artikel ilmiah - e-campus.fkip.unja.ac.id filedimiliki oleh setiap siswa. motivasi ini harus dimulai...

21
SRI DASWITA A1D109022______________________________________________________Page | 1 ARTIKEL ILMIAH MENINGKATKAN MOTIVASI DAN KEMAMPUAN MEMBACA PUISI SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DI KELAS V SDN NO.09/I PAKU AJI Oleh : SRI DASWITA NIM AID 109 022 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI 2014

Upload: doantu

Post on 03-Mar-2019

238 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: ARTIKEL ILMIAH - e-campus.fkip.unja.ac.id filedimiliki oleh setiap siswa. Motivasi ini harus dimulai dari diri siswa itu sendiri. Motivasi dalam diri siswa merupakan hal yang paling

SRI DASWITA A1D109022______________________________________________________Page | 1

ARTIKEL ILMIAH

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN KEMAMPUAN MEMBACA PUISI SISWA

MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG

DI KELAS V SDN NO.09/I PAKU AJI

Oleh :

SRI DASWITA

NIM AID 109 022

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2014

Page 2: ARTIKEL ILMIAH - e-campus.fkip.unja.ac.id filedimiliki oleh setiap siswa. Motivasi ini harus dimulai dari diri siswa itu sendiri. Motivasi dalam diri siswa merupakan hal yang paling

SRI DASWITA A1D109022______________________________________________________Page | 2

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN KEMAMPUAN MEMBACA PUISI SISWA

MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG

DI KELAS V SDN NO.09/I PAKU AJI

Oleh :

Sri Daswita

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan Ilmu Pendidikan F.KIP

Universitas Jambi

ABSTRAK

Penelitian ini berlatar belakang ditemukan rendahnya motivasi dan kemampuan

membaca puisi siswa materi membaca puisi disebabkan oleh rendahnya minat dan motivasi

belajar siswa, karena ada kendala diantaranya : 1) pengaruh dialog bahasa local atau bahsa

sehari-hari, 2) kurang adanya percaya diri dan 3) minimnya contoh pembacaan puisi yang benar.

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari tiga

siklus. Setiap siklus meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Penelitian ini

dilaksanakan pada semester II tahun ajaran 2013/2014. Setiap siklus terdapat perbedaan materi

dan tindakan yang disesuaikan dengan program pembelajaran, hasil observasi dan evaluasi,

dimana pada siklus III merupakan revisi dari siklus II dan siklus II merupakan revisi dari siklus

I. Tindakan yang dilakukan pada siklus I yaitu menyampaikan materi pelajaran puisi dan siswa

mendemonstrasikan ketrampilannya membaca puisi. Dan tindakan yang dilakukan pada siklus II

yaitu mengecek dan mengomentari kemampuan siswa dalam membaca puisi serta memberikan

umpan balik. Selanjutnya tindakan yang dilakukan pada siklus III yaitu membimbing dan

memberi latihan mandiri dalam membaca puisi.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa terjadi peningkatan ketuntasan secara

klasikal. Hasil yang diperoleh pada siklus I terdapat 8 siswa yang tuntas dari 21 siswa dengan

presentase 38,09% dan rata-rata 5,6. Persentase siklus I meningkat menjadi 61,9% pada siklus

II dengan siswa yang tuntas sebanyak 13 siswa dari 21 siswa dengan rata-rata kelas 7,76 pada

siklus II. Selanjunya, pada siklus III persentasenya semakin meningkat dari siklus I dan II yaitu

sebesar 90,47 % dan memperoleh nilai rata-rata 8,52, dimana jumlah siswa yang tuntas adalah

19 siswa dari 21 siswa

Dapat disimpulkan hasil penelitian ini menunjukkan peningkatan hasil belajar pada tiap

siklus, Sesuai dengan hasil penelitian yang diperoleh dan analisis maka membuktikan bahwa

model pembelajaran langsung dapat meningkatkan motivasi dan kemampuan membaca puisi

siswa di kelas V SDN No.09/1 Paku Aji.

Kata kunci: motivasi dan kemampuan, membaca puisi, pembelajaran langsung

Page 3: ARTIKEL ILMIAH - e-campus.fkip.unja.ac.id filedimiliki oleh setiap siswa. Motivasi ini harus dimulai dari diri siswa itu sendiri. Motivasi dalam diri siswa merupakan hal yang paling

SRI DASWITA A1D109022______________________________________________________Page | 3

1.PENDAHULUAN

Membaca puisi salah satu kompetensi dasar yang harus dicapai oleh siswa-

siswi SD dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia berdasarkan Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan ( KTSP). Kegiatan membaca puisi adalah suatu bentuk kegiatan

membaca estetis atau membaca dengan memperhatikan unsur keindahan. Baik

keindahan dalam mengolah kata menjadi kalimat yang indah, keindahan intonasi

dalam membacakan, bahkan ekspresi yang timbul dari pembacaan puisi oleh

pembaca puisi.

Penelitian ini dimaksudkan untuk menemukan jawaban bagaimana cara

meningkatkan motivasi belajar siswa kelas V SDN No.09/1 Paku Aji dalam

membaca puisi dengan pelafalan dan intonasi yang tepat dalam mata pelajaran

Bahasa Indonesia melalui penerapan strategi pembelajaran Langsung.Dengan

penerapan pembelajaran Langsung diharapkan timbul semangat dan kepercayaan

diri siswa sehingga dapat menghayati dan membaca puisi dengan lafal dan intonasi

yang baik dan benar.

Dengan uraian latar belakang masalah, maka penulis tertarik untk

mengadakan penelitian dengan judul : “Meningkatkan Motivasi dan Kemampuan

Membaca Puisi Siswa Melalui Model Pembelajaran Langsung di Kelas V SDN

No.09/1 Paku Aji ”.

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Motivasi

Kata “motif” diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang

untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari

dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi

mencapai tujuan. Bahkan motif dapat diartikan sebagai kondisi intern

(kesiapsiagaan). Berawal dari kata “motif” itu, maka motivasi dapat diartikan

sebagai daya pegerrak yang telah menjadi aktif. Motif menjadi menjadi aktif

menjadi aktif pada saat-saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai

tujuan sangat dirasakan/ mendesak.

2.1.2 Upaya Menumbuhkan Motivasi Belajar

Pentingnya motivasi untuk belajar dalam pencapaian tujuan yang

diharapkan oleh siswa, maka motivasi merupakan hal yang utama yang harus

dimiliki oleh setiap siswa. Motivasi ini harus dimulai dari diri siswa itu sendiri.

