat berwarna coklat, seharusnya yang didapat berwarna kuning. Hal ini kemungkinan terjadi karena
pada pemanasan pertama, suhu terlalu tinggi sehingga reaksinya menjadi tak berjalan seperti seharusnya. Selain itu % kesalahan
relatif yang didapat menunjukkan kesalahan dari prosedur
Pada percobaan pembuatan senyawa organik asam pikrat pertama kami memasukkan 8 gram fenol kedalam labu dasar
berukuran 1 liter. Kemudian ditambahkan 10 ml asam sulfat pekat dan dikocok sampai timbul panas. Pada labu dasar
datar, dipanaskan diatas penangas air selama 30 menit. Setelah itu labu didinginkan dalam lemari es, dan diletakkan
diatas balok kayu dan ditambahkan 30 ml asam nitrat pekat dan dikocok beberapa menit. Dari reaksi tersebut terbentuk
uap berwarna coklat. Campuran dalam labu ini dipanaskan diatas penangas air selama 1,5 jam sambil dikocok. Maka,
terbentuklah larutan berwarna orange. Setelah pemanasan dilakukan dengan sempurna. Kemudian ditambahkan 100 ml
air dan didinginkan dalam lemari es.
Dari percobaan tersebut terbentuk kristal berwarna orange, kristal disaring dengan corong buchner dan dicuci untuk
menghilangkan asam-asam anorganik. Asam pikrat yang terbentuk dikristalkan kembali dalam 95 ml alkohol ditambahkan
air dengan perbandingan (1:2), setelah itu dipanaskan dan didinginkan sehingga mendapatkan asam pikrat yang murni
berwarna kuning dan diperoleh titik leleh asam pikrat yaitu 122,50C dan setelah kristal ditimbang diperoleh berat 4,3
gram.
Pada proses penimbangan fenol harus dilakukan dengan hati-hati dengan menggunakan masker dan sarung tangan karet
agar tidak mengiritasi kulit dan meracuni. Karena sifat fenol adalah beracun. Reaksi antara fenol dengan asam sulfat
menghasilkan asam p-fenol sulfonat. Penambahan asam sulfat menghasilkan reaksi eksotrem karena sifat asam sulfat
yang hidroskopis sehingga menghasilkan panas pada saat direaksikan dengan fenol. Setelah ditambahkan asam sulfat
larutan dipanaskan dalam water bath bertujuan agar reaksi antara asam sulfat dengan fenol berlangsung cepat. Kemudian
didiamkan sampai dingin agar reaksi yang terbentuk benar-benar sempurna.
Pada saat penambahan asam nitrat harus perlahan-lahan agar tidak memercik dan dilakukan dari reaksi antara asam p-
fenol sulfat dengan asam nitrat. Setelah uap coklat hilang prosesnya dilanjutkan dengan pemanasan diatas water bath
bertujuannya agar asam p-fenol sulfonat dengan asam nitrat berlangsung cepat. Karena, pada umumnya reaksi-reaksi
organik berjalan lambat. Kemudian dipanaskan langsung didinginkan dan ditambahkan air surya kristal cepat terbentuk.
Pencucian dengan air dan dicampur alkohol (1:2) untuk mencuci sisa asam sulfat sehingga mendapatkan asam pikrat yang
murni.
Dari hasil praktikum minggu ini mengenai sintesis asam pikrat
dan pemanfaatannyauntuk
uji analisis kualitatif karbohidrat, praktikan
dapat mensintesis asam pikrat
danmemanfaatkan
hasil sintesis asam pikrat untuk melakukan uji kualitatif karbohidrat
.Berdasarkan data diatas penambahan 4 gram fenol dan 5 ml H
2
SO4
menghasilkanp-fenol sulfonat yang ditandai dengan larutnya fenol
dan bersifat
eksotermal. Reaksieksotermal ini terjadi karena sifat asam sulfat yang
hidrokopis sehingga menghasilkanpanas
pada saat direaksikan dengan fenol dan juga untuk melindungi cincin
benzen agartidak bereaksi langsung
dengan NO
3
. Setelah ditambahkan asam sulfat
larutandipanaskan dengan tujuan agar reaksi antara asam sulfat dengan fenol berlangsungcepat,
kemudian didiamkan sampai dingin agar
reaksi yang terbentuk benar-benarsempurna.
