artikel tpki konservasi budaya

9
Konservasi Budaya Melalui Gelar Karya Pristian Grandyka, Riski Bintari Rahmawati, Hanifa Uly Amrina, Nailis Sa’adah, Dian Mustikasari Prodi Pendidikan Kimia, Jurusan Kimia Fakultas MIPA, Universitas Negeri Semarang Kampus Sekaran Gunungpati, Semarang, 50229 Telp: (024) 8508084 Abstrak Konservasi berarti melindungi dan melestarikan. Badan Pengembang Konservasi Universitas Negeri Semarang mempunyai 8 pilar konservasi, salah satunya adalah kebijakan konservasi Seni Budaya. Konservasi seni budaya sendiri memiliki arti melindungi dan melestarikan nilai-nilai budaya daerah yang mencerminkan ciri khas Indonesia. Salah satu upaya untuk melaksanakan kebjakan konservasi budaya yaitu melalui gelar karya atau pagelaran seni dan budaya. Gelar karya yang rutin diadakan ini memiliki banyak sekali manfaat diantaranya untuk melestarikan dan menjaga keberadaan seni budaya tradisional agar dapat menyesuaikan dengan perkembangan jaman. Memlalui gelar karya ini daharapkan seluruh mahasiswa, dosen serta masyarakat luas dapat berpartisipasi dalam mengembangkan kesenian dan budaya Indonesia. I. PENDAHULUAN

Upload: nailis-saadah

Post on 13-Dec-2014

117 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Artikel Tpki Konservasi Budaya

Konservasi Budaya Melalui Gelar Karya

Pristian Grandyka, Riski Bintari Rahmawati, Hanifa Uly Amrina,

Nailis Sa’adah, Dian Mustikasari

Prodi Pendidikan Kimia, Jurusan Kimia

Fakultas MIPA, Universitas Negeri Semarang

Kampus Sekaran Gunungpati, Semarang, 50229 Telp: (024) 8508084

Abstrak

Konservasi berarti melindungi dan melestarikan. Badan Pengembang Konservasi

Universitas Negeri Semarang mempunyai 8 pilar konservasi, salah satunya adalah kebijakan

konservasi Seni Budaya. Konservasi seni budaya sendiri memiliki arti melindungi dan

melestarikan nilai-nilai budaya daerah yang mencerminkan ciri khas Indonesia. Salah satu

upaya untuk melaksanakan kebjakan konservasi budaya yaitu melalui gelar karya atau

pagelaran seni dan budaya. Gelar karya yang rutin diadakan ini memiliki banyak sekali

manfaat diantaranya untuk melestarikan dan menjaga keberadaan seni budaya tradisional agar

dapat menyesuaikan dengan perkembangan jaman. Memlalui gelar karya ini daharapkan

seluruh mahasiswa, dosen serta masyarakat luas dapat berpartisipasi dalam mengembangkan

kesenian dan budaya Indonesia.

I. PENDAHULUAN

Budaya merupakan sebuah cerminan kegiatan masyarakat yang dilakukan

sejak dahulu dan dilakukan sampai saat ini. Budaya yang ada di Indonesia sangat

beragam, mulai dari tarian daerah, lagu daerah, pakaian adat, dan juga kegiatan-

kegiatan adat yang berbeda dari masing-masing daerah. Setiap budaya dari masing-

masing daerah memiliki ciri khas tersendiri yang dapat dikembangkan menjadi suatu

daya tarik dari masing-masing daerah tersebut. Keberagaman budaya tersebut tentunya

perlu adanya sebuah wadah untuk mengembangkan kebudayaan daerah.

Era globalisasi kini menuntuk masyarakat untuk hidup modern sehingga

terkadang melupakan kebudayaan yang telah ada. Seharusnya kebudayaan yang

konvensional tidak untuk ditinggalkan di era globalisasi kini namun, kebudayaan perlu

Page 2: Artikel Tpki Konservasi Budaya

tetap di lestarikan dan dijaga keberadaanya sebagai suatu karya seni warisan leluhur.

Kebudayaan tradisional konvensional yang kini mulai hilang dikarenakan masuknya

budaya luar tanpa adanya pemalahan budaya. Hal tersebut terlihat pada maraknya tarian

moderen seperti “dance, hip hop, gangnam style, harlem shake” dan masih banyak lagi

yang lainnya yang digemari oleh remaja jaman sekarang. Sedangkan kebudayaan

tradisisonal seperti tarian adat, lagu dan musik daerah, serta kegiatan adat menunjukkan

kurangya peminat dari masyarakat luar khususnya oleh para remaja.

Dari berbagai indikasi yang muncul dapat dikatakan bahwa kebudayaan yang

ada di Indonesia saat ini telah mengalami kemunduran identitas. Budaya asing yang

mengglobal mempengaruhi kelestarian budaya yang ada di Indonesia. Dalam hal ini

pelestarian budaya sangat diperlukan untuk mempertahankan kebudayaan yang telah

ada. Tetapi tidak menutup kemungkinan untuk mengkombinasikan antara kesnian

tradisional dengan kesenian modern sehingga kesenian tradisional tetap diminati oleh

seluruh lapisan masyarakat khususnya para generasi muda. Salah satu cara untuk

melestarikan budaya yaitu dengan mengadakan gelar karya.

