tpki ki-2012-2013

62
Course Out Line (CO) & Satuan Materi Sajian (SMS) Mata Kuliah : TPKI Program Studi Kependidikan Islam (KI)

Upload: azhari-bin-ali

Post on 24-Oct-2015

20 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

sasa

TRANSCRIPT

Page 1: TPKI KI-2012-2013

Course Out Line (CO) & Satuan Materi Sajian (SMS)

Mata Kuliah : TPKI

Program Studi Kependidikan Islam (KI)

Jurusan TarbiyahSekolah Tinggi Agama Islam Negeri

Page 2: TPKI KI-2012-2013

Samarinda 2012/2013

Pertemuan 1

I. Pokok Bahasan : Pengantar Umum Karya Tulis IlmiahII. Sub Pokok Bahasan : 1. Pengertian

2. Macam-macam karya ilmiah3. Jenis Penelitian

III. Skenari Pembelajaran : Jigsaw learning based cooperative learning1. Pembentukan kelompok2. Tugas akademik3. Diskusi kelompok4. Presentesi kelompok5. Penilaian

IV. Sumber Materi : Winarno Surakhmad, Pengantar PenelitianIlmiah dasar, metode dan teknik,

V. Materi

Pengertian dan Macam-macam Karya Tulis Ilmiah

1. Skripsi

Skripsi adalah karya ilmiah yang ditulis berdasarkan hasil penelitian lapangan atau kajian pustaka dan dipertahankan di depan Tim dalam suatu sidang ujian (munaqashah) dalam rangka penyelesaian studi Program Strata Satu (S1) untuk memperoleh gelar Sarjana. Tebal minimal 50 - 60 halaman.

2. Tesis

Tesis adalah karya ilmiah yang ditulis dalam rangka penyelesaian studi pada tingkat Program Strata Dua (S2), yang diajukan untuk dinilai oleh tim penguji, untuk memperoleh gelar Magister. Pembahasan dalam tesis mencoba mengungkap masalah ilmiah tertentu dan memecahkan secara analitis kritis. Tebal tesis minimal 100 halaman.

3. Desertasi

Desertasi adalah karya ilmiah yang ditulis dalam rangka penyelasaian studi pada tingkat Strata Tiga (S3) yang dipertahankan di depan sidang ujian promosi untuk memperoleh gelar doktor (DR). Pembahasan dalam desertasi harus analitis kritis, dan merupakan upaya pendalaman dan pengembangan ilmu pengetahuan keagamaan yang ditekuni oleh mahasiswa yang bersangkutan. Untuk itu, pembahasan harus menggunakan pendekatan multi disipliner yang dapat memberikan suatu kesimpulan yang berimplikasi filosofis dan mencakup beberapa bidang ilmiah. Tebal minimal 150 halaman.

Page 3: TPKI KI-2012-2013

4. Makalah

Makalah adalah karya ilmiah yang membahas suatu pokok persoalan, sebagai hasil penelitian atau sebagai hasil kajian, yang disampaikan dalam suatu pertemuan ilmiah (seminar) atau yang berkenaan dengan tugas-tugas perkuliahan yang diberikan oleh dosen yang harus diselesaikan secara tertulis oleh mahasiswa.

Untuk penulisan makalah, rencana penelitian tidak diperlukan mengingat sifatnya sederhana

B. Jenis-Jenis penelitian

1. Penelitian Pustaka (Library Research)

Jenis penelitian kepustakaan adalah penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa dimana data-data yang dihimpun bersumber dari buku-buku literatur, baik berupa buku ilmiah, majalah, jurnal ilmiah, dan makalah-makalah hasil seminar yang relevan (maupun yang tidak relevan-sebagai perbandingan) dengan tema pokok penelitian mahasiswa. Sumber yang akan dikutip sedapat mungkin mengacu pada sumber primer, misalnya; mengutip sebuah hadis atau penafsiran sebuah ayat hendaknya dikutip dari sumber aslinya, bukan dari buku atau kitab terjemahan.

Adapun bagian yang krusial yang harus dimiliki oleh penelitian kepustakaan ini adalah adanya pendirian penulis atau pendapat penulis, karena mengingat penelitian kepustakaan merupakan penelitian konseptual yang notabene adalah menonjolkan hasil pemikiran penulis (mahasiswa) mengenai topik yang dibahas kemudian dikembangkan dari analisis terhadap permasalahan-permasalahan yang sama dan telah dipublikasikan sebelumnya.

Jadi, penelitian kepustakaan bukanlah sekedar kumpulan cuplikan-cuplikan dari sejumlah artikel, buku ilmiah, apalagi pemindahan sebuah tulisan dari sejumlah sumber, tetapi penelitiaan kepustakaan adalah hasil analisis dengan pemikiran kritis penulisnya.

2. Penelitian Lapangan

Penelitian lapangan adalah penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa dimana data-data utama yang dihimpun bersumber atau diperoleh dari lapangan. Adapun literatur yang digunakan dalam penelitian ini sebagai landasan teori; baik berupa buku ilmiah, maupun makalah-makalah hasil seminar yang relevan (maupun yang tidak relevan sebagai bahan perbandingan) dengan tema pokok penelitian mahasiswa yang berfungsi teoritis.

Adapun bagian krusial yang harus dimiliki pada jenis penelitian lapangan ini adalah adanya subjek penelitian yang jelas, karena penelitian jenis ini memiliki populasi dan atau responden, maka perlu ditegaskan ciri-ciri dan batasan populasi serta proses samplingnya. Selain itu, perlu pula ditegaskan judul-judul utama dan dokumen-dokumen yang menjadi sumber data. Pada penggunaan teknik pengumpulan data perlu dijelaskan argumentasi penggunaan teknik-teknik tersebut serta proses yang ditempuh dan data yang dicari.

Page 4: TPKI KI-2012-2013

Pertemuan 2

I. Pokok Bahasan : Persiapan menulis Karya ilmiahII. Sub Pokok Bahasan : 1. Penentuan Pokok Masalah

2. Judul, Latar Belakang, Identifikasi, batasan dan rumusan masalah

3. Defenisi operasional, tujuan,Signifikansi4. Dasar Teori

III. Strategi Pembelajaran : Information SearchIV. Sumber Materi : Said Husin, Teknik Penulisan Karya

Ilmiah V. Materi :

Langkah-Langkah Persiapan penyusunan Proposal

Dalam menyusun persiapan sebuah karya tulis ilmiah baik berupa skripsi untuk program Strata Satu (S1), tesis untuk Program Strata Dua (S2), disertasi untuk Program Strata Tiga (S3) atau doktoral, jurnal, artikel dan makalah maupun karya penelitian lainnya, dibutuhkan beberapa persiapan. Persiapan-persiapan tersebut antara lain : penentuan pokok masalah, penyusunan kerangka, pembuatan gambaran isi dan pengumpulan bahan-bahan.

A. Penentuan Pokok Masalah

Pokok masalah yang akan dikaji dan dibahas dalam skripsi, tesis dan disertasi harus berhubungan dengan disiplin ilmu yang akan dikembangkan sebagai profesi mahasiswa yang bersangkutan. Pokok masalah ini bisa berupa hal-hal yang berhubungan dengan bidang studi yang merupakan mata kuliah komponen Program Studi, Jurusan di tingkatan STAIN ataupun Fakultas di IAIN. Khusus dalam Tesis dan disertasi, pokok masalah yang akan dibahas harus berkaitan dengan bidang ilmu yang dikaji. Pokok masalah tersebut harus terkandung secara implisit di dalam judul tesis dan disertasi. Pada bagian ini peneliti membuat persiapan penelitian dengan membuat Disain Operasional Penelitian yang unsur-unsurnya sebagai berikut :

1. Judul Penelitian

Judul Penelitian merupakan cerminan dari keseluruhan rencana penelitian karena ia merupakan “wajah” pengenal rencana penelitian tersebut.

2. Latar Belakang

Pada bagian awal, peneliti dapat menuangkan gagasan, ide atau konsep ideal (secara umum) yang relevan, kemudian mengkaitkan dengan substansi

Page 5: TPKI KI-2012-2013

permasalahan yang menjadi fokus penelitian. Selanjutnya, peneliti mendeskripsikan fenomena kesenjangan permasalahan di lapangan (kanca penelitian) sebagai dasar pemilihan masalah.

Dalam hal ini, diperlukan kecermatan yang baik dari peneliti dalam menangkap adanya cela kesenjangan permasalahan. Kesenjangan di sini dapat dimaknai “ ketidak idealan”, namun tidak selalu berkonotasi negatif.

Identifikasi, Batasan, Rumusan Masalah

a. Identifikasi masalah diperlukan untuk scope permasalahan yang lebih luas, penelitian perlu mendaftar sebanyak-banyaknya permasalahan yang berkaitan dengan pokok masalah yang memungkinkan untuk diteliti. Bila scope permasalahan sempit atau spesifik, berarti identifikasi masalah tidak diperlukan. Dengan demikian, identifikasi masalah tidak harus ada dalam sebuah Disain Operasional Penelitian .

b. Banyaknya masalah yang berhasil diidetifikasi, selanjutnya disesuaikan dengan kondisi dan keterbatasan (sebagai aspek) yang melingkupi, masalah yang dipandang penting, berguna, dan memungkinkan untuk diteliti. Tahapan ini disebut batasan masalah.

c. Rumusan Masalah menjadi acuan penelitian dalam menentukan arah tujuan penelitian, hipotesis, sumber data (Populasi dan Sampel), Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data serta berisi implikasi data penelitian. Masalah ilmiah tidak boleh berupa pertanyaan-pertanyaan etika, nilai, atau value jugdment, seperti “Perlukah kepemimpinan secara demokrasi.? “Bagaimana mengajar mahasiswa di perguruan tinggi “ ? dll.

Hipotesis (bila Diperlukan)

Hipotesis merupakan pernyataan tentang kebenaran (jawaban sementara) setelah peneliti melihat fenomena permasalahan di lapangan maupun melakukan telaah pustaka/teori sebelum mendapatkan bukti-bukti (terkumpulnya data). Hipotesis hendaknya digunakan untuk penelitian korelasi/komparasi (dua/lebih variabel) dan dapat diujikan/dibuktikan kebenarannya secara statistik. Penelitian untuk satu variabel tanpa menggunakan hipotesis, seperti penelitian deskriptif (termasuk penelitian historis, filosofis, evaluasi, pelacakan, tindakan [action research]).

Defenisi Operasional.

Penjelasan masalah atau definisi operasional diperlukan agar orang lain yang membaca penelitian termasuk yang berkepentingan (yang dilakukan penelitian) memiliki persepsi yang sama dengan penelitian. Penjelasan masalah bukanlah sinonim kata (penjelasan kata-perkata dalam judul penelitian), tetapi penelitian “hanya perlu” menjelaskan secara konseptual dan operasional pengertian-pengertian yang dapat ditafsirkan lain oleh pembaca. Berikut ini terdapat tiga contoh penelitian dengan judul :

1. “Studi Tentang Keberagaman Masyarakat Moderen di Kota Samarinda”, yang perlu dijelaskan secara konseptual/operasional oleh peneliti adalah “keberagaman” dan”masyarakat moderen”.

Page 6: TPKI KI-2012-2013

2. “Nilai-Nilai Pendidikan yang terdapat dalam Kisah Alqur’an”. Yang perlu dijelaskan secara operasional adalah “nilai-nilai pendidikan” dan “ Kisah Alqur’an”.

3. Konsep Pendidikan Anak menurut Imam al-Gazali. Yang perlu mendapat penjelasan secara operasional dalam judul ini adalah “pendidikan anak” dan “Imam al-gazali”.

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian memiliki substansi yang sama dengan rumusan masalah, tetapi dalam pernyataan kalimat. Rumusan masalah dinyatakan dalam bentuk pertanyaan/kalimat tanya, sedangkan tujuan penelitian dirumuskan dengan kalimat pernyataan biasa. Tujuan penelitian dapat dirumuskan secara rinci selama tujuan tersebut mengacu pada rumusan masalah.