Motivasi dalam diri siswa merupakan hal yang paling penting, karena apabila siswa

tersebut tidak mempunyai kesadaran dalam belajar mak motivasi itu tidak akan

tumbuh, walaupun faktor dari luar diri siswa sudah mendukung. Maka dari itu

harus terdapat upaya untuk menumbuhkan motivasi belajar.

2.1.3 Ciri-Ciri Motivasi Belajar

Menurut Sardiman (2009:83) Teori ini mirip dengan teori insting, tetapi

lebih ditekankan pada unsur-unsur kejiwaan yang ada pada diri manusia. Bahwa

setiap tindakan manusia karena adanya unsure pribadi manusia yakni id dan ego.

Tokoh dari teori ini adalah Freud. Selanjutnya untuk melengkapi uraian mengenai

makna dan teori tentang motivasi itu, perlu dikemukakan adanya beberapa ciri

motivasi. Motivasi yang ada pada diri setiap orang itu memiliki indicator sebagai

berikut:

a. Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus menerus dalam waktu yang

lama,tidak berhenti sebelum selesai).

Page 4: ARTIKEL ILMIAH - e-campus.fkip.unja.ac.id filedimiliki oleh setiap siswa. Motivasi ini harus dimulai dari diri siswa itu sendiri. Motivasi dalam diri siswa merupakan hal yang paling

SRI DASWITA A1D109022______________________________________________________Page | 4

b. Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa). Tidak memerlukan dorongan

dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin (tidak cepat puas dengan prestasi

yang telah dicapainya).

c. Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah untuk orang dewasa

(misalnya masalah pembangunan agama, politik, ekonomi, keadilan,

pemberantas korupsi, penentangan terhadap setiap tindakan kriminal, amoral, &

sebagainya.

d. Lebih senang belajar mandiri.

e. Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin (hal-hal yang bersifat mekanis,

berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif).

f. Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan sesuatu).

g. Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu.

2.1.4 Hakikat Belajar Menurut Hakim (2009:27) Belajar adalah proses perubahan prilaku, akibat

interaksi individu dengan lingkungannnya. Belajar adalah kegiatan yang dilakukan

oleh seseorang agar memiliki kompetensi berupa ketrampilan dan pengetahuan

yang diperlukan Pribadi (6:2009). Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia

dapat menunjukkan perubahan perilakunya. Menurut teori ini dalam belajar yang

penting adalah input yang berupa stimulus dan output yang berupa respon. Stimulus

adalah apa saja yang diberikan guru kepada pelajar, sedangkan respon berupa reaksi

atau tanggapan pelajar terhadap stimulus yang diberikan oleh guru tersebut. Proses

yang terjadi antara stimulus dan respon tidak penting untuk diperhatikan karena

tidak dapat diamati dan tidak dapat diukur. Yang dapat diamati adalah stimulus dan

respon, oleh karena itu apa yang diberikan oleh guru (stimulus) dan apa yang

diterima oleh pelajar (respon) harus dapat diamati dan diukur.

Berdasarkan definisi di atas dapat dikatakan bahwa, belajar adalah suatu

proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh perubahan tingkah laku

yang baru sebagai pengalaman individu itu sendiri.

2.2 Pengertian Kemampuan

Sardiman (2009:20) mengatakan dari dalam prose belajar-mengajar, guru

sebagai pengajar dan siswa sebagai subjek belajar, dituntut adanya profil kualifikasi

tertentu dalam hal pengetahuan, kemampuan, sikap dan tata nilai serta sifat-sifat

pribadi, agar proses ini dapat berlangsung dengan efektif dan efesien.

Kadang keterampilan intelektual itu amat khusus, seperti menginterprestasi

tabel atau menggunakan rumus, namun kadang-kadang keterampilan intelektual itu

juga amat luas, seperti keterampilan berhitung atau pengertian membaca.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli, peneliti menggaris bawahi bahwa

pengertian kemampuan adalah sesuatu perbuatan yang dapat dilakukan oleh

seseorang dalam mencapai suatu tujuan dimana dalam hal itu mencakup

kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor.

2.3 Pengertian Membaca Puisi

Puisi merupakan “proses kreatif yang menuangkan ungkapan, ide,

perasaan dan pemikiran dalam bentuk sastra yang dituangkan dalam bentuk

tulisan”. Puisi adalah “ungkapan imajinatif yang dirangkai dengan irama dan

memperhatikan pemaknaan” (Sembodo, 2010:20). Menurut Djodjosuroto (2006:12)

mengatakan “bahwa puisi bukan merupakan karya seni sederhana,melainkan

organisme yang sangat kompleks. Puisi merupakan suatu kesatuan yang indah".

Menurut Kosasih (2012:97) puisi adalah bentuk kara sastra yang menggunakan kata

Page 5: ARTIKEL ILMIAH - e-campus.fkip.unja.ac.id filedimiliki oleh setiap siswa. Motivasi ini harus dimulai dari diri siswa itu sendiri. Motivasi dalam diri siswa merupakan hal yang paling

SRI DASWITA A1D109022______________________________________________________Page | 5

– kata indah dan kaya makna. Keindahan sebuah puisi disebabkan oleh diksi,

majas, rima dan irama yang terkandung dalam karya sastra itu.

Dari pendapat para ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa membaca puisi

adalah kemampuan menyampaikan pesan yang dituangkan kedalam kata dengan

bahasa yang mampu menarik si pendengar. Menurut A.Pribadi (2009:36)

Kecerdasaan berbahasa memiliki beberapa karakteristik “1)Mampu mendengar

secara komprehensif, yaitu mampu memahami sesuatu yang didengar sekaligus

mengingatnya,2)Mampu membaca efektif yang meliputi memahami isi

bacaan,3)Mampu menulis dan menerapkan aturan-aturan penulisan,4)Mampu

berbicara didepan khalayak (audiences) yang berbeda dengan tujuan yang berbeda

pula”.

2.3.1 Teknik Membacakan puisi Salah satu ciri khas puisi adalah nada serta irama yang ada dalam setiap kata-

katanya. Oleh sebab itu, seringkali kegiatan membaca puisi diperlombakan

dengan istilah deklamasi puisi. Dalam Pelajaran ini, Anda akan berlatih

membacakan puisi. Sebelumnya, Anda harus memahami terlebih dahulu teknik-

teknik pembacaan Puisi.