II. ISI

Keberagaman Indonesia yang paling nyata adalah budaya. Budaya nasional

adalah kumpulan dari berbagai nilai-nilai budaya daerah yang mencerminkan Indonesia

seutuhnya. Budaya yang membentuk sebuah adat istiadat yang mengakar sehingga tak

mudah hilang dalam pergaulan masyarakat.

Saat ini, budaya Indonesia mulai kehilangan warnanya. Banyak peristiwa dan

keadaan yang menunjukkannya, seperti

1. Perang antar suku

2. Perang antar agama

3. Generasi muda mulai melupakan budaya daerahnya, menghilangnya kesenian

tradisional

4. Pematenan budaya dan ciri khas bangsa oleh pihak asing.

Namun, tidak ada reaksi dari pemerintah sebagai tameng perlindungan budaya

bangsa. Pemerintah sibuk memikirkan bagaimana budaya dan kesenian tradisional

menghasilkan profit yang menjanjikan tetapi tidak disertai pengembangan dan

pemugaran budaya daerah. Kebijakan pemerintah terhadap masalah kebudayaan sangat

kurang. Pemerintah hanya memusatkan diri pada masalah ekonomi dan politik.

Pemerintah mungkin melupakan bahwa budaya nasional adalah identitas bagnsa

Indonesia. Bila menyangkut sebuah bangsa yang besar, yang dengan mudah

Page 3: Artikel Tpki Konservasi Budaya

membiarkan identitasnya dipermainkan oleh bangsa lain, hal ini menjadi lebih

berbahaya. Pemerintah tentu mengetahui bahwa motif perak Bali dipatenkan oleh

perusahaan swasta Amerika, Reog dan Pendet diklaim sebagai budaya Malaysia, dan

Batik diakui sebagai pakaian khas Malaysia walau dengan corak yang berbeda.

Selain pemerintah, masyarakat Indonesia harus melakukan sesuatu untuk

melindungi budaya bangsa terutama generasi muda. Generasi muda terlalu terbuai oleh

budaya luar tanpa melihat indahnya budaya negeri sendiri yang maha kaya. Memasuki

era globalisasi bukan berarti kita meng-internasional-kan diri hingga melupakan

nasionalitas kita.

Kesenian dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk kegiatan yang dapat

menarik masyarakat untuk lebih mengembangkan kesenian daerah. Kegiatan tersebut

dapat dilaksanakan secara pribadi maupun kelompok, misalnya dengan pagelaran karya

seni, secara individu maupun expo dan kirap budaya secara kelompok yang biasa

dilaksanakan oleh pemerintah maupun instansi tertentu. Kegiatan tersebut dapat

memancing masyarakat untuk lebih tertarik kepada kesenian tradisional sehingga

masyarakat dapat mengembangkan lagi kebudayaan tradisional yang sesuai dengan era

globalisasi sekarang ini. Adanya pencampuran budaya antara kesenian daerah dan

kesenian yang didapatkan dari luar daerah perlu di gabungkan untuk menjadi kesanian

yang lebih indah dan lebih dapat diterima oleh masyarakat luas. Kini banyak ditemukan

masyarakat yang mampu mengembangkan kesenian daerah menjadi kesenian

tradisional yang modern.

Konservasi sebagai upaya pelestarian bangsa kini telah diterapkan oleh

Universitas Negeri Semarang (UNNES). Konservasi adalah pelestarian atau

perlindungan. Konservasi berasal dari bahasa Inggris conservation yang memiliki

pengertian pengawetan atau yang lebih tepat pelestarian alam. Universitas Negeri

Semarang telah menyatakan menjadi sebuah universitas yang beridentitas konservasi

sejak diberlakukannya Peraturan Rektor Nomor 22 Tahun 2009. Berdasarkan Peraturan

Rektor Nomor 26 Tahun 2009 Universitas Konservasi adalah universitas yang dalam

pelaksanaan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat memiliki konsep yang

mengacu pada prinsip-prinsip konservasi (perlindungan, pengawetan, dan pemanfaatan

secara lestari) baik konservasi terhadap sumber daya alam, lingkungan, sumber daya

manusia, seni dan budaya.

Berdasarkan peraturan rektor tersebut maka sudah dapat kita lihat konservasi

selain memiliki arti melestarikan alam juga memiliki arti melestarikan seni dan budaya.

Page 4: Artikel Tpki Konservasi Budaya

Sebagai generasi muda kita memang harus melestarikan budaya bangsa, agar budaya

bangsa kita tidak hilang termakan derasnya arus globalisasi. Budaya Indonesia adalah

budaya khas sebagai ciri keberagaman suku di Indonesia, jika budaya Indonesia luntur

maka kekhasan Indonesiapun akan semakin luntur.