Contoh rumusan tujuan penelitian lapangan tentang “pengaruh kualitas pelayanan Bank Muamalat Samarinda Terhadap kepuasan Nasabahnya?”. Dari judul ini dapat dibuat rumusan tujuan secara global maupun secara rinci. 1. Ingin mengetahui pengaruh kualitas pelayanan Bank Muamalat Samrinda

terhadap kepuasan nasabahnya. 2. Ingin mengetahui pengaruh kualitas pelayanan secara bersamaan pada

Bank Muamalat Samarinda terhadap kepuasan nasabahnya. 3. Ingin mengetahui pengaruh kualitas pelayanan secara parsial pada bank

Muamalat Samarinda terhadap Kepuasan nasabahnya 4. Ingin mengetahui pengaruh kualitas pelayanan tangibles pada Bank

Muamalat Samarinda terhadap kepuasan nasabahnya 5. Ingin mengetahui kualitas pelayanan realiability pada Bank Muamalat

Samarinda terhadap kepuasan nasabahnya 6. Ingin mengetahui pengaruh kualitas pelayanan responsiveness pada Bank

Muamalat Samarinda terhadap kepuasdan nasabahnya.7. Ingin mengetahui pengaruh kualitas pelayanan assurance pada Bank

Muamalat Samarinda terhadap kepuasan nasabahnya.8. Ingin mengetahui pengaruh kualitas pelayanan Emphaty pada bank

Mauamalat Samarinda terhadap kepuasan nasabahnya.

Tujuan penelitian di atas dapat dipilih nomor 1dan 2 saja, 2 dan 3 saja, atau 4 s.d 8. Karena pelayanan merupakan independent varieble (X) yang terdiri dari sub variabel tangibles (X1), realiability (X2), responsiveness (X3), assurance (X4), dan emphati (X5).

Sementara contoh rumusan tujuan penelitian kepustakaan yang berjudul “Nilai-Nilai Pendidikan yang terdapat dalam Kisah Alqur’an” adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui nilai-nilai pendidikan keimanan kisah Nabi Musa yang terdapat dalam Alqur’an

2. Untuk mengetahui nilai-nilai pendidikan Akhlak kisah Nabi Musa yang terdapat di dalam Alqur’an

3. Untuk mengetahui nilai-nilai pendidikan ibadah kisah nabi Musa yang terdapat di dalam Alqur’an

Page 7: TPKI KI-2012-2013

4. Untuk mengetahui nilai-nilai pendidikan kisah Nabi Musa yang terdapat di dalam Alqur’an.

Tujuan penelitian di atas bisah dipilih nomor 4 saja, nomor 2 saja atau nomor 1 s.d. 3 dengan ketentuan tidak bertentangan dengan definisi operasional dan rumusan masalah yang telah diungkap sebelumnya.

Signifikansi Penelitian

Pada bagian ini peneliti menyatakan manfaat penting suatu permasalahan diteliti, baik secara teoritis (untuk pengembangan ilmu pengetahuan) maupun secara empiris sebagai bahan informasi, input, sumbangan pemikiran bagi fihak-fihak terkait dll, bukan sebagai wahana latihan, persyaratan penyelesaian studi dan sebagainya.

Dasar Teori

Mengkaji teori-teori atau bahan pustaka yang relevan sangat diperlukan oleh peneliti agar memiliki pemahaman berkaitan permasalahan yang sedang diteliti, di samping dapat mengindentifikasi masalah sebanyak mungkin, menetapkan indikator secara cermat dari tiap-tiap variabel dan menetapkan hipotesis secara tepat.

Teori-teori yang perlu dituangkan dalam “Design Operasional” penelitian tentunya harus benar-benar memiliki relevansi dan kontekstual dengan permasalahan, baik dari sumber tertulis (buku, majalah, journal, dokumen, SK, dsb) maupun tidak tertulis (rekaman suara, relief, slide, dsb).

Page 8: TPKI KI-2012-2013

Pertemuan 3

I. Pokok Bahasan : Persiapan menulis Karya ilmiah (lanjutan)II. Sub Pokok Bahasan : 1. Tinjauan Pustaka

2. Metode Penelitian3. Rencana Kerangka Penelitian4. Daftar Pustaka5. Contoh Kerangka6. Pengumpulan Bahan

III. Strategi Pembelajaran : Ceramah dan DiskusiIV. Sumber Materi : Said Husin dkk, Teknik Penulisan Karya Ilmiah

STAIN SamarindaV. Materi

Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka digunakan untuk penelitian lapangan dimaksudkan :

a. Menjelaskan bahwa pokok masalah yang akan diteliti mempunyai relevansi (sesuai atau tidak sesuai) dengan sejumlah teori yang ada dalam buku

b. Menjelaskan bahwa pokok masalah yang akan diteliti belum pernah diteliti dan dibahas oleh penulis lain sebelumnya

Sementara Tinjauan pustaka digunakan untuk penelitian kepustakaan dimaksudkan :

a. Menjelaskan bahwa pokok masalah yang akan diteliti dan dibahas belum pernah dibahas oleh penulis sebelumnya atau mungkin telah disinggung oleh penulis lain, namun belum merupakan pembahasan yang mendalam atau membahas sisi lain dari permasalahan yang akan diteliti.

b. Menjelaskan bahwa teori-teori yang sudah ada dalam buku tentang masalah yang akan diteliti tidak relevan lagi dan akan dibuktikan kekeliruannya sehingga tampak jelas pentingnya penelitian yang akan dilakukan penulis.

Metode Penelitian

Metodologi penelitian merupakan bagian pokok dalam Design Operasional. Pada bagian ini tercermin metode-metode yang akan digunakan peneliti dalam pemilihan subyek penelitian/sumber data (populasi, sampel dan

Page 9: TPKI KI-2012-2013

teknik sampling), pemilihan Instrumen Pengumpulan Data (IPD), dan pemilihan Teknik Analisis Data.

Untuk dapat menentukan dengan tepat banyaknya subyek penelitian yang harus diambil, peneliti harus mengingat fihak yang menjadi unit analisis (sasaran penelitian). Kemudian mengenai besaran sampel terdapat beberapa pendapat (tidak mutlak) dengan teknik sampling yang disesuaikan dengan kondisi unit analisis.

Selanjutnya dalam mengumpulkan data terdapat lima macam jenis metode pengumpulan data & Instrumen Pengumpulan Data (IPD) yang meliputi : angket, wawancara, observasi, test dan dokumentasi dengan berbagai ragamnya, yang dapat dipergunakan secara bersamaan atau salah satunya sesuai jenis data yang ingin dikumpulkan oleh peneliti. Untuk mengetahui validasi dan realiabilitas instrumen, Instrumen Pengumpulan Data (IPD) yang akan dipergunakan peneliti perlu diadakan try out .

Mengenai teknik analisis data penelitian perlu memperhatikan data penelitian yang dipergunakan kualitatif atau kuantitatif. Penelitian kualitatif terdapat beberapa pendekatan, yakni naturalistik kualitatif, fenomenologik dan simbolik masing-masing memiliki teknik analisis yang harus diterapkan secara konsisten. Sedangkan penelitian kualitatif terdapat penelitian deskriptif, korelasi dan komparasi. Penggunaan teknik analisisnya berbeda-beda tergantung jenis data (diskrit, nominal, ordinal interval dsb), banyaknya subyek penelitian, variabiltas (penyebaran) data dan jumlah variable.

Penelitian hanya satu variabel saja biasanya dianalisis secara deskriptif dengan statistik sederhana, seperti frekuensi, decil, quartil, percentil/prosentase, standar deviasi mean, media, dan modus. Penggunaan rumus mean perlu disertai interprestasi tertentu yang relevan.

Penelitian korelasi dapat dianalisiskan dengan statistik koefisien korelasi Product Moment, Rank Order, Contingency Coefficient, Phi Coefficient, Regresi Linier dsb. Sedangkan penelitian Komparasi dapat dianalisis dengan statistik Anova, Chi-Square, t-test (perbedaan standar deviasi) dsb.

Rencana Kerangka Penelitian

Kerangka Isi (outline) yaitu sistematika pembahasan yang dibagi ke dalam bab-bab dan subbab-subbab sesuai dengan topik dan permasalahannya. Kerangka Isi ini dapat mengalami perubahan atau penyempurnaan dalam proses penelitian dan pembahasan selanjutnya. Kerangka penelitian ini merupakan salah satu bagian terpenting yang harus dipersiapkan seorang peneliti sebelum ke lapangan.

Daftar PustakaKepustakaan adalah daftar buku atau karya tulis ilmiah lainnya yang

telah ditelaah dan akan dijadikan rujukan dalam penulisan. Kepustakaan yang digunakan dalam proposal penelitian masih bersifat sementara. Dikatakan demikian, karena tidak tertutup kemungkinan ditemukannya sumber lain yang lebih valid atau dapat melengkapi kepustakaan yang ada.

Jumlah minimal daftar pustaka dalam penyusunan desain operasional penelitian adalah 15 buah termasuk 4 diantaranya buku yang berbahasa Asing (bahasa Arab dan bahasa Inggris) di luar Kamus.

Nama Pengarang dalam Daftar Pustaka

Page 10: TPKI KI-2012-2013

1. Daftar pustaka atau bibliografi disusun mulai nama pengarang dan diurutkan mengikuti huruf abjad. Dengan nama pengarang juga dimaksud nama badan, lembaga, panitia, dan sebagainya, yang menyusun karangan itu. Kalau nama pengarang itu tidak ada, yang diambil adalah kata pertama dalam judul itu.

2. Kalau ada dua karangan atau lebih berasal dari seorang pengarang, nama pengarang cukup dicantumkan satu kali, lainnya cukup diganti dengan garis sebanyak tujuh indentasi (ketuk) dari garis margin.

3. Bentuk keterangan dalam daftar pustaka hampir sama dengan catatan kaki.

4. Nama pengarang diketik mulai dari margin kiri bagi yang bertulis Latin dan margin kanan bagi yang bertulis dengan huruf Arab, baris kedua dan seterusnya diketik setelah empat pukulan tik dari garis margin dengan spasi satu

5. Gelar kebangsawaanan dan Akademik dicantumkan dan diletakkan di bagian nama.

Contoh: Prof.Dr.Andi Hakim Nasution Menjadi : Nasution, Andi Hakim, Prof.Dr. 6. Nama buku menggunakan kapitalisasi, dengan urutan selanjutnya sama

dengan catatan kaki tetapi tidak menggunakan tanda kurung.7. Ada dua sumber pustaka jaraknya dua spasi.8. Daftar pustaka tidak menggunakan nomor urut

Kerangka Penelitian

Pokok masalah yang sudah dipilih untuk di bahas dalam skripsi, tesis atau disertasi harus dirinci menjadi bagian-bagian yang saling berkaitan. Bagian-bagian itu dapat dirinci lagi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan spesifik. Seperti bagian-bagaian yang lebih besar, bagian-bagian yang lebih kecil pun harus saling berakaitan.

Judul dalam masing-masing bab hendaknya langsung ke arah materi yang akan di bahas, bukan pokok bab yang bersangkutan seperti : landasan teori, hasil penelitian, analisis dan sebagainya. Pokok-pokok masalah yang sudah dirinci ini dinamakan kerangka.

Contoh kerangka Penelitian Kepustakaan dengan judul Skripsi “pembinaan keluarga sejahtera dalam prespektif Islam”

Page 11: TPKI KI-2012-2013

PEMBINAAN KELUARGA SEJAHTERA DALAM PRESPEKTIF ISLAM

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang B. Rumusan MasalahC. Tujuan PenelitianD. Definisi OperasionalE. Kegunaan Penelitian F. Metode PenelitianG. Telaah PustakaH. Sistematika Penulisan

BAB II ISLAM DAN PEMBENTUKAN KELUARGA

A. Pengertian, Sumber dan Pokok-Pokok Ajaran Islam tentang Keluarga

B. Sistem Perkawinan menurut Ajaran IslamC. Hubungan antara Keluarga dan Masyarakat

BAB III UNSUR-UNSUR KESEJAHTERAAN DALAM SISTEM PERKAWINAN ISLAM

A. Persiapan menuju PerkawinanB. Dalam Rumah Tangga

BAB IV ISLAM DAN PEMBINAAN KELUARGA SEJAHTERA

A. Pengertian dan Kriteria Keluarga Sejahtera dalam IslamB. Langkah-langkah menuju Keluarga SejahteraC. Keluarga dalam Islam adalah Keluarga Sejahtera.