Berikut ini teknik dasar yang dapat Anda praktikkan untuk berlatih

mendeklamasikan puisi.

1. Kenali dulu gaya atau jenis puisi tersebut. Misalnya, puisi yang

berisi perjuangan nantinya harus dibawakan dengan gaya semangat. Adapun

jika puisi tersebut berisi hal yang penuh nilai-nilai religius dapat dibawakan

dengan suasana syahdu.

2. Hayati dan pahami isi puisi dengan interpretasi Anda sendiri. Hal ini akan

membantu Anda merasakan bahwa puisi yang dibawakan nantinya akan

menyatu dengan sanubari Anda sendiri.

3. Selanjutnya, Anda dapat membaca secara berulang-ulang isi puisi tersebut.

Mulanya, mungkin Anda bisa membacanya dalam hati kemudian

mengucapkan secara bergumam. Selama menghayati dengan membaca

berulang-ulang, janganlah Anda terpengaruh oleh suasana sekeliling.

Tanamkanlah dalam diri bahwa Anda bisa masuk dalam isi dunia puisi

tersebut. Dengan begitu, Anda akan menyatu dengan keseluruhan bait puisi dan

makna di dalamnya secara penuh.

4. Lakukanlah latihan membaca puisi dengan berulang-ulang

2..3.2 Indikator Penilaian dalam Pembacaan Puisi (Poetry Reading)

Indikator yang dinilai dalam pembacaan puisi adalah sebagai berikut:

1. Ketepatan pengucapan kosa kata

2. Ketepatan pengucapan tekanan, nada, dan irama

3. Kenyaringan suara

4. Ketepatan gerak-gerik dan mimik

5. Kelancaran

6. Penghayatan/pengimajinasian

7. Sikap wajar, tenang, tidak kaku

8. Variasi pandangan berubah-ubah

2.4 Pembelajaran Langsung

Page 6: ARTIKEL ILMIAH - e-campus.fkip.unja.ac.id filedimiliki oleh setiap siswa. Motivasi ini harus dimulai dari diri siswa itu sendiri. Motivasi dalam diri siswa merupakan hal yang paling

SRI DASWITA A1D109022______________________________________________________Page | 6

Menurut Aunurrahman (2012:169) pembelajaran langsung merupakan

suatu model pembelajaran dimana kegiatan terfokus pada aktivitas akademik.

Model pembelajaran langsung menurut Arends (Trianto, 2011 : 29)

adalah “Salah satu pendekatan mengajar yang dirancang khusus untuk menunjang

proses belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan

pengetahuan prosedural yang terstruktur dengan baik yang dapat diajarkan dengan

pola kegiatan yang bertahap, selangkah demi selangkah”. Sejalan dengan

Widaningsih, Dedeh (2010:150) bahwa pengetahuan prosedural yaitu pengetahuan

mengenai bagaimana orang melakukan sesuatu, sedangkan pengetahuan deklaratif,

yaitu pengetahuan tentang sesuatu.Pembelajaran langsung tidak sama dengan

metode ceramah, tetapi ceramah dan resitasi (mengecek pemahaman dengan tanya

jawab) berhubungan erat dengan model pembelajaran langsung. Guru berperan

sebagai penyampai informasi, dan dalam hal ini guru seyogyanya menggunakan

berbagai media yang sesuai, misalnya film, tape recorder, gambar, peragaan, dan

sebagainya. Pembelajaran langsung memiliki pola urutan kegiatan yang sistematis untuk mengetahui

kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan oleh guru atau peserta didik. Mengacu pada fase-fase tersebut, berikut merupakan ilustrasi pembelajaran

dengan menggunakan pembelajaran langsung yang akan digunakan dalam

penelitian sebagai berikut :

1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi peserta didik untuk

belajar.

2. Guru menyampaikan materi dengan membahas bahan ajar melalui kombinasi

ceramah dan demonstrasi.

3. Setelah materi selesai disampaikan, guru memberikan Lembar Kerja Peserta

Didik (LKPD) kepada peserta didik untuk dikerjakan sebagai latihan secara

individu.

4. Selanjutnya guru bersama peserta didik membahas Lembar Kerja Peserta Didik

(LKPD).

5. Di akhir pembelajaran guru memberikan soal-soal latihan sebagai pekerjaan

rumah.

Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Langsung Widaningsih,

Dedeh (2010 : 153) adalah sebagai berikut :

Kelebihan model pembelajaran langsung:

1. Relatif banyak materi yang bisa tersampaikan.

2. Untuk hal-hal yang sifatnya prosedural, model ini akan relatif mudah diikuti.

Kekurangan/kelemahan model pembelajaran langsung adalah jika terlalu

dominan pada ceramah, maka siswa merasa cepat bosan.Pembelajaran langsung

akan terlaksana dengan baik apabila guru mempersiapkan materi yang akan

disampaikan dengan baik pula dan sistematis, sehingga tidak membuat peserta

didik cepat bosan dengan materi yang dipelajari.

III. METODE PENELITIAN

3.3.1 Tahap Perencanaan.

Tahap Perencanaan tindakan adalah kegiatan mempersiapkan segala

sesuatu yang akan dilakukan pada setiap pertemuan. Persiapan dilakukan mulai dari

awal sampai pertemuan terakhir.

Page 7: ARTIKEL ILMIAH - e-campus.fkip.unja.ac.id filedimiliki oleh setiap siswa. Motivasi ini harus dimulai dari diri siswa itu sendiri. Motivasi dalam diri siswa merupakan hal yang paling

SRI DASWITA A1D109022______________________________________________________Page | 7

1) Membuat scenario pembelajaran dengan menjelaskan materi pembelajaran

terlebih dahulu menyampaikan konsep-konsep pengajaran. Kemudian guru

mempersiapkan model pembelajaran Langsung sesuai dengan tujuan

pembelajaran.

2) Membuat instrumen observasi guru dan observasi siswa untuk melihat

bagaimana kondisi kegiatan belajar mengajar dikelas dilakukan ketika

guru menjelaskan materi sehingga dapat diketahui kelemahan dan

kelebihan yang sudah ada dan sedang dilaksanakan untuk menjadi alat

ukur dalam menentukan tindakan selanjutnya.

3) Mendesain alat evaluasi untuk mengetahui apakah dengan menggunakan

model pembelajaran langsung dapat meningkatkan kemampuan membaca

puisi yang akhirnya berdampak pada hsil belajar.