Ada yang berbeda dari konservasi budaya yang dilakukan di Universitas Negeri

Semarang. Hal ini tentunya berkaitan dengan status Universitas Negeri Semarang sebagai

universitas konservasi. Konservasi berarti melindungi dan melestarikan. Badan

Pengembang Konservasi Universitas Negeri Semarang mempunyai 8 pilar konservasi

yang terdiri dari :

1. Arsitektur Hijau dan Transportasi Internal

2. Biodiversitas

3. Energi Bersih

4. Seni Budaya

5. Kaderisasi Konservasi

6. Kebijakan Nir Kertas

7. Pengolahan Limbah

8. Sumber Daya Manusia

Berdasarkan 8 pilar konservasi tersebut, Universitas Negeri Semarang terus

berusaha menegakkan pilar-pilar konservasi tersebut. Untuk konteks ini kita

mengangkat pilar konservari yang ke-4 yaitu Konservasi Seni Budaya. Berbagai

kegiatan besar telah dilaksanakan sebagai upaya menegakkan pilar tersebut.

Diantaranya kegiatan yang telah dilaksanakan yaitu adanya hari batik dan hari bahasa

jawa yang biasa diperingati setiap minggunya pada hari kamis. Hal ini bertujuan untuk

selalu mengingatkan seluruh civitas akademi tentang pentingnya bahasa dan seni

budaya jawa yang terkenal akan batiknya agar lebih lestari lagi di lingkungan Unnes

pada khususnya dan untuk semua generasi muda pada umumnya.

Contoh lain khususnya pada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri

Semarang yang syarat dengan menjunjung tinggi suatu kesenian daerah pada

jurusannya masing-masing. Mahasiswa FBS mampu mengembangkan kesenian

tradisional menjadi kesenian yang apik sehingga membuat mahasiswa dari fakultas lain

untuk ikut serta mengembangkannya. Mahasiswa yang berasal dari fakultas selain FBS

yang ingin ikut serta mengembangkan kesenian tradisional dapat bergabung melalui

UKM yang terkait dengan kesenian seperti UKM karawitan maupun UKM sendratasik.

Page 5: Artikel Tpki Konservasi Budaya

Dari UKM tersebut akan alahir sebuah komunitas yang dapat mewadahi para

mahasiswa untuk terus mengembangkan kesedian daerah sesuai perkembangan jaman

agar tidak tergeser oleh perkembengan budaya asing. UKM tersebut tidak hanya telah

mengadakan gelar karya atau pagelaran di UNNES saja namun juga telah melanglang

buwana ke berbagai daerah sebagai tamu undangan maupun untuk mengikuti sebuah

kompetisi. Berdasarkan informasi yang kami peroleh, dalam waktu dekat UKM

Karawitan dan UKM Sendratasik akan mengikuti gelar karya di Perancis.

Banyak sekali manfaat yang dapat diperoleh dengan mengembangkan

kesenian tradidional yang kita miliki. Tidak hanya dapat menjaga dan melestarikan

kebudayaan daerah, melainkan juga dapat mengenalkan kepada dunia luar tentang

keberagaman budaya kita agar tidak terus tergeser oleh budaya asing yang kurang

sesuai dengan budaya kita. Selain itu dengan mengikuti UKM Karawitan dan UKM

Sendratasik, para mahasiswa tidak hanya dapat belajar dan mengembangkan kesenian

daerah tetapi juga dapat memperoleh banyak teman serta pengalaman yang tidak semua

mahasiswa bisa dapatkan dengan mengikuti UKM lain.

III. PENUTUP

Dapat disimpulkan bahwa konservasi budaya sangat diperlukan untuk tetap

menjaga keberadaan serta untuk mengembangkan kesenian dan budaya daerah yang

kita miliki agar kesenian dan budaya daerah yang kita miliki tidak tergeser oleh budaya

asing yang kurang sesuai dengan budaya kita dan untuk menghindari negara lain yang

berusaha mengambil serta mengakui kesenian budaya kita sebagai kesenian budaya

mereka. Universitas Negeri Semarang sebagai universitas konservasi telah berusaha

untuk menegakkan pilar-pilar konservasi khususnya pada kebijakan konservasi seni

budaya. Salah satu upaya yang dilakukan yaitu mengadakan gelar karya atau pagelaran

seni budaya yang tidak lepas dari peran para dosen dan mahasiswa itu sendiri. Terbukti

dengan kesuksesan gelar karya yang rutin diadakan oleh mahasiswa dan beberapa

dosen yang telah mengusung konservasi budaya hingga ke Thailand beberapa waktu

lalu.

IV. DAFTAR PUSTAKA

Badan Pengembang Teknologi Informasi dan Komunikasi. 2012. Sekilas Tentang Badan Konservasi Universitas Negeri Semarang. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Page 6: Artikel Tpki Konservasi Budaya

Soeroso, A dan Y. S. Susilo. 2008. STRATEGI KONSERVASI KEBUDAYAAN LOKAL YOGYAKARTA. Yogyakarta: Jurnal Manajemen Teori dan Terapan, Tahun 1, No. 2, Agustus 2008

Zustiyantoro, Dhoni. 2013. Empat Profesor Unnes Usung Konservasi Budaya ke Thailand. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Zustiyantoro, Dhoni. 2012. Profesor FBS Tajamkan Konsep Konservasi Budaya. Semarang: Universitas Negeri Semarang.