BAB V PENUTUP

A. KesimpulanB. Rekomendasi

Daftar pustakaLampiran-lampiran

Page 12: TPKI KI-2012-2013

Contoh kerangka Penelitian Lapangan :

PENGARUH PEER GROUP TERHADAP PERILAKU REMAJA DI KELURAHAN MARGO MULYO KECAMATAN SANGATTA

KABUPATEN KUTAI TIMUR

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangB. Rumusan MasalahC. Tujuan PenelitianD. Definisi OperasionalE. Kegunaan Penelitian F. Telaah PustakaG. Sistematika Penulisan

BAB II LANDASAN TEORI

A. Pengertian Peer GroupB. Latar belakang terbentuknya Peer GroupC. Pentingnya Pembinaan Perilaku RemajaD. Tugas dan Tanggungjawab Orang Tua dalam pembinaan

Perilaku RemajaE. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Perilaku Remaja

BAB III METODE PENELITIAN

A. Populasi B. SampelC. Teknik Pengumpulan DataD. Teknik Analisa Data

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Gmbaran Umum Lokasi Penelitian.B. Pengaruh Peer Group Terhadap Perilaku Remaja

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Rekomendasi

Page 13: TPKI KI-2012-2013

Daftar pustakaLampiran-lampiran

Contoh kerangka Penelitian Studi Tokoh :

PENDIDIKAN AKHLAK(STUDI TENTANG PEMIKIRAN IBNU MISKAWAIH)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar BelakangB. Rumusan MasalahC. Tujuan PenelitianD. Definisi OperasionalE. Kegunaan Penelitian F. Telaah PustakaG. Metode PenelitianH. Sistematika Penulisan

BAB II RIWAYAT HIDUP

A. Latar Belakang KeluargaB. Riwayat Pendidikan C. Kondisi Sosial BudayaD. Karya-karyanya

BAB III IDE PEMIKIRAN DAN GERAKAN

BAB IV ANALISIS

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

B. RekomendasiDaftar pustakaLampiran-lampiran

Pembuatan Gambar Isi

Yang dimaksud dengan gambaran isi adalah pokok-pokok yang dianggap penting yang akan dibahas dalan skripsi, tesis, disertasi dan lain sebagainya. Meskipun, uraian terinci skripsi, tesis dan disertasi belum tersusun, gambran isi sudah ada dalam pikiran penulis. Dengan demikian, hendaknya penulis

Page 14: TPKI KI-2012-2013

telah mempunyai pokok–pokok isi karya tulis serta merupakan pokok-pokok terpenting dalam karya ilmiahnya.

Pengumpulan Bahan

Sebelum skripsi ditulis, bahan-bahannya harus sudah dipersiapkan terlebih dahulu, sesuai dengan penelitian yang akan digunakan. Jika jenis penelitiannya kepustakaan, maka bahan-bahan yang perlu dipersiapkan dalam penelitian di antaranya dokumen-dokumen, buku-buku sumber, majalah, surat kabar. Sumber-sumber itu harus relevan dengan pokok masalah yang dibahas. Sumber yang akan digunakan adalah (untuk skripsi sedapat mungkin) sumber primer, misalnya dalam mengutip hadis, sumber yang digunakan adalah kitab hadis riwayat yang bersangkutan, bukan dari riwayat atau kitab lain.

Buku-buku yang dijadikan sumber tersebut ditulis dalam daftar pustaka yang disusun secara alfabetis berdasarkan nama pengarangnya. Ada kemungkinan daftar pustaka yang dibuat sebelum menulis skripsi, tesis, atau desertasi berbeda dengan daftar yang tercantum dalam skripsi, tesis, atau desertasi yang sudah selesai ditulis. Perbedaan yang semacam itu memang dibenarkan, karena memang ada mahasiswa yang bersangkutan menemukan sumber yang lebih relevan, atau menyadari sumber sebelumnya itu dipandang tidak relevan lagi.

Bagi mahasiswa yang menggunakan penelitian lapangan untuk penulisan skripsi, tesis, atau desertasinya, maka obyek penelitiannya harus sudah ditentukan sebelumnya.

Dalam hal ini mahasiswa yang bersangkutan harus mempertimbangkan relevansi antara teknik pengumpulan data yang digunakan, instrumen yang dipakai, sumber data tempat informasi diperoleh, sifat data yang dicari dan tujuan yang ingin dicapai. Di samping itu, mahasiswa yang bersangkutan harus pula menjelaskan kerangka teori yang akan digunakan dan paradigma-paradigmanya.

Page 15: TPKI KI-2012-2013

Pertemuan 4

I. Pokok Bahasan : Sistematika Penulisan Karya IlmiahII. Sub Pokok Bahasan : 1. Urutan Isi Skripsi

2. Cara Penyajian Skripsi Bagian awalIII. Strategi Pembelajaran : Jig saw learningIV. Sumber Materi : Said Husin Dkk, TPKI STAIN SamarindaV. Materi

Sistematika Penulisan Skripsi dan Makalah

Yang dimaksud dengan sistematika penulisan karya tulis di sini adalah cara menempatkan tulisan yang berisi unsur-unsur topik dan urutan-urutannya sehingga merupakan kesatuan karangan ilmiah yang tersusun secara sistematis dan logis.

1. SKRIPSI

a. Urutan Isi Skripsi

Urutan isi sebuah karya tulis ilmiah yang lengkap adalah sebagai berikut :

1) Bagian Awal, terdiri dari :

a) Halaman Sampulb) Halaman Judulc) Halaman Persetujuan Pembimbingd) Halaman Pengesahane) Halaman Persembahan (jika ada)f) Motto (Jika ada)g) Abstrakh) Kata Pengantari) Transiliterasij) Daftar isik) Daftar Tabell) Daftar Ilustrasi/Gambarm) Riwayat Hidup (jika ada)

2) Bagian Tengah, terdiri dari :a) Pendahuluanb) Uraian masalah yang dibagi menjadi bab-babc) Kesimpulan

3) Bagian Akhir, terdiri dari :

Page 16: TPKI KI-2012-2013

a) Daftar Pustakab) Lampiranc) Dan lain-lain yang perlu seperti apendiks dsb.

b. Cara Penyajian Skripsi 1) Bagian Awal

a) Halaman Sampul dan Halaman Judul

Sampul skripsi memuat judul, maksud penelitian, lambang STAIN, nama dan nomor induk mahasiswa (NIM), nama jurusan dan program studi, nama STAIN dan tahun penyelesaian, warna sampul skripsi mahasiswa STAIN Samarinda adalah hijau untuk jurusan Tarbiyah, Hitam untuk Jurusan Syari’ah dan merah untuk jurusan Dakwah.

Adapun format halaman judul sama dengan halaman sampul. Halaman judul ini diketik pada kertas kuarto yang berwarna putih (lihat lampiran 1)

b) Halaman Persetujuan Pembimbing

Halaman persetujuan merupakan bukti persetujuan oleh pembimbing dan asisten pembimbing yang dibuktikan dengan tanda tangan. Halaman persetujuan memuat judul skripsi, nama penyusun, nomor induk mahasiswa (NIM,) maksud penyusunan skripsi, nama pembimbing dan asisten pembimbing dan tanggal persetujuan skripsi serta diketahui oleh Ketua Jurusan. (lihat Lampiran 2)

c) Halaman Pengesahan Halaman pengesahan merupakan pengesahan

administratif dan akademik oleh tim penguji dan ketua STAIN. Unsur yang dimuat adalah judul skripsi, nama, (NIM), waktu pelaksaan ujian, susunan tim penguji (Ketua tim penguji, penguji utama, penguji I, Penguji II dan sekertaris) serta diketahui oleh ketua STAIN Samarinda. (lihat Lampiran 3)

d) Halaman Persembahan (Jika ada)

Halaman ini diperuntukan kepada mahasiswa atau penulis karya ilmiah untuk mengekspresikan persembahan karya ilmiah yang telah dibuat kepada orang-orang terdekat, terhormat, dan orang yang telah berperan atas selesainya karya ilmiah tersebut baik anggota keluarga seperti suami, isteri, ayah, ibu, saudara, kakek, nenek dan lai-lain atau yang tidak termasuk anggota kelaurga.

e) Abstrak

Abstrak merupakan ringkasan atau inti dari karya ilmiah yang dibuat penulis. Abstrak juga dapat disebut sebagai miniatur dari hasil penelitian yang telah disusun dalam bentuk skripsi. Sebagai miniatur dari skripsi abstrak memuat nama penyusun, judul skripsi, tujuan penelitian, metodologi penelitian dan hasil penelitian serta kesimpulan. Abstrak diketik dengan satu spasi.

Page 17: TPKI KI-2012-2013

f) Motto (jika ada)

Halaman ini diperuntukkan kepada mahasiswa untuk menulis ekspresi dari semboyan hidup penulis. Motto dapat berupa Firman Allah SWT, Hadits, Diktum-diktum ulama, syair-syair islami dan kata-kata hikmah lainnya.

g) Kata Pengantar

Halaman pengantar berisi tahmid kepada Allah swt dan sholawat kepada nabi Muhammad Rasulullah saw. serta para sahabat. Setelah itu, dilanjutkan dengan tujuan penyusunan dan ucapan terima kasih kepada semua fihak yang memiliki peran dalam penyusunan karya ilmiah.

h) Daftar Isi

Out line atau daftar isi memuat secara rinci seluruh isi skripsi dari halaman abstrak sampai daftar lampiran. Daftar Isi ini disususn secara spesifik tentang seluruh isi karya ilmiah (lihat contoh lampiran 4)

i) Daftar tabel

Jika dalam skripsi memuat tabel, maka daftar tabel tersebut di cantumkan pada out line. Daftar tabel diketik dengan menggunakan huruf kapital. (lihat contoh lampiran 5)

j) Daftar Ilustrasi/Gambar

Jika dalam suatu karya ilmiah terdapat lebih dari lima gambar/ilustrasi seperti diagram, grafik, dan sebagainya, maka diperlukan daftar ilustrasi/gambar tersendiri. Cara penyusunannya seperti pada daftar tabel. (lihat lampiran 6)

Page 18: TPKI KI-2012-2013

Pertemuan 5

I. Pokok Bahasan : Sistematika Penulisan Karya IlmiahII. Sub Pokok Bahasan : 1. Cara Penyajian Skripsi Bagian Tengah

2. Cara Penyajian Skripsi bagian akhir3. Cara Penyajian Makalah

III. Strategi Pembelajaran :Ceramah and

diskusiIV. Sumber Materi :

Said Husin dkk, TPKI STAIN Samarinda

V. Materi

Pendahuluan

Isi Pendahuluan merupakan penjelasan-penjelasan yang erat sekali hubungannya dengan masalah yang dibahas dalam bab-bab. Penjelasan-penjelasan ini dapat dirinci sebagai berikut :(1) Alasan pemilihan problematika (pokok masalah). Alasan itu harus

meyakinkan sehingga pokok masalah dapat dibahas lebih mendalam dalam sebuah karya tulis ilmiah.

(2) Perumusan masalah itu disertai latar belakangnya yang sesuai(3) Prosedur pemecahan masalah dijelaskan dengan menyebutkan metode-

metode yang dipakai dan tata kerja yang akan ditempuh penulis. Lebih jelas langkah ini dibahas dalam sub bab metodologi penelitian.

(4) Sumber-sumber yang ada relevansinya dan dapat dipertanggungjawabkan untuk memecahkan masalah tersebut.

(5) Rangkuman karya tulis yang disusun secara singkat yang padat.

b) Bagian-Bagian Penguraian

Uraian karya tulis itu harus memuat tafsiran-tafsiran, analisis terhadap data yang berhasil dikumpulkan dan sebagainya yang merupakan jawaban terinci atas persoalan yang berhubungan dengan pokok-pokok pembahasan penulis secara proporsional.