3.3.2 Tahap Pelaksanaan

1. Menginformasikan tujuan pembelajaran dan orientasi pelajaran kepada

siswa. Dalam tahap ini guru menginformasikan hal-hal yang harus dipelajari

dan kinerja siswa yang diharapkan.

2. Me-review pengetahuan dan keterampilan prasyarat. Dalam tahap ini

guru mengajukan pertanyaan untuk mengungkap pengetahuan dan

keterampilan yang telah dikuasai siswa.

3. Menyampaikan materi pelajaran. Dalam fase ini, guru menyampaikan

materi, menyajikan informasi, memberikan contoh-contoh,

mendemontrasikan konsep dan sebagainya.

4. Melaksanakan bimbingan. Bimbingan dilakukan dengan mengajukan

pertanyaan-pertanyaan untuk menilai tingkat pemahaman siswa dan

mengoreksi kesalahan konsep.

5. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berlatih. Dalam tahap ini,

guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk melatih keterampilannya

atau menggunakan informasi baru secara individu atau kelompok.

6. Menilai kinerja siswa dan memberikan umpan balik. Guru memberikan

reviu terhadap hal-hal yang telah dilakukan siswa, memberikan umpan balik

terhadap respon siswa yang benar dan mengulang keterampilan jika

diperlukan.

7. Memberikan latihan mandiri. Dalam tahap ini, guru dapat memberikan

tugas-tugas mandiri kepada siswa untuk meningkatkan pemahamannya

terhadap materi yang telah mereka pelajari.

3.3.3 Tahap Observasi dan Evaluasi

a. Observasi

observasi dilakukan dengan mengamati kegiatan kerja guru dan aktivitas siswa

selama proses pembelajaran berlangsung pada setiap siklus yang berpedoman pada

lembar observasi guru dan aktivitas siswa.

b. Evaluasi

Kegiatan evaluasi dilaksanakan oleh peneliti, pada proses belajar mengajar

berlangsung dan data kuantitatif digunakan sebagai masukan bagi peneliti untuk

menyempurnakan tindakan pada siklus berikutnya. Kemudian data ini juga dibahas

pada hasil penelitian melengkapi data hasil belajar yang diperoleh siswa.

Persentase tingkat kemampuan hasil belajar siswa digunakan tes sebagai alat ukur

dalam penelitian ini. Dengan menggunakan tes dapat dilihat sejauh mana tingkat

kemampuan siswa membaca puisi dalam pembelajaran bahasa indonesia materi

menulis puisi apabila hasil tes lebih besar dan sama dengan KKM yang telah

Page 8: ARTIKEL ILMIAH - e-campus.fkip.unja.ac.id filedimiliki oleh setiap siswa. Motivasi ini harus dimulai dari diri siswa itu sendiri. Motivasi dalam diri siswa merupakan hal yang paling

SRI DASWITA A1D109022______________________________________________________Page | 8

ditentukan maka tingkat kemampauan membaca puisi dapat dikatakan baik atau

tuntas dalam pembelajaran.

3.4 Teknik Analisis Data

Data dalam penelitian ini ada dua, yaitu data aktivitas siswa dan data hasil

belajar. Kedua data tersebut diolah dengan mencari presentasenya.

a. Analisis Motivasi Siswa

% konsentrasi siswa = skor motivasi siswa x 100%

skor maksimum

b. Analisis Kemampuan Belajar membaca puisi Siswa

% ketuntasan siswa = skor siswa x 100%

skor maksimum

% Rata-rata siswa = jumlah siswa yang tuntas x 100%

jumlah siswa seluruhnya

Untuk mengetahui tingkat motivasi siswa, maka diambil data telah diolah

dari hasil observasi aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

Pengambilan data motivasi belajar siswa menggunakan lembar observasi siswa,

yang selanjutnya dianalisis dengan berpedoman rumus Sudjana (2009:109):

A = Na X 100%

N

Keterangan A = Persentase motivasi Siswa

Na = Jumlah Siswa yang motivasi

N = jumlah Seluruh Siswa

Interpretasi data dilakukan dengan menggunakan kategori dalam Rasyid

(2009:21) sebagai berikut:

00 -20% = buruk sekali

20 - 40% = kurang baik

40 - 60% = cukup baik

60 - 80% = baik

80 -100% = baik sekali

Untuk mengetahui tingkat kemampuan guru dalam proses pembelajaran, maka

diambil data yang telah diolah dari hasil observasi oleh observer selama proses

pembelajaran berlangsung. Setiap aspek diberi sesuai dengan penilaian observer dengan

rentang nilai 1 sampai 5. Skor diperoleh dari 7 aspek yang dinilai, sehingga setiap guru

memperoleh skor minimal 7 dan maksimal 35. Kemudian skor yang diperoleh dikalikan

100% dan dibagi jumlah skor maksimal.

Persentase Motivasi guru = Jumlah skor yang didapat x 100%

skor maksimal

Page 9: ARTIKEL ILMIAH - e-campus.fkip.unja.ac.id filedimiliki oleh setiap siswa. Motivasi ini harus dimulai dari diri siswa itu sendiri. Motivasi dalam diri siswa merupakan hal yang paling

SRI DASWITA A1D109022______________________________________________________Page | 9

Selanjutnya dikonversi ke dalam pedoman konversi yaitu sebagai berikut :

Tabel 3.4. Pedoman Konversi Motivasi Kerja Guru

3.5 Kiteria Keberhasilan

Kriteria keberhasilan dalam penelitian tindakan kelas ini dikatakan berhasil

jika:

1. Penguasaan hasil belajar siswa dikatakan meningkat jika kualifikasinya

berkategori baik atau dengan nilai paling rendah 65.

2. Prestasi siswa dikatakan berhasil jika skor siswa lebih dari KKM yang telah

ditentukan yaitu 65.

3. Motivasi dan kemampuan siswa dikatakan positif jika 85% siswa hasil

belajarnya meningkat melalui penggunaan alat peraga bangun datar, dengan

nilai rata-rata konsentrasi siswa yang diperoleh sudah berkategori cukup.

4. Keberhasilan guru apabila sudah menerapkan pembelajaran langsung dengan

tepat.

IV.HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pembahasan

Berdasarkan latar belakang yang ditemukan rendahnya motivasi dan kemampuan

membaca puisi siswa materi membaca puisi disebabkan oleh rendahnya minat dan motivasi

belajar siswa, karena ada kendala diantaranya : 1) pengaruh dialog bahasa local atau bahsa

sehari-hari , 2) kurang adanya percaya diri dan 3) minimnya contoh pembacaan puisi yang

benar.