Ketika ditambahkan HNO
3
terbentuk uap coklat yang dihasilkan dari reaksiantara asam p-fenolsulfonat dengan asam nitrat, seperti persamaan reaksi
C6
H5
OH + HNO3
→ C
6
H2
CH(NO2
)3
+ H2
OLarutan didinginkan
agar kristal cepat terbentuk. Kristal yang
terbentuk dari hasilpercobaan adalah 4,5 gram, sementara menurut perhitungan teoritis massa kristal yangterbentuk yaitu
27,48 gram sehingga dapat ditentukan
rendemennya yaitu sebesar16,38%.Titik leleh yang diperoleh dari
percobaan yaitu 95˚C, sedangkan titik lelehmenurut
literatur yaitu 122˚C.
Perbedaan hasil praktikum dengan
teoritis yang
terlampau jauh kemungkinan terjadi oleh beberapa faktor. Diantaranya karena pada saat prosespenyaringan kristal asam pikrat terdapat endapan yang tidak tersaring secara baik atautercampurnya endapan tersebut
dengan filtrat sehingga mempengaruhi massa
dari asampikrat yang diperoleh,
ketidakakuratan alat yang digunakan akan
mempengaruhi prosespenimbangan massa dan titik leleh, dan adanya senyawa lain pada asam pikrat yangmenyebabkan ketidak murniannya asam pikrat yang
dibuat.Pada uji analisis kualitatif karbohidrat ini
digunakan sampel glukosa, amilum,
danmadu hitam yang ditambah asam pikrat dan natrium karbonat.
Penambahan natriumkarbonat (Na
2
CO3
) berfungsi sebagai katalis untuk
mempercepat reaksi larutankarbohidrat
dengan asam pikrat yang
dapat menghasilkan endapan warna merah.
Hal inidisebabkan karena karbohidrat teroksidasi menjadi asam glukomat dan
asam pikratmenjadi asam pikrominat dan
asam inilah yang menunjukkan warna
merah. Hal ini sesuaidengan
pendapat Harold (2003) yaitu suatu sampel yang diuji
dengan asam pikrat akanberubah warna
menjadi merah apabila
mengandung karbohidrat, sementara
amilummengalami perubahan warna
menjadi sedikit kemerahan
.Berdasarkan tabel hasil pengamatan
diatas, dapat dilihat warna kemerahan
yangditunjukkan ketiga sampel ini berbeda-
beda, pada glukosa terbentuk warna
merahkecoklatan, pada amilum terbentuk
warna merah kekuningan, sementara
pada maduhitam terbentuk warna merah
kehitaman. Madu dapat bereaksi positif dengan asampikrat ini
dikarenakan madu
merupakan golongan monosakarida yaitu
glukosa.Monosakarida mengandung gugus
karbonil yang reduktif sedangkan sukrosa tidak(Martoharsono dan Mulyono, 1976). Pada reaksi ini gula
direduksi pada guguskarbonilnya oleh senyawa pengoksidasi
reduksi. Gula reduksi adalah gula
yangmempunyai kemampuan untuk mereduksi. Sifat
mereduksi ini disebabkan adanya gugushidroksi yang bebas dan reaktif (lehninger,1982). Walaupun bukan
termasuk
gulapereduksi, tapi amilum dapat bereaksi
positif dengan asam pikrat dengan
waktupemanasan yang lebih lama
dibandingkan glukosa dan madu hitam
DAFTAR PUSTAKA
Alexeyar. 1969. Kimia Organik. Jakarta : Universitas IndonesiaDarusman. 2003. Kimia Organik Jilid 3. Jakarta : ErlanggaEnri Damanhuri. 2010. Pengelolahan Bahan Berbahaya dan Beracun. Bandung : Institut Teknologi BandungHorizon. 2011. Penuntun Pratikum Kimia Organik II. Jambi : Universitas JambiRiswiyanto. 2009. Kimia Organik. Jakarta : ErlanggaVogel. 1990. Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan semi Makro. Jakarta : Kalman Media Pustaka