Uraian tentang hal yang bersifat teoritis yang data-datanya diperoleh dari hasil penelitian kepustakaan ditempatkan pada permulaan penguraian masalah. Data-data serta analisisnya yang diperoleh melalui penelitian dibicarakan setelah itu. Dan yang terakhir adalah kesimpulan.

c) Kesimpulan

Kesimpulan ditarik dari pembuktian atau dari uraian yang ditulis terdahulu dan bertalian erat dengan pokok masalah. Dengan

Page 19: TPKI KI-2012-2013

demikian, tidak dapat dibenarkan apabila sesuatu yang dibahas dalam bab-bab penguraian diambil menjadi sebuah kesimpulan.

Kesimpulan bukanlah ikhtisar dari apa yang ditulis terdahulu. Ikhtisar dapat dilakukan, akan tetapi dengan tujuan untuk mencapai hubungan antara sekelompok data dan pokok masalah agar sampai kepada kesimpulan-kesimpulan tertentu. Bab ini juga dapat memuat uraian yang menunjukkan proses pemikiran untuk sampai pada kesimpulan itu. Data atau informasi baru tidak dapat dimasukkan dalam bab kesimpulan ini.

Bagian Akhir

Daftar Pustaka

Semua sumber kepustakaan, baik berupa ensiklopedi, buku-buku, majalah atau surat kabar perlu disusun dalam daftar khusus yang diletakkan pada akhir karya ilmiah. Apabila di antara sumber-sumber kepustakaan itu ada yang bertulisan selain huruf latin, ditulis dengan transliterasinya. Untuk karya tulis berbahasa Arab, daftar pustaka yang berhuruf selain Arab, ditulis dengan huruf latin.

Daftar pustaka dicantukan pada bagian akhir pada penulisan laporan dengan ketentuan :

(1) Daftar pustaka memuat nama pengarang, judul buku, Cetakan (jika ada), Edisi ( jika ada ), tempat penerbit, nama penerbit dan tahun penerbitan.

(2) Apabila nama pengarang buku lebih dari dua kata atau lebih, maka kata tersebut diketik dengan lebih dahulu. Contohnya : Rais, Amin, Islam di Indonesia : Suatu Ikhtiar Mengaca Diri, Cet : Ke-1, Jakarta : Pers Jakarta, 1986. (lihat lampiran 7)

Lampiran

Isi lampiranIsi lampiran adalah hal-hal yang merupakan kelengkapan pembahasan

yang mempunyai kaitan langsung dengan masalah yang dibahas, misalnya daftar angket, tanda bukti penelitian, hasil wawancara, tabel-tabel perhitungan dan lain-lain.

Urutan Lampiran

Urutan lampiran harus disusun sesuai dengan urutan antara masalah-masalah yang dibahas dalam tubuh karya tulis. Lampiran yang berhubungan dengan uraian masalah pada bab I lebih didahulukan daripada lampiran yang yang berhubungan dengan Bab II, dan seterusnya.

Riwayat Hidup Penyusun (jika ada)

Makalah

Untuk penulisan makalah, rencana penelitian tidak diperlukan Mengingat sifatnya sederhana dibanding dengan karya ilmiah yang lainnya. Adapun sistematika makalah dapat disusun sebagai berikut :

Page 20: TPKI KI-2012-2013

a. Urutan Isi Makalah1) Bagian Awal

a) Sampulb) Daftar Isi

2) Bagian Tengaha) Pendahuluan yang meliputi :

(1) Latar belakang dan signifikansi masalah(2) Rumusan Masalah(3) Sistematika pembahasan

b) Pembahasan sesuai dengan sub masalah yang ada

c) Penutup yang meliputi :(1) Kesimpulan(2) Saran jika diperlukan

3) Bagian Akhir meliputi1) Daftar Pustaka2) Lampiran-lampiran (kalau ada)

b. Cara Penyajian Makalah

1) Sampul

Sampul makalah memuat judul makalah, lambang STAIN, nama dan nomor induk mahasiswa (NIM) baik makalah induvidual maupun kelompok, nama mata kuliah dan pengasuhnya, nama jurusan dan program studi, nama STAIN dan tanggal dipresentasikan, warna sampul makalah sebaiknya menyesuaikan dengan Jurusan masing-masing .

2) Daftar Isi

Daftar isi makalah memuat secara rinci seluruh isi makalah dengan menyebutkan halaman. Daftar Isi ini disususn secara spesifik tentang seluruh isi makalah.

3) Pendahuluan

Pendahuluan dalam pembuatan makalah meliputi latar belakang masalah dan signifikansi, rumusan masalah dan sistimatika pembahasan. Penyajiannya seperti halnya penyajian skripsi.

4) Pembahasan

(1) Pembahasannya makalah disesuaikan sub-sub bahasan yang dikehendaki oleh judul, rumusan masalah dan sistematika pembahasan

(2) Makalah wajib menggunakan catatan kaki sesuai ketentuan yang berlaku pada pada skripsi

(3) Teknik penomoran, penegetikan dan pengutipan juga mengikuti skripsi

5) Penutup

Penutup merupakan bagian akhir dari makalah yang memuat kesimpulan dan saran jika ada.

6) Daftar Pustaka

Page 21: TPKI KI-2012-2013

Makalah wajib menggunakan daftar pustaka yang teknik penulisannya mengikuti skripsi.

7) Lampiran (Jika ada)

Pertemuan 6

I. Pokok Bahasan : Teknik Penulisan Karya IlmiahII. Sub Pokok Bahasan : 1. Penggunaan Bahasa

2. Bentuk tulisan Judul3. Singkatan-singkatan

III. Strategi Pembelajaran : Peer GroupIV. Sumber Materi : Said Husin dkk, TPKI STAIN SamarindaV. Materi

B. Penggunaan Bahasa

Bahasa yang digunakan dalam penulisan karya tulis ilmiah adalah bahasa Indonesia yang baik dan benar. Isi disajikan secara formal dengan bahasa yang tepat, tidak berbelit-belit dan langsung ke persoalan (to the point). Untuk itu, diperlukan bahasa yang lugas dan menggunakan ejaan yang benar. Tanda seperti koma, titik koma, titik, tanda seru dan sebagainya digunakan sebagaimana mestinya menurut ejaan bahasa Indonesia yang sempurna. Adapun tanda-tanda lain yang digunakan oleh penulis harus diberi keterangan maksud dan artinya.

C. Bentuk Tulisan Judul

1. Judul Karya Tulis dan Judul Bab.

Judul karya tulis dan judul bab ditulis dengan huruf kapital semua tanpa titik dan tanpa garis bawah. Judul ditulis di tengah-tengah halaman bagian atas karya tulis dengan sistem tebal (Bold). Judul yang panjang disusun sedemikian rupa dengan memperhatikan estetika penulisan.

2. Judul Sub-Sub dan bagian-bagiannya

Judul sub-bab dan bagian-bagiannya yang lebih kecil lagi ditulis dengan dengan kapitalisasi, Artinya, setiap huruf awal kata, kecuali partikel, seperti: ke, dalam, dari dan sebagainya, ditulis dengan huruf kapital. Pada karya tulis yang menggunakan bahasa Arab sebagai ganti kapitalisasi, dipakai garis bawah, yaitu untuk judul sub bab dan sub-sub bab saja. Dan bagian yang lebih kecil tidak diberi garis bawah.

Adapun sistem pembuatan Sub Judul pada isi laporan bisa digunakan model berikut ini :

I ( Angka Romawi Besar ) untuk judul bab A. ( huruf besar untuk sub judul level 1

Page 22: TPKI KI-2012-2013

1. ( Angka Arab ) untuk sub judul level 2 a. (Huruf Kecil ) untuk sub judul level 3

1) ( Angka Arab dengan satu kurung ) untuk sub judul level 4

a) (Huruf kecil dengan satu kurung ) untuk sub judul level 5

(1) (Angka Arab dengan dua kurung ) sub judul level 6

(a) (Huruf Kecil dengan dua kurung ) Untuk sub judul level 7

(Selengkapnya lihat Lampiran )

D. Singkatan-Singkatan

Singkatan-singkatan yang dimaksud di atas ada dua macam yaitu ada yang digunakan dalam teks dan ada yang khusus digunakan dalam menuliskan catatan kaki.

1. Singkatan yang Lazim

Di dalam teks digunakan singkatan-singkatan yang lazim, baik yang bertulis latin maupun arab. Pada umumnya, dalam tulisan arab singkata-singkatan jarang dijumpai, tetapi terkadang kita menjumpainya.

Contoh :

Dalam teks bertuliskan latin, kita biasa menemukan singkatan lazim seperti di bawah ini :

a. Swt : Subhanahu wata’ aalab. SAW : Shollallahu a’laihi Wa Sallamc. As : ‘Alaihi Wa Sallamd. H : Hijriyahe. M : Masehif. S.M. : Sebelum Masehi g. W : Wafath. Q.S : Quran Surahi. m : Meterj. km : Kilometerk. kg : Kilograml. Rp. : Rupiah

Singkatan Khusus

Yang dimaksud dengan singkatan khusus adalah singkatan yang lazimnya dipakai dalam menulis catatan-catan kaki, karena catan-catan kaki tidak harus ditulis lengkap seperti dalam contoh-contoh di atas, kecuali untuk pertama kalinya. Singkatan yang dimaksud misalnya: Ibid, dari Ibidum, Loc.Cit dari loco citato, Op. Cit. Dari opere citato, et.al. et alii, ed. dari editor.

Ada singkatan lain yang dapat digunakan seperti np. dari no place بدون )دت (دون تار يخ ,tanpa tempat (tt), nd. dari no date , ) د م ( مكان , tanpa tahun

Page 23: TPKI KI-2012-2013

(tth), n.pb. dari no publiher, د ن ( بدون ناشر( , tanpa penerbit (tpn), j. dari jilid, vl. dari volume, ج dari جرة

Pertemuan 7

I. Pokok Bahasan : Ujian Tengah SemesterII. Sub Pokok Bahasan : Penyusunan Desain Operasional PenelitianIII. Strategi Pembelajaran : Penugasan VI. Sumber Materi : Said Husin dkk, TPKI STAIN SamarindaVII.Materi

Praktek penyusunan Proposal Penelitian

Komponen Desain Operasional Penelitian

1. Judul

2. Latar Belakang

3. Identifikasi, Batasan dan Rumusan Masalah

4. Tujuan Penelitian

5. Definisi Operasional

6. Signifikansi Penelitian

7. Tinjauan Pustaka

8. Dasar Teori

9. Metode Penelitian

10. Sistematika Penulisan

11. Daftar Pustaka

Page 24: TPKI KI-2012-2013

Pertemuan 8

I. Pokok Bahasan : Teknik Pengutipan dan penomoran II. Sub Pokok Bahasan : 1. Pengetikan

2. PenomoranIII. Strategi Pembelajaran : Information Search and Moddiest PointIV. Sumber Materi : Said Husin dkk, TPKI STAIN SamarindaV. Materi

Jenis dan Ukuran Kertas

Kertas yang digunakan dalam penulisan karya tulis Ilmiah baik skripsi, makalah, artikel jurnal dan bentuk karya lainnya di STAIN Samarinda menggunakan kertas HVS 60, 70, 80 miligram. Adapun kertas tersebut berukuran kuarto (22 x 28 cm).

Jumlah Halaman

Jumlah halaman skripsi sekurang-kurangnya 50 - 60 halaman yang berbahasa Indonesia dan 40 halaman yang berbahasa asing (Inggris dan Arab)

Teknik Pengetikan Pengetikan Karya Tulis Ilmiah ini dimaksudkan memberi pedoman dalam

rangka menjaga konsistensi bentuk dan tulisan yang berlaku di STAIN

Samarinda. Dengan demikian, aturan ini lebih bersifat teknik-lokalitas sesuai

dengan aturan yang berlaku di institusi yang bersangkutan. Adapun teknik

pengetikan ini terkait dengan hal-hal sebagai berikut :

12.Karya tulis diketik berspasi dua. Margin (jalur pinggir kertas) selebar 4 cm

pada tepi kiri bagi karya yang menggunakan bahasa latin dan kanan bagi yang

berbahasa Arab, 3 cm untuk lajur sebelah kanan bagi karya berbahasa latin

dan lajur sebelah kiri bagi karya berbahasa Arab, 4 cm untuk tepi sebelah atas

dan 3 cm untuk lajur bawah. Semuanya lajur tersebut haruslah dikosongkan.