Untuk memperbaiki kondisi tersebut penulis mencoba menggunakan model

pembelajaran langusung dalam pembelajaran membaca puisi agar lebih menarik dan diharapkan

akan meningkatkan motivasi belajar siswa yang akhirnya bermuara kepada peningkatan hasil

belajar siswa.

Menurut Aunurrahman (2012:169) pembelajaran langsung merupakan suatu model

pembelajaran dimana kegiatan terfokus pada motivasi akademik. Model pembelajaran langsung

menurut Arends (Trianto, 2011 : 29) adalah “Salah satu pendekatan mengajar yang dirancang

khusus untuk menunjang proses belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan

pengetahuan prosedural yang terstruktur dengan baik yang dapat diajarkan dengan pola kegiatan

yang bertahap, selangkah demi selangkah”..

Motivasi dan kemampuan membaca siswa meningkat secara bertahap dari setiap

siklus sebagai berikut:

1. Motivasi dan kemampuan membaca puisi siswa pada materi membaca puisi meningkat dari

setiap siklus. Untuk melihat lebih jelas keterhubungan hasil penelitian pada masing-masing

siklus dengan kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan dapat dilihat pada tabel

rekapitulasi.

No Interval Kriteria

1. 0% - 40% Sangat kurang mampu

2. 41% - 55% Kurang mampu

3. 56%-70% Cukup Mampu

4. 71% - 85% Mampu

5 86%-100% Sangat Mampu

Page 10: ARTIKEL ILMIAH - e-campus.fkip.unja.ac.id filedimiliki oleh setiap siswa. Motivasi ini harus dimulai dari diri siswa itu sendiri. Motivasi dalam diri siswa merupakan hal yang paling

SRI DASWITA A1D109022______________________________________________________Page | 10

2. Hasil observasi motivasi belajar siswa secara keseluruhan dari semua indikator yang

diobservasi pada siklus I masih berkategori kurang, sudah mulai membaik pada siklus ke II

dan terus membaik pada siklus ke III. Ini menunjukkan adanya peningkatan motivasi belajar

dan kemampuan membaca puisi siswa dari setiap siklus.

Dengan meninjau kembali hasil observasi dan evaluasi serta refleksi tindakan pada setiap siklus,

dan berpedoman pada data akhir terhadap motivasi dan kemampuan membaca puisi siswa serta

memperhatikan pendapat dan pandangan para ahli, maka peneliti menyimpulkan bahwa dengan

menggunakan model pembelajaran langsung dapat melibatkan siswa dalam proses

pembelajaran, siswa lebih termotivasi, termotivasi dan lebih percaya diri dalam bertanya dan

berpendapat yang pada akhirnya dapat meningkatkan motivasi dan kemampuan membaca puisi

siswa itu dapat dilihat pada grafik rekapitulasi dibawah ini:

Siklus 1

a. Observasi Berdasarkan hasil pengamatan, motivasi belajar siswa dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 4.1 Hasil observasi motivasi belajar siswa siklus I

No

Faktor yang diobservasi

Siklus I

Ket

1 2 3

1. Tekun menghadapi tugas √

2. Ulet Menghadapi Kesulitan √

3. Meenunjukkan minat terhadap materi yang diajarkan

4. Lebih senang belajar mandiri √

5. Cepat bosan dengan tugas-tugas yang rutin( hal-hal yang bersiafat mekanis, berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif)

6. Dapat mempertahankan pendapatnya(kalau sudah yakin akan sesuatu)

7. Tidak mudah melepas yang diyakini √

8. Senang mencari & memecahkan masalah soal-soal

Jumlah skor 12

Persentase 50%

Kategori Kurang Termotivasi

Page 11: ARTIKEL ILMIAH - e-campus.fkip.unja.ac.id filedimiliki oleh setiap siswa. Motivasi ini harus dimulai dari diri siswa itu sendiri. Motivasi dalam diri siswa merupakan hal yang paling

SRI DASWITA A1D109022______________________________________________________Page | 11

- catatan: 1.(0%-55%)=kurang termotivasi ,2.(55%-75%) = termotivasi , 3.(75%-100%)= sangat termotivasi,

- jumlah maksimal skor = 24

- % Motivasi Belajar siswa = skor motivasi siswa x 100%

skor maksimum

Pada tabel 4.1 di atas dapat disimpulkan bahwa siswa dalam pembelajaran membaca puisi masih banyak yang belum termotivasi dengan model langsung yang disajikan, masih banyak dari meraka yang belum mengerti, dapat dilihat dari hasil observasi motivasi belajar siswa dengan 50% kategori kurang termotivasi.

Data hasil observasi teman sejawat, dapat dilihat kegiatan yang dilakukan guru sebagai berikut:

Tabel 4.2 Hasil observasi motivasi guru siklus I

No

Faktor yang diobservasi

Siklus I

Ket

1 2 3 4 5

1. Menjelaskan Tujuan, Materi Prasyarat, memotivasi siswa, dan mempersiapkan siswa

2. Mendemonstrasikan keterampilan atau menyajikan informasi tahap demi tahap

3. Guru memberi latihan terbimbing √

4. Mengecek kemampuan siswa dan memberikan umpan balik

5. Mempersiapkan latihan untuk siswa dengan menerapkan konsep yang dipelajari pada kehidupan sehari-hari.

Jumlah skor 14

Persentase 56%

Kategori Cukup

- catatan: 1= sangat kurang mampu (0 % < 40%), 2= kurang mampu (40%<60%), 3= cukup mampu (60%<75%), 4= mampu (75%<85%), 5=sangat mampu (85%<100%)

- jumlah maksimal skor = 25

Page 12: ARTIKEL ILMIAH - e-campus.fkip.unja.ac.id filedimiliki oleh setiap siswa. Motivasi ini harus dimulai dari diri siswa itu sendiri. Motivasi dalam diri siswa merupakan hal yang paling

SRI DASWITA A1D109022______________________________________________________Page | 12

- % kemampuan guru = jumlah skor X 100%

jumlah skor maksimal

Dari data lembar observasi guru diatas, dapat dijelaskan bahwa persentase kemampuan guru pada siklus I berkategori cukup, yaitu 56% sehingga perlu peningkatan kemampuan hampir disetiap indikator yang di observasi.