13.Setiap lembar kertas harus diketik pada satu halaman saja

Page 25: TPKI KI-2012-2013

14.Pengetikan Skripsi atau makalah yang berbahasa Indonesia dan Inggris menggunakan komputer dengan Times New Roman 12 atau Book Antiqua 13 pada Pogram Microsoft Word

15.Pengetikan skripsi atau makalah yang berbahasa Arab menggunakan komputer dengan Tradisional Arab 14 pada Pogram Microsoft Word

16.Pada alinea baru, ketikan baru dimulai setelah tujuh indentasi (ketukan) dari garis margin.

Sistem penomoran

1. Halaman-halaman dari bagian awal, nomor halamannya berupa angka romawi kecil, seperti: i,ii,iii, dan seterusnya, dimulai dari halaman pengantar dan diletakkan di tengah bagian bawah halaman bagi yang bertulisan latin. Pada karya tulis yang bertulisan Arab, angka romawi kecil diganti dengan abjad Arab, seperti : د, ج , ب , أ dan sebagainya.

2. Bagian teks, dari bagian pendahuluan dan seterusnya, nomor halamannya berupa angka : 1, 2, 3 dan seterusnya bagi yang bertulisan latin dan angka Arab bagi yang bertulisan Arab. Nomor tersebut ditulis pada sudut kanan bawah untuk tiap halaman pertama dari masing-masing bab bagi yang bertulisan latin dan sudut kiri bawah bagi yang bertulisan Arab. Nomor 2 dan seterusnya ditulis di sudut kanan atas bagi yang bertulisan latin dan kiri atas bagi yang bertulisan arab.

3. Bab di beri nomor dengan angka romawi besar seperti : BAB I, BAB II, BAB III dan seterusnya diletakkan di tengah atas judul bab bagi yang bertulisan latin. Sedangkan bagi yang bertulisan Arab, bab itu ditulis penuh dengan huruf Arab seperti : dan seterusnya.

4. Untuk penomoran digunakan sistem kombinasi antara angka romawi, angka arab, dan huruf latin. Bagi karya yang menggunakan huruf latin, maka urutan penomorannya itu ialah : angka romawi besar untuk nomor bab, dan huruf kapital, untuk sub-sub bab menggunakan angka secara bergantian.

5. Judul bab ditulis ditengah, baris pertama, kedua dan selanjutnya diketik ke margin pertama lagi. Judul sub-sub dimulai pada margin pertama dan judul sub-sub bab ditulis pada margin keempat. (Lihat lampiran )

6. Nomor kutipan atau catatan kaki pada masing-masing bab ditulis berturut-turut sampai akhir bab dan dimulai dengan nomor satu.

7. Nomor tabel atau ilustrasi ditulis dengan angka Romawi. Pada daftar tabel atau ilustrasi nomor disusun secara berurutan ke bawah (lihat lampiran)

8. Bilangan-bilangan dalam teks yang terdiri dari 1 atau 2 kata ditulis penuh dengan huruf. Bilangan yang lebih dengan dua angka ditulis dengan angka.

Persen, tanggal, nomor rumah, nomor telpon, jumlah uang, pecahan desimal dan disertai dengan singkatan selalu ditulis dengan angka, seperti: 5 %, 7 April, Jalan Angrek nomor 7, telepon 741925, Rp.8,00, 0,04, 8m, dan sebagainya.

Kalimat tidak boleh dimulai dengan angka. Untuk menghindari itu susunan kalimat harus diubah. Kalau terpaksa kalimat itu tidak dapat diubah susunannya, maka angka itu ditulis penuh dengan huruf

Page 26: TPKI KI-2012-2013

Contoh Halaman Sampul dan Halaman Judul (dengan huruf Latin)

KARAKTERISTIK PESANTREN DI KOTA SAMARINDA(Studi Analisis Sejarah, Nilai dan Unsur-Unsur Sistem Pendidikan

Pesantren di Kota Samarinda)

Oleh :

NAMA : Muhammad Fauzan FadhlaniNIM : 00.0111.0001

Page 27: TPKI KI-2012-2013

JURUSAN TARBIYAHPROGRAM STUDI KEPENDIDIKAN ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SAMARINDA2006

Contoh Halaman Persetujuan Pembimbing (dengan huruf Latin)

HALAMAN PERSETUJUAN

KARAKTERISTIK PESANTREN DI KOTA SAMARINDA(Studi Analisis Sejarah, Nilai dan Unsur-Unsur Sistem Pendidikan

Pesantren di Kota Samarinda)

NAMA : Muhammad Thiflan MahbubiNIM : 00.0111.0001

Telah Dibimbing dan Disetujui untuk Dimunaqasyahkandi Depan Penguji Jurusan Tarbiyah Sekaloh Tinggi Agama Islam Negeri

(STAIN) Samarinda.

Samarinda, 10 Agustus 2005 Pembimbing I, Pembimbing II

Muhammad Nasir, M.Ag Syeh Hawib Hamzah, M.Pd.I NIP. 150 282 041 NIP. 150 284 251

Mengetahui,

Page 28: TPKI KI-2012-2013

Ketua Jurusan TarbiyahSTAIN Samarinda

Dra. Hj. Noor Thoibah, M.Ag NIP. 150 245 648

Contoh Halaman Pengesahan (dengan huruf Latin)

HALAMAN PENGESAHAN

PENGEMBANGAN KURIKULUM PESANTREN(Studi Kasus Pondok Pesantren Ribathul Khail Kabupaten

Kutai Kertanegara)

NAMA : Thiflan MahbubiNIM : 00.0111.0001

Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Program Strata Satu (S.1) pada jurusan Tarbiyah

Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) SamarindaPada Tanggal 25 Agustus 2005

SUSUNAN TIM PENGUJI

Drs.H.M. Said Husin, MA (Ketua Tim) ............................Prof. Dr. H.A. Fahmy Arief,(MA (Penguji Utama) ............................Muhammad Nasir, M.Ag (Penguji I) ............................M. Abzar Duraeza, M.Ag (Penguji II) ............................Ahmad Muthohar, S.Pd.I (Sekretaris) ............................

Samarinda, 25 Agustsus 2005

Page 29: TPKI KI-2012-2013

Ketua STAIN Samarinda

PROF. DR. H.A. FAHMY ARIEF, MA NIP. 150 198 185

(Pengesahan Wajib distempel Lembaga).a. Contoh daftar isi (dengan huruf Latin)

DAFTAR ISIHALAMAN SAMPUL.....................................................................................................HALAMAN JUDUL.........................................................................................................HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING...............................................................HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................................HALAMAN PERSEMBAHAN (JIKA ADA).................................................................MOTTO (JIKA ADA)........................................................................................................ABSTRAK..........................................................................................................................KATA PENGANTAR........................................................................................................TRANSILITERASI..............................................................................................................DAFTAR ISI.........................................................................................................................DAFTAR TABEL.................................................................................................................DAFTAR ILUSTRASI/GAMBAR (JIKA ADA)...............................................................

BAB I : PENDAHULUANA. Latar Belakang..................................................................B. Rumusan Masalah...........................................................C. Defenisi Operasional.......................................................D. Alasan Memilih Judul......................................................E. Tujuan Penelitian.............................................................F. Signifikansi Penelitian.....................................................G. Sistimatika Penulisan.......................................................

BAB II : LANDASAN TEORIA. Pemahaman terhadap Kurikulum, Konsep dan Aspek-

Aspeknya....................................................................................B. Pentingnya Pemahaman Kurikulum Bagi GuruC. Kurikulum Berbazis Kompetensi (Pengertian dan

Tujuan) .......................................................................................D. Komponen-Komponen Kurikulum Berbazis

Kompetensi................................................................................

BAB III : METODOLOGI PENELITIANA. Populasi dan Sampel................................................................B. Teknik Pengumpulan data......................................................C. Teknik Analisa Data.................................................................

BAB IV: HASIL PENELITIANA. Gambaran Umum Obyek Penelitian......................................B. Pemahaman Guru terhadap Kurikulum Berbazis Kompetensi di SMK

Muhammadiyah I Samarinda.............

BAB V: ANALISA DATA

Page 30: TPKI KI-2012-2013

BAB VI: PENUTUPA. Kesimpulan................................................................................B. Saran-Saran................................................................................

Daftar PustakaLampiran-Lampiran.................................................................

Contoh daftar tabel

II. JAWABAN RESPONDEN TENTANG PONDOK PESANTREN DARUL FATA SAMARINDA........................................................................161

III. JAWABAN RESPONDEN TENTANG MERTODE PEMBELAJARAN DI PESANTREN DARUL FATA SAMARINDA...............................................162

IV. JAWABAN RESPONDEN TENTANG KESESUAIAN MATERI YANG DIAJARKAN DENGAN KURIKULUM DI PONDOK PESANTREN DARUL FATA SAMARINDA.....................................................165

Contoh Penomoran

BAB IIISLAM DAN PEMBENTUKAN KELUARGA

A. Pengertian, Sumber dan Pokok-Pokok Ajaran Islam1. Pengertian dan Sumber Ajaran Islam

a. Alqur,an1) Pengertian Alqur’an

a) .....................................(1) ....................................

(a) ...................................

B. Pokok-Pokok Ajaran Islam1. Aqidah

a. .................................1) .....................................

a) .................................... (1) ................................... (a)..................................

2. Aqidaha. .................................

1) ..................................... a) ....................................

(1) ................................... (a)..................................

3. Mu’amalaha. .................................

Page 31: TPKI KI-2012-2013

1) ..................................... a) ....................................

(1) ................................... (a)..................................

Bagi karya tulis yang menggunakan bahasa Arab, maka urutan penomorannya itu ialah : untuk bab dipakai bilangan tinggkat yang ditulis dengan huruf. Untuk sub- sub dipakai abjad Arab, untuk sub-sub bab dipakai angka Arab dan seterusnya. Juga, judul-sudul sub-sub, sub-sub bab diberi garis baw

CONTOH DAFTAR PUSTAKA

Rusdi Abdullah, Filsafat Pendidikan Islam,( Yogyakarta; Kanisius, 1990), hal. 90

Bekker, Anton, Achmad Charris Zubair, Metodologi Penelitian Filsafat, Yogyakarta ; Kanisius, 1990.

Berger L. Peter, Humanisme Soaialisasi, Jakarta ; Inti Sarana Aksara, 1985

----------, Soaialisasi ditafsirkan kembali LP3ES, Jakarta ; LP3ES, 1985

Dhofier, Zamakhsyari, Tradisi Pesantren; Studi tentang Pendangan Kyai, ,Jakarta ; LP3ES, 1982.

______, Kultur Pesantren Prespektif Masyarakat Modern, Islam dalam Perkembangan Bangsa, Jakarta ; PLPM, 1987.

Ihsan, Fuad, Dasar-dasar Pendidikan, Jakarta ; PT Rineka Cipta, 1997

Ida, Laode, ‘Pergulatan Gerakan dan Identitas NU’ dalam Jurnal Ulumul Qur’an edisi no. 5, Vol. VI, 1996.

Mas’ud, Abdurrahman, Why the Pesantren as Center for Islamic Studies Remains Unique and Stronger in Indonesia, makalah Seminar Internasional, Prince of Songkla University Pattani, tanggal 25-28 Juni 1998.

Mastuhu , Memberdayakan Sistem Pendidikan Islam, Jakarta; Logos, 1999.

______, “Gaya dan Suksesi Kepemimpinan Pesantren”, dalam Jurnal Ulumul Qur’an, No. 7 Vol II tahun 1990/1411 H.]

______, Dinamika Sistem Pendidikan Pesantren, INIS, Jakarta, 1994.Muhadjir, Noeng, Metodologi Penelitian Kualitatif, Edisi IV, Yogyakarta;

Rake Sarasen, 2000.