b. Evaluasi

Pada akhir siklus dilakukan evaluasi dengan tes untuk mengetahui tingkat penguasaan konsep siswa terhadap materi yang dipelajari. Secara keseluruhan dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.3 Hasil tes membaca puisi pada siklus I

NO

Nama siswa Jumlah skor

% Keter

capaian

Ketuntasan

Ya Tidak

1 Gilang Agri Pratama 6 60

2 Aanggiansyah 7 70

3 Ahmad Suradi 6 60

4 Dia Alif Saputra 6 60

5 Medi Susanto 7 70

6 Riyanto Handoni 6 60

7 Irwan Saputra 7 70

8 Wawan 6 60

9 Gilang Aditia 7 70

10 Josi Alfian 4 40

11 Ahmad Sudeysi 5 50

12 Yumi Yanti Putri 4 40

13 Septiana 8 80

14 Imel Purnama Sari 7 70

15 Indah Okta Lisa 8 80

16 Siti Fatimah 0 0

17 Melanie Adistira 5 50

Page 13: ARTIKEL ILMIAH - e-campus.fkip.unja.ac.id filedimiliki oleh setiap siswa. Motivasi ini harus dimulai dari diri siswa itu sendiri. Motivasi dalam diri siswa merupakan hal yang paling

SRI DASWITA A1D109022______________________________________________________Page | 13

18 Miftahul Janah 3 30

19 Deka Okta Fiana 4 40

20 Siti Rahma Dona 8 80

21 Armi Arpia Sulasi 5 50

Jumlah 119 1190 8 13

Rata-rata 5,6 - - -

% (Persentase) - - 38,09 61,90

Dari tabel 4.3 dapat dilihat bahwa rata-rata belum mencapai target penilaian ini hampir sama dengan hasil uji pre tes sebelum menggunakan model pembelajaran langsung. Pada siklus I dari 21 siswa nilai rata-rata yang diperoleh 5,6. Siswa yang memperoleh nilai ≥ 65 atau tuntas sebanyak 8 siswa, sedangkan siswa yang belum tuntas 13 siswa.

Siklus II

a. Observasi Tahap observasi siklus II yaitu mengamati motivasi belajar siswa dan guru dalam

proses pembelajaran. Motivasi belajar siswa dan guru selama proses belajar mengajar berlangsung dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.4 Hasil observasi motivasi belajar siswa pada siklus II

No

Faktor yang diobservasi

Siklus II

Ket

1 2 3

1. Tekun menghadapi tugas √

2. Ulet Menghadapi Kesulitan √

3. Meenunjukkan minat terhadap materi yang diajarkan

4. Lebih senang belajar mandiri √

5. Cepat bosan dengan tugas-tugas yang rutin( hal-hal yang bersiafat mekanis, berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif)

6. Dapat mempertahankan pendapatnya(kalau sudah yakin akan sesuatu)

7. Tidak mudah melepas yang diyakini √

Page 14: ARTIKEL ILMIAH - e-campus.fkip.unja.ac.id filedimiliki oleh setiap siswa. Motivasi ini harus dimulai dari diri siswa itu sendiri. Motivasi dalam diri siswa merupakan hal yang paling

SRI DASWITA A1D109022______________________________________________________Page | 14

8. Senang mencari & memecahkan masalah soal-soal

Jumlah skor 18

Persentase 75%

Kategori Termotivasi

- catatan: 1.(0%-55%)=kurang termotivasi ,2.(55%-75%) = termotivasi , 3.(75%-100%)= sangat termotivasi,

- jumlah maksimal skor = 24

- % Motivasi Belajar siswa = skor motivasi siswa x 100%

skor maksimum

Dari hasil observasi pada siklus II disimpulkan bahwa pada observasi motivasi belajar siswa menunjukkan peningkatan motivasi belajar siswa, sebagian besar siswa sudah perhatian terhadap model pembelajaran langsung yang disajikan guru, siswa sudah mulai berani membaca puisi didepan kelas , siswa juga mulai berani mengeluarkan pendapatnya. Berdasarkan observasi teman sejawat, dapat dilihat kegiatan yang dilakukan guru pada tabel berikut:

Tabel 4.5 Hasil Observasi Motivasi Guru Siklus II

No

Faktor yang diobservasi

Siklus II

Ket

1 2 3 4 5

1. Menjelaskan Tujuan, Materi Prasyarat, memotivasi siswa, dan mempersiapkan siswa

2. Mendemonstrasikan keterampilan atau menyajikan informasi tahap demi tahap

3. Guru memberi latihan terbimbing √

4. Mengecek kemampuan siswa dan memberikan umpan balik

5. Mempersiapkan latihan untuk siswa dengan menerapkan konsep yang dipelajari pada kehidupan sehari-hari.

Jumlah skor 19

Page 15: ARTIKEL ILMIAH - e-campus.fkip.unja.ac.id filedimiliki oleh setiap siswa. Motivasi ini harus dimulai dari diri siswa itu sendiri. Motivasi dalam diri siswa merupakan hal yang paling

SRI DASWITA A1D109022______________________________________________________Page | 15

Persentase 76%

Kategori Baik

- catatan: 1=sangat kurang mampu (0 % < 40%), 2= kurang mampu (40%<60%), 3= cukup mampu (60%<75%), 4=mampu (75%<85%), 5=sangat mampu (85%<100%)

- jumlah maksimal skor = 25

- % kemampuan guru = jumlah skor X 100%

jumlah skor maksimal

Berdasarkan tabel 4.7 dapat diketahui motivasi yang dilakukan guru selama kegiatan belajar mengajar berlangsung, secara keseluruhan motivasi yang dilakukan lebih baik dari siklus I dan mencapai 76 kegiatan guru dikategorikan baik.

b.Evaluasi

Pada akhir siklus dilakukan evaluasi dengan tes untuk mengetahui tingkat penguasaan konsep siswa terhadap materi yang dipelajari. Secara keseluruhan dapat dilihat pada tabel 4.6.