______, “Pesantren Sebagai Sub Kultur”, dalam M. Dawam Raharjo (editor), Pesantren dan Pembaharuan, Jakarta; Lp3ES, 1995.

Page 32: TPKI KI-2012-2013

S. Suryasumantri, Juju, Tradisi Baru Penelitian Agama Islam, Jakarta : Nuansa, T.Th.

Pertemuan 9

I. Pokok Bahasan : Teknik PengutipanII. Sub Pokok Bahasan : 1. Beberapa Istilah Pengutipan

2. Kutipan langsungIII. Strategi Pembelajaran : Every one is a teacher HereV. Sumber Materi : Said Husin dkk, TPKI STAIN SamarindaVI. Materi

Teknik Pengutipan

Beberapa Istilah dalam pengutipan

Ada beberapa istilah pengutipan dalam penulisan skripsi yaitu :b. Ibid (Ibidem) adalah referensi sama dengan sebelumnya, dan tidak

diselingi referensi lain.c. Op.Cit (Operasi Citato) adalah referensi sama dengan sebelumnya,

langsung dan diselingi referensi laind. Loc.Cit (Loco Citato) yaitu referensi sama (Pengarang Penerbit, dan

halaman) dengan kutipan sebelumnya dan diselingi kutipan lain.

Kutipan Langsung

Kutipan langsung yaitu kutipan utuh dari sumbernya, baik dari buku, jurnal, surat kabar dan lain-lainnya. Cara penulisan langsung adalah sama dengan bentuk asli yang dikutip dalam hal susunan kata dan tanda bacanya. Kutipan langsung tidak boleh lebih dari satu halaman.

a. Kutipan yang panjangnya kurang enam baris dimasukkan ke dalam teks dengan ketikan dua Spasi dan diberi tanda petik rangkap pada awal dan akhir kutipan.

b. Kutipan yang panjangnya lebih enam baris diketik berspasi satu bagi karya tulis yang ditulis dengan huruf latin dan berspasi satu setengah bagai karya tulis yang dengan huruf Arab, dengan mengosongkan empat pukulan tik dari garis margin sebelah kiri bagi karya tulis berhuruf latin dan margin sebelah kanan bagi karya tulis berhuruf Arab.

Contoh Yang bertuliskan latin :

Pernyataan ini didukung Zamakhsyari Dhofier dalam makalah ‘Kultur Pesantren dalam Perspektif Masyarakat Modern‘ yang disampaikan dalam pertemuan cendekiawan muslim di Jakarta pada 26–28 Desember 1984 sebagai berikut :

…Kaum intelektual muslim di kota-kota selama ini tenggelam dalam alam pikiran bahwa pondok-pondok pesantren sulit untuk di ajak berdialog dan sulit di ajak maju. Kita selama ini hanya bisa mengkritik bahwa pondok pesantren bersifat tradisional, kolot dan resistant terhadap perubahan. Gerakan-gerakan yang dimunculkan

Page 33: TPKI KI-2012-2013

kalangan pesantren baik tahun 1926, tahun 1953 maupun yang terjadi saat ini di Situbondo (tahun 1984) seringkali dianggap sebagai suatu penarikan diri atau selalu bersikap political apathy 1

Contoh Yang berbahasa Arab

: ممايلي السياسي االسالم تاريخ كتابه في حسن ابراهم الدكتورحسن يقولولى فقد الحكم بن مروان السنة هذه سن من واول

كان بما يابه ولم العزيز عبد ثم الملك عبد ابنيه عهده البيعة من ك حينذا عليه اجمعوا وما الجابية مؤتمر فى اثر من وكان سعيد بن وعمرو يزيد بن لد لخا بعده ء قضا الملك عبد على العاص عمروبن خروج ذلك ! عليه االخير

Jika dalam kutipan terdapat alinea baru, maka alinea baru itu tetap dimulai setelah tujuh indentasi (ketukan) tik dari garis margin. Apabila perlu menyisipkan sesuatu dalam kutipan, maka dipergunakan tanda kurung besar [ ...... ]. tanda kurung ini biasanya tidak terdapat pada mesin tik dan oleh karena itu, haruslah ditulis dengan pena yang bertinta hitam.

c. Kalau dalam kutipan terdapat tanda petik rangkap, maka tanda petik itu harus diubah menjadi tanda petik tunggal.Contoh :

Dalam Disertasi Abdurrahman Mas’ud, The Pesantren Architects

and Their Sosio Relegious Teaching , UCLA, AS, 1997, halaman 32

disebutkan bahwa :

“Traditional” is not necessarily intellectually conservative, as has been proven by the steadfast tradition of the islamic quest, namely the santri thirst for knowledge. The function of Islamic teaching at the hands of the ‘ulama’ shows that the intellectual dynamism in the community remained in essence, uninterrupted, throughout the centuries.

Kutipan menjadi : Dalam Disertasi Abdurrahman Mas’ud, The Pesantren Architects

and Their Sosio Relegious Teaching , UCLA, AS, 1997, halaman 32

disebutkan bahwa :

‘Traditional’ is not necessarily intellectually conservative, as has been proven by the steadfast tradition of the islamic quest, namely the santri thirst for knowledge. The function of Islamic teaching at the hands of the ‘ulama’ shows that the intellectual dynamism in the community remained in essence, uninterrupted, throughout the centuries.

d. Kata-kata yang tidak bergaris dalam sumber aslinya tetapi oleh pengutip diberi garis bawah, maka perlu ditambahkan catatan “diberi garis bawah” dalam kurung besar sesudahnya.1

Page 34: TPKI KI-2012-2013

Contoh :

Pada Kutipan Asli:

“Pada tahun 2005, penduduk Kota Samarinda berjumlah 1,2 juta jiwa”Maka Kutipan itu menjadi :

“Pada tahun 2005, penduduk Kota Samarinda berjumlah 1,2 juta jiwa” ) diberi garis bawah)

e. Tiap kutipan diberi nomor pada akhir kutipan. Nomor itu diangkat sedikit di atas baris biasa (lihat kutipan-kutipan pada contoh)

f. Antara teks dan catatan kaki ada batas berupa garis sepanjang empat belas ketukan tik dimulai dari garis margin kiri bagi karya tulis yang berhuruf latin dan dari margin kanan bagi karya tulis yang berhuruf Arab.

g. Nomor catatan kaki diketik setelah tujuh ketukan tik dari garis margin, sama dengan awal alinea baru jaraknya. Nomor ini diangkat sedikit ke atas garis biasa dan tidak diberi titik. Baris pertama dari catatan kaki diketik sesudah nomor tersebut tetapi pada baris biasa, sedangkan baris kedua dan seterusnya dimulai dari garis margin dan diketik berspasi satu bagi yang bertulisan latin dan satu setengah bagi yang bertulisan Arab.

h. Bila dalam satu halaman terdapat lebih dari satu catatan kaki, maka jarak antara catatan kaki satu dengan catatan kaki yang lain adalah dua spasi.

Contoh :

1 Abdurrahman Wahid, “Pesantren Sebagai Sub Kultur”, dalam M. Dawam Raharjo (editor), Pesantren dan Pembaharuan, (Jakarta : LP3ES, 1995), h. 39-60.

2 Zamakhsyari Dhofier, Tradisi Pesantren tentang Pandangan Hidup Kyai, (Jakarta : LP3ES, 1982), h. 18.

i. Catatan kaki harus diketik pada halaman yang sama dengan teks yang diberi catatan kaki itu.

j. Catatan kaki pada halaman teks yang tidak penuh tetap diketik pada bagian bawah halaman itu.

k. Judul buku dan nama sumber lainnya, singkatan seperti ibid, op.cit, loc.cit dalam catatan kaki diketik miring. Demikian juga kata-kata asing yang masih mengikuti ejaan aslinya.

l. Dalam memotong kata pada akhir baris harus dihindari pemotongan suku kata yang terdiri dari satu huruf, seperti : memula-i, apabila dan sebagainya. Suatu bilangan bernama tidak boleh dipotong, seperti : Rp. 5000, pukul 12. 00 WITA dan sebagainya. Bila nama itu di tulis setelah nama bilangan dan bukan singkatan, pemisahan boleh dilakukan, seperti : 10 kilometer, 15 rupiah dan sebagainya.

Page 35: TPKI KI-2012-2013

Demikian juga inisial nama orang tidak boleh dipisahkan dari nama keseluruhan, seperti : H.A. Agus Salim, R.A. kartini dan sebagainya.

m. Dalam tulisan Arab tidak dibenarkan adanya pemenggalan kata, termasuk kata ganti yang berhubungan dengan kata yang bersangkutan.

n. Kutipan ada berbagai bentuk, misalnya :

2) Prosa

Kutipan dalam bentuk prosa yang panjangnya tidak lebih dari lima baris dimasukkan sebagai bagian teks karya tulis dan dituliskan diantara tanda petik rangkap. Bila macam tulisan teks (Latin dengan Arab atau sebaliknya), maka dipisahkan dari teks dan diketik sedemikian rupa sehingga tidak melanggar norma penulisan ilmiah dan estetika.

3) Puisi

Yang dimaksud dengan puisi atau sya’ir di sini termasuk kata-kata mutiara atau ” الشعر “. Kutipan yang berbentuk puisi yang terdiri dari satu baris dimasukkan sebagai bagian dari teks karya tulis dan dituliskan di antara tanda petik rangkap. Puisi yang terdiri dari dua baris atau lebih dipisahkan penulisannya dari karya tulis, tanpa tanda petik rangkap sebelum dan sesudahnya.

Contoh :Yang bertuliskan huruf Latin :

Kalau aku bicara pada-Mu TuhanBukan mau mengadukan dera dan deritaTak kuharapkan kau berdiri di depanKe dahiku mengulaskan tangan mereka

Contoh :Yang bertuliskan huruf Arab :

الشرر قلبى حولحىياسرور قد فا4) Ayat Alqur’an dan al Hadist

Kutipan ayat-ayat Alqur’an dan Hadis dituliskan dengan huruf Arab, sebagaimana aslinya. Caranya sama dengan yang disebutkan dalam prosa di atas. Khusus mengenai kutipan-kutipan ayat-ayat Alqur’an perlu disebutkan nama dan nomor Surat serta nomor ayat yang dikutip pada akhir kutipan. Untuk yang tersebut terakhir ini nama dan nomor ayat dituliskan di antara kurung biasa. Kutipan hadis harus dilengkapi dengan sanad dan rawinyaContoh :Kutipan yang berasal dari ayat-ayat Alqur’an

Di antara ciri-ciri orang yang taqwa itu ialah sebagaimana yang diterangkan dalam firman Allah dalam Alqur’an :

والي�وم بالل�ه امن من ال�بر ولكن والمغ�رب المشرق قبل وجوهكم تولوا أن البر ليس واليت��امى الق��ربى ذوي حب��ه على الم��ال واتى والنب��يين والكت��اب والمالئك��ة اآلخ��ر

Page 36: TPKI KI-2012-2013

والموف��ون الزكاة واتى الصالة وأقام الرقاب وفي والسائلين السبيل وابن والمساكين ص��دقوا ال��ذين أولئ��ك البأس وحين والضراء البأساء في والصابرين عاهدوا إذا بعهدهم )177: 2: (البقرة المتقون هم وأولئك

Contoh :Kutipan Yang berasal dari Hadis

Zikrullah atau mengingat Allah swt. adalah cara yang efisien dalam mendekatkan diri kepada-Nya, sebagaimana diterangkan sabda Rasulullah saw. :

الل��ه يق��ول وسلم عليه الله صلى الله رسول قال: قال عنه الله رضى هريرة ابى عن فى ذكرت��ه نفس��ه فى ذك��رنى ن ف��ا ذكرنى اذا معه وانا بى عبدى ظن عند : انا تعالى تق��ربت ش��برا الى تق��رب , وان منهم خ��ير مأل فى ذكرته مأل فى ذكرنى ن ,فا نفسى

هرول��ة اتيت��ه يمش��ى ات��انى باع��ا,وان الي��ه تق��ربت ذراع��ا الى تق��رب ,وان ذراع��ا اليه(رواه..........)

5) Anotasi

Anotasi atau keterangan pendek dapat disisipkan sesudah kata-kata ungkapan kalimat yang diberi keterangan itu, dituliskan diantara tanda kurung besar. kalau anotasi itu sampai mencapai satu baris atau lebih dituliskan sebagai catatan kaki.Contoh :

Khalifah Abu Ja’far al-Mansur (khalifah Kedua dari daulah Abbasiyah) memerintahkan Anas ibn Malik untuk mengumpulkan semua Hadis yang ia ketahui.

6) Kalimat Elips

Kalimat elips adalah kalimat yang bagiannya ada yang dibuang. Kutipan yang berbentuk kalimat elips dimasukkan dalam bagian teks dan kecuali dituliskan diantara tanda petik rangkap dibatasi dengan tiga buah titik sebelum atau sesudahnya.a) Kalimat Elips yang Dibuang Bagian Akhirnya.

Sehubungan dengan hal-hal yang memperkuat pendidikan akhlak

itu, Prof. Dr. Ahmad berpendapat diantaranya bahwa, “yang lebih

penting memberi dorongan kepada pendidikan akhlak ialah

supaya orang mewajibkan dirinya melakukan perbutan yang

baik....”

b) Kalimat Elips yang dibuang bagian Awalnya

Mengingat macam-macam hadis para ulama musthalah telah

membaginya menjadi berpuluh-puluh macam. Sekalipun begitu

“... semuanya berpokok pangkal pada pokok yang ketiga, yaitu

sahih, hasan dan daif.”

c) Kalimat Elips yang dibuang Bagian Awal dan Akhirnya

Page 37: TPKI KI-2012-2013

Para malaikat itu “... selalu taat menjalankan apa saja yang

diperintahkan Allah ...”

d) Kalimat Elips yang dibuang Bagian Tengahnya

“malaikat ... selalu taat menjalankan apa saja yang diperintahkan

Allah kepada mereka.”

7) Interpolasi

Karena kutipan langsung harus diambil tepat sama dengan aslinya, apabila terdapat kesalahan dalam sumber kutipan dapat dilakukan koreksi dengan menulis (sic).

Page 38: TPKI KI-2012-2013

Pertemuan 10

I. Pokok Bahasan : Teknik PengutipanII. Sub Pokok Bahasan : 1. Kutuipan tidak langsung

2. PraktekIII. Strategi Pembelajaran : Ceramah and DiskusiIV. Sumber Materi : Said Husin dkk, TPKI

STAIN SamarindaV. Materi

Kutipan tak langsung

Yang dimaksud dengan kutipan tidak langsung di sini adalah kutipan yang hanya mengambil isinya saja, seperti saduran, ringkasan dan parafrase. Kutipan isi atau parafrase yaitu kutipan yang hanya mengambil isi atau maksud dari kalimat-kalimat yang ditulis dalam buku sumber.

Contoh :

Ada beberapa hal yang dapat ditarik dari Uraian Alqur’an tentang mushibah, kendati perlu dicatat bahwa terkadang untuk menekankan satu makna tertentu (I’tibarah Ma’nawiyah), kata tersebut disandingkannya dengan akar kata bala’, seperti dalam Alqur’an surah al-Baqarah (2) : 155 dan 158.

b) Mushibah terjadi karena ulah manusia antara lain karena dosanya. Hal ini ditegaskan oleh firman Allah dalam Alqur’an Surah As-syura (42) : 30.

c) Musibah tidak terjadi kecuali atas izin Allah swt. Hal ini ditegaskan oleh firman Allah dalam Alqur’an Surah At-Taghabun (64) : 11 dan Surah al-Baqarah (2) : 157.

d) Musibah , antara lain bertujuan menempa manusia , dan karena itu terlarang berputus asa akibat jatuhnya musibah walau hal tersebut adalah karena kesalahan sendiri sebab bisa jadi ada kesalahan yang tidak disengaja atau karena kelengahan . Alqur’a, Surah al-Hadid (57) : 22-23 menegaskan hal tersebut.

Menjadi

Menurut Quraish Shihab bahwa salah satu term yang digunakan Alqur’an untuk menyatakan sesuatu yang tidak menyenangkan adalah kata Mushibah. Di antara perbedaan makna Mushibah dengan term lain seperti bala’ , ‘iqab dan fitnah adalah pertama, Mushibah terjadi karena ulah manusia antara lain karena dosanya. (QS) As-syura (42) : 30. Kedua, Musibah tidak terjadi kecuali atas izin Allah swt. (QS) At-Taghabun (64) : 11 dan (QS) al-Baqarah (2) : 157. Ketiga, Musibah , antara lain bertujuan menempa manusia , dan karena itu terlarang berputus asa akibat jatuhnya musibah walau hal tersebut adalah karena kesalahan sendiri sebab bisa jadi ada kesalahan yang tidak disengaja atau karena kelengahan . (QS) al-Hadid (57) : 22-23.2

2 M. Quraish Shihab, Menabur Pesar Alqur’an, Alqur’an dan Dinamika Masyarakat, Cet. I, (Jakarta : Lentera Hati, 2006). h. 394 - 396

Page 39: TPKI KI-2012-2013

Pertemuan 11

I. Pokok Bahasan : Catatan KakiII. Sub Pokok Bahasan : 1. Pengertian

2. Format Catatan kaki3. Teknik Pengetikan

III. Strategi Pembelajaran : The Power Of Two ang Snow BallingIV. Sumber Mater : Said Husin dkk, TPKI STAIN

SamarindaV. Materi

Catatan Kaki

Yang dimaksud dengan catatan kaki di sini adalah catatan pada bagian bawah teks yang menyatakan sumber suatu kutipan, pendapat atau keterangan penyusun mengenai sesuatu hal yang diuraikan dalam teks. Cara penulisan catatan kaki yang berasal dari berbagai sumber pada dasarnya sama, yaitu secara berurutan : nama pengarang, koma, judul buku, koma, Jilid, Koma, Nomor Cetakan, kurung buka, tempat penerbit, titik dua, nama penerbit, koma, tahun terbit, kurung tutup, koma, dan nomor halaman.

Nama buku diketik miring (Italic) atau huruf tebal (Bold). Halaman disingkat dengan h. Dan bagi yang bertulisan latin dan bagi ص yang bertulisan Arab ( singkatan dari صفحة )

Nama pengarang ditulis sesuai dengan yang tercantum dalam buku karangannya. Pangkat dan gelar tidak perlu dicantumkan.

Meskipun begitu, ada sedikit perbedaan mengingat sumber-sumber yang bermacam-macam.

Contoh :Harun Nasution, Islam ditinjau dari Berbagai Aspeknya, Jilid 2,

Cet. 2, (Jakarta : PT. Rosdakarya, 1990), h. 27.

4. Dari Buku

Contoh yang berbahasa Latin :

Jurji Zaydan, Tarikh al Tamaddun al Islami, Vol 1, (Kairo: Dar al-Hilal, 1968), h. 36-37.

2Jalaludin Rahmat, Islam Alternatif: Ceramah-Ceramah di Kampus, (Bandung: Mizan, 1997), h. 65.

Contoh yang berbahasa Arab :

المص��رية. النهض��ة ,(الق��اهرة: مكتب��ةبحثااورس��الة تكتب كيفشلبى, احمد363. ص. 3ط, ) ,1970

: , (الك��ويتوالبالغ��ة االدبى النق��دواخرون, الصيفى مصطفى اسماعيل4 170 . ص1),ط, 1970التربية. وزارة

3

4

Page 40: TPKI KI-2012-2013

Jika pengarang terdiri dari dua orang, maka harus dicantumkan keduanya.

E.L Thorndike and Clarence L. Barnhart, Advanceu Junior Dictionary, (NewYork: Doubleday and Company, Inc., 1965), h. 257.

Apabila pengarang suatu buku lebih dari dua orang, hanya disebutkan nama pengarangnya yang pertama dan setelah tanda koma dituliskan et.al (dengan ketikan miring). Singkatan itu merupakan kepanjangan dari et alii (berarti : dengan orang lain), dan untuk kata-kata yang berbahasa Arab digunakan istilah واخر و ن

J.S. Colemen, et.al., E.L Thorndike and Clarence L. Barnhart, Advanceu Junior Dictionary, (NewYork: Doubleday and Company, Inc., 1965), h. 257.

Apabila dua sumber atau lebih pengarangnya sama, jika ingin menyebutkan lagi sumber yang terdahulu harus dicantumkan nama pengarang dan diikuti dengan nama buku yang dimaksud. Di sini digunakan istilah Op.Cit, (dalam bahasa Arab( السابق لمرجعا atau loc. Cit ( dalam bahasa arab نفس المرجع ).Contoh :

Noeng Muhadjir, Metode Penelitian Kualitatif, Edisi. VI, (Yogyakarta: Rake Sarasin, 2000), h. 17.

2Anton Bekker dan Achmad Charris Zubair, Metodologi Penelitian Filsafat, (Yogyakarta: Kanisius, 1990), h. 61.

3 Noeng Muhadjir, Metodologi Penelitian Kualitatif, Op. Cit., h. 6

4 Sudarto, Metodologi Penelitian Filsafat, (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1996), h. 134.

5Anton Bekker dan Achmad Charris Zubair, Metodologi Penelitian Filsafat, Loc. Cit.

Contoh dalam tulisan Arab sebagai berikut :

.10 ) ط1965المصرية. النهضة , (القاهرة: مكتبة سالم اال فجرامين, احمد569 ص

ه), ط1935المص��رية. النهض��ة , (القاهرة: مكتب��ة سالم اال فجرامين, احمد6 235 , ص3 . ج7

57 . ص بق السا , المرجع سالم اال فجرامين, احمد7

احي��ا ر : دا ه��رة , ( القاالتربية فى الحديثة ت ها تحا , االشى االبرا عطية محمد8 271, ص. 2 , ج7 ), ط1956, المصرية الكتب ء

المرجع , نفس سالم اال فجرامين, احمد9

Singkatan Op.Cit dan loc. Cit., atau المرجع نفس ., seperti di atas jika pada halaman yang sama, apabila buku itu berjilid dan yang

5

6

Page 41: TPKI KI-2012-2013

digunakan lebih dari satu jilid, maka bila ingin lagi menyebut sumber yang terdahulu harus dicantumkan nama pengarang dan nomor jilidnya.

Kumpulan karangan yang dirangkum oleh editor, jika di dalamnya tercatat penulisnya, maka yang dicantumkan dalam catatan kaki adalah nama penulis, judul tulisan dengan tanda petik tunggal, koma, dalam, nama editor, dalam kurung ed., nama buku, koma dan seterusnya. Contoh :

Mahfudz Junaidi, “Konsep Tujuan Pendidikan Dalam Prespektif Al-Our’an”, dalam Isma’il SM, et.al. (editor), Paradigma Pendidikan Islam, (Jogjakarta: Kerjasama Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo - Pustaka Pelajar, 2001), h. 196-197.

Jika nama penulis tidak tercantum, maka hanya disebutkan nama editornya ditambah dalam kurung ed.Contoh :

Alfian (ed.), Segi-segi Sosial Masyarakat Aceh, (Jakarta : LP3ES, 1977), h. 129.