Tabel 4.6 Hasil tes membaca puisi pada siklus II

NO

Nama siswa Jumlah

Skor

% Keter

capaian

Ketuntasan

Ya Tidak

1 Gilang Agri Pratama 6 60

2 Aanggiansyah 10 100

3 Ahmad Suradi 8 80

4 Dia Alif Saputra 6 60

5 Medi Susanto 8 80

6 Riyanto Handoni 6 60

7 Irwan Saputra 8 80

8 Wawan 6 60

9 Gilang Aditia 9 90

10 Josi Alfian 6 60

11 Ahmad Sudeysi 6 60

12 Yumi Yanti Putri 10 100

13 Septiana 9 90

Page 16: ARTIKEL ILMIAH - e-campus.fkip.unja.ac.id filedimiliki oleh setiap siswa. Motivasi ini harus dimulai dari diri siswa itu sendiri. Motivasi dalam diri siswa merupakan hal yang paling

SRI DASWITA A1D109022______________________________________________________Page | 16

14 Imel Purnama Sari 10 100

15 Indah Okta Lisa 10 100

16 Siti Fatimah 8 80

17 Melanie Adistira 6 60

18 Miftahul Janah 8 80

19 Deka Okta Fiana 8 80

20 Siti Rahma Dona 8 80

21 Armi Arpia Sulasi 7 70

Jumlah 163 1630 13 8

Rata-rata 7,76 - - -

% Daya serap - - 61,90 38,09

Dari tabel 4.6 dapat dilihat bahwa rata-rata kelas telah mencapai target penilaian. Pada siklus II dari 21 siswa nilai rata-rata yang diperoleh 7,76 siswa yang memperoleh nilai ≥ 65 atau tuntas sebanyak 13 siswa, sedangkan siswa yang belum tuntas 8 siswa

Siklus III

a. Observasi

Berdasarkan hasil pengamatan, motivasi belajar siswa dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.7 Hasil observasi motivasi belajar siswa pada siklus III

No

Faktor yang diobservasi

Siklus III

Ket

1 2 3

1. Tekun menghadapi tugas √

2. Ulet Menghadapi Kesulitan √

3. Meenunjukkan minat terhadap materi yang diajarkan

4. Lebih senang belajar mandiri √

5. Cepat bosan dengan tugas-tugas yang rutin( hal-hal yang bersiafat mekanis, berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif)

Page 17: ARTIKEL ILMIAH - e-campus.fkip.unja.ac.id filedimiliki oleh setiap siswa. Motivasi ini harus dimulai dari diri siswa itu sendiri. Motivasi dalam diri siswa merupakan hal yang paling

SRI DASWITA A1D109022______________________________________________________Page | 17

6. Dapat mempertahankan pendapatnya(kalau sudah yakin akan sesuatu)

7. Tidak mudah melepas yang diyakini √

8. Senang mencari & memecahkan masalah soal-soal

Jumlah skor 21

Persentase 87,5%

Kategori Sangat Termotivasi

- catatan: 1.(0%-55%)=kurang termotivasi ,2.(55%-75%) = termotivasi , 3.(75%-100%)= sangat termotivasi,

- jumlah maksimal skor = 24

- % Motivasi Belajar siswa = skor motivasi siswa x 100%

skor maksimum

Dari tabel 4.7 diatas, dapat ditarik kesimpulan keaktifan siswa menunjukkan peningkatan, siswa sudah termotivasi dan memahami tujuan pembelajaran dan mengerti dengan model pembelajaran yang disajikan guru, khususnya model pembelajaranlangsung.

Berdasarkan observasi teman sejawat, dapat dilihat kegiatan yang dilakukan guru sebagai berikut :

Tabel 4.8 Hasil observasi motivasi guru siklus III

No

Faktor yang diobservasi

Siklus III

Ket

1 2 3 4 5

1. Menjelaskan Tujuan, Materi Prasyarat, memotivasi siswa, dan mempersiapkan siswa

2. Mendemonstrasikan keterampilan atau menyajikan informasi tahap demi tahap

3. Guru memberi latihan terbimbing √

4. Mengecek kemampuan siswa dan memberikan umpan balik

5. Mempersiapkan latihan untuk siswa √

Page 18: ARTIKEL ILMIAH - e-campus.fkip.unja.ac.id filedimiliki oleh setiap siswa. Motivasi ini harus dimulai dari diri siswa itu sendiri. Motivasi dalam diri siswa merupakan hal yang paling

SRI DASWITA A1D109022______________________________________________________Page | 18

dengan menerapkan konsep yang dipelajari pada kehidupan sehari-hari.

Jumlah skor 22

Persentase 88 %

Kategori Sangat Mampu

- catatan: 1= sangat kurang mampu (0 % < 40%), 2= kurang mampu (40%<60%), 3= cukup mampu (60%<75%), 4= mampu (75%<85%), 5=sangat mampu (85%<100%)

- jumlah maksimal skor = 25

- % kemampuan guru = jumlah skor X 100%

jumlah skor maksimal

Berdasarkan tabel 4.8 dapat diketahui motivasi yang dilakukan guru selama kegiatan belajar mengajar berlangsung, secara keseluruhan motivasi yang dilakukan guru sudah optimal dan baik. Tindakan pada siklus II merupakan revisi dan perbaikan tindakan siklus I, sehingga pada siklus II memotivasi belajar siswa sangat meningkat. Begitu pula dengan tindakan siklus III merupakan perbaikan dari kekurangan siklus II sehingga pada siklus III motivasi belajar siswa lebih baik dari siklus I dan siklus II. Dengan model pembelajaran langsung motivasi dan kemampuan membaca puisi siswa terhadap membaca puisi semakin meningkat.

b. Evaluasi

Pada akhir siklus dilakukan evaluasi dengan tes untuk tingkat keberhasilan siswa terhadap materi yang dipelajari. Secara keseluruhan dapat dilihat pada tabel 4.9.

Tabel 4.9 Hasil tes membaca puisi pada siklus III

NO

Nama

siswa

Jmblh skor

%

Tercapai Ketuntasan

Ya Tdk

1 Gilang Agri Pratama 9 90

2 Aanggiansyah 8 80

3 Ahmad Suradi 10 100

4 Dia Alif Saputra 8 80

5 Medi Susanto 7 70

6 Riyanto Handoni 10 100

7 Irwan Saputra 8 80

8 Wawan 9 90

Page 19: ARTIKEL ILMIAH - e-campus.fkip.unja.ac.id filedimiliki oleh setiap siswa. Motivasi ini harus dimulai dari diri siswa itu sendiri. Motivasi dalam diri siswa merupakan hal yang paling

SRI DASWITA A1D109022______________________________________________________Page | 19

9 Gilang Aditia 5 50

10 Josi Alfian 9 90

11 Ahmad Sudeysi 10 100

12 Yumi Yanti Putri 7 70

13 Septiana 9 90

14 Imel Purnama Sari 4 40

15 Indah Okta Lisa 10 100

16 Siti Fatimah 10 100

17 Melanie Adistira 9 90

18 Miftahul Janah 9 90

19 Deka Okta Fiana 8 80

20 Siti Rahma Dona 10 100

21 Sukina 10 100

Jumlah

179

1790

19

2

Rata-rata 8,52 - - -

% Daya Serap - - 90,47 9,52

Dari tabel 4.9 dapat dilihat bahwa rata-rata kelas telah mencapai target penilaian. Pada siklus III dari 21 siswa nilai rata-rata yang diperoleh 8,52, siswa yang memperoleh nilai ≥ 65 atau tuntas sebanyak 19 siswa, sedangkan siswa yang belum tuntas 2 siswa. Maka, dapat dilihat adanya perubahan dari siklus I sampai siklus III.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan, yaitu meningkat motivasi dan

kemampuan membaca puisi siswa pada materi membaca puisi dengan menggunakan

model pembelajaran langsung, pada tahap penelitian ini dilakukan beberapa siklus yaitu

siklus I, siklus II dan siklus III. Pada siklus I tindakan yang dilakukan menyampaikan

materi pelajaran puisi dan siswa mendemonstrasikan ketrampilannya membaca puisi

berdasarkan tempat duduk tanpa komentar atau saran dari guru. Pada siklus II yaitu

tindakan yang dilakukan ialah mengecek dan mengomentari kemampuan siswa dalam

membaca puisi serta memberikan umpan balik. Selanjutnya pada siklus III tindakan

yang dilakukan yaitu memberikan bimbingan dan memberi latihan mandiri dalam

membaca puisi. Hasil yang diperoleh dari siklus I terdapat 8 siswa yang tuntas

dengan ketuntasan 38,09% dengan rata-rata kelas 5,6 dan meningkat 61,90% dengan

siswa yang tuntas 13 orang dengan rata-rata 7,76 pada siklus ke II. Pada siklus III

Page 20: ARTIKEL ILMIAH - e-campus.fkip.unja.ac.id filedimiliki oleh setiap siswa. Motivasi ini harus dimulai dari diri siswa itu sendiri. Motivasi dalam diri siswa merupakan hal yang paling

SRI DASWITA A1D109022______________________________________________________Page | 20

persentase semakin meningkat dimana jumlah siswa yang tuntas 19 orang dengan

persentase ketuntasan 90,47% dan memperoleh rata-rata kelas 8,52. Sehingga

disimpulkan dari hasil siklus I, siklus II dan siklus III, mengalami peningkatan motivasi

dan kemampuan membaca puisi siswa mencapai 90,47% yang termasuk kategori tinggi

karena hampir seluruh siswa mendapat nilai rata-rata lebih dari atau sama dengan 8,52.

Berdasarkan hasil observasi siswa selama pembelajaran dari ketiga siklus dapat

di simpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran langsung dapat meningkatkan

motivasi dan kemampuan membaca puisi siswa di kelas V SDN No.09/1 Paku Aji

khususnya pada pembelajaran bahasa Indonesia dengan materi membaca puisi.

5.2 Saran

Berdasarkan dari hasil penelitian yang diperoleh, maka saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut :

1. Dalam proses belajar mengajar, hendaknya guru jangan bersifat konvensional dan

monoton lagi, guru sebaiknya aktif dalam mencari sumber-sumber belajar untuk

materi pengajaran mata pelajaran bahasa.

2. Guru sebaiknya aktif dan kreatif dalam penggunaan model pembelajaran untuk

mendukung proses belajar mengajar bahasa agar lebih menarik, tidak

membosankan serta dapat memotivasi siswa.

3. Adanya kerjasama antara pihak sekolah dengan pihak instansi pendidikan lainnya,

yang diharapkan dapat memfasilitasi dalam mengembangkan proses pembelajaran

bahasa dengan cara berusaha menyediakan sarana pembelajaran, seperti pelatihan

pembuatan dan penggunaan model pembelajaran langsung yang sesuai dengan

materi ajar.

DAFTAR PUSTAKA

Aunurrahman,2012. Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Alfabeta

Aminuddin, 2009. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru Algensindo

A.Pribadi benny, 2009. Model desain Sistem Pembelajaran: Dian Rakyat. Jakarta

Clegg, brian,2000. Instan Motivation. Erlangga. Jakarta.

Campbeel, linda, 2006. Metode Praktis Pembelajaran. Intuisi Pers. Pancoranmas Depok

Depdiknas.2006. Kurikulum 2006 Standar Kompetensi Mata Pelajaran. Jakarta:

Depdiknas

Depdiknas.2003. KTSP 2003. Jakarta: Depdiknas

Eka warna, 2011. Penelitian tindakan kelas. GP Press. Jakarta

Hakim Lukmanul, 2009. Perencanaan Pembelajaran. Bandung, Wacana prima

Kosasih,.2012. Dasar-dasar keterampilan bersastra. Bandung: Wacana prima

Purwanto. 2009. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta. Pustaka Pelajar

Rasyid, harun, 2009. Penilaian Hasil Belajar. Bandung, Wacana prima

Page 21: ARTIKEL ILMIAH - e-campus.fkip.unja.ac.id filedimiliki oleh setiap siswa. Motivasi ini harus dimulai dari diri siswa itu sendiri. Motivasi dalam diri siswa merupakan hal yang paling

SRI DASWITA A1D109022______________________________________________________Page | 21

Sardiman, A. M. (2004). Interaksi dan motivasi belajar-mengajar. Jakarta: Rajawali.

Susilana, rudi, 2009. Media Pembelajaran. Bandung, Wacana prima

Sardiman, AM, 2009, Interaksi dan Motivasi Belajar. PT Raja Gravindo Persada.

Jakarta.

Sumiati, 2009. Metode Pembelajaran. Bandung, Wacana prima

Pradopo. 1987. Pengertian Puisi(http//sobatbaru.blogspot.com/2010/03/pengertian

puisi.html.

Nur, M dan Kardi, S. 2000. Pengajaran Langsung. Pusdat Sains dan Matematika

Sekolah Program Pasca Sarjana.Unesa

Trianto. (2011).Model-model pembelajaran inovatif berorientasi konstruktivitis.

Jakarta:Prestasi Pustaka.

Widaningsih, Dedeh. (2010). Perencanaan Pembelajaran matematika. Bandung: Rizqi

Press