Bila dalam sumber yang dikutip tidak tercantum nama pengarangnya, yang dianggap dan dicantumkan sebagai pengarang adalah badan, lembaga, perkumpulan dan sebagainya yang menerbitkannya.Contoh :

Pemerintah Daerah Samarinda, Badan Amil Zakat, Infaq dan Sadaqah (Bazis), Pokok-pokok Pendayagunaan Zakat Fitrah Produktif, (Samarinda, 2001), h. 25.

b. Dari Alqur’an

Untuk kutipan ayat atau ayat-ayat Alqur’an tidak diperlukan catatan kaki karena nama dan nomor surah serta nomor ayat telah dituliskan pada akhir ayat yang dikutip.

c. Dari Terjemahan Alqur’an atau Tafsir,Hadis atau Terjemahannya

Catatan kaki untuk hal-hal ini sama dengan sumber yang berasal dari buku.

d. Dari Majalah Majalah yang bertulis Latin maupun Arab pada prinsipnya sama dengan kutipan yang berasal dari buku. Bedanya, kalau dari majalah, nama judul artikel dituliskan diantara tanda petik rangkap dan nama majalah diberi garis bawah, diikuti volume, koma, nomor, kurung buka, bulan, koma, tahun, kurung tutup, koma, dan nomor halaman.Contoh : Richard Thomas, “Menguak Abad Baru Hijrah di Eropa”, Panji Masyarakat, XII, 314 (Pebruari, 1981), h.19.

e. Dari Surat Kabar

Hanya menuliskan judul tulisan atau rublik, surat kabar (diberi garis bawah), tempat terbit dalam kurung, tanggal, dalam tahun terbit, dan diakhiri dengan nomor halamannya.

Page 42: TPKI KI-2012-2013

Contoh : Rencana Undang-undang Pendidikan Nasional, Kompas, (Jakarta), 5 September 1988, h. 4.

Kalau kutipan diambil dari artikel dengan nama yang jelas pada suatu surat kabar, catatn kaki dimulai nama pengarang dan judul artikel diapit tanda petik rangkap. Contoh : Ridwan Malik,”Pembiayaan Kesehatan di Indonesia”, Kompas (Jakarta), 6 September 1988, h. 4.

f. Dari karangan yang Tidak diterbitkan

Karangan yang tidak diterbitkan dapat berupa skripsi, tesis, atau desertasi. Cara mengutipnya adalah disebutkan nama pengarangnya, judul karangan yang ditulis diantara tanda petik rangkap, disebut skripsi, tesis atau desertasi, kurung buka, nama tempat penyimpanan, kurung tutup, dan halaman tidak diterbitkan yang disingkat dengan t.d. ( مخطوط )

g. Dari Wawancara

Disebutkan wawancara dengan siapa, identitasnya, tempat, bentuk, wawancara,8dan tanggal wawancara.Contoh : Rahmad Hidayat, Ketua Pengadilan Tinggi Agama Bandung, Wawancara Pribadi, Samarinda, 4 Desember 1987

h. Dari Ensiklopedi ( دائر ة المعا رف )

Disebutkan nama editornya yang disingkat dengan ed. (diberi garis bawah), nama entrinya ditulis di antara tanda petik rangkap, nama ensiklopedi dan garis bawah, nama tempat dan tahun penerbitan, serta nomor halamannya.Contoh : H.A.R.Gibb dan J.H. Kramers, (ed), “Khamr”, Shorter Enciclopedia of Islam, Jilid 3, (Leyden : Brill, 1987), h. 234.

i. Dari InternetMenyebut nama penulis, Judul, nama Situs, tanggal bulan dan

tahun.

Contoh pengutipan dari internet :______________

Tarmizi Taher, Memetik Nilai-Nilai Pluralisme dari KH Ahmad Dahlan, dalam http: //www. Republika. co. id. 03 Juni 2005

Pertemuan 12

Page 43: TPKI KI-2012-2013

I. Pokok Bahasan : TransiliterasiII. Sub Pokok Bahasan : 1. Pengertian

2. PedomanIII. Strategi Pembelajaran : Information SEarchIV. Sumber Materi : Said Husin dkk, TPKI STAIN

SamarindaV. Materi

Transliterasi

Yang dimaksud dengan transliterasi di sini ialah trasliterasi dari tulisan huruf Arab ke tulisan Latin. Petunjuk ini diperlukan terutama bagi mereka yang dalam teks karya tulisnya ingin menggunakan beberapa istilah Arab yang belum dianggap sebagai kata bahasa Indonesia, atau masih terbatas penggunaannya.

Mengenai transiliterasi ini digunakan sebagai pedoman adalah berdasarkan Keputusan Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Republik Indonesia

Pengertian

Transliterasi dimaksud sebagai pengalih-hurufan huruf dari abjad yang satu dengan abjad yang lain. Transliterasi Arab-Latin di sini ialah menyalin huruf-huruf Arab dengan huruf-huruf Latin beserta perangkatnya

Pedoman Tranliterasi Arab Latin

Penulisan skripsi menggunakan pedoman transliterasi Arab latin sesuai dengan keputusan Menteri Agama dan Mendikbud RI No.158 Tahun 1987 dan No 0543/b/u/1987 adalah sebagai berikut :

a) KonsonanFenomena konsonan bahasa Arab yang dalam tulisan bahasa Arab

dilambangkan dengan huruf. Dalam transliterasi ini sebagian dilambangkan dengan huruf dan sebagian dilambangkan dengan tanda, dan sebagian lagi dilambangkan dengan huruf dan tanda sekaligus.

Di bawah ini daftar huruf Arab itu dan transliterasinya dengan huruf Latin

HURUF ARAB

NAMA HURUF LATIN NAMA

ا alif Tidak dilambangkan

Tidakdilambangkan

ب ba b Beت ta t Teث sa s Es (dengan tttik di atas) ج jim j Jeح ha h Ha dengan titik bawah)خ kha kh Ka dan ha د dal d Deذ zal z Zet (dengan titk atas)ر ra r Erز zai z Zet

س sin s Esش syin sy Es dan ye

Page 44: TPKI KI-2012-2013

ص sad s Es (dengan titik bawah)ض dad d De (dengan titik bawah)ط ta T Te (dengan titik bawah)ظ za Z Zet (dengan titik bawah)ع ‘ain .....’.... Koma terbalik diatas غ gain g Geف fa f Efق qaf q Kiك kaf k Kaل lam l Lamم mim m Emن nun n Enو wau w Weه ha h Haء hamzah h ...’... apostrofي ya Y Ye

b) Vokal

Vokal bahasa Arab, sepdert9i vokal bahasa Indonesia, terdiri dari vokal tunggu atau monoftong dan vokal rangkap diftong.

(1) Vokal tunggal

Vokal tunggal bahasa Arab yang lambangnya berupa tanda atau harkat, transliterasinya sebagai berikut:

Tanda Nama Huruf Latin Nama

Fathah a aKasrah i i

Dammah u U

Contoh:yazhabu - يذهب Kataba - كتب

(2) Vokal Rangkap

Vokal rangkap bahasa Arab yang dilambangnya berupa gabungan antara harkat dan huruf, transliterasinya gabungan huruf, yaitu :

TANDA DAN HURUF

NAMA GABUNGANHURUF

NAMA

....ي fathah dan ya ai a dan i....و fathah dan wau au a dan u

Contoh:baula -- بول kaifa - كيف

(1) Maddah

Maddah adalah vokal panjang yang lambangnya berupa harkat dan huruf, transliterasinya berupa huruf dan tanda, yaitu :

Page 45: TPKI KI-2012-2013

HARKAT DAN HURUF NAMA

HURUF DAN TANDA

NAMA

....ا....ي Fathah dan alif atau ya

a a dan garis di atas

....ي Kasrah dan ya i I dan garis di atas .....و Dhammah dan wau u U dan garis di atas

Contoh : qila - قيل qala - قال

(2) Ta Marbuthah

Transliterasi untuk ta marbutah ada dua Ta marbutah hidup Ta marbutah hidup atu mendapat harkat fathah, kasrah

dandhammah transliterasinya adalah t

Ta marbutah mati Ta marbutah yang mati atau mendapat harkat sukun,

transliterasinya adalah h Kalau pada suatu kata yang akhirnya katanya ta marbutah diikuti

oleh kata yang menggunakan kata sandang al, serta bacaan kedua kata itu, maka ta marbutah itu di transliterasikan dengan ha (h).

Conto h : طفال األ روضة - raudah al-atfal(3) Syaddah

Syaddah atau tasdid yang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dalam sebuah tanda atau tanda tasdid. Dalam transliterasi ini tanda saddah ini dilambangkan dengan huruf, yaitu huruf yang sama dengan huruf yang di beri tanda saddah itu

Contoh : rabbana - ربنا

(4) Kata Sandang

Kata sandang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan huruf, yaitu : . ال Namun, dalam transiliterasinya kata sandang itu dibedakan antara kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiah dengan kata sandang yang diikuti huruf qamariah.

Kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiah Kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiah

ditransliterasikan sesuai dengan bunyinya, yaitu huruf /l/ diganti dengan huruf yang sama dengan huruf yang langsung mengikuti kata sandang itu.

Kata sandang yang diikuti oleh huruf qamariah Kata sandang yang diikuti oleh huruf qamariah

ditransliterasikan sesuai dengan aturan yang digariskan di depan dan sesuai dengan bunyinya.

Baik diikuti dengan huruf syamsiah maupun qamariah, kata sandang ditulis terpisah dari kata yang mengikuti dan dihubungkan dengan kata sambung / hubung. Contoh :لرجلا - ar-rajulu

Page 46: TPKI KI-2012-2013

(5) Hamzah

Dinyatakan di depan Daftar Transliterasi Arab-Latin bahwa hamzah ditansliterasikan dengan apostrof. Namun, itu hanya terletak di tengah dan di akhir kata. Bila hamzah terletak di awal kata, ia tidak dilambangkan, karena dalam tulisan Arab berupa alif

Contoh :

Hamzah awal umirtu - امرت Hamzah tengah ta’khuzuhu - تأخذون Hamzah akhir

syai’un - شيء (6) Penulisan Kata

Pada dasarnya setiap kata, baik fi’il, isim maupun huruf, ditulis terpisah. Bagi kata-kata tertentu yang penulisannya dengan huruf Arab yang sudah lazim dirangkaikan dengan kata lain karena ada huruf atau harkat yang dihilangkan, maka dalam transliterasi ini, penulisan kata tersebut bisa dilakukan dengan dua cara; bisa dipisahkan perkata dan bisa pula dirangkaikan.

Contoh

الرازقين خير لهو الله وان - Wa Innallaha lahua khair arraziqin

(7) Huruf Kapital

Meskipun dalam sistem tulisan Arab huruf Kapital tidak dikenal, dalam transliterasi ini huruf tersebut di gunakan juga. Penggunaan huruf kapital seperti apa yang berlaku dalam EYD, di antaranya huruf kapital yang digunakan untuk menulis huruf awalan, nama diri dan permulaan kalimat. Bila nama diri dimulai dengan kata sandang, maka ditulis dengan huruf kapital tetapi huruf awal nama diri tersebut, bukan huruf awal kata sandangnya.

Contoh:رسول اال محمد وما - Wa ma Muhammadun illa rasul

Pengunaan huruf awal kapital untuk Allah hanya berlaku bila dalam tulisan Arabnya memang lengkap demikian dan kalau penulisan itu disatukan dengan kata lain sehingga ada huruf atau harkat dihilangkan, huruf kapital tidak diprergunakan.

Contoh:قريب فتح و الله من نصر - Nasrun minallahi wa fathun qarib

(8) Tajwid

Bagi mereka yang menginginkan kefasihan dalam bacaan, pedoman transliterasi ini merupakan bagian tak terpisahkan dengan ilmu Tajwid. Karena itu peresmian pedoman transliterasi ini perlu disertai dengan pedoman tajwid.

Page 47: TPKI KI-2012-2013

Pertemuan 13

I. Pokok Bahasan : Praktek TPKI Terpadu II. Sub Pokok Bahasan : Menyusun Landasan Teori

III. Strategi Pembelajaran : Peer Group VI. Sumber Materi : Said Husin dkk, TPKI STAIN

SamarindaVII.Materi

Kerangka landasan Teori Teknik Penulisan Teknik Penomoran Teknik Pengutipan Catatan kaki Transiliterasi Daftara Pustaka

Pertemuan 14

I. Pokok Bahasan : Praktek TPKI Terpadu II. Sub Pokok Bahasan : Diskusi Hasil Penyusunan

III. Strategi Pembelajaran : Listerning TeamVIII. Sumber Materi : Said Husin dkk,

TPKI STAIN SamarindaIX. Materi

Kerangka landasan Teori Teknik Penulisan Teknik Penomoran Teknik Pengutipan Catatan kaki Transiliterasi Daftara Pustaka

Page 48: TPKI KI-2012-2013